• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Pada Proyek Akhir ini PLC yang digunakan merupakan salah satu jenis PLC baru yang dimiliki oleh institusi Politeknik Negeri Bandung. Dengan adanya pembuatan perangkat keras simulator

dapat membantu mahasiswa dan para secara nyata.

PLC Festo ini merupakan jenis PLC yang bisa digunakan pada aplikasi sehari-hari. Selain PLC tersebut disediakan juga beberapa modul perangkat keras praktikum yang dapat disimulasikan dengan menggunakan pera

veep dan perangkat keras tersebut berbentuk easy port. Easy port yang dimiliki merupakan tipe easy port yang menggunakan USB sebagai penghubung antara PLC tersebut dengan Komputer (PC).

Easy veep adalah perangkat lunak yang digunakan untuk dari PLC FESTO, didalam easy veep ini tedapat modul FESTO FEC 34.

PLC Festo ini merupakan salah satu alat yang dipersiapkan Politeknik Negeri Bandung

POLBAN, jadi dengan adanya Perangkat Keras Simulator Hotwater Tank Pada Easy Veep 2.1 Berbasis PLC Festo mahasiswa tidak hanya dapat mensimulasikan tetapi dapat menerapkan hasil pembelajaran PLC langsung pada aplikasi perangkat keras. Materi yang dibahas yaitu PL

relay, solenoide valve, pompa air, IC LM35 dan perangkat lunak (software).

Pada Proyek Akhir ini PLC yang digunakan merupakan salah satu jenis PLC baru yang dimiliki oleh institusi Politeknik Negeri Bandung. Dengan adanya pembuatan perangkat keras simulator Hotwater Tank Easy Veep 2.1

dapat membantu mahasiswa dan para trainer untuk mempelajari PLC FESTO

PLC Festo ini merupakan jenis PLC yang bisa digunakan pada aplikasi hari. Selain PLC tersebut disediakan juga beberapa modul perangkat keras praktikum yang dapat disimulasikan dengan menggunakan perangkat lunak easy veep dan perangkat keras tersebut berbentuk easy port. Easy port yang dimiliki merupakan tipe easy port yang menggunakan USB sebagai penghubung antara PLC tersebut dengan Komputer (PC).

Easy veep adalah perangkat lunak yang digunakan untuk

dari PLC FESTO, didalam easy veep ini tedapat modul-modul aplikasi dari

PLC Festo ini merupakan salah satu alat yang dipersiapkan

Politeknik Negeri Bandung sebagai bahan ajar untuk praktikum di UPT PLC jadi dengan adanya Perangkat Keras Simulator Hotwater Tank Pada Easy Veep 2.1 Berbasis PLC Festo mahasiswa tidak hanya dapat mensimulasikan tetapi dapat menerapkan hasil pembelajaran PLC langsung pada aplikasi Materi yang dibahas yaitu PLC, PLC FESTO, Easy Veep 2.1, relay, solenoide valve, pompa air, IC LM35 dan perangkat lunak (software).

Pada Proyek Akhir ini PLC yang digunakan merupakan salah satu jenis PLC baru yang dimiliki oleh institusi Politeknik Negeri Bandung. Dengan adanya Hotwater Tank Easy Veep 2.1 diharapkan trainer untuk mempelajari PLC FESTO

PLC Festo ini merupakan jenis PLC yang bisa digunakan pada aplikasi hari. Selain PLC tersebut disediakan juga beberapa modul perangkat keras ngkat lunak easy veep dan perangkat keras tersebut berbentuk easy port. Easy port yang dimiliki merupakan tipe easy port yang menggunakan USB sebagai penghubung antara

bahan simulator modul aplikasi dari

PLC Festo ini merupakan salah satu alat yang dipersiapkan oleh institusi praktikum di UPT PLC jadi dengan adanya Perangkat Keras Simulator Hotwater Tank Pada Easy Veep 2.1 Berbasis PLC Festo mahasiswa tidak hanya dapat mensimulasikan tetapi dapat menerapkan hasil pembelajaran PLC langsung pada aplikasi C, PLC FESTO, Easy Veep 2.1, relay, solenoide valve, pompa air, IC LM35 dan perangkat lunak (software).

           

(2)

2.2 Easy Veep

2.2.1 Pengenalan Easy Veep

Easy Veep adalah sebuah softwere yang dirancang sedemikian rupa agar menyerupai dengan plant aslinya oleh festo didactic

simulasi dari proyek yang telah dibuat di PLC FESTO tersebut. Dengan simulator ini maka hardwere yang berupa plant

2dimensi ini yang dirancang nyata dan atraktif.

Untuk menggunakan

 Sebuah PC dengan OS windows 95 atau yang lebih tinggi

 PLC dengan 24 Vdc yang bisa dipakai sebagai interface ke komputer  Easy Veep

komputer (PC)

2.2.2 Hot Water Tank Easy Veep

Bagian ini adalah simulasi diantara banyak simulasi yang ada dalam Veep yaitu membahas dan dapat dipelajari contoh

Water Tank adalah modul tangki yang menggunakan air pada pipa yang berfungsi sebagai jalur penghubung antar air dengan tangki. Modul ini akan mengatur alur jumlah air dan memanaskannya serta apabila air mencapai suhu yang telah ditentukan oleh pemogram maka air itu

Easy Veep

adalah sebuah softwere yang dirancang sedemikian rupa agar menyerupai dengan plant aslinya oleh festo didactic system dengan tujuan sebagai simulasi dari proyek yang telah dibuat di PLC FESTO tersebut. Dengan simulator ini maka hardwere yang berupa plant dapat digantikan menggunakan simulasi 2dimensi ini yang dirancang nyata dan atraktif.

Untuk menggunakan Easy Veep ini membutuhkan :

Sebuah PC dengan OS windows 95 atau yang lebih tinggi

PLC dengan 24 Vdc yang bisa dipakai sebagai interface ke komputer sy Veep interface untuk menghubungkan antara PLC dengan komputer (PC)

Hot Water Tank Easy Veep

Bagian ini adalah simulasi diantara banyak simulasi yang ada dalam yaitu membahas dan dapat dipelajari contoh-contoh penggunaannya.

adalah modul tangki yang menggunakan air pada pipa yang berfungsi sebagai jalur penghubung antar air dengan tangki. Modul ini akan mengatur alur jumlah air dan memanaskannya serta apabila air mencapai suhu yang telah ditentukan oleh pemogram maka air itu dapat dikeluarkan secara otomatis.

adalah sebuah softwere yang dirancang sedemikian rupa agar dengan tujuan sebagai simulasi dari proyek yang telah dibuat di PLC FESTO tersebut. Dengan simulator dapat digantikan menggunakan simulasi

Sebuah PC dengan OS windows 95 atau yang lebih tinggi

PLC dengan 24 Vdc yang bisa dipakai sebagai interface ke komputer interface untuk menghubungkan antara PLC dengan

Bagian ini adalah simulasi diantara banyak simulasi yang ada dalam Easy contoh penggunaannya. Hot adalah modul tangki yang menggunakan air pada pipa yang berfungsi sebagai jalur penghubung antar air dengan tangki. Modul ini akan mengatur alur jumlah air dan memanaskannya serta apabila air mencapai suhu yang telah

dapat dikeluarkan secara otomatis.                  

(3)

Gambar 2.1

2.3 Pengenalan PLC

Dalam bidang industri penggunaan mesin otomatis dan pemrosesa otomatis merupakan hal

elektromekanik dengan menggunakan relay

diantarnya kontak-kontak tersebut akan rusak karena panas atau terbakar atau karena hubungan singkat (

cukkup besar saat instalasi, pemeliharaan dan modifikasi dari sistem yang telah dibuat jia kemudian diperlukan modifikasi.

