SKRIPSI
Oleh :
NANO SATRIA N
0432010265
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
JAWA TIMUR
LEMBAR PENGESAHAN ...
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
ABSTRAKSI ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1.
Latar Belakang ... 1
1.2.
Perumusan Masalah ... 3
1.3.
Batasan Masalah ... 3
1.4.
Tujuan Penelitian ... 3
1.5.
Asumsi-asumsi ... 4
1.6.
Manfaat Penelitian ... 4
1.7.
Sistematika Penulisan ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1.
Konsep Dasar Sistem ... 7
2.2.1.
Siklus Informasi ... 13
2.2.2.
Kualitas Informasi ... 14
2.2.3.
Nilai informasi ... 15
2.3.
Sistem informasi Manajemen ... 15
2.4.
Organisasi dan Informasi ... 17
2.5.
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen ... 18
2.5.1.
Pendekatan Pengembangan Sistem ... 21
2.6.
Siklus Hidup Sistem
(system life cycle) ...
24
2.6.1.
Tahap-tahap Siklus Hidup ... 25
2.7.
Analisis dan Pengembangan Sistem ... 27
2.7.1.
Langkah-langkah di Analisis Sistem ... 28
2.7.2.
Alat-alat Pengembangan Sistem ... 29
2.7.2.1. Bagan Alir ... ... 30
2.8.
Pemodelan Data ... ... ... 34
2.8.1.
Entity Relationship Diagram ... 34
2.8.2.
Entitas ... 34
2.8.3.
Atribut ... 35
2.8.4.
Relasi ... ... 36
2.8.5.
Data Flow Diagram ... ... 37
2.8.6.
Power Disaigner 9 ... ... 38
2.9.1.
Brian Sandi Ngongoloy ... 41
2.9.2.
Agung Sandi Wijaya ... 42
BAB III METODE PENELITIAN ... 44
3.1.
Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 44
3.2.
Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel ... 44
3.3.
Metode Pengumpulan Data ... 46
3.3.1.
Metode Pengolahan Data ... .... 46
3.4.
Tahap Analisis Sistem ... 47
3.5.
Perancangan Sistem ... 48
3.6.
Uji Validitas Program (Uji Coba Program) ... 49
3.7.
Langkah-langkah Pemecahan Masalah ... 50
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 55
4.1.
Pengumpulan Data... 55
4.1.1.
Sistem Prosedur dan Fungsi Masing-masing
Bagian / Departemen ... ... 55
4.2.
Analisis Sistem ... ... 55
4.2.1.
Perancangan Sistem ... ...56
4.2.2. Diskripsi Umum Sistem ... ....56
4.3.1.
Diagram Berjenjang ... ...59
4.4.
DFD Level Konteks ... ...61
4.4.1.
DFD Level 0 ... ...62
4.4.2.
DFD Level 1 ... ....63
4.5.
Perancangan Data ... ...65
4.5.1.
Model Konseptual (Conceptual Data Model) ... ....65
4.5.2.
Model Data Phisik ... ...66
4.6.
Perancangan Data Base (tabel) ... ...67
4.7.
Perancangan Desain Sistem Informasi ... ...68
4.7.1.
Desain Output Tampilan Menu Utama ... ...69
4.7.2.
Desain Output Tampilan Menu Kreteria Penerimaan...70
4.7.3.
Desain Output Tampilan Menu Data Perusahaan...71
4.7.4.
Desain Output Tampilan Menu Data Calon Pegawai...72
4.7.5.
Desain Output Tampilan Menu Data Lowongan...73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... ....74
5.1.
Kesimpulan ... ...74
5.2.
Saran ... ...75
DAFTAR PUSTAKA
...
Nomor
Judul
Halaman
Gambar 2.1. Elemen-Elemen Sistem ... 9
Gambar 2.2. Siklus Informasi ... 13
Gambar 2.3. Pilar Kualitas Informasi ... 14
Gambar 2.4. Hubungan Data dan Tujuan Organisasi ... 18
Gambar 2.5. Pola dari Sistem Siklus Hidup ... 27
Gambar 2.6. Simbol-Simbol yang digunakan dibagan Alir Sistem ... 34
Gambar 2.7. Entitas ... . 35
Gambar 2.8. Atribut ... 35
Gambar 2.9. Relasi ... 37
Gambar 2.10. Perbedaan Notasi ERD dengan Power designer ... 39
Gambar 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah ... 50
Gambar 4.1. Diagram Berjenjang ... 60
Gambar 4.2. DFD Level Konteks.. ... .... 61
Gambar 4.3. DFD Level O ... ...62
Gambar 4.4. DFD Level 1 ... . 64
Gambar 4.5. Model Konseptual ... 66
Gambar 4.6. Model Data Phisik ... 67
Gambar 4.7. Tampilan Menu Utama ... 69
Tabel 4.2. Tabel Perusahaan ... ...69
Tabel 4.3. Tabel Lowongan ... ...70
Tabel 4.4. Tabel Keahlian ... ...70
Lampiran 2
Bagan Berjenjang ...
Lampiran 3 Sisdur Lama ...
Lampiran 4 Sisdur Usulan ...
Lampiran 5 Context Diagram dan DFD level 0...
Lampiran 6
Entity Relationship Diagram...
persaingan bebas yang terjadi. Untuk itu semua sumber daya perusahaan harus
dapat dikerahkan secara maksimal dan profesional untuk mendukung keberhasilan
perusahaan, yang tergantung pada kebersihan manajemen. Keberhasilan
manajemen tersebut tergantung pada tersedianya informasi yang relevan dari
pengolahan data yang tepat. Agar pekerjaan informasi dapat ditangani secara
sistematis dan praktis, maka perlu adanya Sistem Informasi Manajemen.
PT. MITRA JUA ABADI adalah perusahaan yang bergerak di bidang
penerimaan karyawan outsourcing. Pada perusahaan ini penerimaan karyawan
masih dilakukan secara manual, sehingga menyebabkan terlambatnya arus
informasi data.
Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi ini, maka perlu dikembangkan
suatu Sistem Informasi yang memadai sehingga dapat memberikan informasi yang
lebih baik dari informasi yang diberikan oleh sistem yang ada selama ini.
Perancangan Sistem Informasi berbasis komputerisasi ini diharapkan mampu
menjawab permasalahan yang ada mengenai Sistem Informasi Manajemen
penerimaan karyawan outsourcing untuk penyajian data selama ini.
Perancangan sistem ini dapat memperbaiki prosedur penerimaan karyawan
menjadi lebih efisien karena adanya penyederhanaan pada tahapan karyawan yang
mana test dilakukan dibagian personalia jadi satu dengan interview. Pada sistem
yang diusulkan sistem informasi manajemen penerimaan karyawan yang
terkomputersisasi dalam penyajian data sehingga akan memudahkan tugas
operator dalam menghasilkan sistem informasi yang akurat, tepat waktu, dan
relevan sehingga dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
1.1 Latar Belakang
Pada saat era globalisasi sekarang ini, perusahaan harus mampu mengahadapi persaingan bebas yang terjadi. Untuk itu semua sumber daya perusahaan harus dapat dikerahkan secara maksimal dan professional untuk mendukung keberhasilan perusahaan. Keberhasilan perusahaan sangat tergantung pada keberhasilan manajemen dalam melaksanakan pekerjaannya. Keberhasilan manajemen perusahaan juga tergantung pada tersedianya informasi yang relevan dari pengolahan data yang tepat. Agar pekerjaan informasi dapat ditangani secara sistematis dan praktis perlu adanya manajemen sistem informasi.
PT. Mitra Jua Abadi adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa penerimaan karyawan outsourching. Dimana perusahaan ini bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain, apabila perusahaan lain membutuhkan karyawan outsourching maka PT. Mitra Jua Abadi yang menyeleksi calon karyawan tersebut apakah sesuai dengan permintaan perusahaan-perusahaan tersebut.
Untuk selanjutnya calon karyawan mengikuti test dan beberapa tahapan yang telah disiapkan. Tahapan-tahapan nya antara lain adalah test tulis yang kemudian dilanjutkan dengan test wawancara dan test skill. Karena dalam penerimaan karyawan outsourching PT. Mitra Jua Abadi masih menggunakan metode manual sehingga perlu perancangan sistem informasi penerimaan karyawan outsourching
sehingga dalam proses penerimaannya terstruktur secara teratur.
Melihat kondisi tersebut diatas maka peneliti melakukan penelitian perancangan sistem informasi manajemen di PT. Mitra Jua Abadi . perancangan sistem informasi merupakan solusi yang tepat dalam memudahkan perusahaan dalam penerimaan karyawan outsourching”. Software yang digunakan dalam merancang sistem penerimaan karyawan adalah SQL Server 2005 dan Visual Basic.net 2005. SQL Server 2005,merupakan bahasa query yang digunakan untuk mengakses database relasional sedangkan Visual Basic 2005 adalah suatu development tool untuk membangun aplikasi dalam lingkungan windows. Tujuan dari penggunaan software tersebut adalah untuk membantu memudahkan dalam merancang sistem informasi penerimaan karyawan outsourching.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu :
“Bagaimana merancang sistem Informasi manajemen penerimaan karyawan
outsourching di PT. Mitra Jua Abadi?”
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih tepat sasarannya maka diperlukan batasan-batasan sebagai berikut :
1. Perancangan sistem hanya dibatasi pada ruang lingkup penerimaan karyawan
outsourching.
2. Sistem hanya mengelola informasi tentang calon yang menyangkut Curiculum Vitae dan lama waktu kerja calon karyawan outsourching.
3. Tidak dilakukan analisa perangkat kerasnya.
4. Operator dalam menggunakan sistem ini, adalah admin PT.Mitra Jua Abadi.
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Asumsi – Asumsi
Dalam menyelesaikan penelitian dan untuk mencapai hasil yang maksimal, maka digunakan asumsi-asumsi sebagai berikut :
1. Kebijakan perusahaan tidak mengalami perubahan secara signifikan selama dilakukan penelitian ini.
2. Selama penelitian ini lingkungan perusahaan dalam kondisi yang kondusif (tidak terjadi unjuk rasa).
3. Dalam pengambilan data yang diambil tidak akan mempengaruhi proses kerja perusahaan.
1.6 Manfaat Penelitian
Dengan mengangkat permasalahan yang terjadi di PT. Mitra Jua Abadi maka manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Perusahaan
Dengan adanya penerapan metode sistem informasi manajemen, pihak perusahaan dapat mengetahui bagaimana proses penerimaan karyawan sehingga dapat dilakukan perbaikan jika memang diperlukan.
2. Bagi Mahasiswa
1. Sebagai bahan perbandingan teori dan praktek sehingga dapat menambah wawasan yang sangat penting bagi penulis dimasa mendatang.
3. Bagi Universitas
1. Sebagai bahan perbendaharaan dan studi banding bagi mahasiswa dimasa yang akan datang.
1.7. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan memahami pembahasannya, maka laporan ini secara sitematika adalah sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan, dan asumsi yang digunakan dalam penyelesaian masalah, serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang lokasi penelitian dan waktu penelitian, identifikasi dan definisi data yang diperoleh, analisa sistem, langkah – langkah penyelesaian masalah, bagaimana cara mengolah data tersebut serta hasil apa saja yang akan didapat setelah data tersebut diolah.
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang pengumpulan data yang diperlukan untuk pembuatan program, pengolahan data, serta analisis sistem yang digunakan sebagai penyusunan program.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan dan saran untuk perbaikan sistem informasi manajemen perekrutan yang digunakan perusahaan saat ini.
2.1 Konsep Dasar Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponennya atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur menurut (FitzgGerald, 1981) mendefinisikan sistem sebagai berikut :
“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi dalam sistem. Menurut (Neuschel), prosedur didefinisikan berikut :
“Suatu prosedur adalah suatu urutan-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi”.
Lebih lanjut Jerry FitzGerald dkk, mendefinisikan prosedur sebagai berikut :
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :
“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Semua definisi tentang sistem mencakup lima unsur utama yang terdapat dalam sistem yaitu :
1. Komponen – komponen dan bagian-bagian.
2. Adanya interaksi atau hubungan – hubungan antar komponen – komponen atau bagian-bagian.
3. Adanya sesuatu yang mengikat komponen-komponen atau bagian-bagian tersebut menjadi suatu kesatuan.
4. Terdapat tujuan bersama sebagai hasil akhir. 5. Berada dalam suatu lingkungan yang kompleks.
2.1.1 Elemen Sistem
Elemen-elemen yang terdapat dalam sistem meliputi : tujuan sistem, batasan sistem, control, input, proses, output dan umpan balik.
Gambar 2.1 Elemen-elemen Sistem
Gambar bisa dijelaskan bahwa tujuan, batasan dan control sistem akan berpengaruh pada input, proses dan output. Input yang masuk dalam sistem akan diproses dan diolah sehingga menghasilkan output. Output tersebut akan dianalisa dan akan jadi umpan balik bagi penerima. Dari umpan balik akan muncul pertimbangan selanjutnya. Kemudian siklus ini akan berlanjut dan berkembang sesuai dengan permasalahan yang ada.
TUJUAN
BATASAN
KONTROL
PROSES
UMPAN BALIK
2.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environtments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran
(output), pengolah (proses), dan sasaran (objectives), atau tujuan (goal). 1. Komponen Sistem (components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi. Komponen-komponen sistem dapat berupa subsistem bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem berapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem keseluruhan.
2. Batas Sistem (boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem (environtments)
4. Penghubung sistem (interface)
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya yang mengalir dari suatu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari subsistem akan menjadi masukan input untuk subsistem yang lain melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan sistem (input)
Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh dalam komputer, program adalah merupakan maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya, dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran sistem (output)
7. Pengolah sistem (proses)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi barang jadi.
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan.
2.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi sangat penting dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapat sistem informasi akan menjadi luruh tidak berkembang dan berakhir.
Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
“Informasi adalah data-data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan yang lebih berarti bagi yang menerima”.
berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang-orang yang benar-benar nyata ada dan terjadi.
2.2.1 Siklus Informasi
Merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model, untuk menghasilkan informasi.
Diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh Jhon Burch disebut dengan siklus pengolahan data.
Gambar 2.2 Siklus Informasi
(Sumber : Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi, 1990, hal 9)
Proses ( model )
Output ( Information )
Keputusan tindakan Input ( data )
Penerima
2.2.2 Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi akurat, tepat dan relavan. John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh 3 buah pilar.
Gambar 2.3 Pilar Kualitas Informasi
(Sumber : Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi, 1990, hal 10)
1. Akurat berarti informasi itu harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.
2. Tepat berarti informasi yang datang dari penerima tidak boleh terlambat. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengelola dan mengirim.
2.2.3 Nilai Informasi
Nilai informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi digunakan dalam berbagai kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya yang diperolehnya, karena sebagaian informasi tidak dinikmati oleh satu pihak dalam perusahaan. Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis diperkirakan keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
2.3. Sistem Informasi Manajemen
Definisi Sistem Informasi adalah penerapan sistem informasi dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Lebih lanjut pendefinisian SIM adalah sebagai berikut, menurut (George M. Scott) :
“ SIM adalah kumpulan dari interaksi antar sistem-sistem informasi yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan, manajerial maupun kebutuhan operasional”.
Sedangkan menurut (Barry E. Chusing) :
menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen didalam kegiatan perencanaan dan pengendalian”.
Dari beberapa definisi tersebut dapat dirangkum bahwa SIM adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen dalam suatu organisasi.
Secara teori, komputer tidak harus digunakan dalam SIM, tapi kenyataannya tidaklah mungkin SIM yang kompleks dan berfungsi tanpa melibatkan element non computer dan element computer. Element non computer
adalah sistem manusia dan element computer adalah sistem mesin. Lebih lanjut SIM selalu berhubungan dengan pengolah informasi yang berbasis pada komputer.
Semua sistem informasi yang ada pada perusahaan dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah, manajemen tingkat menengah, manajemen tingkat atas dengan
executive elemet non computer dan element computer. Element non computer
adalah sistem manusia dan element computer adalah sistem mesin. Lebih lanjut SIM selalu berhubungan dengan pengelola informasi yang berbasis pada komputer.
Semua sistem informasi pada perusahaan dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah, manajemen tingkat menengah, manajemen tingkat atas dengan executive
sedang manajemen tingkat menengah terdiri dari manajer-manajer divisi dan manajer-manajer cabang. Manajer tingkat bawah disebut dengan operating
manajemen meliputi supervisor dan pengawas.
2.4. Organisasi dan Informasi
Organisasi adalah sistem yang saling mempengaruhi antara orang dalam kelompok kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan organisasi secara keseluruhan tidak mungkin dijalankan oleh satu orang saja. Organisasi dapat diibaratkan sebagai satu kesatuan tubuh manusia yang bekerja sama sehingga fungsi tubuh manusia dapat berjalan sesuai dengan rencana yang diharapkan.
Salah satun aspek pengorganisasian adalah menetapkan departemen-departemen. Istilah departemen sebenarnya dimaksudkan untuk suatu area terpisah atau bercabang dari suatu perusahaan sedang departemen didalam suatu perusahaan menunjukkan hubungan dari suatu jenjang.
Tanpa dukungan informasi, manajemen suatu suatu organisasi tidak akan mencapai tujuan yang direncanakan, terutama untuk mencapai secara efektif dan efisien.
Gambar 2.4 Hubungan data dan tujuan organisasi
(Sumber : Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi, 1990, hal 22)
2.5. Pengembangan sistem informasi manajemen
Secara umum proyek-proyek sistem informasi manajemen pada perusahaan atau organisasi dapat dikategorikan dalam tiga kelompok besar. Kelompok pertama adalah proyek yang bersifat pembangunan infrastruktur teknologi informasi, menyangkut mulai dari pengadaan dan instalasi komputer sampai dengan perencanaan dan pengembangan infrastruktur jaringan LAN
(Local Area Network). Kelompok kedua adalah berupa implementasi dari paket program aplikasi yang dibeli dipasaran dan diterapkan di perusahaan atau organisasi, mulai dari produk-produk yang kecil seperti Microsoft Access 2002
sampai dengan aplikasi terintegrasi seperti ERP (Enterprise Resource Planning).
Kelompok terakhir adalah perencanaan dan pengembangan aplikasi yang dibuat sendiri secara khusus baik oleh internal perusahaan maupun kerjasama dengan pihak luar seperti konsultan atau software house. Lepas dari perbedaan
karakteristik yang melatarbelakangi ketiga jenis proyek tersebut, secara garis besar ada lima tahap yang biasa dijadikan sebagai atau metodologi, yaitu :
1. Tahap perencanaan
Langkah ini merupakan rangkaian semenjak ide pertama melatarbelakangi proyek ini didapat, pendefinisian awal terhadap kebutuhan detail yang harus dicapai dari proyek tersebut, penyusunan proposal, penentuan metodologi, dan sistem manajemen yang harus digunakan. Biasanya ada dua pihak yang membutuhkan eksistensi dari suatu sistem informasi, dalam hal ini adalah perusahaan atau organisasi yang bersangkutan. Pihak kedua adalah pihak yang berusaha menjawab kebutuhan tersebut dalam bentuk pengembangan teknologi informasi.
2. Tahap analisis
3. Tahap perancangan
Pada tahap ini tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnin atau manajemen melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi yang akan dibangun antara lain seperti sistem basis data jaringan komputer, metode interfacing, teknik konversi data, serta sistem keamanan jaringan dan data. Sementara itu secara parallel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen akan melakukan perancangan terhadap komponen-komponen organisasi yang terkait seperti prosedur (SOP-Standart Operation Prosedures), Struktur Organisasi, kebijakan-kebijakan dan sebagainya. Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau pengembangan sistem yang sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan tulang punggung pelaksana tahap ini, mengingat semua hal yang bersifat konseptual yang harus diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi informasi dalam skala detail.
4. Tahap penerapan
Tahap penerapan merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertama kali sistem informasi manajemen dipergunakan dalam perusahaan. Biasanya, pendekatan yang dipergunakan dalam perusahaan adalah pendekatan cut off
sistem baru sementara sistem yang lama belum ditinggalkan, sehingga dua buah sistem berjalan secara paralel.
5. Tahap penggunaan
Proyek sistem informasi biasanya ditutup setelah tahap implementasi dilakukan. Namun ada satu tahapan lagi yang harus dijaga manajemennya, yaitu tahap pasca implementasi. Secara teknis pada tahap implementasi adalah bagaimana pemeliharaan sistem akan dikelola.
2.5.1. Pendekatan Pengembangan Sistem
Terdapat beberapa pendekatan untuk pengembangan sistem, yaitu sebagai berikut :
1. Pendekatan klasik lawan pendekatan terstruktur ( dipandang dari metode yang digunakan )
untuk mengembangkan sistem disamping tetap mengikuti ide dari sistem life cycle.
2. Pendekatan sepotong lawan pendekatan sistem ( dipandang dari sasaran yang dicapai ).
Pendapatan sepotong merupakan pendekatan pengembangan sistem yang menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja. Pada kegiatannya aplikasi yang dipilih dikembangkan tanpa memperhatikan posisinya di sistem informasi atau tanpa memperhatikan sasaran keseluruhan dari organisasi. Pendekatan ini hanya memperhatikan sasaran aplikasi itu saja. Lain halnya dengan pendekatan sistem yang memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan atau aplikasinya. Pendekatan sistem ini menekankan pada pencapaian sasaran dari organisasi, tidak hanya sasaran dari sistem informasi itu saja.
3. Pendekatan bawah – naik lawan pendekatan atas – turun.
perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan mendefiniskan sasaran dan kebijakan organisasi. Langkah selanjutnya dari pendekatan ini adalah dilakukan analisa kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi ditentukan, maka turun ke pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output, basis data, prosedur-prosedur dan kontrol. Pendekatan ini juga merupakan cirri-ciri dari pendekatan terstruktur. Pendekatan atas-turun bila digunakan pada analisis sistem disebut juga dengan decision analysis, karena yang menjadi tekanan adalah informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen terlebih dahulu, kemudian data yang diperlukan diolah dan didefinisikan secara menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan.
4. Pendekatan sistem menyeluruh lawan pendekatan moduler.
5. Pendekatan lompatan jauh lawan pendekatan berkembang.
Pendekatan lompatan jauh menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi canggih. Perubahan ini banyak mengandung, karena teknologi komputer begitu cepat berkembang dan untuk tahun-tahun mendatang sudah jadi usang. Pendekatan ini juga terlalu mahal, karena memerlukan investasi untuk semua teknologi yang digunakan, dan pendekatan ini sulit untuk dikembangkan karena terlalu komplek. Pendekatan berkembang menerapkan teknologi canggih hanya untuk menerapkan aplikasi-aplikasi yang memerlukan saja pada saat itu dan akan terus dikembangkan pada periode-periode berikutnya mengikuti kebutuhan sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada. Pendekatan berkembang menyebabkan investasi tidak terlalu mahal dan dapat mengikuti perkembangan teknologi yang cepat, sehingga teknologi yang digunakan tidak menjadi cepat usang.
2.6. Siklus hidup sistem ( system life cycle )
2.6.1. Tahap-tahap siklus hidup
Empat tahap pertama adalah perenacanaan, analisis, rancangan, dan penerapan, tahap-tahap ini secara bersama-sama dinamakan siklus hidup pengembangan sistem, tahap kelima adalah tahap penggunaannya, yang berlangsung sampai tiba waktunya untuk merancang sistem itu kembali. Proses merancang kembali mengakibatkan siklus tersebut berulang.
1. Tahap Perancanaan
2. Tahap Analisis
Ketika perancanaan selesai dan mekanisme pengendalian telah berjalan, tim proyek beralih pada analisi sistem yang ada, analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbaharui. Pada tahap ini analis mengumpulkan dokumentasi dari sistem yang ada, dapat berupa flowchart, DAD, dan grafik, kemudian mendefinisikan kebutuhan informasi secara spesifik.
3. Tahap Rancangan
Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis perawatan yang akan digunakan. Hasil dari tahap rancangan ini adalah konfigurasi peralatan yang terbaik bagi sistem untuk mencapai tujuannya dengan kendala yang ada.
4. Tahap Penerapan
atau perombakan. Sistem yang baru kemungkinan akan mempengaruhi banyak orang maka orang-orang tersebut sebelumnya harus dididik tentang peran meraka dalam sistem.
5. Tahap Penggunaan
[image:37.612.185.450.317.564.2]Pada tahap ini pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan. Sistem yang digunakan akan dimodifikasi terus menerus, sehingga sistem dapat terus memberikan dukungan yang diperlukan. Hal ini digunakan untuk memperbaiki kesalahan, menjaga kemutakhiran sistem dan menigkatkan sistem.
Gambar 2.5 Pola dari Sistem Siklus Hidup
2.7. Analisis dan Pengembangan Sistem
Analisis sistem dapat diidentifikasikan sebagai pengarahan dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud
5. Tahap Penggunaan
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Analisis
3. Tahap Rancangan 4. Tahap
untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini juga akan memnyebabkan kesalahan ditahap selanjutnya.
2.7.1. Langkah-langkah di Analisis Sistem
Langkah-langkah didalam analisis sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam mengidentifikasikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan dalam tahap perencanaan sistem. Perbedaan terletak pada ruang lingkup tugasnya. Dianalisis sistem, ruang lingkup tugasnya lebih terinci, sedangkan perancanaan sistem sifatnya hanya penelitian pendahuluan.
Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem anatara lain sebagai berikut ini :
1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah
Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat diidentifikasikan sebagai suatu pertanyaan yang dipecahkan.
2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
diperlukan data yang diperoleh dengan cara melakukan penelitian. Analisis sistem dapat mengumpulkan data ini dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada, yaitu dengan wawancara, observasi, daftar pertanyaan, dan pengambilan sampel.
3. Analyze, yaitu menganalisis hasil penelitian.
Langkah ini dilakuakan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Menganalisis hasil penelitian serin
g sulit dilakukan analis sistem yang masih baru, mencoba untuk memecahkan masalah tanpa menganalisisnya.
4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.
Setelah proses analisis sistem ini selesai dilakukan, tugas berikutnya dari analis sistem dan timnya adalah membuat lapoaran hasil analisis. Laporan ini diserahkan kepada steering commite yang nantinya akan diserahkan kepihak manajemen. Pihak manajemen bersama-sama dengan panitia pengarah dan pemakai sistem akan mempelajari temuan-temuan dan analisa yang telah dilakukan oleh analis sistem yang disajikan dalam laporan ini.
2.7.2. Alat-Alat Pengembangan Sistem
Alat-alat pengembangan sistem terdiri dari bagan alir, diagram arus data, ERD (Entity Relationship Diagram) dan DFD (Data Flow Diagram)
2.7.2.1. Bagan Alir
alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Pada waktu akan menggambarkan suatu bagan alir, analisis sistem atau pemrograman dapat mengikuti pedoman-pedoman sebagai berikut :
1. Bagan alir sebaiknya digambarkan dari atas kebawah dan mulai dari bagian kiri halaman.
2. Kegiatan didalam bagan alir harus ditunjukkan dengan jelas.
3. Harus ditunjukkan dari mana kegiatan akan dimulai dan dimana akan berakhirnya.
4. Masing-masing bagian didalam bagan alir sebaiknya digunakan suatu kata yang mewakili suatu pekerjaan.
5. Masing-masing kegiatan didalam bagan alir harus didalam urutan yang semestinya.
6. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung ditempat lain harus ditunjukkan dengan jelas menggunakan symbol penghubung.
7. Gunakan bagan alir yang standar. Bagan alir ini terbagi menjadi : a. Bagan alir sistem
Simbol Dokumen Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer.
Simbol Kegiatan Manual Menunjukkan pekerjaan manual.
Simbol Kegiatan Offline File non komputer yang diarsipkan dapat berupa urut angka, urut huruf, urut tanggal.
Simbol Kartu Plong Menunjukkan input / output yang menggunakan kartu plong
Simbol Proses Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer
Symbol Operasi Luar Menunjukkan operasi yang dilakukan diluar proses operasi komputer
Simbol Pengurutan Offline Menunjukkan proses pengurutan data diluar proses komputer
Simbol Pita Magnetic Menunjukkan input / output menggunakan pita magnetic
Simbol Hard Disk Menunjukkan input / output
menggunakan hard disk
Simbol Disket Menunjukkan input / output
menggunakan disket
Simbol Drum Magnetik Menunjukkan input / output menggunakan drum magnetic
Simbol Keyboard Menunjukkan input menggunakan on-line keyboard
Simbol Display Menunjukkan output yang ditampilkan dimonitor
Simbol-simbol Garis Akhir Menunjukkan proses
[image:43.612.133.502.104.495.2]Simbol Penghubung Menunjukkan penghubung kehalaman yang masih sama atau ke halaman yang lain
Gambar 2.6. Simbol-simbol yang digunakan dibagan alir sistem
(Sumber : Jatianto, Analisis dan Desain Informasi, 1990, hal 796)
2.8.1 Pemodelan Data
2.8.2 Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif kompleks. Sesuai dengan namanya, ERD dibentuk dari 2 komponen utama, yakni:
- Entitas - Atribut - Relasi
2.8.3 Entitas
Entitas (entity), merupakan obyek yang mewakili sesuatu dalam dunia nyata, baik secara fisik (mobil, rumah, manusia, pegawai dsb) ataupun secara konsep (department, pekerjaan, mata kuliah dsb) dan dapat dibedakan antara satu dengan lainnya (unique). Entitas digambarkan dalam bentuk persegi empat.
Gambar 2.7 Entitas
2.8.4 Atribut
Setiap entitas pasti memiliki attribut yang mendeskripsikan karakteristik (property) dari entitas tersebut. Penetapan attribut dari sebuah entitas berdasarkan fakta yang ada atau berdasarkan kebutuhan. Attribut identik dengan kolom data
atau field dalam sebuah tabel. Misalnya atribut nama pegawai dari entitas pegawai.
Atribut digambarkan dalam bentuk ellips.
Pegawai
Nama_Peg
Alamat_Peg
Gambar 2.8 Atribut
2.8.5 Relasi
[image:45.612.136.447.180.345.2]Relasi menayatakan hubungan antar entitas termasuk terhadap entitas itu sendiri (rekursif). Misalnya dalam kasus hubungan antara entitas siswa dan entitas mata kuliah adalah mengikuti.
Gambar 2.9 Relasi
Jenis-jenis relasi:
1. Satu ke satu (one to one)
2. Satu ke banyak (one to many)
Setiap data pada entitas A bisa berhubungan dengan banyak data pada entitas B, tetapi data pada entitas B berhubungan maksimal hanya dengan sebuah data di A.
3. Banyak ke satu (many to one)
Merupakan kebalikan dari relasi satu ke banyak.
4. Banyak ke banyak (many to many)
Setiap data pada entitas A bisa berhubungan dengan banyak data pada entitas B, demikian pula sebaliknya. Kardinalitas satu ke banyak maupun banyak ke satu bisa dianggap sama.
2.8.6 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
Komponen Data Flow Diagram (DFD) antara lain: 1. Komponen Terminator (Eksternal Entity)
Ada 2 jenis terminator:
Terminator merupakan kesatuan di luar lingkungan sistem yang dapat berupa orang, organisasi dan sebagainya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.
2. Komponen Proses
Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentrasformasikan input menjadi output. Proses diberi nama untuk menjelaskan proses/kegiatan apa yang sedang/akan dilaksanakan. Pemberian nama proses dilakukan dengan menggunakan kata kerja transitif (kata kerja yang membutuhkan objek.)
3. Komponen Data Flow (Alur Data)
Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya.
4. Komponen Penyimpanan Data (Data Store)
2.8.7 Power Desaigner 9
Bentuk notasi Elmasri adalah bentuk Entity Relationship Diagram (ERD) yang sederhana, yang menerjemahkan konsep persepsi manusia tentang suatu sistem kedalam bentuk tertulis yang mudah dipahami. Power Designer memiliki notasi tersendiri yang berbeda dengan notasi Elmasri, sehingga untuk dapat membuat ERD dalam atau menggunakan Power Designer diperlukan suatu konversi notasi.
Berikut ini merupakan beberapa contoh perbedaan notasi antara Elmasri dengan power designer:
Gambar 2.10 Perbedaan Notasi ERD dengan Power Designer
2.8.8 SQL Server 2005
digunakan untuk mengakses basis data relasional. Standarisasi Internasional terhadap SQL pertama kali dilakukan oleh ANSI (American National Standards Institution melalui publikasi Database Language SQL (ANSI X3.136-1986).
Saat ini, ANSI dan ISO (International Standards Organization) merupakan dua organisasi yang membuat standarisasi terhadap SQL. Namun kini SQL juga dijumpai pada berbagai platferm dari mikro komputer hingga mainframe. SQL dapat digunakan baik secara berdiri sendiri maupun dilekatkan pada bahasa-bahasa lain seperti COBOL dan C. SQL juga telah menjadi bagian dari sejumlah DBMS, seperti Oracle, Sybase, dan Informix.
MS SQL Server adalah salah satu produk Relational Database Management Sistem (RDBMS) populer saat ini. Fungsi utamanya adalah sebagai database server yang mengatur semua proses penyimpanan data dan transaksi suatu aplikasi. Versi 2005 memiliki feature-feature lengkap untuk membangun aplikasi mulai skala kecil sampai dengan tingkat enterprise.
Penggunaan SQL pada DBMS yaitu: 1. Sebagai bahasa administrasi basis data
Dalam hal ini SQL dipakai oleh DBA untuk menciptakan serta mengendalikan pengaksesan basis data
2. Sebagai bahasa query interaktif
Pengguna dapat memberikan perintah-perintah untuk mengakses basis data yang sesuai dengan kebutuhan.
3. Sebagai bahasa pemrograman basis data
aplikasi yang dibuat, guna mengakses basis data. 4. Sebagai bahasa client/server
SQL juga dipakai untuk mengimplementasikan sistem klien/server. Sebuah klien dapat menjalankan sesuatu aplikasi yang mengakses basis data yang ada pada suatu server.
2.8.9 Visual Studio. Net 2005
Mengenal Visual Studio.Net 2005, cara cepat dan mudah untuk membuat aplikasi Microsoft Windows. Visual Basic akan membantu kita mewujudkan impian kita untuk membuat aplikasi Microsoft Windows yang lengkap.
Visual Basic menunjukkan cara yang digunakan untuk membuat graphical user interface (GUI) dengan cara ini kita tidak lagi menuliskan instruksi pemrograman dalam kode-kode baris, tetapi secara mudah kita dapat melakukan drag dan drop objek-objek yang akan kita gunakan. Jika kita ingin menggunakan fasilitas program drawing, misalnya Paint, secara efektif kita dapat menggunakan interfacenya.
2.9 Penelitian Terdahulu
Berikut akan dijelaskan secara singkat hasil penelitian yang berhubungan dengan Sistem Informasi Manajemen.
2.9.1 Brian Sandi Ngongoloy (2001)
Penelitian dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Penggajian di PT. Kereta Api Indonesia Surabaya” adalah perusahaan yang bergerak di bidang perawatan atau maintenance. Pada perusahaan ini absensi karyawan dan lembur masih dilakukan secara manual pada departemen masing – masing, sehingga menyebabkan terlambatnya informasi absensi dan lemburyang diberikan.
Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi ini, maka perlu dikembangkan suatu Sistem Informasi yang memadai sehingga dapat memberikan informasi yang lebih baik dari informasi yang diberikan oleh sistem yang ada selama ini. Perancangan Sistem Informasi berbasis komputer ini diharapkan mampu menjawab permasalahan yang ada mengenai Sistem Informasi Manajemen Penggajian selama ini.
2.9.2 Agung Sandi Wijaya (1999)
Penelitian dengan judul “Koputerisasi Dan Penyempurnaan Pada Sistem Informasi Manajemen Personalia PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) Gending Probolinggo”.
menyelesaikan masalah baik untuk keperluan administrasi, perhitungan, arsip, pembuatan data, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu tidaklah mengherankan bila diera globalisasi ini komputer merupakan pendukung yang handal dalam kemajuan suatu perusahaan.
Tujuan penelitian ini untuk memenuhi kebutuhan informasi, maka perlu dikembangkan suatu sistem informasi yang lebih mendekati sempurna serta terkomputerisasi sehingga dapat memberikan informasi yang lebih baik dari informasi yang diberikan oleh sistem yang ada sekarang ini.
3.1.
Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. MITRA JUA ABADI, Sidoarjo, Adapun waktu
pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 10 Januari 2009 sampai dengan
data penelitian terpenuhi.
3.2.
Identifikasi dan Definisi Operasional Data
Data yang digunakan adalah data yang berkaitan dengan judul penelitian
dimana data tersebut digunakan untuk mempermudah didalam analisa sistem
informasi manajemen penerimaan karyawan outsourcing, data tersebut antara lain
adalah :
a.
Data Primer
Dalam data primer terdapat dua variabel yaitu variabel terikat dan variabel
bebas. Variabel terikatnya dalam penelitian ini adalah kinerja perusahaan,
sedangkan variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
1.
Pelanggan (customer).
2.
Tenaga kerja.
b.
Data Sekunder :
1.
Data karyawan antara lain :
a.
Nama
c.
Jenis Kelamin
d.
Pendidikan
e.
Skill / keahlian
f.
Pelatihan yang pernah diikuti
2.
Data Penempatan antara lain :
a.
Tanggal masuk penempatan
b.
Tanggal berakhir penempatan
c.
Jabatan penempatan
d.
Status admin penempatan
3.
Data seleksi antara lain :
a.
Tanggal seleksi
b.
Nilai ujian
c.
Status seleksi
4.
Data perusahan antara lain :
a.
Nama perusahan
b.
Diskripsi perusahan
c.
Kontak perusahan
5.
Data lowongan antara lain :
a.
Judul lowongan
b.
Diskripsi lowongan
c.
Umur lowongan
d.
IPK lowongan
f.
Tanggal masuk lowongan
g.
Tanggal akhir lowongan
3.3.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan
dengan cara :
1.
Metode Wawancara, yaitu Teknik pengumpulan data yang dilaksanakan
dengan metode tanya jawab secara langsung kepada orang-orang yang terlibat.
2.
Metode
Observasi,
yaitu Metode dengan melakukan pengamatan dan
pencatatan secara sistematik terhadap obyek yang diamati.
3.
Metode Kepustakaan, yaitu Metode pengumpulan data berdasarkan studi
kepustakaan dengan membaca buku yang berhubungan dengan obyek yang
diamati.
Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian terdiri dari dua jenis data
yaitu :
a.
Data Primer : Data yang langsung diperoleh dari hasil observasi langsung dan
wawancara.
b.
Data Sekunder : Data diperoleh dari literatur baik perpustakaan maupun
3.3.1.
Metode Pengolahan Data
Untuk melakukan perancangan sistem informasi manajemen pada
perusahaan, akan menggunakan Software Visual Basic.Net 2005
dan
Database
SQL 2005
3.4.
Tahap Analisis Sistem
Setelah semua data yang diperlukan terkumpul dan data kita sudah
mengetahui sistem yang ada, maka tahap selanjutnya adalah melakukan analisa
data tersebut, sehingga diperoleh gambaran untuk perubahan sistem yang ada
menjadi terkomputerisasi. Analisa ini meliputi beberapa langkah, antara lain :
a.
Identifikasi Sistem, Prosedur dan Permasalahan Sistem.
1.
Identifikasi Sistem
Bagian ini diidentifikasikan kegiatan-kegiatan yang berlangsung pada
masing-masing departemen, juga diidentifikasikan personil-personil yang
terlibat secara langsung dalam tugas maupun wewenang.
2.
Identifikasi Prosedur
Bagian ini diidentifikasikan prosedur yang berlaku pada sistem yang akan
dikembangkan yaitu prosedur bagian personalia. Disini dapat dilihat
aktivitas yang terjadi dan hubungan antar departemen dalam perusahaan.
3.
Identifikasi Permasalahan Sistem
Diidentifikasikan mengenai permasalahan sistem yang ada dan
b.
Memahami Cara Kerja Sistem
Pada bagian ini mempelajari jalannya sistem beserta permasalahan yang
muncul dan menghambat kelancaran sistem informasi yang ada. Pada bagian ini
juga dipelajari dokumen dan laporan yang digunakan pada sistem yang ada saat
ini, jaringan data dan distribusi laporan.
c.
Analisa Sistem dan Pembuatan Laporan Hasil Analisa
Setelah melakukan identifikasi komponen sistem dan memahami cara kerja
sistem, maka dapat dilakukan analisa terhadap permasalahan yang ada. Pada
analisa ini meliputi analisa dokumen dan laporan yang digunakan pada sistem
yang ada saat ini, jaringan data dan distribusi laporan. Disamping itu juga
dilakukan analisa terhadap kebutuhan informasi untuk menjawab permasalahan
yang ada. Setelah semua analisis dilakukan dibuat laporan hasil dari analisis yang
dapat dikonsultasikan dengan pengguna sistem, yaitu pihak manajemen
perusahaan. Laporan ini berisi mengenai keadaan sistem saat ini beserta
permasalahan yang dihadapi. Apabila hasil dari analisa sistem ini disetujui pihak
pengguna, maka dapat dilakukan perancangan sistem. Tetapi jika hasil analisa ini
tidak disetujui, maka akan dilakukan analisa ulang.
3.5.
Perancangan Sistem
Pada perancangan sistem informasi manajemen usulan ini, diharapkan dapat
menyelesaikan semua permasalahan sistem yang ada saat ini meliputi beberapa
perancangan, antara lain :
Pada perancangan input dilakukan perancangan sistem yang mampu
mengumpulkan dan mencatat data secara lengkap dan tepat, sehingga
memudahkan mandor operator dalam memasukkan data ke komputer. Sedangkan
pada perancangan output dilakukan perancangan tampilan laporan-laporan yang
dihasilkan dari pengolahan data.
b.
Pengembangan Sistem dan Prosedur
Pada bagian ini dilakukan pengembangan sistem dan prosedur kerja yang
ada, menjadi suatu sistem yang berbasis komputer sesuai dengan kebutuhan pihak
manajemen perusahaan.
c.
Perancangan Data Base dan program komputer.
Pada bagian ini dilakukan pengembangan sistem dan prosedur kerja yang
ada, menjadi suatu sistem yang berbasis komputer sesuai dengan kebutuhan pihak
manajemen perusahaan.
3.6.
Uji Validitas Program (Uji Coba Program)
Pada tahap ini dilakukan uji terhadap program yang telah dibuat dengan
tujuan menghindari berbagai kesalahan yang mungkin terjadi, meliputi :
1.
Pengetesan form, dilakukan pada tiap form.
2.
Pengetesan program. Apabila semua modul sudah dibuat diuji secara terangkai
3.7.
Langkah-langkah Pemecahan Masalah
Agar lebih sistematis maka langkah-langkah yang haus dilakukan dalam
Keterangan Gambar :
Studi Pustaka
Pada tahap ini dilakukan tinjauan kepustakaan untuk melandasi cara berfikir,
bertindak, dan memberikan arah penelitian serta membantu menyelesaikan
masalah.
Survey Awal
Pada tahap ini diteliti bagaimana sistem dan prosedur yang sudah diterapkan
sehingga dapat diperoleh gambaran permasalahan yang ada.
Perumusan Masalah
Perumusan masalah ini disusun dengan memperlihatkan faktor-faktor yang
menjadi penyebab terjadinya masalah tersebut, kemudian menentukan suatu
metode untuk memecahkan masalah tersebut kemudian mencari pemecahan
masalahnya.
Penetapan Tujuan Penelitian.
Pada tahap penelitian tujuan ini dilakukan penetapan tujuan penelitian dengan
maksud agar langkah-langkah dalam pemecahan masalah menjadi terarah dan
mencapai sasaran yang diinginkan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
untuk membangun suatu sistem informasi pengajian dan pengupahan yang
baru.
Analisa Sistem
Dalam tahap ini dilakukan analisa terhadap sistem yang meliputi :
1.
Memahami cara kerja sistem
a.
Menganalisa tugas, tanggung jawab dan wewenang dari tiap-tiap bagian
yang terkait dalam sistem.
b.
Identifikasi prosedur
Pada bagian ini didefinisikan prosedur yang berlaku pada sistem yang
akan dikembangkan.
2.
Identifikasi permasalahan pada sistem
Memahami jalannya sistem dan masalah yang ditemukan pada proses
identifikasi.
3.
Analisa kebutuhan informasi
a.
Analisa dokumen dan laporan
Menganalisa macam-macam dokumen yang digunakan pada sistem yang
lama sebagai pedoman penyusun kebutuhan sistem informasi yang baru.
b.
Analisa kebutuhan informasi
Pada tahap ini akan dianalisa kebutuhan informasi sesuai dengan tujuan
sistem dan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Perancangan Sistem Informasi
Pada tahap ini dilakukan perancangan sistem informasi manajemen dan
perancangan perangkat lunak. Tujuan perancangan sistem informasi ini adalah
untuk membentuk informasi yang terpadu sesuai dengan kebutuhan.
Perancangan sistem informasi meliputi :
Pembuatan kerangka perancangan sistem yang memuat desain sistem secara
garis besar kerangka ini nantinya akan dikembangkan secara lebih detail pada
perancangan basis data, model dan sistem output .
b.
Perancangan sub sistem
Untuk mempermudah dalam perancangan sistem maka informasi perlu
dijabarkan menjadi sub sistem-sub sistem yang lebih ringkas.
c.
Perancangan data base
Dilakukan perancangan suatu sistem file yang saling berhubungan dan
berfungsi untuk mengolah sumber informasi yang saling berkaitan dan
memberikan informasi yang akurat dan konsisten. Berisi jenis-jenis dan
susunan file secara keseluruhan serta bagaimana masing-masing file berelasi
satu dengan lainnya juga dijelaskan fungsi dan masing-masing file dalam
sistem.
d.
Perancangan input dan output
Yaitu merancang suatu sistem dialog yang mudah dimengerti sehingga
memudahkan pemakaian dalam memasukkan data ke dalam komputer serta
merancang tampilan laporan- laporan yang akan dihasilkan dari pengolahan
data.
Perancangan Program
Perancangan perangkat lunak ini merupakan transformasi sistem informasi
dirancang sebelumnya yang kemudian dirubah kedalam bahasa pemrograman
sehingga mudah untuk dioperasikan. Kriteria yang nantinya dimiliki oleh
memberikan informasi sejelas-jelasnya. Pada penelitian ini penulis menerapkan
Software Visual Basic.Net 2005 dan Database SQL 2005.
Validasi Program
Pembuatan perangkat lunak yang telah dilakukan kemudian diuji cobakan
untuk melihat dan mengevaluasi kinerja perangkat lunak tersebut dan
mengetahui seberapa jauh sistem informasi dapat berjalan. Pada bagian ini
dijelaskan cara penggunaan dan petunjuk penggunaannya.
Verifikasi Desain Sistem
Berdasarkan hasil verifikasi desain sistem maka bisa terlihat apakah sistem
dan perangkat lunak yang telah dibuat berfungsi dengan baik dan semua
fungsi yang terlibat dalam sistem informasi manajemen telah masuk kedalam
program dan dapat menjawab apakah sistem informasi manajemen
penerimaan karyawan outsourcing yang dibuat dapat meningkatkan efektivitas
dan efisiensi pada perusahaan secara signifikan.
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan tahap-tahap yang telah dilakukan sebelumnya kemudian
didapatkan suatu kesimpulan sebagai intisari dan penyelesaian dari
permasalahan yang ada dan diberikan saran-saran sebagai bahan masukan
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengumpulan Data
Pada proses pengumpulan data yang diperlukan untuk menganalisa
sistem penerimaan karyawan serta untuk mengidentifikasi prosedur adalah
sebagai berikut :
4.1.1 Sistem dan Prosedur Serta Fungsi Masing-Masing Bagian/Departemen
Sistem yang ada saat ini kegiatannya masih dilakukan secara manual,
mulai pencatatan hingga pembuatan laporannya.
Identifikasi ini merupakan identifikasi terhadap fungsi-fungsi dari bagian
organisasi yang ada di PT. Mitra Jua Abadi Sidoarjo dan yang terlibat atau
berkaitan dengan kegiatan penerimaan karyawan
outsourching
.
Struktur organisasi yang diterapkan dalam perusahaan ini cukup sederhana,
adapun struktur organisasi PT. Mitra Jua Abadi terlampir pada lampiran 1.
4.2 Analisis Sistem
Dalam sub-bab ini akan dibahas mengenai analisa dari sistem
pengolahan data
karyawan
outsourcing
, sistem ini nantinya akan memberikan
layanan kepada admin yang belum memiliki sistem dalam hal untuk mengolah
data karyawan
outsourcing,
tentunya terlebih dahulu admin harus mengetahui
karyawan dilakukan dengan
komputerisasi
dengan tujuan untuk meningkatkan
efektivitas data karywan pada saat dilakukan pengelolahan data karyawan, yang
mendaftar pada suatu lowongan dalam yang tersedia, dalam aplikasi ini dapat
melakukan insert maupun update karyawan sesuai dengan bidang kealihan yang
dibutuhkan oleh perusahaan, selanjutnya proses pemanggilan karywan untuk
proses penempatan dan masa kontrak kerja karyawan
outsourcing.
4.2.1
Perancangan Sistem
Pada bagian bab ini akan dijelaskan mengenai spesifikasi kebutuhan
sistem, perancangan basis data yang meliputi model data konseptual dan model
data fisik yang menjelaskan tentang desain data base penggajian untuk
menggetahui relation data pada tabel-tabel yang berhubungan dan bersangkutan
satu dengan tabel yang lain, Rancangan PDM (
Physical Data Model
) di
implementasikan ke dalam basis data SQL Server 2005.
4.2.2
Deskripsi Umum Sistem
Deskripsi umum dalam sistem ini dapat dilihat dalam bentuk gambar
[image:65.595.137.491.622.685.2]diagram dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut ini:
Admin akan memasukkan data masyarakat yang sudah mendaftar pada
lowongan kerja yang telah diberikan pada
PT.Mtra Jua Abadi
apabila admin
belum memiliki
account login
dalam aplikasi ini
account login
admin akan login
ulang. Dalam aplikasi ini Pengguna sistem ini atau user yang berhak mengakses
sistem adalah Admin.dimana Hak admin disini melakukan hak akses setting
karyawan
outsourcing
,antara lain pemasukan data
curiculum vitae
,
penempatan
kerja, dana massa kerja karyawan
. Dan juga hak akses untuk HRD untuk
mengejek karyawan yang telah terdaftar dan bekerja di perusahaan. Dimana
HRD dapat menawarkar pelamar tersebut ke perusahaan
client
dan selanjutnya
jika diterima maka HRD dapat menempatkan pelamar tersebut ke perusahaan
tersebut
Dalam pembuatan aplikasi sistem ini, terdapat beberapa elemen dasar,
antara lain:
1.
Basis Data
Elemen ini merupakan tempat menyimpan kumpulan data yang nantinya
dibutuhkan sistem untuk melakukan proses dan seleksi pegawai sehingga setiap
aktifitas yang dilakukan oleh pelamar dan HRD bisa terekam dalam satu basis
data.
2.
Program Aplikasi
Elemen ini merupakan program yang digunakan untuk mengolah sejumlah
masukan data berupa data
curiculum vitae
pelamar, lowongan, , aplikasi testulis
4.2.3
Identifikasi Variabel Input
Identifikasi variabel-variabel
input
dari sistem diperlukan untuk
mengetahui
input
apa saja yang berpengaruh pada sistem ini nantinya. Dalam
sistem aplikasi ini, variable
input
meliputi data profil atau
curiculum vitae
pelamar meliputi nama, alamat, pendidikan, jenis kelamin, pengalaman kerja dan
data lain yang dibutuhkan,
,
serta data
master
yang dimasukkan oleh
ADMIN
untuk tujuan proses jalannya aplikasi tersebut.
4.2.4
Identifikasi Variabel
Output
Variabel
output
pada sistem ini berupa crstal reprot data karayawan yang
ditujukan kepada
Admin
atau
HRD
yang menginformasikan tentang data
karyawan yang sudah masuk dalam sistem ddan bekerja diperusahaan yang
diinginkan.
4.3
Perancangan Proses
Dalam sub ini dijelaskan mengenai perancangan Sistem Informasi
Manajemen Penerimaan Karyawan
Outsourcing
PT. MITRA JUA ABADI
yang akan dibuat nantinya. Dalam perancangan proses ini akan dijelaskan dalam
bentuk perancangan proses menggunakan
Data Flow Diagram
(DFD) yang dibuat
menggunakan
software
Power Designer versi 6 nantinya sistem yang akan kita
buat mengacu pada desain dari DFD sehingga dalam pembuatan aplikasi kita tidak
4.3.1
Diagram Berjenjang
Dalam sub bab ini menjelaskan tentang bentuk hierarki dari proses yang
ada dalam aplikasi
recruitment
awal karyawan
Outsourcing
PT. Mitra Jua Abadi
bentuk dari hierarki/diagram berjenjang dapat dilihat pada Gambar 3.3 yang
mengambarkan proses – proses yang ada dalam sistem
recruitment
awal tenaga
kerja
outsourcing
pada PT. Mitra Jua Abadi proses ini memiliki beberapa
level
antara lain
level
konteks,
level
nol, dan
level
satu . pada
level
konteks
mengambarkan proses sistem keseluruhan atau gambaran umum dari sistem
proses yang akan kita buat,
level
nol merupakan proses yang ada dalam
level
konteks yang diperjelas, sedangkan
level
satu merupakan gambaran proses yang
lebih jelas dari pada
level
nol. Pengambaran diagram berjenjang digunakan
0
Sistem Rekruitmen karyawan Outsorsing
0.1 Login 0.2 Pengaturan data master Konteks Level Level 0 Level 1 0.3 Pengaturan seleksi karyawan 0.1.2 Cek data 0.1.3 Sesion Register 0.1.1
Input data Login
[image:69.842.83.764.106.447.2]0.2.1 daftar 0.2.2 Pengaturan pengguna 0.2.3 download 0.2.4 Pengaturan soal 0.2.5 upload 0.2.6 Pengaturan perusahaan 0.3.1 Tes tulis 0.3.2 Seleksi karyawan 0.3.3 Kirim SMS 0.3.4 Penempatan 0.3.5 Pengumuman
4.4
DFD Level Konteks
Dalam DFD
level
konteks ini merupakan gambaran umum dari sistem
yang akan dibuat. Terdapat 4 entitas utama dalam sistem ini, yaitu:
Pelamar,HRD(menegent), Pegawai(admin) dan Perusahaan. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar berikut ini :
laporan kontrak kerja Laporan pegawai diterima
kartu pegawai lowongan kerja data kontrak
identitas pekerja keahlian
hasil seleksi
CV Calon pegawai
[image:71.595.100.496.250.545.2]0 Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Karyawan+ Calon pegawai Pegawai Manajemen Perusahaan
Gambar 4.2 Diagram
Level
Konteks
Pada diagram tersebut terdapat dua
level
hak akses yaitu Admin dan HRD,
pelamar akan mendapatkan informasi lowongan kerja terkini dari perusahaan PT.
Mitra Jua Abadi , sedangkan pada
level
Admin digunakan untuk melakukan
pengaturan data
master
yang akan digunakan oleh sistem seperti, lowongan,
Perusahaan, data pegawai serta untuk melakukan proses penempatan karyawan
4.4.1
DFD Level 0
Untuk DFD
level
0 dapat dilihat pada gambar diagram pada Gambar 4.3
berikut ini :
update_jenis_perusahaan update_kriteria Lowongan calon pegawai keahlian kerja perusahaan outdourcing
laporan kontrak kerja
Laporan pegawai diterima
laporan
update penerimaan kerja kartu pegawai
data kontrak identitas pekerja
update pegawai
update perusahaan
update keahlian kerja update calon pegawai
keahlian
hasil seleksi CV Calon pegawai
[image:72.595.123.561.185.618.2]lowongan kerja Calon pegawai Pegawai Perusahaan Manajemen 1 maintenace master 2 transaksi penerimaan kerja + 3 Laporan trans_Calon pegawai pegawai keahlian perusahaan karyawan Lowongan kriteria jenis_perusahaan
Dari DFD
level
0 diatas terdapat 3 proses yaitu :
1.
Proses Login
Pada proses ini menjelaskan bagaimana
user
dapat melakukan validasi
login
terlebih dahulu sebelum mengakses halaman admin maupun halaman HRD.
2.
Proses Pengaturan Data Master
Pada proses pengaturan data
master
ini merupakan proses yang menangani
data-data awal yang digunakan oleh sistem sebelum sistem berjalan sebagai
mana mestinya.
3.
Proses Pengaturan Penerimaan Karyawan
Pada proses ini menjelaskan bagaimana proses seleksi dilakukan oleh admin
dengan melihat yang dibutuhkan perusahaan yang sudah dilakukan oleh
HRD dan apabila memenui syarat Admin bisa memasukkan data karyawan.
4.4.2
DFD Level 1
1.
Proses Pengaturan data Master
Sedangkan untuk proses ini (Gambar 4.4) terbagi dalam beberapa sub proses
yaitu:
a.
Pengaturan Pengguna
Proses ini dilakukan oleh HRD untuk melakukan pengaturan data pencari
kerja dan data HRD sehingga dapat dikontrol oleh HRD apabila ada
pengguna yang berbuat tidak sepantasnya pengguna dapat dilakukan
Untuk proses ini terlihat pada Gambar 4.4 terbagi menjadi beberapa sub
proses yaitu :
[image:74.595.116.552.164.550.2][update_kriteria] [Lowongan]
seleksi diterima
[keahlian kerja]
[calon pegawai] [perusahaan outdourcing]
[kartu pegawai]
[data kontrak] [identitas pekerja]
[update penerimaan kerja]
[laporan] [update pegawai] [hasil seleksi] [lowongan kerja] Perusahaan Calon pegawai pegawai Pegawai karyawan 2.1 seleksi penerimaan karyawan 2.2 penerimaan pegawai perusahaan keahlian trans_Calon pegawai Lowongan kriteria
Gambar 4.4 DFD
Level
1 dari Proses
Login
b.
Input
data
Login
Pada proses ini pengguna di haruskan untuk memasukkan
username
dan
password
untuk bisa mengakses sistem.
c.
Cek data
Pada proses ini sistem melakukan pengambilan informasi dari data yang ada
d.
Pengaturan Perusahaan
Pada proses ini HRD dapat menambahkan data perusahaan