• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HASIL OBSERVASI SANITASI DI RUSUNAWA DUPAK BANGUNREJO SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN HASIL OBSERVASI SANITASI DI RUSUNAWA DUPAK BANGUNREJO SURABAYA"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

Debby Prima Chyntia 100810421 Adelia Perwita Sari101011056 Novintiyasari 101011098

Rahmadani 101011116 Mega Dwi R 101011226

Pradina Mudi A 101011229

Bagus Agung S 101011232 Meivi Yusinta C 101011255

LAPORAN HASIL OBSERVASI

(2)

Pembangunan rumah susun merupakan salah satu alternatif

pemecahan masalah kebutuhan perumahan dan pemukiman

terutama di daerah perkotaan yang jumlah penduduknya terus

meningkat

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2011

Pasal 1

Rumah Susun

adalah bangunan gedung bertingkat yang

dibangun dalam suatu lingkungan, yang terbagi dalam

bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah

horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan

yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara

terpisah, terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi

dengan bagian bersama, benda-benda bersama dan tanah

bersama.

(3)

• Daerah perkotaan  berpenduduk padat  perlu dikembangkan pembangunan perumahan dan pemukiman  rumah susun yang lengkap, seimbang, dan serasi dengan lingkungannya

• Usaha kesehatan masyarakat menitikberatkan pengawasan terhadap struktur fsik dimana orang menggunakan untuk tempat berlindung yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia

• Sanitasi rumah mempunyai hubungan yang erat dengan kesehatan juga angka kesakitan penyakit menular.

• Sanitasi rumah tersebut antara lain meliputi lokasi, kualitas udara, kebisingan, getaran, kulitas tanah,sarana dan prasarana lingkungan,komponen penataan ruang, kepadatan penghuni, ventilasi, suhu, kelembaban, pengelolaan sampah, amdal, parkir, dan pencahayaan.

(4)

Bangunan tempat berlindung dan beristirahat serta sebagai sarana pembinaan

keluarga yang menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial

Kriteria rumah sehat:

a) Memenuhi kebutuhan fisiologis

b) Memenuhi kebutuhan psikologis

c) Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah

d) Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan

(5)

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 829/ Menkes/SK/VII/1999

A.

Lokasi

1. Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam

2. Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir sampah dan bekas lokasi pertambangan.

3. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran.

B. Sarana dan Prasarana Lingkungan

1. Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga dengan konstruksi yang aman dari kecelakaan.

2. Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor penyakit dan memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

(6)

C. Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Konstruksi jalan tidak membahayakan kesehatan.

2. Konstruksi trotoar jalan tidak membahayakan pejalan kaki dan penyandang cacat.

3. Bila ada jembatan harus diberi pagar pengaman.

4. Lampu penerangan jalan tidak menyilaukan.

D. Tersedia sumber air bersih yang menghasilkan air secara cukup sepanjang waktu dengan kualitas air yang memenuhi persyaratan kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. E. Pengelolaan pembuangan kotoran manusia dan limbah rumah tangga

harus memenuhi persyaratan kesehatan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(7)

F. Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi persyaratan kesehatan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

G. Memiliki akses terhadap sarana pelayanan umum dan sosial seperti keamanan, kesehatan, komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan, dan sebagainya.

H. Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

I. Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak

terjadinya kontaminasi yang dapat menimbulkan keracunan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(8)

Bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan, yang

terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah

horizontal maupun vertical dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing

dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian,

yang dilengkapi dengan bagian-bersama, benda-bersama dan tanah bersama.

Rumah Susun

(UU no.16 Tahun 1985 dan PP no.4 Tahun 1998 )

Berdasarkan status kepemilikan satuan unit huniannya, rumah

susun dibagi menjadi tiga jenis:

1. Condominium Cooperative

2. Ownership

(9)

1.

Kepadatan Bangunan

2.

Lokasi

3.

Tata Letak

4.

Jarak Antar Bangunan dan Ketinggian

5.

Jenis Fungsi Rumah Susun

6.

Luasan Satuan Rumah Susun

7.

Kelengkapan Rumah Susun

(10)

1) memenuhi kebutuhan perumahan yang layak bagi rakyat, terutama golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah, yang menjami kepastian hukum dalam pemanfaatannya.

2) meningkatkan daya guna dan hasil guna tanah di daerah pekotaan dengan memperhatikan kelestarian sumber daya alam dan menciptakan lingkungan pemukiman yang lengkap, serasi, dan seimbang.

3) memenuhi kebutuhan untuk kepentingan lainnya yang berguna bagi kehidupan masyarakat.

(11)

1)Rumah susun harus dibangun di lokasi yang sesuai dengan peruntukan dan keserasian lingkungan dengan memperhatikan rencana tata ruang dan tata guna tanah yang ada.

2)Rumah susun harus dibangun pada lokasi yang memungkinkan berfungsinya dengan baik saluran-saluran pembuangan dalam lingkungan ke sistem jaringan pembuangan air hujan dan jaringan air limbah kota.

3)Lokasi rumah susun harus mudah dicapai angkutan yang diperlukan baik langsung maupun tidak langsung pada waktu pembangunan maupun penghunian serta perkembangan dimasa mendatang, dengan memperhatikan keamanan, ketertiban, dan gangguan pada lokasi sekitarnya.

4)Lokasi rumah susun harus dijangkau oleh pelayanan jaringan air bersih dan listrik.

Dalam hal lokasi rumah susun belum dapat dijangkau oleh pelayanan jaringan air bersih dan listrik, penyelenggara pembangunan wajib menyediakan secara tersendiri sarana air bersih dan listrik sesuai dengan tingkat keperluannya, dan

dikelola berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(12)

1) Tata letak bangunan harus menunjang kelancaran kegiatan sehari-hari dengan mempertimbangkan keserasian, keseimbangan, dan keterpaduan.

2) Tata letak bangunan harus memperhatikan penetapan batas pemilikan tanah bersama, segi-segi kesehatan, pencahayaan, pertukaran udara, serta pencegahan dan pengamanan terhadap bahaya yang mengancam keselamatan penghuni, bangunan, dan lingkungannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(13)

1) Tata letak bangunan harus menunjang kelancaran kegiatan sehari-hari dengan mempertimbangkan keserasian, keseimbangan, dan keterpaduan.

2) Tata letak bangunan harus memperhatikan penetapan batas pemilikan tanah bersama, segi-segi kesehatan, pencahayaan, pertukaran udara, serta pencegahan dan pengamanan terhadap bahaya yang mengancam keselamatan penghuni, bangunan, dan lingkungannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(14)

1. Jaringan air bersih yang memenuhi persyaratan mengenai persiapan dan perlengkapannya termasuk meter air, pengatur tekanan air, dan tangki air dalam bangunan

2. Jaringan listrik yang memenuhi persyaratan mengenai kabel dan perlengkapannya, termasuk meter listrik dan pembatas arus, serta pengamanan terhadap kemungkinan timbulnya hal-hal yang membahayakan

3. Jaringan gas yang memenuhi persyaratan beserta perlengkapannya termasuk meter gas, pengatur arus, serta pengamanan terhadap kemungkinan timbulnya hal-hal yang membahayakan

4. Saluran pembuangan air hujan yang memenuhi persyaratan kualitas, kuantitas, dan pemasangan

5. Saluran pembuangan air limbah yang memenuhi persyaratan kualitas, kuantitas, pemasangan

6. saluran dan/atau tempat pembuangan sampah yang memenuhi persyaratan terhadap kebersihan, kesehatan, dan kemudahan

7. tempat untuk kemungkinan pemasangan jaringan telepon dan alat komunikasi lainnya

8. alat transportasi yang berupa tangga, lift atau eskalator sesuai dengan tingkat keperluan dan persyaratan yang berlaku

9. pintu dan tangga darurat kebakaran

10.tempat jemuran

11.alat pemadam kebakaran

12.penangkal petir

13.alat/sistem alarm

14.pintu kedap asap pada jarak-jarak tertentu

15.generator listrik disediakan untuk rumah susun yang menggunakan lift

(15)

1. jaringan distribusi air bersih, gas, dan listrik dengan segala kelengkapannya termasuk kemungkinan diperlukannnya tangki-tangki air, pompa air, tangki gas, dan gardu-gardu listrik

2. saluran pembuangan air hujan yang menghubungkan pembuangan air hujan dari rumah susun ke sistem jaringan pembuangan air kota

3. saluran pembuangan air limbah dan/atau tangki septik yang menghubungkan pembuangan air limbah dari rumah susun ke system jaringan air limbah kota, atau penampungan air limbah tersebut ke dalam tangki septik dalam lingkungan

4. tempat pembuangan sampah yang fungsinya adalah sebagai tempat pengumpulan sampai dari rumah susun untuk selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan sampah kota, dengan memperhatikan faktorfaktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan

5. kran-kran air untuk pencegahan dan pengamanan terhadap bahaya kebakaran yang dapat menjangkau semua tempat dalam lingkungan dengan kapasitas air yang cukup untuk pemadam kebakaran

6. tempat parkir kendaraan dan/atau penyimpanan barang yang diperhitungkan terhadap kebutuhan penghuni dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya sesuai dengan fungsinya

7. jaringan telepon dan alat komunikasi lain sesuai dengan tingkat keperluannya

(16)

Fasilitas Lingkungan Dalam rumah susun dan lingkungannya harus disediakan ruangan-ruangan dan/atau bangunan untuk tempat berkumpul, melakukan kegiatan masyarakat, tempat bermain bagi anak-anak, dan kontak sosial lainnya, sesuai dengan standar yang berlaku.

Kepadatan Bangunan Kepadatan bangunan dalam lingkungan harus memperhitungkan dapat dicapainya optimasi daya guna dan hasil guna tanah, sesuai dengan fungsinya, dengan memperhatikan keserasian dan keselamatan lingkungan sekitarnya, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Struktur Komponen dan Bahan Bangunan  diperhitungkan kuat dan tahan terhadap :

1. Beban mati

2. Beban bergerak

3. Gempa, hujan, angin, banjir

4. Kebakaran dalam jangka waktu yang diperhitungkan cukup untuk usaha pengamanan dan penyelamatan

5. Daya dukung tanah

6. Kemungkinan adanya beban tambahan, baik dari arah vertikal maupun horizontal

(17)

• Alamat : Jl. Dupak Bangun Rejo II. Termasuk dalam kecamatan Krembangan, Kelurahan Dupak, RW 5 RT 21.

• Luas total rumah susun Dupak Bangun Rejo adalah kurang lebih 0,5 hektar

• Rumah susun ini terdiri dari 6 blok dengan masing masing blok terdiri dari 3 lantai. Banyaknya unit dalam tiap blok adalah 25 unit. Jadi total keseluruhan unit adalah 150 unit. Besarnya tiap unit adalah 3 X 6 X 3,5 meter.

• Fasilitas yang ada meliputi, lapangan olahraga, pendopo untuk keperluan rapat, tempat parkir kendaraan (tersedia di lantai dasar), MCK per unit (hanya ada di lantai dasar sedangkan lantai 2 dan 3 MCK bersifat kolektif). Untuk keperluan memasak dan mandi disediakan dapur dan kamar mandi bersama.

(18)
(19)

Metode kegiatan yang digunakan adalah observasi langsung ke Rusunawa

dengan menggunakan instrument lembar checklist untuk mengetahui

keadaan lingkungan Rusun, kondisi unit, perilaku penghuni, sarana sosial

dan lingkungan sedangkan wawancara dengan bantuan kuesioner untuk

mengetahui identitas responden serta data sosial ekonomi dan kesehatan.

Kami juga menggunakan alat penunjang dalam melakukan observasi yaitu

kamera untuk dokumentasi, meteran untuk mengukur luas blok, luas unit,

luas ventilasi, dan luas jendela.

(20)

Sampel yang diambil adalah 21 unit yang menyebar pada 6 blok. Lokasi pengambilan unit untuk di observasi bervariasi bergantung pada kesediaan pemilik unit untuk diobservasi dan diwawancarai. Jumlah tersebut sudah mewakili 14% dari total unit yakni 150 unit dalam 6 blok. Pengambilan sampel secara acak di tiap lantai dalam sebuah blok, dengan demikian diharapkan tidak ada bias karena ada anggapan dari warga apabila mau diobservasi akan dilaporkan ke pemerintah sehingga biaya sewa rusun akan meningkat. Pandangan tersebut termasuk hambatan dari penentuan sampel yang awalnya kami targetkan sebesar 20%.

Sampel

Jenis Data

(21)

Nilai E: 57 x 0.3 = 17,1

Nilai F : 15 x 0.2 = 3

Nilai rata2 C: 307,2 / 21 = 14,6

Nilai rata2 D: 57,2 / 21 =2,7

Total Nilai = 37,4 --> Terkategori sanitasi yang baik

HASIL PENILAIAN

Peniliaian kriteria

Total nilai C dan D dirata2

Digabung dengan total nilai E dan F hitung ulang kriteria

Kriteria:

(22)

Pelaksanaan observasi dilakukan dalam empat tahap, yakni:

• Permohonan izin secara informal (pengelola rusun P. Ari) : 21 September 2012

• penyerahan surat tugas : 28 September 2012

• Pelaksanaan observasi lingkungan rusun : 12 Oktober 2012 (mulai jam 15.00 - 18.00)

• Pelaksanaan observasi tiap unit : 23 Oktober 2012

(23)

Instrumen penilaian yang digunakan adalah lembar

checklist dan kuesioner

Lembar observasi dibuat berdasarkan UU No 16 tahun

1985 tentang Rumah Susun, PP No 4 Tahun 1988 Tentang

Rumah Susun, PU Nomor : 05/PRT/M/2007 tentang

Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Susun Sederhana

Bertingkat Tinggi, Permen LH No. 07/Th. 2011 Tentang

Pelaksanaan Adipura, Perda Kota Surabaya No. 3 Tahun

2005 Tentang Rumah Susun Dengan Berbagai Penambahan

(24)

Masing – masing blok terdiri dari 3 lantai dan jumlah

unitnya sebanyak 25 unit. Sehingga jumlah total unit yang

ada di Rusun Dupak Bangunrejo sebanyak 250 unit. Ukuran

unit setara dengan rumah tipe 21 dengan panjang 6 meter,

lebar 3 meter dan untuk outdoor 1 meter. Outdoor di lantai

1 berupa teras sedangkan di lantai 2 dan 3 berupa balkon

HASIL PENGAMATAN

(25)
(26)

1. Pendidikan : Sebagian besar sampel responden adalah lulusan SMA.

2. Pekerjaan : Sebagian besar responden adalah Ibu Rumah Tangga. Sedangkan beberapa orang lainnya adalah pegawai swasta.

3. Jumlah Anggota Keluarga : Jumlah anggota keluarga yang tinggal dalam 1 unit rata – rata berjumlah 3-5 orang. Penghuni yang tinggal di rusunawa merupakan keluarga muda dengan anak yang masih kecil. Hanya terdapat sedikit penghuni yang anggota keluarganya ≤ 2 dan biasanya mereka adalah penghuni lama dengan usia yang sudah tidak muda.

4. Penghasilan keluarga tiap bulan : Penghasilan rata – rata responden sebesar Rp 1.000.000 -2.500.000/ bulan.

5. Penyakit yang diderita 1 bulan terakhir : Sebagian besar keluarga responden tidak

menderita penyakit yang cukup serius dalam 1 bulan terakhir. Beberapa keluarga bahakan tidak mengalami penyakit apapaun, sedangkan sebagian kecil menderita batuk pilek.

(27)

Kondisi umum rusun meliputi lokasi, fasilitas primer seperti jaringan kelistrikan dan air, parkir, dan sebagainya memiliki bobot penilaian sebesar 30%.

Hasil observasi menunjukkan nilai 17.1 dari nilai maksimal 23.7 atau tingkat sanitasinya 72%. Letak geograf

Terletak di daerah Surabaya Barat, Letak Rusunawa memang tergolong berada di daerah pinggiran Surabaya namun tidak terlalu jauh dari pusat aktivitas. Hanya dibutuhkan waktu 10 menit untuk mencapai pusat perbelanjaan PGS dan Tugu Pahlawan, serta dekat dengan pintu tol Dupak.

HASIL OBSERVASI KONDISI UMUM RUSUN

(28)

Jaringan kelistrikan di Rusun Dupak Bangunrejo tergolong sistematis dengan meteran yang tidak terpusat, atau tiap unit memiliki meteran sendiri dengan daya listrik sebesar 450 watt.

Sistem perkabelannya pun terlihat rapi, tidak ada kabel yang berantakan. Namun kabel yang sudah tersusun itu jarang dibersihkan sehingga banyak debu dan terkadang digunakan sebagai sarang laba – laba sehingga terkesan kotor.

Pada rusunawa ini jaringan air termasuk baik karena air dialirkan dari tandon air yang berada di lantai bawah ke rumah-rumah, dengan bantuan pipa air yang sudah dibuat sistematis dan tidak ada kebocoran pipa menuju rumah. Air yang dipakai adalah air dari PDAM. Kontinuitas air cukup baik, air mengalir lancar setiap waktu namun memang debit air pada saat malam hari lebih sedikit dari siang hari. Setiap unit telah memiliki meteran air, jadi dapat diketahui berapa besar pemakaian air setiap bulannya per unit.

(29)

Limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga dialirkan melalui saluran air limbah yang terbuka namun sebelumnya sudah ada saringan sehingga kotoran dengan ukuran yang besar dapat terflter sehingga meminimalisir terjadinya penyumbatan di saluran air

KONDISI UMUM RUSUN PEMBUANGAN LIMBAH

(30)

Sampah diangkut ke TPS menggunakan gerobak sampah yang kondisinya masih bagus dan tidak berkarat. TPS Dupak Bangunrejo berada tidak jauh dari rusun jaraknya kurang lebih 200 m dari rusun. Tempat penampungan berupa kontainer besi yang tertutup yang secara berkala diangkut dengan truk sampah ke tempat penampungan sampah akhir (TPA).

KONDISI UMUM RUSUN PENGOLAHAN SAMPAH

(31)

• Terdapat 3 poskamling di lingkungan rusun Dupak Bangunrejo yang semuanya dilengkapi kentongan dan TOA sebagai sarana untuk menjaga keamanan. Masing – masing bertempat di pintu masuk rusun, poskamling antara blok A dan blok B dan poskamling antara blok E dan blok F. Sebenarnya sudah ada jadwal piket jaga poskamling namun hal tersebut tidak berjalan secara rutin melainkan hanya dijalankan pada waktu atau momen tertentu.

• Untuk meningkatkan keamanan dari kecelakaan atau kebakaran yang terjadi disediakan APAR di masing – masing lantai semua blok. Di beberapa blok juga terdapat alarm kebakaran namun tidak berfungsi dengan baik. Selain itu disana tidak ada tangga darurat yang bisa digunakan sebagai evakuasi apabila ada bencana atau kebakaran karena sistem tangganya hanya satu jalur.

• Di setiap blok di rusun juga terdapat penangkal petir yang berfungsi mencegah kebakaran gedung akibat sambaran petir. Biasanya dalam satu gedung atau blok diatapnya terdapat tiga tiang penangkal petir. Untungnya sampai saat ini belum pernah ada kasus kebakaran yang terjadi karena keteledoran, korsleting listrik ataupun sambaran petir di rusun Dupak Bangunrejo.

(32)

Luas rusun yang terbatas namun padat penghuni membuat tempat parkir menjadi hal yang krusial. Di rusun Dupak Bangunrejo terdapat tempat parkir kendaraan roda 2 seperti motor dan sepeda namun tidak ada tempat parkir khusus untuk mobil karena keterbatasan lahan. Tiap 2 blok rusun memiliki 1 tempat parkir yang terletak di lorong lantai salah satu blok. Misalnya di blok A dan B, parkiran motor terletak di lorong lantai 1 blok B. Motor yang diparkir disana terkesan semrawut karena pada dasarnya lorong tersebut tidak pada tempatnya untuk dijadikan sebagai parkiran, ditambah lagi tidak ada petugas khusus yang mengatur dan menjaga tempat parkir.

