• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

9

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

M enurut O’Brien (2005, p29), sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur.

M enurut Romney, M arshall, Steinbart, dan Paul ( 2006, p8), system is set of two or more interrelated components that interact to achieve a goal. System are almost always composed of smaller subsystem, each performing a spesific function important to and supportive of the larger system of which it us part.

M enurut M athiassen, M adsen, Nielsen and stage (2000, p9), system is collection of components that implement modeling requirements, functions, and interface

Jadi kesimpulannya, system adalah sekumpulan komponen yang berhubungan satu dan yang lainya sehingga mendukung fungsi dalam pencapaian tujuan.

(2)

2.1.2 Pengertian Informasi

M enurut M cLeod (2001,p15), informasi adalah data yang telah diproses dan memliki makna, biasanya berisi penjelasan akan sesuatu hal kepada pengguna yang belum mereka ketahui sebelumnya.

M enurut Romney (2006,p9), information is a data that have been organized and processed to provide meaning, yang berarti informasi adalah data yang telah diorganisir dan diproses sera memiliki makna bagi sang penerima.

M enurut O’Brien (2005,p703), informasi adalah data yang ditempatkan dalam konteks yang berarti dan berguna untuk pemakai akhir.

Dengan kesimpulan, informasi adalah data yang diproses dan terorganisir yang memberikan penjelasan kepada penerima.

2.1.3 Pengertian Akuntansi

M enurut Niswonger, Warren, Reeve, dan fess ( 1999,p6), akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi perusahaan.

M enurut Smith and Skousen (2001,p8), akuntansi adalah suatu aktivitas jasa yang berfungsi untuk menyediakan informasi keuangan, tentang entitas-entitas ekonomi, yang dimaksudkan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan dalam memutuskan pilihan-pilihan yang beralasan diantaranya berbagai alternatif tindakan yang tersedia.

M enurut Stice and Skousen (2007,p8), akuntansi adalah aktivitas jasa. Fungsinya untuk menyediakan informasi yang kuantitatif, terutama informasi

(3)

keuangan, tentang entitas-entitas ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Dengan kesimpulan, bahwa akuntansi adalah suatu aktivitas yang berfungsi menyediakan informasi dan menghasilkan laporan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

2.1.4 Pengertian Sistem Akuntansi

M enurut Bodnar and Hopwood (2000,p181), sistem akuntansi adalah suatu organisasi yang terdiri dari metode dan catatan-catatan yang dibuat dan melaporkan transaksi-transaksi organisasi dan menyelenggarakan pertanggung-jawaban bagi aktiva dan kewajiban yang saling berkaitan.

M enurut M ulyadi (2001,p3) sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyajikan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

Dapat disimpulkan, sistem akuntansi adalah suatu organisasi yang terdiri dari catatan dan laporan untuk mempertanggung - jawabkan aktiva dan kewajiban yang dibutuhkan manajemen dalam mengelola perusahaan.

2.1.5 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

M enurut Bodnar dan Hopwood (2001,p1), sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia, dan peralatan yang diatur untuk mengolah data menjadi informasi.

(4)

M enurut Jones and Rama ( 2006,p13), accounting information system is a subsystem of a Management Information System (MIS) that provides accounting and financial information as well as other information obtained in the routine processing of accounting transactions. Yang diterjemahkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah subsistem dari sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi akuntasnsi dan informasi keuangan juga informasi lainnya yang dapat didapatkan dari pemrosesan rutin transaksi akuntansi.

M enurut romney dan steinbart ( 2006,p6), sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, merecord, menyimpan dan memproses data untuk menghasilkan informasi bagi pembuat keputusan.

Dapat disimpulkan bahwa, sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang mengolah data menjadi informasi bagi pengambilan keputusan.

2.1.6 Komponen S istem Informasi Akuntansi

M enurut Romney (2006,p6-7), terdapat 6 komponen dalan sistem informasi akuntansi, yaitu :

1. People yang mengoperasikan sistem.

2. Procedures and instruction baik manual maupun otomatisasi, termasuk pengumpulan, pemrosesan, dan penyimpanan data mengenai kegiatan perusahaan. 3. Data mengenai organisasi dan proses bisnisnya.

4. Software yang digunakan untuk memproses data organisasi.

5. Information technology infrastructure, termasuk komputer, perangkat tambahan, dan perangkat jaringan komuniskasi yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses, serta mengirim data dan informasi.

(5)

6. Internal controls and security measures yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi.

2.1.7 Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi

Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi menurut Jones and Rama (2006, p6-7) adalah :

a. M enghasilkan External Report

Yaitu menghasilkan laporan untuk pihak-pihak luar yang berkepentingan seperti investor, kreditor, dan petugas pajak.

b. M endukung aktivitas rutin

SIA digunakan sebagai alat untuk menangani masalah-masalah dalam siklus operasi perusahaan. Contohnya pemesanan barang, pengiriman barang, penagihan dan penerimaan kas.

c. Pengambilan keputusan

Sebagai alat untuk mengambil keputusan di semua level organisasi. d. Perencanaan dan pengendalian

SIA digunakan sebagai alat untuk merencanakan dan mengendalikan aktivitas dalam organisasi secara baik. Contohnya rencana dan pengendalian dalam suatu organisasi.

e. Implementasi Internal Control

SIA merupakan kebijakan dan prosedur digunakan untuk melindungi harta (aset) perusahaan dari kerugian yang mungkin terjadi.

(6)

2.1.8 Pengertian Analisis Sistem

M enurut Widjajanto (2001,p65), Analisis sistem adalah proses pengujian sistem yang ada beserta lingkungannya dengan tujuan untuk menentukan berbagai perbaikan yang diperlukan.

M enurut M cLeod (2001,190), analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau yang diperbaharui.

M enurut Hartono (2005,p129), analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat disusulkan perbaikannya.

Dapat disimpulkan, analisis sistem adalah penguraian suatu sistem yang mengidentifikasi masalah serta merancang dan mengevaluasi sistem baru yang menjawab kebutuhan.

2.1.9 Pengertian Perancangan Sistem

Pengertian M ulyadi (2001,p51), perancangan sistem adalah proses penerjamahan kebutuhan pemakai informasi di dalam alternatif rancangan sistem informasi yang diajukan kepada para pemakai informasi untuk dipertimbangkan.

M enurut M cLeod (2001,p192), perancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem yang baru.

M enurut Whitten (2004,p13), perancangan sistem merupakan spesifikasi atau konstruksi dari solusi teknikal berbasis komputer bagi persyaratan bisnis yang diidentifikasikan dalam analisis sistem.

(7)

Dapat disimpulkan, perancangan sistem adalah proses spesifikasi kebutuhan yang memberikan solusi alternatif rancangan sistem baru kepada pengguna.

2.2 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Berbasis Object Oriented 2.2.1 UML ( Unified Modeling Language )

2.2.1.1 Pengertian UML

M enurut Jones and Rama (2006,p60), Unified Modeling Language (UML), a language used for specifying, visualizing, constructing, and documentating an information system.

Dapat disimpulkan, UM L adalah salah satu dari beberapa teknik yang dapat digunakan dalam mendokumentasikan proses bisnis. UM L dapat digunakan untuk memahami berbagai dokumen sistem informasi.

2.2.1.2 Activity Diagram 2.2.1.2.1 Identifikasi Event

M enurut M athiassen, M adsen, Nielsen dan Stage (2000,p54), we define an event generally as an instaneous incident involving one or moer objects.

Dengan kata lain, pengertian event dapat dimengerti lebih mudah sebagai kejadian yang berlangsung di dalam suatu proses bisnis yang melibatkan actor atau pelaku di dalamnya.

2.2.1.2.2 Pengertian Workflow

M enurut Jones and Rama (2006,p87), workflow table is a two column table that identifies the actors ang actions in a process. Jadi, workflow table

(8)

adalah untuk mempermudah pemahaman menggambarkan activity diagram supaya illustrator dapat memahami pembagian tugas dalam rangkaian event di dalam proses bisnis tersebut.

2.2.1.2.3 Pengertian Activity Diagram

M enurut Jones and Rama (2006,p60), is a diagram that shows the sequence of activities in a process. Jadi, activity diagram adalah gambaran urutan kejadian proses bisnis yang dilakukan oleh para agent atau actor di dalam organisasi tersebut.

2.2.1.2.4 Klasifikasi Activity Diagram 2.2.1.2.4.1 Overview Acti vity Diagram

M enurut Jones and Rama (2006,p61), the overview activity diagram presents a high level view of the bussines process by documenting the key events, these sequence of these events, and the information flows among these events.

Dapat disimpulkan disini bahwa kunci dalam menggambarkan Overview Activity Diagram, adalah dengan memilah dan mencari event– event dalam proses bisnis, mengolah urutan rangkaian event tersebut, kemudian memaparkan alur informasi dan data yang berlangsung di tengah-tengah event tersebut.

(9)

2.2.1.2.4.2 Detailed Activity Diagram

M enurut Jones and Rama (2006,p87), Detailed Diagram is a UML activity diagram that provides a detailed representation of the activities associated with one or two the events shown on an overview diagram.

Dapat disimpulkan di sini bahwa detailed diagram adalah penggambara kelanjuta dari activity diagram yang ada sebelumnya. Dengan cara lebih merinci aktivitas-aktivitas terjadi.

2.2.1.2.4.3 Rich Pictures

M enurut M athiassen, Nielsen dan Stage (2000,p26), A Rich Pictures is an informal drawing that presents the illustartor’s understanding of a situation.

M aka dapat disimpulkan bahwa rich picture bersifat bebas dan tidak terikat dengan aturan baku dalam penggambarannya. Karena sifatnya yang memberikan persepsi bebas sebagai illustrator untuk melihat sistem tersebut. Walaupun tiap individu memiliki sudut pandang yang berbeda.

2.2.1.3 UML Class Diagram 2.2.1.3.1 Pengertian Class

M enurut M athiassen, M adsen, Nielsen dan Stage (2000,53), Class: A Description of a collection of objects sharing structure, behaviour pattern dan attributes. Artinya deskripsi dari berbagai struktur,pola dan atrribut yang dipakai secara bersama-sama.

(10)

2.2.1.3.2 Pengertian Atribute

M enurut M athiassen, M adsen, Nielsen dan Stage (2000,89), Attribute: A Descriptive property of a class or event.

M enurut Jones and Rama (2006,p181), Attributes is the smallest units of data that can have meaning to user. The column in a relational database that are equivalent to field in a file.

Dapat disimpulkan bahwa, dalam pendekatan analisa object oriented, yang dimadsud attribute adalah spesifikasi dari definisi class.

2.2.1.3.3 Pengertian Behaviour

M enurut M athiassen, Nielsen dan Stage (2000,p90), in the behaviour activity, we describe behaviour more precisely by adding the relative timing of events

Secara lebih mudah dapat dikatakan behaviour adalah event-event yang memungkinkan dilakukan oleh semua object dalam class.

2.2.1.3.4 Pengertian Event

M enurut M athiassen, Nielsen dan Stage (2000,p54), events is an instantaneous incident involving one or more object

M enurut Jones and Rama (2006,p4), events are activities that happen at a particular point in time.

Dengan kata lain, event adalah kegiatan atau kejadian yang merupakan bagian proses dari suatu sistem.

(11)

2.2.1.3.5 UML Class Diagram

M enurut Jones and Rama (2006,p158), UML Class Diagram. A Diagram that can be used to document: (a) tables in AIS), (b) relationships beetwen tables, and (c) attributes of tables.

UML Class Diagram terdiri dari kelas – kelas yang saling berhubungan dan mempengaruhi dalam suatu system. Dimana class-class tersebut memiliki attribute dan behaviour.

2.2.1.3.6 Pengertian Hubungan dalam Class Diagram

M athiassen (2000, p72-77), adalah “ Generalization is a general class (the super class) describes properties common to a group of specialized classess (the subclassess) ”. Dapat diartikan bahwa generalisasi adalah hubungan antara dua atau lebih class dan induk class, dimana induk class (super class) menggambarkan secara langsung dari anak class (subclassess).

“ Aggregation is a superior object (the whole) consist of a number of inferior objects (the parts) ”. Dapat diartikan bahwa agregasi adalah hubungan antara dua atau lebih objek, dimana objek superior terdiri dari bagian-bagian yang membangunnya, bagian-bagian tersebut sebagai objek inferior.

“ Assosiation is a meaningful relation between a number of objects ”. Dapat diartikan bahwa asosiasi adalah hubungan antara dua atau lebih objek, yang menjelaskan banyaknya kegiatan yang dapat dilakukan oleh suatu objek.

(12)

“ The result of the model component activity is a revised version of the class diagram from the analysis activity. The revision tipically consist of adding new classes, attributes, and structures to represent event ”. Dapat diartikan bahwa revised class merupakan suatu bentuk revisi dari suatu class diagram dengan adanya penambahan class, atribut, dan event yang baru.

2.2.1.4 Use Case Diagram

2.2.1.4.1 Pengertian Use Case

M enurut mathiassen, Nilesen dan Stage(2000,p120), Use Case : A pattern for interaction between the system and actors in the application domain.

M enurut Jones and Rama (2006,p) Use case is sequence of steps involving interaction between an actor and a system for particular purpose, yang berarti : use case adalah rangkaian langkah-langkah yang melibatkan interaksi antara actor dan sistem untuk tujuan tertentu.

Dengan kata lain, use case adalah penggambaran interaksi atau interface yang terjadi antara actor dan sistem.

2.2.1.4.2 Pengertian Actor

M enurut M athiassen, Nielsen dan Stage (2000, p119), “Actor is an abstraction of users or other systems that interact with the target system”, yang berarti actor adalah sebuah hasil abstraksi dari user atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem target.

(13)

2.2.1.4.3 Pengertian Use Case Diagram

M enurut M athiassen, Nielsen dan Stage (2000,p343), use case diagram shows the relationships among actors and use cases

Actor dan use case adalah sebagai elemen utama pada use case diagram. M ereka dihubungkan satu sama lainnya dengan system. Tiap use case menentukan beberapa sequence yang memungkinkan dalam interaksi actor dengan sistem.

2.2.2 Rancangan Database

2.2.2.1 Pengertian Rancangan Database

M enurut Conolly dan Begg (2005, p15), Database is a sharedcollection of logically related data and a description of this data designed to meet the information needs of an organisation. Database adalah sebuah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis, dan sebuah penjelasan dari data tersebut, yang di desain untuk menemukan data yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi.

M enurut (Jones and Rama 2006,p156), database : A comperhensive collection of related data.

M aka dapat kami simpulkan bahwa tahapan perancangan database berhubungan erat dengan tahapan perancangan informasi. Oleh karena itu dibutuhkan lebih dulu pemahaman dan identifikasi atas sistem informasi yang ada pada organisasi sebelum memutuskan untuk merancang basis data yang tepat.

(14)

2.2.2.2 Tahapan Perancangan Database

M enurut Conolly dan Begg (2005, p291), ada tiga tahapan rancangan database yaitu

a. Conceptual Database Design

“ The process of constructing model of the information used in an enterprise, independent of all physical considerations”. Diterjemahkan sebagai : ”Proses untuk membangun satu model dari keterangan yang dipergunakan pada satu perusahaan, tidak terikat dari semua bahan pertimbangan fisik”.

b. Logical Database Design

“The process of constructing model of the information used in an enterprise based on a specific data model, but independent of a particular DBM S and other physical consideration”. Diterjemahkan sebagai :

” Proses untuk membangun satu model dari keterangan yang dipergunakan pada satu perusahaan berdasarkan pada satu model data yang spesifik, tetapi tidak terikat dari DBM S tertentu dan bahan pertimbangan fisik lain”.

c. Physical Database Design

“The process of producing a description of the implementation of the database secondary storage; a describes the base relation, file organizations, and indexes used to achieve effective access to the data, and any associated integrity constraints and security measure”. Diterjemahkan

(15)

sebagai : ” Proses untuk menghasilkan satu deskripsi tentang implementasi dari penyimpanan sekunder database; ini menggambarkan hubungan dasar, data organisasi, dan tolak ukur yang dipergunakan untuk mencapai akses efisien ke data, dan apapun batasan integritas berhubungan dan ukuran jaminan keamanan”.

2.2.3 Rancangan Formulir

2.2.3.1 Pengertian Rancangan Formulir

M enurut Jones and Rama (2006,p261), “form is formatted document containing blank fileds that users can fill it with data. When the form displayed on a computer screen, the data entered in the blank fields are saved to one or more data tables”.

Yang berarti bahwa form adalah suatu dokumen telah terformat dan berisi field kosong yang dapat diisi data oleh para pemakai. Ketika form ditampilkan pada layar computer, data yang dimasukkan ke field yang kosong disimpan dalam satu atau lebih tabel.

2.2.3.2 Jenis / Tipe input Form

M enurut Jones and Rama (2006,p262 - 264), Jenis input Form adalah : a. Single record entry form

Form yang menunjukkan hanya satu record. Form ini digunakan untuk menambah, menghapus, atau memodifikasi data di dalam record tunggal pada table tertentu. Form ini sering digunakan untuk pemeliharaan data master file.

(16)

b. Tabular entry Form

Form yang menyediakan suatu spreadsheet seperti desain untuk memasuki berbagai record di dalam table tunggal. Form jenis ini sering digunakan untuk menyimpan suatu batch peristiwa.

c. Multi table entry form

Form yang digunakan untuk menambah data lebih dari satu tabel.

2.2.3.3 Element Penting Form

M enurut Jones and Rama (2006,p271-272), ada lima elemen penting dari form yang memerlukan dokumentasi, yaitu:

a. Atribut disimpan dalam table b. Atribut ditampilkan dari table.

c. Foreign Key adalah sebuah primary key yang digunakan di dalam tabel lain.

d. Queries adalah kumpulan berbagai tabel-tabel yang saling berhubungan dalam database.

2.2.4 Rancangan Layar

2.2.4.1 Pengertian Rancangan Layar

M enurut Jones and Rama (2006,p271), “form interface elements are objects on a form used for entering information of performing actions. All aspects of the form are controlled by the interface elements. Some of these objects provide or opportunity to improve internal controlver data elements”.

(17)

Yang berarti bahwa elemen interface adalah objek – objek pada form yang digunakan untuk memasukan informasi dan atau menjalankan perintah segala aspek dari form dikontrol dengan elemen interface. Beberapa objek tersebut menyediakan kesempatan untuk mengembangkan internal kontrol pada entry.

2.2.4.2 Element Rancangan Layar

M enurut Jones and Rama (2006,p271), ada beberapa elemen-elemen dari racangan layar, antara lain:

a. Text Box

“text box are space on a form that are used enter information that is added toa table or to display information that is read form a table”. Yang berarti bahwa pada form yang digunakan untuk memasukan informasi yang kemudian akan ditambahkan ke dalam tabel atau untuk menampilkan informasi ang dibaca dari tabel.

b. Labels

“Labels help he user understanding what information needs to be entered”. Yang berarti bahwa label membantu pengguna untuk memahami informasi apa yang dibutuhkan untuk dimasukan ke dalam form.

c. Look Up Features

“A Look up features frequently added to text boxes that used for entering foreign key”. Yang berarti bahwa Look Up feature biasanya ditambahkan pada text box yang digunakan untuk memasukan foreign key. d. Command Buttons

(18)

“Command Buttons are to perform an actions”. Yang berarti bahwa Command Buttons digunakan untuk menjalankan perintah dalam menjalankan aksi selanjutnya.

e. Radio Buttons

“Radio Buttons allow user to select one of a set option. For example, you could use radio buttons on a form to allow user to a choose one of the following three payments types: cash, check or credit card ”.

Yang berarti bahwa radio buttons mengizinkan pengguna untuk memilih salah satu rangkaian pilihan. Sebagai contoh, kamu dapat menggunakan radio buttons pada form untuk mengizinkan pengguna dalam memilih salah satu dari tiga tipe pembayaran berikut: pembayaran tunai, pembayaran menggunakan cek atau pembayaran menggunakan kartu kredit. f. Group Header

“the group header can be used o present information that is common to the group”. Yang berarti bahwa grup header dapat digunakan untuk menyajikan informasi yang umum pada grup.

g. Group Detail

“Group Detail transaction pertaining to the group are listed in the group detail section”.Yang berarti bahwa transaksi yang terjadi pada grup secara rinci.

h. Group Footer

“Group footer can also be used to provide, useful information in the grouped reports”.Yang berarti bahwa grup footer juga dapat digunakan

(19)

untuk menyediakan informasi yang berguna di dalam laporan yang berkelompok.

