• Tidak ada hasil yang ditemukan

pai 1 manusia dan agama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "pai 1 manusia dan agama"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

STANDAR KOMPETENSI:

STANDAR KOMPETENSI:

Menganalisis hubungan manusia dan agama

Menganalisis hubungan manusia dan agama

KOMPETENSI DASAR :

KOMPETENSI DASAR :

Mendeskripsikan konsep manusia

Mendeskripsikan konsep manusia

Mendidkripsikan potensi manusia

Mendidkripsikan potensi manusia

Mengaplikasikan prilaku manusiaawi dlam

Mengaplikasikan prilaku manusiaawi dlam

kehidupan

kehidupan

Mendesnkripsikan konsep agama

Mendesnkripsikan konsep agama

Menjelaskan hubungan manusia dan agama

Menjelaskan hubungan manusia dan agama

Mengintegrasikan nilai (kebangsaan) pluralitas,

Mengintegrasikan nilai (kebangsaan) pluralitas,

keragaman dan kesatuan

keragaman dan kesatuan

STANDAR KOMPETENSI:

STANDAR KOMPETENSI:

Menganalisis hubungan manusia dan agama

Menganalisis hubungan manusia dan agama

KOMPETENSI DASAR :

KOMPETENSI DASAR :

Mendeskripsikan konsep manusia

Mendeskripsikan konsep manusia

Mendidkripsikan potensi manusia

Mendidkripsikan potensi manusia

Mengaplikasikan prilaku manusiaawi dlam

Mengaplikasikan prilaku manusiaawi dlam

kehidupan

kehidupan

Mendesnkripsikan konsep agama

Mendesnkripsikan konsep agama

Menjelaskan hubungan manusia dan agama

Menjelaskan hubungan manusia dan agama

Mengintegrasikan nilai (kebangsaan) pluralitas,

Mengintegrasikan nilai (kebangsaan) pluralitas,

keragaman dan kesatuan

keragaman dan kesatuan

MANUSIA DAN AGAMA

(2)

Indikator Indikator: :

• Mahasiswa dapat menerangkan konsep manusia dalam Mahasiswa dapat menerangkan konsep manusia dalam perspektif Al-quran

perspektif Al-quran..

• Mahasiswa dapat menerangkan konsep manusia dalam Mahasiswa dapat menerangkan konsep manusia dalam perspektif humanisme (kemanusiaan)

perspektif humanisme (kemanusiaan)..

• Mahasiswa dapat memberi contoh prilaku manusiawiMahasiswa dapat memberi contoh prilaku manusiawi

• Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian, persamaan dan Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian, persamaan dan perbedaan istilah agama religion dan al-din

perbedaan istilah agama religion dan al-din..

• Mahasiswa dapat mengungkapkan toeri-teori tentang agamaMahasiswa dapat mengungkapkan toeri-teori tentang agama • Mahasiswa dapat mengidentifikasi unsur-unsur pokok agamaMahasiswa dapat mengidentifikasi unsur-unsur pokok agama • Mahasiswa dapat mendeskripsikan agama sebagai fitrah Mahasiswa dapat mendeskripsikan agama sebagai fitrah

manusia

manusia

• Mahasiswa dapat mendeskrpsikan agama sebagai pedoman Mahasiswa dapat mendeskrpsikan agama sebagai pedoman hidup manusia

hidup manusia

Indikator Indikator: :

• Mahasiswa dapat menerangkan konsep manusia dalam Mahasiswa dapat menerangkan konsep manusia dalam perspektif Al-quran

perspektif Al-quran..

• Mahasiswa dapat menerangkan konsep manusia dalam Mahasiswa dapat menerangkan konsep manusia dalam perspektif humanisme (kemanusiaan)

perspektif humanisme (kemanusiaan)..

• Mahasiswa dapat memberi contoh prilaku manusiawiMahasiswa dapat memberi contoh prilaku manusiawi

• Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian, persamaan dan Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian, persamaan dan perbedaan istilah agama religion dan al-din

perbedaan istilah agama religion dan al-din..

• Mahasiswa dapat mengungkapkan toeri-teori tentang agamaMahasiswa dapat mengungkapkan toeri-teori tentang agama

• Mahasiswa dapat mengidentifikasi unsur-unsur pokok agamaMahasiswa dapat mengidentifikasi unsur-unsur pokok agama

• Mahasiswa dapat mendeskripsikan agama sebagai fitrah Mahasiswa dapat mendeskripsikan agama sebagai fitrah manusia

manusia

• Mahasiswa dapat mendeskrpsikan agama sebagai pedoman Mahasiswa dapat mendeskrpsikan agama sebagai pedoman hidup manusia

hidup manusia

MANUSIA DAN AGAMA

(3)

MANUSIA DAN AGAMA

MANUSIA DALAM AL-QURAN:

 Ada dua kata dalam al-Quran yang berarti manusia,

yaitu kata insan dan basyar

 Kata insan terambil dari kata uns yang berarti jinak,

harmonis, dan tampak, atau dari kata nasiya yang

berarti lupa, atau nâsa-yanûsu yang berarti berguncang

 Kata insan digunakan dalam al-Quran untuk menunjuk

kepada manusia dengan seluruh totalitasnya, jiwa dan raga, yang membedakan satu orang dengan yang

lainnya akibat perbedaan fisik, mental, dan kecerdasan

 Kata basyar terambil dari akar kata yang pada mulanya

berarti penampakkan sesuatu dengan baik dan indah.

 Kata basyar menunjuk kepada proses kejadian manusia

dengan tahapan-tahapannya sehingga mencapai tahap kedewasaan

MANUSIA DALAM AL-QURAN:

 Ada dua kata dalam al-Quran yang berarti manusia, yaitu kata insan dan basyar

 Kata insan terambil dari kata uns yang berarti jinak, harmonis, dan tampak, atau dari kata nasiya yang

berarti lupa, atau nâsa-yanûsu yang berarti berguncang  Kata insan digunakan dalam al-Quran untuk menunjuk

kepada manusia dengan seluruh totalitasnya, jiwa dan raga, yang membedakan satu orang dengan yang

lainnya akibat perbedaan fisik, mental, dan kecerdasan  Kata basyar terambil dari akar kata yang pada mulanya

berarti penampakkan sesuatu dengan baik dan indah.  Kata basyar menunjuk kepada proses kejadian manusia

(4)

MANUSIA DAN AGAMA

MANUSIA DALAM FAHAM KEMANUSIAAN:

Sokrates mendekati manusia sebagai individu,

sementara Plato melihat manusia dari sudut

kehidupan sosial dan politiknya.

Sastrapratedja: manusia adalah makhluk yang

historis.

Comte mengatakan bahwa “mengenal diri

adalah mengenal sejarah” , manusia tidak

cukup apabila hanya dilihat dari sudut fisika,

kimia, dan biologi saja.

Ernst Cassirer: manusia tidak dapat

didesinisikan berdasarkan sifat metafisik dan

fisiknya. Ciri utama manusia terletak pada

karyanya

MANUSIA DALAM FAHAM KEMANUSIAAN:

Sokrates mendekati manusia sebagai individu,

sementara Plato melihat manusia dari sudut

kehidupan sosial dan politiknya.

Sastrapratedja: manusia adalah makhluk yang

historis.

Comte mengatakan bahwa “mengenal diri

adalah mengenal sejarah” , manusia tidak

cukup apabila hanya dilihat dari sudut fisika,

kimia, dan biologi saja.

Ernst Cassirer: manusia tidak dapat

(5)
(6)

Bahan penciptaan

Manusia

1. Unsur Materi ( As-Sajdah 7-8

(7)

2. Unsur Non Materi

(8)

HUBUNGAN BAHAN DASAR

DG PRILAKU MANUSIA

1.

(9)

Kerja Hati

Mempertimbangkan motif/dorongan

yang datang dari Fisik dan ruh

Menentukan pilihan tindakan

(10)

Sifat Hati

1. Sehat

2. Sakit

3. Mati

(11)

Kerja akal

1. Akal Intelgen : linier logis

-Merasionalkan yang benar

-Merasionalkan yang salah

2. Akal Emosional : Asosiatif

- Mempertimbangkan banyak hal

3. Akal spiritual : Kreatif

(12)

Kerja Nafs

- Berinisiatif

- Berkeinginan

- Berimajinasi

 Nafsu sifat dasarnya netral, dapat berkeinginan

(13)

Sifat Nafs

Muthmainnah

Lawwamah

Imara’ bissuu’i

(14)

MANUSIA DAN AGAMA

MANUSIA DALAM FAHAM KEMANUSIAAN:

Dari sudut pengalaman, manusia memiliki

serangkaian antropological constants, yaitu:

relasi manusia dengan kejasmania, alam, dan

lingkungan ekologis;

keterlibatan dengan sesama;

keterikatan dengan struktur sosial dan

institusional;

ketergantungan masyarakat dan kebudayaan

pada waktu dan tempat;

hubungan timbal balik antara teori dan

praksis; dan

kesadaran religius

MANUSIA DALAM FAHAM KEMANUSIAAN:

Dari sudut pengalaman, manusia memiliki

serangkaian

antropological constants,

yaitu

:

relasi manusia dengan kejasmania, alam, dan

lingkungan ekologis;

keterlibatan dengan sesama;

keterikatan dengan struktur sosial dan

institusional;

ketergantungan masyarakat dan kebudayaan

pada waktu dan tempat;

hubungan timbal balik antara teori dan

praksis; dan

(15)

TEORI tentang AGAMA (1)

M. Crawley

M. Crawley : Teori : Teori Masa Kritis.Masa Kritis. A Agama gama mmunculuncul karena karena adanya adanya

rasa takut

rasa takut yang menyertai manusia yang menyertai manusia ketika menghadapi ketika menghadapi kejadian atau gejala alam yang

kejadian atau gejala alam yang memilukan memilukan..

M. Crawley

M. Crawley : T : Teori eori Masa KritisMasa Kritis.. A Agama gama mmunculuncul karena karena adanya adanya rasa takut

rasa takut yang menyertai manusia yang menyertai manusia ketika menghadapi ketika menghadapi kejadian atau gejala alam yang

kejadian atau gejala alam yang memilukan memilukan..

Edward B. Tylor (1832-1917): Teori Animisme dan Evolusi Agama. Tiga tahap perkembangan evolusi agama dari animistik, politeistik, ke monoteistik.

Edward B. Tylor (1832-1917): Teori Animisme dan Evolusi Agama. Tiga tahap perkembangan evolusi agama dari animistik, politeistik, ke monoteistik.

R.R. Marret (1866-1940). Teori Mana. Mana adalah kekuatan luar biasa dari makhluk gaib yang dapat dimiliki dan dipindahkan pada benda-benda kecil (cincin).

R.R. Marret (1866-1940). Teori Mana. Mana adalah kekuatan luar biasa dari makhluk gaib yang dapat dimiliki dan dipindahkan pada benda-benda kecil (cincin).

J.G. Frazer (1854-1941). Teori Magis. Magi adalah tindakan

manusia untuk mencapai suatu maksud dengan melalui kekuatan gaib-luar biasa yang ada di alam.

J.G. Frazer (1854-1941). Teori Magis. Magi adalah tindakan

(16)

TEORI tentang AGAMA (2)

Sigmund Freud (1856-1939)

Sigmund Freud (1856-1939): Teori: Teori Oedipus Oedipus KKomplek. omplek. Adanya Adanya d

dorongan seksualorongan seksual seorang anak seorang anak terhadap ibunya terhadap ibunya, , yang yang berberakhirakhir dengan

dengan pembunuhanpembunuhan dan dan penyembahan terhadappenyembahan terhadap ruh sang ayah.ruh sang ayah. Sigmund Freud (1856-1939)

Sigmund Freud (1856-1939): Teori: Teori Oedipus Oedipus KKomplek. omplek. Adanya Adanya d

dorongan seksualorongan seksual seorang anak seorang anak terhadap ibunya terhadap ibunya, , yang yang berberakhirakhir dengan

dengan pembunuhanpembunuhan dan dan penyembahan terhadappenyembahan terhadap ruh sang ayah.ruh sang ayah.

Andrew Lang (1844-1912) : Teori ‘Ur Monoteisme’.

Keyakinan adanya dewa tertinggi yang dipandang sebagai Pencipta alam, penjaga ketertiban alam dan kesusilaan.

Andrew Lang (1844-1912) : Teori ‘Ur Monoteisme’.

Keyakinan adanya dewa tertinggi yang dipandang sebagai Pencipta alam, penjaga ketertiban alam dan kesusilaan.

Emile Durkheim (1859--) : Teori Sentimen Kemasyarakatan.

Agamamuncul karena adanya getaran jiwa yang berupa rasa cinta terhadap masyarakatnya. Totem merupakan benda-benda keramat sebagai lambang suatu masyarakat.

Emile Durkheim (1859--) : Teori Sentimen Kemasyarakatan.

(17)

UNSUR-UNSUR POKOK AGAMA (1)

Emosi Keagamaan: Sikap kagum dan terpesona terhadap

sesuatu yang gaib/keramat (trimendum fascinasum, R. Otto ) atau ‘sikap percaya campur takut’ (Soderblom).

Emosi Keagamaan: Sikap kagum dan terpesona terhadap

sesuatu yang gaib/keramat (trimendum fascinasum, R. Otto ) atau ‘sikap percaya campur takut’ (Soderblom).

Sistem Keyakinan : Konsep mengenai Tuhan, alam gaib, makhluk (ciptaan), hari akhir dan lainnya; di dalamnya meliputi sistem nilai atau norma.

Sistem Keyakinan : Konsep mengenai Tuhan, alam gaib, makhluk (ciptaan), hari akhir dan lainnya; di dalamnya meliputi sistem nilai atau norma.

Kelompok Penganut.

Koentjaraningrat Kelompok Penganut.

Koentjaraningrat

Sistem Peribadatan (ritual) : Ekspresi hubungan manusia dengan Tuhan yang terwujud dalam bentuk upacara-upacara keagamaan. Sistem Peribadatan (ritual) : Ekspresi hubungan manusia dengan Tuhan yang terwujud dalam bentuk upacara-upacara keagamaan.

(18)

UNSUR-UNSUR POKOK AGAMA (2)

D

Dimensi imensi KKeyakinan, berisi pandangan-pandanganeyakinan, berisi pandangan-pandangan teologis teologis suatu agama.

suatu agama.

D

Dimensi Kimensi Keyakinan, berisi pandangan-pandanganeyakinan, berisi pandangan-pandangan teologis teologis suatu agama.

suatu agama.

Dimensi Praktek Agama, mencakup perilaku pemujaan dan segala perilaku yang menunjukkan komitmen terhadap agama.

Dimensi Praktek Agama, mencakup perilaku pemujaan dan segala perilaku yang menunjukkan komitmen terhadap agama.

Dimensi Pengamalan atau Konsekuensi, yaitu komitmen seorang atau kelompok penganut agama dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran agamanya.

Glock & Stark

Dimensi Pengamalan atau Konsekuensi, yaitu komitmen seorang atau kelompok penganut agama dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran agamanya.

Glock & Stark

Dimensi Pengalaman, merupakan respon terhadap kehadiran Tuhan di dalam diri atau kelompok penganut agama.

Dimensi Pengalaman, merupakan respon terhadap kehadiran Tuhan di dalam diri atau kelompok penganut agama.

Dimensi Pengetahuan, merupakan pengetahuan yang harus dimiliki seorang atau kelompok penganut agama.

(19)

AGAMA, RELIGION, AL-DIN

AGAMA, RELIGION, AL-DIN

 AGAMAAGAMA : :

 A = tidak, GAM = pergiA = tidak, GAM = pergi

 A = tidak, GAM = kacau (berantakan)A = tidak, GAM = kacau (berantakan)

 A (dibaca panjang) = cara, GAM = pergi atau menujuA (dibaca panjang) = cara, GAM = pergi atau menuju

 AGAMAAGAMA : :

 A = tidak, GAM = pergiA = tidak, GAM = pergi

 A = tidak, GAM = kacau (berantakan)A = tidak, GAM = kacau (berantakan)

 A (dibaca panjang) = cara, GAM = pergi atau menujuA (dibaca panjang) = cara, GAM = pergi atau menuju

AGEMAN, UGEMAN, GAMAN !!

AGEMAN, UGEMAN, GAMAN !!

AGAMA : “seperangkat aturan yang melekat dalam diri manusia

agar hidupnya teratur yang merupakan cara menuju suatu kehidupan yang selamat”.

AGAMA : “seperangkat aturan yang melekat dalam diri manusia agar hidupnya teratur yang merupakan cara menuju suatu

(20)

RELIGION

RELIGION

Religere:

Religere:

“melakukan perbuatan dengan penuh penderitaan atau melakukan perbuatan dengan penuh penderitaan atau mati-matian”, atau

mati-matian”, atau “kumpulan tata cara mengabdi “kumpulan tata cara mengabdi kepada

kepada Tuhan yang dibaca dari kitab suciTuhan yang dibaca dari kitab suci ”.”.

Religere: Religere:

“melakukan perbuatan dengan penuh penderitaan atau melakukan perbuatan dengan penuh penderitaan atau mati-matian”, atau

mati-matian”, atau “kumpulan tata cara mengabdi “kumpulan tata cara mengabdi kepada

kepada Tuhan yang dibaca dari kitab suciTuhan yang dibaca dari kitab suci ”.”.

Religare:

“Ikatan atau persekutuan orang-orang suci”.

Religare:

(21)

AL-DIN

KEADAAN BERHUTANG

KEADAAN BERHUTANG : :

Segala sesuatu yang melekat pada diri (kehidupan)

Segala sesuatu yang melekat pada diri (kehidupan) manusia manusia merupakan pinjaman (amanat) dari Allah.

merupakan pinjaman (amanat) dari Allah. KEADAAN BERHUTANG

KEADAAN BERHUTANG : :

Segala sesuatu yang melekat pada diri (kehidupan)

Segala sesuatu yang melekat pada diri (kehidupan) manusia manusia merupakan pinjaman (amanat) dari Allah.

merupakan pinjaman (amanat) dari Allah.

KETUNDUKAN-KEPATUHAN :

Ketundukan kepada Allah dalam bentuk Keterpaksaan atau Kesadaran

.

KETUNDUKAN-KEPATUHAN :

Ketundukan kepada Allah dalam bentuk Keterpaksaan atau

Kesadaran

.

KEKUASAAN YANG BIJAKSANA:

Allah Yang Maha Pengampun, Pengasih dan Penyayang. KEKUASAAN YANG BIJAKSANA:

Allah Yang Maha Pengampun, Pengasih dan Penyayang. KESADARAN ALAMI-FITHRI:

Ketundukan yang secara alami dalam hati manusia semata untuk mengabdikan hidupnya kepada Allah.

KESADARAN ALAMI-FITHRI:

(22)

MASALAH DEFINISI

Ada kesulitan untuk merumuskan pengertian atau definisi agama yang dapat menampung semua jenis agama,

sekaligus dapat diterima semua pemeluk agama

Ada kesulitan untuk merumuskan pengertian atau definisi agama yang dapat menampung semua jenis agama,

sekaligus dapat diterima semua pemeluk agama

Mukti Ali :

• Pengalaman agama bersifat bathini, subyektif dan individual • Emosional, tidak ada orang yang begitu bersemangat selain membicarakan keyakinan agamanya

• Konsep tentang agama

akan dipengaruhi oleh tujuan orang yang memberikan pengertian agama itu

Mukti Ali :

• Pengalaman agama bersifat bathini, subyektif dan individual • Emosional, tidak ada orang yang begitu bersemangat selain membicarakan keyakinan agamanya

• Konsep tentang agama

(23)

KLASIFIKASI AGAMA

SUMBER :

SUMBER :

Agama Samawi/Langit

Agama Samawi/Langit : Yahudi, Kristen, dan Islam: Yahudi, Kristen, dan Islam Agama Ardli/Bumi

Agama Ardli/Bumi : Hindu, Buddha, Konghucu: Hindu, Buddha, Konghucu

SUMBER :

SUMBER :

Agama Samawi/Langit

Agama Samawi/Langit : Yahudi, Kristen, dan Islam: Yahudi, Kristen, dan Islam Agama Ardli/Bumi

Agama Ardli/Bumi : Hindu, Buddha, Konghucu: Hindu, Buddha, Konghucu

RAS/GEOGRAFIS :

Ras Semit : Yahudi, Kristen, dan Islam Ras Aria : Hindu dan Buddha

Ras Mongolia : Konghucu, Tao, dan Sinto RAS/GEOGRAFIS :

Ras Semit : Yahudi, Kristen, dan Islam Ras Aria : Hindu dan Buddha

Ras Mongolia : Konghucu, Tao, dan Sinto DAKWAH:

Agama dakwah : Kristen dan Islam

Agama tidak didakwahkan : Hindu, Buddha, Konghucu DAKWAH:

(24)

FITRAH MANUSIA BERAGAMA

Francisco J. Moreno : Sejarah agama berumur setua dengan

sejarah manusia. Tidak ada suatu masyarakat yang hidup tanpa suatu agama

Francisco J. Moreno : Sejarah agama berumur setua dengan sejarah manusia. Tidak ada suatu masyarakat yang hidup

tanpa suatu agama

Max Muller – Joachim Wach : Sejarah umat manusia adalah

sejarah agama. Agama merupakan cara untuk meningkatkan pengetahuan dan cintanya kepada Tuhan. Agama merupakan cahaya, jiwa, dan kehidupan sejarah.

Max Muller – Joachim Wach : Sejarah umat manusia adalah

sejarah agama. Agama merupakan cara untuk meningkatkan pengetahuan dan cintanya kepada Tuhan. Agama merupakan cahaya, jiwa, dan kehidupan sejarah.

Mircea Eliade : Manusia adalah ‘Homo Religius’. Manusia yang

hidup dalam suatu alam yang sakral dan penuh dengan nilai-nilai religius disebabkan kehadiran ‘Yang Suci’.

Mircea Eliade : Manusia adalah ‘Homo Religius’. Manusia yang

hidup dalam suatu alam yang sakral dan penuh dengan nilai-nilai religius disebabkan kehadiran ‘Yang Suci’.

H.M. Rasyidi : Agama sebagai problem of ultimate concern.

H.M. Rasyidi : Agama sebagai problem of ultimate concern.

(25)

FUNGSI AGAMA

Agama menyajikan dukungan moral dan sarana

emosional, pelipur lara, dan rekonsiliasi di saat

manusiamenghadapi ketidakpastian dan frustasi.

Agama menyajikan dukungan moral dan sarana

emosional, pelipur lara, dan rekonsiliasi di saat

manusiamenghadapi ketidakpastian dan frustasi.

Agama menyajikan sarana hubungan transendental

melaluiamal ibadat, yang menimbulkan rasa damai

dan identitasbaru yang menyegarkan.

Agama menyajikan sarana hubungan transendental

melaluiamal ibadat, yang menimbulkan rasa damai

dan identitasbaru yang menyegarkan.

Agama memberikan status atau identitas baru dalam

pertumbuhan dan siklus perkembangan individual

melalui berbagai krisis rites.

Agama memberikan status atau identitas baru dalam

pertumbuhan dan siklus perkembangan individual

melalui berbagai krisis rites.

Agama memberikan standar nilai untuk mengkaji ulang

nilai-nilai

Agama memberikan standar nilai untuk mengkaji ulang

nilai-nilai

Agama mengesahkan, memperkuat, memberi legitimasi

dan mensucikan nilai dan norma masyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok relativis tidak saja bersikap kritis terhadap substansi konsep desentralisasi dan pembangunan itu sendiri (misalnya dengan terus mempertanyakan kesahihan relasi

Hal ini dikarenakan ubi jalar merupakan sumber energi yang baik dalam bentuk karbohidrat (Sulistiyo, 2006) dan ubi jalar yang telah dimasak memiliki kandungan gula yang lebih

 Guru bertugas kedua ( PM111 ) mengurus surat perakuan pengenalan diri calon di kaunter pejabat. Pada pukul 7.30am bagi sidang pagi dan pada pukul 1.30pm bagi sidang petang,

Presiden sendiri telah menetapkan bahwa covid 19 adalah bencana nasional non alam sehingga mengeluarkan Keputusan Presiden No 11 Tahun 2020 Tentang Penetapan Kedaruratan

Penurunan kemampuan boiling heat transfer dengan nano fluida pada dua penelitian tersebut dikarenakan terbentuknya lapisan yang berasal dari nano partikel pada

Tingkat kebisingan 95,6 dB(A) dengan tingkat kebisingan mesin gerinda 92,3 dB(A) dalam waktu kerja aktif 12 jam/hari dengan waktu istirahat 60 menit, waktu kerja

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). field research adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis dengan mengangkat data

Djambek tidak bertentangan dengan disiplin ilmu astronomi, karena astronomi bukanlah disiplin ilmu yang secara langsung bersinggungan dengan peribadatan, justru