25
Penelitian ini dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
pada pembelajaran IPA sifat-sifat cahaya dengan menggunakan pendekatan
saintifik melalui model pembelajaran PBL pada siswa kelas 5 SDN 2 Karanganyar
Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017.
Subyek dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 dengan jumlah 28. Terdiri
dari siswa perempuan 16 siswa dan laki-laki 12 siswa. Siswa kelas 5 rata-rata
berumur antara 10 hingga 11 tahun.
Faktor penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 karena hasil belajar siswa kelas 5
masih dibawah KKM (68). Hal ini dipengaruhi karena Guru kurang melibatkan siswa
di dalam pembelajaran sehingga siswa merasa pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
membosankan, siswa merasa jenuh dan bersifat pasif dalam pembelajaran.
Penerapan metode pembelajaran yang kurang sesuai karena guru hanya menggunakan
metode ceramah belum menggunakan metode yang bervariasi atau bersifat
monoton. Penyampaian materi pelajaran dalam kegiatan pembelajaran masih
kurang dipahami siswa sehingga mengakibatkan nilai siswa masih di bawah KKM.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2009: 38 ), variabel penelitian pada dasarnya adalah
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya. Dalam penelitian terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang
digunakan dalam pembelajaran IPA kelas 5 yaitu model pembelajaran PBL.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil
belajar siswa. Data dapat diperoleh dari ulangan harian yang diadakan dikelas 5
sebagai data awal. Data yang menunjukkan hasil perbaikan pada siklus I
diperoleh dari evaluasi yang dikerjakan siswa pada akhir perbaikan
pembelajaran siklus I, hasil inilah yang peneliti jadikan sumber data siklus I. Data
yang menunjukkan hasil perbaikan pada siklus II diperoleh dari hasil evaluasi yang
dikerjakan siswa pada akhir perbaikan pembelajaran sisklus II. Disamping tes
pada akhir siklus II juga pengamatan yang dilakukan oleh peneliti beserta teman
sejawat sebagai observer.
3.2.2 Definisi Operasional 1. Problem Based Learning
PBL adalah penggunaan masalah nyata dalam satu instruksional yang memiliki
ciri-ciri sebagai konteks peserta didik sebagai salah satu cara berfikir kritis serta
ketrampilan dalam memecahkan masalah. Model pembelajaran PBL ini
dilakukan dengan cara menyajikan permasalahan, pertanyaan-pertanyaan, dan
memfasilitasi penyelidikan. Model pembelajaran PBL juga membantu siswa
untuk berfikir kritis dan memecahkan masalah.
2. Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik adalah pembelajaran yang mengadopsi pada
langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah.
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik ini juga merupakan proses
pembelajaran yang sudah di rancang secara rapi atau bertahap yaitu melalui
tahapan mengamati, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan
dengan pendekatan ilmiah karena pendekatan saintifik merupakan kurikulum
2013 atau tematik.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan suatu tingkat perkembangan mental yang di dapat siswa
yang mengalami perkembangan atau peningkatan pada saat sebelum belajar.
Dengan nilai raport atau nilai tes inilah perkembangan hasil belajar siswa dapat
terlihat.
3.3 Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari
empat tahapan yang harus dilalui yaitu yaitu (1) perencanaan (2) pelaksanaan (3)
pengamatan dan (4) refleksi atau sering disebut planning, acting, observing, dan
reflecting.Prosedur penelitian dengan PTK model spiral dari C.Kemmis dan Mc.
Taggart dalam Arikunto (2010:132), dapat digambarkan melalui gambar 3.1 berikut.
Gambar 1
PTK Model Spiral C. Kemmis dan Mc. Taggart
Siklus 1
1) Menyusun rancangan tindakan (Planing)
Langkah-langkah kegiatan dalam tahap menyusun rancangan tindakan adalah
sebagai berikut:
a. Menentukan Standar Konpetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator dari pokok
b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus 1 pokok bahasan
sifat-sifat cahaya.
c. Mempersiapkan sumber, media pembelajaran yang sesuai dengan materi
pembelajaran.
d. Menyusun lembar observasi untuk guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
e. Menyusun lembar observasi kerja sama siswa.
f. Menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.
2) Pelaksanaan tindakan (Acting)
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan,
yaitu mengenai tindakan di kelas. Pada tahap ini dilakukan dengan melaksanakan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah direncanakan dengan
menggunakan model pembelajaran PBL, antara lain:
1) Kegiatan Awal
Hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam kegiatan awal antara lain:
a) Guru memberikan apersepsi dan motivasi terkait dengan materi yang akan
dipelajarai.
b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan materi yang akan
dipelajari.
2) Kegiatan Inti
a. Siswa menyimak sebuah permasalahan yang disampaikan guru.
b. Guru menyampaikan materi
c. Guru membimbing dan melakukan Tanya jawab dalam kegiatan pembelajaran
bersama siswa
d. Guru membagi siswa dalam kelompok secara heterogen
e. Guru memberikan tes kepada siswa untuk mengetahui permasalahan
f. Guru membimbing siswa melakukan percobaan
g. Guru memantau hasil percobaan siswa
h. Guru membimbing siswa melakukan percobaan
j. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan percobaan
k. Guru membimbing dalam memberikan penilaian
l. Guru membimbing siswa melakukan umpan balik
m. Siswa dan Guru mengevaluasi hasil percobaan
3) Kegiatan penutup
a. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah
dipelajari.
b. Guru menyampaikan materi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
c. Guru memberikan reward berupa bintang kepada semua siswa karena telah
mengikuti pembelajaran dengan baik.
d. Guru mengakhiri pembelajaran.
3) Pengamatan (Observing)
Pengamatan dilakukan oleh pengamat (observer), pengamat bertugas untuk
mengamati proses belajar mengajar secara menyeluruh dari kegiatan awal, inti dan
penutup. Selama proses belajar mengajar berlangsung, pengamat mengamati kerja
sama antarsiswa di dalam kelompok. Pengamat mencatat kerja sama siswa dengan
menggunakan lembar observasi terstruktur. Selain mengamati siswa, pengamat juga
mengamati proses belajar mengajar yang dilakukan guru dengan menerapkan model
pembelajaran PBL. Kegiatan pengamatan dan pelaksanakan dilakukan pada waktu
yang bersamaan. Pengamatan dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang
berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian.
4) Refleksi (Reflecting)
Kegiatan refleksi dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai dalam
proses pembelajaran. Hal-hal yang perlu dianalisis meliputi menganalisis hasil
pengamatan saat melakukan observasi, menganalisis kelemahan dan keberhasilan
guru saat menerapkan model pembelajaran PBL dalam pembelajaran, menyusun
daftar permasalahan yang terjadi pada siklus I. Hasil refleksi ini berguna untuk
menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan. Apabila dari
yang telah ditetapkan maka penelitian dihentikan dan jika belum memenuhi indikator
pencapaian yang telah ditetapkan dilanjutkan ke siklus II. Hasil refleksi juga
digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan siklus II.
Siklus 2
Tindakan pada siklus II merupakan kelanjutan dari silkus I. Siklus II
dilaksanakan dengan memperhatikan hasil refleksi siklus I. Siklus II merupakan
penyempurnaan dari kelemahan dan kekurangan siklus I. Kegiatan pembelajaran pada
siklus II sama seperti siklus I hanya saja materi pembelajaran dan waktu pelaksanaan
yang berbeda.
1) Menyusun rancangan tindakan (Planing)
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sama dengan Siklus I. Namun
dalam Siklus II ini perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil
refleksi pada Siklus I. Tindakan pada Siklus II ini disertai dengan
penambahan/penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah
pada Siklus I.
2) Pelaksanaan tindakan (Acting)
Tindakan yang dilakukan pada siklus II ini merupakan perbaikan dari siklus I,
yaitu melaksanakan tindakan sesuai siklus I sesuai dengan hasil refleksi siklus I,
mengamati siswa yang kurang aktif dan bekerjasama dengan teman
kelompoknya, memperbaiki kesalahan-kesalahan dan hal-hal yang dapat
menghambat kegiatan pembelajaran,
3) Pengamatan (Observing)
Pengamatan dilakukan oleh pengamat (observer), pengamat bertugas untuk
mengamati proses belajar mengajar secara menyeluruh dari kegiatan awal, inti
dan penutup. Selama proses belajar mengajar berlangsung, pengamat mengamati
kerja sama antarsiswa di dalam kelompok. Pengamat mencatat kerja sama siswa
dengan menggunakan lembar observasi terstruktur. Selain mengamati siswa,
pengamat juga mengamati proses belajar mengajar yang dilakukan guru dengan
dilakukan pada waktu yang bersamaan. Pengamatan dilakukan sebagai sarana
pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian.
4) Refleksi (Reflecting)
Kegiatan refleksi dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai dalam
proses pembelajaran. Hal-hal yang perlu dianalisis meliputi menganalisis hasil
pengamatan saat melakukan observasi, menganalisis kelemahan dan keberhasilan
guru saat menerapkan model pembelajaran PBL dalam pembelajaran.
Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran pada siklus II untuk mengetahui
apakan pemberian tindakan pada siklus II sudah mengalami peningkatan. Hasil
refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang
telah dilakukan.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
beberapa teknik yaitu dengan teknik tes dan nontes yang disertai dengan kisi-kisi
instrument pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
digunakan untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5 di SDN 2
Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan dengan menggunakan model
pembelajaran PBL.
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Teknik Tes
Menurut Arikunto (Purwanto, 2013:64) “Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensia, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Tes merupakan alat ukur pengumpulan data yang mendorong siswa memberikan
penampilan maksimal. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pilihan
Tes ini dilakukan untuk mengetahui tercapainya suatu pembelajaran atau
meningkatnya hasil belajar siswa melalui model pembelajaran PBL.
b. Teknik Nontes
Teknik nontes mengukur penampilan tipikal, dalam pengukuran penampilan
tipikal peserta tidak didorong untuk menunjukkan penampilan maksimal yang
mencerminkan kemampuannya, tetapi didorong untuk memberikan respon secara
jujur sesuai dengan keadaan, pikiran dan perasaanya (Purwanto, 2013:63). Teknik
nontes dalam penelitian ini yaitu melalui observasi.
Teknik nontes ini dilakukan untuk mengetahui terlaksananya pembelajaran
menggunakan model pembelajaran PBL.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur dalam rangka
pengumpulan data. Instrument pengumpulan data digunakan untuk mengetahui hasil
belajar IPA siswa kelas 5 di SDN 2 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten
Grobogan dengan menggunakan model pembelajaran PBL.
a. Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes tertulis yang berbentuk tes
pilihan ganda. Tes pilihan ganda adalah butir soal atau tugas yang jawabannya
dipilih dari alternative yang lebih dari dua. Alternative jawaban kebanyakan
berkisar antar 4 dan 5 (Munthe, 2009:115). Tes dalam penelitian ini dilakukan
Table 3. Kisi-kisi instrumen soal evaluasi siklus I Pokok bahasan sifat-sifat cahaya
Kompetensi Dasar Indikator Nomor
Soal
Membuktikan bahwa sifat cahaya merambat lurus.
1, 2, 3 Pilihan ganda Mengidentifikasi benda-benda yang
dapat ditembus oleh cahaya.
4, 5, 6, 7 Pilihan ganda Membuktikan bahwa cahaya dapat
dipantulkan.
8, 9, 10, 11
Pilihan ganda Mengidentifikasi sifat bayangan
yang dibentuk oleh cermin datar.
12, 13, 14, 15, 16
Pilihan ganda Mengidentifikasi sifat bayangan
yang dibentuk oleh cermin cekung.
17, 18, 19 Pilihan ganda Mengidentifikasi sifat bayangan
yang dibentuk oleh cermin cembung.
20, 21 Pilihan ganda Membuktikan bahwa cahaya dapat
dibiaskan.
22, 23, 24, 25, 26
Pilihan ganda Membuktikan bahwa cahaya dapat
diurakan menjadi berbagai warna.
Table 4. Kisi-kisi instrumen soal evaluasi siklus IIPokok bahasan sifat-sifat cahaya
Kompetensi Dasar Indikator Nomor
Soal
Membuat periskop dari bahan sederhana
1, 2, 3, 4, 5
Pilihan ganda Menguji cara kerja periskop
yang dibuat Menguji cara kerja kaleidoskop
yang dibuat
16, 17, 18, 19, 20
Pilihan ganda Membuat lup dari bholam lampu 21, 22,
23, 24, 25
Pilihan ganda Menguji cara kerja kaleidoskop
yang dibuat.
melakukan pengamatan, kegiatan yang perlu diamati yaitu kegiatan guru dalam
pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran PBL, kegiatan siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran. Lembar observasi diisi oleh observer dengan
memberikan tanda centang pada kolom skor.
Table 5. Kisi-kisi lembar observasi kegiatan guru menggunakan Model pembelajaran PBL
Langkah Pembelajaran
Langkah Model PBL Indikator No
Pra Pembelajaran
Guru mengecek kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran
1
Guru membimbing siswa berdoa 2 Guru mengecek kehadiran siswa (presensi) 3 Kegiatan Awal Guru melakukan apersepsi sesuai dengan materi ajar 4
Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan tanya jawab
5
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
6
Kegiatan Inti Tahap orientasi dan mengorganisasi peserta didik pada masalah
Guru menyampaikan materi 7
Guru membimbing dan melakukan Tanya jawab dalam kegiatan pembelajaran bersama siswa
8
Guru membimbing siswa melakukan percobaan 11 12
Tahap perumusan dan menetapkan
pemecahan masalah serta tindak lanjut
Guru memantau hasil percobaan siswa 13 Guru membimbing siswa melakukan percobaan 14
Guru mengatur jalannya percobaan 15 Guru membimbing siswa dalam mengerjakan percobaan
16
Guru membimbing dalam memberikan penilaian 17 Guru membimbing siswa melakukan umpan balik 18 Guru mengevaluasi hasil percobaan siswa 19
Kegiatan Akhir Guru membimbing siswa membuat
kesimpulandalam melakukan percobaan dalam pembelajaran
20
Guru menyampaikan materi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
21
Guru memberikan reward kepada siswa 22
Table 6. Kisi-kisi lembar observasi kegiatan siswa dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning
Langkah Pembelajaran
Langkah Metode
Group Investigation Indikator No
Pra Pembelajaran
Mempersiapkan perlengkapan belajar 1 Berdoa secara sungguh-sungguh 2 Mendengarkan presensi yang dilakukan guru 3
Kegiatan Awal Aktif menjawab pertanyaan 4
Mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampikan guru
5
Kegiatan Inti Tahap Orientasi dan mengorganisasi peserta didik pada masalah
Mendengarkan dengan seksama permasalahan yang disampikan guru
6
Aktif mendengarkan materi yang di sampaikan guru
7
Merasa antusias dalam setiap pembelajaran 8 Tahap penyajian dan
identifikasi masalah
Melakukan Tanya jawab 9
Memberikan tes tertulis 10
Tahap pengumpulan dan analisis data
Aktif mengikuti proses pembelajaran 11 Mengumpulkan informasi dan data 12 Mencatat hasil percobaan selama proses pembelajaran
13
Menyusun kesimpulan 14
Tahap merumuskan dan menetapkan pemecahan masalah serta tindak lanjut Pengoganisasian
Menyusun laporan penelitian 15
Melakukan percobaan 16
Aktif selama proses pembelajaran 17 Mengoreksi kembali hasil laporannya selama proses pembelajaran
18
Melaporkan hasil penelitian di depan kelas 19 Mendengarkan presentasi kelompok lain 20 Mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang presentasi
21
Menjawab/menanggapi pertanyaan yang diajukan teman
22
Memberikan penilaian kepada kelompok yang presentasi
23
Tahap Evaluasi Aktif dalam memberikan umpan balik 24 Mendengarkan dengan seksama hasil evaluasi yang diberikan guru
25
Kegiatan Akhir Mampu membuat kesimpulan pembelajaran 26 Mendengarkan ketika guru menyampaikan pembelajaran berikutnya
Berdasarkan langkah-langkah tersebut maka kriteria aktivitas guru dan siswa
adalah sebagai berikut:
Tabel 7 Kriteria Skor Aktivitas Guru dan Siswa
3.5 Indikator Keberhasilan
Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PBL dapat
meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 SDN 02 Karanganyar Kecamatan
Geyer Kabupaten Grobogan apabila telah mencapai indikator sebagai berikut:
a. Mengalami ketuntasan belajar individual dengan nilai ≥ 65 atau mengalami
ketuntasan klasikal sebesar 80% dari 28 siswa.
b. Siswa kelas 5 mengalamai peningkatan kerja sama dengan patokan rata-rata kelas ≥ 75.
3.6 Taraf Kesukaran
Bilangan yang menunjukkan angka kesukaran dan mudahnya suatu soal disebut
indeks kesukaran (difficulty index). Indeks kesukaran menunjukkan taraf kesukaran
soal. Menurut Surapranata (2004) secara umum, tingkat kesukaran dapat dinyatakan
melalui beberapa cara di antaranya (1) proporsi menjawab benar, (2) skala kesukaran
linear, (3) indeks Davis, dan (4) skala bivariat. Pada penelitian ini, taraf kesukaran
akan di tentukan dengan proporsi menjawab benar.
Proporsi menjawab benar adalah jumlah peserta yang menjawab benar pada butir
soal yang di analisis dibandingkan dengan jumlah peserta tes seluruhnya yang
merupakan tingkat kesukaran yang paling umum digunakan. Persamaan yang di
gunakan untuk menentukan kesukaran dengan proporsi menjawab benar adalah :
Rentang Kriteria
30 – 40 Sangat rendah
40 – 50 Rendah
50– 60 Sedang
60 – 80 Tinggi
𝑝 =𝑆𝑚. 𝑁∑x
Keterangan :
P = proporsi menjawab benar atau tingkat kesukaran ∑x = banyaknya peserta didik yang menjawab benar Sm = skor maksimum
N = jumlah peserta tes
Kemudian nilai indeks kesukaran itu di tafsirkan berdasarkan criteria sebagai berikut :
Tabel 8 Kategori Tingkat Kesukaran (Surapranata, 2004)
Tingkat Kesukaran Tafsiran
P<0,3 Sukar
0,3≤ p ≤ 0,7 Sedang
P > 0,7 Mudah
3.7 Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini analisis data dilakukan dengan menggunakan 2 analisis
yang pertama analisis ketuntasan hasil belajar yaitu melihat peningkatan
ketuntasan hasil belajar pada tahap prasiklus, siklus I dan siklus II. Sedangkan
yang kedua analisis data deskriptif komparatif yaitu dengan membandingkan hasil