• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2018"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

6

RENCANA KERJA

(RENJA)

TAHUN 2018

Dinas Kesehatan Kab. Sampang

SUB BAGIAN PROGRAM DAN INFORMASI

Jln. KH. Wahid Hasyim no. 53 Sampang

(0323) 324840/www.dinkes.sampang.go.id

(2)

7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT dan junjungan kita Rasulullah SAW

yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita bisa

bersama-sama dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia

Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,

maka kami telah menyusun Rencana Kerja Dinas Kesehatan tahun 2018 ini

sebagai pedoman untuk mencapai kinerja yang telah disusun dan ditargetkan

baik secara nasional maupun oleh daerah sendiri, sehingga tujuan untuk

meningkatkan derajat kesehatan bisa terwujud.

Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang tahun 2018 ini

merupakan rencana yang akan dilaksanakan sebagaimana yang telah tertuang

dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang

Tahun 2013

– 2018 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kabupaten Sampang 2013-2018 berdasar DPA-SKPD tahun 2018.

Akhirnya kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua

pihak yang telah bekerja sama dalam penyusunan Rencana Kerja Dinas

Kesehatan Kabupaten Sampang tahun 2018, semoga Allah SWT senantiasa

memberikan kekuatan kepada kita semua dalam melaksanakan pembangunan

kesehatan.

Sampang, Desember 2017

Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Sampang

dr. FIRMAN PRIA ABADI, MM

Pembina Utama Muda

NIP. 19580713 198803 1 008

(3)

8

DAFTAR ISI

Hal.

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1

: Pendahuluan

1

: 1.1. Latar Belakang

1

: 1.2. Landasan Hukum

2

: 1.3. Maksud dan Tujuan

3

: 1.4. Sistematika Penulisan

3

BAB 2

: Evaluasi Pelaksanaan Renja Dinas Kesehatan Kabupaten

Sampang

6

: 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Dinas Kesehatan Tahun

2016 Dan Capaian Renstra Dinas Kesehatan

Kabupaten Sampang

6

: 2.2. Analisis

Kinerja

Pelayanan

Dinas

Kesehatan

Kabupaten Sampang

25

: 2.3. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas Dan Fungsi

Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang

32

: 2.4. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD

34

: 2.5. Telaah Usulan Program Dan Kegiatan Masyarakat

52

BAB 3

: Tujuan, Sasaran, Program, Dan Kegiatan

53

: 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

53

: 3.2. Tujuan dan Sasaran Renja Dinas Kesehatan Kab.

Sampang

54

: 3.3. Program Dan Kegiatan

55

BAB 4

: Penutup

81

(4)

9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Undang Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (UU-SPPN) yang telah dijabarkan secara teknis

dalam Permendagri No. 54 Tahun 2010, dimana setiap SKPD diwajibkan

menyusun Rencana Strategis (Renstra) sebagai proyeksi program dan

kegiatan yang akan dilaksanakan oleh SKPD dalam 5 tahun mendatang.

Kerangka acuan yang mendasari penyusunan Renstra SKPD adalah

gambaran Visi dan Misi Kepala Daerah terpilih, yang menjadi landasan

dalam penyusunan RPJM Daerah. Dari Dokumen Renstra selanjutnya

diturunkan ke dalam penyusunan dokumen Renja SKPD per tahun.

Penyusunan Renja SKPD merujuk pada dokumen Renstra SKPD dan

melakukan pengukuran dan evaluasi Renja tahun sebelumnya.

Untuk

meningkatkan

derajat

kesehatan

masyarakat

melalui

pembangunan kesehatan yang sistematis, terarah, dan sesuai tujuan maka

diperlukan Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang

Tahun 2018, yang berisi visi, misi, tujuan, sasaran, serta program dan

kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka mencapai target (indikator)

yang telah ditetapkan. Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Kabupaten Sampang Tahun 2013 - 2018 dan Rencana

Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Tahun 2013

2018, Rencana Pembangunan Kesehatan tersebut dituangkan dalam

bentuk Rencana Kerja (Renja).

Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Tahun

2018 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Strategis

Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Tahun 2013-2018. Renja Tahun

2018 adalah dokumen yang berisikan program dan kegiatan yang

memberikan gambaran tentang hal-hal yang akan dilakukan dan dicapai

Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang pada Tahun 2017. Dokumen ini

menjadi dasar bagi usaha yang berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja

(5)

10

dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang dan kerangka untuk

Perencanaan Kinerja dan Anggaran Tahunan.

1.2. LANDASAN HUKUM

Dalam penyusunan Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten

Sampang Tahun 2018, sejumlah peraturan Perundangan, Perda, dan

pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan

penganggaran SKPD antara lain:

1)

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4421);

2)

Undang-Undang

Nomor

17

Tahun

2007

tentang

Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran

Negara Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor

4700);

3)

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran

Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor

5063);

4)

Undang Nomor 9 Tahun 2015 perubahan kedua atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, tambahan lembaran

Negara Nomor 5679);

5)

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

Cara Penyusunan,Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4817);

6)

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang

pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang

Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

(6)

11

7)

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2014 tentang

Perencanaan dan Penganggaran Bidang Kesehatan;

8)

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015

tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan RI Tahun

2015-2019;

9)

Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 11 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah;

10)

Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 17 Tahun 2009 tentang

Perijinan Bidang Kesehatan;

11)

Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 35 Tahun 2011 tentang

Retribusi Pelayanan Kesehatan;

12)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD)

Kabupaten Sampang Tahun 2013

– 2018 Pemerintah Kabupaten

Sampang;

13)

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Tahun 2013

– 2018.

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dari penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas

Kesehatan Kabupaten Sampang Tahun 2017 adalah:

1. Maksud Penyusunan Renja Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang

Tahun 2017 antara lain:

a. Sebagai pedoman dalam menyusun dan merumuskan kebijakan

Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang;

b. Mewujudkan adanya keterpaduan program dan kegiatan bidang

kesehatan Kabupaten Sampang sebagai wujud pertanggungjawaban

dalam mencapai visi dan misi Kabupaten Sampang;

c. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan program dan kegiatan di Dinas

Kesehatan Kabupaten Sampang Tahun 2018;

d. Sebagai tolok ukur kinerja dalam mencapai visi, misi, dan tujuan Dinas

Kesehatan Kabupaten Sampang.

