• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TINJAUAN KASUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III TINJAUAN KASUS"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

49

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian Keperawatan Kasus Kelolaan

Pengkajian dilakukan pada tanggal 7 Mei 2010 di ruang Baitul Nisa RSI Sultan Agung Semarang, didapatkan data sebagai berikut:

1. Biodata

Identitas pasien: nama Ny. S, umur 30 tahun, jenis kelamin perempuan, agama Islam, suku bangsa Jawa, Indonesia, sudah menikah, pendidikan tamat SLTA, pekerjaan karyawati pabrik, alamat pedurungan Semarang, tanggal masuk 5 Mei 2010, nomor register 111.92.98 dengan diagnosa medis post operasi salpingo-ooforektomi hari ke-1.

Identitas penanggung jawab: nama Tn. A, umur 32 tahun, jenis kelamin laki-laki, agama islam, pekerjaan karyawan pabrik, pendidikan tamat SLTA dan hubungan dengan klien adalah suami.

2. Riwayat Kesehatan

Keluhan utama yang klien rasakan adalah saat dikaji klien mengeluh nyeri di area perut luka jahitan operasi dengan skala nyeri 7, nyeri terus menerus dan bertambah apabila digunakan untuk beraktivitas. Kurang lebih 2 minggu sebelum masuk rumah sakit, klien merasakan ada benjolan di perut kanan bawah, tiga jari di bawah pusat terasa pegal, klien mengeluh pusing dan

(2)

50 keputihan. Kemudian klien memeriksakan keluhannya ke dokter kandungan di RSI Sultan Agung Semarang, kemudian klien didiagnosa menderita kista ovarium dan menganjurkan untuk operasi, kemudian klien dan keluarga memutuskan untuk ke rumah sakit islam Sultan Agung Semarang untuk melakukan operasi dan mendapatkan perawatan yang baik setelah dioperasi. Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti ini dan klien tidak pernah menderita penyakit jantung, asma, DM, hipertensi maupun HIV/AIDS. Dikeluarga klien tidak ada yang mempunyai riwayat tumor kandungan maupun kanker payudara atau kanker serviks. Keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit menular namun ibu klien mempunyai riwayat hipertensi. 3. Riwayat Obstetri

Klien mengalami menarche pada usia 15 tahun dengan siklus 28 hari, lama 3-4 hari, banyaknya darah dalam batas normal berwarna merah dengan konsistensi cair, klien mengatakan setiap kali menstruasi selalu terasa sakit sekali sampai tidak kuat melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasanya.

Klien menikah baru satu kali pada usia 22 tahun dengan suami yang berumur 25 tahun, dan sekarang telah membina pernikahan selama 8 tahun. Status obstetri : P1A1. Sekarang klien mempunyai anak laki-laki yang saat ini

(3)

51 Dahulu klien menggunakan alat kontrasepsi KB suntik pada tahun 2007 cocok, tetapi 2 tahun terakhir klien tidak menggunakan KB suntik atau KB lainnya sampai sekarang.

4. Pola kesehatan fungsional

a. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan

Klien mengatakan bahwa kesehatan itu penting, bila sakit klien akan berobat ke puskesmas atau dokter praktik. Klien mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit maka segera dibawa ke pelayanan kesehatan. Sebelum sakit klien tidak pernah mengkonsumsi jamu atau obat alternatif. Selama dirawat klien mematuhi program pengobatan.

b. Pola Nutrisi dan Metabolik

Sebelum sakit, klien makan teratur 3 kali sehari dengan komposisi nasi, lauk, dan sayur. Porsi sepiring sedang dan selalu habis. Klien mengatakan sering mengkonsumsi makanan berpengawet. Klien minum ± 8-10 gelas air putih sehari, diselingi teh atau sirup. Saat dirawat, klien mengatakan malas makan. Klien mengatakan nafsu makan klien menurun karena merasa mual dan perutnya terasa nyeri, klien hanya makan 3-4 sendok makan. Klien minum air teh dan air putih hanya sedikit- sedikit ± 500 cc dalam sehari. Klien terpasang infus RL 20 tpm. IMT = BB/(TB2) =58/(1602)=18,3 kg/m2. (Normal: 18-24 kg/m2).

(4)

52 c. Pola Eliminasi

Sebelum sakit, klien BAB 1 kali sehari atau 2 kali sehari. Konsistensi kuning, lembek, bau khas. Klien BAK ± 5-6 kali sehari. Konsistensi kuning, jernih, bau khas. Sebelum dirawat klien sulit BAB karena terasa ada yang mengganjal di perut. Selama dirawat, klien mengatakan belum BAB sejak 2 hari yang lalu, terasa muter-muter dalam perut. Klien terpasang kateter dengan haluaran urin 1200 ml/ hari. Konsistensi kuning pekat, bau khas.

d. Pola Aktivitas dan Latihan

Sebelum sakit, klien beraktivitas seperti biasa bekerja sebagai karyawan di pabrik dan sebagai ibu rumah tangga. Tidak ada gangguan dalam melakukan aktivitas. Selama sakit, klien cuti dari pekerjaannya. Saat dikaji klien mengeluh lemas dan perutnya nyeri bila digunakan untuk bergerak miring kanan atau kiri, klien bedrest total. Kebutuhan klien sehari-hari (ADL) seperti personal hygiene, makan dan berpakaian dibantu oleh perawat dan keluarga. Klien terlihat tiduran dalam posisi terlentang di bed.

e. Pola Istirahat dan Tidur

Sebelum sakit, klien tidur 6-8 jam sehari. Tidak ada keluhan dalam istirahat dan tidur. Saat dikaji, klien mengeluh semalam tidak bisa tidur

(5)

53 karena perutnya terasa nyeri sekali. Setelah diberi obat di pagi hari klien baru bisa tidur nyenyak mulai pukul 05.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB. f. Pola Persepsi Sensori dan Kognitif

Klien tidak memiliki masalah dalam penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, maupun pengecapan. Klien dapat berinteraksi dengan perawat maupun orang lain dengan baik. Saat dikaji, klien mengatakan nyeri di bagian perutnya, P: nyeri bertambah ketika beraktivitas, Q: terasa seperti ditusuk-tusuk jarum, R: Nyeri yang klien rasakan adalah di bagian perut terutama pada luka jahitan post operasi, menyebar sampai di seluruh lapang perut dan pinggang,S: skala nyeri 7, T: nyeri dirasakan terus menerus. Klien terlihat sering meringis menahan sakit sambil mengelus perutnya.

g. Pola Hubungan dengan Orang Lain

Klien adalah seorang ibu rumah tangga yang ramah dan rukun dengan tetangga. Ketika di pabrik, klien juga ramah dengan rekan- rekannya. Klien kooperatif dan aktif terlibat dalam program pengobatan yang dilakukan oleh perawat dan tenaga medis. Klien ramah dengan semua pasien. Tidak ada hambatan dalam melakukan interaksi.

h. Pola Persepsi dan Konsep Diri

Klien adalah seorang ibu rumah tangga yang juga bekerja sebagai karyawati di pabrik. Klien berharap cepat sembuh agar bisa kembali

(6)

54 bekerja dan menjadi ibu rumah tangga yang baik. Tidak ada gangguan dalam konsep diri klien. Klien mengatatakan ingin mengetahui tentang penyakit yang dideritanya. Klien mengatakan penyebab dari penyakit yang diderita adalah karena menstruasi yang selalu terasa sakit sekali dan takut jika nanti penyakitnya yang telah dioperasi kambuh lagi. Klien mengatakan bahwa klien bingung mau bertanya kepada siapa lagi tentang penyakitnya, sedangkan klien sudah pernah diberi informasi dari perawat mengenai penyakit yang dideritanya. Ekspresi wajah klien bingung dan kuatir saat mengungkapkan ketidaktahuannnya tentang penyakitnya. i. Pola Mekanisme Koping

Dalam mengambil keputusan klien melibatkan suami sebagai kepala keluarga. Jika ada masalah, klien terkadang berdiskusi dengan keluarga terdekat untuk meminta pendapat. Klien selalu berdoa untuk kesembuhannya dan berusaha untuk tetap tenang dalam menghadapi kondisi kesehatannya saat ini.

j. Pola Seksualitas dan Reproduksi

Klien adalah seorang wanita yang telah memiliki 1 anak berumur 7 tahun. Keluhan tersebut adalah karena penyakit yang diderita klien.

k. Pola Nilai dan Kepercayaan

Klien beragama Islam, sumber kekuatannya adalah Allah SWT dan anaknya. Sebelum sakit, klien rajin shalat 5 waktu dalam sehari dan sering

(7)

55 mengikuti pengajian. Selama sakit, klien tidak menjalankan shalat. Klien hanya sering berdzikir dan berdoa memohon kesembuhannya.

5. Pemeriksaanfisik

Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 7 Mei 2010. a. Keadaan umum dan tingakat kesadaran

Klien terlihat meringis kesakitan, kesadaran komposmentis. b. Tanda – tanda vital

TD 110/70 mmHg, nadi 96 x/ mnt, suhu 37 o C, RR 22 x/mnt c. Pemeriksaan antropometri

Berat badan 58 kg (sebelum operasi tanggal 6 Mei 2010 dan berat badan post op tidak dapat dilakukan, tinggi badan 160 cm, LILA: 24 cm, IMT: 18, 3 kg / m2 ( normal , N: 18-24 kg/m2)

d. Kepala

Bentuk mesochepal, rambut hitam dan tidak beruban, lurus, terlihat lepek. e. Mata

Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, terdapat lingkaran hitam di sekitar mata, terdapat kantung tidur, tidak menggunakan alat bantu penglihatan.

f. Hidung

(8)

56 g. Telinga

Simetris, bersih, tidak ada sekret maupun alat bantu pendengaran, pendengaran pasien normal.

h. Mulut

Mulut bersih, tidak menggunakan gigi palsu, tidak berbau mulut, tidak ada stomatitis, mukosa bibir agak kering, warna agak pucat. Gigi geraham bawah klien berlubang.

i. Leher

Tidak ada massa, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe maupun tonsil, tidak ada peningkatan vena yugularis dan tidak ada nyeri telan.

j. Dada

Bentuk simetris kanan dan kiri, tidak ada luka maupun penggunaan otot bantu pernapasan.

k. Paru

(I) Simetris kanan dan kiri (P) Teraba simetris kanan dan kiri (Pe) Bunyi paru sonor (A) Bunyi paru vesikuler, tidak ditemukan wheezing dan ronchi.

(9)

57 l. Jantung

(I) Ictus cordis tidak tampak (Pa) Ictus cordis teraba di SIC V 2 cm (Pe) Konfigurasi jantung dalam batas normal (A) Bunyi jantung S1 dan S2 murni.

m. Abdomen

(I) Terlihat balutan luka post operasi letak horisontal tertutup kasa dengan hipavix (A) Bising usus 5 x/mnt (normal: 5-35 x/mnt ) (Pe) Tidak dapat diperkusi karena klien mengatakan nyeri (Pa) Nyeri tekan abdomen di seluruh kuadaran.

n. Payudara

Terlihat simetris,tidak tegang, tidak ada keluhan nyeri atau benjolan, tidak ada lesi.

o. Genetalia

Klien terpasang kateter, tidak ada tanda_tanda infeksi: tidak ada rubor, kalor, tumor, dolor dan fungsi analisa, tidak ada kelainan kongenital. p. Ekstremitas

1) Ekstremitas atas: Bersih, tidak ada edema, klien terpasang infus di punggung tangan sebelah kanan, tidak ada infeksi, capillary refill time ˂ 2 detik, kuku bersih tidak panjang.

2) Ekstremitas bawah: Bersih, tidak ada edema, capillary refill time ˂ 2 detik, kuku bersih dan tidak panjang.

(10)

58 q. Kulit

Kulit berwarna sawo matang, terlihat agak kusam, turgor kulit baik, tidak ada lesi, terlihat luka pos operasi di abdomen terlihat tertutup kassa dan hipavix.

6. Pemeriksaan penunjang a. Laporan operasi

1) Nama operasi: Salpingo-ooforektomi.

2) Pasien dilakukan operasi pada tanggal 6 Mei 2010 pada pukul 13.45-14.45 WIB

3) Pasien tidur terlentang dengan regional anestesi di meja operasi. 4) Dilakukan eksplorasi dan didapatkan massa Ø ± 15 cm. Tidak ada

perdarahan.

(11)

59 b. Pemeriksaan laboratorium: Tanggal 06 Mei 2010

c. Terapi

Tanggal: 6 dan 7 Mei 2010: Infus RL 20 tpm, Cefotaxime 3 x 1 gram, Ketorolak 3 x 30 mg, Ciprofloxacin 3 x 1 tablet, Provenid supp (kalau nyeri sekali)

Pemeriksaan Hasil Satuan Normal Analyzer hematologi WBC RBC HCT HGB MCV MCH MCHC PLT RDW – CV RDW – SD PDW MPV P – LCR 11,7 4,48 32,5 10, 9 72, 5 87,3 34,1 36,0 14,9 39,0 11,2 9,8 23,2 [ 10^6/uL] [ 10^6/uL] % g / dl pg fl g/dl [10^3/uL] % fL fL fL % M: 4,4 - 5,9 ; F: 3,8- 5,2 M: 3,8 - 10,6 ; F: 3,6-11,0 M: 40 – 52 ; F: 35 - 47 M: 13,2 – 17,3 ; F: 11,7 – 15,5 80,0 – 100,0 26,0 – 34,0 32,0 – 36,0 150,0 – 440,0 11,5 – 14,5 35 – 47 9 – 13 7,2 – 11,0 15,0 – 25,0

(12)

60 Tanggal 8 dan 9 Mei 2010: Infus RL 20 tpm, Cefotaxime 3 x 1 gram, Ciprofloxacin 3 x 1 tablet.

d. Diit

Tanggal 6 Mei 2010 diit cair II, Tanggal 7 Mei 2010: bubur, sayur lauk dan snack. Tanggal 8 dan 9 Mei 2010 nasi

e. Hasil USG

Tanggal 22 April 2010

Kesan : kista ovarii dextra besar (11 x7 cm) dan sinistra kecil (5x5cm)

B. Analisa Data

Tanggal Data ( DS dan DO) Masalah Etiologi

07/05/10 DS : klien mengatakan nyeri di bagian perutnya,P: nyeri bertambah ketika

beraktivitas,Q: terasa seperti ditusuk – tusuk jarum, lama nyeri terus menerus, R: nyeri yang klien rasakan adalah di bagian perut terutama pada luka jahitan post operasi, menyebar sampai di seluruh lapang perut dan

pinggang,S: skala nyeri 7. T: nyeri dirasakan terus

Nyeri (akut) diskontinuitas jaringan

sekunder akibat pembedahan (luka post operasi)

(13)

61 menerus.

DO : Klien terlihat meringis menahan sakit sambil mengelus perutnya, Tanda – tanda vital: TD :110/70 mmHg, nadi 96 x / mnt, suhu 37 o C,RR 22 x / mnt. Terlihat balutan luka post operasi letak horisontal tertutup kasa dengan hipavix.

07/05/10 DS : Klien mengeluh lemas dan perutnya nyeri bila

digunakan untuk bergerak miring kanan atau kiri. DO : Kebutuhan klien sehari –

hari (ADL) seperti personal hygiene dibantu oleh perawat dan keluarga.

HGB : 10,9 g / dl (M: 13,2 – 17,3 ; F: 11,7 – 15,5) Kulit terlihat agak kusam. Rambut terlihat lepek.

Kurang perawatan diri: personal hygiene Kelemahan umum

DS :Klien mengatatakan ingin mengetahui tentang penyakit yang dideritanya. Klien mengatakan takut penyebab dari penyakit

Kurang pengetahuan tentang penyakit yang diderita : kista Kesalahan interpretasi sumber, tidak mengenal sumber

(14)

62 yang diderita adalah karena

menstruasi yang selalu terasa sakit sekali dan kalau nanti penyakitnya yang telah dioperasi kambuh lagi. Klien mengatakan bahwa klien bingung mau bertanya kepada siapa lagi tentang penyakitnya, sedangkan klien sudah pernah diberi informasi dari perawat mengenai penyakit yang dideritanya.

DO : Ekspresi wajah klien bingung dan kuatir saat mengungkapkan

ketidaktahuannnya tentang penyakitnya. Pendidikan klien adalah tamat SLTA.

ovarium informasi.

07/05/10 DS: Klien mengatakan malas makan. Klien mengatakan nafsu makan klien menurun karena merasa mual dan perutnya terasa nyeri sekali. DO:Klien hanya makan 3 – 4

sendok makan. Klien minum air teh dan air putih

Risiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Mual, intake inadekuat

(15)

63 hanya sedikit- sedikit

kurang lebih 500 cc dalam sehari ditambah 250 cc teh atau sari kacang hijau setiap pagi yang disediakan RS. Klien terpasang infus RL 20 tpm. HGB : 10,9 g/ dl (M: 13,2 – 17,3 ; F: 11,7 – 15,5 ), Diit Tanggal 7 Mei 2010: bubur

lunak.Pemeriksaan antropometri BB : 58 kg (sebelum operasi tanggal 6 Mei 2010, BB post op tidak dapat dilakukan ), TB : 160 cm, LILA: 24 cm, IMT : 18, 3 kg / m2 (normal, N: 18-24 kg/m2).

(16)

64 C. PATHWAYS BERDASARKAN KASUS

Predisposisi: Makan-makanan berpengawet

Kista Ovarium

Salpingooforektomi

Luka operasi Pembatasan cairan dan makanan

Penurunan Metabolisme

Hipolisis

Peningkatan asam laktat

Kelelahan. kelemahan Kurang perawatan diri: personal hygiene Diskontinuitas Jaringan Nyeri Anoreksia, mual, muntah Anestesi Resiko Perubahan Nutrisi Kurang dari

kebutuhan Kurang

(17)

65 D. Diagnosa keperawatan

1. Nyeri (akut) berhubungan dengan diskontinuitas jaringan sekunder akibat pembedahan (luka post operasi).

2. Kurang perawatan diri: personal hygiene berhubungan dengan kelemahan umum.

3. Kurang pengetahuan tentang penyakit yang diderita: kista ovarium berhubungan dengan kesalahan interpretasi sumber, tidak mengenal sumber informasi.

4. Risiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual,intake inadekuat.

E. Perencanaan No

Dx

Waktu Tujuan & KH Rencana Rasional

1 07/05/ 10 Tujuan : setelah dilakukan trindakan keperawatan selama 2x24 jam, nyeri dapat berkurang, dengan KH : - Klien mengungkapk

1. Kaji nyeri, catat lokasi, karakteristik nyeri, beratnya (0 – 10).

2. Pertahankan istirahat dengan posisi semi fowler. - Perubahan pada karakteristik nyeri menunjukkan adanya masalah, memerlukan evaluasi medik dan intervensi yang tepat.

- Menghilangkan tegangan abdomen yang bertambah

(18)

66 an bahwa nyeri sudah berkurang - Ekspresi wajah tenang, rileks. - Skala nyeri 0 – 2 .

3. Anjurkan klien untuk mobilisasi dini.

4. Ajarkan teknik manajemen nyeri; teknik relaksasi dengan latihan tarik napas dalam. Berikan kompres 5. Kolaborasi dengan pemberian analgetik sesuai indikasi. dengan posisi terlentang. - Meningkatkan normalisasi fungsi organ dan mengurangi ketidaknyamanan - Meningkatkan kontrol terhadap nyeri dan meningkatkan partisipasi pasien secara aktif. - Menghilangkan nyeri. 2 07/05/ 10 Tujuan : setelah melakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan klien dapat memenuhi kebutuhan personal hygiene secara mandiri. KH : 1. Kaji derajat ketidakmampuan pasien.

2. Bantu klien dalam memenuhi kebutuhan personal hygiene.

3. Motivasi klien untuk melakukan kegiatan kebersihan diri sesuai

- Mempengaruhi pemilihan intervensi yang tepat.

- Menghemat energi agar klien dapat melakukan kebersihan diri sesuai kemampuan. - Mempertahankan pemenuhan kebutuhan dasar

(19)

67 - Mampu melakukan kegiatan perawatan diri sendiri dalam tingkat kemampuan yang dimiliki secara optimal - Klien mengungkapk an rasa kenyamanan dan kepuasan setelah melakukan personal hygiene. kemampuan. Seperti gosok gigi. klien. 3. 07/05/ 10 Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 30 menit diharapkan klien dapat mendapat informasi yang benar, dengan 1. Kaji pengetahuan klien tentang penyakit yang diderita.

