• Tidak ada hasil yang ditemukan

Schopenhauer dan Kehendak Buta (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Schopenhauer dan Kehendak Buta (1)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Schopenhauer’s Blind

Will

(2)

Arthur Schopenhauer (1788-1860)

Filosof Jerman yang

termasyhur karena

karyanya, the World as Will and

Representation (1818).

Pemikirannya banyak

dipengaruhi oleh

(3)

Idealisme Kant

Das ding an sich (things-in-itself – sifat objek yang sebenarnya).

Penampakan objek bukanlah objek itu sendiri,

das ding an sich, menurut Kant, tidak pernah kita ketahui.

Representasi kita terhadap objek sebenarnya adalah sintesis antara efek objek pada diri kita (subjek) dan unsur a priori, yaitu forma time

(4)

Transcendental Idealism

Schopenhauer mendukung gagasan Kant dengan menyatakan

bahwa phenomenal world adalah sebuah representasi.

Seluruh aktivitas kognitif manusia memenuhi prinsip sufficient reason

Eksistensi materi bergantung pada proses yang mendahuluinya

sufficient reason of becoming

Suatu pernyataan dikatakan valid, apabila memiliki bukti yang

memadai  sufficient reason of knowing

Ruang dan waktu merupakan forma yang terhubung, sehingga saling

mempengaruhi satu sama lain  the ground of being is mathematical

Setiap aksi, membutuhkan motif yang didahului oleh eksistensi

(5)

Kehendak

Representasi (dunia) adalah ekspresi dari kehendak

yang selanjutnya ‘mengadakan’ aksi.

Namun kita tidak secara intensional atau sadar akan

aksi, karena kehendak sifatnya buta  unconscious force, present and all in nature.

Kehendak sifatnya unified dan undivided, tapi mengapa

bentuknya berbeda-beda?

Kehendak bentuknya berjenjang, dari natural forces (jenjang

terendah), sampai yang melekat pada manusia (jenjang tertinggi).

Namun gradasinya tidak bergantung pada waktu eksistensi

(6)

..cont’d

Kehidupan adalah ‘sampah’ dari kehendak.

Tidak semua kehendak, dapat dipenuhi kesengsaraan.Oleh karena itu, kehidupan bukan sesuatu yang

mengandung optimisme.

Kehidupan itu sendiri, menurut Schopenhauer, merupakan

ungkapan dari kehendak buta yang irasional.

Pada dasarnya, kehendak tidak pernah bisa dipuaskan.Kehendak dapat ‘ditundukkan’ dengan menjalani

hidup yang asketis.

(7)

Kehendak dan estetika

Kehendak yang berujung pada penderitaan,

dapat dipulihkan sementara melalui ekspresi estetika.

Aesthetic contemplation mirip konsep

sublimasinya Freud

Ada satu forma pengetahuan yang tidak

terikat prinsip sufficient ground, yaitu the Idea.

Musik adalah seni termurni (the purest art),

(8)

Pandangannya tentang cinta dan

wanita

Cinta adalah ekspresi subordinasi hasrat untuk

memiliki sesuatu yang tidak kita miliki.

Pernikahan adalah ‘perintah alam’

“…the final aim of all love intrigues, be they comic or tragic, is really of more importance than all other

ends in human life….”

Schopenhauer terkenal sebagai seorang misoginis

sejati.

Wanita dianggap defisit dalam hal estetika dan rasa

(9)

Muramnya Filsafat Schopenhauer

Pesimisme seolah-olah filsafatnya lahir dari

jiwa yang neurotis dan egosentris, sehingga meniadakan otonomi subjek.

Menganjurkan asketisme untuk menundukkan

kehendak, tapi kehidupan personalnya dijalani dengan berfoya-foya.

Reduksionisme  seolah-olah aksi hanya

Referensi

Dokumen terkait

Dari RIP tersebut di atas, maka Majelis Sinode GMIT menyusun perencanaan pelayanan jangka menengah atau yang biasa di sebut dengan Haluan Kebijakan Umum

Mewujudkan desa Kerobokan yang berbudaya dan bertaqwa terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa melalui : Penggalian, pengembangan dan pembinaan seni budaya yang adi

mendayagunakan zakat secara produktif sebagai pemberian modal usaha yang tujuannya adalah supaya zakat tersebut dapat berkembang. Zakat didayagunakan dalam rangka

(4) penduduk berpendapatan rendah sulit memenuhi kebutuhan hidup (5) meningkatnya produktifitas penduduk desa dengan teknologi tepat guna Dampak positif dari interaksi desa-

Salah satu kompetensi inti dalam melakukan praktek kolaborasi interprofesional adalah dengan melakukan komunikasi interprofesional dimana untuk melakukan kolaborasi dan

Jika pendapat ulama’ LDII tentang poligami tanpa meminta persetujuan dari isteri pertama di kaikan dengan peraturan undang- undang, maka sangatlah bertentangan,

Sebelum 1 Januari 2015, suatu pengendalian atas entitas anak dianggap ada bilamana Perusahaan menguasai secara langsung atau tidak langsung lebih dari 50% (lima puluh persen) hak

Setiap paradigma selalu mempunyai metode analisis tertentu, yang kadang-kadang sama dengan paradigma yang lain, tetapi selalu ada metode analisis data yang khas