Kondisi Umum Rusun Tempat Parkir

Kondisi Umum Rusun

Akses Jalan Dan Penerangan Jalan

(33)

Lorong di setiap lantai cukup luas dan bisa digunakan sebagai tempat berkumpul antar warga atau sekedar tempat bermain anak. Kondisinya pun terlihat bersih walaupun di beberapa sudut lorong ada yang digunakan sebagai tempat meletakkan barang – barang penghuni rusun yang tidak terpakai.

Kondisi talang hujan pun masih baik. Tidak ada pipa yang bocor yang menyebabkan air hujan merembes ke dinding unit rusun. Apalagi menjelang musim hujan seperti ini warga bekerja sama membersihkan rusun termasuk membersihkan talang air hujan dari sampah yang mungkin menyumbat talang.

Tangga yang menghubungkan antar lantai di rusun Dupak Bangunrejo terbuat dari besi. yang kotor dengan sampah plastik atau debu yang mengumpul.

(34)

Sarana sosial dan lingkungan di Rusunawa Dupak Bangunrejo meliputi fasilitas taman bermain dan taman bacaan, keterjangkauan sarana pendidikan dan sarana kesehatan serta keberadaan ruang terbuka hijau memiliki bobot 20% dari total penilaian. Berdasarkan hasil observasi didapatkan nilai 3 dari nilai maximal 4.8 atau 62.5%

SARANA SOSIAL DAN LINGKUNGAN

1. Taman Bermain 2. Taman Bacaan 3. Pertokoan

4. Peribadatan 5. Pendidikan

6. Sarana Pelayanan Kesehatan 7. RTH

(35)

SARANA SOSIAL DAN LINGKUNGAN

Gambar Puskesmas Dupak yang mudah dijangkau dari Rusun

(36)

KONDISI JALAN DAN MASJID

(37)

Kondisi masing-masing unit dalam rusun yang dinilai meliputi kondisi unit secara umum, kamar mandi, tempat cuci jemur, dan dapur. Kondisi unit memiliki bobot penilaian sebesar 30%. Hasil observasi menunjukkan nilai

rata-rata sebesar 14,6 dari nilai maksimal 18.9 atau tingkat sanitasinya 77,24%

KONDISI UNIT

Kondisi Lantai

Seluruh responden yaitu sebanyak 21 orang memiliki kondisi lantai unit rumah yang kedap air dan mudah dibersihkan yaitu terbuat dari ubin. Permukaannya halus namun tidak licin sehingga risiko untuk terpleset menjadi berkurang. Beberapa responden juga melapisi lantai rumah mereka dengan karpet.

Kondisi Dinding

Sebanyak 18 responden dari 21 responden memiliki kondisi dinding rumah yang halus dan dicat bewarna terang, sedangkan sisanya yaitu 3 responden tetap membiarkan dinding tidak dicat.

(38)

Kondisi Langit-langit

Ketinggian langit-langit menurut peraturan pemerintah seharusnya ≥2,8m dari lantai rumah, begitu juga yang telah dilakukan oleh rumah susun Bangunrejo ini. Namun hampir 50% dari total responden, yaitu sekitar 10 responden meninggikan lantai rumah mereka dengan alasan agar terhindar dari banjir. Hal tersebut menyebabkan ketinggian lantai terhadap langit-langit pun menjadi berkurang.

Secara umum, kondisi langit-langit rumah responden terbilang sangat baik, artinya langit-langit tidak rusak dan bersih. Namun masih terdapat langit-langit rumah responden yang tidak rusak namun kotor bahkan ada langit-langit mengalami kerusakan. Hal yang membedakan kemungkinan besar dipengaruhi oleh perawatan dari masing-masing individu penghuni rumah tersebut.

(39)

Kondisi ventilasi

Seperti halnya kondisi ketinggian langit-langit rumah, ventilasi dalam rumah juga telah diatur standar luasannya, yaitu sekitar 20% dari luas rumah. Luas rumah adalah 3 x 6 meter, dan ventilasi yang disediakan berupa jendela 1x 1,5 m sebanyak 2 buah dan ventilasi diatas pintu sekitar 1 x 0,5 meter sebanyak 2 buah. Namun, beberapa responden ada yang menutup permanen jendela dan ventilasi sehingga jendela yang seharusnya bisa dibuka menjadi tidak bisa dibuka. Hal tersebut juga dapat berpengaruh terhadap luasan ventilasi rumah, yang awalnya sesuai standar yaitu ≥20% luas lantai menjadi <20% luas lantai.

