• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Problem Based Learning dan Permainan Lucky Wheel untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Kognitif IPA Kelas IX SMP Anak Terang Salatiga T1 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Problem Based Learning dan Permainan Lucky Wheel untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Kognitif IPA Kelas IX SMP Anak Terang Salatiga T1 BAB II"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

6

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Setting Penelitian

 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017.  Tempat Penelitian

Penelitian dilakuukan di kelas IX SMP Anak Terang Salatiga yang terletak di Jl. Jenderal sudirman 105b, Salatiga.

2.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas IX SMP Anak Terang Salatiga yang berjumlah 20 orang yang terdiri dari 8 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan.

2.3 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi data observasi, angket, dan hasil belajar kognitif siswa.

 Observasi

a. Observasi motivasi belajar siswa

Observasi motivasi belajar siswa dilakukan menggunakan lembar observasi yang berisi motivasi intrinik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik memuat respon siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan di kelas, sedangkan motivasi ekstrinsik meliputi pengaruh penerapan model Problem Based Learning dan permainan Lucky Wheel terhadap motivasi belajar siswa.

b. Observasi pembelajaran

Observasi pembelajaran silakukan menggunakan lembar observasi yang memuat proses pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa dari awal hingga akhir serta respon siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning dan permainan Lucky Wheel.

 Angket

a. Angket motivasi

(2)

7 b. Angket pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning dan

permainan Lucky Wheel

Angket pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning dan permainan Lucky Wheel diberikan kepada siswa untuk melihat persepsi siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Angket ini menggunakan skala 1-4 dan diberikan di akhir setiap siklus.

 Hasil Belajar

Hasil belajar yang hendak diamati adalah hasil belajar pada ranah kognitif. Data hasil belajar kognitif yang digunakan adalah nilai tes tertulis post test yang dilakukan pada pertemuan terakhir pada setiap siklus.

2.4 Prosedur Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tindakan kelas. Tahapan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan :

a. Kolaborator bersama guru IPA membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b. Kolaborator bersama guru IPA membuat Lembar Kerja Siswa (LKS).

c. Kolaborator bersama guru IPA menyiapkan media pembelajaran dan pertanyaan untuk permainan Lucky Wheel.

d. Kolaborator bersama guru IPA menyiapkan soal post test siswa. e. Kolaborator bersama guru IPA membuat instrumen penilaian siswa. f. Kolaborator bersama guru IPA membuat LO pembelajaran.

(3)

8

2. Pelaksanaan :

a. Guru membuka pelajaran dengan memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa.

b. Guru menyampaikan topik yang akan dibahas dan tujuan pembelajaran. c. Guru membagi siswa ke dalam kelompok. Masing-masing kelompok terdiri

dari siswa dengan kemampuan yang beragam.

d. Guru memberikan masalah yang harus diselesaikan siswa. e. Guru mengorganisasi siswa unutuk memecahkan masalah.

f. Guru mendorong siswa untuk memanfaatkan sumber-sumber belajar dalam memecahkan masalah.

g. Guru membimbing siswa untuk menyiapkan presentasi hasil diskusinya. h. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

i. Guru mengkonfirmasi jawaban siswa.

j. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran berdasarkan hasil diskusi dari permasalahan yang diberikan dan kaitannya dengan materi yang dipelajari.

k. Guru melakukan evaluasi pembelajaran melalui permainan Lucky Wheel. l. Guru memberikan post test.

3. Observasi :

a. Observasi proses pembelajaran

Observasi proses pembelajaran dilakukan menggunakan lembar onservsi yang diisi oleh kolaborator. Lembar observasi ini berisi tentang penerapan model Problem Based Learning dan permainan Lucky Wheel yang dilakukan guru dari awal hingga akhir pembelajaran dan respon siswa saat mengikuti pembelajaran.

b. Observasi motivasi siswa

Observasi motivasi belajar siswa dilakukan menggunakan lembar observasi yang diisi oleh kolaborator. Lembar observasi ini berisi tentang motivasi siswa ketika mengikuti pembelajaran di kelas.

4. Refleksi :

(4)

9 Learning dan permainan Lucky Wheel dikatakan berhasil jika 100% siswa dapat mencapai nilai KKM 75 dan 100% siswa memiliki motivasi minimal baik.

2.5 Teknik Analisis data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil analisis data hasil belajar kognitif, angket, dan lembar observasi dilakukan dengan membandingkan antara sebelum dan sesudah diterapkannya model Problem Based Learning dan permainan Lucky Wheel. Kemudian dilakukan triangulasi data hasil belajar kognitif, angket dan lembar observasi.

a. Analisis hasil belajar kognitif

Hasil belajar kognitif siswa dihitung dengan rumus : Nilai =

x 100

Kemudian, hasil belajar kognitif masing-masing siswa tersebut dianalisis untuk menentukan persentase siswa yang telah mencapai nilai KKM 75 dan yang belum mencapai nilai KKM 75 di kelas tersebut dengan rumus :

Persentase ketuntasan siswa (%) =

x 100%

Rata-rata hasil belajar kognitif seluruh siswa di kelas IX dihitung dengan rumus :

Rata-rata =

b. Analisis angket

Skala yang digunakan dalam analisis angket adalah yaitu skala 1-4. Penentuan kategori dihitung dengan rumus:

Range / Interval =

Tabel 1. Kategori Angket Motivasi Siswa

Total nilai yang didapatkan Kategori

17-29 Sangat kurang

30-42 Kurang

43-55 Baik

(5)

10

Tabel 2. Kategori Angket Pembelajaran menggunakan Model Problem Based Learning dan Permainan Lucky Wheel.

Total nilai yang didapatkan Kategori

44-77 Sangat kurang

78-111 Kurang

112-145 Baik

146-179 Sangat Baik

Kemudian dilakukan penghitungan persentase jumlah siswa yang memiliki persepsi minimal baik terhadap motivasi belajarnya dan persentase jumlah siswa yang memiliki persepsi minimal baik terhadap keterlaksanaan pembelajaran menggunakan Model Problem Based Learning dan Permainan Lucky Wheel dengan rumus :

Persentase =

x 100%

c. Analisis lembar observasi

Skala yang digunakan untuk menganalisis lembar observasi motivasi belajar siswa adalah skala 1-4. Hasil akhir yang didapatkan merupakan hasil rata-rata dari jawaban yang dipilih oleh siswa. Rata-rata jawaban dihitung dengan rumus : Range / Interval =

Tabel 3. Kategori Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Total nilai yang didapatkan Kategori

11-19 Sangat kurang

20-28 Kurang

29-37 Baik

38-46 Sangat Baik

Kemudian dilakukan penghitungan persentase jumlah siswa yang memiliki persepsi minimal baik terhadap motivasi belajarnya dengan rumus : Persentase =

x 100%

Pada lembar observasi leterlaksanaan pembelajaran dilakukan penghitungan persentase keterlaksanaan indikator pembelajaran dengan rumus : Persentase =

Gambar

Tabel 1. Kategori Angket Motivasi Siswa
Tabel 3. Kategori Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan guru meliputi rancangan, materi dan kegiatan pembelajaran, penyajian materi baru dan respon guru terhadap peserta didik memuat informasi pelajaran yang tepat

Instrumen penelitian berupa lembar observasi, lembar penilaian guru, angket respon siswa, rubrik analisis dan uji coba LKS Spermatophyta serta rubrik penilaian LKS

Pada tahap refleksi ini berdasarkan pada hasil lembar karya siswa, angket respon siswa terhadap pembelajaran, lembar observasi, wawancara guru wali kelas

Refleksi merupakan aktivitas melihat hasil pembelajaran baik hasil pembelajaran secara kognitif, motivasi belajar siswa serta kekurangan pada proses pembelajaran yang

Observasi dilakukan oleh observer dengan menggunakan lembar observasi terhadap guru dan lembar observasi terhadap siswa yang dilaksanakan pada saat pelaksanaan

pembelajaran. Menyusun lembar observasi untuk guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Menyusun lembar observasi kerja sama siswa. Menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil

Lembar observasi digunakan untuk megumpulkan data mengenai proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada kelas eksperimen dan kelas kontrol serta lembar observasi

Lembar observasi mengajar guru di siklus II semua kekurangan yang ada pada pembelajaran siklus I sudah diperbaiki, guru telah membimbing siswa untuk mrmbuat rangkuman