• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Siswa Kelas VI SDN Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Siswa Kelas VI SDN Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

28

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Salatiga 08 Jl. Domas no. 54

Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, semester I tahun pelajaran 2016/2017.

Subyek penelitian ini yaitu siswa kelas 6 SD Negeri Salatiga 08

berjumlah 33 orang terdiri dari 13 perempuan dan 20 laki-laki.

3.2 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu Variabel

Bebas (X) dan Variabel Terikat (Y).

Variabel bebas (x) adalah model pembelajaran aktif tipe Quiz Team.

Model pembelajaran aktif tipe Quiz Team adalah pembelajaran IPA dengan

KD Menjelaskan faktor-faktor penyebab perubahan benda ( pelapukan,

perkaratan, pembususkan) melalui pengamatan, yang mengutamakan unsur

akademik, menyenangkan, menumbuhkan ketertarikan siswa, dan

menciptakan kompetisi positif antar siswa dan antar kelompok.

Variabel terikat (y) adalah hasil belajar IPA. Hasil belajar IPA

adalah skor yang diperoleh melalui tes.

3.3 Prosedur Penelitian

Jenis penelitian ini adalah model penelitian tindakan kelas (PTK),

yang digunakan model spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart (dalam

Wardani, 2006: 4.19). Prosedur penelitian menggunakan 2 siklus,

masing-masing siklus terdiri dari 3 tahap. Langkah-langkah penelitian tindakan

yang ditempuh dalam setiap siklus mencakup 3 tahap, yaitu: (1)

perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan (3) refleksi.

(2)

Gambar 3.1

Model Spiral menurut C. Kemmis dan Mc. Taggart

Berdasarkan skema diatas penelitian akan dilaksanakan melalui

Siklus I yang terdiri dari 2 pertemuan dan Siklus II terdiri dari 2 pertemuan,

sebelum dilaksanakan penelitian, menyusun suatu perencanaan mengenai

apa yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan

pembelajaran.

Rencana Pelaksanaan Siklus 1

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dimana peneliti

berkolaborasi dan bekerjasama dengan rekan PPL SDN Salatiga 08. Ada

dua pertemuan yang akan dilakukan dalam dalam penelitian ini:

Tahap Perencanaan

Tahap awal perencanaan pembelajaran IPA, dengan menyusun RPP

terlebih dahulu kemudian menyiapkan bahan deskripsi dan tugas-tugas,

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran aktif tipe Quiz Team, serta menyiapkan instrument

pengamatan dan dokumentasi.

3.3.1.1. Tahap Tindakan dan Observasi A. Pertemuan 1

(3)

1) Guru memberikan salam dan meminta siswa untuk berdoa

2) Guru mengabsensi siswa

3) Apersepsi: “Saat mati lampu, pasti kalian menggunakan lilin untuk

menerangi ruangan bukan? Lalu apa yang terjadi pada lilin jika

sudah dinyalakan menggunakan korek api?”

4) Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa diharapkan mampu

menjelaskan perubahan benda berdasarkan faktor yang

mempengaruhinya, (pemanasan).

Kegiatan Inti Eksplorasi:

1) Guru menuliskan topik pembelajaran (perubahan benda akibat

Pemanasan)

2) Guru memberikan pertanyaan terbuka tentang materi Penyebab

Perubahan Benda akibat Pemanasan. “Pernahkah kalian melihat

mentega padat berubah menjadi minyak (cair) ? Mengapa demikian?

3) Siswa menyusun gagasannya atau pendapatnya.

4) Guru menjelaskan dengan waktu kurang dari 10 menit mengenai

materi, tugas-tugas dan sesi Quiz Team yang akan dilakukan siswa.

5) Siswa kelas VI SDN Salatiga 08 dibagi menjadi 3 kelompok (A, B,

dan C).

Elaborasi:

1) Perwakilan siswa dari masing-masing kelompok mengambil alat dan

bahan ke depan kelas kemudian bersama-sama dengan kelompoknya

melakukan percobaan pemanasan pada lilin.

2) Siswa melakukan percobaan berdasarkan lembar kerja yang sudah

dibagikan oleh guru. Lembar kerja tersebut berisi Judul (Perubahan

Benda Akibat Pemanasan), Tujuan Percobaan, Dasar Teori,

langkah-langkah Percobaan dan TTS (teka-teki silang).

