ANALISIS RASIO-RASIO KEUANGAN
PUSAT KOPERASI PEGAWAI NEGERI SIPIL
Studi Kasus Pada Koperasi PKPN (Pusat Koperasi Pegawai Negeri) Jl. Pramuka Gg. Pundak No 16 Wonosari
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Anindita Wahyu Pratama 052214135
FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
ANALISIS RASIO-RASIO KEUANGAN
PUSAT KOPERASI PEGAWAI NEGERI SIPIL
Studi Kasus Pada Koperasi PKPN (Pusat Koperasi Pegawai Negeri) Jl. Pramuka Gg. Pundak No 16 Wonosari
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Anindita Wahyu Pratama 052214135
FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
• Waktu sedetik tidak bisa di ulang lagi, jadi manfaatkan
waktu sedetik dengan semaksimal mungkin.
• “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga,
tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan
syukur”
(Philippians 14:6)
Karya ini kupersembahkan kepada : Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah memberikan Anugrah dan kehidupan yang luar biasa.
Ayah (alm), Ibu, adekku Gagat (alm), Wahyu, Romo dan masa depanku untuk perjuangan, doa,
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya tulis.
Yogyakarta, Agustus 2011
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Anindita Wahyu Pratama
Nomor Mahasiswa : 052214135
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan pada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS RASIO-RASIO KEUANGAN PUSAT KOPERASI PEGAWAI NEGERI SIPIL
Studi Kasus pada Koperasi PKPN Jl. Pramuka Gg. Pundak No. 16 Wonosari
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa meminta ijin dari saya maupun memberikan loyalti kepada saya selama
tetap mmencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya tulis dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal Agustus 2011
vii
Abstrak
ANALISIS RASIO-RASIO KEUANGAN PUSAT KOPERASI PEGAWAI NEGERI SIPIL
Anindita Wahyu Pratama Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas koperasi PKPN (Pusat Koperasi Pegawai Negeri) dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009.
Data dikumpulkan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan melakukan perhitungan rasio likuiditas meliputi current ratio, cash ratio, quick ratio, dan working capital to total assets. Rasio solvabilitas meliputi total debt to total capital assets, total debt to equity ratio. Rasio aktivitas meliputi total assets turn over, receivable turn over.
Rasio profitabilitas meliputi net earning ower ratio, net profit margin, operating ratio, rate of return for owners.
viii
ABSTRACT
A FINANCIAL RATIO ANALYSIS OF CIVIL SERVANT COOPERATIVE CENTER
Anindita Wahyu Pratama Sanata Dharma University
Yogyakarta 2011
This research was aimed to find out the progress of the ratios of liquidity, solvency, and profitability of PKPN (Pusat Koperasi Pegwai Negeri - Civil Servant Cooperative Center) starting from 2005 until 2009.
The data were collected by having interview and making documentation. The data were analyzed by doing liquidity ratio calculation that included current ratio, cash ratio, and working capital to total assets. Solvency ratio included total debt to total capital assets, total debt to equity ratio. Activity ratio included total assets turn over, receivable turn over. Profitability ratio included net earning owner ratio, net profit margin, operating ratio, rate of return for owners.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena hanya
dengan rahmat dan berkat-Nya penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi yang berjudul “Ananlisis Rasio-Rasio
Keuangan Pusat Koperasi Pegawai Negeri ”, penulis menemui banyak kesulitan,
namun penulis akhirnya menyadari bahwa tanpa bantuan, baik secara langsung
maupun tidak langsung dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan pernah selesai.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si.,Akt. QIA., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., Selaku Ketua Program Studi
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
3. Bapak Drs. T. Handono Eko Prabowo, M.B.A., Ph.D., selaku Dosen
Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan,
masukan, nasihat dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
4. Bapak A. Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A, selaku Dosen Pembimbing II, yang
telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, masukan, nasihat dan
x
5. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah memberikan bekal pengetahuan dan bantuannya
kepada penulis saat ini.
6. Kedua orang tua, Bapak Y. Sumpana (Alm) dan Ibu V. Endang Srimuryani
yang tercinta serta adik-adikku tersayang Gagat (Alm) dan Wahyu yang telah
memberikan dukungan, semangat serta doa yang tak ternilai harganya.
7. Keluarga besar DARMA Group yang telah memberikan dukungan, semangat
serta doa.
8. Keluarga besar Mbah Poh Jragum yang selalu memberikan dukungan,
semangat serta doa.
9. Keluarga Ibu Ning, windy, Vita, Risty yang selalu mengigatkan dan
memberikan semangat serta doa yang tak ternilai harganya.
10. Keluarga Om Gito (alm) yang telah membantu proses penelitian di Koperasi
PKPN (pusat koperasi pegawai negeri).
11. Bapak Yono selaku anggota yang membantu mencarikan data-data koperasi.
12. Bapak Drs. H. Moebari, M.kes ketua dan bapak Bambang Sudiyanto, S.Tp
selaku wakil pengurus koperasi PKP RI Kabupaten Gunungkidul yang telah
memberikan ijin penelitin dan membantu proses penelitian.
13. Para pengurus dan karyawan PKP RI Kabupaten Gunungkidul yang telah
membantu proses penelitian.
14. Anak-anak Nongkrong Prayan Wetan 24B seperti Awenk, Pran (noto),
Wisnu, Gatel, Kocek, Putra, Menjenk, Windy, Joe, Yefta, Ipunk, Baskoro,
xi
15. Sahabat-sahabat kampus yang lain seperti Wiwid, Ade, Bowo, Ipank, Epha,
Yophie, Nyot, Laura, Lia Mbokde, Vita, Matto, eko kdok, menik,itong, asri,
Ajie dll yang tidak bias di sebutkan satu-satu.
16. Teman-teman TRABAS TnT dan TERJAL X (Trail’Rider jogja alliancy
extreme).
17. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang tidak
dapat disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk
itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca
untuk menyempurnakan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan menjadi
bahan masukan bagi rekan-rekan yang sedang menyusun skripsi.
Yogyakarta, Agustus 2011
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……….i
HALAMAN PERSETUJUAN……….ii
HALAMAN PENGESAHAN………..iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN………...iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………...v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH…...vi
ABSTRAK……….vii
ABSTRACT………..viii
KATA PENGANTAR...ix
DAFTAR ISI………..xiii
DAFTAR TABEL………..xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Batasan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Sistimatika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
A. Pengertian Organisasi Koperasi ... 7
xiii
C. Penggolongan Koperasi ... 13
D. Arti Pentingnya Analisis Laporan Keuangan Koperasi ... 16
E. Tujuan Laporan Keuangan Koperasi ... 17
F. Karakteristik Laporan Keuangan Koperasi ... 18
G. Analisis Rasio Keuangan Koperasi ... 21
H. Literatur Terdahulu ... 26
I. Ringkasan Literatur Terdahulu ... 30
J. Kerangka Teoritis ... 34
BAB III METODE PENELITIAN ... 35
A. Jenis Penelitian ... 35
B. Lokasi Penelitian ... 35
C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 35
D. Teknik Pengumpulan Data ... 36
E. Teknik Analisis Data ... 36
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 39
A. Sejarah Singkat Koperasi KP RI ... 39
B. Maksud dan Tujuan ... 40
C. Susunan Pengurus dan Karyawan ... 41
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44
A. Rasio Likuiditas ... 44
1. Current Ratio ... 43
xiv
3. Quick Ratio ... 48
2. Working Capital to Total Assets Ratio ... 51
B. Rasio Solvabilitas ... 53
1. Total Debt to Total Capital Assets ... 53
2. Total Debt to Equity Ratio ... 55
C. Rasio Aktifitas ... 57
1. Total Assets Turn Over ... 57
2. Receivable Turn Over ... 59
D. Rasio Profitabilitas ... 61
1. Net Earning Power Ratio ... 61
2. Net Profit Margin ... 63
3. Operating Ratio ... 65
4. Rate of Return for Owner ... 67
E. Pembahasan Rasio-Rasio ... 69
BAB VI KESIMPULAN SARAN ... 80
A. Kesimpulan ... 80
B. Saran ... 82
DAFTAR PUSTAKA... 84
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Judul
5.1 Perkembangan current ratio ... 46
5.2 Perkembangan cash ratio ... 48
5.3 Perkembangan quick ratio ... 50
5.4 Perkembangan Working Capital to Total Asset ... 52
5.5 Perkembangan Total Debt to Total Assets ... 55
5.6 Perkembangan Total Debt to Equity Ratio ... 57
5.7 Perkembangan Total Assets Turn Over ... 59
5.8 Perkembangan Receivable Turn Over ... 61
5.9 Perkembangan Net earning Power Ratio ... 63
5.10 Perkembangan Net Profit Margin ... 65
5.11 Perkembangan Operating Ratio ... 67
5.12 Perkembangan Rate of Return for Owners ... 69
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada saat ini pembangunan yang sedang kita laksanakan dewasa ini
adalah suatu rangkaian dari kegiatan pembangunan yang terdahulu, bahwa
pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan
makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan pancasila dan UUD
RI 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka,
bersatu, berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan yang aman,
tentram, tertib dan dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka,
bersahabat, tertib dan damai. Titik berat pembangunan diletakan pada bidang
ekonomi yang merupakan penggerak utama pembangunan seiring dengan
kualitas sumber daya manusia dan didorong secara saling memperkuat, saling
terkait dan terpadu dengan pembangunan bidang-bidang lainnya yang
dilaksanakan selaras, serasi dan seimbang guna keberhasilan pembangunan di
bidang ekonomi dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan
nasional.
Bertitik tolak pada pembangunan tersebut, maka pemerintah dan rakyat
Indonesia mempunyai kewajiban untuk menggali, mengolah dan membina
kekayaan alam tersebut guna mencapai masyarakat yang adil dan makmur
sesuai dengan Undang Undang Dasar 1945 Pasal 33 yang berbunyi:
dalam susunan ekonomi atas asas kekeluargaan dan kegotong royongan”.
Dari pasal tersebut terlihat bahwa Indonesia sangat mengutamakan
kemakmuran masyarakat yang dicapai secara bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
Oleh sebab itu pemerintah turut secara aktif dalam upaya
pembangunan tersebut, salah satunya adalah mendukung masyarakat dengan
mendirikan Koperasi. Keikutsertaan pemerintah ini, selain didorong oleh
adanya kesadaran untuk turut serta dalam pembangunan Koperasi, juga
merupakan hal yang sangat diharapkan oleh gerakan Koperasi. Hal ini antara
lain didorong oleh terbatasnya kemampuan Koperasi di Negara yang sedang
berkembang, untuk membangun dirinya atas kekuatan sendiri. Koperasi dapat
menjadi mitra negara dalam menggerakkan pembangunan untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, adanya persamaan tujuan antara
negara dan gerakan koperasi dalam memperjuangkan peningkatan
kesejahteraan masyarakat perlu ditingkatkan. Selain itu koperasi juga sangat
penting untuk diperhatikan karena tujuan koperasi sendiri adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggota-anggotanya dan
masyarakat luas, bukan untuk mencari laba, dan sehingga dengan adanya
koperasi, tingkat kemiskinan dan pengangguran di Indonesia akan dapat
semakin berkurang.
Dengan semakin berkembangnya kegiatan dalam koperasi, dan untuk
menjamin pelaksanaan kegiatan koperasi sangat dibutuhkan manajemen yang
dan efisien. Semua proses kegiatan koperasi harus direncanakan,
diorganisasikan, dilaksanakan dan dievaluasi. Dengan demikian koperasi
memerlukan manajer yang mampu mengelola koperasi agar koperasi
dilaksanakan secara profesional. Pengelolaan yang profesional itu sendiri
membutuhkan sistem pertanggungjawaban yang baik serta dapat diandalkan
dalam pengambilan keputusan, perencanaan, maupun pengendalian koperasi.
Koperasi harus dapat membuat kebijakan yang sesuai dengan tujuan
koperasi itu sendiri. Tercapainya tujuan tersebut, diukur oleh suatu alat
analisis keadaan koperasi. Alat untuk menganalisis keadaan koperasi itu salah
satunya adalah laporan keuangan ( Yulri, 2003: 2). Analisis laporan keuangan
sangat penting bagi pengurus maupun pengelola (manajer) dan pihak luar
yang berkepentingan dengan koperasi. Bagi koperasi itu sendiri, hasil analisis
ini dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan kinerja
keuangan koperasi yang diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi
koperasi pegawai negeri (Munirah, 2009).
Bagi pengurus maupun pengelola koperasi (manajer), laporan
keuangan berfungsi sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam menyusun
rencana dan pengambilan keputusan terutama dalam bidang keuangan.
Sedangkan bagi pihak luar seperti BUMN atau perbankan, laporan keuangan
digunakan untuk menilai kelayakan pengadaan program kemitraan. Kesehatan
koperasi merupakan salah satu aspek yang mendukung kemajuan koperasi
tersebut. Menurut Munawir (2002:68) pada dasarnya banyak sekali angka
angka-angka rasio pada dasarnya dapat digolongkan menjadi 2 yaitu sumber
data keuangannya dan berdasarkan tujuan penganalisa.
Melihat latar belakang di atas maka penulis memilih judul proposal
penelitian ”ANALISIS RASIO-RASIO KEUANGAN PUSAT KOPERASI PEGAWAI NEGERI SIPIL”. Studi kasus pada Koperasi PKPN (pusat koperasi pegawai negeri).
B. Rumusan Masalah
Bagaimana perkembangan rasio-rasio keuangan terhadap kesehatan
koperasi pegawai negeri sipil periode 2005 s/d 2009?
C. Batasan Masalah
Penulis akan menilai perkembangan atau kesehatan rasio-rasio
keuangan pada koperasi pegawai negeri sipil periode 2005 s/d 2009. Analisis
rasio yang akan digunakan penulis adalah: rasio likuiditas, rasio solvabilitas,
rasio aktivitas dan rasio profitabilitas.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perkembangan rasio likuiditas koperasi PKPN (Pusat
Koperasi Pegawai Negeri) dari tahun 2005 s/d 2009.
2. Untuk mengetahui perkembangan rasio solvabilitas koperasi PKPN (Pusat
3. Untuk mengetahui perkembangan rasio aktivitas koperasi PKPN (Pusat
Koperasi Pegawai Negeri) dari tahun 2005 s/d 2009.
4. Untuk mengetahui perkembangan rasio profitabilitas koperasi PKPN
(Pusat Koperasi Pegawai Negeri) dari tahun 2005 s/d 2009.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Untuk menerapkan teori yang didapat dibangku kuliah ke dalam
praktek dan untuk menambah pengetahuan penerapan teori ke dalam
kenyataan.
2. Bagi Koperasi PKPN (Pusat Koperasi pegawai Negeri)
Penelitian diharapkan bermanfaat untuk pertimbangan pengurus
dan manajer dalam mengevaluasi likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas
sehingga dapat mengambil kebijakan untuk peningkatan kinerja koperasi.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat menambah refrensi kepustakaan
di Universitas Sanata Dharma, yaitu di bidang keuangan, khususnya
analisis rasio-rasio keuangan.
F. Sistimatika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memuat tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini memuat tentang teori-teori yang digunakan sebagai dasar
pembahasan.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan jenis penelitian, waktu, dan tempat penelitian,
populasi dan sempel objek penelitian, variabel penelitian, metode
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Organisasi Koperasi
Koperasi berasal dari bahasa latin ”coopere” yang dalam bahasa inggris
”cooperative” yang berarti kerjasama ”co” berarti bersama dan ”poeration” berarti
bekerja atau berusaha. KPRI adalah suatu badan koperasi yang beranggotakan para
pegawai negeri dapat diartikan pegawai pemerintah yang berada diluar politik,
bertugas melakukan administrasi pemerintah berdasarkan perundang-undangan yang
ditetapkan (Anoraga, 1997:4).
Koperasi mempunyai tujuan organisasi yang merupakan kumpulan dari
tujuan-tujuan individu dan anggotanya. Perkoperasian terutama pasal 2 s/d 5, yang
lazim disebut : Landasan Asas, Tujuan, Fungsi dan Peran serta Prinsip-prinsip
Koperasi.
1. Landasan dan Asas (Pasal 2) Koperasi berlandaskan Pancasila dan
Undang-undang Dasar 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan.
2. Tujuan (Pasal 3) Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil
dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
1. Fungsi dan Peran (Pasal 4)
Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
kesejahteraan dan sosialnya. Berperan serta secara aktif dalam upaya
mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
a. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
b. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.
2. Prinsip-prinsip Koperasi (Pasal 5)
a. Koperasi melaksanakan prinsip koperasi sebagai berikut:
1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis .
3) Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya jasa usaha masing- masing anggota.
4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
5) Kemandirian.
b. Dalam mengembangkan koperasi, maka koperasi melaksanakan pula prinsip
koperasi sebagai berikut :
1) Pendidikan perkoperasian.
2) Kerjasama antar koperasi
3. Perangkat Organisasi Koperasi
Dalam Undang-undang RI No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian,
a. Rapat Anggota (RA)
Seperti organisasi pada umumnya, rapat anggota merupakan kunci
keberhasilan koperasi . Rapat anggota memegang kekuasaan tertinggi dalam
organisasi koperasi. Rapat anggota mempunyai fungsi sebagai berikut :
1) Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi.
2) Menetapkan kebijaksanaan umum koperasi.
3) Memilih, mengangkat dan memberhentikan Pengurus maupun Badan
Pengawas
4) Menetapkan dan Mengesahkan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran
Belanja Koperasi serta kebijaksanaan pengurus dalam bidang organisasi
dan koperasi.
5) Mengesahkan laporan pertanggungjawaban Pengurus dan Badan
Pengawas dalam bidang organisasi dan koperasi.
b. Pengurus
Pengurus merupakan bagian eksekutif dari koperasi. Pengurus yang
telah menerima pelimpahan wewenang dari anggota itu mewakili
anggota-anggota lain dalam pengelolaan koperasi. Oleh karena itu, pengurus harus
mampu menjabarkan kebijakan dan keputusan yang telah diambil dalam
rapat anggota secara lebih terinci disertai dengan langkah-langkah
operasionalnya.
Fungsi pengurus adalah memimpin organisasi dan usaha koperasi
serta bertindak untuk dan atas nama koperasi dalam berhubungan dengan
pihak ketiga sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota dan Anggaran Rumah
1) Tugas dan Kewajiban Pengurus
Secara kolektif tugas dan kewajiban pengurus adalah
a) Pengurus bertugas mengelola koperasi sesuai dengan kebijaksanaan
yang diputuskan oleh Rapat Anggota.
b) Untuk melaksanakan tugas tersebut, pengurus berkewajiban :
(1) Mengajukan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan
dan belanja koperasi.
(2) Menyelenggarakan administrasi umum dan daftar pengurus.
(3) Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara
tertib.
(4) Menyelenggarakan Rapat anggota.
(5) Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas.
2) Kewenangan Pengurus:
a) Mewakili koperasi di dalam dan luar pengadilan.
b) Melakukan tindakan hukum dan upaya lain untuk kepentingan
anggota kemanfaatan koperasi.
3) Tanggung Jawab Pengurus
Pengurus bertanggung jawab atas segala upaya yang
berhubungan dengan tugas, kewajiban, dan kewenangan yang dimiliki
kepada Rapat Anggota dalam bentuk laporan Tahunan.
c. Pengawas
Badan pengawas tugasnya adalah mengawasi apakah pengurus telah
Pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam Rapat
Anggota. Wewenang dan tugas dari pengawas adalah sebagai berikut :
1) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan
pengelolaan koperasi.
2) Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
3) Meneliti catatan yang ada dalam koperasi dan mendapatkan segala
keterangan yang diperlukan.
Ketiga perangkat organisasi koperasi tersebut maupun yang bukan yaitu
manajer merupakan tim manajemen yang mempunyai ikatan kolektif dalam
menjalankan fungsi organisasi (Arifin,2007:92).
B. Pengertian Koperasi
Koperasi berarti kerjasama dari sekelompok orang yang mempunyai
kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggota. Hal ini
disebabkan karena koperasi dapat menjadi mitra negara dalam menggerakkan
pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.
1. Pengertian koperasi menurut Drs. Moh Hatta: (Hendrojogi, 2002)
Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi
berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong-menolong tersebut didorong
oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan seorang buat semua dan
semua buat seorang.
2. Koperasi menurut UU Perkoperasian no.25 tahun 1992 :
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-oreng atau badan-badan
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
3. Koperasi menurut ILO, 1966 (Sitio dan Halomoan,2001).
Koperasi adalah perkumpulan orang, biasanya yang memiliki kemampuan
ekonomi yang melalui suatu bentuk organisasi perusahaan yang diawasi secara
demokratis, masing-masing memberikan sumbangan yang setara terhadap modal
yang diperlukan dan bersedia menanggung resiko serta menerima imbalan yang
sesuai dengan usaha yang mereka lakukan.
4. Koperasi menurut Dr. Fray: (Hendrojogi, 2002)
Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri
atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak
memikirkan diri sendiri sedemikian rupa sehingga masing-masing sanggup
menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapatkan imbalan
sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.
5. Definisi Koperasi menurut Arifinal Chaniago: (Sitio dan Halomoan, 2001:17).
Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau
badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan
keluar, dengan bekerjasama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk
mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.
Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa koperasi adalah badan usaha
ekonomi rakyat yang beranggotakan orang-perorangan atau badan hukum
koperasi yang bekerjasama dalam bidang ekonomi dan sosial berdasarkan
C. Penggolongan Koperasi
Sebelum mendirikan koperasi harus ditentukan secara jelas jenis koperasi
dan keanggotaan yang selalu berhubungan dengan kegiatan usaha dan dasar untuk
menentukan jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan
ekonomi anggotanya, seperti antara lain :
1. Jenis koperasi berdasarkan fungsinya ( Pasal 16 Undang-Undang Dasar Nomor
25 Tahun 1992) :
a. Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 pasal 1, bahwa
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang kegiatannya hanya usaha
simpan pinjam. Keanggotaan Koperasi Simpan Pinjam pada prinsipnya bebas
bagi semua orang yang memenuhi persyaratan untuk menjadi anggota koperasi
dan orang-orang dimaksud mempunyai kegiatan usaha dan atau mempunyai
kepentingan ekonomi yang sama, misalnya KSP dengan anggota petani, KSP
dengan anggotanya nelayan, KSP dengan anggotanya karyawan.
b. Koperasi Konsumen
Sebagai pemilik dan pengguna jasa koperasi, anggota berpartisipasi
aktif dalam kegiatan koperasi. Keanggotaan Koperasi Konsumen atau Pendiri
Koperasi Konsumen adalah kelompok masyarakat misal : Kelompok PKK,
Karang Taruna, Pondok Pesantren, Pemuda dan lain-lain yang membeli
barang-barang untuk kebutuhan hidup sehari-hari seperti sabun, gula pasir,
minyak tanah. Disamping itu Koperasi Konsumen membeli barang-barang
Koperasi Konsumen menyalurkan barang-barang konsumsi kepada
para anggota dengan harga layak, berusaha membuat sendiri barang-barang
konsumsi untuk keperluan anggota dan disamping pelayan untuk anggota,
Koperasi Konsumsi juga boleh melayani umum.
c. Koperasi Produsen
Koperasi Produsen adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari
orang-orang yang mampu menghasilkan sesuatu barang misal :
1) Koperasi Kerajinan Industri Kecil anggotanya para pengrajin
2) Koperasi Perkebunan anggotanya produsen perkebunan rakyat.
3) Koperasi Produksi Peternakan anggotanya para peternak.
d. Koperasi Pemasaran
Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang beranggotakan
orang-orang yang mempunyai kegiatan dibidang pemasaran barang-barang dagangan
misal :
1) Koperasi pemasaran ternak sapi anggotanya adalah pedagang sapi.
2) Koperasi pemasaran elektronik anggotanya adalah pedagang
barang-barang elektronik.
3) Koperasi pemasaran alat-alat tulis kantor anggotanya adalah pedagang
barang-barang alat tulis kantor.
e. Koperasi Jasa
Koperasi Jasa didirikan untuk memberikan pelayanan (jasa) kepada
para anggotanya. Ada beberapa macam Koperasi Jasa antara lain:
1) Koperasi angkutan memberi jasa angkutan barang atau orang. Koperasi
jasa angkutan barang atau orang.
2) Koperasi perumahan memberi jasa penyewaan rumah sehat dengan sewa
yang cukup murah atau menjual rumah dengan harga murah.
3) Koperasi asuransi memberi jasa jaminan kepada para anggotanya seperti
asuransi jiwa, asuransi pinjaman, asuransi kebakaran. Anggota Koperasi
Asuransi adalah orang-orang yang bergerak dibidang jasa asuransi.
2. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja:
a. Koperasi Primer.
Koperasi primer ialah koperasi yang minimal memiliki anggota sebanyak 20
orang perseorangan.
b. Koperasi Sekunder
Adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta
memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi
primer.
Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi :
1) Koperasi pusat, adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5
koperasi primer.
2) Gabungan koperasi, adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi
pusat.
3) Induk koperasi, adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3
D. Arti Pentingnya Analisis Laporan Keuangan Koperasi
Untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan finansial dari suatu
koperasi dapat dilakukan dengan cara menganalisis data keuangan dari koperasi
yang bersangkutan yang terdapat dalam laporan keuangan. Laporan disini terdiri
dari neraca dan laporan laba rugi atau laporan sisa hasil usaha.
Dalam rangka pengambilan keputusan masa datang, para pengelola
organisasi memerlukan informasi khususnya informasi tentang apa yang mungkin
akan terjadi pada masa datang. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber
informasi penting yang digunakan oleh para pengelola organisasi dalam
pengambilan keputusan tersebut. Sayangnya laporan keuangan menyajikan
informasi tentang apa yang telah terjadi, sehingga timbul kesenjangan kebutuhan
informasi. Analisis laporan keuangan digunakan untuk membantu mengatasi
kesenjangan tersebut, dengan cara mengolah kembali laporan keuangan, sehingga
dapat membantu para pengambil keputusan melakukan prediksi-prediksi ( Prastowo,
2005 : 3).
Untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan finansiil dari suatu
koperasi dapat dilakukan dengan cara menganalisis data keuangan dari koperasi
yang bersangkutan yang terdapat dalam laporan keuangan. Laporan keuangan disini
terdiri dari neraca dan laporan laba rugi atau laporan sisa hasil usaha.
Laporan keuangan memberikan gambaran mengenai keadaan finansiil suatu
koperasi. Dengan mengadakan analisis laporan keuangan, seorang manajer akan
dapat mengetahui keadaan dan perkembangan finansial dari perusahaan yang
bersangkutan. Selain itu juga akan diketahui hasil-hasil finansial yang telah dicapai
kelemahan-kelemahan dari perusahaan serta hasil-hasil yang telah dianggap cukup
baik. Hasil analisis historis tersebut sangat penting bagi perbaikan penyusunan
rencana atau kebijakan yang akan dilakukan dimasa yang akan datang.
E. Tujuan Laporan Keuangan Koperasi
Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi (Prastowo, 2005 : 5).
Tujuan laporan keuangan koperasi adalah menyediakan informasi yang
berguna bagi pemakai utama dan pemakai lainnya. Beberapa hal yang dapat
diinformasikan dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut: (Sitio dan
Halomoan, 2001:17)
1. Mengetahui manfaat yang diperoleh dengan menjadi anggota koperasi.
2. Mengetahui prestasi keuangan koperasi selama periode dengan SHU dan
manfaat keuangan koperasi sebagai ukurannya.
3. Mengetahui sumber daya ekonomis yang dimiliki koperasi, kewajiban dan
bukan anggota.
4. Mengetahui transaksi, kejadian dan keadaan yang mengubah sumber daya
ekonomis, kewajiban dan kekayaan bersih dalam suatu periode dengan pemisah
antara yang berkaitan dengan anggota dan bukan anggota.
5. Mengetahui informasi penting lainnya yang mungkin mempengaruhi liquiditas
F. Karakteristik Laporan Keuangan Koperasi.
Pada dasarnya laporan keuangan yang dibuat oleh koperasi tidak berbeda
dalam laporan keuangan pada usaha nonkoperasi, tetapi ada beberapa karakteristik
yang perlu diketahui, antara lain sebagai berikut (Sitio & Halomoan, 2001:109).
1. Laporan keuangan merupakan bagian dari pertanggungjawaban pengurus kepada
para anggota di dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT).
2. Laporan keuangan meliputi neraca/laporan posisi keuangan, laporan sisa hasil
usaha, dan laporan arus kas yang penyajiannya dilakukan secara komparatif.
3. Laporan keuangan yang disampaikan dalam RAT harus ditandatangani oleh
semua pengurus koperasi (UU No.25/1992, pasal 36 ayat 1).
4. Laporan laba rugi menyajikan hasil akhir yang disebut Sisa Hasil Usaha (SHU).
SHU koperasi dapat berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota dan
bukan anggota. SHU yang dibagikan kepada anggota harus berasal dari usaha
yang diselenggarakan untuk anggota. Pada saat RAT, SHU ini diputuskan untuk
dibagi sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam undang-undang dan
anggaran dasar koperasi. Komponen pembagian SHU sesuai dengan Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) koperasi yang bersangkutan (pasal
45 UU No. 25/1992).
5. SHU yang berasal dari transaksi anggota maupun non anggota didistribusikan
dengan komponen-komponen pembagian SHU yang telah diatur dalam AD atau
ART koperasi. SHU yang bersumber dari transaksi anggota dibagi sebagai
berikut (sebagai contoh):
a. Dana cadangan
c. Dana pengurus
d. Dana sosial
SHU yang berasal dari transaksi bukan anggota terdiri dari komponen sebagai
berikut (sebagai contoh):
a. Dana cadangan koperasi
b. Dana pengurus
c. Dana pegawai/karyawan
d. Dana pendidikan koperasi
Komponen-komponen tersebut sebelum dicairkan, disajikan dalam
kelompok kewajiban lancar pada neraca, sedangkan cadangan koperasi
merupakan bagian sisa hasil usaha yang tidak dibagi dan dapat digunakan untuk
memupuk modal sendiri dan kerugian koperasi.
6. Laporan keuangan koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi dari
koperasi-koperasi.
7. Posisi keuangan koperasi tercermin pada neraca, sedangkan sisa hasil usaha
tercermin pada perhitungan sisa hasil usaha. Istilah perhitungan hasil usaha
sebagai pengganti istilah laporan laba rugi mengingat manfaat dari usaha
koperasi tidak semata-mata diukur dari laba, tetapi lebih ditekankan pada
manfaat bagi anggota. Oleh karena itu koperasi tidak menngunakan istilah laba
atau rugi melainkan hasil usaha.
8. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh koperasi dapat menyajikan hak dan
kewajiban anggota beserta hasil usaha dari dan untuk anggota, disamping yang
berasal dari bukan anggota. Hal ini dilakukan oleh karena kegiatan koperasi
baik sebagai pemilik maupun sebagai pelanggan.
9. Alokasi pendapatan dan beban pada perhitungan hasil usaha kepada anggota dan
bukan aggota, berpedoman pada perbandingan manfaat yang diterima anggota
dan bukan anggota. Jika hal demikian sulit dilaksanakan, alokasi dapat
dilakukan dengan cara lain yang sistemik dan rasional. Cara-cara yang
diterapkan perlu diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
10.Modal koperasi yang dibukukan terdiri dari:
a. Simpanan-simpanan
b. Pinjaman-pinjaman
c. Penyisihan dari hasil usaha termasuk cadangan serta sumber-sumber lain.
Simpanan anggota dalam koperasi terdiri dari
1. Simpanan pokok,
2. Simpanan wajib dan
3. Simpanan suka rela.
Simpanan sukarela dapat berasal dari bukan anggota. Cadangan koperasi
dipupuk melalui penyisihan sisa hasil usaha dan cara-cara lain yang ditetapkan
dalam anggaran dasar. Cadangan dalam koperasi dimaksudkan untuk modal
koperasi sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi. Cadangan koperasi
bukan milik anggota koperasi dan tidak boleh dibagikan kepada anggota
walaupun saat pembubaran. Istilah permodalan koperasi, dengan demikian tidak
hanya mencakup modal yang disetor oleh anggota. Permodalan dalam koperasi
meliputi seluruh sumber pembelanjaan koperasi, yang dapat bersifat permanen
atau sementara. Pihak-pihak yang mempunyai klaim terhadap sumber daya
Struktur klaim yang demikian menunjukkan bahwa koperasi mempunyai
eksistensi tersendiri, terpisah dengan anggota-anggotanya.
11.Pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan
penyusutan-penyusutan dan beban-beban dari tahun buku yang bersangkutan
disebut sisa hasil usaha. Sesuai dengan karakteristik koperasi, sisa hasil usaha
berasal usaha yang diselenggarakan untuk anggota dan bukan anggota. Sisa hasil
usaha pada kopersi bukan merupakan satu-satunya alat pengukur bagi manfaat
keanggotaan koperasi dan prestasi pengurus. Sisa hasil usaha dengan demikian
merupakan hasil dari aturan dan prosedur akuntansi yang diterapkan dalam
koperasi dan mencerminkan perubahan kekayaan bersih yang dimiliki oleh
anggota dan koperasi itu sendiri yang berasal dari transakasi kejadian atau
keadaan ekonomis yang timbul dari kegiatan usaha. Pembagian laba dan
transaksi modal tidak dimasukkan dalam perhitungan sisa hasil usaha.
12.Keanggotaan atau kepemilikan modal koperasi tidak dapat dipindah-tangankan
dengan dalih apapun. Kewajiban anggota untuk menanggung kerugian yang
diderita koperasi baik yang timbul pada penutupan tahun buku atau pada saat
pembubaran dapat ditetapkan terbatas atau tidak terbatas, maka kerugian hanya
dapat dibebankan pada kekayaan koperasi (dalam bentuk cadangan yang telah
dihimpun) dan keanggotaan anggota sebesar jumlah tanggungan yang ditetapkan
dalam anggaran dasar. Dalam hal ini sisa hasil usaha bukan merupakan
perubahan kekayaan dari anggota.
G. Analisis Rasio Keuangan Koperasi
memerlukan ukuran-ukuran tertentu. Ukuran yang sering digunakan adalah rasio
atau indeks yang menunjukkan hubungan antar data keuangan..
Analisis rasio keuangan menyangkut 2 jenis perbandingan. Pertama, analisis
dapat membandingkan rasio saat ini dengan rasio dimasa lalu yang diharapkan
dimasa depan selalu berkembang atau membaik untuk koperasi yang sama, misalnya
current rasio (perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar) untuk tahun
ini dibandingkan dengan CR(current ratio) tahun yang lalu. Bila rasio-rasio
keuangan tersebut dijajarkan dengan kurun waktu tertentu maka bisa dilihat kondisi
dan komposisi perubahan keuangan dan menentukan apakah ada kemajuan atau
kemunduran prestasi dan kondisi keuangan koperasi selama kurun waktu tertentu
(Yulri, 2003).
Metode perbandingan kedua adalah membandingkan rasio-rasio suatu
perusahaan atau koperasi dengan perusahaan atau yang lain yang sejenis serta
kira-kira sama ukurannya. Menurut Maharani Dyan Anggraeni, 2005 Tujuan
perbandingan ini adalah untuk menganalisa sejauh mana kinerja atau prestasi yang
telah dicapai oleh kedua KP-RI jika ditinjau dari aspek keuangan dengan
menggunakan rasio keuangan.
Pembandingan ini memberikan pemahaman atas prestasi dan kondisi keuangan
perusahaan/koperasi terhadap industri. Tetapi pembandingan semacam ini sulit
dilakukan oleh pihak luar lembaga keuangan. Sebab lembaga keuangan memelihara
data-data keuangan para nasabahnya sehingga paling tidak bisa dipakai pembanding
dan biasanya data seperti ini tidak dipublikasikan pada pihak luar.
Analisis rasio keuangan adalah suatu metode analisis untuk mengetahui
hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba/rugi yang dilakukan
Pada dasarnya laporan keuangan dikelompokkan menjadi 4 tipe dasar yang
terdiri dari (Alwi, 2007 : 9 ) :
1. Rasio likuiditas untuk mengukur tingkat likuiditas perusahaan/koperasi.
2. Rasio leverage/solvabilitas untuk mengukur sampai berapa jauh aktiva
perusahaan/koperasi dibiayai dengan utang.
3. Rasio aktivitas untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas
perusahaan/koperasi dalam mengerjakan sumber dananya.
4. Rasio rentabilitas/profitabilitas untuk mengukur hasil akhir dari sejumlah
kebijaksanaan dan keputusan-keputusan perusahaan/koperasi.
1. Likuiditas
Likuiditas adalah Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangan jangka pendek tepat pada waktunya (Suryanto, 2007). Likuiditas
terdiri dari:
a. Current Ratio: adalah kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Jadi setiap Rp. 1,00 hutang lancar dijamin
aktiva lancar sebesar Current Ratiodalam rupiah. Dalam Koperasi dikatakan
baik bila hasil perhitungan melebihi 100% (Alwi, 2007).
b. Cash Ratio: adalah kemampuan untuk membayar utang yang segera harus
dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang akan
segera diuangkan. Jadi setiap Rp. 1,00 hutang lancar dijamin kas sebesar
Cash Ratio dalam rupiah. Hasil perhitungan dikatakan layak bila melebihi
c. Quick Ratio/Acid Ratio: adalah kemampuan untuk membayar utang yang
segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang telah dikurangi persediaan.
Jadi setiap Rp. 1,00 utang koperasi dijamin sebesar Quick Ratio dalam
rupiah. Hasil perhitungan dikatakan baik bila lebih dari 150%(Alwi, 2007).
d. Working Capital To Total Assets Ratio: adalah likuiditas dari total aktiva dan
posisi modal kerja. Working Capital ToTotal Assets Ratio dikatakan baik
nila melebihi 50% (Alwi, 2007).
2. Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan/koperasi untuk mengukur
seberapa besar perusahaan/koperasi dibiayai dengan utang (Suryanto, 2007).
Solvabilitas terdiri dari:
a. Total Debt To Equity Ratio adalah bagian dari setiap rupiah modal sendiri
yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang. Hasil perhitungan
dikatakan baik bila kurang dari 0,67 (Alwi, 2007).
b. Total debt To Total Capital Assets adalah bagian dari aktiva yang digunakan
untuk menjamin utang. Dikatakan layak bila kurang dari 50%(Alwi, 2007).
c. Long Term Debt To Equity Ratio adalah bagian dari setiap rupiah modal
sendiri yang dijadikan jaminan untuk utang jangka panjang .
d. Time interst Earnest Ratio adalah besarnya jaminan keuntungan untuk
membayar bunga utang jangka panjang. Setiap Rp. 1,00 utang jangka
panjang dijamin oleh keuntungan sebesar Time interst Earnest Ratio dalam
3. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah kemampuan perusahaan mengukur sejauh mana
efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya (Suryanto, 2007).
Rasio aktivitas terdiri dari:
a. Total Assets Turn Over adalah kemampuan dana yang tertanam dalam
keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu (Alwi, 2007).
b. Receivable Turn Over adalah kemampuan dana yang tertanam dalam piutang
berputar dalam suatu periode tertentu. Dikatakan baik bila hasil perhitungan
lebih dari 0,4 (Alwi, 2007).
c. Average Collection Period adalah periode rata-rata yang diperlukan untuk
mengumpulkan piutang, baik bila kurang dari 30 hari.
d. Inventory Turn Over adalah kemampuan dana yang tertanam dalam
inventory berputar dalam suatu periode tertentu, dikatakan baik jika lebih
dari 10 kali.
e. Average Day Inventory adalah persediaan berada di gudang rata-rata selama
Average Day Inventory hari.
f. Working Capital Turn Over adalah dana yang tertanam dalam modal kerja,
berputar rata-rata sebesar Working Capital Turn Overkali dalam satu tahun.
4. Rentabilitas/Profitabilitas
Rentabilitas adalah kemempuan suatu perusahaan untuk mengukur
efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh besar kecilnya
tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan
a. Gross Profit Margin adalah setiap Rp. 1,00 penjualan menghasilkan laba
kotor sebesar Gross Profit Margin dalam rupiah.
b. Operating Income adalah laba operasi sebelum bunga dan pajak
menghasilkan Rp. 1,00 penjualan sebesar Operating Income dalam rupiah.
c. Operating Ratio adalah setiap Rp. 1,00 penjualan mempunyai biaya sebesar
Operating Ratio dalam rupiah. Semakin besar angka hasil perhitungan maka
semakin tidak bagus. Perhitungan dikatakan baik bila kurang dari 12,5%.
d. Net Profit Margin adalah setiap Rp. 1,00 penjualan menghasilkan
keuntungan netto sebesar Net Profit Margin dalam rupiah. Semakin besar
angka hasil perhitungan maka makin baik. Dikatakan baik bila melebihi 4%.
e. Earning Power of Total Investment adalah perbandingan antara laba setelah
biaya bunga dan pajak (EAT) dengan total aktiva.
f. Earning Power Ratio/Rate of Return On Investment adalah perbandingan
antara laba setelah biaya bunga dan pajak dengan total aktiva.
g. Rate of Return For The Owners adalah perbandingan laba setelah pajak dan
biaya bunga dengan modal sendiri.
J. Literatur Terdahulu
Menurut Widi (2007) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis
Penyesuaian Laporan Keuangan Tahun Periode 2005 dan 2006 Koperasi Pegawai
Republik Indonesia (KPRI) mengatakan bahwa koperasi merupakan kumpulan
modal yang bertujuan menyejahterakan anggotanya. Laporan keuangan koperasi
merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata
pajak oleh pemerintah. Dasar pengenaan pajak pada koperasi yaitu pada Sisa Hasil
Usaha (SHU). Penafsiran atas hasil analisis laporan keuangan suatu perusahaan akan
tergantung pada kedudukan dan kepentingan masing-masing pihak terhadap
perusahaan yang bersangkutan. Untuk mempermudah menghasilkan laporan
keuangan, laporan keuangan tersebut harus berdasarkan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 tahun 2004 agar pemakai laporan dapat
mengambil keputusan berdasarkan laporan tersebut untuk tujuannya masing-masing.
Metode yang digunakan dalam pemecahan masalah ini adalah menganalisis
perbandingan laporan keuangan, yaitu sebagai berikut: (1) identifikasi
ketidaksesuaian pos-pos di laporan keuangan koperasi individu, neraca
menggunakan pedoman PSAK No.27 dalam menganalisis penyusunan laporan
keuangan koperasi; (2) mengoreksi dan menyajikan laporan keuangan yang telah
disesuaikan sebagaimana pedoman di PSAK No.27. Hasil dari analisis menunjukkan
adanya pengakuan pendapatan dari SHU PKP-RI yang dilaporkan pada laporan laba
rugi keseluruhan tahun 2005 dan 2006 menimbulkan double tax. Selain itu ada
penghapusan pendapatan unit toko dan unit sepeda motor pada laporan laba rugi
keseluruhan tahun 2005 dan 2006 sehingga mengurangi laba bersih sebelum pajak.
Pada kas opname (pemeriksaan kas) tidak sama dengan nilai saji kas pada neraca.
Penempatan pos saldo kas yang salah pada laporan laba rugi toko mempengaruhi
nilai dari laba rugi toko tersebut.
Menurut Kurniawan (2008) dengan penelitiannya yang berjudul Analisis
Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas Atas Laporan Keuangan Koperasi
Karyawan Eastern Polymer Periode Tahun 2003-2005 mengatakan bahwa laporan
bersangkutan untuk melaporkan keadaan dan posisi keuangannya kepada
pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam upaya untuk pembuatan keputusan yang rasional,
pihak kreditur, investor, dan manajemen menggunakan suatu alat yang mampu
menganalisis laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan yang bersangkutan,
untuk mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan tersebut.
Apabila dikaitkan dengan tujuan tersebut penggunaan analisis rasio merupakan
pilihan yang terbaik. Penggunaan analisis rasio untuk melakukan interprestasi dan
menganalisis laporan keuangan akan menggunakan ukuran-ukuran tertentu yang
disebut rasio. Rasio merupakan suatu bentuk rumusan rumusan matematis yang
menunjukan hubungan diantara angka-angka tertentu. Dalam analisis rasio keuangan
angka-angka yang dianalisis berasal dari data keuangan agar rasio-rasio itu
mempunyai arti. Jadi analisis rasio mampu menjelaskan hubungan antara
variabel-variabel yang bersangkutan sehingga dapat digunakan untuk menilai suatu kondisi
keuangan dan dapat dipakai sebagai dasar perbandingan dari waktu ke waktu.
Secara umum pengelompokan rasio adalah berdasarkan rasio likuiditas, solvabilitas,
dan rentabilitas. Kondisi keuangan perusahaan hasil Analisis Laporan Keuangan
dari tahun 2003 sampai dengan 2005 menunjukkan perusahaan dalam keadaan
likuid. Trend Likuiditas yang dicapai dari tahun 2003-2005 meningkat stabil.
Kemampuan perusahaan dalam pemenuhan seluruh kewajibannya Koperasi
Karyawan Eastern Polymer dalam keadaan solvabel. Trend Solvabilitas dari ketiga
tahun diatas mengalami naik turun. Profitabilitas perusahaaan perbandingan laba
bersih dan pendapatan menunjukkan adanya efisiensi. Analisis ini dilakukan untuk
mengetahui rasio keuangan perusahaan dan juga membantu manajemen dalam
Menurut penelitian yang berjudul Analisis Tingkat Rentabilitas Ekonomi dan
Efisiensi Penggunaan Modal di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (Iven, 2009)
mengatakan bahwa begitu pentingnya mengetahui apakah kinerja Koperasi telah
7
J. Ringkasan Literatur Terdahulu
No Judul Penelitian
Variabel Metode Penelitian Hasil Penelitian
1 ”Analisis Penyesuaian Laporan Keuangan Tahun Periode 2005 dan 2006 Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)”, oleh Widi, tahun 2007.
http://karya-ilmiah.um.ac.id.
Diakses 03 November 2010.
Analisis Laporan Keuangan tahun periode
2005 dan 2006.
Menganalisis
perbandingan laporan keuangan, yaitu sebagai berikut:1.identifikasi ketidaksesuaian pos-pos di laporan keuangan koperasi individu, neraca menggunakan pedoman PSAK No.27 dalam menganalisis penyusunan laporan keuangan
koperasi; 2.mengoreksi dan menyajikan laporan keuangan yang telah disesuaikan sebagaimana pedoman di PSAK No.27.
