• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG

Manusia memiliki sifat dasar yaitu sebagai mahluk sosial artinya mahluk yang selalu tergantung dengan manusia lainnya, saling membutuhkan, senantiasa berhubungan satu sama lain dan membentuk kelompok atau biasa disebut dengan masyarakat, artinya kumpulan atau kelompok orang-orang (jamak) manusia (pria atau wanita atau anak-anak) secara bersama dalam satu area.

Manusia sebagai mahluk sosial senantiasa berinteraksi satu sama lain. Salah satu tujuan interaksi itu sendiri adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Istilah bisnis sangat relevan dengan kebutuhuan dasar manusia. Sedangkan pengertian bisnis itu sendiri adalah suatu aktifitas komersil yang melibatkan dua pihak atau lebih dan meliputi beberapa kegiatan seperti perdagangan, investasi, pertukaran, mata pencarian dan persaingan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mencari laba atau keuntungan.

Seiring dengan perkembangan zaman, definisi dari bisnis juga semakin berkembang berubah ke arah satu bentuk aktivitas yang berhubungan dengan suatu objek atau penyediaan komoditas baik dalam bentuk barang ataupun jasa dan berhubungan langsung dengan kegiatan komersil, keuangan, dan aktifitas industri. Begitu juga kegiatannya, bisnis tidak hanya dilakukan di satu tempat dan melibatkan beberapa pihak. Pada dasarnya, kegiatan ini berkembang seiring berkembangnya teknologi, terutama di bidang transportrasi, telekomunikasi dan lain-lain. Hal ini tentu saja memudahkan aktivitas manusia terutama dalam kegiatan perdagangan dan bisnis lainnya.

Pertumbuhan perekonomian suatu kota sangat identik dengan perkembangan bisnis di dalamnya. Perkembangan perekonomian yang positif di kota-kota besar akhir-akhir ini menarik banyak pebisnis maupun wisatawan. Para pebisnis atau investor berdatangan seiring dengan menguatnya iklim usaha dan bisnis yang baik dan terkadang, aktivitas seperti ini mengharuskan pelakunya untuk selalu berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lain, dari satu kota ke kota lain baik untuk jangka waktu yang lama atau hanya sementara saja. Kota Bandung, salah satu dari kota besar di indonesia, merupakan kota yang sedang berkembang dalam berbagai bidang. Kondisi geografis yang menguntungkan, berada daerah yang sejuk, dengan udara pegunungannya banyak menarik wisatawan untuk berkunjung. Selain itu juga

(2)

letaknya yang relatif dekat dengan kota-kota besar lainnya, seperti Jakarta, Bogor, Sumedang dan lainnya membuat Kota Bandung salah satu kota tujuan wisata yang diperhitungkan.

1.2

PERUMUSAN MASALAH

Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang mempersiapkan dirinya untuk menghadapi era globlalisasi. Untuk menghadapi tantangan yang dihadapi ini, diperlukan satu rencana dan strategi agar terjadi kemajuan di segala bidang terutama aspek ekonomi, yang sangat relevan dengan kesejahteraan rakyat.

Indonesia memiliki banyak peluang dan potensi bisnis yang apabila diolah secara professional akan meningkatkan kualitas hidup rakyat. Selain itu juga iklim perkonomian yang mendukung serta kejelasan regulasi yang mengaturnya banyak menarik para investor dari luar untuk ikut serta dalam dunia bisnis Indonesia. Karena itu, diperlukan satu fasilitas terintegrasi yang dapat mendukung kegiatan ini. Tujuan dari pengadaan fasilitas ini adalah untuk:

1. Mempersiapkan Indonesia sebagai negara yang terbuka dengan berbagai isu perekonomian dunia dan globalisasi dari segi persiapan pengadaan infrastruktur penunjangnya.

2. Memberikan fasilitas terpadu yang dapat mengakomodir kebutuhuan para pelaku ekonomi dan bisnis dalam bidang profesinya maupun kegiatan lainnya seperti kesehatan dan hiburannya.

Sedangkan permasalahan utama yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana cara menciptakan satu fasilitas terpadu yang mampu mendukung kegiatan profesi sekaligus fasilitas peristirahatan yang cocok bagi para pelaku bisnis dalam rangka memajukan perekonomian nasional, mengingat dua fasilitas tersebut adalah dua fasilitas yang memiliki sifat dan kebutuhan yang bertentangan”.

1.3

BATASAN MASALAH

Dasar pembatasan yang akan digunakan di dalam fasilitas ini :

1. Batasan Golongan Ekonomi Pengguna

Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak keragaman dalam setiap aspeknya, seperti budaya, agama, sosial dan juga aspek perekonomian. Untuk mengatasi berbagai perbedaan tersebut diperlukan pemikiran khusus mengenai kalangan atau golongan yang sangat cocok permasalahan yang dibahas. Dalam kasus ini, golongan yang akan penulis batasi

(3)

adalah pada golongan ekonomi tingkat menengah ke atas. Hal ini sangat penting karena berperan langsung dalam pengambilan keputusan dan proses perancangan yang akan dihadapi.

2. Batasan Golongan Profesi

Golongan profesi yang akan saya batasi adalah golongan profesional kalangan eksekutif (golongan setingkat manager dan direktur). Pembatasan ini berdasarkan atas pertimbangan sebagai berikut :

• Kalangan bisnis yang seringkali mengadakan perjalanan bisnis dalam jangka pendek adalah kalangan tersebut.

• Kalangan ini memiliki kebutuhan khusus dan spesifik, berkaitan dengan pekerjaan dan tanggung jawab yang dihadapi dalam profesinya.

• Kalangan profesional memiliki tanggung jawab yang besar terhadap perusahaan atau organisasi dimana dia bekerja, sehingga seringkali mereka harus mengambil tindakan dan keputusan yang terkadang berat dan mendadak. Sehingga perlu penanganan pelayanan yang ekstra.

• Karena tanggung jawab tersebut, kalangan ini memiliki potensi tingkat stress yang lebih tinggi dibandingkan kalangan lainnya. Diperlukan satu penanganan khusus.

3. Batasan Usia

Batasan usia sangat dipengaruhi oleh batasan golongan profesi. Seperti yang dikutip dari majalah Time:

“Pria dan wanita berusia madya sekalipun mereka masih dibawah komando orang lain, namun mereka memahami bahwa mereka merupakan kelompok umur yang penuh tenaga dibandingkan dengan kelompok umur lain, mereka adalah pembawa norma dan pembuat keputusan, mereka hidup dalam suatu masyarakat yang sekalipun berorientasi ke masa muda, perlu dikendalikan oleh kelompok berusia madya”.

Maksud dari usia madya di atas adalah usia setengah baya dipandang sebagai usia antara 40 tahun sampai 60 tahun. Namun pada saat ini banyak sekali golongan-golongan yang usianya relaitf lebih muda tetapi memilki jabatan atau posisi dalam perusahaan yang cukup krusial, seperti misalnya jabatan manager atau bahkan direktur perusahaan tertentu. Kalangan ini biasa dikenal dengan istilah “eksekutif muda”. Oleh sebab itu pembatasan usia yang penulis ambil adalah usia antara 30 tahun sampai usia 60 tahun.

(4)

4. Batasan dalam Pendekatan Pelayanan

Batasan pendekatan pelayanan yang akan penulis ambil adalah didasarkan pada jenis kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan fisik atau jasmani dan kebutuhan mental atau rohani.

1.4

MANFAAT PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu:

UMUM

• Mengintegrasikan fasilitas bisnis dan infrastruktur kota dengan tempat peristirahatan yang nyaman dan kondusif.

• Menjadi tempat tujuan peristirahatan yang representatif. • Meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.

• Mendatangkan konsumen, yaitu wisatawan mancanegara, domestik dan lokal, para pelaku bisnis, dan peserta konferensi/acara khusus yang diadakan difasilitas tersebut. • Melengkapi fasilitas akomodasi berkualitas di kota Bandung

• Mewujudkan visi dan misi Kota Bandung dalam rangka menyambut era globalisasi

KHUSUS

• Mewujudkan suatu fasilitas akomodasi terpadu antara kegiatan bisnis dan penginapan berupa sebuah Bisnis Hotel yang nyaman dan representatif

• Menyediakan wadah, sarana dan fasilitas di daerah kota Bandung yang dapat menampung semua aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan bisnis dan santai yang dilakukan oleh para pengunjung hotel.

• Menciptakan ruang tinggal sementara yang nyaman, yang membuat pengunjung mudah beradaptasi dengan kota yang dikunjungi. Sekaligus mengurangi citra kota yang terkenal semrawut dan padat.

• Mewujudkan suatu fasilitas akomodasi berupa hotel yang dapat mengolah potensi-potensi yang ada baik potensi-potensi ekonomi maupun wisata dan budaya. Sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara interior hotel dengan lingkungan kota disekitarnya. • Menciptakan image yang positif akan kultur dan kebudayaan setempat, melalui

pelayanan, kemudahan fasilitas dan penerapan desain.

Manfaat yang didapat dari penelitian desain proyek ini adalah memberikan sumbangan pengetahuan bagi masyarakat tentang karakteristik pelaku bisnis sebagai penguna dan fokus

(5)

utama perancangan sebuah fasilitas penunjang segala kegiatan, serta peran serta interior yang berpengaruh terhadap kondisi psikologis dan pola perilaku penggunanya. Hasil dari penelitian ini juga bermanfaat untuk memberikan wacana tentang lingkungan interior yang sesuai dengan kondisi fisik dan psikis para pelaku bisnis disamping membuktikan bahwa aspek sosial, budaya, dan psikologis juga sangat berperan dalam sebuah perancangan interior.

Sedangkan manfaat penelitian desain ini bagi penulis sendiri adalah untuk mengetahui lebih jauh tentang data kebutuhan pengguna fasilitas yang akan dirancang sehingga didapatkan solusi dalam bentuk program fasilitas dan desain yang sesuai dan dapat menjawab permasalahan yang muncul.

1.5

METODE PENELITIAN

1. Studi literature

Pengumpulan data dilakukan melalui buku-buku dan website terkait dengan tujuan untuk mencari bahasan tentang:

• Definisi tentang manusia, psikologi manusia, serta karakteristik khusus manusia

• Mengetahui tentang karakteristik pebisnis secara umum serta perilakunya • Mengetahui bisnis secara umum serta isu-isu terkait

• Mengetahui definisi hospitality secara umum dan khusus

• Mengetahui jenis-jenis hospitality dan bagaimana menciptakan satu lingkungan binaan khusus yang cocok terutama bagi pelaku bisnis

2. Survey lapangan

Pengumpulan data dengan melalui pegamatan langsung kepada contoh proyek yang sudah ada.

3. Studi banding

Perbandingan dari beberapa kasus sejenis 4. Wawancara langsung

Pengumpulan data langsung dari pelaku bisnis, pelaku perhotelan dan dari artikel-artikel terkait.

(6)

1.6

SISTEMATIKA PENULISAN

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam pendahuluan terdapat uraian tentang latar belakang penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, identifikasi masalah, metode penelitian, dan tahap pembahasan.

BAB 2. TINJAUAN TEORITIS MAN, BUSINESS DAN STAY

Pembahasan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan antara lain definisi dan pengertian manusia secara umum, karakteristik dan jenis-jenis bisnis, isu-isu yang berkaitan dengan perekonomian dan kaitannya dalam dunia bisnis, tinjauan karakteristik pengguna, serta tinjauan tentang hospitality.

BAB 3. ANALISA DAN TINJAUAN STUDI LAPANGAN

Pembahasan mengenai masalah yang muncul dalam perancangan proyek Business Hotel antara lain masalah fisik, pengguna, eksternal, dan kriteria konsep arsitektur. Juga pembahasan mengenai tinjauan manusia dalam ruang, tinjauan tentang stay and working environment, teori perancangan dan desain bisnis hotel menyangkut aspek interior dan arsitekturnya, studi lapangan yang dilakukan pada fasilitas sejenis, serta analisa yang didapat dari perbandingan data teori dan survey.

BAB 4. TINJAUAN DESKRIPSI PROYEK

Pembahasan mengenai tinjauan deskriptif tentang kasus desain yang dipilih, program dari proyek yang direncanakan antara lain analisa aktivitas pengguna, analisa karakteristik pengguna, analisa kebutuhan ruang, analisa arsitektural terkait dan diagram-diagram flow aktifitas.

BAB 5. KONSEP PERANCANGAN

Pembahasan mengenai konsep umum perancangan proyek, meliputi pendekatan konsep desain, dan konsep desain yang diterapkan berupa konsep citra, konsep fungsi, konsep psikologis, konsep bentuk, konsep warna, konsep material, konsep sirkulasi, konsep furniture, konsep pencahayaan, konsep penghawaan, konsep utilitas, konsep keamanan dan keselamatan serta konsep ergonomi dan antropometri.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan permasalahan yang ada dari adanya dana masjid yang dipertanggungjawabkan agar dapat memenuhi syarat amanah maka perlu sebuah langkah untuk dapat merealisasikannya

pendidikan rumah tangga miskin di Kelurahan Binuang Kampung Dalam Kecamatan Pauh Kota Padang, 2) Pekerjaan rumah tangga miskin di Kelurahan Binuang Kampung Dalam

Jika sebelum adanya sistem pendukung kreatifitas rata-rata ide yang dihasilkan setiap sesi pertemuan R&D adalah 5 ide, maka kini untuk setiap pertemuan R&D

manual, namun salah. Pilih ulang jenis jaringan berdasarkan jenis SIM/USIM card yang digunakan. Terkoneksi ke Internet, namun tidak bias membuka halaman website apa pun.

Untuk itu guna mengantisipasi akan adanya kegagalan proses maka PT.XYZ menerapkan Quality management System ISO/TS 16949 dengan tools yang digunakan seperti FMEA (

Dengan hasil penelitian ini dapat dilihat keakuratan diagnostik potong beku, sitologi imprint intraoperasi, dan gambaran USG pada pasien dengan diagnosa tumor ovarium untuk

Terkait dengan hal tersebut di atas, maka telaah kurikulum menjadi salah satu parameter akademik yang senantiasa perlu dilakukan sehingga tingkat kompetensi mahasiswa