3) Siswa secara berkelompok mencatat hasil percobaannya pada LKS

(4)

4) Masing-masing kelompok A, B dan C secara bergantian maju ke

depan kelas melaporkan hasil percobaannya.

5) Jika kelompok A maju untuk melaporkan hasil percobaannya,

kelompok B dan C bertanya atau menanggapi. Begitu seterusnya

hingga kelompok C yang mendapatkan giliran maju ke depan kelas.

6) Kelompok B dan C membaca materi diskusi, dan tim A menyiapkan

kuis jawaban singkat, dengan waktu persiapan tidak lebih dari 5

menit.

7) Tim B dan C belajar dan memeriksa catatan mereka.

8) Tim A memberi kuis kepada tim B, jika tim B tidak dapat menjawab

maka pertanyaan tersebut dilempar kepada tim C dan tim C harus

segera menjawabnya.

9) Tim A memberikan pertanyaan selanjutnya kepada tim C kemudian

jika tim C tidak dapat menjawab maka pertanyaan tersebut dilempar

kepada tim B, dan tim B harus segera menjawabnya, berikut

seterusnya sampai kuis dari tim A habis.

10) Ketika kuis dari tim A selesai maka siswa melanjutkan ke segmen

kedua dan tim B sebagai pemandu kuis dan mengulang proses

tersebut hingga selesai dan masuk ke segmen ke tiga dimana tim C

sebagai pemandu kuis.

Konfirmasi:

1) Guru bersama siswa merefleksi proses pembelajaran Kegiatan penutup:

1. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang

 Perubahan Benda karena Pemanasan atau Pendinginan

2. Guru mengakhiri pembelajaran

B. Pertemuan 2 Kegiatan Awal

1) Guru memberikan salam dan meminta siswa untuk berdoa

(5)

3) Guru melakukan apersepsi “Pernahkah kalian melihat besi atau

paku berwarna kuning kecoklatan? Mengapa bisa demikian?”

4) Menyampaikan tujuan pembelajaran siswa diharapkan mampu

menjelaskan perubahan benda berdasarkan faktor yang

mempengaruhinya (perkaratan).

Kegiatan Inti Eksplorasi:

1) Guru menuliskan topik pembelajaran (Perubahan Benda Akibat

Perkaratan).

2) Guru memberikan pertanyaan terbuka tentang materi Penyebab

Perubahan Benda akibat Perkaratan “ Mengapa benda-benda dari

logam dapat mengalami perubahan warna, bau, kekerasan? Coba

sebutkan faktor penyebab berubanya benda-benda logam?”

3) Siswa menyusun gagasan atau pendapatnya

4) Guru menjelaskan dengan waktu kurang dari 10 menit mengenai

materi, tugas-tugas dan Quiz Team yanga kan dilakukan siswa.

5) Masing-masing siswa bergabung dengan kelompok yang sudah

dibagikan pada pertemuan lalu (A, B, dan C).

Elaborasi:

1) Perwakilan siswa dari masing-masing kelompok mengambil alat

dan bahan untuk kemudian melakukan percobaan perkaratan pada

paku.

2) Siswa melakukan percobaan berdasarkan lembar kerja yang sudah

dibagikan oleh guru yang berisi Tujuan Percobaan, Dasar Teori,

langkah-langkah Percobaan dan TTS (teka-teki silang).

3) Siswa secara berkelompok mencatat hasil percobaannya pada

LKS yang sudah disediakan.

4) Masing-masing kelompok A, B, dan C secara bergantian maju ke

depan kelas untuk melaporkan hasil percobaannya.

5) Jika kelompok A maju untuk melaporkan hasil percobaannya,

(6)

hingga kelompok C yang mendapatkan giliran maju ke depan

kelas.

6) Kelompok B dan C membaca materi diskusi dan guru meminta

pada Tim A menyiapkan kuis jawaban singkat, dengan waktu

persiapan tidak lebih dari 5 menit.

7) Tim B dan C untuk belajar dan memeriksa catatan mereka

8) Tim A memberi kuis kepada tim B, jika tim B tidak dapat

menjawab maka pertanyaan tersebut dilempar kepada tim C dan

tim C harus segera menjawabnya.

