• Tidak ada hasil yang ditemukan

Askep Vertigo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Askep Vertigo"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “WG” DENGAN VERTIGO

DI RUANG DAHLIA GARING TRANSPARAN BRSU TABANAN

TANGGAL 4 - 6 NOVEMBER 2014

OLEH

NI DWI ANGGRAENI WULANDARI

P07120012022

3.1 REGULER

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2014

(2)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “WG” DENGAN VERTIGO

DI RUANG DAHLIA GARING TRANSPARAN BRSU TABANAN

TANGGAL 4 - 6 NOVEMBER 2014

I. PENGKAJIAN

Pengkajian atau pengumpulan data dilakukan pada tanggal 4 November 2014 pukul 09.00 WITA dikamar XI Ruang Dahlia Garing Transparan BRSU Tabanan. Pasien masuk Rumah Sakit pada tanggal 3 November pada pukul 17.30 WITA. Pengkajian dilakukan dengan metode wawancara pasien dan keluarga pasien, observasi, pemeriksaan fisik, dan catatan medic pasien No.RM 214857.

Identitas Pasien Penanggung Jawab

Nama : “WG” : “WS”

Umur : 66 Tahun : 36 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan : Laki-laki Status Perkawinan : Menikah : Menikah Pekerjaan : Tidak bekerja : Wiraswasta Alamat : Br. Bantas Bale Agung

Agama : Hindu : Hindu

Pendidikan : SD : SMA

Suku Bangsa : Indonesia : Indonesia Diagnosa Medis : Vertigo

Hubungan dengan pasien : : Anak Pasien Sumber Biaya : JKBM

A. Alasan Masuk RS a) Keluhan Utama

Pasien mengatakan merasa nyeri pada kepala terasa seperti tertusuk-tusuk dan berputar-putar.

b) Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke IRD BRSU Tabanan rujukan dari Rumah Sakit Dharma Kerti pada tanggal 3 November 2014 pada pukul 17.30 WITA dengan diantar keluarganya pasien, pasien mengeluh pusing berputar dan nyeri kepala seperti tertusuk-tusuk sejak tanggal 2 November 2014. Nyeri dan pusing terasa berat saat pasien menggerakkan badan, bangun dan duduk. Selain itu, pasien juga mengeluh lemah, mual dan sempat muntah 1x mengeluarkan air berisi sisa makanan.

(3)

Kemudian pasien ditempatkan di Ruang Dahlia Garing Transparan dengan terapi: a. IVFD RL 20 tpm b. Angioten 0-0-50 c. Betahistin mesilat 3x1gr d. Unalium 1x5mg e. Pirabrain 4x1gr f. Ranitidine 2x1amp B. Riwayat Kesehatan a) Kesehatan Sebelumnya

Pasien mengatakan bahwa sebelumnya ia pernah mengelami keluhan seperti ini namun tidak terlalu mengganggu sehingga tidak dibawa ke RS. Pasien memiliki riwayat Hipertensi. Pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat, makanan dan minuman. Pasien dulu sempat mengalami patah pada kaki sekitar 3 tahun yang lalu namun tidak dirawat di RS dan hanya di pijat saja. Hingga sekarang pasien menggunakan bantuan tongkat berjalan.

b) Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit yang sama dengan pasien. Riwayat hipertensi juga dimiliki oleh keluarga pasien yaitu anak pasien pertama dan terakhir.

Genogram : / Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Meninggal : Pasien : Tinggal bersama C. Data Bio-Psiko-Sosial-Spritual

(4)

a) Bernapas

Sebelum Masuk Rumah Sakit pasien mengatakan ia bernafas seperti biasa. Pasien mengatakan tidak memiliki masalah dalam bernafas. Saat pengkajian pasien mengatakan tidak mengalami sesak nafas dan juga tidak sedang mengalami batuk.

b) Makan dan Minum Makan

Sebelum sakit pasien makan dengan frekuensi 3x sehari dengan jenis makanan nasi putih, sayur, gorengan, daging babi, dan air putih. Sebelum sakit pasien mengatakan dapat menghabiskan 1 porsi makanan yang disediakan. Sebelum sakit pasien tidak memiliki keluhan. Saat pengkajian, pasien mengatakan frekuensi makan tetap 3x sehari dengan menu diet sesuai yang disedikan RS yaitu bubur,kuah, sayur, kuah dan air putih. Pasien hanya mampu menghabiskan ¼ porsi. Saat pengkajian, pasien mengeluh muntah dan tidak nafsu makan.

Minum

Sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan biasanya minum 7-8 gelas sehari (1800ml). Saat masuk rumah sakit pasien mengatakan hanya mampu menghabiskan 1 ½ botol Aqua tanggung + 1000ml.

c) Eliminasi BAB

Sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan tidak mengalami masalah dengan BAB, pasien biasanya BAB 1x/sehari dengan konsistensi lembek, berwarna kekuningan, bau khas. Saat pengkajian pasien mengatakan belum BAB semenjak masuk rumah sakit.

BAK

Sebelum sakit pasien mengatakan frekuensi BAKnya 4-6x/hari dengan pancaran kuat jumlah ±200 cc sekali BAK dengan bau khas urine, warna kuning jernih dan tidak ada keluhan. Saat sakit, pasien mengatakan frekuensi BAKnya 3-5x dengan pancaran lemah dengan jumlah sama ±200 cc sekali BAK dengan bau khas urine, warna kuning jernih dan tidak ada keluhan.

d) Gerak Aktivitas

Sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan dapat melakukan aktivitasnya seperti biasanya. Saat pengkajian pasien mengatakan hanya berbaring ditempat tidur karena saat badannya digerakkan, pasien merasa pusing dan berputar-putar.

Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4

0:

Keterangan: Mandiri Makan/ Minum √ 1: Dibantu alat

(5)

2: Dibantu orang lain

Mandi √

Torleting √

3: Dibantu orang lain dan alat

Berpakaian √

Mobilitas di tempat tidur √

Berpindah √ 4: Tergantung

Total

Ambulasi √

e) Istirahat Tidur

Sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan ia biasanya tidur pukul 22.00 wita dan bangun pukul 06.00 WITA sehingga jumlah tidur malam adalah 8 jam. Sebelum sakit pasien tidak biasa tidur siang. Saat di rumah sakit pasien mengatakan jumlah jam tidurnya berkurang ± 3-5 jam dan sering terbangun karena ingin BAK.

f) Pengaturan suhu

Saat pengkajian pasien mengatakan tidak mengeluarkan keringat dingin dan tidak merasa panas pada tubuhnya.

g) Kebersihan Diri

Sebelum sakit pasien biasanya mandi 2 kali sehari dengan menggunakan sabun. Saat pengkajian, pasien mengatakan hanya dilap dengan air hangat 1 x sehari dan jarang mandi dan gosok gigi, kadang pasien hanya di lap saja 1x/sehari ditempat tidur.

h) Rasa Nyaman

Saat pengkajian, pasien mengatakan merasa tidak nyaman dengan nyeri yang dialaminya. Pasien mengatakan nyeri pada kepala seperti ditusuk-tusuk dan berputar akibat vertigo, nyeri dirasakan disekitar kepala sampai sekitar leher, skala nyeri 6 dan nyeri dirasakan berat saat pasien menggerakkan badan, bangun dan duduk.

i) Rasa Aman

Pasien mengatakan merasa aman karena selalu ditemani keluarga dan percaya pada perawatan dan pengobatan yang dilakukan kepadanya.

j) Sosial dan Komunikasi

Pasien dapat berkomunikasi dengan baik kepada keluarga maupun perawat yang merawat. Pasien dapat mengerti apa yang dibicarakan tentang penyakitnya. k) Bekerja

(6)

Pasien berusia 66 tahun. Saat pengkajian pasien mengatakan belum dapat melakukan pekerjaan apapun karena badannya masih terasa lemas dan pusing seperti berputar-putar.

l) Rekreasi

Sebelum masuk rumah sakit, pasien biasanya berkunjung kerumah saudaranya bersama keluarganya. Saat masuk rumah sakit, pasien mengatakan pengisian waktu luang dilakukan dengan tidur untuk mengurangi rasa nyeri.

m) Belajar

Pasien mengatakan ia tidak memahami penyakit yang ia alami sekarang. Pasien tidak mengerti kenapa ia merasa pusing dan beputar-putar.

n) Spiritual

Saat pengkajian pasien mengatakan hanya berdoa dari tempat tidur. D. Data Pemeriksaan Fisik

a) Keadaan Umum

Kesan Umum : Lemah

Kesadaran Umum : Compos mentis (E4V5M6) Warna Kulit : Sawo Matang

Postur Tubuh : Sedang Kebersihan Diri : Cukup Turgor Kulit : Menurun b) Gejala Kardinal Suhu : 36 ºC TD : 150/90 mmHg RR : 20 x/menit Nadi : 88x/menit c) Antropometri BB sebelum masuk: 70 kg BB saat sakit : 66 kg d) Keadaan Fisik (Head to Toe)

Kepala

Inspeksi : Kulit kepala bersih, rambut beruban, penyebaran rambut merata, terdapat ketombe.

Palpasi : Tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan Mata

Inspeksi : Palpebra tidak edema dan tidak petosis, Cojungtiva merah muda, sclera putih, pupil isokor, reflek terhadap cahaya (+), tidak menggunakan alat bantu penglihatan.

Hidung

Inspeksi : Lubang hidung simetris, terdapat sekret pada lubang hidung, penciuman baik, tidak ada nyeri tekan, tidak ada polip, kebersihan cukup.

(7)

Telinga

Inspeksi : Telinga luar bersih, tidak ada lesi dan kedua telinga simetris Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan masa

Mulut dan Gigi

Inspeksi : Membran mukosa bibir kering, pucat, gusi tidak ada lesi, kebersihan gigi kurang.

Leher

Inspeksi : Tidak ada pembengkakkan

Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada nyeri tekan Thorax

Inspeksi : Simetris, lesi (-), massa (-), benjolan (-)

Palpasi : Nyeri (-), ekspansi paru menurun, tactile premitus melemah Perkusi : Sonor pada daerah paru-paru

Auskultasi : ves +/+, wh -/-, rh +/+

Cor : s1 s2 tunggal reguler, mur-mur (-) Abdomen

Inspeksi : Warna kulit merata, tidak ada lesi, distensi (+) Auskultasi : Terdengar bising usus 8x/menit

Palpasi : Tidak teraba masa, turgor kulit menurun, tidak ada nyeri tekan Perkusi : Bunyi abdomen timpani

Ekstermitas Atas :

Kekuatan otot kanan dan kiri : 4 4 ROM kanan dan kiri : Aktif

Perubahan bentuk tulang : Tidak ada perubahan bentuk tulang Perabaan Akral : Hangat

Pitting edema : tidak ada Terpasang infuse di tangan kanan pasien.

Analisa : tidak ada kelainan pada ekstremitas. Bawah :

Kekuatan otot kanan dan kiri : 4 4 ROM kanan dan kiri : Aktif

Perubahan bentuk tulang : Tidak ada perubahan bentuk tulang Perabaan Akral : Hangat

Pitting edema : tidak ada

Analisa : tidak ada kelainan pada ekstremitas bawah. Genetalia : Tidak terobservasi

E. Pemeriksaan Penunjang

Pemerikasaan Laboratorium pada tanggal 3 November 2014

Jenis Pemeriksaan

Nilai Normal dan satuan

Hasil Keterangan

Hb 14-18 g/dL 12.8 g/dL Turun HCT 35,0-50,0 % 37,6% Normal

(8)

WBC 3,5-10,0 103/mm3 5,6 Normal

RBC 3,80-5,80 103/mm3 4,01 Normal

PLT 150-440 103/mm3 150 Normal

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN A. Analisa Data

No Tgl/PukulHari/ Data Fokus Interpretasi Masalah

Keperawtan Data Subjektif Data Objektif

1 Selasa, 4 November 2014 Pukul 09.00 WITA Saat pengkajian, pasien mengatakan merasa tidak nyaman dengan nyeri yang dialaminya. Pasien mengatakan nyeri pada kepala seperti ditusuk-tusuk dan berputar akibat vertigo, nyeri dirasakan disekitar kepala sampai sekitar leher, skala nyeri 6 dan nyeri dirasakan berat saat pasien menggerakkan badan, bangun dan duduk.

1. Pasien tampak meringis saat menggerakkan tubuhnya. 2. TTV : Nadi : 88 x/menit TD: 150/90mmhg Sistem keseimbangan tubuh (vestibuler) terganggu

Sensasi seperti brgerak, berputar

Gg. di SSP atau SST Spasme saraf /

peningkatan intrakranial Nyeri, sakit kepala

Nyeri Akut 2 Selasa, 4 November 2014 Pukul 09.00 WITA Saat pengkajian, pasien mengatakan frekuensi makan tetap 3x sehari dengan menu diet sesuai yang disedikan RS yaitu bubur,kuah, sayur, kuah dan air putih. Pasien hanya

A : BB saat ini : 66kg BB sebelumnya : 70kg B : Hct : 37,6% Hb : 12.8 g/dL C : 1. Pasien tampak

Pusing, sakit kepala Peristaltik meningkat

Mual, muntah Anoreksia Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

(9)

mampu

menghabiskan ¼ porsi. Saat

pengkajian, pasien mengeluh muntah dan tidak nafsu makan. mual muntah 2. Turgor kurang elastis 3. Pasien tampak lemas 4. Konjungtiva tidak anemis D : Menghabiskan ¼ porsi makan 3 Selasa, 4 November 2014 Pukul 09.00 WITA Saat pengkajian pasien mengatakan hanya berbaring ditempat tidur karena saat badannya digerakkan, pasien merasa pusing dan berputar-putar. Pasien mengetakan untuk memenuhi kebutuhan perawatan dirinya seperti makan/minum,mandi, berpakaian, mobilisasi di TT, berpindah dan ambulasi di bantu oleh orang lain, sedangkan kebutuhan toileting dibantu oleh orang lain dan alat.

1. Pasien hanya berbaring ditempat tidur dengan kondisi lemah 2. Kekuatan otot : Ekstermintas atas kanan kiri : 4 Ekstermitas bawah kanan kiri : 4 3. TD: 150/90 mmHg 4. Nadi : 88x/menit

Sensasi seperti brgerak, berputar akibat Sistem

keseimbangan tubuh (vestibuler) terganggu

Ketidakcocokan informasi yg di sampaikan ke otak oleh

saraf aferen Proses pengolahan informasi terganggu Transmisi persepsi ke reseptor proprioception terganggu Kegagalan koordinasi otot

Ketidak teraturan kerja otot Intoleransi aktivitas Intoleransi aktivitas 4 Selasa, 4 November 2014 Pukul 09.00 Pasien mengatakan ia tidak memahami penyakit yang ia alami sekarang. Pasien nampak bingung bila ditanyakan tentang penyakit Sistem keseimbangan tubuh (vestibuler) terganggu

Sensasi seperti brgerak,

Disfungsi pengetahuan

(10)

WITA Pasien tidak mengerti kenapa ia merasa pusing dan beputar-putar. Pasien mengatakan bahwa sebelumnya ia pernah mengelami keluhan seperti ini namun tidak terlalu mengganggu

sehingga tidak dibawa ke RS.

.

dan penyebabnya. berputar keterbatasan kognitif,

tidak mengenal informasi Gelisah, ansietas Disfungsi pengetahuan

B. Prioritas Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri (akut/kronis) berhubungan dengan stress dan ketegangan, iritasi/ tekanan

syaraf, vasospressor, peningkatan intracranial ditandai dengan saat pengkajian,

pasien mengatakan merasa tidak nyaman dengan nyeri yang dialaminya. Pasien mengatakan nyeri pada kepala seperti ditusuk-tusuk dan berputar akibat vertigo, nyeri dirasakan disekitar kepala sampai sekitar leher, skala nyeri 6 dan nyeri dirasakan berat saat pasien menggerakkan badan, bangun dan duduk. Pasien tampak meringis saat menggerakkan tubuhnya. TTV : Nadi : 88 x/menit TD: 150/90mmhg.

2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah yang ditandai dengan saat pengkajian, pasien mengatakan frekuensi makan tetap 3x sehari dengan menu diet sesuai yang disedikan RS yaitu bubur,kuah, sayur, kuah dan air putih. Pasien hanya mampu menghabiskan ¼ porsi. Saat pengkajian, pasien mengeluh muntah dan tidak nafsu makan. BB saat ini : 66 kg BB sebelumnya : 70 kg (mengalami penurunan berat badan). Hct: 37,6%. Hb : 12.8 g/dL, pasien tampak mual muntah, turgor kurang elastis, pasien tampak lemas, konjungtiva tidak anemis dan hanya mampu menghabiskan ¼ porsi makan.

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum ditandai dengan saat pengkajian pasien mengatakan hanya berbaring ditempat tidur karena saat

(11)

badannya digerakkan, pasien merasa pusing dan berputar-putar. Pasien mengetakan untuk memenuhi kebutuhan perawatan dirinya seperti makan/minum,mandi, berpakaian, mobilisasi di TT, berpindah dan ambulasi di bantu oleh orang lain, sedangkan kebutuhan toileting dibantu oleh orang lain dan alat. Pasien hanya berbaring ditempat tidur dengan kondisi lemah. Kekuatan otot : Ekstermintas atas kanan kiri : 4, Ekstermitas bawah kanan kiri :4. TD: 150/90 mmHg. Nadi : 88x/menit.

4. Disfungsi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif, tidak mengenal

informasi mengenai proses penyakit ditandai dengan pasien mengatakan ia tidak

memahami penyakit yang ia alami sekarang. Pasien tidak mengerti kenapa ia merasa pusing dan beputar-putar. Pasien mengatakan bahwa sebelumnya ia pernah mengelami keluhan seperti ini namun tidak terlalu mengganggu sehingga tidak dibawa ke RS. Pasien Nampak bingung bila ditanyakan tentang penyakit dan penyebabnya.

II. PERENCANAAN (INTERVENSI)

TABEL RENPRA PADA PASIEN “WG” DENGAN VERTIGO DI RUANG DAHLIA GARING TRANSPARAN BRSU TABANAN

TANGGAL 4 - 6 NOVEMBER 2014

Hari/Tgl/ Waktu

Diagnosa Kep Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Rasional Selasa, 28 Oktober 2014 Pukul 09.00 WITA Nyeri (akut/kronis) berhubungan dengan stress dan ketegangan, iritasi/ tekanan syaraf, vasospressor, peningkatan intracranial ditandai dengan saat pengkajian, pasien mengatakan merasa tidak nyaman dengan nyeri yang

Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapakan masalah gangguan rasa nyaman (nyeri) teratasi dengan kriteria hasil :

1. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan) 2. Mampu mengenai 1. Monitor tanda-tanda vital dan KU pasien (tekanan darah dan nadi)

2. Kaji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri yang dialami klien setiap hari. 3. Ciptakan suasana

lingkungan yang tenang dan nyaman 4. Ajarkan dan anjurkan pada pasien untuk 1. Peningkatan tekanan darah dan nadi meningkat sebagai akibat nyeri dan berhubungan dengan cemas 2. Untuk mengetahui berapa berat nyeri yang dialami klien dan

(12)

dialaminya. Pasien mengatakan nyeri pada kepala seperti ditusuk-tusuk dan berputar akibat vertigo, nyeri dirasakan disekitar kepala sampai sekitar leher, skala nyeri 6 dan nyeri dirasakan berat saat pasien

menggerakkan badan, bangun dan duduk. Pasien tampak meringis saat menggerakkan tubuhnya. TTV : Nadi : 88 x/menit TD: 150/90mmhg. nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) 3. Menyatakan rasa

nyaman setelah nyeri berkurang dengan skala 0 (0-10)

4. Tidak ada keringat dingin, tanda vital dalam batas normal. (S: 36-37,50C, N: 60– 80 x/menit, T: 100– 130 mmHg, RR: 18– 20 x/menit). melakukan tehnik relaksasi atau alihkan perhatian pasien seperti mengajak mengobrol 5. Delegatif pemberian obat yang dapat mengurangi nyeri sesuai indikasi. mengetahui tingkat penurunan nyeri untuk sembuh 3. Menurunkan rangsangan eksternal dimana ansietas dan regangan jantung serta terbatasanya kemampuan koping dan keputusan terhadap situasi saat ini 4. Membantu dalam penurunan persepsi/respon nyeri 5. Obat–obat analgesik dapat membantu mengurangi nyeri klien Selasa, 4 November 2014 Pukul 09.00 WITA Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah yang ditandai dengan saat pengkajian, pasien mengatakan frekuensi makan tetap 3x sehari

Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapakan masalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi dengan kriteria :

1. Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tinggi badan 2. Mampu

mengidentifikasikan

1. Kaji KU dan TTV pasien

2. Kaji input dan output 3. Berikan HE kepada pasien tetang pentingnya nutrisi untuk penyembuhan pasien terutama menganjurkan pasien menuruti diet

1. Mengetahui tanda-tanda perubahan atau perkembangan kesehatan sehingga mudah melakukan intervensi. 2. Mengetahui keseimbangan

(13)

dengan menu diet sesuai yang disedikan RS yaitu bubur,kuah, sayur, kuah dan air putih. Pasien hanya mampu menghabiskan ¼ porsi. Saat pengkajian, pasien mengeluh muntah dan tidak nafsu makan. BB saat ini : 66 kg BB sebelumnya : 70kg (mengalami penurunan berat badan). Hct: 37,6%. Hb : 12.8 g/dL, pasien tampak mual muntah, turgor kurang elastis, pasien tampak lemas, konjungtiva tidak anemis dan hanya mampu

menghabiskan ¼ porsi makan.

kebutuhan nutrisi 3. Tidak ada tanda-tanda

malnutrisi 4. Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan 5. Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti

yang telah diberikan serta mengurai makanan yang tinggi lemak dan kolesterol. 4. Monitor adanya penurunan berat badan 5. Monitor perubahan membran mukosa 6. Delegatif pemberian obat antiemetic ( ranitin) nutrisi pada tubuh pasien 3. Makanan tinggi lemak dan kolesterol merupakan faktor resiko penyebab terjadinya penyakit jantung 4. Mengevaluasi berat badan yang menurun atau meningkat sebagai alat pengkajian nutrisi 5. Membran mukosa basah dan tekanan turgor kembali seperti semula indikasi tidak terjadi dehidrasi 6. Pemberian obat antiemetic untuk mengurangi rasa mual Selasa, 4 November 2014 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 2 x 24 jam,

1. Monitor tanda-tanda vital dan KU pasien (tekanan darah dan

1. Peningkatan tekanan darah dan nadi

(14)

Pukul 09.00 WITA

ditandai dengan saat pengkajian pasien mengatakan hanya berbaring ditempat tidur karena saat badannya

digerakkan, pasien merasa pusing dan berputar-putar. Pasien mengetakan untuk memenuhi kebutuhan perawatan dirinya seperti makan/minum,mandi ,berpakaian, mobilisasi di TT, berpindah dan ambulasi di bantu oleh orang lain, sedangkan

kebutuhan toileting dibantu oleh orang lain dan alat. Pasien hanya berbaring ditempat tidur dengan kondisi lemah. Kekuatan otot : Ekstermintas atas kanan kiri : 4, Ekstermitas bawah kanan kiri : ¾. TD: 150/90 mmHg. Nadi : 88x/menit. diharapkan pasien menunjukkan peningkatan kemampuan melakukan aktivitas dengan kriteria hasil :

1. Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR.

2. Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri.

nadi)

2. Observasi kondisi fisik dan atur posisi senyaman mungkin 3. Ajari pasien ROM

pasif dan aktif 4. Membiarkan pasien

mempraktikan kembali yang sudah diajarkan tapi dengan pengawasan perawat 5. Observasi kembali peningkatan gerak fisik 6. Ajurkan mobilisasi secara bertahap mulai dari duduk sampai berjalan dengan dibantu keluarga meningkat sebagai akibat nyeri dan berhubungan dengan cemas 2. Inspeksi kondisi

awal pasien dan memberikan kenyamanan 3. Melakukan tindakan keperawatan 4. Monitoring tindakan yang sudah dilakukan 5. Mengetahui perkembangan latihan 6. Mobilisasi secara bertahap membantu memandirikan pasien

(15)

Selasa, 4 November 2014 Pukul 09.00 WITA Disfungsi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif, tidak mengenal informasi mengenai proses penyakit ditandai dengan pasien mengatakan ia tidak memahami penyakit yang ia alami sekarang. Pasien tidak mengerti kenapa ia merasa pusing dan beputar-putar. Pasien mengatakan bahwa sebelumnya ia pernah mengelami keluhan seperti ini namun tidak terlalu mengganggu sehingga tidak dibawa ke RS. Pasien Nampak bingung bila ditanyakan tentang penyakit dan penyebabnya. Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 2 x 24 jam, diharapkan pasien dan keluarga menunjukkan peningkatan pengetahuan dengan kriteria hasil : 1. Pasien dan keluarga

menyatakan

pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan

2. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar

3. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya

1. Monitor tanda-tanda vital dan KU pasien (tekanan darah dan nadi) 2. Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya. 3. Berikan penjelasan

pada klien tentang penyakitnya dan kondisinya

sekarang.

4. Minta klien dan keluarga

mengulangi kembali tentang materi yang telah diberikan. 1. Peningkatan tekanan darah dan nadi meningkat sebagai akibat nyeri dan berhubungan dengan cemas 2. Megetahui seberapa jauh pengalaman dan pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya. 3. Dengan mengetahui penyakit dan kondisinya sekarang, klien dan keluarganya akan merasa tenang dan mengurangi rasa cemas. 4. Mengetahui seberapa jauh pemahaman klien dan keluarga serta menilai keberhasilan dari tindakan yang dilakukan.

(16)

III. PELAKSANAAN (IMPLEMENTASI)

CATATAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “WG” DENGAN VERTIGO DI RUANG DAHLIA GARING TRANSPARAN BRSU TABANAN

TANGGAL 4 - 6 NOVEMBER 2014

Hari/Tgl/Jam No. Dx Intervensi Evaluasi Formatif Paraf Selasa, 4 November 2014 Pukul 09.00 WITA Pukul 10.00 WITA Pukul 10.10 1,2,3,4 1,2 1 1

Memonitor tanda-tanda vital dan KU pasien (tekanan darah dan nadi), BB pasien, memonitor membrane mukosa dan input makanan.

Delegatif pemberian obat melalui IV perset :

Pirabrain 4x1gr Ranitidin 2x1amp

Mengkaji tigkat, frekuensi dan reaksi nyeri yang dialami pasien.

Pasien kooperatif. Hasil TTV : TD : 150/90mmHg

Nadi : 88x/menit Suhu : 36 ºC BB pasien : 66kg

Membran mukosa : kering Pasien mengatakan mual (+), pasien hanya mampu menghabiskan ¼ porsi makanan RS dengan menu bubur, kuah, sayur dan air putih.

Pasien kooperatif. Obat sudah masuk dan reaksi alergi (-).

Pasien mengatakan pusing seperti berputar-putar (+), nyeri kepala (+). Pasien mengatakan nyeri dirasakan disekitar kepala

(17)

WITA Pukul 10.15 WITA Pukul 10.29 WITA Pukul 11.00 WITA Pukul 11.10 WITA Pukul 11.35 WITA 2 3 3 3 3 1 2 4 4 1,2,3,4

Mengajarkan pasien relaksasi (nafas dalam) untuk mengurangi nyeri kepala dan pusing seperti berputar-putar.

Memberikan HE kepada pasien pentingnya nutrisi untuk penyembuhan terutama menganjurkan menuruti diet di RS dan mengurangi makananyang tinggi kolesterol dan lemak. Mengobservasi kondisi fisik dan atur posisi senyaman mungkin.

Mengajari pasien ROM pasif dan aktif dan membiarkan pasien mempraktikkan kembali.

Mengobservasi kembali peningkatan gerak fisik pasien.

Menganjurkan pasien dan keluarga pasien untuk melakukan mobilisasi dini secara bertahap mulai duduk sampai berjalan dengan bantuan keluarga.

Kolaborasi pemberian obat oral : Betahistin 3x1

Unalium 1x5mg

Mengobservasi intake makanan

sampai sekitar leher, skala nyeri 6 dan nyeri dirasakan berat saat pasien menggerakkan badan, bangun dan duduk.

Pasien mau melakukan teknik relaksasi nafas dalam.

Pasien mengerti dan mau menerapkan informasi yang diberikan perawat. Pasien dapat menyebutkan informasi yang diberikan oleh perawat.

Pasien mengatakan badanya lemas. Setiap menggerakan badan nyeri kapala dan rasa berputar-putar bertamabah. Pasien hanya bisa mika/miki dibantu keluarga.

Pasien kooperatif, mau menggerakkan tangan dan kaki sesuai instruksi perawat. Pasien dapat mengulangi kembali gerakkan ROM yang dianjarkan perawat.

Pasien nampak mampu melakukan mika/miki tanpa bantuan keluarga.

Pasien dan keluarga pasien mengerti tentang informasi yang diberikan perawat.

Pasien kooperatif. Obat sudah masuk dan rekasi alergi (-).

(18)

Pukul 11.40 WITA Pukul 12.00 WITA Pukul 12.05 WITA Pukul 12.10 WITA Pukul 12.15 WITA Pukul 15.00 WITA Pukul 16.00 WITA 1 1 2 1 2

Mengkaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakit.

Memberikan penjelasan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan meminta keluarga untuk mengulangi informasi yang diberikan petugas.

Memonitor tanda-tanda vital dan KU pasien (tekanan darah dan nadi)

Kolaborasi pemberian obat IV perset :

Pirabrain 4x1gr

Kolaborasi pemberian obat oral : Betahistin 3x1

Mengobservasi intake makanan

Kolaborasi pemberian obat IV perset :

Pirabrain 4 x 1 gr

Kolaborasi pemberian obat oral : Angioten 0-0-50

Kolaborasi pemberian obat IV perset :

Ranitidin 2 x 1 amp

Pasien mengatakan mual (+) nafsu makan (-), hanya mampu memakan makan siangnya ± 4 sendok saja.

Keluarga dan pasien mengatakan tidak mengerti tentang penyakit yang ia derita. Dulu ia sempat mengalami hal yang sama namun dirasa tidak terlalu mengganggu sehingga tidak diperiksakan ke RS.

Pasien dan keluarga mengerti mengenai penjelasan yang diberikan perawat tentang penyakitnya dan mampu memngulang informasi yang diberikan.

Pasien kooperatif. Hasil TTV : TD : 150/100mmHg

Nadi : 86x/menit Suhu : 36,3 ºC

Pasien kooperatif. Obat sudah masuk, reaksi alergi (-)

Pasien kooperatif. Obat sudah masuk, reaksi alergi (-)

Pasien mengatakan mual (+) nafsu makan (-), hanya mampu memakan makan siangnya ± ½ porsi saja.

Pasien kooperatif. Obat sudah masuk, reaksi alergi (-)

(19)

Pukul 18.00 WITA Pukul 18.01 WITA Pukul 22.00 WITA Pukul 24.00 WITA

masuk, reaksi alergi (-)

Rabu, 5 November 2014 Pukul 04.00 WITA Pukul 05.00 WITA Pukul 07.00 WITA Pukul 10.05 WITA Pukul 12.00 WITA 1 1,2,3,4 2 1,2 1 2

Kolaborasi pemberian obat IV perset :

Pirabrain 4 x1 amp

Memonitor tanda-tanda vital dan KU pasien

Memonitor BB, membrane mukosa dan intake makanan.

Delegatif pemberian obat melalui IV perset :

Pirabrain 4x1gr Ranitidin 2x1amp

Kolaborasi pemberian obat oral : Betahistin 3x1

Unalium 1x5mg

Pasien kooperatif. Obat sudah masuk, reaksi alergi (-)

KU lemah, pasien kooperatif. Hasil TTV :

TD : 160/90mmHg Nadi : 76x/menit Suhu : 36,7 ºC

BB pasien : 66 kg, membrane mukosa kering, pasien tidak nafsu makan, mual (+), pasien hanya mampu menghabiskan ¼ porsi dengan lauk bubur, kuah, sayur, daging dan air putih. Pasien kooperatif. Obat sudah masuk, reaksi alergi (-)

(20)

Pukul 12.10 WITA Pukul 13.45 WITA Pukul 13.55 WITA Pukul 14.15 WITA Pukul 14.20 WITA Pukul 14.40 WITA Pukul 14.44 WITA Pukul 14.50 WITA Pukul 15.00 1 1 3 3 3 3 4 1,2,3,4 1

Memonitor intake makanan

Mengkaji tigkat, frekuensi dan reaksi nyeri yang dialami pasien.

Mengajarkan pasien relaksasi (nafas dalam) untuk mengurangi nyeri kepala dan pusing seperti berputar-putar.

Mengobservasi kondisi fisik dan atur posisi senyaman mungkin.

Membiarkan pasien mempraktikkan ROM kembali. Mengobservasi kembali peningkatan gerak fisik pasien. Menganjurkan pasien dan keluarga pasien untuk melakukan mobilisasi dini secara bertahap mulai duduk sampai berjalan dengan bantuan keluarga.

Mengkaji ulang pemahaman klien keluarga tentang penyakit dan meminta keluarga untuk mengulangi informasi yang

masuk, reaksi alergi (-)

Pasien mengatakan tidak nafsu makan, mual (+), pasien hanya mampu menghabiskan ½ porsi dengan lauk bubur, kuah, sayur, daging dan air putih.

Pasien mengatakan pusing seperti berputar-putar (+), nyeri kepala (+) namun sudah berkurang. Pasien mengatakan nyeri dirasakan disekitar kepala sampai sekitar leher, skala nyeri berkurang menjadi 4 dan nyeri dirasakan berat saat pasien menggerakkan kepala.

Pasien mengerti dan mau melakukan instruksi yang diberikan oleh perawat.

Pasien mengatakan badannya masih lemas. Nyeri kepala dan pusing berputar-putar masih namun sudah sedikit berkurang. Pasien sudah dapat duduk di tempat tidur dengan bantuan keluarga.

Pasien kooperatif, mau menggerakkan tangan dan kaki sesuai instruksi perawat.

Pasien 20tampak mampu dudukdi tempat tidur dengan di bantu oleh keluarga.

Pasien dan keluarga pasien mengerti tentang informasi yang

(21)

WITA Pukul 16.00 WITA Pukul 18.10 WITA Pukul 18.20 WITA Pukul 22.10 WITA Pukul 24.05 WITA 1 2 1 2 diberikan petugas.

Memonitor tanda-tanda vital dan KU pasien (tekanan darah dan nadi)

Kolaborasi pemberian obat IV perset :

Pirabrain 4x1gr

Kolaborasi pemberian obat oral : Betahistin 3x1

Mengobservasi intake makanan

Kolaborasi pemberian obat IV perset :

Pirabrain 4 x 1 gr

Kolaborasi pemberian obat oral : Angioten 0-0-50

Kolaborasi pemberian obat IV perset :

Ranitidin 2 x 1 amp

diberikan perawat.

Klien dan keluarga pasien masih mengingat informasi yang diberikan perawat dan dapat mengulangi informasi tersebut. Pasien kooperatif. Hasil TTV : TD : 150/80mmHg

Nadi : 88x/menit Suhu : 36,5 ºC

Pasien kooperatif. Obat sudah masuk, reaksi alergi (-)

Pasien kooperatif. Obat sudah masuk, reaksi alergi (-)

Pasien mengatakan mual (+) namun berkurang, nafsu makan (+), pasien mampu menghabiskan 1 porsi makanan namun bukan makanan dari RS Pasien kooperatif. Obat sudah masuk, reaksi alergi (-)

Pasien kooperatif. Obat sudah masuk, reaksi alergi (-)

Kamis, 6 November 2014 Pukul 04.10WITA Pukul 04.45 WITA 1 1,2,3,4 2

Kolaborasi pemberian obat IV perset :

Pirabrain 4 x1 amp

Memonitor tanda-tanda vital dan KU pasien

Pasien kooperatif. Obat sudah masuk, reaksi alergi (-)

KU lemah, pasien kooperatif. Hasil TTV :

TD : 150/90mmHg Nadi : 76x/menit RR : 36,4 ºC

(22)

Pukul 07.15 WITA Pukul 07.30 WITA Pukul 07.45 WITA Pukul 09.00 WITA 1 3 1,2,3,4 Memonitor BB, membrane mukosa dan intake makanan.

Mengkaji tingkat, frekuensi dan reaksi nyeri yang dialami pasien.

Mengobservasi kembali peningkatan gerak fisik pasien.

EVALUASI

BB pasien : 66 kg, membrane mukosa lembab, nafsu makan (+), mual (-), pasien mampu menghabiskan 1 porsi dengan lauk bubur, kuah, sayur, daging dan air putih.

Pasien mengatakan pusing seperti berputar-putar (+) namun berkurang, nyeri kepala (+) namun sudah berkurang. Pasien mengatakan nyeri dirasakan disekitar kepala sampai sekitar leher, skala nyeri berkurang menjadi 3 dan nyeri dirasakan berat saat pasien menggerakkan kepala.

Pasien mengatakan sudah mampu duduk walau masih merasa pusing, pasien juga mengatakan sudah dapat ke WC dengan bantuan keluarga.

IV. EVALUASI

Hari/tgl/waktu No. Dx

(23)

Kamis, 6

November 2014 Pukul 09.00 WITA

1 S : Pasien mengatakan pusing seperti berputar-putar (+) namun berkurang, nyeri kepala (+) namun sudah berkurang. Pasien mengatakan nyeri dirasakan disekitar kepala sampai sekitar leher, skala nyeri berkurang menjadi 3 dan nyeri dirasakan berat saat pasien menggerakkan kepala. O : Pasien masih meringis saat menggerakkan

badannya. Hasil TTV : Nadi : 76 x/menit TD: 150/90mmhg

A : Nyeri akut

P : Pertahankan kondisi pasien. Lanjutkan Intervensi: 1. Monitor tanda-tanda vital dan KU pasien

(tekanan darah dan nadi)

2. Kaji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri yang dialami klien setiap hari.

3. Ciptakan suasana lingkungan yang tenang dan nyaman

4. Ajarkan dan anjurkan pada pasien untuk melakukan tehnik relaksasi atau alihkan perhatian pasien seperti mengajak mengobrol 5. Delegatif pemberian obat yang dapat

mengurangi nyeri dan pusing sesuai indikasi.

Kamis, 6

November 2014 Pukul 09.00 WITA

2 S : Pasien mengatakan nafsu makan (+), mual (-), pasien mampu menghabiskan 1 porsi dengan lauk bubur, kuah, sayur, daging dan air putih.

O : BB pasien : 66 kg, membrane mukosa lembab, turgor kulit kurang elastic, konjungtiva tidak anemis.

A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

P : Pertahankan kondisi pasien. Lanjutkan Intervensi: 1. Kaji KU dan TTV pasien

2. Kaji input makanan

3. Monitor adanya penurunan berat badan 4. Monitor perubahan membran mukosa

5. Delegatif pemberian obat antiemetic ( ranitidin) Kamis, 6 3 S : Pasien mengatakan sudah mampu duduk walau

(24)

November 2014 Pukul 09.00 WITA

masih merasa pusing, pasien juga mengatakan sudah dapat ke WC dengan bantuan keluarga. O : Pasien nampak duduk di tempat tidur. Kekuatan

otot : Ekstermintas atas kanan kiri : 4. Ekstermitas bawah kanan kiri : 4. TD: 150/90 mmHg. Nadi : 88x/menit

A : Intoleransi aktivitas

P : Pertahankan kondisi pasien. Lanjutkan Intervensi 1. Monitor tanda-tanda vital dan KU pasien

(tekanan darah dan nadi)

2. Observasi kondisi fisik dan atur posisi senyaman mungkin

3. Observasi kembali peningkatan gerak fisik 4. Ajurkan mobilisasi secara bertahap mulai dari

duduk sampai berjalan dengan dibantu keluarga Kamis, 6

November 2014 Pukul 09.00 WITA

4 S : Klien dan keluarga pasien mengatakan masih mengingat informasi tentang penyakit yang diberikan perawat dan dapat mengulangi informasi tersebut.

O : Pasien dan keluarga dapat mengulang informasi tetang penyakit yang diberikan oleh perawat. A : Disfungsi pengetahuan

Gambar

TABEL RENPRA PADA PASIEN “WG” DENGAN VERTIGO  DI RUANG DAHLIA GARING TRANSPARAN BRSU TABANAN

Referensi

Dokumen terkait

Pasien mengatakan nyeri, nyeri akibat jatuh dari tangga dengan kualitas nyeri seperti tertusuk – tusuk, nyeri di daerah paha atas dan menjalar sampai ke

Saat dikaji, klien mengatakan nyeri di bagian perutnya, P: nyeri bertambah ketika beraktivitas, Q: terasa seperti ditusuk-tusuk jarum, R: Nyeri yang klien rasakan

Pasien dengan keluhan perut nyeri pada kanan atas sejak 5 tahun yang lalu, nyeri seperti ditusuk-tusuk menjalar sampai ke pinggang, nyeri dirasakan hilang

S: pasien masih merasa nyeri seperti ditusuk-tusuk didaerah simfisis yang masih hilang timbul dengan skala nyeri 2 O: ekspresi wajah pasien sudah sedikit. rileks, TD : 130/80

Klien mengatakan luka masih terasa nyeri (perih), terdapat nyeri tekan  pada luka, saat luka klien disentuh klien tampak meringis kesakitan, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri

Nyeri akut yang berhubungan dengan iskemia ginjal yang ditandai dengan nyeri dada seperti terbakar dan nyeri punggu seperti ditusuk-tusuk, bersikap protektif,

Pasien mengatakan nyeri, nyeri akibat jatuh dari tangga dengan kualitas nyeri seperti tertusuk–tusuk, nyeri di daerah paha atas dan menjalar sampai ke

Tanggal/Jam Diagnosa Keperawatan Nyeri kronis b.d penekanan syaraf lumbosakrlis D.0078 Evaluasi SOAP ‐ Pasien mengatakan nyeri berkurang ‐ Pasien mengatakan merasa lebih nyaman