BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran
Setiap perusahaan mengarahkan kegiatan usahanya untuk dapat menghasilkan produk yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumen sehingga dalam jangka waktu dan jumlah produk tertentu dapat diperoleh keuntungan seperti yang diharapkan. Melalui produk yang dihasilkannya, perusahaan menciptakan, membina dan mempertahankan kepercayaan langganan akan produk tersebut. Keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh ketepatan produsen dalam memberikan kepuasan kepada sasaran konsumen yang ditentukannya, dimana usaha-usaha pemasaran diarahkan kepada konsumen yang ditujukan sebagai sasaran pasarnya.
Dalam hal tersebut pemasaran menunjang perusahaan didasarkan pada konsep pemasaran untuk dapat menentukan strategi pemasaran yang mengarahkan kepada sasaran pasar yang sebenarnya. Pentingnya strategi pemasaran bagi suatu perusahaan timbul dari luar, ketidakmampuan perusahaan dalam mengontrol semua faktor yang dibatasi di luar lingkungan perusahaan. Demikian pula perubahan-perubahan yang terjadi pada faktor-faktor tersebut tidak dapat diketahui sebelumnya secara pasti.
berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta rumusan pada pendayagunaan dan semua alokasi sumberdaya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut. Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai “ sekumpulan pilihan kritis untuk perencanaan dan penerapan serangkaian rencana tindakan dan alokasi sumberdaya yang penting dalam mencapai tujuan dan sasaran, dengan memperhatikan keunggulan kompetitif, komparatif, dan sinergis ideal berkelanjutan kearah, cakupan dan perpektif jangka panjang keseluruhan yang ideal dari individu atau organisasi” (Rangkuti, 2009:3).
Tjiptono (2005:43), menyatakan bahwa : “Strategi pemasaran adalah rencana
yang hendak diikuti oleh manajer pemasaran. Rencana tindakan ini didasarkan atas analisa situasi dan tujuan-tujuan perusahaan dan merupakan cara untuk pencapaian tujuan tersebut”.
Menurut Kotler dan Armstrong (2010 : 37), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran pemasarannya. Strategi Pemasaran didasarkan analisis manajer perusahaan akan lingkungan perusahaan baik internal maupun eksternal.
Strategi pemasaran adalah rencana tindakan yang hendak diikuti oleh manajer pemasaran. Rencana tindakan ini didasarkan atas analisa situasi dan tujuan perusahaan yang merupakan cara untuk pencapaian tujuan tersebut. Perencanaan strategi pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan mengenai pemakaian faktor-faktor pemasaran yang dapat dikendalikan untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan. Disini keputusan-keputusan diambil mengenai cara dan besarnya pemakaian masing-masing faktor strategi pemasaran yang dapat dikendalikan dan bagaimana faktor-faktor ini digabungkan bersama ke dalam suatu total strategi.
Strategi pemasaran dalam bisnis merupakan suatu cara untuk memperoleh hasil yang diinginkan berdasarkan kondisi dan struktur yang berlaku. Strategi ini berguna untuk mengantisipasi masalah-masalah dan kesempatan masa depan dalam kondisi yang tepat secara sistematis, rasional, kritis, komprehensif dan integrative (Kotler dan Kevin, 2009:27). Strategi pemasaran mengartikulasikan sebuah rencana dalam penggunaan terbaik sumberdaya dan keunggulan perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Strategi pemasaran yang maju dan berkembang senantiasa memperhatikan adanya unsur menarik perhatian segmen pasar atau pangsa pasar yang produktif dalam kegiatan pemasaran. Selain itu berupaya untuk menempatkan posisi pemasaran yang strategis dalam memperoleh keuntungan dan berupaya untuk mencapai target dari realisasi yang diterapakannya.
memungkinkan organisasi untuk memusatkan sumber daya yang terbatas pada peluang terbesar untuk meningkatkan penjualan dan mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Strategi Pemasaran mencakup semua kegiatan dasar dan jangka panjang di bidang pemasaran yang berhubungan dengan analisis situasi awal strategis perusahaan dan perumusan, evaluasi dan pemilihan strategi yang berorientasi pasar dan karena itu berkontribusi pada tujuan perusahaan dan tujuan pemasaran.
Dari berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa penyusunan strategi harus memperhatikan tujuan dan sasaran yang akan dicapai di waktu yang akan datang, selain itu suatu organisasi harus senantiasa berinteraksi dengan lingkungan dimana strategi tersebut akan dilaksanakan, sehingga strategi tersebut tidak bertentangan melainkan searah dan sesuai dengan kondisi lingkungan dan melihat kemampuan internal dan eksternal yang meliputi kekuatan dan kelemahan organisasinya. Oleh karena itu, strategi merupakan perluasan misi guna menjembatani organisasi dengan lingkungannya. Strategi itu sendiri biasanya dikembangkan untuk mengatasi isu strategis, dimana strategi menjelaskan respon organisasi terhadap pilihan kebijakan pokok. Strategi secara umum akan gagal, pada saat organisasi tidak memiliki konsisten antara apa yang dikatakan, apa yang di usahakan dan apa yang dilakukan.
2.1.2 Jenis-jenis Strategi Pemasaran
a. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated marketing).
b. Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated marketing).
c. Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated Marketing).
Untuk lebih jelasnya ketiga jenis strategi pemasaran di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated marketing).
menyebabkan kurang menguntungkannya usaha-usaha pemasaran perusahaan, karena banyak dan makin tajamnya persaingan.
2. Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated marketing). Dengan strategi ini, perusahaan hanya melayani kebutuhan beberapa kelompok konsumen tertentu dengan jenis produk tertentu pula Jadi perusahaan atau produsen menghasilkan dan memasarkan produk yang berbeda-beda untuk tiap segmen pasar. Dengan perkataan lain, perusahaan atau produsen menawarkan berbagai variasi produk dan product mix, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen atau pembeli yang berbeda-beda, dengan program pemasaran yang tersendiri diharapkan dapat dicapai tingkat penjualan yang tertinggi dalam masing-masing segmen pasar tersebut Perusahaan yang menggunakan strategi ini bertujuan untuk mempertebal kepercayaan kelompok konsumen tertentu terhadap produk yang dihasilkan dan dipasarkan, sehingga pembeliannya akan dilakukan berulang kali. Dengan demikian diharapkan penjualan perusahaan akan lebih tinggi dan kedudukan produk perusahaan akan lebih kuat atau mantap di segmen pasar. Keuntungan strategi pemasaran ini, penjualan dapat diharapkan akan lebih tinggi dengan posisi produk yang lebih baik di setiap segmen pasar, dan total penjualan perusahaan akan dapat ditingkatkan dengan bervariasinya produk yang ditawarkan. Kelemahan strategi ini adalah, terdapat kecenderungan biaya akan lebih tinggi karena kenaikan biaya produksi untuk modifikasi produk, biaya administrasi, biaya promosi, dan biaya investasi.
3. Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated marketing)
Dalam hal ini perusahaan produsen memilih segmen pasar tertentu dan menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen yang ada pada segmen pasar itu, yang tentunya lebih spesifik. Strategi pemasaran ini mengutamakan seluruh usaha pemasaran pada satu atau beberapa segmen pasar tertentu saja Jadi perusahaan memusatkan segala kegiatan akan memberikan keuntungan yang terbesar. Keuntungan penggunaan strategi ini, perusahaan dapat diharapkan akan memperoleh kedudukan atau posisi yang kuat di dalam segmen pasar tertentu yang dipilih. Hal ini karena, perusahaan akan mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang lebih baik dalam melakukan pendekatan bagi pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen dari segmen pasar yang dilayaninya. Di samping itu perusahaan memperoleh keuntungan karena spesialisasi dalam produksi, distribusi dan usaha promosi, sehingga apabila segmen pasar dipilih secara tepat, akan dapat memungkinkan berhasilnya usaha pemasaran produk perusahaan tersebut Kelemahan strategi pemasaran ini adalah perusahaan akan menghadapi risiko yang besar bila hanya tergantung pada satu atau beberapa segmen pasar saja. Hal ini karena, kemungkinan terjadinya perubahan selera para konsumen, atau peningkatan kemampuan daya saing perusahaan lain yang dapat melebihi kemampuan perusahaan ini dalam melayani pasar secara baik dan efektif.
Sehubungan dengan kondisi pasar yang bersifat heterogen dan dapat disegmentasikan menjadi homogen, pengusaha dapat memilih salah satu dari 3 (tiga) strategi pemasaran yang pada dasarnya berpangkal dari 2 (dua) tipe pengusaha yaitu :
Pengusaha yang melakukan segmentasi pasar disebut segmenter. Pengusaha |dapat mengelompokkan konsumen yang berbeda-beda itu dan kemudian melayani pasar atau menerapkan strategi pemasaran yang berbeda pula sesuai dengan perbedaan sifat yang dimiliki oleh masing-masing segmen. Dalam strategi ini berarti pengusaha menyajikan produk yang berbeda, dengan harga yang berbeda, serta promosi maupun distribusi yang berbeda pula terhadap segmen pasar yang berbeda. Cara inilah yang biasa disebut sebagai "pemasaran serba ada" atau "differentiated marketing”.
Dalam hal ini pengusaha memberikan perlakuan, penyajian, penyampaian dan pelayanan konsumen yang berbeda terhadap segmen pasar yang berbeda, Cara ini lebih menjamin adanya kemungkinan bahwa perusahaan dapat memperoleh posisi persaingan yang lebih baik (competitive advantage). Hal ini-disebabkan karena perusahaan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik atau lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumennya dibandingkan pesaing-pesaingnya.
b. Pengusaha yang tidak melakukan segmentasi pasar
Tindakan semacam ini disebut "undifferentiated marketing” atau "pemasaran serba sama".
Ciri penting rencana strategis pemasaran menurut Assauri (2008:183) adalah: a. Titik tolak penyusunannya melihat perusahaan secara keseluruhan b. Diusahakan dampak kegiatan yang direncanakan bersifat menyeluruh. c. Dalam penyusunannya diusahakan untuk memahami kekuatan yang
mempengaruhi perkembangan perusahaan.
d. Jadwal dan waktu (timing) yang ditentukan adalah yang sesuai dan mempertimbangkan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan.
e. Penyusunan rencana dilakukan secara realistis dan relevan dengan lingkungan yang dihadapi.
2.1.3 Analisis SWOT
Untuk membuat suatu rencana harus dievaluasi faktor eksternal maupun faktor internal. Analisis faktor-faktor tersebut haruslah menghasilkan daftar kekuatan (strength) yang dimiliki oleh suatu organisasi, serta mengetahui kelemahan (kelemahan) yang terdapat pada organisasi itu. Sedangkan analisis terhadap faktor eksternal dapat mengetahui kesempatan (opportunity) yang terbuka bagi organisasi serta dapat mengetahui pula ancaman (treath) yang dialami oleh organisasi yang bersangkutan.
Analisis untuk mengetahui strength, weaknesses, opportunity, dan treath sering disebut analisis SWOT yang merupakan singkatan dari keempat hal tersebut (Gitosudarmo, 2000:36). Diketahui kekuatan, kelemahan, kesempatan yang terbuka, serta ancaman-ancaman yang dialaminya, maka kita dapat menyusun suatu rencana atau strategi yang mencakup tujuan yang telah ditentukan.
Rencana strategi tersebut kemudian haruslah kita terjemahkan ke dalam rencana-rencana operasional yang mencantumkan adanya target-target yang harus kita capai.Kemudian rencana operasional itu harus kita terjemahkan ke dalam satu satuan uang yang menjadi anggaran operasional.
Gambar 2.1
Sumber : Gitosudarmo (2000 : 37)
Konsep dasar pendekatan SWOT tampaknya sederhana, yaitu apabila kita dapat mengetahui kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) organisasi kita dan
Faktor
internal Faktor extern
SWOT: Strength Weakness Opportunity
treath
Sasaran/rencan a
Target
Anggaran operasional
mengetahui peluang (opportunity) dari luar organisasi yang menguntungkan serta ancaman (threath) di dalam organisasi yang merugikan organisasi atau perusahaan kita.
Perumusan strategi didasarkan pada analisis yang menyeluruh, yaitu : 1. Analisis Internal
a. Analisis Kekuatan (Strenght)
Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya dibandingkan para pesaingnya. Penilaian tersebut dapat didasarkan pada faktor-faktor seperti teknologi, sumber daya finansial, kemampuan kemanufakturan, kekuatan pemasaran dan basis pelaggan yang dimiliki. Strenght (kekuatan) adalah keahlian dan kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan pesaing.
b. Analisis Kelemahan (Weaknesses)
2. Analisis Eksternal
a. Analisis Peluang (Opportunity)
Setiap perusahaan memiliki sumber daya yang membedakan dirinya dari perusahaan lain. Peluang dan terobosan atau keunggulan bersaing tertentu dan beberapa peluang membutuhkan sejumlah besar modal untuk dapat dimanfaatkan. Dipihak lain, perusahaan-perusahaan baru bemunculan. Peluang pemasaran adalah suatu daerah kebutuhan pembeli di mana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan.
b. Analisis Ancaman (Threats)
Ancaman adalah tantangan yang diperlihatkan atau diragukan oleh suatu kecenderungan atau suatu perkembangan yang tidak menguntung-kan dalam lingkungan yang akan menyebabkan kemerosotan kedudukan perusahaan. Pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis.
Jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun di masa depan. Dengan melakukan kedua analisis tersebut maka perusahaan dikenal dengan melakukan analisis SWOT (Kotler, 2010).
Tabel 2.1 Klasifikasi SWOT
Internal Environment External Environment 1. Strength (kekuatan)
2. Weakness (kelemahan)
1. Opportunity (peluang)
2. Threat (ancaman) Sumber : Soekartawi, 2000.
Membuat keputusan untuk memilih alternatif strategi dilakukan setelah perusahaan mengetahui dahulu posisi perusahaan untuk kondisi sekarang berada pada kuadran sebelah mana sehingga strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling tepat karena sesuai dengan kondisi internal dan eksternal Posisi perusahaan dapat dikelompokkan dalam empat kuadran, yaitu kuadran I, II, III dan IV. Pada kuadran I strategi yang sesuai adalah strategi agresif, kuadran II strategi diversifikasi, kuadran III strategi turn around dan kuadran IV strategi defensive.
Gambar 2.2
Posisi perusahaan pada berbagai kondisi
Berbagai peluang
Faktor eksternal
Faktor internal
Berbagai ancaman Kuadran III (Mendukung strategi turn around)
Kuadran I (Mendukun g strategi agresif)
Kuadran IV (Mendukung strategi defensif)
Sumber : Rangkuti (2009 : 30)
Gambar 2.2 menunjukkan berbagai kemungkinan posisi suatu perusahaan dan tipe strategi yang sesuai. Dengan mengetahui posisi perusahaan pada kuadran yang tepat maka perusahaan dapat mengambil keputusan dengan lebih tepat, yaitu:
1. Jika posisi perusahaan berada pada kuadran I maka menandakan bahwa situasi ini sangat menguntungkan, perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan untuk perusahaan yang berada pada posisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
2. Perusahaan yang berada pada kuadran II berarti perusahaan menghadapi berbagai ancaman, perusahaan masih memiliki kekuatan internal. Strategi yang harus dilakukan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi.
3. Perusahaan yang berada pada kuadran III menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai peluang yang sangat besar, tetapi di lain pihak perusahaan memiliki kelemahan internal. Fokus yang harus di ambil oleh perusahaan adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
4. Posisi perusahaan pada kuadran IV menunjukkan bahwa peusahaan menghadapi situasi yang sangat tidak menguntungkan, dimana selain perusahaan menghadapi berbagai ancaman juga menghadapi kelemahan internal.
untuk menyusun faktor-faktor strategi perusahaan adalah Matriks SWOT (Rangkuti,2009:31).
Tabel 2.2 Matriks SWOT
Sum ber : Rangkuti ( 2009 : 31 )
Ket :
1. EFAS = Eksternal Strategic Factor Analysis 2. IFAS = Internal Strategic Factor Analysis 3. Strategi SO
Memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
4. Strategi ST
Menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman 5. Strategi WO
6. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar pijakan dalam penyusunan penelitian ini kegunaannya untuk mengetahui hasil yang telah dilakukan oleh penelitian terdahulu, sebagai berikut:
Tabel 2.3
Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu
No Nama Judul penelitian Variabel Hasil penelitian
1 Franky Napitupulu (2009)
Peranan analisis SWOT dalam meningkatkan daya saing pada PT Bussan Auto Finance Cabang Medan
Analisis SWOT Strenght
(kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Thtreats
(ancaman). Daya saing
Saat ini Auto Finance Cabang Medan belum memanfaatkan
peluang-peluang yang ada secara maksimal. Kelemahan dengan bobot tertinggi yang dimiliki Auto Finance Cabang Medan yang harus diperbaiki Auto Finance Cabang Medan berapa pada posisi menguntungkan yang berarti bahwa Auto Finance Cabang Medan mempunyai keunggulan kopetitif yang besar dalam perusahaan yang sedang tumbuh
2 Sovia Nora (2009)
Analisis SWOT sebagai strategi meningkatkan daya saing pada PT. Sanghiang
Analisis SWOT Strenght
(kekuatan), Weakness (kelemahan),
Analisis SWOT pada Kalbe Nutritionals
memang sudah
Perkasa (Kalbe Nutritionals) Medan
Opportunities (peluang), dan Thtreats
(ancaman). Strategi pemasaran
dalam meningkatkan volume penjualan, terutama pada
produk-produk baru.
Konsumen lebih mengetahui produk-produk lama padahal yang diharapkan perusahaan produk-produk baru dapat menyamakan volume penjualan produk lama dan menjadi produk yang unggul melalui perumudan strategi pemasaran
3 Sri Yati Prawitasari (2010)
Analisis SWOT Sebagai Dasar Perumusan
Strategi Pemasaran
Berdaya Saing (Studi pada Dealer Honda Tunggul Sakti di Semarang)
Faktor-faktor internal,
eksternal, posisi dan jenis usaha serta strategi perusahaan ini merupakan variabel
mandiri, yang berarti setiap variabel tidak dilakukan perbandingan, melainkan saling menjelaskan dan mempengaruhi variabel lain.
Strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan adalah Strategi Investasi, dimana posisi perusahaan berada di posisi aman dan jenis usahanya adalah usaha ideal. Perusahaan dapat menggunakan strategi perusahaan
sebelumnya dengan memperbaiki beberapa kelamahan perusahaan dan menghindari atau bertahan melawan ancaman perusahaan dengan menciptakan strategi yang lebih berdaya saing.
4 Hanna Nuariputri (2010)
Analisis SWOT terhadap
penetapan strategi pemasaran pada pt. Kusumahadi santosa di karanganyar (studi pada divisi
SWOT (Strengths, Weaknesess, Opportunities, dan Threaths) Strategi
pemasaran
Berdasarkan analisis SWOT, diketahui bahwa PT. Kusumaha di Santosa berada pada posisi Strength – Opportunity (SO),
dimana PT.
pemasaran I Lokal)
berada pada tahap Growth Strategy (Tahap Pertumbuhan ) dengan
menggunakan
kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal yang ada. 5 Fandi Ahmad
Munadi (2011)
Analisis Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Penjualan
Kendaraan Motor
pada CV
Turangga Mas Motor
Analisis SWOT menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman dan Penjualan
SWOT diketahui strategi SO yang dapat digunakan adalah membuka lokasi baru, dan memberikan potongan penjualan yang lebih besar jika konsumen melakukan pembelian ulang. Strategi WO yang dapat digunakan adalah dengan memberikan bonus secara intensif kepada pegawai untuk menambah motivasi
pegawai dan
menambah tenaga pemasaran. Strategi ST yang dapat digunakan adalah dengan terus meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan
dan dengan
membangun gudang tempat penyimpanan motor-motor suzuki yang siap dijual. Strategi WT yang dapat digunakan adalah dengan terus meningkatkan
pengeluaran biayanya 6 Reny Maulidia
Rahmat (2012)
Analisis Strategi Pemasaran Pada PT. Koko Jaya Prima Makassar
SWOT (Strengths, Weaknesess, Opportunities, dan Threaths) Strategi
pemasaran
Matriks SWOT maka dapat disimpulkan beberapa
pengembangan melalui pertimbangan faktor internal dan eksternal perusahaan yang dapat bermanfaat bagi kemajuan PT. Koko Jaya Prima
7 Choirunnisak (2012)
Penerapan
Analisis SWOT Dalam Strategi Pemasaran
Produk Tabungan Pada Bmi Cabang Pembantu
Magelang
Analisis SWOT Strenght
(kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Thtreats
(ancaman). Strategi pemasaran
Strategi pemasaran khususnya pemasaran produk tabungan yang diterapkan oleh BMI Cabang Pembantu Magelang meliputi beberapa strategi, yakni strategi jemput bola, membangun jaringan, memberikan servise excellent, dan memberikan fasilitas yang memuaskan untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan nasabah, sehingga nasabah yang ada tidak akan lari dari bank
8 Ainur Rofi’ah (2013)
Analisis SWOT dan strategi pemasaran produk Simpanan wadiah di BMT NU sejahtera semarang SWOT (Strengths, Weaknesess, Opportunities, dan Threaths) Strategi
pemasaran
Hasil analisis SWOT, berdasarkan
Internal – Eksternal matrik (IE Matrik),
BMT NU
SEJAHTERA
Semarang berada dengan nilai total skor IFAS sebesar 3,00 berarti posisi internal perusahaan kuat, sedangkan EFAS dengan skor 2,60 diartikan bahwa perusahaan sedikit di atas
usahanya menjalankan strategi yang memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman yang muncul. Tampak bahwa dalam faktor internal dan eksternal, strategi yang sesuai bagi BMT yaitu strategi stabilitas 9 Nur AfrillitaT.
(2013)
Analisis SWOT dalam
menentukan strategi
pemasaran sepeda motor pada PT. Samekarindo
Indah di
Samarinda
Lingkungan Eksternal Lingkungan Internal
PT. Samekarindo indah memiliki kelemahan antara lain, perbedaan harga spare part Suzuki dengan produk lain, promosi yang kurang gencar, varian di masing-masing jenis produk masih kurang. Peluang-peluang yang dimiliki dengan melihat kebutuhan akan kendaraan roda dua yang semakin tinggi, pola perilaku dan selera konsumen
yang semakin
berkembang, teknologi dan selera konsumen Samarinda yang semakin berkembang. Ancaman yang datang dari luar sangat diperhatikan oleh PT. Samekarindo Indah
karena akan
berpengaruh dengan tingkat penjualan dan akan kehilangan pelanggan baik konsumen
10 Fitra Aditya Akbar (2014)
Analisis strategi pemasaran
Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Ponorogo dengan
Faktor internal (kekuatan dan kelemahan) Faktor eksternal (peluang dan ancaman)
Faktor internal yang mendukung
menggunakan Analisis SWOT
Strategi pemasaran
strategis. Faktor ini akan lebih kuat jika didukung fasilitas yang memadai serta lingkungan pergaulan yang menyenangkan Faktor eksternal yang mendukung
pelaksanaan strategi pemasaran FEUMP adalah hubungan baik dengan masyarakat, banyaknya tamatan
SMA/SMK, dan
kebijakan otonomi
kampus dari
pemerintah yang justru membuat FEUMP semakin
kokoh dalam
kemandirian. Strategi pemasaran berdaya saing hubungan dengan analisis SWOT yang dapat diterapkan oleh FEUMP adalah: Strategi stabilitas 11 Renol
Fernanda (2014)
Penggunaan analisis SWOT untuk
menentukan strategi pemasaran
relasional pada perusahaan
kerupuk sanjai dunsanak kito payakumbuh
Analisis SWOT yaitu merupakan Kekuatan
(Strengths), Kelemahan (Weakness), Peluang
(Opportunities) dan Ancaman (Threats) dan sebagai daya saing
2.3 Kerangka Konseptual
Didunia bisnis di Indonesia timbul begitu banyak persaingan dibidang usaha dan industri. Banyak terjadi perubahan dan ketidakpastian dilingkungan perusahaan. Keadaan ini memaksa perusahaan untuk lebih baik dalam merencanakan dan merumuskan strategi bersaing, agar bertahan dalam pusar persaingan masa kini, dengan cara memperhatikan perubahan-perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi kinerja pemasaran perusahaan. Oleh sebab itu perlu bagi perusahaan melakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Oppurtunity, and Threat) dalam menentukan strategi pemasaran. Dimana analisis ini terdiri dari 2 variabel analisis, yaitu analisis faktor internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan, dan analisisi eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman. Analisis yang dilakukan ini memungkinkan perusahaan mengetahui posisi bersaing serta memilih strategi pemasaran yang paling tepat pada situasi tersebut.
Secara skematis kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 2.3
Gambar 2.3 Kerangka Konseptual Faktor internal
perusahaan
Faktor eksternal perusahaan Analisis