• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemberian Curcuminoid Terhadap Ekspresi Super Oxide Dismutase (SOD) pada Fibroblas Koklea Rattus Norvegicus Model Diabetes Mellitus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pemberian Curcuminoid Terhadap Ekspresi Super Oxide Dismutase (SOD) pada Fibroblas Koklea Rattus Norvegicus Model Diabetes Mellitus"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

xi ABSTRAK

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat potensi curcuminoid sebagai antioksidan untuk meningkatkan ekspresi super oxide dismutase

(SOD) pada fibroblas dinding lateral koklea pada tikus model diabetes

mellitus.

Metode: Dua puluh empat tikus jantan Rattus norvegicus galur wistar dibagi secara acak menjadi enam kelompok: Kelompok 1 : kelompok

kontrol, kelompok 2 : kelompok model diabetes, kelompok 3 dan 4

kelompok diabetes yang mendapatkan terapi curcuminoid masing –

masing 200 dan 400 mg / kgbb selama 5 hari, kelompok 5 dan 6 kelompok

diabetes yang mendapatkan terapi curcuminoid masing – masing 200 dan

400 mg/kg bb selama 10 hari. Induksi diabetes menggunakan injeksi

streptozotocin 60 mg/kg bb intraperitoneal. Curcuminoid yang digunakan

berasal dari Curcuma longa L. dengan kadar curcuminoid 28,1 ± 1,0)% b/b

dibandingkan standar. Semua tikus diterminasi dan dilakukan nekropsi

pada tulang temporal seluruh sampel dan dilakukan pemeriksaan

imunohistokimia untuk menentukan ekspresi SOD.

Hasil: Terjadi penurunan ekspresi SOD pada kelompok model diabetes tanpa pemberian curcuminoid. Pemberian curcuminoid dengan dosis 200

dan 400 mg/kg bb selama 5 dan 10 hari menyebabkan perbedaan

ekspresi SOD yang bermakna secara statistik (p < 0.05) dibandingkan

dengan kelompok model diabetes tanpa pemberian curcuminoid. Tidak

dijumpai perbedaan yang bermakna dalam hal perbedaan dosis dan

durasi pemberian curcuminoid terhadap ekspresi SOD.

Kesimpulan: Curcuminoid dapat bekerja sebagai antioksidan dalam keadaan stres oksidatif akibat diabetes melitus melalui peningkatan

ekspresi SOD pada fibroblas koklea pada model tikus diabetes mellitus.

Kata kunci: Diabetes mellitus, stres oksidatif, curcuminoid, antioksidan, SOD, koklea.

(2)

xii ABSTRACT

Objective: The aim of this study was to investigate the potential of curcumin as an antioxidant to increase the expressions of SOD in

fibroblasts of the cochlear lateral wall in rat models of diabetes mellitus.

Materials and Methods: Twenty-four male Wistar rats Rattus norvegicus were randomly divided into six groups: Group 1 as the control group;

Group 2 as the diabetic group; Group 3 and 4 as the diabetic groups

received curcumin therapy 200 and 400 mg/kg b.w. for 3 days,

respectively; Group 5 and 6 as the diabetic groups received curcumin

therapy 200 and 400 mg/kg b.w. for 8 days, respectively. Induction of

diabetes using injection of streptozotocin 60 mg / kg b.w intraperitoneally.

The curcuminoid used was obtained from Curcuma longa L. with

curcuminoid content of 28.1 ± 1.0)% w / w compared to the standard. All

rats underwent termination and necropsy procedure on their temporal

bones for immunohistochemical assay to determine the expressions of

SOD.

Results : The decreased expression of SOD was detected in the diabetic group (without curcumin treatment). The treatment of curcumin at doses of

200 and 400 mg/kg b.w. for 3 and 8 days led to significant differences (p <

0.05) in the expressions of the SOD compared to diabetic group (without

curcumin treatment). No significant differences were found in terms of

dose and duration of curcumin administration on the expressions of SOD.

Conclusion : Curcumin may act as an antioxidant against oxidative stress due to diabetes mellitus via increased expressions of SOD on cochlear

fibroblasts in rat models of diabetes mellitus.

Keywords: Diabetes mellitus, oxidative stress, curcuminoid, antioxidant, SOD, cochlea.

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan : Curcuminoid terbukti efektif untuk mencegah dan berpotensi mengobati kerusakan jaringan penyangga pada dinding lateral koklea ditinjau dari penurunan ekspresi HSP- 70,

Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa curcuminoid sebagai zat yang aman dan efektif dalam mencegah dan mengobati kerusakan fibroblas pada

Apakah pemberian curcuminoid 400 mg/kgbb/hari/ekor lebih baik dibandingkan pemberian curcuminoid 200 mg/kgbb/hari/ekor dalam mencegah dan memperbaiki kerusakan

dapat menyelesaikan tesis saya yang berjudul “Pengaruh Pemberian Curcuminoid Terhadap Konsentrasi Hidrogen Peroksida (H2O2) Serum dan Ekspresi Malondialdehid (MDA)

Membuktikan curcuminoid 400 mg/kgbb/ekor/hari yang diberikan selama 10 hari lebih baik dibandingkan dengan curcuminoid 400 mg/kgbb/ekor/hari yang diberikan selama

Curcuminoid 400 mg/kgbb/ekor/hari yang diberikan selama 10 hari tidak terbukti lebih baik dibandingkan dengan curcuminoid 400 mg/kgbb/ekor/hari yang diberikan

1.2.4 Apakah curcuminoid 100 mg perhari lebih baik dari curcuminoid 50 mg perhari dalam mencegah kerusakan fibroblas koklea yang diberi pajanan bising frekuensi 1-10 kHz

Pada Bab 3, saya membagi kelompok penelitian menjadi delapan kelompok perlakuan untuk melihat apakah curcuminoid mampu mencegah dan berpotensi dalam perbaikan fibroblas koklea