2. Berikan informasi tentang penyakit yang diderita dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti.

- Memvalidasi tingkat pemahaman saat ini, mengidentifikasi kebutuhan belajar. - Memberikan pengetahuan dimana klien dapat kooperatif dan memudahkan untuk mengingat informasi

(20)

68 KH: - Klien dapat berpartisipasi dalam program pengobatan. - Mengungkapk an pemahaman informasi. 3. Dorong partisipasi keluarga dalam perawatan. yang diberikan. - Membantu penanganan dan perawatan pasien. 4. 07/05/ 10 Tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan tidak terjadi perubahan nutrisi dengan KH: menunjukkan/ memperthankan berat badan, nlai laboratorium normal, tidak terjadi mual atau muntah.

1. Lakukan pengkajian nutrisi dengan seksama.

2. Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat..

3. Motivasi klien untuk makan porsi sedikit tapi sering.

4. Anjurkan klien untuk lakukan kebersihan oral sebelum makan (sikat gigi). - Mengidentifikasi kekurangan/kebutuh an untu membantu memilih intervensi. - Meningkatkan

motivasi klien untuk menghabiskan diit makan sesuai program - Mempertahankan masukan dan mengurangi perasaan tegang pada lambung.

- Mulut yang bersih dapat meningkatkan napsu makan.

(21)

69 5. Bantu klien untuk

ambulasi dan tingkatkan aktivitas sesuai toleransi. - Membantu dalam mengeluarkan flatus, mempengaruhi rasa sehat. F. Tindakan keperawatan No. Dx

Waktu Tindakan keperawatan Respon TT

1 07/05/2010 09.00 WIB

Mengkaji keadaan umum klien dan mengkaji karakteristik nyeri dan skala nyeri.

S: klien mengatakan nyeri di daerah perut, nyerinya seperti ditusuk – tusuk jarum, nyeri yang dirasakan hanya di sekitar luka dan menyebar sampai di seluruh lapang perut dan pinggang O: klien terlihat meringis kesakitan menahan nyeri, skala nyeri 7.

2 07/05/10 Mengkaji derajat ketidakmampuan klien.

S: klien mengatakan kalau mandi di bantu keluarga dan perawat. O: klien memerlukan bantuan minimal, untuk beraktivitas klien mengeluh nyeri.

(22)

70 09.05 WIB tekanan darah, nadi, RR dan

suhu. O: TD: 110/80 mmHg, N: 96x/mnt, RR: 24 x/mnt, Suhu: 370 celcius 1 07/05/2010 09.30 WIB

Mengajarkan teknik relaksasi dengan latihan menarik napas dalam dan memberikan kompres hangat.

S : klien mengatakan bisa dan lega tetapi masih terasa nyeri.

O: Klien menarik napas dalam seperti apa yang telah diajarkan. Klien terlihat lebih rileks. 1 07/05/2010

10.00 WIB

Melatih klien untuk mobilisasi: miring kanan

S: klien mengatakan nyeri di jahitannya.

O: klien telah miring kanan dan punggung telah diberi sangga bantal. 1 07/05/10

10.05 WIB

Menganjurkan klien untuk sering mobilisasi.

S: klien mengatakan akan sering miring kanan miring kiri dan mencoba untuk duduk.

O: klien terihat antusias dan mengangguk, posisi klien sudah miring kanan. 3 07/05/2010

10.11 WIB

Mengkaji tingkat

pengetahuan klien mengenai penyakit yang diderita.

S: klien mengatakan mungkin karena kalau haid selalu sakit jadi saya menderita penyakit itu mba.

(23)

71 bingung dan

menunjukkan rasa ingin tahu.

3 07/05/2010 10.15 WIB

Memberikan informasi tentang kista ovarium.

S: klien mengatakan sudah mengetahui penyebab dan apa itu kista.

O: telah di jelaskhan pengertian, penyebab dan tanda gejala kistoma ovari.

07/05/10 11.00 WIB

Memberikan obat injeksi S: -

O: telah diinjeksikan cefotaxime 1 gram iv line.tidak ada alergi. 4 07/05/10

09.05 WIB

Mengkaji status antropometri klien.

S: klien mengatakan BB sebelum sakit 58 kg. O: BB post op tidak dapat diukur, TB: 160 cm, LILA : 24 cm, IMT : 18, 3 kg / m2 (normal). 4 07/05/10

12.05 WIB

Menganjurkan klien untuk menghabiskan makanan yang disediakan dari RS S: klien mengatakan ya O: klien terlihat mengangguk. 1 07/05/10 12.10 WIB

Memberikan obat peroral S: -

O: telah diberikan ciprofloxacin 1 tab

(24)

72 14.00 WIB dalam posisi semi fowler nyaman dan teimakasih.

O: klien tidur dalam posisi semi fowler dengan disangga 2 bantal.

2,4 07/05/10 14.05 WIB

Menganjurkan klien untuk sikat gigi sebelum makan.

S: klien mengatakan iya pasti akan sikat gigi. O: klien mengangguk, tidak ada bau mulut, bersih.

1 08/05/10 08.00 WIB

Menanyakan keluhan klien S: klien mengatakan jahitan operasi masih terasa nyeri dan sudah bisa tidur lumayan

nyenyak. klien

mengatakan belum biisa BAB.

O: klien sudah tidak terlihat meringis menahan sakit

2 08/05/10 08.00 WIB

Memotivasi klien untuk melakukan kegiatan kebersihan diri sesuai kemampuan: gosok gigi, menyisir rambut.

S: klien mengatakan iya mba saya coba..

O: ekspresi wajah klien lebih rilek, klien terlihat gosok gigi sendiri.

4 08/05/10 08.03 WIB

Mengauskultasi bising usus S: -

O: bising usus melemah, 6 x/mnt.

(25)

73 08.06 WIB latihan duduk. pelan – pelan mba.

O: klien duduk dalam posisi setengah duduk bersandar dibantal.

4 08/05/10 08.10 WIB

Menganjurkan klien untuk banyak minum dan makan makanan tinggi serat.

S: klien mengatakan iya O: klien sudah minum 3 gelas belimbing dan makan 1 buah pisang. 2 08/05/10

08.10 WIB

Melatih klien untuk mobilisasi bertahap (latihan miring kanan kiri)

S: klien mengatakan mau untuk melakukannya. O: klien sudah terlihat mau mencoba miring kanan dan kiri

2 08/05/10 08.15 WIB

Memantau tanda – tanda vital S: -

O: TD: 120/70 mmHg, nadi: 80 x/mnt, suhu: 36,8o Celsius, RR: 20x/mnt 2 08/05/10 08.18 WIB

Menganjurkan klien untuk aktif mobilisasi; miring kanan kiri

S: klien mengatakan iya, akan terus mencoba. O: klien terlihat antusias. 3 08/05/10

09.05 WIB

Memotivasi klien untuk makan porsi sedikit tapi sering sesuai program.

S: klien mengatakan ya mba akan saya lakukan. O: klien terlihat menghabiskan makanan selingan yang disediakan rumah sakit.

(26)

74 10.15 WIB istirahat. nanti saya akan istirahat.

O: klien terlihat tiduran di tempat tidur.

09/05/10 12.00 WIB

Memberikan terapi obat injeksi S: - O: telah diinjeksikan cefotaxime 1 gram iv line. 1 09/05/10 12.10 WIB

Mengkaji ulang karakteristik nyeri, intensitas.

S: klien mengatakan nyeri sudah berkurang.

O: klien tampak rileks, sudah terlihat tidak meringis kesakitan. Skala nyeri turun dari 6 menjadi 3.

3 09/05/10 12.15 WIB

Mengkaji pola makan dan keluhan mual.

S: klien mengatakan sudah menghabiskan 1/2 porsi makan yang disediakan RS dan makan 3 kali sesuai program diit, serta agak terasa mual. O: klien terlihat tenang, terlihat klien

menghabiskan 1/2 porsi makanan yang disediakan RS.

2 09/05/10 13.30 WIB

Mendorong partisipasi keluarga dalam perawatan.

S: ibu klien mengatakan ya

(27)

75 dan telah meminta

keluarga untuk mengingatkan klien minum obat, membantu personal hygiene. 2 09/05/10

15.00 WIB

Membantu memenuhi kebutuhan personal hygiene: menyibin.

S: klien mengatakan lebih segar dan nyaman.

O: badan klien bersih, harum, klien terlihat rileks.

2 09/05/10 15.09 WIB

Menyisir rambut klien S: klien mengatakan trimaksih

O: rambut klien terlihat rapi. 09/05/10 15.10 WIB Mengukur TD, N, RR S: O: TD: 110/70 mmHg, N: 88 x/mnt, RR: 22 x/mnt 09/05/10 15.15 WIB

Memotivasi klien untuk menggunakan teknik relaksasi: tarik napas dalam jika merasakan nyeri.

S: klien mengatakan iya dilakukan kalau terasa nyeri.

O: klien terlihat lebih rileks.

(28)

76 G. Catatan Perkembangan Hari/ Tgl No. Dx Catatan Perkembangan

09/05/10 1 S : Klien mengatakan nyeri sudah berkurang tetapi masih terasa senut – senut di luka jahitannya. Sekarang rasa nyeri yang dirasakan hanya di sekitar area perut saja.

O : Ekspresi wajah klien tampak rileks, sudah tidak terlihat meringis kesakitan. Skala nyeri turun dari 7 menjadi 3. Tanda – tanda vital : pada tanggal 8 Mei 2010: Tekanan Darah: 120 mmHg, Nadi: 80 x/mnt, RR: 20 x/mnt

A : Masalah teratasi sebtagian

P : Peratahankan intervensi. Berikan terapi sesuai advis dokter, pantau tanda – tanda vital, kaji respon nyeri, berikan teknik relaksasi: kompres hangat.

09/05/10 2 S : klien mengatakan lebih segar dan nyaman, klien mengatakan sudah tidak lemas.

O : Klien terlihat dibantu ibu untuk makan, minum, bergeser, mandi. Klien masih terlihat tiduran dengan posisi semi fowler di tempat tidur badan klien bersih, harum, klien terlihat rileks.rambut klien terlihat rapi.

A :Masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi, anjurkan klien untuk makan sering dan menghabiskan makanan dari RS sehingga dapat meningkatkan kebutuhan energi. Motivasi klien untuk beraktivitas sesuai

(29)

77 kemampuan.

09/05/10 3 S: Klien mengatakan sudah mengetahui tentang pengertian kista ovarium,faktor risiko terjadinya kista ovarium, tanda gejala.

O: Ekspresi wajah klien sudah tidak bingung lagi, klien dapat menyebutkan kembali apa yang telah disampaikan.

A: Masalah teratasi P: Hentikan intervensi

09/05/10 4 S: Klien mengatakan sudah menghabiskan 1/2 porsi makanan yang disediakan RS serta terasa agak mual.

O: Klien terlihat tenang, terlihat klien menghabiskan 1/2 porsi makanan yang disediakan RS.

A: masalah teratasi sebagian

P: lanjutkan intervensi: timbang BB sesuai indikasi dan awasi hasil laboratorium: Albumin, kreatinin, modifikasi dengan jelaskan tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh.

Referensi

Dokumen terkait

Pasien mengatakan nyeri, nyeri akibat jatuh dari tangga dengan kualitas nyeri seperti tertusuk – tusuk, nyeri di daerah paha atas dan menjalar sampai ke

Hasil: Berdasarkan hasil analisis ketiga pasien mengatakan nyeri pada post operasi bertambah jika bergerak, nyeri seperti ditusuk-tusuk, regio abdomen supra pubic,

Saat dikaji klien mengatakan nyeri perut terutama perut bagian bawah kanan, nyerinya seperti ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 5, nyerinya hilang timbul kira-kira 2 menit dan

Keluhan yang dialami klien saat dirawat di Rumah Sakit pre operasi : Klien mengatakan nyeri di daerah perut kanan bawah Nyeri bertambah ketika klien berjalan dan tertawa

Pada hari Jumat 06 April 2012 klien mengatakan nyeri luka post sectio caesarea seperti ditusuk-tusuk pada perut bagian bawah (bawah umbilikus) dengan skala nyeri 5

1 Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik (kanker), ditandai dengan klien mengatakan merasa nyeri pada daerah penis, klien mengatakan nyeri seperti ditusuk- tusuk,

Pasien mengatakan nyeri dan cekot-cekot di daerah ulkus kaki kanan, klien mengatakan luka tidak sembuh-sembuh, klien mengatakan sering merasa lemes dan kakinya bertambah sakit

Melalui hasil wawancara, klien mengatakan datang ke Rumah Sakit dengan keluhan sesak nafas dan batuk. Sekitar 3 hari yang lalu klien mengeluh sesak nafas. Sesak nafas bertambah