• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 Tujuan.bukti. prosedur dan kertas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB 5 Tujuan.bukti. prosedur dan kertas"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Nama

: Berliana Revi W

Nim

: 2015017013

Mata Kuliah

: Pengauditan

Prodi Akuntansi / 3A1

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Yogyakarta

A. 1) Pengertian kertas kerja audit :

Kertas kerja adalah catatan yang diselenggarakan oleh auditor mengenai prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang

diperolehnya, dan simpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya. Kertas kerja merupakan mata rantai yang menghubungkan catatan akuntansi klien dengan laporan audit yang dihasilkan oleh auditor.

Kertas kerja biasanya harus berisi dokumentasi yang memperlihatkan :

(a) telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan pertama, yaitu pemeriksaan telah direncanakan dan disupervisi dengan baik

(b) telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan kedua, yaitu pemahaman memadai atas pengendalian intern telah diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang telah dilakukan

(c) telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan ketiga, yaitu bukti audit telah diperoleh, prosedur pemeriksaan telah diterapkan, dan pengujian telah dilaksanakan yang memberikan bukti kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan. 2) Tipe bukti audit :

1. Struktur Pengendalian Intern, Struktur pengendalian intern dapat dipergunakan untuk mengecek ketelitian dan dapat dipercayai data akuntansi. Kuat lemahnya struktur pengendalian intern merupakan indicator utama yang menentukan jumlah bukti yang harus dikumpulkan.

2. Bukti Fisik, Bukti fisik banyak dipakai dalam verifikasi saldo berwujud terutama kas dan persediaan.

Tujuan,bukti,prosedur dan kertas kerja audit :

(2)

3. Catatan Akuntansi, Catatan akuntansi seperti jurnal dan buku besar,

merupakan sumber data untuk membuat laporan keuangan. Oleh karena itu, bukti catatan akuntansi merupakan obyek yang diperiksa dalam audit laporan keuangan. 4. Konfirmasi Konfirmasi merupakan proses pemerolehan dan penilaian suatu komunikasi lansgung dari pihak ketiga sebagai jawaban atas permintaan informasi tentang unsur tertentu yang berdampak terhadap asersi laporan keuangan.

Ada tiga jenis konfirmasi, yaitu: a. Konfirmasi positif b. Blank confirmation

c. Konfirmasi negative Konfirmasi yang dilakukan auditor pada umumnya dilakukan pada pemeriksaan

5. Bukti Dokumenter,Bukti documenter merupakan bukti yang paling penting dalam audit. Reliabilitas bukti documenter tergantung sumber dokumen, cara memperoleh bukti, dan sifat dokumen itu sendiri. Sifat dokumen mengacu tingkat kemungkinan terjadinya kesalahan atau kekeliruan yang mengakibatkan

kecacatan dokumen. Bukti documenter banyak digunakan secara luas dalam auditing. Bukti documenter dapat memberikan bukti yang dapat dipercaya (reliabel) untuk semua asersi.

6. Bukti Surat Pernyataan Tertulis, Surat pernyataan tertulis merupakan

pernyataan yang ditandatangani seorang individu yang bertanggung jawab dan berpengetahuan mengenai rekening, kondisi, atau kejadian tertentu. Bukti surat pernyataan tertulis dapat berasal dari manajemen atau organisasi klien maupun dari dari sumber eksternal termasuk bukti dari spesialis.

7. Perhitungan Kembali sebagai Bukti Matematis Bukti matematis diperoleh auditor melalui perhitungan kembali oleh auditor. Penghitungan yang dilakukan auditor merupakan bukti audit yang bersifat kuantitatif dan matematis.

8. Bukti Lisan Auditor dalam melaksanakan tugasnya banyak berhubungan dengan manusia, sehingga ia mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan lisan. Masalah yang ditanyakan antara lain meliputi kebijakan akuntansi, lokasi dokumen dan catatan, pelaksanaan prosedur akuntansi yang tidak lazim, kemungkinan adanya utang bersyarat maupun piutang yang sudah lama tak tertagih.

9. Bukti Analitis dan Perbandingan mencakup penggunaan rasio dan

(3)

3) Prosedur audit :

Prosedur audit adalah metode atau teknik yang digunakan oleh para auditor untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti yang mencukupi dan kompeten. Pilihan auditor tentang prosedur audit dipengaruhi oleh faktor dari mana data diperoleh, dikirimkan, diproses, dipelihara, atau disimpan secara elektronik. Pengolahan komputer juga mempengaruhi pemilihan prosedur audit.

Berikut ini adalah sepuluh jenis prosedur audit yang akan dibahas kemudian:

 Prosedur Analitis

Prosedur analitis terdiri dari penelitian dan perbandingan hubungan di antara data. Prosedur ini meliputi:

 perhitungan dan penggunaan rasio-rasio sederhana;  analisis vertikal atau laporan persentase;

 perbandingan jumlah yang sebenarnya dengan data historis atau anggaran; serta

 penggunaan model matematis dan statistik, seperti analisis regresi. Analisis regresi dapat melibatkan penggunaan data nonkeuangan (seperti data jumlah karyawan) maupun data keuangan. Prosedur analitis umumnya digunakan dalam pendekatan top-down untuk mengembangkan harapan atas akun laporan keuangan dan untuk menilai kelayakan laporan keuangan dalam konteks tersebut.

 Inspeksi

Inspeksi meliputi pemeriksaan rinci terhadap dokumen dan catatan, serta pemeriksaan sumber daya berwujud. Prosedur ini digunakan secara luas dalam auditing. Inspeksi seringkali digunakan dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti bootom-up maupun top-down. Dengan melakukan inspeksi atas dokumen, auditor dapat menentukan ketepatan persyaratan dalam faktur atau kontrak yang memerlukan pengujian bottom-up atas akuntansi transaksi tersebut. Istilah-istilah seperti me-review (reviewing), membaca (reading), dan memeriksa (examining) adalah sinonim dengan menginspeksi dokumen dan catatan. Menginspeksi dokumen dapat membuka jalan untuk mengevaluasi bukti documenter. Dengan demikian melalui inspeksi, auditor dapat menilai keaslian dokumen, atau mungkin dapat mendeteksi keberadaan perubahaan atau item-item yang dipertanyakan. Bentuk lain dari inspeksi adalah scanning atau memeriksa secara tepat dan tidak terlampau teliti dokumen dan catatan.

 Konfirmasi

Meminta konfirmasi adalah bentuk permintaan keterangan yang memungkinkan auditor memperoleh informasi secara langsung dari sumber independen di luar organisasi klien.

(4)

Permintaan keterangan meliputi permintaan keterangan secara lisan atau tertulis oleh auditor. Permintaan keterangan tersebut biasanya ditujukan kepada manajemen atau karyawan, umumnya berupa pertanyaan-pertanyaan yang timbul setelah dilaksanakannya prosedur analitis atau permintaan keterangan yang berkaitan dengan keuangan persediaan atau piutang yang dapat ditagih.

 Perhitungan

Dua aplikasi yang paling umum dari perhitungan adalah

(1) perhitungan fisik sumber daya berwujud seperti jumlah kas dan persediaan yang ada

(2) akuntansi seluruh dokumen dengan nomor urut yang telah dicetak. Yang pertama menyediakan cara untuk mengevaluasi bukti fisik tentang jumlah yang ada, sedangkan yang kedua dapat dipandang sebagai penyediaan cara untuk mengevaluasi pengendalian internal perusahaan melalui bukti yang objektif tentang kelengkapan catatan akuntansi.

 Penelusuran

Dalam penelurusan (tracing) yang seringkali juga disebut sebagai penelusuran ulang, auditor

(1) memilih dokumen yang dibuat pada saat transaksi dilaksanakan, dan (2) menentukan bahwa informasi yang diberikan oleh dokumen tersebut telah dicatat dengan benar dalam catatan akuntansi (jurnal dan buku untuk mendeteksi terjadinya salah saji berupa penyajian yang lebih rendah dari yang seharusnya (understatement) dalam catatan akuntansi.

 Pemeriksaan Bukti Pendukung

Pemeriksaan bukti (vouching) pendukung meliputi (1) pemilihan ayat jurnal dalam catatan akuntansi

(2) mendapatkan serta memeriksa dokumentasi yang digunakan sebagai dasar ayat jurnal tersebut untuk menentukan validitas dan ketelitian pencatatan akuntansi. Dalam melakukan vouching, arah pengujian berlawanan dengan yang digunakan dalam tracing.

 Pengamatan

(5)

terutama penting untunk memperoleh pemahaman atas pengendalian internal.

 Pelaksanaan Ulang

Salah satu prosedur audit yang penting adalah pelaksanaan ulang (reperforming) perhitungan dan rekonsiliasi yang dibuat oleh klien. Misalnya menghitung ulang total jurnal, beban penyusutan, bunga akrual dan diskon atau premi obligasi, perhitungan kuantitas dikalikan harga per unit pada lembar ikhtisar persediaan, serta total pada skedul pendukung dan rekonsiliasi.

 Teknik Audit Berbantuan Komputer

Apabila catatan akuntansi klien dilaksanakan melalui media elektronik, maka auditor dapat menggunakan teknik audit berbantuan computer (computer-asssited audit techniques/CAAT) untuk membantu melaksanakan beberapa prosedur yang telah diuraikan sebelumnya. Sebagai contoh, auditor dapat menggunakan perangkat lunak komputer untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

 Melaksanakan perhitungan dan perbandingan yang digunakan dalam prosedur analitis.

 Memilih sampel piutang usaha untuk konfirmasi.

 Mencari sebuah file dalam komputer untuk menentukan bahwa semua dokumen yang berurutan telah dipertanggungjawabkan.

 Membandingkan elemen data dalam file-file yang berbeda untuk disesuaikan (seperti harga yang tercantum dalam faktur dengan master file yang memuat harga-harga yang telah disahkan)

 Memasukkan data uji dalam program klien untuk menentukan apakah aspek komputer dari pengendalian intern telah berfungsi.

 Melaksanakan ulang berbagai perhitungan seperti penjumlahan buku besar pembantu piutang usaha atau file persediaan.

B. 1) Pengertian kertas kerja audit :

Kertas Kerja Audit (KKA) merupakan catatan catatan yang dibuat dan data data yang dikumpulkan auditor secara sistematis pada saat melaksanakan tugas audit.

2) Tipe KKA :

a) Program audit : merupakan daftar prosedur audit untuk pemeriksaan elemen tertentu. Auditor menyebutkan dalam program audit :

 Pemeriksaan yang harus diikuti dalam melakukan verifikasi setiap elemen yang tercantum dalam laporan keuangan.

(6)

 Penunjukan indeks kertas kerja yang dihasilkan auditor, program ini berfungsi sebagai alat yang bermanfaat untuk menetapkan jadwal pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan lapangan.

b)Working trial balance : daftar yang berisi saldo berbagai akun buku besar pada akhir tahun yang diaudit dan akhir tahun sebelumnya serta kolom untuk penyesuaian dan pengklasifikasian kembali saldo setelah koreksi auditor.

c) Ringkasan jurnal penyesuaian dan jurnal pengklasifikasian kembali : dibuat untuk memastikan pengklasifikasian akun yang tepat.

d) Daftar pendukung : dibuat untuk melakukan verifikasi elemen yang terdapat dalam laporan keuangan serta mendukung informasi yang dikumpulkan.

e) Daftar utama : merupakan ringkasan akun-akun yang saling berkaitan dan tujuannya untuk menghubungkan akun buku besar yang sejenis dalam laporan keuangan.

f) Memorandum audit dan dokumentasi : merupakan data tertulis yang disiapkan auditor dalam bentuk naratif.

g) Skedul dan analisis : menunjukkan komposisi saldo pada tanggal neraca dan perubahan pada satu atau lebih akun yang terkait dalam satu periode laporan keuangan.

3) Pengarsipan Kertas Kerja

Auditor biasanya menyelenggarakan dua macam arsip kertas kerja untuk setiap kliennya:

o arsip tahunan untuk setiap audit yang telah selesai dilakukan, yang disebut arsip kini (current file). Arsip kini berisi kertas kerja yang informasinya hanya mempunyai manfaat untuk tahun yang diaudit saja.

o arsip permanen (permanent file) untuk data yang secara relatif tidak mengalami perubahan. Arsip permanen berisi informasi berikut ini:

a) Copy anggaran dasar dan anggaran rumah tangga klien

b) Bagan organisasi dan luas wewenang serta tanggung jawab para manajer c) Pedoman akun, pedoman prosedur, dan data lain yang berhubungan dengan pengendalian intern

d) Copy surat perjanjian penting yang mempunyai masa laku jangka panjang e) Tata letak pabrik, proses produksi, dan produk pokok perusahaan

f) Copy notulen rapat direksi, pemegang saham, dan komite-komite yang dibentuk klien

Pembentukan arsip permanen ini mempunyai tiga tujuan, yaitu:

 Untuk menyegarkan ingatan auditor mengenai informasi yang akan digunakan dalam audit tahun-tahun mendatang.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Saya bersedia dikenai sanksi apabila melanggar ketentuan dan memberikan informasi yang tidak benar.

Hasil pengamatan pada tingkat parasitisasi parasitoid hama L.chinensis pada lahan tanpa aplikasi insektisida mulai terlihat ketika tanaman bawang merah Lembah Palu mulai

regulasi penerbangan berbeda dengan kecelakaan yang terjadi pada kendaraan yang berada di darat, walau pun KUHAP telah mengatur dalam pasal 6 ayat 1 huruf a

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kualitas sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) online menggunakan model kesuksesan sistem informasi Delone dan

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGIb.

Again this series cannot truly converge (its terms don’t approach zero).. But we can graph the sum after cos 5 x and after cos

terpilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (7) sebagai.

DATA DIRI CALON MAHASISWA. DIII KERJASAMA FTUNDIP – PT