STRATEGI PENGEMBANGAN MANAJEMEN SISTEM
INFORMASI PUBLIK
Anggota Kelompok 2
2
1. Yogi Wahyu P. (155030101111010)
2. Happy E. Kanata (155030107111034) 3. Jefrycho Sefryady (155030107111032)
4. Bagus Aji N. (155030107111064)
5. Bima Rizki Fauzi (155030101111098)
6. Ervan Kautsar (155030101111096)
KONSEP STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM
3
A
SISTEM?
Langkah-langkah dalam kurun waktu jangka
menegah/panjang, dalam rangka memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki
dengan memperhatikan lingkungan (Wauters,
2017)
Empat Strategi utama (Barney, Jay B, 1977)
Stability Strategy difokuskan pada penambahan perbaikan terhadap → pelaksanaan fungsinya karena lingkungan masih stabil.
Retrenchment Strategy mengurangi produk karena organisasi tidak → berjalan dengan baik.
Growth Strategy keberhasilan organisasi adalah organisasi yang selalu terus → berkembang .
Combination Strategy bila organisasi banyak menghadapi perubahan →
lingkungan dengan kecepatan yang tidak sama, tidak mempunyai potensi masa depan yang sama serta mempunyai arus kas negative.
Sistem Informasi Strategis Martin (1994)
merupakan alat untuk mengimplementasikan
strategi dengan menggunakan
informasi,pengolahan informasi dan
komunikasi informasi.
Pengembangan Sistem
menyusun suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem lama secara keseluruhan
atau memperbaiki
sistem yang telah ada.
Prinsip pengembangan sistem informasi
Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.
Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar.
Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik.
Tahapan kerja dan tugas yang harus dilakukan dalam pengembangan sistem.
Proses pengembangan sistem tidak harus urut.
Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam
pengembangan sistem.
Konsep Strategi Pengembangan Sistem
Konsep Strategi
Pengembangan Sistem
Strategi
Sistem Informasi Strategis
Pengembangan Sistem
PENDEKATAN SISTEM
10
B
Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu Pendekatan Klasik, Pendekatan Terstruktur, Pendekatan Dari Bawah Ke Atas, Pendekatan Dari Atas Ke Bawah.
a. Pendekatan Klasik
Pendekatan Klasik (classical approach) disebut juga dengan Pendekatan Tradisional (traditional approach) atau Pendekatan Konvensional (conventional approach). Metodologi Pendekatan Klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan pada System Life Cycle.
Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan akan berhasil bila mengikuti tahapan pada System Life Cycle.
b. Pendekatan Terstruktur
Mulai awal tahun 1970 muncul suatu pendekatan baru disebut dengan Pendekatan Terstruktur. Pendekatan ini pada dasarnya mencoba menyediakan kepada analis sistem dengan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem disamping tetap mengikuti ide dari system life cycle.
Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknikteknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
Keuntungan pendekatan terstruktur :
Mengurangi kerumitan masalah (reduction of complexity).
Konsep mengarah pada sistem yang ideal (focus on ideal).
Standarisasi (standardization).
Orientasi ke masa datang (future orientation).
Mengurangi ketergantungan pada disainer (less reliance on artistry).
Metodologi Pengembangan Sistem
c. Pendekatan Dari Bawah Ke Atas (Bottom-up Approach)
Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut. Pendekatan ini ciri-ciri dari pendekatan klasik.
Pendekatan dari bawah ke atas bila digunakan pada tahap analisis sistem disebut juga dengan istilah data analysis, karena yang menjadi tekanan adalah data yang akan diolah terlebih dahulu, informasi yang akan dihasilkan menyusul mengikuti datanya.
d. Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach)
Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi. Langkah selanjutnya dari pendekatan ini adalah dilakukannya analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi ditentukan, maka proses turun ke pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output, input, basis data, prosedur-prosedur operasi dan control.
Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri pendekatan terstruktur.
Pendekatan atas-turun bila digunakan pada tahap analis sistem disebut juga dengan istilah decision analysis, karena yang menjadi tekanan adalah informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen terlebih dahulu, kemudian data yang perlu diolah didefinisikan menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan.
e. Pendekatan Sepotong (piecemeal approach)
Pengembangan yang menekankan pada suatu kegiatan/aplikasi tertentu tanpa memperhatikan posisinya di sistem informasi atau tidak memperhatikan sasaran organisasi secara global (memperhatikan sasaran dari kegiatan atau aplikasi itu saja).
f. Pendekatan Sistem menyeluruh (total-system approach)
Pendekatan pengembangan sistem serentak secara menyeluruh, sehingga menjadi sulit untuk dikembangkan (ciri klasik).
G. Pendekatan Moduler (modular approach)
Pendekatan dengan memecah sistem komplek menjadi modul yang sederhana, sehingga sistem lebih mudah dipahami dan dikembangkan, tepat waktu, mudah dipelihara (ciri terstruktur)
H. Lompatan jauh (great loop approach)
Pendekatan yang menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi canggih, sehingga mengandung resiko tinggi, terlalu mahal, sulit dikembangkan karena terlalu komplek.
I. Pendekatan Berkembang (evolutionary approach)
Pendekatan yang menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasiaplikasi yang memerlukan saja dan terus dikembangkan untuk periode berikutnya mengikuti kebutuhan dan teknologi yang ada.
METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM
19
C
pengertian
Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan, postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin lainnya.
Metode adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu
1. Metode System Development Life Cycle (SDLC)
Model SDLC atau Sekuensial Linier sering disebut juga Model Air Terjun.
Model ini mengusulkan sebuah pendekatan perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekunsial yang dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan Sangat cocok untuk pengembangan sistem yang besar
a) Fase Perencanaan Sistem
Dalam tahapan ini dibentuk suatu struktur kerja strategis yang luas dan pandangan sistem informasi baru yang jelas yang akan memenuhi
kebutuhan-kebutuhan pemakai informasi. Proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya
b) Fase Analisis Sistem
Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan timbal-balik yang terkait dalam pengembangan system
c) Fase Perancangan
Perancangan Sistem secara Umum Dibentuk alternatif-alternatif perancangan konseptual untuk pandangan pemakai. Alternatif ini merupakan perluasan kebutuhan pemakai
2. Model Prototyping
Prototyping adalah proses iterative dalam pengembangan sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analis
Tahapan-tahapan Model Prototyping
1) Pengumpulan Kebutuhan
2) Membangun Prototyping
3) Menggunakan Sistem
4) Mengkodekan Sistem
5) Menguji Sistem
6) Evaluasi Sistem
7) Evaluasi Protoptyping
3. Model RAD (Rapid Application Development)
RAD adalah metodologi untuk mengurangi desain dan implementasi, penggabungan beberapa metode atau teknik terstruktur. RAD
menggunakan metode prototyping dan teknik terstruktur lainnya untuk menentukan kebutuhan user dan perancangan sistem informasi selain itu RAD menekankan siklus perkembangan dalam waktu yang singkat (60 sampai 90 hari) dengan pendekatan konstruksi berbasis
komponen.
Tahapan-tahapan Model RAD
Bussiness Modelling
Testing and Turnover
Aplication Generation
Process Modelling
Data Modelling
4. Data Oriented Methodologies
Metodologi ini menekankan pada karakteristik dari data yang akan diproses. Dikelompokkan ke dalam dua kelas, yaitu :
1. Data Flow Oriental Methodologies
2. Data Structured Oriented Methodologies
5. JAD (Joint Appplication Development/Design).
JAD merupakan suatu kerjasama yang terstruktur antara pemakai atau pengguna sistem informasi, manajer dan ahli analisis sistem informasi, yang membutuhkan beberapa hari sesi workgroup secara intensif, dengan tujuan untuk menentukan dan menjabarkan atau menjabarkan persyaratan sistem, permintaan pemakai, dan teknik yang dibuthkan dan unsur rancangan eksternal.
Kelebihan
Penerapan JAD jika pengembang dan user bekerjasama dalam satu tim akan sangat mendukung penerapan prototyping.
Penentuan keperluan oleh sekumpulan pemegang saham.
Melibatkan kerjasama tim proyek, pengguna dan pengurusan.
Kekurangan
Dana yang diperlukan untuk
membangun sistem lebih mahal
Dalam analisa sistem akan memakan waktu yang lebih lama
Pendekatan JAD memiliki banyak
masalah yang disebabkan oleh proses kelompok membuat seseorang yang mendominasi forum
6. Agile Methodologies
Agile Model adalah suatu metode konvensional untuk membangun berbagai jenis perangkat lunak dan berbagai macam tipe proyek pengembangan perangkat lunak, yang dapat melakukan pengiriman atau penyampaian hasil dari implementasi sistem melalui perangkat lunak dengan cepat.
Kelebihan Agile Model
Meningkatkan rasio kepuasan pelanggan.
Bisa melakukan review pelanggan mengenai software yang dibuat lebih awal.
Mengurangi resiko kegagalan
implementasi software dari non-teknis.
Besar kerugian baik secara material atau imaterial tidak terlalu besar jiak terjadi kegagalan.
Kelemahan Agile Model
Dokumentasi harus cukup detail agar fase selanjutnya dapat berjalan dengan baik.
7. Metode Outsoucing
Outsourcing merupakan salah satu metode pengelolaan teknologi informasi dengan cara memindahkan pengelolaannya pada pihak lain, yang tujuan akhirnya adalah efektivitas dan efisiensi kerja
Kelebihan
Manajemen TI yang lebih baik,
Fleksibiltas untuk meresponse perubahan TI yang cepat,
Akses pada pakar TI yang lebih baik.
Fokus pada inti bisnis, perusahaan tidak perlu memikirkan bagaimana sistem TI- nya bekerja
Kekurangan
Terdapat kekhawatiran tentang keamanan sistem informasi
Ada peluang sistem informasi yang dikembangkan tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan
Dapat terjadi ketergantungan kepada konsultan.
Resiko tidak kembalinya investasi yang telah dikeluarkan apabila terjadi
ketidakcocokan sistem informasi yang dikembangkan.
Langkah-langkah Strategi Pengembangan Sistem
36
D
Siklus hidup pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas enam fase yaitu :
a) Perencanaan sistem b) Analisis sistem
c) Perancangan sistem secara umum / konseptual d) Evaluasi dan seleksi sistem
e) Perancangan sistem secara detail
f) Pengembangan Perangkat Lunak dan Implementasi sistem
g) Pemeliharaan / Perawatan Sistem
Suatu sistem yang diusulkan harus layak, yaitu sistem ini harus memenuhi kriteria-kriteria
sebagai berikut :
Kelayakan teknis
Kelayakan ekonomis
Kelayakan operasional
Kelayakan rencana
Strategi Pengembangan E-Government Di Inonesia
39
E
Strategi pertama adalah mengembangkan sistem pelayanan yang andal, terpercaya serta terjangkau masyarakat luas.
Strategi kedua adalah menata sistem dan proses kerja pemerintah dan pemerintah daerah otonom secara holistik. Dengan strategi ini pemerintah ingin menata sistem manajemen dan prosedur kerja pemerintah agar dapat mengadopsi kemajuan teknologi informasi secara cepat.
Strategi ketiga adalah memanfaatkan teknologi informasi
secara optimal. Sasaran yang ingin dicapai adalah
standardisasi yang berkaitan dengan interoperabilitas
pertukaran dan transaksi informasi antarportal
pemerintah. Standardisasi dan prosedur yang berkaitan
dengan manajemen dokumen
Strategi keempat adalah meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan industri telekomunikasi dan teknologi informasi. Sasaran yang ingin dicapai adalah adanya partisipasi dunia usaha dalam mempercepat pencapaian tujuan strategis e-government.
Strategi kelima adalah mengembangkan kapasitas sumber daya manusia, baik pada pemerintah maupun pemerintah daerah otonom disertai dengan meningkatkan e-literacy masyarakat.
Strategi keenam adalah melaksanakan pengembangan
secara sistematik melalui tahapan yang realistik dan
terukur. Dalam pengembangan e-government, dapat
dilaksanakan dengan empat tingkatan yaitu, persiapan,
pematangan, pemantapan dan pemanfaatan.
KESIMPULAN
Kebutuhan untuk mensinkronkan perencanaan strategi dengan pengembangan sistem infoemasi sudah semakin mendesak. Organisasi tidak bisa lagi berbangga memiliki beberapa sistem aplikasi yang mempermudah operasional, tetapi juga sudah harus mulai memikirkan bagaimana semua sistem aplikasi yang ada.
Perencanaan strategi nasional untuk organisasi harus diteliti ulang secara menyeluruh karena hal ini merupakan kunci yang akan menjadi titik tolak dari perencanaan strategis sistem informasi. Hal ini tidak mudah untuk dilaksanakan karena eksekutif belum memiki permainan perencanaan yang telah terdokumentasi secara menyeluruh.
KESIMPULAN
Metodologi perencanaan strategis organisasi sangat besar peranannya dalam hal ini. Dengan melakukan wawancara, kajian, dan menyusun faktor-faktor strategis dalam beberapa dokumen planning, maka akan tercipta sebuh ide untuk menghubungkan semua faktor-faktor strategis tersebut secara logis dan sistematis.
Siklus Hidup Pengembangan Sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh profesional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi. Siklus hidup pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas enam fase, yaitu : Perencanaan sistem, Analisis sistem, Perancangan sistem secara umum/konseptual, Evaluasi dan seleksi sistem, Perancangan sistem secara detail, Pengembangan Perangkat Lunak dan Implementasi sistem, dan Pemeliharaan/Perawatan Sistem.
KESIMPULAN
Pemerintah menerbitkan Inpres No. 3 tahun 2003 tentang Strategi Pengembangan E-Government. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan E-government tidak bisa dipungkiri adalah angin bagus bagi penerapan teknologi komunikasi dan informasi di pemerintahan. Dalam lampiran Inpres E-goverment, dipaparkan enam strategi yang disusun pemerintah dalam mencapai tujuan strategis e-government.
Thank You for Watching!