9) Tim A memberikan pertanyaan selanjutnya kepada tim C

kemudian jika tim C tidak dapat menjawab maka pertanyaan

tersebut dilempar kepada tim B, dan tim B harus segera

menjawabnya, berikut seterusnya sampai kuis dari tim A habis.

10) Ketika kuis dari tim A selesai maka siswa melanjutkan ke

segmen kedua dan tim B sebagai pemandu kuis dan mengulang

proses tersebut hingga selesai dan masuk ke segmen ke tiga

dimana tim C sebagai pemandu kuis.

Konfirmasi

1) Guru bersama siswa mengevaluasi dan merefleksi proses

pembelajaran

Kegiatan Penutup

1) Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang

Perkaratan

2) Guru mengakhiri pembelajaran

Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan tes evaluasi untuk

mengukur hasil belajar siswa secara individual dalam tindakan

pembelajaran siklus 1 yang sudah dilaksanakan. Siswa bersama guru

melakukan refleksi pembelajaran yang sudah dilaksanakan agar tahu

kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran. Sehingga peneliti dapat

menentukan langkah-langkah tindakan selanjutnya. Kemudian peneliti pun

(7)

penyemangat dan penegasan pesan moral untuk tekun, disiplin dan

tanggung jawab dalam belajar.

Sementara pembelajaran berlangsung peneliti dan observer

melakukan penilaian proses dan observasi aktivitas siswa. Pengamatan ini

dapat terlaksana atas kerjasama antara peneliti, guru kelas, dan siswa kelas

VI SDN Salatiga 08. Observer mengamati proses pembelajaran baik kepada

siswa maupun guru dengan mengisi data observasi dan mencatat hal-hal

penting yang ditemukan selama proses pembelajaran.

Lembar observasi dilakukan dari awal hingga akhir proses

pembelajaran dengan cara mencentang hasil yang sedang diamati. Berikut

lembar observasi guru dan siswa.

Tabel 3.1

Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Quiz Team

No Aspek yang Diobservasi Ya Tidak

1. Membuka Pelajaran 2. Melakukan Apersepsi

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran

4. Memberikan pertanyaan terbuka tentang materi 5. Meminta siswa menyusun pendapat atau gagasan 6. Melakukan tanya jawab untuk menggali gagasan 7. Membagi siswa dalam kelompok

8. Menyiapkan alat dan bahan yang akan dibagikan kepada siswa untuk melakukan percobaan 9. Membagi lembar kerja siswa

10. Membimbing diskusi kelompok

11. Membimbing siswa melaporkan hasil kerja kelompoknya

12. Menyampaikan penjelasan kepada siswa mengenai langkah-langkah pembelajaran aktif quiz team dan melakukan penskoran akhir quiz

13. Menyimpulkan materi pembelajaran 14. Melakukan evaluasi

(8)

Tabel 3.2

Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Quiz Team

No Aspek yang diobservasi Ya Tidak

1. Siswa menyusun gagasan atau pendapatnya 2. Siswa mengambil alat dan bahan untuk percobaan 3. Siswa mengamati alat dan bahan percobaan 4. Siswa memperhatikan langkah-langkah percobaan

melalui Lembar kerja siswa

5. Partisipasi siswa dalam menjawab pertanyaan ketika diskusi kelompok

6. Keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat pada kelompok

7. Siswa melaksanakan percobaan melalui lembar kerja siswa

8. Siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) 9. Siswa sungguh-sungguh dalam menyelesaikan

percobaan

10. Siswa berani menyampaikan hasil temuan 11. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai

langkah-langkah pembelajaran aktif quiz team 12. Siswa aktif, menjawab pertanyaan dengan cepat dan

tepat

13. Siswa membuat rangkuman atau kesimpulan

14. Menyelesaikan evaluasi dengan baik dan tepat waktu 15. Menanyakan hal-hal yang belum diketahui

Refleksi

Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran aktif tipe Quiz Team maka akan dilakukan evaluasi atau refleksi

terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung, untuk mengetahui

kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan model pembelajaran aktif tipe Quiz

Team. Dari kegiatan refleksi tersebut dapat diketahui hal-hal yang perlu diperbaiki

guna persiapan pembelajaran pada siklus yang selanjutnya.

Rencana Pelaksanaan Siklus 2 Tahap Perencanaan

Pada siklus 2, tindakan yang dilakukan sama dengan siklus 1 namun

pelaksanaan siklus 2 dimulai setelah mengkaji hasil tindakan siklus 1.

(9)

muncul pada siklus 1 antara lain yaitu identifikasi masalah yang muncul pada

siklus 1 yang belum teratasi dan penetapan alternatif pemecahan masalah,

menyiapkan bahan deskripsi dan tugas-tugas, menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team,

menyiapkan instrumen pengamatan dan dokumentasi serta pengembangan

program tindakan 2.

Tahap Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan program tindakan 2 yang mengacu pada identifikasi

masalah yang muncul pada siklus 1, sesuai dengan alternatif pemecahan

masalah yang sudah ditentukan sebagai berikut :

C.Pertemuan I Kegiatan Awal

1) Guru memberikan salam dan meminta siswa berdoa

2) Guru mengabsensi siswa

3) Apersepsi : “Pernahkah kalian melihat buah yang sudah terlalu matang?

Bagaimana ciri-cirinya? Mengapa bisa terjadi demikian?”

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran siswa diharapkan mampu

menjelaskan perubahan benda berdasarkan faktor yang mempengaruhinya

(pembusukan).

Kegiatan Inti Eksplorasi

1) Guru menuliskan topik pembelajaran (Perubahan Benda Akibat

Pembusukan)

2) Guru memberikan pertanyaan terbuka tentang materi penyebab perubahan

benda akibat pembusukan “Mengapa roti tawar yang dibiarkan lama

diruang terbuka terlihat berjamur?”

3) Siswa menyusun gagasan atau pendapatnya

4) Guru menjelaskan dengan waktu kurang dari 10 menit mengenai materi,

tugas-tugas dan sesi Quiz Team yang akan dilakukan siswa.

5) Masing-masing siswa bergabung dengan kelompok yang sudah dibagikan

(10)

Elaborasi :

1) Perwakilan siswa dari masing-masing kelompok mengambil alat dan

bahan ke depan kelas kemudian bersama dengan kelompoknya melakukan

percobaan pembusukan pada roti tawar.

2) Siswa melakukan percobaan berdasarkan lembar kerja yang sudah

dibagikan oleh guru. Lembar Kerja tersebut berisi Judul (Perubahan Benda

Akibat Pembusukan), Tujuan Percobaan, Dasar Teori, langkah-langkah

Percobaan dan TTS (teka-teki silang).

3) Siswa secara berkelompok mengerjakan lembar kerja yang sudah

dibagikan.

4) Masing-masing kelompok A, B, dan C maju ke depan kelas melaporkan

hasil percobaanya.

5) Jika kelompok A maju untuk melaporkan hasil percobannya, kelompok B

dan C bertanya atau menanggapi. Begitu seterusnya hingga kelompok C

yang mendapat giliran maju ke depan kelas.

6) Kelompok B dan C membaca materi diskusi dan tim A menyiapkan kuis

dengan jawaban singkat. Kuis tersebut harus dibuat dalam waktu kurang

lebih 5 menit. Sementara itu tim B dan C belajar mengenai materi yang

telah disampaikan.

7) Tim A memberikan kuis kepada tim B, jika tim B tidak dapat menjawab

maka dilempar kepada tim C dan harus segera menjawabnya.

8) Tim A mengarahkan pertanyaan kepada tim C, jika tim C tidak dapat

menjawab maka pertanyaan dilempar kepada tim B hingga kuis dari tim A

habis dan berganti dengan tim B sebagai pemandu kuis pada segmen

kedua dan setelah selesai diteruskan oleh tim C sebagai pemandu kuis

pada segmen ke tiga.

Konfirmasi:

1) Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa.

Dengan menyimpulkan dari hasil bermain Quiz Team.

(11)

3) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dan memotivasi siswa

agar lebih berpartisipasi aktif lagi

4) Guru bersama siswa merefleksi proses pembelajaran.

Kegiatan Penutup

1) Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang Perubahan

Benda karena Pembusukan

2) Guru mengakhiri pembelajaran

D.Pertemuan II Kegiatan Awal

1) Guru memberikan salam dan meminta siswa berdoa

2) Guru mengabsensi siswa

3) Apersepsi: Guru bertanya “Pernahkah kalian melihat kayu yang mudah

patah? atau pernahkah kalian melihat batu yang mudah rapuh? Kira-kira

apa yang terjadi pada kayu dan batu tersebut?”