Dengan menggunakan

dapat di atasi, karena sistem PLC mengintegrasikan

yang berdiri sendiri menjadi satu sistem kendali terpadu dan dengan mudah untuk merenvasi tanpa harus merubah instrument yang ada. Adapun sistem kontrol

Gambar 2.1 Tampilan Hot Water Tank Pada Easy Veep

Pengenalan PLC

Dalam bidang industri penggunaan mesin otomatis dan pemrosesa

otomatis merupakan hal yang semestinya. Sistem pengontrolan dengan elektromekanik dengan menggunakan relay-relay mempunyai banyak kelemahan kontak tersebut akan rusak karena panas atau terbakar atau bungan singkat (short circuit), selain itu dibutuhkan pula biaya yang cukkup besar saat instalasi, pemeliharaan dan modifikasi dari sistem yang telah dibuat jia kemudian diperlukan modifikasi.

Dengan menggunakan Programmable Logic Control (PLC) hal

dapat di atasi, karena sistem PLC mengintegrasikan berbagai macam komponen yang berdiri sendiri menjadi satu sistem kendali terpadu dan dengan mudah untuk merenvasi tanpa harus merubah instrument yang ada. Adapun sistem kontrol

Easy Veep

Dalam bidang industri penggunaan mesin otomatis dan pemrosesan secara yang semestinya. Sistem pengontrolan dengan relay mempunyai banyak kelemahan kontak tersebut akan rusak karena panas atau terbakar atau n pula biaya yang cukkup besar saat instalasi, pemeliharaan dan modifikasi dari sistem yang telah

(PLC) hal-hal ini berbagai macam komponen yang berdiri sendiri menjadi satu sistem kendali terpadu dan dengan mudah untuk merenvasi tanpa harus merubah instrument yang ada. Adapun sistem kontrol            

(4)

 Pemograman y

 Perubahan program tanpa harus merubah sistem secara keseluruhan.  Lebih kecil dalam ukuran, dan dapat di

dengan kontrol relay.

 Biaya perawatan yang murah dan mudah.

Programmable Logic Control

1969 oleh Richard E. Morley yang merupakan pendiri dari Sistem komunikasi pada PLC menggunakan sinyal biner dengan sinyal ini PLC mempunyai keuntungan bahwa sinyal i

dalam kontrol program yang diproses secara digital dan disimpan dalam memori elektronik. Sinyal inilah yang digunakan sebagai sinyal kontrol untuk mengendalikan aktuator.

Alat ini mempunyai kemampuan

melaksanakan fungsi kendali atau melaksanakan suatu perintah kerja yang sekuensial, perhitungan aritmatik, pemrosesan numerik, sarana komunikasi dari suatu proses. PLC adalah elemen sistem kendali yang fungsi pengendalianya dapat diprogram sesuai dengan keb

dengan operator, dengan modul

channel analog I/O, berkomunikasi dengan computer atau PLC lain, juga dapat mentransmisikan data untuk keperluan pengontrolan jarak jauh (remote

Programmable Logic Control (PLC) memiliki fungsi dan kegunaan yang dapat di katakan hampir tidak terbatas. Tapi dalam prakteknya fungsi dari PLC dapat dibagi secara umum dan secara khusus.

Secara umum fungsi dari PLC adalah sebagai berikut : 1. Kontrol Sekuensial

PLC memproses input berupa sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemprosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step/langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam

Pemograman yang sederhana

Perubahan program tanpa harus merubah sistem secara keseluruhan.

ecil dalam ukuran, dan dapat diandalkan kinerjanya dibandingkan dengan kontrol relay.

Biaya perawatan yang murah dan mudah.

Programmable Logic Control (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun 1969 oleh Richard E. Morley yang merupakan pendiri dari Modicon Corporation Sistem komunikasi pada PLC menggunakan sinyal biner (logic on

dengan sinyal ini PLC mempunyai keuntungan bahwa sinyal ini dapat digunakan dalam kontrol program yang diproses secara digital dan disimpan dalam memori elektronik. Sinyal inilah yang digunakan sebagai sinyal kontrol untuk mengendalikan aktuator.

at ini mempunyai kemampuan menyimpan

instruksi-elaksanakan fungsi kendali atau minstruksi-elaksanakan suatu perintah kerja yang sekuensial, perhitungan aritmatik, pemrosesan numerik, sarana komunikasi dari suatu proses. PLC adalah elemen sistem kendali yang fungsi pengendalianya dapat diprogram sesuai dengan kebutuhan. PLC telah mampu berkomunikasi dengan operator, dengan modul-modul kendali tertentu PID kontroler, multi

I/O, berkomunikasi dengan computer atau PLC lain, juga dapat mentransmisikan data untuk keperluan pengontrolan jarak jauh (remote

Programmable Logic Control (PLC) memiliki fungsi dan kegunaan yang dapat di katakan hampir tidak terbatas. Tapi dalam prakteknya fungsi dari PLC dapat dibagi secara umum dan secara khusus.

um fungsi dari PLC adalah sebagai berikut : uensial

PLC memproses input berupa sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemprosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step/langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam

Perubahan program tanpa harus merubah sistem secara keseluruhan.

andalkan kinerjanya dibandingkan

(PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun Modicon Corporation. (logic on-off), sehingga

ni dapat digunakan dalam kontrol program yang diproses secara digital dan disimpan dalam memori elektronik. Sinyal inilah yang digunakan sebagai sinyal kontrol untuk

-instruksi untuk elaksanakan fungsi kendali atau melaksanakan suatu perintah kerja yang sekuensial, perhitungan aritmatik, pemrosesan numerik, sarana komunikasi dari suatu proses. PLC adalah elemen sistem kendali yang fungsi pengendalianya utuhan. PLC telah mampu berkomunikasi kontroler, multi-I/O, berkomunikasi dengan computer atau PLC lain, juga dapat mentransmisikan data untuk keperluan pengontrolan jarak jauh (remote).

Programmable Logic Control (PLC) memiliki fungsi dan kegunaan yang dapat di katakan hampir tidak terbatas. Tapi dalam prakteknya fungsi dari PLC

PLC memproses input berupa sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemprosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step/langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam                  

(5)

tampilan yang mudah di

operator untuk memudahkan mengambil tindakan selanjutnya ataupun PLC itu sendiri sudah diprogram untuk otomatis bila sistem tersebut melebihi batas nilai tertentu maka akan mengambil tindakan yang diperlukan se

proses yang dikontrol.

Keuntungan dari PLC antara lain :

 Mudah untuk memprogramdan mengubah program sesuai kebutuhan

 Pengkabelan relatif lebih sederhana untuk sistem yang kompleks  Mempunyai ukuran yang kompak dan praktis serta bersifal

modul dan fleksible untuk diinstaal di lapangan industri  Aplikasi Universal

 Relatif lebih sedikit menggunakan komponen  Konsumsi daya relatif rendah

 Pemeliharaan dan perbaikan yang mudah a sistem

2.4 Perangkat PLC

Pada dasarnya

komputer yaitu berbasiskan mikroprosessor. Komponen dasar PLC adalah sebagai berikut :

1. Central Proscessing/Controlling Unit Central Proscessing/Controlling Unit

pusat yang mengendalikan serta mengawasi operasi dan sistem

ah dimengerti manusia sehingga dapat memberikan pesan pada operator untuk memudahkan mengambil tindakan selanjutnya ataupun PLC itu sendiri sudah diprogram untuk otomatis bila sistem tersebut melebihi batas nilai tertentu maka akan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol.

Keuntungan dari PLC antara lain :

Mudah untuk memprogramdan mengubah program sesuai kebutuhan

Pengkabelan relatif lebih sederhana untuk sistem yang kompleks Mempunyai ukuran yang kompak dan praktis serta bersifal modul dan fleksible untuk diinstaal di lapangan industri

Aplikasi Universal

Relatif lebih sedikit menggunakan komponen Konsumsi daya relatif rendah

Pemeliharaan dan perbaikan yang mudah apabila terjadi kesalahan

Perangkat PLC

Pada dasarnya PLC mempunya struktur atau sistem yang mirip dengan komputer yaitu berbasiskan mikroprosessor. Komponen dasar PLC adalah sebagai

Central Proscessing/Controlling Unit

Central Proscessing/Controlling Unit (CCU) berfungsi sebagai otak atau g mengendalikan serta mengawasi operasi dan sistem

sehingga dapat memberikan pesan pada operator untuk memudahkan mengambil tindakan selanjutnya ataupun PLC itu sendiri sudah diprogram untuk otomatis bila sistem tersebut melebihi batas nilai hubungan dengan

Mudah untuk memprogramdan mengubah program sesuai

Pengkabelan relatif lebih sederhana untuk sistem yang kompleks Mempunyai ukuran yang kompak dan praktis serta bersifal multi-modul dan fleksible untuk diinstaal di lapangan industri

pabila terjadi kesalahan

PLC mempunya struktur atau sistem yang mirip dengan komputer yaitu berbasiskan mikroprosessor. Komponen dasar PLC adalah sebagai

(CCU) berfungsi sebagai otak atau g mengendalikan serta mengawasi operasi dan sistem pengolah data            

(6)

2. Struktur input/output

Modul input/output dari PLC adalah sistem luar, maka PLC mampu mengendalikan

memiliki alamat tersendiri yang akan digunakan pada program. mempunyai karakeristik yang berbeda

nya. Modul input PLC berhubungan dengan elemen sensor yang memberikan informasi keadaan proses. Sinyal informasi ini akan diolah sesuai dengan program yang telah dibuat oleh CCU. Modul output PLC berhubungan dengan elemen actuator yang akan memberikan aksi kendali kepada plant.

3. Program device

Program device ini adalah sistem yang terinteraksi dengan pemakai. Jadi, alat ini memudahkan pemakai untuk meprogram dan mengubah program PLC. Alat ini dapat berupa hand held programm

kecil untuk memasukan program. Apabila PLC tersebut sudah terprogram, maka alat ini tidak diperlukan lagi dan PLC akan bekerja secara mandiri.

2.5 Pemograman PLC Festo Didactic

Pada dasarnya setiap PLC memiliki

tersendiri, namun memiliki prinsip yang sama yaitu dengan ladder d intruction list dan func

2.5.1 Ladder Diagram

Disebut ladder diagram karena teknik pemrograman ini menggunakan diagram yang bentuknya mirip sepe

ladder diagram ini adalah teknik yang paling populer karena sudah banyak digunakan dalam penggambaran rangkaian control dengan menggunakan relay dan kontaktor.

Struktur input/output

input/output dari PLC adalah sistem komunikasi PLC dengan dunia luar, maka PLC mampu mengendalikan dan mengawasi suatu proses. Tiap I/O

ki alamat tersendiri yang akan digunakan pada program.

mempunyai karakeristik yang berbeda-beda sesuai dengan jenis atau tipe PLC Modul input PLC berhubungan dengan elemen sensor yang memberikan informasi keadaan proses. Sinyal informasi ini akan diolah sesuai dengan program yang telah dibuat oleh CCU. Modul output PLC berhubungan dengan elemen actuator yang akan memberikan aksi kendali kepada plant.

Program device

Program device ini adalah sistem yang terinteraksi dengan pemakai. Jadi, alat ini memudahkan pemakai untuk meprogram dan mengubah program PLC. Alat ini dapat berupa hand held programmer/console berbentuk seperti kalkulator kecil untuk memasukan program. Apabila PLC tersebut sudah terprogram, maka alat ini tidak diperlukan lagi dan PLC akan bekerja secara mandiri.

Pemograman PLC Festo Didactic

Pada dasarnya setiap PLC memiliki karakteristik bahasa pemograman tersendiri, namun memiliki prinsip yang sama yaitu dengan ladder d

intruction list dan function chart.

Ladder Diagram

Disebut ladder diagram karena teknik pemrograman ini menggunakan diagram yang bentuknya mirip seperti tangga. Sistem penulisan program dengan ladder diagram ini adalah teknik yang paling populer karena sudah banyak digunakan dalam penggambaran rangkaian control dengan menggunakan relay komunikasi PLC dengan dunia suatu proses. Tiap I/O ki alamat tersendiri yang akan digunakan pada program. Unit I/O ini sesuai dengan jenis atau tipe PLC Modul input PLC berhubungan dengan elemen sensor yang memberikan informasi keadaan proses. Sinyal informasi ini akan diolah sesuai dengan program yang telah dibuat oleh CCU. Modul output PLC berhubungan dengan elemen

Program device ini adalah sistem yang terinteraksi dengan pemakai. Jadi, alat ini memudahkan pemakai untuk meprogram dan mengubah program PLC. er/console berbentuk seperti kalkulator kecil untuk memasukan program. Apabila PLC tersebut sudah terprogram, maka alat ini tidak diperlukan lagi dan PLC akan bekerja secara mandiri.

karakteristik bahasa pemograman tersendiri, namun memiliki prinsip yang sama yaitu dengan ladder diagram,

Disebut ladder diagram karena teknik pemrograman ini menggunakan rti tangga. Sistem penulisan program dengan ladder diagram ini adalah teknik yang paling populer karena sudah banyak digunakan dalam penggambaran rangkaian control dengan menggunakan relay                  

(7)

Pemograman ladder diagram

yaitu mengenali normally open dan normaly close. T

listrik sesuai dengan aksi yang diberikan. Berikut adalah simbol pada PLC:  Fungsi-fungsi Blok

PLC memiliki fungsi

dan turun), pemanfaatan register, operasi looping dan jumping, operasi aritmatik, operasi biner dan bit dll.

 Logika input

Normally Open (NO), saklar akan aktif jika diberi energized atau logika benar jika nilainya 1.

saklar akan aktif jika tidak diberi benar bila nilainya 0.

 Logika Output Hasil operasi logic

hasil operasi logika adalah 1, maka output tidak akan memberikan

Intruksi-intruksi yang terdapat pada Ladder diagram PLC

 Instruksi AND dan AND NOT

Jika terdapat instruksi LD dan setelahnya ada LD atau LD NOT dalam satu garis instruksi secara seri, maka instruksi LD yang kedua dan setelahnya menggunakan AND untuk kontak NO atau AND NOT untuk kontak NC. Gambar 2.2 akan menujukkan contoh instruksi AND dan AND NOT.

Gambar 2.2 Contoh Ladder Diagram

Pemograman ladder diagram pada dasarnya memiliki fungsi seperti relay yaitu mengenali normally open dan normaly close. Tampilan urutan kerja sinyal listrik sesuai dengan aksi yang diberikan. Berikut adalah simbol pada PLC:

fungsi Blok

fungsi-fungsi blok yang disediakan yaitu timer, Counter (naik dan turun), pemanfaatan register, operasi looping dan jumping, operasi aritmatik, operasi biner dan bit dll.

Logika input

Normally Open (NO), saklar akan aktif jika diberi tegangan

ergized atau logika benar jika nilainya 1. Namun apabila Normally Close (NC), saklar akan aktif jika tidak diberi tegangan atau input de-energized atau logika

Logika Output

Hasil operasi logic diinverskan dan ditransfer ke modul outp hasil operasi logika adalah 1, maka output tidak akan memberikan

intruksi yang terdapat pada Ladder diagram PLC

Instruksi AND dan AND NOT

Jika terdapat instruksi LD dan setelahnya ada LD atau LD NOT dalam satu ksi secara seri, maka instruksi LD yang kedua dan setelahnya menggunakan AND untuk kontak NO atau AND NOT untuk kontak NC. Gambar 2.2 akan menujukkan contoh instruksi AND dan AND NOT.

pada dasarnya memiliki fungsi seperti relay ampilan urutan kerja sinyal listrik sesuai dengan aksi yang diberikan. Berikut adalah simbol pada PLC:

fungsi blok yang disediakan yaitu timer, Counter (naik dan turun), pemanfaatan register, operasi looping dan jumping, operasi aritmatik,

tegangan atau input Normally Close (NC), energized atau logika

diinverskan dan ditransfer ke modul output. Jadi jika hasil operasi logika adalah 1, maka output tidak akan memberikan tegangan.

Jika terdapat instruksi LD dan setelahnya ada LD atau LD NOT dalam satu ksi secara seri, maka instruksi LD yang kedua dan setelahnya menggunakan AND untuk kontak NO atau AND NOT untuk kontak NC. Gambar            

(8)

Cara kerja dari

sisi paling kanan ingin diaktifkan, maka syaratnya yaitu ketiga kontak sebelumnya harus aktif secara bersamaan. Jika salah satu tidak aktif, maka instruksi tidak akan aktif.

 Instruksi LOAD (LD) dan LOAD NOT (LD NOT) Masing-masing

Contoh untuk instruksi

Kondisi awal untuk LD

adalah Normaly Close (NC). Kondisi k masih 0. Saat aktif, maka

 Instruksi OR dan OR NOT

Jika terdapat beberapa instruksi LD atau LD NOT yang terhubung secara parallel, maka untuk menyatukannya menggunakan instruksi OR atau OR NOT. Berikut adalah Gambar

NOT.

Gambar 2.3 Contoh instruksi AND dan AND NOT

Cara kerja dari instruksi diatas yaitu jika kotak instruksi yang terdapat pada sisi paling kanan ingin diaktifkan, maka syaratnya yaitu ketiga kontak sebelumnya harus aktif secara bersamaan. Jika salah satu tidak aktif, maka instruksi tidak akan

Instruksi LOAD (LD) dan LOAD NOT (LD NOT)

masing instruksi ini membutuhkan satu baris kode mnemonik. Contoh untuk instruksi ini ditunjukkan pada Gambar 2.3

Gambar 2.4 Contoh instruksi LD dan LD NOT

Kondisi awal untuk LD yaitu Normally Open (NO), dan untuk LD NOT adalah Normaly Close (NC). Kondisi keduanya belum aktif dan operand

maka logika operandnya akan menjadi 1.

Instruksi OR dan OR NOT

Jika terdapat beberapa instruksi LD atau LD NOT yang terhubung secara parallel, maka untuk menyatukannya menggunakan instruksi OR atau OR NOT. Berikut adalah Gambar 2.4 yang akan menunjukkan contoh instruksi OR dan OR

Contoh instruksi AND dan AND NOT

instruksi diatas yaitu jika kotak instruksi yang terdapat pada sisi paling kanan ingin diaktifkan, maka syaratnya yaitu ketiga kontak sebelumnya harus aktif secara bersamaan. Jika salah satu tidak aktif, maka instruksi tidak akan

instruksi ini membutuhkan satu baris kode mnemonik.

Contoh instruksi LD dan LD NOT

Open (NO), dan untuk LD NOT eduanya belum aktif dan operandnya

Jika terdapat beberapa instruksi LD atau LD NOT yang terhubung secara parallel, maka untuk menyatukannya menggunakan instruksi OR atau OR NOT. yang akan menunjukkan contoh instruksi OR dan OR                  

(9)

Instruksi akan aktif jika memenuhi syarat berikut, salah satu dari kontak sebelumnya aktif.

2.5.2 Instruction list

Teknik ini merupakan bahasa yang memiliki 21 instruksi.

funtion chart dan Ladder diagram yang menggunakan banyak gambar sebagai instruksinya. Pada Instruction list ini pemograman PLC seperti bahasa pemograman yang digunakan untuk memprogram mikrokontroller yaitu menggunakan tulisan.

2.5.3 Function Chart

Teknik pemrograman ini adalah menjelaskan urutan operasi dan i

antara proses parallel. Fungtion chart, ladder diagram dan instruction list pada dasarnya bertujuan sama dan saling berhubungan, hanja saya beda c penggunaan.

Gambar 2.5 Contoh instruksi OR dan OR NOT

Instruksi akan aktif jika memenuhi syarat berikut, salah satu dari kontak sebelumnya aktif.

Instruction list

Teknik ini merupakan bahasa yang dimengerti mesin pemrograman PLC yang memiliki 21 instruksi. Instructin list berbeda dengan 2 cara pemograman funtion chart dan Ladder diagram yang menggunakan banyak gambar sebagai instruksinya. Pada Instruction list ini pemograman PLC seperti bahasa pemograman yang digunakan untuk memprogram mikrokontroller yaitu menggunakan tulisan.

tion Chart

Teknik pemrograman ini adalah menjelaskan urutan operasi dan i

antara proses parallel. Fungtion chart, ladder diagram dan instruction list pada dasarnya bertujuan sama dan saling berhubungan, hanja saya beda c

dan OR NOT

Instruksi akan aktif jika memenuhi syarat berikut, salah satu dari kontak

mesin pemrograman PLC Instructin list berbeda dengan 2 cara pemograman funtion chart dan Ladder diagram yang menggunakan banyak gambar sebagai instruksinya. Pada Instruction list ini pemograman PLC seperti bahasa pemograman yang digunakan untuk memprogram mikrokontroller yaitu

Teknik pemrograman ini adalah menjelaskan urutan operasi dan interaksi antara proses parallel. Fungtion chart, ladder diagram dan instruction list pada dasarnya bertujuan sama dan saling berhubungan, hanja saya beda cara            

(10)

2.6 PLC FESTO Didactic Sistem

Ada banyak jenis PLC yang digunakan diindustri dan salah satunya adalah PLC FESTO, dan diantara PLC Festo yang bermacam

Bandung mempunya PLC Festo tipe FEC 34. 12 input dan 8 output, 6 transistor output,

dimensi 130 x 80 x 35 mm. Berikut tampilan dan element FEC 34 :

PLC FESTO Didactic Sistem

Ada banyak jenis PLC yang digunakan diindustri dan salah satunya adalah PLC FESTO, dan diantara PLC Festo yang bermacam-macam, Politeknik Negeri Bandung mempunya PLC Festo tipe FEC 34. PLC FESTO FEC 34 ini

12 input dan 8 output, 6 transistor output, 2 relay, dan Ethernet 10 base dengan dimensi 130 x 80 x 35 mm. Berikut tampilan dan element-element PLC FESTO

Gambar 2.6 Tampilan PLC FESTO FEC 34

Ada banyak jenis PLC yang digunakan diindustri dan salah satunya adalah macam, Politeknik Negeri PLC FESTO FEC 34 ini memiliki dan Ethernet 10 base dengan element PLC FESTO                  

(11)

Berikut ini adalah table sp tabel ini dapat ditemukan data fisik, FESTO tersebut.

Gambar 2.7 Element Input PLC FESTO

Gambar 2.8 Element Output PLC FESTO

ini adalah table spesifikasi dari PLC FESTO tipe FEC 34. Dalam ini dapat ditemukan data fisik, data kelistrikan, dan data ketahanan dari PLC tipe FEC 34. Dalam dan data ketahanan dari PLC            

(12)

2.7 Air

Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oeh senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Hal ini yang te

manusia itu sendiri. Kehilangan air untuk 15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian yang diakibatkan oleh dehidrasi. Karenanya orang dewasa perlu meminum minimal sebanyakl 1,5

keseimbangan dalam tubuh dan membantu proses metabolisme (Slamet,2007). Di dalam tubuh manusia, air diperlukan untuk transportasi zat

bentuk larutan dan melarutkan berbagai jenis zat yang diperlukan tubuh. Misalnya untuk melarutkan oksigen sebelum memasuki pembuluh

ada disektar alveoli (Mulia,2005).

Air adalah salah satu penghantar panas dan listrik yang terbaik serta yang sangat penting di muka bumi ini

alam yang dapat diperbaharui dan mempunyai daya regenerasi. Daya regenerasi yang dimaksud yaitu selalu mengalami sirkulasi dan mengikuti daur. Menurut Undang-undang tentang sumber daya air pada pasal 1, yang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat diatas, ataupun

termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oeh senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai ini yang terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh manusia itu sendiri. Kehilangan air untuk 15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian yang diakibatkan oleh dehidrasi. Karenanya orang dewasa perlu meminum minimal sebanyakl 1,5-2 liter air sehari u keseimbangan dalam tubuh dan membantu proses metabolisme (Slamet,2007). Di dalam tubuh manusia, air diperlukan untuk transportasi zat-zat makanan dalam bentuk larutan dan melarutkan berbagai jenis zat yang diperlukan tubuh. Misalnya ksigen sebelum memasuki pembuluh-pembuluh darah yang ada disektar alveoli (Mulia,2005).

Air adalah salah satu penghantar panas dan listrik yang terbaik serta yang sangat penting di muka bumi ini. Secara ilmiah air merupakan kekayaan

erbaharui dan mempunyai daya regenerasi. Daya regenerasi yang dimaksud yaitu selalu mengalami sirkulasi dan mengikuti daur. Menurut undang tentang sumber daya air pada pasal 1, yang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat diatas, ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oeh senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai rutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh manusia itu sendiri. Kehilangan air untuk 15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian yang diakibatkan oleh dehidrasi. Karenanya orang 2 liter air sehari untuk keseimbangan dalam tubuh dan membantu proses metabolisme (Slamet,2007). Di zat makanan dalam bentuk larutan dan melarutkan berbagai jenis zat yang diperlukan tubuh. Misalnya pembuluh darah yang

Air adalah salah satu penghantar panas dan listrik yang terbaik serta zat Secara ilmiah air merupakan kekayaan erbaharui dan mempunyai daya regenerasi. Daya regenerasi yang dimaksud yaitu selalu mengalami sirkulasi dan mengikuti daur. Menurut undang tentang sumber daya air pada pasal 1, yang dimaksud dengan air di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut                  

(13)

Perkembangan teknologi dalam bidang sensor demikian pesatnya, terbukti dari dimensi sensor yang saat ini telah sampai pada ukuran mikro, dan selain itu sensor juga telah mengalami integrasi. Sensor adalah suatu perangkat elektronik yang dapat mengindra atau mendeteksi suatu besaran fisik, mekanik, kimia, optik ataupun elektrik. Maksud diproduksinya sensor adalah apabila ingin mengukur suhu, pressure, flow, dll akan lebih mudah dibandingkan dengan zaman dahulu yang memerlukan satu buah sensor

hanya memerlukan satu buah sensor untuk mengukur beberapa variable fisik. Dalam memilih sensor yang tepat, maka diperlukan pengetahuan tentang persyaratan umum yang dimiliki sensor tersebut. persyaratan umum

adalah :

 Tanggapan waktu

cepat sensor merespon terjadinya perubahan masukan.  Linieritas

berubah secara kontinyu sebagai juga berubah secara kontinyu.  Sensitivitas

kuantitas yang diukur.

Perkembangan teknologi dalam bidang sensor demikian pesatnya, terbukti dari dimensi sensor yang saat ini telah sampai pada ukuran mikro, dan selain itu sensor juga telah mengalami integrasi. Sensor adalah suatu perangkat elektronik mengindra atau mendeteksi suatu besaran fisik, mekanik, kimia, optik Maksud diproduksinya sensor adalah apabila ingin mengukur suhu, pressure, flow, dll akan lebih mudah dibandingkan dengan zaman dahulu yang memerlukan satu buah sensor untuk setiap variable fisik, sedangkaan saat ini hanya memerlukan satu buah sensor untuk mengukur beberapa variable fisik. Dalam memilih sensor yang tepat, maka diperlukan pengetahuan tentang persyaratan umum yang dimiliki sensor tersebut. persyaratan umum

Tanggapan waktu : Tanggapan waktu akan menunjukkan seberapa cepat sensor merespon terjadinya perubahan masukan.

: Sensor akan menghasilkan sinyal keluaran yang berubah secara kontinyu sebagai respon terhadap masukan yang

berubah secara kontinyu.

Sensitivitas : Menunjukkan seberapa jauh kepekaan sensor terhadap kuantitas yang diukur.

Perkembangan teknologi dalam bidang sensor demikian pesatnya, terbukti dari dimensi sensor yang saat ini telah sampai pada ukuran mikro, dan selain itu sensor juga telah mengalami integrasi. Sensor adalah suatu perangkat elektronik mengindra atau mendeteksi suatu besaran fisik, mekanik, kimia, optik Maksud diproduksinya sensor adalah apabila ingin mengukur suhu, pressure, flow, dll akan lebih mudah dibandingkan dengan zaman dahulu untuk setiap variable fisik, sedangkaan saat ini hanya memerlukan satu buah sensor untuk mengukur beberapa variable fisik. Dalam memilih sensor yang tepat, maka diperlukan pengetahuan tentang persyaratan umum yang dimiliki sensor tersebut. persyaratan umum tersebut

: Tanggapan waktu akan menunjukkan seberapa

menghasilkan sinyal keluaran yang terhadap masukan yang

: Menunjukkan seberapa jauh kepekaan sensor terhadap            

(14)

2.8.1 Sensor Level

Sensor ini berfungsi untuk mengetahui ketika ada air yang mengenai sensor. Sensor ini terdiri dari

Vcc +5 volt dan yang lainnya dihubungkan ke input

Empat kabel ini akan diletakkan secara berdampingan tetapi tidak bersentuhan satu dengan yang lain. Sehingga

kabel tembaga yang dihubungkan pada kabel yang terhubung ke +5V

aktif dan vcc akan terhubung dengan ground dalam arti akan berlogi

2.8.2 Sensor Suhu LM35DZ

Suhu adalah suatu besaran yang menyatakan derajat panas atau dinginya suatu zat.

Sensor Suhu yang digunakan pada alat ini adalah sensor suhu LM35DZ yang merupakan komponen elektronika yang memiliki fungsi bengubah besaran fisis berupa suhu 0C menjadi besaran elektrik yaitu berupa tegangan Volt DC. IC

1K R1 1K R2 10K R7 10K R8 Q1 GND 1 2 3 P5 1 2 P1 output

Sensor ini berfungsi untuk mengetahui ketika ada air yang mengenai sensor. sor ini terdiri dari lima buah kabel tembaga, dimana kabel 1 dihubungkan ke

5 volt dan yang lainnya dihubungkan ke input base Transistor

kabel ini akan diletakkan secara berdampingan tetapi tidak bersentuhan satu dengan yang lain. Sehingga pada saat air terisi dan menyentuh kabel tembaga yang dihubungkan pada base transistor maka akan mengalir dari kabel yang terhubung ke +5V dan memberi triger transistor sehingga transistor aktif dan vcc akan terhubung dengan ground dalam arti akan berlogi

Gambar 2.9 Rangkaian Sensor Level

Sensor Suhu LM35DZ

Suhu adalah suatu besaran yang menyatakan derajat panas atau dinginya

Sensor Suhu yang digunakan pada alat ini adalah sensor suhu LM35DZ yang merupakan komponen elektronika yang memiliki fungsi bengubah besaran C menjadi besaran elektrik yaitu berupa tegangan Volt DC. IC

1K R3 Q2 GND VCC 1 2 P3 VCC GND 1K R4 1K R5 10K R9 Q3 GND 1 2 3 P6 1 2 P2 output

Sensor ini berfungsi untuk mengetahui ketika ada air yang mengenai sensor. buah kabel tembaga, dimana kabel 1 dihubungkan ke

Transistor .

kabel ini akan diletakkan secara berdampingan tetapi tidak pada saat air terisi dan menyentuh akan mengalir dari dan memberi triger transistor sehingga transistor aktif dan vcc akan terhubung dengan ground dalam arti akan berlogic 0.

Suhu adalah suatu besaran yang menyatakan derajat panas atau dinginya

Sensor Suhu yang digunakan pada alat ini adalah sensor suhu LM35DZ yang merupakan komponen elektronika yang memiliki fungsi bengubah besaran C menjadi besaran elektrik yaitu berupa tegangan Volt DC. IC

1K R6 10K R10 Q4 GND VCC 1 2 P4 VCC GND                  

(15)

dengan sensor suhu yang lain. Berikut adalah karakteristik lain dari sensor suhu LM35DZ :

a. Memiliki sensitivitas dan suhu 10mVolt/ celcius.

b. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5 250C.

c. Memiiki jangkauan maksimal operasi suhu antara +1500C.

d. Bekerja pada tegangan 4

e. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60µA.

f. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah yaitu kurang dari 0,1 pada udara diam.

g. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.

h. Memiliki ketidaklinearan

Sensor suhu ini memerlukan rangkaian pengondisi sinyal kembali agar mendapatkan output sesuai dengan keinginan. Output berupa tegangan 10mV/ dengan sensor suhu yang lain. Berikut adalah karakteristik lain dari sensor suhu

Memiliki sensitivitas suhu, dengan factor skala linier antara tegangan dan suhu 10mVolt/0C, sehingga dapat dikalibrasi langsung dengan

Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5

Memiiki jangkauan maksimal operasi suhu antara C.

Bekerja pada tegangan 4-30 volt.

Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60µA.

Memiliki pemanasan sendiri yang rendah yaitu kurang dari 0,1 pada udara diam.

Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban

Memiliki ketidaklinearan hanya sekitar ±¼0C

Gambar 2.0 Konfigurasi IC LM35DZ

Sensor suhu ini memerlukan rangkaian pengondisi sinyal kembali agar mendapatkan output sesuai dengan keinginan. Output berupa tegangan 10mV/ dengan sensor suhu yang lain. Berikut adalah karakteristik lain dari sensor suhu

suhu, dengan factor skala linier antara tegangan C, sehingga dapat dikalibrasi langsung dengan

Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,50C pada suhu

Memiiki jangkauan maksimal operasi suhu antara -550C sampai

Memiliki pemanasan sendiri yang rendah yaitu kurang dari 0,10C

Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban

Sensor suhu ini memerlukan rangkaian pengondisi sinyal kembali agar mendapatkan output sesuai dengan keinginan. Output berupa tegangan 10mV/0C            

(16)

Output dari IC LM35DZ dikuatkan kembali dengan rangkaian pe tersebut dengan menambahk

Gambar 2.11 Rangkaian inverting

Gambar 2.12 Rangkaian penyangga

Gambar 2.13 Rangkaian non-inverting

Gambar 2.14 Rangkaian diferensiator

Output dari IC LM35DZ dikuatkan kembali dengan rangkaian pe tersebut dengan menambahkan IC op-am comparator LM741N. IC LM741N ini

Output dari IC LM35DZ dikuatkan kembali dengan rangkaian penguat am comparator LM741N. IC LM741N ini                  

(17)

LM741 yang sering digunakan oleh banyak praktisi e karakteristik tipikal open loop gain

adalah differential amplifier (penguat diferensial) yang memiliki dua masukan. Input op-am ideal yang telah dimaklumi ada yang dinamakan inverting dan non inverting.

2.8.3 Solenoid Valve

Solenoid adalah

Perangkat ini terdiri dari 2 bagian utama, yaitu kumparan atau koil, dan inti besi. Cara kerja dari perangkat ini adalah jika ada tegangan yang mengalir di kumparan, maka di dalamnya akan menimbulka

masuk kedalam kumparan. Prinsip kerja yang digunakan adalah prinsip elektromagnetik.

LM741 yang sering digunakan oleh banyak praktisi elektronika memiliki open loop gain sebesar 104~105 (ideal). Pada dasarnya op adalah differential amplifier (penguat diferensial) yang memiliki dua masukan.

am ideal yang telah dimaklumi ada yang dinamakan inverting dan non

Gambar 2.15 Kaki IC LM741

Solenoid Valve

Solenoid adalah sebuah perangkat yang dapat difungsikan sebagai aktuator. Perangkat ini terdiri dari 2 bagian utama, yaitu kumparan atau koil, dan inti besi. Cara kerja dari perangkat ini adalah jika ada tegangan yang mengalir di kumparan, maka di dalamnya akan menimbulkan medan magnetis yang akan menarik besi masuk kedalam kumparan. Prinsip kerja yang digunakan adalah prinsip ektronika memiliki (ideal). Pada dasarnya op-am adalah differential amplifier (penguat diferensial) yang memiliki dua masukan. am ideal yang telah dimaklumi ada yang dinamakan inverting dan

non-sebuah perangkat yang dapat difungsikan sebagai aktuator. Perangkat ini terdiri dari 2 bagian utama, yaitu kumparan atau koil, dan inti besi. Cara kerja dari perangkat ini adalah jika ada tegangan yang mengalir di kumparan, n medan magnetis yang akan menarik besi masuk kedalam kumparan. Prinsip kerja yang digunakan adalah prinsip            

(18)

Ada dua jenis solenoid yang digunakan pada alat ini yaitu solenoid yang membutuhkan suplai tegangan seberas 12 Volt Dc dan solenoid yang membutuhkan tegangan sebesar 220 VoltAC untuk bekerja.

2.9 Relay

Relay adalah suatu komponen elektronika yang menggunak

Gambar 2.16 Struktur Fungsi Solenoid Valve

Gambar 2.17 Tampilan Solenoid Valve

Ada dua jenis solenoid yang digunakan pada alat ini yaitu solenoid yang membutuhkan suplai tegangan seberas 12 Volt Dc dan solenoid yang membutuhkan tegangan sebesar 220 VoltAC untuk bekerja.

Relay adalah suatu komponen elektronika yang menggunak

Ada dua jenis solenoid yang digunakan pada alat ini yaitu solenoid yang membutuhkan suplai tegangan seberas 12 Volt Dc dan solenoid yang

Relay adalah suatu komponen elektronika yang menggunakan gaya                  

(19)

 Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan adalah open atau membuka)

 Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan adalah closed atau menutup)

Secara sederhana prinsip kerja dari relay energi listrik (energized),

menarik armature yang

juga dibedakan berdasar pole dan t tentang pole dan throw:

• Pole : banyaknya contact yang dimiliki oleh relay

• Throw : banyaknya kondisi (state) yang mungkin dimiliki contact Berikut ini penggolongan relay berdasar jumlah pole dan throw :

• SPST (Single Pole Single Throw) • DPST (Double Pole Single Throw)

Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan adalah open atau

Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan adalah closed atau

Gambar 2.18 Contoh cara kerja Relay

Secara sederhana prinsip kerja dari relay adalah ketika Coil mendapat listrik (energized), maka akan timbul gaya elektromagnet ya

menarik armature yang berpegas, dan contact akan menutup. Seperti saklar, relay juga dibedakan berdasar pole dan throw yang dimilikinya. Berikut gambaran

pole dan throw:

• Pole : banyaknya contact yang dimiliki oleh relay

• Throw : banyaknya kondisi (state) yang mungkin dimiliki contact Berikut ini penggolongan relay berdasar jumlah pole dan throw :

• SPST (Single Pole Single Throw) • DPST (Double Pole Single Throw)

Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan adalah open atau

Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan adalah closed atau

ketika Coil mendapat akan timbul gaya elektromagnet yang akan Seperti saklar, relay hrow yang dimilikinya. Berikut gambaran

• Throw : banyaknya kondisi (state) yang mungkin dimiliki contact Berikut ini penggolongan relay berdasar jumlah pole dan throw :            

(20)

• 3PDT (Three Pole Double Throw) • 4PDT (Four Pole Double Throw)

2.10 Transistor

Transistor adalah suatu monokristal semikonduktor dimana terjadi dua pertemuan P-N, dari sini dapat dibuat dua rangkaian yaitu P

Dalam keadaan kerja normal, transistor harus diberi polaritas sebagai berikut : 1. Pertemuan Emitter

ditunjukkan pada gambar 2.1 2. Pertemuan Basis

ditunjukkan pada gambar 2.1

• 3PDT (Three Pole Double Throw) r Pole Double Throw)

Gambar 2.19 Contoh Relay

Transistor adalah suatu monokristal semikonduktor dimana terjadi dua N, dari sini dapat dibuat dua rangkaian yaitu P-N-P dan N

Dalam keadaan kerja normal, transistor harus diberi polaritas sebagai berikut : Pertemuan Emitter-Basis diberi polaritas dari arah maju seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.18 (a).

Pertemuan Basis-kolektor diberi polaritas dalam arah mundur seperti ditunjukkan pada gambar 2.18 (b).

Transistor adalah suatu monokristal semikonduktor dimana terjadi dua P dan N-P-N. Dalam keadaan kerja normal, transistor harus diberi polaritas sebagai berikut :

Basis diberi polaritas dari arah maju seperti yang

kolektor diberi polaritas dalam arah mundur seperti                  

(21)

transistor. Transistor berfungsi sebagai penguat ketika arus basis berubah. Perubahan kecil arus basis mengontrol perubahan besar pada aru

dari kolektor ke emitter. Pada saat ini transistor berfungsi sebagai penguat. Dan dalam pemak

dengan memanfaatkan daerah penjenuhan (saturasi) dan daerah penyumbatan (cut-off). Pada daerah penjenuhan nilai resistansi penyambungan kolektor emitter secara ideal sama dengan nol atau kolektor terhubung langsung (short). Ini menyebabkan tegangan kolektor emitter Vce = 0 pada keadaan ideal. Dan pada daerah cut off, nilai resistansi persambungan

dengan tak terhingga atau terminal kolektor dan emitter terbuka yang menyebabkan tegangan Vce sama dengan tegangan sumber Vcc.

2.11 Dioda

Dioda adalah sebuah kata majemuk yang berarti ‘dua elektroda’, dimana ‘di’ berarti dua, dan ‘oda’ berasal dari elektroda. Jadi, dioda adalah kristal yang menggabung separuh semikonduktor type

atau disebut pula pn junction mayoritas) dan sisi n

Simbol, struktur dan fisik beberapa dioda dapat dilihat pada Gambar

transistor. Transistor berfungsi sebagai penguat ketika arus basis berubah. Perubahan kecil arus basis mengontrol perubahan besar pada aru

dari kolektor ke emitter. Pada saat ini transistor berfungsi sebagai penguat.

Dan dalam pemakaiannya transistor juga bisa berfungsi sebagai saklar dengan memanfaatkan daerah penjenuhan (saturasi) dan daerah penyumbatan h penjenuhan nilai resistansi penyambungan kolektor emitter secara ideal sama dengan nol atau kolektor terhubung langsung (short). Ini menyebabkan tegangan kolektor emitter Vce = 0 pada keadaan ideal. Dan pada daerah cut off, nilai resistansi persambungan kolektor emitter secara ideal sama dengan tak terhingga atau terminal kolektor dan emitter terbuka yang menyebabkan tegangan Vce sama dengan tegangan sumber Vcc.

Dioda adalah sebuah kata majemuk yang berarti ‘dua elektroda’, dimana dua, dan ‘oda’ berasal dari elektroda. Jadi, dioda adalah kristal yang menggabung separuh semikonduktor type-n dan separuh semikonduktor type

pn junction. Sisi p (Anoda) mempunyai banyak

n (Katoda) mempunyai banyak electron (pembawa mayoritas). dan fisik beberapa dioda dapat dilihat pada Gambar

transistor. Transistor berfungsi sebagai penguat ketika arus basis berubah. Perubahan kecil arus basis mengontrol perubahan besar pada arus yang mengalir dari kolektor ke emitter. Pada saat ini transistor berfungsi sebagai penguat.

iannya transistor juga bisa berfungsi sebagai saklar dengan memanfaatkan daerah penjenuhan (saturasi) dan daerah penyumbatan h penjenuhan nilai resistansi penyambungan kolektor emitter secara ideal sama dengan nol atau kolektor terhubung langsung (short). Ini menyebabkan tegangan kolektor emitter Vce = 0 pada keadaan ideal. Dan pada kolektor emitter secara ideal sama dengan tak terhingga atau terminal kolektor dan emitter terbuka yang

Dioda adalah sebuah kata majemuk yang berarti ‘dua elektroda’, dimana dua, dan ‘oda’ berasal dari elektroda. Jadi, dioda adalah kristal yang

dan separuh semikonduktor type-p, (Anoda) mempunyai banyak hole (pembawa (pembawa mayoritas). dan fisik beberapa dioda dapat dilihat pada Gambar 2.21

           

(22)

Gambar 2.21

2.11.1 Prategangan Dioda

Pada saat Dioda tidak diberikan tegangan ( elektron ke segala arah pada setiap tepi

melewati junction, sehingga akan tercipta ion positif pada daerah pada daerah p. Jika ion

akan terjadi kekosongan depletion layer, atau lapisan berlaku sebagai penghalang bagi Diperlukan tegangan tertentu agar yang dikenal dengan istilah tegangan

Gambar 2.21 Simbol, Struktur dan Fisik Dioda

2.11.1 Prategangan Dioda

Pada saat Dioda tidak diberikan tegangan (unbiased),

segala arah pada setiap tepi-tepi semikonduktor. Beberapa difusi sehingga akan tercipta ion positif pada daerah n

Jika ion-ion ini bertambah banyak, maka daerah di sekitar

akan terjadi kekosongan dari elektron bebas dan hole. Daerah ini disebut dengan atau lapisan pengosongan. Pada suatu saat, depletion layer berlaku sebagai penghalang bagi elektron untuk berdifusi lanjut melalui

tegangan tertentu agar elektron dapat menembus penghalang tersebut, yang dikenal dengan istilah tegangan offset.

), terjadi difusi tepi semikonduktor. Beberapa difusi n dan ion negatif ion ini bertambah banyak, maka daerah di sekitar junction dari elektron bebas dan hole. Daerah ini disebut dengan depletion layer akan elektron untuk berdifusi lanjut melalui junction. t menembus penghalang tersebut,                  

(23)

Gambar 2.22

(a) Kondisi Awal, (b) Kondisi setelah terjadi difusi elektron dan (c) Lapisan

Jika dioda diberi tegangan seperti tampak pada Gambar kutub positif baterai dihubungkan dengan bahan type

dihubungkan dengan bahan type

biased atau prategangan maju. Bila tegangan ini melebihi tegangan yang diakibatkan oleh lapisan pengosongna, maka

arus yang besar. Kutub negatif dari sumber dapat mendorong elektron pada bahan type-n menuju junction.

hole. Bila ini terjadi, type-p yang ada menuju

Gambar 2.22 Struktur Pasangan Elektron-Hole Dioda

(a) Kondisi Awal, (b) Kondisi setelah terjadi difusi elektron dan (c) Lapisan Pengosongan (Depletion Layer)

Jika dioda diberi tegangan seperti tampak pada Gambar

baterai dihubungkan dengan bahan type-p dan kutub negatif baterai dengan bahan type-n, maka rangkaian ini disebut dengan

prategangan maju. Bila tegangan ini melebihi tegangan yang lapisan pengosongna, maka forward biased dapat menghasilkan Kutub negatif dari sumber dapat mendorong elektron pada bahan junction. Elektron ini dapat melewati junction dan jatuh ke dalam elektron akan dapat terus bergerak melalui hole pada bahan yang ada menuju kutub positif baterai.

(a) Kondisi Awal, (b) Kondisi setelah terjadi difusi elektron dan (c) Lapisan

Jika dioda diberi tegangan seperti tampak pada Gambar 2.20, dimana dan kutub negatif baterai , maka rangkaian ini disebut dengan forward prategangan maju. Bila tegangan ini melebihi tegangan yang dapat menghasilkan Kutub negatif dari sumber dapat mendorong elektron pada bahan n jatuh ke dalam elektron akan dapat terus bergerak melalui hole pada bahan            

(24)

Sebaliknya, jika sumber tegangan tersebut rangkain yang tampak pada Gambar

Hubungan ini memaksa elektron bebas di dalam daerah

ke arah terminal positif sumber, sedangkan hole di dalam daerah menjauhi junction ke

pengosongan semakin besar

tegangan. Namun pada situasi ini, masih terdapat arus kecil, arus pembawa minoritas, atau disebut

terdapat arus bocor permukaan, titik pendobrakan, yang

2.11.2. Grafik Dioda

Jika sebuah dioda dirangkai Vin dirancang untuk dapat diubah

(Vd) dan arus (Id) pada dioda yang berbeda titik-titik tegangan dan arus dioda, ma Gambar 2.26.

Gambar 2.23 Forward Biased

Sebaliknya, jika sumber tegangan tersebut dibalik polaritasnya, maka yang tampak pada Gambar 2.23. itu disebut dengan

memaksa elektron bebas di dalam daerah n berpindah dari positif sumber, sedangkan hole di dalam daerah

ke arah terminal negatif. Gerakan ini akan membuat lapisan pengosongan semakin besar sehingga beda potensialnya mendekati harga sumber Namun pada situasi ini, masih terdapat arus kecil, arus pembawa atau disebut arus balik (reverse current), IS. Disamping itu juga permukaan, ISL. Jika keadaan ini terus berlanjut, akan tercapai titik pendobrakan, yang disebut dengan breakdown voltage.

Gambar 2.24 Reverse Biased

Grafik Dioda

sebuah dioda dirangkaian seperti pada Gambar 2.25, dimana tegangan dirancang untuk dapat diubah-ubah besarnya, maka akan didapat tegangan ) pada dioda yang berbeda-beda pula. Dengan menghubungkan tegangan dan arus dioda, maka akan didapat grafik dioda seperti pada dibalik polaritasnya, maka . itu disebut dengan reverse biased. berpindah dari junction positif sumber, sedangkan hole di dalam daerah p juga bergerak erakan ini akan membuat lapisan sehingga beda potensialnya mendekati harga sumber Namun pada situasi ini, masih terdapat arus kecil, arus pembawa . Disamping itu juga terus berlanjut, akan tercapai

, dimana tegangan ubah besarnya, maka akan didapat tegangan beda pula. Dengan menghubungkan ka akan didapat grafik dioda seperti pada                  

(25)

Jika dibalik prategangannya, secara lengkap, grafik tersebut menjadi grafik seperti pada Gambar

Gambar 2.25 Rangkaian Dioda

Gambar 2.26 Grafik Dioda Forward Biased

Jika dibalik prategangannya, secara lengkap, grafik tersebut menjadi grafik seperti pada Gambar 2.27.

Jika dibalik prategangannya, secara lengkap, grafik tersebut menjadi grafik            

(26)

Gambar-gambar diatas menjelaskan karakteristik dioda, yaitu sebagai komponen non-linear. Bila diberikan

konduksi sebelum tegangannya melampaui potensial barier, sehingga arusnya sangat kecil sekali. Ketika tegangannya mendekali potensial barier, pasangan elektron-hole mulai melintasi

lutut (knee voltage), Vg, mengalirkan arus yang besar. sangat cepat pula. Hal ini disebut tahanan bulk (

Sebaliknya, pada saat dioda di

sangat kecil. Jika tegangan ini ditambah, akan dicapai tegangan breakdown, dimana terjadi peningkat

Sehingga diperlukan sampai jatuh ke daerah

Gambar 2.27 Grafik Dioda Lengkap

gambar diatas menjelaskan karakteristik dioda, yaitu sebagai linear. Bila diberikan forward biased dioda menjadi sangat tidak sebelum tegangannya melampaui potensial barier, sehingga arusnya sekali. Ketika tegangannya mendekali potensial barier, pasangan melintasi junction. Di atas 0.7 volt, biasa disebut tegangan ), Vg, atau tegangan offset, dioda menjadi sangat konduk dan mengalirkan arus yang besar. Semakin besar tegangannya, arus bertambah dengan sangat cepat pula. Hal ini menunjukkan, bahwa dioda memiliki tahanan tertentu, disebut tahanan bulk (bulk resistance).

Sebaliknya, pada saat dioda di-reverse biased, terdapat arus balik yang ka tegangan ini ditambah, akan dicapai tegangan breakdown, peningkatan arus yang sangat besar, yang dapat merusakkan dioda. diperlukan kehati-hatian untuk memberikan tegangan dioda, jangat

daerah breakdown.

gambar diatas menjelaskan karakteristik dioda, yaitu sebagai dioda menjadi sangat tidak sebelum tegangannya melampaui potensial barier, sehingga arusnya sekali. Ketika tegangannya mendekali potensial barier, pasangan . Di atas 0.7 volt, biasa disebut tegangan atau tegangan offset, dioda menjadi sangat konduk dan makin besar tegangannya, arus bertambah dengan menunjukkan, bahwa dioda memiliki tahanan tertentu,

terdapat arus balik yang ka tegangan ini ditambah, akan dicapai tegangan breakdown, dapat merusakkan dioda. tegangan dioda, jangat                  

Gambar

Gambar 2.1 Tampilan Hot Water Tank Pada Easy Veep
Gambar 2.2 Contoh Ladder Diagram
Gambar 2.4 Contoh instruksi LD dan LD NOT
Gambar 2.5 Contoh instruksi OR dan OR NOT
+7

Referensi

Dokumen terkait

Data Flow Diagram atau (DFD) adalah suatu teknik untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik.. DFD

Use case diagram merupakan sebuah teknik yang digunakan dalam pengembangan sebuah software atau sistem informasi untuk menangkap kebutuhan fungsional dari sistem yang

- Bentuk konstruksi tangga diusahakan sederhana, layak, sehingga dengan mudah dan cepat dikerjakan serta murah biayanya.. - Bentuknya rapih, indah dipandang dan serasi dengan

Maka dari itu, penulis menyimpulkan bahwa diagram alir data merupakan teknik yang digunakan untuk menggambarkan sistem agar mudah dipahami oleh orang teknik maupun non teknik

Di dalam suatu pemrograman harus memiliki kerangka dasar pemrograman, yaitu suatu proses pengolahan data yang terdiri dari tiga tahapan dasar yang disebut dengan Siklus

Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang sangat mudah dipelajari, dengan teknik pemrograman visual yang memungkinkan penggunanya untuk berkreasi lebih baik dalam

Di dalam suatu pemrograman harus memiliki kerangka dasar pemrograman, yaitu suatu proses pengolahan data yang terdiri dari tiga tahapan dasar yang disebut dengan

menggunakan diagram UML untuk pemodelan aplikasi yang dibangun dengan menggunakan Bahasa pemrograman Java dan menggunakan MySQL sebagai basis data.. Sistem yang