BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN A.
A. LaLatatar Br Belelakakanangg
Kita kehilangan sekitar satu gram sel kulit setiap harinya karena gesekan kulit Kita kehilangan sekitar satu gram sel kulit setiap harinya karena gesekan kulit pada
pada baju baju dan dan aktivitas aktivitas higiene higiene yang yang dilakukan dilakukan setiap setiap hari hari seperti seperti mandi. mandi. DekubitusDekubitus dapat terjadi pada setiap tahap umur, tetapi hal ini merupakan masalah yang khusus dapat terjadi pada setiap tahap umur, tetapi hal ini merupakan masalah yang khusus pada
pada lansia. lansia. Khsusnya pada Khsusnya pada klien klien dengan dengan imobilitas. imobilitas. Seseorang Seseorang yang yang tidak tidak im-mobilim-mobil yang tidak berbaring ditempat tidur sampai berminggu-minggu tanpa terjadi dekubitus yang tidak berbaring ditempat tidur sampai berminggu-minggu tanpa terjadi dekubitus kar
karena ena dapdapat at berberganganti ti posposisi isi bebbeberaperapa a kali kali daldalam am sejasejam. m. PenPenggaggantintian an poposisi sisi iniini,, biarpun
biarpun hanya hanya bergeser, bergeser, sudah sudah cukup cukup untuk untuk mengganti mengganti bagian bagian tubuh tubuh yang yang kontak kontak dengan alas tempat tidur. Sedangkan im-mobilitas hampir menyebabkan dekubitus dengan alas tempat tidur. Sedangkan im-mobilitas hampir menyebabkan dekubitus bila
bila berlangsung laberlangsung lama. Terjadinya ulkus ma. Terjadinya ulkus disebabkan disebabkan gangguan aliran gangguan aliran darah darah setempat,setempat, dan juga keadaan umum dari penderita.
dan juga keadaan umum dari penderita.
Luka dekubitus adalah suatu masalah bagi populasi pasien diraat di rumah Luka dekubitus adalah suatu masalah bagi populasi pasien diraat di rumah sakit atau rumah peraatan lainnya. Pasien-pasien tersebut memiliki resiko untuk sakit atau rumah peraatan lainnya. Pasien-pasien tersebut memiliki resiko untuk men
mengalgalami ami terterjadjadinyinya a lukluka a dekdekubiubitus tus selaselama ma perperaataatan. an. !ns!nsideiden n dan dan preprevalevalensinsi terjadinya luka dekubitus pada populasi ini di "merika Serikat cukup tinggi untuk terjadinya luka dekubitus pada populasi ini di "merika Serikat cukup tinggi untuk men
mendapdapatkatkan an perperhathatian ian dardari i kalkalangangan an tentenaga aga kesekesehathatan. an. PenPenelielitian tian menmenunjunjukkukkanan baha prevalensi
baha prevalensi luka dekabitus luka dekabitus bervariasi, tbervariasi, terapi serapi secara ecara umum dilaporkan umum dilaporkan baha #-baha #-$$% terjadi di tatanan peraatan akut& acute care, $#-'# % di tatanan peraatan $$% terjadi di tatanan peraatan akut& acute care, $#-'# % di tatanan peraatan jangka
jangka panjang& longterm panjang& longterm care, care, dan dan (-$'% di (-$'% di tatanan tatanan peraatan peraatan rumah& rumah& home home healthhealth care.
care. B.
B. RuRumumusasan Mn Masasalalahah $.
$. )agaim)agaimana kana konsep onsep dasar dasar penyapenyakit dkit dekubiekubitus ptus pada ada lansia*lansia* '.
'. )agaim)agaimana koana konsep ansep asuhan suhan keperkeperaatan aatan dekudekubitus bitus pada pada lansia*lansia* C.
C. TTuujuajuan Pn Penuenulislisanan $.
$. +engid+engidentiikentiikasi koasi konsep dnsep dasar peasar penyaknyakit dekit dekubituubitus pada s pada lansia.lansia. '.
'. +engid+engidentiikentiikasi koasi konsep asnsep asuhan kuhan keperaaeperaatan dektan dekubituubitus pada ls pada lansiaansia
BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN 1 1
A.
A. !ns!nse" Dae" Dasar sar Pen#Pen#akit akit DekuDeku$itus$itus %.
%. DeDe&i&ininisi si DeDekuku$i$itutuss
Dekubitus sering disebut ulkus dermal & ulkus dekubitus atau luka tekan terjadi Dekubitus sering disebut ulkus dermal & ulkus dekubitus atau luka tekan terjadi akibat tekanan yang sama pada suatu bagian tubuh yang mengganggu sirkulasi akibat tekanan yang sama pada suatu bagian tubuh yang mengganggu sirkulasi arnaatiaj, '//01.
arnaatiaj, '//01. Dekub
Dekubitus adalah itus adalah KerusaKerusakan lokal kan lokal dari kulit dan dari kulit dan jaringjaringan an dibadibaah kulit ah kulit yangyang dis
disebaebabkabkan n penpenekaekanan nan yanyang g terlterlalu alu lamlama a padpada a area area tertersebusebut t 2a2atna tna KaliKalijanjana,a, '//01.
'//01.
Dekubitus adalah kerusakan atau kematian kulit sampai jaringan di baah Dekubitus adalah kerusakan atau kematian kulit sampai jaringan di baah kulit, bahkan menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan kulit, bahkan menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu
pada suatu area secarea secara terara terus menerus us menerus sehingga mengakibatkan gangguan sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasisirkulasi darah setempat idayat, '//31
darah setempat idayat, '//31
)agian tubuh yang sering mengalami ulkus dekubitus adalah bagian dimana )agian tubuh yang sering mengalami ulkus dekubitus adalah bagian dimana terdapat penonjolan tulang, yaitu bagian siku, tumit, pinggul, pergelangan kaki, terdapat penonjolan tulang, yaitu bagian siku, tumit, pinggul, pergelangan kaki, bahu, punggung d
bahu, punggung dan kepala bagian belakang.an kepala bagian belakang. '
'.. EEttii!!ll!!ggii
Luka dekubitus disebabkan oleh kombinasi dari aktor ekstrinsik dan intrinsik Luka dekubitus disebabkan oleh kombinasi dari aktor ekstrinsik dan intrinsik pada pasien
pada pasien.. a.
a. 4aktor 5kstrinsik4aktor 5kstrinsik %(
%( TekananTekanan Ku
Kulilit t dadan n jajarinringagan n di di babaaahnhnya ya tetertertekakan n anantatara ra tutulalang ng dedengnganan permukaan
permukaan keras keras lainnya, lainnya, seperti seperti tempat tempat tidur tidur dan dan meja meja operasi. operasi. TeTekanankanan ringan dalam aktu yang lama sama bahayanya dengan tekanan besar ringan dalam aktu yang lama sama bahayanya dengan tekanan besar dalam aktu singkat. Terjadinya gangguan mikrosirkulasi lokal kemudian dalam aktu singkat. Terjadinya gangguan mikrosirkulasi lokal kemudian me
menynyebebababkakan n hihipopoksksia ia dadan n nenekrkrososisis, , tetekankanan an anantar tar mumuka ka iintntereracacee pressure1
pressure1 '1
'1 6e6eseksekan dan dan Pan Perergegeserseranan 6e
6esesekakan n beberurulanlang g akakan an memenynyebebababkakan n ababrasrasi i sesehihingngga ga inintetegrigritatass jaringan
jaringan rusak. rusak. Kulit Kulit mengalami mengalami regangan, regangan, lapisan lapisan kulit kulit bergeser bergeser terjaditerjadi gangguan mikrosirkulasi lokal.
gangguan mikrosirkulasi lokal. 7
711 KeKelelembmbapapanan +eny
+enyebabebabkan kan masmaseraserasi, i, biabiasanysanya a akiakibat bat inkinkontontineinensiansia, , dradrain in dandan ker
keringingat. 8aringat. 8aringan an yanyang g menmengalgalami meseraami meserasi si akaakan n mudmudah ah menmengalagalamimi ero
erosi. si. SelSelain ain itu itu kelkelembembapaapan n jugjuga a menmengakgakibaibatkatkan n kulkulit it mudmudah ah terkterkenaena pergesekan
pergesekan riction1 riction1 dan dan perobekan perobekan jaringan jaringan shear1. shear1. !nkontinensia !nkontinensia alvialvi lebih signitiikan dalam perkembangan luka tekan daripada inkontinensia lebih signitiikan dalam perkembangan luka tekan daripada inkontinensia
2 2
urin karena adanya bakteri dan en9im pada eses dapat merusak permukaan kulit.
:1 Kebersihan tempat tidur
"lat-alat tenun yang kusut dan kotor atau peralatan medik yang menyebabkan klien teriksasi pada suatu sikap tertentu juga memudahkan terjadinya dekubitus.
b. 4aktor !ntrinsik $1 ;sia
Pada usia lanjut akan terjadi penurunan elastisatas dan vaskularisasi. Pasien yang sudah tua memiliki resiko yang tinggi untuk terkena luka tekan karena kulit dan jaringan akan berubah seiring dengan penuaan. Penuaan mengakibatkan kehilangan otot, penurunan kadar serum albumin, penurunan respon inlamatori, penurunan elastisitas kulit, serta penurunan kohesi antara epidermis dan dermis. Perubahan ini berkombinasi dengan aktor penuaan lain akan membuat kulit menjadi berkurang toleransinya terhadap tekanan, pergesekan, dan tenaga yang merobek. Selain itu, akibat dari penuaan adalah berkurangnya jaringan lemak subkutan, berkurangnya jaringan kolagen dan elastin, menurunnya eisiensi kolateral kapiler pada
kulit sehingga kulit menjadi lebih tipis dan rapuh. '1 Penurunan sensori persepsi
Pasien dengan penurunan sensori persepsi akan mengalami penurunan untuk merasakan sensasi nyeri akibat tekanan di atas tulang yang menonjol. )ila ini terjadi dalam durasi yang lama, pasien akan mudah terkena luka tekan karena nyeri merupakan suatu tanda yang secara normal mendorong seseorang untuk bergerak. Kerusakan sara misalnya akibat cedera, stroke, diabetes1 dan koma bisa menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk merasakan nyeri.
71 Penurunan kesadaran
6angguan neurologis, trauma, analgetik narkotik. :1 +alnutrisi
<rang-orang yang mengalami kekurangan gi9i malnutrisi1 tidak memiliki lapisan lemak sebagai pelindung dan kulitnya tidak mengalami pemulihan sempurna karena kekurangan 9at-9at gi9i yang penting. Selain itu, malnutrisi dapat gangguan penyembuhan luka. )iasanya berhubungan dengan hipoalbuminemia. ipoalbuminemia, kehilangan berat badan, dan
malnutrisi umumnya diidentiikasi sebagai aktor predisposisi untuk terjadinya luka tekan.
#1 +obilitas dan aktivitas
+obilitas adalah kemampuan untuk mengubah dan mengontrol posisi tubuh, sedangkan aktivitas adalah kemampuan untuk berpindah. Pasien yang berbaring terus menerus di tempat tidu tanpa mampu untuk merubah posisi beresiko tinggi untuk terkena luka tekan. <rang-orang yang tidak
dapat bergerak misalnya lumpuh, sangat lemah, dipasung1. !mobilitas adalah aktor yang paling signitiikan dalam kejadian luka tekan.
=1 +erokok
>ikotin yang terdapat pada rokok dapat menurunkan aliran darah dan memiliki eek toksik terhadap endotelium pembuluh darah.
(1 Temperatur kulit
+enurut hasil penelitian sugama $33'/ peningkatan temperatur merupakan aktor yang signitiikan dengan resiko terjadinya luka tekan. 01 Kemampuan sisitem kardiovaskuler menurun, sehingga perusi kulit
menurun.
31 "nemia dan hipoalbuminemia, beresiko tinggi terkena dekubitus dan memperlambat penyembuhannya.
$/1 Penyakit-penykit yang merusak pembuluh darah juga mempermudah terkena dekubitus dan memperburuk dekubitus.
). lasi&ikasi Deku$itus
)erdasarkan aktu yang diperlukan untuk penyembuhan dari suatu ulkus dekubitus dan perbedaan temperatur dari ulkus dengan kulit sekitarnya, dekubitus dapat dibagi menjadi 7 ?
a. Tipe normal
+empunyai beda temperature sampai di baah lebih kurang ',# derajat celcius dibandingkan kulit sekitarnya dan akan sembuh dalam peraatan sekitar =minggu. ;lkus ini terjadi karena iskemia jaringan setempat akibat tekanan, tetapi aliran darah dan pembuluh-pembuluh darah sebenarnya baik.
b. Tipe asterioskelrosis
+empunyai beda temperature kurang dari $ derajat celcius aantara daerah ulkus dengan kulit sekitarnya. Keadaan ini menunjukkan gangguan aliran darah akibat penyakit pada pembuluh darah ikut berperan untuk terjadinya dekubitus di samping aktor tekanan. Dengan peraatan, ulkus ini di harapkan sembuh dalam $= minggu.
c. Tipe teminal
Terjadi pada penderita yang akan meninggal dunia dan tidak akan sembuh.
*. Path+a#
5
Factor tekanan, toleransi jaringan, durasi dan besar
Tekanan eksterna > Aliran darah menurun atau
Hipoksia idera !olaps "skemia otot Anoreksi #erubahan #enurunan
peristaltic usus $ecubitus
!erusakan integritas kulit
%&eri #erubahan temperature
%&er Hilangn&a sebagian
lap'kulit Terjadi luka (esiko !eterbatasan
gerak *ap' !ulit hilang secara
lengkap !erusakan
mobilitas
*ap' !ulit hilang secara lengkap dan
!oping tidak e)ekti) Tingkat kesakitan
,. Pat!&isi!l!gi
Luka dekubitus merupakan dampak dari tekanan yang terlalu lama pada area permukaan tulang yang menonjol dan mengakibakan berkurangnya sirkulasi darah pada area yang tertekan dan lama kelamaan jaringan setempat mengalami iskemik, hipoksia dan berkembang menjadi nekrosis. Tekanan yang normal pada kapiler adalah 7' mmg. "pabila tekanan kapiler melebihi dari tekanan darah dan struktur pembuluh darah pada kulit, maka akan terjadi kolaps.
Dengan terjadi kolaps akan menghalangi oksigenisasi dan nutrisi ke jaringan, selain itu area yang tertekan menyebabkan terhambatnya aliran darah. Dengan adanya peningkatan tekanan arteri kapiler terjadi perpindahan cairan ke kapiler, ini akan menyokong untuk terjadi edema dan konsekuensinya terjadi autolysis. al lain juga baha aliran limpatik menurun, ini juga menyokong terjadinya edema dan mengkontribusi untuk terjadi nekrosis pada jaringan
-. Mani&estasi linik
a. Tanda cidera aal adalah kemerahan yang tidak menghilang apabila di tekan ibu jari.
b. Pada cidera yang lebih berat dijumpai ulkus dikulit.
c. Dapat timbul rasa nyeri dan tanda-tanda sistemik peradangan, termasuk demam dan peningkatan hitung sel darah putih.
Staium Deku$itus a. Stadium !
$1 "danya perubahan dari kulit yang dapat diobservasi. "pabila dibandingkan dengan kulit yang normal, maka akan tampak salah satu tanda sebagai berikut ? perubahan temperatur kulit lebih dingin atau lebih hangat 1,
'1 Perubahan konsistensi jaringan lebih keras atau lunak 1, perubahan sensasi gatal atau nyeri1,
71 Pada orang yang berkulit putih, luka mungkin kelihatan sebagai kemerahan yang menetap. Sedangkan pada yang berkulit gelap, luka akan kelihatan sebagai arna merah yang menetap, biru atau ungu.
b. Stadium !!
ilangnya sebagian lapisan kulit yaitu epidermis atau dermis, atau keduanya. @irinya adalah lukanya supericial, abrasi, melempuh, atau membentuk lubang yang dangkal.
c. Stadium !!!
ilangnya lapisan kulit secara lengkap, meliputi kerusakan atau nekrosis dari jaringn subkutan atau lebih dalam, tapi tidak sampai pada ascia. Luka terlihat seperti lubang yang dalam.
d. Stadium !A
ilangnya lapisan kulit secara lengkap dengan kerusakan yang luas, nekrosis jaringan, kerusakan pada otot, tulang atau tendon. "danya lubang yang dalam serta saluran sinus juga termasuk dalam stadium !A dari luka tekan.
+enurut stadium luka tekan diatas, luka tekan berkembang dari permukaan luar kulit ke lapisan dalam top-don1.>amun menurut hasil penelitian saat ini, luka tekan juga dapat berkembang dari jaringan bagian dalam seperti ascia dan otot alapun tanpa adanya adanya kerusakan pada permukaan kulit. !ni dikenal dengan istilah injuri jaringan bagian dalam Deep Tissue !njury1.
/. Pemeriksaan Diagn!stik
a. Kultur ? pertumbuhan mikroorganisme tiruan atau sel B sel jaringan. $. "lbumin serum ? protein utama dalam plasma dan cairan serosa lain.
0. Penatalaksanaan Meis a. Peraatan luka decubitus
b. Terapi isik, dengan menggunakan pusaran air untuk menghilangkan jaringan yang mati.
c. Terapi obat ?
$1 <bat antibacterial topical untuk mengontrol pertumbuhan bakteri '1 "ntibiotik prupilaksis agar luka tidak terineksi
d. Terapi diet
"gar terjadi proses penyembuhan luka yang cepat, maka nutrisi harus adekuat yang terdiri dari kalori, protein, vitamin, mineral dan air.
Penatalaksanaan ulkus dekubitus dengan pemberian bahan topikal, sistemik ataupun dengan tindakan bedah dilakukan sedini mungkin agar reaksi penyembuhan terjadi lebih cepat. Pada penatalaksaan ulkus dekubitus ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain ?
a. +engurangi tekanan lebih lanjut pada daerah uklus. Pengurangan tekanan sangatpenting karena uklus tidak akan sembuh sela ma masih ada tekanan yang berlebihan dan terus menerus.
- b. +empertahankan keadaan bersih pada uklus dan sekitarnya. Keadaan tersebut akan menyebabkan proses penyembuhan luka lebih cepat dan baik. ;ntuk hal tersebut dapat dilakukan kompres, pencucian, pembilasan, pengeringan dan pemberian bahan-bahan topical seperti larutan >a@$/,3%, larutan '/' 7% dan >a@$/,3%, larutan plasma dan larutan )uroi serta larutan antiseptic lainnya.
c. +engangkat jaringan nekrotik. "danya jaringan nekrotik pada uklus akan menghambat aliran bebas dari bahan yang terineksi dan kerenanya juga menghambat pembentukan jaringan granulasi dan epitelisasi. <leh karena itu pengangkatan jaringan nekrotik akan mempercepat proses penyembuhan uklus. Terdapat 7 metode yang dapat di lakukan antara
lain?
$1 Sharp debridement dengan pisau, gunting, dan lain-lain1
'1 5n9ymatic debridement dengan en9im proteolitik, kalogen-litik, dan ibrinotik1.
71 +echanical debridement dengan teknik pencucian, pembilasan, kompres dan hidroterapi1.
d. +enurunkan dan mengatasi ineksi, perlu pemeriksaan kultuk dan tes resistensi. "ntibiotika sistemik dapat diberikan bila penderita mengalami sepsis, selulitis. ;lkus yang terineksi harus dibersihkan beberapa kali sehari dengan larutan antiseptic seperti larutan '/' 7%, povidon iodine $%, seng sulat /,#%. 2adiasai ultraviolet terutama ;A)1 mempunyai eek bakterisidal.
e. +erangsang dan membantu pembentukan jaringan granulasi dan epitelisasi. al ini dapat dicapai dengan pemberian antara lain?
$1 )ahan-bahan topikal misalnya? salep asam salisilat '%, preparat seng Cn /, Cn S<1.
'1 <ksigen hiperbalik? selain mempunyai eek bakteriostatik terhadap sejumlah bakteri, juga mempunyai eek prolierasi epitel, menambah jaringan granulasi dan memperbaiki keadaan vascular.
71 2adiasi inra merah, short ave diathermy, dan pengurutan dapat membantu penyembuhan ulkus karena adanya eek peningkatan vaskularisasi.
:1 Terapi ultrasonic? sampai saat ini masih terus diselidiki manaatnya terhadap terapi ulkus dekubitus.
. Tindakan bedah selain untuk pembersihan uklus juga diperlukan untuk mempercepat penyembuhan dan penutupan ulkus, terutama ulkus
dekubitus stadium !!! dan !A dan karenanya sering dilakukan tandur kulit ataupun myocutaneous lap.
1. Pen2egahan
Pencegahan ulkus dekubitus adalah hal yang utama karena pengobatan ulkus dekubitus membutuhkan aktu dan biaya yang besar. Tindakan pencegahan dapat dibagi atas
a. ;mum ?
$1 Pendidikan kesehatan tentang ulkus dekubitus bagi sta medis, penderita dan keluarganya.
'1 Pemeliharaan keadaan umum dan higiene penderita. b. Khusus ?
$1 +engurangi&menghindari tekanan luaryang berlebihan pada daerah tubuh tertentu dengan cara ? perubahan posisi tiap ' jam di tempat tidur sepanjang ': jam. melakukan push up secara teratur pada aktu duduk di kursi roda. pemakaian berbagai jenis tempat tidur, matras, bantal anti dekubitus seperti circolectric bed, tilt bed, air-matras gel lotation pads, sheepskin dan lain-lain.
'1Pemeriksaan dan peraatan kulit dilakukan dua kali sehari pagi dan sore1, tetapi dapat lebih sering pada daerah yang potensial terjadi ulkus dekubitus. Pemeriksaan kulit dapat dilakukan sendiri, dengan bantuan penderita lain ataupun keluarganya. Peraatan kulit termasuk pembersihan dengan sabun lunak dan menjaga kulit tetap bersih dari
keringat, urin dan eces. )ila perlu dapat diberikan bedak, losio yang mengandung alkohol dan emolien.
Pengobatan ulkus dekubitus dengan pemberian bahan topikal, sistemik ataupun dengan tindakan bedah dilakukan sedini mungkin agar reaksi penyembuhan terjadi lebih cepat. Pada pengobatan ulkus dekubitus ada beberapa hal yang perlu diperhatkan antara lain
a. +engurangi tekanan lebih lanjut pada daerah ulkus.
b. +empertahankan keadaan bersih pada ulkus dan sekitarnya. c. +engangkat jaringan nekrotik.
d. +enurunkan dan mengatasi ineksi.
e. +erangsang dan membantu pembentukan jaringan granulasi dan epitelisasi.
B. !nse" Dasar Asuhan e"era+atan "aa Pasien Deku$itus %.Pengkajian
a. !dentitas
!dentitas klien yang biasa dikaji pada penyakit system integument adalah usia, karena ada beberapa penyakit integumen banyak terjadi pada klien di atas usia =/ tahun.
b. Keluhan ;tama
Keluhan utama yang sering ditemukan pada klien dengan penyakit integument seperti? erpes Coster, psoriasis dan decubitus adalah klien mengeluh gatal pada kulit dan adanya kelainan kulit seperti? vesikel, skuamosa atau kemerahan yang kadang disertai nyeri.
c. 2iayat penyakit sekarang
2iayat kesehatan saat ini berupa uraian mengenai penyakit yang diderita oleh klien dari mulai timbulnya keluhan yang dirasakan sampai kelayan dibaa ke 2umah Sakit, dan apakah pernah memeriksakan diri ke tempat lain selain 2umah Sakit umum serta pengobatan apa yang pernah diberikan dan bagaimana perubahannya dan data yang didapatkan saat pengkajian.
d. 2iayat penyakit dahulu
2iayat kesehatan yang lalu seperti riayat penyakit integument sebelumnya, riayat pekerjaan pada pekerja yang berhubungan dengan adanya penyakit integument, penggunaan obat-obatan, kosmetik, dan sebagainya.
e. 2iayat penyakit keluarga
Eang perlu dikaji apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit yang sama karena actor genetic&keturunan.
. Pemeriksaan isik
$1 Keadaan umum ? Keadaan umum klien lansia yang mengalami gangguan integumen biasanya lemah.
'1 Kesadaran ? Kesadaran klien biasanya composmentis '1 Tanda-tanda Aital
a1 Suhu meningkat F7( derajat celcius1
b1 >adi meningkat atau normal > ? (/-0'G&menit1 c1 Tekanan darah meningkat.
d1 Pernaasan biasanya mengalami normal atau meningkat g. Pemeriksaan 2evie < System 2<S1
$1 System Pernaasan
Dapat ditemukan peningkatan rekuensi naas atau masih dalam batas normal.
'1 System sirkulasi
Dapat ditemukan peningkatan nadi atau dalam batas normal, adanya peningkatan TD, akral hangat.
71 System Persaraan
Kaji adanya hilangnya gerakan atau sensasi, spasme otot, terlihat kelemahan&kehilangan ungsi. Pergerakan mata&kejelasan melihat, dilatasi pupil. "gitasi +ungkin berhubungan dengan nyeri&ansietas1.
System Perkemihan
:1 Perubahan pola berkemih, seperti inkontinensia urin, disuria, distensi kandung kemih, arna dan bau urin, dan kebersihan.
#1 System Pencernaan
Kaji adanya konstipasi, konsisten eses, rekuensi eliminasi, auskultasi bising usus, anoreksia, adanya distensi abdomen, nyeri tekan abdomen.
=1 System +uskuloskeletal
Kaji adanya nyeri berat tiba-tiba& mungkin terlokalisasi pada area jaringan, dapat berkurang pada imobilisasi, kontraktur atroi otot, laserasi kulit dan perubahan arna.
h. Pola ungsi kesehatan
Eang perlu dikaji adalah aktivitas apa saja yang biasa dilakukan sehubungan dengan adanya nyeri saat berkemih, ketidakmampuan mengontrol urin yang keluar atau urin yang keluar menetes.
$1 Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
+enggambarkan persepsi, pemeliharaan, dan penanganan kesehatan. '1 Pola nutrisi
+enggambarkan masuknya nutrisi, balance cairan, dan elektrolit, nasu makan, pola makan, diet, kesulitan menelan, mual&muntah, dan makanan kesukaan.
71 Pola eliminasi
+enjelaskan pola ungsi eksresi, kandung kemih, deekasi, ada tidaknya masalah deekasi, masalah nutrisi, dan penggunaan kateter.
:1 Pola tidur dan istirahat.
+enggambarkan pola tidur, istirahat, dan persepsi terhadap energy, jumlah jam tidur pada siang dan malam, masalah tidur, dan insomnia.
#1 Pola aktivitas dan istirahat
+enggambarkan pola latihan, aktivitas, ungsi pernaasan, sirkulasi, riayat penyakit jantung, rekuensi, irama, dan kedalaman pernaasan. Pengkajian !ndeks K"TC.
S2!re riteria
" Kemandirian dalam hal makan, kontinen )") atau )"K1, berpindah, ke kamar kecil mandi dan berpakaian.
) Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari ungsi tersebut.
@ Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu ungsi tambahan.
D Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian dan satu ungsi tambahan.
5 Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil dan satu ungsi tambahan.
4 Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil, berpindah dan satu ungsi tambahan.
6 Ketergantungan pada ke enam ungsi tersebut. Lain B
Lain
Tergantung pada sedikitnya dua ungsi, tetapi tidak dapat diklasiikasikan sebagai @, D, 5 atau 4
=1 Pola hubungan dan peran
+enggambarkan dan mengetahui hubungan dan peran pelayan terhadap anggota dan masyarakat tempat tinggal, pekerjaan, tidak punya rumah, dan masalah keuangan. Pengkajian "P6"2 Keluarga table "P6"2 Keluarga1.
Ta$el AP3AR eluarga 4 >
o
4ungsi ;raian >ilai
$ "daptasi Saya puas baha saya dapat kembali pada keluarga teman-teman1 saya untuk membantu pada aktu sesuatu
menyusahkan saya
$
' ubungan Saya puas dengan cara keluarga
teman-teman1 saya
'
membicarakan sesuatu dengan saya dan mengungkapkan masalah dengan saya
7 Pertumbuhan Saya puas baha keluarga teman-teman1 saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan aktivitas atau arah baru
'
: "eksi Saya puas dengan cara keluarga
teman-teman1 saya
mengekspresikan aek dan berespon terhadap emosi-emosi saya, seperti marah, sedih atau mencintai
$
# Pemecahan Saya puas dengan cara teman-teman saya dan saya menyediakan aktu bersama-sama
'
"nalisa hasil ?
Skor ? 0-$/ ? ungsi sosial normal Skor ? #-( ? ungsi sosial cukup
(1 Pola sensori dan kogniti
+enjelaskan persepsi sensori dan kogniti. Pola persepsi sensori meliputi pengkajian penglihatan, pendengaran, perasaan, dan pembau. Pada klien katarak dapat ditemukan gejala gangguan penglihatan perier, kesulitan memokuskan kerja dengan merasa diruang gelap. Sedangkan tandanya adalah tampak kecoklatan atau putih susu pada pupil, peningkatan air mata. Pengkajian status mental menggunakan tabel Short Portable +ental Status Huesioner SP+SH1
I1 -1 >omor Pertanyaan 8aaban
$ Tanggal berapa hari ini* ' ari apa sekarang* 7 "pa nama tempat ini* : Dimana alamat anda* # )erapa umur anda*
= Kapan anda lahir*
( Siapa presiden indonesia*
0 Siapa nama presiden indonesia sebelumnya*
3 Siapa nama ibu anda
$/ Kurangi 7 dari '/ dan tetap pengurangan 7 dari setiap angka yang baru, semua secara menurun
Keterangan ?
- Kesalahan / -' ? 4ungsi !nteletual ;tuh
- Kesalahan 7-: ? Kerusakan !nteletual 2ingan - Kesalahan #-( ? Kerusakan !nteletual Sedang - Kesalahan 0-$/ ? Kerusakan !ntelektual )erat
01 Pola Persepsi dan konsep diri
+enggambarkan sikap tenang diri sendiri dan persepsi terhadap kemampuan konsep diri. Konsep diri menggambarkan gambaran diri, harga diri, peran, identitas diri. +anusia sebagai system terbuka dan makhluk bio- psiko-sosio-kultural-spiritual, kecemasan, ketakutan, dan dampak terhadap
sakit. Pengkajian tingkat depresi menggunakan Tabel !nventaris Depresi )ack.
31 Pola seksual dan reproduksi
+enggambarkan kepuasan&masalah terhadap seksualitas. $/1Pola mekanisme& penanggulangan stress dan koping.
+enggambarkan kemampuan untuk menangani stress. $$1 Pola tata nilai dan kepercayaan
+enggambarkan dan menjelaskan pola, nilai keyakinan termasuk spiritual. '. Diagn!sa e"era+atan
a. >yeri akut berhubungan dengan agen injuri biologi, kimia, isik, psikologis ditandai dengan klien melaporkan nyeri secara verbal, ekspresi ajah klien meringis.
b. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilitas isik, usia yang ekstrim, perubahan kelembaban kulit, deicit imunologi ditandai dengan adanya kerusakan pada permukaan kulit, kulit kemerahan.
c. @emas berhubungan dengan krisis situation, perubahan status kesehatan, stress, ancaman terhadap konsep diri, ditandai dengan produktivitas berkurang, kontak mata tampak buruk, klien tampak gelisah, klien cemas, respirasi meningkat,
nadi meningkat, suara gemetar, 2eleks meningkat, ajah tegang, anoreksia, kelelahan, peningkatan tekanan darah, klien sulit berkonsentrasi.
d. 2esiko ineksi berhubungan dengan kerusakan jaringan, pertahanan primer tidak adekuat kulit tidak utuh, trauma jaringan1.
). Ren2ana e"era+atan
N! DIA3N5SA
EPERA6ATAN
PERENCANAAN
Tujuan an reteria Hasil Inter7ensi
$1 '1 71 :1
$. >yeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis, kimia, isik, psikologis1 ditandai dengan klien melaporkan nyeri secara verbal, ekspresi ajah klien menangis.
Setelah dilakukan tindakan keperaatan ...J ' jam, diharapkan klien dapat?
$. Meng!ntr!l n#eri 8Pain C!ntr!l1, dengan kreteria hasil?
a. Klien dapat mengetahui penyebab nyeri, onset nyeri.
b. Klien mampu
menggunakan teknik non armakologi untuk mengurangi nyeri, dan tindakan oencegahan nyeri. c. Klien mampu
mengenal tanda-tanda
Manajemen N#eri 8Pain Management(4
-Kaji secara komprenshi tentang nyeri, meliputi ? lokasi, karakteristik dan onset, durasi, rekuensi, kualitas, intensitas&beratnya nyeridan aktor-aktor presipitasi
- <bservasi isyarat-isyarat non verbal dari ketidaknyamana, khususnya dalam ketidak mampuan untuk komunikasi secara eekti
- 6unakan komunikasi terapeutik agar klien dapat mengekspresikan nyeri
pencetus nyeri untuk mencari pertolongan. d. +elaporkan baha nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri '. Menunjukan tingkat
n#eri 8Pain le7el(
a. Klien melaporkan nyeri dan pengaruh pada tubuh
b. Klien mampu
mengenalskala,
intensitas, rekuensi dan lamanya episode nyeri
c. Klien mengatakan rasa nyeman setelah nyeri berkurang
d. Tanda-tanda vital dalam batas normal e. 5kspresi ajah
tenang
- Kaji latar belakang budaya klien
-Tentukan danpak dari ekspresi nyeri terhadap kualitas hidup? pola tidur, nasu makan, aktivitas kognisi, mood, relationship, pekerjaan, tanggung jaab peran
- Kaji pengalaman individu terhadap nyeri
- )erikan inormasi tentang nyeri
- @ontrol aktor-aktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon klien terhadap ketidaknyamanan - "njurkan klien memonitor
sendiri nyeri
-Tingkatkan istirahat&tidur
- "njurkan menggukan teknik non-armakologi misalnya ? relaksasi, terapi music, dll1 -5valuasi keeektian dari
tindakan mengontrol nyeri yang dilakukan
-+emodiikasi tindakan mengontrol nyeri
-Libatkan keluarga untuk mengurangi nyeri
Peme$erian Analgetik
- Tentukan lokasi nyeri, karakteristik, kualitas dan keparahan sebelum memberi obat
'. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilitas isik, suhu yang ekstrim, perubahan keseimbangan kulit, diisit imonologi, ditandai dengan adanya kerusakan pada permukaan kulit, kulit
kemerahan.
Setelah dilakukan tidakan keperaatan selama J ': jam diharapkan integritas jaringan? kulit dan membrane mukoosa utuh dengan kreteria hasil?
- Suhu, elastisitas, hidrasi, pigmentasi dan arna jaringan dalam rentang
yang diharapkan
-Klien terbatas dalam lesi jaringan
- Kulit klien utuh
- Klien menunjukan rutinitas peraatan kulit yang
eekti
Pen2egahan Luka
Penenkanan 8Pressure Ul2er Pre7enti!n(4
- !nspeksi kulit diatas penonjolan tulang dan titik penekanan yang lain saat
reposisi atau minimal setiap hari
- 6unakan pelindungan siku dan lutut jika diperlukan
-Pertahankan tempat tidur yang bersih, kering, dan bebas
kerutan
- 6anti posisi setiap $-' jam secar teratur jika memungkinkan
- ilangakn kelembapan yang berlebih pada kulit akibat
dari keringa, drainase luka. - 6unakan lapisan pelindung,
seperti krim atau bantal Pengel!laan Penekanan 8Pressure Management(4 - "njurkan klien menggukan
pakian yang tidak menekan - Tempatkan klien dalam tempat
tidur yang nyaman sesuai kebutuhan
-indari penekanan pada bagian tubuh
- Pantau area kemerhan pada tubuh
-Pantau kemampuan klien dalam berpindah dan beraktivitas
- Pantau status nutrisi pasien -Kaji aktor resiko yang
1-menyebabkan kerusakan kulit
Survailans Kulit Skin Survailance1
-Pantau kulit dari adanya? ruam dan lecet, arna dan suhu, kelembaban dan keringat berlebih, dll
-!nspeksi kondisi luka
- @atat adanya perubahan kulit dan mukosa membrane
-"jarkan keluarga tentang tanda dan gejala kerusakan kulit sesuai kebutuhan
7. @emas berhubungan dengan krisis situasional, perubahan status peran, perubahan status kesehatan, stress, anacaman terhadap konsep diri, ancaman terhadap kematian, ditandai dengan prodiktivitas berkurang, koontak mata buruk, klien tampak gelisah, khaatir, cemas, mudah tersinggung respirasi meningkat, nadi meningkat, suara gemetar,
relek ajah
meningkat,anoreksia,
kelelahan, peningkatan tkanan darah, klien sulit berkosentrasi.
Setelah dilakukan tindakan keperaatan selamaJ ': 8am klien mampu mengontrol cemas, dengan kreteria hasil?
- Klien dapat merencanakan strategi koping untuk situasi yang mebuat stress - Klien dapat mempertahankan
penampilan peran
- Klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori -Klien melaporkan k ada
maniestasi kecemasan secara isik
- Klien menunjukan berokus pada pengetahuan dan
ketempilan baru
-Klien dapat mengidentiikasi gejala yang merupakan indikator kecemasan
Menurunkan e2emasan 8An9iet# Reu2ti!n(?
- 6unakana ketenangan dalam pendekatan untuk
menenangkan klien
-8elaskan seluruh prosedur yang akan dilakukan
- )erikan inormasi tentang diagnose, prognosis dan tindakan
-Dorong keluarga untuk menemani klien sesuai kebutuhan
- Dorong klien untuk mengungkapkan perasaan, pengharapan dan ketakutan - !ndintiikasi tingkat kecemasan
klien
- )erikan aktivitas hiburan untuk mengurangi ketegangan
- )antu klien dalam mengidentiikasi
ketakutan&kecemasan
- @iptakan hubungan saling percaya
- Tuntukan kemampuan klien dalam mengambil keputusan -"jarkan klien teknik relaksasi - <bservasi geja verbal dan
non-verbal dari kecemasan :. 2esiko ineksi berhungan
dengan kerusakan jaringan, pertahan primer tidak
adekuat kulit tidak utuh, trauma jaringan1
Setelah dilakukan tindakan keperaatan selamam J': 8am klien dapat?
a. Meningkatkan "ertahanan tu$uh
- Status gastrointestinal dalam batas normal - Pernaasan normal - Suhu tubuh normal - !ntegritas kuli,
membrane mukosa normal
- >ilai )@ normal - Tidak ada tanda-tanda
ineksi
$. Pengetahui klien an keluarga tentang 2!ntr!l in&eksi meningkat, dengan kreteria hasil?
- +enjelaskan cara penyebaran ineksi - +enjelaskan
aktor-aktor yang berperan dalam penyebaran ineksi
- +enjelaskan tanda-tanda ineksi
- +enjelaskan aktivitas
Kontrol !neksi !nection @ontrol1?
- 6anti peralatan klien setelah dilakukan tindakan
-)atasi jumlam pengunjung - "njurkan dan ajarka klien untk
mencuci tangan dengan tepat
- Lakukan peraatan aseptic pada semua jalur !A
-Lakukan teknik peraatan luka yang tepat
- )erikan inormasi kepada klien dan keluarga tentang tand-tanda dan gejala ineksi Proteksi !neksi !nection Protection1
-+onitor tanda dan gejala ineksi sistemik
- +onitor nilai )@
- Pertahankan teknik aseptic - !nspeksi kulit dan membrane
mukosa terhadap adanya kemerahan, panas, atau adanya pengeluaran cairan -Kelola pemberian antibiotic
yang dapat meningkatkan
resistensi terhadap ineksi
*. Im"lementasi
!mplementasi adalah pengelolaan dan perujudan dari rencana keperaatan yang meliputi tindakan- tindakan yang direncanakan oleh peraat yang diberikan pada klien.
,. E7aluasi
a. Diagnosa Keperaatan ? >yeri akut
$1 Klien menunjukukan menggunakan teknik non armakologi untuk menguranginyeri dan tindakan pencegahan nyeri.
'1 Klien mampu mengenal tanda-tanda pencetus nyeri untuk mencari pertolongan 71 Klien melaporkan nyeri berkurang.
:1 Klien mengungkapkan kenyamanan setelah nyeri berkurang #1 Klien menunjukan tanda vital dalam batas normal
=1 Klien menunjukan ekspresi ajah tenang
b. Diagnosa keperaatan ? Kerusakan integritas kulit $1 Klien menunjukan suhu tubuh normal
'1 Kulit klien utuh, tidak ada lesi, eritema, vesikel dan kelainan kulit lainnya 71 Klien mau melakukan peraatan kulit
:1 Klien mau meningkatkan intake makanan dan cairan c. Diagnosa keperaatan ? @emas
$1 Klien tidak menunjukuan tanda tanda isik kecemasan
'1 Klien menunjukan tidak ada perubahan perilaku akibat kecemasan 71 Klien meneruskan aktiitas yang di butuhkan
:1 Klien melaporkan tidak ada maniestasi kecemasan secara isik d. Diagnosa Keperaatan ? resiko ineksi
$1Klien menunjukan suhu tubuh dalam batas normal '1 Klien menunjukan nilaileukosit dalam batas normal 71 Klien menunjukan respirasi dalam batas normal :1 Klien tidak menunjukan adanya tanda-tanda ineksi
BAB III PENUTUP A. Sim"ulan
Dekubitus adalah Kerusakan lokal dari kulit dan jaringan dibaah kulit yang disebabkan penekanan yang terlalu lama pada area tersebut. Luka dekubitus disebabkan oleh kombinasi dari aktor ekstrinsik dan intrinsik pada pasien.Tekanan imobilisasi yang lama akan mengakibatkan terjadinya dekubitus, kalau salah satu bagian tubuh berada pada suatu gradient titik perbedaan antara dua tekanan1. Luka tekan&berkembang dari permukaan luar kulit ke lapisan dalam top-don1 juga dapat berkembang dari jaringan bagian dalam seperti ascia dan otot alapun tanpa adanya adanya kerusakan pada permukaan kulit.
Pemeriksaan diagnostic diarahkan terhadap kultur dan albumin serum Penatalaksanan medis meliputi, peraatan luka dekubitus, terapi isik, terapi obat, terpai diet. Pengkajian kulit dan jaringan yang dilakukan secara teliti dan identiikasi actor resiko perlu dikakukan untuk menurunkan peluang terjadinya dekubitus.Diagnosa keperaatan dikembangkan berdasarkan data pengkajian dan juga meliputi penyebab masalah yang dialami klien !ntervensi dan implementasi dilakukan sesuai dengan pengakajian dan diagnosa yang tepat. 5valuasi dalam askep dekubitus antara lain keeektian tindakan, peran anggota keluarga untuk membantu mobilisasi pasien, kepatuhan pengobatan dan mengealuasi masalah baru yang kemungkinan muncul.
DA:TAR PUSTAA
@arpenito, Lynda 8uall. $33# ). Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinik. Edisi 6 . Penerbit )uku Kedokteran 56@. 8akarta.
"apiani, 2eny Euli. '/$:1. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik., Aplikasi NANDA, NI dan N!. "ilid . Penerbit ? )uku +ahasisa Kesehatan. 8akarta.
Potter M Perry '//#1. Buku Ajar #unda$ental Keperawatan% Konsep, Proses,dan Praktik . 5disi :, Aol. '. "lih )ahasa? 2enata Komalasari. 8akarta, 56@.