• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Oleh: AGIK AGDILA K

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Oleh: AGIK AGDILA K"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

PE RBE DAAN PE NGARUH L ATIH AN SENAM AEROB I K LOW

IMPACT DAN SENAM BODY LA NGUA GE TE RHADAP

PE NURUNAN BERAT B ADAN PADA KELO MPO K IB U-I BU PE MULA DI KARANGASE M TAHUN 2 012

SKRI PS I

Oleh:

AGI K AGDILA K. 4608088

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

(3)

commit to user

iii

PE RBE DAAN PE NGARUH L ATIH AN SENAM AEROB I K LOW

IMPACT DAN SENAM BODY LA NGUA GE TE RHADAP

PE NURUNAN BERAT B ADAN PADA KELO MPO K IB U-I BU PE MULA DI KARANGASE M T AH UN 2 012

Oleh: AGI K AGDILA

K. 4608088

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(4)

commit to user

iv

PE RSET UJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

(5)

commit to user

(6)

commit to user vi MOTTO $ $ $ $ Ä $sXNVlp heS0BAoMf4S:\t v

IK0f UM dO‘ ý ‘‘³† iLAHRAGA DAN KESE _ovember LAHRAGA DAN KESE

_ 012

LAHRAGA DAN KESE 012 _AHUN 2012 r o }cSetiÿ

_ v ur 012 i _s IK0f UM _sXNVlpg6 _ ltiD - • •ÿ ÿ _OTTO i v _sXNVlpg6 ‘ÄnameAD

(7)

commit to user

vii

PE RSE MBAH AN

Karya ini penulis persembahkan untuk : 1. Allah SWT

2. Ibu, Bapak dan Adik-adikku tersayang

3. Keluarga besarku

4. Momo, Copiii , dan Begooku terkasih 5. Seseorang yang telah Tuhan

persiapkan untukku. 6. Penjas Angkatan’08 7. Pembaca yang budiman

(8)

commit to user

viii ABSTRAK

Agik Agdila. PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK

LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE TERHADAP

PENURUNAN BERAT BADAN PADA IBU-IBU PEMULA DI

KARANGASEM TAHUN 2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. November 2012.

Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mengetahui perbedaan pengaruh latihan antara Senam Aerobik Low Impact dan Body Language terhadap penurunan berat badan. (2) Mengetahui latihan mana yang lebih baik antara Senam Aerobik Low

Impact dan Body Language terhadap penurunan berat badan.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan penelitian Pretest Posttest Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu di Karangasem dalam rentang usia 40-45 tahun sebanyak 204 ibu-ibu .Sedangkan sample penelitian sebanyak 20 ibu-ibu dengan teknik pengambilan sampel

Proporsional Random Sampling. Sampel tersebut dibagi menjadi 2 kelompok ,

kelompok 1 diberi perlakuan Senam Aerobik Low Impact dan Kelompok 2 diberi perlakuan Senam Body Language. Teknik Pengumpulan data diperoleh melalui pengukuran turunnya berat badan dengan alat timbangan badan digital. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis statistik, menggunakan uji t pada taraf signifikansi 5%.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan latihan Senam Aerobik

Low Impact dan Body Language dapat menurunkan berat badan. Latihan Senam

Aerobik Low Impact menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan latihan Senam Body Language pada penurunan berat badan.

Penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: (1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara Latihan Senam Aerobik Low Impact dan Body

Language terhadap penurunan berat badan (thitung 7,3804 > t tabel 2,262). (2) Latihan Senam Aerobik Low Impact memiliki penurunan yang lebih tinggi di banding dengan Latihan Senam Body Language ( Senam Aerobik Low Impact = 3,941% > Senam Body Language 1,478% )

Kata Kunci: Senam Aerobik Low Impact, Senam Body Language, Penurunan berat badan

(9)

commit to user

ix ABSTRACT

Agik Agdila, THE DIFFERENCE OF LOW IMPACT AND BODY LANGUAGE GYMNASTICS EXERCISE TO DECREASED BEGINNING WOMAN’S WEIGHT IN KARANGASEM, YEAR 2012. Skripsi, Teachership Faculty and Education Science of Sebelas Maret Univercity, Surakarta. November 2012.

The aim of this experiment are 1) Knowing the difference influence of low impact and body language gymnasties exercise to decrease body’s weight. 2) Knowing which one exercise to decrease body’s weight better between exercise and body language low impact gymnastics. The method of this experiment is pretest posttest design. The populations are 205 womans in Karangasem aged 40 up to 45 years. The sample of this experiment are 20 womans with proporsional random sampling

.

In order 2 groups for BL exercises. Data collecting by measure this decrease of body’s weight with digital body’s weight implements. Data’s analysize by statistic analysize with t-test in signification standart 5%.

The result of this experiment is low impact aerobict and body language exercise can decrease body’s weight but in case low impact aerobict is better than body language exercise to decrease body’s weight. This experiment produce results: 1) There are significant influence between low impact and body language gymnastics to decrease body’s weight. (tcount >, 3:04> ttabel 2,262). 2) Low impact aerobict have a higher influence to decreasing body’s weight than body language exercise (Low Impact = 3,941% > BL 1,478%).

Key Words: low impact gymnasties, body language gymnasties, decrease body’s weight

(10)

commit to user

x

KATA PE NGANTAR

Segala Puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi ilmu, inspirasi dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA KELOMPOK IBU-IBU PEMULA DI KARANGASEM TAHUN 2 012”.

Skripsi ini disusun untuk untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan terimakasih kepada :

1. Prof.Dr.H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin untuk menyusun skripsi.

2. Bapak Drs.Mulyono, MM selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk menyusun skripsi ini.

3. Bapak Waluyo,S.Pd, M.Or selaku ketua Program Studi Penjaskesrek FKIP UNS yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian. 4. Drs. Heru Suranto, M.Pd dan Waluyo S.Pd, M.Or, selaku pembimbing I dan pembimbing II yang telah banyak memberikan arahan, mendukug dan memberikan semangat kepada penulis sehingga dapat melaksanakan penelitian dan menyusun skripsi tanpa kesulitan yang berarti.

5. Drs. Sunardi M.Pd, selaku penasehat akademik yang senantiasa memberikan arahan dan bimbingan selama penulis menjadi mahasiswa di Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

(11)

commit to user

xi

6. Bapak dan ibu dosen Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah tulus memberikan ilmu dan motivasi tersendiri kepada penulis.

7. Kepala Desa Karangasem yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian di Gedung Kelurahan Baru Karangasem yang berada di Jl. Tanjung XI RT 01/0V No 47 Surakarta 57145.

8. Ibu-Ibu Pemula di Karangasem yang telah berpartisipasi mengikuti penelitian Senam Aerobik Low Impact dan Body Language.

9. Ibu dan Bapak yang telah memberikan dukungan yang tidak ternilai kepada penulis baik moral maupun materiil

10. Teman-teman seperjuangan Mas Bambang, Alet Atina, Rossy, Ida, Windi, Yuli, Gepenk, Mas Yuli, Mbak Sari, dan Zanuar yang telah saling memberikan motivasi kepada penulis.

11. Begooku yang dengan tulus senantiasa memberikan doa kepada penulis. 12. Teman-teman Penjas’08 atas kebersamaan dan dukungannya.

Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu selama penyelesaian laporan ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Namun demikian, karya sederhana ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Surakarta, November 2012

(12)

commit to user

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv HALAMAN PENGESAHAN... v MOTTO ... vi PERSEMBAHAN ... vii ABSTRAK ... viii ABSTRACT ... ix KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka ... 6

1. Berat Badan ... 6

a. Pengertian Berat Badan ... 6

b. Faktor yang Mempengaruhi Naik Turunnya berat badan 8 c. Cara Menilai Berat Badan ... 11

d. Cara Menurunkan Berat Badan ... 12

2. Olahraga ... 14

(13)

commit to user

xiii

b. Pengertian Olahraga... 14

c. Manfaat Olahraga ... 15

d. Olahraga dan Manfaatnya Untuk Menurunkan Presentase Lemak Tubuh ... 16

e. Olahraga yang Efektif untuk Menurunkan Berat Badan . 18 3. Hakikat Senam Aerobik ... 20

a. Pengertian Senam Aerobik ... 20

b. Manfaat Senam Aerobik ... 21

c. Macam-macam Senam Aerobik ... 22

3.1. Hakikat Senam Aerobik Low Impact ... 23

a. Intensitas Latihan ... 23

b. Manfaat Senam Aerobik Low Impact ... 27

c. Sistematika Penyajian Senam Aerobik Low Impact 27 3.2. Hakikat Senam Body Language ... 29

a. Batasan Intensitas ... 30

a) Manfaat Senam Body Language ... 31

b) Sistematika Penyajian Senam Body Language. ... 31

4. Karakteristik Ibu-ibu Pemula di Karangasem ... 32

5. Hakikat Latihan ... 33

B. Kerangka Pemikiran ... ... 36

C. Pengajuan Hipotesa ... ... 37

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 38

1. Tempat Penelitian ... 38

2. Waktu Penelitian ... 38

B. Populasi dan sampel ... 38

1. Populasi ... 38

2. Sampel ... 38

C. Teknik Pengumpulan data ... 39

D. Rancangan Penelitian ... 39

(14)

commit to user

xiv

F. Teknik Analisis Data ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data ... 43

B. Uji Pasyarat Analisis ... 44

1. Uji Normalitas ... 44

2. Uji Homogenitas ... 45

C. Hasil Analisis Data ... 46

1. Analisis Data Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok 1 (Senam Aerobik Low Impact) ... 46

2. Analisis Data Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok 2 (Senam Aerobik Body Language) ... 46

3. Uji Perbedaan Sebelum Diberi Perlakuan ... 46

4. Uji Perbedaan Setelah Diberi Perlakuan ... 47

5. Uji Perbedaan Persentase Penurunan Berat Badan ... 47

D. Pengujian Hipotesis ... 49

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 50

E. BAB V SIMPULAN , IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan ... 52

B. Implikasi ... 52

C. Saran-saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

(15)

commit to user

xv

DAFTAR GAMB AR

Gambar Halaman

1. Mathcing by Subyek Design ... 39

2. Skema Matched Subjek Ordinal Pairing ... 40

3. Histogram Perbedaan Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir Pada Kelompok 1 dan 2 ... 44

4. Pre-test Kelompok Senam Aerobik Low Impact ... 87

5. Pre-test Kelompok Senam Body Language ... 87

6. Latihan Senam Aerobik Low Impact ... 88

7. Latihan Senam Body Language ... 88

8. Post-test Kelompok Senam Aerobik Low Impact ... 89

(16)

commit to user

xvi

DAFTAR T ABEL

Tabel Halaman 1. Perbandingan Kematian untuk Beberapa Penyakit ... 7 2. Data Berat Badan Sebelum Treatment Pada Kelompok 1

dan kelompok 2 ... 43 3. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data ... 44 4. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data ... 45 5. Ringkasan Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir

Kelompok 1 ... 46 6. Ringkasan hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir

Kelompok 2 ... 46 7. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan antara kelompok 1 dan

kelompok 2 Sebelum diberi perlakuan ... 47 8. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan antara kelompok 1 dan

Kelompok 2 Setelah diberi perlakuan ... 47 9. Rangkuman Hasil Perhitungan Nilai Perbedaan

Penurunan Berat Badan antara kelompok

(17)

commit to user

xvii

DAFTAR L AMPI RAN

Lampiran Halaman

1. Badan Sehat Menurut Tinggi Badan Orang dewasa ... 57

2. Petunjuk Pelaksanaan Test Penurunan Berat Badan ... 59

3. Jadwal Program Latihan Senam Aerobik Low Impact .... 60

4. Jadwal Program Latihan Senam Body Language ... 62

5. Gerakan dan Rangkaian Senam Aerobik Low Impact ... dan Body Language ... 64

6. Daftar Nama Sampel ... 66

7. Daftar Hasil Test Awal Berat Badan ... 67

8. Data Test Akhir Berat Badan ... 68

9. Data Hasil tes awal berdasarkan urutan ranking ... 69

10. Pemasangan Subjek Penelitian ... 70

11. Rekapitulasi Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Pada Kelompok 1 ... 71

12. Rekapitulasi Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Pada Kelompok 2 ... 72

13. Uji Normalitas data pada Kelompok 1 ... 73

14. Uji Normalitas data pada Kelompok 2 ... 74

15. Tabel Kerja Nilai Homogenitas Hasil Tes Awal Pada Kelompok 1 dan 2 ... 75

16. Menghitung nilai Homogenitas tes awal kelompok 1 dan 2 ... 76

17. Tabel Kerja nilai perbedaan antara hasil tes awal pada Kelompok 1 dan 2 ... 77

18. Perhitungan Nilai Perbedaan Antara Hasil Tes Awal pada Kelompok 1 dan 2 ... 78

19. Tabel Kerja nilai perbedan antara hasil tes awal dan tes akhir pada kelompok 1 ... 89 20. Perhitungan Nilai perbedaan hasil tes awal dan tes akhir . 80

(18)

commit to user

xviii

21. Tabel kerja menghiung nilai perbedaan hasil tes awal

dan tes akhir pada kelompk 2 ... 81 22. Perhitungan nilai perbedaan hasil tes awal dan te akhir

pada kelompok 2 ... 82 23. Tabel kerja perhitungn nilai perbedaan hasil tes awal dan

tes akhir pada kelompok 1 dan 2 ... 83 24. Perhitungan nilai perbedaan antara hasil tes awal dan tes

akhir pada kelompok 1 dan 2 ... 84 25. Menghitung nilai penurunan berat badan dalam persen

kelompok 1 dan 2 ... 85 26. Dokumentasi Penelitian ... 86

(19)

commit to user

1 BAB I PE NDAH ULUAN

A. Lata r B el akang Ma salah

Olahraga telah menjadi gejala sosial yang tersebar di seluruh dunia. Olahraga dapat digunakan dan diarahkan untuk berbagai tujuan, setiap negara di dunia termasuk Indonesia menghadapi tantangan untuk meningkatkan dan memelihara kesegaran jasmani warga negaranya. Terlebih lagi di negara maju dimana segala sesuatunya menggunakan alat bantu mesin yang lebih praktis.

Pada masa sekarang banyak manusia dituntut untuk selalu cepat bergerak di dalam hidup baik itu dalam pekerjaan ataupun dalam kehidupan sehari-hari. Dengan tuntutan yang seperti ini dan juga didukung dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat membuat manusia menjadi kurang bergerak dalam berbagai macam aktivitas mulai dari mobil, escalator, lift, dan lain sebagainya.

Hal ini tentu saja sangat berbahaya jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama, karena dengan kurangnya bergerak akan mengakibatkan energi yang masuk tubuh tidak digunakan dan disimpan sebagai cadangan lemak dalam tubuh. Emma S.Wirakusumah (1997) menyatakan:

“Cadangan lemak yang terlalu menumpuk menyebabkan seseorang menjadi kelebihan berat badan dan bahkan menjadi kegemukan” (hlm. 27). Bangun menyatakan bahwa:

“Kegemukan bukan semata-mata masalah menurunnya daya tarik dan penampilan tetapi lebih dari itu. Kegemukan adalah suatu kelainan atau suatu penyakit. Mengapa? Karena kegemukan akan menurunkan jangka waktu hidup seseorang, tinggi kemungkinan timbulnya suatu penyakit seperti penyakit jantung koroner, hipertensi, stroke, diabetes melitus, batu empedu, kanker, asam urat tinggi dan sebagainya. Karena itu kegemukan adalah suatu masalah yang penting, yang telah banyak mendapat perhatian dari para ahli dan kalangan masyarakat. Seseorang yang menderita kegemukan akan berisiko lebih besar mengidap berbagai penyakit” (hlm.15).

Pada tahun terakhir ini masyarakat mulai sadar akan bahaya kegemukan dan adanya kecenderungan (trend) mode yang mengagungkan tubuh langsing

(20)

commit to user

2 menyebabkan banyak orang berlomba-lomba mencari upaya bagaimana menurunkan berat badan dengan cepat dan mudah sehingga timbul berbagai tawaran yang menjanjikan penurunan berat badan dengan cara mulai dari tablet,

cream, diet instan, pembakar lemak dan sebagainya yang diiklankan dengan

gencar serta menjanjikan penurunan berat badan yang relatif singkat. Oleh karena itu banyak orang tertarik untuk mengikuti dan membeli produk atau program yang ditawarkan tersebut tanpa perhitungan yang matang tentang biaya dan efek sampingnya.

Dari statistik wanita yang tidak pernah berolahraga pada umur 30-an lemaknya kurang lebih 33% dan pada umur 60 tahun lemaknya menjadi 42% dengan bertambahnya lemak maka payudara akan menurun, pinggul menjadi lebih tebal, pinggang menjadi lebih besar juga paha serta pantatnya menjadi bertambah besar.

Demikian juga yang terjadi kepada kelompok ibu-ibu pemula di Karangasem yang rata-rata berumur 40-45 tahun lebih banyak disibukkan oleh pekerjaan rumah dari pagi sampai sore dan waktu malam harinya digunakan untuk beristirahat sehingga tidak pernah meluangkan waktu untuk berolahraga. Mereka lebih cenderung memilih jalan pintas seperti yang dijelaskan di atas tanpa memperhatikan kesehatannya. Disamping itu mereka juga tidak mementingkan bentuk tubuh yang proporsional.

Banyak cara untuk mengatasi hal tersebut salah satunya adalah menurunkan berat badan dengan pengaturan pola makan dan berolahraga. Bentuk aktifitas fisik yang sudah dikenal oleh masyarakat dan yang sesuai untuk kelompok ibu-ibu pemula di Karangasem adalah Senam Aerobik Low Impact dan Senam Body Language.