4) Menyampaikan tujuan pembelajaran siswa diharapkan mampu

menjelaskan perubahan benda berdasarkan faktor yang mempengaruhinya

(pelapukan).

Kegiatan Inti Eksplorasi:

1) Guru menuliskan topik pembelajaran (perubahan benda akibat pelapukan).

2) Guru memberikan pertanyaan terbuka tentang materi penyebab perubahan benda akibat pelapukan “Mengapa kayu untuk pembuatan perkakas rumah tangga lebih awet dibandingkan kayu bakar biasa yang dibiarkan terkena

panas dan hujan?”

3) Siswa menyusun gagasan atau pendapatnya

4) Guru menjelaskan dengan waktu kurang dari 10 menit mengenai materi,

tugas-tugas dan sesi Quiz Team yang akan dilakukan siswa.

5) Masing-masing siswa bergabung dengan kelompok yang sudah dibagikan

pada pertemuan lalu (A, B, dan C).

(12)

1) Perwakilan siswa dari masing-masing kelompok mengambil alat dan

bahan ke depan kelas kemudian bersama-sama dengan kelompoknya

melakukan percobaan pelapukan pada kayu .

2) Siswa melakukan percobaan dengan berdasarkan lembar kerja yang sudah

dibagikan oleh guru. Lembar kerja tersebut berisi Judul (Perubahan Benda

Akibat Pelapukan), Tujuan Percobaan, Dasar Teori, langkah-langkah

Percobaan dan TTS (teka-teki silang).

3) Masing-masing kelompok A, B, dan C secara bergantian maju ke depan

kelas melaporkan hasil percobaannya.

4) Kelompok B dan C membaca materi diskusi dan Tim A menyiapkan kuis

jawaban singkat, dengan waktu persiapan tidak lebih dari 5 menit.

5) Tim B dan C belajar dan memeriksa catatan mereka.

6) Tim A memberi kuis kepada tim B, jika tim B tidak dapat menjawab maka

pertanyaan tersebut dilempar kepada tim C dan tim C harus segera

menjawabnya.

7) Tim A memberikan pertanyaan selanjutnya kepada tim C kemudia jika tim

C tidak dapat menjawab maka pertanyaan tersebut dilempar kepada tim B,

dan tim B harus segera menjawabnya, berikut seterusnya sampai kuis dari

tim A habis.

8) Ketika kuis dari tim A selesai maka siswa melanjutkan ke segmen kedua

dan tim B sebagai pemandu kuis dan mengulang proses tersebut hingga

selesai dan masuk ke segmen ke tiga dimana tim C sebagai pemandu kuis.

Konfirmasi:

1) Guru bersama siswa melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum

diketahui pada materi perubahan benda akibat pelapukan.

Kegiatan Penutup

1) Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan evaluasi untuk mengukur

hasil belajar siswa dalam tindakan pembelajaran siklus II yang sudah

dilaksanakan.

Siswa bersama guru melakukan refleksi pembelajaran yang sudah

(13)

Tindakan tersebut dilakukan untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya.

Siswa diberikan pesan penyemangat dan penegasan pesan moral untuk tekun,

disiplin dan tanggung jawab dalam belajar. Lembar observasi guru dan siswa

digunakan untuk mencatat hal-hal penting yang ditemukan selama proses

.pembelajaran. Berikut lembar observasi kegiatan guru dan siswa dalam

pembelajaran IPA melalui model pembelajaran aktif tipe Quzi Team.

Tabel 3.3

Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran Quiz Team

No Aspek yang Diobservasi Ya Tidak

1. Membuka Pelajaran 2. Melakukan Apersepsi

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran

4. Memberikan pertanyaan terbuka tentang materi 5. Meminta siswa menyusun pendapat atau gagasan 6. Melakukan tanya jawab untuk menggali gagasan 7. Membagi siswa dalam kelompok

8. Menyiapkan alat dan bahan yang akan dibagikan kepada siswa untuk melakukan percobaan 9. Membagi lembar kerja siswa

10. Membimbing diskusi kelompok

11. Membimbing siswa melaporkan hasil kerja kelompoknya

12. Menyampaikan penjelasan kepada siswa mengenai langkah-langkah pembelajaran aktif quiz team dan melakukan penskoran akhir quiz

13. Menyimpulkan materi pembelajaran 14. Melakukan evaluasi

15. Melakukan refleksi

Tabel 3.4

Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran Quiz Team

No Aspek yang diobservasi Ya Tidak

1. Siswa menyusun gagasan atau pendapatnya 2. Siswa mengambil alat dan bahan untuk percobaan 3. Siswa mengamati alat dan bahan percobaan 4. Siswa memperhatikan langkah-langkah percobaan

melalui Lembar kerja siswa

5. Partisipasi siswa dalam menjawab pertanyaan ketika diskusi kelompok

(14)

pada kelompok

7. Siswa melaksanakan percobaan melalui lembar kerja siswa

8. Siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) 9. Siswa sungguh-sungguh dalam menyelesaikan

percobaan

10. Siswa berani menyampaikan hasil temuan 11. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai

langkah-langkah pembelajaran aktif quiz team 12. Siswa aktif, menjawab pertanyaan dengan cepat dan

tepat

13. Siswa membuat rangkuman atau kesimpulan

14. Menyelesaikan evaluasi dengan baik dan tepat waktu 15. Menanyakan hal-hal yang belum diketahui

Refleksi

Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus 2 berdasarkan data/hasil

observasi yang terkumpul. Membahas hasil evaluasi tentang skenario

pembelajaran pada siklus 2. Evaluasi tindakan siklus 2. Penelitian ini

menggunakan teknis tes dengan instrument butir soal berbentuk obyektif, untuk

menilai dan mengukur hasil belajar siswa. Tes hasil belajar akan diselenggarakan

setelah siklus I selesai, guna mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar.

Adapun kisi-kisi pengukuran instrument penelitian siklus I dapat dilihat pada tabel

(15)
(16)

Kompetensi Dasar Indikator C

Pada siklus I fokus pada indikator mengidentifikasi penyebab perubahan

benda dengan berbagai kondisi (pemanasan atau pendinginan dan perkaratan),

menggolongkan perubahan benda berdasarkan faktor yang mempengaruhinya

misalnya perkaratan akibat kelembaban, menyimpulkan dari hasil percobaan

(17)

Standar Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Aspek Kognitif No Butir

 Menyimpulkan dari hasil percobaan (pembusukan,

Pada siklus II fokus pada indikator mengidentifikasi penyebab perubahan

benda dengan berbagai kondisi misalnya (pembusukan, pelapukan) dan

menunjukkan cara menghambatnya, menggolongkan perubahan pada benda

(18)
(19)

3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen Penelitian

Jenis data dalam penelitian ini, adalah data sekunder yang diperoleh dari

hasil belajar IPA melalui model pembelajaran aktif tipe Quiz Team siswa kelas VI

SDN Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga semester I tahun pelajaran

2016/2017, dan data primer yang diperoeh dari skor tes.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik tes,

yaitu dengan tes formatif yang disajikan dalam bentuk objectif atau pilihan ganda.

Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan butir soal tes. Lembar observasi

untuk mengukur perkembangan aktivitas guru dan siswa, sedangkan butir soal

untuk mengukur hasil belajar siswa kelas VI SDN Salatiga 08. Butir soal tes

instrumen ini digunakan sebagai pembanding peningkatan hasil belajar siswa pada

siklus I dan Siklus II, juga sebagai tolok ukur pemahaman siswa kelas VI SDN

Salatiga 08 pada mata pelajaran IPA materi perubahan benda. Instrumen ini

berbentuk soal tes pilihan ganda yang akan diberikan pada tiap-tiap siklus. Butir

soal tes dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2 (RPP siklus 1 dan 2).

3.5 Validitas dan Reliabilitas

3.6.1 Validitas Instrumen Penelitian

Uji validitas dan reliabilitas instrumen dilaksanakan di kelas VI SD

Kanisius Beringin Ngaliyan Semarang. Instrumen Siklus I yang

dilaksanakan pada tanggal 11 November 2016 dan instrumen Siklus II

dilaksanakan pada tanggal 12 November 2016. Tujuan dari pelaksanaan

uji coba instrumen adalah mengetahui kelayakan butir soal yang nantinya

akan dipergunakan untuk pengukuran variabel penelitian.Validitas adalah

suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

instrumen. Priyatno (2009:97) mengemukakan bahwa instrumen dikatakan

valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa

yang hendak diukur. Pengambilan keputusan pada uji validitas biasanya

dilakukan dengan membandingkan correted item to total correlation

dengan batasan r tabel dengan signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Uji

(20)

siswa dan jumlah soal 25 butir soal. Untuk batasan r tabel maka dengan

N= 33 maka didapat r tabel sebesar 0,324. Artinya jika nilai korelasi lebih

dari batasan yang ditentukan maka item dianggap valid, sedangkan jika

kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid. Uji

validitas menggunakan alat analisis SPSS 16 for windows.

