• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Model Snowball Throwing Berbantuan Media Konkret pada Siswa Kelas IV SD Negeri Mangunsari ecamatan Sidomukti Kota Salatiga Semester I Tahu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Model Snowball Throwing Berbantuan Media Konkret pada Siswa Kelas IV SD Negeri Mangunsari ecamatan Sidomukti Kota Salatiga Semester I Tahu"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilakukan di SD Negeri Mangunsari 2

Kecamatan Sidomuti Kota Salatiga, dilaksanakan di kelas IV Semester I Tahun

Pelajaran 2016/2017. Dengan jumlah 23 siswa, yang terdiri dari siswa laki-laki 14

dan 9 siswa perempuan.

Penelitian ini dilakukan dari bulan September sampai bulan Desember 2016.

Penelitian dimulai dengan penyusunan proposal sampai laporan hasil penelitian.

Untuk alokasi rincian waktu penelitian, dapat dilihat dari tabel 3.1.

Tabel 3.1

(2)

31 Subjek penelitian sebagian besar siswa beralamat di daerah Kelurahan

Mangunsari Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga, dikarenakan lokasi sekolah yang

mudah untuk dijangkau dan berada dekat dengan perkampungan.Berdasarkan hasil

wawancara oleh guru kelas IV, dilihat dari kondisi sosial ekonominya, subyek

penelitian termasuk dalam kategori sosial ekonomi sedang. Dengan orang tua siswa

hampir secara keseluruhan bekerja wiraswasta dan pegawai pabrik sehingga dalam

kesehariannya siswa kurang mendapat perhatian khusus dalam hal pendidikan karena

orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya.

3.2 Variabel Penelitian

Slameto (2015:195) mendefinisikan variabel penelitian sebagai faktor yang

apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi. Variabel merupakan salah satu

atribut yang dianggap mencerminkan atau mengungkapkan pengertian atau

membangun pengertian. Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah:

3.2.1 Variabel Bebas

Slameto (2015:197) Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab

variabel lain. Penggunaa model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing

berbantuan media konkret merupakan variabel bebas dalam penelitian ini.

Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing berbantuan media konkret

merupakan proses belajar yang menggabungkan ketrampilan dan keaktifan siswa

dalam menerima materi dengan diperjelas menggunakan media konkret. Keaktifan

dan ketrampilan siswa bukan hanya pemahaman fakta-fakta, prinsip-prinsip, atau

konsep-konsep melainkan juga proses penemuan yang dilakukan didalam

kelompok-kelompok kecil dari apa yang telah dipraktikan dan dilihat dengan menggunakan

media konkret. Sehingga siswa lebih aktif dalam mencari informasi dan

mengkonstruksi suatu pengetahuan karena akan digunkan untuk membuat soal dari

materi yang sudah didapatkan.

Pembelajaran dengan mengunakan model kooperatif tipe Snowall Throwing

(3)

guru, berdiskusi dengan kelompok yang sudah dibagikan kemudian membuat soal

yang sesuai dengan materi yang di dapatkan dengan fasilitas media konkret. Dari

soal-soal yang telah dibuat oleh setiap kelompok, dilempar ke kelompok lain dengan

menggunakan bola salju. Setelah itu siswa dapat saling mengerti setiap pertanyaan

yang dijawab karena siswa sebelum membuat pertanyaan sudah mendapatkan materi

dari guru dengan fasilitas media konkret. Setelah itu guru bersama siswa

menyimpulkan hasil jawaban pertanyaan, dan yang terakhir adalah evaluasi tentang

materi yang telah dipelajari oleh siswa.

3.2.2 Variabel Terikat

Slameto (2015:198) Variabel terikat merupakan akibat dari variabel bebas

atau variabel yang tergantung pada variabel yang mendahuluinya. Variabel terikat

dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA).

Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa

tersebut mengalami atau menerima pengalaman belajarnya.

Menurut Bloom (Suprijono, 2011:7) hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,

afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan),

comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application

(menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan, merencanakan, membentuk

bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap

menerima), responding (memberikan respons), valuing (nilai), organizations

(organisasi), characterization (karakterisasi). Domain psikomotorik meliputi

initiatory, pre-routine, dan rountinized. Psikomotorik juga mencakup keterampilan

produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.

Ketiga ranah tersebut sebagai objek penilaian hasil belajar, meskipun ranah kognitif

merupakan ranah yang paling diutamakan untuk dinilai karena berkaitan dengan

(4)
(5)

pengamatan berlangsung pada waktu yang sama. Tahap refleksi (reflecting),

merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan,

peneliti dan pengamat berhadapan untuk mendiskusikan implementasi rancangan

tindakan. Tahap refleksi ini peneliti juga melihat dirinya kembali dengan tujuan

untuk menemukan hal-hal yang dirasakan belum memuaskan karena sudah sesuai

dengan rancangan dan secara cermat mengenali hal-hal yang masih perlu diperbaiki.

Berdasarkan hasil refleksi tersebut, penulis memutuskan apakah menghentikan

tindakan atau melanjutkan tindakan dengan catatan memperbaiki kekurangan pada

tindakan berikutnya. Selanjutnya adapun tahapan-tahapan diatas secara rinci dan

prosedural akan dijabarkan pada siklus I dan siklus II.

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan (planning)

Siklus I, peneliti menetapkan seluruh rencana tindakan untuk meningkatkan hasil

belajar IPA pada materi perubahan wujud benda dan sifatnya melalui kegiatan

membuat suatu model dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Snowball Throwing berbantuan media konkretAdapun langkah-langkah perencanaan

sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi masalah dalam pembelajaran yang dilakukan guru sebelumnya.

2) Menganalisis dan merumuskan masalah.

3) Merancang model pembelajaran dengan menggunakan Snowball Throwing

berbantuan media konkret dan materi yang akan diajarkan.

4) Menyiapkan perangkat pembelajaran (RPP, lembar kerja siswa, lembar observasi,

dan alat evaluasi) dan tim pengamat atau tim observasi.

5) Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tercantum:

1. Standar Kompetensi: 6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud

benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya.

2. Kompetensi Dasar:

6.1Mengidentifikasi wujud benda padat, cair dan gas memiliki sifat

(6)

35 6.2Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud benda cair padat cair

; cair gascair ; padatgas.

3. Indikator kinerja:

a. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing

berbantuan media konkret oleh guru dikatakan berhasil jika rata-rata

indikator pada lembar observasi guru mencapai nilai 3,2 dari rentang 1-4.

b. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing oleh

siswa pada lembar observasi siswa dikatakan berhasil jika rata-rata

indikator pada lembar observasi siswa mencapai nilai 3,2 dari rentang 1-4.

c. Hasil belajar siswa yang diajukan sebagai acuan atau tolak ukur dalam

peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Snowball Throwing berbantuan media konkretapabila ketuntasan siswa mencapai 90% ≥65.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (acting) Pertemuan I

1) Melaksanakan penelitian sesuai langkah-langkah perencanaan yang sudah

dilakukan.

2) Penerapan model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan media konkret

yang dimulai dengan pemberian topik dan tugas penyelidikan sederhana terhadap

siswa, dengan materi wujud benda dan sifatnya dengan indikator menjelaskan

pengertian benda cair, padat dan gas dan menjelaskan sifat – sifat benda cair, padat

dan gas.

3) Pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan pembelajaran, apakah

sudah sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran atau belum sesuai dengan rencana

pembelajaran.

4) Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang

dilaksanakan.

(7)

Pertemuan II

1) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah perencanaan.

2) Penerapan model pembelajaran Snowball Throwing yang dimulai dengan

pemberian topik dan tugas penyelidikan sederhana terhadap siswa, dengan materi

wujud benda dan sifatnya dengan indikator menyebutkan contoh –contoh benda cair

padat dan gas dan membuktikan sifat- sifat benda cair padat dan gas.

3) Pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan pembelajaran, apakah

sudah sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran atau belum sesuai dengan rencana

pembelajaran.

4) Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang

dilaksanakan.

5) Mengantisipasi suatu masalah dengan cara melakukan perencanaan antisipasi.

6)

c. Tahap Pengamatan / Observasi (observasing)

Tahap ini peneliti melakukan pengamatan secara langsung menggunakan

pengukuran non-test dengan lembar observasi untuk mengukur penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing berbantuan media konkret yang

diterapkan oleh guru maupun siswa dalam melakukan proses pembelajaran dan tes

formatif untuk mengukur tingkat hasil belajar IPA pada materi perubahan wujud

benda dan sifatnya melalui kegiatan membuat suatu model Snowball Throwing dan

media konkret, dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball

Throwing berbantuan media konkret.

d. Tahap Refleksi

1) Dilakukan analisis dan evaluasi terhadap semua informasi dan data yang diperoleh

dari temuan guru melalui kegiatan yang melibatkan kreatifitas siswa dalam kelompok

dan hasil akhir dari proses belajar siswa.

(8)

37 2. Siklus II

Pada siklus II, langkah-langkah kerja yang dilakukan oleh peneliti sama persis

dengan yang dilakukan pada siklus I, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Snowball Throwing berbantuan media konkretnamun terdapat

perbedaan, yaitu pada materi, waktu pelaksanannya berbeda dan alokasi waktu yang

menyesuaikan dengan tempat dilakukanya penelitian, di SD Negeri Mangunsari 2

Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga terdapat kegiatan tambahan yang dilakukan

hampir setipa hari. Selain itu terdapat pula perbedaan pada Kompetensi Dasar dan

indikator. Siklus ini merupakan upaya hasil refleksi dari siklus I atau penyempurnaan

dari kekurangan dan kelemahan yang dilakukan pada siklus I.

3.4 Tekhnik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis Data

Jenis data yang dugunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Dimana data primer adalah data yang diperoleh dari hasil tes terhadap

siswa yang diberikan oleh guru pada akhir siklus. Sedangkan data sekunder adalah

data yang diperoleh dari hasil observasi dan dokumentasi.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh informasi atau

data dilakukan dalam 2 teknik, antara lain:

1. Teknik Tes

Teknik tes digunakan oleh peneliti untuk menguji subjek untuk mendapatkan

data tentang hasil belajar peserta didik, alat yang digunakan untuk mengumpulkan

data yang akan diuji dalam penelitian ini adalah tes formatif dalam bentuk tes pilihan

ganda yang diberikan di akhir siklus. Tes diberikan kepada siswa secara individu

untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa.Sebelum dibuat instrumennya maka

sebelumnya disusun kisi-kisi soal. Kisi-kisi merupakan deskripsi kompetensi dan

(9)

ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam penulisan soal.Untuk kisi-kisi soal lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.2 dan 3.3 dibawah ini.

Tabel 3.2

Kisi-KisiSoal Tes Hasil Belajar Siklus 1

Standar Kompetensi: 6.Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta

berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya.

Kompetensi Dasar Indikator Butir Soal

6.1.Mengidentifikasi

wujud benda padat,

cair, dan gas memiliki

sifat tertentu.

1. Menjelaskan

pengertian benda cair,

padat dan gas.

1, 5, 9, 13. 17, 21, 25, 35,

36

2. Menjelaskan

sifat-sifat benda cair padat dan

gas.

sifat-sifat benda cair,

padat dan gas

4, 8, 12, 16, 20, 24, 28,

38, 39

(10)

39 Tabel 3.3

Kisi-KisiSoal Tes Hasil Belajar Siklus 2

Standar Kompetensi: 6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta

berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya.

Kompetensi Dasar Indikator Butir Soal

6.2 Mendeskripsikan

perubahan wujud karena

pemanasan dan

pendinginan.

1, 5, 9, 10, 13, 17, 21,

25, 31, 37, 40

2. Menyebutkan

istilah dalam perubahan

wujud zat

Observasi pengamatan siswa dan guru didalam kelas saat pembelajaran

merupakan kegiatan pengamatan secara langsung gejala-gejala subyek yang diselidiki

dalam segenap aktivitas siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing berbantuan

(11)

berfungsi sebagai tolak ukur dan refleksi untuk guru setelah selesai mengajar disetiap

siklus dan pertemuan, sehingga guru mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam

mengajar dan peran siswa dalam pembelajaran sudah sesuai atau belum dengan

langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing berbantuan

media konkret lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.4 dan 3.5 dibawah ini.

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Lembar Observasi pengajar Dalam Kegiatan Pembelajaran Menggunakan

Model Kooperatif Snowball Throwing berbantuan media konkret N

o

Aspek yang diamati Skor Jml

1 2 3 4

1. Tahap 1 : Mengidentifikasi Topik dan Mengatur Siswa dalam Kelompok a. Guru mendemonstrasikan materi

dengan benar.

b. Guru memfasilitasi siswa untuk

bertanya dan menyampaikan gagasan awal.

c. Guru membagi siswa dalam

kelompok yang didasarkan pada

ketertarikan dan bersifat heterogen.

d. Guru membantu siswa dalam

pengumpulan informasi dan memfasilitasi

pengaturan kelompok dengan media

konkret.

(12)

41 a. Guru memberikan lembar

pengamatan.

b. Guru memberika arahan kepada

siswa dalam menggunakan media konkret.

c. Guru memberitahukan tujuan dari

membuat soal dalam bentuk snowball.

3. Tahap 3 : Melaksanakan Investigasi a. Guru merancang kegiatan yang

dapat mengaktifkan siswa dalam kegiatan

snowball throwing.

b. Guru melakukan pengamatan

terhadap kinerja siswa.

c. Guru memfasilitasi siswa ketika

siswa kesulitan memperoleh informasi.

4. Tahap 4 : Menyiapkan Laporan Akhir a. Guru memberikan waktu kepada

kelompok untuk mempersiapkan laporan.

b. Guru menjelaskan tata cara

menyiapkan laporan yang baik dan benar.

c. Guru membagi urutan kelompok

yang melakukan presentasi.

5. Tahap 5 : Mempresentasikan Laporan Akhir

a. Guru mampu mengaktifkan

kemampuan siswa membuat dan menjawab

soal dalam kelompok.

b. Guru dapat memfasilitasi siswa saat

(13)

c. Guru menunjukkan sikap terbuka

terhadap pendapat siswa.

6. Tahap 6 : Evaluasi

a. Guru memfasilitasi siswa untuk

melakukan tanya jawab terhadap materi

yang dibahas.

b. Guru berkolaborasi dengan siswa

melakukan evaluasi terhadap pembelajaran.

c. Guru memberikan penghargaan

terhadap kelompok dengan pemikiran

paling tinggi.

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa Dalam Kegiatan Pembelajaran Menggunakan

Model Kooperatif Tipe Snowball Throwing berbantuan media konkret N

o

Aspek yang diamati Skor Jml

1 2 3 4

1. Tahap 1 : Mengidentifikasi Topik dan Mengatur Kelompok

a. Sisiwa mengidentifikasi beberapa

sumber, mengusulkan sejumlah topik, dan

saran-saran.

b. Siswa menyampaikan gagasan awal

(14)

43 c. Siswa bergabung dengan

kelompoknya untuk mempelajari topik yang

telah disediakan guru.

d. Siswa dapat melakukan

pengumpulan informasi dan mengatur tugas

kelompok

2. Tahap 2 : Merencanakan tugas yang akan dipelajari

a. Siswa melakukan pembagian

sub-sub topik yang akan dibuat soal snowball

dengan anggota kelompok.

b. Siswa merancang cara pelaksanaan

snowball throwing.

c. Siswa mengerti tujuan dalam

membuat soal snowball tgrowing.

3. Tahap 3 : Melaksanakan Investigasi a. Siswa mampu mengumpulkan

informasi, menganalisis data, dan membuat

kesimpulan.

b. Semua siswa berkontribusi dalam

usaha-usaha yang dilakukan kelompoknya.

c. Siswa saling bertukar pikiran,

berdiskusi, mengklarifikasi, dan

mensintesis gagasan.

4. Tahap 4 : Menyiapkan Laporan Akhir a. Siswa mampu menyampaikan

pesan-pesan esensial dari proyek mereka.

(15)

soal apa yang akan mereka masukan ke

dalam bola snowball.

c. Siswa mengkoordinasikan

kelompok untuk menukarkan soal.

5. Tahap 5 : Mempresentasikan Laporan Akhir

a. Siswa mampu menjawab soal

snowball dari kelompok lain.

b. Siswa melibatkan benda konkret

dalam menjawab soal.

c. Siswa aktif menjawab pertanyaan

dari kelompok lain..

6. Tahap 6 : Evaluasi

d. Siswa saliang memberikan umpan

balik mengenai topik yang dipelajari.

e. Siswa berkolaborasi dengan guru

melakukan evaluasi terhadap pembelajaran.

f. Kelompok dengan pemikiran

tertinggi memperoleh penghargaan.

b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakann metode pengumpulan data dengan cara membuat

foto, catatan-catatatan penting, surat kabar, internet dan penelaahan terhadap

referensi-referensi yang berhubungan dengan fokus permasalahan penelitian

(Arikunto, 2010:274). Dokumentasi digunakan dalam penelitian ini untuk

memperoleh data mengenai siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 2 Kecamatan

(16)

45 menerapkan perubahan wujud dan sifat benda melalui kegiatan membuat suatu model

yang dilengkapi dengan media.

3.5Instrumen Pengumpulan Data 3.5.1Uji Validitas Soal

Dalam penelitian, soal-soal evaluasi yang diberikan kepada siswa, terlebih

dahulu soal-soal evaluasi harus diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid.

Menurut Arikunto (2010:211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid artinya

instrumen tersebut dapat dipergunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.

Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap

skor pada butir instrumen dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri

(corrected item to total correlation).

Berdasarkan soal tes yang diujikan pada siswa kelas 5 SD Negeri Manngunsari 02

Salatiga, kemudian hasilnya diolah menggunakan program SPSS versi 16.0 untuk

mengetahui validitas dan realibilitas butir soal. Dasar pengambilan keputusan item

yang valid berdasarkan kriteria Sugiyono (2010:90) yakni dengan mengkorelasikan

antara skor item dengan skor total item. Hasil korelasi dapat dilihat pada output

item-total statistics pada kolom Corrected Item Total Correlation. Nilai yang ada kolom

Corrected Item Total Correlation ini kemudian dibandingkan dengan nilai yang ada

dalam r table dengan taraf signifikasi yang digunakan 0,05 untuk responden sebanyak

30, maka di dapat r tabel sebesar 0,361. Kategori inilah yang digunakan untuk

menentukan apakah item valid atau tidak. Analisis pada soal siklus 1diperoleh hasil

yang disajikan dalam tabel berikut. Hasil uji validitas siklus I ditunjukkan pada tabel

(17)

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Soal Tes Siklus I

Indikator Butir Soal Valid

1. Menjelaskan pengertian

benda cair, padat dan gas.

1, 17, 25, 36

2. Menjelaskan sifat-sifat benda

cair padat dan gas.

2, 6, 10, 18, 30, 33

3. Menyebutkan contoh-contoh

benda cair, padat dan gas.

3, 7, 11, 29, 40

4. Membuktikan sifat-sifat

benda cair, padat dan gas

4, 12, 20, 28, 39

Jumlah soal 20

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Soal Tes Siklus II

Indikator Butir Soal Valid

1. Menjelaskan perubahan

wujud karena pemanasan dan

pendinginan.

1, 9, 10, 17, 25, 37, 40

2. Menyebutkan istilah dalam

perubahan wujud zat

7, 19, 27, 35

3. Memberi contoh sesuai

perubahan wujudnya

2, 18, 22, 29, 30, 34

4. Membuktikan berbagai

macam perubahan wujud

benda

4, 8, 24, 28, 38

(18)

47 3.5.2Uji Reliabilitas Soal

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur. Dan

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten jika dikenakan pada

suatu objek. Reliabilitas sering disebut dengan kepercayaan, keteladanan, keajegan,

konsistensi, dan sebagainya. Menurut Priyatno (2010:97) Uji reliabilitas digunakan

untuk menguji konsistensi alat ukur, mengidentifikasi butir-butir soal yang

bermasalah dan harus direvisi atau dihilangkan. Kriteria untuk menentukan tingkat

reabilitas menurut Wardani, Naniek (2012:346) instrumen yang digunakan

berdasarkan rentan indeks reliabilitas sebagai berikut:

Tabel 3.8 Uji reliabilitas siklus I

Reliability Statistics Cronbach’s

Alpha N of Items

.797 40

Dari tabel diatas terlihat Cronbach’s Alpha .797 ai Items 40. Sesuai teori yang dipakai angka reliability .797 menunjukan Interpretasi reliabel.

Tabel 3.9

Uji reliabilitas siklus II Reliability Statistics Cronbach’s

Alpha N of Items

.869 40

(19)

Gambar

Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi pengajar
+4

Referensi

Dokumen terkait

Praktikum kali ini adalah Penentuan Titik Beku larutan yang mempunyai tujuan untuk menghitung tetapan penurunan titik beku molal pelarut serta menghitung

Untuk soal nomor 7–11, pilihlah kata-kata atau frasa yang yang merupakan padanan kata atau padanan pengertian yang paling dekat dengan kata yang dicetak dengan huruf kapital

Berdasarkan hasil penelitian, rata – rata asupan energi yang dalam kategori defsit dikarenakan pasien GGK dengan CAPD sudah mengalami kenyang karena cairan dialisa, di dalam

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI PUBERTAS PADA SISWI KELAS VII SMP NEGERI 1.. TEMPURAN MAGELANG

Semuanya aspek antara tanah, budidaya pertanian dan hama dan penyakit tanaman sebenarnya saling berhubungan. Tanah yang baik adalah tanah yang memiliki bahan

The peaks of surrounding relative humidity were fully followed by the deepest valley of deformation on time in the corner, while in another position the range delay time was 8 -

Pendidikan di dalam suatu organisasi adalah suatu proses pengembangan kemampuan ke arah yang diinginkan oleh organisasi yang bersangkutan (Notoadmodjo, 1992). Bidan

Kacang hazelnut juga sangat baik mencegah kanker atau memiliki sifat anti-karsinogenik karena memiliki alpha-tocopherol, yaitu varian Vitamin E yang dikenal memiliki kekuatan