2. Tujuan penyusunan Renja Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Tahun

2018 yaitu:

(7)

12

a. Mensinkronkan dan mensinergikan program dan kegiatan Dinas

Kesehatan Kabupaten Sampang Tahun 2018 dengan target dan

sasaran pembangunan daerah sebagaimana terumus dalam dokumen

RPJM Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2013-2018;

b. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Kabupaten Sampang

dalam upaya pencapaian visi misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih;

c. Evaluasi terhadap program dan kegiatan tahun sebelumnya dalam

periode perencanaan jangka menengah Daerah Kabupaten Sampang.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Tahun 2017

disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB 1

: PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Landasan Hukum

1.3. Maksud dan Tujuan

1.4. Sistematika Penulisan

BAB 2

: EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS KESEHATAN

KAB. SAMPANG TAHUN SEBELUMNYA

2.1. Evaluasi pelaksanaan Renja Dinas Kesehatan Tahun

Sebelumnya dan Capaian Renstra Dinas Kesehatan

Kabupaten Sampang

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten

Sampang

2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi

Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang

2.4. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD

2.5. Telaah Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

BAB 3

: TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Telaah Kebijakan Nasional

3.2. Tujuan dan Sasaran Renja Dinas Kesehatan Kabupaten

Sampang

3.3. Program dan Kegiatan

(8)

13

BAB 2

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS

KESEHATAN KAB. SAMPANG

2.6. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2017

DAN

CAPAIAN

RENSTRA

DINAS

KESEHATAN

KABUPATEN

SAMPANG

Sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008

tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan

Rencana

Pembangunan

Daerah,

setiap

dokumen

perencanaan harus dievaluasi dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu

dalam penyusunan Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang

Tahun 2018 perlu terlebih dahulu dilakukan evaluasi terhadap dokumen

Rencana Kerja Tahun 2017 dan capaian pada Rencana Kerja Tahun 2017.

Evaluasi terhadap Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten

Sampang meliputi 3 (tiga) hal, yaitu:

1. Realisasi program/kegiatan yang tidak memenuhi target kinerja

hasil/keluaran yang direncanakan;

2. Realisasi program/kegiatan yang telah memenuhi target kinerja

hasil/keluaran yang direncanakan;

3. Realisasi program/kegiatan yang melebihi target kinerja hasil/keluaran

yang direncanakan.

Selain itu juga dibahas mengenai faktor-faktor penyebab tidak

tercapainya, terpenuhinya atau melebihinya target kinerja program/kegiatan

dan implikasi yang timbul terhadap target capaian program Renstra Dinas

Kesehatan Kabupaten Sampang serta kebijakan perencanaan dan

penganggaran yang perlu diambil untuk mengatasi faktor- faktor penyebab

tersebut.

Anggaran tahun 2016 Kabupaten Sampang mengalami penundaan

anggaran DAU termasuk Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang. Untuk

Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang telah menyelenggarakan 18

Program dan 63 Kegiatan dengan anggaran dari yang semula sebesar Rp.

(9)

14

193.006.492.040,- menjadi Rp. 185.554.379.371,- atau mengalami

penurunan sebesar Rp. 7.452.112.669,- atau 3,86%, tetapi pada

kenyataannya anggaran Dinas Kesehatan mengalami kenaikan oleh karena

adanya silpa dari kapitasi JKN puskesmas tahun 2015 sebesar Rp.

11.786.017.639,32,- , sehingga secara menyeluruh anggaran Dinas

Kesehatan

Kabupaten

Sampang

akhirnya

menjadi

Rp.

197.340.397.010,32,- atau naik sebesar 2,25% dari anggaran semula.

Adapun

realisasi

anggaran

pada

Tahun

2016

sebesar

Rp.

179.914.184.106,- (91,17%), hal ini sesuai dengan perkiraan realisasi yang

direncanakan (anggaran kas Tri Bulan). Meskipun demikian ada beberapa

kegiatan yang realisasinya rendah, yaitu kegiatan Penyediaan Biaya

Operasional Kapitasi JKN dikarenaka penambahan anggaran SILPA JKN

Kapitasi yang ditambahkan pada saat perubahan anggaran tahun 2016,

Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan Puskesmas yang

merupakan pemanfaatan PAD sehingga realisasi belanjanya tergantung

pada realisasi PAD yang dicapai dan juga anggaran Bantuan Operasional

Kesehatan (BOK) yang baru dimulai pelaksanaannya pada tanggal 3 Juni

2016 (Perubahan awal APBD). Sedangkan realisasi Belanja Tidak

Langsung tahun 2016 sebesar Rp 41.198.325.528

atau sebesar

(100,23%). Untuk pemenuhan anggaran Dinas Kesehatan sebagian

diperoleh dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Kesehatan Kabupaten

Sampang Tahun 2016 yang terealisasi sebesar Rp. 42.285.255.050,- atau

sebesar (82,70%) dari total target setahun sebesar Rp. . 51.133.982.000,-,

realisasi PAD tersebut terdiri dari PAD Retribusi Pelayanan Kesehatan

sebesar Rp. 5.827.496.550,- (57,02%) dari target setahun sebesar Rp.

10.220.000.000,-

dan

PAD

Dana

Kapitasi

FKTP

sebesar

Rp.

36.884.770.000,-

(90,15%)

dari

target

setahun

sebesar

Rp.

40.913.982.000,-.

Secara total anggaran belanja langsung Dinas Kesehatan Kabupaten

Sampang setiap tahun mengalami tren kenaikan. Namun begitu, hal

tersebut masih jauh dari kebutuhan pembiayaan pembangunan kesehatan

sesungguhnya. Berdasarkan hasil analisa DHA pada Tahun 2015 dan 2016

sebagian besar proporsi belanja langsung bidang kesehatan digunakan

untuk Upaya Kesehatan Perorangan dan hanya sebagian kecil saja

(10)

15

digunakan untuk Upaya Kesehatan Masyarakat. Untuk meningkatkan

kinerja Program Jaminan Kesehatan, kebijakan pembangunan kesehatan

diarahkan fokus pada Upaya Kesehatan Masyarakat (Promotif-Preventif),

sehingga perubahan proporsi anggaran mutlak dilakukan pada rencana

kerja Tahun 2017. Hal ini sudah tampak dengan kenaikan alokasi Dana

Alokasi Khusus (DAK) non fisik terutama Bantuan Operasional Kesehatan.

Oleh Karena adanya penundaan DAU sebagaimana PMK nomor

125/PMK.07/2016 tentang penundaan Penyaluran sebagian DAU tahun

2016, sehingga terdapat kegiatan yang harus ditunda pelaksanaannya.

tetapi kebijakan pembangunan kesehatan pada Tahun 2017 tetap fokus

diarahkan pada Upaya Kesehatan Masyarakat (Promotif-Preventif).

Secara rinci rekapitulasi hasil evaluasi pelaksanaan Renja Dinas

Kesehatan Kabupaten Sampang sampai dengan Tahun 2016 dengan

menggunakan aplikasi “SIMONEVA” tahun 2016 dan dapat disajikan

sebagaimana tabel berikut ini:

(11)

9

(12)

10

(13)

11

(14)

12

(15)

13

(16)

14

(17)

15

(18)

16

(19)

17

(20)

18

(21)

19

(22)

20

(23)

21

(24)

22

(25)

23

(26)

24

(27)

25

2.7. ANALISIS KINERJA PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN

SAMPANG

Pengukuran kinerja yang mencakup penetapan indikator dan

capaian kinerjanya digunakan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan

pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Rencana

Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang. Terdapat beberapa

indikator untuk mengukur kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang

antara lain:

1) Indikator RPJMD Kabupaten Sampang

2) Indikator Tujuan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang

(Indikator Kinerja Utama)

3) Indikator Sasaran Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang

4) Indikator SPM (Standar Pelayanan Minimal)

5) Indikator IPKM (Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat)

Untuk mengukur kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang

sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Tahun 2018 disepakati

menggunakan indikator RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2013-2018.

Indikator RPJMD tersebut sebagian telah mencakup indikator Tujuan

Renstra, Indikator Sasaran Renstra, dan Indikator SPM. Indikator Kinerja

(RPJMD) yang dicapai Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang dalam 4

tahun terakhir dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

(28)

26

Tabel 2.2 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang tahun 2016 dan prediksi tahun 2017 dan 2018

No.

Indikator RPJMD

IKU

Satuan

Target RPJMD Dinas Kesehatan Kab. Sampang

Realisasi

Capaian

Proyeksi

Catatan

Analisis

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2015

2016

2017

2018

URUSAN WAJIB KESEHATAN

Dinas Kesehatan

1.

Usia Harapan Hidup

Tahun

65

66

67

68

69

70

67,51

67,59

69

70

2.

Persentase Balita Gizi Buruk

%

5

4

4

3

3

2,75

2,3

2

2

2

3.

Angka Kematian Bayi (per 1.000 kelahiran

hidup)

Per

1000

KH

55,11

55

54

54

53

52

9,45

10

11

10

4.

Angka Kematian Ibu melahirkan (per 100.000

kelahiran hidup)

Per

100.000

KH

94

91

88

85

82

79

82,20

80

85

86

5.

Cakupan pertolongan Persalinan oleh tenaga

kesehatan yang memiliki kompetensi

kebidanan

%

92

92

94

96

98

98

100,65

100

100

100

6.

Cakupan Kunjungan Bayi

%

98

98

98

98

99

99

103,66

100

100

100

7.

Cakupan Pelayanan Anak Balita

%

73

75

78

80

82

82

85,02

85

87

88

8.

Cakupan Desa Siaga Aktif

%

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

9.

Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat

Perawatan

%

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

10.

Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child

Imunization (UCI)

%

65

65

65

67,50

70

70

67,20

70

80

80

11.

Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif

%

59

60

60

65

65

70

47,50

50

65

70

12.

Penderita DBD yang ditangani

%

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

13.

Cakupan desa mengalami KLB yg dilakukan

penyelidikan Epid < 24 jam

%

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

14.

Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien

Masyarakat Miskin

%

79

80

80

85

85

85

67,73

70

85

85

15.

Cakupan Pelayanan Nifas

%

95,5

96

96

97

97

97

99,79

100

100

100

(29)

27

Dari Tabel 2.2 di atas dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut:

a. Usia Harapan Hidup adalah rata-rata tahun hidup yang akan dijalani

oleh bayi yang baru lahir pada suatu tahun tertentu. Pada tahun 2015

usia harapan hidup masyarakat Sampang mencapai 67,51 tahun.

sedangkan tahun 2016 usia harapan hidup masyarakat Sampang

diperkirakan mencapai 67,59 tahun. Capaian tersebut lebih tinggi dari

capaian pada tahun 2015, namun capaian tersebut masih jauh dari

target nasional sebesar 70 tahun.

b. Persentase Balita dengan Gizi Buruk adalah jumlah balita dengan

status gizi sangat kurang berdasarkan indikator BB/U NCHS WHO

2005 dibandingkan dengan seluruh balita yang diperiksa. Data

tersebut diperoleh melalui kegiatan PSG (Pemantuan Status Gizi).

Berdasarkan hasil PSG yang telah dilakukan pada tahun 2015

persentase balita gizi buruk di Kabupaten Sampang sebesar 2,3%.

Hasil tersebut telah memenuhi target yang ditetapkan pada Tahun

2015 sebesar 4%. Semua balita gizi buruk yang diidentifikasi tersebut

telah ditangani dengan baik melalui pemberian makanan tambahan

(PMT Pemulihan) serta pendampingan oleh tenaga gizi. Indikator ini

merupakan indikator negatif, sehingga semakin kecil persentase

capaiannya semakin baik hasil pembangunan kesehatannya. Adapun

untuk tahun 2016 PSG baru akan dilakukan pada Bulan Nopember

dan diperkirakan persentase balita gizi buruk adalah sebesar 2%,

perkiraan ini berdasarkan trend persentase balita gizi buruk dalam 4

tahun terakhir.

c. Angka Kematian Bayi per-1000 Kelahiran Hidup adalah angka yang

menunjukkan tingkat kematian bayi di setiap 1000 kelahiran hidup

pada kurun waktu satu tahun di wilayah tertentu. Pada tahun 2015 ini

angka kematian bayi di Kabupaten Sampang mencapai 9,45 per 1000

kelahiran hidup. Angka tersebut adalah hasil penghitungan Dinas

Kesehatan Kab. Sampang. Angka capaian tersebut jauh lebih rendah

daripada AKB Tahun 2014 yaitu sebesar 12,22 per 1000 Kelahiran

Hidup. Secara jumlah absolut kematian bayi yang dilaporkan pada

tahun 2015 di Kabupaten Sampang terdapat 161 bayi yang

meninggal. Kematian bayi tersebut sebagian besar disebabkan oleh

(30)

28

BBLR, Asfiksia, dan persalinan oleh dukun. Indikator ini merupakan

indikator negatif, sehingga semakin kecil angka capaiannya semakin

baik hasil pembangunan kesehatannya. Sedangkan jumlah kematian

bayi sampai dengan bulan Oktober sebanyak 171 jiwa bayi, artinya

rata-rata kematian bayi kurang lebih 17 jiwa dan lebih tinggi dibanding

tahun sebelumnya, hal ini kemungkinan monitoring dan evaluasi oleh

Dinas Kesehatan yang kurang.

d. Angka Kematian Ibu melahirkan per-100.000 Kelahiran Hidup adalah

angka kematian ibu karena kehamilan, persalinan, nifas termasuk

keguguran pada satu wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun.