Hasil dari analisis menunjukkan adanya pengakuan pendapatan dari SHU PKP-RI yang dilaporkan pada laporan laba rugi keseluruhan tahun 2005 dan 2006 menimbulkan double tax. Selain itu ada penghapusan pendapatan unit toko dan unit sepeda motor pada laporan laba rugi keseluruhan tahun 2005 dan 2006 sehingga mengurangi laba bersih sebelum pajak. Pada kas opname (pemeriksaan kas) tidak sama dengan nilai saji kas pada neraca.
2 ”Analisis Laporan Keuangan Koperasi Kayu Tangi Sebagai Mitra Usaha Budidaya Pembesaran Ikan Nila Dengan Sistem Karamba di Desa Lok Tangga, Banjar, Kalimantan Selatan”, oleh Widowaty, tahun 2006.
Laporan Keuangan Koperasi Kayu Tangi tahun 2003 sampai dengan 2005
Analisis data
menggunakan analisis kelengkapan laporan keuangan, analisis perbandingan laporan keuangan, analisis rasio dan analisis deskriptif
Hasil analisis kelengkapan laporan keuangan bahwa laporan keuangan yang ada pada Unit Usaha Otonom Simpan Pinjam Koperasi Kayu Tangi sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Hasil analisis perbandingan laporan keuangan menunjukkan kenaikan aktiva,
www.faperikanunlam.org. Diakses 03 November 2010.
kekayaan bersih, dan sisa hasil usaha pada tahun 2004. Pada tahun 2005 terjadi penurunan pada ketiga komponen tersebut. Analisis rasio menunjukkan bahwa Koperasi Kayu Tangi masih likuid karena tingkat likuiditas terendah 254,5%, dan masih solvabel karena tingkat solvabilitas terendahnya lebih dari 100%. Tingkat rentabilitas tertinggi yang mampu dihasilkan koperasi adalah 3,8%.
3 ”Analisis Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas Atas Laporan Keuangan Koperasi Karyawan Eastern Polymer Periode Tahun 2003-2005”, oleh Kurniawan, tahun 2008.
http://library.gunadarma.ac.id.
Diakses 03 November 2010.
Analisis rasio untuk melakukan interprestasi dan menganalisis laporan keuangan.
Analisis rasio berdasarkan rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas.
Kondisi keuangan perusahaan hasil Analisis Laporan Keuangan dari tahun 2003 sampai dengan 2005 menunjukkan perusahaan dalam keadaan likuid. Trend Likuiditas yang dicapai dari tahun 2003-2005 meningkat stabil. Kemampuan perusahaan dalam
pemenuhan seluruh kewajibannya Koperasi Karyawan Eastern Polymer dalam keadaan solvabel. Trend Solvabilitas dari ketiga tahun diatas mengalami naik turun. Profitabilitas perusahaaan
perbandingan laba bersih dan pendapatan menunjukkan adanya efisiensi.
4 “Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Koperasi Pegawai Republik Indonesia”, oleh Santosa, tahun 2005.
http://digilib.uns.ac.id. Diakses 03 November 2010.
Dependent variabel:
Kinerja Koperasi,
Independent variable:
Analisis Laporan Keuangan.
Menganalisis laporan keuangan melalui neraca dan laporan sisa hasil usaha untuk periode 2000,2001,2002, dan 2003.
Hasil Analisis: 1. Likuiditas : dari hasil perhitungan Current Ratio, Quick Ratio, Cash Ratio, dan Working Capital to Total
Assets menunjukkan bahwa
KPRI “KPS” Klaten pada tingkat aman(safety Margin). 2. Solvabilitas: dari hasil Debt to Total Equity Ratio tahun 2000-2003, dan Total Debt to Total Capital Assets tahun 2000-2003, maka menunjukkan KPRI “KPS” Klaten dalam keadaan solvable. 3. Profitabilitas: dari perhitungan Ratio profitabilitas, dapat diketahui KPRI “KPS” Klaten belum mampu mencari laba bersih yang cukup tinggi.
5 “Analisis Tingkat Rentabilitas Ekonomi dan Efisiensi Penggunaan Modal di Koperasi Pegawai
Republik Indonesia”, oleh Iven, tahun 2009.
http://karya-ilmiah.um.ac.id.
Diakses 03 November 2010.
(1)Perkembangan modal pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Universitas Negeri Malang, (2) Tingkat rentabilitas pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Universitas Negeri
Metode yang digunakan dalam pemecahan masalah adalah analisis deskriptif: (1)
Mendeskripsikan perkembangan modal Koperasi berdasarkan laporan keuangan,(2) Mendeskripsikan rasio
Hasil yang dicapai dalam penulisan ini adalah peningkatan dan penurunan tingkat rentabilitas ekonomi pada tahun 2004 sampai tahun 2006, yaitu pada tahun 2004 tingkat rentabilitas sebesar 2,84%, tahun 2005 sebesar 2,18%, dan tahun 2006 sebesar
Malang. rentabilitas berdasarkan laporan keuangan, (3) Mendeskripsikan faktor- faktor yang membentuk laporan keuangan. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode dokumentasi, yaitu dengan melihat langsung dilapangan beserta data yang dibutuhkan.
2,83%.
K. Kerangka Teoritis
Rasio Likuiditas
Rasio Solvabilitas
Rasio Aktivitas
Rasio Profitabilitas
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian studi kasus
yaitu penelitian yang telah ditentukan obyeknya dan hanya berlaku dalam
perusahaan dan koperasi yang diteliti. Dilakukan terhadap data-data
perusahaan yang pada suatu obyek penelitian tertentu kesimpulan yang
diambil hanya terbatas pada obyek yang diteliti. Dalam kasus ini penelitian
dilakukan terhadap data-data keuangan koperasi, kemudian dari data-data itu
dianalisis sehingga akan dapat ditarik kesimpulan.
B. Lokasi Penelitian
1. Lokasi penelitian
Peneliti mengambil lokasi penelitian pada ” koperasi PKPN (pusat
koperasi pegawai negeri)” dengan alamat Jl. Pramuka Gg. Pundak no. 16
Wonosari.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah pengurus dan anggota koperasi.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah data yang dikumpulkan dan dilaporkan oleh
a. Gambaran umum Koperasi PKPN yang meliputi sejarah singkat,
permodalan, dan bidang usaha.
b. Laporan Sisa Hasil Usaha dari Koperasi PKPN dari tahun 2005 s/d
2009.
c. Neraca dari Koperasi PKPN dari tahun 2005 s/d 2009.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah :
1. Wawancara
Peneliti mengadakan wawancara secara langsung dengan pengurus
dan anggota untuk mengetahui gambaran umum koperasi.
2. Dokumentasi
Pengumpulan data dengan cara mengutip laporan keuangan yang
ada di kantor atau instansi yang terkait dengan persoalan yang diteliti.
E. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data serta pemecahan masalah yang diajukan,
teknik analisis yang digunakan menggunakan teknik analisis secara horisontal
(dinamis) yakni metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan
laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat diketahui
perkembangannya (Prastowo, 2005 : 59). Jadi, dengan metode ini, penulis
membandingkan hasil perhitungan rasio finansial selama 5 tahun yaitu dari
tahun 2005 sampai 2009. Untuk menganalisis data yang ada dan agar dapat
1. Analisis Likuiditas (Alwi, 2007) :
a. Current Ratio = 100%
b. Cash Ratio =
Lancar Hutang
Kas
×
100%c. Quick Ratio =
×
100%d. Working Capital to Total Assets Ratio
= × 100%
2. Analisis Solvabilitas (Alwi, 2007) :
a. Total Debt to Total Capital Assets
=
×
100%b. Total Debt to Equity Ratio
= × 100%
3. Analisis Aktivitas (Alwi, 2007) :
a. Total Assets Turn Over =
4. Analisis Profitabilitas (Alwi, 2007) :
a. Net Earning Power Ratio / Rate of Investment
=
×
100%b. Net Profit Margin =
×
100%c. Operating Ratio =
×
100%d. Rate of Return for Owners
39
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Singkat
Pusat Koperasi Pegawai RI (PKP RI), pada awal berdirinya
menggunakan nama Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia (KPN RI),
selanjutnya berubah nama kembali menjadi Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (KP RI). Sejarah berdirinya KPK RI Kabupaten Gunungkidul
adalah sebagai berikut:
1. Berdiri tanggal 30 Desember 1960 atas kuasa rapat pembentukan
menyatakan berdirinya PKPN RI Kabupaten Gunungkidul.
2. Surat Keputusan Jawatan Koperasi Daerah Tingkat I DIY tanggal 29
Desember 1961 Nomor 92 tahun 1961, menentukan:
a. Mengesahkan berdirinya PKPN RI Kabupaten Gunungkidul di
Wonosari, Kab. Gunungkidul.
b. Mendaftarkan dalam daftar umum pada tanggal 29 Desember 1961
dengan Nomor Badan Hukum 092/BH/XI/12-1961.
3. Akte pendirian PKP RI ditandatangani wakil dari:
a. Koperasi Kepenjaraan/Kejaksaan dengan Badan Hukum No: 1867/
tanggal 27 Desember 1958.
b. Koperasi Jawatan dengan Badan Hukum Nomor: 088/BH/1952 Akte
Pendirian PKPN berdasarkan UU Nomor: 76 tahun 1958 tentang
c. Koperasi Dinas Kesehatan “KERTA”, dengan Badan hukum Nomor:
085/BH/XI tanggal 21 Desember 1961.
4. Akte perubahan anggaran dasar PKPN RI dengan UU Nomor: 12 tahun
1967 tentang pokok-pokok perkoperasian yang sesuai dengan Surat
Keputusan Kepala Direktorat Jendral Koperasi DIY tanggal 14 April 1969
Badan Hukum Nomor: 181/BH/II-21 tentang pengesahan koperasi dengan
UU Nomor: 12 tahun 1967, memutuskan: menyerahkan penyusunan pusat
koperasi pegawai negeri PKPN.
5. Perubahan Badan Hukum dengan Nomor: 204/BH/PAD/KWK.12/XII1996
tanggal 21 Desember 1996.
B. Maksud dan Tujuan
Tujuan dari pendirian KPK RI adalah sama dengan KP RI lainnya
yaitu ingin mensejahterakan anggotanya dan masyarakat pada khususnya, agar
tingkat perekonomian masyarakat dapat meningkat dan dapat terpenuhi
kebutuhan primer dan skunder dengan jalan mengadakan:
1. Pengadaan alat tulis
Pengadaan alat tulis dapat dilayani di toko alat tulis PKP RI yang
bertempat di Jl. Kenanga No. 13 Purbosari Wonosari Gunungkidul 55812
2. Pengadaan barang mebel dan elektronik
Pelayanan baran mebel dan elektronik dapat dilaksanakan secara kredit
dengan jangka waktu 10 angsuran sedangkan secara kontan akan mendapat
potongan 10% dari harga kredit.
3. Kredit sepeda motor
Pelayanan kredit sepeda motor dapat dilaksanakan secara kredit dengan
jangka waktu sesuai kesepakatan dengan maksimal 60 bulan.
4. Pelayanan kredit uang
Pelayanan kredit dilaksanakan di kantor PKP RI Kab. Gunungkidul yang
beralamat di Jl. Sumarwi Gg. Pudak No. 16 Pandansari Wonosari
Gunungkidul Telp. 0274-391420. Pelayanan kredit uang dibatasi hanya
untuk anggota PKP RI dan bunga yang ditetapkan (th 2006) sebesar 1,5%
dan menurun menjadi 1,25% tetap.
5. Usaha kapling tanah
Usaha ini merupakan kerjasama dengan GKPRI DIY dan juga anggota
program I telah dilaksanakan dan program II berupa tanah di Bansati
Kepek Wonosari.
C. Susunan Pengurus dan Karyawan
1. Pengurus
Susunan pengurus periode 2009 – 2013
Ketua : Drs. H. Moebari, M.Kes
Sekretaris : Drs. Suryanto, MM
Bendahara : Drs. Janurisman
Anggota : Slamet Sutoyo, S.Pd
: Drs. H. Muryadi
: Tukimin, S.Pd
Pengawas : Drs. Maryanto
: Sareno, SE, MA
: H. Ngadino, S.Ag
2. Karyawan
Tri Hardjono : Kepala kantor /manajer
Suyanto : Kasir
Suyana : Penanggung jawab unit mebel
M. Hartini : Kasir unit toko ATK
Toto W : Bagian pendataan
Eny S : Bagian pembukuan
Miyarto : Pemasaran toko ATK
Sari Ratna K : Pemasaran toko ATK
Rusdiyanto : Pemasaran toko ATK
Sepin M : Pemasaran toko ATK
D. Struktur Organisasi
Pengurus
Ketua
Drs. H. Moebari, M. Kes
Wakil
Bambang Sudiyanto, S.Tp
Sekretaris
Drs. Suryanto, MM
Bendahara
Drs. Janurisman
Anggota
1. Slamet Sutoyo, S.Pd
2. Drs. H. Muryadi
3. Tukimin, S.Pd
Pengawas
1. Drs. Maryanto
2. Sareno, SE, MA
3. H. Ngadino, S.Ag
Karyawan
Kepala Kantor
Kasir Bagian
Pembukuan Pemasaran toko ATK Penanggung
jawab unit mebel
Kasir unit
Toko ATK Pendataan Bagian
Pemasaran toko ATK
Pemasaran toko ATK
Pemasaran toko ATK
44
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang analisis data tentang analisis rasio keuangan
PKPN (Pusat Koperasi Pegawai Negeri) dari tahun 2005-2009. Data yang
digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari neraca dan laporan sisa
hasil usaha koperasi. Analisis data dilakukan dengan menghitung analisis rasio
keuangan yang meliputi rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas.
Pembahasan hasil analisis data dalam penelitian ini akan diuraikan dengan analisis
deskriptif. Hasil analisis data penelitian ini adalah sebagai berikut.
A. Rasio Likuiditas 1. Current Ratio
Current ratio menunjukkan sejauh mana aktiva lancar yang
dimiliki perusahaan mampu membayar kewajiban-kewajiban lancar.
Semakin besar aktiva lancar yang dimiliki perusahaan dapat diartikan
bahwa perusahaan mampu membayar kewajiban lancarnya. Hasil
perhitungan current ratio PKPN (Pusat Koperasi Pegawai Negeri) dari
75
Ringkasan hasil perhitungan current ratio dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 5.1. Hasil Perhitungan Current Ratio
Tahun Aktiva lancar Utang lancar %
Rerata 460.15
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa koperasi mempunyai
current ratio yang tinggi. Current ratio koperasi mengalami perubahan
setiap tahunnya. Perubahan rasio disebabkan oleh perubahan jumlah
lancar yang menjadi tanggungan perusahaan. Perubahan rasio lebih
jelasnya dapat dilihat pada grafik dan trend linier berikut.
Gambar 5.2. Grafik Perubahan Current Ratio PKPN Tahun 2004-2009
Current ratio PKPN mengalami perubahan setiap tahun. Current
ratio tertinggi pada tahun 2006 dan mengalami penurunan tajam pada
titik terendah dialami pada tahun 2007. Pada tahun berikutnya cukup
stabil. Berdasarkan kurve trend linier current ratio dari tahun 2005
sampai tahun 2009 menunjukkan trend yang menurun. Hal ini dapat
diartikan bahwa kemampuan koperasi dalam membayar utang dengan
segera menggunakan aktiva lancar, memperlihatkan kecenderungan yang
menurun dari tahun 2005 sampai tahun 2009.
2. Cash Ratio
Cash ratio menunjukkan kemampuan kas yang dimiliki oleh
koperasi. Hasil perhitungan cash ratio PKPN tahun 2005–2009 adalah
sebagai berikut.
97
Rangkuman hasil perhitungan cash ratio dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 5.2. Hasil Perhitungan Cash Ratio
Tahun Kas Utang lancar %
Rerata 12.20
Dari tabel di atas diketahui hasil perhitungan cash ratio PKPN tahun