• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PENYERAPAN NITROGEN (N) DAN FOSFOR (P) DI PERAIRAN OLEH KIJING TAIWAN Anadonta woodiana Lea TYAS SETIOAJI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EFEKTIVITAS PENYERAPAN NITROGEN (N) DAN FOSFOR (P) DI PERAIRAN OLEH KIJING TAIWAN Anadonta woodiana Lea TYAS SETIOAJI"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PENYERAPAN NITROGEN (N) DAN FOSFOR (P) DI PERAIRAN OLEH KIJING TAIWAN Anadonta woodiana Lea

(2)

EFEKTIVITAS PENYERAPAN NITROGEN (N) DAN FOSFOR (P) DI PERAIRAN OLEH KIJING TAIWAN Anadonta woodiana Lea

TYAS SETIOAJI

SKRIPSI

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Program Studi Teknologi & Manajemen Perikanan Budidaya

Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,

Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

EFEKTIVITAS PENYERAPAN NITROGEN (N) DAN FOSFOR (P) DI PERAIRAN OLEH KIJING TAIWAN Anadonta woodiana Lea

adalah benar merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skirpsi ini.

(4)

Judul Skripsi : Efektivitas penyerapan nitrogen (N) dan fosfor (P) di perairan oleh kijing taiwan Anadonta woodiana Lea Nama Mahasiswa : Tyas Setioaji

Nomor Pokok : C14062603

Disetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ir. Kukuh Nirmala, M.Sc. Ir. Yuni Puji Hastuti, M.Si. NIP.196106251987031001 NIP.198106042007012001

Diketahui

Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Prof. Dr. Ir. Indra Jaya, M.Sc. NIP.196104101986011002

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayat-NYA penulisan skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2010 s.d. April 2010 adalah lingkungan, dengan judul “Efektivitas penyerapan nitrogen (N) dan fosfor (P) di perairan oleh kijing taiwan Anadonta woodiana Lea”.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Kukuh Nirmala, M.Sc. dan Ir. Yuni Puji Hastuti, M.Si., selaku dosen pembimbing. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi atas bantuan dana yang diberikan kepada penulis. Elizabeth, Satyajati, Puguh, Riza, Aulia, dan teman-teman Departemen Budidaya Perairan angkatan 43 atas bantuan yang telah diberikan. Putri Permata Sari beserta keluarga yang telah memberikan dukungan dan fasilitas penelitian kepada penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu atas doa dan kasih sayangnya.

(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor tanggal 9 Februari 1988 dari ayah Agus Setiono dan ibu Riswani Eka Dewi. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara.

Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah SMUN 2 Bogor dan lulus tahun 2006. Pada tahun yang sama, penulis lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor dan memilih mayor Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah magang di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau, Jepara, Jawa Tengah dan Pembesaran udang Vannamei di PT. Surya Windu Kartika, Banyuwangi, Jawa Timur. Penulis juga pernah menjadi asisten mata kuliah Dasar-Dasar Akuakultur 2008/2010, Teknologi Penanganan dan Transportasi Biota Perairan 2009/2010, Teknik Penanganan Lingkungan Perairan 2009/2010, Kualitas Air dan Tanah 2009/2010. Fisika Kimia Perairan semester genap 2009/2010. Engineering Akuakultur 2009/2010, Teknologi Produksi Plankton Benthos dan Alga 2009/2010, Selain itu penulis juga aktif menjadi pengurus Himpunan Mahasiswa Akuakultur (HIMAKUA) periode 2008/2010. Tugas akhir dalam pendidikan tinggi diselesaikan dengan menulis skripsi yang berjudul “Efektivitas penyerapan nitrogen (N) dan fosfor (P) di perairan oleh kijing taiwan Anadonta woodiana Lea”.

(7)

ABSTRAK

TYAS SETIOAJI. Efektivitas penyerapan nitrogen (N) dan fosfor (P) di perairan oleh kijing taiwan Anadonta woodiana Lea. Dibimbing oleh Kukuh Nirmala dan Yuni Puji Hastuti.

Waduk Cirata merupakan waduk yang digunakan untuk kegiatan budidaya ikan dengan menggunakan Keramba Jaring Apung (KJA) yang terletak di kota Cianjur, Jawa Barat. Jumlah KJA yang berada pada Waduk Cirata pada tahun 2009 sebanyak 51.418 unit. Jumlah pakan yang masuk ke dalam Waduk Cirata mencapai 8.000 ton/bulan, sedangkan limbah budidaya yang dihasilkan mencapai 5.880 ton/bulan yang terdiri dari 235,2 ton nitrogen dan 33,62 ton fosfor. Limbah budidaya yang masuk ke Waduk Cirata tersebut terdiri atas limbah organik dan anorganik. Limbah organik dihasilkan dari limbah budidaya (feses dan pakan yang tidak termakan), sedangkan limbah anorganik yang dihasilkan berupa NH3

dan H2S. Nitrogen dan fosfor di suatu perairan budidaya berasal dari hasil

metabolisme organisme budidaya, sisa pakan dan aktivitas mikroba di perairan. Nitrogen dan fosfor merupakan unsur penyusun struktur tubuh organisme, keduanya merupakan molekul yang sangat penting sebagai penyusun protein dan DNA. Salah satu cara pengendalian kualitas air akibat limbah budidaya berupa nitrogen dan fosfor adalah dengan memanfaatkan biota filter feeder. Kijing taiwan Anadonta woodiana Lea termasuk biota perairan yang tergolong filter feeder. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penyerapan nitrogen dan fosfor diperairan oleh kijing taiwan Anadonta woodiana Lea. Berdasarkan hasil yang diperoleh efektivitas penyerapan limbah nitrogen dan fosfor diperairan oleh kijing taiwan tidak efektif. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya persentase total nitrogen dan fosfor di kijing taiwan.

(8)

ABSTRACT

TYAS SETIOAJI. The effectiveness of absorption of nitrogen (N) and phosphorus (P) in waters by kijing taiwan Anadonta woodiana Lea. Supervised by Kukuh Nirmala and Yuni Puji Hastuti.

Cirata Reservoir is a reservoir used for fish farming activities using the floating net cage (KJA) located in the city of Cianjur, West Java. The number of cage that is at Cirata in 2009 as many as 51.418 units. The amount of feed into Cirata reach 8.000 tons/month, while the cultivation of waste generated reaches 5.880 tons/month which consists of 235,2 tons of nitrogen and 33,62 tons of phosphorus. Cultivation of waste coming into Cirata consists of organic and inorganic waste. Organic waste generated from aquaculture waste (faeces and feed that is not eaten), while the inorganic waste generated in the form of NH3 and H2S. Nitrogen

and phosphorus in an aquatic cultivation metabolism of organisms derived from the results of cultivation, the remaining feed and microbial activity in the waters. Nitrogen and phosphorus are elements of the organism's body structure compiler, both are very important molecule as a composer of proteins and DNA. One way to control water quality due to cultivation of waste in the form of nitrogen and phosphorus is to use a filter feeder biota. Kijing taiwan Anadonta woodiana Lea including organism belonging filter feeder. This study aimed to analyze the effectiveness of the absorption of nitrogen and phosphorus waste waters by kijing taiwan Anadonta woodiana Lea. Based on the results, the effectiveness of the absorption of nitrogen and phosphorus in waters by kijing taiwan ineffective. This is evidenced by the low percentage of total nitrogen and phosphorus in the kijing taiwan.

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR GAMBAR ... ii

DAFTAR LAMPIRAN ... iii

I. PENDAHULUAN ... 1

II. BAHAN DAN METODE ... 3

2.1. Desain Penelitian ... 3

2.2. Total Nitrogen Air ... 3

2.3. Total Nitrogen Kijing ... 4

2.4. Total Fosfor Air ... 4

2.5. Total Fosfor Kijing ... 5

2.6. Tingkat Kelangsungan Hidup ... 5

III. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 6

3.1. Hasil ... 6

3.2. Pembahasan ... 9

IV. KESIMPULAN DAN SARAN ... 14

4.1. Kesimpulan ... 14

4.2. Saran ... 14

DAFTAR PUSTAKA ... 15

(10)

ii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Grafik persentase perubahan total nitrogen air ... 6

2. Grafik persentase perubahan total nitrogen kijing ... 6

3. Grafik persentase perubahan total fosfor air. ... 7

4. Grafik persentase perubahan total fosfor kijing ... 7

5. Grafik persentase perubahan panjang kijing ... 8

6. Grafik persentase perubahan bobot kijing... 8

7. Grafik Survival Rate (SR) kijing taiwan pada akhir perlakuan... 9

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Sketsa desain penelitian ... 17

2. Perhitungan limbah budidaya ... 17

3. Peralatan yang digunakan ... 18

4. Hasil pengukuran perubahan persentase panjang kijing ... 19

5. Hasil pengukuran perubahan persentase bobot kijing ... 19

6. Hasil pengukuran Survival Rate (SR) kijing ... 19

7. Hasil pengukuran perubahan persentase total nitrogen air ... 19

8. Hasil pengukuran perubahan persentase total nitrogen kijing ... 19

9. Hasil pengukuran perubahan persentase total fosfor air ... 19

10. Hasil pengukuran perubahan persentase total fosfor kijing ... 20

11. Hasil pengukuran DO harian ... 20

12. Hasil pengukuran suhu harian ... 21

13. Hasil pengukuran pH harian... 22

(12)

1

I. PENDAHULUAN

Waduk Cirata merupakan waduk yang terletak di kota Cianjur, Jawa Barat dan digunakan untuk kegiatan budidaya ikan dengan menggunakan Keramba Jaring Apung (KJA). Jumlah KJA di Waduk Cirata tahun 2009 sebanyak 51.418 unit dan jumlah pakan yang masuk mencapai 8.000 ton/bulan, sedangkan limbah budidaya mencapai 5.880 ton/bulan yang terdiri dari 235,2 ton nitrogen dan 33,62 ton fosfor (Saputra, 2009).

Limbah budidaya dalam Waduk Cirata tersebut terdiri atas limbah organik dan anorganik. Limbah organik merupakan kompetitor ikan budidaya dalam hal pemanfaatan oksigen (Welch, 1952). Limbah organik dihasilkan dari limbah budidaya (feses dan pakan yang tidak termakan), sedangkan limbah anorganik yang dihasilkan berupa NH3 dan H2S. Limbah organik di perairan bisa berupa

padatan terendap, koloid, tersuspensi dan terlarut. Limbah organik dalam bentuk padatan akan langsung mengendap menuju dasar perairan sedangkan bentuk lainnya berada di badan air, baik di bagian yang aerob maupun anaerob.

Keberadaan bahan-bahan organik akan berdampak pada penurunan kualitas air perairan budidaya apabila terjadi proses dekomposisi. Pengaruh proses dekomposisi limbah organik adalah terjadinya penurunan oksigen terlarut dalam badan air yang berdampak pada alat pernafasan organisme budidaya sehingga dapat menyebabkan kematian organisme budidaya. Bahan organik sukar larut dalam air dan merupakan senyawa yang dapat memberikan sejumlah energi untuk hewan dan jasad renik.

Nitrogen dan fosfor merupakan beberapa unsur penyusun senyawa dalam sisa pakan yang tidak termakan dan feses yang dihasilkan dari limbah budidaya. Nitrogen dan fosfor merupakan unsur penyusun struktur tubuh organisme, keduanya merupakan molekul yang sangat penting sebagai penyusun protein dan DNA (Spellman, 2003). Selanjutnya limbah budidaya yang masuk ke dalam perairan akan mengalami siklus nitrogen dan fosfor yang akan berdampak pada kualitas air di perairan tersebut. Nitrogen anorganik (nitrat) dan fosfor anorganik (ortophosphat) akan dimanfaatkan langsung oleh fitoplankton, sedangkan nitrogen dan fosfor organik akan dimanfaatkan oleh detritus (Boyd, 1992).

(13)

Salah satu cara pengendalian kualitas air akibat limbah budidaya berupa nitrogen dan fosfor adalah dengan memanfaatkan biota filter feeder. Menurut King (1995) kijing taiwan yang tergolong kelas bivalva tergolong filter feeder yang memperoleh makanannya dengan cara menyaring makanannya berupa fitoplankton di perairan dan bahan organik. Nitrogen dan fosfor di wadah budidaya berasal dari hasil metabolisme organisme budidaya, sisa pakan dan aktivitas mikroba di perairan (Boyd, 1992). Kijing taiwan Anadonta woodiana Lea termasuk biota perairan yang tergolong filter feeder. Kijing mampu menyaring volume air sebanyak 200 ml/jam (Nalepa & Schloesser, 1993). Pengukuran Total Organic Matters (TOM) sistem resirkulasi menunjukkan bahwa perlakuan bobot 24 kg kijing memiliki tingkat penurunan tertinggi yaitu sebesar 8,51% - 20,47% (Maulana, 2007). Menurut Suwignyo et al. (1981) sebagian besar kijing merupakan ciliary feeder karena sebagai deposit feeder maupun filter feeder, cilia berperan penting dalam mengalirkan makanan ke mulut. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, esophagus, lambung, usus, rektum dan anus. Genus Anadonta dapat hidup di perairan dengan suhu antara 11 - 29 0C serta derajat keasaman antara 4,8 - 9,8 dan pada kadar oksigen terlarut 3,8 - 12,5 ppm kijing taiwan dapat tumbuh cepat dan berkembang biak dengan baik. Pemanfaatan kijing taiwan sebagai deposit feeder maupun filter feeder ini diharapkan dapat memanfaatkan limbah budidaya nitrogen dan fosfor perairan.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penyerapan nitrogen dan fosfor di perairan oleh kijing taiwan Anadonta woodiana Lea.

(14)

3

II. BAHAN DAN METODE

2.1. Desain Penelitian

Air dari Waduk Cirata diambil pada kedalaman 3 meter, selanjutnya dimasukkan ke dalam akuarium sebanyak 35 liter yang telah dimasukkan limbah budidaya sebanyak 0,08 gram (Lampiran 1 dan 2). Kijing taiwan Anadonta woodiana Lea yang digunakan sebagai perlakuan terdiri dari 0, 5, 10, 15 ekor kijing.

Perlakuan yang digunakan dalam penelitian kali ini sebagai berikut :

A : 5 ekor kijing taiwan Anadonta woodiana Lea + 35 liter air waduk cirata B : 10 ekor kijing taiwan Anadonta woodiana Lea + 35 liter air waduk cirata C : 15 ekor kijing taiwan Anadonta woodiana Lea + 35 liter air waduk cirata D : 0 ekor kijing taiwan Anadonta woodiana Lea + 35 liter air waduk cirata

Penelitian dilakukan selama 30 hari dengan 3 kali ulangan. Pengukuran total nitrogen dan fosfor kijing dilakukan pada awal dan akhir perlakuan. Selain itu pengukuran total nitrogen dan fosfor diukur dalam air wadah budidaya per sepuluh hari. Pengukuran lain yang dilakukan adalah panjang dan bobot kijing. Pengamatan langsung dilakukan pada wadah budidaya terhadap tingkat kelangsungan hidup kijing taiwan, pH, oksigen terlarut, suhu dan kekeruhan setiap harinya, sedangkan pemberian aerasi dilakukan pada masing-masing akuarium. Alat yang digunakan pada masing-masing parameter tersebut dapat di lihat pada lampiran 3.

2.2. Total Nitrogen Air

Total nitrogen air dalam air wadah budidaya dilakukan dengan cara 50 ml air sampel ditambahkan H2SO4 pekat 5 ml, K2SO4 1,75 g, dan Se 0,00175 g. Air

sampel dipanaskan pada suhu 2500C sampai volume 10 ml. Selanjutnya air sampel tersebut dimasukkan ke dalam Labu Kjedahl dan ditambahkan 75 ml akuades, NaOH (6N) 30 ml kemudian dilakukan destilasi. Hasil destilasi sebanyak 50 ml ditampung pada gelas piala 100 ml yang telah berisi H2SO4 (0,04 N) 10 ml.

(15)

(dalam larutan alkalin) 2,5 ml, sodium nitroprusside 1 ml. Didiamkan selama 1 jam kemudian diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 640 nm. Konsentrasi total nitrogen air dihitung dengan cara nilai absorban dimasukkan ke dalam persamaan regresi larutan standar : (y = ax + b); y adalah nilai absorban (%) dan x adalah konsentrasi (mg/l) (APHA, 2005).

2.3. Total Nitrogen Kijing

Daging kijing 10 g di oven pada suhu 1100C selama 2 - 3 jam, kemudian ditimbang sebanyak 0,5 g. 0,5 g daging kijing yang telah di oven ditambahkan 50 ml akuades, H2SO4 pekat 5 ml, K2SO4 1,75 g, dan Se 0,00175 g. Campuran

tersebut dipanaskan pada suhu 2500C sampai volume 10 ml. Selanjutnya air sampel tersebut dimasukkan ke dalam Labu Kjedahl dan ditambahkan 75 ml akuades, NaOH (6N) 30 ml kemudian dilakukan destilasi. Hasil destilasi sebanyak 50 ml ditampung pada gelas piala 100 ml yang telah berisi H2SO4 (0,04 N) 10 ml.

Pipet 25 ml air destilasi tersebut ditambahkan 1 ml phenol, chlorox (dalam larutan alkalin) 2,5 ml, sodium nitroprusside 1 ml. Didiamkan selama 1 jam kemudian diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 640 nm. Konsentrasi total nitrogen kijing dihitung dengan cara nilai absorban dimasukkan ke dalam persamaan regresi larutan standar : (y = ax + b); y adalah nilai absorban (%) dan x adalah konsentrasi (mg/l) (APHA, 2005).

2.4. Total Fosfor Air

Total fosfor air dilakukan dengan cara 50 ml air sampel ditambahkan H2SO4

pekat 5 ml dan K2S208 0,8 g. Air sampel tersebut dipanaskan pada suhu 2500C

(16)

5 dalam persamaan regresi larutan standar : (y = ax + b); y adalah nilai absorban (%) dan x adalah konsentrasi (mg/l) (APHA, 2005).

2.5. Total Fosfor Kijing

Daging kijing 10 g di oven pada suhu 1100C selama 2 - 3 jam, kemudian

ditimbang sebanyak 0,5 g. 0,5 g daging kijing yang telah di oven ditambahkan 50 ml akuades, H2SO4 pekat 5 ml, K2S208 0,1 g, K2SO4 1,75 g dan Se 0,00175 g.

Campuran tersebut dipanaskan pada suhu 2500C sampai volume 10 ml. kemudian ditambahkan NaOH (6N) sampai berwarna merah muda dan diencerkan sampai 50 ml dengan akuades. Pipet 25 ml air sampel yang telah diencerkan tersebut dan ditambahkan mix reagen 4 ml (antimony potassium tartrat 5 ml; ammonium molibdat 15 ml; H2SO4 5 N 50 ml; ascorbic acid 30 ml). Didiamkan selama 1 jam

kemudian diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 880 nm. Konsentrasi total fosfor kijing dihitung dengan cara nilai absorban dimasukkan ke dalam persamaan regresi larutan standar : (y = ax + b); y adalah nilai absorban (%) dan x adalah konsentrasi (mg/l) (APHA, 2005).

2.6. Tingkat Kelangsungan Hidup

%

100

x

No

Ni

SR

=

Keterangan ;

SR = Tingkat kelangsungan hidup kijing (%) Ni = Jumlah kijing akhir

(17)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari kepadatan 5 kijing, persentase penurunan total nitrogen air di akhir perlakuan sebesar 57%, sedangkan untuk kepadatan 10 kijing sebesar 88,2% (Gambar 1).

0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 140.0

5 KIJING 10 KIJING 15 KIJING KONTROL

P e rsen ta se (% )  

Gambar 1. Grafik persentase perubahan total nitrogen air

Kepadatan 5 kijing, persentase penurunan total nitrogen kijing akhir perlakuan sebesar 82,3%. Kepadatan 10 kijing, sebesar 80,6%. Kepadatan 15 kijing, sebesar 74% (Gambar 2).

80.0 100.0 120.0

%

(18)

7 Berdasarkan hasil yang diperoleh dari kepadatan 5 kijing, persentase penurunan total fosfor air akhir perlakuan sebesar 66,8%. Kepadatan 10 kijing sebesar 37,4%, sedangkan kepadatan 15 kijing terjadi kenaikan persentase total fosfor air sebesar 26,9% (Gambar 3).

0.0 50.0 100.0 150.0 200.0 250.0 300.0 350.0 400.0

5 KIJING 10 KIJING 15 KIJING KONTROL

P e rs en tase (% )  

Gambar 3. Grafik persentase perubahan total fosfor air

Kepadatan 5 kijing, persentase penurunan total fosfor akhir kijing sebesar 26%. Kepadatan 10 kijing sebesar 54,2%. Kepadatan 15 kijing sebesar 52,1% (Gambar 4). 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0

5 KIJING 10 KIJING 15 KIJING

P e rs en tase (% )  

(19)

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari kepadatan 5 kijing, persentase penurunan panjang kijing pada akhir perlakuan sebesar 1,8%, sedangkan kepadatan 10 dan 15 kijing, tidak terjadi perubahan panjang (Gambar 5).

97.0 97.5 98.0 98.5 99.0 99.5 100.0 100.5

5 KIJING 10 KIJING 15 KIJING

P e rsen tase (% )

Gambar 5. Grafik persentase perubahan panjang kijing

Kepadatan 5 kijing, persentase penurunan bobot kijing akhir perlakuan sebesar 0,9%, sedangkan kepadatan 10 kijing sebesar 3,3% (Gambar 6).

96.0 97.0 98.0 99.0 100.0 101.0 P e rsen tase (% )

(20)

9 84 86 88 90 92 94 96 98 100 102

5 KIJING 10 KIJING 15 KIJING

P er sen tase ( % )

Gambar 7. Grafik Survival Rate (SR) kijing taiwan pada akhir perlakuan Berdasarkan hasil pengukuran parameter kualitas air seperti DO, suhu, pH, dan kekeruhan pada masing-masing perlakuan dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1. Hasil pengukuran DO, suhu, pH, dan kekeruhan.

Paremeter Unit 5 Kijing 10 Kijing 15 Kijing Kontrol

Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir

DO mg/l 5,08 4,86 5,07 4,86 4,94 4,85 5,00 4,84

Suhu 0C 26,5 27,5 26,5 27,4 26,5 27,4 26,5 27,2

pH - 7,51 8,46 7,76 8,45 7,51 8,41 8,01 8,47

Kekeruhan NTU 0,77 0,99 0,80 0,59 0,82 0,58 0,85 0,68

3.2. Pembahasan

Nitrogen total adalah penjumlahan dari nitrogen anorganik yang berupa N-NO3, N-NO2, dan N-NH3 yang bersifat larut dan nitrogen organik yang berupa

partikulat yang tidak larut dalam air (Mackereth et al., 1989 dalam Effendi, 2003). Hasil pengamatan di atas menunjukkan bahwa terjadi penurunan jumlah persentase total nitrogen air wadah budidaya sebesar 57-88,2% (Gambar 1) pada akhir perlakuan. Namun dari hasil tersebut terjadi fluktuasi jumlah persentase total nitrogen per sepuluh hari. Fluktuasi jumlah persentase total nitrogen ini dipengaruhi oleh jumlah nitrogen organik dan anorganik yang berada di perairan. Penurunan jumlah persentase total nitrogen air wadah budidaya diduga

(21)

disebabkan oleh adanya biota perairan yang dapat memanfaatkan total nitrogen perairan (nitrogen organik dan anorganik), sedangkan peningkatan jumlah persentase total nitrogen air wadah budidaya diduga disebabkan oleh hasil metabolisme dari kijing taiwan yang menyumbang limbah nitrogen organik (pseudofeces) dan anorganik (amoniak dan urea). Hasil metabolisme dari kerang-kerangan berupa amoniak, urea dan pseudofeses (Wilbur & Saleuddin, 1983).

Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh terjadi penurunan jumlah persentase total nitrogen daging kijing sebesar 74-82,3% (Gambar 2) pada akhir perlakuan. Penurunan persentase total nitrogen daging kijing ini diduga disebabkan oleh jumlah limbah nitrogen di perairan yang berupa partikulat jumlahnya tidak sebanding dengan kebutuhan kijing untuk tumbuh. Penurunan persentase total nitrogen daging kijing ini berarti bahwa adanya pengeluaran unsur nitrogen dari dalam tubuh kijing ke air wadah budidaya, sehingga terjadi fluktuasi jumlah nitrogen pada air wadah budidaya.

Total fosfor atau fosfor total menggambarkan jumlah semua bentuk senyawa fosfor, baik berupa partikulat maupun terlarut, anorganik maupun organik (Wheaton, 1977). Hasil pengamatan di atas menunjukkan bahwa terjadi penurunan jumlah persentase total fosfor air wadah budidaya sebesar 37,4-66,8% (Gambar 3) pada akhir perlakuan. Namun dari hasil tersebut terjadi fluktuasi jumlah persentase total fosfor per sepuluh hari. Fluktuasi jumlah persentase total fosfor ini dipengaruhi oleh jumlah fosfor organik dan anorganik yang berada di perairan. Penurunan jumlah persentase total fosfor air wadah budidaya diduga disebabkan oleh adanya biota perairan yang dapat memanfaatkan total fosfor perairan (fosfor organik dan anorganik), sedangkan peningkatan jumlah persentase total fosfor air wadah budidaya diduga disebabkan oleh hasil

(22)

11 oleh jumlah limbah fosfor di perairan yang berupa partikulat jumlahnya tidak sebanding dengan kebutuhan kijing untuk tumbuh. Penurunan persentase total fosfor daging kijing ini berarti bahwa adanya pengeluaran unsur fosfor dari dalam tubuh kijing ke air wadah budidaya, sehingga terjadi fluktuasi jumlah fosfor pada air wadah budidaya. Menurut Nalepa & Schloesser (1993) tidak akan ada pertumbuhan kerang apabila makanan kerang tidak memadai.

Penurunan persentase total nitrogen dan fosfor pada akhir perlakuan diduga dimanfaatkan oleh perifiton (kelompok organisme yang melekat pada substrat di perairan). Hal ini dibuktikan dengan adanya perbedaan penampakan wadah akuarium pada awal (Gambar 8a) dan akhir perlakuan (Gambar 8b). Pada umumnya perifiton di perairan terdiri dari diatom, (Bacillariophyceae), alga biru berfilamen (Myxophyceae), alga hijau berfilamen (Chlorophyceae), bakteri atau jamur berfilamen, protozoa, dan rotifera, serta beberapa jenis serangga (Welch, 1952). Dekomposisi bahan organik pada dasarnya terjadi melalui dua tahap. Pada tahap pertama, bahan organik diuraikan menjadi bahan anorganik. Pada tahap kedua, bahan anorganik yang tidak stabil mengalami oksidasi bahan anorganik yang lebih stabil, misalnya amonia mengalami oksidasi menjadi nitrit dan nitrat (nitrifikasi). Proses oksidasi amonia (nitrifikasi) berlangsung pada hari kedelapan sampai hari kesepuluh (Effendi, 2003). Makroalgae dan makrozoobenthos merupakan kompetitor bagi kerang (Nalepa & Schloesser, 1993). Berikut ini gambar wadah budidaya pada awal (Gambar 8a) dan akhir perlakuan (Gambar 8b).

(a) (b)

Gambar 8. Hasil dokumentasi pada awal perlakuan (a) dan akhir perlakuan (b) Penurunan persentase nitrogen dan fosfor kijing juga diikuti oleh penurunan panjang sebesar 0-1,8% (Gambar 5) dan bobot kijing sebesar 0,9-3,3% (Gambar

(23)

6). Panjang kijing taiwan 5,39±0,11 cm memiliki bobot sebesar 21,91± 1,34. Penurunan persentase panjang kijing disebabkan oleh pengeroposan struktur cangkang kijing, sedangkan penurunan bobot kijing diduga disebabkan oleh tidak tercukupinya kebutuhan makan kijing. Untuk dapat tumbuh panjang, kerang membutuhkan protein dan kalsium, yaitu protein berfungsi sebagai pengikat kalsium cangkang (Wilbur & Saleuddin, 1983). Pertumbuhan panjang Anadonta setiap tahunnya sebesar 0,24-0,56 mm (Nichols et al., 2001).

Oksigen terlarut diperlukan untuk respirasi, proses pembakaran makanan, aktivasi berenang, pertumbuhan, reproduksi dan lain-lain. Kandungan oksigen juga dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. Oksigen yang dikonsumsi berbeda untuk setiap spesies, ukuran, aktivitas, suhu, jenis pakan, dan faktor lain (Boyd, 1992). Anadonta membutuhkan oksigen terlarut 3,8-12,5 mg/l, namun mampu bertahan dengan kadar oksigen sedikit dalam jangka waktu pendek. Anadonta dapat mengatur tingkat metabolisme oksigen dengan baik sehingga masih dapat hidup pada keadaan dimana kandungan oksigen dalam air sangat sedikit (Suwignyo et al., 1981). Hasil pengamatan menunjukan bahwa semakin padat kijing yang ditebar tidak berpengaruh terhadap nilai oksigen terlarut di air wadah budidaya.

Berdasarkan hasil pengukuran suhu pada penelitian kali ini berfluktuasi pada masing-masing perlakuan. Suhu harian pada air perlakuan berkisar antara 26-27,5 0C. Menurut Suwignyo (1981) genus Anadonta dapat hidup diperairan dengan suhu antara 11-29 0C. Menurut Watanabe (1988) suhu air sangat berpengaruh terhadap laju metabolisme dan pertumbuhan organisme akuatik serta mempengaruhi jumlah makanan yang dikonsumsi organisme perairan.

Berdasarkan hasil pengukuran pH pada penelitian kali ini sebesar 7,51-8,89. Kijing dapat bertahan hidup pada perairan dengan pH antara 4,8-9,8 (Suwignyo et

(24)

13 kandungan bahan organik dan anorganik baik tersuspensi maupun terlarut seperti lumpur, pasir halus, bahan organik dan anorganik seperti plankton dan mikroorganisme lainnya (APHA, 2005). Hasil pengukuran menunjukkan bahwa pada kepadatan 15 kijing memiliki nilai kekeruhan terendah pada akhir perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin padat kijing yang ditebar maka penurunan nilai kekeruhan semakin besar.

Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh terjadi penurunan Survival Rate (SR) kijing taiwan (Gambar 4). Kepadatan 5 kijing, SR kijing adalah 93,33%, kepadatan 15 kijing, SR kijing adalah 95,56%, sedangkan kepadatan 10 kijing, SR kijing adalah 90%. Pada Tingkat kelangsungan hidup kijing pada akhir perlakuan terjadi penurunan sebesar 4,4-10%. Penurunan tingkat kelangsungan hidup kijing ini disebabkan oleh terjadinya penurunan persentase total nitrogen daging kijing pada akhir perlakuan sebesar 74-82,3%, total fosfor daging kijing sebesar 26-54,2%, panjang kijing sebesar 0-1,8% dan bobot kijing sebesar 0,9-3,3%. Penurunan tingkat kelangsungan hidup, total nitrogen, total fosfor, panjang dan bobot kijing taiwan ini menunjukkan bahwa efektivitas penyerapan limbah nitrogen dan fosfor diperairan oleh kijing taiwan tidak efektif.

(25)

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa penyerapan nitrogen dan fosfor diperairan oleh kijing taiwan tidak efektif, berdasarkan rendahnya persentase total nitrogen dan fosfor di kijing taiwan.

4.2. Saran

Disarankan pada penelitian selanjutnya pemanfaatan limbah nitrogen dan fosfor di perairan dilakukan dengan meningkatkan jumlah limbah dan pemberian limbah dilakukan setiap hari.

(26)

15

DAFTAR PUSTAKA

APHA. 2005. Standard Method For Exemination Of Water And Wastewater. 20th ed. APHA (American Public Health Association), AWWA (American Water Works Association), and WPCF (Water Pollution Control Federation). Washington DC.

Boyd. 1992. Water Quality Management for Pond Fish Culture. Auburn University. Elseveir Science Publising Company, Albama, Inc. New York. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisius: Yogyakarta.

King, M. 1995. Fisheries Biology : Assessment and Management. Fishing News Books. Marston Book Services, Oxford.

Maulana, B. 2007. Efektivitas Kijjing Taiwan Anodonta Woodiana Dalam Menyerap Limbah Organik Pada Budidaya Ikan Sistem Resirkulasi. [Skripsi]. Fakultas perikanan dan Ilmu kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Nalepa, TF., Schloesser, DW. 1993. Zebra Mussels. Lewis publisher. London Nichols, SJ., Crawford, E., Amberg, J., Allen, J., Black, G., Kennedy, G. 2001.

Status of freshwater Unionid Populations at isle royale national park. The national park service, US. Geological survey and national resource preservation program.

Saputra, A. 2009. Bioakumulasi Logam Berat Pada Ikan Patin Yang Dibudidayakan Di Perairan Waduk Cirata dan Laboratorium. [Tesis]. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Spellman, FR. 2003. Water And Wastewater Treatment Plant Operations. A CRC Company, Press LLC. New York.

Suwignyo, P., Basmi, J., Batu DTFL., Affandi, R. 1981. Studi Biologi Kijing Taiwan Anadonta Woodiana Lea. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Watanabe, T. 1988. Fish Nutrition and Mariculture. JICA Text Book. The General Aquaculture Course. Departement of Aquatic Bioscience, Tokyo University of Fisheris, Tokyo.

Welch, PS. 1952. Limnology. Second edition. McGraw-Hill Book Company, Inc, New York.

Wheaton, FW. 1977. Aquacultural Engineering. University of Maryland, New York.

(27)

Wilbur, KM., Saleuddin, ASM. 1983. The Mollusca volume 4, Physiology, part 1. Departement of Zoology Duke University, Durham, North Carolina and Departement of Biology York University, Toronto, Ontario, Canada. Academic Press, Inc.

(28)

17

LAMPIRAN

Lampiran 1. Sketsa desain penelitian

Lampiran 2. Perhitungan limbah budidaya Diketahui :

Jumlah pakan total yang diberikan = 8.000 ton/bulan Luas total Waduk Cirata = 6.200 ha

Volume total Waduk Cirata bila kedalamannya 40 m = 2,48 x 109 m3 Efisiensi Pakan = 50% ≈ FCR = 2

Protein = 25%

% bobot kering pakan = 90% (A) % bobot kering daging = 33% (B) Ditanyakan :

Limbah Pakan per bulan per 35 liter ? Jawab :

Limbah pakan = ( A x FCR ) – ( B x 1 kg ) = ( 90% x 2 kg) – ( 33% x 1 kg) = 1,8 – 0,33

= 1,47 kg

Limbah pakan per bulan = 8000 x 1,47/2

= 5.880 ton/bulan

Limbah pakan per bulan per 35 liter = 5880 ton x 35 dm3 / 2,48 x 109 m3

=

0,08 gram

5 Kijing

10 Kijing

15 Kijing

kontrol 35 liter + Pakan 0,08 gram

Air Waduk Cirata

35 liter + Pakan 0,08 gram

35 liter + Pakan 0,08 gram

(29)

Lampiran 3. Peralatan yang digunakan

Gambar 9. Jangka Sorong Gambar 10. Hi-Blow

Gambar 11. Termometer, DO, pH meter Gambar 12. Hot Plate

Gambar 13. Turbidimeter Gambar 14. Spektrofotometer

(30)

19 Lampiran 4. Hasil pengukuran perubahan persentase panjang kijing

Hari Ke- Perubahan Persentase Panjang Kijing

5 Kijing (%) 10 Kijing (%) 15 Kijing (%)

0 100 100 100

10 100 100 100

20 98,2 100 100

30 98,2 100 100

Lampiran 5. Hasil pengukuran perubahan persentase bobot kijing

Hari Ke- Perubahan Persentase Bobot Kijing

5 Kijing (%) 10 Kijing (%) 15 Kijing (%)

0 100 100 100 10 98,2 97,2 98,6 20 98,2 96,7 98,6 30 99,1 96,7 97,7

Lampiran 6. Hasil pengukuran Survival Rate (SR) kijing

Hari Ke- Survival Rate (%)

5 Kijing 10 Kijing 15 Kijing

0 100.00 100.00 100.00 30 93.33 90.00 95.56

Lampiran 7. Hasil pengukuran perubahan persentase total nitrogen air

Hari Ke- Perubahan Persentase Total Nitrogen Air

5 Kijing (%) 10 Kijing (%) 15 Kijing (%) Kontrol (%)

0 100 100 100 100

10 123,1 95,0 66,8 51,8

20 9,9 4,7 8,0 12,3

30 43,0 11,8 17,8 30,8

Lampiran 8. Hasil pengukuran perubahan persentase total nitrogen kijing

Hari Ke- Perubahan Persentase Total Nitrogen Kijing

5 Kijing (%) 10 Kijing (%) 15 Kijing (%)

0 100 100 100 30 17,7 19,4 26,0

Lampiran 9. Hasil pengukuran perubahan persentase total fosfor air

Hari Ke- Perubahan Persentase Total Fosfor Air

5 Kijing (%) 10 Kijing (%) 15 Kijing (%) Kontrol (%)

0 100 100 100 100 10 131,2 130,4 362,6 142,9 20 27,2 40,2 76,7 25,9 30 33,2 62,6 126,9 46,4

(31)

Lampiran 10. Hasil pengukuran perubahan persentase total fosfor kijing

Hari Ke- Perubahan Persentase Total Fosfor Kijing

5 Kijing (%) 10 Kijing (%) 15 Kijing (%)

0 100 100 100 30 74,0 45,8 47,9

Lampiran 11. Hasil pengukuran DO harian

Hari Ke- DO Harian (mg/l)

5 Kijing 10 Kijing 15 Kijing Kontrol

0 5.08 5.07 4.94 5.00 1 4.92 4.92 4.94 4.98 2 5.46 5.49 5.47 5.50 3 5.65 5.62 5.47 5.53 4 7.66 7.63 7.44 7.47 5 4.86 4.71 4.36 4.52 6 5.78 5.45 5.70 5.81 7 6.97 6.77 7.27 6.73 8 5.83 6.00 6.37 6.83 9 6.40 6.73 6.97 7.30 10 9.52 9.71 9.61 9.60 11 9.28 8.93 8.81 8.58 12 7.26 7.21 7.16 7.39 13 6.74 6.78 6.87 6.81 14 7.20 7.65 7.66 7.64 15 6.18 6.35 6.44 6.46 16 6.30 6.46 6.41 6.36 17 6.69 6.27 6.13 6.10 18 10.15 9.85 9.63 9.52 19 10.25 10.04 9.81 9.99 20 8.32 8.65 8.39 8.54 21 5.79 5.92 5.79 5.82 22 6.68 6.64 6.72 6.72 23 6.43 6.42 6.43 6.38 24 6.52 6.51 6.46 6.46 25 6.37 6.44 6.32 6.34 26 5.28 5.28 5.19 5.11 27 4.99 5.04 5.09 5.11

(32)

21 Lampiran 12. Hasil pengukuran suhu harian

Hari Ke- Suhu Harian (

0

C)

5 Kijing 10 Kijing 15 Kijing Kontrol

0 26.5 26.5 26.5 26.5 1 26.5 26.5 26.5 26.5 2 26.5 26.5 26.5 26.5 3 26.9 26.6 26.8 26.5 4 26.8 26.5 26.6 26.5 5 26.3 26.1 26.1 26.0 6 26.0 26.0 26.0 25.9 7 26.5 26.3 26.4 26.4 8 26.7 26.5 26.6 26.4 9 26.8 26.6 26.7 26.6 10 26.7 26.7 26.7 26.6 11 26.8 26.7 26.8 26.7 12 27.0 26.8 26.9 26.8 13 27.1 26.9 27.0 26.9 14 27.1 27.0 27.1 27.0 15 27.2 27.0 27.1 27.0 16 27.1 27.0 27.1 26.9 17 26.9 26.8 26.9 26.8 18 26.4 26.4 26.4 26.3 19 26.4 26.2 26.3 26.2 20 26.6 26.4 26.5 26.3 21 26.7 26.5 26.6 26.5 22 27.1 26.9 27.0 26.9 23 27.2 27.1 27.2 27.0 24 27.4 27.2 27.4 27.2 25 27.1 26.8 27.0 26.8 26 27.4 27.2 27.3 27.2 27 27.5 27.4 27.4 27.3 28 27.3 27.1 27.2 27.1 29 27.2 27.1 27.2 27.0 30 27.5 27.4 27.4 27.2

(33)

Lampiran 13. Hasil pengukuran pH harian

Hari Ke- pH Harian

5 Kijing 10 Kijing 15 Kijing Kontrol

0 7.51 7.76 7.51 8.01 1 8.27 8.27 8.27 8.27 2 7.51 7.76 8.01 8.27 3 8.27 8.27 8.27 8.27 4 8.27 8.12 7.96 8.27 5 8.27 8.17 8.22 7.96 6 8.12 8.01 8.01 8.12 7 7.91 7.66 7.86 8.27 8 8.12 8.01 8.27 8.27 9 8.01 8.27 8.07 8.01 10 8.56 8.51 8.43 8.51 11 8.78 8.69 8.63 8.67 12 8.29 8.28 8.22 8.13 13 8.55 8.59 8.55 8.61 14 8.81 8.69 8.56 8.66 15 8.31 8.39 8.46 8.51 16 8.89 8.75 8.65 8.75 17 8.60 8.59 8.56 8.59 18 8.29 8.22 8.32 8.35 19 8.67 8.61 8.53 8.63 20 8.55 8.59 8.50 8.59 21 8.40 8.40 8.35 8.31 22 8.47 8.48 8.41 8.50 23 8.60 8.58 8.58 8.68 24 8.44 8.43 8.40 8.48 25 8.22 8.26 8.28 8.35 26 8.48 8.48 8.36 8.39 27 8.45 8.41 8.38 8.46 28 8.57 8.54 8.53 8.71 29 8.63 8.58 8.53 8.63 30 8.46 8.45 8.41 8.47

(34)

23 Lampiran 14. Hasil pengukuran kekeruhan harian

Hari Ke- Kekeruhan Harian (NTU)

5 Kijing 10 Kijing 15 Kijing Kontrol

12 0.77 0.80 0.82 0.85 13 0.73 0.80 0.80 0.85 14 0.70 0.77 0.72 0.80 15 0.54 0.72 0.69 0.75 16 0.68 0.79 0.67 0.73 17 0.75 0.75 0.77 0.64 18 0.73 0.65 0.70 0.63 19 0.79 0.71 0.64 0.63 20 0.76 0.81 0.69 0.61 21 0.76 0.78 0.69 0.69 22 0.81 0.74 0.74 0.77 23 0.89 0.78 0.61 0.66 24 0.89 0.71 0.61 0.76 25 0.91 0.73 0.62 0.70 26 0.83 0.69 0.59 0.74 27 0.82 0.66 0.64 0.76 28 0.98 0.70 0.60 0.76 29 1.10 0.82 0.64 0.80 30 0.99 0.59 0.58 0.68

Gambar

Gambar 1. Grafik persentase perubahan total nitrogen air   
Gambar 3. Grafik persentase perubahan total fosfor air   
Gambar 5. Grafik persentase perubahan panjang kijing
Gambar 7. Grafik Survival Rate (SR) kijing taiwan pada akhir perlakuan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Diajukan Kepada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Komunikasi1. Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

CakePHP juga menjadi salah satu framework pilihan yang memungkinkan developer untuk membuat sebuah aplikasi web dengan karakter pengembangan RAD (Rapid

Adapun hasil evaluasi penawaran adalah sebagai berikut :.. No

Fungsi ini digunakan unt uk m em baca input an dari keyboard berupa st ring sebanyak karakt er yang dit ent ukan ( dalam kasus ini sebanyak 30 karakt er) baik yang m engandung

Seberapa efektifkah penggunaan media kampanye dalam pilkada Salatiga. tahun

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kekuatan yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan pelaporan hasil penelitian.. Penulisan tugas akhir

prinsip-prinsip dan kedaulatan tujuan; (2) pentingnya kewajiban dan kesopanan masyarakat dalam menyambut aturan hukum baik sebagai salah satu tujuan hukum maupun sebagai tujuan

PENGARUH MODEL LATIHAN PLIOMETRIK DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL BELAJAR KEMAMPUAN RENANG GAYA DADA 50 METER (Studi Eksperimen Latihan Double leg speed hop