• Tidak ada hasil yang ditemukan

Variasi Ukuran Partikel dan Komposisi Perekat Urea Formaldehida - Styrofoam terhadap Kualitas Papan Partikel dari Limbah Batang Kelapa Sawit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Variasi Ukuran Partikel dan Komposisi Perekat Urea Formaldehida - Styrofoam terhadap Kualitas Papan Partikel dari Limbah Batang Kelapa Sawit"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

12

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Produktifitas hutan alam sebagai penghasil kayu terus mengalami

penurunan, sedangkan suplai kayu dari hutan tanaman juga tidak menjamin

terpenuhinya pasokan kayu. Sehingga perlu mencari alternatif lain sebagai

pengganti bahan kayu yang jumlahnya cukup berlimpah, seperti limbah dari

perkebunan kelapa sawit.

Luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia setiap tahun mengalami

peningkatan. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (2012), perkebunan

kelapa sawit setiap tahun meningkat yaitu tahun 2010 sebesar 8,39 juta ha dan

meningkat pada tahun 2012 diperkirakan luasnya sebesar 9,27 juta ha. Bila dilihat

dari masa produktif sawit adalah 25 tahun, maka limbah kelapa sawit yang

dihasilkan terutama yang dihasilkan pada saat peremajaan sangat berlimpah dan

tidak dimanfaatkan khususnya batang kelapa sawit (BKS).

Pemanfaatan limbah batang kelapa sawit sampai saat ini belum

termanfaatkan secara optimal. Hal ini dikarenakan sifat-sifat dari batang kelapa

sawit yang kurang baik, seperti kadar air yang tinggi, kerapatan yang rendah, sifat

mekanis yang rendah, kelas awet dan kelas kuat yang buruk (Bakar, 2003). Untuk

memperbaiki sifat-sifat yang kurang baik tersebut, diperlukan teknologi agar

batang kelapa sawit dapat dijadikan produk yang bernilai guna tinggi dan

bermanfaat yaitu dengan membuat papan partikel berbahan baku limbah batang

kelapa sawit.

(2)

13

Papan partikel merupakan papan tiruan yang dibuat dari bahan yang

mengandung lignoselulosa dengan tambahan perekat. Perekat adalah suatu zat

atau substansi untuk mempersatukan bahan sejenis atau tidak sejenis melalui

ikatan permukaannya. Beberapa jenis perekat yang sering dipakai dalam

pembuatan papan partikel adalah perekat Urea Formaldehida (UF), isosianat

(MDI) dan Penol Formaldehida (PF). Menurut Ruhendi dkk (2007) perekat Urea

Formaldehida (UF) mempunyai beberapa kelebihan. Kelebihan UF warnanya

putih sehingga tidak memberikan warna gelap pada waktu penggunaannya, dapat

dicampur perekat melamin formaldehida agar kualitas perekatnya lebih baik,

harganya relatif murah dibandingkan perekat sintetis lainnya serta tahan terhadap

biodeteriorasi dan air dingin. Sehingga perekat yang dipilih dalam penelitian ini

adalah perekat UF.

Bahan-bahan lain yang dapat digunakan sebagai perekat adalah bahan

plastik. Limbah plastik merupakan bahan yang tidak dapat terdekomposisi oleh

mikroorganisme pengurai (non biodegradable), sehingga penumpukannya di alam

dikhawatirkan akan menimbulkan masalah lingkungan. Penelitian terkait

sebelumnya telah dilakukan Jamilah (2009) berjudul “Kualitas Papan Komposit

dari Limbah Batang Kelapa Sawit dan Polietilen (PE) Daur Ulang”. Dari

penelitian ini didapat hasil bahwa penambahan plastik (PE) pada papan komposit

mengakibatkan sifat fisik kualitas papan yang dihasilkan semakin baik dengan

kerapatan yang tinggi, kadar air dan perubahan dimensi yang rendah. Rendahnya

nilai kadar air pada papan komposit yang dihasilkan disebabkan oleh plastik yang

bersifat hidrofobik. Bahan plastik lain yang dapat digunakan sebagai perekat

(3)

14

adalah styrofoam. Dengan demikian penambahan styrofoam pada penelitian ini

diharapkan mampu meningkatkan kualitas papan partikel.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas papan partikel yang

dihasilkan, salah satunya adalah bahan baku yang digunakan. Iswanto dkk (2012),

telah membuat papan partikel dari limbah BKS dengan perlakuan pendahuluan

namun sifat mekanisnya terutama MOE tidak memenuhi persyaratan, demikian

juga dengan pengembangan tebal dan daya serap air yang masih cukup tinggi. Hal

ini diduga karena ukuran partikel yang tidak seragam dan kerapatan target papan

yang tidak tercapai. Maka dari itu untuk memperbaiki sifat-sifat tersebut perlu

dilakukan homogenitas. Diharapkan dengan homogenitas bahan baku dapat

meningkatkan kualitas papan partikel.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dilakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Ukuran Partikel dan Komposisi Perekat UF - Styrofoam terhadap

Kualitas Papan Partikel dari Limbah Batang Kelapa Sawit”. Penelitian ini

diharapkan mampu memanfaatkan limbah batang kelapa sawit dan styrofoam.

Tujuan Penelitian

1. Mengevaluasi pengaruh ukuran partikel dan komposisi UF - styrofoam

terhadap sifat fisis dan mekanis papan partikel dari limbah batang kelapa

sawit.

2. Mengevaluasi ketahanan papan partikel terhadap serangan rayap tanah

3. Mendapatkan ukuran partikel dan komposisi UF - styrofoam terbaik dalam

pembuatan papan partikel dari limbah batang kelapa sawit

(4)

15

Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan alternatif penggunaan

bahan baku pengganti kayu yang semakin berkurang ketersediaannya

2. Hasil penelitian diharapkan menjadi suatu langkah pemanfaatan limbah

batang sawit dalam industri kayu di Indonesia

3. Hasil penelitian diharapkan menjadi suatu langkah dalam pemanfaatan

limbah plastik yang terdapat di lingkungan khususnya styrofoam

Referensi

Dokumen terkait

Here we use ideas and concepts from computer science to describe the information processing nature of intracellular signalling pathways and the impact of spatial heterogeneity of

[r]

The camera pose is computed using the entire images intensities under a photometric visual and virtual servoing (VVS) framework1. The camera extrinsic and intrinsic parameters

Namun dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2008 tentang Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir, Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007

A switch trade is the purchase by a third party of one country’s clearing agreement balance for hard currency...

bahwa dalam melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan atau Perusakan Laut, Penetapan Baku Mutu Air

[r]

OpHrs = jumlah jam operasional per tahun, jam/tahun 1 000 000 = faktor konversi, mg/kg.. pengambilan sampel dan pengukuran kuantitas air limbah. Sedangkan hasil perkiraan