• Tidak ada hasil yang ditemukan

P.T. SURYAMAS DUTAMAKMUR, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P.T. SURYAMAS DUTAMAKMUR, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

DAN INFORMASI TAMBAHAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

31 DESEMBER 2006 DAN 2005

(2)

Halaman

SURAT PERNYATAAN DIREKSI

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

Neraca Konsolidasi 3

Laporan Laba Rugi Konsolidasi 5

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 6

Laporan Arus Kas Konsolidasi 7

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi 8

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN - Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

Neraca 45

Laporan Laba Rugi 47

Laporan Perubahan Ekuitas 48

(3)
(4)
(5)
(6)

Catatan 2006 2005

Rp Rp

AKTIVA

Kas dan setara kas 2e,3 38.124.012.364 44.819.957.620

Investasi sementara 2f,4 50.100.875.296 49.689.521.953

Piutang usaha kepada pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.056.704.281 tahun 2006

dan Rp 37.423.234 tahun 2005 2g,5 4.181.743.851 3.505.418.387

Piutang lain-lain 2g 2.800.949.817 2.437.580.379

Persediaan 2h 643.629.252 625.204.723

Biaya dibayar di muka 2i 151.597.889 75.749.901

Pajak dibayar di muka 6 523.291.513 760.991.204

Uang muka 7,35b 37.355.942.370 37.925.367.786

Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan

istimewa 2g,8,34 512.416.835 774.827.500

Investasi saham 2f 225.000.000 225.000.000

Aktiva real estat 2j,9 1.665.795.726.371 1.737.953.437.044

Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 20.220.969.595 tahun 2006 dan

Rp 34.180.530.702 tahun 2005 2k,10,34 168.543.707.679 152.663.102.579

Aktiva pajak tangguhan 2m,28 40.014.770.597 78.424.244.122

Aktiva lainnya 147.225.257 147.225.257

JUMLAH AKTIVA 2.009.120.889.091 2.110.027.628.455

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

(7)

Catatan 2006 2005

Rp Rp

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN

Hutang usaha 11 5.282.293.091 3.207.101.059

Hutang lain-lain 1.611.032.939 5.670.807.345

Hutang pajak 2m,12 3.902.319.024 789.988.461

Biaya yang masih harus dibayar 2.086.373.136 2.806.325.965

Uang muka diterima 2l,13 34.943.283.773 91.335.241.353

Hutang kepada lembaga keuangan 2o,14,32a 478.060.000.000 520.990.000.000

Hutang medium term note 2o,15,32b 297.560.780.000 327.525.770.000

Hutang obligasi 2o,16,32c 371.278.618.674 373.851.118.674

Jaminan keanggotaan golf 2l,17 15.277.150.119 15.277.150.119

Hutang kepada pemegang saham minoritas

anak perusahaan 18,35c 377.505.823.658 411.406.014.030

Kewajiban imbalan pasca kerja 2n,31 8.959.609.979 7.463.073.607

Jumlah Kewajiban 1.596.467.284.393 1.760.322.590.613

HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH

ANAK PERUSAHAAN 2b,19 82.787.152.782 82.794.764.948

GOODWILL NEGATIF - BERSIH 2b 146.113.466 159.396.506

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 4.000.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor

-1.055.141.592 saham 20 527.570.796.000 527.570.796.000

Tambahan modal disetor 21 28.974.121.631 28.974.121.631

Modal disetor lainnya 20,32a 645.211.511.339 645.211.511.339

Selisih transaksi perubahan ekuitas

anak perusahaan 2f,22 214.279.790 214.279.790

Selisih penilaian kembali aktiva tetap 2k,10 19.068.232.803

-Defisit 37 (891.318.603.113) (935.219.832.372)

Jumlah Ekuitas 329.720.338.450 266.750.876.388

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.009.120.889.091 2.110.027.628.455

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

(8)

Catatan 2006 2005

Rp Rp

PENJUALAN BERSIH DAN PENDAPATAN USAHA 2l,23 134.410.726.682 88.406.720.497

BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN

LANGSUNG USAHA 2l,24 88.013.766.214 52.641.830.989

LABA KOTOR 46.396.960.468 35.764.889.508

BEBAN USAHA 2l

Penjualan 25 2.730.691.725 5.437.609.185

Umum dan administrasi 26 33.389.617.200 30.525.108.068

Jumlah Beban Usaha 36.120.308.925 35.962.717.253

LABA (RUGI) USAHA 10.276.651.543 (197.827.745)

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Penghasilan bunga deposito 2e,2f,3,4 7.351.938.234 4.929.284.187

Penghasilan bunga investasi 2f,3 296.838.457 358.252.187

Penghasilan jasa giro 3 169.047.817 296.279.596

Amortisasi goodwill - bersih 2b 13.283.040 13.283.040

Beban bunga (3.974.686.909) (187.832.556)

Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih 2c,27 68.742.898.166 (76.799.213.270)

Keuntungan penjualan aktiva tetap 2k 153.515.014 887.981.483

Lain-lain - bersih 2.488.347.452 1.147.177.195

Penghasilan (Beban) Lain-Lain - Bersih 75.241.181.271 (69.354.788.138)

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 85.517.832.814 (69.552.615.883)

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2m,28 (41.609.215.525) (67.875.933.945)

LABA (RUGI) BERSIH DARI AKTIVITAS NORMAL 43.908.617.289 (137.428.549.828)

POS LUAR BIASA 2o,15,16,29 - 72.802.440.738

LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS ATAS

LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 43.908.617.289 (64.626.109.090)

HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH

ANAK PERUSAHAAN 2b,19 (7.388.030) (11.369.843)

LABA (RUGI) BERSIH 43.901.229.259 (64.637.478.933)

LABA (RUGI) PER SAHAM 2p,30

Termasuk pos luar biasa

Dasar 18,72 (27,56)

Dilusian 9,70 (13,87)

Tidak termasuk pos luar biasa

Dasar 18,72 (58,60)

Dilusian 9,70 (29,48)

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

(9)

Selisih transaksi

perubahan Selisih

Modal Tambahan Modal disetor ekuitas anak penilaian kembali Ekuitas

Catatan disetor modal disetor lainnya perusahaan aktiva tetap Defisit (defisiensi modal)

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 1 Januari 2005 527.570.796.000 28.974.121.631 - 214.279.790 - (870.582.353.439) (313.823.156.018)

Modal disetor lainnya 20 - - 645.211.511.339 - - - 645.211.511.339

Rugi bersih tahun berjalan - - - (64.637.478.933) (64.637.478.933)

Saldo per 31 Desember 2005 527.570.796.000 28.974.121.631 645.211.511.339 214.279.790 - (935.219.832.372) 266.750.876.388

Selisih penilaian kembali aktiva tetap 2k,10 - - - - 19.068.232.803 - 19.068.232.803

Laba bersih tahun berjalan - - - 43.901.229.259 43.901.229.259

Saldo per 31 Desember 2006 527.570.796.000 28.974.121.631 645.211.511.339 214.279.790 19.068.232.803 (891.318.603.113) 329.720.338.450

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

(10)

2006 2005

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pembeli real estat dan anggota golf 78.018.769.102 124.829.083.517

Pembayaran kas kepada pemasok, konsultan dan karyawan (53.964.731.658) (52.034.368.949)

Kas dihasilkan dari operasi 24.054.037.444 72.794.714.568

Penambahan piutang lain-lain - bersih (363.369.438) (987.176.112)

Pembayaran denda dan tagihan pajak (29.932.462) (27.747.487)

Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi 23.660.735.544 71.779.790.969

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penerimaan bunga 7.817.824.508 5.583.815.970

Perolehan aktiva real estat (26.548.137.569) (56.356.861.273)

Perolehan aktiva tetap (3.505.787.841) (4.752.045.503)

Penambahan investasi sementara (411.353.343) (2.839.768.286)

Hasil penjualan aktiva tetap 832.641.402 1.184.156.256

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (21.814.812.843) (57.180.702.836)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran (penambahan) piutang kepada pihak

yang mempunyai hubungan istimewa 262.410.665 (259.267.500)

Pembayaran hutang pokok dan bunga obligasi dan

medium term note (8.804.278.622) (18.011.600.000)

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan (8.541.867.957) (18.270.867.500)

PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (6.695.945.256) (3.671.779.367)

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 44.819.957.620 48.491.736.987

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 38.124.012.364 44.819.957.620

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN

Aktivitas operasi, investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas :

Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing yang belum

terealisasi yang dikapitalisasi dalam aktiva real estat 53.609.664.533 (35.740.026.824)

Selisih penilaian kembali aktiva tetap 19.068.232.803

-Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

(11)

1. U M U M

a. Pendirian dan Informasi Umum

P.T. Suryamas Dutamakmur, Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 322 tanggal 21 September 1989 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan

oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya

No. C2-5896.HT.01.01.Th.90 tanggal 9 Oktober 1990, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 98 tanggal 7 Desember 1990, Tambahan No. 4968. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 48 tanggal 17 Oktober 2006 dari F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal dasar Perusahaan. Perubahan anggaran dasar ini masih dalam proses persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Perusahaan berdomisili di Rancamaya, Bogor, Jawa Barat. Kantor pusat Perusahaan beralamat di World Trade Center Lt. 13, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 29-31, Jakarta.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi bidang perdagangan umum, real estat dan bangunan pada umumnya, antara lain sebagai developer, pemborong, perencana, penyelenggara pelaksana pembuatan gedung, rumah, jalan, jembatan, landasan dan instalatir. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1993.

Perusahaan saat ini berusaha di bidang real estat berupa penjualan tanah serta tanah dan rumah tinggal, pengoperasian lapangan golf, country club dan fasilitas resort lainnya di daerah Rancamaya, Bogor, Jawa Barat.

b. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris

Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Suryamas. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 sesuai dengan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 28 Desember 2005, adalah sebagai berikut :

Presiden Komisaris : Wismoyo Arismunandar

Komisaris : Fifi Julia Maeloa

Abdullah Alwahdi

Presiden Direktur : Kenneth Lian

Direktur : Wendy Sui Cheng Yap

Sujanto Handoko Wing Indrasmoro

Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 637 karyawan pada tahun 2006 dan 611 karyawan pada tahun 2005.

c. Komite Audit

Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006, adalah sebagai berikut :

Ketua : Abdullah Alwahdi

Anggota : Amin Anwar

(12)

d. Anak Perusahaan

Perusahaan memiliki saham anak perusahaan berikut :

Persentase

kepemilikan Tahun operasi Jumlah aktiva Jenis Usaha 2006 dan 2005 komersial 31 Desember 2006

Rp juta Penyertaan langsung :

PT Saptakreasi Indah (SKI) dan anak

perusahaan Pendiri atau ikut menjadi 99,99% 1994 1.227.859

pemegang saham badan hukum lain

PT Rancamaya Asri Golf and Country

(RAGC) Operator lapangan golf 98,00% - 159

PT Multiraya Sinarindo (MS) Real estat 98,47% 2004 47.064

PT Permainusa Megacitra (PM) Properti 99,45% - 17.493

PT Inti Sarana Papan (ISP) Real estat 99,32% - 18.279

Penyertaan tidak langsung : Melalui SKI

PT Rancamaya Indah Hotel Perhotelan 100,00% - 246

PT Centranusa Majupermai

(CNMP) dan anak perusahaan Pendiri atau ikut menjadi 99,80% 1997 1.227.584 pemegang saham badan

hukum lain dan real estat

PM Properti 0,54% - 17.493

MS Real estat 1,49% 2004 47.064

ISP Real estat 0,66% - 18.279

RAGC Operator lapangan golf 2,00% - 159

Melalui RAGC

SKI Pendiri atau ikut menjadi 0,01% 1994 1.227.584

pemegang saham badan hukum lain

ISP Real estat 0,02% - 18.279

Seluruh anak perusahaan berdomisili di Jakarta. Kecuali SKI, MS dan CNMP seluruh anak perusahaan masih dalam tahap pengembangan.

e. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 18 September 1995, Perusahaan telah memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-1190/PM/1995 untuk melaksanakan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 80.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham, dengan harga penawaran sebesar Rp 850 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya (company listing) pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 12 Oktober 1995.

Pada tanggal 29 Nopember 1996, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1947/PM/1996 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 451.925.000 saham dengan harga penawaran sebesar nilai nominal Rp 500 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 19 Desember 1996.

Pada tanggal 21 Mei 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1009/PM/1997 untuk melakukan penawaran obligasi kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 300.000.000.000 pada tingkat bunga tetap atau tetap dan mengambang. Obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya pada tanggal 11 Juni 1997.

Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 1.055.141.592 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

(13)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

b. Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (dan anak perusahaan) yang disusun sampai dengan 31 Desember setiap tahunnya. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.

Pada saat akuisisi, aktiva dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Jika biaya perolehan bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aktiva non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proposional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Sisa selisih lebih setelah penurunan nilai wajar aktiva dan kewajiban non-moneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan garis lurus selama 20 tahun.

Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aktiva bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.

Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.

Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.

(14)

c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.

d. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

e. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

f. Investasi

Deposito berjangka

Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi terealisasi dalam satu tahun dari tanggal neraca disajikan sebagai investasi sementara dan dinyatakan sebesar nilai nominal.

Investasi saham

Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Perubahan Ekuitas Anak perusahaan

Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.

g. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu

Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun.

h. Persediaan

Persediaan makanan, minuman, barang dagangan dan perlengkapan golf dan country club dinilai berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama keluar pertama (First In First Out Method).

(15)

i. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

j. Aktiva Real Estat

Aktiva real estat meliputi tanah dan bangunan (rumah tinggal dan rumah toko) yang siap dijual, bangunan yang sedang dikonstruksi, tanah yang sedang dikembangkan dan tanah yang belum dikembangkan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah.

Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya praperolehan dan perolehan tanah ditambah biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs) yang berkenaan dengan perolehan tanah, dan akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pematangan tanah dimulai.

Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya langsung maupun tidak langsung yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat, termasuk biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs). Tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan atau dipindahkan ke aktiva tanah bila tanah tersebut siap dijual dengan menggunakan metode luas areal.

Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dijual lainnya, dialokasi ke proyek berdasarkan luas area yang dapat dijual.

Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah biaya perencanaan dan konstruksi serta biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs) dan akan dipindahkan ke aktiva tanah dan bangunan pada saat selesai dibangun dan siap dijual dengan menggunakan metode identifikasi khusus.

Kapitalisasi biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs) berkenaan dengan pinjaman yang diterima untuk membelanjai perolehan dan pengembangan aktiva real estat, beban keuangan ini meliputi beban bunga, selisih kurs dan biaya pinjaman lainnya. Kapitalisasi akan dihentikan pada saat aktiva tersebut secara substansial siap untuk digunakan sesuai tujuannya. Kapitalisasi tersebut dilakukan maksimum sampai nilai tercatat aktiva real estat sama besar dengan nilai realisasi bersihnya.

k. Aktiva Tetap

Aktiva tetap, kecuali aktiva tertentu yang dinilai kembali, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Aktiva tertentu telah dinilai kembali berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Peningkatan nilai aktiva karena penilaian kembali dikreditkan pada selisih penilaian kembali aktiva tetap dalam akun ekuitas.

Aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dan nilai residu aktiva tetap sebagai berikut :

Tahun Nilai Residu (%)

Lapangan golf 30 10

Bangunan dan club house 20 – 30 10

Kendaraan 4 10

Perabotan dan peralatan 4 – 8 5

(16)

Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan atau penarikan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.

l. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan penjualan kapling tanah tanpa bangunan, diakui dengan menggunakan metode akrual penuh (full accrual method) pada saat pengikatan jual beli apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi :

 Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati

dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;

 Harga jual akan tertagih;

 Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan

diperoleh pembeli dimasa yang akan datang;

 Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi

untuk menyelesaikan kapling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kapling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

 Hanya kapling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam

pendirian bangunan di atas kapling tanah tersebut.

Pendapatan penjualan bangunan rumah tinggal dan rumah toko (ruko) beserta kapling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi :

 Proses penjualan telah selesai;

 Harga jual akan tertagih;

 Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi dimasa yang akan datang terhadap pinjaman

lain yang akan diperoleh pembeli; dan

 Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada

pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.

Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka dan dicatat dengan deposit method sampai seluruh persyaratan tersebut dipenuhi.

Beban pokok penjualan tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan tanah yang telah dikeluarkan dan taksiran kewajiban biaya pengembangan tanah serta lingkungan. Selisih taksiran biaya pengembangan tanah dengan realisasinya dihitung dan dibebankan pada beban pokok penjualan tanah pada saat setiap phase pengembangan tanah dinyatakan selesai.

(17)

Beban pokok penjualan rumah tinggal dan ruko dinyatakan sebesar biaya perolehan rumah tinggal dan ruko yang sudah jadi untuk tiap unit yang terjual.

Jenis keanggotaan dan fee keanggotaan golf sebagai berikut :

Fee keanggotaan Golf

Keanggotaan Refundable Non Refundable Periode

Founder 90% 10% 1993 - 1995

Gold Chartered 50% 50% 1995 - 1996

Chartered - 100% 1996 - Sekarang

Refundable deposit akan dikembalikan setelah 30 tahun senilai ekuivalen Rupiah pada saat penerimaan uang keanggotaan tersebut. Perusahaan mengakui non refundable deposit sebagai pendapatan pada saat deposit yang diterima telah mencapai 10% dari keseluruhan fee keanggotaan golf.

Perusahaan mengakui pendapatan dari operasi lapangan golf, country club dan fasilitas resort lainnya pada saat barang atau jasa diserahkan kepada pelanggan.

Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (basis akrual).

m. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.

n. Imbalan Pasca Kerja

Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang Undang

Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.

(18)

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasca kerja di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

o. Restrukturisasi Hutang Bermasalah

Selisih lebih nilai tercatat pinjaman (termasuk bunga, denda yang berhubungan) di atas jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah, terbatas pada modifikasi atas persyaratan hutang langsung diakui sebagai keuntungan hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dikurangkan dari nilai tercatat hutang dan tidak ada beban bunga yang diakui hingga jatuh tempo hutang tersebut. Jika nilai tercatat pinjaman kurang dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah, terbatas pada modifikasi atas persyaratan hutang maka tidak ada keuntungan ataupun kerugian hasil restrukturisasi yang diakui. Dampak restrukturisasi tersebut diakui secara prosfektif sejak saat restrukturisasi dilaksanakan. Setelah restrukturisasi, beban bunga dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif konstan dikalikan dengan nilai tercatat hutang pada awal setiap periode sampai dengan jatuh temponya.

Pelunasan hutang melalui penerbitan saham baru atau penyerahan saham Perusahaan (sebagai debitur) dicatat sebesar nilai wajar saham. Perbedaan antara nilai wajar saham yang diterbitkan dengan nilai tercatat hutang yang diselesaikan diakui sebagai keuntungan yang timbul sebagai akibat restrukturisasi hutang, sedangkan selisih antara nilai nominal dengan nilai wajar saham diakui sebagai agio saham.

Keuntungan atas restrukturisasi hutang setelah memperhitungan beban restrukturisasi dan pajak penghasilan terkait, diakui pada periode terjadinya restrukturisasi dan disajikan sebagai pos luar biasa.

p. Laba (Rugi) Per Saham

Laba (rugi) per saham dihitung dengan membagi rugi bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Laba (rugi) per saham dilusian dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

q. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.

(19)

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam

menghasilkan produk pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

Aktiva dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aktiva tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.

3. KAS DAN SETARA KAS

2006 2005

Rp Rp

Kas 47.750.000 46.350.000

Bank Rupiah

P.T. Bank Danamon, Tbk (Danamon) 3.204.995.406 1.939.568.133

P.T. Bank Internasional Indonesia, Tbk (BII) 2.986.778.725 3.592.924.064

P.T. Bank Centra Asia, Tbk (BCA) 300.936.571 197.890.151

P.T. Bank NISP (NISP) 268.756.612 304.178.873

P.T. Bank Jabar 266.347.772 94.728.422

P.T. Bank Lippo, Tbk (Lippo) 57.191.094 46.782.576

P.T. Bank Niaga, Tbk 4.950.000

-P.T. Bank Mandiri (Persero), Tbk 4.000.872 297.572.130

P.T. Bank UFJ Indonesia - 17.065.661

P.T. Bank Panin - 12.278.621

Dollar Amerika Serikat

BII 304.047.964 1.345.000.759

Bank UFJ Indonesia - 17.156.692

Deposito berjangka Rupiah NISP 5.315.000.000 8.196.516.047 Danamon 4.977.342.446 7.515.951.334 BII 4.425.408.629 9.549.135.797 Mega 534.043.500 2.000.000.000 Lippo 63.337.321 59.028.471

Dollar Amerika Serikat

NISP 4.370.136.291

-Danamon 2.488.548.550

-BII - 2.359.200.000

Penempatan investasi pada Morgan Stanley & Co sebesar US$ 942.843 tahun 2006 dan

US$ 735.364 tahun 2005 8.504.440.613 7.228.629.889

Jumlah 38.124.012.364 44.819.957.620

Tingkat bunga deposito berjangka per tahun

Rupiah 9,75% - 12,50% 5,50% - 13,00%

Dollar Amerika Serikat 3,25% - 4,75% 0,65% - 3,25%

(20)

4. INVESTASI SEMENTARA

2006 2005

Rp Rp

Deposito berjangka dalam Rupiah

BII 27.985.133.021 25.221.664.828 Mega 11.155.050.359 10.129.711.850 Danamon 10.114.560.588 9.201.482.957 BCA 846.131.328 5.068.262.318 P.T. Bank Permata, Tbk - 68.400.000 Jumlah 50.100.875.296 49.689.521.953

Tingkat bunga deposito berjangka per tahun 9,75% - 12,50% 5,50% - 13,00%

Deposito berjangka pada Danamon, BII dan Mega merupakan escrow account milik anak perusahaan yang akan digunakan untuk pembelian tanah. Deposito pada BCA dan Permata merupakan pencairan KPR yang ditahan sampai bangunan selesai (milik anak perusahaan) yang akan digunakan untuk fasilitas KPR.

5. PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA

2006 2005

Rp Rp

a. Berdasarkan kegiatan usaha :

Pengoperasian lapangan golf dan country club 3.435.929.147 2.808.517.940

Penjualan tanah dan bangunan 1.130.569.051 162.318.586

Estat manajemen 671.949.935 572.005.096

Jumlah 5.238.448.132 3.542.841.621

Penyisihan piutang ragu-ragu (1.056.704.281) (37.423.234)

Bersih 4.181.743.851 3.505.418.387 b. Berdasarkan umur : 1 s/d 30 hari 2.089.577.467 1.897.140.189 31 s/d 60 hari 430.503.048 417.402.236 61 s/d 90 hari 149.516.014 220.847.257 > 90 hari 2.568.851.603 1.007.451.939 Jumlah 5.238.448.132 3.542.841.621

Penyisihan piutang ragu-ragu (1.056.704.281) (37.423.234)

Bersih 4.181.743.851 3.505.418.387

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu

Saldo awal 37.423.234 433.953.745

Penambahan 600.000.000 1.000.000.000

Penyesuaian 419.281.047

-Penghapusan - (1.396.530.511)

Saldo akhir 1.056.704.281 37.423.234

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang dan tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha.

6. PAJAK DIBAYAR DI MUKA

(21)

7. UANG MUKA 2006 2005 Rp Rp Tanah di Kuningan 17.466.196.737 17.466.196.737 Tanah di Bekasi 13.435.602.500 13.435.602.500 Tanah di Bogor 3.097.500.000 4.748.250.000 Tanah di Cibubur 2.000.000.000 2.000.000.000 Lain-lain 1.356.643.133 275.318.549 Jumlah 37.355.942.370 37.925.367.786

Uang muka pembelian tanah di daerah Kuningan, Jakarta, dilakukan oleh P.T. Permainusa Megacitra, anak perusahaan, untuk tanah seluas satu hektar (Catatan 35b).

Uang muka pembelian tanah di daerah Bekasi, Jawa Barat, dilakukan oleh P.T. Centranusa Majupermai, anak perusahaan, untuk tanah seluas 14,3 hektar.

Uang muka pembelian tanah di daerah Cibubur, Jawa Barat, dilakukan oleh P.T. Multiraya Sinarindo, anak perusahaan, untuk tanah kurang lebih seluas 1 hektar.

Uang muka pembelian tanah di Bogor, Jawa Barat, dilakukan oleh Perusahaan untuk tanah kurang lebih seluas 2 hektar.

8. PIUTANG KEPADA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Akun ini merupakan uang muka dinas dan piutang tanpa bunga dan jaminan kepada direksi dan karyawan Perusahaan (Catatan 34).

9. AKTIVA REAL ESTAT

2006 2005

Rp Rp

Tanah dan bangunan siap dijual

Tanah - Rancamaya phase I 50.163.294.874 51.790.541.712

Tanah - Rancamaya phase II 171.570.335.103 172.006.152.110

Tanah - Commercial centre 8.227.795.083 8.190.111.356

Rumah tinggal dan ruko 15.979.025.765 17.208.346.722

Juniper Forest 9.602.135.061 11.022.715.411

Mahogany Residence 11.043.514.435 14.546.584.080

Jumlah 266.586.100.321 274.764.451.391

Bangunan yang sedang dikonstruksi

Mahogany Residence 2.368.127.229 16.945.953.087

Tanah yang sedang dikembangkan

Rancamaya Phase III 258.054.696.883 259.461.354.909

Mahogany Residence 17.150.068.009 28.475.689.640

Jumlah 275.204.764.892 287.937.044.549

Tanah yang belum dikembangkan

Tanah di Bekasi 967.800.522.042 1.000.301.489.988

Tanah di Rancamaya 153.836.211.887 158.004.498.029

Jumlah 1.121.636.733.929 1.158.305.988.017

(22)

Luas tanah siap dijual pada tanggal 31 Desember 2006 adalah Phase I seluas 10,6 hektar, Phase II seluas 41,8 hektar dan Commercial Centre seluas 1,6 hektar.

Luas tanah yang sedang dikembangkan pada tanggal 31 Desember 2006 pada Rancamaya Phase III seluas 41,83 hektar dan Mahogany Residence seluas 7,85 hektar.

Tanah di daerah Bekasi, Jawa Barat, merupakan tanah yang telah dibebaskan dan dimiliki oleh CNMP dan anak perusahaan, yang akan dikembangkan untuk proyek real estat dengan ijin pembebasan seluas kurang lebih 1.050 hektar. Pada tanggal 31 Desember 2006 tanah yang telah dibebaskan seluas 566,66 hektar.

Tanah di daerah Rancamaya, Jawa Barat, merupakan tanah yang telah dibebaskan dan dimiliki oleh Perusahaan dan ISP, anak perusahaan, yang akan dikembangkan untuk proyek real estat dengan ijin pembebasan seluas kurang lebih 330 hektar. Pada tanggal 31 Desember 2006 tanah yang telah dibebaskan seluas 70,81 hektar.

Keuntungan selisih kurs sebesar Rp 53.609.664.533 tahun 2006 dan kerugian selisih kurs

sebesar Rp 35.740.026.824 untuk tahun 2005 dikapitalisasi pada tanah yang belum

dikembangkan.

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aktiva real estat tidak melebihi nilai realisasi bersihnya.

Tanah siap dijual dan tanah yang sedang dikembangkan seluas 62.540 meter persegi pada tahun 2006 dan 2005 (Catatan 32b) dijadikan jaminan atas hutang medium term note.

10. AKTIVA TETAP

1 Januari 2006 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2006

Rp Rp Rp Rp Rp Biaya perolehan : Tanah 102.871.440.237 - - - 102.871.440.237 Lapangan golf 34.317.059.606 37.751.070.000 34.317.059.606 - 37.751.070.000 Club house 21.690.376.781 16.905.944.250 21.686.381.031 - 16.909.940.000 Bangunan 2.968.320.927 3.820.376.885 1.989.179.012 - 4.799.518.800 Kendaraan 6.768.985.389 558.720.666 772.200.000 - 6.555.506.055

Perabotan dan peralatan

Kantor 6.486.490.271 364.712.255 26.014.800 (682.151.253) 6.143.036.473

Golf dan country club 11.740.960.070 2.579.253.785 1.268.199.399 682.151.253 13.734.165.709

Jumlah 186.843.633.281 61.980.077.841 60.059.033.848 - 188.764.677.274 Akumulasi penyusutan : Lapangan golf 10.181.938.807 2.426.854.500 10.181.938.807 - 2.426.854.500 Club house 7.742.926.625 1.012.016.401 7.742.926.626 - 1.012.016.400 Bangunan 1.074.364.648 304.180.918 685.502.477 - 693.043.089 Kendaraan 3.650.633.176 972.284.316 728.215.014 - 3.894.702.478

Perabotan dan peralatan

Kantor 5.186.562.749 154.417.308 24.714.060 (188.614.645) 5.127.651.352

Golf dan country club 6.344.104.697 1.144.535.713 610.553.279 188.614.645 7.066.701.776

Jumlah 34.180.530.702 6.014.289.156 19.973.850.263 - 20.220.969.595

(23)

1 Januari 2005 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2005 Rp Rp Rp Rp Biaya perolehan : Tanah 102.871.440.237 - - 102.871.440.237 Lapangan golf 34.317.059.606 - - 34.317.059.606 Club house 21.690.376.781 - 21.690.376.781 Bangunan 2.833.229.900 419.866.767 284.775.740 2.968.320.927 Kendaraan 5.143.946.513 3.091.512.961 1.466.474.085 6.768.985.389 Perabotan dan peralatan

Kantor 6.170.784.422 435.843.849 120.138.000 6.486.490.271 Golf dan country club 10.936.138.144 804.821.926 - 11.740.960.070 Jumlah 183.962.975.603 4.752.045.503 1.871.387.825 186.843.633.281 Akumulasi penyusutan : Lapangan golf 9.152.427.019 1.029.511.788 - 10.181.938.807 Club house 6.766.895.641 976.030.984 - 7.742.926.625 Bangunan 1.002.249.600 329.440.820 257.325.772 1.074.364.648 Kendaraan 3.995.612.607 864.043.912 1.209.023.343 3.650.633.176 Perabotan dan peralatan

Kantor 4.994.262.301 301.164.385 108.863.937 5.186.562.749 Golf dan country club 5.238.274.953 1.105.829.744 - 6.344.104.697 Jumlah 31.149.722.121 4.606.021.633 1.575.213.052 34.180.530.702 Jumlah Tercatat 152.813.253.482 152.663.102.579

Pengurangan aktiva tetap merupakan aktiva yang dinilai kembali dan penjualan aktiva tetap, sebagai berikut:

2006 2005

Rp Rp

Biaya perolehan

Aktiva yang dinilai kembali 58.468.728.809

-Penjualan 1.590.305.039 1.586.612.085

Penghapusan - 284.775.740

Akumulasi penyusutan

Aktiva yang dinilai kembali (19.062.671.612)

-Penjualan (911.178.651) (1.317.887.280)

Penghapusan - (257.325.772)

Jumlah tercatat 40.085.183.585 296.174.773

Beban penyusutan dialokasi sebagai berikut :

2006 2005

Rp Rp

Beban pokok penjualan dan beban langsung usaha 62.347.927 85.916.298

Beban umum dan administrasi 5.951.941.229 4.520.105.335

Jumlah 6.014.289.156 4.606.021.633

Perusahaan melakukan penilaian kembali atas sebagian aktiva tetapnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 486/KMK.03/2002 dan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No.KEP-519/PJ/2002 tanggal 2 Desember 2002. Aktiva tetap yang dinilai kembali adalah aktiva pada tanggal 30 Desember 2005. Berdasarkan laporan penilai dari PT Saptasentra Jasa Pradana tanggal 14 Pebruari 2006, dasar yang digunakan dalam penilaian kembali aktiva mencakup metode perbandingan data pasar untuk penilaian tanah dan metode

(24)

Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari Kantor Pajak dalam Surat Keputusan No. KEP-533/WPJ.07/BD.04/2006. Selisih penilaian kembali aktiva tetap sebesar Rp 19.068.232.803 dicatat sebagai bagian dari ekuitas.

Pada tahun 2006, penambahan biaya perolehan aktiva tetap termasuk hasil penilaian kembali dengan rincian sebagai berikut :

Rp

Lapangan golf 37.751.070.000

Club house 16.802.440.000

Bangunan 3.785.580.000

Perabotan dan peralatan - golf & country club 135.200.000

Jumlah 58.474.290.000

Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di proyek Rancamaya dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 sampai 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2014 sampai 2029. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

Aktiva tetap berupa bangunan, club house dan kendaraan diasuransikan untuk risiko kerusakan, kehilangan, kebakaran dan bencana alam kepada masing-masing kepada :

Mata uang 2006 2005 P.T. Asuransi Sinar Mas Rp 61.128.495.000 38.795.420.000

US$ 460.000 368.000

P.T. Asuransi Buana Independent Rp - 19.200.000.000

US$ - 368.000

P.T. Asuransi Parolamas Rp 11.600.000.000 9.600.000.000

US$ 184.000 184.000

P.T. Asuransi Umum Mega Rp - 8.789.600.000 P.T. Asuransi Aegis Indonesia Rp 12.580.890.000

-US$ 138.000

-P.T. Asuransi Dayin Mitra Rp 8.700.000.000

-US$ 138.000

-P.T. Asuransi Sinar Mas merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 34). Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.

11. HUTANG USAHA

2006 2005

Rp Rp

a. Berdasarkan kegiatan usaha :

Pengoperasian lapangan golf dan country club 3.280.933.227 415.291.095

Estat manajemen 130.139.637 378.904.870 Real estat 1.871.220.227 2.412.905.094 Bersih 5.282.293.091 3.207.101.059 b. Berdasarkan umur : 1 s/d 30 hari 4.074.420.613 2.084.332.004 31 s/d 60 hari 28.419.970 945.313.736 61 s/d 90 hari 55.205.500 51.190.746 > 90 hari 1.124.247.008 126.264.573 Jumlah 5.282.293.091 3.207.101.059

(25)

12. HUTANG PAJAK 2006 2005 Rp Rp Pajak penghasilan Pasal 21 99.481.494 284.107.601 Pasal 23 25.820.112 72.313.299 Pasal 29 3.199.742.000 -Final 2.500.000 4.000.000

Pajak Pertambahan Nilai 515.116.960 369.165.949

Pajak Pembangunan I 59.658.458 60.401.612

Jumlah 3.902.319.024 789.988.461

13. UANG MUKA DITERIMA

2006 2005

Rp Rp

Penjualan tanah dan rumah tinggal 32.036.815.147 88.808.301.046

Keanggotaan golf - iuran bulanan 1.005.940.000 1.122.348.794

Lain-lain 1.900.528.626 1.404.591.513

Jumlah 34.943.283.773 91.335.241.353

14. HUTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN

Akun ini merupakan kewajiban kepada Asia Capital Holding Limited (ACHL) yang berasal dari pengalihan sisa hutang eks P.T. Bank BIRA dan P.T. Bank Niaga, Tbk sebesar US$ 53.000.000 yang telah direstrukturisasi menjadi hutang jangka panjang selama 10 tahun tanpa jaminan dan tanpa bunga. Hutang ini dapat dikonversi menjadi saham Perusahaan mulai tahun ke empat sejak tanggal efektif perjanjian restrukturisasi (Catatan 32a).

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 17 Oktober 2006, para pemegang saham menyetujui perubahan hutang ACHL menjadi bentuk Mandatory Convertible Notes (MCN) selama 10 tahun tanpa jaminan dan tingkat bunga 0,1% per tahun yang dibayar setiap enam bulan dengan hak opsi konversi mulai tahun pertama sejak tanggal efektif perjanjian restrukturisasi (Catatan 32a).

15. HUTANG MEDIUM TERM NOTE

Pada tanggal 13 Mei 1997 Perusahaan memperoleh pinjaman dalam bentuk Medium Term Note (MTN) sebesar maksimum US$ 40.000.000 dari beberapa bank swasta nasional dan asing yang dikoordinir oleh BIRA sebagai agen. Jangka waktu MTN selama tiga tahun, tingkat bunga 9% per tahun dan dibayar setiap enam bulan. Para pemegang MTN dapat menggunakan put option untuk meminta pelunasan pokok pinjaman beserta bunganya. Pinjaman ini dijamin dengan tanah Hak Guna Bangunan seluas 344.280 meter persegi di lokasi proyek Rancamaya, Bogor, Jawa Barat (Catatan 9).

Pada tanggal jatuh tempo, Perusahaan mengalami gagal bayar dan tidak dapat memenuhi segala ketentuan yang telah ditetapkan dalam perjanjian.

Pada tahun 2005, Perusahaan melakukan pembelian kembali hutang MTN dari sebagian pemegang MTN. Jumlah pokok MTN yang dibeli kembali adalah US$ 5.000.000 (Catatan 29). Bunga yang sudah jatuh tempo namun belum dibayar pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar US$ 13.891.500.

(26)

Rapat Umum Pemegang MTN Perusahaan tanggal 18 Maret 2005 mengambil keputusan antara lain :

 Menerima dan menyetujui rencana restrukturisasi.

 Menerima dan menyetujui MTN terhutang sejak tahun buku 2004 sampai dengan persetujuan

dan permulaan dari restrukturisasi yang diusulkan, Perusahaan tidak diwajibkan untuk menanggung beban dan membayar bunga dan/atau denda.

Pada tahun 2005, saldo hutang MTN tersebut telah direstrukturisasi. Pada tahun 2006

Perusahan telah melakukan pembayaran sebesar US$ 330.000. Saldo pada tanggal

31 Desember 2006 dan 2005 setelah direstrukturisasi adalah masing-masing sebesar

US$ 32.989.000 dan US$ 33.319.000 (Catatan 32b).

16. HUTANG OBLIGASI

Pada tanggal 11 Juni 1997 Perusahaan menerbitkan obligasi P.T. Suryamas Dutamakmur I tahun 1997 sebesar Rp 300.000.000.000 dengan wali amanat P.T. Bank Niaga, Tbk yang jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 11 Juni 2002. Obligasi ini tidak dijamin dengan aktiva tertentu milik Perusahaan dan dibagi dalam dua seri. Obligasi Seri A mempunyai tingkat bunga tetap sebesar 16,125% per tahun dan obligasi seri B mempunyai tingkat bunga tetap sebesar 15,75% per tahun untuk dua tahun pertama dan tingkat bunga mengambang 2,25% di atas tingkat bunga rata-rata deposito Rupiah berjangka enam bulan dari tiga bank pemerintah dan tiga bank swasta nasional untuk tiga tahun berikutnya. Bunga dibayarkan setiap tiga bulan.

Perusahaan diwajibkan untuk menyisihkan dana pelunasan hutang obligasi selambat-lambatnya sebesar 10% pada akhir tahun kedua, 20% pada akhir tahun ketiga, 60% pada akhir tahun keempat dan 100% pada akhir tahun kelima. Perusahaan diharuskan untuk memenuhi segala ketentuan yang telah ditetapkan dalam perjanjian hutang obligasi.

Dalam rangka restrukturisasi pinjaman, sejak bulan Oktober 1998 Perusahaan menghentikan pembayaran bunga obligasi dan sejak tahun 1999 Perusahaan tidak membentuk penyisihan dana pelunasan obligasi. Pada tanggal jatuh tempo obligasi, 11 Juni 2002, Perusahaan mengalami gagal bayar dan tidak dapat memenuhi segala ketentuan yang telah ditetapkan dalam perjanjian. Bunga dan denda yang belum dibayar sampai dengan tanggal 31 Desember 2004 adalah sebesar Rp 209.613.466.917.

Pemegang obligasi mayoritas telah menyetujui mulai tahun buku 2004 sampai dengan persetujuan restrukturisasi, Perusahaan tidak diwajibkan untuk menanggung beban dan membayar bunga dan/atau denda.

Perusahaan bersama Wali Amanat telah beberapa kali menyelenggarakan Rapat Umum

Pemegang Obligasi (RUPO) dengan agenda utama antara lain untuk membicarakan

restrukturisasi hutang serta meminta persetujuan penghentian pelaksanaan kewajiban termasuk pembayaran bunga obligasi selama dilakukannya restrukturisasi hutang.

RUPO terakhir yang diselenggarakan pada tanggal 27 Mei 2005 dihadiri oleh pemegang 94,49% obligasi atau sebesar Rp 171.500.000.000 dari nilai obligasi yang belum terbayarkan, memutuskan hal-hal sebagai berikut :

a. Atas usulan Perusahaan untuk merestrukturisasi obligasi dan penyelesaian jumlah terutang,

pemegang 94,49% obligasi atau sebesar Rp 171.500.000.000 dari nilai obligasi yang belum terbayarkan menyetujui, antara lain :

 Keputusan RUPO tersebut hanya sah dan mengikat bagi yang menyetujui saja, dan

bagi yang tidak/belum menyetujui serta yang tidak hadir akan diberi waktu untuk ikut menyetujui keputusan RUPO dengan cara meratifikasi keputusan RUPO tersebut.

(27)

 Terhitung sejak RUPO ini berakhir, maka :

 Bagi yang menyetujui keputusan RUPO tersebut, akan dibuatkan suatu perjanjian

restrukturisasi yang baru terpisah dari Perjanjian Perwaliamanatan, dan seluruh hak-hak pemegang obligasi yang setuju berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan tersebut seketika akan berakhir pada saat telah ditukarkannya obligasi yang dimiliki dengan obligasi yang baru hasil restrukturisasi obligasi; dan

 Bagi yang tidak/belum menyetujui atau tidak hadir dalam RUPO dan tidak/akan

meratifikasi keputusan RUPO tersebut, maka obligasi tetap berlaku berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan hak-hak serta kewajiban-kewajiban masing-masing pihak tetap berlaku berdasarkan obligasi dan Perjanjian Perwaliamanatan.

b. Memberikan kuasa kepada Wali Amanat untuk menetapkan hasil ratifikasi terhadap usulan

restrukturisasi obligasi tersebut diatas dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai ketentuan yang berlaku, serta melakukan negosiasi atas pembuatan dan penandatanganan perjanjian restrukturisasi yang baru.

c. Menyetujui untuk menunda pelaksanaan upaya hukum sesuai dengan keputusan RUPO

tanggal 10 September 1999.

d. Memberikan disclaimer :

 Perusahaan dan Pemegang Obligasi dengan ini membebaskan Wali Amanat dari

segala resiko/kerugian yang timbul akibat keputusan yang diambil dalam RUPO dan karenanya membebaskan Wali Amanat dari segala tuntutan gugatan maupun tanggung jawab dalam bentuk apapun akibat diambilnya keputusan RUPO tersebut.

 Keputusan ini berlaku terhadap Perusahaan dan Pemegang Obligasi, baik yang hadir

maupun yang tidak hadir maupun kuasa-kuasanya atau pengganti haknya.

Atas pemegang obligasi sebesar Rp 10.000.000.000 atau 5,51% yang tidak hadir dalam RUPO diatas, akan diperhitungkan secara proporsional pada saat mereka meratifikasi untuk ikut serta atau menyetujui skema restrukturisasi yang ditawarkan oleh Perusahaan.

Pada tahun 2005, Perusahaan melakukan pembelian kembali hutang obligasi dari sebagian pemegang obligasi. Jumlah pokok obligasi yang dibeli kembali adalah Rp 8.000.000.000 (Catatan 29).

Pada tahun 2005, saldo hutang obligasi tersebut telah direstrukturisasi. Pada tahun 2006,

Perusahaan melakukan pembayaran hutang obligasi sebesar Rp 2.572.500.000. Saldo pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp 371.278.618.674 dan Rp 373.851.118.674 (Catatan 32c).

17. JAMINAN KEANGGOTAAN GOLF

Akun ini merupakan uang jaminan keanggotaan golf - refundable deposit yang akan dikembalikan kepada anggota setelah 30 tahun.

18. HUTANG KEPADA PEMEGANG SAHAM MINORITAS ANAK PERUSAHAAN

2006 2005

Rp Rp

Sojitz Corporation US$ 21.096.043,44 190.286.311.829 207.374.107.015 Samsung Corporation, US$ 20.756.043,44 187.219.511.829 204.031.907.015

(28)

Akun ini merupakan pinjaman tanpa bunga dan jaminan dari pemegang saham minoritas anak perusahaan (Catatan 35c). Sampai dengan tanggal laporan auditor independen tidak terdapat pembayaran pinjaman dan tidak terdapat perpanjangan perjanjian kredit.

19. HAK MINORITAS

2006 2005

Rp Rp

a. Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan

Sojitz Corporation 41.393.576.391 41.389.882.474

Samsung Corporation 41.393.576.391 41.389.882.474

P.T. Karyalanggeng Erasukses - 15.000.000

Jumlah 82.787.152.782 82.794.764.948

b. Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan

Sojitz Corporation 3.694.015 5.684.922

Samsung Corporation 3.694.015 5.684.921

Jumlah 7.388.030 11.369.843

Sojitz Corporation dan Samsung Corporation adalah pemegang saham minoritas masing-masing sebesar 20% atas anak perusahaan CNMP. Pada bulan September 2006 P.T. Karyalanggeng

Erasukses mengalihkan penyertaan sahamnya pada CNMP sebesar 0,2% kepada

P.T. Rancamaya Indah Hotel.

20. MODAL SAHAM

Komposisi pemegang saham sesuai daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek adalah sebagai berikut :

2006

Jumlah Persentase Jumlah

Saham Pemilikan Modal Disetor

Rp

P.T. Suryapembangunan Utama 537.790.490 50,969% 268.895.245.000

P.T. Niaganusa Indomakmur 143.003.000 13,553% 71.501.500.000

Hudson Conmay Investment Pty Ltd 117.415.672 11,128% 58.707.836.000

Martos Investment 52.762.042 5,000% 26.381.021.000

Lain-lain (masing-masing

di bawah 5%) 204.170.388 19,350% 102.085.194.000

Jumlah 1.055.141.592 100,000% 527.570.796.000

(29)

2005

Jumlah Persentase Jumlah

Saham Pemilikan Modal Disetor

Rp

P.T. Suryapembangunan Utama 537.790.490 50,969% 268.895.245.000

P.T. Niaganusa Indomakmur 143.003.000 13,553% 71.501.500.000

Clariden Bank Zurich 117.449.589 11,131% 58.724.794.500

P.T. Amantara Securities 55.862.042 5,294% 27.931.021.000

Lain-lain (masing-masing

di bawah 5%) 201.036.471 19,053% 100.518.235.500

Jumlah 1.055.141.592 100,000% 527.570.796.000

Nama Pemegang Saham

a. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal

17 Oktober 2006, para pemegang saham menyetujui diantaranya sebagai berikut :

 Pembatalan perubahan nama saham lama dengan nilai nominal Rp 500 per saham

menjadi nama saham Seri A, sehingga saham lama Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham tetap berlaku.

 Perubahan saham Seri B dengan nilai nominal Rp 55 per saham menjadi kembali

menggunakan saham lama dengan nilai nominal Rp 500 per saham yang akan digunakan dalam rangka konversi hutang ke modal dengan mengeluarkan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Sehingga dengan demikian susunan permodalan Perusahaan menjadi sebagai berikut :

 Modal dasar ditingkatkan dari Rp 2.000.000.000.000 menjadi Rp 2.350.000.000.000;

 Modal disetor dan ditempatkan akan menjadi sebesar Rp 1.172.782.307.500 dengan

nilai nominal Rp 500 per saham atau sejumlah 2.345.564.615 saham.

Peningkatan modal dasar tersebut masih dalam proses untuk mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, sehingga masih dibukukan sebagai modal disetor lainnya.

b. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 28

Desember 2005, para pemegang saham menyetujui diantaranya sebagai berikut :

 Meningkatkan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu

berdasarkan peraturan BAPEPAM No. IX.D.4 tanggal 14 Agustus 1998, melalui penerbitan saham baru Perusahaan berupa saham Seri B dengan nilai nominal Rp 55 per saham sebagai bentuk konversi hutang lembaga keuangan, hutang bank dan hutang obligasi menjadi bagian dari permodalan Perusahaan sehingga susunan permodalan Perusahaan menjadi sebagai berikut : a) modal disetor penuh dan ditempatkan saat ini sebesar Rp 527.570.796.000 dengan nilai nominal Rp 500 per saham atau sejumlah 1.055.141.592 saham menjadi Saham Seri A; b) meningkatkan modal dasar dari Rp 2.000.000.000.000 menjadi Rp 2.350.000.000.000 dengan rincian (i) Saham Seri A sebesar Rp 527.570.796.000 dengan nilai nominal Rp 500 per saham

atau sejumlah 1.055.141.592 saham, dan (ii) Saham Seri B sebesar Rp

1.822.429.203.000 dengan nilai nominal Rp 55 per saham atau sejumlah

(30)

 Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan sehubungan

dengan proses restrukturisasi hutang Perusahaan, khususnya pelaksanaan

penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu berupa Saham Seri B oleh Asia Capital Holding Limited sejumlah 11.731.118.388 saham dengan nilai nominal Rp 55 per saham atau sebesar Rp 645.211.511.339 sehingga modal ditempatkan dan disetor Perusahaan menjadi (i) Saham Seri A dengan nilai

nominal Rp 500 per saham sejumlah 1.055.141.592 saham atau sebesar

Rp 527.570.796.000, dan (ii) Saham Seri B dengan nilai nominal Rp 55 per saham sejumlah 11.731.118.388 saham atau sebesar Rp 645.211.511.339 (Catatan 32a).

