LAPORAN PENGEMBANGAN USAHA
KANTIN “KANTINKU”
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh: Monica Ira Hendra P
NIM: 082214088
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
i
LAPORAN PENGEMBANGAN USAHA
KANTIN “KANTINKU”
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh: Monica Ira Hendra P
NIM: 082214088
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iii
Laporan Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada:
Ayahku Cahyo Sindoro
v
Motto:
“Only God Knows Why”
“Kasihilah Tuhan Allahmu dengan
segenap hatimu dan dengan
segenap j iwamu dan dengan
segenap akal budimu”
(Matius 23:37)
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
Laporan Pengembangan Usaha ini. Penulis tugas akhir ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Manajemen,
Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Dalam penyelesaian tugas akhir ini peneliti banyak dibantu oleh berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ, selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma,
2. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si. , selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma,
3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si. , selaku Ketua Program Studi Manajemen,
Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma,
4. Bapak John Philio Simandjuntak, S.E., M.M, selaku pembimbing Tugas Akhir
Pengembangan Usaha yang telah berbaik hati meluangkan waktu untuk
membantu menyelesaikan dan menemukan berbagai solusi dalam pembuatan
Tugas Akhir ini.
5. Ibu Dra. Diah Utari BR., M.Si, selaku dosen pembimbing akademik penulis.
6. Semua dosen Program Studi Manajemen yang telah membantu penulisan tugas
akhir ini.
7. Semua karyawan administratif Fakultas Ekonomi yang telah memberikan
kemudahan dalam penyelesaian tugas akhir ini.
8. Yesus Kristus yang telah memberikan berkat kemudahan dan kelancaran dalam
penyusunan tugas akhir ini.
9. Ayahku Cahyo Sindoro dan ibuku Lusia R yang telah mendoakan dan membiayai
demi kelancaran dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
10. Semua kawan-kawan, Hanes, Tarjo, Rika, Baskoro, Rio, Yosha, yang telah
membantu penulis pada masa implementasi rencana pengembangan usaha.
Terima kasih atas bantuan kalian semua, maju terus buat komunitas underground
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ... vi
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ... viii
HALAMAN DAFTAR ISI ... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR... xiv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xv
HALAMAN RINGKASAN EKSEKUTIF ... xvi
HALAMAN EXECUTIVE SUMMARY ... xvii
BAB I PENDAHULUAN……… 1
1. Sekilas Tentang Kantin Sekolah ………..……….. 1
2. Latar Belakang Pengembangan Usaha……… 3
BAB II RENCANA USAHA (BUSINESS PLAN)………..………… 5
1. Deskripsi Usaha Kantin Sekolah………..……….. 5
1.1. Pendirian Usaha………..……….. 5
1.7. Keunikan Usaha Dibanding Usaha Lain Sejenis…………..……… 7
2. Analisis Pasar………..……… 7
2.1. Analisis Kondisi Pasar………..……… 7
2.2. Analisis Pola Perilaku Pasar Sasaran………..……. 9
3. Analisis Industri dan Persaingan………..…….. 10
3.1. Persaingan Usaha………..……… 10
3.2. Posisi Usaha………..……… 11
4. Rencana Program Pemasaran………..……… 12
4.1. Kondisi Aktual Program Pemasaran………..……... 12
4.2. Rencana Program Pemasaran Bulan Februari 2013 – Mei 2013..… 14
5. Rencana Program Operasi………..…. 14
xi
6. Rencana Program Sumber Daya Manusia……… 19
6.1. Kondisi Aktual Program Sumber Daya Manusia………... 19
6.2. Rencana Program Sumber Daya Manusia Bulan Februari 2013 – Mei 2013……… 20
7. Rencana Program Keuangan………..……… 20
BAB III RENCANA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN 27 BAB IV PROSES DAN HASIL PENGEMBANGAN USAHA………….. 30
1. Kondisi Aktual Indikator Utama Pengembangan Usaha……….. 30
1.1. Kondisi Aktual Pasar Usaha Kantin Sekolah……….... 30
1.2. Pola Perilaku Pasar Sasaran……… 31
1.3. Kondisi Aktual Industri dan Persaingan………. 33
1.4. Produk yang Ditawarkan……… 34
1.5. Proses Produksi……….. 34
1.6. Proses Penjualan………. 36
1.7. Keterampilan Sumber Daya Manusia yang Diperlukan…………. 36
1.8. Total Penjualan, Biaya, dan Laba Selama Masa Pengembangan Usaha……….. 37
2. Analisis Perkembangan Kinerja Keuangan Aktual Selama Masa Pengembangan Usaha………... 37
2.1. Perkembangan Kinerja Pendapatan dan Pengeluaran………. 37
3. Proses dan Hasil Aktual Implementasi Pengembangan Usaha………. 39
3.1. Proses……….. 39
3.2. Hasil ……… 40
BAB V EVALUASI DAN REFLEKSI PENGEMBANGAN USAHA…… 42
1. Evaluasi Indikator Utama Pengembangan Usaha………. 42
1.1. Kondisi Pasar Usaha Kantin Sekolah……… 42
1.2. Pola Perilaku Pasar Sasaran……… 42
1.3. Kondisi Aktual Industri dan Persaingan………. 43
1.4. Produk yang Ditawarkan……… 43
1.5. Proses Produksi……….. 43
1.6. Keterampilan Sumber Daya Manusia yang Diperlukan………… 44
2. Evaluasi Kinerja Keuangan………. 44
2.1. Evaluasi Kinerja Keuangan Berdasarkan Pendapatan dan Pengeluaran Usaha………. 44
3. Evaluasi Implementasi Program Pengembangan Usaha……….. 45
3.1. Program Pemasaran……… 45
3.2. Program Operasi………. 46
3.3. Program Sumber Daya Manusia……… 46
3.4. Program Keuangan……… 46
4.1. Hambatan yang Terjadi Selama Masa Pengembangan Usaha…… 47
4.2. Cara Mengatasi Hambatan-Hambatan……… 47
5. Refleksi………. 48
5.1. Suka Duka yang Dialami Pada Masa Pengembangan Usaha……. 48
5.2. Manfaat yang Dirasakan Setelah Mengalami Proses PengembanganUsaha……….. 48
5.3. Makna yang Dapat Dipetik Selama Masa Pengembangan Usaha Bagi Pengembangan Diri……… 49
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN………. 50
1. Kesimpulan……….. 50
2. Saran……… 50
DAFTAR PUSTAKA ………... 52
xiii
Halaman
Tabel II.1. Rincian Biaya-Biaya yang Dibutuhkan ... 22
Tabel II.2. Biaya Operasional ... 23
Tabel II.3 Metode Depresiasi Garis Lurus……… 24
Tabel II.4 Perkiraan laba rugi perbulan……… 25
Tabel III.1. Rencana Implementasi Program Pengembangan Usaha Kantin Sekolah… ... 28
Tabel IV.1. Pendapatan Kotor yang Diterima Setelah Program Berjalan ... 38
Tabel IV.2. Biaya operasional setelah Program Berjalan ... 38
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xv
Halaman
Kantin “Kantinku”
Monica Ira Hendra P
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Ringkasan Esekutif
“Kantinku” adalah sebuah bisnis retail makanan yang berlokasi di SMP 2
Kalasan. Bisnis ini dijalankan dengan tujuan mendapatkan laba sebesar Rp.
1.053.092,00/bulan.
Terdapat 4 program untuk mencapai tujuan pengembangan usaha yaitu program
operasi, program sumberdaya manusia, program keuangan, dan program pemasaran.
Masa implementasi program adalah bulan Februari 2013 sampai bulan Mei 2013.
Setiap unit bisnis harus memberikan kesejahteraan bagi pemilik usaha, pemilik
“Kantinku” mendapatkan laba dari bisnis ini sebesar Rp. 1577.415,00/ bulan. Hasil ini
lebih besar dari laba yang direncanakan yaitu sebesar Rp. 1.053.092/ bulan.
Disimpulkan bahwa bisnis kantin ini, memiliki peluang bisnis yang bagus dan layak
dijalankan serta dikembangkan lebih lanjut.
xvii
Monica Ira Hendra P
Sanata Dharma University
Yogyakarta
Summary Esekutif
"Kantinku" is a food retail business located in SMP 2 Kalasan. The objective
of this business program is to make a profit of Rp. 1.577.415,00/month.
There are 4 programs arranged to pursue the business objective. They are
operation, human resource, financial, and marketing programs. Those programs were
implemented during February 2013 until May 2013. All business unit should provide
profits for the owner of the business.The owner of "Kantinku" get Rp. 1.577.415,00/
month as profits. The result is larger than the amount of Rp. 1,053,092 / month as
planned. The conclusion is that business is a promising business to continue in the
BAB I
PENDAHULUAN
Usaha yang akan penulis kembangkan merupakan usaha berskala kecil yang
beroperasi di bidang penjualan kembali produk makanan maupun kuliner. Penulis
juga ingin mendalami dunia usaha yang terbuka lebar serta keinginan untuk
memberikan manfaat yang lebih besar bagi para pengusaha maka dengan segenap
pengetahuan dan berbagai hasil survei serta konsultasi, penulis menyusun laporan
pengembangan usaha kantin sekolah.
Usaha kantin ini dipilih atas beberapa alasan diantaranya, karena adanya peluang,
kebutuhan skill yang tidak begitu tinggi, biaya investasi yang relatif rendah serta telah
tersedianya sarana dan prasarana utama, dan pangsa pasar yang sudah jelas ada,
tinggal menerapkan strategi yang telah saya peroleh dibangku kuliah. Dan usaha
kantin ini bisa dibilang usaha cafeteria karena produk yang dijual merupakan
makanan, minuman dan snack.
1. Sekilas Tentang Kantin Sekolah
Kantin (dari bahasa Belanda: kantine) adalah sebuah ruangan dalam
sebuah gedung umum yang dapat digunakan pengunjungnya untuk makan,
baik makanan yang dibawa sendiri maupun yang dibeli di sana. Layanan
kantin atau kafetaria merupakan salah satu bentuk layanan khusus di sekolah
yang berusaha menyediakan makanan dan minuman yang dibutuhkan siswa
atau personil sekolah. Good (1959) dalam bukunya Dictionary of Education
mengatakan bahwa: “cafetaria a room or building in which public school
pupuils or college student select prepared food and serve themselves”. Kantin
perguruan tinggi, jenis-jenis makanan yang disediakan pun minimal harus
memenuhi 4 sehat 5 sempurna yang dilayani oleh petugas kantin.
William H. Roe (1961) dalam bukunya School Business Management
menyebutkan beberapa tujuan yang dapat dicapai melalui penyediaan layanan
kantin di sekolah:
a. memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar memilih
makanan yang baik atau sehat;
b. memberikan bantuan dalam mengajarkan ilmu gizi secara nyata;
c. menganjurkan kebersihan dan kesehatan;
d. menekankan kesopanan dalam masyarakat, dalam bekerja, dan
kehidupan bersama;
e. menekankan penggunaan tata krama yang benar dan sesuai dengan
yang berlaku di masyarakat;
f. memberikan gambaran tentang manajemen yang praktis dan baik;
g. menunjukan adanya koordinasi antara bidang pertanian dengan bidang
industri;
h. menghindari terbelinya makanan yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan kebersihannya dan kesehatannya.
Terkait dengan bentuk pelayanan kantin sekolah, terdapat 3 (tiga) alternatif
bentuk layanan, yaitu:
a. Self service system. Sistem pelayanan dimana pembeli melayani
dirinya sendiri makanan yang diingini;
b. Wait service system. Sistem pelayanan dimana pembeli menunggu
c. Tray service system. Sistem pelayanan dimana pembeli dilayani
petugas kantin, dan penyajian makanannya dengan menggunakan baki
atau nampan.
Dengan dimikian, keberadaan kantin di sekolah, tidak hanya sekedar untuk
memenuhi kebutuhan makan dan minum siswa semata, namun juga dapat
dijadikan sebagai wahana untuk mendidik siswa tentang kesehatan,
kebersihan, kejujuran, saling menghargai, disiplin dan nilai-nilai lainnya. Di
sinilah letak arti penting manajemen kantin sekolah sebagai salah satu
substansi manajemen sekolah.
2. Latar Belakang Pengembangan Usaha
Pemilihan bentuk usaha kantin sekolah SMP N 2 kalasan, dilatar belakangi
oleh:
a. Sebelum usaha kantin penulis memiliki beberapa pilihan usaha diantaranya
adalah usaha penjualan beras dengan sistem jemput bola tetapi penulis
paham akan besarnya investasi awal, penumpukan stock gudang yang
mengakibatkan beras menjadi bau dan resiko kegagalan karena adanya
usaha yang sama dan telah lama berdiri. Selain usaha penjualan beras
penulis juga mempunyai ide untuk membuka warung sembako, hal ini juga
tidak terealisasikan karena penulis kesulitan mendapatkan ruko untuk
membuka usaha tersebut. Usaha kantin merupakan pilihan usaha penulis
karena adanya tawaran dari beberapa pihak dan akhirnya penulis membuka
usaha kantin di SMP N 2, Kalasan, Yogyakarta.
b. Usaha kantin sekolah yang bergelut dalam bidang penjualan makanan,
dalam usaha kantin tersebut tergolong mudah, karena sudah memiliki
pangsa pasar yang jelas.
c. Usaha kantin sekolah tidak membutuhkan modal yang tidak terlalu besar.
Sehingga dalam penyediaan barang dan jasa serta biaya operasional tidak
terlalu besar.
d. Media pembelajaran yang bertanggung jawab bagi penulis dalam
memasuki dunia bisnis.
BAB II
RENCANA USAHA (BUSINESS PLAN)
1. Deskripsi Usaha Kantin Sekolah
1.1Pendirian Usaha
Usaha yang akan penulis jalankan akan dimulai dari 25 Februari 2012.
Diharapkan usaha yang akan penulis dirikan akan mampu menghasilkan
laba yang ditargetkan, mampu bertahan, dan berkembang. Dengan
perencanaan yang matang maka akan memperkecil resiko kegagalan
dalam menjalankan bisnis ini.
1.2Tujuan Pendirian Usaha
Setiap pendirian usaha tentu saja memiliki tujuan yang ingin dicapai.
Demikian pula dengan usaha yang akan penulis kembangkan ini. Penulis
bertujuan ingin memiliki usaha sendiri yang dapat menghasilkan
keuntungan kurang lebih sebesar Rp. 9.100.000 dalam sebulan (Laba
kotor). Dengan mematok Rp.3.500/anak sebanyak 100 anak dalam sehari.
Selain itu penulis juga ingin menerapkan ilmu yang telah didapat dari
perkuliahan ke dunia bisnis yang sebenarnya. Penulis berharap dengan
adanya pendirian usaha kantin sekolah ini akan mendapatkan pengalaman
yang berharga menjadi seorang wirausahawan. Tujuan lain dari pendirian
1.3Lokasi Usaha
Usaha yang akan dijalankan terletak di SMP N 2 Kalasan yang
berada di daerah selomartani kalasan, sleman. Alamat Sekolah : Kledokan
Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta
Dengan menyewa satu ruangan kantin di sekolah tersebut . Alamat
Sekolah : Kledokan Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
1.4Modal Usaha
Modal awal yang dikantinku untuk mendirikan usaha ini berkisar pada
angka Rp. 2.500.000,00. Modal awal tersebut belum termasuk peralatan,
sewa tempat dan bahan yang nantinya dipakai dalam proses produksi.
Modal yang diKantinku berasal dari uang tabungan milik pribadi. Untuk
memperkecil pengeluaran biaya maka penulis berusaha memanfaatkan
peralatan/perabotan yang sudah ada di rumah.
1.5Bentuk Kepemilikan
Bentuk kepemilikan usaha kantin sekolah ini merupakan bentuk usaha
perseorangan. Dimana usaha kantin sekolah ini disewa, dikelola, dan
dipimpin oleh 1 orang yang bertanggungjawab penuh terhadap usaha.
Selain itu, tidak terdapat pemisahan modal antara kekayaan pribadi dan
kekayaan usaha
1.6Bagan Organisasi
Usaha yang akan penulis kembangkan masih dalam skala kecil. Usaha
kantin sekolah ini memiliki 1 orang karyawan. Pemilik dari usaha ini
1.7Keunikan Usaha Dibanding Usaha Lain Sejenis
Umumnya kantin sekolah tidak berbeda dengan kantin yang ada di
tempat-tempat umum. Namun kantin yang penulis dirikan berusaha
memberikan pelayanan dan variasi makanan/ minuman yang lebih
dibanding kantin yang lain. Bahkan pemilik kantin memberikan suatu
apresiasi berbentuk voucer makan gratis bagi siswa yang pada hari
tersebut berulang tahun. Hal tersebut bertujuan untuk menarik minat beli
siswa.
2. Analisis Pasar
2.1Analisis Kondisi Pasar
2.1.1 Konsumen Aktual
Usaha kantin ini merupakan usaha yang baru berdiri, namun
usaha ini telah memiliki pasar (konsumen) aktual. Konsumen
aktual dari usaha ini adalah para siswa/siswi maupun guru SMPN
2 Kalasan.
2.1.2 Konsumen Pontensial
Konsumen potensial merupakan orang-orang yang
membutuhkan dan memiliki kemampuan untuk membeli produk
yang dijual di kantin, namun belum melakukan pembelian pada
usaha. Konsumen potensial dapat menjadi konsumen yang
baik. Adapun konsumen potensial tersebut adalah seluruh orang
yang berada dalam lingkungan SMP N 2 Kalasan.
2.1.3 Pasar Sasaran
Dalam mendirikan suatu usaha memiliki pasar sasaran untuk
menjadi konsumen bagi barang maupun jasa yang dihasilkannya.
Demikian juga dengan usaha kantin ini, yang mana menetapkan
pasar sasarannya adalah bagian dari pasar aktual atau para
konsumen yang berada di lingkungan SMP N 2 Kalasan. Namun
penulis lebih memfokuskan pasar sasarannya yaitu pada
siswa/siswi SMP N 2 Kalasan. Hal ini dilakukan karena pada
pasar sasaran tersebut penjualan akan lebih mudah dilakukan,
karena konsumennya jelas.
2.1.4 Prospek Pasar
Usaha kantin sekolah memang usaha yang dikatakan memiliki
pasar yang jelas. Hal tersebut didukung dengan adanya kantin di
tiap-tiap sekolah. Namun bedanya adalah bagaimana pengusaha
mengembangkan usaha dan menyediaan kantin tersebut sesuai
dengan minat beli siswa/siswi. Bahkan pengusaha tanpa
melakukan kegiatan promosi, pembeli potensial sudah berada di
lingkungan tersebut. Hanya saja bagaimana cara pengusaha akan
2.1.5 Proyeksi Pengembangan Usaha
Usaha ini diorientasikan sebagai usaha kecil menurut banyak
pakar ekonomi namun usaha tersebut dipandang sebagai tulang
punggung dalam salah satu pemulihan ekonomi Indonesia. Untuk
itu pengembangan kantin akan dibagi dalam 2 tahap, yaitu: tahap
industri kecil awal, dan tahap industri kecil. Pada tulisan ini,
penulis tidak sampai pada tahap industri menengah karena tidak
sesuai dengan jenis usaha dan tempat usaha.
2.1.6 Pesaing di Usaha kantin ini
Usaha ini berada diruang lingkup sekolahan SMP N 2 Kalasan
yang telah lama berdiri. Dengan lama berdirinya sekolahan
tersebut dipastikan juga sudah ada kantin didalamnya. Sehingga
kantin yang sudah ada tersebut dijadikan sebagai pesaing usaha,
Peneliti melihat ada 4 kantin dalam ruang lingkup SMP N 2
Kalasan dan juga penjual makanan yang berada di luar ruang
lingkup SMP N 2 Kalasan.
2.2Analisis Pola Perilaku Pasar Sasaran
2.2.1 Pola Perilaku Pasar Sasaran
a. Waktu pembelian biasanya dilakukan oleh pasar sasaran pada
saat masuk sekolah, istirahat I dan II,istirahat extra kulikuler,
serta saat pulang sekolah.
b. Pembayaran dapat dilakukan secara langsung saat penulis
2.2.2 Pihak-Pihak yang Terlibat
a. Initiator, pihak-pihak yang berperan sebagai initiator dalam
pembelian oleh pasar sasaran bisa oleh diri sendiri.
b. Influencer, pihak yang memiliki pengaruh besar terhadap
pembelian oleh pasar sasaran adalah penjual.
c. Decider, pihak yang berperan sebagai decider atau pengambil
keputusan pembelian pada usaha kantin sekolah adalah pasar
sasaran itu sendiri.
d. Buyer, pihak yang berperan sebagai buyer atau pembeli pada
usaha kantin sekolah adalah pasar sasaran.
e. User, pihak yang berperan sebagai user atau pengguna pada
usaha kantin sekolah adalah pasar sasaran.
f. Evaluator, pihak-pihak yang berperan sebagai evaluator usaha
kantin sekolah adalah para pengawas sekolah dan pihak
pengelola kantin sekolah.
3. Analisis Industri dan Persaingan
3.1Persaingan Usaha
3.1.1 Pesaing dari Usaha Sejenis
Para pesaing usaha sejenis di sekolah tersebut ada 4 kantin.
Sehingga dalam bisnis tersebut pemilik harus selalu berinovasi
3.1.2 Pesaing dari Usaha Tidak Sejenis
Pesaing dari usaha tidak sejenis bagi usaha kantin tidak pada
sekolah tersebut. Karena usaha ini hanya berada di dalam lingkup
sekolah.
3.2Posisi Usaha
Terdapat 4 kategori dalam strategi pemasaran kompetitif yaitu, market
leader, market challenger, market follower, dan market nicher. Posisi
usaha kantin sekolah ini sendiri dalam strategi pemasaran kompetitif
masuk dalam kategori market follower.
Market follower adalah perusahaan–perusahaan nomor 3 yang selalu
berusaha memperoleh pangsa pasar dan laba yang stabil dengan
mengikuti tawaran produk, harga, saluran distribusi, dan program
pemasaran pesaing. Market follower mempunyai ciri secara terus menerus
mengikuti cara–cara perusahaan-perusahaan market leader dalam
menawarkan produk,menetapkan harga, dan menentukan saluran
distribusi serta belajar dari pengalaman market leader dalam
mengembangkan produk baru serta program pemasarannya.
Dalam bisnis ini tidak terdapat market leader yang dianggap tetap,
karena usaha kantin hanya bertahan beberapa tahun karena bersifat lelang.
Ketika lelang berikutnya perusahaan market leader memenangkan lelang
4. Rencana Program Pemasaran
4.1Kondisi Aktual Program Pemasaran
4.1.1 Produk yang Ditawarkan
Produk yang ditawarkan dalam usaha ini adalah makanan (soto,
mie, bakso es teh, es jeruk, es juice, minuman kemas, snack, roti,
dsb).
4.1.2 Distribusi
a. Lokasi Usaha
Usaha yang akan dijalankan terletak di SMP N 2 Kalasan
yang berada di daerah selomartani kalasan, sleman. Alamat
Sekolah: Kledokan Selomartani, Kalasan, Sleman,
Yogyakarta. Dengan menyewa satu ruangan kantin di sekolah
tersebut . Alamat Sekolah : Kledokan Selomartani, Kalasan,
Sleman, Yogyakarta.
b. Pemasok yang Dikantinku
Usaha kantin sekolah ini hanya beberapa produk berasal dari
pemasok. Namun inti dari usaha ini adalah penjualan produk
hasil olahan sendiri.
c. Cakupan Daerah Penjualan
Dalam memasarkan produk yang dijual di kantin sekolah,
penulis hanya fokus kepada wilayah sekolah SMP N 2
Kalasan. Hal ini akan lebih memudahkan penulis sendiri
4.1.3 Promosi
Penulis sengaja tidak melakukan promosi secara besar-besaran.
Hal ini dilakukan karena pasar sudah jelas sehingga tanpa promosi
usaha sudah dapat berjalan. Penulis hanya melakukan promosi
dengan memberikan gratis es teh jika makan . hal tersebut
dilakukan agar menarik minat para siswa dan juga ketika siswa
ulang tahun.
4.1.4 Penetapan Harga
Penetapan harga makanan disesuaikan dengan harga yang sudah
dibuat oleh kantin-kantin tetangga yang sudah lama berdiri di situ.
Selain itu harga ditentukan sesuai dengan biaya produksi makanan
tersebut.
a. Soto Rp. 2.500
b. Bakso Rp. 2.500
c. Mie goreng Rp. 2.500
d. Mie rebus Rp. 2.500
e. Snack ringan menyesuaikan
f. Es teh Rp. 1.000
g. Es Jeruk Rp. 1.500
4.1.5 Indifferent Business
Pengembangan usaha kantin sekolah ini tidak memiliki pembeda
khusus dalam bisnis/usaha. Usaha kantin sekolah ini yang akan
penulis kembangkan tidak memiliki ciri-ciri khusus yang
membedakan dengan usaha kantin sekolah lainnya.
4.2Rencana Program Pemasaran Bulan Februari 2012 – Mei 2012
Rencana program pemasaran Februari 2012 – Mei 2012 disusun untuk
mendukung pencapaian tujuan pengembangan usaha Februari 2012 – Mei
2012 yaitu promosi. Rencana ini disusun dengan bertujuan utuk
mengenalkan kantin baru yang ada di lingkup sekolah serta menarik minat
beli konsumen.
4.2.1 Promosi
Sama seperti diatas yang sudah dibahas sebelumnya, penulis
sengaja tidak melakukan promosi secara besar-besaran. Hal ini
dilakukan karena pasar sudah jelas sehingga tanpa promosi usaha
sudah dapat berjalan
5. Rencana Program Operasi
Karena usaha ini masih tahap awal maka penulis hanya memakai modal
sebesar Rp. 4.432.800,00. Dalam proses produksinya penulis hanya
memproduksi makanan berat dan makanan ringan. Selain itu hanya
5.1Kondisi Aktual Program Operasi
5.1.1 Peralatan dan Bahan Baku yang Dikantinku:
a. Papan nama
b. Mangkuk
c. Gelas
d. Sendok dan Garpu
e. Nampan
f. Penggorengan
g. Piring
h. Kompor
i. Dan peralatan dapur lainnya
Bahan baku membuat soto mudah didapat.Berikut bahan yang
dipakai untuk pembuatan soto :
a. Beras
b. Ayam
c. Bawang Merah dan Bawang Putih
d. Seledri
e. Daun Bawang
f. Kubis
g. Mie Bihun
5.1.2 Proses Produksi
a. Tahap Persiapan Tempat
Tempat yang dikantinku yaitu berupa ruang kosong
berukuran 4 m x 4 m dengan tinggi 3 m. Pastikan ruangan
tersebut dalam keadaan bersih. Persiapan tempat pada usaha
kantin tersebut tidak terlalu rumit, cukup menyediakan tempat
yg sudah bersih, mencetak papan nama dan menyediakan
beberapa perabotan seperti meja. kursi, kulkas, kompor dsb.
Ruangan tersebut dapat dibuat menjadi empat ruang, yaitu
ruang untuk memasak, makan, menyajiakan makan, tempat
minuman. Tata letak kantin sebagai berikut:
Gambar II.1
Gambar II.2
Tampak Depan Katinku
b. Perawatan Perabotan dan Pemeliharaan Kantin
Perawatan perabotan kantin tidak terlalu rumit. Hanya saja
perlu dilakukan pembersihan yang rutin. Pemeliharaan kantin
sangat sederhana, yaitu menciptakan dan menjaga kondisi
lingkungan tetap bersih dan nyaman. Langkah-langkah
perawatan perabotan meliputi membersihkan meja kursi dan
peralatan memasak, mencuci dengan bersih peralatan makan,
sedangkan pemeliharaan kantin dapat dilakukan dengan cara
menyapu, mengepel, serta menyediakan tempat sampah
5.1.3 Teknologi dan Keterampilan
Teknologi yang dipakai selama proses produksi masih
memakai cara-cara manual. Hal ini dikarenakan usaha kantin
masih tergolong usaha kecil atau sederhana. Peralatan yang
canggih ini tentu belum dibutuhkan dalam usaha ini, namun
ketrampilan menghitung cepat sangat dibutuhkan pada bisnis ini.
Selama proses produksi penulis hanya memakai peralatan
sederhana sesuai yang dibutuhkan.
Keterampilan tenaga kerja yaitu kepandaian dalam hal
memasak karena ketrampilan tersebut sangat dibutuhkan dan
sangat berpengaruh dalam proses produksi. Karena penulis masih
awam akan pengetahuan tentang usaha kantin sekolah. Agar rencana berjalan baik maka penulis harus belajar mengenai jenis
usaha tersebut. Agar dapat memiliki bekal pengetahuan yang cukup maka penulis mencari informasi melalui internet,
wawancara kepada orang yang berpengalaman pada bisnis kantin.
5.2Rencana Program Operasi Bulan Februari 2012 – Mei 2012
Rencana program operasi Februari 2012 – Mei 2012 disusun untuk
mendukung pencapaian tujuan pengembangan usaha Februari 2012 – Mei
2012. Rencana ini disusun dengan mempertimbangkan ketidaksesuaian
antara kondisi aktual dan kondisi idealnya program operasi serta kondisi
pelaksanaan perencanaan dan implementasi dilakukan setelah ijin kontrak
usaha diperoleh dari pihak sekolah.
6. Rencana Program Sumber Daya Manusia
6.1Kondisi Aktual Program Sumber Daya Manusia
Usaha yang akan dijalankan ini masih dalam tahap awal dan berskala
kecil maka tidak perlu membutuhkan banyak karyawan. Pemilik hanya
meembutuhkan 1 orang karyawan saja untuk memperlancar usaha tesebut.
Hal ini dikarekan penulis ingin mengurangi biaya operasional. Jika
memerlukan bantuan orang lain maka penulis akan meminta bantuan
kepada orangtua penulis. Selain menjalankan bisnis kantin penulis juga
harus membagi waktu untuk kuliah.
6.1.1. Keterampilan Sumber Daya Manusia
Pengetahuan akan memasak sangatlah diperlukan. Karena penulis
masih awam akan pengetahuan memasak. Agar rencana berjalan baik
maka penulis harus belajar mengenai hal ini. Penulis harus dapat
memiliki bekal pengetahuan yang cukup maka penulis mencari
informasi melalui internet, wawancara kepada orang yang
berpengalaman usaha, dan observasi ke kantin sekolah. Keterampilan
yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha ini cukup banyak. Seperti
harus bisa membuat dan menyajikan makanan dan minuman. mampu
6.2Rencana Program Sumber Daya Manusia Februari 2012 – Mei 2012
Pada usaha yang akan penulis kembangkan terutama pada aspek sumber
daya manusianya sebenarnya untuk saat ini belum terlalu dibutuhkan
penambahan jumlah karyawan. Namun untuk rencana jangka panjang
penambahan jumlah karyawan sangat diperlukan untuk kelancaran usaha
kantin tersebut. Sumber daya manusia yang dimiliki saat ini menurut
penulis belum begitu terampil dalam bidang tersebut. Sehingga dalam
produksi penulis harus selalu mengawasi dan memantau jalannya proses
produksi hingga proses penyajian kepada konsumen. Upah yang diberikan
oleh penulis kepada karyawan masih dibawah UMR di propinsi DIY,
karena usaha tersebut masih tergolong usaha kecil. Penulis berusaha
semaksimal mungkin untuk dapat menjalankan usaha ini seorang diri saja.
Jika membutuhkan bantuan penulis akan meminta kepada orangtua.
Sedangkan pengetahuan teknis dalam produksi, penulis dapatkan dari
internet dan wawancara kepada orang yang sudah berpengalaman di
bidang ini.
7. Rencana Program Keuangan
Penyusunan rencana program keuangan perlu direncanakan dalam setiap
usaha. Dengan rencana program keuangan maka biaya-biaya yang
dikeluarkan dalam pengembangan usaha dapat dialokasikan dengan tepat,
dikontrol dan tahu jumlah biaya yang harus dikeluarkan. Dana pengembangan
keuangan, akan ditunjukkan posisi keuangan aktual dan rencana program
Tabel II.1
Rincian Biaya-Biaya yang Dibutuhkan
No Kebutuhan Inventaris Harga satuan Kuantitas Jumlah
Setelah mengetahui besaran biaya investasi kantin, kami kemudian menghitung
seberapa besar biaya operasional bulanannya seperti terlihat pada Tabel II.2.
Tabel II.2. Biaya Operasional
No Keterangan Jumlah
1 Gaji pribadi Rp.750.000 2 Gaji Pegawai = 1 orang x @Rp. 500.000 Rp.500.000 3 Tangki gas elpiji = 6 x @Rp. 16.000 Rp.96.000 4 Galon= 20 Buah x @ Rp. 14.000 Rp.280.000 5 Bahan baku 26 hari x 150.000 Rp.3.900.000 6 Kantong Plastik Rp.34.000 7 Kecap dan saos Rp.50.000 8 Snack siap jual = 4 minggu x @Rp 500.000 Rp.2.000.000 9 ballpoint = 4 Buah x @Rp. 1500 Rp.6.000
10 Buku tulis Rp.2.000
11 Tisue roll Rp.56.000
12 Pipet Rp.12.000
Total biaya operasional perbulan Rp. 7.686.000
Aktiva-aktiva tetap yang ada pada Kantin “Kantinku” kemudian dikelompokkan
sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan PMK-96/PMK.03/2009 dan
berdasarkan observasi kami di lapangan bahwa semua aktiva tetap tersebut
memiliki nilai residu rata-rata sebesar 50% dari nilai aktivanya seperti terlihat
Tabel II.3
DEPRESIASI METODE GARIS LURUS
Setelah menghitung semua nilai residu dari aktiva tetap tersebut, kami kemudian
menghitung penyusutannya menggunakan metode garis lurus untuk setiap kelompok aktiva per tahunnya.
Setelah diketahui nilai penyusutan per tahunnya, maka kami dapat mulai
menghitung anggaran modal dari Kantin “Kantinku” ini. Adapun asumsi-asumsi
yang kami Gunakan ketika menghitung anggaran modal tersebut antara lain:
Tabel II.4.
Perkiraan laba rugi perbulan
Pendapatan:
Penjualan Rp. 3.500 x 100 siswa/hari = Rp. 350.000
Jumlah Pendapatan Perbulan Penjualan perhari x 26 hari Rp. 9.100.000
Beban Usaha:
Beban Operasional Rp. 7.686.000 Beban Depresiasi perbulan Rp. 360.908
Total Beban Rp. 8046908
Laba Rp. 1.053.092
Berdasrkan tabel di atas di temukan bahwa laba per bulan didapat sekitar Rp.
1.053.092/ bulan
Rencana program keuangan yang disusun akan mendukung program
pengembangan usaha Kantinku pada bulan Februari 2013 – Mei 2013 dalam
mencapai tujuan. Rencana keuangan ini juga mempertimbangkan faktor eksternal
dan internalpada usaha ini. Sedangkan target perolehan keuntungan bersih yang
ingin diperoleh dalam usaha ini adalah adanya peningkatan penjualan dari Rp.
1.053.092/ bulan menjadi lebih besar daripada sebelumnya.
Untuk memenuhi pendanaan yang dibutuhkan dalam pengembangan usaha
Kantinku, perlu juga direncanakan sumber pendanaan tersebut. Seperti telah
aspek keuangan, dalam pengembangan usaha ini pemenuhan kebutuhan
pembiayaan berasal dari uang tabungan pribadi penulis sendiri. Dari dana
tersebut akan dialokasikan untuk pembelian varian makanan agar terciptanya
27
BAB III
RENCANA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA
Untuk mendukung terlaksananya berbagai rencana program yang telah
ditetapkan, maka diperlukan dalam pengembangan usaha kantin adalah tahap
implementasi program. Sebelum implementasi program tentunya harus lebih
dahulu dibuat rencana implementasi program pengembangan usaha. Dengan
rencana implementasi program pengembangan usaha, akan menjadikan
pelaksanaan setiap program menjadi teratur baik dari segi waktu maupun biaya.
Yang terpenting dengan adanya rencana implementasi program pengembangan
usaha, pencapaian tujuan suatu program akan dapat dengan mudah diukur
keberhasilannya, karena dengan rencana implementasi program pengembangan
usaha indikator-indikator pencapaian tujuan program tergambarkan dengan jelas.
Mengenai gambaran rencana implementasi program pengembangan usaha dapat
Tabel III.1
Rencana Implementasi Program Pengembangan Usaha kantin sekolah
No. Nama
Program Rincian Program Tujuan Program
Waktu
Agar tercipta kenyamanan
pelanggan Februari 2013 Rp 20.000
Ruangan menjadi bersih dan steril
1.2. Mencari variasi
makanan Mendapat variasi makanan Februari 2013 Rp 200.000,00
Kantin dan produk siap dijual
1.3. menyusun layout
kantin Agar kantin tersusun rapi. Februari 2013 Rp 30.000
Layout kantin yang tertata dan nyaman
2. Rencana Program SDM
2.1 Memberikan
pelatihan/keterampila
n Membantu proses produksi. Februari 2013 Rp 10.000
Mempercapat proses
3.1. Alokasi dana kepada tiap program
pengembangan sesuai kebutuhan
Kebutuhan akan biaya terpenuhi. Februari 2013 Rp 5000 Keuangan dapt dilihat
4.
Rencana Program Pemasaran
4.1. Memberikan
pelayanan terbaik Agar konsumen manjadi banyak Februari 2013 Rp. 10.000
Loyalitas pelanggan akan meningkat
4.1. Program promosi
Dari tabel di atas terdapat 4 program rencana implementasi yaitu program operasi,
program sumber daya manusia, program keuangan, dan program pemasaran. Pada program
operasi adalah bagian program yang paling banyak memiliki rincian program dan memerlukan
biaya paling tinggi. Hal ini dikarenakan usaha kantin ini masih dilakukan sendiri dan masih
dalam tahap awal pengembangan usaha. Pada program sumber daya manusia, penulis
memberikan pelatihan maupun ketrampilan khusus dalam hal pengolahan dan pelayanan
terhadap konsumen. Untuk itu program sumber daya manusia memiliki tujuan mendapat laba
yang meningkat.
Penulis mendapat informasi dan pengetahuan tentang kantin sekolah dari internet,
observasi ke tempat pengusaha kantin sebelumnya, dan wawancara kepada pengusaha kantin.
Rencana program keuangan tidak mempunyai rincian program yang banyak. Penulis sudah dapat
menyediakan modal sendiri. Modal tersebut berasal dari tabungan pribadi penulis. Kemudian
yang terakhir adalah program pemasaran. Penulis juga berharap usaha yang dijalankan mampu
menghasilkan keuntungan sesuai rencana yaitu mendapat laba bersih paling tidak sebesar 80%
dari total laba bersih yang diperkirakan.
30
BAB IV
PROSES DAN HASIL PENGEMBANGAN USAHA
1. Kondisi Aktual Indikator Utama Pengembangan Usaha
Setelah melakukan implementasi pengembangan usaha kantin
sekolah, maka dapat diketahui kondisi aktual berbagai indikator yang
utama dalam pengembangan usaha. Indikator yang utama dalam
pengembangan ini adalah sebagai berikut:
1.1. Kondisi Aktual Pasar Usaha Kantinku
1.1.1. Pasar Aktual
Selama masa pengembangan usaha kantin sekolah
memiliki pasar (konsumen) aktual yang berasal dari
wilayah Kalasan dan sekitarnya. Konsumen aktual dari
usaha ini adalah para warga yang belajar/bekerja di SMP N
2 Kalasan.
1.1.2. Pasar Potensial
Konsumen atau pasar potensial merupakan
orang-orang yang membutuhkan dan memiliki kemampuan untuk
membeli produk dari usaha kantin sekolah, namun belum
melakukan pembelian pada usaha. Konsumen potensial
dapat menjadi konsumen yang benar-benar melakukan
Adapun konsumen potensial tersebut adalah siswa/siswi,
beserta staff dan guru SMP N 2 Kalasan.
1.1.3. Pasar Sasaran
Dalam mendirikan suatu usaha memiliki pasar
sasaran untuk menjadi konsumen bagi barang maupun jasa
yang dihasilkannya. Demikian juga dengan usaha kantin
sekolah ini, yang mana menetapkan pasar sasarannya
adalah bagian dari pasar aktual. Namun penulis lebih
memfokuskan pasar sasarannya yaitu pada tingkat
siswa/siswi SMP N 2 Kalasan. Hal ini dilakukan karena
pada pasar sasaran tersebut penjualan akan lebih mudah
karena dapat membeli produk yang dihasilkan dalam
jumlah tertentu.
1.2. Pola Perilaku Pasar Sasaran
Setelah mengetahui pasar sasaran usaha kantin sekolah,
selama masa pengembangan usaha penulis menguraikan mengenai
pola perilaku dari pasar sasaran tersebut adalah siswa/siswi SMP
N 2 Kalasan.
1.2.1. Pola Perilaku
a. Berikut ini adalah pola perilaku pasar sasaran usaha
sasaran pada saat masuk sekolah, istirahat I dan II,
serta saat pulang sekolah.
b. Pembayaran dapat dilakukan secara langsung saat
penulis menjual produk kepada konsumen akhir.
1.2.2. Pihak yang Terlibat
a. Initiator, pihak-pihak yang berperan sebagai initiator
dalam pembelian oleh pasar sasaran bisa oleh diri
sendiri, yaitu penulis itu sendiri selaku pemilik dari
usaha ini, serta
b. Influencer, pihak yang memiliki pengaruh besar
terhadap pembelian oleh pasar sasaran adalah Ibu Lusia
selaku orang tua penulis.
c. Decider, pihak yang berperan sebagai decider atau
pengambil keputusan pembelian pada usaha kantin
sekolah adalah warga SMPN 2 kalasan.
d. Buyer, pihak yang berperan sebagai buyer atau pembeli
pada usaha kantin sekolah adalah warga SMPN 2
kalasan.
e. User, pihak yang berperan sebagai user atau pengguna
pada usaha kantin sekolah adalah warga SMPN 2
f. Evaluator, pihak-pihak yang berperan sebagai
evaluator usaha kantin sekolah adalah para pengawas
sekolah SMPN 2 kalasan dan Ibu Bano (guru) selaku
pihak pengelola kantin sekolah SMPN 2.
1.3. Kondisi Aktual Industri dan Persaingan
1.3.1. Pesaing dari Usaha Sejenis
Para pesaing usaha sejenis di sekolah tersebut ada 4
kantin. Sehingga dalam bisnis tersebut pemilik harus selalu
berinovasi dan kreatif dalam penyajian dan pemilihan
menu yang dijual.
1.3.2. Pesaing dari Usaha Tidak Sejenis
Pesaing dari usaha tidak sejenis bagi usaha kantin
tidak pada sekolah tersebut. Karena usaha ini hanya berada
di dalam lingkup sekolah.
1.3.3. Posisi Usaha
Terdapat 4 kategori dalam strategi pemasaran
kompetitif yaitu, market leader, market challenger, market
follower, dan market nicher. Posisi usaha kantin sekolah
dalam kategori market follower. Market follower adalah
perusahaan–perusahaan nomor 3 yang selalu berusaha
memperoleh pangsa pasar dan laba yang stabil dengan
mengikuti tawaran produk, harga, saluran distribusi, dan
program pemasaran pesaing. Market follower mempunyai
ciri secara terus menerus mengikuti cara–cara
perusahaan-perusahaan market leader dalam menawarkan
produk,menetapkan harga, dan menentukan saluran
distribusi serta belajar dari pengalaman market leader
dalam mengembangkan produk baru serta program
pemasarannya. Dalam bisnis ini tidak terdapat market
leader yang dianggap tetap, karena usaha kantin hanya
bertahan beberapa tahun karena bersifat lelang. Ketika
lelang berikutnya perusahaan market leader memenangkan
lelang maka kantin tersebut akan hilang dan diganti dengan
usaha kantin lainnya.
1.4. Produk yang Ditawarkan
Produk yang ditawarkan dalam usaha ini adalah makanan
(soto, mie, bakso es teh, es jeruk, es juice, minuman kemas, snack,
roti, dsb).
1.5. Proses Produksi
Tempat yang digunakan yaitu berupa ruang kosong
berukuran 4 m x 4 m dengan tinggi 3 m. Pastikan ruangan
tersebut dalam keadaan bersih. Ruangan tersebut dapat
dibuat 4 bagian yaitu tempat masak, tempat minum, tempat
display makanan, tempat untuk makan. Posisi susunan
kantin dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar IV.1
Layout kantin
Setelah disusun seperti gambar diatas, dilakukan
pengisian snack/minuman yang akan
dijual(snack/minuman kemasan).
1.5.2. Perawatan Perabotan dan Pemeliharaan Kantin
Perawatan perabotan kantin tidak terlalu rumit. Hanya
saja perlu dilakukan pembersihan yang rutin. Pemeliharaan
kantin sangat sederhana, yaitu menciptakan dan menjaga
kondisi lingkungan tetap bersih dan nyaman.
Langkah-langkah perawatan perabotan meliputi
membersihkan meja kursi dan peralatan memasak,
mencuci dengan bersih peralatan makan, sedangkan
pemeliharaan kantin dapat dilakukan dengan cara
menyapu, mengepel, serta menyediakan tempat sampah
sehingga lingkungan kantin tetap nyaman digunakan.
1.6. Proses Penjualan
1.6.1. Pemasaran
Sama seperti pada tahap perencanaan pemasaran,
penulis sengaja tidak melakukan promosi secara
besar-besaran. Hal ini dikarenakan sudah ada pembeli potensial.
Penulis mencari sendiri bagaimana cara mendapatkan
pelanggan. Informasi dan strategi penjualan penulis
dapatkan dari wawancara orang yang sudah menggeluti
bisnis ini. Setelah mendapat informasi tersebut kemudian
mengimplementasikan pada kantin penulis.
Pengetahuan akan memasak sangatlah diperlukan. Karena
penulis masih awam akan pengetahuan memasak. Agar rencana
berjalan baik maka penulis harus belajar mengenai hal ini. Penulis
harus dapat memiliki bekal pengetahuan yang cukup maka penulis
mencari informasi melalui internet, wawancara kepada orang yang
berpengalaman usaha, dan observasi ke kantin sekolah.
Keterampilan yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha ini
cukup banyak. Seperti harus bisa membuat dan menyajikan
makanan dan minuman. mampu menggunakan peralatan yang
digunakan untuk perawatan dan pemeliharaan kantin.
1.8. Total Penjualan, Biaya, dan Laba Selama Masa
Pengembangan Usaha
Setelah penulis membuat rencana keuangan sebelumnya
dan sekarang telah diketahui hasil keuntungan dari pengembangan
usaha kantin sekolah selama 4 bulan masa pengembangan bulan
Februari 2012 – Mei 2012, maka dapat diketahui seberapa besar
pendapatan, biaya dan laba yang diperoleh usaha ini selama masa
pengembangan. Pendapatan pada usaha kantin sekolah merupakan
pendapatan dari hasil penjualan seluruh makanan yg dijual di
kantin. Biaya adalah biaya operasi dan biaya non operasi. Laba
adalah laba bersih yang diperoleh usaha ini selama masa
usaha kantin sekolah selama masa pengembangan sebagai berikut:
2. Analisis Perkembangan Kinerja Keuangan Aktual Selama Masa
Pengembangan Usaha
2.1. Perkembangan Kinerja Pendapatan dan Pengeluaran
Semua program yang direncanakan telah terlaksana selama
masa pengembangan bulan Februari 2012 – Mei 2012. Usaha ini
memang telah mendapat keuntungan namun belum sesuai target
keuntungan yang direncanakan sebelumnya yaitu 80% dari
perkiraan laba bersih. Berikut ini adalah laporan keuangan
pendapatan dan pengeluaran selama masa pengembangan usaha
kantin sekolah.
Tabel IV.1
Pendapatan Kotor yang Diterima Setelah Program Berjalan
Bulan Pendapatan Kotor Perminggu Pendapatan
kotor perbulan
I II III IV
Februari Rp. 2.525.500 Rp. 1.998.100 Rp. 2.775.400 Rp. 2.565.300 Rp. 9.864.300
Maret Rp. 1.475.300 Rp. 2.090.500 Rp. 1.495.200 Rp. 3.435.100 Rp. 8.496.100
April Rp. 1.911.000 Rp. 3.812.300 Rp. 2.696.100 Rp. 2.737.800 Rp. 11.157.200
Mei Rp. 2.798.200 Rp. 3.470.100 Rp. 2.641.100 Rp. 2.122.900 Rp. 11.032.300
Tabel IV.2.
Biaya operasional setelah Program Berjalan
No Keterangan Februari Maret April Mei
1 Gaji pribadi Rp. 750000 Rp. 750000 Rp. 750000 Rp. 750000
2
Gaji Pegawai
= Hari efektif x Rp. 150.000 Rp. 3600000 Rp. 4050000 Rp. 3900000 Rp. 4050000 6 Kantong Plastik Rp. 34000 Rp. 34000 Rp. 34000 Rp. 34000 7 Kecap dan saos Rp. 50000 Rp. 50000 Rp. 50000 Rp. 50000 8 Snack siap jual Rp. 2800000 Rp. 2800000 Rp. 2800000 Rp. 2800000
9
Total pengeluaran Rp. 8186000 Rp. 8636000 Rp. 8486000 Rp. 8636000
Tabel IV. 3 Kantinku Laporan Rugi Laba Per 28 Februari 2013 -30 Mei 2013
Februari Maret April Mei
Pendapatan:
Penjualan Rp. 9.864.300 Rp. 8.496.100 Rp. 11.157.200 Rp. 11.032.300
Beban Usaha:
Beban Operasional Rp. 8.186.000 Rp. 8.636.000 Rp. 8.486.000 Rp. 8.636.000 Beban Depresiasi perbulan Rp. 360.908 Rp. 360.908 Rp. 360908 Rp. 360.908 Biaya lain-lain Rp. 85.000
Total Beban Rp. 8.631.908 Rp. 8.996.908 Rp. 8.846.908 Rp. 8.996.908
Laba/ Rugi Rp. 1.232.392 Rp. -500.808 Rp. 2.310.292 Rp. 2.035.392
3. Proses dan Hasil Aktual Implementasi Pengembangan Usaha
3.1. Proses
Agar pengembangan usaha Kantinku lancar penulis telah
Selama masa pengembangan usaha kantin sekolah penulis
melakukan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan yang dilakukan oleh usaha
ini antara lain berkaitan dengan program pemasaran, operasi,
sumber daya manusia, dan keuangan.
Pada program operasi adalah bagian program yang paling
banyak memiliki rincian program dan memerlukan biaya paling
tinggi. Hal ini dikarenakan usaha kantin sekolah ini masih
dilakukan sendiri dan masih dalam tahap awal pengembangan
usaha. Program operasi dilaksanakan pada akhir bulan Februari
2012 sampai awal bulan Maret 2012. Pada program sumber daya
manusia penulis yang sekaligus menjadi tenaga kerja yang akan
menjalankan usaha ini belum mempunyai bekal pengetahuan yang
cukup. Untuk itu program sumber daya manusia memiliki tujuan
mendapat informasi dan pengetahuan yang selengkap mungkin
dan melatih penulis agar dapat menjalankan bisnis ini dengan
lancar.
Penulis mendapat informasi dan pengetahuan tentang
kantin sekolah dari internet, dan wawancara kepada sesama
pengusaha kantin. Kemudian pada program pemasaran, selama
penulis menjalankan program tersebut penulis mendapat banyak
konsumen tetap. Penulis tidak berani membuat promosi secara
keuangan tidak mempunyai rincian program yang banyak. Penulis
sudah dapat menyediakan modal sendiri. Modal tersebut berasal
dari tabungan pribadi penulis. Pada program keuangan yang paling
banyak membutuhkan anggaran adalah pada program operasi.
3.2. Hasil
3.2.1. Laba bersih
Dari berbagai program yang dibuat semuanya
bertujuan untuk mendapatkan peningkatan laba bersih.
Setelah program berjalan hasil yang didapatkan sebesar Rp
5.077.268 dalam kurun waktu 4 bulan dengan rincian pada
bulan Februari keuntungan bersih sebesar Rp. 1.232.392,
bulan Maret usaha kantinku mengalami kerugian sebesar
Rp. 500.808, bulan April mendapatkan keuntungan bersih
sebesar Rp. 2.310.292, dan pada bulan Mei usaha kantinku
mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp. 2.035.392.
hasil tersebut lebih besar daripada program perencanaan
yang telah dijelaskan di bab II yaitu sebesar Rp. 1.053.092/
42
BAB V
EVALUASI DAN REFLEKSI PENGEMBANGAN USAHA
1. Evaluasi Indikator Utama Pengembangan Usaha
Evaluasi indikator utama pengembangan usaha akan mencoba
membandingkan kondisi-kondisi indikator utama pengembangan usaha
sebelum masa pengembangan dan sesudah masa pengembangan.
1.1. Kondisi Pasar Usaha Kantin Sekolah
Dengan melihat kondisi aktual pasar usaha kantin sekolah
baik sebelum masa pengembangan usaha dan sesudah masa
pengembangan usaha, dapat dikatakan sangat berbeda. Di mana
pasar aktual, pasar potensial dan pasar sasaran usaha kantin
sekolah sebelum dan sesudah masa pengembangan mengalami
perubahan yang signifikan.
1.2. Pola Perilaku Pasar Sasaran
Pada bagian ini sama dengan kondisi pasar usaha, pola
perilaku pasar sasaran usaha pengembangan kantin sekolah juga
tidak berbeda antara pola perilaku pasar sasaran sebelum dan
sesudah pengembangan. Hal ini dikarenakan pasar sasaran yang
juga tidak berubah baik sebelum maupun sesudah masa
1.3. Kondisi Aktual Industri dan Persaingan
Berdasarkan analisis kondisi aktual industri dan persaingan
sebelum dan sesudah masa pengembangan mengalami perbedaan.
Para pesaing usaha sejenis di SMP N 2 Kalasan semakin berusaha
menyaingi usaha penulis. Selain itu banyak cara yang dilakukan
pesaing dalam menghadapi pesaingan usaha ini, baik yang wajar
maupun yang tidak wajar.
1.4. Produk yang Ditawarkan
Sama seperti sebelum dan sesudah masa pengembangan
usaha kantin sekolah menawarkan produk berupa soto, mie, bakso
es teh, es jeruk, es juice, minuman kemas, snack, roti, dsb.
Terdapat perbedaan dalam hal produk yang ditawarkan oleh usaha
kantin sekolah sebelum dan sesudah masa pengembangan. Selain
sebagai inovasi produk juga sebagai upaya pemenuha kebutuhan
akan pangan yang sehat.
1.5. Proses Produksi
Dengan membandingkan proses produksi usaha kantin
sekolah yang tertulis pada BAB II (sebelum masa pengembangan)
dengan yang tertulis pada BAB IV (sesudah masa pengembangan),
dapat ditegaskan bahwa proses produksi yang dilakukan oleh usaha
kantin sekolah sebelum dan sesudah masa pengembangan tidak
1.6. Keterampilan Sumber Daya Manusia yang Diperlukan
Dalam hal keterampilan sumberdaya manusia yang
dibutuhkan usaha kantin sekolah antara sebelum masa
pengembangan dan sesudah masa pengembangan usaha tidak
mengalami perbedaan. Dimana keterampilan yang diperlukan
antara lain seperti harus bisa menyajikan dan mengolah berbagai
makanan dan minuman sebagai mana mestinya.
2. Evaluasi Kinerja Keuangan
2.1. Evaluasi Kinerja Keuangan Berdasarkan Pendapatan dan
Pengeluaran Usaha
Jika dibandingkan antara perkiraan pendapatan sebelum
masa pengembangan dan pendapatan sesudah masa pengembangan
maka pendapatan yang dicapai cukup memuaskan. Dari berbagai
program yang dibuat semuanya bertujuan untuk mendapatkan laba
bersih yang meningkat. Setelah program berjalan hasil yang
didapatkan Rp 5.077.268 dalam kurun waktu 4 bulan dengan
rincian pada bulan Februari keuntungan bersih sebesar Rp.
1.232.392, bulan Maret usaha kantinku mengalami kerugian
sebesar Rp. 500.808, bulan April mendapatkan keuntungan bersih
sebesar Rp. 2.310.292, dan pada bulan Mei usaha kantinku
tersebut lebih besar daripada program perencanaan yang telah
dijelaskan di bab II yaitu sebesar Rp. 1.053.092/ bulan.
Banyak aspek yang mempengaruhi pendapatan usaha
kantin sehingga perbedaan pendapatan sesudah dan sebelum masa
pengembangan cukup besar. Aspek yang mempengaruhi
diantaranya adalah hari tertentu yang menyebabkan liburnya para
siswa dan adanya pesaing yang menyebabkan turunnya penjualan
di kantin. Kemudian pada pengeluaran biaya-biaya yang
dibutuhkan antara sesudah dan sebelum masa pengembangan usaha
tidak memiliki perbedaan yang besar.
3. Evaluasi Implementasi Program Pengembangan Usaha
3.1. Program Pemasaran
Selama masa pengembangan usaha kantin sekolah, semua
program pengembangan yang terkait dalam program pemasaran
kurang begitu menonjol. Hanya saja kualitas yang semakin
ditingkatkan saja yang diperlukan pada usaha ini, karena pasar dari
usaha ini sudah sangat jelas.
3.2. Program Operasi
Selama menjalankan program operasi penulis merasa belum
seperti masih minimnya pengalaman penulis dalam memelihara
usaha tersebut. Selain itu selera akan sebuah produk bervariasi.
3.3. Program Sumber Daya Manusia
Semua pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
telah didapat. Dalam menjalankan program sumber daya manusia
juga dapat terlaksana dengan baik. Namun pengalaman penulis
belum cukup berpengalaman dalam menjalankan bisnis kantin
sekolah. Dalam menjalankan usaha kantin sekolah tenaga kerja
hanya 2 orang saja. Penulis harus membagi waktu selain
meluangkan waktu untuk menjalankan usaha kantin sekolah juga
harus meluangkan waktu untuk kuliah. Jika membutuhkan bantuan
penulis akan meminta bantuan pada orang tua.
3.4. Program Keuangan
Selama masa pengembangan usaha kantin sekolah program
keuangan dapat berjalan dengan baik. Program keuangan ini
berupa pengalokasian dana untuk keperluan biaya-biaya selama
masa pengembangan atau implementasi. Waktu pelaksanaannya
dapat dikatakan sesuai dengan waktu yang sudah direncanakan.
Program ini juga dapat dikatakan berhasil, dimana dana
dialokasikan kepada setiap program dengan baik. Hal ini juga
didukung karena sumber pendanaan sudah tersedia semua dari
4. Hambatan Dalam Pengembangan Usaha dan Cara Mengatasinya
4.1. Hambatan yang terjadi selama masa pengembangan usaha
antara lain:
a. Penulis harus membagi waktu selain meluangkan waktu untuk
menjalankan usaha kantin sekolah juga harus meluangkan
waktu untuk kuliah.
b. Hambatan datang dari dalam diri penulis sendiri yaitu penulis
harus mengalahkan rasa malas dalam melaksanakan program.
4.2. Cara mengatasi hambatan-hambatan tersebut antara lain:
a. Hambatan waktu, penulis mengatasinya dengan membuat
jadwal. Penulis tidak berada di dalam bisnis usaha Kantinku
karena kegiatan perkuliahan yang padat, maka penulis masih
ada pegawai dan sering juga meminta bantuan orang tua.
b. Hambatan dari dalam diri, untuk mengatasi hambatan ini
penulis mengatasi dengan memotivasi diri sendiri agar tetap
bersemangat.
5. Refleksi
Hal yang menyenangkan dalam menjalankan usaha ini
yaitu ketika berjualan bertemu anak-anak SMP yang membuat saya
terhibur dengan candaan mereka. Selain itu, ketika penulis
membuat menu baru yang pastinya laris terjual dan banyak
diminati para siswa. Siswa masuk sekolah dapat membuat senang
penulis, karena penulis akan meraup keuntungan yang lebih ketika
seluruh siswa-siswi masuk sekolah semua.
Duka yang penulis alami yaitu penulis harus merelakan
waktu istirahat dan bermain untuk usaha kantin. Penulis juga harus
bolak-balik dari rumah menuju tempat usaha kantin kemudian
pergi ke kampus. Paling sedih ketika kantin lain meniru menu
makanan yang penulis produksi, sehinga pelanggan lari ke kantin
lain. Bahkan persaingan di area kantin menggunakan hal-hal diluar
akal sehat(dukun), sehingga kantin menjadi sepi. Bahkan makanan
yang dijual kadang basi mendadak(diluar akal sehat). Namun
dalam kasus ini penulis hanya terus berusaha saja bagaimana
mengatasi hal-hal seperti itu.
5.2. Manfaat yang Dirasakan Setelah Mengalami Proses
Pengembangan Usaha
Banyak sekali manfaat yang penulis dapatkan dari
menjalankan usaha budidaya jamur kuping ini. Diantaranya penulis
mendapat pengalaman-pengalaman yang banyak. Penulis menjadi
dalam usaha kantin sekolah. Penulis dapat melawan rasa malu jika
penulis berkomunikasi langsung dengan siswa-siswi yang belum
dikenal. Penulis juga mendapat relasi terutama dari siswa-siswi
SMP Kalasan dan orang-orang yang berkecimpung dalam bisnis
ini. Penulis juga mendapat pengalaman berwiraswasta khususnya
usaha kantin sekolah. Kiranya masih banyak manfaat-manfaat yang
belum penulis tuliskan di sini namun kurang lebih seperti itulah
manfaat-manfaat yang penulis dapatkan dalam menjalankan usaha
kantin ini.
5.3. Makna yang Dapat Dipetik Selama Masa Pengembangan
Usaha Bagi Pengembangan Diri
Selama pengembangan usaha penulis mendapat makna
yang banyak. Diantaranya seperti inilah kerja keras dari seorang
yang berwiraswasta. Makna lain yang penulis petik selama masa
pengembangan usaha bagi pengembangan diri seperti, harus sabar,
berpikir positif, terus bertahan dan yakin bahwa usaha yang
dikerjakan akan berkembang. Selain itu kita dapat memberikan
inovasi-inovasi yang lain untuk dapat terus mempertahankan atau
bahkan mengembangkan usaha yang sedang dijalankan. Penulis
50
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
1.
Kesimpulan
Setelah selesai masa pengembangan atau implementasi dari semua program
didapatkan laba bersih sebesar Rp 5.077.268 dalam kurun waktu 4 bulan dengan rincian
pada bulan Februari keuntungan bersih sebesar Rp. 1.232.392, bulan Maret usaha
kantinku mengalami kerugian sebesar Rp. 500.808, bulan April mendapatkan keuntungan
bersih sebesar Rp. 2.310.292, dan pada bulan Mei usaha kantinku mendapatkan
keuntungan bersih sebesar Rp. 2.035.392. hasil tersebut lebih besar daripada program
perencanaan yang telah dijelaskan di bab II yaitu sebesar Rp. 1.053.092/ bulan.
Hal ini dikarenakan masih banyak keterbatasan penulis terutama pada aspek
sumber daya manusia dan operasi yang sudah dibahas pada bab sebelumnya. Penulis
yakin usaha kantin cukup prospektif untuk dikembangkan lebih lanjut karena jika pada
aspek sumber daya manusia dan operasinya diperbaiki maka laba bersih yang akan
diperoleh akan lebih tinggi lagi.
2.
Saran
Setelah masa pengembangan yang penulis laksanakan dan penulis telah
membandingkan dengan masa sebelum masa pengembangan, maka penulis akan
memberikan saran kepada penulis sendiri diantaranya yaitu:
a.
Memberikan variasi makanan agar para pelanggan akan loyal sehingga
b.
Memberikan pelayanan yang sebaik mungkin agar pelanggan merasa puas
membeli makanan di kantinku
Mimpi yang dilakukan adalah dengan adanya bisnis ini bisa di implementasikan di bisnis
selanjutnya. Maka dengan adanya usaha ini bias di jadikan acuan dalam pengembangan
52
Dharmesta, Basu Swastha, dkk. 2000 Manajemen Pemasaran (Analisis Perilaku Konsumen). Yogyakarta: BPFE
Engel, James F, dkk. 1994. Perilaku Konsumen (Edisi Keenam). Jakarta: Binarupa Aksara
Griffin, Jill. 2002. Customer Loyality: Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. Jakarta: Erlangga
Kotler, Amstrong. 2003. Dasar-Dasar Pemasaran (edisi 9). Jakarta: Indeks Gramedia
Sciffman, Leon.G. 2007. Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Indeks
Setiadi, Nugroho J. 2010 Perilaku Konsumen : Kencana Prenada Media Group
53
54