• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pemanfaatan Poliuretan Dari Lignin Isolat Serbuk Kayu Hasil Industri Pengolahan Kayu Di Medan Tembung Sebagai Perekat Dalam Pembuatan Plafon Gipsum Dengan Pengisi Jerami Padi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pemanfaatan Poliuretan Dari Lignin Isolat Serbuk Kayu Hasil Industri Pengolahan Kayu Di Medan Tembung Sebagai Perekat Dalam Pembuatan Plafon Gipsum Dengan Pengisi Jerami Padi"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Lignin merupakan polimer alam yang terdapat dalam tumbuhan. Struktur lignin sangat

beraneka ragam tergantung dari jenis tanamannya. Namun, secara umum lignin

merupakan senyawa polimer tiga dimensi yang terdiri dari unit fenil propana yang

diikat dengan gugus C-O-C dan C-C. Tanaman kayu atau non kayu merupakan sumber

utama lignin yang berfungsi sebagai pelindung dan pemberi kekuatan pada tanaman

sehingga mampu menahan tekanan mekanis. Lignin berpotensi besar jika diaplikasikan

dalam berbagai industri karena lignin memiliki banyak manfaat. Lignin dapat

digunakan sebagai bahan perekat, bahan pengisi karet, sebagai bahan baku vanilin,

disulfonasi menjadi lignosulfonat dan sebagainya (Lubis, 2007).

Saat ini penelitian pengembangan polimer yang dapat digunakan sebagai bahan

perekat dititikberatkan pada sintesis polimer baru yang dapat diproduksi sendiri, dan

bahan dasarnya relatif murah serta mudah didapat. Bahan perekat yang umum

digunakan saat ini adalah poliepoksi, atau polimetakrilat. Poliuretan berbasis hydroxyl terminated polybutadiene (HTPB) sebagai poliol banyak digunakan untuk bahan perekat komposit padat. Namun sumber poliol yang berasal dari minyak bumi

merupakan bahan yang mahal, sulit pengadaannya dan berasal dari bahan industri

petrokimia yang tak terbaharukan serta masih diimpor. Oleh karena itu diperlukan

suatu usaha untuk membuat bahan alternatif lain yang dapat digunakan sebagai poliol

untuk bahan pembuatan poliuretan yang digunakan sebagai perekat (Sutiani, 2013).

Lignin dari kayu dapat dimanfaatkan sebagai natural binder atau bahan pengikat alami dengan harga yang relatif lebih murah dengan memanfaatkan sebuk

gergajian kayu, karena diperkirakan serbuk gergajian kayu tersebut mengandung lignin

yang dapat diisolasi dengan menggunakan metoda ekstraksi dan isolasi, dan dapat

digunakan sebagai sumber poliol untuk sintesis poliuretan. Lignin sebagai sumber

(2)

diteliti, dimana lignin mempunyai lebih dari dua gugus hidroksil per molekulnya yang

dapat disintesis menghasilkan poliuretan dengan mereaksikan isosianat melalui gugus

-NCO dengan poliol dari lignin

Penelitian mengenai penggunaaan poliol alam dalam sintesis poliuretan telah

banyak dilakukan, seperti halnya yang telah dilakukan oleh Sutiani (2013) telah

meneliti mengenai pengaruh variasi komposisi gliserol, PEG1000 dan MDI terhadap

sifat mekanik perekat Poliuretan. Desai (2003) telah meneliti mengenai penggunaan

perekat poliuretan yang berasal dari alam sebagai perekat kayu, Sheikhy (2013) telah

meneliti mengenai efek dari perpanjangan rantai ikatan kimia terhadap sifat rekat dan

sifat mekanik perekat poliuretan, Hui Du (2008) juga telah meneliti mengenai sintesis

dan karakterisasi perekat poliuretan dari MDI dan HDI. (Harmawan, 2013).

Plafon atau sering disebut juga langit-langit merupakan bidang atas bagian

dalam dari ruangan bangunan ( rumah ). Sekitar tahun 80-an bahan asbes biasanya

sangat akrab digunakan sebagai penutup atap dan plafon rumah. Selain harga dan

pemasangannya mudah karena asbes memiliki bobot yang ringan. Namun bahan asbes

ini di beberapa negara sudah dilarang penggunaannya seperti di China, Amerika

Serikat, Columbia dan negara-negara maju lainnya. Hal ini disebabkan karena bahan

ini dapat menyebabkan resiko penyakit kanker bagi para pekerja dan pemakainya.

Plafon gipsum merupakan solusi pengganti dari plafon asbes. Papan gipsum

plafon adalah interior permukaan bagian atas dari ruangan yang digunakan untuk

menutupi sebagian atau seluruh struktur dasar dari atap, biasanya dibuat dari campuran

semen, gipsum dan serat-serat seperti rami, serat-serat pakaian bekas atau kertas

sebagai pengganti. Kelebihan dari papan gipsum selain dari memperindah ruangan,

juga dapat menahan panas dari matahari yang langsung menyinari atap perumahan.

Penggunaan bahan pengisi terhadap material gipsum sangat penting untuk dapat

mengoptimalkan penggunaannya, sekaligus dapat mengefisiensi penggunaan gipsum

(Rahmadi, 2011). Oleh karena itu sangat penting untuk memanfaatkan bahan limbah

(3)

Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang cukup besar

jumlahnya dan belum juga sepenuhnya dimanfaatkan. Mengingat ketersediaan dan

pengunaannya yang belum dioptimalkan maka penggunaan jerami sebagai bahan baku

pembuatan komposit sangat menjanjikan (Mulana, 2011).

Pemanfaatan produk substitusi ini bukan hanya mengurangi nilai krisis energi

tetapi pembaharuan pada produk kayu dengan pemanfaatan yang optimal serta

menerapkan konsep lestari. Usaha untuk meningkatkan nilai produk yang berasal dari

alam dengan menggunakan modifikasi bahan kimia yang inovatif membuat

pemanfaatan bahan berlignoselulosa lebih luas. Keuntungannya, karena material

lignoselulosa dapat diperbaharui maka dapat diterima sebagai suatu produk yang lebih

baik dibandingkan bahan yang tidak dapat diperbaharui (Probowati, 2012).

Secara umum, zat penyusun di dalam bahan fraksi papan gipsum plafon terdiri

dari gipsum, bahan pengisi dan bahan pengikat. Bahan pengikat dapat membentuk

sebuah matriks pada suhu yang relatif stabil. Untuk menghasilkan plafon gipsum yang

bagus harus disesuaikan dengan bahan perekatnya. Optimasi proses pembuatan plafon

sangat dipengaruhi oleh kadar perekat dan kerapatan terhadap sifat fisis dan mekanis.

Beberapa penelitian sebelumnya tentang pembuatan papan gipsum baik yang

penggunaannya sebagai partisi maupun sebagai plafon juga telah dilakukan antara lain

oleh Sinaga (2009) yang melakukan penelitian tentang “Pembuatan papan gipsum

plafon dengan bahan pengisi limbah padat pabrik kertas rokok dengan perekat polivinil

alkohol”. Sama halnya yang dilakukan oleh Rosmaida (2009) meneliti tentang

“Pembuatan papan gipsum tetapi difungsikan sebagai partisi dengan memanfaatkan

limbah padat pabrik kertas rokok dengan perekat tepung tapioka”. Dari kedua

penelitian di atas, menggunakan komposisi perekat sebanyak 10% dari komposisi

limbahnya dengan komposisi terbaik antara limbah dengan gipsum adalah (1:1). Selain

itu Barunea (2011) telah meneliti mengenai “Pemanfaatan serbuk batang kelapa sawit

sebagai pengisi pada pembuatan lembaran plafon gipsum dengan bahan pengikat

poliuretan” , dan Saragih (2011) yang juga meneliti “Pemanfaatan serbuk sabut kelapa

(4)

poliuretan”. Dimana dari kedua penelitian ini menggunakan komposisi perekat

poliuretan sebanyak 15 gram dan perbandingan komposisi terbaik antara komposisi

limbah dan gipsum adalah (25 : 25) gram.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin mencoba melakukan penelitian

mengenai pemanfaatan poliuretan dari lignin isolat serbuk kayu gergajian sebagai

perekat dalam pembuatan plafon gipsum dengan pengisi jerami padi. Pada sintesis

poliuretan dalam penelitian ini digunakan poliol berbasis lignin isolat dari serbuk kayu

gergajian yang direaksikan dengan toluena diisosianat (TDI) yang disesuaikan dengan

jumlah hidroksi dari lignin isolat dimana dengan adanya TDI berlebih dari poliuretan

hasil sintesis dapat bertindak sebagai binder.

1.2.Permasalahan

Adapun permasalahan pada penelitian ini adalah:

1. Apakah pemanfaatan lignin isolat sebagai bahan pengikat alami (Natural binder) dari serbuk kayu gergajian efektif digunakan dalam pembuatan poliuretan sebagai

perekat dalam mengikat gipsum dan jerami padi dalam pembuatan plafon gipsum?

2. Bagaimana pengaruh penambahan jerami padi terhadap karakteristik plafon

gipsum meliputi sifat fisis, sifat mekanik dan sifat termalnya?

3. Berapakah perbandingan optimum antara gipsum dan jerami padi guna

mendapatkan plafon gipsum yang memenuhi standar SNI 03-2105-2006?

1.3.Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi pada:

1. Sumber sampel yang digunakan yaitu :

- Isolat Lignin diperoleh dari serbuk kayu gergajian yang berasal dari Hasil

Industri Pengolahan Kayu Citra Jaya Medan, Medan Tembung, Sumatera

Utara.

- Tepung gipsum yang digunakan diperoleh dari CV. Stabat Gipsum, Langkat

(5)

- Jerami padi diperoleh dari lahan pertanian Desa Ara Condong, Stabat, Langkat,

Sumatera Utara.

2. Analisis dan karakterisasi yang dilakukan yaitu pengukuran kerapatan (density), uji kadar air dan uji daya serap air (Water Absorption Test) serta analisa sifat mekanik meliputi uji impak, uji modulus patah dan modulus elastisitas. Analisa

sifat morfologi dengan uji Scanning Electron Microscopy (SEM), analisa sifat termal dengan uji Thermogravimetry Analysis (TGA) dan uji keofisien serap bunyi dengan tabung impedansi.

3. Standar pengujian yang digunakan mengacu pada SNI 03-2105-2006 (papan

partikel).

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah diatas maka, tujuan penelitian ini adalah :

1. Memanfaatkan lignin isolat dari serbuk kayu gergajian untuk dapat digunakan

sebagai bahan tambahan dalam sintesis poliuretan yang kemudian dapat

digunakan sebagai perekat dalam pembuatan plafon gipsum.

2. Mengetahui pengaruh penambahan jerami padi terhadap karakteristik plafon

gipsum meliputi sifat fisis, sifat mekanik dan sifat termalnya.

3. Menentukan perbandingan optimum antara gipsum dan jerami padi guna

mendapatkan plafon gipsum yang memenuhi standar.

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

1. Sebagai informasi tambahan mengenai pemecahan masalah pemanfaatan limbah

serbuk kayu gergajian dan jerami padi.

2. Sebagai informasi tambahan mengenai pemanfaatan lignin isolat bahan pengikat

(6)

3. Diharapkan dalam penelitian ini penggunaan lignin isolat dari serbuk kayu

gergajian yang ditambahkan pada sintesis poliuretan dan pemanfaatan jerami padi

sebagai pengisi dapat memberikan peningkatan sifat fisis, sifat termal dan

mekanik dari plafon gipsum yang dihasilkan.

1.6. Metodologi Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium, dimana pada penelitian ini

dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu :

1. Tahap isolasi lignin isolat bahan pengikat alami (Natural Binder) dari serbuk kayu gergajian hasil industri pengolahan kayu di Medan Tembung

2. Tahapan pembuatan poliuretan

Pada tahapan ini direaksikan TDI : lignin isolat dengan perbandingan 2 : 1

(mol/mol). Kemudian karakterisasi yang dilakukan yaitu analisa gugus fungsi

dengan uji Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FT-IR). 3. Tahap pembuatan plafon gipsum

Pada tahap ini dilakukan variasi (b/b) gipsum terhadap bahan pengisi jerami padi

dengan perbandingan (90:10), (80:20), (70:30), (60:40), dan (50:50), dan perekat

poliuretan alam (25g) dibuat dengan perbandingan tetap.

4. Tahapan Karakterisasi Plafon Gipsum

Untuk karakterisasi yaitu dengan Pengukuran kerapatan (density), uji kadar air dan uji daya serap air (Water Absorption Test) serta analisa sifat mekanik meliputi uji impak, Uji Modulus Patah (Modulus of Rupture), dan Uji Modulus Elastisitas (Modulus Elastisity). Analisa sifat morfologi dengan uji Scanning Electron Microscopy (SEM), analisa sifat termal dengan uji Thermogravimetry Analysis

(TGA) dan uji keofisien serap bunyi dengan tabung impedansi.

Variabel yang ditentukan dalam penelitian ini adalah :

(7)

b/b) : yaitu (90:10), (80:20), (70:30), (60:40), dan (50:50)

- Variabel Tetap : - 25 gram perekat poliuretan

- Variabel Terikat : - Uji kerapatan (density)

- Uji kadar air dan daya serap air

- Uji mekanik meliputi uji impak, Uji Modulus Patah

(Modulus of Rupture), dan Uji Modulus Elastisitas (Modulus Elastisity)

- Uji Scanning Electron Microscopy (SEM) - Uji Thermogravimetry Analysis (TGA) - Uji koefisien serap bunyi

1.7. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Polimer Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, Laboratorium Terpadu

Universitas Sumatera Utara, dan Laboratorium Teknik Kimia Fakultas Teknik

Referensi

Dokumen terkait

The prototype which we called Integ’s Smart Home system and also allows its occupant to control the home through the Internet, Wi-Fi and GPRS enabled mobile

[r]

(JTAER), Electronic Journal of University of Malaya (Malaysian Journal of Computer Science, Malaysian Journal of Library & Information Science, etc), International Journal

Demikianlah pengumuman ini dikeluarkan untuk diketahui oleh semua peserta Pelelangan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. PanitiaPengadaanBarang / Jasa

[r]

Buat Sendiri Aplikasi Petamu menggunakan Codelgniter dan Google Maps API. Konsep-konsep dasar Sistem Informasi Geografis,

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut;(1) Analisis data hasil validasi perangkat pembelajaran dengan statistik deskriftif; (2)

Boborapa notif oohingga dipilihnya pola perkaninan ini, tolah diuraikan pada bab II cub bab b. Dari uraian dl muka dapat dioimpulkun bahrca, notif yang paling utana oo-..