• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1.1 Definisi Analisis Laporan Keuangan - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Market Value Pada Industri Perbankan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1.1 Definisi Analisis Laporan Keuangan - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Market Value Pada Industri Perbankan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Analisis Laporan Keuangan

2.1.1.1Definisi Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, yaitu

berupa ringkasan atau ikhtisar peristiwa-peristiwa keuangan suatu perusahaan

untuk suatu periode tertentu. Oleh sebab itu untuk memberikan suatu batasan

yang baik, maka terlebih dahulu akan diberikan pengertian akuntansi. Warren, et

al (2006:10) “akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan

kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan

kondisi perusahaan”.

Warren, et al (2006:24) mengatakan bahwa “laporan keuangan merupakan

laporan akuntansi yang menghasilkan informasi bagi pemakai yang diperoleh

dari transaksi yang dicatat dan diikhtisarkan”. Dengan demikian dapat

disimpulkan, bahwa laporan keuangan meliputi laporan laba rugi, laporan

ekuitas pemilik, laporan posisi keuangan, laporan arus kas, dan catatan atas

laporan keuangan.

Analisis laporan keuangan memiliki sifat diagnostik, mengidentifikasi

letak-letak masalah perusahaan, dan prognostik, memprediksi kinerja perusahaan

di masa mendatang. Sebagian besar informasi berguna saat informasi tersebut

(2)

laporan keuangan akan menjadi paling informatif dan berguna jika memiliki

kriteria sebagai berikut ini :

1. Ditampilkan dalam format yang baik: maksudnya pengaturan untuk setiap

laporan harus sama.

2. Isi dari laporan sama; maksudnya memiliki pos-pos yanng sama dalam

pencatatan akuntansi yang mendasari dan diklasifikasikan berdasarkan

penjelasan yang sama.

3. Prinsip-prinsip akuntansi tidak diubah, atau, jika diubah, pengaruh keuangan

dari perubahan diungkapkan.

4. Perubahan dalam keadaan atau dalam sifat transaksi yang mendasari

diungkapkan

Untuk melakukan analisis laporan keuangan diperlukan metode dan

analisis yang tepat. Tujuan penentuan metode dan teknik analisis yang tepat

adalah agar laporan keuangan tersebut dapat memberikan hasil yang maksimal.

Selain itu, pengguna hasil analisis tersebut dapat dengan mudah untuk

menginterpretasikannya.

Terdapat dua metode analisis laporan keuangan yang biasa dipakai

menurut Kasmir, (2008:69) yaitu sebagai berikut :

1. Analisis Vertikal (Statis)

Analisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan terhadap hanya satu

periode laporan keuangan saja. Analisis dilakukan antara pos-pos yang ada, dalam

satu periode. Informasi yang diperoleh hanya untuk satu periode saja dan tidak

(3)

2. Analisis Horizontal (Dinamis)

Analisis horizontal merupakan analisis yang dilakukan dengan

membandingkan keuangan untuk beberapa periode. Dari hasil analisis ini akan

terlihat perkembangan perusahaan dari periode yang satu ke periode yang lain.

2.1.1.2 Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan dirancang untuk membantu pemakai laporan dalam

mengidentifikasi hubungan-hubungan dan trend-trend yang terjadi. Kinerja masa

lalu sering merupakan indikator baik mengenai kinerja di masa yang akan datang.

Pihak-pihak yang membutuhkan seperti kreditor dan pemegang saham perlu

mengetahui posisi keuangan perusahaan. Dengan mengetahui posisi keuangan,

setelah dilakukan analisis laporan keuangan, akan terlihat kinerja perusahaan

apakah mencapai target yang telah direncanakan sebelumnya.

Ada beberapa tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan bagi berbagai

pihak dengan adanya analisis laporan keuangan menurut Harahap (2008:195)

terdapat beberapa tujuan dari analisis laporan keuangan, yaitu :

1.Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang

terdapat dari laporan keuangan biasa.

2.Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan (implicit) 3.Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.

4.Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya

(4)

laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar

perusahaan.

5.Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model

dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti prediksi, peningkatan (rating) 6.Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan.

Dengan perkataan lain apa yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan

merupakan tujuan analisa laporan keuangan juga antara lain:

1) dapat menilai prestasi perusahaan.

2) dapat memproyeksi keuangan perusahaan.

3) dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari aspek

waktu tertentu:

a. Posisi keuangan ( Asset, neraca dan modal)

b. Hasil usaha perusahaan

c. Likuiditas

d. Solvabilitas

e. Aktivitas

f. Rentabilitas

g. Indikator pasar modal

4) menilai perkembangan dari waktu ke waktu

5) melihat komposisi struktur keuangan, arus dana.

7.Dapat menetukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang

(5)

8.Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan

periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal.

9.Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik

posisi keuanga, hasil usaha, struktur keuangan, dan sebagainya.

10.Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa

yang akan datang.

Analisis laporan keuangan juga memiliki manfaat. Ada beberapa manfaat

bagi perusahaan dalam penggunaan analisis laporan keuangan menurut Kasmir

(2008:68). Secara umum dikatakan bahwa manfaat analisis laporan keuangan

adalah :

1.Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu,

baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk

beberapa periode;

2.Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan

perusahaan;

3.Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki;

4.Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke

depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini;

5.Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu

penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal;

6.Dapat digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil

(6)

2.1.2 Rasio Keuangan

2.1.2.1 Pengertian Rasio Keuangan

Rasio keuangan atau analisis rasio ( ratio analysis )”merupakan salah satu alat analisis keuangan yang populer dan banyak digunakan”(Wild dan

Subramanyam, 2010:40). Rasio keuangan perannya penting dan dapat menjadi

pedoman dalam mengevaluasi kegiatan aktivitas perusahaan, selain itu

membandingkan kinerja dan hasil yang dicapai perusahaan antara periode

tahun-tahun sebelumnya. Juga dapat menjadi ukuran perbandingan dengan perusahaan

lainnya.

Rasio merupakan alat untuk menyediakan pandangan terhadap kondisi

yang mendasari. Rasio yang diinterpretasikan dengan tepat mengidentifikasi area

yang memerlukan investigasi yang lebih lanjut. Analisis rasio dapat

mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar perbandingan dalam

menemukan kondisi dan trend yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari

masing-masing komponen yang membentuk rasio. Seperti alat analisis lainnya,

rasio yang paling bermanfaat bila orientasi ke depan. Hal ini berarti kita sering

menyesuaikan faktor-faktor yang mempengaruhi rasio untuk kemungkinan tren

dan ukurannya di masa depan.

Rasio keuangan memiliki keunggulan, sehingga para pihak pemakai

laporan keuangan sering menggunakan rasio keuangan. Menurut Harahap

(2006:298) ada beberapa keunggulan rasio keuangan yaitu :

1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca

(7)

2. Rasio merupakan pengganti yang sederhana dari informasi yang disajikan

laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.

3. Rasio mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain.

4. Rasio sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model

pengambilan keputusan dan model prediksi (z-score). 5. Rasio menstandarisir size perusahaan.

6. Dengan rasio lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan

perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik

atau time series.

7. Dengan rasio lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan

prediksi di masa yang akan datang.

2.1.2.2 Jenis-jenis Rasio Keuangan

Secara umum, rasio yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan

suatu perusahaan diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu :

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi biasanya dalam jangka

pendek. Kewajiban jangka pendek adalah utang (debt) yang mesti dibayar dalam periode waktu yang sama yang dipakai dalam menentukan aktiva

lancar. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam menilai tingkat likuiditas

perusahaan adalah kreditor, seperti pemasok dan bankir.

Kelikuiditasan perusahaan diukur dari kemampuan perusahaan untuk

(8)

likuid bila perusahaan mampu untuk membayar kewajiban jangka

pendeknya, seperti utang dagang, utang gaji, utang pajak. Sebaliknya,

perusahaan yang tidak mampu untuk memenuhi kewajiban jangka

pendeknya dikatakan illikuid atau tidak likuid.

Menurut Kasmir (2008:134) “jenis rasio likuiditas yang ada seperti

current ratio, quick ratio atau acid test ratio, cash ratio, rasio perputaran kas, inventory to net working capital”.

2. Rasio Solvabilitas

Pendanaan perusahaan bersumber dari dua pendanaan yaitu dari kreditor

jangka pendek seperti pemasok dan kreditor jangka panjang seperti

pemegang saham. Rasio solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya (Wild dan Subramanyam.

2010:46).

Menurut Kasmir (2008:155) “beberapa jenis rasio solvabilitas yang

sering digunakan perusahaan adalah debt to asset ratio, debt to equity ratio, long term debt to equity ratio, tangible asset debt coverage, current liabilities to net worth, time interest earned, dan fixed charge coverage”. 3. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktivanya. Rasio ini mengukur

tingkat efisensi pemanfaatan sumber daya perusahaan. Rasio aktivitas atau

pemanfaat asset menurut Wild dan Subramanyam (2010:45) dapat

(9)

perputaran piutang usaha (account receveible turnover), rasio perputaran persediaan (inventory turnover), rasio perputaran modal kerja (working capital turnover), rasio perputaran aset tetap (PPE turnover), dan rasio perputaran total aset (total asset turnover).

4. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam memperoleh laba. Rasio ini memberi ukuran tingkat

efektivitas manajemen perusahaan. Tujuan perusahaan adalah

mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk tetap bertahan perusahaan

harus mampu untuk menghasilkan laba. Bila perusahaan rugi, pihak

kreditor akan mempertimbangkan untuk tetap memberi pinjaman atau

menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.

Menurut Kasmir (2008:199) rasio profitabilitas dapat

diklasifikasikan menjadi 4 yaitu:

1. Profit margin ( profit margin on sales) yang terdiri dari a. Gross Profit margin

b. Net Profit Margin

2. Return on Investment (ROI) 3. Return on Equity (ROE) 4. Laba Per Lembar Saham

5. Rasio Ukuran Pasar

Rasio ini disebut juga market meansure (Wild dan Subramanyam,

(10)

peneliti adalah rasio ukuran pasar. Rasio ini adalah rasio yang paling

sering dipergunakan oleh pihak investor di bursa efek. Rasio ini

menggambarkan kondisi atau keadaan prestasi perusahaan di pasar modal.

Indikator ini biasanya dipakai investor untuk mengukur tingkat

ketertarikan terhadap harga saham tertentu. Rasio ini menunjukan

perbandingan harga saham dipasar dengan nilai buku saham tersebut yang

di gambarkan di Neraca. Semakin tinggi rasio yang didapat, maka

semakin tinggi pula minat investor untuk membeli saham tersebut. Yang

berdampak naiknya harga pasar saham di pasar modal.

2.1.3 Market Value

Market value merupakan persepsi pasar yang berasal dari investor,

kreditur dan stakeholder lain terhadap kondisi perusahaan dan biasanya

tercermin pada nilai pasar saham perusahaan. MV adalah keseluruhan nilai

saham yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan kata lain, MV adalah jumlah yang

harus dibayar untuk membeli perusahaan secara keseluruhan. Nilai pasar (MV)

adalah harga saham pada akhir tahun. Nilai pasar yang semakin tinggi

menunjukkan bahwa saham tersebut sangat diminati oleh investor karena dengan

semakin tinggi harga saham akan menghasilkan capital gain yang semakin besar.

(11)

2.1.4 Economic Value Added

EVA merupakan salah satu tolak ukur yang tepat untuk menilai kinerja

keuangan. EVA dapat menjadi tujuan perusahaan untuk meningkatkan nilai dari

modal yang telah ditanamkan investor dan pemegang saham.

2.1.4.1 Keunggulan dan Kelemahan EVA

EVA memiliki beberapa kelemahan dan keunggulan, sebagai penilai

kinerja perusahaan EVA memiliki beberapa keunggulan. Berikut keunggulan

EVA:

1. EVA memiliki hubungan yang erat dengan Net Present Value (NPV) 2. EVA dipengaruhi oleh semua keputusan yang dibuat oleh manajer.

3. EVA merupakan indeks yang tepat untuk menentukan reward manajer.

4. EVA merupakan ukuran kinerja keuangan yang paling baik untuk

menjelaskan economic profit suatu perusahaan, dibandingkan dengan

ukuran lain.

5. Ada hubungan antara EVA dengan Market Value perusahaan.

6. EVA juga merupakan ukuran kinerja yang berkaitan langsung dengan

kemakmuran pemegang saham sepanjang waktu.

7. EVA menunjukkan bahwa nilai perusahaan tergantung langsung pada

kinerja manajemen.

(12)

Namun EVA juga memiliki kelemahan, yaitu sebagai berikut:

1. EVA biasanya dihitung berdasarkan langkah historis

2. Analisis Economic Value Added kadang-kadang tidak praktis, misalnya pada perusahaan-perusahaan yang baru didirikan.

2.1.4.2 Perhitungan EVA

Untuk dapat menjadi alat pengukur kinerja, EVA dihitung sebagai berikut

(Brigham dan Houston, 2006:165):

EVA = (Modal ekuitas)(ROE – Biaya modal ekuitas)

Dapat disimpulkan dari perhitungan diatas yaitu sebagai berikut:

1. Jika EVA > 0 hal ini menunjukkan terjadi nilai tambah ekonomis bagi

perusahaan.

2. Jika EVA < 0 hal ini menunjukkan tidak terjadi nilai tambah ekonomis

bagi perusahaan.

3. Jika EVA = 0 hal ini menunjukkan perusahaan dalam keadaan impas

karena semua laba yang tersedia digunakan untuk membayar kewajiban

kepada para pemegang saham dan investor.

2.1.5 Return on Equity

ROE (Return on Equity) Merupakan pengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Dengan rasio

ini investor maupun manajer dapat mengidentifikasikan kekuatan laba dalam nilai

investasi dari para investor. Biasanya rasio ini dibandingkan dngan perusahaan

(13)

yang cukup tinggi, maka perusahaan tersebut dapat atau mampu menghasilkan kas

untuk kegiatan internal perusahaan.

ROE = 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 ℎ𝑆𝑆𝐵𝐵𝑆𝑆𝐵𝐵𝑆𝑆𝐿𝐿 ℎ 𝑃𝑃𝐿𝐿𝑎𝑎𝐿𝐿𝑎𝑎 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝐿𝐿𝑆𝑆 𝑆𝑆𝐵𝐵𝑆𝑆𝑀𝑀𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵

2.1.6 Earning per Share

EPS merupakan salah satu indikator yang dapat menunjukkan kinerja

perusahaan,karena besar kecilnya EPS akan ditentukan oleh laba perusahaan.

Dalam berinvestasi di bursa, setidaknya investor akan memperlihatkan berbagai

aspek, salah satunya adalah penghasilan per lembar saham (earning per share atau EPS)”.

EPS = 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 ℎ𝑆𝑆𝐵𝐵𝑆𝑆𝐵𝐵𝑆𝑆𝐿𝐿 ℎ 𝑃𝑃𝐿𝐿𝑎𝑎𝐿𝐿𝑎𝑎 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝑆𝑆𝐿𝐿 ℎ 𝑆𝑆𝐿𝐿ℎ𝐿𝐿𝐽𝐽 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝑀𝑀𝐿𝐿𝐵𝐵

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian penulis

disajikan pada Tabel 2.1 sebagai berikut:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Variabel Hasil Penelitian

1. Noer

menunjukkan bahwa EPS berpengaruh positif signifikan 5% pada harga

saham. EVA, ROA, ROE,

ROS,,BEP dan EVA tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham

2. Dwiatma

Hasil menunjukkan bahwa

EPS berpengaruh

(14)

(EPS), Return on Equity (ROE) dan Debt to Equity Ratio (DER)

terhadap Harga Saham

Return on Equity (ROE) dan Debt to Equity Ratio (DER)

Variabel dependen: Harga Saham

saham, ROE berpengaruh

signifikan dan negatif terhadap harga saham,

DER berpengaruh tidak

signifikan dan negatif terhadap harga saham. Secara simultan

EPS,ROE,DER

berpengaruh terhadap perubahan harga saham.

3. Wibowo

Mailani (2010)

Analisis

Pengaruh Book

Value,

menunjukkan bahwa secara simultan maupun parsial

variabel Book Value,

Economic Value Added, Intellectual Capital

berpengaruh signifikan

terhadap Market Value

4. Leony

Secara parsial, Economic

Value Added (EVA)

berpengaruh signifikan

terhadap Market Value

Added (MVA). Kenaikan atau penurunan EVA akan berpengaruh terhadap kenaikan atau penurunan MVA. Semakin tinggi MVA, maka semakin baik kinerja yang telah dilakukan oleh perusahaan.

5. Niekie

Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa EVA dan EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham sedangkan ROE dan ROS berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap harga saham dan ROA berpengaruh positif tidak signifikan terhadap harga

saham. Nilai Adjusted R

(15)

dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen, sedangkan sisanya 16,2% dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.

6. Zadollah added, Return on equity, Return on assets, Earning per share, and Prifitability.

Variabel dependen:

Market Value

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Economic value added, Return on equity,

Profitabilitas dan Earning per share berpengaruh positif signifikan terhadap

Market Value. Selain itu, tidak ada hubungan yang signifikan antara Return on asset terhadap Market Value

Sumber: data diolah penulis (2014)

2.3 Kerangka Konseptual

Alat pengukuran kinerja keuangan perusahaan menjadi penting bagi investor

maupun perusahaan terkait untuk mengetahui bagaimana kondisi kinerja

keuangan perusahaan yang dialami perusahaan. Apakah perusahaan berada

diposisi bertumbuh, konstan ataupun mengalami penurunan kondisi keuangan.

Faktor ini menjadi penting untuk menstimulus minat investor untuk tetap

mempertahankan dana yang dimilikinya pada perusahaan. Banyaknya alat ukur

yang digunakan dalam mengukur kondisi kinerja keuangan perusahaan. Namun,

pada penelitian ini penulis membatasi tiga alat ukur yang dianggap penting

(16)

EVA merupakan salah satu tolak ukur yang tepat untuk menilai kinerja

keuangan. EVA dapat menjadi tujuan perusahaan untuk meningkatkan nilai dari

modal yang telah ditanamkan investor dan pemegang saham. Menurut hasil

penelitian Mailani (2010), Shidiq (2012), Fathi (2012) yang menemukan bahwa

EVA mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Market Value.

ROE merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa banyak

keuntungan yang menjadi hak pemilik modal sendiri (saham). ROE adalah rasio

yang memberikan informasi pada para investor tentang seberapa besar tingkat

pengembalian modal dari perusahaan yang berasal dari kinerja perusahaan

menghasilkan laba. Semakin besar nilai ROE maka tingkat pengembalian yang

diharapkan investor juga besar. Semakin besar nilai ROE maka perusahaan

dianggap semakin menguntungkan. Pernyataan tersebut diperkuat oleh hasil

penelitian Fathi (2012) yang menemukan bahwa ROE berpengaruh positif

signifikan terhadap Market Value. Selain Shidiq (2012) menemukan ROE berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap harga saham.

EPS adalah rasio antara laba bersih dibagi jumlah saham yang beredar.

Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan

yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Seorang investor

membeli dan mempertahankan saham suatu perusahaan dengan harapan akan

memperoleh dividend atau capital gain. Apabila EPS perusahaan tinggi, akan semakin banyak investor yang mau membeli saham tersebut sehingga

(17)

Patriawan (2008), Shidiq (2012), Fathi (2012) menemukan bahwa EPS

berhubungan positif dan signifikan terhadap Market Value.

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka kerangka konseptual ini dapat

dikemukakan sebagai berikut : Market Value (Y) dipengaruhi oleh Economic

Value Added (X1), Return on Equity (X2) dan Earning per Share (X3). Secara sistematis kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1

berikut ini:

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2007:51) “hipotesis dikembangkan dari telaah teoritis

sebagai jawaban sementara dari masalah atau pernyataan penelitian yang

memerlukan ujian secara empiris. Hipotesis merupakan jawaban sementara dari

penelitian yang akan dilakukan”. Economic Value Added

(EVA)(X1)

Return on Equity (ROE)

(X2)

Earning per Share (EPS)

(X3)

(18)

H1 : Economic Value Added (EVA) berpengaruh signifikan terhadap Market Value (MV) pada industri perbankan di bursa efek Indonesia.

H2 : Return on equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap Market Value (MV) pada industri perbankan di bursa efek Indonesia.

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1

Referensi

Dokumen terkait

5ada bayi dan anak usia dibaah  atau 6 tahun, jenis pernapasan adalah pernapasan diagragma atau pernapasan abdomen.3olume oksigen yang di ekspirasi oleh bayi dan anak 4

Sementara untuk tujuan makalah ini adalah merancang Sinkronisasi dan CS pada audio watermarking, menganalisis kualitas audio yang sudah disisipkan watermark dibandingkan

Concept Selection adalah suatu metode untuk memutuskan konsep mana yang akan terus dikembangkan hingga akhirnya menjadi produk jadi dari beberapa konsep yang telah

Concept Selection adalah suatu metode untuk memutuskan konsep mana yang akan terus dikembangkan hingga akhirnya menjadi produk jadi dari beberapa konsep yang telah

setelah mendapatkan penjelasan mengenai penelitian tentang “Hubungan Pemberian ASI Eksklusif terhadap Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Bayi

Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan semua jenis penyakit dari yang bersifat dasar sampai spesialistik dan mempunyai karakteristik

Achmad Wardi - Badan Wakaf Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Dompet Dhuafa Republika sebagai pengelola RS - Masyarakat dhuafa (gratis disubsidi dana zakat).

Skripsi berjudul “Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Angka Kesakitan Malaria: Studi di Provinsi Lampung” merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar