• Tidak ada hasil yang ditemukan

Chapter II Perancangan kWh Meter dengan Sistem Prabayar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Chapter II Perancangan kWh Meter dengan Sistem Prabayar"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Pengertian kWh

kWh Meter adalah alat penghitung pemakaian energi listrik. Alat ini

bekerja menggunakan metode induksi medan magnet dimana medan magnet tersebut

menggerakan piringan yang terbuat dari alumunium. Pengukur Watt atau Kwatt, yang pada

umumnya disebut Watt-meter/Kwatt meter disusun sedemikian rupa, sehingga kumparan

tegangan dapat berputar dengan bebasnya, dengan jalan demikian tenaga listrik dapat diukur,

baik dalam satuan WH (watt Jam) ataupun dalam kWh (kilowatt Hour).

Pemakaian energi listrik di industri maupun rumah tangga menggunakan

satuan kilowatt- hour (KWH), dimana 1 KWH sama dengan 3.6 MJ. Karena itulah alat

yang digunakan untuk mengukur energi pada industri dan rumah tangga dikenal

dengan watthourmeters. Besar tagihan listrik biasanya berdasarkan pada angka-angka

yang tertera pada kWh meter setiap bulannya. kWh meter induksi adalah satu- satunya tipe

yang digunakan pada perhitungan daya listrik rumah tangga.

Bagian-bagian utama dari sebuah kWh meter adalah kumparan tegangan, kumparan

arus,sebuah piringan aluminium, sebuah magnet tetap, dan sebuah gir mekanik

yang mencatat banyaknya putaran piringan. Jika meter dihubungkan ke daya satu fasa, maka

piringan mendapat torsi yang membuatnya berputar seperti motor dengan tingkat

kepresisian yang tinggi. Semakin besar daya yang terpakai, mengakibatkan kecepatan

piringan semakin besar; demikian pula sebaliknya

Selama ini pelanggan PLN mendapat layanan listrik paskabar, yaitu Pelanggan

menggunakan energi listrik dulu dan membayar belakangan, pada bulan berikutnya. Setiap

bulan PLN harus mencatat meter, menghitung dan menerbitkan rekening yang harus dibayar

Pelanggan, melakukan penagihan kepada Pelanggan yang terlambat atau tidak membayar, dan

memutus aliran listrik jika konsumen terlambat atau tidak membayar rekaning listrik setelah

waktu tertentu.

Pada jaman modern seperti saat ini kehidupan manusia tidak bisa lepas dari energi

listrik. Di Indonesia yang berwenang untuk menyediakan energi listrik adalah perusahaan

listrik negara (PLN). Untuk mengetahui besaran energi listrik yang digunakan dibutuhkan

(2)

listrik. Untuk mengatasi hal tersebut maka dibuat sebuah kWh meter digital dengan sistem

prabayar. Sehingga pelanggan harus membeli voucher khusus untuk dapat menggunakan

listrik dari PLN. Nilai voucher ini akan terus berkurang seiring dengan pemakaian listrik.

Apabila nilai voucher hampir habis akan diberi indikator pemberitahuan dan sistem akan

memutus daya apabila nilai voucher habis. Agar dapat menggunakan kembali listrik, maka

pelanggan harus membeli voucher khusus lagi.

Sedangkan pada pembuatan voucher diperlukan sebuah algoritma enkripsi supaya

kode voucher tidak mudah ditebak, dalam hal ini metode enkripsi yang digunakan adalah

metode enkripsi enigma. Enigma sendiri pada dasarnya menggunakan logika paling sederhana

dalam penyandian yaitu subtitusi, mengganti sebuah huruf asal menjadi tepat satu huruf yang

berbeda. Namun, semua bisa menjadi berbeda apabila subtitusi satu ke satu itu dilakukan oleh

3 (atau lebih) rotor dengan 26 node yang masing-masing berputar layaknya odometer. Di

sinilah keindahan enigma, tanpa mesin yang sama, pengaturan posisi rotor yang sama, dan

tipe subtitusi yang sama, sebuah kode yang dibuat dengan mesin enigma akan sangat sulit

untuk dipecahkan.

Mekanisme tersebut di atas tidak dilaksanakan pada sistem listrik pintar (prabayar).

Pada sistem listrik pintar, pelanggan mengeluarkan uang/biaya lebih dulu untuk membeli

energi listrik yang akan dikonsumsinya. Besar energi listrik yang telah dibeli oleh pelanggan

dimasukkan ke dalam Meter Prabayar (MPB) yang terpasang dilokasi Pelanggan melalui

sistem ‘token’ (pulsa) atau stroom.

Meter Prabayar MPB menyediakan informasi jumlah energi listrik (kWh) yang masih

bisa dikonsumsi. Persediaan kWh tersebut bisa ditambah berapa saja dan kapan saja sesuai

kebutuhan dan keinginan Pelanggan. Dengan demikian, Pelanggan bisa lebih mudah

mengoptimalkan konsumsi listrik dengan mengatur sendiri jadwal dan jumlah pembelian

listrik. Dengan menggunakan Listrik Pintar, pelanggan tidak perlu berurusan dengan

pencatatan meter yang biasanya dilakukan setiap bulan, dan tidak perlu terikat dengan jadual

pembayaran listrik bulanan.

Listrik Prabayar (LPB) Adalah layanan terbaru dari PLN dengan berbagai kelebihan

dalam mengatur penggunaan energi listrik melalui meter elektronik prabayar. Inovasi

termutakhir yang berorientasi pada kenyamanan pelanggan ini merupakan wujud penghargaan

kepada Anda pelanggan PLN. Lewat Prabayar, Anda lebih leluasa dalam mengendalikan

pemakaian listrik, sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. Dengan Stroom Steer Listrik

(3)

Keuntungan Listrik Pintar (Prabayar)

1. Pelanggan lebih mudah mengendalikan pemakaian listrik.Melalui meter elektronik

prabayar pelanggan dapat memantau pemakaian listrik sehari-hari dan setiap saat. Di

meter tersebut tertera angka sisa pemakaian kWh terakhir. Bila dirasa boros,

pelanggan dapat mengerem pemakaian listriknya.

2. Pemakaian listrik dapat disesuaikan dengan anggaran belanja.Dengan nilai Pulsa

Listrik (voucher) bervariasi mulai Rp 20.000,0 s.d. Rp 1.000.000,- memberikan

keleluasaan bagi pelanggan dalam membeli listrik sesuai dengan kemampuan dan

kebutuhan (lebih terkontrol dalam mengatur anggaran belanja keluarga).

3. Tidak akan terkena biaya keterlambatan Tidak ada lagi biaya tambahan bayar listrik

dikarenakan terbebani biaya keterlambatan akibat lupa bayar tagihan listrik.

4. Privasi lebih terjagaUntuk pelanggan yang menginginkan kenyamanan lebih, dengan

menggunakan Listrik Pintar tidak perlu menunggu dan membukakan pintu untuk

petugas pencatatan meter karena meter prabayar secara otomatis mencatat pemakaian

listrik anda (akurat dan tidak ada kesalahan pencatatan meter).

5. Jaringan luas pembelian listrik isi ulang Saat ini pembelian Pulsa Listrik (voucher)

Pintar sudah bisa didapatkan di lebih dari 30.000 ATM di seluruh Indonesia. Selain itu

bisa juga didapatkan di loket pembayaran listrik online.

6. Tepat digunakan bagi Anda yang memiliki usaha rumah kontrakan atau kamar sewa

(kos). Sebagai pemilik rumah atau kamar sewa, Anda tidak perlu khawatir lagi dengan

tagihan listrik yang tidak dibayar oleh penghuni rumah kontrakan karena pemakaian

listrik sudah menjadi tanggung jawab dan sudah disesuaikan dengan kebutuhan

penyewa.

Penghitungan kWh Meter LPB sama saja dengan kWh Meter Analog karena telah melalui

tahap standarisasi Tera (tidak lebih mahal) dan harga Rp/kWh Listrik Prabayar sudah diatur

dalam TDL 2010 yang dikeluarkan oleh menteri ESDM No. : 07 Tahun 2010. Yang akan

menentukan hemat atau boros adalah 100 % perilaku pengunaan peralatan listrik oleh

pelanggan. Serupa dengan telepon, dengan Prabayar cenderung orang akan berhemat,

sebaliknya dengan Pascabayar cenderung orang lebih boros karena kurang terkendali.

Manfaat Listrik Prabayar :

1. Pemakaian listrik lebih terkendali

2. Tanpa ada sanksi pemutusan

(4)

6. Privasi tidak terganggu

7. Tidak dikenakan biaya beban bulanan

8. Kemudahan pembelian Token / STROOM

9. Pembelian disesuaikan kemampuan.

10. Tidak ada batas masa aktif (aktif selama kWH masih tersisa).

Prinsip Kerja Kwh Meter Prabayar Chip Card :

Chip card dapat digunakan sebagai alat pembayaran rekening listrik dengan

mengembangkan Kwh meter Elektronik Digital yang dilengkapi dengan perangkat pembaca

kartu serta perangkat transaksi lunak berbasis smart card. Kwh meter akan beroperasi

berdasarkan nilai kredit yang dimasukkan (download) dari chip card kedalam register Kwh,

dan selanjutnya nilai kredit tersebut dijadikan acuan untuk mengontrol bekerjanya Kwh

meter. Nilai kredit didalam register akan dikurangi secara bertahap sebanding dengan nilai

energi listrik yang telah dikonsumsi (digunakan). Jika isi register telah habis maka Kwh meter

harus segera diisi kembali (register sisa pulsa sama dengan 10%) maka ada alarm (LED ON),

dan jika setelah jangka waktu yang telah ditetapkan belum juga diisi nilai kreditnya maka

Kwh meter akan memutus saklar pemutus atau Internal Contactor sehingga supply daya

terputus. Pengisian pulsa listrik kedalam smart card menggunakan Portable Terminal yang

koneksi dengan Perangkat Lunak Sinkronisasi Dan Billing Sistem yang telah diinstal di

Komputer (Master Station).

2.2Mikrokontroler ATMEGA8

AVR merupakan seri mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel, berbasis arsitektur

RISC (Reduced Instruction Set Computer). Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu

siklus clock. AVR mempunyai 32 register general-purpose, timer/counter fleksibel dengan

mode compare, interrupt internal dan eksternal, serial USART, Programmable Watchdog

Timer, dan mode power saving. Beberapa diantaranya mempunyai ADC dan PWM internal.

AVR juga mempunyai In-System Programmable Flash on-chip yang mengijinkan memori

program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan hubungan serial SPI. ATMEGA

8 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit daya rendah berbasis arsitektur RISC yang ditingkatkan.

Kebanyakan instruksi dikerjakan pada satu siklus clock, ATMEGA 8 mempunyai throughput

mendekati 1 MPS per MHz membuat disain dari sistem untuk mengoptimasi konsumsi daya

(5)

Gambar 2.1 susunan pin microcontroller ATmega8

ATMega8 memiliki 28 pin yang masing – masing pin – nya memiliki fungsi yang

berbeda – beda baik sebagai port ataupun sebagai fungsi yang lain. Berikut akan dijelaskan

tentang kegunaan dari masing – masing kaki pada ATMega8.

1. VCC : Merupakan supply tegangan untuk digital

2. GND : Merupakan ground untuk smua komponen yang membutuhkan grounding

3. Port B : Adalah 8 buah pin mulai dari pin B.0 sampai dengan pin B.7. Tiap pin dapat

digunakan sebagai input dan juga output. Port B merupakan sebuah 8-bit bit-directional

I/O port dengan inernal pull-up resistor. Sebagai input, pin – pin yang terdapat pada port

B yang secara eksternal diturunkan, maka akan mengeluarkan arus jika pull-up resistor

diaktifkan. Jika ingin menggunakan tambahan kristal, maka cukup untuk menghubungkan

kaki dari kristal ke keki pada pin port B. Namun jika tidak digunakan, maka cukup untuk

dibiarkan saja. Pengguna kegunaan dari masing – masing kaki ditentukan dari clock fuse

setting-nya.

4. Port C : Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional I/O yang di dalam masing – masing

pin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin-nya hanya 7 buah mulai dari C.0 sampai dengan

pin C.6. Sebagai keluaran / output, port C memiliki karakteristik yang sama dalam hal

kemampuan menyarap arus ( sink ) ataupun mengeluarkan arus ( source).

5. Reset / PC6 : Jika RSTDISBL Fuse diprogram, maka PC6 akan berfungsi sebagai pin

I/O. Untuk diperhatikan juga bahwa pin ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan

(6)

pin ini akan berfungsi sebagai input reset. Dan jika level tegangan yang masuk ke pin ini

rendah dan pulsa yang ada lebih pendek dari pulsa minimum,

6. Port D : Port D merupakan 8-bit bi-directional I/O dengan internal pull-up resistor. Fungsi

dari port ini sama dengan port – port yang lain. Hanya saja pada port ini tidak terdapat

kegunaan-kegunaan yang lain. Pada port ini hanya berfungsi sebagai masukan dan

keluaran saja atau biasa disebut dengan I/O.

7. AVC : Pada pin ini memiliki fungsi sebagai power supply tegangan untuk ADC. Untuk

pin ini harus dihubungkan secara terpisah dengan VCC karena pin ini digunakan untuk

analog saja. Bahkanjika ACD pada AVR tidak digunakan, tetap saja disarankan untuk

menghubungkan secara terpisah dengan VCC. Cara menghubungkan AVCC adalah

melewati low-pass filter setelah itu dihubungkan dengan VCC.

8. AREF : Merupakan pin referensi analog jika menggunakan ADC. Pada AVR status

Register mengandung beberapa informasi mengenai hasil dari kebanyakan hasil eksekusi

intruksi aritmatik. Informasi ini dapat digunakan untuk altering arus program sebagai

kegunaan untuk meningkatkan performa pengoperasian. Perlu diketahui bahwa register ini

di-update setelah semua operasi ALU ( Arithmetic Logic Unit ). Hal tersebut seperti yang

telah tertulis dalam datasheet khususnya pada bagian Intruction Set Reference. Dalam hal

ini untuk beberapa kasus dapat membuang kebutuhan penggunaan instruksi perbandingan

yang telah didedikasikan serta dapat menghasilkan peningkatan dalam hal kecepatan dan

kode yang lebih sederhana dan singkat. Register ini tidak secara otomatis tersimpan ketika

memasuki sebuah rutin interupsi dan juga ketika menjalankan sebuah perintah setelah

kembali dari interupsi. Namun hal iini harus dilakukan melalui software.

9. Bit 7 (1) : Merupakan bit Global Interrupt Enable. Bit ini harus di-set supaya semua

perintah interupsi dapat dijalankan. Untuk fungsi interupsi individual akan dijelaskan pada

bagian yang lain. Jika bit ini di-reset, maka semua perintah interupsi baik yang secara

individual maupun yang secara umum akan diabaikan. Bit ini akan dibersihkan atau

cleared oleh hardware setelah sebuah interupsi dijalankan dan akan di-set kembali oleh

perintah RETI. Bit ini juga dapat di-set dan di-reset melalui aplikasi dengan instruksi SEI

dan CLI.

10. Bit 6 (T) : Merupakan bit Copy Storage. Instruksi bit Copy Instruction BLD ( Bit LoaD )

dan BST ( Bit Store ) menggunakan bit ini sebagai asal atau tujuan untuk bit yang telah

dioperasikan. Sebuah bit dari sebuah register dan Register File dapat disalin ke dalam bit

ini dengan menggunakan intruksi BST, dan sebuah bit di dalam bit ini dapat disalin ke

(7)

11. Bit 5 (H) : Merupakan bit Half Carry Flag. Bit ini menandakan sebuah Half Carry dalam

beberapa operasi aritmatika. Bit ini berfungsi dalam aritmatik BCD

12. Bit 4 (S) : Merupakan Sign bit. Bit ini selalu merupakan sebuah eksklusif di antara

Negative Flag (N) dan Two’s Complement Overflow Flag (V).

13. Bit 3 (V) : Merupakan bit Two’s Complement Overflow Flag. Bit ini menyediakan fungsi

aritmatika dua komplemen.

14. Bit 2 (N) : Merupakan bit Negative Flag. Bit ini menyediakan sebuah hasil negative di

dalam sebuah fugnsi logika atau aritmatika.

15. Bit 1 (Z) : Merupakan bit Zero Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah hasil nol “ 0 ” dalam

sebuah fungsi aritmatika atau logika.

16. Bit 0 (C) : Merupakan bit Carry Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah Carry atau sisa

dalam sebuah fugnsi aritmatika atau logika.

2.3RELAY

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan

komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni

Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay

menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan

arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.

Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu

menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik

220V 2A.

Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan

mekanis saat mendapatkan energi listrik. Secara sederhana relay elektromekanis ini

didefinisikan sebagai berikut.

• Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup atau membuka kontak saklar.

• Saklar yang digerakkan secara mekanis oleh daya atau energi listrik.

Sebagai komponen elektronika, relay mempunyai peran penting dalam sebuah sistem

rangkaian elektronika dan rangkaian listrik untuk menggerakan sebuah perangkat yang

memerlukan arus besar tanpa terhubung langsung dengan perangakat pengendali yang

mempunyai arus kecil. Dengan demikian relay dapat berfungsi sebagai pengaman.

(8)

Pin Sensor ACS712 Fungsi

IP + Terminal yang mendeteksi arus, terdapat sekring di dalamnya

IP - Terminal yang mendeteksi arus, terdapat sekring di dalamnya

GND Terminal sinyal ground

FILTER Terminal untuk kapasitor eksternal yang berfungsi sebagai pembatasa bandwith

Vout Terminal keluaran sinyal analog

Vcc Terminal masukan catudaya

normally Close akan tertutup apabila kumparan tidak diberi tenaga dan membuka ketika

kumparan diberi daya. Masing-masing kontak biasanya digambarkan sebagai kontak yang

tampak dengan kumparan tidak diberi tanaga atau daya.

Gambar 2.2 Relay Elektromekanis

2.4Sensor Arus ACS712

ACS712 merupakan IC yang berfungsi sebagai sensor arus dan menggantikan trafo arus yang

relatif besar dalam bentuk fisiknya. Sensor ACS712 adalah produksi Allegro untuk solusi

ekonomis dalam pangukuran arus AC maupun DC. Pada prinsipnya sensor arus ACS712

adalah sama dengan sensor efek hall lainnya yaitu memanfaatkan medan magnetik yang ada

disekitar arus yang akan dikonversi menjadi tegangan yang linier dengan perubahan arus.

Tegangan yang dihasilkan oleh sensor arus hasil dari pengukuran arus berupa tegangan yang

variabel. Nilai tegangan yang bervariabel inilah yang akan masuk ke mikrokontroler. Sebelum

masuk ke mikrokontroler tagangan yang dihasilkan oleh sensor yang mengukur arus harus

dikonversi menjadi tegangan DC, hal ini karena tegangan yang dihasilkan oleh sensor arus

tersebut adalah teganan AC. ACS712 merupakan sensor persisi sebagai sensor arus AC

maupun DC pada pembacaan arus didalam dunia industry, pengukuran, sistem komunikasi.

Umumnya sensor ini digunakan sebagai pengontrol motor, penghitung beban, dan proteksi

arus lebih.

(9)

Gambar 2.3 sensor arus ACS712

2.5Keypad

Dasarnya keypad adalah sejumlah tombol yang disusun sedemikian rupa sehingga

pembentukan bentuk tombol angka dan beberapa menu yang lain. Berikut ini adalah contoh

konfigurasi keypad 4 × 4. Keypad diperlukan untuk interaksi dengan sistem, misalnya kita

membuat pengaturan dengan titik setel akan kontrol umpan balik pada saat program masih

berjalan. Sebenarnya setiap programmer mempunyai cara interaksi yang berbeda dengan

sistem. Bahkan untuk keypad di hardware setiap programmer bisa berbeda. Hal ini lebih

karena kebutuhan yang berbeda.

Gambar 2.4 Keypad 4x4

Keypad 4×4 sangat sering digunakan oleh programmer. Selain kemudahannya dengan

perangkat keras dan perangkat lunak. Dasarnya keypad 4×4 adalah 16 tombol push-button

dalam matriks. Interfacing keypad 4×4 dengan pemindaian pola tidak mudah dilakukan.

Selain harus memiliki keypad 4×4, kita hanya membutuhkan sebuah dioda sebagai komponen

pendukung. Dioda 1N4001 yang diterapkan terikat oleh seri dengan K1, K2, K3 dan K4

Gambar

Gambar 2.1 susunan pin microcontroller ATmega8
Table 2.1 Fungsi Pin Sensor ACS712
Gambar 2.3 sensor arus ACS712

Referensi

Dokumen terkait

“Simpan Pinjam adalah suatu usaha yang menghimpun dana dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali dalam bentuk pinjaman kepada anggota dalam jumlah dan

Dalam upaya mengurangi kesenjangan perkembangan antar wilayah, RPJM Nasional 2004 – 2009 telah menggariskan bahwa sasaran pembangunan yang dilakukan adalah

Guru memberi penjelasan singkat tentang konsep Mendeskripsikan kehidupan pada masa Praaksara di Indonesia dengan menggunakan model Olah Pikir Sejoli (OPS). Siswa

Pada kelompok status ekonomi rendah dengan kondisi rumah sehat yang sama, terlihat persentase ISPA dan Diare lebih tinggi dibandingkan kelompok ekonomi tinggi.. Peran status

Aplikasi Pemesanan Barang pada Unit Produksi Percetakan SMK Grafika Berbasis Android Halaman menu cetak data pesanan gambar 11 merupakan halaman yang berisi data pesanan

Tujuan dari tahap implementasi ini adalah untuk menyelesaikan disain sistem yang telah disetujui,dalam hal menguji serta mendokumentasikan program- program dan

Dengan ini meminta kiriman Tanah Merah Super ke Lokasi Pertamina di Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang sebanyak 10,000 ritasi, kepada.. Nama

Setlah terjadinya peristiwa the boston tea party, pemerintah inggris mengeluarkan UU paksa (coervice Act) tahun 1774 yang memperbolehkan tentang tentara Inggris untuk menangkap