Berdasarkan hasil penghitungan Dinas Kesehatan Kabupaten

Sampang, angka kematian ibu pada tahun 2015 sebesar 82,20 per

100.000 kelahiran hidup. Secara jumlah absolut kematian ibu

sebanyak 14 orang selama persalinan hingga nifas karena masih

tingginya angka

pre eklamsia, keterlambatan rujukan, dan penyakit

resiko tinggi. Hasil capaian AKI tahun 2015 ini telah memenuhi target

MDG’s 2015 yaitu sebesar 102 per 100.000 Kelahiran Hidup. Melalui

berbagai upaya perbaikan ke depan diharapkan AKI Tahun 2016

Kabupaten Sampang terus menurun dan sampai dengan okotober

2016 kematian ibu sebanyak 11 jiwa. Kalau dirata2 angka ini masih

lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

e. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan adalah persentase Ibu bersalin yang mendapat

pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu

tertentu. Data diperoleh dari catatan dan pelaporan di setiap tingkat

jaringan pelayanan kesehatan baik milik pemerintah maupun swasta.

Pada tahun 2015 capaian indikator ini telah memenuhi target yaitu

sebesar 100,65%. Sebanyak 16.219 ibu bersalin yang telah dilayani

oleh tenaga kesehatan sesuai standard. Target cakupan persalinan

oleh tenaga kesehatan pada tahun 2015 sebesar 95%. Keberhasilan

memenuhi target tersebut didukung oleh program peningkatan

keselamatan ibu melahirkan dan anak serta semakin membaiknya

akses masyarakat dalam menjangkau tenaga kesehatan. Sedangkan

(31)

29

Capaian sampai dengan Bulan Oktober tahun 2016 adalah 13.361 ibu

bersalin atau sebesar 83,02%. Kondisi ini diperkirakan sama denga

tahun sebelumnya.

f.

Pada tahun 2015 sebanyak 14.514 (103,66%) bayi di Kabupaten

Sampang telah memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan

standar oleh dokter, bidan, dan perawat yang memiliki kompetensi

klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali. Data ini diperoleh dari catatan

kohort bayi yang ada di sarana pelayanan kesehatan milik pemerintah

dan swasta. Capaian tersebut telah memenuhi target tahun 2015

sebesar 98%. Sedangkan sampai dengan Bulan Oktober tahun 2016

sebesar 11.657 (83.50 persen), kalo dirata-rata capaiannya hampir

sama dengan tahun 2015.

g. Cakupan pelayanan anak balita (12-59 bulan) pada tahun 2015

terealisasi sebesar 53.440 (85,02%) balita. Semua balita tersebut

telah memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan dan

perkembangan di Puskesmas dan jaringannya hingga RSUD.

Cakupan tersebut telah memenuhi target tahun 2015 sebesar 78%.

Data indikator ini diperoleh dari pencatatan dan pelaporan setiap

bulan oleh Puskesmas dan jaringannya.

h. Cakupan Desa Siaga Aktif pada tahun 2015 terealisasi sebesar 100%.

Seluruh desa/ kelurahan di Kabupaten Sampang telah memiliki Pos

Kesehatan Desa (Poskesdes) atau UKBM lainnya yang buka setiap

hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar,

penanggulangan

bencana

dan

kegawatdaruratan,

surveilance

berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi),

penyakit,

lingkungan

dan

perilaku

sehingga

masyarakatnya

menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Hal serupa

berlanjut sampai tahun 2016 ini.

i.

Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan adalah persentase

balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai

tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Jumlah kasus gizi buruk yang ditangani pada tahun 2016 ini

mengalami penurunan dari tahun 2015. Data kasus gizi buruk

diperoleh dari hasil penilaian status gizi setiap bulan di Posyandu,

(32)

30

laporan yang diterima dari masyarakat, dan hasil pemeriksaan pada

pelayanan kesehatan. Pada tahun 2015 ini sebanyak 137 balita gizi

buruk telah ditemukan dan ditangani sesuai tatalaksana gizi buruk.

Keseluruhan (100%) kasus telah ditangani berupa pendampingan oleh

ahli gizi dan diberi paket PMT Pemulihan. Sedangkan penemuan

kasus gizi buruk yang sudah dilakukan perawatan tahun 2016 adalah

sebanyak 106 Kasus

j.

Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) adalah

Desa/Kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah bayi yang ada di desa

tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu

tahun. Pada tahun 2015, dari 186 desa/kelurahan yang ada di

Kabupaten Sampang, 119 desa/kelurahan telah dinyatakan UCI

(63,98%). Sedangkan capaian desa UCI tahun 2016 adalah 122 desa

atau sebesar 65,59% Data ini diperoleh dari catatan dan pelaporan

yang ada di sarana pelayanan kesehatan di desa hingga RSUD. Hal

ini akan berbeda dalam perkembangan setiap bulannya untuk

sementara capaian masih lebih tinggi dibanding dengan tahun

sebelumnya, tetapi hal ini tidak menggambarkan capaian pada akhir

tahun.

k. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA+

adalah adalah persentase jumlah penderita baru TB BTA positif yang

ditemukan dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus baru TB BTA

positif dalam wilayah tertentu dalam waktu satu tahun. Data cakupan

penemuan TB BTA+ diperoleh dari catatan dan pelaporan program di

Puskesmas dan jaringannya serta RSUD. Capaian pada tahun 2016

ini sedikit mengalami kenaikan dari tahun 2015, namun belum

memenuhi target yang telah ditetapkan. Pada tahun 2016 penemuan

dan penanganan penderita TBC BTA+ hanya sebesar 18,77% masih

jauh di bawah target sebesar 60%. Hal ini disebabkan oleh rendahnya

cakupan pemeriksaan suspek TB meskipun telah dilakukan kegiatan

Active Case Finding

. Upaya promotif dan preventif akan menjadi

langkah wajib yang harus dilakukan ke depan untuk memberi

pengetahuan dan penyadaran kepada masyarakat.

