• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

56

3.1 DESAIN PENELITIAN Jenis penelitian terdiri dari :

- Explanatory Research, yaitu penelitian yang dilakukan bila para peneliti belum mempunyai gambaran yang jelas mengenai masalah yang akan dihadapi dalam penelitiannya.

- Descriptive Research, yaitu penelitian yang mempelajari apa yang disebut dengan aspek 5W – 1H (What, Who, When, Where, Why and How) bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakteristik suatu fenomena.

- Vericative Research, yaitu penelitian menganalisis hubungan – hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya.

Metode survei yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

- Descriptive Survey, yakni menguraikan upaya KFC melalui periklanan dan humas yang edukatif untuk me-recovery image KFC yang bebas dari flu burung.

- Explanatory Survey, yakni mencari pengaruh antara periklanan dan humas yang edukatif, secara individual maupun bersama terhadap pembentukan brand image KFC yang baru.

Time Horizon penelitian ini yaitu mempelajari sampel secara cross sectional atau yang disebut juga dengan one shoot yaitu hanya pada kurun waktu tertentu atau sesaat tanpa secara kontinu atau dari waktu ke waktu.

(2)

3.2 OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

Menurut Sugiyono ( 2007,P32 ) variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Variabel – variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu: 1. Variabel demografis

Menggambarkan pengelompokkan responden ke dalam kategori – kategori berdasarkan jenis kelamin, usia, dan pekerjaan.

2. Variabel Periklanan

Informasi mengenai sejauhmana iklan layanan masyarakat KFC bersama Departemen Pertanian dan Peternakan membuat konsumen mengetahui bahwa wabah flu burung tidak akan tertular pada suhu diatas 70°C seperti ayam KFC. Dan pada akhirnya mempengaruhi konsumen untuk merasa aman mengkonsumsi ayam KFC.

3. Variabel Public Relation

Informasi mengenai sejauhmana usaha Public Relation yang dilakukan KFC membantu KFC untuk mengedukasi konsumen bahwa ayam KFC terbebas dari wabah flu burung karena telah dimasak secara benar sehingga aman untuk dikonsumsi. Selain itu juga untuk mengetahui apakah informasi yang disampaikan KFC telah tersampaikan dengan baik.

4. Variabel Brand Image

Informasi mengenai Brand Image KFC yang baru, yang terbentuk setelah dilakukan Image Recovery oleh KFC melalui Periklanan dan Public Relation yang edukatif.

(3)

Skala pengukuran data yang digunakan adalah skala interval, yaitu skala yang mengurutkan obyek berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval antara satu obyek dengan obyek lainnya adalah sama (Umar,2005,P134).

Teknik skala yang digunakan adalah skala likert. Menurut Sugiyono (2007,P86 ) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala likert ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang dan baik-tidak baik (Umar,2005,P137 ).

TABEL 3.01

DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

VARIABEL KONSEP VARIABEL SUB

VARIABEL INDIKATOR UKURAN DAN SKALA Pengenalan Iklan dan Endrosers Mengetahui iklan layanan masyarakat KFC yang diperankan oleh H.Deddy Mizwar Periklanan Setiap bentuk presentasi

dan promosi non – personal KFC dalam menyampaikan

pesan dan mengedukasi konsumen bahwa tidak perlu takut untuk makan

ayam yang telah diolah secara benar, termasuk

makan ayam KFC

Pengantaran Pesan

Mengerti pesan dan informasi yang disampaikan dalam iklan tersebut bahwa aman untuk makan ayam yang telah diolah secara benar

(4)

Media Iklan Pengaruh media iklan layanan masyarakat melalui Televisi Frekuensi Iklan Pengaruh frekuensi iklan

Poster Mengetahui poster

”Standarisasi Keamanan Makan Ayam KFC” yang ditempel di setiap outlet KFC Kampanye Mengetahui ”Kampanye Sehat Makan Ayam” Publisitas dengan Kerjasama dengan berbagai media Mengetahui berbagai publisitas KFC yang dilakukan melalui berbagai media Sponsorship - Pengenalan KFC sering menjadi sponsor pada acara – acara kampanye bebas flu burung - Pengenalan KFC sering terlibat dalam kegiatan amal Public Relation (PR)

Membangun publisitas yang menguntungkan, membangun citra KFC, menangani atau meluruskan isu negatif mengenai wabah flu burung yang merugikan

Tanggapan konsumen

- Tetap

mengkonsumsi

(5)

terhadap kegiatan PR yang dilakukan KFC KFC - Mengetahui bahwa ayam KFC bebas flu burung - Mengetahui bahwa flu burung tidak akan tertular apabila dimasak secara benar - Mengetahui bahwa KFC mengikuti standar internasional - Merekomendasikan KFC kepada orang lain bahwa KFC aman dikonsumsi - Menjadikan KFC pilihan pertama Rasa Terenak Suasana Atmosfir menyenangkan

Harga Tingkat Harga

Pelayanan Karyawan - Kecepatan Pelayanan - Tingkat Keramahan New Brand Image

Hasil persepsi konsumen atas brand KFC setelah dilakukan image recovery

melalui periklanan dan kegiatan public relation

Kualitas Produk - Aman Dikonsumsi - Tingkat Kualitas Produk Interval

(6)

3.3 JENIS DAN SUMBER DATA PENELITIAN

Sumber data :

- Data primer, yaitu data yang langsung dari lapangan berupa tanggapan responden, pertanyaan, keterangan dan penilaian konsumen.

- Data sekunder, yaitu data yang didapat secara tidak langsung seperti hasil studi pustaka.

TABEL 3.02

JENIS DATA dan SUMBER DATA

DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN

JENIS DATA SUMBER DATA

T1 T2 T3

Dampak langsung dari krisis merek oleh wabah flu burung

Data Sekunder dari

Perusahaan √ Tanggapan konsumen mengenai

brand image KFC terkait wabah flu burung

Data Primer melalui

Kuisioner √ √

Program periklanan dan PR yang edukatif dalam rangka me-recovery

image KFC bahwa KFC bebas flu burung

Data Sekunder dari

Perusahaan √ √

Tanggapan konsumen terhadap program periklanan dan public

relation yang dilakukan KFC

Data Primer melalui

Kuisioner √ √

Tanggapan konsumen terhadap Brand Image KFC yang baru setelah

dilakukan periklanan dan humas yang edukatif

Data Primer melalui

Kuisioner √ √

(7)

Keterangan :

T1 : Data diperoleh melalui kuisioner (data primer) yang berisi mengenai brand image KFC terkait wabah flu burung merebak.

T2 : Data berasal dari kuisioner (data primer) yang diisi oleh konsumen KFC, yakni mengenai tanggapan konsumen terhadap program periklanan dan public relation yang dilakukan KFC. Kemudian akan diolah dengan menggunakan SPSS 13.0 (Regression Analysis) untuk mencari hubungan antara periklanan dan public relation yang edukatif, baik secara individual maupun bersama terhadap pembentukan brand image KFC yang baru.

T3 : Data berasal dari kuisioner (data primer) yang diisi oleh konsumen KFC, yang kemudian akan diolah dengan menggunakan SPSS 13.0 (Paired Samples T – Test) untuk mencari perbedaan antara brand image KFC terkait wabah flu burung dengan brand image KFC yang baru, setelah dilakukan image recovery.

Unit analisis dalam penelitian ini adalah :

1. Individu yaitu konsumen KFC di 5 cabang KFC yang mewakili setiap wilayah Jakarta: - Jakarta Pusat : KFC cabang ITC Cempaka Mas

- Jakarta Utara : KFC cabang Mal Kelapa Gading - Jakarta Barat : KFC cabang Mal Puri Indah - Jakarta Timur : KFC cabang Mal Graha Cijantung - Jakarta Selatan : KFC cabang ITC Permata Hijau

2. Organisasi yaitu PT.Fastfood Indonesia yang beralamat di Gedung Gelael, Jl.M.T Haryono Kavling 7, Jakarta

(8)

3.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan studi kepustakaan. Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respons terhadap daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2003,P92).

Teknik pengumpulan data terbagi menjadi 4, yaitu : 1. Wawancara

a. Seminar dan Wawancara

Seminar (dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2007) dan wawancara dilakukan dengan pihak PT.Fastfood Indonesia, Tbk.; yang diwakili oleh Head Marketing Executive Public Relation PT.Fasfood Indonesia, Bpk.Adi.S.Tjahjadi. Tujuan seminar dan wawancara adalah untuk memperoleh data – data perusahaan yang lebih jelas dan akurat, meliputi profil perusahaan, dan program periklanan dan humas yang edukatif dari KFC dalam rangka membentuk image KFC yang bebas dari flu burung.

b. Kuisioner

Dua tujuan utama dari pembuatan kuisioner adalah :

- Memperoleh informasi/data yang berhubungan dengan maksud dan tujuan survei.

- Mengumpulkan informasi dengan kecermatan dan ketelitian yang dapat dipertanggungjawabkan.

Penelitian ini akan menggunakan kuisioner sebagai sumber data primer. Kuisioner terdiri dari 3 bagian, yakni :

(9)

- Kuisioner mengenai pandangan konsumen mengenai brand image KFC terkait wabah flu burung.

- Kuisioner mengenai tanggapan konsumen terhadap periklanan dan public relation yang dilakukan KFC.

- Kuisioner mengenai pandangan konsumen mengenai brand image KFC yang baru setelah dilakukan image recovery.

Pertanyaan dalam ketiga kuisioner tersebut bersifat tertutup karena jawaban terbatas pada pilihan jawaban yang sudah disediakan dalam skala likert. 2. Penelitian Kepustakaan

Untuk menguatkan paradigma yang diteliti, maka dilakukan penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan meliputi pengumpulan teori dari buku – buku karangan ahli ekonomi, jurnal – jurnal, situs – situs relevan dan artikel – artikel yang mendukung. Penelitian kepustakaan dilakukan di perpustakaan Universitas Bina Nusantara dan Universitas Atmajaya.

3. Populasi

Untuk penelitian ini, objek penelitiannya adalah PT.Fastfood Indonesia Tbk. sebagai produsen KFC dan konsumen KFC di 5 cabang KFC yang mewakili setiap wilayah Jakarta, yakni :

- Jakarta Utara : KFC cabang Mal Kelapa Gading - Jakarta Barat : KFC cabang Mal Puri Indah - Jakarta Timur : KFC cabang Mal Graha Cijantung - Jakarta Selatan : KFC cabang ITC Permata Hijau - Jakarta Pusat : KFC cabang ITC Cempaka Mas

Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh dapat mewakili konsumen KFC di seluruh wilayah Jakarta. Alasan pemilihan wilayah Jakarta adalah karena wabah flu

(10)

burung di daerah Jakarta dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Selain itu pasokan ayam KFC sebagian besar adalah dari Tangerang, dimana korban flu burung yang pertama adalah berasal dari sana.

4. Sampel

Berdasarkan data yang diperoleh dari Bpk.Adi S.Tjahjadi, selaku Head Executive Marketing Public Relation, bahwa jumlah pengunjung yang datang setiap harinya, di cabang KFC yang mewakili masing – masing wilayah di Jakarta, yakni 500 konsumen. Berdasarkan rumus dari Taro Yamane (Riduwan dan Engkos, 2007, P44) maka jumlah sampel yang dibutuhkan di setiap cabangnya adalah sebagai berikut :

500

N = = 83.3

84 responden (500)(0.1)² + 1

dimana d = 10 % dengan tingkat kepercayaan 95%.

Jadi jumlah keseluruhan sampel adalah 420 responden (pengunjung KFC yang mewakili lima wilayah di Jakarta).

3.5 TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Memperhatikan pernyataan di atas, karena jumlah populasi lebih dari 100 orang, maka penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan proportionated stratified random sampling, yakni pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional. Teknik ini digunakan mengingat KFC memiliki jumlah populasi yang banyak dan heterogen. Oleh karena itu, sampel diambil dari konsumen KFC di 5 cabang KFC yang mewakili setiap wilayah Jakarta, yakni :

- Jakarta Utara : KFC cabang Mal Kelapa Gading - Jakarta Barat : KFC cabang Mal Puri Indah

(11)

- Jakarta Timur : KFC cabang Mal Graha Cijantung - Jakarta Selatan : KFC cabang ITC Permata Hijau - Jakarta Pusat : KFC cabang ITC Cempaka Mas

3.6 TEKNIK PENGOLAHAN SAMPEL

Setiap sampel akan diberikan kuisioner yang berisi dengan pertanyaan – pertanyaan terkait mengenai variabel yang diteliti, yakni periklanan dan public relation serta brand image Kentucky Fried Chicken di mata konsumen. Sampel diambil dari populasi konsumen di cabang KFC yang ada di setiap wilayah Jakarta. Kemudian data yang diperoleh dari kuisioner akan diolah menggunakan regression analysis untuk mencari hubungan antara setiap variabel.

3.7 METODE ANALISIS

TABEL 3.03 METODE ANALISIS

TUJUAN JENIS DATA METODE ANALISIS

T1 Tanggapan konsumen mengenai brand image KFC terkait wabah flu burung

Alat : Kuisioner Mean (rata – rata) T2 Pengaruh perilklanan dan public relation

terhadap brand image KFC yang baru, KFC bebas flu burung

Alat : Kuisioner Regresi Sederhana dan

Regresi Berganda T3 Brand image KFC terkait flu burung,

sebelum dilakukan recovery dan brand image KFC setelah dilakukan recovery

Paired Samples T-Test

(12)

Data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan SPSS (Statistical Program For Social science) versi 13 untuk windows. Namun sebelum dianalisis, bobot dari setiap jawaban kuisioner akan diuji validitas dan reliabilitasnya untuk mengetahui apakah isi kuisioner sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai.

3.7.1 UJI VALIDITAS

Uji validitas merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur sesuai dengan apa yang hendak diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen, validitas dapat diartikan sebagai suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur (Riduwan, 2004, P109-110). Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu instrumen, maka instrumen tersebut akan semakin mengenai sasarannya atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Penggunaan skala juga harus bersifat tetap sepanjang uji, maka setiap pertanyaan yang diuji harus memiliki jawaban yang sudah seragam dari awal sampai akhir.

Untuk menguji validitas, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian – bagian dari alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan Pearson Product Moment adalah :

n(ΣXiYi) – (ΣXi),(ΣYi) r hitung =

√{n. ΣXi² - (ΣXi)²} . {n. ΣYi² - (ΣYi)²}

Dimana :

r hitung = ksoefisien korelasi ΣXi = jumlah skor item

(13)

n = jumlah responden

Dasar pengambilan keputusan adalah :

- Jika r hitung positif, serta r hitung > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid - Jika r hitung tidak positif, serta r hitung < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak

valid

- Jika r hitung > r tabel, tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak valid

Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus : r√ n - 2

t hitung =

√ 1 - r² Dimana :

t = nilai t hitung

r = koefisien korelasi r hitung n = jumlah responden

Distribusi (tabel t) untuk α = 0.05 dan derajat kebebasan (dk = n – 2) Kaidah keputusan : Jika t hitung > t tabel berarti valid sebaliknya

t hitung < t tabel berarti tidak valid

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut (Riduwan&Engkos, 217, 2007):

- Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi - Antara 0,600 – 0,799 : tinggi - Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi

(14)

- Antara 0,200 – 0,399 : rendah

- Antara 0,000 – 0.199 : sangat rendah (tidak valid)

3.7.2 UJI REALIBILITAS

Uji reliabilitas merupakan salah satu atau ciri karakter utama instrumen

pengukuran yang baik, karena pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliable). Maka reliable disebut juga keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsisitensi, ketabilan dan sebagaiya. Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dan stabilitas instrumen penelitian dengan menggunakan koefisien Crombach Alpha. Instrumen dianggap reliable apabila Crombach Alpha > 0.6. Perkiraan Crombach Alpha juga menunjukkan kepada kita bagaimana tingginya butir – butir dalam kuisioner berkorelasi atau berinteraksi.

Langkah – langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Cronbach Alpha sebagai berikut :

1. Menghitung varians skor tiap – tiap item 2. Menjumlahkan varians semua item 3. Menghitung varians total

4. Masukkan nilai Alpha

Setelah semua butir – butir pernyataan dalam suatu variabel dinyatakan valid, maka selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut (Santoso, 2000, P250):

(15)

- Jika rAlpha positif dan rAlpha < rtabel, maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel - Jika rAlpha > rtabel tapi bertanda negatif maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel

3.7.3 ANALISIS DESKRIPTIF

Salah satu metode analisis yang digunakan adalah menggunakan analisis deskriptif. Dalam penelitian ini, akan dijabarkan secara deskriptif mengenai program periklanan dan public relation yang dilakukan KFC dalam rangka me-recovery image – nya yang sempat terganggu akibat wabah flu burung. Analisis ini dilakukan pada kuesioner yang telah disebarkan dan dijawab oleh responden, melalui perhitungan nilai rata-rata dari setiap jawaban dari pernyataan-pernyataan yang ada pada kuesioner.

3.7.4 ANALISIS FAKTORIAL

Untuk mengolah dan menganalisis data yang terkait dengan rumusan permasalahan pertama digunakan teknik analisis faktor. Dalam analisis faktor tidak terdapat variabel bebas dan tergantung karena analisis faktor tidak mengklasifikasikan variabel ke dalam kategori variabel bebas dan tergantung melainkan mencari hubungan interdependensi antar variabel agar dapat mengidentifikasikan dimensi – dimensi atau faktor – faktor yang menyusunnya.

Kegunaan analisis faktor (Sarwono, 2006, P202-203) ialah melakukan pengurangan data atau dengan kata lain melakukan peringkasan sejumlah variabel menjadi lebih kecil jumlahnya. Pengurangan dilakukan dengan melihat interdependensi beberapa variabel yang dapat dijadikan satu yang disebut faktor sehingga ditemukan variabel – variabel atau faktor – faktor yang dominan atau penting untuk dianalisis lebih lanjut.

Dalam penelitian ini analisis faktor digunakan untuk mencari variabel – variabel paling dominan yang mempengaruhi keunggulan kompetitif. Pengukuran dalam analisis

(16)

faktor menggunakan model jawaban skala interval 1 sampai 5, dimana nilai 1 menyatakan sangat tidak setuju dan 5 menyatakan sangat setuju.

1 2 3 4 5

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

Dan juga adanya pemberian tingkatan sebagai berikut : - Jawaban sangat setuju berada pada tingkat 5 - Jawaban setuju berada pada tingkat 4 - Jawaban netral berada pada tingkat 3 - Jawaban tidak setuju berada pada tingkat 2 - Jawaban sangat tidak setuju berada pada tingkat 1

Hipotesis :

- Jika MSA = 1 maka variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan

- Jika MSA ≥ 0,5 maka variabel tersebut masih dapat diprediksi dan dapat dianalisis lebih lanjut.

- Jika MSA < 0,5 maka variabel tersebut tidak dapat diprediksi dan tidak dapat dianalisis lebih lanjut sehingga variabel tersebut harus dikeluarkan atau dibuang.

3.7.5 KORELASI SEDERHANA

Analisis korelasi berguna untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lain. Jadi, tidak mempersoalkan apakah suatu variabel tertentu bergantung kepada variabel lain

(17)

(Umar,2005,P314). Menurut Sugiyono (2007,P182) korelasi dapat dihitung sebagai berikut:

r = n(ΣXiYi) -(ΣXi) (ΣYi)

√{n. ΣXi2 – (ΣXi)2} {n. ΣYi2 – (ΣYi)2}

Dimana: n = koefisien korelasi Xi = variabel X

Yi = variabel Y

Jika harga r hitung lebih besar dari r tabel baik untuk kesalahan 5% maupun 1% maka dapat disimpulkan hubungan positif antara kedua variabel rumus koefisien determinasi adalah r2. Angka dari koefisien determinasi ( r2 ) menunjukkan besarnya pengaruh variabel x terhadap variabel y untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar/kecil, maka dapat berpedoman terhadap ketentuan sebagai berikut (Sugiyono,2007,P183):

TABEL 3.04

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono, 2007

(18)

3.7.6 ANALISIS REGRESI

Untuk jenis penelitian asosiatif, metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana dan berganda. Asumsi-asumsi model regresi terpusat pada:

ƒ data yang dianalisis jenis data interval dan rasio ƒ data yang dipilih secara acak

ƒ data yang dihubungkan berdistribusi normal

ƒ data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama

Tujuan analisis regresi secara umum adalah:

ƒ menentukan persamaan garis regresi berdasarkan nilai konstanta dan koefisien regresi yang dihasilkan

ƒ mencari krelasi bersama-sama antara variabel bebas dengan variabel terikat (nilai R) ƒ menguji signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat melalui uji F

Berdasarkan tujuan penelitian, untuk T-4 dan T-5, metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana, yaitu:

ƒ Persamaan Regresi Sederhana

bX

a

Y

=

+

Keterangan: regresi koefisien konstanta nilai ) ( bebas variabel ) ( bebas tidak variabel

= = = =

b

a

X

Y

variable t independen variabel dependent

(19)

ƒ Untuk mencari koefisien b

ƒ Untuk mencari koefisien a

dimana

Sedangkan untuk T-3 metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda, yaitu:

ƒ Persamaan Regresi Berganda

ƒ

ƒ Untuk mencari nilai b0, b1, b2

3.7.7 PAIRED SAMPLE T – TEST

Uji Paired Sample T – Test dilakukan terhadap dua sample yang berpasangan (Santoso,2007,P181). Sampel yang berpasangan diarahkan sebagai sebuah sample dengan subjek yang sama, namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang

( )

2 2

.

.

.

X

X

n

Y

X

XY

n

b

Σ

Σ

Σ

Σ

Σ

=

X

b

Y

a

=

n

Y

Y

=

Σ

dan

n

X

X

=

Σ

2 2 1 1 0

b

.

X

b

.

X

b

Y

=

+

+

2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1

.

.

.

.

.

.

.

.

X

b

X

X

b

X

a

Y

X

X

X

b

X

b

X

a

Y

X

X

b

X

b

a

n

Y

Σ

+

Σ

+

Σ

=

Σ

Σ

+

Σ

+

Σ

=

Σ

Σ

+

Σ

+

=

Σ

(20)

berbeda. Tujuan dari Paired Samples T – Test adalah untuk menguji dua sample yang berpasangan, apakah mempunyai rata – rata yang secara nyata berbeda atau tidak. Hipotesis untuk paired sample t – test :

- Ho : Tidak ada perbedaan - H1 : Ada perbedaan Dasar pengambilan keputusan : a. Berdasarkan Signifikan

- Jika Sig < 0,05 maka H1 diterima - Jika Sig > 0,05 maka Ho diterima b. Berdasarkan t hitung

- t hitung > t tabel maka H1 diterima - t hitung < t tabel maka Ho diterima

3.8 RANCANGAN UJI HIPOTESIS

Hipotesis dalam penelitian akan diuji dengan analisis path (menggunakan software SPSS 13.0) untuk mencari hubungan setiap variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini, terdapat 4 hipotesis yang akan menjelaskan hubungan dari variabel Brand Image KFC terkait wabah flu burung, variabel Periklanan yang edukatif, variabel Public Relation yang edukatif, dan variabel Brand Image KFC setelah dilakukan Image Recovery. Berikut hipotesis yang akan dibahas dalam penelitian :

1. Apakah Periklanan yang edukatif mempengaruhi pembentukan Brand Image KFC yang baru, setelah dilakukan Image Recovery?

- Ha : Periklanan yang edukatif mempengaruhi pembentukan Brand Image KFC yang baru, setelah dilakukan Image Recovery

(21)

- Ho : Periklanan yang edukatif tidak mempengaruhi pembentukan Brand Image KFC yang baru, setelah dilakukan Image Recovery

2. Apakah Public Relation yang edukatif mempengaruhi pembentukan Brand Image KFC yang baru, setelah dilakukan Image Recovery?

- Ha : Public Relation yang edukatif mempengaruhi pembentukan Brand Image KFC yang baru, setelah dilakukan Image Recovery

- Ho : Public Relation yang edukatif tidak mempengaruhi pembentukan Brand Image KFC yang baru, setelah dilakukan Image Recovery

3. Apakah Periklanan dan Public Relation yang edukatif mempengaruhi pembentukan Brand Image KFC yang baru, setelah dilakukan Image Recovery?

- Ha : Periklanan dan Public Relation yang edukatif mempengaruhi pembentukan Brand Image KFC yang baru, setelah dilakukan Image Recovery

- Ho : Periklanan dan Public Relation yang edukatif tidak mempengaruhi pembentukan Brand Image KFC yang baru, setelah dilakukan Image Recovery

4. Apakah terdapat perbedaan antara Brand Image KFC terkait wabah flu burung dengan Brand Image KFC setelah dilakukan Image Recovery?

- Ho : Tidak ada perbedaan antara Brand Image KFC terkait wabah flu burung dengan Brand Image KFC setelah dilakukan Image Recovery

- H1

:

Ada perbedaan antara Brand Image KFC terkait wabah flu burung dengan Brand Image KFC setelah dilakukan Image Recovery

(22)

Hipotesis dapat diuji melalui kurva : ∂ = degree of freedom (derajat kebebasan)

(1-∂) = confident level (tingkat keyakinan) = 95%, maka ∂ = 1-0,95 = 0,05 atau 5% ∂/2 = 0,025 Ho Ditolak Ho Ditolak -Z (-1,96) 0 Z (1,96) Sumber : Supranto, 2001

Gambar

TABEL 3.03   METODE ANALISIS
Gambar 3.01 Kurva Pengujian Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian deskriptif bertujuan untuk melihat adanya pengaruh dari satu variabel dengan variabel lain sesuai dengan hipotesis yang telah dibuat melalui model

Pencegahan Tindakan atau aktivitas dari responden dalam usaha pencegahan penularan flu burung yang meliputi tidak membiarkan unggas berkeliaran, menempatkan kandang atau

Definisi operasionalisasi adalah penentuan konstruk sehingga menjadi variabel yang dapat diukur, yang dalam penelitian ini terdiri atas Service Quality, Brand

Output THETA-DELTA-EPS adalah output mengenai hubungan antara error indikator variabel laten eksogen (DELTA) dengan error indikator variabel endogen (EPS). Output ini

Berdasarkan tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel yang digunakan yaitu Brand Image (X1), Kualitas Produk (X2), Service After Sales (X3), dan Keputusana

Uji t berfungsi untuk menguji variable bebas yaitu Brand Image (X1) dan Customer Review (X2) berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikatnya yaitu Keputusan Pembelian

Jika dilihat dari rata – rata jawaban konsumen menunjukkan brand image KFC dengan pelayanan yang cepat dari karyawan KFC adalah BAIK.. Pertanyaan 5 : Keramahan karyawan KFC

• Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel experiential marketing (X) dan brand image (Y) secara simultan dan signifikan terhadap variabel customer loyalty (Z) KFC. •