• Tidak ada hasil yang ditemukan

Promo Hypermart Dan Keputusan Membeli

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Promo Hypermart Dan Keputusan Membeli"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

PROMO HYPERMART DAN KEPUTUSAN MEMBELI

(Studi Korelasi antara Terpaan Promo Hypermart, Status sosial Ekonomi, dan Keputusan Membeli Pada Pemegang Mandiri Kartu Hypermart Solo Square di Kota Solo)

Oleh:

Agust Dwi Panca Pratiwi

D1207567

Diajukan untuk memenuhi persyaratan

guna memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Ilmu Komunikasi

Program S1 Non Reguler Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

(2)

commit to user

(3)

commit to user

(4)

commit to user

iv OTTO

Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu (QS. Al-Baqarah, 45)

Always be thankful to God for all blessings. Good or bad, there's always a reason and it's always for the best. (anonimous)

Focus less on your problems and focus more on living. You only have one life to live, take time to live it. (anonimous)

(5)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

...teruntuk diri sendiri dan teman-teman seperjuangan Komunikasi NonReg ’07.

Finally, yess.. we did!

... Bapak (Alm.), Ibu, Kakak-Adik

Terimakasih untuk semua cinta kasih. Tidak akan berhenti disini karena hidup

masih sangat panjang...

... my beloved hubby

(6)

commit to user

vi ABSTRAK

Agust Dwi Panca Pratiwi, D1207567, “TERPAAN PROMO HYPERMART DAN

KEPUTUSAN MEMBELI” (Studi Korelasi Tentang Terpaan Promo Hypermart, Status Status Sosial Ekonomi, dan Keputusan Pada Pemegang Mandiri Kartu Hypermart Solo Square di Kota Solo) Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, 2011.

Semakin banyaknya perusahaan ritel berwujud supermarket maupun mini- market yang berdiri, memacu pengusaha di bidang ini untuk memaksimalkan dan mempertahankan atau bahkan meningkatkan perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya. Peningkatan minat dan kepuasan konsumen merupakan suatu sasaran yang mendasar. Dalam rangka menarik minat konsumen dan bersaing dalam pasar global inilah, PT. Matahari Putra Prima Tbk bekerjasama dengan Bank Mandiri dengan menerbitkan kartu kredit co-branding Mandiri Hypermart. Aliansi kerjasama Mandiri Hypermart yang lebih unggul dari kompetitor serupa di kota Solo membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang promo Hypermart Mandiri dan keputusan membeli di Hypermart Solo Square dan untuk mengetahui apakah promo yang selalu dilakukan Hypermart mampu mempengaruhi khalayak dan meningkatkan penjualan produk dari kedua belah pihak.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan terpaan promo Hypermart, status sosial ekonomi, dan keputusan membeli pada pemegang Mandiri Kartu Hypermart di kota Solo. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dan bersifat kuantitatif, dengan sampel pemegang Mandiri Kartu Hypermart yang berbelanja di Hypermart Solo Square kota Solo sebanyak 91 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini mengguunakan metode angket (kuesioner) dengan teknik analisis korelasi Product Moment Pearson dan Korelasi Parsial.

(7)

commit to user

vii ABSTRACT

"HOW HYPERMART PROMOTIONS INFLUENCE THE PURCHASING DECISION" (A Corelating Study on Hypermart Promotions, Purchasing Decisions, and Hypermart Mandiri Card Holders' Social Statuses in Solo) Final paper Communication Department, Faculty of Social and Politics studies), Sebelas Maret University, 2011.

The more retail companies in the forms of both supermarkets and minimarkets, the more it makes business people in this field to maximize and maintain, or even improve their business so that they can compete with other similar companies. The improvement of buyers' interest and satisfaction has become one of their fundamental objectives. In order to attract buyers' interests and to compete in this business, PT Matahari Putra Prima Tbk and Bank Mandiri establish a cooperation by issuing co-branding Hypermart Mandiri credit cards. Alliance cooperation Mandiri Hypermart which is higher than similar competitor makes researches interested in conducting research anad see if promotion always able to influence the audience and increase sales on both sides.

This research aims to find if there is a corelation between Hypermart promotions, economy and social statuses, and purchasing decisions made by Hypermart Mandiri card holders in Solo. The method used in this research is corelational and quantitative, with samples of 91 Hypermart Mandiri card holders in Solo Square. The method used in collecting the data is questionaires and the analysis method used Product Moment Pearson corelation and Partial corelation.

(8)

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil’ alamin, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, hingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul PROMO HYPERMART DAN KEPUTUSAN MEMBELI (Studi Korelasi Antara Terpaan Promo Hypermart, Status Sosial Ekonomi, dan Keputusan Membeli Pada Pemegang Mandiri Kartu Hypermart Solo Square di Kota Solo) ini sebagai salah satu syarat untuk kelulusan dalam meraih gelar sarjana Ilmu Komunikasi

Universitas Sebelas Maret.

Dengan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya dalam penulisan skripsi ini:

1. Ibu Dra. Christina Tri Hendriyani, M.Si, selaku dosen pembimbing I yang telah

meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dan saran yang bermanfaat dalam

menyelesaikan skripsi penulis.

2. Ibu Dra. Indah Budi R, SE., M. Hum, selaku dosen pembimbing II yang juga telah

memberikan banyak masukan dalam penulisan skripso penulis. Terima kasih atas saran

dan ilmunya selama bimbingan.

3. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat

disebutkan satu persatu. Saya tidak bisa menyebutkan nama pernama, karena kalian

semua sama bermakna.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan naskah ini masih jauh dari sempurna dan

masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang

(9)

commit to user

ix

Akhir kata penyusun berharap naskah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi

pembaca.

Surakarta, Maret 2011

Penulis

(10)

commit to user

x

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

PERSETUJUAN ... Error! Bookmark not defined. PENGESAHAN ... iii MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI...x

DAFTAR TABEL...xiii

DAFTAR GAMBAR...xv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...4

C. Tujuan Penelitian...4

D. Manfaat Penelitian...5

E. Kerangka Teori...5

F. Hipotesis Penelitian...23

G. Definisi Konseptual dan Opearsional...24

H. Metodologi Penelitian...35

1. Tipe Penelitian...35

2. Lokasi Penelitian...35

(11)

commit to user

xi

4. Teknik Pengumpulan Data...37

5. Teknik Analisis Data...38

BAB II. DESKRIPSI LEMBAGA A. Gambaran Umum Hypermart...42

1. Sejarah Singkat Hypermart...42

2. Logo dan Visi Misi Hypermart...43

3. Prestasi Hypermart...44

B. Gambaran Umum Bank Mandiri...45

1. Sejarah Singkat Bank Mandiri...45

2. Logo dan Visi Misi Bank Mandiri...47

3. Anak Perusahaan Bank Mandiri...48

C. Gambaran Umum Mandiri Kartu Hypermart...50

1. Deskripsi Singkat Pemegang Mandiri Kartu Hypermart...50

2. Keuntungan Mandiri Kartu Hypermart...52

BAB III. PENYAJIAN DATA

1. Korelasi Product Moment Pearson...77

(12)

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel I. 1 Komunikasi Pemasaran Terpadu ... 8

Tabel III. 1 Jenis Kelamin Responden ... 54

Tabel III. 2 Frekuensi Terpaan Info Promo Hypermart 3 bulan Terakhir ... 55

Tabel III. 3 Perhatian Responden Terhadap Info Promo Hypermart ... 56

Tabel III. 4 Pemahan Responden Terhadap Info Promo Hypermart ... 57

Tabel III. 5 Ketertarikan Responden Terhadap Info Promo Hypermart ... 58

Tabel III. 6 Ketertarikan Responden Terhadap Barang Promo Hypermart ... 59

Tabel III. 7 Ketertarikan Responden Terhadap Jumlah Besarnya Promo ... 59

Tabel III. 8 Ketertarikan Untuk Mengetahu Info Promo Hypermart Selanjutnya ... 60

Tabel III. 9 Manfaat Info Hypermart Bagi Responden ... 61

Tabel III. 10 Persentase Terpaan Promo Hypermart Terhadap Responden ... 62

Tabel III. 11 Keputusan Membeli Setelah Mendapat Info ... 63

Tabel III. 12 Keputusan Membeli Berdasarkan Barang Promo ... 64

Tabel III.13 Kepuasan Dengan Barang Promo ... 65

Tabel III.14 Keputusan Membeli Berdasarkan Besar Promo...66

Tabel III. 15 Kepuasan Dengan Besar Promo ... 66

Tabel III. 16 Keputusan Membeli Untuk Memanfaatkan Jasa Kartu Kredit ... 67

Tabel III. 17 Kepuasan Terhadap Jasa Kartu Kredit... 68

Tabel III. 18 Keputusan Membeli Karena Kebutuhan ... 69

Tabel III. 19 Barang Promo Sesuai Kebutuhan ... 70

Tabel III. 20 Kepuasan Terhadap Kerjasama Hypermart-Mandiri ... 71

Tabel III. 21 Persentase Keputusan Membeli Berdasarkan Promo Hypermart ... 72

Tabel III. 22 Pendidikan Terakhir Responden ... 73

(13)

commit to user

xiii

Tabel III. 24 Penghasilan Rata-Rata Perbulan Responden ... 74

Tabel III. 25 Persentase Tingkat Ekonomi Responden ... 75

Tabel IV. 1 Hasil Uji Korelasi Product Moment Pearson ... 77

Tabel 1V. 2 Interpretasi Koefisien Product Moment dan Kekuatan Hubungan...78

(14)

commit to user

xiv

TABEL GAMBAR

Gambar I. 1 Bagan Proses Keputusan Pembelian ... 21

Gambar I. 3 Hubungan Antar Variabel ... 23

Gambar II. 1 Logo Hypermart ... 43

Gambar II. 2 Logo Bank Mandiri ... 47

(15)

commit to user

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tantangan utama yang dihadapi perusahaan saat ini adalah bagaimana membangun

dan mempertahankan usaha yang sehat dalam pasar dan lingkungan usaha yang cepat

berubah. Saat ini banyak perusahaan yang memutuskan lebih berorientasi kepada pasar dan

pelanggan dalam semua kegiatan. Disisi lain tingkat usaha yang semakin ketat menuntut

perusahaan untuk meningkatkan fungsi dan sumber daya internal yang ada, khususnya pada

kegiatan pemasaran sebagai ujung tombak perusahaan dalam meningkatkan penjualan.

Seperti yang telah diketahui bahwa perekonomian bangsa Indonesia telah memasuki

suatu zaman globalisasi dimana dunia usaha secara terbuka bersaing dan bebas memasarkan

produk maupun jasanya dengan menarik minat konsumen sebanyak-banyaknya melalui iklan

maupun promosi secara gencar. Fenomena ini juga yang sedang terjadi dalam dunia

perbankan Indonesia yang selama ini belum sepenuhnya bebas dari masa krisis. Hal inilah

yang mengakibatkan persaingan semakin kuat dalam dunia perbankan, dapat dilihat beberapa

tahun ini dimana banyak bank yang dilikuidasi dan beberapa bank terpaksa melakukan

merger karena tidak mampu menarik modal dari investor untuk membuat bank tersebut tetap

bertahan di dalam perekonomian Indonesia dan ketatnya persaingan sekarang ini. Oleh

karena hal inilah, tidak ada alasan bagi perbankan untuk tetap mempertahankan strategi

pemasaran yang selama ini digunakan, strategi baru telah menuntut perbankan Indonesia

untuk menciptakan terobosan baru yang harus semakin inovatif, kreatif, dan efektif untuk

(16)

commit to user

2

Di lain pihak, semakin banyaknya perusahaan ritel berwujud supermarket maupun

mini- market yang berdiri, memacu pengusaha di bidang ini untuk memaksimalkan dan

mempertahankan atau bahkan meningkatkan perusahaan agar dapat bersaing dengan

perusahaan sejenis lainnya. Dalam upaya memberikan kepuasan dan kenyamanan bagi

konsumen, serta untuk menghasilkan tanggapan yang sesuai dengan keinginan konsumen,

maka perusahaan perlu menentukan suatu strategi kebijakan yang tepat dan terpadu.

Dalam upaya memberikan kepuasan dan kenyamanan serta bersaing dalam pasar

global inilah, PT. Matahari Putra Prima Tbk bekerjasama dengan Bank Mandiri menerbitkan

kartu kredit co-branding Mandiri Hypermart. Hal ini merupakan salah satu aliansi strategis

yang dilakukan oleh kedua perusahaan untuk dapat memperluas pasar, mendorong program

loyalitas pelanggan yang secara tidak langsung akan menciptakan pertumbuhan positif atas

bisnis yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan kedua belah pihak.

Co-branding yang dilakukan dua perusahaan tak hanya dilakukan oleh Mandiri

Hypermart. Terdapat kompetitor Hypermart di bidang retail yang melakukan usaha sejenis

untuk meningkatkan penjualan pasar yaitu BCA Carrefour, namun kerjasama BCA Carrefour

tak berjalan lama dan berakhir pada bulan April dan akan digantikan oleh PT. Bank Mega

Tbk.

Co-branding Mandiri Hypermart ini resmi diluncurkan di kota Solo pada Agustus

2008 ini merupakan kartu kredit dengan fitur yang akan memberikan banyak kemudahan dan

kenyamanan bertransaksi karena proses transaksi akan lebih mudah dan lebih cepat, serta

berbagai fasilitas dan kemudahan layanan kartu kredit yang dimiliki Bank Mandiri akan dapat

(17)

commit to user

3

ditawarkan diharapkan dapat menarik minat khalayak untuk menggunakan kartu kredit

tersebut.

Kartu kredit merupakan salah satu produk dari bank yang masih menjadi andalan

dalam menarik investor. Mudahnya persyaratan untuk memilikinya membuat tidak sedikit

orang menggunakannya. Meski hanya sepotong plastik, kartu kredit bisa membuat hidup

lebih nyaman. Namun, sebenarnya kenyamanan dapat berbalik menjadi beban karena harus

menanggung berbagai biaya produk yang dibeli maupun bunga konsekuensi bagi pemegang

dan pengguna kartu kredit. Motivasi awal memiliki kartu kredit mungkin hanya karena lebih

mudah dibawa dan lebih aman, dengan kata lain kartu kredit lebih efisien. Orang mungkin

berfikir tidak mempunyai uang seseorang tetap bisa mendapatkan barang yang diinginkan

atau dibutuhkan.

Aliansi kerjasama Mandiri Hypermart yang lebih unggul dari kompetitor serupa di

kota Solo membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang promo Hypermart

Mandiri dan keputusan membeli di Hypermart Solo Square dan untuk mengetahui apakah

promo yang selalu dilakukan Hypermart mampu mempengaruhi khalayak dan meningkatkan

penjualan produk dari kedua belah pihak.

Dalam penelitian tentang promo Hypermart ini, akan dibahas apakah terdapat

hubungan antara terpaan promo Hypermart bagi khalayak pemegang kartu kredit Mandiri

Hypermart terhadap keputusan membeli di Solo Square kota Solo, selain itu apakah

hubungan tersebut murni ataukah karena terdapat pengaruh dari status sosial ekonomi. Promo

tersebut diharapkan dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi pemegang kartu kredit

(18)

commit to user

4

loyalitas konsumen untuk tetap menjadi nasabah bank Mandiri maupun konumen

supermarket Hypermart.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka penulis merumuskan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara promo Hypermart dengan keputusan

membeli pada pemegang Mandiri kartu Hypermart di Solo Square kota Solo?

2. Apakah hubungan yang signifikan antara promo Hypermart dan keputusan membeli

tersebut murni ataukah karena pengaruh status sosial ekonomi pada pemegang Mandiri

kartu Hypermart di Solo Square kota Solo?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini diadakan dengan tujuan untuk:

1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara promo Hypermart

dengan keputusan membeli pada pengguna kartu kredit Mandiri Hypermart di Solo

Square kota Solo.

2. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara promo Hypermart dan keputusan

membeli tersebut murni ataukah karena pengaruh status sosial ekonomi pada

(19)

commit to user

5 D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis

Selain sebagai syarat menyelesaikan pendidikan, juga dapat menambah khasanah ilmu

pengetahuan bidang ilmu komunikasi pemasaran, dan melatih penulis untuk dapat

menerapkan teori-teori yang diperoleh dari perkuliahan.

2. Bagi perusahaan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan masukan bagi perusahaan

untuk mengevaluasi dan menyusun strategi dalam rangka memenuhi harapan

konsumen

3. Bagi perguruan tinggi

Dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam penelitian

selanjutnya.

E. Kerangka Teori

Didalam suatu penelitian, kerangka teori dapat membantu dalam menentukan arah

penelitian serta dalam memilih konsep-konsep yang tepat guna pembentukan

hipotesa-hiotesa. Oleh karena itu, pada bagian ini akan dipaparkan tentang teori-teori yang sekiranya

dapat mendukung penjelasan selanjutnya mengenai penelitian ini. Sebagai penjelasan lebih

lanjut, akan diuraikan satu persatu kerangka pemikiran teori.

Pengetian komunikasi yang diungkapkan oleh Dahn Suganda adalah komunikasi

adalah sebagai proses transfer dari pikiran atau ide seseorang sebelumnya yang

(20)

commit to user

6

kata-kata atau isarat-isarat tersebut lalu diterjemahkan lagi melalui proses dalam pikiran

kemudian jawaban sebagai feed back terhadap pesan yang disampaikan tadi1.

Komunikasi diperlukan dalam berbagai aktivitas sosial, termasuk dalam dunia

bisnis yang memiliki ciri khusus dalam hal pengenalan pesan pokok dari produk yang

ditawarkan yang sering disebut dengan pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu dari

kegiatan- kegiatan pokok perusahaan yang dewasa ini semakin memegang peranan penting,

dimana pemasaran berpacu seiring dengan kemajuan tingkat teknologi dan perekonomian

dunia dewasa ini. Karena perkembangannya yang demikian pesat, maka sistem pemasaran

semakin lama semakin kompleks dimana pada akhirnya pemasaran akan memasuki semua

fase aktivitas dunia usaha dan telah mengambil kedudukan produksi sebagai problem yang

utama.

Pemasaran merupakan suatu terjemahan yang berasal dari kata "marketing" yang

mempunyai pengertian yang sangat luas sesuai dengan perkembangan ekonomi dan

teknologi. Menurut Kotler dalam bukunya Prinsip-Prinsip Pemasaran, dikatakan bahwa

Pemasaran adalah proses sosial dan menejerial di mana individu dan kelompok memperoleh

apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk

serta nilai dengan pihak lain2. Pemasaran berarti menata, mengolah pasar untuk menghasilkan

pertukaran dengan tujuan memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Kegiatan pemasaran suatu perusahaan tidak dapat lepas dari yang namanya

komunikasi. Kesatuan komunikasi dan pemasaran sangat menentukan keberhasilan

1

Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003.,hal. 5

2

(21)

commit to user

7

keseluruhan misi pemasaran karena komunikasi pemasaran mempresentasikan gabungan

semua unsur dalam bauran pemasaran yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan

menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau klien. Berbagai bentuk

komunikasi pemasaran dilakukan untuk mempromosikan produk yang ditawarkan sekaligus

untuk mencapai tujuan finansial maupun nonfinansial.3

Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang

berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/ membujuk, dan atau mengingatkan pasar

sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada

produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.4

Dalam perjalanannya, komunikasi pemasaran mengalami suatu kemajuan penting

dimana telah terjadi satu tren aplikasi dengan istilah komunikasi pemasaran terpadu

(Integrated Marketing Communications). Komunikasi pemasaran terpadu menggunakan

semua bentuk komunikasi pemasaran yang relevan serta yang dapat diterima oleh pelanggan

dan calon pelanggan.5

Seluruh usaha komunikasi pemasaran diarahkan kepada pencapaian satu atau lebih

tujuan, seperti: (1). Membangkitkan keinginan akan suatu kategori produk, (2). Menciptakan

kesadaran akan merek (brand awarness), (3). Mendorong sikap positif terhadap produk dan

mempengaruhi niat (intentions), serta (4). Memfasilitasi pembelian. Dalam proses pemasaran

3

J. Supranto & Nandan Limakrisna, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Mitra Wacana Media, jakarta, 2007. Hal. 4

4

Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran Edisi II, Andi Offset, Yogyakarta, 1997, hal. 98

5

(22)

commit to user

8

ada empat elemen pokok yang dikenal dengan istilah marketing mix (bauran pemasaran):

produk (product), saluran distribusi atau dikenal sebagai tempat (place), harga (price), dan

komunikasi pemasaran atau promosi (promotion), sedangkan promotion mix sebagai

kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, penjualan pribadi

(personal selling), dan alat promosi yang lain yang semua direncanakan untuk mencapai

Sumber: De Pelsmacker, 2001, hal. 61

6

(23)

commit to user

9

Salah satu strategi pemasaran yang menjadi tujuan dari sebuah perusahaan adalah

kegiatan promosi (promotional mix) yang tercakup di dalamnya adalah promosi penjualan.

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Pada

hakekatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran.

Atas dasar definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi adalah salah satu

alat dari komunikasi persuasi yang digunakan oleh penjual kepada pembeli dan atau calon

pembeli agar sikap dan tingkah lakunya berubah untuk mengarah kepada tindakan yang dapat

menciptakan pertukaran dalam iklim pemasaran yang menguntungkan.

Ada lima jenis promosi yang biasa disebut sebagai bauran promosi yaitu, penjualan

tatap muka (personal selling), periklanan (advertising), pemasaran langsung (direct

marketing), promosi penjualan (sales promotion), dan publisitas (public relation and

publicity).7

a. Personal Selling, yaitu komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.

b. Periklanan ( advertising), merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang disadari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk menimbulkan pembelian. AMA (American Marketing Association) mendefinisikan iklan sebagai semua bentuk layanan untuk mempresentasikan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara non personal dan sponsor yang jelas. Sedangkan yang dimaksud dengan periklanan adalah seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan iklan. Iklan memiliki empat fungsi utama yaitu: menginformasikan khalayak mengenai seluk beluk produk (informative), mempengaruhi khalayak untuk membeli (persuative), dan menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak (reminding), serta menciptakan

7

(24)

commit to user

10

suasana yang menyenangkan suatu khalayak untuk menerima dan mencerna informasi (entertainment).8

c. Pemasaran langsung (direct marketing), adalah sistem pemasarn yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulakn respon yang terukur atau transaksi di sembarang. Dalam direct marketing, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos, atau dengan datang langsung ke tempat pemasar. Di satu sisi, dengan berkembangnya sarana transportasi dan komunikasi mempermudah kontak dan transaksi dengan pasar, dimana perusahaan relatif mudah mendatagi langsung calon pelanggan ataupun menghubungi via telepon atau surat. d. Promosi penjualan (sales promotion), adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Melaui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana sebelumya) atau mengupayakan kerja sama yang lebih erat dengan pengecer.9 Promosi penjualan yaitu kegiatan pemasaran yang mendorong pembelian dengan lebih meningkatkan pada penjualan produk. Ada beberapa metode Sales Promotion yang ditujukan kepada konsumen setempat seperti pemberian contoh barang, kupon atau nota, hadiah/ kupon berhadiah, undian atau rabat untuk perayaan.

e. Publisitas (publicity), adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang, dan jasa secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu. Publisitas merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan. Dibandingkan dengan iklan, publisitas mempunyai kredibilitas yang lebih baik, karena pembenaran (baik langsung maupun tidak langsung) dilakukan oleh pihak lain selain pemilik iklan. Disamping itu karena pesan publisitas dimasukkan dalam berita atau artikel koran, tabloid, majalah, radio, dan televisi, maka khalayak tidak memandangnya sebagai komunikasi promosi. Publisitas juga dapat memberi informasi lebih banyak dan lebih terperinci daripada iklan. Namun demikian, karena tidak ada hubungan perjanjian antara pihak yang diuntungkan maka tidak dapat mengatur kapan publisitas itu akan disajikan atau bagaimana publisitas tersebut disajikan. Selain itu, publisitas tidak mungkin diulang-ulang seperti iklan. Oleh karena itu, kini publisitas biasanya merupakan bagian dari departemen humas perusahaan.10 publisitas merupakan hasil dari publikasi. Setiap fungsi dan tugas public relation adalah menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui kerjasama dengan pihak pers/ wartawan lewat berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas diketahui oleh publik.11

8

Fandy Tjiptono, Op. cit. , hal. 226

9

Ibid, hal. 229

10

Ibid, hal. 228

11

(25)

commit to user

11

Kegiatan promosi itu sendiri dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu promosi

langsung dan promosi tidak langsung. Untuk promosi langsung, cara-cara yang lazim

digunakan ada1ah membuat peragaan/ display, membuat barang cetakan (brochur,

booklet), mengadakan pameran-pameran khusus serta pemberian rabat selama jangka

waktu tertentu.12

Pada promosi tidak langsung, biasanya menggunakan cara-cara seperti: pemberian

informasi dalam bentuk barang cetakan, publikasi dalam majalah-majalah profesi yang

beredar di daerah perusahaan penyalur, melakukan kunjungan ke perusahaan penyalur,

mengadakan pertemuan dengan perusahaan penyalur untuk memberikan informasi,

menyelenggarakan workshop, serta mengundang wakil perusahaan penyalur untuk

berkunjung.

Tujuan dari diadakannya kegiatan promosi adalah sebagai berikut:13

a. Modifikasi tingkah laku.

Kegiatan promosi bertujuan untuk mengubah dan memperkuat tingkah laku dan pendapat yang ada.

b. Memberitahu.

Biasanya, kegiatan promosi dengan tujuan meemberitahu ini dilakukan pada awal siklus kehidupan suatu produk karena produk belum dikenal oleh konsumen.

c. Membujuk.

Promosi diarahkan untuk membujuk calon konsumen sehingga mereka tertarik dan akhirnya mau membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

d. Mengingatkan.

Promosi ini dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan tingkat loyalitas pelanggan serta mempertahankan brand yang sudah ada.

Sedangkan dalam hal bagaimana terpaan promo Hypermart dapat

mempengaruhi keputusan membeli pada pemegang Mandiri kartu Hypermart Solo

12

Terence A. Shimp, Op. Cit, hal. 6

13

(26)

commit to user

12

Square kota Solo juga melalui beberapa fase, yang dikenal dengan model AIDCA

yang dikemukakan oleh Phil Astrid S. Susanto dapat dijelaskan sebagai berikut:14

1. Attention (perhatian)

Pesan yang disampaikan terlebih dahulu memberitahukan apa yang dapat diberikan atau dalam kata lain berusaha menarik perhatian audience tentang produk barang atau jasa.

2. Interest (minat)

Menggunakan strategi komunikasi yang dapat menimbulkan minat terhadap produk barang atau jasa antara lain dengan cara peragaan, gambar, judul yang menarik, menunjukkan manfaat yang diperoleh bila memakai barang atau jasa yang dianjurkan.

3. Desire (keinginan)

Mengadakan daya tarik terhadap perasaan langsung dapat ditangkap komunikan.

4. Conviction (keyakinan)

Menimbulkan keyakinan dalam diri calon konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Dapat dicapai bila faktor suasana, nada, logika dalam argumentasi, pembuktian terhadap kebenaran pernyataan isi pesan.

5. Action (tindakan)

Setelah menerima pesan diharapkan orang tergerak hatinya untuk bertindak.

Promosi menciptakan pola-pola konsumsi baru yang sebenarnya tidak

mendasar. Produk tidak sesuaikan dengan kebutuhan, tapi kebutuhan justru direkayasa

dan disesuaikan. Ditambah dengan kemajuan teknologi dunia sekarang ini, memudahkan

konsumen untuk mendapatkan atau mengkonsumsi barang ataupun jasa yang sebenarnya

tidak mereka butuhkan sama sekali. Salah satu alat yang dapat membuat konsumen

merekayasa kebutuhan mereka adalah kartu kredit yang merupakan salah satu alat

pembayaran selain uang tunai, cek, ataupun wesel. Alat ini digunakan sebagai ganti uang

tunai bagi konsumen yang berbelanja.

Khalayak dapat dipengaruhi oleh promosi sebagaimana yang dapat ditelaah

dalam teori periklanan yaitu teori S-O-R (Stimulus-Organisme-Respon). Teori S-O-R

14

(27)

commit to user

13

mengemukakan bahwa tingkah laku sosial dapat dimengerti melalui suatu analisa dari

stimuli yang diberikan dan dapat mempengaruhi reaksi yang spesifik dan didukung oleh

hukuman maupun penghargaan sesuai dengan reaksi yang terjadi.15

Pendekatan teori S-O-R lebih mengutamakan cara-cara pemberian imbalan

yang efektif agar komponen konasi dapat diarahkan pada sasaran yang dikehendaki.

Sedangkan pemberian informasi adalah penting untuk dapat berubahnya komponen

kognisi. Komponen kognisi itu merupakan sistem dalam menetukan arah dan tingkah

laku seseorang. Dalam penentuan arah itu terbentuk pula motif yang mendorong tingkah

laku tersebut. Dinamika tingkah laku disebabkan pengaruh internal dan eksternal.16

Dalam penelitian ini, menurut teori S-O-R para pengunjung yang menggunakan

menggunakan Mandiri kartu Hypermart diberikan stimulus oleh pihak Hypermart berupa

promo potongan harga untuk keperluan rumah tangga termasuk didalamnya makanan

dan kebutuhan lainnya yang mungkin saat ini sedang mereka butuhkan.

Dengan adanya stimulus tersebut, konsumen yang merupakan organisme

kemudian menjatuhkan perhatian dan mulai memahami promo tersebut memberikan

kemudahan bagi mereka. Pertama, mereka dapat memperoleh barang kebutuhan yang

mereka inginkan tanpa mengeluarkan biaya (berupa uang tunai) saat itu juga, kemudian

mereka mendapatkan barang-barang tersebut dengan harga relatif lebih murah

dibandingkan apabila mereka tidak menjadi pemilik kartu kredit tersebut.

Setelah stimulus tersebut mulai mereka pahami, konsumen memberikan respon

dengan membeli menggunakan kartu kredit mereka. Barang yang mereka beli bisa

merupakan barang yang benar-benar mereka butuhkan, bisa juga barang yang tidak

15

Sumartono, Terperangkap Dalam Iklan Televisi, Alfabeta, Bandung, 2002, hal. 43

16

(28)

commit to user

14

mereka butuhkan saat ini. Atau dengan kata lain mereka terpengaruh oleh terpaan promo

Hypermart dan kemudahan yang ditawarkan oleh Mandiri kartu Hypermart.

Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Russel S. Winner, Haas School

Of Business di universitas California Barkeley, bahwa diskon merupakan fenomena yang

istimewa dalam pilihan perilaku konsumen terutama pada barang-barang yang tahan

lama, hal ini dikarenakan produk setiap saat berganti dan diskon sangat diperlukan

terutama untuk barang-barang kebutuhan rumah tangga.17

Mempelajari perilaku konsumen akan mempelajari bagaimana cara sesorang

mengambil keputusan dan menggunakan sumber dayanya, baik yang berupa uang,

waktu, maupun upaya, terutama dalam kaitannya dengan pengkonsumsian produk.

Konsumen membeli barang dan jasa adalah untuk memuaskan berbagai keinginan dan

kebutuhan. Barang dan jasa itu sendiri tidak sepenting kebutuhan dan keinginannya,

melainkan kegunaan yang dapat diberikan oleh barang tersebut, dengan kata lain

kemampuan barang tersebut untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen itu

sendiri.18

Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,

mengkonsumsi, dan menghabiskan produk, termasuk keputusan yang mendahului dan

mengikutinya. Perilaku konsumen lebih menekankan perilaku konsumen sebagai suatu

proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas individu untuk

mengevaluasi, memperoleh atau mengatur barang dan jasa .19

17

Winner S. Russel, Discounting and It’s Impact on Durables Buying Decisions, Jurnal Internasional. 18

J. Supranto & Nandan Limakrisna, Op. Cit., hal. 3

19

(29)

commit to user

15

Konsumen membeli barang dengan tujuan untuk memenuhi keinginannya

sekaligus memuaskan kebutuhannya tersebut. Pembelian oleh konsumen ini dilakukan

karena adanya motif. Untuk memahami motivasi yang mendasari dan mengarahkan

perilaku konsumen dalam melakukan pembelian. Banyak pendapat dan argumentasi

tentang perilaku konsumen.20

Dalam teori- teori konsumen ada empat teori yang di kedepankan yaitu:21

a. Teori ekonomi

Dalam teori ini dikatakan bahwa konsumen selalu berusaha untuk memaksimalkan

kepuasannya dan selalu bertindak rasional. Para konsumen akan berusaha untuk

memaksimalkan kepuasannya selama kemampuan finansialnya memungkinkan.

Selama utilitas marginal yang diperoleh dari pembelian produk masih lebih besar

atau sama dengan biaya yang dikorbankan, maka konsumen akan membeli suatu

produk.

b. Teori Psikologi

Menurut teori ini perilaku konsumen dipengaruhi dorongan psikologi. Ada

beberapa yang termasuk dalam golongan ini dan selanjutnya dapat digolongkan

menjadi dua bagian besar yaitu:

Teori Pembelajaran

Teori ini menyatakan bahwa perilaku konsumen merupakan hasil belajar dari

akumulasi pengalaman selama hidupnya. Apabila suatu produk

mengecewakan, konsumen akan berfikir dua kali untuk memilihnya lagi.

20

Ibid. , hal. 82

21

(30)

commit to user

16

Pilihan konsumen bukan hanya berdasarkan pada hasil belajar dari

pengalaman sendiri tetapi juga dari pengalaman orang lain.

Teori Motivasi

Teori ini di dasarkan pada asumsi individu yang dipengaruhi oleh adanya

keinginan dan adanya motif yang tersembunyi.

c. Teori sosiologi

Teori ini menyatakan bahwa perilaku konsumen dipengaruhi oleh lingkungan

sosialnya, seperti keluarga, dan kelompok–kelompok lain. Hal ini membuat individu

berusaha mengharmoniskan perilakunya dengan apa yang dianggap pantas oleh

lingkungan sosialnya.

d. Teori Antropologi

Teori ini menerangkan bahwa sikap dan perilaku konsumen dipengaruhi berbagai

faktor-faktor yang ada dilingkungan masyarakat antara lain: kebudayaan dan kelas

sosial.

Kemudian terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen,antara

lain:22

a. Faktor kebudayaan

Faktor budaya mempunyai pengaruh yang sangat luas paling dalam pada perilaku

konsumen. Kebudayaan adalah simbol dan fakta yang kompleks, yang diciptakan

oleh manusia kemudian diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan

pengatur tingkah laku dalam masyarakat yang ada.

Faktor – faktor kebudayaan adalah:

22

(31)

commit to user

17

a) Sub Budaya

Sub budaya adalah kelompok orang dengan system nilai terpisah berdasarkan

pengalaman dan situasi kehidupan sub budaya yang timbul karena faktor ras,

kebangsaan, agama, lokasi geografis, dan lain sebagainya.

b) Kelas Sosial

Kelas sosial merupakan perbedaan masyarakat ke dalam kelas secara

bertingkat dan memiliki nilai, kepentingan, atau minat dan pemilihan yang

sama. Dalam masyarakat terdapat tiga golongan antara lain:

(1) Golongan atas: konsumen pada golongan ini adalah segmen pasar

produk-produk mewah.

(2) Golongan menengah: konsumen pada golongan ini adalah segmen

pasar untuk produk-produk mewah keperluan rumah tangga.

(3) Golongan bawah: konsumen pada golongan ini adalah segmen pasar

untuk produk-produk sederhana untuk keperluan sekunder atau

barang-barang sederhana lainnya.

Pembagian ketiga golongan tersebut didasarkan pada tingkat

pendapatan. Perilaku konsumen pada golongan atas lebih mengutamakan

kualitas barang yang dikonsumsi, sedangkan golongan bawah lebih

mengutamakan rendahnya harga barang, sehingga untuk menyusun program

pemasaran yang baik pemasar harus mengetahui perilaku dari masing-masing

kelas sosial yang akan dijadikan segmennya.

b. Faktor Sosial

a) Kelompok referensi

Kelompok ini mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung pada

(32)

commit to user

18

masyarakat, kelompok kerja, dan lain sebagainya. Masing-masing kelompok

mempunyai pelopor opini yang mempengaruhi anggota lain dalam hal ini

membeli suatu produk.

b) Keluarga

Keluarga mempunyai pengaruh yang sangat kuat dalam pembelian. Peranan

setiap anggota setiap anggota dalam membeli berbeda-beda menurut macam

barang yang dibeli, selera, dan kegunaan barang yang dibeli.

c) Peran dan Status

Posisi seseorang mempengaruhi dalam pembelian suatu produk. Di mana

pembelian suatu produk dapat mencerminkan peran dan status seseorang atau

golongan tertentu.

c. Faktor-faktor pribadi

a) Usia dan tahap siklus hidup

Kebutuhan dan keinginan dari konsumen selalu berubah-ubah selama

hidupnya dengan menyesuaikan usia yang terus bertambah. Pembelian di

bentuk oleh tahap siklus hidup individu sehingga pemasar hendaknya

memperlihatkan perubahan minat pembelian yang terjadi serta berhubungan

dengan siklus hidup manusia.

b) Pekerjaan

Pola konsumsi individu juga dipengaruhi oleh pekerjaan yang di gelutinya.

c) Situasi ekonomi

Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi sikap individu dalam mengambil

(33)

commit to user

19

d) Gaya hidup

Pola hidup konsumen tercermin dalam aktivitas, minat dan opini. Gaya hidup

konsumen menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi

dengan lingkungannya.

e) Kepribadian

Kepribadian adalah sekumpulan karakteristik perilaku yang dimiliki oleh

individu dan bersifat permanen. selain itu kepribadian merupakan pola

perilaku yang konsisten dan bertahan lama.

d. Faktor-faktor psikologi

Kebutuhan yang bersifat psikologis adalah kebutuhan yang timbul dari keadaan

psikologis tertentu seperti kebutuhan untuk diakui, harga diri, atau kebutuhan

untuk dapat diterima di lingkungannya. Sedangkan yang lainnya berpendapat

bahwa Pilihan pembelian seseorang juga dipengaruhi oleh empat faktor

psikologis antara lain: motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap.23

Empat faktor tersebut dijabarkan sebagai berikut:

a) Motivasi

Motivasi adalah Kebutuhan yang mendorong seseorang secara kuat untuk

mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut. Suatu kebutuhan akan menjadi

motivasi apabila kebutuhan itu telah mencapai tingkat tertentu.

b) Persepsi

Persepsi adalah proses seseorang dalam memilih, mengorganisir dan

menginterprestasikan informasi untuk membentuk gambaran keseluruhan

yang berarti.

23

(34)

commit to user

20

c)Pembelajaran

Pembelajaran menunjukkan perubahan perilaku individu yang di karenakan

pengalaman.

d)Keyakinan dan sikap

Keyakinan merupakan pemikiran diskriptif yang dianut seseorang tentang

sesuatu, sedangkan sikap menggambarkan pengalaman seseorang yang

mendukung evaluasi, perasaan, dan kecenderungan yang konsisten atas suka

atau tidak sukanya terhadap sesuatu.

Unsur terpenting dalam perilaku konsumen adalah poses pengambilan keputusan.

Menurut Schiffman dan Kanuk (1994) mendefinisikan suatu keputusan sebagai pemilihan

suatu tindakan dari dua alternatif atau lebih pilihan alternatif. Beberapa contoh

pengambilan keputusan diantaranya: keputusan membeli atau mengkonsumsi, keputusan

pembelian, keputusan saluran penjualan, serta keputusan cara pembayaran. Sedangkan

keputusan pembelian itu sendiri adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada

kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan

kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi,

evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan tingkah laku setelah

pembelian.24 Tahapan yang dilalui oleh konsumen untuk mencapai suatu keputusan

pembelian dan hasilnya dapat diterangkan dengan menggunakan model bagan berikut:

24

(35)

commit to user

21 Gambar I. 1

Bagan Proses Keputusan Pembelian

Sumber: Kotler, 2000, hal. 15

Proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen ada lima tahap antara lain:

1) Pengenalan kebutuhan

Tahap pertama proses keputusan pembelian yaitu konsumen mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasa ada suatu perbedaan antara keadaan yang nyata dengan keadaan yang diinginkan

2) Pencarian informasi

Tahap ini merupakan tahap di mana konsumen tergerak untuk mencari informasi tambahan. Konsumen mungkin sekedar meningkatkan perhatian atau mungkin pula mencari informasi secara aktif.

3) Evaluasi alternatif

Tahap berikutnya adalah Proses keputusan pembelian di mana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi berbagai merek alternatif di dalam serangkaian pilihan. 4) Keputusan Pembelian

Proses di mana konsumen benar-benar membeli. Pada umumnya, keputusan membeli konsumen adalah membeli merek yang paling disukai.

5) Perilaku setelah pembelian

Setelah membeli produk, konsumen akan melakukan tindakan lebih lanjut berdasarkan pada kepuasan dan tidak puasan mereka akan produk tersebut.

Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam

pengambilan keputusan tersebut dilakukan. Bentuk proses pengambilan keputusan tersebut

dapat digolongkan sebagai berikut:25

1.Fully Planned Purchase, baik produk dan merek sudah dipilih sebelumnya. Biasanya terjadi ketika keterlibatan dengan produk tinggi (barang otomotif) namun bisa juga terjadi dengan keterlibatan pembelian yang rendah (kebutuhan rumah tangga). Planned purchase dapat dialihkan dengan taktik marketing misalnya pengurangan harga, kupon, atau aktivitas promosi lainnya.

25

Schiffman & Kanuk, Consumer Behavior 8th Edition, Prentice Hall Inc, New Jersey, 2004, hal. 547

(36)

commit to user

22

2. Partially Planned Purchase, bermaksud untuk membeli produk yang sudah ada tetapi pemilihan merek ditunda sampai saat pembelajaran. Keputusan akhir dapat dipengaruhi oleh discount harga atau display produk.

3.unplanned Purchase, baik produk dan merek yang dipilih di tempat pembelian. Konsumen sering memanfaatkan katalog dan produk pajangan sebagai pengganti daftar belanja. Dengan kata lain, sebuah pajangan dapat mengingatkan seseorang akan kebutuhan dan memicu pembelian.

Dalam penelitian ini, penulis juga memasukkan pengaruh faktor sosial ekonomi

sebagai faktor yang dianggap mempengaruhi hubungan terpaan promo dengan keputusan

pembelian konsumen pemegang Mandiri kartu Hypermart. Faktor sosial ekonomi yang

dimaksud dalam penelitian ini antara lain: pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan

konsumen tersebut.

Secara lebih sistematis, alur kerangka pemikran dan teori penelitian ini dapat

diperjelas dengan mengelompokkan variabel-variabel menurut tingkat interdependensinya

masing-masing. Yang pertama, variabel independen sebagai variabel yang mempengaruhi

yaitu terpaan promo Hypermart bagi pemegang kartu kredit Mandiri-Hypermart. Yang

kedua, variabel dependen sebagai variabel terpengaruh yaitu keputusan membeli

menggunakan jasa kartu kredit Mandiri Hypermart dan yang ketiga status sosial ekonomi

sebagai variabel kontrol. Dalam prosesnya, variabel pengaruh dapat memberikan pengaruh

secara langsung ataupun tidak terhadap variabel terpengaruh. Proses ini dapat

(37)

commit to user

23 Gambar I. 2

Hubungan Antar Variabel

Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Wassana Suwanjivit di propinsi

Songkla, Thailand. Bahwa keputusan membeli konsumen bergantung pada kebutuhan,

keinginan, finansial. Selain itu karakteristik demografi dan status sosial ekonomi ikut

memberi pengaruh terhadap keputusan. Terdapat perbedaan perilaku keputusan

pembelian terhadap konsumen pada pasar tradisional dan modern.26

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang hubungan antara dua variabel atau

lebih yang dapat diuji kebenarannya. Yang dimaksud dengan meguji hipotesi ialah

26

Wassana Sumanjivit, The Insight Of Consumer Life-styles and Purchasing behavoirs in Songkla Province Thailand, Jurnal Internasional.

VARIABEL INDEPENDEN

promo Hypermart pada pemegang kartu kredit

Mandiri-Hypermart

VARIABEL DEPENDEN

Keputusan membeli

VARIABEL KONTROL

(38)

commit to user

24

membuktikan kebenaran atau kesalahan di dalam penelitian.27 Berdasarkan kerangka

teori dan konsep yang disusun, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara promo Hypermart dengan keputusan

membeli pada pemegang Mandiri kartu Hypermart di kota Solo.

2. Hubungan yang signifikan antara promo Hypermart dan keputusan membeli tersebut

adalah karena pengaruh status sosial ekonomi pada pemegang Mandiri kartu

Hypermart di Solo Square kota Solo.

G. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional 1. Definisi Konseptual

Definisi konsep adalah definisi yang dipakai oleh peneliti untuk

menggambarkan secara abstrak suatu fenomena sosial.28 Definisi konseptual dari dua

variabel penelitian ini yaitu:

Variabel Independen : Terpaan Promo Hypermart

a)Terpaan

Terpaan adalah daya pengaruh yang amat kuat dari media massa terhadap

sikap, pandangan, atau perilaku khlayak.29

b) Promo atau promosi adalah usaha komunikasi yang menjembatani

kesenjangan antara produsen konsumen. Usaha komunikasi tersebut dapat

27

Y. Slamet, Metode Penelitian Sosial, UNS press, Solo, 2006, hal.30

28

Masri Singarimbun & Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, LP3ES, Jakarta, 2006, hal. 33

29

(39)

commit to user

25

dibagi dalam bagian-bagian yang terdiri atas periklanan publisitas, humas, dan

proyek-proyek khusus seperti door to door, direct mail, sampling.30

Yang dimaksudkan variabel terpaan promo Hypermart adalah promo-promo

berupa potongan harga untuk item tertentu pada barang-barang kebutuhan rumah

tangga yang ditawarkan oleh supermarket Hypermart kepada pengguna kartu

kredit khusus Mandiri Hypermart..

Variabel Dependen: Keputusan Membeli

Merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia

untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan

kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian

informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan

tingkah laku setelah pembelian.31

Yang dimaksud variabel keputusan membeli dalam penelitian ini adalah

keputusan para pengguna kartu kredit Mandiri Hypermart untuk membeli

barang-barang promo yang ditawarkan oleh Hypermart dengan menggunakan kartu kredit

tersebut sebagai alat pembayarannya.

Variabel kontrol: Status Sosial Ekonomi

Merupakan kedudukan ekonomi sosial seseorang dalam masyarakat yang

mencakup pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan.32

Dalam penelitian ini status sosial ekonomi turut berpengaruh terhadap

keputusan membeli karena seseorang dengan tingkat pendidikan tertentu akan

30

Nuradi, Kamus Istilah Periklanan Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1996

31

Basu Swasta & T. Hani Handoko, Loc. Cit

32

(40)

commit to user

26

memiliki cara pandang yang berbeda ketika menilai suatu produk atau jasa, dan ia

akan mebeli atau memakai produk atau jasa yang ditawarkan apabila memiliki

pendapatan yang sekiranya mampu menjangkaunya

2. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan suatu petunjuk tentang bagaimana suatu variabel

diukur.33

Variabel Independen : Terpaan Promo Hypermart

Indikator yang diukur adalah :

1) Frekuensi responden menerima info promo Hypermart dalam tiga

bulan terakhir

a) 23 - 24 kali

b) 21 – 22 kali

c) 18 – 20 kali

d) 15 – 17 kali

e) 12 – 14 kali

Perhitungan frekuensi diperoleh dari perhitungan responden menerima

terpaan info Hypermart melalui koran, layanan SMS Mandiri, dan

billing tagihan dalam 3 bulan. Frekuensi tertinggi diperoleh dari

maksimal responden menerima info selama 3 bulan dengan

perhitungan dalam sebulan responden menerima info melalui koran 4

kali, layanan SMS 3 kali, dan billing 1 kali.

33

(41)

commit to user

27

Frekuensi terendah diperoleh jika responden hanya menerima terpaan

info dalam tiga bulan melalui SMS 3 kali dan billing 1 kali. Kemudian

diperoleh interval dengan perhitungan:

= frekuensi tertinggi – frekuensi terendah Jumlah option jawaban kuesioner

= 24 – 12 5

= 2,4

2) Perhatian terhadap promo Hypermart

a) Selalu apabila responden memperhatikan detail promo mulai

dari barang, jumlah diskon, harga sebelum dan sesudah

kemudian memberitahu dan membujuk orang lain untuk

membeli.

b) Sering apabila responden memperhatikan detail promo mulai

dari barang, jumlah diskon, harga sebelum dan sesudah tetapi

hanya untuk dirinya sendiri saja.

c) kadang-kadang apabila responden memperhatikan barang yang

disukanya saja.

d) Jarang apabila responden hanya memperhatikan harga barang

sebelum dan seudah promo.

e) tidak pernah apabila responden hanya memperhatikan jumlah

besarnya promo saja.

3) Pemahaman responden terhadap info promo Hypermart

a) Sangat paham apabila responden mampu menjelaskan kembali

(42)

commit to user

28

b) Paham apabila responden mampu menjelaskan pesan info promo

Hypermart walaupun masih dengan mengingat-ingat.

c) Cukup paham apabila responden ragu-ragu untuk menjelaskan

kembali pesan info promo Hypermart.

d) Kurang paham apabila responden susah menjelaskan kembali

pesan info promo Hypermart.

e) Tidak paham apabila responden sama sekali tidak dapat

menjelaskan pesan info promo Hypermart.

4) Ketertarikan responden terhadap promo Hypermart

 Ketertarikan responden terhadap info promo Hypermart

a) Sangat tertarik apabila responden suka membaca berulangkali

info promo yang diterima baik melalui SMS, koran, ataupun

billing tagihan.

b) Tertarik apabila responden membaca sekali dua kali info promo

yang diterima.

c) Netral apabila responden hanya membaca sekali tanpa

mengulangnya lagi.

d) Kurang Tertarik apabila responden membaca info promo yang

diterima hanya sepintaslalu.

e) Tidak Tertarik apabila responden membaca namun tidak

memperdulikan info promo yang diterima.

 Ketertarikan responden terhadap barang yang dipromokan

a) Sangat Tertarik apabila responden langsung datang ke

Hypermart untuk mencaritahu dan melihat barang yang

(43)

commit to user

29

b) Tertarik apabila responden sengaja menyediakan waktu

datang ke Hypermart untuk melihat barang yang dipromokan.

c) Netral apabila responden datang ke Hypermart untuk melihat

barang jika responden memiliki waktu luang.

d) Kurang Tertarik apabila responden datang ke Hypermart

untuk melihat barang jika responden membutuhkannya saja.

e) Tidak Tertarik apabila responden sama sekali tidak datang

untuk melihat barang

 Ketertarikan responden terhadap jumlah besarnya promo

a) Sangat Tertarik apabila responden selalu memanfaatkan

jumlah besarnya promo untuk berbelanja.

b) Tertarik apabila responden memanfaatkan jumlah besarnya

promo untuk berbelanja walaupun tidak membutuhkan.

c) Netral apabila responden memanfaatkan jumlah besarnya

promo setelah membandingkan harga sebelum dan sesudah

promo.

d) Kurang Tertarik memanfaatkan jumlah besarnya promo

untuk berbelanja apabila responden membutuhkannya saja.

e) Tidak Tertarik apabila responden sama sekali tidak

memanfaat jumlah besarnya promo untuk berbelanja.

 Ketertarikan responden terhadap info promo Hypermart

selanjutnya dan ingin mencari tahu

a) Sangat tertarik apabila responden selalu mencaritahu info

(44)

commit to user

30

b) Tertarik apabila responden sering tapi tidak selalu mencari

tahu info promo selanjutnya.

c) Netral apabila responden sekedar mencari tahu info promo

selanjutnya.

d) Kurang tertarik apabila responden terkadang mencari tahu

info promo jika responden memerlukannya saja.

e) Tidak tertarik apabila responden sama sekali tidak mencari

tahu info promo selanjutnya.

5) Manfaat promo Hypermart bagi responden

a) Sangat bermanfaat apabila promo Hypermart selalu menjadi

referensi responden berbelanja.

b) Bermanfaat apabila promo Hypermart sering tapi tidak selalu

menjadi referensi responden berbelanja.

c) Cukup bermanfaat apabila promo Hypermart terkadang menjadi

referensi berbelanja ketika responden.

d) Kurang bermanfaat apabila promo Hypermart menjadi referensi

responden berbelanja ketika responden membutuhkannya saja.

e) Tidak bermanfaat apabila promo hypermart tidak menjadi

referensi responden berbelanja.

Bobot penilaian pada skala ini sebagai berikut untuk setiap jawaban:

a) Jawaban ”a” diberi bobot 5

b) Jawaban ”b” diberi bobot 4

c) Jawaban ”c” diberi bobot 3

d) Jawaban ”d” diberi bobot 2

(45)

commit to user

31

Untuk mengetahui tinggi rendahnya terpaan promo Hypermart terhadap

responden yang di representasikan pada pertanyaan kuesioner nomer 1 sampai

8, maka perlu dilakukan penggabungan nilai-nilai yang diperoleh dari jawaban

nomer 1 sampai 8 tersebut. Kemudian dicari nilai interval kelasnya (i) untuk

membuat kategorisasi (tinggi, sedang, rendah). Dari skor yang ada diketahui

nilai tertinggi 8 x 5 =40 (batas atas), dan nilai terendah 1 x 5 = 5 (batas

bawah).

Batas atas – batas bawah i =

Jumlah kelas

40 - 5 i = 3

i = 11,6 = 12

Dengan lebar interval 12 tersebut, disusun kategori sebagai berikut;

Kategori tinggi adalah untuk jumlah skor antara 29 - 40

Kategori sedang adalah untuk jumlah skor antara 17 -28

Kategori rendah adalah untuk jumlah skor antara 5 - 16

Variabel Dependen : Keputusan Membeli

Indikator yang diukur adalah :

a) Keputusan membeli responden berdasarkan promo yang ditawarkan

Hypermart.

b) Keputusan membeli responden berdasarkan kemudahan jasa yang

(46)

commit to user

32

c) Keputusan membeli responden berdasarkan kebutuhan responden itu

sendiri.

Indikator dalam variabel ini merupakan hal yang subjektif dalam hal yang

diukur adalah sikap sehingga pengukuran hasil dilakukan dengan skala likert

yang menghadapkan seorang responden dengan sebuah pernyataan dan

kemudian diminta untuk memberikan jawaban : "sangat setuju", "setuju",

"ragu-ragu", dan atau "sangat tidak setuju".

Bobot penilaian Skala Likert sebagai berikut untuk setiap jawaban:

a) Jawaban ”sangat setuju” diberi bobot 5

b) Jawaban ”setuju” diberi bobot 4

c) Jawaban ”ragu-ragu” diberi bobot 3

d) Jawaban ”tidak setuju” diberi bobot 2

e) Jawaban ”sangat tidaksetuju” diberi bobot 1

Untuk mengetahui tinggi rendahnya keputusan pembelian responden yang di

representasikan pada pertanyaan kuesioner nomer 9 sampai 18, maka perlu

dilakukan penggabungan nilai-nilai yang diperoleh dari jawaban nomer 9

sampai 18 tersebut. Kemudian dicari nilai interval kelasnya (i) untuk membuat

kategorisasi (tinggi, sedang, rendah). Dari skor yang ada diketahui nilai

tertinggi 10 x 5 = 50 (batas atas), dan nilai terendah 1 x 5 = 5 (batas bawah).

(47)

commit to user

33

Batas atas – batas bawah i =

Jumlah kelas

50 - 5 i = 3

i = 15

Dengan lebar interval 15 tersebut, disusun kategori sebagai berikut;

 Kategori tinggi adalah untuk jumlah skor antara 35 - 50

 Kategori sedang adalah untuk jumlah skor antara 20 -34

 Kategori rendah adalah untuk jumlah skor antara 5 - 19

Variabel Kontrol : Status sosial ekonomi

Indikator yang diukur adalah :

1. Pendidikan terakhir yang ditempuh responden.

a) S2 dan S3

b) S1

c) D I, D II, D III

d) SMA dan yang sederajat

e) SMP dan yang sederajat

2. Pekerjaan responden

a) Dokter dan Pengusaha skala besar

b) ABRI, POLRI, PNS

c) Swasta dan Pengacara

(48)

commit to user

34

e) pensiunan

3. Jumlah penghasilan rata-rata responden perbulan.

a) Diatas Rp. 5.000.000,-

b) Diatas Rp. 4.000.000,- sampai Rp. 5.000.000,-

c) Diatas Rp.2.500.000,- sampai Rp. 4.000.000,-

d) Diatas Rp. 1.000.000,- sampai Rp. 2.500.000,-

e) Dibawah Rp. 1.000.000,-

Bobot penilaian pada skala ini sebagai berikut untuk setiap jawaban:

a) Jawaban ”a” diberi bobot 5

b) Jawaban ”b” diberi bobot 4

c) Jawaban ”c” diberi bobot 3

d) Jawaban ”d” diberi bobot 2

e) Jawaban ”e” diberi bobot 1

Untuk mengetahui tinggi rendahnya status sosial ekonomi responden yang di

representasikan pada pertanyaan kuesioner nomer 19 sampai 21, maka perlu dilakukan

penggabungan nilai-nilai yang diperoleh dari jawaban nomer 19 sampai 21 tersebut.

Kemudian dicari nilai interval kelasnya (i) untuk membuat kategorisasi (tinggi, sedang,

rendah). Dari skor yang ada diketahui nilai tertinggi 3 x 5 = 15 (batas atas), dan nilai

terendah 1 x 5 = 5 (batas bawah).

Batas atas – batas bawah i =

Jumlah kelas

15 - 5 i =

3

(49)

commit to user

35

Dengan lebar interval 15 tersebut, disusun kategori sebagai berikut;

Kategori tinggi adalah untuk jumlah skor antara 13 - 15

Kategori sedang adalah untuk jumlah skor antara 9 -12

Kategori rendah adalah untuk jumlah skor antara 5 – 8

H. Metodologi Penelitian 1. Tipe Penelitian

Penelitian ini dapat dikategorikan ke dalam tipe penelitian penjelasan (explanatory

research), yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan penjelasan apakah

ada hubungan yang signifikan antara dua variabel atau lebih. Metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey, yaitu penelitian yang

mengambil sample dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat

pengumpulan data yang pokok.34

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Hypermart Solo Square, Kota Solo, khususnya

pelanggan Hypermart yang menggunakan kartu kredit Mandiri Hypermart. Alasan

pemilihan lokasi yaitu karena subjek lebih mudah ditemui di tempat ini sehingga lebih

menghemat waktu dan biaya penelitian.

3. Populasi dan Sampel

1) Populasi

Adalah keseluruhan subjek penelitian,35 sehingga dalam hal ini populasi adalah

konsumen yang menggunakan kartu kredit Mandiri Hypermart khususnya di kota

34

Ibid, hal. 5

35

(50)

commit to user

36

Solo. Menurut data yang diperoleh dari staf karyawan Regional Card Mandiri Centre

Semarang, pemakai kartu kredit Mandiri Hypermart yang masih aktif di kota Solo

sampai pada bulan Februari 2010 sekitar 1000 orang.

2) Sampel

Adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.36 Teknik pengambilan sampel

yang digunakan adalah Non-probability Sampling, maksudnya teknik ini tidak

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur-unsur atau anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel.37 Teknik Non-probability sampling yang digunakan adalah

Judgement Samping, dimana pemilihan sampel berdasarkan karakteristik tertentu

yang dianggap mempunyai sangkut pautnya dengan populasi yang sudah diketahui

sebelumnya38. Penggunaan judgement sampling ini karena responden memiliki

karakteristik tertentu yaitu sebagai pengguna kartu kredit Mandiri Hypermart

sehingga responden lebih banyak tahu daripada orang yang bukan pengguna kartu

kredit tersebut.

Adapun jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini akan dihitung dengan

menggunakan rumus Yamane39, yaitu:

Dimana:

(51)

commit to user

37

n : ukuran sampel atau jumlah sampel.

N : ukuran populasi atau jumlah populasi

d : presisi atau kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang dapat ditolerir, yaitu sebesar 10% atau 0,1.

Maka jumlah sampel dapat diketahui melalui rumus Yamane sebagai berikut:

Sehingga jumlah sampel yang digunakan adalah 90,909 orang dan dibulatkan menjadi

91 orang untuk memudahkan perhitungan.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan sebagai berikut:

a) Data primer: Kuisioner

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya. Dalam penelitian ini responden diberi daftar pernyataan untuk memakai

alternative jawaban yang sudah tersedia. Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah

(52)

commit to user

38

disediakan dan responden tidak diberi kesempatan memberi jawaban lain selain

jawaban yang telah disediakan.

b)Data sekunder: studi kepustakaan

Peneliti mendapatkan teori-teori sebagai landasan dan acuan dalam penelitian

melalui buku-buku dan dokumen-dokumen yang ada di perpustakaan dan berbagai

literature yang berkaitan dengan masalah penelitian.

5. Teknik Analisis Data

. Untuk mengolah data dan perhitungan peneliti menggunakan alat bantu program

komputer SPSS 13.0 for Windows.

1) Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya

validitas suatu angket dihitung dengan teknik korelasi Product Moment dengan

rumus40:

Dimana:

rxy: Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

n : Jumlah sampel

x : Nilai total atribut

y : Nilai dari variabel

40

Gambar

Tabel IV. 3 Hasil Uji Korelasi Parsial ....................................................................................
Gambar II. 3 Mandiri Kartu Hypermart ..................................................................................
Tabel I. 1
Gambar I. 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah “Sejauhmanakah hubungan antara tayangan Iklan Maybeline di Televisi terhadap Keputusan Membeli di kalangan Mahasiswi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam uji regresi linear berganda unsur yang berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian konsumen di Goro Assalam

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam uji regresi linear berganda unsur yang berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian konsumen di Goro Assalam

Hal-hal tersebut yang kemudian melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian mengenai brand image sepatu merek crocs dan hubungannya dengan keputusan membeli

Skripsi yang berjudul “PENGARUH ATMOSFER TOKO, PROMOSI PENJUALAN, DAN INTERAKSI ANTARA KARYAWAN TOKO DENGAN PEMBELI TERHADAP KEPUTUSAN IMPULSE BUYING DI HYPERMART

Perbedaan rata – rata antara keputusan individu sebelum diskusi dengan sesudah diskusi ini menunjukkan adanya efek risensi tetapi hasil rata – rata sesudah melakukan diskusi

Maka dari dasar perbedaan biaya tersebut menghasilkan keputusan bahwa perusahaan lebih baik membeli dari pihak luar yang mana ini akan menghemat biaya sebesar Rp

Berdasarkan pada hasil penelitian mengenai pengaruh promo gratis ongkos kirim dan online consumer rating terhadap keputusan pembelian produk fashion pada marketplace