(33)

31

l.

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD adalah

persentase penderita DBD yang ditangani sesuai standar di satu

wilayah dalam waktu 1 (satu) tahun dibandingkan dengan jumlah

penderita DBD yang ditemukan/dilaporkan dalam kurun waktu satu

tahun yang sama. Data ini diperoleh dari catatan kejadian kasus di

sarana pelayanan kesehatan di desa hingga RSUD serta laporan

masyarakat. Selama tahun 2015 sebanyak 638 kasus DBD telah

ditemukan dan ditangani sesuai standar. Kejadian DBD ini terjadi

terbanyak pada rentang waktu Januari

– Februari ketika musim hujan

tinggi. Untuk menganggulangi hal tersebut telah dilakukan upaya

Fogging (penyemprotan) pada wilayah endemis. Sebelumnya juga

telah dilakukan upaya preventif seperti promosi 3M Plus dan

Abatisasi. Untuk menurunkan jumlah kasus pada masa mendatang

diperlukan peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan sanitasi

lingkungannya. Tahun 2016 total kasus DBD yang terjadi sebanyak

613 kasus,hal ini lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya, sehingga

monitoring yang lebih intensif perlu dilaksanakan dengan lebih

menekankan dan mengaktifkan tim pokjanal PSN untuk tindakan

tahun selanjutnya

m. Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam

adalah Desa/kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang

ditangani < 24 jam oleh Kab/Kota terhadap KLB periode/kurun waktu

tertentu. Pada tahun 2015 terdapat 13 Desa/Kelurahan di Kabupaten

Sampang mengalami KLB. sedangkan KLB yang ditangani < 24 jam

oleh Kabupaten tahun 2016 adalah tersebar di 18 desa, dengan kasus

KLB meliputi, difteri 6 desa, AFP 7 desa, campak 4 desa dan

keracunan 1 desa, dengan pelaksanaan PE pada masing-masing

kasus, hal ini desebabkan karena selain keaktifan petugas dalam

melakukan surveilans, juga besarnya mobilitas penduduk.

n. Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin

adalah Jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin di sarana

kesehatan strata pertama di satu wilayah kerja tertentu pada kurun

waktu tertentu. Jumlah kunjungan pada tahun 2016 ini mengalami

penurunan dibanding kunjungan pasien masyarakat miskin pada

(34)

32

tahun 2015. Kunjungan pasien masyarakat miskin tahun 2016

sebanyak 592.230 orang dari total peserta Penerima Bantuan Iuran

(PBI) sebanyak 603.422 orang. Data tersebut diperoleh dari

pencatatan register di Puskesmas dan jaringannya setiap bulan.

Penurunan kunjungan tersebut disebabkan adanya program JKN

dimana diusahakan tenaga kesehatan memberikan pelayanan

kunjungan rumah kepada pasien.

o. Cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan kepada ibu dan neonatal

pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai

standar. Pada tahun 2015 ini cakupan pelayanan nifas pada tahun

2015 sebesar 99,79%. Pelayanan nifas ini berfungsi untuk mencegah

kematian ibu pasca persalinan, sedangkan capaian pelayanan nifas

tahun 2016 adalah 13.448 jiwa atau sbsar 83,56%.

2.8. ISU-ISU PENTING PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS

KESEHATAN KABUPATEN SAMPANG

Sebagai penyelenggaran pembangunan kesehatan di Kabupaten

Sampang, Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang memiliki tugas dan

fungsi yang strategis. Pembangunan kesehatan tidak akan berjalan sukses

tanpa keterlibatan lintas sektor, stakeholder, dan masyarakat itu sendiri.

Anggaran pembangunan kesehatan tidak hanya berada di Dinas

Kesehatan saja tetapi juga terdapat pada SKPD lain yang terkait dalam

pembangunan kesehatan. Untuk itu kerjasama lintas sektor sangat

diperlukan untuk keberhasilan pembangunan kesehatan di Kabupaten

Sampang.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 11

Tahun 2008 tanggal 4 Juli 2008 Tentang Pembentukan, Susunan

Organisasi, dan Tata Kerja SKPD Daerah Kabupaten Sampang dan

Peraturan Bupati Sampang Nomor 35 Tahun 2008 Tanggal 17 Oktober

2008 Tentang Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Sampang

dengan tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah

berdasarkan atas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kesehatan.

Adapun fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang setalah

dilakukan review Renstra pada Tahun 2014 adalah sebagai berikut:

(35)

33

1. Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, program, dan kegiatan

bidang kesehatan;

2. Pemberdayaan dan Penggerakan Masyarakat menuju Masyarakat

Sehat, Mandiri, dan Berperan Aktif;

3. Pengelolaan upaya kesehatan (UKM dan UKP) melalui upaya promotif,

preventif, kuratif, dan rehabilitatif;

4. Pengkoordinasian dan pengelolaan sistem pembiayaan kesehatan;

5. Pengkoordinasian dan pengelolaan sumber daya manusia kesehatan

melalui peningkatan jumlah, mutu, profesionalisme, dan penyebaran

tenaga kesehatan;

6. Pemantauan mutu obat dan menjamin ketersediaan obat serta

perbekalan kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Sampang;

7. Pengelolaan dan pengembangan sistem informasi kesehatan (SIK)

dan sistem informasi manajemen kesehatan (SIM KES);

8. Penerapan

manajemen

kesehatan melalui penelitian

dan

pengembangan kesehatan serta kerjasama dengan lembaga lainnya;

9. Pengelola kesehatan wilayah;

10. Pembinaan dan pengendalian Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan;

11. Pengendalian dan pengawasan bidang kesehatan, termasuk pemberian

dan pengawasan perijinan.

Tantangan pembangunan kesehatan yang dihadapi di tingkat global

dan nasional ke depan akan semakin besar dan bervariasi. Tantangan

tersebut pastinya juga akan berdampak pada pembangunan kesehatan di

tingkat daerah khususnya di Kabupaten Sampang. Berikut ini beberapa isu

penting penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang dihadapi Dinas

Kesehatan Kabupaten Sampang ke depan dan kebijakan pembangunan

kesehatan nasional pada Tahun 2017 antara lain:

1)

Perubahan tujuan pembangunan kesehatan global dari MDG’S

(

Millenium Development Goals

) ke SDG’S (

Sustainability Development

Goals

);

2) Penguatan Sistem Kesehatan Kabupaten Sampang

3)

Universal Health Coverage

4) Pergeseran epidemiologi dari penyakit menular ke penyakit tidak

menular

(36)

34

5) Penguatan upaya promotif dan preventif melalui Gerakan Masyarakat

Sehat

6) Pendekatan Keluarga Sehat

7) Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan

8) Percepatan perbaikian gizi masyarakat

9) Peningkatan pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi

2.9. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD

Rancangan awal Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten

Sampang Tahun 2017 telah disusun dan menjadi satu ke dalam RKPD

Kabupaten Sampang Tahun 2017. Dalam prosesnya rancangan tersebut

disesuaikan dengan perkembangan anggaran dan kebijakan yang ada.

Berikut ini tabel hasil review terhadap rancangan awal RKPD Tahun 2017:

(37)

35

Tabel 2.3 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2017

No.

Rancangan Awal RKPD

Hasil Analisis Kebutuhan

Catatan

Penting

Program/Kegiatan

Lokasi

Indikator

Kinerja

Capaian

Target

Indikatif

Pagu

Program/

Kegiatan

Lokasi

Indikator

Kinerja

Capaian

Target

Indikatif

Pagu

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

1

Program Pelayanan

Administrasi

Perkantoran

Dinkes Terlaksananya

pelayanan

administrasi

perkantoran

100%

Program

Pelayanan

Administrasi

Perkantoran

Dinkes Terlaksananya

pelayanan

administrasi

perkantoran

100%

1

Penyediaan jasa surat

menyurat

Dinkes

Jumlah surat

yang dikirim

395

Surat

7.495.000

Penyediaan

Jasa Surat

menyurat

Dinkes

Jumlah surat

yang dikirim

395

Surat

7.360.000

2

Penyediaan jasa

komunikasi, sumber

daya air dan listrik

Dinkes

Jumlah gedung

Dinas Kesehatan

dan GFK yang

memperoleh

jasa komunikasi,

air, dan listrik

12

bulan

189.600.000

Penyediaan

Jasa

komunikasi,

sumber daya

air dan listrik

Dinkes

Jumlah gedung

Dinas Kesehatan

dan GFK yang

memperoleh

jasa komunikasi,

air, dan listrik

1 Paket

202.800.000

3

Penyediaan jasa

pemeliharaan dan

perizinan kendaraan

dinas/operasional

Dinkes

Jumlah

kendaraan

dinas/operasion

al yang

dipemelihara (

termasuk

pelunasan biaya

perizinan)

65

unit

93.300.000

Penyediaan

jasa

pemeliharaan

dan perijinan

kendaraan

dinas/operasio

nal

Dinkes

Jumlah

kendaraan

dinas/operasion

al yang

dipemelihara (

termasuk

pelunasan biaya

perizinan)

67 unit

70.900.000

4

Penyediaan jasa

kebersihan kantor

Dinkes

Jumlah gedung

Dinas Kesehatan

dan GFK yang

memperoleh

jasa kebersihan

kantor

15

buah

76.780.000

Penyediaan

jasa

kebersihan

kantor

Dinkes

Jumlah gedung

Dinas Kesehatan

dan GFK yang

memperoleh

jasa kebersihan

kantor

- 2

Orang

114.055.000

5

Penyediaan alat tulis

kantor

Dinkes

Jumlah instansi

UPTD Dinas

Kesehatan yang

12 bulan

114.020.000

Penyediaan

alat tulis

kantor

Dinkes

Jumlah instansi

UPTD Dinas

Kesehatan yang

1 set

129.484.000

(38)

36

No.

Rancangan Awal RKPD

Hasil Analisis Kebutuhan

Catatan

Penting

Program/Kegiatan

Lokasi

Indikator

Kinerja

Capaian

Target

Indikatif

Pagu

Program/

Kegiatan

Lokasi

Indikator

Kinerja

Capaian

Target

Indikatif

Pagu

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

memperoleh

paket ATK

memperoleh

paket ATK

6

Penyediaan barang

cetakan dan

penggandaan

Dinkes

Jumlah jenis

barang cetakan

dan

penggandaan

7 Jenis

114.020.000

Penyediaan

barang cetakan

dan

penggandaan

Dinkes

Jumlah jenis

barang cetakan

dan

penggandaan

535

113.395.000

7

Penyediaan

komponen instalasi

listrik/penerangan

bangunan kantor

Dinkes

Jumlah instansi

UPTD Dinas

Kesehatan yang

memperoleh

jasa komponen

listrik bangunan

kantor

9 unit

24.240.000

Penyediaan

komponen

instalasi

listrik/peneran

gan bangunan

kantor

Dinkes

Jumlah instansi

UPTD Dinas

Kesehatan yang

memperoleh

jasa komponen

listrik bangunan

kantor

9 item

22.000.000

8

Penyediaan bahan

bacaan dan peraturan

perundang-undangan

Dinkes

Jumlah UPTD

dan dinkes yang

memperoleh

jasa pembelian

bahan bacaan

dan

perundang-undangan

72

eksem

plar

3.600.000

Penyediaan

bahan bacaan

dan peraturan

perundang-undangan

Dinkes

Jumlah UPTD

dan dinkes yang

memperoleh

jasa pembelian

bahan bacaan

dan

perundang-undangan

60

eksem

plar

3.600.000

9

Penyediaan makanan

dan minuman

Dinkes

Jumlah rapat

rutin bulanan

yang disediakan

makanan dan

minuman

6

Aktifita

s

69.000.000

Penyediaan

makanan dan

minuman

Dinkes

Jumlah rapat

rutin bulanan

yang disediakan

makanan dan

minuman

6

Aktifita

s

69.000.000

Rapat-rapat

koordinasi dan

konsultasi ke luar

daerah

dinkes

Jumlah kegiatan

perjalanan

dalam daerah

260

kali

250.025.000

Rapat-rapat

koordinasi dan

konsultasi ke

luar daerah

dinkes

Jumlah kegiatan

perjalanan

(39)

37

No.

Rancangan Awal RKPD

Hasil Analisis Kebutuhan

Catatan

Penting

Program/Kegiatan

Lokasi

Indikator

Kinerja

Capaian

Target

Indikatif

Pagu

Program/

Kegiatan

Lokasi

Indikator

Kinerja

Capaian

Target

Indikatif

Pagu

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

10

Penyediaan Jasa

Tenaga Pendukung

Administrasi/Teknis

Perkantoran

Dinkes

Jumlah tenaga

teknis

pendukung

administrasi

yang dibiayai

33

orang

396.000.000

Penyediaan

Jasa Tenaga

Pendukung

Administrasi/T

eknis

Perkantoran

Dinkes

Jumlah tenaga

teknis

pendukung

administrasi

yang dibiayai

365

384.000.000

11

Rapat-rapat

Koordinasi dan

Konsultasi Dalam

Daerah

Dinkes

Jumlah rapat

koordinasi dan

konsultasi ke

luar daerah

yang dilakukan

320

kali

30.210.000

Rapat-rapat

Koordinasi dan

Konsultasi

Dalam Daerah

Dinkes

Jumlah rapat

koordinasi dan

konsultasi ke

luar daerah

yang dilakukan

35

29.800.000

2

Program

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana Aparatur

Dinkes

Tersedianya

sarana dan

prasarana

aparatur

Program

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Aparatur

Dinkes

Tersedianya

sarana dan

prasarana

aparatur

0

-

1

Pengadaan

perlengkapan gedung

kantor

Dinkes

Jumlah jenis

perlengkapan

gedung kantor

yang dibeli

7 Jenis

100.000.000

Pengadaan

Perlengkapan

Kantor

Dinkes

Jumlah jenis

perlengkapan

kantor yang

dibeli

7 Jenis

114.000.000

2

Pengadaan Komputer

Dinkes

Jumlah

komputer yang

dibeli

12 unit

100.000.000

Pengadaan

Komputer

Dinkes

Jumlah

komputer yang

dibeli

12 unit

100.000.000

3

Pengadaan Instalasi

Listrik, Telepon dan

Dinkes

Terpenuhinya

instalasi listrik,

1 unit

30.590.000

Pengadaan

Instalasi

Listrik, Telepon

Dinkes

Terpenuhinya

instalasi listrik,

1 unit

15.490.000

(40)

38

No.

Rancangan Awal RKPD

Hasil Analisis Kebutuhan

Catatan

Penting

Program/Kegiatan

Lokasi

Indikator

Kinerja

Capaian

Target

Indikatif

Pagu

Program/

Kegiatan

Lokasi

Indikator

Kinerja

Capaian

Target

Indikatif

Pagu

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Air

telepon, dan air

dan Air

telepon, dan air

4

Pemeliharaan

rutin/berkala gedung

kantor

Dinkes

Jumlah gedung

kantor dalam

kondisi baik

1 unit

275.750.000

Pemeliharaan

rutin/berkala

gedung kantor

Dinkes

Jumlah gedung

kantor dalam

kondisi baik

1 unit

283.150.000

5

Pemeliharaan

rutin/berkala

kendaraan

dinas/operasional

Dinkes

Jumlah

kendaraan

dinas/operasion

al dalam kondisi

baik

65 unit

540.660.000

Pemeliharaan

rutin/berkala

kendaraan

dinas/operasio

nal

Dinkes

Jumlah

kendaraan

dinas/operasion

al dalam kondisi

baik

65 unit

534.890.000

6

Pemeliharaan Rutin/

Berkala Peralatan dan

Perlengkapan Kantor

Dinkes

Jumlah jenis

peralatan dan

perlengkapan

kantor dalam

kondisi baik

65 unit

33.250.000

Pemeliharaan

Rutin/ Berkala

Peralatan dan

Perlengkapan

Kantor

Dinkes

Jumlah jenis

peralatan dan

perlengkapan

kantor dalam

kondisi baik

65 unit

37.500.000

3

Program

Peningkatan

Kapasitas Sumber

Daya Aparatur

Dinkes

Cakupan

peningkatan

kapasitas

sumber daya

aparatur

Program

Peningkatan

Kapasitas

Sumber Daya

Aparatur

Dinkes

Cakupan

peningkatan

kapasitas

sumber daya

aparatur

(41)

39

No.

Rancangan Awal RKPD

Hasil Analisis Kebutuhan

Catatan

Penting

Program/Kegiatan

Lokasi

Indikator

Kinerja

Capaian

Target

Indikatif

Pagu

Program/

Kegiatan

Lokasi

Indikator

Kinerja

Capaian

Target

Indikatif

Pagu

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

1

Pendidikan dan

pelatihan formal

Dinkes

Jumlah SDM

yang diberi

pendidikan dan

pelatihan formal

13

44.850.000

Pendidikan dan

pelatihan

formal

Dinkes

Jumlah SDM

yang diberi

pendidikan dan

pelatihan formal

10

42.900.000

4

Program

Peningkatan

Pengembangan

Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja

dan Keuangan

Dinkes

Tersedianya

dokumen

pelaporan

capaian

kinerja dan

keuangan

Program

Peningkatan

Pengembang

an Sistem

Pelaporan

Capaian

Kinerja dan

Keuangan

Dinkes

Tersedianya

dokumen

pelaporan

capaian

kinerja dan

keuangan

1

Penyusunan laporan

capaian kinerja dan

ikhtisar realisasi

kinerja SKPD

Dinkes

Jumlah

dokumen

laporan capaian

kinerja dan

ikhtisar realisasi

kinerja SKPD

yang disusun

1

Dokum

en

10.000.000

Penyusunan

laporan

capaian kinerja

dan ikhtisar

realisasi kinerja

SKPD

Dinkes

Jumlah

dokumen

laporan capaian

kinerja dan

ikhtisar realisasi

kinerja SKPD

yang disusun

1

18.750.000

2

Penyusunan

pelaporan keuangan

akhir tahun

Dinkes

Jumlah

dokumen

laporan

keuangan akhir

tahun yang

disusun

1

Dokum

en

4.000.000

Penyusunan

laporan

keuangan akhir

Tahun

Dinkes

Jumlah

dokumen

laporan

keuangan akhir

tahun yang

disusun

1

5.000.000

3

Penyusunan Renja,

RKA - SKPD dan DPA

SKPD

Dinkes

Jumlah

dokumen RKA

dan DPA SKPD

yang disusun

3

Dokum

en

15.000.050

Penyusunan

RKA dan DPA

SKPD

Dinkes

Jumlah

dokumen RKA

dan DPA SKPD

yang disusun

1

15.000.000

5

Program Obat dan

Perbekalan

Kesehatan

Dinkes

Cakupan

ketersediaan

obat dan

perbekalan

Program

Obat dan

Perbekalan

Kesehatan

Dinkes

Cakupan

ketersediaan

obat dan

perbekalan

(42)

40

No.

Rancangan Awal RKPD

Hasil Analisis Kebutuhan

Catatan

Penting

Program/Kegiatan

Lokasi

Indikator

Kinerja

Capaian

Target

Indikatif

Pagu

Program/

Kegiatan

Lokasi

Indikator

Kinerja

Capaian

Target

Indikatif

Pagu

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

kesehatan

kesehatan

1

Pengadaan obat dan

perbekalan kesehatan

Dinkes,

UPTD

Jumlah paket

obat dan

perbekalan

kesehatan yang

diadakan

184

Jenis

15.245.000.000

Pengadaan

obat dan

perbekalan

kesehatan

Dinkes,

UPTD

Jumlah paket

obat dan

perbekalan

kesehatan yang

diadakan

1

8.777.000.000

2

Peningkatan

Pemerataan obat dan

Perbekalan Kesehatan

Dinkes,

UPTD

Jumlah

Puskesmas yang

melaksanakan

pemakaian obat

rasional

21

Puskes

mas

50.002.000

Peningkatan

Pemerataan

obat dan

Perbekalan

Kesehatan

Dinkes,

UPTD

Jumlah

Puskesmas yang

melaksanakan

pemakaian obat

rasional

21

50.001.000

6

Program Upaya

Kesehatan

Masyarakat

Dinkes,

UPTD

Terlaksananya

upaya

kesehatan

masyarakat

Program

Upaya

Kesehatan

Masyarakat

Dinkes,

UPTD

Terlaksananya

upaya

kesehatan

masyarakat

1

Pelayanan Kesehatan

Masyarakat

Dinkes,

UPTD

Cakupan

Pelayanan

Kesehatan Dasar

Masyarakat

Miskin

21

Puskes

mas

79.935.000

Pelayanan

Jaminan

Kesehatan

Dinkes,

UPTD

Jumlah Maskin

yang dijamin

pelayanan

kesehatannya

14.492

Jiwa

4.055.797.000,0

0

2

Pengadaan peralatan

dan perbekalan

kesehatan termasuk

obat generik esensial

Dinkes,

UPTD

Jumlah paket

peralatan dan

perbekalan

kesehatan

termasuk obat

generik

essensial yang

diadakan

7 Jenis

2.800.000.000

Pengadaan

Peralatan dan

Perbekalan

kesehatan

termasuk obat

generik

essensial

Dinkes,

UPTD

Jumlah paket

peralatan dan

perbekalan

kesehatan

termasuk obat

generik

essensial yang

diadakan

3

908.278.000

(43)

41

No.

Rancangan Awal RKPD

Hasil Analisis Kebutuhan

Catatan

Penting

Program/Kegiatan

Lokasi

Indikator

Kinerja

Capaian

Target

Indikatif

Pagu

Program/

Kegiatan

Lokasi

Indikator

Kinerja

Capaian

Target

Indikatif

Pagu

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

3

Peningkatan

kesehatan

masyarakat

Dinkes,

UPTD

Jumlah

Puskesmas yang

melaksanakan

peningkatan

kesehatan

masyarakat

18

Jenis

1.392.760.000

Peningkatan

kesehatan

primer

Dinkes,

UPTD

Jumlah

Puskesmas yang

melaksanakan

mutu

peningkatan

kesehatan

masyarakat

21

847.548.000

4

Peningkatan

pelayanan dan

penanggulangan

masalah kesehatan

Dinkes,

UPTD

Jumlah

Puskesmas yang

melaksanakan

deteksi dini

kesehatan anak

usia sekolah dan

remaja

21

puskes

mas

315.336.000

Peningkatan

pelayanan dan

penangg.

masalah

kesehatan

Dinkes,

UPTD

Jumlah

Puskesmas yang

melaksanakan

deteksi dini

kesehatan anak

usia sekolah dan

remaja

21

335.336.000

5

Penyediaan Biaya

Operasional dan

Pemeliharaan

Puskesmas

Puskes

mas

Jumlah

Puskesmas yang

diberi biaya

operasional dan

pemeliharaan

21

puskes

mas

10.235.600.000

Penyediaan

biaya

Operasional

dan

pemeliharaan

Puskes

mas

Jumlah

Puskesmas yang

diberi biaya

operasional dan

pemeliharaan

21

7.351.746.000

6

Penyediaan biaya

operasional dana

kapitasi JKN FKTP

Dinkes,

UPTD

Jumlah

Puskesmas

dengan dan

akapitasi JKN

21

Puskes

mas

42.567.984.000

Penyediaan

biaya

operasional

dana kapitasi

JKN FKTP

Dinkes,

UPTD

Jumlah

Puskesmas

dengan dan

akapitasi JKN

30

44.632.680.000

7

Program

Pengawasan Obat

dan Makanan

Dinkes,

UPTD

Cakupan

pengawasan

obat dan

makanan

Program

Pengawasan

Obat dan

Makanan

Dinkes,

UPTD

Cakupan

pengawasan

obat dan

makanan

0

1

Peningkatan

pengawasan

keamanan pangan

dan bahan berbahaya

Dinkes,

UPTD

Jumlah IRT dan

Warung Sekolah

yang diawasi

keamanan

30

50.000.000

Peningkatan

pengawasan

keamanan

pangan dan

Dinkes,

UPTD

Jumlah IRT dan

Warung Sekolah

yang diawasi

keamanan

60

47.300.000

Gambar

Tabel 2.1  Rekapitulasi Hasil Evaluasi Pelaksanaan Renja Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang sampai dengan Tahun 2016
Tabel 2.2 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang tahun 2016 dan prediksi tahun 2017 dan 2018
Tabel 2.3 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2017
Tabel 2.4 Rekapitulasi Usulan Program dan Kegiatan dari Masyarakat
+2

Referensi

Dokumen terkait

Menunjukkan bahwa, kualitas informasi tidak berpengaruh terhadap Kepuasan pengguna Mobile BWS, maka dapat dinyatakan bahwa hipotesis 1 tidak didukung. Karena nilai T-statistik

Renja Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tahun 2018 merupakan dokumen perencanaan yang penting dipedomani untuk memberikan arah bagi

Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah adalah dokumen perencanaan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah untuk periode satu (1)

Rencana Kerja ( RENJA ) Dinas Perikanan Tahun 2020 berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Subang, Dinas Perikanan memprioritaskan pembangunan

Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar Tahun 2018 ini merupakan rencana kerja tahunan berdasarkan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar

Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Nganjuk Tahun 2021 merupakan rencana kerja tahunan penjabaran dari pelaksanaan pembangunan

Kunjungan dari pelajar dan guru pendamping SMAN 4 Bojonegoro disambut oleh staf Pusat Informasi dan Humas, serta Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) UNAIR.. selaku