2.2.5 Rancangan Laporan

2.2.5.1 Pengertian Rancangan Laporan

M enurut M ulyadi (2002,p5), laporan adalah hasil akhir proses akuntansi, yang dapat berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umum piutang, daftar utang yang akan dibayar, ataupun daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya.

2.2.5.2 Element Rancangan Laporan

M enurut Jones and Rama (2006,214 – 215), menyatakan layout laporan terdiri dari:

1. Report Header. M enampilkan informasi keseluruhan laporan seperti nama laporan dan perusahaan, tanggal laporan dan jumlah halaman.

2. Page Header. Digunakan untuk menspesifikasikan informasi yang berada di bagian atas setiap halaman.

3. Group Header. Digunakan untuk menampilkan informasi yang bersifat umum tiap kelompok.

4. Group Detail. Berisi daftar transaksi yang berkaitan dengan kelompok. 5. Group Footer. Bisa digunakan untuk menyediakan informasi yang berguna

(20)

6. Page Footer. Berada di bagian bawah setiap halaman, dan biasanya termasuk halaman laporan.

2.2.6 Navigation Layar

M enurut M athiassen, Nielsen dan Stage (2000,p344), ”Navigation diagram is a special kind of statechart diagram that focuser on the overall dynamics of the user interface”. Yang berarti bahwa Navigation Diagram adalah suatu statechart diagram khusus yang menekankan terhadap keseluruhan perubahan dari user interface. Dengan kata lain, navigation diagram adalah diagram yang menunjukkan keterlibatan dan transisi diantara windows dan interface.

2.3 Teori – Teori Khusus dari Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Produksi pada UD. KREAS I

2.3.1 Pengertian Produksi

M enurut Ahyari (1986, p6), produksi diartikan sebagai kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaat atau penciptaan fedah baru. Faedah atau manfaat ini dapat terdiri dari beberapa macam, misalkan faedah bentuk, waktu, tempat serta kombinasi dari faedah-faedah tersebut.

M enurut Hongren, Foster Dan Datar (1994, p3), produksi adalah koordinasi dan pemasangan ( assembly ) dari sumber daya untuk menghasilkan barang atau produksi merupakan penciptaan atau penambahan faedah bentuk, waktu, manfaat dan tempat atas faktor-faktor produksi sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan

(21)

manusia. Proses transformasi atau perubahan bentuk faktor-faktor produksi tersebut disebut proses produksi.

Dapat disimpulkan, produksi adalah suatu kegiatan yang memberikan manfaat dan menghasilkan produk yang merupakan perubahan faedah bentuk.

2.3.2 Penge rtian Prose s Produksi

M enurut Reksohadiprojo, Gitosudarmo ( 1986, p1), proses produksi diartikan sebagai cara, metode, teknik pelaksanaan produksi dengan memanfaatkan faktor – faktor produksi.

M enurut Ahyari ( 1986, 12), proses produksi diartikan sebagai cara, metode, maupun teknik bagaimana kegiatan penciptaan faedah baru atau penambahan faedah tersebut dilaksanakan

Jadi kesimpulannya, proses produksi adalah suatu cara, bentuk dan teknik bagaimana merubah faedah baru menjadi produk dalam factor-faktor produksi.

2.3.3 Penge rtian Akuntansi Biaya

M enurut M ulyadi (2001,p6), akuntansi biaya diartikan sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya. Obyek dari kegiatan akuntansi biaya adalah biaya.

M enurut Rayburn ( 1999, p3 ) akuntansi biaya dapat diartikan sebagai satuan yang lebih dari sekedar menghitung biaya produk untuk penilaian persediaan sebagaimana umunya kebutuhan pelaporan eksternal. Akuntansi biaya merupakan

(22)

kegiatan mengidentifikasi, mendefinisi, mengukur, melaporkan, dan menganalisis berbagai unsur biaya langsung dan biaya tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan produksi serta pemasaran terhadap barang dan jasa.

M enurut Carter dan Usry ( 2002, p11), akuntansi biaya dapat diartikan sebagai kegiatan perhitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikan kualitas, efisiensi, serta pembuatan keputusan. Juga mengacu pada akuntansi manajemen.

M enurut Hongren (2005,p3), akuntansi biaya dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan studi akuntansi yang mengukur dan melaporkan informasi keuangan dan non keuangan serta informasi lain yang terkait dengan perolehan atau penggunaan sumber daya organisasi.

Dapat disimpulkan, akuntansi biaya adalah suatu kegiatan dengan tujuan perhitungan biaya sampai melaporkan informasi kepada manajemen untuk pengambilan keputusan.

2.3.4 Akumulasi Biaya

M enurut Carter dan Usry (2002, p109-111), akumulasi biaya berdasarkan pesanan (Job Order Costing) seperti:

a. Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan (Job Order Costing), biaya produksi diakumulasikan untuk setiap pesanan (job) yang terpisah. Artinya perhitungan biaya berdasarkan pesanan sesuai dengan usaha yang diperlukan. Harus ada perbedaan penting dalam biaya per unit suatu pesanan dengan pesanan yang lain.

(23)

b. Perhitungan biaya pesanan diakumulasikan dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan overhead yang dibebankan ke setiap pesanan.

2.3.5 Pengertian Harga Pokok Produksi

M enurut Hongren, Foster, Datar ( 1994, p51 ) , harga pokok produksi dapat didefinisikan sebagai penjumlahan dari biaya yang dibagikan ke produk untuk tujuan tertentu.

M enurut Hansen dan M owen (1999, p82), harga pokok produksi dapat diartikan sebagai pencerminan terhadap total biaya barang yang diselesaikan selama periode berjalan.

M enurut Hilton ( 1999,p82), menyatakan “ the cost of goods manufactured is the cost of direct labour, direct material, and manufacturing overhead transferred from work in process inventory to finishes goods inventory during an accounting period”. yang berarti bahwa harga pokok produksi merupakan total biaya yang terdiri dari biaya tenaga kerja langsung, bahan baku langsung dan biaya overhead produksi yang dihitung mulai dari bahan baku dalam proses hingga barang jadi dalam suatu periode akuntansi.

Dapat disimpulkan, harga pokok penjualan adalah definisi dari total biaya yang terjadi dalam pembuatan suatu produk.

(24)

2.3.6 Pengertian Biaya

2.3.6.1 Klasifikasi biaya

M enurut Carter dan Usry (2002,p40-41), komponen – komponen biaya seperti:

1. Biaya bahan baku langsung.

Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang yang membentuk bagian integral dari produksi jadi dan dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya produk.

2. Biaya tenaga kerja langsung.

Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu.

3. Biaya overhead pabrik.

Overhead pabrik adalah semua biaya manufaktur yang tidak ditelususri secara langsung ke output tertentu. Overhead pabrik biasanya terdiri atas biaya bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung serta biaya-biaya tidak langsung lainnya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke produk selesai atau tujuan akhir biaya.

(25)

2.3.7 Pengertian Biaya Produksi

M enurut Rayburn ( 1999, p31 ) biaya produksi didefinisikan sebagai total dari biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk, yang terdiri atas biaya bahan langsung, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang atau jasa.

M enurut M ulyadi ( 2001,p14), biaya produksi adalah biaya – biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.

Dapat disimpulkan, biaya produksi adalah biaya- biaya yang digunakan untuk mengolah suatu barang atau jasa.

2.3.8 Analisis Varian

2.3.8.1 Pengertian Varian

M enurut Garrison dan Norren ( 2000, p407), varians dapat didefinisikan sebagai perbedaan anatara harga standart dengan harga dan penyimpangan standart harga dengan harga sesungguhnya serta kuantitas standart dengan kuantitas sesungguhnya. Tindakan dalam menghitung dan menginterpretasikan selisih disebut analisis selisih.

(26)

2.3.8.2 Varians Bahan baku

M enurut Garrison dan Norren ( 2000, p408), penentuan varians bahan baku langsung dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

1. Varians harga bahan baku langsung Dengan rumus perhitungan :

Varians : ( AQ X AP) – ( AQX SP ) Keterangan :

AQ = Actual Quantity of Inputs ( kuantitas input sesungguhnya )

AP = Actual Price ( harga sesungguhnya ) SP = Standart Price ( harga standart )

2. Varians efisiensi harga bahan baku langsung Dengan rumus perhitungan :

Varians : ( AQ X SP) – ( SQX SP )

Keterangan :

AQ = Actual Quantity of Inputs ( kuantitas input sesungguhnya )

SQ = Standart Quantity ( kuantitas standart ) SP = Standart Price ( harga standart )

(27)

2.3.8.3 Varians Tenaga Kerja

M enurut Garrison dan Norren ( 2000, p413), penentuan varians tenaga kerja langsung dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

1. Varians tenaga kerja langsung Dengan rumus perhitungan :

Varians : ( AH X AR) – ( AHX SR ) Keterangan :

AH = Actual hours ( jam kerja sesungguhnya )

AR= Actual Rate( tarif sesungguhnya ) SR = Standart Rate ( tarif standart )

2. Varians efisiensi tenaga kerja langsung Dengan rumus perhitungan :

Varians : ( AH X SR) – ( SH X SR)

Keterangan :

AH = Actual hours ( jam kerja sesungguhnya )

SR = Standart Rate ( tarif standart ) SH= standart Hours( jam kerja standart)

(28)

2.3.8.4 Varians Overhead Pabrik

Analisis overhead pabrik membutuhkan tingkat analisa yang lebih mendalam daripada analisa varians bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Hal ini karena komponen yang terlibat dalam overhead pabrik lebih dari satu item dan tiap item memerlukan hitungannya masing-masing. . M enurut Garrison dan Norren ( 2000, p416), penentuan varians overhead pabrik dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

1. Varians overhead pabrik Dengan rumus perhitungan :

Varians : ( AH X AR) – ( AH X SR )

Keterangan :

AH = Actual hours ( jam sesungguhnya ) AR= Actual Rate( tarif sesungguhnya ) SR = Standart Rate ( tarif standart ) 2. Varians efisiensi overhead pabrik

Dengan rumus perhitungan :

Varians : ( AH X SR) – ( SH X SR) Keterangan :

AH = Actual hours ( jam kerja sesungguhnya ) SR = Standart Rate ( tarif standart )

(29)

2.3.9 Jurnal Akuntansi Biaya

Dalam proses memproduksi suatu produk, maka terjadi beberapa pos – pos biaya yang dibuat jurnalnya, untuk dapat mengendalikan biaya – biaya yang dikeluarkan.

Jurnal-jurnal itu, antara lain :

1. Biaya Bahan

Bahan baku yang ditranfer dari gudang raw material ke divisi produksi.

Barang Dalam Proses xxx

Bahan Baku xxx 2. M enyelesaikan Aliran Biaya

Bahan baku yang telah diprroses menjadi barang jadi mengandung biaya tenaga kerja langsung dan biaaya overhead yang digabung ke dalam biaya produksi.

Barang jadi xxx

Barang Dalam proses xxx

Referensi

Dokumen terkait

Dalam menggunakan metode hands on learning diperlukan beberapa bahan dan perlu memperhatikan beberapa hal dalam mengajari anak yaitu, yang pertama keamanan untuk anak

Puji syukur kehadirat tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan ridho-nya, sehingga penyusun mampu menyelesaikan laporan ini tepat waktu dengan judul”KUNJUNGAN INDUSTRI

Namun kami menyadari bahwa rumusan Pasal 45 telah mencerminkan langkah-langkah yang perlu diambil oleh Pemerintah untuk menjelaskan apa~yang dimaksud dengan

5. Bila mahasiswa menerima tamu selain tamu dari akademik akan diberi sanksi berupa scorsing. Bila mahasiswa meninggalkan praktek selama praktek belum berakhir

Orang tua membimbing siswa untuk menjelaskan hal-hal yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah... Masih ingatkah kamu dengan kebiasaan Beni? Ya, ia

Dugaan potensi biomassa pada semua jenis tutupan lahan baik secara total maupun pada seluruh tingkat vegetasi yang dihitung menggunakan persamaan W4, menunjukkan hasil

Metode yang digunakan adalah uji aktivitas acc deaminase dilakukan pada media Dworkin – Foster (DF) dan PCR gen acdS menggunakan primer spesifik ACC serta analisis

Perhitungan harga pokok produksi dimulai dengan menjumlahkan biaya-biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik,