1
Pada abad 21 sekarang ini, pendidikan menjadi suatu kebutuhan yang sangat
penting bagi setiap individu. Hal ini karena pendidikan menjadi salah satu faktor
penentu kehidupan dan masa depan seseorang. Oleh sebab itu, pendidikan harus
diperoleh bagi setiap individu dalam rangka penyesuaian perkembangan pengetahuan
dan teknologi abad ini. Candra (2009) menjelaskan bahwa pendidikan merupakan
proses untuk memelihara dan memberi latihan (ajaran kepemimpinan) mengenai
akhlak dan kecerdasan pikiran. Namun pentingnya hakikat pendidikan masih kurang
diperhatikan ditengah masyarakat, karena pendidikan menjadi wadah atau tempat
untuk mengajak siswa berproses dalam pembelajaran.
Menurut pasal 1 Undang-Undang No.20 Th. 2003 tentang sisdiknas disebutkan
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan
dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Menurut pendapat Rohimin et al (2008)
dijabarkan beberapa rumusan mengenai pendidikan yaitu (1) pendidikan merupakan
proses interaksi manusiawi yang ditandai keseimbangan antara kedaulatan subjek
didik dengan kewibawaan pendidik, (2) pendidikan merupakan usaha penyiapan
subjek dididk menghadapi lingkungan yang mengalami perubahan yang semakin
pesat, (3) pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat, (4)
pendidikan berlangsung seumur hidup, (5) pendidikan merupakan kiat dalam
menerapkan prinsip-prinsip ilmu. Dari pasal 1 Undang-Undang No.20 Th. 2003
tentang sisdiknas dan menurut Rohimin et al dapat disimpulkan bahwa pendidikan
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses belajar dari berbagai kekuatan
lingkungan dan masyarakat dengan mengaitkan prinsip-prinsip keilmuan yang
dipahami serta berlangsung seumur hidup.
Selain itu, peran pendidikan diharapkan mampu membentuk perilaku individu
agar memiliki nilai-nilai yang diintegrasikan melalui proses pembelajaran.
Pembentukan perilaku individu ini memiliki banyak kendala-kendala yang
ditemukan, untuk mengatasi kendala-kendala itu perlu adanya tindakan dan kegiatan
yang harus disiapkan dan dilaksanakan oleh guru. Misalnya dengan menggunakan
pendekatan, metode dan media pembelajaran yang menarik bagi siswa, siswa dapat
merasa senang dan aktif dalam pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa akan naik.
Berdasarkan hasil observasi di lapangan yang sudah dilakukan di SDN 2
Karanganyar didapatkan fakta mengenai : 1) guru menguasai materi tetapi kurang
melibatkan siswa di dalam pembelajaran. 2) Penerapan metode pembelajaran yang
kurang sesuai atau belum menggunakan metode yang bervariasi atau bersifat
monoton. 3) siswa kurang memahami materi pelajaran dalam kegiatan pembelajaran
karena pembelajaran berpusat pada guru tidak melibatkan siswa. Dari fakta-fakta
yang terjadi dalam proses pembelajaran hasil belajar yang didapatkan siswa kelas 5
SDN 2 Karanganyar masih sangat kurang baik. Berdasarkan hasil observasi ulangan
harian siswa kelas 5 SDN 2 Karanganyar sebagai berikut :
Table 1. Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus
No Ketuntasan Frekuensi Presentase
1 Tuntas 9 30
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari 28 siswa yang belum memenuhi
nilai KKM adalah 19 orang. Sedangkan, yang memenuhi nilai KKM adalah 9 siswa
saja. Hal ini artinya hasil belajar siswa rendah. Permasalahan di SDN 2 Karanganyar
dilakukan guru kurang kreatif, lebih banyak menggunakan metode ceramah, belum
menggunakan metode yang bervariasi atau bersifat monoton, dan belum
memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekitarnya. Dengan keadaan ini siswa
merasa bosan, kurang antusias, dan sering ramai di kelas sehingga nilai siswa tidak
mencapai KKM.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru agar hasil belajar siswa tuntas
KKM dan proses pembelajaran bisa berlangsung menyenangkan, menarik, dan siswa
aktif dalam proses pembelajaran, misalnya dengan menggunakan pendekatan saintifik
melalui model pembelajaran PBL. Penggunaan pendekatan saintifik melalui model
pembelajaran PBL ini melibatkan peserta didik secara langsung dalam suatu
pembelajaran yang memerlukan praktik. Menurut Pannen, Mustafa & Sekarwinahyu
(2001:89), PBL merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang berlandaskan pada
paradigma konstruktivisme yang sangat mementingkan peserta didik dan berorientasi
pada proses belajar peserta didik (student centered learning). Dalam proses belajar
mengajar, dengan pendekatan saintifik berbantuan model pembelajaran PBL, siswa
diberi kesempatan untuk mengalami sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati
suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk
mengalami sendiri, mencari kebenaran, dan menarik kesimpulan dari proses yang
dialaminya itu. Dengan menggunakan pendekatan saintifik berbantuan model
pembelajaran PBL ini pembelajaran menjadi bermakna dan bertujuan untuk
meningkatkan keaktifan siswa, meningkatkan hasil belajar, dan KKM dapat tercapai.
Dari latar belakang diatas maka peneliti perlu untuk mengadakan penelitian
dalam upaya untuk perbaikan proses peningkatan hasil belajar dengan pendekatan
saintifik melalui model pembelajaran PBL dengan judul penelitian “Upaya
Peningkatan Hasil Belajar IPA Dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik Melalui
Model Pembelajaran PBL Pada Siswa Kelas 5 SDN 2 Karanganyar Kecamatan Geyer
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, permasalahan-permasalahan yang
ditemukan pada proses pembelajaran yang dikelola guru kelas, ditemukan penyebab
tidak tercapainya KKM pada materi IPA pada siswa Kelas 5 SDN 2 Karanganyar
Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017”
sebagai berikut:
1. Guru kurang melibatkan siswa di dalam pembelajaran sehingga siswa merasa
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam membosankan, siswa merasa jenuh dan
bersifat pasif dalam pembelajaran.
2. Penerapan metode pembelajaran yang kurang sesuai karena guru hanya
menggunakan metode ceramah belum menggunakan metode yang bervariasi
atau bersifat monoton.
3. Penyampaian materi pelajaran dalam kegiatan pembelajaran masih
kurang dipahami siswa sehingga mengakibatkan nilai siswa masih di bawah
KKM.
Identifikasi masalah yang telah dilakukan akan memberi petunjuk tentang
model pembelajaran yang harus diperbaiki dan dikembangkan agar siswa semakin
antusias, aktif dan semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, maka
dengan model pembelajaran yang tepat akan meningkatkan hasil belajar siswa serta
KKM tercapai.
Dampak yang akan terjadi jika permasalahan tersebut tidak segera diberikan
tindakan, sebagai berikut :
1. Pembelajaran yang hanya berpusat pada guru saja akan mengakibatkan siswa di
dalam pembelajaran akan merasa pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
membosankan secara terus-menerus.
2. Dengan tidak adanya kerja kelompok siswa kurang bisa merumuskan,
mengajukan pertanyaan dengan baik mengenai materi pembelajaran, dan
3. Jika hasil belajar yang diperoleh siswa dalam kondisi yang sama
bahkan menurun akan berimbas pada penurunan mutu sekolah.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana penggunaan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran PBL
dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa Kelas 5 SDN 2 Karanganyar
Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan ?
2. Apakah dengan menggunakan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran
PBL dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa Kelas 5 SDN 2 Karanganyar
Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan ?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Mendeskripsikan langkah-langkah penggunaan pendekatan saintifik melalui
model pembelajaran PBL yang terbukti dapat meningkatkan hasil belajar IPA
siswa kelas 5 SDN 2 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan.
2. Meningkatkan hasil belajar IPA menggunakan pendekatan saintifik melalui
model pembelajaran PBL pada siswa kelas 5 SDN 2 Karanganyar Kecamatan
Geyer Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017.
1.5 Manfaat Penelitian 1.51 Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat bermanfaat untuk mendukung dan
mengokohkan teori pembelajaran yang berkenaan dengan penggunaan
pendekatan saintifik melalui model pembelajaran PBL dalam kaitannya dengan hasil
belajar.
Bahan pertimbangan bagi sekolah untuk memperbaiki pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan saintifik dan model pembelajaran PBL
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi Guru
Guru memiliki alternatif lain dalam pemilihan model pembelajaran
pada mata pelajaran IPA yang tepat serta trampil dengan
menggunakan pendekatan saintifik berbantuan model pembelajaran PBL
yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi Siswa
Siswa dapat meningkatkan hasil belajar IPA melalui pendekatan saintifik
berbantuan model pembelajaran PBL.
4. Bagi Peneliti
Sebagai masukan bagi peneliti lain untuk mengembangkan
pendekatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik