• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Tarakan, Mei 2016 KEPALA DINAS KESEHATAN. Ir.H.Subono,M.T PEMBINA UTAMA MUDA NIP:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Tarakan, Mei 2016 KEPALA DINAS KESEHATAN. Ir.H.Subono,M.T PEMBINA UTAMA MUDA NIP:"

Copied!
286
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjat puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat Rahmat dan Ridho-Nya, penyusunan Profil Kesehatan Kota Tarakan Tahun 2015 ini bisa diselesaikan pada waktunya.

Profil Kesehatan merupakan salah satu produk penting dari Sistem Kesehatan Nasional pada umumnya dan Kabupaten / Kota khususnya, dalam upaya memantau dan mengevaluasi pencapaian Visi Dinas Kesehatan Kota Tarakan yang merupakan Modal Dasar bagi tercapainya Visi Indonesia Sehat Tahun 2020. Pada kesempatan ini juga tidak lupa dihaturkan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyumbangkan peran sertanya dalam proses penyusunan profil kesehatan ini.

Saran dan kritik dari berbagai pihak tetap diharapkan dalam penyempurnaan penyusunan Profil Kesehatan yang akan datang. Semoga profil Kesehatan Tahun 2015 ini dapat berguna dan bermanfaat sebagai bahan informasi Kesehatan di Kota Tarakan.

Tarakan, Mei 2016 KEPALA DINAS KESEHATAN

Ir.H.Subono,M.T PEMBINA UTAMA MUDA

(3)

ii KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iv

DAFTAR GRAFIK vi

DAFTAR LAMPIRAN viii

BAB I : PENDAHULUAN 1

A. TUJUAN 3

B. RUANG LINGKUP 4

BAB II : GAMBARAN UMUM 6

A. LETAK GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH 6

B. KEPENDUDUKAN 12

C. SOSIAL EKONOMI 16

BAB III : SITUASI DERAJAD KESEHATAN 29

A. ANGKA KEMATIAN 30

B. ANGKA KESAKITAN 32

C. STATUS GIZI 47

BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATAN 52

A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR 52

B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG 58

C. PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR 62

D. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR 67

(4)

iii

BAB V : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 80

A. SARANA KESEHATAN 80

B. TENAGA KESEHATAN 83

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN 85

(5)

iv

Tabel 1 : Klimatologi Kota Tarakan Tahun 2015 6

Tabel 2 : Luas dan Penyebaran Masing-masing Ketinggian Wilayah

Daratan di Kota Tarakan Tahun 2015 7

Tabel 3 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kota Tarakan

dari tahun 2011 sd tahun 2015. 10

Tabel 4 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Kecamatan, Luas Wilayah, Persebaran dan kepadatan di Kota Tarakan dari Tahun 2010

s.d 2014. 10

Tabel 5 : Struktur Umur Penduduk dan Angka Beban Tanggungan

Di Kota Tarakan Tahun 2013 sd 2015. 12

Tabel 6 : Persentase penduduk 10 thn ke atas menurut jenjang pendidikan

yang ditamatkan dan jenis kelamin Kota Tarakan Tahun 2015. 13

Tabel 7 : Indikator Ketenagakerjaan Kota Tarakan tahun 2013 sd 2015. 18

Tabel 8 : Jumlah Kecelakaan Lalu lintas Tahun 2015 25

Tabel 9 : Data Sepuluh Besar kunjungan penyakit di Puskesmas Tahun 2014 26

Tabel 10 : Data Sepuluh Besar kunjungan penyakit di Puskesmas Tahun 2015 26 Tabel 11 : Data Sepuluh Besar Penyakit di Puskemas Tahun 2014 27

Tabel 12 : Data Sepuluh Besar Penyakit di Puskemas Tahun 2015 27 Tabel 13 : Data Sepuluh Besar Penyakit Rawat Jalan RSUD Tarakan

Penyakit Menular Tahun 2015 28

Tabel 14 : Data Sepuluh Besar Penyakit Rawat Jalan RSUD Tarakan

Penyakit Tidak Menular Tahun 2015 28

Tabel 15 : Data Sepuluh Besar Penyakit Rawat Inap RSUD Tarakan

(6)

v Tabel 17 : Data Kejadian Luar Biasa Puskesmas Kota Tarakan

Puskesmas Tahun 2015 30

Tabel 16 : Data pokok Kusta Tahun 2013,2014 dan 2015 30 Tabe 17 : Angka penemuan kasus BTA (+) di Puskesmas 2015 31

Tabel 18 : Angka kesembuhan kasus BTA (+) Menurut Puskesmas 2015 32 Tabel 19 : Data cakupan penderita ISPA menurut Puskesmas Tahun 2015 33 Tabel 20 : Data Penderita DBD KOTA TARAKAN TAHUN 2011 s.d 2015 34 Tabel 21 : Data Penderita HIV Berdasarkan Pemeriksaan Donor Darah PMI

Dan Kegiatan VCT RSUD Tarakan Tahun 2015. 35

Tabel 22 : Jumlah Kasus Baru HIV,AIDS dan IMS Tahun 2015 36 Tabel 23 : Distribusi Tablet Besi (Fe) pada Bumil Tahun 2015 54

Tabel 24 : Data Apotek di Kota Tarakan Tahun 2015. 57

Tabel 25 : Data Toko Obat di Kota Tarakan tahun 2015 58 Tabel 25 : Batas wilayah kerja dan Jumlah Penduduk Tahun 2015 61 Tabel 26 : Jumlah Rumah Sakit dan Klinik Swasta di Kota Tarakan Tahun 2015. 62 Tabel 27 : Jumlah Laboratorium Klinik Di Kota Tarakan Tahun 2015. 62 Tabel 28 : Jumlah Optik Di Kota Tarakan Tahun 2015. 62 Tabel 29 : Jumlah Tenaga Medis di Sarana Kesehatan Kabupaten/Kota Tarakan

Tahun 2015 63

Tabel 30 : Jumlah Tenaga Kefarmasian dan Gizi Di Sarkes Kab/Kota

Tarakan Tahun 2015 64

Tabel 31 : Jumlah Tenaga Kesmas dan Sanitasi di sarkes Kab/Kota

Kabupaten/Kota Tarakan Tahun 2015 64

(7)
(8)

vi Grafik 1 : Luas Wilayah Menurut Kecamatan Tahun 2015 9 Grafik 2 : Persentase luas wilayah Daratan dan lautan Kota Tarakan 2015 9 Grafik. 3 : Persebaran Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2015 11 Grafik 4 : Jumlah Penduduk Di Kota Tarakan Tahun 2011-2015 12 Grafik 5 : Persentase Penduduk Usia Kerja Tahun 2012-2014 19

Grafik 6 : Usia Harapan Hidup Tahun 2010 s.d 2014 23

Grafik 7 : Angka Kematian Ibu Tahun 2015 23

Grafik 8 : Angka Kematian Bayi Tahun 2015 24

Grafik 9 : Angka Kematian Anak Balita Tahun 2015 24

Grafik 10 : Jumlah Penderta Diare Tahun 2015 33

Grafik 11 : Jumlah Kasus Malaria Tahun 2015 35

Grafik 12 : Cakupan kunjungan Neonatus Tahun 2014 s.d 2015 37 Grafik 13 : Cakupan Kunjungan Bayi Menurut Puskesmas 2014-2015 38

Grafik 14 : Jumlah Kasus BBLR Di Kota Tarakan Menurut Puskesmas

Tahun 2014 s.d 2015 38

Grafik 15 : Persentase Gizi Buruk Menurut Puskesmas Tahun 2014-2015 39

Grafik 16 : Persentase BGM Menurut Puskesmas Tahun 2014-2015 39

Grafik 17 : Cakupan K1 Dan K4 Menurut Puskesmas Tahun 2014-2015 40

Grafik 18 : Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Menurut Puskesmas

Tahun 2014-2015 41

(9)

vii Grafik 21 : Persentase Pemberian ASI Ekslusif 0-6 bulan Menurut Puskesmas

Tahun 2014-2015 42

Grafik 22 : Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Puskesmas Tahun 2015 43 Grafik 23 : Persentase Pemberian Vitamin A Pada Anak Balita Tahun 2014 54

(10)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

1

PENDAHULUAN

Organisasi kesehatan kota Tarakan pertama kali dibentuk pada tahun 1998 dengan nama Dinas Kesehatan Kotamadya Tarakan. Pada awal pembentukannya menumpang di Kantor Palang Merah Cabang Indonesia. Setahun kemudian (1999) Dinas Kesehatan pindah kantor yang baru berlokasi jalan pulau irian No.12 dengan nama yang sama. Terhitung sejak bulan maret 2014 dinas kesehatan Kota Tarakan pindah kantor baru yang berlokasi di jalan Kusuma Bangsa RT 31 Kompleks Rusunawa. Perpindahan ini juga tidak hanya pada lokasi, namun juga pada area propinsi dimana sejak tahun 2013 Kota Tarakan menjadi salah satu Kabupaten/Kota di Bawah Propinsi Kalimantan Utara.

Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kota Tarakan Tahun 2015-2019 adalah :

“ Mewujudkan Tarakan sebagai kota Pulau yang berbudaya sehat, mandiri dan berkeadilan.

Misi Dinas Kesehatan Kota Tarakan adalah :

a. Mewujudkan dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang Terjangkau, Bermutu dan Berkeadilan.

b. Meningkatkan dan memelihara Kesehatan Individu, Keluarga dan masyarakat c. Mewujudkan Tata kelola kepemerintahan yang baik di bidang kesehatan. d. Meningkatkan kemandirian masyarakat melalui pemberdayaan dan

kemitraan.

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemapuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya , sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara social dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sector, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh periode sebelumnya.

Dalam UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan dijelaskan bahwa kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan

(11)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

2

dimana sasaran pokoknya (1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak; (2) meningkatnya pengendalian penyakit; (3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil , tertinggal dan perbatasan; (4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan Kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan , obat dan vaksin; serta (6) meningkatkan responsivitas system kesehatan.

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigm sehat, Penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional: 1) pilar paradigm sehat dilakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat; 2) penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi system rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan; 3) sementara itu jaminan kesehatan nasional dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu dan kendali biaya.

Upaya kesehatan ditingkatkan dengan tujuan agar dapat menyelenggarakan upaya kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat terutama yang berpenghasilan rendah dengan peran serta aktif dari masyarakat. Ini senada dengan tujuan pembangunan kesehatan yakni tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional.

Dalam tatanan desentralisasi atau otonomi daerah di bidang kesehatan, kualitas dari sistim informasi kesehatan sangat di tentukan oleh kualitas dari sistim kesehatan kabupaten / kota. Sistem Kesehatan Nasional yang bersifat umum tentu tidak dapat diterapkan begitu saja di daerah –daerah otonomi. Daerah otonomi justru mengandung semangat untuk memperhatikan masalah – masalah spesifik daerah, kebutuhan dan aspirasi masyarakat daerah serta unsur yang muncul dan berkembang di daerah.

Dengan disusunnya Profil Kesehatan Kota Tarakan ini, dapat dimanfaatkan sebagai sarana dalam memandang dan mengevaluasi sasaran guna mendukung pencapaian kota sehat dalam rangka desentralisasi kesehatan khususnya pada tahun berjalan yang akan di gunakan untuk menyusun rencana tahun berikutnya.

(12)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

3 A. T U J U A N

1. Tujuan Umum

Profil Kesehatan dibuat dengan tujuan, upaya penyediaan data / informasi yang tepat dan benar serta sesuai kebutuhan dalam rangka kebutuhan bahan evaluasi pencapaian kabupaten / kota secara berhasil guna dan berdaya guna.

2. Tujuan Khusus

a. Diperolehnya data / informasi umum tentang kondisi kesehatan dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna.

b. Diperolehnya data / informasi umum tentang lingkungan Kota Tarakan yang meliputi data lingkungan fisik / Biologi, perilaku kesehatan masyarakat, data demografi dan sosial ekonomi.

c. Diperolehnya data / informasi status kesehatan masyarakat di Kota Tarakan yang meliputi angka kematian, angka kesakitan dan status gizi.

d. Diperolehnya data / informasi tentang upaya kesehatan dan kebijaksanaan di Kota Tarakan yang meliputi, cakupan kegiatan dan sumber daya kesehatan serta informasi mengenai kebijaksanaan program yang sedang berjalan saat ini di Kota Tarakan.

e. Diperolehnya data / informasi dari lintas sektor terkait dalam upaya mendukung peningkatan status gizi dan pengembangan status kesehatan masyarakat di Kota Tarakan.

f. Tersedianya instrumen untuk bahan penyusunan perencanaan kegiatan / program kesehatan tahun berikutnya di Kota Tarakan.

g. Tersedianya wadah intergrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh berbagai sistem pencatatan dan pelaporan yang ada di puskesmas, rumah sakit maupun unit – unit kesehatan lainnya di Kota Tarakan. h. Tersedianya alat untuk memacu penyempurnaan sistem pencatatan dan

pelaporan kesehatan.

i. Tersedianya bahan untuk penyusunan profil kesehatan tingkat Propinsi dan Nasional.

B. RUANG LINGKUP

1. Jenis Data / Informasi

Data / informasi yang dikumpulkan untuk penyusunan profil kesehatan Kota Tarakan adalah :

a. Data umum dan lingkungan yang meliputi data lingkungan fisik / biologi, prilaku kesehatan masyarakat, data demografi, pendidikan sosial dan ekonomi.

(13)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

4

b. Data status kesehatan yang meliputi angka kematian, angka kesakitan dan status gizi.

c. Data upaya kesehatan yang meliputi kegiatan pelayanan kesehatan dan sumber daya kesehatan serta informasi mengenai kebijaksanaan program yang sedang berjalan.

2. Sumber Data

Data / Informasi yang digunakan dalam penyusunan profil kesehatan Kota Tarakan bersumber dari Sistem Informasi Puskesmas ( Simpus ) yang ada di Departemen kesehatan yaitu : SP2TP, data-data dari setiap program dan data lain- lain, diantaranya adalah data pendukung lainnya dari BPS Kota Tarakan, Dinas Sosial, Dinas Kebersihan dan Pemakaman, Dinas Kependudukan dan Capil, PMI Kota Tarakan, Polres Tarakan, RSU TK.I Tarakan, PT.Askes, PT.Jamsostek serta hasil studi atau survey khusus yang diadakan di Kota Tarakan yang bersangkutan.

3. Periode Data

Data yang dikumpulkan merupakan data tahunan dalam periode tahun kalender ( Januari sampai dengan Desember ).

(14)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

5

GAMBARAN UMUM

A. Letak Geografis dan Batas Wilayah

Kota Tarakan sebagai salah satu kota yang merupakan bagian dari Propinsi Kalimantan Utara memiliki kedudukan dan peran yang penting baik dalam lingkup nasional maupun propinsi karena lokasi geografisnya yang strategis.

Jika dilihat dari letak Kota Tarakan berdasarkan Peta Dunia, terlihat bahwa Kota Tarakan berbatasan dengan Negara Malaysia, Brunei dan Filipina. Sebagai pintu gerbang untuk wilayah Kalimantan Utara maka Kota Tarakan dipilih sebagai basis pertahanan dan keamanan TNI-AL, dan jika dilihat dari perkembangan kota jika dibandingkan dengan kota lain Kota Tarakan secara fisik dan ekonomi relative lebih maju dari kota lain disekitarnya.

Kota Tarakan secara geografis terletak antara 1170 34’ Bujur Barat dan 117038 ’ Bujur Timur serta diantara 3019 Lintang Utara dan 3020 ’ Lintang Selatan. Luas Kota Tarakan 657,33 km2 dimana 38,2% nya atau 250,80 km2 berupa daratan dan sisanya sebanyak 61,8% atau 406,53 km2 berupa lautan. Letak Kota Tarakan terpisah dari pulau induk Kalimantan dimana merupakan salah satu pintu gerbang pembangunan di wilayah Kalimantan Utara. Di dibagian utara berbatasan dengan pesisir pantai Kecamatan Pulau Bunyu, Kabupaten Bulungan dan disebelah selatan berbatasan dengan pesisir pantai Kecamatan Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan. Sedangkan di sebelah timur juga berbatasan dengan kecamatan Pulau Bunyu, Kabupaten Bulungan dan Laut Sulawesi. Selain itu, disebelah barat berbatasan dengan pesisir pantai Kecamatan Sesayap Kabupaten Tana Tidung.

Kecamatan Tarakan Utara merupakan kecamatan terluas diantara kecamatan di Kota Tarakan. Dengan luas 109,36 km² atau sekitar 43,6% dari luas Kota Tarakan. Sedangkan Kecamatan Tarakan Barat termasuk kecamatan yang paling kecil jika dilihat dari luas daratannya yakni hanya 27,89 km² atau 11,12% dari luas daratan Kota Tarakan. dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

Utara : Pesisir Pantai Kecamatan Bunyu Timur : Kecamatan Bunyu dan Laut Sulawesi

Selatan : Pesisir Pantai Kecamatan Tanjung Palas (Kabupaten Bulungan)

Barat : Pesisir Pantai Kecamatan Sesayap (Kabupaten Bulungan)

BAB II

(15)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

6 a. Iklim, Curah Hujan dan Suhu

Secara umum wilayah Kota Tarakan beriklim tropis mempunyai musim yang hampir sama dengan wilayah Indonesia pada umumnya, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan biasanya terjadi pada bulan Oktober sampai dengan bulan April dan musim kemarau yang terjadi pada bulan April sampai dengan bulan Oktober. Kondisi ini terus berlangsung setiap tahun yang diselingi dengan musim peralihan pada bulan-bulan tertentu.

Namun dalam tahun – tahun terakhir ini, keadaan musim di Kalimantan Utara termasuk Kota Tarakan kadang tidak menentu. Pada bulan-bulan yang seharusnya turun hujan dalam kenyataannya tidak turun hujan sama sekali, begitu juga sebaliknya.

Suhu udara disuatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Secara umum Tarakan beriklim panas dengan suhu udara sepanjang tahun 2015 berkisar 23,50C hingga 32,20C. Selain itu, sebagai daerah beriklim tropis, Kota Tarakan mempunyai kelembapan udara relatif tinggi, berkisar antara 55% sampai dengan 98,8% sepanjang tahun 2015. Kelembapan udara paling rendah terjadi pada bulan Juli yang hanya mencapai 80%. Sedangkan kelembapan udara tertinggi terjadi pada bulan Januari mencapai 87%. Untuk rata-rata kelembaban udara sepanjang tahun 2015 tercatat sebesar 84%.

Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan geografis dan perputaran/pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah hujan beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Rata-rata curah hujan tertinggi pada bulan November sebesar 375,1 mm dan Rata- rata-rata curah hujan terendah, sebesar 197,4 mm terjadi pada bulan Januari. Sedangkan rata-rata curah hujan sepanjang tahun 2015 tercatat sebesar 264.5 mm.

Untuk melihat keadaan iklim di Kota Tarakan s.d Tahun 2015 dapat dilihat pada uraian tabel berikut :

Tabel. 1

Klimatologi Kota Tarakan Tahun 2015

Bulan Curah Hujan (mm) Rata-rata Temperatur Rata-rata Kelembaban Tekanan Udara (mb) Januari 197,4 26,7 87 1012,2 Februari 283,1 27,1 83 1012,6 Maret 358,9 27,1 84 1013,5 April 260,1 27,8 84 1011,5 Mei 232,6 27,9 85 1012,0 Juni 224,8 27,3 84 1011,0 Juli 200,2 28,3 80 1011,7

(16)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

7 Agustus 220,1 28,2 82 1011,5 September 284,1 27,6 84 1012,3 Oktober 208,1 27,9 84 1012,9 November 375,1 27,6 85 1009,7 Desember 329,8 28,0 84 1010,0 Rata-rata 264,5 27,6 84 1011,7

Sumber : Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika Kota Tarakan 2015

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa Tekanan Udara di Kota Tarakan terendah terjadi pada bulan November yakni 1009,7 mb dan tertinggi pada bulan Maret yakni 1013,5 mb.

b. Topografi dan Kelerengan

Wilayah Kota Tarakan secara mortofotografi terdiri atas daerah daratan berupa rawa pantai dan tegalan serta perbukitan landai. Memiliki struktur tanah alluvial butiran halus dan kasar serta tanah lempung yang terendah pada cekungan dan darat rendah. Ketinggian wilayah Kota Tarakan berkisar antara 0 sampai 110 meter di atas permukaan air laut. Wilayah paling luas terletak pada ketinggian

25-100 meter di atas permukaan laut, yaitu

seluas 13,401 Ha atau sekitar 53,68%. Sedangkan pada kelas ketinggian 7-25 meter, luas wilayah Kota Tarakan sebesar 7,645 Ha atau sebesar 30,62 %. Dan yang paling kecil adalah wilayah yang berada pada ketinggian 100-110 meter di atas permukaan air laut, yaitu 0,15% atau seluas 38 Ha. Sedangkan sisanya sebesar 15,55 % atau seluas 3,881 Ha berada pada ketinggian 0-7 meter di atas permukaan laut.

Tabel 2

Luas dan Penyebaran Masing-masing Ketinggian Wilayah Daratan Di Kota Tarakan Tahun 2015

Kelas Ketinggian Luas (Ha) Persentase

0-7 3,881 15.55

7.1-25 7,645 30.62

25.1-100 13,401 53.68

100.1-110 38 0.15

Jumlah 249,65 100,00

Sumber : Kantor Pertanahan Kota Tarakan 2015

Wilayah Kota Tarakan umumnya merupakan daratan rendah, dimana variasi ketinggian tanah antara 0 -110 m di atas permukaan air laut. Bagian rendah berada disepanjang pantai sedangkan bagian tertinggi terdapat di sekitar perbukitan yang tersebar di beberapa kecamatan dan tersebar di Kecamatan Tarakan Tengah dan Barat.

(17)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

8 c. Luas dan Pembagian Wilayah Administrasi

Kondisi Kota Tarakan dengan adanya perkembangan dan pemekaran wilayah sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 23 tahun 1999. maka Kota Tarakan yang sebelumnya terdiri dari 3 Kecamatan dimekarkan menjadi 4 Kecamatan dan 18 Kelurahan. Disamping itu berdasarkan UU No.22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, status desa yang ada di Kota Tarakan seluruhnya berubah menjadi kelurahan. Undang – undang tersebut juga mengubah penyebutan “ Kotamadya Tarakan” menjadi “ Kota Tarakan “. Kemudian untuk pemekaran Kecamatan dan Kelurahan sesuai dengan Perda nomor 8 tahun 2003 pasal 10 terdiri atas 4 Kecamatan dan 20 Kelurahan yaitu :

I. Kecamatan Tarakan Timur ( Luas Wilayah 58, 01 Km 2 ) Terdiri dari 7 kelurahan Yaitu :

1. Kelurahan Mamburungan ( Luas Wilayah 8,51 Km 2 ) 2. Kelurahan Mamburungan Timur ( Luas Wilayah 10,40 Km 2 ) 3. Kelurahan Pantai Amal ( Luas Wilayah 12,15 Km 2 ) 4. Kelurahan Kampung Enam ( Luas Wilayah 11,21 Km 2 ) 5. Kelurahan Kampung Empat ( Luas Wilayah 11,39 Km 2 ) 6. Kelurahan Gunung Lingkas ( Luas Wilayah 3,19 Km 2 ) 7. Kelurahan Lingkas Ujung ( Luas Wilayah 1,16 Km 2 )

II. Kecamatan Tarakan Tengah ( Luas Wilayah 55, 54 Km2 ) Terdiri dari 5 Kelurahan yaitu :

1. Kelurahan Kampung I / Skip ( Luas Wilayah 50,61 Km 2 ) 2. Kelurahan Pamusian ( Luas Wilayah 2,54 Km 2 ) 3. Kelurahan Sebengkok ( Luas Wilayah 1,48 Km 2 ) 4. Kelurahan Selumit ( Luas Wilayah 0,43 Km 2 ) 5. Kelurahan Selumit Pantai ( Luas Wilayah 0,48 Km 2 )

III. Kecamatan Tarakan Barat ( Luas Wilayah 27,89 Km2 ) Terdiri dari 5 Kelurahan yaitu :

1. Kelurahan Karang Balik ( Luas Wilayah 0,80 Km 2 ) 2. Kelurahan Karang Rejo ( Luas Wilayah 0,76 Km 2 ) 3. Kelurahan Karang Anyar ( Luas Wilayah 5,61 Km 2 ) 4. Kelurahan Karang Anyar Pantai ( Luas Wilayah 8,51 Km 2 ) 5. Kelurahan Karang Harapan ( Luas Wilayah 12,21 Km 2 ) IV. Kelurahan Tarakan Utara ( Luas Wilayah 109,36 Km2 )

Terdiri dari 3 kelurahan yaitu :

1. Kelurahan Juata kerikil ( Luas Wilayah 10,59 Km 2 ) 2. Kelurahan Juata Permai ( Luas Wilayah 14,23 Km 2 ) 3. Kelurahan Juata Laut ( Luas Wilayah 84,54 Km 2 )

(18)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

9

Kota Tarakan yang merupakan sebuah pulau yang terletak di wilayah Kalimantan Utara merupakan daerah yang cukup penting dan strategis yang ditandai dengan tingginya mobilitas arus lalu lintas baik laut maupun udara. Adapun persentase luas wilayah kota Tarakan menurut kecamatan dapat dilihat pada grafik berikut ini:

B. KEPENDUDUKAN

Jumlah penduduk Kota Tarakan tahun 2015 menurut hasil pengolahan dari database Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) adalah 246.496 Jiwa. (Dinas Kependudukan dan catatan Sipil) . Apabila dilihat dari perbandingan penduduk laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan dengan rasio 110,53%.

43,60%

11,10% 23,01%

22,10%

Grafik 1. Luas Wilayah Daratan Menurut Kecamatan

Tahun 2015

Tarakan utara Tarakan Barat Tarakan Timur Tarakan Tengah 38,15% 61,85%

Grafik 2. Persentase luas Wilayah Daratan dan Lautan, Kota Tarakan Tahun 2015

(19)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

10

Penyebaran penduduknya boleh dikatakan tidak merata antara satu kecamatan dengan kecamatan yang lainnya. Untuk ratio jumlah penduduk berdasarkan Jenis Kelamin dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel. 3

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Di Kota Tarakan Dari Tahun 2011 – 2015 Jenis Kela min Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Laki-Laki 106.900 52.40 102.899 51.76 110.617 51.76 122.771 52.98 129.414 55.84 Perem puan 97.100 47.60 95.915 48.24 99.622 48.24 108.970 47.02 117.082 47.40 Total 204.000 100 198.814 100 201.329 100 231.741 100 246.969 100

Adapun gambaran tentang persebaran jumlah penduduk ditiap kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel. 4

Jumlah Penduduk berdasarkan Kecamatan, Luas Wilayah, Persebaran dan Kepadatan di Kota Tarakan dari Tahun 2011 – 2015

Kecamatan

Luas Wilayah

(Km2)

Jumlah Penduduk Perse

baran Kepada tan (Jiwa/ Km2) LK PR Total 1 Tarakan Timur 58,01 26421 29348 55769 22.62 961 2 Tarakan Tengah 55,54 36551 46362 76913 31.20 1.385 3 Tarakan Barat 27,89 40420 44273 84693 34.36 3.037 4 Tarakan Utara 109,36 13690 15431 29121 11.81 266 2015 250,80 129,414 117,082 246,496 100 982 2014 250,80 122,771 108,970 231,741 100 924 2013 250,80 110,617 99,622 210,239 100 838 2012 250,80 102,899 95,915 198,814 100 846 2011 250,80 106,900 97,100 204,000 100 815 Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2015

Penyebaran penduduk kota Tarakan secara geografis sangat tidak merata. Sebagian besar penduduk tinggal di Kecamatan Tarakan Barat yaitu sekitar 34,36 persen padahal luas wilayah darat kecamatan ini justru paling kecil dibanding kecamatan-kecamatan yang lain, yaitu hanya 27,89 Km2. Namun dari segi kepadatan penduduk jika dibandingkan dengan wilayah yang lain, di Kecamatan Tarakan Barat kepadatan penduduk paling tinggi yakni 3.037 jiwa per Km2. Di sisi lain terjadi

(20)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

11

penambahan jumlah penduduk yang signifikan yaitu di wilayah Kecamatan Tarakan

Tengah dan wilayah Kecamatan Tarakan Timur.

ini menunjukkan adanya persebaran penduduk di wilayah yang cukup luas khususnya di Kecamatan Tarakan Utara sehubungan dengan perkembangan pembangunan kota yang mengarah ke wilayah tersebut.

Dengan adanya perbedaan kepadatan, maka pola penyebaran penduduk yang terjadi juga mengikuti pola penduduk yang mengelompok pada tempat-tempat tertentu. Penduduk banyak dijumpai pada daerah-daerah yang mempunyai aktivitas ekonomi yang tinggi, tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, dan keadaan sosial ekonomi yang lebih baik. Sebaliknya kepadatan penduduk yang rendah pada umumnya terdapat pada daerah-daerah yang mempunyai aktifitas ekonomi yang relatif masih rendah dan keadaan sarana transportasi yang masih terbatas. Akan tetapi sejak

adanya perbaikan dan perluasan pembangunan

ke wilayah Utara Kota Tarakan maka penyebaran penduduk juga sudah mulai terlihat di wilayah tersebut, sehingga diharapkan pada tahun-tahun mendatang penyebaran penduduk tidak lagi terfokus pada satu wilayah saja karena hal ini sangat mempengaruhi pola penyakit dan penyebarannya. Secara umum persebaran penduduk dan struktur umum penduduk di Kota Tarakan dapat dilihat pada grafik berikut ini:

22,62

31,20 34,36

11,81

Grafik 3. Persebaran Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2015

Tarakan Timur Tarakan tengah Tarakan Barat Tarakan Utara

(21)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

12 Tabel 5

Struktur Umur Penduduk dan Angka Beban Tanggungan Di Kota Tarakan Tahun 2013 – 2015

Kelompok Umur 2013 2014 2015

0-14 60,315 68,082 81,249

15-64 131,985 143,102 146,707

65+ 3,715 4,377 5,497

Youth Dependency Ratio 45.70 47.57 55.38

Old Dependency Ratio 2.81 3.06 3.75

Dependency Ratio 48.51 50.63 59.13

Sumber : Susenas 2015, BPS Kota Tarakan

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa angka beban tanggungan di Kota Tarakan pada tahun 2013 (48.51) sedangkan tahun 2015 mengalami peningkatan 59.13 Dimana pada penduduk usia 0-14 tahun 2015 yaitu 81,249. Yang perlu diperhatikan adalah penduduk usia produktif yakni 15-64 tahun yaitu 146,707 dimana jumlah penduduk inilah yang paling banyak, dan sangat mempengaruhi roda perekonomian yang ada di Kota Tarakan dan juga ke masalah kesehatan.

Pergeseran komposisi dari penduduk muda ke penduduk tua tidak terlepas dari sifat kependudukan di Kota Tarakan . Sebagai daerah terbuka dengan potensi sumber daya alam melimpah, menyebabkan pengaruh mobilitas penduduk tinggi

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2015

2011 2012 2013 2014 2015

204000 198814 210239

231741 246496

Grafik. 4 Jumlah Penduduk Kota Tarakan Tahun 2011 s.d 2015

(22)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

13 C . SOSIAL EKONOMI

1. Angka Ketergantungan

Distribusi menurut kelompok umur tahun 2015, diperoleh Depedency Ratio yakni penduduk usia tidak produktif (jumlah penduduk di bawah 15 tahun dan diatas 65 tahun ) dibagi dengan jumlah penduduk usia produktif untuk Kota Tarakan sebesar 59.13 %.

2. Tingkat Pendidikan

Keterampilan minimum yang dibutuhkan oleh penduduk dapat menuju hidup sehat dan sejahtera adalah kemampuan baca tulis, karena kemampuan ini mencerminkan kemampuan masyarakat untuk menyerap berbagai informasi.

Adapun jumlah penduduk Kota Tarakan tahun 2015 yang berusia 10 tahun ke atas telah melek huruf yakni 98,07%. Sedangkan penduduk yang masih buta huruf persentasenya sekitar 1.93%. Hal ini mengalami penurunan dibanding tahun 2014 (99,09%) yang berusia 10 Tahun ke atas telah melek huruf.

Tabel 6

Persentase Penduduk berumur 10 tahun Ke atas Yang Melek Huruf dan ijasah Tertinggi Yang Diperoleh Menurut Jenis Kelamin

Kota Tarakan Tahun 2015

No Jenis Pendidikan Jumlah Persentase Laki-Laki Peremp uan Laki+Perem puan % Laki-Laki % Perem puan Laki Laki+Pere mpuan 1. Penduduk Berumur 10 Tahun Ke atas 94.014 86.334 180.348 2. Penduduk Berumur 10 Tahun ke atas yang melek huruf

92.803 84.056 176.859 52,47 47,52 98.07 3. Persentase Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan a.Tidak memiliki Ijasah SD/ tidak atau belum pernah sekolah 17,613 18,364 35,977 18.73 21.27 19.94 b. SD/MI 21,974 20,951 42,925 23.37 24.27 23.80 c. SMP/MTs 18,950 16,643 35,593 20.16 19.28 19.74 d. SMA/MA 23,103 19,444 42,547 24.59 22.52 23.59 e. SMK/MAK 6,757 4,600 11,357 7.19 5.33 6.30 f. D-I/D-II 341 456 797 0.36 0.53 0.44 g. Akademi/D-III 1,048 1,310 2,358 1.11 1.52 1.31 h. Universitas/D-IV 4,019 4,269 8,288 4.27 4.94 4.60 i. S2/S3 209 297 506 0.22 0.34 0.28 Total 94,014 86,334 180,348 100.00 100.00 100.00

(23)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

14

Indikator yang dapat digunakan untuk menggambarkan kemajuan di bidang pendidikan adalah persentase penduduk yang menamatkan sekolah pada jenjang pendidikan tertentu pada tahun 2015.

3. Kondisi Ekonomi

Kota Tarakan yang merupakan Pusat Pengembangan Wilayah Bagian Utara Kalimantan Timur mempunyai letak geografis yang strategis sehingga berperan sebagai simbul distribusi dan koleksi bagi daerah lain di Kalimantan Timur.

Dengan posisi strategis Tarakan tersebut serta ditunjang oleh pelabuhan laut Malundung, Pelabuhan Laut Regional Tengkayu I, Bandara Udara Juata serta fasilitas lainnya membuat Tarakan menjadi pintu gerbang wilayah utara serta sebagai kota industri, perdagangan, jasa dan pariwisata.

Kondisi perekonomian suatu daerah biasanya ditunjukkkan oleh beberapa indikator ekonomi makro. Kemampuan daerah dalam mengelola sumber daya alam yang dimilikinya menjadi suatu proses produksi yang menciptakan nilai tambah tergambar dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Perekonomian Kota Tarakan sejak Tahun 2010-2014 selalu meningkat, namun demikian laju pertumbuhan sedikit berflukatif. Pada tahun 2010-2011 mengalami pertumbuhan yang paling signifikan yaitu 11,49 persen, tahun 2012 mengalami sedikit perlambatan menjadi 10,08 persen, tahun 2013 lebih melambat lagi dibandingkan tahun 2012 menjadi 7,63 persen. Sedangkan pada Tahun 2014 mengalami sedikit percepatan dibandingkan 2013 menjadi 8,67 persen.

Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan Usaha informasi dan komunikasi sebesar 18,20 persen. Disusul pertumbuhan lapangan Usaha jasa pendidikan sebesar 17,14 persen dan Jasa Kesehatan dan kegiatan Sosial serta Transportasi dan Pergudangan masing-masing tumbuh sebesar 14,44 persen dan 12,91 persen. Sementara itu lapangan usaha lain ya ng pertumbuhannya lebih dari 10 persen adalah pertanian, Kehutanan dan perikanan yang mengalami pertumbuhan sebesar 11,60 persen. Pada tahun 2014 lapngan usaha lainnya mencatat pertumbuhan yang positif antara 3,91 persen s.d 9,32 persen.

Usaha pemerintah daerah Kota Tarakan untuk secara terus menerus meningkatkan kegiatan investasi baik swasta maupun infrastruktur untuk pelayanan publik, terus dipacu melalui berbagai kebijakan. Selama tahun 2010 sampai 2013 struktur perekonomian di Kota Tarakan didominasi oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran pada Tahun 2013 mencapai 43,72%. Tingginya kontribusi yang diberikan oleh sektor ini disebabkan oleh posisi Kota

(24)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

15

Tarakan sebagai salah satu kota transit di Provinsi Kalimantan Utara . Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya yang memiliki kontribusi sebesar 43,23 persen pada perekonomian Kota Tarakan.

Jika peranan dari sektor minyak dan gas bumi dihilangkan, ternyata struktur perekonomian Kota Tarakan tahun 2013 tidak terlalu berubah, Posisi peringkat sektor-sektor ekonomi dalam pembentukan PDRB dengan maupun tanpa migas hampir sama, kecuali sektor pertambangan dan penggalian tanpa migas yang menduduki peringkat terakhir (peringkat ke-9) dalam pembentukan PDRB tanpa migas. Besarnya investasi akan berpengaruh secara langsung pada laju pertumbuhan ekonomi. PDRB menurut penggunaan dapat memperlihatkan kebutuhan untuk investasi (pembentukan modal) yang diperlukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi . Untuk mengetahui laju pertumbuhan ekonomi secara riil yang terjadi setiap tahun dapat diperoleh melalui PDRB atas dasar harga konstan. Nilai yang didapatkan akan memiliki arti adanya peningkatan atau penurunan dari kinerja pembangunan ekonomi suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi di Kota Tarakan tahun 2013 sebesar 6,03 persen. Pertumbuhan ekonomi Kota Tarakan Tahun 2013 mengalami sedikit perlambatan pertumbuhan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 6,82 persen. Jika dilihat secara series selama kurun waktu 3 tahun (2011-2012) terlihat bahwa tahun 2011 merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Kota Tarakan yang mencapai angka 7,63 Persen.

PDRB perkapita merupakan gambaran rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk sebagai hasil dari produksi seluruh kegiatan ekonomi atau dengan kata lain PDRB perkapita merupakan gambaran nilai tambah yang bisa diciptakan oleh masing-masing penduduk akibat adanya aktivitas produksi.

Pada Tahun 2013 PDRB per kapita Kota Tarakan mencapai 45,45 juta rupiah , atau meningkat sebesar 5,77 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jika dilihat lagi secara series selama tahun 2012 sampai 2013, PDRB per Kapita di Kota Tarakan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa perekonomian masyarakat Kota Tarakan juaga mengalami peningkatan. Selain itu, pendapatan per kapita masyarakat Kota Tarakan juga mengalami peningkatan dari 32,72 juta rupiah per kapita per tahun pada tahun 2012 kemudian meningkat menjadi 34,61 juta rupiah per kapita per tahun pada tahun 2013.

4. Lingkungan Sosial Budaya

a. Pendidikan

Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembangunan suatudaerah. Keberhasilan pembangunan banyak ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya, dan kualitas ini ditentukan antara lain oleh pendidikan yang pada

(25)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

16

hakekatnya merupakan usaha sadar manusia untuk mengembangkan kepribadian dan meningkatkan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Usaha ini sudah tentu merupakan tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah.

Pendidikan formal merupakan suatu proses yang berjenjang dari Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi (PT). Untuk menunjang keberhasilan bidang Pendidikan, pendidikan formal yang umumnya diselenggarakan di sekolah – sekolah tidak hanya dibawahi oleh Departemen Pendidikan Nasional saja, tetapi ada juga yang dibawahi oleh Departemen Agama dan Dinas Kesehatan.

Salah satu dampak positif dari pembangunan pendidikan yang dilaksanakan adalah dengan semakin menurunnya persentase penduduk yang tidak mampu membaca/menulis huruf latin. Program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memperluas jangkaun dan peningkatan pendidikan di Indonesia. Pada tahun 2013 tercatat bahwa 98,17 persen penduduk usia 10 tahun ke atas di Kota Tarakan yang dapat membaca/menulis huruf latin dan lainya. Jika dibandingkan menurut jenis kelamin, persentase penduduk Perempuan 10 tahun ke atas yang melek huruf umumnya lebih besar daripada penduduk laki-laki untuk kategori yang sama sekalipun perbedaannya tidak terlalu sigifikan.

Jumlah SD/MI pada tahun 2015 sebanyak 66 sekolah. Dari sebanyak 66 sekolah, 45 sekolah berstatus negeri dan 21 sekolah berstatus swasta. Jumlah Sekolah terbanyak terdapat di Tarakan Terdapat di kecamatan Tarakan Tengah sedangkan jumlah sekolah paling sedikit terdapat di Kecamatan Tarakan Utara. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) tercatat sebanyak 23 sekolah, 11 sekolah merupakan sekolah negeri dan 12 sekolah merupakan sekolah swasta.

Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dan sederajat pada tahun 2015 terdapat sebanyak 16 sekolah. Dari 16 sekolah tersebut, 7 sekolah merupakan sekolah negeri dan 9 sekolah merupakan sekolah swasta. Jumlah sekolah terbanyak terdapat di kecamatan Tarakan Tengah dan jumlah sekolah paling sedikit terdapat di kecamatan Tarakan Timur dan Tarakan Utara.

Perguruan Tinggi di Kota Tarakan ada 5 unit yang terdiri dari universitas 1 unit, sekolah tinggi 2 unit dan akademi sebanyak 2 unit. Dari empat perguruan tinggi tersebut hanya satu yang berstatus perguruan tinggi negeri yaitu Universitas Borneo Tarakan.

Agama

Masyarakat Kota Tarakan mayoritas beragama Islam, sedangkan yang lainnya adalah Katholik, Kristen, Budha dan Hindu yang tersebar di beberapa kecamatan di Kota Tarakan. Sarana keagamaan cukup memadai untuk memberikan fasilitas yang sebaik-baiknya bagi para pemeluknya. Disamping

(26)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

17

swadana masyarakat untuk membangun tempat-tempat ibadah dan pendidikan keagamaan, Pemerintah Kota juga turut memberikan bantuan dana dan mendorong masyarakat untuk menjalankan ajaran agamanya dengan sebaik-baiknya.

Kesehatan

Pada dasarnya pembangunan di bidang kesehatan bertujuan untuk

memberikan pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan merata. Dengan meningkatnya pelayanan kesehatan, pemerintah berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Salah satu upaya pemerintah dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah dengan penyediaan fasilitas kesehatan terutama Puskesmas, Puskesmas Pembantu karena kedua fasilitas tersebut dapat menjangkau segala lapisan masyarakat.

Pada tahun 2015 pelayanan kesehatan di Kota Tarakan dilaksanakan dengan memadai melalui berbagai jenis pelayanan, yaitu:

- Pelayanan yang dilaksanakan di 7 Puskesmas (PKM Gunung lingkas, PKM Kr Rejo, PKM Mamburungan, PKM Sbengkok, PKM Pantai Amal, PKM Juata Permai, dan PKM Juata Laut).

- Pelayanan yang dilaksanakan di 2 Pustu ( Pustu Tanjung Pasir dan Karungan)

- Pelayanan yang dilaksanakan di 3 Puskesmas 24 jam (Puskesmas Gunung lingkas, PKM Karang Rejo dan PKM Juata Laut).

- Pelayanan yang dilaksanakan di Klinik bersalin di Puskesmas 24 Jam PKM Sebengkok.

- Pelayanan dilaksanakan di 1 polindes (Polindes Tanjung Batu)

- Pelayanan yang dilaksanakan di 3 Poskesdes (Pantai Amal, Karang harapan, dan Juata laut)

- Pelayanan di laboratorium kesehatan - Pelayanan di instalasi farmasi kesehatan

- Pelayanan yang dilaksanakan di Rumah Sakit Umum maupun swasta yang terdiri dari Rumah Sakit Umum daerah (RSU) Tingkat I Tarakan, Rumah Sakit Ilyas Angkatan laut dan Rumah Sakit ibu dan Anak Pertamedika.

d. Ketenagakerjaan

Ketenagakerjaan merupakan aspek yang mendasar dalam kehidupan manusia karena mencakup dimensi sosial ekonomi. Salah satu sasaran dalam pembangunan adalah diarahkan pada perluasan kesempatan kerja dan terciptanya lapangan kerja baru dalam jumlah dan kualitas yang seimbang dan memadai untuk dapat menyerap tambahan angkatan kerja yang memasuki pasar kerja setiap tahunnya.

Angkatan kerja atau lebih dikenal dengan istilah tenaga kerja berdiri pada dua posisi penting dalam pembangunan, yaitu sebagai subjek dan

(27)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

18

objek dalam pembangunan itu sendiri. Pertumbuhan penduduk secara langsung berpengaruh pada perkembangan ketenagakerjaan, yaitu bertambahnya penduduk usia kerja yang sekaligus akan meningkatkan jumlah angkatan kerja. Karena itu peningkatan jumlah angkatan kerja bila tidak diimbangi dengan penambahan kesempatan kerja akan menimbulkan permasalahan dalam pembangunan.

Berdasarkan perhitungan dari survey Angkatan kerja Nasional 2014, Perkembangan Penduduk Usia Kerja (PUK ) untuk kelompok usia 15-24 tahun mengalami penurun dari 25,86% pada tahun 2013 menjadi 25,35% pada tahun 2014. Lain halnya dengan kelompok umur produktif (25-54 tahun ) yang meningkat menjadi 64,04 persen pada tahun 2014. Sedangkan penduduk kelompok usia 55 Tahun ke atas, juga mengalami peningkatan dari 10,12% pada tahun 2013 menjadi 10,61% persen pada tahun 2014.

Penduduk 15 tahun ke atas yang selanjutnya disebut penduduk usia kerja dapat dikategorikan ke dalam angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja terdiri dari penduduk yang bekerja yang mencari pekerjaan, sedangkan bukan angkatan kerja terdiri dari penduduk yang sedang bersekolah, penduduk yang mengurus rumah tangga dan penduduk yang melakukan kegiatan lainnya.

Tabel 7

Indikator Ketenagakerjaan Kota Tarakan Tahun 2013 - 2015

Indikator TAHUN

2013 2014 2015

Penduduk 15 tahun ke atas 146,121 150,447 166,262

Angkatan Kerja 91,758 98,022 104,368

Bekerja 85,383 91,259 98,527

Pengangguran 6,375 6,763 5,841

Bukan Angkatan Kerja 54,363 52,425 61,894

TPAK 62,8 65,15 62.77

TKK 93,06 93,10 94.4

TPT 6,94 6,90 5.6

Sumber : Sakernas 2015, BPS Kota Tarakan

Dari data di atas dapat terlihat bahwa jumlah angkatan kerja di Kota Tarakan dari tahun ke tahun selalu menunjukkan peningkatan, hal ini dikarenakan jumlah penduduk yang masuk usia kerja di kota Tarakan pada tahun 2015 sebesar 166,262.

(28)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

19 KEL. MAMBURUNGAN KEL. KMP. ENAM Gambar.1 PKM.MAMBURUNGA PKM. JUATA LAUT PKM. JUATA PERMAI PKM.KR. REJO PKM.GN.

LINGKAS PKM.PANTAI AMAL PUSTU

SELUMIT

PUSTUKARUNGAN

DINAS KESEHATAN

KEL. KR. ANYAR PANTAI

KEL. KR. ANYAR KEL. KR. HARAPAN KEL. JUATA PERMAI KEL. JUATA KERIKIL

KEL. KMP.SATU / SKIP

KEL. JUATA LAUT

PR 1,2

PR 1,83

KEL. LINGKAS UJUNG KEL. GN. LINGKAS

2012 2013 2014

25,9 25,86 25,35

63,98 64,01 64,04

10,12 10,12 10,61

Grafik. 5 Persentase Penduduk Usia Kerja Tahun 2012 s.d 2014

15 - 24 25 - 54 55+

PR 0,99

PR

KEL. KARANG REJO KEL. KARANG BALIK

KEL. SELUMIT PANTAI KEL. SELUMIT KEL. SEBENGKOK

KEL.KP.EMPAT KEL.P.AMAL KEL. PAMUSIAN

(29)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

20

Gambar.2

Gambar Puskesmas Karang Rejo

Puskesmas Karang Rejo Gedung Baru

Puskesmas Juata Laut Gedung Baru

(30)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

21

(31)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

22

(32)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

23

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Selama tahun 2015 Dinas Kesehatan Kota Tarakan telah melakukan berbagai program kegiatan sebagai realisasi terhadap pembangunan kesehatan dengan

kerja sama secara intern di lingkungan Dinas Kesehatan dan Puskesmas maupun dengan kerja sama eksternal dengan instansi lain dan masyarakat.

Untuk mengukur tingkat kesejahteraan rakyat sebagai salah satu hasil pembangunan, adalah Situasi Derajat Kesehatan yang meliputi Derajad Kesehatan, Perilaku Masyarakat, Kesehatan Lingkungan dan Pelayanan Kesehatan. Oleh karena itu derajat kesehatan merupakan keharusan guna menilai hasil pelaksanaan program kesehatan yang dijalankan.

Berikut uraian dari situasi pembangunan kesehatan yang dicapai melalui indikator-indikator kesehatan yang ada :

A. Usia Harapan Hidup

Grafik. 6 Usia Harapan Hidup Tahun 2010 s.d 2014

Sumber : BPS Kota Tarakan 2014

B. Angka Kematian Ibu

Sumber : Laporan Kesehatan ibu 2015

72,7

73,0

73,2

73,4

73,5

2010 2011 2012 2013 2014

6

6

5

5

4

2011 2012 2013 2014 2015

Grafik.7 Kasus Kematian Ibu Kota Tarakan Tahun 2011 S.d 2015

BAB

III

(33)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

24

Angka kematian ibu tahun 2015 ada 4 kasus disebabkan 1 kasus karena Placenta Previa Totalis, 1 kasus karna Preeklamsia berat pada Puskesmas Juata Laut sedangkan pada Puskesmas Karang Rejo ada 2 kasus yaitu 1 kasus pada Placenta Previa,HAP,HPP dan 1 kasus pada pada Preeklamsia Berat TD 300/190 mm hg

- Kasus Kematian Bayi

Sumber: Laporan Program Kesga 2015

Kasus kematian Bayi Tahun 2015 ada 83 kasus dimana kematian karna neonatus 66 orang dengan penyebab kematian (BBLR 34 kasus, asfiksia 12, sepsis 3 kasus, 8 kelainan bawaan dan 9 kasus lain-lain) sedangkan kematian bayi ada 17 orang dengan penyebab kematian ( Pneumonia 6, lain-lain 11 kasus )

- Angka Kematian Anak Balita (AKABA)

Sumber: Laporan Program Kesga 2015

Angka kematian Balita tahun 2015 ada 15 Kasus yang disebabkan 1 kasus karna Demam Berdarah Dengue (DBD), 1 kasus Diare, 5 kasus karna pneumonia 4 dan lain-lain 8 (cedera kepala berat 2, syock sepsis 1, gizi buruk +B20 1, Hipoalbumenia 1, steven johson 1, Mega colon + Sepsis 2 ).

2011 2012 2013 2014 2015 74 82 72 82 83 Grafik.8 Kasus Kematian Bayi Tahun 2011 s.d 2015

2011 2012 2013 2014 2015

16

14 14

6

15

(34)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

25

- Jumlah Kasus Kecelakaan Lalu-lintas

Tabel.8

Jumlah Kecelakaan lalu lintas Perbulan Tahun 2015

NO BULAN JUMLAH KORBAN JUMLAH KEJADIAN KLL LUKA RINGAN LUKA BERAT MENINGGAL 1 Januari 0 0 1 1 2 Februari 3 0 1 3 3 Maret 2 2 0 4 4 April 0 1 1 1 5 Mei 4 0 2 6 6 Juni 2 1 3 4 7 Juli 6 3 1 5 8 Agustus 8 2 2 6 9 September 3 1 0 3 10 Oktober 3 1 0 2 11 November 7 1 1 4 12 Desember 6 2 1 4 JUMLAH 44 14 13 41

(sumber : RSUD Tarakan) Tahun 2015

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa persentase kejadian kecelakaan terbanyak terjadi pada bulan Agustus yaitu 6 kasus, dimana jumlah kasus ringan ada 44 , luka berat 14, dan kasus meninggal 13.

B. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS )

Sebagai salah satu indikator kesehatan, angka kesakitan yang ada di suatu wilayah menunjukkan pola penyebaran penyakit dan tingkat ketanggapan petugas kesehatan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk segera melakukan penanganan terhadap kasus-kasus penyakit yang ada.

Adapun catatan tentang angka kesakitan yang ada di Kota Tarakan sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada uraian berikut:

(35)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

26

1. Pola 10 Penyakit Terbesar di Puskesmas

Tabel.9

Sepuluh Besar kunjungan Penyakit Puskesmas Tahun 2014

NO JENIS PENYAKIT KODE

PENYAKIT TOTAL %

1 Acut Respiratory infection,

unspecified J06.9 26,494 27,06%

2 Essential (primary)hipertension I10 15,287 15,61% 3 Acute Nasopharyngitis

[Common Cold) J00 13,232 13,52%

4 Fever unspecified R50.9 8.966 9,16%

5 Dyspepsia K30 8,025 8,20%

6 Necrosis of pulp K04.1 6,354 6,49%

7 Diarrhe and gastrointestinal of

presumed infection origin A09 5.841 5,97%

8 Cough R05 5.331 5,45%

9 Non-insulin-dependent

diabetes mellitus E11 4,232

4,32%

10 Headache R51 4,144 4,23%

Jumlah 97,906 100%

Tabel.10

Sepuluh Besar kunjungan penyakit Puskesmas Tahun 2015

NO JENIS PENYAKIT KODE

PENYAKIT TOTAL %

1 Acute Upper Respiratory

infection J06.9 25,474 25,7

2 Essential (primary)hipertension I10 15,916 16,1 3 Acute Nasopharyngitis [Common Cold) J00 14,982 15,1 4 Dyspepsia K30 8,599 8,7% 5 Fever, Unspecified R.50.9 8,536 8,6% 6 Necrosis of pulp K04.1 6,517 6,6%

7 Diarrhe and gastrointestinal of

presumed infection origin A09 5,500 5,6%

8 Cough R05 4,646 4,7% 9 Non-insulin-dependent diabetes mellitus E11 4,611 4,7% 10 Headache R51 4,210 4,3% Jumlah 98,991 100%

(36)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

27

Tabel. 11

Sepuluh Besar Penyakit Puskesmas Tahun 2014

NO JENIS PENYAKIT

KODE PENYA KIT

TOTAL %

1 Acut Respiratory infection,

unspecified J06.9 24,983 30,04%

2 Acute Nasopharyngitis [Common

Cold) J00 12,841 15,44%

3 Essential (primary) hypertension I10 8,802 10,58%

4 Fever unspecified R50.9 8,525 10,25%

4 Dyspepsia K30 7.319 8,80%

5 Fever unspecified R50.9 8.439 8,6%

6 Diarrhe and gastrointestinal of

presummed infection origin A09 5,493 6,61%

7 Cough R05 5.721 5,8% 8 Dermatitis, unspecified L30.9 5.468 5,6% 9 Necrosis of pulp K04.1 3.223 3,3% 10 Myalgia M79.1 2.275 2,3% Jumlah 97.817 100% Tabel. 12

Sepuluh Besar Penyakit Puskesmas Tahun 2015

NO JENIS PENYAKIT

KODE PENYA KIT

TOTAL %

1 Acut Respiratory infection,

unspecified J06.9 25,474 25.7%

2 Essential (primary) hypertension I10 15,916 16.1% 3 Acute nasopharygitis (common

cold) J00 14,982 15.1%

4 Dyspepsia K30 8,599 8.7%

5 Fever unspecified R50.9 8.536 8,6%

6 Necrosis of pulp K04.1 6,517 6,6%

7 Diarrhe and gastrointestinal of

presummed infection origin A09 5,500 5,6%

8 Cough R05 4,646 4,7%

9 Non-insulin-dependent diabetes

mellitus E11 4,611 4,7%

10 Headache R51 4,210 4,3%

(37)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

28

2. Pola 10 Penyakit Terbesar di Rumah Sakit

Tabel 13.

Sepuluh Besar Penyakit Rawat Jalan di RSU Tingkat I Tarakan Tahun 2015

Penyakit Menular

NO

NAMA PENYAKIT JUMLAH %

1 Diare 267 36,78

2 Tersangka TBC Paru 224 30,85

3 Tifus perut Klinis 120 16,53

4 Pneumonia 55 7,58

5 Demam Berdarah Dengue 21 2,89

6 Demam Dengue 21 2,89 7 Hepatitis Klinis 7 0,96 8 Campak 6 0,83 9 Gonorhoe 3 0,41 10 Sifillis 2 0,28 JUMLAH 726 100

Sumber : Laporan RSUD Tarakan 2015

Tabel 14.

Sepuluh Besar Penyakit Rawat Jalan di RSU Tingkat I Tarakan Tahun 2015

Penyakit Tidak Menular

NO

NAMA PENYAKIT JUMLAH %

1 Hipertensi Esensial 1005 52,02

2 Kecelakaan lalu lintas 230 11,90

3 DM YTT 115 5,95

4 Jantung Hipertensi 234 12,11

5 Angina Pektoris 156 8,07

6 Infark Miokard Akut 61 3,16

7 Neoplasma Ganas Payudara 20 1,04

8 Neoplasma Ganas Serviks Uteri 8 0,41

9 Psikosis 4 0,21

10 DM tak bergantung insulin 99 5,12

(38)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

29

Tabel. 14

SEPULUH BESAR PENYAKIT RAWAT INAP RSUD TARAKAN TAHUN 2015

Penyakit Menular

NO NAMA PENYAKIT JUMLAH %

1 Diare 927 32,77

2 Tifus Perut Klinis 565 19,97

3 Demam berdarah Dengue 524 18,52

4 Demam Dengue 383 13,54 5 Pneumonia 291 10,29 6 Tersangka TBC Paru 124 4,38 7 Hepatitis Klinis 7 0,24 8 Campak 7 0,24 9 Meningitis 4 0,14 10 TBC Paru BTA (+) 1 0,03 JUMLAH 2828

Sumber : Laporan RSUD Tarakan Tabel.14

SEPULUH BESAR PENYAKIT RAWAT INAP RSUD TARAKAN TAHUN 2015

Penyakit Tidak Menular

NO NAMA PENYAKIT JUMLAH %

1 Hipertensi Esensial (Primer) 237 60

2 Angina Pektoris 115 29,1

3 DM tak bergantung insulin 88 22,3

4 Kecelakaan lalu lintas 51 12,9

5 Neoplasma ganas servik uteri 44 11,1

6 DM YTT 41 10,4

7 Infark miokard akut 40 10,1

8 Neoplasma Ganas Hati & saluran

Empedu intrahepatik 10

2,5

9 Neoplasma Gserviks Uteri 6 1,5

10 Jantung hipertensi 5 1,3

Jumlah 395 100

Sumber : Laporan RSUD Tarakan

Kejadian Luar Biasa

1. Acute flaccid paralysis (AFP)

Acute flaccid paralysis (AFP) yang ditemukan pada tahun 2015 tidak ada kasus

2. KLB Klinis Campak

Jumnlah kasus klinis campak bulan Januari s.d Desember sebanyak 85 kasus, dimana pada laki-laki 39 kasus dan perempuan 46 kasus dimana tertinggi pada Puskesmas Gunung lingkas. Dari hasil penyelidikan Epidemiologi (PE) petugas surveilans Puskesmas bahwa penularan terjadi di wilayah sekolah untuk itu diharapkan petugas surveilans

(39)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

30

puskesmas lebih waspada dan memperkuat penyelidikan epidemiologi untuk mencari sumber penularan.

Tabel. 15

Data Kejadian Luar Biasa Puskesmas Kota Tarakan Tahun 2015

No. Jenis KLB 2015

1. Acute Flaccid Paralysis 0

2. KLB Klinis Campak 85

Sumber:Laporan KLB Penyakit tahun 2015

Berdasarkan tabel. 15 di atas diperoleh informasi bahwa setiap tahun terdapat kejadian luar biasa di Kota Tarakan seperti Acute Flaccid Paralysis

(AFP), kasus klinis campak lebih banyak pada perempuan (46 kasus) dan laki-laki (39 kasus) , merupakan komitmen global dalam memutuskan mata rantai penularan polio. Target penemuan kasus AFP adalah 2/100.000 anak usia ≤ 15 Tahun, Kota Tarakan ditargetkan untuk menemukan 1 kasus AFP setiap tahunnya.

Program P2 Kusta

Tabel 16. Data Pokok Kusta Tahun 2013,2014 dan 2015.

No. Data Pokok Tahun

2013 2014 2015 1. PR/10.000 Penduduk 1,60 1,2 0,90 2. Cacat Tingkat II 10,34% 26,92% 26,31% 3. Proporsi Type MB 73% 84% 65% 4. Proporsi Anak < 15 th 10% 11,54% 15% 5. RFT Rate 87% 100% 100%

Sumber: Data Program P2P 2015.

Berdasarkan tabel. 16 di atas diperoleh informasi bahwa Prevalensi Rate Kusta di Kota Tarakan tahun 2015 0,90/10.000 penduduk, melebihi target (< 1/10.000 penduduk ) . terjadi penurunan dibanding tahun 2014 1,2 . Angka prevalensi Kusta tahun 2015 masih dibawah target yaitu < 1 per 10.000 penduduk. Prevalensi penderita adalah jumlah penderita kusta yang terdaftar di tahun 2015 adalah sebanyak 20 orang dimana semua penderita merupakan kasus kusta baru . Besarnya angka prevalensi kusta di suatu daerah yang angka prevalensi lebih besar dari per 10.000 penduduk membutuhkan akselerasi kegiatan dengan perencanaan pelayanan terpadu, penyuluhan yang intensif, penemuan penderita secara aktif dan

(40)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

31

didukung petugas kesehatan yang mempunyai kemampuan dalam pelaksanaan manajemen dan pengobatan kusta. Selain itu kerjasama lintas program dan lintas sektor disertai kemitraan yang kuat dan advokasi ke pemerintah daerah guna dukungan dalam pelaksanaan pengendalian kusta di Kota Tarakan.

TB Paru

 Jumlah Kasus TB per 100.000 penduduk

Jumlah semua kasus TB yang ditemukan pada tahun 2015 adalah sebanyak 218 kasus Dimana ada 124 penderita laki-laki dan 94 penderita perempuan. Untuk mendukung ini MDGs menetapkan beberapa sub kegiatan salah satunya adalah jumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyediakan tuberkulin test.

 Angka penemuan kasus baru TB paru BTA positif (CDR)

Pada tahun 2014 CDR sebesar 46,14% sedangkan tahun 2015 45,55%. Berikut ini adalah angka penemuan kasus baru TB paru BTA positif berdasarkan Puskesmas :

Tabel 17. Angka Penemuan Kasus Baru TB Paru BTA Positif Berdasarkan Puskesmas di Kota Tarakan Tahun 2015

Puskesmas Jumlah Perkiraan Kasus Baru BTA (+) CDR % Karang Rejo 147 51 34,69 Mamburungan 80 14 17,50 Gunung Lingkas 48 34 70,83 Juata Laut 26 5 19,23 Juata Permai 47 15 31,91 Pantai Amal 34 5 14,71 Sebengkok 97 22 22,68 RSUD Tarakan 66 RSALilyas Tarakan 6 DKK 479 218 45.51

Sumber : Program TB, Dinas Kesehatan Kota Tarakan

Berdasarkan Tabel 17. Di atas dapat dilihat bahwa CDR tertinggi Puskesmas Gunung lingkas 70,83% dan terendah puskesmas Pantai Amal 14,71% sedangkan pencapaian CDR Kota Tarakan Tahun 2015 45,15% mengalami penurunan dibanding Tahun 2014 yaitu 46,14 pencapaian CDR tahun 2015 belum mencapai Target Kota 70% sedangkan target nasional 70. Rendahnya Penemuan kasus TB BTA Positif disebabkan :

(41)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

32

- Peran jejaring eksternal belum berfungsi maksimal. - Aktif promotif belum berfungsi dan berjalan optimal

- Diagnosa TB tidak dengan pemeriksaan dahak di laboratorium, hanya menggunakan foto Thorax. Hal ini banyak terjadi di rumah sakit

- Masih ada kasus TB BTA Positif yang diobati di RSUD Tarakan tidak dilaporkan.  Angka kesembuhan kasus baru BTA positif (cure rate)

Kesembuhan penderita TB BTA positif pada tahun 2015 adalah (58,13%) mengalami peningkatan dibanding tahun 2014 (79,33%) dengan uraian sebagai berikut :

Tabel 18. Angka Kesembuhan Kasus Baru BTA Positif Berdasarkan Puskesmas di Kota Tarakan Tahun 2015

Puskesmas

Kasus Baru BTA (+) yang diobati tahun 2014 Total Sembuh CR L P Karang Rejo 34 20 54 43 79,63 Mamburungan 3 2 5 3 60,00 Gunung Lingkas 16 12 28 16 57,14 Juata Laut 4 3 7 6 85,71 Juata Permai 4 5 9 8 88,89 Pantai Amal 1 0 1 0 0.00 Sebengkok 10 6 16 7 43,75 RSUD Tarakan 53 27 80 35 43,75

RSAL Ilyas Tarakan 3 0 3 0 0,00

DKK 128 75 203 118 58,13

Sumber : Program TB, Dinas Kesehatan Kota Tarakan

Berdasarkan tabel.18 di atas diketahui bahwa hanya 2 Puskesmas yang telah mencapai angka kesembuhan melebihi target 85% yaitu Puskesmas Juata laut (85,71%) dan Puskesmas Juata Permai (88,89%) . Sarana pelayanan kesehatan lainnya belum mencapai target bahkan RSAL dan RSUD Tarakan tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kesembuhan pasien TB paru BTA positif. Masalah yang menyebabkan rendahnya angka kesembuhan dan angka keberhasilan pengobatan pasien TB yaitu :

- Kualitas dan efektifitas penatalaksanaan pasien TB kurang baik.

- Belum maksimalnya penggunaan TB 10 pada pasien yang pindah sehingga tidak diketahui hasil akhir pengobatan pasien.

- Kurangnya promosi personal maupun masyarakat.

- Masalah lain juga muncul dari pasien TB itu sendiri, beberapa pasien ada yang bekerja di luar wilayah Tarakan dan mobilitas penduduk tarakan yang sangat tinggi.

(42)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

33

- Program P2 ISPA

Tabel 19. Data Cakupan Penderita ISPA Menurut Puskesmas Tahun 2015. No Puskesmas Perkiraan Pneumonia Kasus Pneumonia % 1. Karang Rejo 706 659 93,40 2. Gunung Lingkas 234 560 239,31 3. Mamburungan 383 224 58,54 4. Juata Laut 131 30 22,90 5. Juata Permai 231 236 102,16 6. Pantai Amal 166 115 69,28 7. Sebengkok 467 509 108,99 Kota Tarakan 2317 2333 100,69

Sumber : Rekapitulasi Laporan Bulanan ISPA Dinas Kesehatan Kota Tarakan Tahun 2015.

Berdasarkan tabel. 19 dapat dilihat bahwa :

1. Persentase penemuan penderita tahun 2015 mengalami peningkatan 100,69% dibandingkan cakupan pada tahun 2014 sebesar 88,4 %

2. Jumlah penderita ISPA terbanyak pada Puskesmas Gunung lingkas sebanyak 506 kasus , sedangkan terendah pada Puskesmas Juata Laut sebesar 30 kasus.

Program P2 Diare

Berdasarkan grafik 10. diatas diketahui bahwa data kasus terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Karang Rejo sebanyak 2966 kasus dan terendah di Puskesmas Juata Laut 616 kasus.

2.966

1.380 616 1.152 1.733 668 1.679 609 201 11004 Grafik.10 Jumlah Penderita Diare

Tahun 2015

(43)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

34 Program P2 DBD

TABEL 20.

DATA PENDERITA DBD DI KOTA TARAKAN (STATUS 20 KELURAHAN ADALAH ENDEMIS) TAHUN 2011 s.d 2015 NO PUSKESMA S WILAYAH KERJA ∑ PENDUDUK 2014

TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN

2015 IR 2015 Die 2015 KELURAHAN 2011 2012 2013 2014

1 Juata Laut Juata Laut 13,143 13 35 16 44 17 129.3 1

2 Juata Permai Juata Permai 7,941 22 15 35 22 19 239.3 Juata Kerikil 5,252 5 5 7 13 4 76.2 Karang Harapan 9,896 5 12 12 18 42 424.4 1 Jumlah 23,089 32 32 54 53 65 281.5 1 3 Karang Rejo Karang Rejo 8,542 7 6 7 3 5 58.5 Karang Anyar 30,945 28 40 44 66 85 274.7 Karang Anyar Pantai 22,863 32 17 18 28 35 153.1 Karang Balik 8,210 6 14 9 15 13 158.3 Jumlah 70,560 73 77 78 112 138 195.6 0 4 Sebengkok Selumit Pantai 20,543 36 35 20 28 19 92.5 Selumit 7,620 13 7 11 21 9 118.1 Sebengkok 18,521 26 37 28 34 14 75.6 Jumlah 46,684 75 79 59 83 42 90.0 0 5 Gunung Lingkas Gunung Lingkas 9,538 25 25 19 18 32 335.5 Lingkas Ujung 13,863 12 21 11 22 31 223.6 Jumlah 23,401 37 46 30 40 63 269.2 0 6 Mamburun gan Pamusian 16,200 14 27 49 28 54 333.3 Kampung I / Skip 9,722 3 11 9 19 29 298.3 Mamburungan 8,754 2 17 23 14 21 239.9 Mamburungan Timur 3,589 1 9 5 10 3 83.6 Jumlah 38,265 20 64 86 71 107 279.6 0 7 Pantai Amal Kampung IV 4,768 7 19 14 7 25 524.3 Kampung VI 6,368 3 5 23 16 15 235.6 Pantai Amal 5,463 0 7 8 17 2 36.6 Jumlah 16,599 10 31 45 40 42 253.0 0 8 Kota Tarakan Jumlah 231,741 260 364 368 443 474 204.5 2

Sumber : Laporan Program DBD 2015

Berdasarkan Tabel diatas diketahui bahwa data kasus DBD tiap tahun semakin meningkat dan tertinggi pada tahun 2015 dan terbanyak diwilayah kerja Puskesmas Karang Rejo sebanyak 138 kasus (laki-laki 68 penderita sedangkan perempuan 70 penderita), sedangkan terendah di Puskesmas Pantai Amal sebanyak 42 kasus (laki-laki 23 penderita sedangkan perempuan 19 penderita).

Jumlah penderita demam berdarah di Kota Tarakan pada Tahun 2015 sebanyak 474 penderita ( Incidence Rate 204/231741 penduduk dari target 107 /231741 penduduk), 2 diantaranya meninggal dunia (Case fatality rate 0,42% dari target <1%). Angka bebas jentik (ABJ) Kota Tarakan Tahun 2015 mengalami penurunan 48,24% dibandingkan tahun 2014 (58,8%) sangat jauh dari standar minimal tahun 2015 yakni sebesar > 95%. Rendahnya ABJ disebabkan karena sebagian besar

(44)

Profil Kesehatan Kota Tarakan 2015

35

warga masih menampung air hujan, terutama di daerah-daerah pemukiman di atas air, kurangnya kesadaran masyarakat untuk melaksanakan G3M, ketergantungan warga terhadap bubuk larvasida dan adanya upaya edaran untuk pelaksanaan PSN (Pemberantasan sarang nyamuk ), dan kelembabam suhu kota Tarakan yang cocok dengan nyamuk penular. Upaya yang dilakukan adalah penyelidikan epidemiologi, penanggulangan focus, pembinaan kader jumantik oleh puskesmas, simantik sekolah, larvasida massal, fogging focus dan kerjasama lintas program dan lintas sektor.

- Program P2 MALARIA

Sumber: Laporan P2P Dinas Kesehatan 2015

Dari grafik diatas dapat dilihat angka kesakitan malaria di Kota Tarakan Tahun 2015 tertinggi pada puskesmas Sebengkok (3 Kasus) sedangkan terendah pada puskesmas Juata Laut ,Juata Permai, Maburungan dan Gunung lingkas (0 kasus),

Program P2 Kelamin

Tabel 21.

Data Jumlah Kasus Penyakit Kelamin Per Bulan Berdasarkan Hasil Skrining Donor Darah di PMI Cabang Kota Tarakan Tahun 2015

Jumlah Donor

Jumlah sampel Positif HIV

Laki-laki Perempuan Laki-laki

Perempuan Laki-laki Perempuan

4656 685 4656 685 2 1

5341 5341 3

Sumber : Rekapitulasi Laporan Bulanan PMI Cabang Kota Tarakan Tahun 2015 2 0 0 3 0 2 0 7 0 0 0 0 0 0 0 0

Grafik. 11 Jumlah Kasus Malaria Tahun 2015

Gambar

Grafik 1. Luas Wilayah Daratan  Menurut Kecamatan  Tahun 2015 Tarakan utara Tarakan Barat Tarakan Timur Tarakan Tengah 38,15% 61,85%
Grafik 3. Persebaran Penduduk  Menurut Kecamatan Tahun 2015
Gambar Puskesmas Karang Rejo
Tabel 16. Data Pokok Kusta Tahun 2013,2014 dan 2015.
+6

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini untuk menggali permasalahan di lapangan terkait dengan pengangguran yang ada di GKJW Banyuwangi. Penulis

dalam jemaat sebagai pelaku pembangunan jemaat untuk memanfaatkan karunia yang ada pada setiap anggota demi pembangunan jemaat. Mewujudkan pembinaan kepemimpinan dan

Ephorus dipilih dan ditetapkan oleh Sinode Bolon dari antara calon yang diajukan oleh Anggota Sinode Bolon dari Distrik di Sinode Bolon dengan ketentuan masing-masing

1) Hambatan udara sangat berpengaruh terhadap pergerakan kebanyakan benda, oleh karena itu anggapan bahwa efek-efek hambatan udara sangat kecil sehingga dapat diabaikan

Keempat, evaluation and sanction (penilaian dan sanksi) 52 yang agak sulit dipisahkan jika dikaitkan dengan peran, namun kedua hal tersebut didasarkan pada

Alkhamdulillah, puji syu kur saya panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan hikmat-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan Skripsi berjudul “ DIFUSI INOVASI DAN

Gaya kepemimpinan kepala desa pada Desa Sribantolo dan Margomulyo Disebut Pemimpin demokratis karena kepala Desa Sribantolo dan Margomulyo merupakan pembimbing yang

Walaupun menjadi problem minor, masalah yang paling mengganggu dalam permasalahan tingkat ke-2 adalah visibilitas atau keberadaan KIN online pada dunia luar (internet)