• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Karyawan Outsourcing PT. MITRA JUA ABADI SIDOARJO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Karyawan Outsourcing PT. MITRA JUA ABADI SIDOARJO."

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Oleh :

NANO SATRIA N

0432010265

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”

JAWA TIMUR

(2)

LEMBAR PENGESAHAN ...

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

ABSTRAKSI ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.

Latar Belakang ... 1

1.2.

Perumusan Masalah ... 3

1.3.

Batasan Masalah ... 3

1.4.

Tujuan Penelitian ... 3

1.5.

Asumsi-asumsi ... 4

1.6.

Manfaat Penelitian ... 4

1.7.

Sistematika Penulisan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1.

Konsep Dasar Sistem ... 7

(3)

2.2.1.

Siklus Informasi ... 13

2.2.2.

Kualitas Informasi ... 14

2.2.3.

Nilai informasi ... 15

2.3.

Sistem informasi Manajemen ... 15

2.4.

Organisasi dan Informasi ... 17

2.5.

Pengembangan Sistem Informasi Manajemen ... 18

2.5.1.

Pendekatan Pengembangan Sistem ... 21

2.6.

Siklus Hidup Sistem

(system life cycle) ...

24

2.6.1.

Tahap-tahap Siklus Hidup ... 25

2.7.

Analisis dan Pengembangan Sistem ... 27

2.7.1.

Langkah-langkah di Analisis Sistem ... 28

2.7.2.

Alat-alat Pengembangan Sistem ... 29

2.7.2.1. Bagan Alir ... ... 30

2.8.

Pemodelan Data ... ... ... 34

2.8.1.

Entity Relationship Diagram ... 34

2.8.2.

Entitas ... 34

2.8.3.

Atribut ... 35

2.8.4.

Relasi ... ... 36

2.8.5.

Data Flow Diagram ... ... 37

2.8.6.

Power Disaigner 9 ... ... 38

(4)

2.9.1.

Brian Sandi Ngongoloy ... 41

2.9.2.

Agung Sandi Wijaya ... 42

BAB III METODE PENELITIAN ... 44

3.1.

Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 44

3.2.

Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel ... 44

3.3.

Metode Pengumpulan Data ... 46

3.3.1.

Metode Pengolahan Data ... .... 46

3.4.

Tahap Analisis Sistem ... 47

3.5.

Perancangan Sistem ... 48

3.6.

Uji Validitas Program (Uji Coba Program) ... 49

3.7.

Langkah-langkah Pemecahan Masalah ... 50

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 55

4.1.

Pengumpulan Data... 55

4.1.1.

Sistem Prosedur dan Fungsi Masing-masing

Bagian / Departemen ... ... 55

4.2.

Analisis Sistem ... ... 55

4.2.1.

Perancangan Sistem ... ...56

4.2.2. Diskripsi Umum Sistem ... ....56

(5)

4.3.1.

Diagram Berjenjang ... ...59

4.4.

DFD Level Konteks ... ...61

4.4.1.

DFD Level 0 ... ...62

4.4.2.

DFD Level 1 ... ....63

4.5.

Perancangan Data ... ...65

4.5.1.

Model Konseptual (Conceptual Data Model) ... ....65

4.5.2.

Model Data Phisik ... ...66

4.6.

Perancangan Data Base (tabel) ... ...67

4.7.

Perancangan Desain Sistem Informasi ... ...68

4.7.1.

Desain Output Tampilan Menu Utama ... ...69

4.7.2.

Desain Output Tampilan Menu Kreteria Penerimaan...70

4.7.3.

Desain Output Tampilan Menu Data Perusahaan...71

4.7.4.

Desain Output Tampilan Menu Data Calon Pegawai...72

4.7.5.

Desain Output Tampilan Menu Data Lowongan...73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... ....74

5.1.

Kesimpulan ... ...74

5.2.

Saran ... ...75

DAFTAR PUSTAKA

...

(6)

Nomor

Judul

Halaman

Gambar 2.1. Elemen-Elemen Sistem ... 9

Gambar 2.2. Siklus Informasi ... 13

Gambar 2.3. Pilar Kualitas Informasi ... 14

Gambar 2.4. Hubungan Data dan Tujuan Organisasi ... 18

Gambar 2.5. Pola dari Sistem Siklus Hidup ... 27

Gambar 2.6. Simbol-Simbol yang digunakan dibagan Alir Sistem ... 34

Gambar 2.7. Entitas ... . 35

Gambar 2.8. Atribut ... 35

Gambar 2.9. Relasi ... 37

Gambar 2.10. Perbedaan Notasi ERD dengan Power designer ... 39

Gambar 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah ... 50

Gambar 4.1. Diagram Berjenjang ... 60

Gambar 4.2. DFD Level Konteks.. ... .... 61

Gambar 4.3. DFD Level O ... ...62

Gambar 4.4. DFD Level 1 ... . 64

Gambar 4.5. Model Konseptual ... 66

Gambar 4.6. Model Data Phisik ... 67

Gambar 4.7. Tampilan Menu Utama ... 69

(7)
(8)

Tabel 4.2. Tabel Perusahaan ... ...69

Tabel 4.3. Tabel Lowongan ... ...70

Tabel 4.4. Tabel Keahlian ... ...70

(9)

Lampiran 2

Bagan Berjenjang ...

Lampiran 3 Sisdur Lama ...

Lampiran 4 Sisdur Usulan ...

Lampiran 5 Context Diagram dan DFD level 0...

Lampiran 6

Entity Relationship Diagram...

(10)

persaingan bebas yang terjadi. Untuk itu semua sumber daya perusahaan harus

dapat dikerahkan secara maksimal dan profesional untuk mendukung keberhasilan

perusahaan, yang tergantung pada kebersihan manajemen. Keberhasilan

manajemen tersebut tergantung pada tersedianya informasi yang relevan dari

pengolahan data yang tepat. Agar pekerjaan informasi dapat ditangani secara

sistematis dan praktis, maka perlu adanya Sistem Informasi Manajemen.

PT. MITRA JUA ABADI adalah perusahaan yang bergerak di bidang

penerimaan karyawan outsourcing. Pada perusahaan ini penerimaan karyawan

masih dilakukan secara manual, sehingga menyebabkan terlambatnya arus

informasi data.

Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi ini, maka perlu dikembangkan

suatu Sistem Informasi yang memadai sehingga dapat memberikan informasi yang

lebih baik dari informasi yang diberikan oleh sistem yang ada selama ini.

Perancangan Sistem Informasi berbasis komputerisasi ini diharapkan mampu

menjawab permasalahan yang ada mengenai Sistem Informasi Manajemen

penerimaan karyawan outsourcing untuk penyajian data selama ini.

Perancangan sistem ini dapat memperbaiki prosedur penerimaan karyawan

menjadi lebih efisien karena adanya penyederhanaan pada tahapan karyawan yang

mana test dilakukan dibagian personalia jadi satu dengan interview. Pada sistem

yang diusulkan sistem informasi manajemen penerimaan karyawan yang

terkomputersisasi dalam penyajian data sehingga akan memudahkan tugas

operator dalam menghasilkan sistem informasi yang akurat, tepat waktu, dan

relevan sehingga dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

(11)

1.1 Latar Belakang

Pada saat era globalisasi sekarang ini, perusahaan harus mampu mengahadapi persaingan bebas yang terjadi. Untuk itu semua sumber daya perusahaan harus dapat dikerahkan secara maksimal dan professional untuk mendukung keberhasilan perusahaan. Keberhasilan perusahaan sangat tergantung pada keberhasilan manajemen dalam melaksanakan pekerjaannya. Keberhasilan manajemen perusahaan juga tergantung pada tersedianya informasi yang relevan dari pengolahan data yang tepat. Agar pekerjaan informasi dapat ditangani secara sistematis dan praktis perlu adanya manajemen sistem informasi.

PT. Mitra Jua Abadi adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa penerimaan karyawan outsourching. Dimana perusahaan ini bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain, apabila perusahaan lain membutuhkan karyawan outsourching maka PT. Mitra Jua Abadi yang menyeleksi calon karyawan tersebut apakah sesuai dengan permintaan perusahaan-perusahaan tersebut.

(12)

Untuk selanjutnya calon karyawan mengikuti test dan beberapa tahapan yang telah disiapkan. Tahapan-tahapan nya antara lain adalah test tulis yang kemudian dilanjutkan dengan test wawancara dan test skill. Karena dalam penerimaan karyawan outsourching PT. Mitra Jua Abadi masih menggunakan metode manual sehingga perlu perancangan sistem informasi penerimaan karyawan outsourching

sehingga dalam proses penerimaannya terstruktur secara teratur.

Melihat kondisi tersebut diatas maka peneliti melakukan penelitian perancangan sistem informasi manajemen di PT. Mitra Jua Abadi . perancangan sistem informasi merupakan solusi yang tepat dalam memudahkan perusahaan dalam penerimaan karyawan outsourching”. Software yang digunakan dalam merancang sistem penerimaan karyawan adalah SQL Server 2005 dan Visual Basic.net 2005. SQL Server 2005,merupakan bahasa query yang digunakan untuk mengakses database relasional sedangkan Visual Basic 2005 adalah suatu development tool untuk membangun aplikasi dalam lingkungan windows. Tujuan dari penggunaan software tersebut adalah untuk membantu memudahkan dalam merancang sistem informasi penerimaan karyawan outsourching.

(13)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu :

“Bagaimana merancang sistem Informasi manajemen penerimaan karyawan

outsourching di PT. Mitra Jua Abadi?”

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih tepat sasarannya maka diperlukan batasan-batasan sebagai berikut :

1. Perancangan sistem hanya dibatasi pada ruang lingkup penerimaan karyawan

outsourching.

2. Sistem hanya mengelola informasi tentang calon yang menyangkut Curiculum Vitae dan lama waktu kerja calon karyawan outsourching.

3. Tidak dilakukan analisa perangkat kerasnya.

4. Operator dalam menggunakan sistem ini, adalah admin PT.Mitra Jua Abadi.

1.4 Tujuan Penelitian

(14)

1.5 Asumsi – Asumsi

Dalam menyelesaikan penelitian dan untuk mencapai hasil yang maksimal, maka digunakan asumsi-asumsi sebagai berikut :

1. Kebijakan perusahaan tidak mengalami perubahan secara signifikan selama dilakukan penelitian ini.

2. Selama penelitian ini lingkungan perusahaan dalam kondisi yang kondusif (tidak terjadi unjuk rasa).

3. Dalam pengambilan data yang diambil tidak akan mempengaruhi proses kerja perusahaan.

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan mengangkat permasalahan yang terjadi di PT. Mitra Jua Abadi maka manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Perusahaan

Dengan adanya penerapan metode sistem informasi manajemen, pihak perusahaan dapat mengetahui bagaimana proses penerimaan karyawan sehingga dapat dilakukan perbaikan jika memang diperlukan.

2. Bagi Mahasiswa

1. Sebagai bahan perbandingan teori dan praktek sehingga dapat menambah wawasan yang sangat penting bagi penulis dimasa mendatang.

(15)

3. Bagi Universitas

1. Sebagai bahan perbendaharaan dan studi banding bagi mahasiswa dimasa yang akan datang.

1.7. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan memahami pembahasannya, maka laporan ini secara sitematika adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan, dan asumsi yang digunakan dalam penyelesaian masalah, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(16)

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang lokasi penelitian dan waktu penelitian, identifikasi dan definisi data yang diperoleh, analisa sistem, langkah – langkah penyelesaian masalah, bagaimana cara mengolah data tersebut serta hasil apa saja yang akan didapat setelah data tersebut diolah.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang pengumpulan data yang diperlukan untuk pembuatan program, pengolahan data, serta analisis sistem yang digunakan sebagai penyusunan program.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan dan saran untuk perbaikan sistem informasi manajemen perekrutan yang digunakan perusahaan saat ini.

(17)

2.1 Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponennya atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur menurut (FitzgGerald, 1981) mendefinisikan sistem sebagai berikut :

“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi dalam sistem. Menurut (Neuschel), prosedur didefinisikan berikut :

“Suatu prosedur adalah suatu urutan-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi”.

Lebih lanjut Jerry FitzGerald dkk, mendefinisikan prosedur sebagai berikut :

(18)

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Semua definisi tentang sistem mencakup lima unsur utama yang terdapat dalam sistem yaitu :

1. Komponen – komponen dan bagian-bagian.

2. Adanya interaksi atau hubungan – hubungan antar komponen – komponen atau bagian-bagian.

3. Adanya sesuatu yang mengikat komponen-komponen atau bagian-bagian tersebut menjadi suatu kesatuan.

4. Terdapat tujuan bersama sebagai hasil akhir. 5. Berada dalam suatu lingkungan yang kompleks.

2.1.1 Elemen Sistem

Elemen-elemen yang terdapat dalam sistem meliputi : tujuan sistem, batasan sistem, control, input, proses, output dan umpan balik.

(19)

Gambar 2.1 Elemen-elemen Sistem

Gambar bisa dijelaskan bahwa tujuan, batasan dan control sistem akan berpengaruh pada input, proses dan output. Input yang masuk dalam sistem akan diproses dan diolah sehingga menghasilkan output. Output tersebut akan dianalisa dan akan jadi umpan balik bagi penerima. Dari umpan balik akan muncul pertimbangan selanjutnya. Kemudian siklus ini akan berlanjut dan berkembang sesuai dengan permasalahan yang ada.

TUJUAN

BATASAN

KONTROL

PROSES

UMPAN BALIK

(20)

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environtments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran

(output), pengolah (proses), dan sasaran (objectives), atau tujuan (goal). 1. Komponen Sistem (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi. Komponen-komponen sistem dapat berupa subsistem bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem berapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem keseluruhan.

2. Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (environtments)

(21)

4. Penghubung sistem (interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya yang mengalir dari suatu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari subsistem akan menjadi masukan input untuk subsistem yang lain melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan sistem (input)

Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh dalam komputer, program adalah merupakan maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya, dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran sistem (output)

(22)

7. Pengolah sistem (proses)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi barang jadi.

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi sangat penting dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapat sistem informasi akan menjadi luruh tidak berkembang dan berakhir.

Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

“Informasi adalah data-data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan yang lebih berarti bagi yang menerima”.

(23)

berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang-orang yang benar-benar nyata ada dan terjadi.

2.2.1 Siklus Informasi

Merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model, untuk menghasilkan informasi.

Diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh Jhon Burch disebut dengan siklus pengolahan data.

Gambar 2.2 Siklus Informasi

(Sumber : Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi, 1990, hal 9)

Proses ( model )

Output ( Information )

Keputusan tindakan Input ( data )

Penerima

(24)

2.2.2 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi akurat, tepat dan relavan. John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh 3 buah pilar.

Gambar 2.3 Pilar Kualitas Informasi

(Sumber : Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi, 1990, hal 10)

1. Akurat berarti informasi itu harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.

2. Tepat berarti informasi yang datang dari penerima tidak boleh terlambat. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengelola dan mengirim.

(25)

2.2.3 Nilai Informasi

Nilai informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi digunakan dalam berbagai kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya yang diperolehnya, karena sebagaian informasi tidak dinikmati oleh satu pihak dalam perusahaan. Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis diperkirakan keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

2.3. Sistem Informasi Manajemen

Definisi Sistem Informasi adalah penerapan sistem informasi dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Lebih lanjut pendefinisian SIM adalah sebagai berikut, menurut (George M. Scott) :

“ SIM adalah kumpulan dari interaksi antar sistem-sistem informasi yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan, manajerial maupun kebutuhan operasional”.

Sedangkan menurut (Barry E. Chusing) :

(26)

menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen didalam kegiatan perencanaan dan pengendalian”.

Dari beberapa definisi tersebut dapat dirangkum bahwa SIM adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen dalam suatu organisasi.

Secara teori, komputer tidak harus digunakan dalam SIM, tapi kenyataannya tidaklah mungkin SIM yang kompleks dan berfungsi tanpa melibatkan element non computer dan element computer. Element non computer

adalah sistem manusia dan element computer adalah sistem mesin. Lebih lanjut SIM selalu berhubungan dengan pengolah informasi yang berbasis pada komputer.

Semua sistem informasi yang ada pada perusahaan dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah, manajemen tingkat menengah, manajemen tingkat atas dengan

executive elemet non computer dan element computer. Element non computer

adalah sistem manusia dan element computer adalah sistem mesin. Lebih lanjut SIM selalu berhubungan dengan pengelola informasi yang berbasis pada komputer.

Semua sistem informasi pada perusahaan dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah, manajemen tingkat menengah, manajemen tingkat atas dengan executive

(27)

sedang manajemen tingkat menengah terdiri dari manajer-manajer divisi dan manajer-manajer cabang. Manajer tingkat bawah disebut dengan operating

manajemen meliputi supervisor dan pengawas.

2.4. Organisasi dan Informasi

Organisasi adalah sistem yang saling mempengaruhi antara orang dalam kelompok kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan organisasi secara keseluruhan tidak mungkin dijalankan oleh satu orang saja. Organisasi dapat diibaratkan sebagai satu kesatuan tubuh manusia yang bekerja sama sehingga fungsi tubuh manusia dapat berjalan sesuai dengan rencana yang diharapkan.

Salah satun aspek pengorganisasian adalah menetapkan departemen-departemen. Istilah departemen sebenarnya dimaksudkan untuk suatu area terpisah atau bercabang dari suatu perusahaan sedang departemen didalam suatu perusahaan menunjukkan hubungan dari suatu jenjang.

(28)

Tanpa dukungan informasi, manajemen suatu suatu organisasi tidak akan mencapai tujuan yang direncanakan, terutama untuk mencapai secara efektif dan efisien.

Gambar 2.4 Hubungan data dan tujuan organisasi

(Sumber : Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi, 1990, hal 22)

2.5. Pengembangan sistem informasi manajemen

Secara umum proyek-proyek sistem informasi manajemen pada perusahaan atau organisasi dapat dikategorikan dalam tiga kelompok besar. Kelompok pertama adalah proyek yang bersifat pembangunan infrastruktur teknologi informasi, menyangkut mulai dari pengadaan dan instalasi komputer sampai dengan perencanaan dan pengembangan infrastruktur jaringan LAN

(Local Area Network). Kelompok kedua adalah berupa implementasi dari paket program aplikasi yang dibeli dipasaran dan diterapkan di perusahaan atau organisasi, mulai dari produk-produk yang kecil seperti Microsoft Access 2002

sampai dengan aplikasi terintegrasi seperti ERP (Enterprise Resource Planning).

Kelompok terakhir adalah perencanaan dan pengembangan aplikasi yang dibuat sendiri secara khusus baik oleh internal perusahaan maupun kerjasama dengan pihak luar seperti konsultan atau software house. Lepas dari perbedaan

(29)

karakteristik yang melatarbelakangi ketiga jenis proyek tersebut, secara garis besar ada lima tahap yang biasa dijadikan sebagai atau metodologi, yaitu :

1. Tahap perencanaan

Langkah ini merupakan rangkaian semenjak ide pertama melatarbelakangi proyek ini didapat, pendefinisian awal terhadap kebutuhan detail yang harus dicapai dari proyek tersebut, penyusunan proposal, penentuan metodologi, dan sistem manajemen yang harus digunakan. Biasanya ada dua pihak yang membutuhkan eksistensi dari suatu sistem informasi, dalam hal ini adalah perusahaan atau organisasi yang bersangkutan. Pihak kedua adalah pihak yang berusaha menjawab kebutuhan tersebut dalam bentuk pengembangan teknologi informasi.

2. Tahap analisis

(30)

3. Tahap perancangan

Pada tahap ini tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnin atau manajemen melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi yang akan dibangun antara lain seperti sistem basis data jaringan komputer, metode interfacing, teknik konversi data, serta sistem keamanan jaringan dan data. Sementara itu secara parallel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen akan melakukan perancangan terhadap komponen-komponen organisasi yang terkait seperti prosedur (SOP-Standart Operation Prosedures), Struktur Organisasi, kebijakan-kebijakan dan sebagainya. Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau pengembangan sistem yang sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan tulang punggung pelaksana tahap ini, mengingat semua hal yang bersifat konseptual yang harus diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi informasi dalam skala detail.

4. Tahap penerapan

Tahap penerapan merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertama kali sistem informasi manajemen dipergunakan dalam perusahaan. Biasanya, pendekatan yang dipergunakan dalam perusahaan adalah pendekatan cut off

(31)

sistem baru sementara sistem yang lama belum ditinggalkan, sehingga dua buah sistem berjalan secara paralel.

5. Tahap penggunaan

Proyek sistem informasi biasanya ditutup setelah tahap implementasi dilakukan. Namun ada satu tahapan lagi yang harus dijaga manajemennya, yaitu tahap pasca implementasi. Secara teknis pada tahap implementasi adalah bagaimana pemeliharaan sistem akan dikelola.

2.5.1. Pendekatan Pengembangan Sistem

Terdapat beberapa pendekatan untuk pengembangan sistem, yaitu sebagai berikut :

1. Pendekatan klasik lawan pendekatan terstruktur ( dipandang dari metode yang digunakan )

(32)

untuk mengembangkan sistem disamping tetap mengikuti ide dari sistem life cycle.

2. Pendekatan sepotong lawan pendekatan sistem ( dipandang dari sasaran yang dicapai ).

Pendapatan sepotong merupakan pendekatan pengembangan sistem yang menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja. Pada kegiatannya aplikasi yang dipilih dikembangkan tanpa memperhatikan posisinya di sistem informasi atau tanpa memperhatikan sasaran keseluruhan dari organisasi. Pendekatan ini hanya memperhatikan sasaran aplikasi itu saja. Lain halnya dengan pendekatan sistem yang memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan atau aplikasinya. Pendekatan sistem ini menekankan pada pencapaian sasaran dari organisasi, tidak hanya sasaran dari sistem informasi itu saja.

3. Pendekatan bawah – naik lawan pendekatan atas – turun.

(33)

perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan mendefiniskan sasaran dan kebijakan organisasi. Langkah selanjutnya dari pendekatan ini adalah dilakukan analisa kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi ditentukan, maka turun ke pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output, basis data, prosedur-prosedur dan kontrol. Pendekatan ini juga merupakan cirri-ciri dari pendekatan terstruktur. Pendekatan atas-turun bila digunakan pada analisis sistem disebut juga dengan decision analysis, karena yang menjadi tekanan adalah informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen terlebih dahulu, kemudian data yang diperlukan diolah dan didefinisikan secara menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan.

4. Pendekatan sistem menyeluruh lawan pendekatan moduler.

(34)

5. Pendekatan lompatan jauh lawan pendekatan berkembang.

Pendekatan lompatan jauh menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi canggih. Perubahan ini banyak mengandung, karena teknologi komputer begitu cepat berkembang dan untuk tahun-tahun mendatang sudah jadi usang. Pendekatan ini juga terlalu mahal, karena memerlukan investasi untuk semua teknologi yang digunakan, dan pendekatan ini sulit untuk dikembangkan karena terlalu komplek. Pendekatan berkembang menerapkan teknologi canggih hanya untuk menerapkan aplikasi-aplikasi yang memerlukan saja pada saat itu dan akan terus dikembangkan pada periode-periode berikutnya mengikuti kebutuhan sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada. Pendekatan berkembang menyebabkan investasi tidak terlalu mahal dan dapat mengikuti perkembangan teknologi yang cepat, sehingga teknologi yang digunakan tidak menjadi cepat usang.

2.6. Siklus hidup sistem ( system life cycle )

(35)

2.6.1. Tahap-tahap siklus hidup

Empat tahap pertama adalah perenacanaan, analisis, rancangan, dan penerapan, tahap-tahap ini secara bersama-sama dinamakan siklus hidup pengembangan sistem, tahap kelima adalah tahap penggunaannya, yang berlangsung sampai tiba waktunya untuk merancang sistem itu kembali. Proses merancang kembali mengakibatkan siklus tersebut berulang.

1. Tahap Perancanaan

(36)

2. Tahap Analisis

Ketika perancanaan selesai dan mekanisme pengendalian telah berjalan, tim proyek beralih pada analisi sistem yang ada, analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbaharui. Pada tahap ini analis mengumpulkan dokumentasi dari sistem yang ada, dapat berupa flowchart, DAD, dan grafik, kemudian mendefinisikan kebutuhan informasi secara spesifik.

3. Tahap Rancangan

Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis perawatan yang akan digunakan. Hasil dari tahap rancangan ini adalah konfigurasi peralatan yang terbaik bagi sistem untuk mencapai tujuannya dengan kendala yang ada.

4. Tahap Penerapan

(37)

atau perombakan. Sistem yang baru kemungkinan akan mempengaruhi banyak orang maka orang-orang tersebut sebelumnya harus dididik tentang peran meraka dalam sistem.

5. Tahap Penggunaan

[image:37.612.185.450.317.564.2]

Pada tahap ini pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan. Sistem yang digunakan akan dimodifikasi terus menerus, sehingga sistem dapat terus memberikan dukungan yang diperlukan. Hal ini digunakan untuk memperbaiki kesalahan, menjaga kemutakhiran sistem dan menigkatkan sistem.

Gambar 2.5 Pola dari Sistem Siklus Hidup

2.7. Analisis dan Pengembangan Sistem

Analisis sistem dapat diidentifikasikan sebagai pengarahan dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

5. Tahap Penggunaan

1. Tahap Perencanaan

2. Tahap Analisis

3. Tahap Rancangan 4. Tahap

(38)

untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini juga akan memnyebabkan kesalahan ditahap selanjutnya.

2.7.1. Langkah-langkah di Analisis Sistem

Langkah-langkah didalam analisis sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam mengidentifikasikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan dalam tahap perencanaan sistem. Perbedaan terletak pada ruang lingkup tugasnya. Dianalisis sistem, ruang lingkup tugasnya lebih terinci, sedangkan perancanaan sistem sifatnya hanya penelitian pendahuluan.

Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem anatara lain sebagai berikut ini :

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah

Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat diidentifikasikan sebagai suatu pertanyaan yang dipecahkan.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

(39)

diperlukan data yang diperoleh dengan cara melakukan penelitian. Analisis sistem dapat mengumpulkan data ini dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada, yaitu dengan wawancara, observasi, daftar pertanyaan, dan pengambilan sampel.

3. Analyze, yaitu menganalisis hasil penelitian.

Langkah ini dilakuakan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Menganalisis hasil penelitian serin

g sulit dilakukan analis sistem yang masih baru, mencoba untuk memecahkan masalah tanpa menganalisisnya.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Setelah proses analisis sistem ini selesai dilakukan, tugas berikutnya dari analis sistem dan timnya adalah membuat lapoaran hasil analisis. Laporan ini diserahkan kepada steering commite yang nantinya akan diserahkan kepihak manajemen. Pihak manajemen bersama-sama dengan panitia pengarah dan pemakai sistem akan mempelajari temuan-temuan dan analisa yang telah dilakukan oleh analis sistem yang disajikan dalam laporan ini.

2.7.2. Alat-Alat Pengembangan Sistem

Alat-alat pengembangan sistem terdiri dari bagan alir, diagram arus data, ERD (Entity Relationship Diagram) dan DFD (Data Flow Diagram)

2.7.2.1. Bagan Alir

(40)

alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Pada waktu akan menggambarkan suatu bagan alir, analisis sistem atau pemrograman dapat mengikuti pedoman-pedoman sebagai berikut :

1. Bagan alir sebaiknya digambarkan dari atas kebawah dan mulai dari bagian kiri halaman.

2. Kegiatan didalam bagan alir harus ditunjukkan dengan jelas.

3. Harus ditunjukkan dari mana kegiatan akan dimulai dan dimana akan berakhirnya.

4. Masing-masing bagian didalam bagan alir sebaiknya digunakan suatu kata yang mewakili suatu pekerjaan.

5. Masing-masing kegiatan didalam bagan alir harus didalam urutan yang semestinya.

6. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung ditempat lain harus ditunjukkan dengan jelas menggunakan symbol penghubung.

7. Gunakan bagan alir yang standar. Bagan alir ini terbagi menjadi : a. Bagan alir sistem

(41)

Simbol Dokumen Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer.

Simbol Kegiatan Manual Menunjukkan pekerjaan manual.

Simbol Kegiatan Offline File non komputer yang diarsipkan dapat berupa urut angka, urut huruf, urut tanggal.

Simbol Kartu Plong Menunjukkan input / output yang menggunakan kartu plong

Simbol Proses Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer

Symbol Operasi Luar Menunjukkan operasi yang dilakukan diluar proses operasi komputer

(42)

Simbol Pengurutan Offline Menunjukkan proses pengurutan data diluar proses komputer

Simbol Pita Magnetic Menunjukkan input / output menggunakan pita magnetic

Simbol Hard Disk Menunjukkan input / output

menggunakan hard disk

Simbol Disket Menunjukkan input / output

menggunakan disket

Simbol Drum Magnetik Menunjukkan input / output menggunakan drum magnetic

(43)

Simbol Keyboard Menunjukkan input menggunakan on-line keyboard

Simbol Display Menunjukkan output yang ditampilkan dimonitor

Simbol-simbol Garis Akhir Menunjukkan proses

[image:43.612.133.502.104.495.2]

Simbol Penghubung Menunjukkan penghubung kehalaman yang masih sama atau ke halaman yang lain

Gambar 2.6. Simbol-simbol yang digunakan dibagan alir sistem

(Sumber : Jatianto, Analisis dan Desain Informasi, 1990, hal 796)

2.8.1 Pemodelan Data

(44)

2.8.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif kompleks. Sesuai dengan namanya, ERD dibentuk dari 2 komponen utama, yakni:

- Entitas - Atribut - Relasi

2.8.3 Entitas

Entitas (entity), merupakan obyek yang mewakili sesuatu dalam dunia nyata, baik secara fisik (mobil, rumah, manusia, pegawai dsb) ataupun secara konsep (department, pekerjaan, mata kuliah dsb) dan dapat dibedakan antara satu dengan lainnya (unique). Entitas digambarkan dalam bentuk persegi empat.

Gambar 2.7 Entitas

2.8.4 Atribut

Setiap entitas pasti memiliki attribut yang mendeskripsikan karakteristik (property) dari entitas tersebut. Penetapan attribut dari sebuah entitas berdasarkan fakta yang ada atau berdasarkan kebutuhan. Attribut identik dengan kolom data

(45)

atau field dalam sebuah tabel. Misalnya atribut nama pegawai dari entitas pegawai.

Atribut digambarkan dalam bentuk ellips.

Pegawai

Nama_Peg

Alamat_Peg

Gambar 2.8 Atribut

2.8.5 Relasi

[image:45.612.136.447.180.345.2]

Relasi menayatakan hubungan antar entitas termasuk terhadap entitas itu sendiri (rekursif). Misalnya dalam kasus hubungan antara entitas siswa dan entitas mata kuliah adalah mengikuti.

Gambar 2.9 Relasi

Jenis-jenis relasi:

1. Satu ke satu (one to one)

(46)

2. Satu ke banyak (one to many)

Setiap data pada entitas A bisa berhubungan dengan banyak data pada entitas B, tetapi data pada entitas B berhubungan maksimal hanya dengan sebuah data di A.

3. Banyak ke satu (many to one)

Merupakan kebalikan dari relasi satu ke banyak.

4. Banyak ke banyak (many to many)

Setiap data pada entitas A bisa berhubungan dengan banyak data pada entitas B, demikian pula sebaliknya. Kardinalitas satu ke banyak maupun banyak ke satu bisa dianggap sama.

2.8.6 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.

Komponen Data Flow Diagram (DFD) antara lain: 1. Komponen Terminator (Eksternal Entity)

Ada 2 jenis terminator:

(47)

Terminator merupakan kesatuan di luar lingkungan sistem yang dapat berupa orang, organisasi dan sebagainya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

2. Komponen Proses

Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentrasformasikan input menjadi output. Proses diberi nama untuk menjelaskan proses/kegiatan apa yang sedang/akan dilaksanakan. Pemberian nama proses dilakukan dengan menggunakan kata kerja transitif (kata kerja yang membutuhkan objek.)

3. Komponen Data Flow (Alur Data)

Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya.

4. Komponen Penyimpanan Data (Data Store)

(48)

2.8.7 Power Desaigner 9

Bentuk notasi Elmasri adalah bentuk Entity Relationship Diagram (ERD) yang sederhana, yang menerjemahkan konsep persepsi manusia tentang suatu sistem kedalam bentuk tertulis yang mudah dipahami. Power Designer memiliki notasi tersendiri yang berbeda dengan notasi Elmasri, sehingga untuk dapat membuat ERD dalam atau menggunakan Power Designer diperlukan suatu konversi notasi.

Berikut ini merupakan beberapa contoh perbedaan notasi antara Elmasri dengan power designer:

Gambar 2.10 Perbedaan Notasi ERD dengan Power Designer

2.8.8 SQL Server 2005

(49)

digunakan untuk mengakses basis data relasional. Standarisasi Internasional terhadap SQL pertama kali dilakukan oleh ANSI (American National Standards Institution melalui publikasi Database Language SQL (ANSI X3.136-1986).

Saat ini, ANSI dan ISO (International Standards Organization) merupakan dua organisasi yang membuat standarisasi terhadap SQL. Namun kini SQL juga dijumpai pada berbagai platferm dari mikro komputer hingga mainframe. SQL dapat digunakan baik secara berdiri sendiri maupun dilekatkan pada bahasa-bahasa lain seperti COBOL dan C. SQL juga telah menjadi bagian dari sejumlah DBMS, seperti Oracle, Sybase, dan Informix.

MS SQL Server adalah salah satu produk Relational Database Management Sistem (RDBMS) populer saat ini. Fungsi utamanya adalah sebagai database server yang mengatur semua proses penyimpanan data dan transaksi suatu aplikasi. Versi 2005 memiliki feature-feature lengkap untuk membangun aplikasi mulai skala kecil sampai dengan tingkat enterprise.

Penggunaan SQL pada DBMS yaitu: 1. Sebagai bahasa administrasi basis data

Dalam hal ini SQL dipakai oleh DBA untuk menciptakan serta mengendalikan pengaksesan basis data

2. Sebagai bahasa query interaktif

Pengguna dapat memberikan perintah-perintah untuk mengakses basis data yang sesuai dengan kebutuhan.

3. Sebagai bahasa pemrograman basis data

(50)

aplikasi yang dibuat, guna mengakses basis data. 4. Sebagai bahasa client/server

SQL juga dipakai untuk mengimplementasikan sistem klien/server. Sebuah klien dapat menjalankan sesuatu aplikasi yang mengakses basis data yang ada pada suatu server.

2.8.9 Visual Studio. Net 2005

Mengenal Visual Studio.Net 2005, cara cepat dan mudah untuk membuat aplikasi Microsoft Windows. Visual Basic akan membantu kita mewujudkan impian kita untuk membuat aplikasi Microsoft Windows yang lengkap.

Visual Basic menunjukkan cara yang digunakan untuk membuat graphical user interface (GUI) dengan cara ini kita tidak lagi menuliskan instruksi pemrograman dalam kode-kode baris, tetapi secara mudah kita dapat melakukan drag dan drop objek-objek yang akan kita gunakan. Jika kita ingin menggunakan fasilitas program drawing, misalnya Paint, secara efektif kita dapat menggunakan interfacenya.

(51)

2.9 Penelitian Terdahulu

Berikut akan dijelaskan secara singkat hasil penelitian yang berhubungan dengan Sistem Informasi Manajemen.

2.9.1 Brian Sandi Ngongoloy (2001)

Penelitian dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Penggajian di PT. Kereta Api Indonesia Surabaya” adalah perusahaan yang bergerak di bidang perawatan atau maintenance. Pada perusahaan ini absensi karyawan dan lembur masih dilakukan secara manual pada departemen masing – masing, sehingga menyebabkan terlambatnya informasi absensi dan lemburyang diberikan.

Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi ini, maka perlu dikembangkan suatu Sistem Informasi yang memadai sehingga dapat memberikan informasi yang lebih baik dari informasi yang diberikan oleh sistem yang ada selama ini. Perancangan Sistem Informasi berbasis komputer ini diharapkan mampu menjawab permasalahan yang ada mengenai Sistem Informasi Manajemen Penggajian selama ini.

2.9.2 Agung Sandi Wijaya (1999)

Penelitian dengan judul “Koputerisasi Dan Penyempurnaan Pada Sistem Informasi Manajemen Personalia PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) Gending Probolinggo”.

(52)

menyelesaikan masalah baik untuk keperluan administrasi, perhitungan, arsip, pembuatan data, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu tidaklah mengherankan bila diera globalisasi ini komputer merupakan pendukung yang handal dalam kemajuan suatu perusahaan.

Tujuan penelitian ini untuk memenuhi kebutuhan informasi, maka perlu dikembangkan suatu sistem informasi yang lebih mendekati sempurna serta terkomputerisasi sehingga dapat memberikan informasi yang lebih baik dari informasi yang diberikan oleh sistem yang ada sekarang ini.

 

 

 

 

 

 

(53)

3.1.

Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. MITRA JUA ABADI, Sidoarjo, Adapun waktu

pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 10 Januari 2009 sampai dengan

data penelitian terpenuhi.

3.2.

Identifikasi dan Definisi Operasional Data

Data yang digunakan adalah data yang berkaitan dengan judul penelitian

dimana data tersebut digunakan untuk mempermudah didalam analisa sistem

informasi manajemen penerimaan karyawan outsourcing, data tersebut antara lain

adalah :

a.

Data Primer

Dalam data primer terdapat dua variabel yaitu variabel terikat dan variabel

bebas. Variabel terikatnya dalam penelitian ini adalah kinerja perusahaan,

sedangkan variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :

1.

Pelanggan (customer).

2.

Tenaga kerja.

b.

Data Sekunder :

1.

Data karyawan antara lain :

a.

Nama

(54)

c.

Jenis Kelamin

d.

Pendidikan

e.

Skill / keahlian

f.

Pelatihan yang pernah diikuti

2.

Data Penempatan antara lain :

a.

Tanggal masuk penempatan

b.

Tanggal berakhir penempatan

c.

Jabatan penempatan

d.

Status admin penempatan

3.

Data seleksi antara lain :

a.

Tanggal seleksi

b.

Nilai ujian

c.

Status seleksi

4.

Data perusahan antara lain :

a.

Nama perusahan

b.

Diskripsi perusahan

c.

Kontak perusahan

5.

Data lowongan antara lain :

a.

Judul lowongan

b.

Diskripsi lowongan

c.

Umur lowongan

d.

IPK lowongan

(55)

f.

Tanggal masuk lowongan

g.

Tanggal akhir lowongan

3.3.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan

dengan cara :

1.

Metode Wawancara, yaitu Teknik pengumpulan data yang dilaksanakan

dengan metode tanya jawab secara langsung kepada orang-orang yang terlibat.

2.

Metode

Observasi,

yaitu Metode dengan melakukan pengamatan dan

pencatatan secara sistematik terhadap obyek yang diamati.

3.

Metode Kepustakaan, yaitu Metode pengumpulan data berdasarkan studi

kepustakaan dengan membaca buku yang berhubungan dengan obyek yang

diamati.

Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian terdiri dari dua jenis data

yaitu :

a.

Data Primer : Data yang langsung diperoleh dari hasil observasi langsung dan

wawancara.

b.

Data Sekunder : Data diperoleh dari literatur baik perpustakaan maupun

(56)

3.3.1.

Metode Pengolahan Data

Untuk melakukan perancangan sistem informasi manajemen pada

perusahaan, akan menggunakan Software Visual Basic.Net 2005

dan

Database

SQL 2005

3.4.

Tahap Analisis Sistem

Setelah semua data yang diperlukan terkumpul dan data kita sudah

mengetahui sistem yang ada, maka tahap selanjutnya adalah melakukan analisa

data tersebut, sehingga diperoleh gambaran untuk perubahan sistem yang ada

menjadi terkomputerisasi. Analisa ini meliputi beberapa langkah, antara lain :

a.

Identifikasi Sistem, Prosedur dan Permasalahan Sistem.

1.

Identifikasi Sistem

Bagian ini diidentifikasikan kegiatan-kegiatan yang berlangsung pada

masing-masing departemen, juga diidentifikasikan personil-personil yang

terlibat secara langsung dalam tugas maupun wewenang.

2.

Identifikasi Prosedur

Bagian ini diidentifikasikan prosedur yang berlaku pada sistem yang akan

dikembangkan yaitu prosedur bagian personalia. Disini dapat dilihat

aktivitas yang terjadi dan hubungan antar departemen dalam perusahaan.

3.

Identifikasi Permasalahan Sistem

Diidentifikasikan mengenai permasalahan sistem yang ada dan

(57)

b.

Memahami Cara Kerja Sistem

Pada bagian ini mempelajari jalannya sistem beserta permasalahan yang

muncul dan menghambat kelancaran sistem informasi yang ada. Pada bagian ini

juga dipelajari dokumen dan laporan yang digunakan pada sistem yang ada saat

ini, jaringan data dan distribusi laporan.

c.

Analisa Sistem dan Pembuatan Laporan Hasil Analisa

Setelah melakukan identifikasi komponen sistem dan memahami cara kerja

sistem, maka dapat dilakukan analisa terhadap permasalahan yang ada. Pada

analisa ini meliputi analisa dokumen dan laporan yang digunakan pada sistem

yang ada saat ini, jaringan data dan distribusi laporan. Disamping itu juga

dilakukan analisa terhadap kebutuhan informasi untuk menjawab permasalahan

yang ada. Setelah semua analisis dilakukan dibuat laporan hasil dari analisis yang

dapat dikonsultasikan dengan pengguna sistem, yaitu pihak manajemen

perusahaan. Laporan ini berisi mengenai keadaan sistem saat ini beserta

permasalahan yang dihadapi. Apabila hasil dari analisa sistem ini disetujui pihak

pengguna, maka dapat dilakukan perancangan sistem. Tetapi jika hasil analisa ini

tidak disetujui, maka akan dilakukan analisa ulang.

3.5.

Perancangan Sistem

Pada perancangan sistem informasi manajemen usulan ini, diharapkan dapat

menyelesaikan semua permasalahan sistem yang ada saat ini meliputi beberapa

perancangan, antara lain :

(58)

Pada perancangan input dilakukan perancangan sistem yang mampu

mengumpulkan dan mencatat data secara lengkap dan tepat, sehingga

memudahkan mandor operator dalam memasukkan data ke komputer. Sedangkan

pada perancangan output dilakukan perancangan tampilan laporan-laporan yang

dihasilkan dari pengolahan data.

b.

Pengembangan Sistem dan Prosedur

Pada bagian ini dilakukan pengembangan sistem dan prosedur kerja yang

ada, menjadi suatu sistem yang berbasis komputer sesuai dengan kebutuhan pihak

manajemen perusahaan.

c.

Perancangan Data Base dan program komputer.

Pada bagian ini dilakukan pengembangan sistem dan prosedur kerja yang

ada, menjadi suatu sistem yang berbasis komputer sesuai dengan kebutuhan pihak

manajemen perusahaan.

3.6.

Uji Validitas Program (Uji Coba Program)

Pada tahap ini dilakukan uji terhadap program yang telah dibuat dengan

tujuan menghindari berbagai kesalahan yang mungkin terjadi, meliputi :

1.

Pengetesan form, dilakukan pada tiap form.

2.

Pengetesan program. Apabila semua modul sudah dibuat diuji secara terangkai

(59)

3.7.

Langkah-langkah Pemecahan Masalah

Agar lebih sistematis maka langkah-langkah yang haus dilakukan dalam

(60)

Keterangan Gambar :

Studi Pustaka

Pada tahap ini dilakukan tinjauan kepustakaan untuk melandasi cara berfikir,

bertindak, dan memberikan arah penelitian serta membantu menyelesaikan

masalah.

Survey Awal

Pada tahap ini diteliti bagaimana sistem dan prosedur yang sudah diterapkan

sehingga dapat diperoleh gambaran permasalahan yang ada.

Perumusan Masalah

Perumusan masalah ini disusun dengan memperlihatkan faktor-faktor yang

menjadi penyebab terjadinya masalah tersebut, kemudian menentukan suatu

metode untuk memecahkan masalah tersebut kemudian mencari pemecahan

masalahnya.

Penetapan Tujuan Penelitian.

Pada tahap penelitian tujuan ini dilakukan penetapan tujuan penelitian dengan

maksud agar langkah-langkah dalam pemecahan masalah menjadi terarah dan

mencapai sasaran yang diinginkan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

untuk membangun suatu sistem informasi pengajian dan pengupahan yang

baru.

Analisa Sistem

Dalam tahap ini dilakukan analisa terhadap sistem yang meliputi :

1.

Memahami cara kerja sistem

(61)

a.

Menganalisa tugas, tanggung jawab dan wewenang dari tiap-tiap bagian

yang terkait dalam sistem.

b.

Identifikasi prosedur

Pada bagian ini didefinisikan prosedur yang berlaku pada sistem yang

akan dikembangkan.

2.

Identifikasi permasalahan pada sistem

Memahami jalannya sistem dan masalah yang ditemukan pada proses

identifikasi.

3.

Analisa kebutuhan informasi

a.

Analisa dokumen dan laporan

Menganalisa macam-macam dokumen yang digunakan pada sistem yang

lama sebagai pedoman penyusun kebutuhan sistem informasi yang baru.

b.

Analisa kebutuhan informasi

Pada tahap ini akan dianalisa kebutuhan informasi sesuai dengan tujuan

sistem dan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.

Perancangan Sistem Informasi

Pada tahap ini dilakukan perancangan sistem informasi manajemen dan

perancangan perangkat lunak. Tujuan perancangan sistem informasi ini adalah

untuk membentuk informasi yang terpadu sesuai dengan kebutuhan.

Perancangan sistem informasi meliputi :

(62)

Pembuatan kerangka perancangan sistem yang memuat desain sistem secara

garis besar kerangka ini nantinya akan dikembangkan secara lebih detail pada

perancangan basis data, model dan sistem output .

b.

Perancangan sub sistem

Untuk mempermudah dalam perancangan sistem maka informasi perlu

dijabarkan menjadi sub sistem-sub sistem yang lebih ringkas.

c.

Perancangan data base

Dilakukan perancangan suatu sistem file yang saling berhubungan dan

berfungsi untuk mengolah sumber informasi yang saling berkaitan dan

memberikan informasi yang akurat dan konsisten. Berisi jenis-jenis dan

susunan file secara keseluruhan serta bagaimana masing-masing file berelasi

satu dengan lainnya juga dijelaskan fungsi dan masing-masing file dalam

sistem.

d.

Perancangan input dan output

Yaitu merancang suatu sistem dialog yang mudah dimengerti sehingga

memudahkan pemakaian dalam memasukkan data ke dalam komputer serta

merancang tampilan laporan- laporan yang akan dihasilkan dari pengolahan

data.

Perancangan Program

Perancangan perangkat lunak ini merupakan transformasi sistem informasi

dirancang sebelumnya yang kemudian dirubah kedalam bahasa pemrograman

sehingga mudah untuk dioperasikan. Kriteria yang nantinya dimiliki oleh

(63)

memberikan informasi sejelas-jelasnya. Pada penelitian ini penulis menerapkan

Software Visual Basic.Net 2005 dan Database SQL 2005.

Validasi Program

Pembuatan perangkat lunak yang telah dilakukan kemudian diuji cobakan

untuk melihat dan mengevaluasi kinerja perangkat lunak tersebut dan

mengetahui seberapa jauh sistem informasi dapat berjalan. Pada bagian ini

dijelaskan cara penggunaan dan petunjuk penggunaannya.

Verifikasi Desain Sistem

Berdasarkan hasil verifikasi desain sistem maka bisa terlihat apakah sistem

dan perangkat lunak yang telah dibuat berfungsi dengan baik dan semua

fungsi yang terlibat dalam sistem informasi manajemen telah masuk kedalam

program dan dapat menjawab apakah sistem informasi manajemen

penerimaan karyawan outsourcing yang dibuat dapat meningkatkan efektivitas

dan efisiensi pada perusahaan secara signifikan.

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan tahap-tahap yang telah dilakukan sebelumnya kemudian

didapatkan suatu kesimpulan sebagai intisari dan penyelesaian dari

permasalahan yang ada dan diberikan saran-saran sebagai bahan masukan

(64)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data

Pada proses pengumpulan data yang diperlukan untuk menganalisa

sistem penerimaan karyawan serta untuk mengidentifikasi prosedur adalah

sebagai berikut :

4.1.1 Sistem dan Prosedur Serta Fungsi Masing-Masing Bagian/Departemen

Sistem yang ada saat ini kegiatannya masih dilakukan secara manual,

mulai pencatatan hingga pembuatan laporannya.

Identifikasi ini merupakan identifikasi terhadap fungsi-fungsi dari bagian

organisasi yang ada di PT. Mitra Jua Abadi Sidoarjo dan yang terlibat atau

berkaitan dengan kegiatan penerimaan karyawan

outsourching

.

Struktur organisasi yang diterapkan dalam perusahaan ini cukup sederhana,

adapun struktur organisasi PT. Mitra Jua Abadi terlampir pada lampiran 1.

4.2 Analisis Sistem

Dalam sub-bab ini akan dibahas mengenai analisa dari sistem

pengolahan data

karyawan

outsourcing

, sistem ini nantinya akan memberikan

layanan kepada admin yang belum memiliki sistem dalam hal untuk mengolah

data karyawan

outsourcing,

tentunya terlebih dahulu admin harus mengetahui

(65)

karyawan dilakukan dengan

komputerisasi

dengan tujuan untuk meningkatkan

efektivitas data karywan pada saat dilakukan pengelolahan data karyawan, yang

mendaftar pada suatu lowongan dalam yang tersedia, dalam aplikasi ini dapat

melakukan insert maupun update karyawan sesuai dengan bidang kealihan yang

dibutuhkan oleh perusahaan, selanjutnya proses pemanggilan karywan untuk

proses penempatan dan masa kontrak kerja karyawan

outsourcing.

4.2.1

Perancangan Sistem

Pada bagian bab ini akan dijelaskan mengenai spesifikasi kebutuhan

sistem, perancangan basis data yang meliputi model data konseptual dan model

data fisik yang menjelaskan tentang desain data base penggajian untuk

menggetahui relation data pada tabel-tabel yang berhubungan dan bersangkutan

satu dengan tabel yang lain, Rancangan PDM (

Physical Data Model

) di

implementasikan ke dalam basis data SQL Server 2005.

4.2.2

Deskripsi Umum Sistem

Deskripsi umum dalam sistem ini dapat dilihat dalam bentuk gambar

[image:65.595.137.491.622.685.2]

diagram dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut ini:

(66)

Admin akan memasukkan data masyarakat yang sudah mendaftar pada

lowongan kerja yang telah diberikan pada

PT.Mtra Jua Abadi

apabila admin

belum memiliki

account login

dalam aplikasi ini

account login

admin akan login

ulang. Dalam aplikasi ini Pengguna sistem ini atau user yang berhak mengakses

sistem adalah Admin.dimana Hak admin disini melakukan hak akses setting

karyawan

outsourcing

,antara lain pemasukan data

curiculum vitae

,

penempatan

kerja, dana massa kerja karyawan

. Dan juga hak akses untuk HRD untuk

mengejek karyawan yang telah terdaftar dan bekerja di perusahaan. Dimana

HRD dapat menawarkar pelamar tersebut ke perusahaan

client

dan selanjutnya

jika diterima maka HRD dapat menempatkan pelamar tersebut ke perusahaan

tersebut

Dalam pembuatan aplikasi sistem ini, terdapat beberapa elemen dasar,

antara lain:

1.

Basis Data

Elemen ini merupakan tempat menyimpan kumpulan data yang nantinya

dibutuhkan sistem untuk melakukan proses dan seleksi pegawai sehingga setiap

aktifitas yang dilakukan oleh pelamar dan HRD bisa terekam dalam satu basis

data.

2.

Program Aplikasi

Elemen ini merupakan program yang digunakan untuk mengolah sejumlah

masukan data berupa data

curiculum vitae

pelamar, lowongan, , aplikasi testulis

(67)

4.2.3

Identifikasi Variabel Input

Identifikasi variabel-variabel

input

dari sistem diperlukan untuk

mengetahui

input

apa saja yang berpengaruh pada sistem ini nantinya. Dalam

sistem aplikasi ini, variable

input

meliputi data profil atau

curiculum vitae

pelamar meliputi nama, alamat, pendidikan, jenis kelamin, pengalaman kerja dan

data lain yang dibutuhkan,

,

serta data

master

yang dimasukkan oleh

ADMIN

untuk tujuan proses jalannya aplikasi tersebut.

4.2.4

Identifikasi Variabel

Output

Variabel

output

pada sistem ini berupa crstal reprot data karayawan yang

ditujukan kepada

Admin

atau

HRD

yang menginformasikan tentang data

karyawan yang sudah masuk dalam sistem ddan bekerja diperusahaan yang

diinginkan.

4.3

Perancangan Proses

Dalam sub ini dijelaskan mengenai perancangan Sistem Informasi

Manajemen Penerimaan Karyawan

Outsourcing

PT. MITRA JUA ABADI

yang akan dibuat nantinya. Dalam perancangan proses ini akan dijelaskan dalam

bentuk perancangan proses menggunakan

Data Flow Diagram

(DFD) yang dibuat

menggunakan

software

Power Designer versi 6 nantinya sistem yang akan kita

buat mengacu pada desain dari DFD sehingga dalam pembuatan aplikasi kita tidak

(68)

4.3.1

Diagram Berjenjang

Dalam sub bab ini menjelaskan tentang bentuk hierarki dari proses yang

ada dalam aplikasi

recruitment

awal karyawan

Outsourcing

PT. Mitra Jua Abadi

bentuk dari hierarki/diagram berjenjang dapat dilihat pada Gambar 3.3 yang

mengambarkan proses – proses yang ada dalam sistem

recruitment

awal tenaga

kerja

outsourcing

pada PT. Mitra Jua Abadi proses ini memiliki beberapa

level

antara lain

level

konteks,

level

nol, dan

level

satu . pada

level

konteks

mengambarkan proses sistem keseluruhan atau gambaran umum dari sistem

proses yang akan kita buat,

level

nol merupakan proses yang ada dalam

level

konteks yang diperjelas, sedangkan

level

satu merupakan gambaran proses yang

lebih jelas dari pada

level

nol. Pengambaran diagram berjenjang digunakan

(69)

0

Sistem Rekruitmen karyawan Outsorsing

0.1 Login 0.2 Pengaturan data master Konteks Level Level 0 Level 1 0.3 Pengaturan seleksi karyawan 0.1.2 Cek data 0.1.3 Sesion Register 0.1.1

Input data Login

[image:69.842.83.764.106.447.2]

0.2.1 daftar 0.2.2 Pengaturan pengguna 0.2.3 download 0.2.4 Pengaturan soal 0.2.5 upload 0.2.6 Pengaturan perusahaan 0.3.1 Tes tulis 0.3.2 Seleksi karyawan 0.3.3 Kirim SMS 0.3.4 Penempatan 0.3.5 Pengumuman

(70)
(71)

4.4

DFD Level Konteks

Dalam DFD

level

konteks ini merupakan gambaran umum dari sistem

yang akan dibuat. Terdapat 4 entitas utama dalam sistem ini, yaitu:

Pelamar,HRD(menegent), Pegawai(admin) dan Perusahaan. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada gambar berikut ini :

laporan kontrak kerja Laporan pegawai diterima

kartu pegawai lowongan kerja data kontrak

identitas pekerja keahlian

hasil seleksi

CV Calon pegawai

[image:71.595.100.496.250.545.2]

0 Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Karyawan+ Calon pegawai Pegawai Manajemen Perusahaan

Gambar 4.2 Diagram

Level

Konteks

Pada diagram tersebut terdapat dua

level

hak akses yaitu Admin dan HRD,

pelamar akan mendapatkan informasi lowongan kerja terkini dari perusahaan PT.

Mitra Jua Abadi , sedangkan pada

level

Admin digunakan untuk melakukan

pengaturan data

master

yang akan digunakan oleh sistem seperti, lowongan,

Perusahaan, data pegawai serta untuk melakukan proses penempatan karyawan

(72)

4.4.1

DFD Level 0

Untuk DFD

level

0 dapat dilihat pada gambar diagram pada Gambar 4.3

berikut ini :

update_jenis_perusahaan update_kriteria Lowongan calon pegawai keahlian kerja perusahaan outdourcing

laporan kontrak kerja

Laporan pegawai diterima

laporan

update penerimaan kerja kartu pegawai

data kontrak identitas pekerja

update pegawai

update perusahaan

update keahlian kerja update calon pegawai

keahlian

hasil seleksi CV Calon pegawai

[image:72.595.123.561.185.618.2]

lowongan kerja Calon pegawai Pegawai Perusahaan Manajemen 1 maintenace master 2 transaksi penerimaan kerja + 3 Laporan trans_Calon pegawai pegawai keahlian perusahaan karyawan Lowongan kriteria jenis_perusahaan

(73)

Dari DFD

level

0 diatas terdapat 3 proses yaitu :

1.

Proses Login

Pada proses ini menjelaskan bagaimana

user

dapat melakukan validasi

login

terlebih dahulu sebelum mengakses halaman admin maupun halaman HRD.

2.

Proses Pengaturan Data Master

Pada proses pengaturan data

master

ini merupakan proses yang menangani

data-data awal yang digunakan oleh sistem sebelum sistem berjalan sebagai

mana mestinya.

3.

Proses Pengaturan Penerimaan Karyawan

Pada proses ini menjelaskan bagaimana proses seleksi dilakukan oleh admin

dengan melihat yang dibutuhkan perusahaan yang sudah dilakukan oleh

HRD dan apabila memenui syarat Admin bisa memasukkan data karyawan.

4.4.2

DFD Level 1

1.

Proses Pengaturan data Master

Sedangkan untuk proses ini (Gambar 4.4) terbagi dalam beberapa sub proses

yaitu:

a.

Pengaturan Pengguna

Proses ini dilakukan oleh HRD untuk melakukan pengaturan data pencari

kerja dan data HRD sehingga dapat dikontrol oleh HRD apabila ada

pengguna yang berbuat tidak sepantasnya pengguna dapat dilakukan

(74)

Untuk proses ini terlihat pada Gambar 4.4 terbagi menjadi beberapa sub

proses yaitu :

[image:74.595.116.552.164.550.2]

[update_kriteria] [Lowongan]

seleksi diterima

[keahlian kerja]

[calon pegawai] [perusahaan outdourcing]

[kartu pegawai]

[data kontrak] [identitas pekerja]

[update penerimaan kerja]

[laporan] [update pegawai] [hasil seleksi] [lowongan kerja] Perusahaan Calon pegawai pegawai Pegawai karyawan 2.1 seleksi penerimaan karyawan 2.2 penerimaan pegawai perusahaan keahlian trans_Calon pegawai Lowongan kriteria

Gambar 4.4 DFD

Level

1 dari Proses

Login

b.

Input

data

Login

Pada proses ini pengguna di haruskan untuk memasukkan

username

dan

password

untuk bisa mengakses sistem.

c.

Cek data

Pada proses ini sistem melakukan pengambilan informasi dari data yang ada

(75)

d.

Pengaturan Perusahaan

Pada proses ini HRD dapat menambahkan data perusahaan

client

Gambar

Gambar 2.1 Elemen-elemen Sistem
Gambar 2.2 Siklus Informasi
Gambar 2.3 Pilar Kualitas Informasi
Gambar 2.4 Hubungan data dan tujuan organisasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pola dari suku-suku pada barisan tersebut, Anda dapat menentukan rumus suku ke– n suatu barisan aritmetika, sebagai berikut..

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Purbarangga dan Yuyetta (2013) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap

Namun dalam pengolahan secara biologi, belum terdapat bakteri spesifik yang berasal dari limbah cair tersebut yang digunakan dan benar- benar mampu dalam mendegradasi limbah

(1) U slu č aju smrti maloljetnika, ravnatelj od- gojne ustanove i posebne odgojne ustanove, odnos- no upravitelj odgojnog zavoda obavijestiti ć e obi- telj maloljetnika, centar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas kuasa-Nya penulis dapat menyel esaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kualitas Audit, Fee Audit, Konsentrasi

Rohman Agus Jatnika , Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Serta Implikasinya Pada Kinerja Pegawai Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Dampak sibling pada satu sisi saudara kandung dapat dianggap sebagi pesaing dalam memanfaatkan sumberdaya dari orangtua.

sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan pegujian validitas dan realibilitas instrumen untuk mengetahui apakah alat ukur berupa item-item