• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDIDIKAN DI SEKOLAH SIENG PRAKTHIP WITTHAYA DI PATANI THAILAND SELATAN TAHUN 2006-2007 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SISTEM PENDIDIKAN DI SEKOLAH SIENG PRAKTHIP WITTHAYA DI PATANI THAILAND SELATAN TAHUN 2006-2007 - Test Repository"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

i i i i i i i i i i i i n i i

08TD1011748.01

SISTEM PENDIDIKAN DI SEKOLAH

SIENG PRAKTHIP WITTHAYA DI PATANI THAILAND

SELATAN TAHUN 2006-2007

SKRIPSI

Disusun Guna Memenuhi Kewajiban Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I

Dalam Ilmu Tarbiyah

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAIN)

(2)

Jl. Stadion No 3 Salatiga 50721

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara :

Nama : Mr. Armin Sa-i

NIM :11103055

Jurusan/Program : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam

Judul : SISTEM PENDIDIKAN DI SEKOLAH

SIENG PRAKTHIP WITTHAYA DI PATANI THAILAND SELATAN 2006-2007

(3)

%ita wujucf^an cita-cita

Icfentitas menenlu 6angsa

‘M efatui moradtas diri sendiri

cCengara^u fupa

A k u meCitat a%u ingat

(4)

J i Station 03 Tetp. (0298) 323706

,

323433 Salatiga 50721

Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id

P E N G E S A H A N

Skripsi Saudara : Mr. Atmin Sa'i dengan Nomor Induk Mahasiswa : 111 03 055

yang beijudul : "SISTEM PENDIDIKAN DI SEKOLAH SIENG PRATHIP WITTHAYA DI PATANI THAILAND SELATAN TAHUN 2006-2007”,

Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Ncgeri Salatiga pada hari: Rabu, 19 Maret 2008 yang bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal 1429 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

(5)

Scrips! inipenuCis persemSaS^an { epada:

Jttmamateiiu Ta^uCtas TarSiyah, Jurusan (Pendidi^gn Agama Isfam

(STAIN)SekotaH tinggi agama Islam Nageri SaCatiga, yang selaCu

menjadi CgSakagiaanCu.

(Bapa dan iSu tercinta, yang { asif sayang, perHatian, pengertian,

dan do’a, tafynungfyn %u Salas dengan apapunjuga.

*1* %aSgkj. A di^ adi^ u yang selaCu £u sayangi

Safia6al-safia6atf{u sepeijuangan Sfiususnya anggota <PfytI<FTlyang

selaCu memSenCu motivasi dan SimSingan Cfiususnya daCam Sidang

(ependidiCgn.

SahaSat-safiaSat seperjuangan, sepermainan, seangkgtan,

se6pntra£an yang selaCu memSantuSu daCam SerSagai SgsuCitan.

(6)

Halaman

HALAMAN JUDUL... j

IIALAMAN NOT A PFMBIMBING... ii

HALAMAN PENGLSAI IAN... jii A. Pengertian Sistem Pendidikan... 8

B. Unsur-lJnsur Sistem Pendidikan... 14

1. T u ju an ... 15

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 23

C. Metode atau TcknikPengupulan Data... 24

D. Teknik Analisi Data... 27

E. Tahap-Tahap Penelitian... 28

(7)

1. Tujuan Sekolah... 34

2. Kurikulum Sekolah... 36

3. Jadwal Pembelajaran... 40

4. Keadaan Guru... 44

5. Sistem Pembelajaran... 45

6. Keadaan Siswa... 46

7. Metode Pendidikan... 47

8. AI at atau Prasarana... 51

9. Pembiayaan Pendidikan... 52

C. Paktor Penghambat dalam Pelaksanaan Pendidikan di Sekolah Sieng Prakthip Witthaya... 53

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 55

B. Saran-Saran... 55

C. Kata Penutup... 56 DAFTAR PERPUSTAKAAN

(8)

PENDAHULUAN

A. Latar Bclakang Masalah.

Berbicara tentang dunia pendidikan, salah satu hal yang penting untuk diperhalikan adalah sistcm pendidikan. Bahkan sistem yang baik merupakan penunjang kesuksesan tujuan pendidikan.

Tujuan pendidikan sekolah agama Islam menurut pusat pendidikan swasta Departemcn Pendidikan dalam bukunya Islam di Muangthai dinyatakan bahwa, “Pendidikan di Thailand memilki tujuan untuk memperteguh keitnanan kepada Allah SW I'.

Patuh dan teguh menjalankan perintah Allah SWT serta menjauhi larangannya, menumbuh akhlak yang luhur, sosial yang baik, memiliki ilmu pengetahuan dan kematangan intelektual, mampu berdikari dalam segala aspek khususnya dalam mencari nafkah untuk kehidupan sehari, keluarga, bersedia menikat langgung jawab agama, pribadi, masyarakat, negara dan seluruh umat manusia.1”

Di Thailand, umat Islam merupakan masyarakat minoritas di kalangan mayoritas Budha. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Sudirman Tebba 1

(9)

disebabkan kekurangan data yang up to dale mcngenai sensus agama, maka jumlah umat Islam di Thailand masih mcnjadi pcrdcbatan. Menurut data resmi, saat ini terdapat sekitar 2-3 juta jiwa orang Islam di Thailand. Angka resmi ini sangat merendahkan jumlah yang sebenarnya, meskipun hanya dengan mengukurnya sccara spekulatif. Dengan mempcrtimbangkan berbagai faktor demografisJumlah orang Islam di Thailand paling tidak dua kali lipat dari jumlah diatas, kira-kira limajuta jiw a/

Sebenarnya institusi pengajian seperti pondok-pondok pesantren di Patani begitu punting, namun ciri keaslian pondok itu sckarang telah banyak diubah demi memenuhi kehendak dan dasar pelajaran kebangsaan kerajaan yang memerintah/ Berdasarkan sistem yang ada, penulis berasumsi bahwa Sekolah Sicng Praklhip Witthaya memiliki fungsi atau pcranan dalam mencapai tujuan pendidikan agama Islam.

Ilal tcrscbut di alas tentunya harus dimiliki olch Sckolah-sckolah pendidikan agama Islam di Patani. Mengingat begitu pentingnya sistem yang baik dalam mcngelola scbuah lembaga pendidikan di Patani, untuk mewujudkan tujuan pendidikan, khususnya pendidikan agama Islam. Karena bagaimanapun juga, Patani pernah menjadi pusat perkembangan Islam tertua di Asia Tenggara.2 3 4

2 Sudirman Tebba, Perkembangan Mulakhir Hukum Islam di Asia Tenggara, Mizan, Bandung, 1993, him 119

3 Mohd. Zamberi A.Malek, Pattani dalam Tamadun Melayu, Dewan Bahasa dan Pustaka, kuala Lumpur, 1994 him, 98

(10)

Demikian kondisi lembaga pendidikan Patani pada umumnya, khususnya pendidikan di sekolah Sieng Prakthip Witthaya. Adapun sistem kcgialan bclajar mcngajardi sekolah Sieng Prakthip Witthaya menurut penelitian, banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain, faktor siswa, dukungan masyarakat, keguruan, dan faktor sistem dalam pengajaran. Yang menjadi permasalahan paling signifikan adalah masalah menerapkan sistem. Berdasar adanya hal di atas, maka penulis mengadakan penelitian dengan judul SISTEM PENDIDIKAN DI SEKOLAH SIENG PRAKTHIP WITTHAYA DI PATANI THAILAND SELATAN TAHUN 2006-2007.

B. Pcncgasan Istilah.

Untuk memudahkan dan memahami, maka perlu di berikan penegasan dan pembatasan islilah-istilah yang dianggap penting.

Adapun istilah-istilah yang perlu di tegaskan sebagai berikut:

1 Sistem

Perangkal unsur yang secara leratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.5

2. Pendidikan

(11)

Pendidikan secara Istilah adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.6

3. Sekolah Sieng Prakthip Witthaya

Sekolah Sieng Prakthip Witthaya adalah sebuah lembaga pendidikan Agama Islam yang formal dan kata Sieng itu berasal dari kata Thailand dengan arti Yayasan dan dengan bahasa Inggris Foundation. Terletak di kawasan mukin 5 T.Namdam A. Nongcik Ch. Patani Thailand Selatan yang bcrdirinya pada tahun 1954 M. Sebagai sebuah lembaga pendidikan Agama Islam olch seseorang yang beriman, yang bernama II.Abdul bin Abdul- Wahab mereka bcrtanggung jawab terhadap pendidikan.

4. Patani

Patani dalam tulisan ini merukan nama provinsi (Chang Wat) dari 76 provinsi yang bcrada di negara Thailand atau negeri gajah putih.7

C. Rumusan Masalah

Melihat dari latai belakang dan batasan masalah di atas,maka ada beberapa masalah yang akan di jawab melalui penelitian ini, yaitu :

* Ibid, him. 263.

(12)

1. Bagaimana sistem pendidikan di Sekolah Scing Prakthip Witthaya tahun 2006/2007?

2. Faktor-faktor apa yang menghambat kemajuan pendidikan di Sekolah Sieng Prakthip Witthya?

D. Tujuan Penelitian.

Secara spesifik tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis adalah untuk mengetahui :

1. Untuk mengetahui sistem pendidikan di sekolah Sieng Prakthip Witthaya Tahun 2006-2007.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat kemajuan sistem pendidikan di Sekolah Sieng Prakthip Witthaya Tahun 2006-2007.

E. Manfaat Penelitian

Sedangkan yang menjadi kegunaan dalam penelitian adalah :

1, Memberi masukan kepada sekolah terkait agar menghasilkan out pu t yang lebih baik.

2. Memberi solusi terhadap faktor-faktor yang mengahambat kemajuan pendidikan di sekolah Sieng Prakthip Witthaya.

(13)

Secara keseluruhan penulisan skripsi terdiri dari lima bab yang tersusun sebagai b erik u t:

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Penegasan Istilah C. Rumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian F. Sistematika Pcmbahasan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengettian Sistem Pendidikan B. Unsur-Unsur Sistem Pendidikan

1. Tujuan 2. Guru 3. Murid 4. Kurikulum 5. Sarana Prasarana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

(14)

BAB IV

BAB V

C. Metode Pengumpulan Data D. Teknik Analisa Data E. Tahap-Tahap Penelitian

HASIL PENELITIAN

A. Scjarah Sckolah Sicng Prakthip Withtaya

B. Sistem Pendidikan di Sekolah Sieng Prakthip Withtaya 1. Tujuan Sekolah

2. Kurikulum Sekolah 3. Jadwal Pembelajaran 4. Keadaan Guru 5. Keadaan Siswa 6. Metode Pembelajaran 7. Alat atau Prasarana 8. Pembiayaan Pendidikan

C. Faktor Penghambat dalam Pelaksanaan Pendidikan di Sekolah Sieng Prakthip Withtaya.

PENUTUP

(15)

BAB II

SISTEM PENDIDIKAN

A Pengertian Sistem Pcndidikan

I. Pergertian Sistem

Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang berarti himpunan bagian.atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan mcrupakan suatu keseluruhan.1 Sistem dapat diartikan suatu kesatuan unsur- unsur yang saling bcrinteraksi secara fungsional yang memproser. masukan menjadi keluaran.1 2

System is defined in the dictionary as an assemblage o f objects

united by some form o f regular interaction o f inleradependence, an organis or

organized whole, as solar system, or a new telegraph system:3 Dalam kutipan tersebut sistem dapat diartikan sebagai suatu himpunan dari obyek-obyek yang disalukan oleh beborapa bentuk intcraksi yang teratur atau saling bergantung. Suatu kesatuan menjadi keseluruhan sebagai sistem yang tersendiri. Nanang Fatah mengemukakan bahwa, sistem mengandung elemen-elemen yang saling berkaitan, mcrupakan suatu kesatuan.4

Sistem dalam definisi tradisional adalah seperangkat komponen- komponen atau unsur-unsur yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.5 Sistem adalah suatu kumpulan bagian-bagian yang bekerja sendiri- sendiri (independen) atau berkerja bersama untuk mencapai hasil atau tujuan

1 Tatang Amirin, Pokok-pokok Teori Sistem, Jakarta: Rajawali, 1997, him. 1 2 Mudhaffir, Teknologi Intruksional, Bandung: Rosda, 1996, him. 20 ’ Banalhy, Instructional System, California :I'carom Publishers. 1987, him. I 4 Zahara Idris, Pengantar Pendidikan I, Jakarta: Grasindo, 1992, him. 37

'ib id , him. 37

(16)

yang diinginkan berdasarkan kebutuhan.6 Zahrah mengemukan bahwa, sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-koponen atau elemen- clcmcn alau unsur scbagai sumbcr-sumbcr yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur tidak sckcdar acak, yang saling membutuhkan untuk mencapai suatu hasil.7 8

Menurut Ahmad pengertian sistem,yaitu :

a. Sistem adalah sebagai suatu kesatuan yang terorganisasir, terdiri atas sejumlah komponen yang saling berhubungan dalam rangka mencapai tujuan yang hendak dicapai

b. Sistem adalah sekelompak objek/bagian/komponen yang independen dan berhubungan satu sama lain

c. Sistem adalah seperangkat bagian yang telah dikordinasikan untuk mencapai seperangkat bagian yang telah dikordinasikan untuk mencapai seperangkat tujuan-tujuan.

Di dalam istilah sistem mengandung hal-hal berkut: (a) adanya suatu kesatuan yang utuh (b) adanya bagian-bagian yang membentuk kesatuan yang utuh, (c) adanya hubungan keterkaitan antara bagian-bagian satu dengan yang lain maupun antara bagian dengan keseluruhan, (d) adanya gerak atau dinamika dan (c) adanya arah serta produk dari sistem tersebut.9

Menurut Departemen Pendidikan Kebudayaan setiap sistem mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Tujuan

2. Fungsi-fungsi yang diperlukan untuk mencapai tujuan

(17)

3. Komponen saling berinteraksi/saling berhubungan 4. Penggabungan yang menimbulkan jalinan panduan 5. Proses tranfomasi

6. Uni pun balik unluk koreksi

7. Daerah batasan dan lingkungan.10 *

Mengemukakan karakteristik umum sistem yaitu : cenderung ke arah entropi, hadir dalam ruang dan waktu, mempunyai batas-batas, mempunyai lingkungan, mempunyai variabel dan parameter, mempunyai sub sistem dan mempunyai suprasistem.11 Mengutip Rasadi, sebuah sistem setidaknya mengandung beberapa prinsip, diantaranya keterintegrasian, keteraturan, keutuhan, keteroganisasian, kcterlctakan dan keterhubungan antara komponen lainnya.

Dari beberapa deflncsi di alas dapat diambil pengertian bahwa dalam sualu sistem terdapat unsur-unsur yang dapat dikcnali. Unsur-unsur itu saling berkaitan dan leratur, mekanismenya saling berhubungan dalam satu kesatuan organisasi dalam mencapai suatu tujuan.

2. Pengertian Pendidikan

Pendidikan berasal dari kata didik, kata ini mendapakan awal me, sehingga mendidik, artinya memelihara dan memberi latihan.12 Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata didik dan diberi awalan me, menjadi mendidik, yaitu kata kerja yang artinya memelihara dan memberikan latihan (ajaran). Pendidikan sebagai kata benda berarti proses

Zahura Idris, op.cil., him. 38-39

" Rcja Mudyahara, Pengaiar Pendidikan: Sebuah Studi Awal Tenlang Dasar-dasar Pendidikan pada Umum dan Pendidikan l)i Indonesia. Jakarta : Grasindo Persada,, hlm.41-42.

(18)

perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.13

Pendidikan adalah pengalaman yang memberikan pergertian, pandangan “insight”, dan penyesuaian bagi seseorang yang menycbabkan dia berkembang.14 Dalam “Dictionary o f Education” dinyatakan pendidikan adalah proses seseorang mengembangkan kcmampuan, sikap dan tingkah laku lainnya di dalam masyarakat dimana mereka hidup, proses sosial yang terjadi pada orang dihadapkan kepada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sckolah), sehingga mereka dapat mcmperolch perkembangan kcmampuan sosial dan kemampuan individu yang optimal.15

Pendidikan adalah usaha orang dewasa dalam mengemukakan jasmani dan rohani anak menuju kedewasaan. Mengemukakan pergertian pendidikan seeara luas untuk mengembangkan pribadi yaitu mencakup pendidikan oleh diri sendiri, pendidikan oleh lingkungan dan pendidikan oleh orang lain (guru). Sedangkan scluruh aspek mencakup jasmani, akal dan hati.16

Dalam khazanah pendidikan Islam terdapat istilah yang menunjuk langsung pada pengetahuan pendidikan dan pengajaran yaitu tarbiyah, ta’dib dan ta’lim. Istilah tarbiyah diidentikan dengan bentuk madh\-nya rabbayam dalam Surat al-'sra’ a y a t: 24 dan bentuk mudhori-nya murabi dalam Surat al-

Syu’ara a y a t: 18

13 Departemcn Pendidikan Nasional, Kamus Bestir Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2001

14 Crow and Craw Sudaran Bebas, Pengaiar llmu Pendidikan Edisi III, Yogya Rake Sarasin P.0 Box 83.1990, him 3

(19)

Artinya : dan ucapkanlah “Wahai Tuhanku” kasihanilah mereka keduanya (sebagaimana kasihnya mereka) berdua lelah mendidik aku waklu kecil.17 18

Artinya : Fir'aun menjawah “hukankah kami lelah mengasuhmu di anlara (keluarga ) kami, waktu kanak-kanak dan kamu tinggal (diantara) kami

»* 18 beberapa tahun dari umurmu

Tarbiyah mengandung arti mengasuh, membuat, membesarkan dan menjinakkan. Manya saja kontek kalimat Surat al-Syu’ara ayat 18 hanya menyangkut aspek jasmani saja.19

Selanjutnya istilah ta'lim barasal dari kata alam yang barati proses tranmisi ilmu pengetahuan pada jiw a individu tanpa adanya batasan dan ketcntuan.20 Mai tersebut didasarkan pada firman Allah dalam Surat al- Baqarah ayat 31 yang berbunyi :

Artinya : dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama benda- benda seluruhny, kemudian mengemukakan kepada Malaikat lalu: “sebulkanlah

kepada-ku nama- nama itu, jik a kamu memang benar ”.21

17 Al-Qur’an dan Terjcmahnya. Djuz 1 \ -Djuz 20 Departemen Agama Pepublik Indonesia Surat Al- Baqara’Ayat. 24

18 ib id, Ayat. 18

19 Muhamin, Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung: PT. Triganda Karya, 1993, him. 128. 11 Ahmad Supardi, Ilmu pendidikan Islam . Islam. Bandung : IAIN SGI) 2000, hlm.23.

21 AL- Qur’an dan Terjemahn>a, Djuz \-Djuz 10 Departemen Agama Pepublik Indonesia Surat Al-Baqara’Ayat. 3 1

(20)

Makna ta'lim ilu scbagai proses pengajaran tanpa adanya pengenalan secara mendasar. Dalam pandangannya apabila term ta ’lim disamakan dengan term terbiyah, maka ta’lim mempunyai makna pengenalan tempat segala suatu, sehingga universal dari pada trem lurbiyah, sebab larhiyah tidak cukup segala ilmu pengenalan dan mengacu pada kondisi ekstemal semata.

Begitu juga istilah ta ’dib mengandung pengertian berupa proses pengenalan dan pengakuan secara beransur yang ditanamkan kepada manusia, tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan pencipta. Sehingga membimbing dan mengarahkan kepada perlakuan dan pengenalan kekuasaan tuhan di dalam tatanan wujud dan keberadaannya.22

Para ahli berbeda pula dalam mendefinisikan arti pendidikan Islam. A.Tafsir mengartikan pendidikan sebagai bimbingan seseorang secara maksimaf sesuai dengan ajaran Islam.23 Scdangkan menurut Marimba pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum- hukum agama Islam kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran Islam24

Nanang Fatah mengemukakan beberapa ciri pendidikan, antara lain yaitu pendidikan mengandung tujuan, yaitu kemampuan untuk berkembang sehingga bcrmanfaat untuk kepentingan hidup. Untuk mencapai tujuan itu, pendidikan melakukan usaha yang terencana dalam memilih isi (materi) strategis, dan teknik penilaian yang sesuai. Kegiatan pendidikan dilakukan dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.25

22 Al-aUas, 1998, him.60

3 Ahmad Tafsir, IImu Pendidikan dalam Prespektif Islam 1999, him 32 24 Marimba, 1994, him. 23

(21)

Dari bcbcrapa pengertian dialas, jika di telaah lebih jauh, pada dasarnya sama bahwa pendidikan merupakan usaha meningkatkan kuaiitas manusia dalam segala aspeknya. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial ia dapal mclakukan inlcraksi, baik inlcraksi dcngan alam, interaksi sesamanya maupun interaksi dengan Tuhan. Salah satu bentuk interaksi yang dilakukan manusia adalah pendidikan.

Proses pendidikan dengan melibatkan berbagai unsur dan selalu terkait dengan fenomena sosial lain. Oleh karena itu pendidikan dapat pula dipahami dari pcndekatan sistemik, bahwa pendidikan merupakan salah satu bentuk sistem sosial.26

Menurut M. Arilln pendidikan Islam adalah sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan ciri-ciri Islam, karena nilai Islam telah menjiwai dan mewamai corak kepribadiannya.27

Pendidikan pada hakikatnya adalah sebuah proses atau usaha untuk mencapai suatu tujuan, oleh karena itu pendidikan di pandang sebagai proses melalui sistem yang terdiri sub-sub sistem/komponen yang saling berhubungan tujuannya.

B. Unsur-unsul* Sistem Pendidikan.

1. Tujuan

• Tujuan yaitu sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau kelompok dalam melakukan sesuatu.

Menurul Purwanto, tujuan pendidikan terdiri dari :

(22)

a. Tujuan umum juga disebut tujuan sempuma , tujuan bulat atau tujuan akhir. Tujuan umum adalah. Tujuan umum adalah tujuan yang telah di tetapkan oleh pendidikan adan selalu di hubungkan dengan kenyataan- kenyataan yang tcrdapat pada perscrta didik.

b. Tujuan-tujuan tak sempuma atau tidak lengkap, tujuan itu adalah tujuan-tujuan mengenai segi-segi keperibadian manusia tertentu yang akan dicapai dengan pendidikan itu, yaitu segi-segi yang berhubungan dengan nilai-nilai hidup tertentu.

c. Tujuan sementara, tujuan ini merupakan tempat-tempat perhatian sementara pada jalan menuju ketujuan umum.

d. Tujuan perantara, tujuan ini bergantung pada tujuan-tujuan sementara. e. Tujuan insidcntal, tujuan ini hanya kejadian-kejadian yang merupakan

saat-saat yang tcrlcpas pada jalan yang menuju kepada tujuan umum. Sedangkan mcnurut A.Supardi tujuan pendidikan dapat diklasillkasikan mcnjadi empat, yaitu :

1) Tujuan umum adalah scsualu yang akan dicapai dari semua kegiatan pendidikan. Tujuan ini meliputi seluruh aspek kemanusiaan seperti sikap, tingkah laku, penampilan pandangan dan kebiasaan. Tujuan umum berbeda pada tingkat umur, kecerdasan, situasi dan kondisi dengan kerangka yang sama.

2) Tujuan akhir pendidikan pada dasarnya adalah berlangsung seumur hidup, maka tujuan akhir terdapat pada menusia di dunia.

(23)

4) Tujuan operasional, tujuan ini adalah tujuan praktis yang akan dicapai dcngan sejumlah kcgiatan pendidikan, bahan-bahan yang sudah dipersiapkan untuk mencapai tujuan tertentu.28 *

2. Guru/pcndidik

Pendidik adalah orang yang memiliki tanggung jawab untuk membimbing. Pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada peserta didik dalam perkembangan jasmasi dan rohaninya agar mencapai kedewasaan, mampu melaksanakan tugasnya sebagai mahkluk Allah, khalifah di muka bumi sebagai mahkluk sosial, sebagai mahkluk individu yang sanggup berdiri sendiri.30

Istilah yang lazim dipergunakan untuk pendidik adalah guru. Pendidik dan guru memiliki persamaan arti. Perbedaannya hanyalah pada pengunaan istilah, guru digunakan di lingkungan pendidikan formal. Sedangkan pendidik dipakai di lingkungan formal, informal dan nonformal.31

Pada dasarnya pendidik yang pertama adalah orang tua, karena dua hal, pertama karena kodrat, yaitu orang tua dari anaknya, dan oleh karena itu ditakdirkan pula bertanggung jawab mendidik anaknya. Kedua, karena kepentingan kedua orang tua yaitu orang yang berkepentingan terhadap kemajuan perkembangan anaknya.32 Karena keterbatasan kemampuan waktu dan sebagainya, orang tua mengalihkan sebagian tanggung jawab kepada orang lain yang memiliki kemampuan dalam mendidik anaknya, berfimgsi sebagai pendidik.

28 Ngalim Purwanto, op.cit., him.20

^ Ramayulis, 11 mu Pendidikan Islam , Bandung : Kalam Mulia 2002, him. 19.

30 Nur Ubiyati, 11 mu Pendidikan Islam (IPI) 2. Bandung : Cv Pustaka Sctia, 1997, him. 71 31 Ibid, him 71.

(24)

Pendidikan dibedakan menjadi dua kategori, yaitu pendidikan menurut kodrat, yaitu orang tua dan pendidikan menurut jabatan. Orang tua scbagai pendidik menurut kodrat adalah pendidik utama dan pertama, karena secara kodrat manusia dilahirkan oleh ibunya oleh ibunya dalam keadaan tidak berdaya. Dan guru scbagai pendidik menurut jabatan adalah menerima tanggung jawab dari tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat dan negara.33

Ada tiga hal yang harus dikuasai oleh seorang guru atau pendidik. Pertama, harus mcngcnal bidang keilmuan, pengetahuan dan keterampilan yang akan diajarkan kepada peserta didik. Kedua. harus memiliki kemampuan menyampaikan pengetahuan yang dimilikinya secara efektif dan efisien. Dan ketiga, harus memiliki kepribadian dan budi perkerti yang dapat mendorung para siswa untuk mengamalkan ilmu yang akan diajarkan agar para guru dapat menjadi panutan.34

“Crow and Crow ” yang dikutip oleh Abudin Nata seorang pendidik harus memiliki sepuluh ciri sebagai barikut:

a Memiliki perhatian dan kesenangan pada subjek didik

b Memiliki kecakapan dalam merangsang subjek didik untuk bclajar dan mendorung untuk berpikir

c Berpcnampilan simpalik

d Bcrsikap jujur dan adil terhadap para siswa

e Dapat menyesuaikan diri dan memperhatikan orang lain f Menampakan kegembiraan dan antusiasme g Luas perhatian

h Adil dalam bertindak

33 Fund Insan, Dasar-dasar Kependidikan, Jakarta : Rineka Cipta 1995, hlm.8.

(25)

i Dapat mcnguasai diri dan

j. Menguasai ilmu yang diajarkannya 3. Murid/Peserta Didik

Anak didik merupakan “Raw Material" fbahan materi) di dalam proses trasformasi pendidikan.35 Sedangkan Redja Mudyahardjo mcndclinisikan peserta didik adalah semua anak, remaja dan orang dewasa yang terlihat dalam proses tranformasi edukatif yang berusaha belajar yang biasa disebut perserta didik.36

Mcnurut Ramayulis ada empat hal yang harus diperhatikan mengenai peserta didik, yailu poterisi didik, kebutuhan peserta didik, sifat-sifat peserta didik dan potensi peserta didik yang akan dikembangkan.

Manusia sebagai khalifah di muka bumi tidak mungkin melaksanakan tugasnya sebagai khalifah kecuali dibekali potensi yang memungkinkan dirinya mengemban tugas tersebut.37. Potensi tersebut menurut Quraish Shihab yang dikulip Ramayulis bahwasannya untuk mensukscskan tugas-tugasnya selaku khalifah dimuka bumi, Allah melengkapi dengan potensi-potensi tertentu antara lain: kemampuan mengetahui sifat-sifat, fungsi dan kegunaan segala macam benda, ditundukannya bumi, langit dan segala isinya oleh Allah kepada manusia, potensi akal dan pdnea indra dan kekuatan positif untuk merubah kehidupan.38

Al-Qussy membagi kebutuhan manusia ke dalam dua kebutuhan pokok yailu: kebutuhan primer, yailu kebutuhan jasmani dan kebutuhan

15 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam , Jakarta : Kalam Mulia 2002 him.101

16 Redja Mudhaharja, Pengatar Pendidikan Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-Dasar Pendidikan Pada Umumnya dan pendidikan Di 'Indonesia Jakarta : Raja Grasindo Persada 2002, him .101 37 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam , Jakarta : Kalam Mulia 2002, him. 101.

(26)

sekunder yaitu enam macam yaitu ; kasih sayang, rasa aman, rasa harga diri, rasa bebas dan sukses serta bimbingan atau pengendalian diri manusia39

Dalani memcnuhi kebutuhan peserta didik ada beberapa asumsi mcndasar yang harus dipahami, yaitu, anak didik bukanlah miniatur orang dewasa yang mempunyai dunia sendiri sehingga tidak boleh disamakan dengan orang dewasa. Anak didik mengikuti periode-periode perkembangan tertentu, mempunyai pola perkembangan serta tempo dan irama sendiri, implikasinya dalam proses pcndidikan dapat disesuaikan dengan pola, tempo irama serta perkembangan anak didik.

Dimensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pendidikan menurut Zakiyah Darajat yang dikutip Ramayalis membagi manusia ke dalam beberapa dimensi pokok, yaitu dimensi fisik, akal, agama, akhlak, kejiwaan, rasa keindahan dan sosial keagamaan. Semua dimensi tersebut harus ditumbuh kembangkan melalui pcndidikan Islam.40

4. Kurikulum

Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Curir” yang artinya pelari dan “Curere ” yang berarti tempat berpacu. Jadi istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga yang mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis star sampai garis finis 41 42 Sedangkan dalam bahasa arab kata kurikulum diungkapkan dengan kata M a n h a j atau M in h a j yang berarti jalan yang terang yang dilalui manusia

42

dalam berbagai bidang kehidupan.

39 Ibid.,him 104-105. 40 Op-cit.him 107

41 Langulung , Manusia dan Pendidikan Suatu Anatisis Psikologi dan Pcndidikan Jakarta Al-I lusna 1986, hlm;176.

42 Op.cit, him. 128

(27)

Kurikulum dalam pengertian luas, merupakan pengalaman- pcngalaman terorganisasi yang dipeiajari pcserta didik dibawah bimbingan sekolah. Dalam arti yang lebih sempit, merupakan serangkaian pelajaran yang dikuasai agar memperoleh sertifikasi dalam suatu tingkatan.43

Ahmad Tafsir mengemukakan bahwa kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang ditawarkan oleh lembaga pendidikan atau jurusan yang harus ditempuh atau dipeiajari oleh peserta didik 44

Zakiyah Darajat berpandangan bahwa kurikulum adalah suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai jumlah tujuan pendidikan tertentu.45 Sedangkan kurikulum dalam pendidikan Islam scbagaimana yang terdapat dalam kamus Al-tarbiyah adalah seperangkat perencanaan dan media yang dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan-lujuan.46

Salah satu kemampuan oprasional sebagai suatu sistem adalah materi. Materi pendidikan adalah semua bahan pelajaran yang disampaikan kepada peserta didik dalam suatu sistem institusional pendidikan. Materi pendidikan ini dikenal dengan istilah kurikulum, kurikulum disusun sistematis untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Kurikulum merupakan salah satu dari komponen pokok pendidikan, dan kurikulum sendiri juga merupakan sistem yang mempunyai komponen- komponen tertentu. Para pemikir pendidikan berbeda pendapat dalam menentukan jumlah komponen-komponen, meskipun pada dasamya pemahaman dan pengertiannya hampir sama. Subandijah mengemukakan

41 Rcja Madyaharja, Pengatar Pendidikan Sehuah Studi Awat Tenfang Dasar-Dasar Pendidikan Pada Umumnya d a n p e n d id ik a n Di In d o n e s iaJakarta : Raja Grasindo Persada 2002, him. 68.

44 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Prespektif Islam, Jakata RT Remaja Karja, 1996 hlm.53 45 Zakiyah Darajat, 1996.hlm.123

(28)

komponen-komponen kurikulum yang dikutip oleh Abdullah Idi, yaitu “tujuan isi atau materi, organisasi atau strategi, media, dan komponen proses belajar mengajar” sedangkan komponen-komponen kurikulum menurut Ahmad Tafsir yaitu “tujuan, isi, mctode atau proses belajar mengajar dan evaluasi”.

5. Alat / Sarana dan prasarana

Sarana pendidikan merupakan segala alat pendidikan berupa benda atau barang dan informasi yang berfungsi membantu meningkatkan efisiensi dan efektifitas tranformasi.47

Prasarana pendidikan adalah segala yang merupakan penunjang terselenggarannya proses transformasi sistem berfungsi sebagai penunjang kelancaran oprasi-oprasi yang berlangsung dalam transformasi48 Istilah sarana prasarana bisa juga disebut dengan peralatan atau fasilitas pendidikan yang meliputi hard ware soft ware (perangkap lunak dan keras). Dalam pengertian luas, peralatan pendidikan adalah semua yang dibutuhkan guru dalam proses pendidikan.49

Peralatan pendidikan adalah tindakan, perbuatan, situasi atau benda yang sengaja diadakan untuk membantu tercapainya tujuan pendidikan. Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa sarana prasarana pendidikan adalah segala sesuatu yang berupa benda (perangkat keras) dan non benda (perangkat lunat) yang secara langsung serta sengaja disediakan untuk mencapai tujuan pendidikan.

47 Rcdja Mudyaharja. Pendidikan Sebuah Studi Awal Tenlang Dasar-Dasar Pendidikan Pada Umumnya dan pendidikan Di Indonesia Jakarta :Raja Grasindo Persada 2001, him.68. 48 lbil,h\m.66

(29)

. M ETODELOGIPENELITIAN A. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian adalah Sekolah Sieng Prakthip Witthaya.

Sekolah ini terletak di jalan petkasin Km .10-11 NO.119/1 M 7 Desa Bhothong A Nungcik Ch. Palani 94170. Perbatasan antara propinsi Patani dengan Propinsi Yala.Berjarak 1 kilometer dari Stasiun kerata api, dan jalur lalulintasnya sangat strategis yang di lalui berbagai transportasi seperti jalur Nungcik khopo, Nungcik Patani, Nungcik Yala dan Patani Nungcik.

B. Pendekatan dan jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang di gunakan oleh penulis adalah pendekatan kualitatif.Penelitian kualitatif mcnurut Kirk dan Miller adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan terhadap sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap munusia dan kewasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam dalam bahasannya dan dalam peristilahannya.1

Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodelogi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriplif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diam ati.1 2

1 Lexi J.Molong, Melodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung : 2003, hlm..3 2 Ibid.

(30)

Penelitian kualitatif hasilnya bersifat obyektif, berlaku sesaat dan sclcmpat. Kamudian pada umumnya dilakukan pada penelitian sosial. Sedang kata yang di kumpulkan dinyatakan dalam bentuk nilai yang relatif.3

Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian pada taraf deskriptif merupakan penelitian yang di maksudkan untuk mengupulkan informasi mengenai status adanya pada saat penelitian itu di lakukan.4

Penelitian deskriptif ini melakakan analisa hanya sampai pada taraf deskripsi. Yaitu menganalisa dan menyajikan fakta secara sistematis, sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan di simpulkan.

C. Metode/Teknik Pengupulan Data. 1. Observasi

Observasi dilakukan pengamatan langsung kelokasi penelian, dilakukan untuk mengetahui kondisi objektif secara konkrit, dan Dilakukan secara menyeluruh untuk mengetahui objektif secara konkrit cara di amati, menyelidiki gajala-gajala yang dipandang sebagai pcngamanan dengan diri sendiri.5

Observasi dilakukan oleh penulis adalah pengamatan langsung kelokasi penelitian, untuk mengetahui kondisi objektif, dalam penelitian 1

1 Sudarumidi, Mclodclogi Penelitian : Petunjuk Praktis unluk Pcneliti Pcmula, Gajah Muda University Pess, Yogyakarta : 2004, him. 113

4 Surharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Rineka Cipta , Jakarta : 2005, him. 234.

(31)

ini di sekolah sing prakthip witthaya menyoroti hambatan-hambatan yang ada dalam Sekolah Sicng Prakthip Witthaya, mengenai keberadaan, sarana, program pendidikan menajemen pendidikan, serta aktivitas yang ada dalam Sekolah Sieng Prakthip Witthaya. Dan berikut dengan faktor yang ada dalam Sistem Pendidikan di Sekolah Sieng Prakthip Witthaya. Observasi ini di lakukan untuk mengupul data dan untuk mendapat hasil yang valid.

2. Interview

Wawancara atau interview adalah salah satu metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, yaitu suatu kegiatan di lakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengukapkan pertanyaan pada para responden. Wawancara berarti berhadapan langsung antara interwiewer(s) dengan responden, dan kegiatan dilakukan secara lisan.6

Wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap pengurus Sekolah Sieng Prakthip Withaya di lokasi mengenai sejarah pertumbuhan, dan kegiatan belajar mengaja.

a) Sumbcr Data

Penulisan ini merupakan penelitian lapangan. Penulis mcncnlukan objek penelitian di Thailand, karena penulis sendiri

(32)

berasal dari negara Thailand. Selain itu, pendidikan Islam yang scdang bcrlangsung di Thailand Selatan mempunyai kemiripan dengan pendidikan-pendidikan yang diajarkan di Indonesia. Antara lain, yaitu

(1) . Ada sekolah agama Islam yang tetap melaksanakan pendidikanagama saja tanpa pendidikan umum,

(2) . Ada sekolah agama Islam yang melaksanakan pendidikan agama dan umum (Saman), mcrupakan sekolah agama Islam yang melaksanakan sistem pendidikan sama dengan sekolah-sekolah yang ada di Indonesia, yang diterapakan pemererintah pada Sekolah Sieng Prakthip Witthaya.

Dengan demikian dari berbagai bentuk pendidikan berlangsung, maka dalam penclitian ini, pe\iulis ingin meneliti pada Sekolah agama Islam yang menjalankan sistem pendidikah yaitu di Sekolah Sieng Prakthip Witthaya sebagai lokasi penelitian.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah telah sistematis atas catatan-catatan atau dokumem sebagai sumbur data. Meskipun dokumen biasanya berisi kalimat terlulis atau eelak, tapi sebenarnya dokumen tidak tcrbatas. Dapat berupa gambar, grafik, lukisan kartu dan sebagainya.

(33)

Metode analisis yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah analisis data kualitalif. Alasan pcnulis mcnggunakan analisa dalam penelitian ini karana mengingat data-data yang diperoleh merupakan keterangan atau uraian-uraian kalimat (data kualitatif) yang tidak berhubungan dengan angka- angka. Disamping itu metode ini bersifap umum, menginterperestasi data yang ada, yang mana dalam pelaksanaannya tidak terbatas pada pengumpulan dan penyusunan saja, tetapi meliputi analisa dan interprestasi tentang arti data itu. Adapun metode yang penulis gunakan dalam menganalisa hasil penelitian ini adalah :

1. Metode Induktif

Metode induktif berangkat dari fakta-fakta yang khusus, peristiwa- pcristiwa yang konkrit itu ditarik generalisaai-generalisasi yang umum.7 8 fterati bahwa metode indukatif ini yaitu mengambil dari pristiwa atau fakta yang bersifat khusus, kepada peristiwa atau fakta yang bersifat umum dari gejala-gejala konkrit dari kesimpulan.

2. Metode deduktif

Prinsip dari metode deduktif ini adalah : Apa saja yang di partdang benar pada semua pristiwa dalam satu kolas atau jcnis, berlaku juga sebagai ha I yang benar pada semua peristiwa termasUk kelas atau jenis itu. Analisa deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan masing-masing penelitian, yaitu

(34)

di antaranya adalah tingkat sistem pendidikan dalam hal_kemampuan mclakukan Ingas yang diamanatkan olch pimpinan. Sclain itu mcnyangkut juga tentang hambatan-hambatan sistem pendidikan di Sekolah Sieng Prakthip Witthaya dalam menyiapkan pelaksanaan Sistem pendidikan.

E. Tahap-Tahap Penelitian.

Adapun lahap-tahap yang di lakukan penulis dalam penelitian ini sebagai b crik u t:

Tanggal Kegiatan

22 Jan 2007 Minta Surat Ijin dari STAIN

lOM ei 2007 Mengajukan Surut Ijin ke sekolah Sieng Prakthip Witthaya 12 Mei 2007 Survey awal ke tempat lokasi

14 Mei 2007 Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum 18 Mei 2007 wawancara dengan guru bidang Agama

18 Mei 2007 Wawancara dengan siswa

19 Mei 2007 Membuka dokumen-dokumen sekolah 19 Mei 2007 Observasi di kelas

25 Mei 2007 Kunjungan ke perpustakaan Dari tanggal 1 0 - 2 5

Mei 2007

(35)

HASIL PENELITIAN

Setelah penulis mengadakan penelitian dengan mengumpukan data-data yang ada di Sekolah Sieng Prakthip Wittliaya. Maka, dapat ditarik analisis dari data-data tcrscbut, meskipun hanya bersifat umum. Adapun yang menurut penulis penting untuk dianalisis adalah sebagai b e rik u t:

A. Sejarah Sekolah Sieng Prakthip Witthaya

Sekolah Sieng Prakthip Witthaya adalah lembaga pendidikan pertama dengan model pesantren dengan nama Pondok Pesantren Sieng Prakthip Witthaya. Dirikan oleh Tuan Guru H Abdul Wahab, pada tahun 1498 B./1955 M. Terletak di Patani Thailand Selatan. Dengan luas 17.5 hekter, luas wilayah masyarakat 20.5 hekter, dan mempunyai MOkepala keluarga.

Adapun periodesasi kepemimpinan di Sekolah Sieng Prakthip Witthaya adalah:

1. Masa Kepemimpinan Tuan Guru H. Abdul-Aziz Bin Adul-Wahab (2496- 2513 B/1980 M T

Sekolah Sieng Prakthip Witthaya merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam bertujuan mencetak, agar alumnus Sekolah Sieng Prakthip Witthaya, mendapat kebahagia dunia dan akhirat. Sekolah Sieng Prakthip Witthaya berdiri pada akhir periode yaitu sesudah Islam di Patani masuk dan berkembang. Ketika Patani itu

(36)

menjadi sebuah Negara yang daulat dan mempunyai tata hidup yang merdeka dalam arli sebuah Negara yang tidak di bawah penjajahan imperium.

Pada tahun 1955 M. beliau merasa bertar.ggung jaw ab untuk mengembangkan ajaran-ajaran Islam. Yang mana pondok Sieng prakthip Witthaya pada saat itu dipimpin oleh Tuan Guru H. Abdul-Wahab sebagai puncak pimpinan. Kemudian penduduk-penduduk makin bertambah maka berdiri pula sebuah mushola (balasah). Dan balasah menjadi tempat ibadah juga sebagai tempat pengajian al-qur’an dan tefnpat pengkajian ajaran-ajaran Agama Islam dalam arti sebagai tempat pendidikan.

Dalam perkembangannya, murid makin bertambah, baik dari propinsi Patani sendiri dan propinsi sekitamya. Bahkan ada dari luar negeri seperti Malaysia dan Indonesia. Sekolah tersebut banyak mendapat dukungan dari luar negeri, sehingga dapat membangun sarana pendidikan, pondok Sieng Prakthip Witthaya merubah jadi sekolah Agama Swasta.

Pada tahun 1957 M. Tuan guru H. Abdul-Wahab memrintah kepada Tuan H. Wae-Uma H. Awae untuk mengurus izin dari pemerintah.

(37)

I’alani dan propinsi sckitar. Scliap tahun lerus rnelakukan pembangunan gedung kcrcna jumlah murid bertambah dan kegiatan belajar mengajar terhadap ilmu agama Islam juga ikut berubah sesuai kurikulum yang berlaku di sekolah-sekolah sebagaimana ditentukan oleh pihak Departemen Pendidikan. Untuk ilmu umum diajarkan pada tahap awal dengan menggunakan kurikulum mengajar orang tua di tingkat dasar. Juga mendapat bantuan tenaga pengajar dari Departemen pendidikan. Khusus sebagai bagian dari ilmu umum dan juga mengadakan kursus, seperti : Modist, ilmu desain seperti pembuatan mebel ( buat kursi, meja ) dan memasak. Kursus ini diharapkan dapat memberikan keterampilan kepada murid dengan melatih hidup mandiri.

2. Masa kepemimoinan Tuan Guru H. Adullah-Wahab.

Beliau memberikan kekuasaan sepenuhnya kepada puteranya Tuan H. Abdullah- Wahab sekaligus pemilik dan pemimpin sckolah. Setelah Tuan H. Abdul 1 ah-Wahab menerima jabatan sebagai pemimpin, beliau langsung menerapkan kurikulum pendidikan ilmu agama dan ilmu umum (saman ).

Pada tahun 1984 teijadi persetujuan antara Dewan Sieng Prakthip Witthaya ( Staf Pcngurus ) dan pimpinan sekolah untuk nama menjadi sekolah sieng Prakthip Witthaya

(38)

saman ) dapat dilaksanakan oleh pihak sekolah. Kurikulum yang di jalankan oleh sckolah Sicng Prakthip Wilthaya itu adalah kurikulum pcmbelajaran yang dalam bahasa Thailand dinamakan “Buranakam” yaitu di bagi menjadi dua yaitu :

1. Kurikulum Pendidikan Islam tingkat Mattayom Thon Thun tahun 2535 3/1986 M, alau sclingkat SMP.

2. Kurikulum Pendidikan Islam tingkat Mattyom Thon Pelai tahun 2535 B/1986 M, atau setingkat SMU sampai sekarang sekolah Sieng Prakthip Witthaya masih tetap batjalan dengan kurikulum Buranakanm

Pada masa kepemimpinan Tuan H. Abdullah-Wahab banyak teijadi perubahan- perubahan. Mutu sekolah makin meningkat karena manajemen semakin teratur. dengan semakin berkembang dan meningkatnya mutu pendidikan, kareha manajemen semakin teratur. Sebagai pemimpin tertinggi, beliau sebatas bertanggung jaw ab pada bidang keuangan, kependidikan penbangunan sekolah dan kesiswaan.

B. Sistem Pendidikan di Sekolah Sieng Prakthip Witthaya

Setiap institusi pendidikan harus mempunyai tujuan. Tujuan tersebut adalah sasaran yang hendak dicapai oleh suatu kegiatan. Seperti halnya pada Sekolah Sietig Prakthip Witthaya, yang merupakan Sekolah Pendidikan Agama Islam Swasta di Patani.

(39)

1. Tujuan

Tujuan pcndidikan dan pcngajaran pada Sekolah Sieng Prakthip Witthaya sebagai b crik u t:

a. Tujuan Pendidikan dari Sieng Prakthip :

1) Meningkatkan aspirasi pcndidikan bagi warga negara muslim.

2) Meningkatkan aspirasi dan membantu pendidikan anak-anak miskin dan anak-anak yalim.

3) Membcrikan beasiswa kepada siswa yang berperestasi dan tidak mampu membiayai.

4) Menyebarkan agama Islam (dakwah).

5) Melaksnanakan amalan yang baik dan berkeijasama dengan masyarakat. 6) Mempcrsiapkan diri sebagai kader Agama sehingga dapat melaksanakan

tugas dengan baik. b. Tujuan Kurikuler.

1) Mempunyai ilmu dan keterampilan bidang Agama dan umum sehingga dapat mengikuti perkembangan zaman.

2) Melaksanakanajaran agama berdasarkan Al-qur’an dan Hadist. 3) Dapat membina dan menjaga kesehatan diri sendiri dan masyarakat.

(40)

5) Sebagai warga negara Thailand, dituntut menjadi seorang muslim yang baik sesuai dcngan kemampuan.

6) Memahami keadaan dan perubahan dalam masyarakat mengeluarkan pendapat untuk membangun masyarakat, bangsa menjadi waraga masyarakat yang baik, memelihara alam sekitar dan kebudayaannya. 7) Anak didik dapat memahami tentang iman, beriman kepada ajaran islam,

mampu membawa misi Islam dalam pclaksanaan kehidupan.

8) Mengetahuai hak dan kewajibannya terhadap Allah SWT. Diri sendiri dan Masyarakat.

9) Mempunyai displin dan kepercayaan diri sesuai dengan ajaran Islam, raj in ikhlas, mempunyai sikap sukarela mendahulukan kepentingan masyarakat dari pada kepentingan sendiri.

10) Mempunyai pemikiran yang rasional dalam melaksanakan kebenaran Islam.

(41)

Namun dari beberapa poin yang terdapat dalam tujuan kurikuler yaitu poin 10, pcnulis merasa bahwa dalam ajaran Islam, kebenaran itu tidak hams selalu didasarkan pada pemikiran yang rasional. Contoh kecil, seperti adanya hari kebangkitan manusia di hari akhir setelah jasad dan tubuh manusia hancur. Hal itu, kalau dilogi dan dipikir secara rasional tidak masuk akal, tetapi sebagai umat Islam yang beriman kepada Allah kita hams mempercayainya. Oleh karena itu, pemikiran yang selalu berdasar pada rasional semata tidaklah tepat karena akal manusia memilki kemampuan yang terbatas.

2. Kurikulum

Konsep kurikulum yang digunakan di sekolah Sieng Prakthip Witthaya di Patani Thailand Selatan, adalah kurikulum yang yang disusun untuk mengembangkan semua potensi perserta didik, sehingga mereka memiliki pengetahuan urnum, serta memiliki keraklerislik dan sifat-sifat yang dibutuhkan baik oleh diri petserta didik maupun masyarakat, agama, bangsa dan negara.

Pada tahun ajaran 2547 B.Menggunakan kurikulum Buranakam. Dengan adanya kurikulum tersebut bertujuan:

a. Ada ilmu pengetahuan atau pemahaman dan mengikuti ajaran agama Islam.

b. Ada ilmu pengetahuan terhadap ilmu sain dan Teknologi.

(42)

d. Ada ilmu pengetahuan dan taktik dalam mata pelajaran umum untuk suatu pihak.

e. Bisa menyelesaikan masalah dalam daerah sendiri.

f. Ada kebahgiaan menjadi seorang kebangsaan Thai (orang Siam), berkorban untuk kepetingan umum, tolong menolong terhadap orang lain dengan adil.

g. Ada pcmikiran yang baru dan ada solusi atau jalan keluar yang baru untuk praktek dalam masyarakat.

h. Ada kejujuran dalam pclaksanaan kcrja dan ada inisiatif dalam keija. i. Ada pcrasaan kasih sayang terhadap kerja dengan sepenuh hati dalam

kcrja dengan orang lain dan ada tehnik dalam pelaksanaan.

j. Monger!i keadaan dan perubahan dalam masyarakat dalam nageri atau

luar ncgcri.

(43)

TABELI

Struktur Kurikulum Tingkat Mutawasithoh

(44)

TABEL IV

Struktur Kurikulum Tingkat Tsanawiyah

MATA PELAJARAN

JAM/ MINGGU/ TAHUN

K.8 K.9 K.10

A. Bidang Keagamaan

Al-Qur'an 2 2 2

Hadis 2 2 2

Fiqh 2 2 2

Mustholah Hadis 1 -

-Bahasa Arab 6 6 6

Sosial 2 3 3

B. Mata Pelajaran Pilihan

Hadis 2 2

-Fiqh 4 4 4

Mustholah 1 ladis 2 2 2

Bahasa Inggris 2 2 2

Sosial 3 3 3

Bahasa Melayu 2 2 2

(45)

3. Jadwal Pembclajaran.

Sekolah Sieng Prakthip Witthaya adalah salah satu lembaga pendidikan Swasta yang berada di N a’kudung Nongcik Patani Thailand Selatan. Lembaga tersebut tercatat scbagai lembaga pendidikan yang setiap tahunnya mendapatkan bantuan dana sebesar 10.500 Baht per-siswa. Kurikulum pendidikan juga mengalami perubahan supaya selaras dengan pendidikan umum. Lembaga pendidikan tersebut pada tahun ajaran 1992, telah mengalami perubahan kurikulum, dari kurikulum tahun ajaran 2523 B./1980M .

Dari bebcrapa materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam sistem klasikal di Sieng Prakthip Witthaya tersebut di atas, maka materi pelajaran dapat dikclompokan menjadi b erik u t:

a. Meteri Al-Qur'an

(46)

yang bertujuan siswa bisa menghafal dan mcmbaca, mcnurut penulis kurang mcncakup kccakapan ilmu al-Qur’an. scpcrti Asbabul-Nuzul, M u'jizal al-Qur'an, Ilmu Munasabah dan scbagainya, sekurang-kurangnya materi seperti diatas itu bisa menambahkan wawasan ilmu tentang al- Qur’an yang lebih memuaskan terhadap siswa.

b. Materi Akhlak

Materi Akhlak ini juga disampaikan di Sieng Prakthip Witthaya, yang pembahasannya menyangkut tentang masalah budi pekerti yang baik sifat terpuji, sifat tercela, adap sopan santun, pergaulan antara sesama dengan bentuk memberikan bimbingan dan tauladan tentang bagaimana berakhlak yang baik. Demikian materi Akhlak dalam pelaksanaannya menurut penulis sudah cukup baik, karena siswa dibimbing dan diberi contoh bagaimana berakhlak mulia.

c. Materi Tauhid

(47)

Menurut penulis materi Tauhid yang diberikan di Sieng Prakthip Witthaya dalam pclaksanaannya sudah cukup cfektif, karcna isi pembahasannya mencakup asas-asas I’tiqad (kepercayaan ) yang sifatnya mendasar bagi seorang muslim.

d. Materi Fiqih (Ibadah dan Syari'ah)

Materi Fiqih yang meliputi pembahasan tcntang masalah Syari'ah dan Ibadah yang diberikan di Sieng Prakthip Witthaya merupakan materi yang utama karena materi khususnya Syari'ah merupakan jalan yang harus dilalui oleh setiap umat Islam untuk menjalankan hukum Islam. Selanjutnya materi pclajaran yang disampaikan kepada siswa dalam meteri pelajaran Fiqih anlara lain mcmbahas tentang Thoharah, Sholat, mengurus Jenazah, zakat, puasa, haji dan umrah, makanan dan penyembelehan. Oleh karena itu harus diberikan pada siswa supaya mereka tidak merasakan bahwa ibadah itu sebagai beban yang harus dikerjakan dan untuk siswa dapat mengamalkan dalam kehidupan sehari- hari, yang selanjutnya dapat mengamalkan ilmunya kepada orang lain, setelah siswa mempelajari materi tersebut.

(48)

Mahdoh tidak bcrikan, Menrut penulis dalam penyajian materi Fiqih hams mencakupi pokok-pokok kosatuan Syari’at Islam yakni “Hablum Minal-Alah " dan “Hablum Minal-Annas isi pembahasannya meliputi ibadah Mahdhoh dan ibadah Ghoirul Mahdhoh.

e. Materi Hadits

Diberikan materi ini bertujuan agar siswa dapat mencontoh perilaku atau akhlak Rasuiullah saw dalam kehidupan sehari-hari, dapat mengetahui sumbcr hukum Islam yang benar, yakin dapat mcmbedakan antara Hadits- hadits itu sendiri. Adapun pembahasannya menyangkut tentang taubat, tawakal, sabar, yakin, taqwa, halal, haram dan lain-lain.

Materi hadis yang dilcrapkan di Sieng Prakthip Witthaya, menurut penulis sudah cukup baik.

f. Materi Bahasa Arab

Bahasa Arab merupakan ilmu yang penting untuk menggali ilmu-ilmu keislaman, oleh karena itu diajar bahasa arab kepada siswa, agar mereka tidak mcrasakan kesulitan apabila membaca dan menulis. Adapun materi yang diberikan di Sieng Prakthip Witthaya adalah meliputi Nahwu, Shorof, Balaghah, Muthala'ah dan sebagainya.

(49)

guru maupun siswa menyadari bahwa bahasa Arab itu penting untuk mengkaji ilmu-ilmu kcislaman.

Sekolah Sieng Prakthip Witthaya menurut penulis telah diakui kredibilitasnya oleh pemerintah, terbukti dengan adanya pemberian subsidi per-siswa 10.500 Baht, serta telah disesuaikan kurikulumnya supaya selaras dengan pendidikan umum. Oleh karena itu menurut hemat penulis, Sekolah Sieng Prakthip Witthaya adalah sekolah yang ideal bagi masyarakat muslim pada khususnya, karena telah memadukan dan menyeimbangkan antara pendidikan agama dengan pendidikan umum, sehingga umat Islam tidak hanya pandai dalam ilmu agama, namun pandai juga dalam ilmu umum dan mampu mengikuti perkembangan zaman.

4. Keberadaan Guru

Keberadaan Guru Di Sekolah Sieng Prakthip Witthaya di lihat dari segi jumlahnya, terdapat jumlah tenaga Guru baik bagian Agama maupun bagian umum (samam) sebanyak 140 orang. Dari jumlah tersebut guru yang mengajar Agama sebanyak 77 orang, dan guru yang mengajar bagian umum sebayak 63 orang.

Guru dan Tenaga Pengajar yang ada dibagi menjadi beberapa kelompok,

(50)

sekolah (guru yang di minta olch sckolah).

c. Guru negeri yang di beri tugas oleh pemerintah untuk membantu dalam proses belajar mengajar. Guru tersebut di gaji sepenuhnya oleh pemerintah, dan mereka hanya mengajar di bidang umum (samam) saja. Guru-guru yang mengajar di bidang agama khusus pada kelas Tsanawiyah rata-rata saijana (SI) dari luar negeri. Guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, tidak terlepas dari kurikulum yang telah di tetapkan sebagai pedoman di sekolah ini, namun para guru boleh mengembangkan metode sesuai dengan kondisi dan kecakapan siswa.

Bila dilinjau dari segi pendidikan, guru agama maupun guru umum, semuanya cukup baik. Namun ada sedikit perbcdaan antara dua edukatif yaitu guru yang mengajar bagian umum berpendidikan paling rendah (S .l) perguruan tinggi dalam negeri yang sesuai dengan pendidikan umum yang ada di sekolah tingkat SMP dan SMA. Sedangkun guru agama yang mengajar di tingkat Ibdaiyah dan Mutawasithah kebanyakan yang lulusan dari tingkat Aliyah dan jaga sudah pengalaman mengajar minimal enam bulan. Adapun pada tingkat Tsanawiyah sebagaimana telah dijelaskan pada tabel di atas

5. Metode Pembelajaran.

(51)

Witthaya dengan tujuan agar terciptanya suasana belajar yang kondusif. Adapun jadwal dan waktu pelaksanaan pcndidikan pengajaran di Sckolah Sicng Prakthip

Witthaya dapat di klasifikasi menjadi dua bagian yaitu:

a. Untuk pelaksanaan pendidikan agama dibagi menjadi dua : V Pagi m ulaidarijam 08:00 sampai dengan jam 12:00 > Siang mulai dari jam 13:00 sampai dengan jam 16:00

b Untuk pelaksanaan pendidikan umum (saman). di bagi menjadi dua, yaitu :

> Pagi di mulai dari jam 08:00 sampai dengan jam 12:00 siang > Siang mulai dari jam 13:00 sampai dengan jam 16:00 sore

Untuk pelajaran kelas Tsanawiyah dipisahkan, karena rata-rata siswa-siswa kelas Tsanawiyah sudah lulus dari pelajaran umum (samam). Adapun kegiatan belajar mengajar pada pagi hari di mulai jam 08:00 sampai dengan jam 12:00 siang, yang di isi materi 4 sampai 5 pelajaran perhari. Dengan ketentuan satu jam pelajaran adalah 45 menit.

Sekolah Sieng Prakthip Witthaya telah memberikan porsi jam pelajaran yang scimbang antara jam pelajaran pendidikan umum dan jam pendidikan agama. Selain itu juga. siswa tetap terfokus pada satu jenis materi pembelajaran, karena siswa yang boleh mengikuti pembelajaran agama adalah siswa yang telah lulus mcnempuh pendidikan umum.

(52)

Murid atau siswa adalah manusia yang akan di arahkan pada cita-cita atau lujuan yang tclah di tclapkan olch lembaga pendidikan, yang di maksudkan adalah tujuan Sekolah Sieng Prakthip Witthaya.

Adapuan persyaratan bagi calon siswa baru yang akan masuk kesekolah Sieng Prakthip Witthaya adalah sebagai b erik u t:

a. Foto copi Ijazah pemyataan lulus dari sekolah dasar (SD), atau sekolah menengah pertama (SMP) atau sural kclcrangan dari sekolah = rangkap 2. b. Foto copi Surat keterangan sebagai warga negara (PKK) = rangkap 2. c. Foto copi kartu tanda penduduk (KTP) orang tua atau penjaminan =

rangkap

d. Foto 4x6 =6 lembar

Dari jumlah siswa tersebut dibagi menjadi dua kelompok:

a. Kelompak siswa yang tinggal di rumah yaitu siswa yang dari sekitar propinsi Patani Sendiri.

b. Kelompak siswa yang tinggal di asrama yang di sediakan oleh sekolah yaitu siswa yang datang dari jauh yaitu luar propinsi Patani dan luar negeri seperti Malaysia, Indonesia dan sebagainya.

7. Metode Pendidikan

(53)

belajar mengajar, mempunyai pcranan yang sangat pcnting di mana metode merupakan sarana untuk mencapai tujuan yang telah diletapkan.

Berkaitan dengan proses belajar mengajar dalam rangka pelaksanaan pendidikan Islam di Sieng Prakthip Witthaya yang digunakan pada tingkat Tsanawiyah, maka metode yang diterapkan antara lain :

a. Metode Ceramah b. Metode 1 lafalan c. Metode Diskusi

d. Metode Pemberian Tugas

Adapun penggunaan masing-masing metode mengajar dalam rangka pelaksanaan pendidikan di Sieng Prakthip Witthaya dapat diuraikan berikut ini :

a. Metode Ceramah

(54)

Sieng Prakthip Witthya menurut pengarnatan penulis metode ini beijalan dengan baik.

b. Metode I Iafalan

Metode ini selalu dipakai di Sieng Prakthip Witthaya, karena metode ini sangat mempengaruhi daya ingatan yang kuat. Metode ini dilaksanakan menjadi 3 (tiga) tingkat yaitu :

1) I Iafalan saja, adalah siswa disuruh menghafal pada apa yang diajarkan tanpa memberi pengertian.

2) Hafalan serta pengertian, pemahaman, adalah siswa disuruh menghafal dan guru memberi penjelasan apa yang dihafalkan.

3) Hafalan, pemahaman serta berfikir adalah siswa disuruh berfikir apa yang telah dihafalkan dan mengkaji lebih dalam.

Metode hafalan ini senanliasa digunakan olch para guru dalam mcngajar materi al-Qur’an, Hadits dan Fiqih mengenai masalah yang penting dalam praktek keagamaan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Menurut penulis tentang metode hafalan yang diterapkan oleh guru di Sieng Prakthip Witthaya sudah cukup efektif, karena ada sifat relavan metode dengan materi yang diajarkan.

c. Metode diskusi

(55)

ditujukan salah seorang di antara siswa menjadi koordinator, kemudian guru memberikan satu permasalahan atau topik untuk didiskusikan bersama. Metode diskusi hanya dipergunakan untuk siswa tingkat Tsanawiyah saja. Menurut penulis metode diskusi yang digunakan oleh guru dalam proses belajar-mengajar di Sieng Prakthip Witthaya sudah cukup baik dan efektif. Namun dalam praktek metode diskusi hanya digunakan pada tingkat Tsanawiyah saja, menurut penulis metode ini bisa diterapkan bagi tingkat Mutawasithoh karena metode ini mempunyai bobot keunggulan tersendiri, misalnya; siswa berani kemukakan pendapat sendiri dan sebagainya.

d. Metode Pemberian Tugas

Metode ini dilaksanakan dengan tujuan mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terdapat pelajaran yang telah disampaikan dan untuk memberi motivasi agar siswa raj in bclajar. Dan pemberian tugas pada siswa ada yang langsung kerjakan di sekolah atau di luar sekolah dan hasilnya di periksa pada pertemuan berikutnya. Conloh pelajaran Insya' (karangan bahasa Arab), Imla', (karangan bahasa melayu) dan sebagainya.

Metode penelitian tugas yang digunakan oleh guru di Sieng Prakthip Witthaya, menurut penulis cukup efektif, supaya membangkitkan perasaan tanggung jawab terhadap pelajaran yang dijalani.

(56)

belajar-mangajar sangat membutuhkan metode yang bersifat relavan, kreasi dan variasi (erhadap matcri yang disampaikan, agar mcncapai tujuan dengan semaksimal mungkin terhadap proses belajar-mengajar

8. Alat / Sarana

Dalam rangka pelaksanaan pendidikan, Seing Prakthip Witthaya juga melibatkan faktor alat sebagai upaya membantu pemahaman siswa. Beberapa alat yang tersedia antara lain :

a. Alat pengajaran di dalam kelas

Yakni alat pengajaran yang dipergunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Alat pengajaran di sini dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu :

1) . Alat pengajaran di dalam kelas yang bersifat material, seperti papan tulis, kapur, buku pengajaran, alat audio visual dan sebagainya.

2) . Alat pengajaran di dalam kelas yang bersifat non material seperti memberi nasehat, peritah buat amal yang sholeh, melatih untuk berbuat kebaikan, membiasakan siswa dengan suatu amalan dan sebagainya.

b. Alat pengajaran di luar kelas

(57)

siswa, guru tidak langsung menghukumnya, namun melihat pada kesalahan yang dipcrbuat oleh siswa yang bcrsangkutan.

Menurut penulis tentang alat yang dipergunakan dalam membantu proses belajar-mengajar di Seing Prakthip Witthaya cukup baik, namun yang menjadi hambatan dalam menggunakan alat, pihak Seing Prakthip belum mencukupi alat yang tersedia untuk guru maupun siswa dalam membantu proses belajar mengajar.

9. Pembiayaan Pendidikan

Biaya pendidikan sekolah Sieng Prakthip Witthaya dalam semester adalah sebagai b erik u t:

> Setiap satu semester para siswa harus membayar uang semesteran sebayak 300 bath atau 60 ribu rupiah.

> Biaya olah raga sebayak 50 Bath ( Rp. 10.000). > luran untuk perpustakaan 50 Bath ( Rp. 10.000).

> luran sosial dalam dalam sutu minggu 10 Bath ( Rp. 2.000 ). > luran kesehatan Sebayak 50 Bath ( Rp. 10.000 ).

V Biaya ujian dalam 1 semester 100 Bath ( Rp. 20.000 )

Semua biaya itu adalah tanggungan orang tua masing-masing siswa, dan apabila ada siswa yang pandai dan mempunyai nilai yang bagus maka siswa tersebut akan di beri beasiswa dari sekolah tersebut.

(58)

C. Faktor Penghambat dalam Pelaksanaan Pendidikan di Sieng Prakthip Witthaya

Pelaksana pendidikan di sekolah Sieng Prakthip Witthaya Patani mengalami beberapa hambatan

1. Adapun faktor pengham bat: a. Faktor Sarana Pendidikan

Untuk mewujudkan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan oleh sekolah, proses pembelajaran yang berlangsung harus ditunjang dengan sarana prasarana yang cukup memadai. Misalnya pembelajaran, ruangan, dan sebagainya. Tapi jumlah sarana yang ada di sekolah Seing Prakthip Witthaya sangat kurang jika dibanding dengan jumlah siswa yang ada. b. Faktor Anak Didik

Anak didik merupakn faktor penting dalam proses pendidikan. Di Seing Prakthip anak didik berasal dari latar belakang ekonomi, pendidikan, kemampuan intelektual yang berbeda-beda. Hal ini, kadang menyulitkan gurub untuk mengaturnya.

c. Faktor Kurikulum

Seing Prakthip mengadopsi total kurikulum Timur Tengah. Sedang perkcmbangan intelektual dan fisik anak didik di Seing Prakthip sangat berbeda dengan anak didik di Timur Tengah.

(59)

Guru masih menekankan pada metode ceramah dan hafalan dengan metode yang kurang bervariasi, cenderung membuat anak didik pasif dan bosan.

2. Solusi yang ditawarkan a. Faktor Sarana

Pihak sckolah dapat meminta bantuan dari para donatur atau kepada pcmcrintah untuk meminta dana unluk melengkapi sarana prasarana. b. Faktor Anak Didik

Guru perlu kesabaran dan meningkatkan berbagai metode pengajaran dan seni pengelolaan kelas. Agar anak didik mudah diatur.

c. Faktor Kurikulum

Kurikulum harus disesuaikan dengan potensi dan jasmani anak didik. Kurikulum juga harus disesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

d. Faktor Metode Pengajaran

(60)

PENUTUP A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tentang sistem pendidikan di sekolah Sieng Prakthip Witthaya di Patani Thailand Selatan. Penulis dapat menyimpulkan sebagai berik u t:

1. Sekolah Sieng Prakthip Witthaya berdiri pada tahun 1496, pada awalnya lembaga ini didirikan olch Tuan Guru Abdul Aziz, merupakan lembaga pendidikan agama Islam perlama yang ada. Pada tahun 1953 berdasarkan alasan faktor ekonomi, pengurus sekolah lersebut mengambil kebijakan untuk menyerahkan lembaga ini ke pihak pemerintah negara Thailand, agar membina dan mengurus lembaga ini seterusnya.

2. Sekolah Sieng Prakthip Witthaya memliki sistem khusus kepada bidang agama dan juga bidang umum, karena lembaga ini dibawah pemerintah negara Thailand. 3. Dalam pelaksanaan sistem pendidikan Sieng Prakthip Witthaya, memiliki sistem

pendidikan terbagi kepada tiga tingkat yaitu Ibtida’iah, Mutawasit dan Tsanawiyah. Metode yang digunakan dalam pendidikan adalah metode talaah, ceramah, diskusi percobaan, dan cerita. Pendidikan yang dilaksanakan oleh sekolah Sieng Prakthip Witthaya adalah tujuan untuk membina umat baik dalam konteks nasional dan institusional.

4. Dalam pelaksanaan sistem pendidikan di sekolah Sieng Prakthip Withaya, memiliki dua faktor yaitu faktor penunjang dan penghambat. Faktor penunjang

(61)

sekolah, dan ruangan pustaka. Adapun faktor penghambat dalam pelaksanaan pendidikan yaitu, faktor kurikulum masih kurang singkron dengan anak didik,. karena siswa yang berada di sekolah Sieng Prakthip Witthaya dari tingkat dan dasar pendidikan yang berbeda.

5. Keberhasilan dalam pelaksanaan sistem pendidikan di sekolah Sieng Prakthip Witthaya dengan meningkat kualitas dan taraf kehidupan masyarakat dengan mengandung nilai keagamaan dan pendidikan diploma untuk menampung pelajar yang tidak mampu untuk melajutkan sekolah di luar negeri atau di perguruan tinggi.

B. Samn-saran

Selanjutnya dari hasil kenyataan tersebut dapat diketahui implikasi pe.ielitian sebagai b erik u t:

1. Kegiatan belajar mengajar seharusnya lebih komunikatif, efektif dan efisien supaya tujuan dari sekolah dapat tercapai.

2. Pengunaan kurikulum harus lebih terarah sesuai dengan sitem pendidikan yang telah berlaku di negara-negara maju dan berkembang, dan perlu ada perubahan- perubahan yang mampu meningkatkan keefektifan dan keefesienan terhadap kurikulum yang ada.

C.

Pcnutup

Dengan mengucap syakur “AL-Hamdulillah” penulis panjatkan kehaderat Allah swt, karana berkat rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, Walaupun sederhana sesuai dengan kemampuan yang penulis miliki,

(62)

tulisan mampu metedelogi. Namum Demikian penulis khususnya, almamater dan masyarakat pada umumnya. Dan semuanya pihak yang memberi bantuan baik sccara langsung maupaun tidak langsung dalam menyelsaikan skripsi ini. Dan bayak terima kasih, semoga amal baik mendapatkan imbalan dari Allah SWT, Amin.

Wassalam

penulis

Gambar

TABEL IVStruktur Kurikulum Tingkat Tsanawiyah
TABEL IISTRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH SIENG PERAKTHI WITTAYA
TABEL IIIJadwal Pelajaran Seing Prakthip Witthaya tingkat Tsanawiyah
TABELTVJUMLAH SISWA DI SEKOLAH
+2

Referensi

Dokumen terkait

Luas serangan kedua jenis hama pada tegakan damar menunjukan bahwa luas serangan sangat berat pada tegakan damar disebabkan oleh Valanga nigricormis yaitu pada tingkat

Populasi merupakan sekelompok orang,kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Populasi dari penelitian ini adalah para Auditor yang bekerja di

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia – nya, serta sholawat dan salam tak lupa penulis sampaikan kepada junjungan nabi besar Muhammad

Studi berjudul Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah Terhadap Ganti Rugi Kasus Pembakaran Hutan (Studi Putusan Hakim Pengadilan Tinggi Palembang Nomor 51/PDT/2016/PT.PLG) Kebakaran

SEHUBUNGAN DENGAN TELAH DILAKSANAKANNYA TEST PERFORMANCE REKRUTMEN BANK NTB SYARIAH, BERSAMA INI DISAMPAIKAN PELAMAR YANG TELAH DINYATAKAN LULUS/LANJUT TAHAP SELANJUTNYA

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori

Pada peristiwa tersebut terlihat Mariah mendapatkan diskriminasi berbentuk beban ganda dan diposisikan sebagai objek tidak bisa menampilkan dirinya sendiri dalam

Laporan akhir ini membahas tentang penyetelan rele diferensial tipe MBCH12 sebagai pengaman transformator daya 60 MVA di Gardu Induk Simpang Tiga, Penelitian dilakukan