• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN GROBOGAN JAWA TENGAH NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN GROBOGAN JAWA TENGAH NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN

DAERAH DI KABUPATEN GROBOGAN JAWA TENGAH

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh : AHMAD NUR SOLICHIN

B 200 110 130

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

(2)
(3)

PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN

DAERAHDI KABUPATEN GROBOGAN JAWA TENGAH

AHMAD NUR SOLICHIN (B200110130)

Program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Email:

Ahmad_solikin10@yahoo.co.id

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh keperilakuan organisasi (dukungan atasan, Pelatihan dan Kejelsan tujuan) terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah di Kabupaten Grobogan jawa tengah.

Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan metode penelitian survey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengelola SKPD Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan metode pengambilan sampel dengan purposive sampling sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.Jumlah sampel yang terkumpul sebanyak 50.alat analisis yang di gunakan adalah regresi berganda yang meliputi uji validitas dan uji reliabilitas,uji normalitas,uji multikolinieritas,uji heteroskedastiitas,uji regresi linear berganda,uji F,uji koefisien determinasi dan uji t

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keperilakuan organisasi (dukungan atasan,pelatihan,Kejelasan tujuan) berpengaruh terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah hal ini menunjukkan dukungan atasan,pelatihan dan kejelasan tujuan dapat mempengaruhi kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah.

Kata kunci: Keperilakuan organisasi,dukungan atasan,pelatihan,kejelasan tujuan sistem akuntansi keuangan daerah

(4)

INFLUENCE FACTORS OF ORGANIZATIONAL BEHAVIOUR OF FINANCIAL ACCOUNTING AREAS IN GROBOGAN

CENTRAL JAVA AHMAD NUR SOLICHIN

(B200110130)

Accounting studies program faculty of economics and busines Universitas Muhammadiyah Surakarta

Email:

Ahmad_solikin10@yahoo.co.id ABSTRACT

The purpose of this study was to analyze the influene of the organazational behavior (support,traning and clarity of purpose) against the financial accounting system uses the area in Grobogan,Central Java.

This type of research is quantitative survey research methods. The population in this research is the entire SEGWAY Manajer Grobogan, Central Java.The sample in this research was taken with purposive sampling method sampling in accordance with predetermined criteria. The number of samples collected 50. Analytical tools which inuse is multiple regression which includes test validity and reliability test, a test ofnormality,test multikolinieritas, heteroskedastitas test, multyple linear regression test, f test, test the determination of the coefficient and t test

The results showed that organizational behavior (support, training, the clarity of purpose) effect on the usability of financial accounting area it shows the support supervisor, clarity of purpose and training may affect the usefulness of the financial accounting systems of the region.

Keywords: organizational behavior, support, training, system of goal clarity financial accounting areas.

(5)

PENDAHULUAN

Keperilakuan organisasi pada hakekatnya mendasarkan kajiannya pada ilmu perilaku itu sendiri (akar ilmu psikologi), yang dikembangkan dengan pusat perhatiannya pada tingkah laku manusia dalam organisasi. Dengan demikian, kerangka dasar teori perilaku organisasi ini didukung oleh dua komponen pokok, yakni individu-individu yang berperilaku dan organisasi formal sebagai wadah dari perilaku tersebut. Jadi, perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek – aspek tingkah laku manusia dalam organisasi atau suatu kelompok tertentu.

Aspek pertama meliputi pengaruh organisasi terhadap manusia, sedang aspek kedua pengaruh manusia terhadap organisasi. Pengertian ini sesuai dengan rumusan Kelly dalam bukunya Organizational Behavior yang menjelaskan bahwa perilaku organisasi di dalamnya terdapat interaksi dan hubungan antara organisasi di satu pihak dan perilaku individu di lain pihak. Kesemuanya ini memiliki tujuan praktis yaitu untuk mengarahkan perilaku manusia itu kepada upaya-upaya pencapaian tujuan, keprilakuan Organisasi sesungguhnya terbentuk dari perilaku-perilaku individu atau kelompok yang terdapat dalam organisasi tersebut.

Oleh karena itu – sebagaimana telah disinggung diatas – pengkajian masalah perilaku organisasi jelas akan meliputi atau menyangkut pembahasan mengenai perilaku individu atau kelompok meskipun faktor eksternal ini juga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan organisasi dalam mewujudkan visi dan misinya, namun tidak akan dibahas dalam konteks ilmu perilaku organisasi. (Adelia dan supriadi,2013)

Pengembangan Sistem memerlukan suatu perencanaan dan pengim-plementasian yang hati-hati, untuk menghindari adanya penolakan terhadap sistem yang dikembangkan. Suatu keberhasilan implementasi sistem tidak hanya ditentukan pada penguasaan teknis belaka, namun banyak penelitian menunjukkan bahwa factor perilaku dari individu pengguna sistem sangat menentukan kesuksesan implementasi (Bodnar dan Hopwood, 1995). Faktor perilakuan yang akan dibahas dalam penelitian ini meliputi faktor organisasional (pelatihan, kejelasan tujuan, dan dukungan atasan ) serta adanya konflik kognitif dan afektif yang juga berpengaruh dalam implementasi sistem yang berkaitan dengan masalah individu personal.

Peraturan perundang-undangan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah menunjukkan reformasi pengelolaan keuangan negara. Chenhall (2004) dalam siti Rahmawati dan Rahmawati (2010) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa faktor-faktor perilaku selama implementasi akan meningkatkan kegunaan sistem ABCM pada perusahaan. Konflik Afektif berhubungan negative dengan kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah.Penelitian ini mendukung dari penelitian menurut Chenhall (2004) dalam siti nurlaela dan rahmawati (2010) dimana faktor konflik afektif berhubungan dengan kegunaan sistem ABCM.

(6)

TINJAUN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Keperilakuan Organisasi

Boston et al (1996) mengidentifikasi Public Choice theory, teori agensi dan

transactional cost economics sebagai paradigma yang dominan ketika siap untuk mereformasi pemerintah: Public Choice theory menganggap semua tingkah laku manusia didominasi oleh kepentingan pribadi. Public Choice diaplikasikan sebagai usaha untuk peran pemerintah, meningkatkan transparansi dll., Teori

Agensi dengan asumsi peningkatan kepentingan pribadi yang menyebabkan

konflik antara principal dan kontraktual untuk mengatasi masalah moral hazard dan asimetri informasi, Transactional Cost Economic berfokus pada struktur pemerintah yang optimal. Menurut Yin (1994) melakukan penelitian dengan

multiple-case design dengan sub unit yang menjadi peran penting. Fokus pada orang-orang yang memiliki pengaruh dalam organisasi secara umum dan Pettigrow (1992) melakukan penelitian yang lebih spesifik yang menyadari pentingnya kelas eksekutif inti yang mengontrol pengendalian dan alokasi sumber daya. Dezin (1978) meneliti gambaran dari unsure pokok organisasi yang terpisah (manajemen dan anggota yang dipilih) dengan menggunakan data, laporan informasi keuangan dalam local Authorities. Dengan menggunakan wawancara semi directed. Yang diinterview adalah CEO, direktur keuangan , direktur strategi dan orang-orang yang memegang peran pokok (pendidikan, pelayanan social, ekonomi).

Dukungan Atasan

Menurut Nasution, 1994 dalam (Latifah, 2007), Dukungan atasan dapat diartikan sebagai keterlibatan atasan dalam kemajuan proyek dan menyediakan sumber daya yang diperlukan. Dukungan manajemen puncak dalam suatu inovasi sangat penting dikarenakan adanya kekuasaan manajer terkait dengan sumber daya

Pelatihan

Menurut Mathis (2002), Pelatihan adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, proses ini terikat dengan berbagai tujuan organisasi, pelatihan dapat dipandang secara sempit maupun luas.

Sumber Daya Manusia

Untuk memahami pengertian Sumber Daya Manusia (SDM) perlu dibedakan antara pengertiannya secara makro dan mikro. Pengertian SDM secara makro adalah semua manusia sebagai penduduk atau warga negara suatu negara atau dalam batas wilayah tertentu yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang sudah maupun memperoleh pekerjaan Menurut Tjiptoherijanto (2001) dalam Alimbudiono & Fidelis (2004) dalam celviana winidyaningrum dan rahmawati (2010).

Pengendalian Intern Akuntansi

Pengendalian intern yang lemah menyebabkan tidak dapat terdeteksinya kecurangan/ketidakakuratan proses akuntansi sehingga bukti audit yang diperoleh dari data akuntansi menjadi tidak kompeten (Noviyanti, 2004). Pengendalian

(7)

intern meliputi struktur organisasi, metoda dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keterandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya. Kejelasan Tujuan

Tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh tujuan dari anggota organisasi yang dominan, yang secara kolektif mempunyai kendali yang mencukupi atas sumber daya organisasi untuk membuat komitmen atas arah tertentu. Tujuan dipandang sebagai suatu kesepakatan yang kompleks, yang kadang kala mencerminkan kebutuhan individual dan tujuan pribadi yang saling bertentangan dari anggota organisasi yang dominan. Menurut Gibson (1993) dalam Latifah (2007)

Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

Akuntansi adalah suatu sistem. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas subsistem-subsistem atau kesatuan yang terdiri atas kesatuan yang lebih kecil, yang berhubungan satu sama lain dan mempunyai tujuan tertentru. Suatu sistem mengolah input (masukan) menjadi output (keluaran) Sistem akuntansi sangat diperlukan untuk menjamin konsistensi dalam pelaopran keuangan (Hendriksen 2005) KERANGKA PEMIKIRAN H1 H2 H3

Pengaruh Dukungan Atasan terhadap Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Penelitian yang dilakukan oleh (Nurlaela dan Rahmawati 2010) tentang pengaruh factor Keprilakuan Organisasi dalam implementasi sistem akuntansi keuangan daerah (Studi kasus Intansi Pemerintah di Subosukawonoseraten) berpendapat dukungan atasan berpengaruh terhadap kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daera

H1 : Dukungan atasan berpengaruh terhadap sistem akuntansi keuangan daerah. Dukungan Atasan

Pelatihan

Kejelasan Tujuan

Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

(8)

Pengaruh Pelatian terhadap Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

Beberapa penelitian menunjukan bukti empiris bahwa faktor organisasi seperti pelatihan, kejelasan tujuan serta dukungan atasan, berpengaruh terhadap implementasi suatu inovasi sistem maupun perubahan model akuntansi manajemen (Krumweide, 1998). Shield (1995) berpendapat bahwa pelatihan dalam desain, implementasi dan penggunaan suatu inovasi seperti adanya sistem baru memberikan kesempatan bagi organisasi untuk dapat mengartikulasi hubungan antara implementasi sistem baru tersebut dengan tujuan organisasi serta menyediakan suatu sarana bagi pengguna untuk dapat mengerti, menerima dan merasa nyaman dari perasaan tertekan atau perasaan khawatir dalam proses implementasi

H2 : Pelatihan berpengaruh terhadap sistem akuntansi keuangan daerah.

Pengaruh Kejelasan Tujuan terhadap Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Kejelasan tujuan dapat menentukan suatu keberhasilan sistem karena individu dengan suatu kejelasan tujuan, target yang jelas dan paham bagaimana mencapai tujuan, mereka dapat melaksanakan tugas dengan keterampilan dan kompetensi yang dimilik. Dukungan atasan juga berpengaruh dalam mendukung suksesnya implementasi sistem baru. Menurut Shield (1995) dalam Latifah dan Sabeni (2007) Dukungan manajemen puncak dalam suatu inovasi sangat penting dikarenakan ada kekuasaan manajer terkait dengan sumberdaya yang diperlukan, tujuan dan inisiatif strategi yang direncanakan apabila manajer mendukung sepenuhnya dalam implementasi.

H3 :Kejelasan tujuan berpengaruh terhadap sistem akuntansi keuangan daerah. METODE PENELITIAN

Pemilihan sampel dan pemgumpulan data

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SKPD di Kabupaten grobogan,jawa tengah.sampel DPPKAD Kabupten grobogan jawa tengah ,teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling pengumpulan data primer di peroleh melalui kuesioner ,kuesioner tersebut berisi daftar pertanyaan yang jawabannya dinyatakan dengan menggunakan skala likert yaitu mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidak setujuannya terhadap pertanyaan yang di ajukan dengan skor 5 (SS=Sangat setuju), 4 (S=Setuju), 3 (N=Netral), 2 (TS=Tidak Setuju), 1 (STS=Sangat tidak Setuju).

Variabel dependen (Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Sistem Akuntansi Keuangan Daerah. Adapun kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah ini diharapkan dapat memenuhi tuntutan dari masyarakat tentang transparansi dan akuntabilitas dari lembaga sector public. Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dapat berguna untuk mengelola dana secara transparan, ekonomis, efektif, efisien dan akuntabel. Sistem Akuntansi Keuangan Daerah adalah suatu sistem yang mendokumentasikan, serta mengolah keuangan daerah dan data terkait lainnya menjadi informasi yang disajikan kepada masyarakat dan sebagai bahan pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan pertanggungjawaban (Bastian, 2006).

(9)

Indikator:

1. Pencatatan transaksi harus menggunakan bukti yang sah 2. Posting dari jurnal kebuku besar

3. Laporan keuangan, LRA, neraca dan CaLK 4. Laporan keuangan realisasi tidak lebih dari 10hari 5. Laporan keuangan yang efisien dan efektif

6. Prosedur keuangan tidak bertentangan dengan peraturan yang ada 7. Laporan keuangan yang baik

8. Pengguna anggaran bertanggung jawab atas pengguna anggaran melalui laporan keuangan

9. DPPKAD - SKPD dalam menyelenggarakan catatan akuntansi Variabel independen

A. Dukungan Atasan

Dukungan atasan diartikan sebagai keterlibatan manajer dalam kemajuan proyek dan menyediakan sumber daya yang diperlukan (Chenhall, 2004).

Indikator:

1. Memberikan wewenang.

2. Memberikan dukungan pada setiap keputusan. 3. Melaksanakan pekerjaan dengan baik.

4. Menghargai pendapat

5. Kebebasan dalam mendiskusikan masalah. 6. Kepercayaan.

7. Kebebasan dalam berpendapat. 8. Perhatian

9. Menerima dukungan atasan. B. Pelatihan.

Pelatihan merupakan suatu usaha pengarahan dan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman mengenai sistem (Chenhall, 2004).

Indikator :

1. Ketrampilan kerja. 2. Jenis penelitian.

3. Pelatihan diberikan dengan jelas. 4. Cara-cara spesifik.

5. Fasilitas pelatihan.

6. Jenis penelitian sesuai dengan bidang. 7. Pengembangan Kemampuan.

8. Pengarahan atau pelatihan. C. Kejelasan Tujuan

Kejelasan tujuan diartikan sebagai kejelasan dari sasaran dan tujuan digunakannya Sistem Akuntansi Keuangan Daerah di semua level organisasi (Chenhall, 2004).

Indikator :

1. Kejelasan dari tugas-tugas. 2. Kejelasan dari tujuan organisasi. 3. Patuh dan loyal.

(10)

5. Pencapaian tujuan. Metode Analisis Data

Tahap-tahap dalam menganalisis data adalah data dari responden dibuat tabulasi profil dan jawban responden melakukan, setelah itu melakukan uji kualitas data, uji asumsi klasik dan menguji hipotesis dengan analisis regresi berganda. pengaruh variabel independen dan variabel dependen dengan rumus sebagai berikut:

SAKD = a + b1DA + b2KT + b3P + e

Keterangan :

SAKD = Sistem Akuntansi Keuangan Daerah DA = Dukungan Atasan P = Pelatihan KT = Kejelasan Tujuan a = Konstanta b1,b2,b3 = Koefisien regresi e = error HASIL PENELITIAN Tabel IV.14

Hasil Analisis Regresi Berganda

Keterangan Unstandardized Coefficients t Sig. B Std. Error (Constant) 8,251 3,264 2,528 0,889 Dukungan Atasan 0,252 0,123 2,042 0,047 Kejelasan Tujuan 0,466 0,153 3,048 0,004 Pelatihan 0,289 0,076 3,830 0,000

Sumber : Data primer yang diolah, 2015

Hasil analisis regresi linear berganda pada tabel IV.14 secara sistematis dapat ditulis persamaannya sebagai berikut :

Y = 8,251+ 0,252DA + 0,466KT+ 0,289P

Interpretasi dari masing-masing koefisien variabel adalah sebagai beriaakut: a.Nilai konstanta sebesar 8,251 menunjukan bahwa jika variabel independen yaitu

Dukungan Atasan, Kejelasan Tujuan, Pelatihan, diasumsikan konstan maka Sistem Akuntansi Keuangan Daerah akan meningkat.

b.Koefisien regresi pada variabel Dukungan Atasan sebesar 0,252 menunjukan bahwa jika Dukungan Atasan itu semakin baik maka Sistem Akuntansi Keuangan Daerah akan meningkat.

c.Koefisien regresi pada variabel Kejelasan Tujuan sebesar 0,466 menunjukan bahwa jika Kejelasan Tujuan itu semakin jelas maka Sistem Akuntansi Keuangan Daerah akan meningkat.

d.Koefisien regresi pada variabel Pelatihan sebesar 0,289 menunjukan bahwa jika Pelatihan itu semakin rutin dilakukan maka Sistem Akuntansi Keuangan Daerah akan meningkat.

(11)

KESIMPULAN,KETERBATASAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel Dukungan Atasan sebesar 0,252, Uji t yang menyatakan koefisien regresi untuk variabel Dukungan Atasan sebesar 0,252, diperoleh thitung sebesar

2,042 dengan ttabel sebesar 3,830 sehingga thitung > ttabel berarti H1 diterima, variabel

Dukungan Atasan berpengaruh terhadap Sistem Akuntansi Keuangan Daerah 2. Variabel Kejelasan Tujuan sebesar 0,466, Kejelasan Tujuan dengan koefisien regresi sebesar 0,466, diperoleh thitung sebesar 3,048 dengan ttabel sebesar 3,830.

sehingga thitung > ttabel berarti H2 diterima, variabel Kejelasan Tujuan berpengaruh

terhadap Sistem Akuntansi Keuangan Daerah.

3. Variabel Pelatihan sebesar 0,289, Pelatihan dengan koefisien regresi sebesar 0,289 diperoleh thitung sebesar 3,830 dengan ttabel sebesar 3,830. sehingga thitung >

ttabel berarti H3 diterima, variabel Pelatihan berpengaruh terhadap Sistem

Akuntansi Keuangan Daerah Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang dilalui ini memiliki keterbatasan. Keterbatasan ini perlu diperhatikan bagi peneliti-peneliti yang akan datang maupun pembaca. Keterbatasan yang dimiliki dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :

1. Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan menggunakan kuisioner dalam pengambilan jawaban dari responden, sehingga penulis tidak mengawasi secara langsung atas pengisian jawaban tersebut. Kemungkinan jawaban dari responden tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya dikarenakan kondisi-kondisi tertentu masing-masing responden.

2. Faktor pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terbatas pada Dukungan Atasan, Kejelasan Tujuan, Pelatihan, sehingga cakupannya kurang luas untuk dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan manajemen sumberdaya manusia.

3. Lingkup penelitian terbatas karyawan pada Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah dan waktu yang digunakan dalam penelitian terbatas sehingga hasil penelitian kurang maksimal.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis akan memberikan saran yang bermanfaat sebagai berikut:

1. Peneliti selanjutnya diharapkan mengawasi pengisian kuesioner dalam pengambilan jawaban dari responden, sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan kondisi yang sebenar-benarnya.

2. Bagi peneliti berikutnya diharapkan menambah variabel independen dan menambah sampel penelitian untuk membuktikan kembali variabel dalam penelitian ini.

3. Lingkup penelitian terbatas auditor Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah waktu yang digunakan dalam penelitian terbatas, sehingga perlu menambah jumlah pegawai dan menambah waktu penelitian.

(12)

4. Penelitian selanjutnya di sarankan untuk mendapatkan data berupa wawacara dari beberapa pegawai yang menjadi responden agar mendapatkan data yang lebih nyata dan bisa keluar dari pertanyaan-pertanyaan koesioner yang mungkin terlalu sempit atau kurang mengambarkan keadaan sebenarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Nurlela, Siti dan Rahmawati, 2010, Pengaruh Faktor Keperilakuan Organisasi Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah di subosukawonosraten. SNA XIII, Purwokerto.

Rohman Abdul, 2009, Pengaruh Implementasi Sistem Akuntansi, Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Fungsi Pengawasan dan Kinerja Pemerintah Daerah (survey pada Pemda di Jawa Tengah), Jurnal Akuntansi & Bisnis, Vol. 9, No. 1, Februari 2009 : 21 – 32.

Afiah, 2004, Pengaruh kompetensi anggota DPRD, kompetensi aparatur pemerintah daerah pelaksanaan sisitem informasi akuntansi, pengganggaran serta kualitas informasi keuangan terhadap prinsip-prinsip tata kelola pemerintah daerah yang baik (survey pada kabupaten/ kota jawa barat). Desertasi

Doktor pada Universitas Padjadjaran Bandung, Bandung.

Latifah, Lyna dan S. Arifin, 2007. Faktor Keprilakuan Organisasi dalam Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah. SNA X. Makasar

fachruzzaman,2010, implementasi pengukuran kinerja satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di kota bengkulu. SNA XIII, Purwokerto

.

celviana winidyaningrum dan rahmawati, 2010 , Pengaruh Sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi informasi Terhadap Keterandalan dan ketepatwaktuan pelaporan keuangan Pemerintah daerah dengan variabel intervenig Pengendalian intern akuntansi (studi empiris di pemda SUBOSUKOWONOSRATEN) .SNA XIII,Purwokerto

Fatimah,2013,Pengaruh pelatuhan,dukungan manajemen puncak dan kejelasan tujuan terhadap efektivitas sistem infotmasi akuntansi keuangan daerah (studi empiris pada DPKAD kota sumatra barat)

(13)

Azhar, 2008, Faktor-faktor yang mempengaruhi Keberhasilan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Pada Pemerintah Aceh,

Thesis S2 Universitas Sumatra Utara.

Bodnar, G.H dan William S., Hopwood. 1995. Accounting Information System. Prentice Hall International.6th.Ed.

Bodnar, G.H dan William S, Hopwood. 2003. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi kedelapan. Jakarta: Indeks.

Chenhall, R.H. 2004. The Role of Cognitif and Affective Conflict in Early Implementation of Activity-Based Cost Management. Behavioral Reaserch in Accounting 16:19. Ghozali, imam,2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program

SPSS, Badan Penerbit: Unversitas Diponegoro Semarang

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit UNDIP: Semarang.

Gibson, Ivancevich, dan Donnelly. 1993. Organisasi Perilaku: Struktur Dan Proksi Edisi 5. Jakarta: Erlangga.

Heri Hidayat, 2008, Analisis Implikasi Ketidaksesuaian Rancangan Sistem Informasi Keuangan Pemerintah Daerah (SIKPD) Way Kanan Dengan Peraturan Pemerintah No.58 Tahun 2005 Dan Peraturan Mentri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Pada Pemerintah Daerah Kabupate Way Kanan, Thesis S2 Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Ikhsan, Arfan dan Ishak Muhammad. 2005. Akuntansi Keprilakuan. Jakarta: Salemba Empat.

Indriasari, Desi, 2008. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. SNA XI. Pontianak.

Karunia Sari Nur, Pangesti, 2008, Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan SKPD: Studi Kasus Penerapan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 di

Pemerintah Daerah Kabupaten Batang, Thesis S2 Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Mahmudi (2007), Analisa Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, YKPN, Yogyakarta

Nazir. 1999. Metode Penelitian.Ghalia Indonesia: Jakarta.

Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

(14)

Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Permendagri No.13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Republik Indonesia. Undang-undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Republik Indonesia. Undang-undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

Sekaran, Uma. 2000. Research Methods for Business, A Akill-Building

Approach. America: Thirt Edition, John Wiley & Sons, Inc. Wijanto dan Istiningsih, 2007, Pengaruh Kualitas Sistem Informasi,

Perceived Usefulness, Dan Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir Sofware Akuntansi,

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah metode mind mapping dapat meningkatkan prestasi belajar IPS pokok bahasan Keragaman social dan Budaya Berdasarkan Kenampakan

if VR model combined with online quesfionnaire can be a media to ga- ther public participation in landscape design process for case study which.. is related with

Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan teknik penapisan awal dengan memurnikan antibodi, sintesis antigen AFM 1 -BSA, konjugasi antibodi AFM 1 -partikel nano emas,

[r]

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern dan mempunyai peran penting memajukan daya pikir manusia. Mata pelajaran matematika perlu

Analisis data menggunakan pengodean (koding) terbuka dan tertutup. Data hasil wawancara setiap informan dilabeli atau dikoding kemudian muncul kategori. Kategori kemudian

Dengan demikian disertasi ini mempunyai tujuan, yaitu: (1) Mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh pada kinerja produksi kayu bulat dan kayu olahan primer

Potential Area Producing Feed Supporting the Development of Cattle Population in Tanah Laut Regency.. Under supervision of TOTO TOHARMAT AND