Peningkatan modal dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan Nomor: W7-01593.HT.01.04-TH.2006 pada tanggal 12 Oktober 2006.

21. TAMBAHAN MODAL DISETOR

Agio Saham Biaya Emisi Jumlah

Rp Rp Rp

Pengeluaran 80.000.000 saham melalui penawaran umum kepada masyarakat

tahun 1995 28.000.000.000 (5.475.795.298) 22.524.204.702 Konversi obligasi konversi menjadi

78.566.667 saham tahun 1996 7.856.666.700 - 7.856.666.700 Pengeluaran 451.925.000 saham melalui

penawaran umum terbatas tahun 1997 - (1.406.749.771) (1.406.749.771) Jumlah 35.856.666.700 (6.882.545.069) 28.974.121.631

2006 dan 2005

22. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN

Transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan disebabkan oleh peningkatan modal disetor anak perusahaan CNMP yang diambil bagian oleh CNMP, Samsung Corporation dan Sojitz Corporation sehingga komposisi pemilikan setelah peningkatan modal disetor menjadi 60% CNMP, 20% Samsung Corporation dan 20% Sojitz Corporation (Catatan 35c). Dengan transaksi peningkatan modal ini kepemilikan CNMP atas anak perusahaan turun dari 100% menjadi 60%. Selisih antara ekuitas anak perusahaan yang menjadi bagian CNMP sebelum dan sesudah transaksi peningkatan modal sebesar Rp 214.279.790 dicatat sebagai selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan.

23. PENJUALAN BERSIH DAN PENDAPATAN USAHA

2006 2005

Rp Rp

Penjualan tanah dan rumah tinggal 97.659.250.623 55.559.147.544

Pendapatan keanggotaan golf 8.718.312.238 9.064.514.013

Pendapatan operasi golf, country club dan

estat manajemen 28.033.163.821 23.783.058.940

(31)

24. BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG USAHA

2006 2005

Rp Rp

Penjualan tanah dan rumah tinggal 64.018.019.374 31.018.431.310

Pendapatan operasi golf, country club dan

estat manajemen 23.995.746.840 21.623.399.679

Jumlah 88.013.766.214 52.641.830.989

25. BEBAN PENJUALAN

2006 2005

Rp Rp

Iklan dan promosi 973.299.349 1.607.836.508

Pameran 893.677.918 1.297.360.432

Komisi 489.071.655 1.539.498.931

Subsidi bunga dan service charge 44.304.226 669.610.523

Lain-lain 330.338.577 323.302.791

Jumlah 2.730.691.725 5.437.609.185

26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

2006 2005

Rp Rp

Gaji, upah dan tunjangan 17.997.429.447 16.918.774.425

Penyusutan 5.951.941.229 4.520.105.335

Imbalan pasca kerja (Catatan 31) 2.017.039.437 1.060.714.197

Perjalanan dinas dan transportasi 1.594.750.284 1.185.231.098

Listrik, air dan telepon 1.065.916.108 1.078.623.496

Perjamuan dan sumbangan 904.380.941 818.703.394

Pemeliharaan gedung, kendaraan,

inventaris kantor dan keamanan 720.280.446 1.131.070.151

Beban piutang ragu-ragu 600.000.000 1.000.000.000

Konsultan 522.990.000 557.493.624

Sewa kantor dan rumah 508.763.757 490.330.382

Perlengkapan kantor 425.104.154 457.336.704

Perijinan 255.852.322 104.340.551

Asuransi 192.664.404 334.864.455

Iuran 166.619.433 373.845.430

Pendidikan, latihan, seragam dan rekruitmen 113.316.004 142.838.792

Promosi dan iklan 100.783.421 175.272.600

Lain-lain 251.785.813 175.563.434

(32)

27. KEUNTUNGAN (KERUGIAN) KURS MATA UANG ASING – BERSIH

2006 2005

Rp Rp

Hutang kepada lembaga keuangan 42.930.000.000 (56.635.494.303)

Penyesuaian aktiva dan kewajiban moneter

lainnya dalam valuta asing - bersih 25.812.898.166 (20.163.718.967)

Jumlah - Bersih 68.742.898.166 (76.799.213.270)

28. PAJAK PENGHASILAN

Manfaat (beban) pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari :

2006 2005

Rp Rp

Pajak kini (3.199.742.000)

-Pajak tangguhan (38.409.473.525) (67.875.933.945)

Jumlah manfaat (beban) (41.609.215.525) (67.875.933.945)

Pajak Kini

Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan laba kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut :

2006 2005

Rp Rp

Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan dan pos luar

biasa menurut laporan laba rugi konsolidasi 85.517.832.814 (69.552.615.883)

Pos luar biasa - 72.802.440.738

Laba sebelum pajak penghasilan dan setelah pos luar biasa menurut laporan

laba rugi konsolidasi 85.517.832.814 3.249.824.855

Perbedaan temporer :

Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal (136.444.969) 1.017.739.047

Beban imbalan pasca kerja 1.496.536.372 918.607.087

Beban piutang ragu-ragu 600.000.000 1.000.000.000

(33)

2006 2005

Rp Rp

Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal :

Kerugian (keuntungan) selisih kurs dari piutang

kepada anak perusahaan (53.610.040.236) 35.740.026.824

Pajak penghasilan pasal 21 1.725.651.050 1.460.175.915

Perjamuan dan lain-lain 916.858.941 645.529.258

Denda dan tagihan pajak 29.932.462 27.747.487

Perbaikan dan pemeliharaan 23.915.764 7.846.929

Penghasilan jasa giro dan bunga deposito (7.520.986.051) (5.225.563.783)

Amortisasi goodwill (13.283.040) (13.283.040)

Jumlah (58.447.951.110) 32.642.479.590

Laba kena pajak tahun berjalan 29.029.973.107 38.828.650.579

Rugi laba kena pajak anak perusahaan - net (15.513.475.643) (894.663.584)

Laba kena pajak Perusahaan 13.516.497.464 37.933.986.995

Akumulasi fiskal tahun sebelumnya (244.032.426.234) (468.704.759.582) Rugi fiskal yang tidak dapat dikompensasikan 112.066.013.005 186.738.346.353

Akumulasi rugi fiskal (118.449.915.765) (244.032.426.234)

Pajak Tangguhan

Rincian aktiva (kewajiban) pajak tangguhan sebagai berikut :

Dikreditkan Dikreditkan (Dibebankan) (Dibebankan)

1 Januari ke laporan 31 Desember ke laporan 31 Desember 2005 laba rugi 2005 laba rugi 2006

Rp Rp Rp Rp Rp

Aktiva pajak tangguhan :

Beban piutang ragu-ragu 773.078.276 (761.851.306) 11.226.970 305.784.314 317.011.284 Jaminan keanggotaan golf

-refundable deposit 4.583.145.036 - 4.583.145.036 - 4.583.145.036 Beban imbalan pasca kerja 1.963.339.957 275.582.126 2.238.922.083 448.960.912 2.687.882.995 Rugi fiskal 142.358.027.040 (67.694.986.479) 74.663.040.561 (39.128.065.832) 35.534.974.729 Kewajiban pajak tangguhan :

Penyusutan aktiva tetap (3.377.412.242) 305.321.714 (3.072.090.528) (36.152.919) (3.108.243.447) Aktiva pajak tangguhan - bersih 146.300.178.067 (67.875.933.945) 78.424.244.122 (38.409.473.525) 40.014.770.597

Anak perusahaan, kecuali PT Multiraya Sinarindo (MS), tidak mengakui aktiva dan kewajiban pajak tangguhan karena tidak terdapat perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya. Manajemen memperkirakan anak perusahaan selain MS, tidak akan memperoleh laba kena pajak untuk tahun-tahun selanjutnya sehingga rugi fiskal anak perusahaan, selain MS, tidak diakui sebagai aktiva pajak tangguhan.

Pada tahun 2006, Perusahaan mempunyai akumulasi kerugian fiskal sebesar

Rp 118.449.915.765 yang dapat dikompensasikan dengan laba kena pajak untuk masa lima tahun mendatang. Manajemen memperkirakan bahwa akumulasi kerugian fiskal sampai dengan tahun 2006 dapat dikompensasi dengan laba kena pajak tahun-tahun berikutnya sehingga dimasukkan dalam perhitungan aktiva pajak tangguhan.

(34)

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian rugi akuntansi sebelum pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut :

2006 2005

Rp Rp

Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan dan pos luar

biasa menurut laporan laba rugi konsolidasi 85.517.832.814 (69.552.615.883)

Pos luar biasa - 72.802.440.738

Laba sebelum pajak penghasilan dan setelah pos luar

biasa menurut laporan laba rugi konsolidasi 85.517.832.814 3.249.824.855

2006 2005

Rp Rp

Pajak dengan tarif yang berlaku :

30% x Rp 85.517.832.000 tahun 2006 dan

Rp Rp 3.249.824.000 tahun 2005 (25.655.349.600) (974.947.200)

Pengaruh pajak atas penghasilan (beban) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal : Keuntungan (kerugian) selisih kurs atas piutang

kepada anak perusahaan 16.083.012.071 (10.722.008.047)

Pajak penghasilan pasal 21 (517.695.315) (438.052.775)

Denda dan tagihan pajak (8.979.739) (8.324.246)

Perbaikan dan pemeliharaan (7.174.729) (2.354.079)

Penghasilan jasa giro dan bunga deposito 2.256.295.815 1.567.669.135

Amortisasi goodwill 3.984.912 3.984.912

Perjamuan dan lain-lain (275.057.682) (193.658.777)

Jumlah 17.534.385.333 (9.792.743.877)

Pengaruh pajak atas laba kena pajak (rugi fiskal)

anak perusahaan yang tidak diakui 3.205.510.330 (24.887.654)

Koreksi rugi fiskal kadaluarsa lima tahun (33.619.803.902) (56.021.503.908) Koreksi beban piutang ragu-ragu yang

dipulihkan (dimanfaatkan) 125.784.314 (1.061.851.306)

(35)

29. POS LUAR BIASA

Pada tahun 2005, Perusahaan melakukan pelunasan sebagian obligasi Seri B sebesar Rp 8.000.000.000 (Catatan 16) dan sebagian hutang MTN (Catatan 15) sebesar US$ 5.000.000 dengan penyerahan uang tunai sebesar Rp 18.011.600.000.

Rincian kewajiban dan keuntungan penyelesaian hutang obligasi dan hutang medium term note sebagai berikut :

2005 Rp

Pokok kewajiban 58.175.000.000

Bunga dan denda terhutang 32.639.040.738

Jumlah kewajiban 90.814.040.738

Jumlah yang dibayarkan (18.011.600.000)

Keuntungan pembelian kembali hutang obligasi

dan hutang medium term note 72.802.440.738

30. RUGI PER SAHAM

Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan rugi per saham :

Laba (Rugi) Bersih

2006 2005

Rp Rp

Termasuk pos luar biasa 43.901.229.259 (64.637.478.933)

Tidak termasuk pos luar biasa 43.901.229.259 (137.439.919.671)

Jumlah Saham

2005 (Disajikan kembali

2006 - Catatan 20)

Jumlah rata-rata terhitung saham biasa untuk

perhitungan rugi per saham dasar 2.345.564.615 2.345.564.615

Pengaruh efek berpotensi biasa yang dilutif :

Obligasi konversi 690.447.237 690.447.237

Hutang Medium Term Note konversi 535.589.560 583.685.740

Hutang lembaga keuangan konversi 956.120.000 1.041.980.000

Jumlah rata-rata terhitung saham biasa

(36)

Rugi Bersih Per Saham

2005 (Disajikan kembali

2006 - Catatan 20)

Termasuk pos luar biasa

Dasar 18,72 (27,56)

Dilusian 9,70 (13,87)

Tidak termasuk pos luar biasa

Dasar 18,72 (58,60)

Dilusian 9,70 (29,48)

Jumlah rata-rata tertimbang saham yang digunakan untuk menghitung laba per saham dasar tahun 2005 telah disesuaikan untuk mencerminkan pengaruh dari penambahan modal disetor yang berasal dari konversi hutang kepada lembaga keuangan (Catatan 32a).

31. IMBALAN PASCA KERJA

Pada tahun 2006 dan 2005, jumlah karyawan yang berhak memperoleh imbalan pasca kerja tersebut masing-masing sebanyak 738 karyawan dan 611 karyawan.

Besarnya kewajiban dan beban yang timbul sehubungan dengan program manfaat karyawan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah sebagai berikut :

2006 2005

Rp Rp

Biaya jasa kini 1.305.639.493 1.014.452.782

Biaya bunga 753.424.895 563.031.320

Dampak pengurangan pegawai - (573.540.359)

Amortisasi keuntungan (kerugian) aktuarial (42.024.951) 56.770.454

Bersih 2.017.039.437 1.060.714.197

b. Kewajiban imbalan pasca kerja di neraca adalah sebagai berikut :

2006 2005

Rp Rp

Nilai kini kewajiban yang tidak didanai 9.312.922.665 6.027.399.159 Keuntungan (kerugian) aktuarial yang

belum diakui (353.312.686) 1.435.674.448

(37)

c. Mutasi kewajiban bersih di neraca adalah sebagai berikut :

2006 2005

Rp Rp

Saldo awal 7.463.073.607 6.544.466.520

Pembayaran imbalan pasca kerja pada tahun

berjalan (520.503.065) (142.107.110)

Beban tahun berjalan 2.017.039.437 1.060.714.197

Saldo akhir 8.959.609.979 7.463.073.607

Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen P.T. Mitra Jasa Aktuaria tahun 2006 dan P.T. Padma Radya Aktuaria tahun 2005. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial pada tahun 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut :

2006 2005

Tingkat diskonto 10,38% 12,50%

Tingkat proyeksi kenaikan gaji 10% 10%

Usia pengunduran diri Usia 55 tahun Usia 55 tahun

32. RESTRUKTURISASI HUTANG

a. Hutang kepada lembaga keuangan

Tahun 2006

Pada tanggal 5 September 2006 telah ditandatangani perjanjian perpanjangan dan perubahan restrukturisasi hutang antara Perusahaan dengan Asia Capital Holding Limited (ACHL), Mahe Seychelles dihadapan notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., notaris di Jakarta, atas perubahan beberapa keputusan persyaratan restrukturisasi hutang tersebut yang telah disetujui sebelumnya pada RUPSLB tanggal 28 Desember 2005. Perubahan beberapa keputusan persyaratan restrukturisasi hutang tersebut yang telah disetujui pada RUPSLB tanggal 17 Oktober 2006 sehingga skema restrukturisasi hutang berubah menjadi sebagai berikut :

 Jumlah hutang pokok dan bunga ex BTA sebesar Rp 45.187.352.664 dikonversi

menjadi saham Perusahaan berupa saham lama sejumlah 90.374.705 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham setelah tanggal efektif perjanjian restrukturisasi.

 Jumlah hutang pokok ex Bira dan BN adalah sebesar US$ 114.572.515. Dari nilai

tersebut sebesar US$ 61.572.515 atau ekuivalen Rp 600.024.158.675 dikonversi menjadi saham Perusahaan berupa saham lama sejumlah 1.200.048.317 saham

dengan nilai nominal Rp 500 per saham setelah tanggal efektif perjanjian

restrukturisasi. Kurs konversi yang digunakan adalah kurs tengah Bank Indonesia tanggal 9 Desember 2005 sebesar Rp 9.745 per US$ 1.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan garis kontinum untuk Gambar 4, mengenai kualitas jasa/pelayanan dimensi Responsiveness, memperlihatkan bahwa total rata-rata skor kinerja sebesar 3,96

Adanya ketidakkonsistenan kinerja akuntan publik berdasarkan isu gender, baik dalam perilaku etis, orientasi etis maupun tingkat profesionalisme seorang auditor,

Padatanggal 9 Februari 2015 penulis berhasilmenyelesaikanpendidikan Strata-2 di Universitas Sumatera Utara dengan judul tesis “Survei dan Identifikasi Nematoda Sista

Berdasarkan Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan sesuai Putusan Mahkamah Konstitusi Perkara Nomor 005/PUU-1/2003 tanggal 28 Juli 2004

Foto siswa kelas IV saat melakukan tes angket minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SD Negeri 2 Kedungbenda Kemangkon Purbalingga pada tanggal 11 Juni 2012

Mengenai status hukumnya dalam Islam, menurutnya jika dilihat dari sisi utang piutang maka seharusnya tidak boleh, karena dengan cara pembayarannya yang berupa gabah itu

Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme berbasis learning cycle 5E dengan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa permainan tradisional khususnya permainan kelereng memiliki manfaat dalam pembelajaran matematika