Kondisi Pintu

Secara umum, sekitar 95% kondisi pintu rumah responden dapat berfungsi dan dapat dikunci dengan baik.

(40)

Lampu

Sekitar 76% responden menyatakan bahwa sumber pencahayaan rumah mereka di siang hari adalah sinar matahari ditambah dengan lampu..

(41)

Suhu Ruangan

23,8% rumah responden memiliki suhu >30

o

C, 66,6% rumah

responden memiliki suhu 18-30

o

C.

KONDISI UNIT SECARA UMUM

52.00% 48.00%

Kebisingan

Tidak Bis-ing

(42)

Keadaan Vektor

Hampir seluruh responden mengatakan bahwa keberadaan vector seperti nyamuk, tikus, dan kecoa di rusunawa bangunrejo tidak dapat dipungkiri lagi. Hal tersebut kemungkinan besar juga dipengaruhi oleh lokasi rusun yang dekat dengan aliran sungai.

KONDISI UNIT SECARA UMUM

(43)

• Di Rusunawa Bangun Rejo, kamar mandi penghuni untuk lantai 1 disediakan satu unit di masing-masing rumah. Namun untuk lantai 2 dan 3, kamar mandi disediakan secara umum, dimana 1 unit kamar mandi digunakan untuk 2 rumah. Lantai dan dinding kamar mandi terbuat dari bahan yang kedap air, dengan permukaan yang tidak licin dan mudah dibersihkan. Lantainya juga memiliki sedikit kemiringan kearah lubang pengeluaran.

• Keadaan bak mandi sama halnya dengan lantai dan dinding, yaitu terbuat dari bahan yang kedap air. 90% responden mengaku bahwa bak mandi mereka bersih dan tidak ada jentik nyamuk, sedangkan 10% sisanya menaku bahwa bak mandi mereka bersih namun ada jentik nyamuk.

• Ketersediaan air rusunawa bangunrejo tidak mengalami masalah serius karena air selalu mengalir dan tersedia cukup untuk kebutuhan setiap penghuni. Begitu pula dengan penerangan dan ventilasi di kamar mandi, penerangan dan ventilasinya sangat mencukupi.

(44)
(45)

Rusunawa memberikan fasilitas ruangan dapur secara umum

yang diberi sekat untuk masing-masing unit. Namun hampir

100% responden tidak menggunakan fasilitas ruangan dapur

umum tersebut untuk memasak sebagaimana mestinya. Mereka

menganggap terlalu repot dan jauh untuk apabila harus

memasak di dapur tersebut. Akibatnya

setiap penghuni unit

lebih memilih untuk membuat dapur tidak permanen yang

terletak di teras belakang atau depan rumahnya

masing-masing

. Sedangkan ruangan dapur umum tersebut akhirnya

digunakan sebagai gudang untuk menyimpan barang-barang

yang tidak digunakan lagi.

(46)

Perilaku penghuni masing-masing unit dalam rusun yang

dinilai meliputi kepadatan dalam hunian, perilaku

membuang sampah, kebiasaan membuka jendela rumah,

membersihkan lantai, menguras bak mandi, penyediaan

air minum, serta pemakaian pestisida.

Perilaku penghuni memiliki bobot penilaian sebesar 20%.

Hasil observasi menunjukkan nilai rata-rata sebesar 2,7

dari nilai maksimal 5,8 atau tingkat sanitasinya 46,55%.

(47)

Kepadatan

Data hasil observasi menunjukkan bahwa hanya 33% yang

memenuhi standar, sisanya kepadatan penghuni di rusun tersebut

tidak memenuhi standar, yaitu kepadatannya <7,2m

2

Perilaku membuang sampah

KEPADATAN, PERILAKU MEMBUANG SAMPAH

33.00%

38.00% 10.00%

14.00% 5.00%

Tempat Sampah Ruangan

Tidak kedap air & Terbuka

(48)

67.00% 33.00%

Frekuensi membuang sampah ke tempat penampungan sampah sementara

(49)
(50)

56.44%

(51)

1. Unit Rumah Susun

Kamar dari sebagian besar sampel sudah cukup baik. Lantai sebagian besar sudah di tegel, tembok bersih dan dicat, dan langit-langit juga mudah dibersihkan

walaupun ada beberapa rumah yang memiliki langit-langit yang kotor. Sedangkan kondisi dapur dan kamar mandi secara garis besar cukup baik dan bersih. Hanya

saja peletakan alat-alat dapur di beberapa rumah masih terlihat tidak rapi.

(52)

2.Perilaku Penghuni

Perilaku penghuni memiliki bobot penilaian sebesar 20%. Hasil observasi

menunjukkan nilai rata-rata sebesar 2,7 dari nilai maksimal 5,8 atau tingkat

sanitasinya 46,55%.

Dalam hal membuang sampah dan membersihkan rumah, sebagian besar

responden melakukannya setiap hari. Sedangkan untuk membuka jendela ada

sebagian responden yang tidak pernah membuka jendela depan karena jendela

tersebut tidak dapat dibuka. Sedangkan sumber air minum responden sebagian besar

berasal dari air isi ulang, maupun air dalam kemasan.

(53)

beberapa penghuni tidak terlalu patuh dengan peraturan.

Dalam peraturan yang diberikan pengelola rusun maksimal

penghuni tiap rumah adalah 4 jiwa, namun ada beberapa

rumah yang dihuni lebih dari 4 orang, yaitu antara 5

sampai 8 orang per rumah. Meskipun patuh dengan

peraturan, kepadatan penduduk tiap unit rumah tidak

sesuai dengan peraturan dari pengeelola yang menyatakan

bahwa minimal kepadatan penduduk tiap rumah adalah 7,2

m

2

per orang

(54)

3. Prasarana

Sarana yang ada antara lain jaringan listrik yang ada di setiap rumah, namun meterannya terpusat di pojokan tiap lantai dan jaringan air yang meterannya ada di setiap rumah.

Setiap blok tersedia tangga darurat yang terletak di pojok dekat dengan tempat pembuangan sampah. Setiap blok ada poskamling dan piket poskamling juga masih berjalan. Tiap blok ada alarm kebakaran namun tidak berfungsi. Alat pemadam kebakaran ada di setiap lantai di dekat tangga. Kebanyakan masih berfungsi dan tersimpan dengan baik tetapi ada beberapa yang hilang atau rusak. Tersedia tempaat parkir yang luas di lantai dasar

4. Sarana Sosial dan Lingkungan

Sarana yang ada di Rusunawa Bangunrejo antara lain ada taman Bermain, taman bacaan dan pendopo, mushola di beberapa lantai tiap blok, Masjid, serta pusat layanan kesehatan yang cukup maju

(55)

1. Sebaiknya talang air hujan tersedia agar air hujan tidak masuk ke rumah atau lorong rusun

2. Sebaiknya warga penghuni rusun melakukan pengendalian rodent agar tikus tidak masuk dalam rumah dan mengotori rumah.

3. Penghuni disarankan untuk menyediakan tempat sampah yang kedap air dan tertutup di dalam rumah sebagai tempat sampah sementara sebelum dibuang ke tempat sampah pusat

4. Sebaiknya disediakan tempat peribadatan yang lebih memadai.

SARAN

5. Seharusnya tersedia tempat untuk menjemur pakaian yang terpisah dari dapur.

6. Sebaiknya penghuni rusun menyediakan penutup untuk makanan di dalam rumah

7. Sebaiknya warga di sekitar tempat pembuangan sampah tidak lupa menutup pintu atau penutup lorong vertikal pembuangan sampah agar bau tidak sedap dari tempat sampah tersebut tidak mengganggu warga

(56)

Gambar

Gambar Puskesmas Dupak yang mudah dijangkau dari Rusun
Gambar jalan utama

Referensi

Dokumen terkait

“Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam

Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah

Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam

Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam

Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan, yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah

“Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah

Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik

Rumah susun (rusun) Bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah