SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWANPADA PT. JALAN TOL SEKSI EMPAT
KOTA MAKASSAR
ROSMALINA DEVI 105720383612
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR 2016
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWANPADA PT. JALAN TOL SEKSI EMPAT
KOTA MAKASSAR
sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
disusun dan diajukan oleh
ROSMALINA DEVI 105720383612
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR 2016
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul Penelitian : Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Jalan Tol Seksi Empat Kota Makassar
Nama : ROSMALINA DEVI
NIM : 105720383612
Jurusan : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Menyatakan bahwa skripsi ini telah diperiksa dan di ujikan di depan Panitia Penguji Skripsi Strata Satu ( SI ) pada tanggal 18 Agustus 2016 pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Makassar , September 2016 Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Moh. Aris Pasigai, S.E., M.M Samsul Rizal, S.E.,MM Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ketua Jurusan Manajemen
Dr. H. Mahmud Nuhung, M.A Moh.Aris Pasigai,S.E,MM
NBM. 479 974 NBM. 109 3483
PERNYATAAN KEASLIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : ROSMALINA DEVI
NIM : 105720383612
Jurusan/Program Studi : Manajemen
dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul:
PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. JALAN TOL SEKSI EMPAT
KOTA MAKASSAR
adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).
Makassar, Juli 2016 Yang membuat pernyataan,
ROSMALINA DEVI
v
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Alhamdulillahirobbil Alamin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT Rabb alam semesta. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan dan tauladan kita, Muhammad Rasulullah, keluarga, dan para sahabatnya. Berkat rahmat dan hidayah-Nya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan, motivasi, serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapakan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE., MM. Selaku Rektor Unismuh Makassar yang telah memberikan persetujuan untuk mengadakan penelitian.
2. Bapak Dr. H.Mahmud Nuhung, MA. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan arahan dan masukan bagi penulis.
3. Moh. Aris Pasigai, SE., MM. Selaku Ketua Jurusan Manajemen yang telah membantu mempercepat legitimasi penelitian ini dan juga selaku dosen pembimbing yang telah memberikan waktu, penuh kesabaran dalam membimbing, memotivasi dan mengarahkan penulis. Arahan dan bimbingan yang sangat bermanfaat untuk penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
vi
4. Samsul Rizal, SE., MM. Selaku pembimbing dua yang telah membantu memberikan motivasi, saran dan kritikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.
5. Bapak/ Ibu Dosen yang telah begitu tulus membekali penulis dengan ilmu dan pelajaran yang sangat berharga.
6. Bapak H.Anwar Toha,Selaku Direktur PT. Jalan Tol Seksi Empat Kota Makassar, serta seluruh karyawan PT. Jalan Tol Seksi Empat Kota Makassar yang telah membantu terlaksananya penelitian dan kerjasama selama penelitian hingga selesainya skripsi ini.
7. Seluruh keluarga serta teman-teman Jurusan Manajemen angkatan 2012, maupun seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis atas kebersamaan dan keakraban semasa kuliah, serta telah banyak membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki, dalam penyusunan karya ilmiah ini mungkin terdapat banyak kekurangan.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan penulisan karya ilmiah berikutnya.
vii
Harapan penulis semoga karya ilmiah ini dapat memberikan sumbangsih pemikiran dan manfaat bagi siapa saja yang membutuhkan guna menambah ataupun melengkapi pengetahuannya.
Makassar, 12 Agustus 2016
ROSMALINA DEV I
viii
ABSTRAK
ROSMALINA, Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT Jalan Tol Seksi Empat Kota Makassar (Dibimbing Oleh Bapak Moh. Aris Pasigai, S.E., M.M dan Bapak Samsul Rizal, S.E.,MM)
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh pemberian insentif terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT.Jalan Tol Seksi Empat Kota Makassar.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode kuesioner (primer) dan beberapa observasi serta wawancara langsung dengan pihak terkait.
Sampel pada penelitan ini yakni 100 responden yang bekerja pada PT.
Jalan Tol Seksi Empat dengan menggunakan metode sampel acak sederhana (Simple Random Sampling). Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukkkan bahwa variabel pemberian insentif, berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Jalan Tol Seksi Empat. Hal ini dapat dilihat melalui nilai P (sig) Annova 0,00 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05
Kata kunci : Insentif, Produktivitas
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL... i
HALAMAN JUDUL... ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian... 4
D. Kegunaan Penelitian... 4
E. Sistematika Penulisan... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 7
A. Insentif... 7
1. Pengertian Insentif... 7
2. Jenis-jenis Insentif ... 9
3. Tujuan Pemberian Insentif ... 11
4. Sistem Pemberian Insentif ... 12
B. Produktivitas... 14
1. Pengertian Produktivitas... 14
2. Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas ... 16
3. Indikator Produktivitas ... 17
C. Penelitian Terdahulu ... 20
D. Kerangka Pikir ... 21
E. Hipotesis... 22
BAB III METODE PENELITIAN ... 23
A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 23
B. Metode Pengumpulan Data ... 23
C. Jenis dan Sumber Data ... 25
D. Populasi dan Sampel ... 26
E. Pengujian Instrumen... 27
F. Uji Asumsi Klasik ... 29
G. Metode Analisis Data ... 30
H. Konsep dan Variabel Penelitian ... 32
BAB IV GAMBARAN UMUM... 34
A. Sejarah PT. Nusantara Infrastructure... 34
B. Maksud dan Tujuan, Visi dan Misi ... 35
C. Anak Perusahaan PT. Nusantara Infrastructure... 36
D. Sejarah PT. Bosowa Marga Nusantara ... 36
E. Sturktur Organisasi PT. Bososwa Marga Nusantara ... 39
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41
A. Hasil Penelitian... 41
B. Pembahasan ... 62
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 64
A. Kesimpulan ... 64
B. Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA ... 66
LAMPIRAN... 68
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Penilaian Kuesioner ... 24
2. Variabel dan Definisi Operasional ... 33
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 41
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur... 42
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja... 42
6. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 43
7. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Penghasilan ... 44
8. Deskriptif Jawaban Responden pada Variabel Pemberian Insentif 45 9. Deskriptif Jawaban Responden pada VariabelProduktivitas Kerja 47 10. Uji Validitas Variabel Penelitian ... 50
11. Uji Realibilitas Variabel Penelitian... 51
12. Uji Multikolinieritas... 54
13. Hasil Pengujian dengan Uji F ... 58
14. Hasil Pengujian dengan Uji t ... 60
15. Hasil Pengujian dengan Uji Adjusted R2 ... 61
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Pikir ... 21
2. Anak Perusahaan ... 36
3. Struktur Organisasi ... 40
4. Normal Probability Plot... 52
5. Diagram Histogram ... 53
6. Scatterplot ... 55
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuesioner ... 68
2. Hasil Uji Validitas dan Uji Realibilitas... 71
3. Hasil Pengujian Hipotesis ... 75
4. Struktur Organisasi ... 79
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di Era globalisasi yang penuh dengan tantangan dan persaingan, menuntut adanya profesionalisme disegala aspek kehidupan, baik keberadaan individu maupun keberadaan organisasi. Persaingan bisnis masing-masing perusahaan saat ini banyak menuntut penyusunan strategi bisnis yang tepat bagi setiap perusahaan. Hal tersebut menuntut organisasi atau perusahaan untuk selalu melakukan berbagai inovasi dan perbaikan sehingga mempunyai keunggulan bersaing baik dalam kualitas produk, jasa, biaya maupun sumber daya manusia yang professional dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan perencanaan,pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Sumber daya manusia adalah asset utama dan memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya. Tujuan perusahaan dapat dicapai dengan baik, jika sumber daya manusia di dalam perusahaan tersebut ditangani oleh manajemen sumber daya manusia yang tepat.
1
Faktor sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang berbeda dengan faktor-faktor lainnya, karena manusia merupakan faktor yang unik, dinamis, mempunyai akal dan hati nurani, keinginan dan kepribadian yang berbeda-beda sehingga diperlukan pendekatan yang berbeda-beda untuk masing- masing individu. Untuk mendukung tercapainya tujuan perusahaan, maka perusahaan mengharapkan supaya karyawan mampu melaksanakan pekerjaannya dengan baik sehingga menghasilkan output yang maksimal sesuai dengan harapan perusahaan. Untuk itu perusahaan harus menyadari bahwa untuk menghasilkan output yang maksimal diperlukan kerja yang optimal, oleh karena itu perlu adanya dorongan dan rangsangan oleh sesuatu, dalam hal ini perangsang itu berupa insentif.
Insentif merupakan salah satu faktor untuk memotivasi para karyawan untuk dapat mewujudkan tujuan organisasi dan besarnya disesuaikan dengan tingkat prestasi yang dilakukan atau diberikan karyawan kepada organisasi atau perusahaan. Pemberian insentif yang tepat akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan, karena dengan adanya insentif diharapkan dapat mendorong, merangsang, dan menggerakkan semangat dan gairah kerja karyawan sehingga produktivitas kerja karyawan akan meningkat, dan besarnya insentif yang akan diperoleh karyawan tergantung pada besarnya prestasi yang diberikan karyawan tersebut kepada perusahaan.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa produktivitas kerja yang meningkat ditandai dengan prestasi kerja yang meningkat, yang ditentukan
oleh karyawan yang bekerja lebih giat. Sedangkan giat bekerja itu sendiri timbul karena termotivasi dengan kebutuhan esteem yang terpenuhi karena adanya insentif. Maka produktivitas kerja dapat menjadi umpan balik bagi sistem insentif yang diterapkan oleh perusahaan.
Oleh karena itu tampak adanya hubungan yang positif antara prestasi kerja karyawan dengan besarnya insentif, yang pada akhirnya karyawan akan meningkatkan produktivitas kerjanya agar upah atau gaji mereka meningkat sesuai dengan besarnya insentif yang diterima.
PT. Jalan Tol Seksi Empat mulai beroperasi sejak 26 september 2008, PT.
Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) adalah pemegang konsesi ruas jalan tol sepanjang 11,57 km yang menghubungkan ruas jalan yang dioperasikan oleh Bosowa Marga Nusantara (BMN), mulai dari jembatan Tallo sampai dengan Biringkanaya, memberikan akses langsung ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Perseroan melalui kepemilikan BMN memiliki 97,4% saham JTSE secara tidak langsung dan berkedudukan di Makassar, Sulawesi Selatan. Sepanjang tahun 2011 dilakukan pemeliharaan secara menyeluruh dengan meningkatkan kenyamanan dan pelayanan pengguna jalan tol. Adapun volume lalulintas yang melalui jalan tol ini mencapai 9.502.390 kendaraan/tahun atau rata-rata 26.034 kendaraan/hari dan diperkirakan meningkata sebebsar 16,8% pada tahun 2011- 2015 hingga saat ini.
Untuk mengetahui seberapa besar peranan insentif terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan dalam organisasi atau perusahaan, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Jalan Tol Seksi Empat Kota Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas dapat di tarik sebuah permasalahan yaitu Apakah Pemberian Insentif Berpengaruh Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Jalan Tol Seksi Empat Kota Makassar.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk Mengetahui Apakah Pemberian Insentif Berpengaruh Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Jalan Tol Seksi Empat Kota Makassar.
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut : a. Bagi Penyusun
Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan pemahaman dan wawasan mengenai ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya tentang pemberian insentif dan produktivitas kerja karyawan dalam perusahaan sebagai aplikasi nyata dari teori-teori yang telah dipelajari.
b. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran atau masukan bagi perusahaan dalam pemberian insentif yang baik dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada PT. Jalan Tol Seksi Empat.
c. Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan pembanding atau bahkan sebagai acuan bagi penelitian yang akan dilakukan oleh pihak lainnya yang berminat pada bahasan penelitian ini.
E. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, kontribusi penelitian serta sistematika pembahasan.
BAB II Tinjauan pustaka
Bab ini akan dibahas teori-teori yang mendukung penelitian untuk dijadikan pedoman dalam menganalisis permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan seperti pengertian insentif, , klasifikasi insentif, sistem pemberian insentif, dampak pemberian insentif, pengertian produktivitas kerja, faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, sumber ide atau gagasan produktivitas kerja.
BAB III Metode Penelitian
Bab ini membahas metode penelitian yang digunakan untuk melakukan penelitian ini, yang meliputi jenis penelitian, variabel penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, instrument penelitian dan terakhir tentang metode analisisnya.
BAB IV Pembahasan
Bab ini memaparkan mengenai diskripsi umum tentang PT. Jalan Tol Seksi Empat Kota Makassar meliputi sejarah singkat perusahaan misi dan tujuan perusahaan, lokasi perusahaan dan struktur organisasi. Serta membahas penyajian data, berupa data yang diperoleh dari hasil penelitian, analisis data serta interprestasi data.
BAB V Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dari pembahasan yang telah dilakukan serta saran-saran kepada perusahaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Insentif
1. Pengertian Insentif
Insentif sebagai sarana motivasi yang mendorong para pegawai untuk bekerja dengan kemampuan yang optimal, yang dimaksudkan sebagai pendapatan ekstra di luar gaji atau upah yang telah di tentukan. Pemberian insentif dimaksudkan agar dapat memenuhi kebutuhan para pegawai dan keluarga mereka. Istilah sistem insentif pada umumnya digunakan untuk menggambarkan rencana - rencana pembayaran upah yang dikaitkan secara langsung atau tidak langsung dengan berbagai standar kinerja pegawai atau profitabilitas organisasi.
Insentif dapat dirumuskan sebagai balas jasa yang memadai kepada pegawai yang prestasinya melebihi standar yang telah ditetapkan. Insentif merupakan suatu faktor pendorong bagi pegawai untuk bekerja lebih baik agar kinerja pegawai dapat meningkat. Dari pengertian di atas untuk lebih jelas tentang insentif, dibawah ini ada beberapa ahli manajemen mengemukakan pengertian mengenai insentif.
Menurut Hasibuan (2001 : 117) mengemukakan bahwa "Insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang
7
prestasinya di atas prestasi standar. Insentif ini merupakan alat yang di pergunakan pendukung prinsip adil dalam pemberian kompensasi".
Sedangkan menurut Pangabean ( 2002 : 77 ) mengemukakan bahwa " Insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena prestasi melebihi standar yang ditentukan. Dengan mengasumsikan bahwa uang dapat mendorong karyawan bekerja lebih giat lagi, maka mereka yang produktif lebih menyukai gajinya dibayarkan berdasarkan hasil kerja".
Menurut Mangkunegara ( 2002 : 89 ) mengemukakan bahwa " Insentif adalah suatu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam bentuk uang atas dasar kinerja yang tinggi dan juga merupakan rasa pengakuan dari pihak organisasi terhadap kinerja karyawan dan kontribusi terhadap organisasi ( perusahaan )."
Begitu pula menurut Handoko ( 2002 : 176 ) mengemukakan bahwa " Insentif adalah perangsang yang ditawarkan kepada para karyawan untuk melaksanakan kerja sesuai atau lebih tinggi dari standar - standar yang telah ditetapkan".
Berdasarkan pendapat - pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan, bahwa Insentif adalah dorongan pada seseorang agar mau bekerja dengan baik dan agar lebih dapat mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi sehingga dapat menambah kemauan kerja dan motivasi seorang pegawai agar terciptanya suatu kinerja yang berkualitas sesuai dengan tujuan perusahaan.
2. Jenis - Jenis Insentif
Jenis - jenis insentif dalam suatu perusahaan harus dituangkan secara jelas sehingga dapat di ketahui oleh pegawai dan oleh perusahaan tersebut dapat dijadikan kontribusi yang baik untuk dapat menambah gairah kerja bagi pegawai yang bersangkutan. Menurut ahli manajemen sumber daya manusia Siagian ( 2002 : 268 ), jenis - jenis insentif tersebut adalah :
a. Piece work
Piece work adalah teknik yang digunakan untuk mendorong kinerja pegawai berdasarkan hasil pekerjaan pegawai yang dinyatakan dalam jumlah unit produksi.
b. Bonus
Bonus adalah insentif yang diberikan kepada pegawai yang mampu bekerja sedemikian rupa sehingga tingkat produksi yang baku terlampaui.
c. Komisi
Komisi adalah bonus yang diterima karena berhasil melaksanakan tugas dan sering diterapkan oleh tenaga - tenaga penjualan.
d. Insentif bagi eksekutif
Insentif bagi eksekutif ini adalah insentif yang diberikan kepada pegawai khususnya manajer atau pegawai yang memiliki kedudukan tinggi dalam suatu perusahaan, misalnya untuk membayar cicilan rumah, kendaraan bermotor atau biaya pendidikan anak.
e. Kurva Kematangan
Kurva kematangan adalah insentif yang diberikan kepada tenaga kerja yang karena masa kerja dan golongan pangkat serta gaji tidak bisa mencapai pangkat dan penghasilan yang lebih tinggi lagi, misalnya dalam bentuk penelitian ilmiah atau dalam bentuk beban mangajar yang lebih besar dan sebagainya.
f. Insentif material
Dapat diberikan dalam bentuk:
1) Bonus 2) Komisi
3) Pembagian laba
4) Kompensasi yang ditangguhkan 5) Bantuan hari tua
g. Insentif Non-material
Dapat diberikan dalam bentuk : 1) Jaminan sosial
2) Pemberian piagam penghargaan 3) Pemberian promosi
4) Pemberian pujian lisan atau tulisan.
Dengan adanya jenis - jenis insentif ini maka perusahaan mampu mendorong motivasi dan gairah kerja pegawai, sehingga pegawai akan terus
menjaga dan meningkatkan hasil kerjanya dan pada akhirnya pula akan meningkatkan keuntungan tersendiri dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
3. Tujuan Pemberian Insentif
Tujuan pemberian insentif adalah untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak yaitu :
a. Bagi perusahaan
Mempertahankan tenaga kerja yang terampil dan cakap agar loyalitasnya tinggi terhadap perusahaan
Mempertahankan dan meningkatkan moral kerja pegawai yang ditunjukan akan menurunnya tingkat perputaran tenaga kerja dan absensi.
Meningkatkan produktivitas perusahaan yang berarti hasil produksi bertambah untuk setiap unit per satuan waktu dan penjualan yang meningkat.
b. Bagi pegawai
Meningkatkan standar kehidupannya dengan diterimanya pembayaran diluar gaji pokok.
Meningkatkan motivasi kerja pegawai sehingga mendorong mereka untuk berprestasi lebih baik.
4. Sistem Pemberian Insentif
Menurut Rivai (2004:387) mengemukakan bahwa “Salah satu alasan pentingnya pembayaran insentif karena adanya ketidaksesuaian tingkat kompensasi yang dibayarkan kepada eksekutif dengan pekerja lain.
Program insentif adalah salah satu cara untuk memungkinkan seluruh pekerja merasakan bersama kemakmuran perusahaan.
Selain itu, ada kesadaran yang tumbuh bahwa program pembayaran tradisional seringkali tidak bagus dalam menghubungkan pembayaran dengan kinerja. Jika organisasi mau mencapai inisiatif strategis mereka, maka pembayaran perlu dihubungkan dengan kinerja sedemikian rupa sehingga pembayaran itu mengikuti tujuan karyawan dan tujuan organisasi.”
a) Bonus Tahunan
Banyak perusahaan menggantikan peningkatan pendapatan karyawan berdasarkan jasa dengan pemberian bonus kinerja tahunan, setengah tahunan atau triwulanan. Umumnya bonus ini lebih sering dibagikan sekali dalam setahun. Bonus mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan peningkatan gaji. Pertama, bonus meningkatkan arti pembayaran karena karyawan menerima upah dalam jumlah yang besar. Kedua, bonus memaksimalkan hubungan antara bayaran dan kinerja.
b) Insentif Langsung
Tidak seperti sistem bayaran berdasarkan kinerja yang lain, bonus langsung tidak didasarkan pada rumus, kriteria khusus, atau tujuan.
Imbalan atas kinerja yang kadang-kadang disebut bonus kilat ini dirancang untuk mengakui kontribusi luar biasa karyawan. Seringkali penghargaan itu berupa sertifikat, plakat, uang tunai, obligasi tabungan, atau karangan bunga.
c) Insentif Individu
Insentif individu adalah bentuk bayaran insentif paling tua dan paling populer. Dalam jenis ini, standar kinerja individu ditetapkan dan dikomunikasikan sebelumnya, dan penghargaan didasarkan pada output individu.
d) Insentif Tim
Insentif tim berada di antara program individu dan program seluruh organisasi seperti pembagian hasil dan pembagian laba. Insentif tim menghubungkan tujuan individu dengan tujuan kelompok.
e) Pembagian Keuntungan
Program pembagian keuntungan terbagi dalam tiga kategori. Pertama, program distribusi sekarang menyediakan persentase untuk dibagikan tiap triwulan atau tiap tahun kepada karyawan. Kedua, program distribusi yang ditangguhkan menempatkan penghasilan dalam suatu dana tujuan untuk pensiun, pemberhentian, kematian, atau cacat.
Ketiga, program gabungan yang membagikan sebagian keuntungan langsung kepada karyawan, dan menyisihkan sisanya dalam rekening yang ditentukan.
f) Bagi Hasil
Program bagi hasil (gainsharing) dilandasi oleh asumsi adanya kemungkinan mengurangi biaya dengan menghilangkan bahan-bahan dan buruh yang mubadzir, dengan mengembangkan produk atau jasa yang baru atau yang lebih bagus, atau bekerja lebih cerdas. Biasanya program bagi hasil melibatkan seluruh karyawan dalam suatu unit kerja atau perusahaan.
B. Produktivitas
1. Pengertian Produktivitas
Kinerja bagian produktivitas kerja, produktivitas berasal dari kata "
Produktif " Artinya sesuatu yang mengandung potensi untuk digali, sehingga produktivitas dapatlah dikatakan sesuatu proses kegiatan yang terstruktur guna menggali potensi yang ada dalam sebuah komoditi atau objek. Filosofi produktivitas sebenarnya dapat mengandung arti keinginan dan usaha dari setiap manusia ( individu maupun kelompok) untuk selalu meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupannya. Agar dapat lebih
jelas lagi dalam penjelasan mengenai kinerja berikut ini ada beberapa pengertian kinerja menurut para ahli.
Menurut Mangkunegara ( 2001 : 67 ) mengemukakan bahwa " hasil kinerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya".
Sedangkan menurut Hasibuan ( 2002 : 94 ) mengemukakan bahwa "
pengorbanan jasa , jasmani dan pikiran untuk menghasilkan barang - barang dan Jasa - jasa dengan memperoleh imbalan prestasi tertentu".
Menurut Sedarmayanti ( 2001 : 50 ) mengemukakan bahwa "
performance atau kinerja adalah output drive from processes, human or ouherwise, jadi dikatakannya bahwa kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses".
Begitu juga menurut Sulistiyani dan Rosidah ( 2003 : 224 ) mengemukakan bahwa " Kinerja merupakan catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi pegawai tertentu atau kegiatan yang dilakukan selama periode waktu tertentu. Sedang kinerja suatu jabatan secara keseluruhan sama dengan jumlah (rata - rata ) dari kinerja fungsi pegawai atau kegiatan yang dilakukan. Pengertian kinerja disini tidak bermaksud menilai karakteristik individu tetapi mengacu pada serangkaian hasil yang di peroleh selama periode waktu tertentu".
Jadi menurut pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja mempunyai hubungan erat dengan masalah produktivitas karena merupakan indikator dalam penentuan bagaimana usaha untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dalam suatu perusahaan.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas
Menurut Mathis dan Jackson (2001 : 82) faktor-faktor yang memengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu: 1.Kemampuan mereka, 2.Motivasi, 3.Dukungan yang diterima, 4.Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, dan 5.Hubungan mereka dengan organisasi.
Berdasarkaan pengertian di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi.
Mangkunegara (2001 : 68), berpendapat bahwa “Ada hubungan yang positif antara motif berprestasi dengan pencapaian kerja”. Motif berprestasi dengan pencapaian kerja. Motif berprestasi adalah suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik baiknya agar mampu mencapai prestasi kerja (kinerja) dengan predikat terpuji.
Selanjutnya menurut Mc. Clelland, mengemukakan 6 karakteristik dari seseorang yang memiliki motif yang tinggi yaitu : 1) Memiliki tanggung jawab yang tinggi 2) Berani mengambil risiko 3) Memiliki tujuan yang realistis 4) Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuan. 5) Memanfaatkan umpan balik yang kongkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukan 6) Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogamkan Menurut Gibson (1987) ada 3 faktor yang berpengaruh terhadap kinerja : 1)Faktor individu : kemampuan, ketrampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang. 2)Faktor psikologis : persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja 3)Faktor organisasi : struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan (reward system).
3. Indikator Produktivitas
Ukuran secara kualitatif dan kuantitatif yang menunjukkan tingkatan pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan adalah merupakan sesuatu yang dapat dihitung serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat bahwa kinerja setiap hari dalam perusahaan dan perseorangan terus mengalami peningkatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Menurut Mathis (2002: 78) kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan kontribusi kepada organisasi antara lain termasuk:
a. Kuantitas kerja
Standar ini dilakukan dengan cara membandingkan antara besarnya volume kerja yang seharusnya (standar kerja normal) dengan kemampuan sebenarnya.
b. Kualitas kerja
Standar ini lebih menekankan pada mutu kerja yang dihasilkan dibanding volume kerja.
c. Pemanfaatan waktu
Yaitu penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijaksanaan perusahaan.
Berdasarkan keseluruhan definisi diatas dapat dilihat bahwa kinerja karyawan merupakan output dari penggabungan faktor-faktor yang penting yakni kemampuan dan minat, penerimaan seorang pekerja atas penjelasan delegasi tugas dan peran serta tingkat seorang pekerja atas penjelasan delegasi tugas. Semakin tinggi faktor-faktor diatas, maka semakin besarlah kinerja karyawan yang bersangkutan.
Perusahaan perlu memberikan motivasi kepada para karyawannya agar mereka tetap bekerja dengan baik dan terus-menerus meningkatkan prestasinya. Agar semangat kerja tetap terpelihara, maka perusahaan harus
memberikan motivasi yang tepat kepada karyawannya, sehingga karyawan memiliki keinginan untuk berbuat dan bekerja dengan baik sesuai dengan harapan perusahaan agar dapat bersaing dan mempertahankan kelangsungan hidupnya, sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan yang telah ditetapkan dapat dicapai.
Dalam hal ini, perusahaan memberikan motivasi berupa insentif dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan guna mendukung tercapainya tujuan. Insentif merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawan atas prestasi kerja yang diraihnya di dalam perusahaan dan besarnya ditentukan oleh tingkat prestasi yang dilakukan karyawan kepada perusahaan.
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi semangat kerja karyawan adalah upah dan lain-lain kompensasi seperti insentif yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas karyawan. Jadi apabila perusahaan mampu meningkatkan semangat kerja karyawannya, maka pekerjaan akan lebih cepat diselesaikan, kerusakan akan dapat dikurangi, absensi akan dapat diperkecil, kemungkinan perpindahan karyawan dapat diperkecil seminimal mungkin.
Produktivitas kerja karyawan dapat dinilai dengan melihat apa yang dilakukan oleh karyawan tersebut dalam kerjanya. Dengan kata lain bagaimana seorang karyawan melaksanakan pekerjaannya.
Sedangkan pengertian dari produktivitas itu sendiri menurut Hasibuan (2002:93) adalah: “Produktivitas kerja adalah perbandingan antara output dengan input, dimana output-nya harus mempunyai nilai tambah dan teknik pengerjaannya yang lebih baik”. Jadi pemberian insentif yang tepat kepada karyawan sebagai alat motivasi agar semangat kerja meningkat diharapkan akan menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Maka jika perusahaan menginginkan agar karyawannya mau bekerja dengan lebih bersemangat sehingga prestasi kerja mereka meningkat, maka perlu dengan pemberian balas jasa berupa insentif.
C. Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang insentif pernah dilakukan sebelumnya oleh Achmad Fahruddin Ichsan (2008) dengan judul Pengaruh Insentif Terhadap Prestasi Kerja (Studi pada karyawan PT.Pos Indonesia (persero) Malang), dimana hasil penelitiannya PT. Pos Indonesia (Persero) Malang dalam melakukan kegiatannya berharap dapat melaksanakan produktivitasnya secara efisien, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnnya terletak pada variabel ( y ) dependent yaitu prestasi kerja karyawan.
Aba Yazid (2009) dengan judul penelitian Pengaruh Gaji Dan Insentiif Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Pada Iindo Perkasa Computiindo
Siitubondo, dimana hasil Penelitian ini berusaha untuk mengetahui (1) Apakah gaji berpengaruh positif signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Indo Perkasa Computindo Situbondo (2) Apakah insentif berpengaruh positif signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Indo Perkasa Computindo Situbondo (3) Apakah gaji dan insentif berpengaruh positif signifikan terhadap roduktivitas kerja karyawan pada CV.
Indo Perkasa Computindo Situbondo, adapun perbedaannya terletak pada variabel (X1) yaitu gaji dan variabel (y) dependent produktivitas kerja.
Arindiah Citra Dewi Agustin (2010) dengan judul Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Kerja (studi pada karyawan Persada Swalayan Malang) dimana Penelitian ini terdiri dari variabel independen (X) yaitu pemberian insentif, variabel dependen (Y) yaitu kinerja, dan variabel intervening (Z) yaitu kepuasan kerja. Adapun perbedaan penelitiannya terdapat pada variabel intervening (Z) kepuasan.
D. Kerangka Pikir
Gambar 1 Kerangka Pikir INSENTIF (X)
a. Bonus b. Komisi
c. Pembagian Laba Sumber : Malthis (2002)
Produktivitas (Y) a. Kualitas Kerja b. Kuantitas Kerja c. Pemanfaatan Waktu Sumber :Nasution (2004)
E. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibahas oleh penulis sebelumnya maka diduga:
Pemberian Insentif Berpengaruh Signifikan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Jalan Tol Seksi Empat Kota Makassar.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada karyawan PT. Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) di Kota Makassar. Adapaun waktu yang digunakan dalam penelitian ini diperkirakan selama dua bulan terhitung mulai tanggal 29 April 2016 – 29 Juni 2016 .
B. Metode Pengumpulan Data
Data dikumpulkan menggunakan metode survei melalui kuesioner kepada karyawan yang bekerja pada PT. Jalan Tol Seksi Empat (JTSE). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2004). Metode survey bertujuan untuk meliputi banyak orang sehingga hasil survei dapat dipandangmewakili populasi atau generalisasi (Istijanto, 2005).
Metode-metode pengumpulan data terdiri dari : 1. Kuesioner
Teknik yang digunakan dalam kuesioner adalah dengan cara mengajukandaftar pertanyaan yang langsung diberikan kepada responden denganharapan akan memberi respon atas pertanyaan tersebut. Dalam penelitianini kuesioner mengunakan pertanyaan tertutup dan terbuka.
Pertanyaantertutup dibuat dengan menggunakan skala interval, untuk 23
memperoleh datayang jika diolah menunjukkan pengaruh atau hubungan antara variabel.Sedangkan pertanyaan terbuka diperlukan untuk mendukung secara kualitatif dari data kuantitatif yang diperoleh dan akhirnya dapat digunakansebagai implikasi manajerial.Kuesioner berasal dari penelitian terdahulu sehingga sudah diuji validitas dan realibilitasnya. Dalam pengukurannya, setiap responden diminta pendapatnya mengenai suatu pernyataan, dengan menggunakan skala Likert.
Skala Likert menggunakan skala penilaian dari 1 sampai dengan 5 untuk mendapatkan jawaban sangat tidak setuju sampai dengan jawaban sangat setuju dengan memberi tanda silang pada jawaban yang akan dipilih oleh responden pada lembar kuesioner. Selain itu juga peneliti menggunakan metode dokumentasi yaitu pengumpulan data dimana peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan- peraturan, dan sebagainya (Arikunto, 2002: 158).
Tabel 1 Penilaian Kuesioner
Bobot Nilai Nilai
I Sangat Tidak Setuju
II Tidak Setuju
III Kurang Setuju
IV Setuju
V Sangat Setuju
Sumber : Sugiyono (2012:94)
2. Wawancara
Dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung dengan karyawanPT.
Jalan Tol Seksi Empat (JTSE), cara ini digunakan untuk mengetahui sejauhmana pemberian insentif mempengaruhi produktivitas karyawan terhadap PT. Jalan Tol Seksi Empat (JTSE)..
3. Studi Pustaka
Metode pencarian informasi dari buku-buku atau sumber-sumber lain yangrelevan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.
C. Jenis dan Sumber Data
Dalam sebuah penelitian, data memegang peranan penting yaitu sebagai alat pembuktian hipotesis serta pencapaian tujuan penelitian. Penelitian harus mengetahui jenis data apa saja yang diperlukan dan bagaimana mengidentifikasi, mengumpulkan,serta mengolah data. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber data, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya (Sugiyono, 2004). Dalam penelitian ini data primer berupa hasil jawaban responden atas kuesioner yang diajukan. Data primer ini selanjutnya akan diajukan sebagai data input untuk penelitian hipotesis. Data responden sangat diperlukan untuk mengetahui
tanggapan responden mengenai produktivitas karyawan PT. Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) yang dilihat dari pemberian insentif. Dalam hal ini data diperoleh secara langsung dengan membagi kuesioner atau daftar pertanyaan kepada responden.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diusahakan sendiri pengumpulannya oleh penulis (Sugiyono, 2004). Data sekunder diperoleh secara tidak langsung atau melalui pihak lain, atau laporan historis yang telah disusun dalam arsip yang dipublikasikan atau tidak. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi kepustakaan, jurnal, skripsi, literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan, dan informasi lain yang dapat diambil melalui sistem on-line (internet) atau majalah-majalah perekonomian.
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian
Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal,atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatianseorang penelitian karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian(Ferdinand, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) di Makassar baik itu karyawan tetap maupun karyawan outsourching yang berjumlah 352.
Karena populasi dalam penelitian inijumlahnya sangat banyak (tersebar dan sulit diketahui secara pasti) maka dilakukanpengambilan sampel untuk penelitian ini.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi(Ferdinand, 2006). Untuk memudahkan proses penelitian maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sampel acak sederahana (Simple Random Sampling) yaitu sebagiankaryawanPT. Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) yakni berjumlah 100 orang.
E. Pengujian Instrumen
Menurut Ridwan dan Sunarto (2007:69) pengolahan data dari kuesioner dapat diukur dengan menggunakan skala likert yang didata dari skala ordinal dengan cara perhitungan:
Nilai Tertinggi – Nilai Terendah = 5-1 = 0,80 Banyaknya Kelas 5
Kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data yang merupakan penjabaran dari indikator variabel sebelum digunakan untuk mengumpulkan data di lapangan, terlebih dahulu harus di uji validitas dan realibilitasnya.
1. Pengujian Validitas
Dalam penelitian ini yang menggunakan kuesioner, uji validitas digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan pertanyaan dapat mengatahui jawaban responden. Uji validitas diukur dengan membandingkan rhitung dengan rtabel, rhuitungdidapat dari pengujian realibilitas dengan melihat item total correlation. Suatu penyataan dikatakan valid apabila memiliki item total correlation > rtabel. Sebelum kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data, terlebih dahulu diuji validitasnya kepada responden dengan menggunakan rumuas teknik korelasi “Product Moment”
(Sugiyono,2012:55).
2. Pengujian Reliabilitas
Uji Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran terhadap item-item pernyataan, apakah tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama. Pengujian reliabilitas hanya dapat dilakukan pada pernyataan-pernyataan yang telah melalui pengujian validitas dan telah dinyatakan valid. Hasil pengujian reliabilitas menunjukkan seberapa jauh suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan melalui pengujian validitas dan dinyatakan valid. Dengan kriteria bahwa suatu instrumen dikatakan reliabel apabila memenuhi standar koefisien alpha cronbach lebih besar dari 0,6 (a ≥0,6).
F. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, epsilon yang dihasilkan mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Kolmogorov-Smirnov. Kriteria pengujian satu sampel menggunakan pungujian satu sisi yaitu dengan membandingkan probabilitas dengan tingkat signifikansi tertentu.
2. Uji Multikolonieritas
Uji ini dimaksudkan untuk mendeteksi gejala korelasi antara variabel independen yang satu dengan variabel independen yang lain. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi di antara variabel independen. Uji Multikolinieritas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan melihat VIF (Variance Inflation Factors) dan nilai tolerance. Jika VIF >0,10 dan nilai tolerance < 0,10 maka terjadi gejala Multikolinieritas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah uji yang bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, terjadi ketidaksamaan varians pada residual
(epsilon) dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas.
G. Metode Analisis Data
Data yang dikumpulkan terlebih dahulu dilakukan tabulasi dan diberikan nilai sesuai dengan sistem penilaian yang ditetapkan. Nilai yang diperoleh adalah indikator untuk pasangan variabel independent (X), yaitu pengaruh pemberian insentif sedangkan variabeldependent (Y) produktivitas kerja karyawan pada PT.
Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) Makassar yang diasumsikan sebagai hubungan linear.
1. Uji Hipotesis
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik Analisis Regresi Linear Sederhana (Single Regression Analysis) untuk melihat pengaruh pemberian insentif terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT.
Jalan Tol Seksi Empat (Y). Bentuk persamaan regresi yang dirumuskan berdasarkan hipotesis yang dikembangkan adalah sebagai berikut :
Dimana :
Y : Produktivitas Kerja
a : Konstanta
Y = α + β X + e
β : Koefisien regresi
X : Insentif
e : Error
2. Uji Statistik Deskriptif
Uji statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata- rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, dan minimum (Ghozali, 2011:19). Gambaran umum mengenai karakteristik responden dijelaskan dengan tabel statistik deskriptif responden yang diukur dengan skala ukur interval yang menjelaskan besarnya frekuensi absolute dan persentase jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, lama bekerja dan posisi terakhir, sedangkan untuk memberikan deskriptif mengenai variabel independen penelitian yaitu pemberian insentif. Dan variabel dependen penelitian yaitu produktivitas kerja, dijelaskan dengan tabel statistik deskriptif variabel yang menunjukkan kisaran teoritis, kisaran aktual, rata-rata (mean) dan standar deviasi.
H. Konsep dan Definisi Operasional
Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau beberapa gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam penelitian sosial, umumnya, fenomena yang dimaksud merupakan konsep mengenai atribut yang terdapat dalam objek penelitian .
Menurut Nazir (2009:148), yang dimaksud dengan konsep adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik, kejadian, keadaan, kelompok atau individu tertentu. Agar konsep-konsep dalam penelitian dapat diteliti secara empiris, maka konsep- konsep harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi suatu variabel.
Menurut Machdoero (2003:41), variabel adalah suatu kuantitas (jumlah) atau karakteristik yang mempunyai nilai numerik (kategori), atau dapat dikatakan pula bahwa variabel merupakan suatu kuantitas yang bisa berubah-ubah bisa berkurang dan bisa bertambah.
Menurut Azwar (2008:59), sesuatu dinamakan variabel dikarenakan secara kuantitatif ataupun secara kualitatif dapat bervariasi. Karena itu untuk mendukung dan memudahkan dalam pengumpulan data perlu diketahui variabel apa yang diteliti agar penelitian dapat terarah dan data yang diperoleh juga lebih akurat. Sesuai dengan judul penelitian maka dapat dikemukakan konsep, variabel, sebagai berikut:
Tabel 2
Variabel dan Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Indikator
Insentif Insentif sebagai balas jasa yang memadai kepada pegawai yang prestasinya melebihi standar yang telah ditetapkan. Insentif merupakan suatu faktor pendorong bagi pegawai untuk bekerja lebih baik agar kinerja pegawai dapat meningkat.
1. Bonus 2. Komisi
3. Pembagian Laba
Produktivitas Kerja
Produktivitas merupakan hasil kinerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
1. Kualitas Kerja 2. Kuantitas Kerja 3. Pemanfaatan Waktu
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah PT.Nusantara Infrastructrue
PT. Nusantara Infranstructure didirikan pada tahun 2006, NI memulai proyek pembangunan pertama di sektor Jalan Tol dan memperluas portofolio ke banyak bidang sektor infrastruktur di Indonesia, meliputi Jalan Tol, Pelabuhan, Energi, Air Bersih dan Menara Telekomunikasi.
PT Nusantara Infrastructure Tbk (NI) memainkan peran aktif dalam mempercepat pembangunan infrastruktur ekonomi di Indonesia. Infrastruktur ekonomi merupakan fasilitas internal sebuah negara yang membuat terjadinya kegiatan bisnis, seperti transportasi, komunikasi, jaringan distribusi, lembaga keuangan dan pasar dan sistem pasokan energi.
Sebagai salah satu perusahaan infrastruktur swasta terkemuka di Indonesia, NI memiliki konsesi infrastruktur di bagian barat dan timur Indonesia yang memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi bisnis. Saat ini Nusantara Infrastructure memberikan layanan kepada lebih dari 85 juta pelanggan, 500.000 rumah tangga, 78 juta kendaraan, lebih dari 200 kapal, dan menghubungkan jutaan orang melalui komunikasi.
34
B. Maksud dan Tujuan, Visi dan Misi
Maksud dan tujuan berdirinya perusahaan ini ialah untuk mencapai tujuan melestarikan warisan dengan memberikan sentuhan modern. Kami mewarisi keberanian dan tekad dari nenek moyang untuk menghasilkan kualitas dan nilai lebih. Dengan modal semangat, ketekunan, komitmen dan kerja keras, kami akan bekerja sama untuk memajukan Indonesia. PT.Nusantara Infrastructure memiliki visi dan misi untuk mewujudkan tujuan sebagai berikut :
Visi
Menjadi perusahaan Indonesia terkemuka di bidang investasi dan pembangunan infrastruktur.
Misi
Memenuhi kebutuhan infrastruktur dengan standar tertinggi untuk meningkatkan kualitas hidup dan menciptakan nilai terbaik bagi seluruh Pemangku Kepentingan.
C. Anak Perusahaan PT.Nusantara Infrastructure
PT. Nusantara Infrastructure mempunyai anak perusahaan yang terdiri dari :
Gambar 2 Anak Perusahaan
D. Sejarah PT.Bosowa Marga Nusantara
Untuk mendukung gerak pertumbuhan ekonomi, Indonesia membutuhkan jaringan jalan yang handal. Melalui Peraturan Pemerintah No. 04 Tahun 1978, pada tanggal 01 Maret 1978 Pemerintah mendirikan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tugas utama Jasa Marga adalah merencanakan, membangun, mengoperasikan dan memelihara jalan tol serta sarana kelengkapannya agar jalan tol dapat berfungsi sebagai jalan bebas hambatan yang memberikan manfaat lebih tinggi daripada jalan umum bukan tol.
Pada awal berdirinya, Perseroan berperan tidak hanya sebagai operator tetapi memikul tanggung jawab sebagai otoritas jalan tol di Indonesia. Hingga tahun 1987 Jasa Marga adalah satu-satunya penyelenggara jalan tol di Indonesia yang pengembangannya dibiayai Pemerintah dengan dana berasal dari pinjaman luar negeri serta penerbitan obligasi Jasa Marga dan sebagai jalan tol pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Perseroan, Jalan Tol Jagorawi (Jakarta-Bogor- Ciawi) merupakan tonggak sejarah bagi perkembangan industri jalan tol di Tanah Air yang mulai dioperasikan sejak tahun 1978.
Pada akhir dasawarsa tahun 80-an Pemerintah Indonesia mulai mengikutsertakan pihak swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan jalan tol melalui mekanisme Build, Operate and Transfer (BOT). Pada dasawarsa tahun 1990-an Perseroan lebih berperan sebagai lembaga otoritas yang memfasilitasi investor-investor swasta yang sebagian besar ternyata gagal mewujudkan proyeknya. Beberapa jalan tol yang diambil alih Perseroan antara lain adalah JORR dan Cipularang.
Dengan terbitnya Undang Undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan yang menggantikan Undang Undang No. 13 tahun 1980 serta terbitnya Peraturan Pemerintah No. 15 yang mengatur lebih spesifik tentang jalan tol terjadi perubahan mekanisme bisnis jalan tol diantaranya adalah dibentuknya Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebagai regulator industri jalan tol di Indonesia, serta penetapan tarif tol oleh Menteri Pekerjaan Umum dengan penyesuaian setiap dua tahun.
Dengan demikian peran otorisator dikembalikan dari Perseroan kepada Pemerintah. Sebagai konsekuensinya, Perseroan menjalankan fungsi sepenuhnya sebagai sebuah perusahaan pengembang dan operator jalan tol yang akan mendapatkan ijin penyelenggaraan tol dari Pemerintah.
Pada tahun 1995 Jembatan Tol Tallo Lama di Ujung Pandang yang kitaa sebut kota Makassar dioperasikan, dan diserahkan pengelolaanya kepada PT Bosowa Marga Nusantara tahun . Pada tahun 2007 PT.Nusantara Infrastucture mengambil alih tata kelola jembatan Tol makasssar dan memperluas jalan tol tallo lama,kemudian memberikan kuasa kepada PT.Bosowa Marga Nusantara dan PT.Jalan Tol Seksi Empat untuk mengkelola hasil pendapatan jalan tol dan segala keperluan untuk pemeliharaan jalan tol.
Visi
1. Menjadi Perusahaan Pengembang dan Operator Jalan Tol Terkemuka di Indonesia
2. Menjadi Salah Satu Perusahaan Terkemuka di Indonesia . Misi
1. Mewujudkan Percepatan Pembangunan Jalan Tol.
2. Menyediakan Jalan Tol yang Efisien dan Andal.
3. Meningkatkan kelancaran Distribusi Barang dan Jasa.
E. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Gabungan PT. Bosowa Marga Nusantara dan PT. Jalan Tol Seksi Empat:
Direktur utama : H.Anwar Toha,SE
Sektretaris : Sylvia Ardianti
Supervisor operational exelence & QHSE : Muh.Syaiful
Direktur Teknik Dan Operasional : Ismail Malliungan
Supervisor Traffic Report : Andi Rian Reynaldi
Manajer Teknik : Sahral Bakri
Supervisor Perencanaan Pemeliharaan :Muhammad Haris
Supervisor Pelaksanaan Pemeliharaan : Amin Nur
Manajer Operational & Business Service : H.Majiding
Supervisor Opersional & Lalu Lintas Service : Sauleng Rauf
Supervisor Opersional & Service Pengumpulan Tol : Muhammad Salman
Supervisor Networking : Mashuri
Supervisor Programer : Sardi
Direktur Komersial : Ricky Camelien
Financial Controller : Ahmad Rudi
Supervisor Harga : Muhammad Jamadi
Supervisor Procurement : Ermil Zulkifli
Supervisor Marketing : Rahmat