• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penambahan Limbah Pasir Silica dari PT. Growth Asia Terhadap Kuat Tekan Pada Concrete Block

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penambahan Limbah Pasir Silica dari PT. Growth Asia Terhadap Kuat Tekan Pada Concrete Block"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Mulyono, Tri. (2003). Teknologi Beton. Yogyakarta. ANDI

Aji, Pujo & Rahmat Purwono. 2010, Pengendalian Mutu Beton. Itspress. Surabaya.

Nugraha, Paul dan Antoni. (2007). Teknologi Beton. Yogyakarta. ANDI.

SNI 03-0691-1996 Bata Beton (Paving Block)

SNI 15-2049-2004 Semen Portland

Tjokrodimuljo, Kardiyono. (1998). Teknologi Beton. Yogyakarta. Nafiri.

Riky Armadi. 2010. Pemanfaatan Limbah Besi Sebagai Komposisi Penyusun Beton, Skripsi Program Sarjana Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sarfin Halim. 2015. Substitusi Agregat Halus Pada Beton dengan Limbah

Produksi Pabrik Pengecoran Logam, Skripsi Program Sarjana Teknik Sipil

Universitas Sumatera Utara, Medan.

Referensi

Dokumen terkait

Data hilang untuk topologi hybrid sebesar 4,16 %, karena data yang dikirim dari server ke departemen SEFOPE melalui dua jalur yang berbeda sehingga data yang dikirim tidak

Merujuk pada penelitian Rosmeli (2010), diketahui bahwa semenjak diimplementasikannya desentralisasi fiskal berdampak pada semakin meluasnya disparitas antar wilayah

Penelitian ini hanya menjelaskan tentang bagaimana mekanisme survival pekerja seks komersial pasca ditutupnya loklasisai Kremil Tambak Asri Surabaya, dengan

Berdasarkan gambar 3 di atas menunjukkan bahwa selama pemeliharaan, tingkat kelangsungan hidup ( Survival rate ) yang diperoleh pada perlakuan A perlakuan B dan perlakuan

Variabel penelitian adalah segala yang ditetapkan oleh peneliti dalam mempelajari dan menemukan informasi dan kemudian ditarik kesimpulan.. Definisi operasional

Penghitungan statistika juga dilakukan untuk menghitung ada tidaknya penurunan perilaku inatensi partisipan setelah sama sekali tidak diberikan perlakuan apapun

Hasil penelitian tentang mekanisme koordinasi menunjukkan, komunikasi dalam upaya penemuan suspek TB, 4 Puskesmas (44,4%) cukup baik, 7 Puskesmas (77,7%) supervisinya kurang baik,