Uji validitas menggunakan alat analisis SPSS 16 for windows.

Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen dapat dilihat angka pada

Corrected Item-Total Correlation yang merupakan korelasi antar skor item

dengan skor total.

Berdasarkan hasil pengujian validitas dari soal siklus I dan II,

maka dapat dilihat hasil uji validitas butir soal tersaji pada tabel berikut :

Tabel 3.7

Distribusi Hasil Validitas Butir Soal Evaluasi Siklus I dan II No

Butir Soal

Siklus I Siklus II

Koefisien

Hasil Uji Validitas

Koefisien

Hasil Uji Validitas Valid Tidak

Valid

Valid Tidak Valid

1 .051 V .567 V

2 .402 V .363 V

3 .482 V .165 V

4 .407 V .207 V

5 .495 V .634 V

6 .692 V .090 V

7 .538 .580 V

8 .051 V .677 V

9 .378 V .567 V

10 .443 V .618 V

11 .243 V -.036 V

(21)

Berdasarkan tabel 3.7 dari 25 butir soal yang diujikan, sebanyak

20 soal yag valid dan ada 5 soal yang tidak valid. Dengan demikian

instrumen tersebut dapat digunakan sebagai instrumen evaluasi siklus I

dalam penelitian yang akan dilakukan tetapi harus dilakukan uji taraf

kesukaran untuk memilih 20 soal yang akan digunakan.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data

yang sama (Sugiyono, 2011:348).

Reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui keajegan

instrumen dari variabel yang hendak diukur. Uji reliabilitas tes dalam

dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 16 for windows dan

interpretasi terhadap koefisien reliabilitas yang dinyatakan dalam Cronbach’s Alpha. Seperti yang terdapat dalam buku Evaluasi Proses dan

13 .066 V .421 V

14 .391 V .618 V

15 .402 V .334 V

16 -.105 V .286 V

17 .595 V -.028 V

18 .538 V .298 V

19 .635 V .317 V

20 .357 V .677 V

21 .017 V .417 V

22 .253 V .385 V

23 .582 V .385 V

24 .357 V .402 V

25 .692 V -.200 V

(22)

Hasil Belajar yang ditulis oleh Naniek Sulistya Wardani dan Slameto

(2012:92) yang tersaji melalui tabel 3.8 berikut :

Tabel 3.8 Indeks Reliabilitas

Indeks Interpretasi

0,80 – 1,00 Sangat reliabilitas

0,60 – 0,80 Reliabilitas

0,40 – 0,60 Cukup reliabel

0,20 – 0,40 Agak reliabel

Sumber : Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012:88)

Hasil perhitungan uji relibilitas pada siklus 1 dan 2 dapat dilihat pada tabel

3.9.

Tabel 3.9

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus I dan II Siklus Jumlah

Butir Soal

Cronbach’s

Alpha

Kategori

I 20 ,887 Sangat reliabel

II 20 ,878 Sangat reliable

Tabel 3.9 menunjukkan bahwa pada siklus I dari 20 butir soal

yang valid memiliki nilai cronbach alpha sebesar 0,887 hal ini

menunjukan bahwa sangat reliabel, sehingga soal yang valid dan reliabel

sebanyak 20 butir soal dapat digunakan sebagai instrumen dalam

penelitian. Siklus II dari 20 butir soal yang valid memiliki nilai cronbach

alpha sebesar 0,878. Hal ini menunjukan bahwa sangat reliabel, sehingga

20 butir soal tersebut dapat digunakan sebagai instrumen dalam penelitian.

3.6.3 Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal

tersebut tergolong mudah atau sukar. Tingkat kesukaran adalah bilangan

yang menunjukkan sukar atau mudahnya sesuatu soal. Menurut Nana

(23)

mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitannya sehingga diperoleh soal-soal

mana yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Rumus mencari taraf

atau indeks kesukaran adalah :

I B

Keterangan:

I= indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

N = jumlah seluruh siswa peserta tes

Tabel 3.10

Kriteria Tingkat Kesukaran Soal

Rentang Nilai Kriteria

0,00 – 0,30 Sukar

0,30 – 0,70 Sedang

0,70 – 1,00 Mudah

Sumber : Suharsimi Arikunto, 2006 : 210

Tingkat kesukaran butir soal siklus I dan II dapat dilihat hasil

indeks kesukaran instrumen pada tabel 3.11 sebagai berikut :

Tabel 3.11

Distribusi Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus I

Rentang Kriteria Nomor Soal Jumlah

0,00 – 0,30 Sukar - -

0,30 – 0,70 Sedang 1, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 18, 20

15

0,70 – 1,00 Mudah 2, 6, 14, 16, 19 5

Total Skor 20

Dari data tabel 3.11 hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus I

dapat dideskripsikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda

dengan jumlah 20 soal, terdapat 15 soal dengan kategori sedang, dan 5 soal

dengan kategori mudah.

Kemudian untuk data hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus II hasilnya

(24)

Tabel 3.12

Distribusi Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus II

Rentang Kriteria Nomor Soal Jumlah

0,00 – 0,30 Sukar - -

0,30 – 0,70 Sedang 1, 2, 4, 5, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20

16

0,70 – 1,00 Mudah 3, 6, 8, 11 4

Total Skor 20

Dari data tabel 3.12 hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus I

dapat dideskripsikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda

dengan jumlah 20 soal, terdapat 16 soal dengan kategori sedang, dan 4 soal

dengan kategori mudah.

Berdasarkan hasil validitas, reliabilitas dan kesukaran soal

(instrumen) maka dalam penelitian ini ditetapkan 20 butir soal pada siklus I

dan 20 butir soal pada siklus II yang digunakan sebagai instrumen

penelitian.

3.6 Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dari penelitian yang dilakukan pada siswa

kelas 6 SD Negeri Salatiga 08 melalui model pembelajaran Quiz Team pada

pembelajaran IPA yaitu indikator hasil. Indikator hasil dijabarkan sebagai

berikut:

Indikator penelitian ini dikatakan berhasil apabila lebih dari 90 %

dari seluruh siswa telah tuntas hasil belajar IPA dengan KKM ≥75.

3.7 Teknik Analisis Data

Data hasil observasi skor hasil belajar IPA melalui model

pembelajaran aktif tipe Quiz Team dianalisis menggunakan teknik analisis

deskriptif komparatif. Analisis deskripstif komparatif yaitu teknik statistik

persentase yang membandingkan hasil belajar IPA berdasarkan ketuntasan

skor maksimal, skor minimal, skor rata-rata pra siklus, siklus I dan siklus II,

sehingga dapat dibandingkan skor hasil belajar IPA setelah tindakan siklus I

dan siklus II. Untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa dianalisis dengan

Gambar

Gambar  3.1
Tabel 3.1 Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran Dengan
Tabel 3.2 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran Dengan
Tabel 3.3 Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran IPA Melalui
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kesulitan yang muncul dan dirasakan oleh beberapa petugas peternakan adalah dalam merekap laporan periodik yang harus segera dilaporkan kepada pihak manajemen, karena data

Menguraikan dengan benar faktor-faktor khalayak (audiens) yang menjadi syarat komunikasi efektif namun kurang lengkap Menguraikan dengan lengkap faktor-faktor khalayak

ostreatus polysaccharide was obtained the maximum in these conditions: inoculum size of 10% (ratio of the mass), moisture content of 75%, pH value of 5.5, C/N ratio of 10 and

Pendekatan surveilans dapat dibagi menjadi dua jenis: (1) Surveilans pasif; (2) Surveilans aktif (Gordis, 2000).Surveilans pasif memantau penyakit secara pasif,

Subjek uji coba yang ahli di bidang isi produk dapat memiliki kualifikasi keahlian tingkat S1 (untuk skripsi), S2 (untuk tesis), dan S3 (untuk disertasi). Yang penting setiap

Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikanTugas Akhir ang

Dalam masa percobaan 1 (satu) tahun CPNS, hanya ada satu pendidikan dan pelatihan (pelatihan) terintegrasi yang telah menggabungkan seluruh kebutuhan