Lyrine (2003) menyatakan:

“Sebuah program latihan aerobik adalah salah satu jalan terbaik untuk mengurangi berat badan, mengembangkan kesehatan otot dan meningkatkan kualitas hidup” (hlm. 3)

Senam Aerobik adalah suatu kegiatan fisik yang membutuhkan tambahan oksigen untuk tubuh dengan membutuhkan waktu yang lama, sedangkan istilah aerobik adalah suatu latihan tubuh atau latihan jasmani yang melibatkan sejumlah

(21)

commit to user

unsur oksigen dalam melaksanakan aktifitas tubuh, yang gerakannya dipilih dan diciptakan sesuai kebutuhan,disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis serta diharapkan mempunyai aspek yang baik terhadap pertumbuhan dan perkembangan organ-organ tubuh.

Pendapat mengenai definisi Senam Aerobik Low Impact menurut Lynne Brick merupakan Latihan senam yang dilakukan dengan hentakan ringan dimana salah satu kakinya masih bertumpu di lantai.

Adapun Kelebihan dari Senam aerobik Low Impact adalah sangat mudah dilakukan karena tidak ada lompatan-lompatan dan salah satu selalu berada dilantai.

Senam Aerobik Low Impact juga mempunyai kekurangan antara lain adalah Low Impact tidaklah bebas sama sekali dari kemungkinan mengalami cidera. Hal ini terjadi karena mereka melakukan gerakan tangan yang berlebihan, untuk memberikan kompensasi pada gerakan kaki yang hanya sedikit, dan dapat pula terjadi cedera pada bahu. Selain itu mencapai tingkat intensitasnya diperlukan kerja keras karena oksigen yang dikeluarkan juga rendah tingkatannya dan juga pasti pembakaran lemak juga rendah.

Senam Body Language merupakan senam aerobik yang gerakannya seringkali ditambahkan dengan menahan kontraksi otot. Daerah sekitar pinggul dan perut adalah bagian yang paling sering dikontraksikan. Dengan melakukan kontraksi pada bagian-bagian pinggul dan perut, maka akan meningkatkan kekuatan otot perut, bokong hingga otot-otot dasar rongga panggul.

Kelebihan dari Senam Body Language adalah gerakan yang dilakukan sangat sederhana serta tidak ada rangkaian gerakan yang mempersulit untuk bergerak, gerakannya hanya kontraksi otot.

Kelemahan Senam Body Language adalah dalam gerakannya cenderung monoton, pada gerakan kontraksi perut dan pinggul terlalu cepat sehingga pengaturan nafas terganggu. Jika dalam melakukan gerakan senam Body

Language salah akan berdampak cedera pada pinggang.

Dengan adanya kelebihan dan kekurangan diatas keduanya mempunyai karakteristik yang berbeda-beda sehingga belum diketahuinya efektifitas terhadap

(22)

commit to user

4 penurunan berat badan. Untuk mengetahui dan menjawab permasalahan antara Senam Aerobik Low Impact dan Senam Body Language mana yang lebih cocok untuk kelompok ibu-ibu pemula di Karangasem dalam menurunkan berat badan, maka hal ini perlu diteliti.

B. Iden tifikasi Ma sal a h

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Dampak perkembangan teknologi. 2. Masalah kegemukan

3. Masalah berat badan

4. Penurunan berat badan dengan jalan pintas . 5. Ibu-ibu pemula di karangasem

6. Latihan senam aerobik low impact dan senam body language.

C. Pembatas an Mas ala h

Banyaknya masalah yang muncul dalam penelitian, maka perlu dibatasi agar tidak menyimpang dari permasalahan. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Masalah berat badan

2. Ibu-ibu pemula di karangasem

3. Latihan senam aerobik Low Impact dan senam body language

D. Peru mu san Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Manakah yang lebih tinggi pengaruhnya antara Senam Aerobik Low Impact dan dan Senam Body Language terhadap penurunan berat badan pada ibu-ibu pemula di Karangasem Tahun 2012.

(23)

commit to user E. Tujuan Pen eli tian

Untuk mengetahui manakah yang lebih efektif untuk menurunkan berat badan antara latihan Senam Aerobik Low Impact dan Senam Body Language bagi kelompok ibu-ibu pemula di Karangasem Tahun 2012

F. Manfaa t Pen eli tian

Untuk menentukan jenis latihan senam yang sesuai antara Senam Aerobik Low Impact dan Senam Body Language bagi kelompok ibu-ibu pemula di Karangasem Tahun 2012.

(24)

commit to user

6 BAB II

LANDAS AN TEORI

A. Tinjauan Pus tak a

1. Berat Badan

a. Pengertian Berat Badan

Dengan berkembangnya teknologi dan era globalisasi, semua menjadi serba elektrik dan serba praktis. Pola hidup setiap orang dalam melakukan aktifitas menginginkan sesuatu yang serba mudah, efektif dan efisien. Efektifitas waktu dan gerak benar-benar diterapkan. Energi yang dikeluarkan diupayakan sekecil-kecilnya, sebaliknya diharapkan tercapai produktifitas yang setinggi-tingginya.

Berdirinya restoran atau rumah-rumah makan yang menyiapkan makanan serba lengkap dan makanan siap saji dalam berbagai kemasan yang menggiurkan menyebabkan selera makan meningkat. Belum lagi bermacam-macam jenis makanan etnis yang melanda dunia seperti masakan barat yang sarat kalori dan lemak yang tinggi.

Keadaan dan pola hidup seperti itu menyebabkan banyak makanan yang masuk sehingga energi yang masuk tubuh tidak digunakan dan disimpan sebagai cadangan lemak dalam tubuh. Cadangan lemak yang terlalu menumpuk menyebabkan seseorang kelebihan berat badan bahkan menjadi kegemukan

Jika keadaan yang seperti itu tidak ditindaklanjuti akan mengakibatkan kegemukan yang membahayakan kesehatan tubuh. Adapun resiko kegemukan yang dikemukakan dalam beberapa penelitian. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa gemuk tidak selamanya berarti sehat, bahkan kemungkinan sakit pada orang gemuk lebih banyak daripada orang kurus. Khususnya bila seseorang menderita kegemukan atau sering disebut obesitas. Beberapa penelitian yang

(25)

commit to user

dilakukan baru-baru ini menunjukkan bahwa untuk negara industri yang maju, kegemukan adalah penyebab utama dari penyakit.

Kegemukan menambah risiko untuk mendapatkan penyakit jantung, diabetes, naiknya kolesterol, naiknya trigliserida, hipertensi, batu empedu. Kegemukan menambah resiko penyakit kanker prostat dua setengah kali lipat dan kanker dubur tiga kali lipat lebih banyak dari orang biasa.

Menurut Dr. Jonathan Kuntaraf(1992):

“Penelitian di Jepang baru-baru ini juga menunjukkan, kegemukan beresiko penyakit kanker payudara. 3,8 lebih besar daripada orang normal, bahkan disebutkan, seseorang yang mempunyai berat badan 25 kg lebih dari normal mempunyai kemungkinan untuk mendapat kanker endometrium pada uterus 10 kali lipat lebih besar. (hlm. 73)

Tabel 2.1 Perbandingan Kematian untuk Beberapa Penyakit.

Penyebab 20% > BB normal 40% > BB normal A B A B Jantung 118 128 169 175 Stroke 110 116 164 191 Kanker 100 105 105 124 Diabetes 250 210 500 300 Pencernaan 125 168 220 340 Semua Sebab 120 121 150 162 Keterangan : A= Bulid Study of 1979

B= American Cancer Society Study

Berbagai Upaya Menurunkan Berat Badan

Berat Badan menurut Cipto Surono dalam Mabella (2000), “Berat Badan adalah ukuran tubuh dalam sisi beratnya yang ditimbang dalam keadaan berpakaian minimal tanpa perlengkapan apapun”.(Hlm.10)

(26)

commit to user

8 Pengertian berat badan berat yang diunduh 29 Maret 2012 Definisi blogspot menyebutkan bahwa berat badan diukur dengan alat ukur berat badan dengan suatu satuan kilogram. Dengan mengetahui berat badan seseorang maka kita akan dapat memperkirakan tingkat kesehatan seseorang.

Menurut Emma S. Wirakusumah (1997) :

“Kelebihan berat badan (overweight) merupakan suatu keadaan terjadinya penimbunan lemak secara berlebih, yang menyebabkan kenaikan berat badan. Seseorang mengalami kelebihan berat badan 10-20% diatas berat badan ideal. Seseorang dikatakan mempunyai ukuran ideal apabila bentuk tubuhnya tidak terlalu kurus maupun terlalu gemuk dan terlihat serasi antara berat dan tinggi badan. Agar tubuh sesorang ideal, lemak didalam tubuhnya harus dalam keadaan normal. Lemak memang harus ada di dalam tubuh, tetapi jangan sampai terlalu berlebihan” (hlm. 4).

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Naik Turunnya Berat Badan. 1). Banyak makan ketika menghadapi stres atau depresi

Menurut Dr. Hilde Bruch (1991) stres atau depresi merupakan faktor psikologis (emosional), faktor tersebut berhubungan erat dengan rasa lapar dan nafsu makan. Sejumlah hormon akan disekresi sebagai tanggapan dari keadaan psikologis sehingga terjadi peningkatan metabolisme energi untuk dipecah dan digunakan untuk aktifitas fisik.

2). Perilaku yang salah a) Kebiasaan

Kebiasaan makan dalam keluarga misalnya makan yang berlebih, frekuensi makan yang sering, kelebihan snack dan makan diluar waktu makan. ,

b) Cara memilih makan yang salah.

Hal ini terjadi terutama disebabkan semakin banyaknya dijual makanan cepat saji yang mengandung kalori tinggi.

(27)

commit to user

Minyak dan santan adalah lemak yang mengandung ikatan jenuh sehingga sukar untuk dipecah menjadi bahan bakar.

d) Kebiasaan ngemil

Ngemil berarti makan diluar waktu makan. Bila tidak dibatasi, kalori yang masuk akan sangat tinggi karena biasanya makanan yang dipakai ngemil berupa nyamikan yang biasanya digoreng atau terdiri dari kue-kue yang manis dan gurih.

e) Melupakan makan pagi

Kerena terburu-buru dan dianggap tidak praktis, orang biasanya akan melewatkan makan paginya. Tidak disadari bahwa hal tersebut mengakibatkannya cepat lapar.

f) Makan tergesa-gesa

Makan tergesa-gesa termasuk kurang mengunyah akan membawa efek yang kurang menguntungkan bagi pencernaan dan mengakibatkan cepat merasa lapar kembali.

g) Makan secara berlebihan

Bila sudah kenyang jangan sekali-kali mengumbar nafsu makan dengan cara menambah porsi makanan.

h) Frekuensi makan yang tidak teratur

Kesibukan yang sangat padat cenderung mengakibatkan seseorang tidak mempunyai waktu makan tertentu. Bila jarak antara dua waktu makan terlalu panjang ada kecenderungan untuk makan lebih lahap dan melebihi batas.

i) Kurang menggunakan energi

Pekerjaan yang dilakukan sehari-hari dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang. Gaya hidup yang kurang menggunakan aktifitas fisik akan berpengaruh terhadap kondisi tubuh seseorang. Aktifitas fisik tersebut diperlukan untuk membakar kalori dari dalam tubuh.

3) Menurut Emma S. Wirakusumah (1997) Faktor-Faktor lain : a) Bakat gemuk

(28)

commit to user

10 Faktor keturunan dapat mempengaruhi terjadinya kegemukan. Dari penelitian gizi Amerika Serikat, dilaporkan bahwa anak-anak dari orang tua normal mempunyai 10% peluang menjadi gemuk. Peluang itu akan meningkat menjadi 40-50% bila salah satu oarang tuanya menderita obesitas. Faktor genetik ini akan membuat seseorang mudah menjadi gemuk terutama bila dipengaruhi oleh lingkungan.

b) Enzim

Seseorang mempunyai faktor keturunan yang cenderung membangun lemak tubuh lebih banyak dibandingkan orang lain. Bawaan sifat metabolisme ini menunjukkan adanya gen bawaan pada kode untuk enzim seperti Adipose Tissue Lipoprotein

Lipase yang lebih aktif. Enzim ini memiliki peranan penting

dalam proses mempercepat penambahan berat badan karena enzim ini bertugas untuk mengontrol kecepatan trigliserida dalam darah yang dipecah-pecah menjadi asam-asam lemak dan disalurkan ke sel-sel tubuh untuk disimpan.

c) Hormon

Pada wanita yang mengalami masa monopouse dapat terjadi penurunan fungsi hormon tiroid. Kemampuan untuk menggunakan energi akan berkurang dengan menurunkan fungsi hormon ini. Hal tersebut terlihat dengan menurunnya metabolisme tubuh sehingga menaikkan berat badan.

d) Metabolisme

Kecepatan metabolisme basal masing-masing orang tidak sama. Ada orang yang memiliki metabolisme basal tinggi, namun ada pula yang rendah, energi yang dikonsumsi lebih lambat untuk dipecah menjadi glikogen sehingga akan lebih banyak lemak yang disimpan dalam tubuh. Penderita obesitas yang mempunyai metabolisme basal rendah, apabila tidak melakukan olahraga dan diet yang benar mempunyai kecenderungan

(29)

commit to user

bertambah gemuk, karena semakin membesarnya otot akan menyebabkannya mudah lapar.

e) Pengaruh obat-obatan.

Beberapa faktor yang menyebabkan kelebihan berat badan atau bahkan kegemukan adalah makan melebihi porsi yang diperlukan oleh tubuh, penggunakan energi yang rendah atau kombinasi keduanya. (hlm. 19)

1. Cara Menilai Berat Badan

Emma S. Wirakusumah (1997) banyak definisi untuk menyatakan berat badan ideal, kelebihan berat badan, dan kegemukan. Standar atau baku untuk menentukannya ternyata banyak ragamnya. Beberapa cara yang dapat dipakai antara lain:

1) Standart Brocca

Brocca membuat definisi berat badan ideal sebagai berikut

(TB-100) – 10% (TB-100)

TB = Tinggi Badan

Perhitungan brocca lebih cocok diterapkan untuk remaja dan usia dewasa muda. Bila diterapkan pada orang-ornag yang lebih tua sering kurang sesuai karena banyak faktor lain yang perlu diperhatikan selain tinggi dan berat badan saja.

Kegiatan fisik seseorang juga akan mempengaruhi komposisi tubuh. Seseorang yang mempunyai kebiasaan berolahraga secara teratur akan mempunyai komposisi otot yang lebih banyak dibandingkan dengan seseorang yang tidak berolahraga. (hlm.7) 2) Baku Hardvard

Emma S. Wirakusumah (1997) menuliskan bahwa:

“Baku Hardvard merupakan standart yang telah dibuat berdasarkan perhitungan-perhitungan teliti sehingga diperoleh hasil serangkaian angka-angka berat badan kategori kurus sehat, ideal maupun gemuk sehat dengan

(30)

commit to user

12 selang angka tertentu. Seseorang yang ingin melihat berat badan idealnya tinggal mencocokkan dengan baku/standar yang ada” (hlm. 10). Terlampir Pada Tabel.2.2

3) Indeks Massa Tubuh (IMT)

Emma S. Wirakusumah (1997) menyatakan bahwa:

“Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index) merupakan penentuan berat badan yang sehat yang sekarang banyak juga dipakai dan berlaku untuk orang dewasa yang berumur diatas 18 tahun” (hlm.12).

Perhitungannya sebagai berikut :

Indeks Massa Tubuh (IMT) = Berat Badan / Tinggi Badan (m)

2. Cara Menurunkan Berat Badan

Mengkonsumsi ramuan, pil atau suplemen diet cara ini terlihat paling mudah dalam menurunkan berat badan. Tapi para ahli mengungkapkan pil, suplemen atau ramuan diet kebanyakan hanya diisi oleh kafein dan bahan diuretik yang menyebabkan ketidakseimbangan cairan serta elektrolit. Selain itu obat yang dijual bebas ini mungkin tidak sesuai untuk semua orang dan berisiko bagi kesehatan. Berikut merupakan cara-cara penurunan berat badan yang berbahaya:

1. Memuntahkan makanan yang masuk. Para ahli menuturkan isi lambung bersifat asam, jika orang sering muntah maka bisa menyebabkan erosi dan iritasi pada lapisan kerongkongan, mulut, gigi dan gusi yang bisa mengembangkan kanker, serta memicu ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.

2. Melewatkan waktu makan atau sengaja menahan lapar. Ketika ingin menurunkan berat badan maka yang terpikir pertama kali adalah mengurangi asupan kalori, tapi bukan berarti harus melewatkan waktu makan dan sengaja menahan lapar.

3. Membersihkan usus untuk detoksifikasi Metode ini menurunkan berat badan dengan menghilangkan air dan tinja, tapi tidak untuk lemak. Para ahli mengatakan tubuh memiliki mekanisme

(31)

commit to user

detoksifikasi sendiri yang jauh lebih efisien, dan metode ini bisa mengacaukan sistem tubuh.

4. Olahraga secara berlebihan Berolahraga secara ekstrem bisa menyebabkan peradangan, risiko cedera, ketidakseimbangan elektrolit serta mempengaruhi secara psikologis. Para ahli menyarankan olahraga rutin 3 hari seminggu melalui cardio intens dengan latihan beban atau olahraga 30 menit sebanyak 5 kali seminggu jika hanya cardio intens saja.

Penurunan Berat Badan yang Baik Dapat Dilakukan Dengan Berbagai Cara:

1) Pengaturan makanan atau diet 2) Modifikasi perilaku

3) Penggunaan produk-produk pelangsing 4) Akupuntur

5) Pembedahan

6) Aktifitas Fisik / Latihan jasmani. Emma S. Wirakusumah (1997)

“Pada dasarnya berat badan secara alami dapat diturunkan antara lain dengan (1) Membatasi atau mengurangi pemasukan energi melalui makanan yang masuk ke dalam tubuh, (2) meningkatkan pengeluaran energi dari tubuh dengan jalan meningkatkan aktifitas fisik atau (3) mengkombinasian keduanya. Cara tersebut sangat sederhana dan tampaknya mudah dilakukan. Akan tetapi pada kenyataanya tidak sederhana apa yang dibayangkan karena dibutuhkan motivasi dan pengendalian diri yang kuat. Oleh karena itu, para penderita kegemukan banyak mencari peluang bagaimana menurunkan berat badan secara mudah dan cepat”. (hlm.36)

(32)

commit to user

14 2. Olahraga

a. Olahraga Secara Umum Heru Suranto (2006):

“Seperti telah diketahui bersama, bahwa sekarang ini olahraga telah meresap ke dalam kehidupan masyarakat luas. Hal ini sebenarnya telah terjadi sejak dulu dari zaman ke zaman. Olahraga bukan hanya milik kalangan tertentu saja, namun kegiatan olahraga telah menembus ke berbagai tingkatan usia maupun ke berbagai tingkatan kehidupan sosial dalam masyarakat di berbagai negara”(hlm.1).

Dengan demikian olahraga akan berhubungan atau berkaitan dengan banyak hal dalam kehidupan masyarakat. Hal ini berarti bahwa, olahraga mempunyai arti sosial yang sangat luas di dalam kehidupan masyarakat.

Olahraga merupakan aktivitas yang sangat penting untuk mempertahankan kebugaran seseorang. Olahraga juga merupakan salah satu metode penting untuk mereduksi stress. Olahraga juga merupakan suatu perilaku aktif yang menggiatkan metabolisme dan mempengaruhi fungsi kelenjar di dalam tubuh untuk memproduksi sistem kekebalan tubuh dalam upaya mempertahankan tubuh dari gangguan penyakit serta stress. Oleh karena itu, sangat dianjurkan kepada setiap orang untuk melakukan kegiatan olahraga secara rutin dan tersetruktur dengan baik. b. Pengertian Olahraga

Pengertian Olahraga Menurut Suryanto Rukmono, S. Si Olahraga adalah suatu kegiatan untuk melatih tubuh kita agar badan terasa sehat dan kuat, baik secara jasmani maupun rohani.

Hans Tandra Olahraga adalah gerakan tubuh yang berirama dan teratur untuk memperbaiki dan meningkatkan kebugaran. www.carapedia.com

Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia, penerbit Gitamedia Press, kata olahraga merupakan kata kerja yang diartikan gerak badan agar sehat. Sedang menurut para pakar olahraga, adalah sebuah aktivitas

(33)

commit to user

manusia yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan (sejahtera jasmani dan sejahtera rohani) manusia itu sendiri.

Olahraga mempunyai banyak manfaat yang luas salah satunya. bagi yang ingin menurunkan berat abdan demi kesehatannya, olahraga merupakan suatu keharusan. Menurunkan berat badan dengan jalan diet saja dan tidak memperhatikan kesehatannya. Karena 20-50 dari turunnya berat badan berasal dari hilangnya jaringan otot.

c. Manfaat Olahraga

Kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan memerlukan suatu tingkat yang cukup baik dari keempat komponen kebugaran dasar : - Kebugaran jantung, paru, peredaran darah

- Lemak tubuh - Kelenturan sendi

Menurut Dr. Bortz 1983 dalam Journal of American Medical

Association “Tidak ada obat yang sekarang atau masa depan akan

dipakai, yang menjanjikan dengan pasti akan memberikan dan mempertahankan kesehatan lebih baik dari kebiasaan hidup yang senantiasa berolahraga”.

Berolahraga hingga sekarang ini sudah cukup untuk memberikan kehidupan yang sehat dan nyaman bila anda telah mengikutinya.

Pertumbuhan fisik biologik yang cepat pada masa anak-anak terhenti pada usia 17 tahun (wanita) dan usia 20 tahun (pria). Capaian kualitas fisik puncak pada periode usia 20-30 tahun yang lazim dalam ilmu kedokteran olahraga disebut sebagai The Golden age. Setelah 30 tahun terjadi penurunan fungsi fisik secara bertahap seringkali tidak terasakan, misalnya penurunan kapasitas aerobik (Oxygen consumption =

Vo2 max).

Dengan bertambahnya usia di atas 30 tahun akan terjadi penambahan lemak tubuh, penurunan massa otot dan pengurangan

(34)

commit to user

16 parenkim/ jaringan organ tubuh. Demikian pula dengan Vo2 Max secara otomatis akan menurun secara bertahap yang juga menunjukkan terjadinya kemunduran dalam kebugaran dan kesehatan jasmaninya.

Penurunan kapasitas fisik (=Vo2 Max) akan dialami semua orang baik terhadap mereka yang berolahraga secara rutin maupun mereka yang tidak aktif berolahraga. Namun banyak hasil penelitian yang menemukan bahwa Vo2 Max pada kelompok atlit selalu lebih tinggi daripada orang yang jarang berolahraga. Karena ternyata penurunan Vo2 Max lebih kecil atau lebih lambat pada orang yang aktif berolahraga secara teratur yaitu hanya 0, 4% per tahun dibandingkan dengan populasi umum yang rata-rata mengalami penurunan 1%.

Sebagai contoh seorang yang berusia 80 tahun:

1). Bila melakukan olahraga dengan teratur, terjadi penurunan kapasitas fisik sebesar (80-30) x 1%, sehingga sekarang kemampuannya tinggal 100%-50% = 50%

2). Bila ia biasa berolahraga secara teratur sampai lanjut usia, maka penurunan tersebut hanya 0, 4 % per tahun, sehingga kapasitas fisiknya pada usia 80 tahun masih sebesar 100 % - (80-30) x 0, 4% - 80% (Harsuki 2005 : 247)

d. Olahraga dan Manfaatnya Untuk Menurunkan Presentase Lemak Tubuh.

Olahraga merupakan keperluan dalam kehidupan kita, bagi yang ingin menurunkan berat badannya demi kesehatan, olahraga merupakan suatu keharusan. Menurunkan berat badan dengan jalan diet saja, kurang baik bagi kesehatan kita, karena 20-50% dari turunnya berat badan berasal dari hilangnya jaringan otot. Dari hasil penelitian, olahraga mempunyai 9 keuntungan untuk mengurangi lemak di dalam tubuh. 1) Latihan olahraga mempunyai penyerapan sari makanan.

Bila aktif melakukan olahraga, makanan lebih cepat melalui usus bila dibandingkan dengan yang aktif sama sekali. Contoh

(35)

commit to user

makanan melalui usus orang normal biasanya dalam waktu 24 jam. Pada orang-orang yang terlalu gemuk (obesitas) memakan waktu 48 jam. Atlet yang sangat terlatih menyelesaikan pencernaan tersebut dalam waktu 4-6 jam. Makin lama makan berada didalam usus kita, semakin besar kemungkinan untuk berhenti disitu, yang menyebabkan gangguan pencernaan dan mempertinggi risiko kanker pada usus besar.

2) Latihan Olahraga menekan nafsu makan

Dari hasil penelitian bila aktifitas fisik rendah, masukan kalori akan bertambah, menyebabkan tubuh kurang bergerak, makin banyak pula asupan makanan yang masuk. Latihan olahraga juga mengeluarkan lemak ke dalam aliran darah, dimana dapat menstabilkan kadar gula darah. Karena penurunan kadar gula darah membuat rasa lapar. Dengan memelihara kadar gula darah, latihan olahraga dapat menolong kita menghindari rasa lapar.

3) Latihan Olahraga menambah kecepatan metabolisme.

Dari penelitian ternyata olahraga aerobik dapat menaikkan kecepatan metabolisme sebanyak 25% selama 15 jam setelah berlatih olahraga.

4) Latihan Olahraga menjaga otot-otot

Latihan olahraga menjaga otot-otot yang ada dan juga membangun jaringan otot-otot. Latihan olahraga dapat membuat perbandingan antara otot dan lemak yang lebih bagus dan dapat menjamin penurunan barat badan yang sehat.

5) Latihan Olahraga menambah oksigen

Latihan olahraga menambah kemampuan badan untuk menggunakan lebih banyak oksigen, yang sangat penting artinya bagi kesehatan kita pada umumnya. Hal ini terutama bagi yang melakukan diet sangat menguntungkan karena semakin banyak oksigen makin banyak pula pengeluaran lemak dari simpanannya.

(36)

commit to user

18 6) Latihan Olahraga memperbaiki harga diri dan disiplin.

Menekuni suatu program latihan merupakan suatu prestasi besar, menambah harga diri, merasa segar dan dapat mengontrol diri. Keadaan kejiwaan semacam ini ada hubungannya dengan terbentuknya endorphin, yang mengatur rasa sakit, dan suasana hati. Dengan melakukan latihan olahraga peredaran darah akan bertambah, dan jumlah glukosa yang berada di otak bertambah. 7) Latihan Olahraga mengurangi depresi dan kecemasan

Latihan olahraga dapat menjadi obat penenang alamiah, melawan stres dan menghilangkan depresi dan kecemasan. Disamping itu dapat pula mengurangi denyut jantung dan menurunkan tekanan darah dan memacu kemampuan mental.

8) Latihan Olahraga menambah pengeluaran kalori.

Gerakan-gerakan memerlukan energi. Makin banyak kita bergerak makin banyak pula energi yang kita perlukan, dalam bentuk kalori sehingga lebih cepat mengurangi berat badan.

9) Latihan Olahraga perlu untuk memelihara berat badan. Sadoso Sumosardjuno (1989)

“Dari kenyataan tidak lebih 5% dari mereka memlihara berat badannya lebih dari 2 tahun. Tetapi bila latihan olahraga diteruskan, bagi yang ingin menurunkan berat badan merupakan pola hidup berolahraga setelah verat badannya dapat turun, akan dapat terpelihara berat badannya”. (hlm.95-98)

e. Olahraga yang Efektif Untuk Menurunkan Berat Badan 1) Aerobik

Olahraga ini juga efektif mengurangi berat badan karena mampu membakar banyak kalori berlebih sekaligus memperindah bentuk pinggul dan paha. Orang dengan berat badan 68 kg bisa membakar sekitar 357 kalori lewat latihan aerobik selama satu jam. Namun hasilnya bisa berbeda, tergantung seberapa tinggi aktivitas yang Anda lakukan saat aerobik

(37)

commit to user 2) Lari

Orang dengan berat badan 68 kg bisa membakar 893 kalori per-jam dengan berlari delapan menit per mil. Sementara berlari selama 10 menit per mil bisa membakar sekitar 731 kalori. Namun olahraga lari belum tentu cocok untuk setiap orang, terutama mereka yang punya masalah disorientasi dan sensitif terhadap aktivitas olahraga keras.

3) Bersepeda

Orang dengan berat 68 kg bisa membakar kalori antara 560 sampai 850 per jam, dengan bersepeda sekitar 15 sampai 18 mil per jam. Bersepeda adalah olahraga menurunkan berat badan yang hampir bisa dilakukan semua orang karena kecil kemungkinannya menyebabkan cidera pada otot.

4) Berenang

Juga salah satu olahraga yang efektif membakar kalori, dan kecil kemungkinannya menyebabkan cidera pada engsel. Olahraga air ini juga sangat baik untuk keseluruhan tubuh karena membuat hampir seluruh otot tubuh bekerja saat berenang. Orang dengan berat 70 kg bisa membakar kalori antara 497 dan 523, tergantung gaya renang dan kecepatan

5) Racquetball

Sisi ke sisi berjalan terlibat dalam ini adalah latihan cardio besar, dan juga akan membantu untuk nada paha dan kaki. membakar kalori 800/jam

6) Elliptical Burner

Http://allwomenstalk.com yang diunduh pada tanggal 1 April 2012 menyebutkan bahwa elliptical burner adalah kardio brilian, dan juga membantu untuk membangun otot yang kuat, serta mengencangkan perut. Bisa membakar kalori 600/jam.

(38)

commit to user

20 http://allwomenstalk. com/10-top-exercises-to-lose-weight/ diunduh Minggu, 1 April 2012, pukul 13. 21 WIB

Bentuk aktifitas fisik untuk menurunkan berat badan yang sudah dikenal disamping relatif murah, menyenangkan dan terjangkau oleh masyarakat khususnya para ibu-ibu di daerah-daerah maupun diperkotaan adalah Senam Aerobik dan Senam Body Language

3. Hakikat Senam Aerobik

a. Pengertian Senam Aerobik

Sebelum kita mengetahui apa itu senam aerobik Low impact ada baiknya kita tahu lebih dulu apa itu senam. Para pakar senam sepakat, bahwa ciri yang harus ada pada suatu gerakan sehingga gerakan itu dapat disebut sebagai senam adalah :

a. Gerakan-gerakannya selalu dibuat atau diciptakan dengan sengaja, gerakan-gerakannya selalu harus berguna untuk mencapai tujuan tertentu (misalnya: membentuk sikap tubuh, memperbaiki gerak, meningkatkan taraf kesegaran, sebagai sarana rehabilitasi),

b. gerakan-gerakannya harus tersusun dan sistematik, c. dilakukan secara teratur dan berulang-ulang.

Beranjak dari ciri-cirinya dapatlah dikatakan suatu gerakan itu senam atau bukan. Berawal dari ciri-ciri itu pula dapat disusun batasan senam, yang kalimatnya tentu pakar yang satu dengan pakar yang lain berbeda. Antara lain batasan itu dapat berbunyi :

Menurut Hidayat (1970) Senam adalah latihan jasmani yang diciptakan dengan sengaja, disusun secara sistematis dan dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis. (Hlm.2)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Senam adalah Gerak badan dengan gerakan tertentu, gimnastik: olahraga sedang digemari ibu-ibu pada saat ini.

(39)

commit to user

Setelah mengetahui apa itu senam barulah kita mengetahui apa itu aerobik. Aerobik atau latihan aerobik adalah latihan yang menuntut oksigen tanpa menimbulkan hutang oksigen yang tidak terbayar, disebut juga sebagai general endurance. Senam Aerobik adalah Serangkaian gerak yang dipilih secara sengaja dengan cara mengikuti irama musik yang juga dipilih sehingga melahirkan ketentuan ritmis, kontinuitas dan durasi tertentu. Senam Aerobik juga merupakan penggabungan antara gerakan senam dengan perpaduan musik sebagai irama. Artinya saat melakukan senam aerobik harus selalu sesuai dengan irama musik yang mengiringi sehingga akan membuat suatu gerakan yang terlihat indah dan sangat senang bila melakukannya.

b. Manfaat Senam Aerobik.

Orang yang melakukan senam secara teratur akan mendapatkan kesegaran jasmani yang baik. Menurut Dewi Motik Pramono manfaat sena aerobik adalah:

1. Dapat membakar lemak yang berlebihan ditubuh, menguatkan daya tahan jantung dan paru-paru, memperbaiki penampilan karena setiap gerakan yang dibuat untuk menguatkan, mengencangkan dan membentuk otot beberapa bagian tubuh tertentu antara lain pinggul, paha, pinggang, perut, dada, punggung, lengan, kaki, dll.

2. Jika berlatih dengan intensitas tinggi dapat merupakan suatu program penurunan berat badan.

3. Jika berlatih dengan ringan terutama bagi yang bertubuh langsing atau kurus maka akan meningkatkan nafsu makan. Dan jika berlatih dengan berat akan menekan rasa lapar, karena darah banyak beredar didaerah otot yang aktif dan bukan di daerah perut.

4. Mencegah penyakit menyerang tubuh, karena sistem tubuh dalam keadaan baik, serta bisa menghilangkan kebiasaan buruk misalnya merokok.

5. Meningkatkan kelenturan, keseimbangan, koordinasi, kontrol tubuh, irama dan sanggup melakukan kegiatan-kegiatan olahraga lainnya.

(40)

commit to user

22 Di dalam senam aerobik ada yang namanya intensitas, dan cara menentukan intensitas senam aerobik adalah :

Untuk menentukan intensitas senam aerobik pada dasarnya sama dengan menentukan intensitas latihan pada olahraga lain. intensitas latikan ditandai dengan tercapainya tingkat denyut nadi yang diharapkan meningkat. Secara umum, intensitas latihan yang ditentukan tercapainya denyut nadi sekitar 60-80% dari denyut nadi maksimal.

c. Macam-macam Senam Aerobik :

1.) High Impact aerobik (Aerobik Benturan Keras)

Sadoso Sumosardjuno, (1996) menyetakan:

“High impact aerobik merupakan senam aerobik dengan gerakan cepat dan gerakan tari sedikit yang didesain untuk dapat bergerak dengan cepat dan menyenangkan. Pada jenis senam aerobik ini selalu diusahakan agar denyut jantung kita tinggi yang bertujuan meningkatkan power dan meningkatkan

kardiovascular bagi pelakunya”. (hlm.61) 2.) Mix Impact

Jenis latihan ini adalah perpaduan antara low dan high yang diperlakukan secara sistematis dan harmonis serta ritmis untuk meningkatkan endurance atau daya tahan secara keseluruhan sekaligus menugkatkan power bagi pelakunya. Bila dilakukan dalam waktu dan dosis yang tegas teratur, terukur latihan ini sangat cocok bagi pemula dan advance (Panduan Senam Diknas, 2001 : 10)

3.) Low Impact ( Benturan Ringan)

Pengertian latihan low impact aerobic adalah latihan yang dilakukan dengan iringan musik yang sedang iramanya dengan rangkaian gerakan yang dipandu tanpa latihan yang menggunakan lompatan-lompatan. Tujuan latihan ini adalah meningkatkan endurance atau daya tahan / stamina bagi pelakunya. Latihan ini sangat cocok untuk pemula dan semua usia. Manfaat utama adalah meningkatkan kerja jantung dan general endurance

(41)

commit to user

Dari jenis senam aerobik di atas, ada batasan intensitas yang harus diperhatikan menurut Ibid (1990), yaitu :

Low impact. Memiliki beat per menit (BPM) antara 135-158. Cocok

untuk pemula, manula, dan mereka yang sedang dalam proses penyembuhan.

Mix impact. BPM antara 140-160, dan cocok untuk usia 20 sampai

30 tahun.

High impact. BPM antara 160-170. Cocok untuk mereka yang

terlatih dengan baik, para pelatih senam, atlet maupun prajurit militer.(hlm.50)

1.1. Hakikat Senam Aerobik Low Impact

Setelah kita mengetahui apa itu senam, aerobik, dan senam aerobik, barulah kita dapat mengetahui apa itu senam aerobik Low

Impact. Pendapat mengenai Senam Aerobik Low Impact yang

dikemukakan oleh Lynne Brick bahwa melakukan senam aerobik low impact adalah latihan senam aerobik yang dilakukan dengan hentakan irama dimana salah satu kakinya masih bertumpu di lantai.

Berikut ini adalah contoh dan penjelasan mengenai gerakan aerobik low impact yaitu mengangkat lutut: dilakukan sebuah gerakan dengan dua hitungan dimana lutut mengangkat pada hitungan pertama, dan kaki turun ke lantai pada hitungan kedua. Gerakan-gerakan variasi termasuk menendang kedepan dari lutut menendang kebelakang dari pangkal paha.

a. Intensitas Latihan

Dalam berolahraga ada porsi tertentu agar tubuh tetap bugar. Porsi olahraga yang baik dengan memenuhi FITT yakni

Frequency, Intensity, Time and Type. Frekuensi olahraga senam

apapun dilakukan 3-5 kali seminggu dengan durasi 20-60 menit. Intensitas atau beban sekitar 60%-80% dari HR (denyut nadi maksimal). Caranya 220 dikurangi usia. Angka 220 adalah angka absolut. Misalnya usia Anda 20 tahun, maka 220 dikurangi usia hasilnya 200. Berolahragalah 60% dari angka itu. Selain itu, perhatikan tipe. Maksudnya, jenis aktivitas yang melibatkan

(42)

commit to user

24 kelompok otot-otot besar (berjalan, lari, berenang, bersepeda, senam).

Dalam gerakan senam, ada gerakan otot. Yakni isometrik, isotonik dan isokinetik. Pada gerakan isometrik ada kontraksi otot tapi tidak ada gerakan, sedangkan isotonik ada pemanjangan otot sehingga timbul gerakan. Sedangkan isokinetik menggunakan alat khusus, jadi menggerakkan sendi yang telah diatur sesuai alat yang dipakai. Contoh gerakan isometrik dan isotonik adalah senam, apakah itu, BL, body conditioning, taebo dan sebagainya.

Untuk mengetahui jumlah denyut nadi dalam satu menit, maka dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu pertama menggunakan alat yang bernama pulse meter. Alat ini umumnya hanya terdapat di laboratorium olahraga dan tersedia secara terbatas. Dengan cara memasukkan jari telunjuk selama 1 menit, maka secara otomatis hasil penghitungan denyut nadi akan dapat diketahui. Cara kedua yaitu dengan cara menghitung denyut nadi dengan cara meraba titik denyut nadi pada pergelangan tangan atau pada panggal leher menggunakan jari telunjuk dan jari tengah. Cara ini disebut sebagai palpasi atau menghitung denyut nadi secara manual. Cara ini jauh lebih sukar dibandingkan dengan penggunaan pulse meter karena dibutuhkan kepekaan dan ketepatan yang tinggi dalam mendeteksi dan menghitung denyut nadi, namun dengan bantuan dan bimbingan para ahli, maka menghitung dengan cara palpasi akan menjadi mudah dan menyenangkan.

Dalam menghitung denyut nadi selama 1 menit, terdapat beberapa cara menghitung antara lain :

1. Hitung denyut nadi selama 60 detik penuh

2. Hitung denyut nadi selama 30 detik. Hasilnya dikalikan 2. 3. Hitung denyut nadi selama 15 detik. Hasilnya dikalikan 4. 4. Hitung denyut nadi selama 10 detik. Hasilnya dikalikan 6. 5. Hitung denyut nadi selama 6 detik. Hasilnya dikalikan 10.

(43)

commit to user - Lama/ Tempo Latihan

Lama latihan berbanding terbalik dengan intensitas latihan. Intensitas latihan yang berat memerlukan waktu yang lebih pendek dibandingkan dengan intensitas latihan yang ringan. Semakin berat latihan maka semakin singkat tempo latihan, semakin ringan intensitas latihan maka semakin lama tempo latihan.

Suatu latihan akan bermanfaat dengan baik bila dilakukan dengan tempo yang tepat. Latihan dengan tempo yang terlampau lama atau terlalu pendek akan memberikan hasil yang kurang efektif. Dalam senam aerobik, total waktu latihan yang baik umumnya antara 30 – 60 menit dalam satu sesi latihan.

- Frekuensi Latihan

Frekuensi latihan adalah berapa kali latihan intensif yang dilakukan oleh seseorang. Latihan dapat dikatakan intensif apabila memenuhi dua kaidah di atas yaitu memenuhi takaran intensitas dan tempo latihan yang baik.

Frekuensi latihan untuk senam aerobik disarankan 3-5 kali dalam satu minggu. Hal ini dianggap cukup. Apabila frekuensi latihan kurang dari 3 kali maka tidak memenuhi takaran latihan, sedangkan apabila lebih dari 4 kali maka dikhawatirkan tubuh tidak cukup beristirahat dan melakukan adaptasi kembali ke keadaan normal sehingga dapat menimbulkan sakit/ over training. (Galih Rosy)

- Fase Kondisikan Kebugaran

Bagi pemula, dengan kondisi tubuh yang belum baik bisa memulai dengan berlari-lari kecil atau berjalan tiga kali seminggu dengan pencapaian target denyut nadi sekitar 60% dari denyut nadi maksimal, selama 15-20 menit.

Latihan ini terus dilanjutkan sampai tidak lagi merasa kelelahan atau pegal di otot. Jika rasa lelah dan pegal otot tidak terasa lagi, maka itu berarti latihan sudah bisa ditingkatkan menjadi tiga kali seminggu selama 20-25 menit atau pencapaian denyut nadi

(44)

commit to user

26 target 70% dari denyut nadi maksimal. "Jika dapat mempertahankan keadaan ini tanpa terasa lelah selama 25 menit sampai 30 menit, itu berarti siap memasuki fase berikutnya,"terangnya.

Fase kedua disebut fase pengkondisian (Conditioning

Phase) yang bertujuan untuk memperbaiki kebugaran

kardiorespiratori, misalnya dengan berlari di treadmill. Orang harus memulai dari pencapaian pada fase persiapan dengan menaikkan secara bertahap lamanya waktu berolahraga, yaitu satu atau dua menit setiap minggu sampai tercapai waktu 20-30 menit berlari.

Pada fase ketiga yang disebut dengan maintenance phase merupakan level tertinggi dari fase kedua. Biasanya orang tidak perlu lagi meningkatkan latihan lebih lanjut. "Pada fase ini kita hanya perlu mempertahankan kondisi kebugaran yang sudah ada. Dengan berolahraga 45 sampai 60 menit, termasuk pemanasan dan pendinginan, dengan intensitas sebanyak dua kali seminggu sudah cukup untuk mempertahankan kebugaran."

Dalam beberapa dasawarsa ini banyak dijumpai jenis-jenis dan macam-macam senam aerobik, mulai dari gerakan sampai dengan alat penunjang yang digunakan. Lalu jika melakukan senam aerobik low impact harus memperhatikan macamnya mulai dari yang rendah (low), sedang (medium), sampai yang tinggi (high) ataupun gabungan ketiganya (mix). Tapi didalam masyarakat banyak yang menganggap bahwa senam aerobik masih sulit dilakukan atau sukar diikuti.

Dari penelitian didapatkan bahwa untuk dapat memelihara kapasitas aerobik dan memperoleh kebugaran serta penurunan berat badan, maka latihan aerobik sebaiknya dilakukan dengan frekuensi latihan 3-5 kali per minggu dengan durasi 20-30 menit (Wilnmore & Costill, 1994). Ahli lain , Giam & teh(1992) mengatakan bahwa ”Durasi latihan 15-30 menit sudah dinilai cukup apabila lathan dilakukan terus menerus dan diakhiri 3-5 menit pendinginan”.

(45)

commit to user

Menurut Arthur (1974) City Patrilasni et al. (1997) diunduh pada tanggal 19 April 2012 latihan fisik baru dapat memberikan hasil apabila latihan dilakukan minimal 4-6 minggu, dan akan hilang pengaruhnya setelah 4-6 minggu latihan dihentikan.

b. Manfaat Senam Aerobik Low Impact

Senam aerobik sama baiknya dengan jogging dalam hal mengurangi berat badan. Senam aerobik dengan intensitas cepat dapat membakar kurang lebih 100 kalori pada pada orang-orang yang berukuran tubuh normal. Hal ini tentu saja lebih baik daripada hanya melakukan diet untuk menurunkan berat badan.

Kebanyakan orang yang berlebihan berat badan, biasanya mempunyai kelebihan lemak dalam tubuhnya. Jadi bagi orang yang berlebihan berat badan yang penting adalah mengurangi lemaknya, bukan hanya asal berkurang berat badannya. Sadoso Sumosardjuno (1989)

“Keuntungan melakukan latihan-latihan olahraga pada program penurunan berat badan adalah dapat mengurangi lemak tetapi membentuk jaringan otot. Dan hasilnya akan tampak lebih bagus pada berat badan yang diinginkan” (hlm.70).

Yang lebih penting lagi adalah lebih banyak kalori yang dibagar pada waktu istirahat. Senam aerobik membentuk massa otot . Massa otot dalam tubuh menjadi lebih banyak dan kecepatan metabolisme menjadi lebih besar daripada lemak.Ini berarti terus-menerus membakar kalori lebih banyak. Kalau meninjau metabolisme dalam satu jam.

c. Sistematika Penyajian Senam Aerobik Low Impact

Sistematika dalam penyajian senam aerobik low impact adalah sebagai berikut:

1) Pemanasan (5) menit

Gerakan dimulai perlahan-lahan yang lambat laun meningkatkan denyut nadi dan peredaran darah, serta melenturkan otot-otot

(46)

commit to user

28 diseluruh tubuh dan tubuh siap untuk melakukan latihan selanjutnya.

2) Kelenturan dan peregangan otot (5) menit

Meliputi latihan peregangan, dan melenturkan otot-otot diseluruh tubuh tanpa gerakan yang memantulkan atau menyentak (aerobik low impact).

3) Latihan inti (15-20 menit)

Berupa pola gerak, dan langkah-langkah kombinasi denga gerak dan tari yang dirancang dengan diiringi musik. Gerakan secara kontinue. Selama latihan inti penting untuk menghitung denyut nadi latihan (DNL).

4) Kalistenik (senam lantai) 15-20 menit

Gerakan untuk mengencangkan otot misalnya gerakan-gerakan mengangkat kaki, latihan-latihan untuk badan bagian atas misalnya push-up, latihan-latihan untuk otot perut dan lain-lain 5) Cool down I dan II masing-masing 5-10 menit.

Cool down I dilakukan sebelum kalistenik, merupakan gerakan

yang ritmis pula, seperti misalnya jalan untuk membantu kembalinya darah dari kaki ke jantung dan otak. Cool down II mengakhiri latihan tadi, dengan melakukan latihan-latihan peregangan perlahan-lahan yang enak untuk menjaga kelenturan badan kita.

Kegiatan tahap akhir dari senam aerobik low impact ini harus melakukan gerakan-gerakan yang menurunkan frekuensi denyut nadi untuk kembali mendekati denyut nadi yang normal. Pelaksanaan gerakan pendinginan ini harus merupakan penurunan secara bertahap dari gerakan dengan intensitas tinggi ke gerakan yang berintensitas rendah. Ditinjau dari segi faal tubuh, perubahan gerakan yang bertahap tadi berguna untuk menghindari penumpukan asam laktat yang menyebabkan kelelahan dan rasa pegal pada otot di tempat tertentu. Dengan demikian proses pendinginan ini

(47)

commit to user

dimaksudkan untuk mengurangi penumpukan dari asam laktat yang merupakan sisa pembakaran dalam otot.

1.2. Hakikat Senam Body Language

Senam Body Language merupakan istilah dan tren baru dalam dunia persenaman. Senam ini muncul sekitar 3-4 tahun lalu. Jika diperhatikan dengan seksama maka Body Language ini, bukanlah gerakan-gerakan senam yang baru. Body Language merupakan gabungan dari beberapa jenis senam yang sudah ada, antara lain senam pembentukan, senam nifas, dasar jazz, dan ballet. Body Language itu mengutamakan gerakan-gerakan untuk kelenturan dan pembentukan otot tubuh. Bila senam ini dilakukan dengan benar dan tepat, dapat menghasilkan bentuk tubuh yang indah dengan kelenturan yang baik, di samping untuk menjaga stamina. Body Language mengajarkan juga cara pernapasan baik yaitu mengombinasikan gerakan-gerakan senam dengan cara pernapasan yang benar. Hasilnya, stamina dan kesehatan tubuh yang baik. Selain itu, senam ini baik untuk wanita terutama mereka yang mempunyai problem dengan bentuk tubuh yaitu obesitas ataupun tidak proporsional, seperti bentuk bagian-bagian tubuh yang tidak serasi satu sama lain.

Menurut Hapsari Adi Ningrum body language adalah salah satu cara yang lumayan praktis, menyehatkan, tanpa embel-embel efek samping yaitu berolahraga. Senam menjadi salah satu cara yang ampuh untuk menjaga kebugaran tubuh. Ada cukup banyak jenis senam kebugaran yang dapat menjadi alternatif pilihan, salah satunya adalah

body language (BL). Sesuai dengan artinya yakni bahasa tubuh maka

manfaat BL adalah senam untuk pembentukan tubuh. Body Language cocok untuk wanita segala usia, tua dan muda. Olahraga ini banyak manfaatnya karena dalam setiap gerakan bila dilakukan secara teratur dapat membentuk tubuh menjadi indah. Di samping itu juga dapat mencegah penyakit. Apalagi penyakit-penyakit yang timbul seiring

(48)

commit to user

30 dengan menuanya usia seperti jantung, menguatkan otot-otot badan dan wajah, dan manfaat lain yang membuat seseorang jadi kelihatan lebih segar, ramping dan seksi.

Adapun menurut Lady Elen “Senam body language merupakan senam yang gerakannya dengan menahan kontraksi otot”. Daerah sekitar pinggul dan perut adalah bagian yang paling sering dikontraksikan. Dengan melakukan kontraksi pada bagian-bagian pinggul dan perut, maka akan meningkatkan kekuatan otot perut, bokong hingga otot-otot dasar rongga panggul.

Gerakan senam yang dilakukan saat Body Language ini memberikan dampak menyeluruh bagi bentuk tubuh seperti lengan, dada, perut, paha, panggul payudara serta bagian tubuh lainnya. Tentu saja selain manfaat dasarnya untuk kebugaran tubuh. Senam BL tidak hanya untuk mereka yang kelebihan berat badan, melainkan mereka yang mengalami problem yakni berat badan yang sukar naik alias kurus dapat mengikuti senam ini. Teknis dasar latihan, tetapi pengaturan dilakukan terhadap waktu serta periode latihan.

a. Batasan Intensitas

Dari penelitian didapatkan bahwa untuk dapat memelihara kapasitas aerobik dan memperoleh kebugaran serta penurunan berat badan, maka latihan aerobik sebaiknya dilakukan dengan frekuensi latihan 3-5 kali per minggu dengan durasi 20-30 menit (Wilnmore & Costill, 1994). Ahli lain , Giam & teh (1992) mengatakan bahwa durasi latihan 15-30 menit sudah dinilai cukup apabila lathan dilakukan terus menerus dan dihului 3-5 menit pendinginan.

Latihan fisik menurut Arthur (1974) dan City Patrilasni (1997) baru dapat memberikan hasil apabila latihan dilakukan minimal 4-6 minggu ,dan akan hilang pengaruhnya setelah 4-6 minggu latihan dihentikan.

Menurut LadyElen jika seseorang yang mengalami berat badan berlebih dianjurkan untuk melakukan senam Body Language

Gambar

Tabel                                                                                              Halaman   1
Tabel 2.1 Perbandingan Kematian untuk Beberapa Penyakit.
Gambar 3.1. Mathcing by Subyek Design  Keterangan gambar :
Gambar 3.2. Pembagian Kelompok dengan cara ordinal pairing
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil evaluasi berdasarkan angket PE dan PEOU dan juga data pendukung seperti hasil pengamatan tingkat kesalahan yang sudah dilakukan oleh pengguna,

dinyatakan lalai berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dengan mana seluruh kewajiban Perseroan berdasarkan Obligasi menjadi jatuh tempo, maka Perseroan wajib untuk sekarang dan

Dari hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara usia dengan perilaku pemeriksaan VCT pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas II

Sumber data yang di maksud adalah dari mana data penelitian diperoleh. Adapun sumber data penelitian ini adalah pengawas madrasah, Kepala Madrasah, guru, dan tenaga

perkampungan dan sistem pembagian lahan pertanian (sawah) yang menyerupai bentuk jaring laba-laba “ lodok ; (2) fungsi religi , pada masyarakat Meler untuk menjalin hubungan

Program Kementrian Pertanian dalam melakukan kegiatan di tahun 2018 yaitu Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bio-Industri Berkelanjutan. Program ini

Metode yang dikembangkan untuk mendukung pendataan di berbagai sektor keamanan, dibutuhkan teknologi yang mampu menyiapkan maupun memproses dan menampilkan informasi

Pada proyek pembangunan Hotel Brother 2 tidak dapat mengandalkan tenaga manusia tanpa adanya bantuan peralatan yang mendukung pekerjaan.Peralatan yang dibutuhkan tidak hanya