• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Forensik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Forensik"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FARMASI FORENSIK KASUS MICHAEL JACKSON

MAKALAH

ANALISIS FORENSIK

KASUS KEMATIAN MICHAEL JACKSON

Tugas Ini Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Farmasi Forensik

dengan Dosen Nikita Surya Dharma, M.Farm,Apt

Oleh :

NUR’AENI (1411C2001)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDERALAYA 2015

(2)

KASUS KEMATIAN MICHAEL JACKSON

DATA KORBAN MENINGGAL :

Foto :

Nama : Michael Joseph Jackson Umur : 50 tahun

Tanggal Lahir : Gary, Indiana, Amerika Serikat / 29 Agustus1958

Kematian : Los Angeles, California, Amerikat / 25 Juni2009

Pekerjaan : Penyanyi Pop DATA TERSANGKA :

(3)

Foto :

Nama : Dr. Conrad Robert Murray

TTL : St. Andrews, Grenada, 19 Februari 1953 Pekerjaan : Dokter Pribadi Michael Jackson

Pendidikan : Texas Southern University, Mayo Clinic, Meharry Medical Collage KASUS KEMATIAN :

Tahun kasus : 25 Juni 2009

Penyebab : Serangan jantung dikarenakan overdosis obat propofol (Diprovan®)

Kronologi kematian :

Dr. Conrad Murray memberikan suntikan propofol sebanyak 50 miligram ke tubuh Michael Jackson setiap malam selama 6 bulan terakhir yang dimaksudkan untuk mengatasi penyakit insomnia berat yang dialami Michael Jackson. Dr. Conrad Murray mengurangi dosis propofol menjadi 25 miligram setiap malamnya dengan penggantinya, Dr. Conrad Murray memberikan tambahan obat penenang jenis midazolam dan lorazapam. Dua hari sebelum kematian Michael Jackson, Dr. Conrad Murray memberikan dua jenis obat penenang tersebut pada tubuh Jacko tanpa diberi propofol. Namun hingga pukul 01.30 dini hari, Dr. Conrad Murray kemudian memberinya obat penenang jenis lain (valium). Sayangnya obat penenang

(4)

ini juga tidak berefek dan Michael Jackson masih terjaga. Kemudian pada pukul 02.00 dini hari, Dr. Conrad Murray kembali menyuntikan lorazapam dan lagi-lagi Jacko tak mempan dan tidak kunjung tertidur. Akhirnya pada pukul 03.00 dini hari, Dr. Conrad Murray menyuntikan midazolam dengan harapan Jacko dapat tertidur. Suntikan-suntikan masih terus diberikan beberapa jam kemudian. Pada pukul 10.40, Dr. Conrad Murray kemudian menyuntikan propofol pada tubuh Michael Jackson setelah Michael Jackson memintanya. Dosis propofol yang diberikan hanya 25 miligram saja. Beberapa menit setelah propofol disuntikan, Michael Jackson kemudian tertidur. Untuk memastikan bahwa pasiennya benar-benar tertidur dengan lelap, Dr. Conrad Murray menunggu di dekatnya sekitar 10 menit. Setelah pasti bahwa Michael Jackson benar-benar terlelap, Dr. Conrad Murray pun meninggalkannya dan pergi menuju ke toilet. Kurang dari 2 menit, Dr. Conrad Murray kembali ke kamar Jacko namun Jacko sudah tak bernafas lagi. Murray kemudian memeriksa detak jantungnya dan ia pun terkejut karena detak jantungnya berhenti. Ia pun kemudian memberikan nafas buatan (CPR). Dan pada pukul 11.18, Murray memanggil Alberto Alvarez, pengawal pribadi Jacko untuk menghubungi 911. Tak lama kemudian team medis datang lalu Jacko segera dibawa ke pusat pengobatan di LA (UCLA Medical Center). Di rumah sakit tersebut, Michael Jackson dinyatakan meninggal dunia. Dua tahun pasca kematiannya, akhirnya kematian Michael Jackson terungkap melalui proses persidangan. URUTAN PERISTIWA :

WAKTU PERISTIWA

6 bulan sebelum

Dr. Conrad Murray menyuntikkan propofol 50 mg ke tubuh Michael Jackson.

3 hari sebelum Dr. Conrad Murray menyuntikkan propofol 25 mg dan midazolam lorazapam ke tubuh Michael Jackson.

2 hari sebelum Dr. Conrad Murray menyuntikkan 2 mg lorazepam dan 2 mg midazolam ke tubuh Michael Jackson.

25 Juni 2009 01.30

Dr. Conrad Murray menyuntikkan 2 mg valium ke tubuh Michael Jackson. (Michael Jackson masih terjaga).

02.00 Dr. Conrad Murray menyuntikkan lorazapam ke tubuh Michael Jackson. (Michael Jackson masih terjaga).

03.00 Dr. Conrad Murray menyuntikkan midazolam ke tubuh Michael Jackson beberapa kali. (Michael Jackson masih terjaga).

10.40 Dr. Conrad Murray menyuntikkan propofol 25 mg ke tubuh Michael Jackson. (Michael Jackson tertidur). 10.40 Dr. Conrad Murray menunggu di dekat Michael Jackson.

(5)

10.42 Dr. Conrad Murray masuk toilet lalu kembali. 10.44 (Michael Jackson sudah tidak bernafas). Dr. Conrad

Murray memeriksa detak jantungnya hasilnya detak jantung telah berhenti. Beri CPR.

11.18 Dr. Conrad Murray memanggil Alberto Alvarez, pengawal pribadi Michael Jackson untuk menghubungi 911

13.14 Michael Jackson dibawa ke pusat pengobatan di Los Angelos (UCLA Medical Center). Obat termasuk natrium bikarbonat (iv), vasopressin, epinefrin, atropin, dan dopamin digunakan selama percobaan resusitasi cardiopulmonary.

14.26 Michael Jackson dinyatakan meninggal dunia

OBAT YANG DIGUNAKAN :

(Propofol) (lorazapam) (midazolam)

(6)

PATOFISIOLOGI KEMATIAN :

Michael Jackson kemungkinan meninggal diakibatkan oleh cardiac arrest yang disebabkan oleh intoksikasi obat. Sebelum meninggal Jackson mendapat suntikan dari propofol (Diprivan®) dapat menyebabkan depresi pernafasan. Pemberian infuse jangka

panjang menyebabkan akumulasi propofol dalam jaringan, maka sedasi propofol menjadi lambat dan waktu untuk sadar kembali menjadi meningkat.

Pemakaian infus propofol akan mengurangi volume tidal dan frekwensi pernafasan. Propofol mengurangi respon ventilasi pada karbon dioksida dan juga hipoksemia. Propofol dapat mengakibatkan bronkodilatasi dan menurunkan insidensi sesak pada pasien. Konsentrasi sedasi dari propofol akan menekan respon ventilasi terhadap hiperkapnia disebabkan efek dari kemoreseptor sentral.

Sifat utama propofol adalah hipnotik. Kinerja hipnosis propofol adalah dengan potensiasi γ-aminobutiric acid (GABA)-induced chloride current, dengan berikatan pada subunit β dari reseptor GABAA. Propofol menghambat transmisi neuron yang dihantarkan

oleh GABA Subunitβ1 (M286), β2 (M286), β3 (M286) pada domain transmembran merupakan

area kritis aksi hipnotik propofol. Melalui mekanisme pada reseptor GABAA di hippocampus,

propofol menghambat pelepasan acethylcholine pada hippocampus dan kortek prefrontal. Aksi ini sangat penting untuk efek sedasi propofol. Propofol disebutkan juga menghambat reseptor glutamate subtype N-methyl-D-aspartate (NMDA) melalui mekanisme modulasi sodium channel. Propofol juga mendepresi neuron kornu posterior medulla spinalis melalui reseptor GABAA dan glysine.

Akibat dari depresi pernafasan menyebabkan adanya perhentian jantung, peredaran darah akan berhenti. Berhentinya peredaran darah mencegah aliran oksigen untuk semua organ tubuh. Organ-organ tubuh akan mulai berhenti berfungsi akibat tidak adanya suplai oksigen, termasuk otak. Hypoxia cerebral atau ketiadaan oksigen ke otak, menyebabkan korban kehilangan kesadaran dan berhenti bernapas normal. Kerusakan otak mungkin terjadi jika cardiac arrest tidak ditangani dalam 5 menit dan selanjutnya akan terjadi kematian dalam 10 menit (sudden cardiac death).

GEJALA :

1. Kesadaran hilang (dalam 15 detik setelah henti jantung)

2. Tidak teraba denyut arteri besar (femoralis dan karotis pada orang dewasa atau brakialis pada

bayi) 3. Nyeri

(7)

4. Henti nafas atau mengap-megap (gasping)

5. Terlihat seperti mati (death like appearance)

6. Warna kulit pucat sampai kelabu

7. Pupil dilatasi (setelah 45 detik)

DIAGNOSIS :

1. Tekanan darah sistolik 50 mmHg mungkin tidak menghasilkan denyut nadi yang dapat

diraba.

2. Aktivitas elektrokardiogram (EKG) mungkin terus berlanjut meskipun tidak ada kontraksi

mekanis, terutama pada asfiksia.

3. Gerakan kabel EKG dapat menyerupai irama yang tidak mantap.

HASIL OTOPSI :

Menurut hasil otopsi itu, berat badan MJ seimbang dengan tinggi tubuhnya. Jantungnya kuat, dan tidak ada tanda- tanda penyumbatan. Ginjal dan organ dalam lainnya yang vital juga normal. Di jasad penyanyi tersebut ditemukan sejumlah lebam antara lain di kedua lengannya, di lutut dan tumit. Menurut kain, lebam itu diduga bekas terapi atas nyeri tulang yang diderita MJ. Ia memang diketahui menderita problem sejenis rematik di punggung bagian bawah, jari-jari, dan kakinya. Tanda itu tidak menjadi penyebab kematiannya. Selain itu, tubuhnya terdapat sejumlah luka, antara lain di belakang telinga kiri dan kanan. Codet lainnya ditemukan di bawah leher tenggorokan dan bahu kanan. Masih pula ditemukan sepasang codet di leher bagian bawah, tangan dan pergelangan tangan. Menurut dugaan, codet-codet itu mungkin bekas operasi plastic. Penampilan fisik MJ memang mengalami perubahan drastic dibandingkan ketika ia berumur 20-an saat mulai tenar. Ia mengaku menjalani operai plastic, meski Cuma dua kali. Selain itu, ia membantah melakukan “pemutihan kulit”. Kulitnya berubah dari gelap menjadi putih karena ia menderita suatu penyakit kulit. Dalam laporan itu juga disebutkan terdapat depigmentasi kulit di sekitar dada, wajah dan tangan. Dalam laporan otopsi itu juga disebutkan bahwa kepala MJ botak bagian depan, di bagian yang botak itu ditutup dengan tato warna hitam. Sedangkan rambutnya tumbuh di bagian belakang kepala, pendek kriting. Tato warna hitam juga terdapat di kedua alisnya. Sedangkan tato warna merah muda terdapat di sekeliing bibirnya.

PENATALAKSANAAN :

Obat termasuk natrium bikarbonat (iv), vasopressin, epinefrin, atropin, dan dopamin digunakan selama percobaan resusitasi cardiopulmonary Michael Jackson di UCLA

(8)

Medical Center. Selain itu juga dilakukan compresi dada terus menerus dan Michael Jackson juga diberi bantuan gas melalui tabung endotrakeal.

Secara umum, penanganan untuk penderita cardiac arrest adalah sebagi berikut : RJP (Resusitasi Jantung Paru). Resusitasi jantung paru pada dasarnya dibagi dalam 3 tahap : (1)Pertolongan dasar (basic life support)

 Airway control, yaitu membebaskan jalan nafas agar tetap terbuka dan bersih, lalu angkat leher / topang dagu.

 Breathing support, yaitu mempertahankan ventilasi dan oksigenasi paru secara adekuat. Bantuan nafas melalui : mulut ke mulut, mulut ke hidung, dan mulut ke alat bantuan nafas.

 Circulation support, yaitu mempertahankan sirkulasi darah dengan cara memijat jantung. Jika nadi tidak teraba :

Satu penolong : tiup paru kali diselingi kompres dada 30 kali. Dua penolong : tiup paru setiap 2 kali kompresi dada 30 kali. (2)Pertolongan lanjut (advanced life support)

 Drug & fluid, yaitu pemberian obat-obat dan cairan. Berikan adrenalin 0,5 – 1 mg (iv), ulangi dengan dosis yang lebih besar jika diperlukan. Dapat diberikan Bic – Nat 1 mg/kg BB (iv) jika perlu. Jika henti jantung lebih dari 2 menit, ulangi dosis ini setiap 10 menit sampai timbul denyut nadi.

Elektrocardiography, yaitu penentuan irama jantung. Pasang monitor EKG, apakah ada fibrilasi, asistol komplek yang aneh (Defibrilasi = DC Shock).

Fibrillation treatment, yaitu mengatasi fibrilasi ventrikel. Pada fibrilasi ventrikel diberikan obat lodikain / xilokain 1-2 mg/kg BB. Jika Asistol berikan vasopresor kaliumklorida 10% 3-5 cc selama 3 menit.

(3)Pertolongan jangka panjang (prolonged life support)

 Gauging, yaitu memantau dan mengevaluasi resusitasi jantung paru, pemeriksaan dan penentuan penyebab dasar serta penilaian dapat tidaknya penderita diselamatkan dan diteruskan pengobatannya.

 Human mentation, yaitu penentuan kerusakan otak dan resusitasi cerebral.

 Intensive care, yaitu perawatan intensif jangka panjang.

Petugas IGD mencatat hasil kegiatan dalam buku catatan pasien. Pasien yang tidak dapat ditangani di IGD akan di rujuk ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas lebih lengkap. KESALAHAN PELAKU :

(9)

2 Tidak adanya catatan medis oleh Dr Conrad Murray.

3 Dr Conrad Murray harusnya menolak permintaan Michael Jackson untuk terus

menyuntikkan obat bius.

4 Dr Conrad Murray tidak meminta Jackson untuk menandatangani formulir informed

consent untuk menunjukkan bahwa Michael Jackson tahu bahaya pengobatannya. HUKUMAN PELAKU :

Jika dikaitkan dengan hukum di Indonesia, diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) khususnya pada Buku II Bab XIX tentang Kejahatan Terhadap Nyawa, yang tercantum dalam Pasal 338 KUHP, mengatur tentang sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama 15 tahun. Dan Pasal 339 KUHP, mengatur tentang pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh sesuatu perbuatan pidana yang dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pelaksanaannya, diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun.

Tetapi untuk hukum yang berlaku di Amerika Serikat, hanya dijelaskan bahwa Dr. Conrad Murray divonis hukuman 4 tahun penjara dengan dakwaan melakukan pembunuhan disengaja untuk menyebabkan kematian Michael Jackso pada 25 Juni 2009, daengan pemberian obat anestesi umum propofol secara overdosis. Ia dijatuhi hukuman empat tahun penjara pada 7 november 2011 namun dibebaskan setelah dua tahun pada 28 Oktober 2013 karena penjara kepadatan penduduk dan menunjukkan perilaku yang baik.

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Jumat tanggal enam bulan Nopember tahun Dua ribu lima belas (06-11-2015) bertempat di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Medan, dimulai pukul 10.00 WIB s.d. 11.00

Keterbatasan lainnya adalah kerangka institusi perguruan tinggi negeri (yang pada dasarnya memiliki potensi terbesar untuk menghasilkan inovasi) belum sepenuhnya mendukung

1) Melaksanakan seleksi peserta pemilihan Pengawas TK berprestasi tingkat Kabupaten/Kota didasarkan pada kriteria yang telah ditentukan. 2) Menetapkan Pengawas TK

Indikasi intubasi yaitu mengontrol jalan napas, menyediakan saluran udara yang bebas hambatan untuk ventilasi dalam jangka panjang, meminimalkan risiko

Penyalahgunaan dana bagi kepentingan penanganan fakir miskin terjadi apabila orang atau korporasi menyalahgunakan yang bersumber dari sumber pendanaan seperti

Penelitian dengan pendekatan pengelolahan tanaman terpadu (PTT) pada jagung dilaksanakan di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, pada musim kemarau 2006, pada lahan sawah

Demikian hal-nya untuk PT EM, untuk menjamin service level 100% ke klinik, maka tambahan unit yang lebih dari kebutuhan akan dibulatkan ke atas sejumlah ukuran lot,

Kontribusi Persepsi Konsumen Tentang Daya Tarik Seksual Perempuan Dalam Iklan AXE Terhadap Intensi Pembelian Produk Pada Mahasiswa UPI Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia |