BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
A.
Latar Belakang
Latar Belakang
Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Bab I Pasal 1 poin 19 adalah seperangkat
Sistem Pendidikan Nasional, Bab I Pasal 1 poin 19 adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan
pendidikan tertentu seperti yang termaktub dalam pasal tersebut
pendidikan tertentu seperti yang termaktub dalam pasal tersebut
adalah tujuan pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam
adalah tujuan pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam
Standar Nasional Pendidikan.
Standar Nasional Pendidikan.
Amanat
Amanat yang
yang tertuang
tertuang dalam
dalam Undang-Undang
Undang-Undang Nomor
Nomor 20
20 Tahun
Tahun
2003 tentang sistem Pendidikan Nasional ditegaskan bahwa kurikulum
2003 tentang sistem Pendidikan Nasional ditegaskan bahwa kurikulum
dikembangkan dengan prinsip keragaman agar memungkinkan
dikembangkan dengan prinsip keragaman agar memungkinkan
penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan
penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan
kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah dan peserta didik. Di
kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah dan peserta didik. Di
dalam Lampiran Permendikbud No. 146 tahun 2014 tentang Pedoman
dalam Lampiran Permendikbud No. 146 tahun 2014 tentang Pedoman
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dinyatakan
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dinyatakan
bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk PAUD adalah
bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk PAUD adalah
kurikulum operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan sesuai
kurikulum operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan sesuai
dengan karakteristik satuan PAUD. Artinya kurikulum di tingkat satuan
dengan karakteristik satuan PAUD. Artinya kurikulum di tingkat satuan
pendidikan termasuk satuan PAUD diperkaya dengan menambahkan
pendidikan termasuk satuan PAUD diperkaya dengan menambahkan
keunggulan lokal/kekhasan lembaga/mengadopsi kurikulum dari negara
keunggulan lokal/kekhasan lembaga/mengadopsi kurikulum dari negara
lain sehingga sangat memungkinkan adanya keragaman dalam
lain sehingga sangat memungkinkan adanya keragaman dalam
kurikulum operasional yang dikembangkan oleh masing-masing satuan
kurikulum operasional yang dikembangkan oleh masing-masing satuan
pendidikan.
pendidikan.
Merujuk pada ketentuan tersebut di atas, dipastikan bahwa
Merujuk pada ketentuan tersebut di atas, dipastikan bahwa
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan keharusan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan keharusan
disusun oleh dan dilaksanakan di satuan PAUD.
disusun oleh dan dilaksanakan di satuan PAUD.
B.
B.
Tujuan
Tujuan
C.
C.
Sasaran
Sasaran
1.1.
Menjadi rujukan satuan PAUD dalam menyusun Kurikulum
Menjadi rujukan satuan PAUD dalam menyusun Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan yang akan diterapkan di
Tingkat Satuan Pendidikan yang akan diterapkan di
satuannya.
satuannya.
2.2.
Mejadi panduan bagi pendidik dan kepala satuan PAUD
Mejadi panduan bagi pendidik dan kepala satuan PAUD
dalam mengembangkan program yang akan dijadikan
dalam mengembangkan program yang akan dijadikan
program layanan di satuan PAUDnya.
program layanan di satuan PAUDnya.
3.3.
Menjadi rujukan bagi pembina PAUD di lapangan dalam
Menjadi rujukan bagi pembina PAUD di lapangan dalam
memberikan pembinaan dan penyeliaan layanan PAUD di
memberikan pembinaan dan penyeliaan layanan PAUD di
lapangan.
lapangan.
1.
1.
Pendidik anak usia dini
Pendidik anak usia dini
2.
2.
Pengelola satuan Pendidikan Anak Usia Dini
Pengelola satuan Pendidikan Anak Usia Dini
3.
3.
Pengawas dan Penilik Pendidikan Anak Usia Dini
Pengawas dan Penilik Pendidikan Anak Usia Dini
4.
D.
D.
Dasar Hukum
Dasar Hukum
1.
1.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2.2.
Undang-undang Nomor 20 Tahun2003 tentang Sistem Pendidikan
Undang-undang Nomor 20 Tahun2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
Nasional
3.
3.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala
ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka
ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional
Menengah Nasional
4.
4.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan perubahan yang kedua
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan perubahan yang kedua
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015
5.
5.
Peraturan Presiden Nomor 60 Tentang Pengembangan Anak Usia
Peraturan Presiden Nomor 60 Tentang Pengembangan Anak Usia
Dini Holistik-Integratif
Dini Holistik-Integratif
6.
6.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137 Tahun
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137 Tahun
2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.
2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.
7.
7.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 146 Tahun
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 146 Tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
8.
8.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 160 Tahun
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 160 Tahun
2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006
2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006
dan
dan
Kurikulum tahun 2013 pasal 7.
BAB II
BAB II
PRINSIP DAN PROSEDUR PENYUSUNAN KURIKULUM
PRINSIP DAN PROSEDUR PENYUSUNAN KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PAUD
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PAUD
A.
A.
Prinsip-prinsip Penyusunan KTSP
Prinsip-prinsip Penyusunan KTSP
KTSP
KTSP
Berpusat pada anak
Berpusat pada anak
Kontekstual
Kontekstual
Kompetensi dan Dimensi
Kompetensi dan Dimensi
Perkembangan
Perkembangan
Pembentukan kepribadian
Pembentukan kepribadian
Sesuai tahap perkembangan
Sesuai tahap perkembangan
Sesuai cara belajar
Sesuai cara belajar
Holistik Integratif
Holistik Integratif
Melalui bermain
Melalui bermain
Membangun pengalaman
Membangun pengalaman
belajar
belajar
Konteks Sosial Budaya Konteks Sosial Budaya
1.
1.
Berpusat pada anak dengan mempertimbangkan potensi,
Berpusat pada anak dengan mempertimbangkan potensi,
bakat, minat, perkembangan, dan kebutuhan anak,
bakat, minat, perkembangan, dan kebutuhan anak,
termasuk kebutuhan khusus.
termasuk kebutuhan khusus.
Kurikulum menempatkan anak sebagai pusat tujuan. Kurikulum
Kurikulum menempatkan anak sebagai pusat tujuan. Kurikulum
yang
yang disusun
disusun
memenuhi
memenuhi kebutuhan
kebutuhan pertumbuhan
pertumbuhan dan
dan
perkembangan anak sesuai dengan tingkat usia (
perkembangan anak sesuai dengan tingkat usia (
age
age
appropriateness)
appropriateness)
, selaras dengan potensi, minat dan karakteristik
, selaras dengan potensi, minat dan karakteristik
termasuk kebutuhan khusus anak secara individu (
termasuk kebutuhan khusus anak secara individu (
individual
individual
appropriateness).
appropriateness).
Kurikulum juga bersifat inklusif dengan mengakomodir kebutuhan
Kurikulum juga bersifat inklusif dengan mengakomodir kebutuhan
dan perbedaan anak baik dari aspek jenis kelamin, sosial, budaya,
dan perbedaan anak baik dari aspek jenis kelamin, sosial, budaya,
agama, fisik, maupun psikis, sehingga semua anak terfasilitasi
agama, fisik, maupun psikis, sehingga semua anak terfasilitasi
sesuai dengan potensi masing-masing tanpa ada diskriminasi
sesuai dengan potensi masing-masing tanpa ada diskriminasi
aspek apapun.
aspek apapun.
2.
2.
Kurikulum dikembangkan secara Kontekstual
Kurikulum dikembangkan secara Kontekstual
Kurikulum disusun dengan mempertimbangkan karakter daerah,
Kurikulum disusun dengan mempertimbangkan karakter daerah,
kondisi satuan PAUD, dan kebutuhan anak. Kurikulum tingkat
kondisi satuan PAUD, dan kebutuhan anak. Kurikulum tingkat
satuan
pendidikan
(KTSP)
bersifat
operasional
yang
satuan
pendidikan
(KTSP)
bersifat
operasional
yang
memungkinkan pengembangan sesuai dengan karakteristik, visi,
memungkinkan pengembangan sesuai dengan karakteristik, visi,
misi lembaga PAUD masing-masing.
misi lembaga PAUD masing-masing.
3.
3.
Mencakup semua dimensi kompetensi dan program
Mencakup semua dimensi kompetensi dan program
pengembangan
Kurikulum PAUD untuk mengembangkan kompetensi sikap,
Kurikulum PAUD untuk mengembangkan kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang mencakup semua program
pengetahuan, dan keterampilan yang mencakup semua program
pengembangan nilai agama dan moral, fisik-motorik (Motorik
pengembangan nilai agama dan moral, fisik-motorik (Motorik
kasar, motorik halus, kesehatan dan perilaku keselamatan),
kasar, motorik halus, kesehatan dan perilaku keselamatan),
kognitif (Belajar dan pemecahan masalah, berfikir logis, berfikir
kognitif (Belajar dan pemecahan masalah, berfikir logis, berfikir
simbolik),Bahasa (memahami bahasa reseptif, mengekspresikan
simbolik),Bahasa (memahami bahasa reseptif, mengekspresikan
bahasa, keaksaraan), sosial-emosional (Kesadaran diri, rasa
bahasa, keaksaraan), sosial-emosional (Kesadaran diri, rasa
tanggungjawab untuk diri dan orang lain, perilaku prososial) dan
tanggungjawab untuk diri dan orang lain, perilaku prososial) dan
seni (kemampuan mengeksplorasi dan mengekspresikan diri,
seni (kemampuan mengeksplorasi dan mengekspresikan diri,
berimajinasi dengan gerakan, musik, drama dan beragam bidang
berimajinasi dengan gerakan, musik, drama dan beragam bidang
seni lainnya).
seni lainnya).
4.
4.
Program pengembangan sebagai dasar pembentukan
Program pengembangan sebagai dasar pembentukan
kepribadian anak
kepribadian anak
Kurikulum dirancang untuk membangun sikap spiritual dan sosial
Kurikulum dirancang untuk membangun sikap spiritual dan sosial
bukan
bukan menjawab
menjawab tes-tes, ujia
tes-tes, ujian,
n, kuis, at
kuis, atau
au pengetahuan
pengetahuan jangka
jangka
pendek lainnya. Sikap spiritual dan sosial yang dimaksud adalah
pendek lainnya. Sikap spiritual dan sosial yang dimaksud adalah
perilaku yang mencerminkan sikap beragama, hidup sehat, rasa
perilaku yang mencerminkan sikap beragama, hidup sehat, rasa
ingin tahu, sikap estetis, bersikap kreatif, percaya diri, sabar,
ingin tahu, sikap estetis, bersikap kreatif, percaya diri, sabar,
mandiri, peduli, menghargai dan toleran, mampu bekerja sama,
mandiri, peduli, menghargai dan toleran, mampu bekerja sama,
mampu menyesuaikan diri, jujur, tanggung jawab, rendah hati
mampu menyesuaikan diri, jujur, tanggung jawab, rendah hati
dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
orang
orang dewasa
dewasa lainnya di lingkungan rumah, tempat bermain dan
lainnya di lingkungan rumah, tempat bermain dan
satuan PAUD.
5.
5.
Memperhatikan tingkat perkembangan anak
Memperhatikan tingkat perkembangan anak
Kurikulum disusun dengan memperhatikan kesinambungan secara
Kurikulum disusun dengan memperhatikan kesinambungan secara
vertikal (antara tujuan pendidikan nasional, tujuan lembaga,
vertikal (antara tujuan pendidikan nasional, tujuan lembaga,
tujuan pembelajaran, metode pembelajaran) dan kesinambungan
tujuan pembelajaran, metode pembelajaran) dan kesinambungan
horizontal (antara tahap perkembangan anak: usia lahir
horizontal (antara tahap perkembangan anak: usia lahir –
– 2 tahun,
2 tahun,
usia
usia 2- 4 tahun dan usia
2- 4 tahun dan usia 4-6 tahun merupakan rangkaian yang
4-6 tahun merupakan rangkaian yang
saling berkesinambungan).
saling berkesinambungan).
6.
6.
Mempertimbangkan cara anak belajar
Mempertimbangkan cara anak belajar
Kurikulum mengakomodir pelaksanaan pembelajaran yang
Kurikulum mengakomodir pelaksanaan pembelajaran yang
memungkinkan anak membentuk pengalaman belajar dengan cara
memungkinkan anak membentuk pengalaman belajar dengan cara
belajar anak. Anak belajar mulai dari dirinya kemudian ke luar
belajar anak. Anak belajar mulai dari dirinya kemudian ke luar
dirinya, dari konkrit ke abstrak, sederhana ke komplek, mudah ke
dirinya, dari konkrit ke abstrak, sederhana ke komplek, mudah ke
sulit yang dilakukan dengan cara melakukannya sendiri (
sulit yang dilakukan dengan cara melakukannya sendiri (hands on
hands on
experience).
experience).
7.
7.
Holistik
Holistik
– –integratif
integratif
Kurikulum mengembangkan semua aspek perkembangan secara
Kurikulum mengembangkan semua aspek perkembangan secara
seimbang
melalui
layanan
pendidikan,
kesehatan,
gizi,
seimbang
melalui
layanan
pendidikan,
kesehatan,
gizi,
pengasuhan, kesejahteraan maupun layanan perlindungan anak.
pengasuhan, kesejahteraan maupun layanan perlindungan anak.
Layanan pedagogis berfokus pada stimulasi perkembangan anak
Layanan pedagogis berfokus pada stimulasi perkembangan anak
terutama pada stimulasi perkembangan mental-intelektual dan
terutama pada stimulasi perkembangan mental-intelektual dan
sosial-emosional.
sosial-emosional.
Layanan kesehatan dan gizi terutama ditujukan untuk membantu
Layanan kesehatan dan gizi terutama ditujukan untuk membantu
memberi dukungan kondisi dan lingkungan yang nyaman
memberi dukungan kondisi dan lingkungan yang nyaman dan
dan
aman, yaitu bebas dari kecemasan, tekanan dan rasa takut. Untuk
aman, yaitu bebas dari kecemasan, tekanan dan rasa takut. Untuk
melaksanakan layanan Holistik- Integratif tersebut, Satuan PAUD
melaksanakan layanan Holistik- Integratif tersebut, Satuan PAUD
harus bekerjasama antara lain dengan Puskesmas, Posyandu, Bina
harus bekerjasama antara lain dengan Puskesmas, Posyandu, Bina
Keluarga Balita (BKB) , dan Komisi Pelayanan dan Perlindungan
Keluarga Balita (BKB) , dan Komisi Pelayanan dan Perlindungan
Anak Indonesia (KPPAI).
Anak Indonesia (KPPAI).
8.
8.
Belajar melalui bermain
Belajar melalui bermain
Proses membangun pengalaman bersifat aktif. Anak terlibat
Proses membangun pengalaman bersifat aktif. Anak terlibat
langsung dalam kegiatan bermain yang menyenangkan. Selama
langsung dalam kegiatan bermain yang menyenangkan. Selama
bermain anak menggunakan ide-ide baru mereka, belajar
bermain anak menggunakan ide-ide baru mereka, belajar
mengambil
mengambil keputusan, dan memecahkan masalah sederhana.
keputusan, dan memecahkan masalah sederhana.
9.
9.
Memberi pengalaman belajar
Memberi pengalaman belajar
Penyusunan kurikulum memberikan pengalaman belajar anak
Penyusunan kurikulum memberikan pengalaman belajar anak
tentang berbagai konsep keilmuan, teknologi, dan seni secara
tentang berbagai konsep keilmuan, teknologi, dan seni secara
dinamis melalui kegiatan pembelajaran yang menyenangkan,
dinamis melalui kegiatan pembelajaran yang menyenangkan,
sesuai dengan tahapan perkembangan anak, nilai moral, karakter
sesuai dengan tahapan perkembangan anak, nilai moral, karakter
yang ingin dibangun, dan budaya Indonesia.
yang ingin dibangun, dan budaya Indonesia.
10.
10. Memperhatikan dan melestarikan karakteristik sosial
Memperhatikan dan melestarikan karakteristik sosial
budaya
budaya
Kurikulum mempertimbangkan lingkungan fisik dan budaya ke
Kurikulum mempertimbangkan lingkungan fisik dan budaya ke
dalam proses pembelajaran untuk membangun kesesuaian antara
dalam proses pembelajaran untuk membangun kesesuaian antara
untuk membentuk konsep baru tentang lingkungan dan
untuk membentuk konsep baru tentang lingkungan dan
norma-norma komunitas di dalamnya. Lingkungan sosial dan budaya
norma komunitas di dalamnya. Lingkungan sosial dan budaya
berperan tidak sebagai obyek dalam kurikulum tetapi sebagai
berperan tidak sebagai obyek dalam kurikulum tetapi sebagai
sumber pembelajaran bagi anak usia dini. Pengenalan sosial
sumber pembelajaran bagi anak usia dini. Pengenalan sosial
budaya sejak usia dini dalam rangka memupuk rasa nasionalis dan
budaya sejak usia dini dalam rangka memupuk rasa nasionalis dan
cinta budaya.
cinta budaya.
B.
B.
Prosedur
Prosedur Operasional
Operasional Penyusunan
Penyusunan KTSP
KTSP
1.
1.
Analisis
Analisis Konteks
Konteks
a.
a. Satuan PAUD membentuk Tim Pengembang Kurikulum
Satuan PAUD membentuk Tim Pengembang Kurikulum
Satuan PAUD.
Satuan PAUD.
b.
b. Tim Pengembang Kurikulum melakukan analisis kontek
Tim Pengembang Kurikulum melakukan analisis kontek
dengan mempelajari berbagai dokumen perundangan,
dengan mempelajari berbagai dokumen perundangan,
peserta didik, pendidik, sarana, prasarana, biaya, dan
peserta didik, pendidik, sarana, prasarana, biaya, dan
nilai-nilai yang mendasari, serta program yang akan
nilai-nilai yang mendasari, serta program yang akan
dilakukan.
dilakukan.
Beberapa perundangan yang terkait dengan kurikulum PAUD
Beberapa perundangan yang terkait dengan kurikulum PAUD
adalah:
adalah:
1)
1)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional
Pendidikan Nasional
2)
2)
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan
tentang Standar Nasional Pendidikan
3)
3)
Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2015 tentang
Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
4)
4)
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137
Tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini,
Tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini,
sebagai pengganti Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
sebagai pengganti Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia
No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia
Dini;
Dini;
5)
5)
Permendikbud Nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum
Permendikbud Nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 Pendidikan Anak Usia Dini
2013 Pendidikan Anak Usia Dini
6)
6)
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160
tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006
tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006
dan
7)
7)
Kerangka pembangunan PAUD Indonesia atau Renstra
Kerangka pembangunan PAUD Indonesia atau Renstra
Pembangunan PAUD di daerah.
Pembangunan PAUD di daerah.
8)
8)
Buku-buku terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan
Buku-buku terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan
anak usia dini, dan acuan lainnya.
anak usia dini, dan acuan lainnya.
2.
2.
Penyusunan Dokumen KTSP PAUD
Penyusunan Dokumen KTSP PAUD
a.
a.
Tim Pengembang Kurikulum Satuan PAUD menyusun
Tim Pengembang Kurikulum Satuan PAUD menyusun
draft kurikulum dengan memperhatikan hasil analisis
draft kurikulum dengan memperhatikan hasil analisis
konteks di tahap sebelumnya.
konteks di tahap sebelumnya.
b.
b.
Pembahasan draft kurikulum oleh semua Tim
Pembahasan draft kurikulum oleh semua Tim
Pengembang untuk menelaah kembali kesesuaian
Pengembang untuk menelaah kembali kesesuaian
kurikulum dengan perundangan dan tujuan lembaga.
kurikulum dengan perundangan dan tujuan lembaga.
c.
c.
Tim
Tim
Pengembang
Pengembang
melakukan
melakukan
review
review
dengan
dengan
memperhatikan masukan dan perbaikan-perbaikan.
memperhatikan masukan dan perbaikan-perbaikan.
d.
d.
Satuan
Satuan PAUD/
PAUD/ Yayasan
Yayasan menetapkan
menetapkan kurikulum
kurikulum Satuan
Satuan
PAUD
PAUD
e.
e.
Sosialisasi
Sosialisasi Kurikulum
Kurikulum kepada
kepada seluruh
seluruh
guru,
guru, tenaga
tenaga
kependidikan, komite satuan PAUD/Komite orang tua.
kependidikan, komite satuan PAUD/Komite orang tua.
3.
3.
Pengesahan Dokumen KTSP PAUD
Pengesahan Dokumen KTSP PAUD
a.
a.
Kepala Satuan PAUD mengajukan Kurikulum Tingkat
Kepala Satuan PAUD mengajukan Kurikulum Tingkat
Satuan PAUD yang sudah ditetapkan oleh Satuan
Satuan PAUD yang sudah ditetapkan oleh Satuan
PAUD/Ketua Yayasan ke Dinas Pendidikan Kabupaten
PAUD/Ketua Yayasan ke Dinas Pendidikan Kabupaten
untuk disyahkan atau setidaknya diketahui.
untuk disyahkan atau setidaknya diketahui.
b.
b.
Dinas Pendidikan dalam hal ini pejabat yang ditunjuk
Dinas Pendidikan dalam hal ini pejabat yang ditunjuk
sesuai dengan kewenangannya menyetujui dokumen
sesuai dengan kewenangannya menyetujui dokumen
kurikulum untuk dapat diterapkan di satuan PAUD yang
kurikulum untuk dapat diterapkan di satuan PAUD yang
bersangkutan.
bersangkutan.
c.
c.
Kepala Satuan PAUD/Pengelola menerapkan dan
Kepala Satuan PAUD/Pengelola menerapkan dan
mengawasi pelaksanaan kurikulum dalam setiap
mengawasi pelaksanaan kurikulum dalam setiap
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di satuan
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di satuan
PAUD tersebut.
BAB III
BAB III
PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PAUD (KTSP)
PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PAUD (KTSP)
A.
A.
Dokumen KTSP
Dokumen KTSP
Dokumen
I
disebut
juga
dokumen
induk
berisi
Visi,
Dokumen
I
disebut
juga
dokumen
induk
berisi
Visi,
Misi,Tujuan,Karakteristik Kurikulum, Program Pengembangan dan
Misi,Tujuan,Karakteristik Kurikulum, Program Pengembangan dan
Muatan Pembelajaran dan Kalender Pendidikan yang berisi Program
Muatan Pembelajaran dan Kalender Pendidikan yang berisi Program
Tahunan yang diterapkan di Satuan PAUD.
Tahunan yang diterapkan di Satuan PAUD.
Dokumen
Dokumen II
II disebut
disebut juga
juga dokumen
dokumen program
program yang
yang berisi Pr
berisi Program
ogram
Semester (Prosem), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan
Semester (Prosem), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan
(RPPM), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) , dan
(RPPM), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) , dan
Penilaian perkembangan anak.
Penilaian perkembangan anak.
Lampiran terdiri dari Kalender Pendidikan, Standar Operasional
Lampiran terdiri dari Kalender Pendidikan, Standar Operasional
Outline KTSP PAUD
Outline KTSP PAUD
Naskah akhir KTSP PAUD yang akan dihasilkan sesuai dengan sistimatika
Naskah akhir KTSP PAUD yang akan dihasilkan sesuai dengan sistimatika
sebagai berikut:
sebagai berikut:
Halaman Judul
Halaman Judul
Kata Pengantar
Kata Pengantar
Lembar Pengesahan
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
Daftar Isi
BAGIAN
BAGIAN I .
I . PROFIL
PROFIL LEMBAGA
LEMBAGA
A.
A. Sejarah singkat Satuan lembaga PAUD
Sejarah singkat Satuan lembaga PAUD
B.
B. Struktur Kepengurusan Satuan Lembaga PAUD
Struktur Kepengurusan Satuan Lembaga PAUD
(penyelenggara, pengelola dan guru dan Uraian
(penyelenggara, pengelola dan guru dan Uraian
Tugas
Tugas
C.
C. Alamat Dan Peta Loka
Alamat Dan Peta Lokasi Satuan lembaga PAUD
si Satuan lembaga PAUD
D.
D. Status Satuan lembaga PAUD (negeri/swasta, izin
Status Satuan lembaga PAUD (negeri/swasta, izin
operasional, akreditasi, dll)
operasional, akreditasi, dll)
BAGIAN
BAGIAN II.
II. DOKUMEN
DOKUMEN II
A.
A. Pendahuluan
Pendahuluan
1.
1. Latar Belakang
Latar Belakang
2.
2. Dasar Operasional Penyusunan KTSP PAUD
Dasar Operasional Penyusunan KTSP PAUD
3.
3. Tujuan Penyusunan KTSP PAUD
Tujuan Penyusunan KTSP PAUD
B.
B. Visi, Misi Dan Tujuan Satuan Paud
Visi, Misi Dan Tujuan Satuan Paud
1.
1. Visi
Visi Satuan PAU
Satuan PAUD
D
2.
2. Misi Satuan PAUD
Misi Satuan PAUD
3.
3. Tujuan Satuan PAUD
Tujuan Satuan PAUD
C.
C. Karakteristik
Karakteristik
D.
D. Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran
Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran
E.
BAGIAN
BAGIAN III.
III. DOKUMEN
DOKUMEN II
II
A.
A. Program Semester
Program Semester
B.
B. Rencana Pelaksanaan Program Mingguan
Rencana Pelaksanaan Program Mingguan
C.
C. Rencana Pelaksanaan Program Harian
Rencana Pelaksanaan Program Harian
D.
D. Penilaian Perkembangan Anak
Penilaian Perkembangan Anak
BAGIAN IV. PENUTUP
BAGIAN IV. PENUTUP
BAGIAN V. LAMPIRAN
BAGIAN V. LAMPIRAN
1.
1. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan
Kalender Pendidikan dan Program Tahunan
2.
2. Program Semester
Program Semester
3.
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)
4.
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
5.
5. Penilaian Perkembangan Anak
Penilaian Perkembangan Anak
6.
6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Layanan anak
Standar Operasional Prosedur (SOP) Layanan anak
7.
7. dll
dll yang
yang dianggap
dianggap perlu
perlu
B.
B.
Teknik
Teknik Penyusunan
Penyusunan KTSP
KTSP
I.
I.
Profil
Profil Lembaga
Lembaga
A.
A. Sejarah Singkat Satuan PAUD
Sejarah Singkat Satuan PAUD
Sejarah
singkat
menguraikan
perjalanan
Sejarah
singkat
menguraikan
perjalanan
lembaga dari dibentuk hingga perkembangan saat
lembaga dari dibentuk hingga perkembangan saat
ini termasuk prestasi yang telah dicapainya.
ini termasuk prestasi yang telah dicapainya.
Sejarah singkat diperlukan untuk mengingatkan
Sejarah singkat diperlukan untuk mengingatkan
rangkaian panjang perkembangan satuan PAUD.
Contoh:
Contoh:
Taman Kanak-Kanak Kenanga
Taman Kanak-Kanak Kenanga
didirikan pada tahun 2005
didirikan pada tahun 2005
dibawah naungan Yayasan Mahardika. Tokoh yang paling
dibawah naungan Yayasan Mahardika. Tokoh yang paling
berjasa dalam membidani lahirnya Taman Kanak-Kanak
berjasa dalam membidani lahirnya Taman Kanak-Kanak
Kenanga adalah tiga serangkai yakni Ibu Haryono, Ibu Astiti,
Kenanga adalah tiga serangkai yakni Ibu Haryono, Ibu Astiti,
dan Bapak Badrudin. Ibu Haryanto yang saat itu tercatat
dan Bapak Badrudin. Ibu Haryanto yang saat itu tercatat
sebagai Ibu Lurah merasa prihatin melihat banyak anak-anak
sebagai Ibu Lurah merasa prihatin melihat banyak anak-anak
usia 4-6 tahun yang berkerumun tanpa ada aktivitas
usia 4-6 tahun yang berkerumun tanpa ada aktivitas
pembelajaran. Bu Haryanto menyampaikan kegundahannya
pembelajaran. Bu Haryanto menyampaikan kegundahannya
kepada dua tokoh masyarakat yakni Bapak Badrudin dan Ibu
kepada dua tokoh masyarakat yakni Bapak Badrudin dan Ibu
Haryono yang kemudian disepakati untuk membuat
Haryono yang kemudian disepakati untuk membuat
kelompok bermain untuk mengelola kegiatan bermain anak
kelompok bermain untuk mengelola kegiatan bermain anak
hingga lebih terprogram. Kegiatan awal dilaksanakan di
hingga lebih terprogram. Kegiatan awal dilaksanakan di
halaman kantor kelurahan dengan menggunakan alat
halaman kantor kelurahan dengan menggunakan alat
permainan seadanya yang digelar bongkar pasang. Ternyata
permainan seadanya yang digelar bongkar pasang. Ternyata
sambutan masyarakat sangat antusias. Tagl 21 Mei 2005
sambutan masyarakat sangat antusias. Tagl 21 Mei 2005
kelompok bermain berubah nama dengan nama Taman
kelompok bermain berubah nama dengan nama Taman
Kanak-Kanak Kenanga dengan diresmikan oleh Bapak Camat
Kanak-Kanak Kenanga dengan diresmikan oleh Bapak Camat
Kedoya didampingi 3 pendiri. Sebagai kepala sekolah
Kedoya didampingi 3 pendiri. Sebagai kepala sekolah
pertama ditunjuk Bapak Badarudin dan Ibu Haryono sebagai
pertama ditunjuk Bapak Badarudin dan Ibu Haryono sebagai
guru untuk peserta didik yang berjumlah 20 orang. Langkah
guru untuk peserta didik yang berjumlah 20 orang. Langkah
berikutnya
berikutnya
dilembagakan dan
dilembagakan
dan mengajukan
mengajukan perizinan
perizinan ke
ke
Dinas Kabupaten ….dst.
b.
b.
Alamat Dan Peta Lokasi Satuan lembaga PAUD
Alamat Dan Peta Lokasi Satuan lembaga PAUD
Contoh
Contoh
Taman Kanak-Kanak Kenanga
Taman Kanak-Kanak Kenanga
terletak di Jalan Kenanga
terletak di Jalan Kenanga
Nomor 25 Rt 12 Rw 17 Kelu
Nomor 25 Rt 12 Rw 17 Kelurahan Balangbong Kecamatan
rahan Balangbong Kecamatan
Kedoya Kabupaten Abal-Abal Provinsi Mercury.
Kedoya Kabupaten Abal-Abal Provinsi Mercury.
c.
c.
Status Satuan PAUD
Status Satuan PAUD
Menerangkan
Menerangkan
status lembaga secara administratif.
status lembaga secara administratif.
Misalnya Taman Kanak-Kanak Kenanga telah memiliki izin
Misalnya Taman Kanak-Kanak Kenanga telah memiliki izin
operasional dari Dinas Pendidikan Kabupaten Abal-Abal
operasional dari Dinas Pendidikan Kabupaten Abal-Abal
nomor 10 A/kep/2006 untuk program Taman kanak-Kanak
nomor 10 A/kep/2006 untuk program Taman kanak-Kanak
dan
dan telah
telah lulus
lulus akreditasi
akreditasi dari
dari BAN
BAN PNF
PNF tahun
tahun 2013
2013 dengan
dengan
Nomor sertifikat ……..
Nomor sertifikat ……..
d.
d.
Kepengurusan
Kepengurusan
Alamat dan Peta Lokasi Satuan lembaga PAUD
Alamat dan Peta Lokasi Satuan lembaga PAUD
menjelaskan:
menjelaskan:
Lokasi dimana PAUD berada dengan alamat lengkap bila
Lokasi dimana PAUD berada dengan alamat lengkap bila
Kepengurusan
Kepengurusan
menjelaskan:
menjelaskan:
Struktur kepengurusan di satuan PAUD termasuk
Struktur kepengurusan di satuan PAUD termasuk
tugasnya masing-masing.
tugasnya masing-masing.
Contoh:
Contoh:
STRUKTUR KEPENGURUSAN TAMAN KANAK-KANAK KENANGA
STRUKTUR KEPENGURUSAN TAMAN KANAK-KANAK KENANGA
1.
1.
Ketua Yayasan Mahardika bertanggung jawab dalam
Ketua Yayasan Mahardika bertanggung jawab dalam::
Pengembangan
Pengembangan pendidikan
pendidikan di
di TK
TK Kenanga
Kenanga
Bekerjasama dengan berbagai pemangku kebijakan dalam
Bekerjasama dengan berbagai pemangku kebijakan dalam
rangka optimalisasi sumber belajar dan sumber dana, dst.
rangka optimalisasi sumber belajar dan sumber dana, dst.
2.
2.
Kepala TK Kenanga, bertanggung jawab dalam:
Kepala TK Kenanga, bertanggung jawab dalam:
Pengembangan program Taman kanak-Kanak
Pengembangan program Taman kanak-Kanak
Mengkoordinasikan guru-guru Taman kanak-kanak
Mengkoordinasikan guru-guru Taman kanak-kanak
Mengelola administratif Taman kanak-Kanak
Mengelola administratif Taman kanak-Kanak
Melakukan
Melakukan evaluasi
evaluasi dan
dan pembinaan
pembinaan terhadap
terhadap kinerja
kinerja guru
guru
Taman Kanak-Kanak
Taman Kanak-Kanak
Melakukan evaluasi terhadap program pembelajaran di Taman
Melakukan evaluasi terhadap program pembelajaran di Taman
Ketua Yayasan
Ketua Yayasan
Mahardika
Mahardika
Kepala Sekolah
Kepala Sekolah
TK Kenanga
TK Kenanga
Tenaga
Tenaga
Administrasi
Administrasi
Guru
3.
3.
Guru bertanggung jawab dalam:
Guru bertanggung jawab dalam:
Menyusun rencana pembelajaran
Menyusun rencana pembelajaran
Mengelola pembelajaran sesuai dengan kelompoknya
Mengelola pembelajaran sesuai dengan kelompoknya
Mencatat perkembangan anak
Mencatat perkembangan anak
Menyusun pelaporan perkembangan anak
Menyusun pelaporan perkembangan anak
Melakukan kerjasama dengan orang tua dalam program
Melakukan kerjasama dengan orang tua dalam program
parenting.
parenting.
4.
4.
Tenaga Administrasi, bertanggungjawab dalam:
Tenaga Administrasi, bertanggungjawab dalam:
Memberikan pelayanan administratif kepada guru, orangtua
Memberikan pelayanan administratif kepada guru, orangtua
dan peserta didik
dan peserta didik
Memperlancar administrasi penerimaan peserta didik
Memperlancar administrasi penerimaan peserta didik
Mengelola
Mengelola sarana
sarana dan
dan prasarana
prasarana Taman
Taman Kanak-Kanak
Kanak-Kanak
Mengelola keuangan
Mengelola keuangan
C.
C. Dokumen I
Dokumen I::
a.
a. Latar
Latar Belakang
Belakang
, menjelaskan:
, menjelaskan:
Alasan
Alasan
yang
yang
mendorong
mendorong
pengembangan
pengembangan
kurikulum
kurikulum di
di satuan
satuan PAUD
PAUD
Pentingnya pengembangan kurikulum bagi satuan
Pentingnya pengembangan kurikulum bagi satuan
PAUD.
Contoh:
Contoh:
1.
1.
Latar Belakang
Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini diyakini menjadi dasar bagi
Pendidikan anak usia dini diyakini menjadi dasar bagi
penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas di masa
penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas di masa
datang. Oleh karena itu layanan PAUD harus dirancang
datang. Oleh karena itu layanan PAUD harus dirancang
dengan seksama dengan memperhatikan perkembangan
dengan seksama dengan memperhatikan perkembangan
anak, perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
anak, perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
budaya
budaya yang
yang berkembang.
berkembang. Memahami
Memahami kondisi
kondisi tersebut,
tersebut,
maka Taman Kanak-Kanak Kenanga
maka Taman Kanak-Kanak Kenanga
… (sesuai nama satuan
… (sesuai nama satuan
PAUD) memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum
PAUD) memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum
Tingkat Satuan PAUD.
Tingkat Satuan PAUD.
Kurikulum Tingkat Satuan PAUD Taman Kanak-Kanak
Kurikulum Tingkat Satuan PAUD Taman Kanak-Kanak
Kenanga disusun oleh Tim Pengembang Lembaga yang
Kenanga disusun oleh Tim Pengembang Lembaga yang
terdiri dari Kepala Sekolah, Yayasan, Tim Guru dan Komite
terdiri dari Kepala Sekolah, Yayasan, Tim Guru dan Komite
orang tua dengan bimbingan Penilik PAUD/Pengawas TK.
orang tua dengan bimbingan Penilik PAUD/Pengawas TK.
Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga disusun sebagai
Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga disusun sebagai
acuan penyelenggaraan dan pengelolaan keseluruhan
acuan penyelenggaraan dan pengelolaan keseluruhan
program dan pelaksanaan pembelajaran. Kurikulum Taman
program dan pelaksanaan pembelajaran. Kurikulum Taman
Kanak-Kanak Kenanga juga dijadikan sebagai patokan
Kanak-Kanak Kenanga juga dijadikan sebagai patokan
untuk melaksanakan pengukuran keberhasilan pencapaian
untuk melaksanakan pengukuran keberhasilan pencapaian
tujuan, program dan keseluruhan kegiatan pembelajaran
tujuan, program dan keseluruhan kegiatan pembelajaran
sekaligus
sekaligus sebagai
sebagai tolok
tolok ukur
ukur untuk
untuk
peningkatan
peningkatan dan
dan
perbaikan mutu satuan pendidikan secara bertahap dan
perbaikan mutu satuan pendidikan secara bertahap dan
berkesinambungan.
Contoh:
Contoh:
2.
2.
Tujuan KTSP
Tujuan KTSP
Tujuan Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga
Tujuan Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga
disusun
disusun
sebagai:
sebagai:
a.
a.
Acuan
Acuan bagi
bagi Pengelola
Pengelola dan
dan Guru
Guru dalam
dalam menyusun
menyusun program
program
layanan, kegiatan pembelajaran dan kegiatan lain yang
layanan, kegiatan pembelajaran dan kegiatan lain yang
mendukung pencapaian keberhasilan belajar anak.
mendukung pencapaian keberhasilan belajar anak.
b.
b.
Informasi tentang program layanan PAUD yang diberikan
Informasi tentang program layanan PAUD yang diberikan
oleh satuan PAUD kepada peserta didik
oleh satuan PAUD kepada peserta didik
c.
c.
Dokumen program yang diperlukan untuk pemberian
Dokumen program yang diperlukan untuk pemberian
pembinaan.
pembinaan.
d.
d.
Dst.
Dst.
b
b
,,
Tujuan
Tujuan
, menjelaskan:
, menjelaskan:
Manfaat disusunnya KTSP bagi lembaga, pendidik, dan
Manfaat disusunnya KTSP bagi lembaga, pendidik, dan
orang tua peserta didik PAUD.
orang tua peserta didik PAUD.
c.
c. Dasar
Dasar dan
dan Rujukan
Rujukan
, menjelaskan:
, menjelaskan:
Berbagai
Berbagai
rujukan
rujukan
yang
yang
digunakan
digunakan
dalam
dalam
penyusunan KTSP, baik berupa undang-undang,
penyusunan KTSP, baik berupa undang-undang,
peraturan, kebijakan daerah, atau rujukan lainnya
peraturan, kebijakan daerah, atau rujukan lainnya
..
3.
3.
Dasar Penyusunan KTSP Taman Kanak- Kanak Kenanga
Dasar Penyusunan KTSP Taman Kanak- Kanak Kenanga
a.
a.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
Pendidikan Nasional
b.
b.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2013
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2013
tentang Pengembangan Anak Usia Dini H
tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif
olistik-Integratif
c.
c.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan
tentang Standar Nasional Pendidikan
d.
d.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137
Tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini,
Tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini,
sebagai pengganti Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
sebagai pengganti Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia
No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia
Dini;
Dini;
e.
e.
Permendikbud Nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum
Permendikbud Nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 Pendidikan Anak Usia Dini
2013 Pendidikan Anak Usia Dini
f.
f.
Peraturan
Peraturan Menteri
Menteri Pendidikan
Pendidikan dan
dan Kebudayaan
Kebudayaan Nomor
Nomor 160
160
tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006
tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006
dan Kurikulum 2013 pasal 7
dan Kurikulum 2013 pasal 7
g.
g.
Pedoman Penyusunan KTSP Direktorat Pembinaan PAUD
Pedoman Penyusunan KTSP Direktorat Pembinaan PAUD
Tahun 2014
Tahun 2014
h.
4.
4.
Visi, Misi, dan Tujuan Satuan PAUD
Visi, Misi, dan Tujuan Satuan PAUD
Contoh:
Contoh:
Visi Taman Kanak-Kanak Kenanga
Visi Taman Kanak-Kanak Kenanga
“
“Membentuk generasi yang sehat, cerdas, kreatif, mandiri, ceria dan
Membentuk generasi yang sehat, cerdas, kreatif, mandiri, ceria dan
berakhlak mulia”
berakhlak mulia”
Visi
Visi
Visi
Visi merupakan cita-cita jangka
merupakan cita-cita jangka panjang yang i
panjang yang ingin diwujudkan
ngin diwujudkan
atau diraih oleh Satuan PAUD. Berisi gagasan besar yang ingin
atau diraih oleh Satuan PAUD. Berisi gagasan besar yang ingin
dicapai oleh satuan PAUD
dicapai oleh satuan PAUD
Berorientasi kedepan( jangka panjang), tidak untuk dicapai
Berorientasi kedepan( jangka panjang), tidak untuk dicapai
pada kondisi saat ini.
pada kondisi saat ini.
Visi perlu disusun oleh satuan PAUD untuk:
Visi perlu disusun oleh satuan PAUD untuk:
1)
1) Menjadi arah yang ingin dicapai oleh satuan.
Menjadi arah yang ingin dicapai oleh satuan.
2)
2) Membangun kesamaan pemahaman pada semua pelaksanaan
Membangun kesamaan pemahaman pada semua pelaksanaan
(pendidik dan tenaga kependidikan) yang ada di satuan PAUD
(pendidik dan tenaga kependidikan) yang ada di satuan PAUD
sebagai cita-cita bersama yang ingin di
sebagai cita-cita bersama yang ingin diwujudkan.
wujudkan.
3)
3) Membangun motivasi pendidik, tenaga kependidikan, dan
Membangun motivasi pendidik, tenaga kependidikan, dan
orang tua untuk meraih cita-cita bersama.
Contoh rumusan misi
Contoh rumusan misi
Misi
Misi
Misi adalah upaya umum yang ditempuh oleh satuan
Misi adalah upaya umum yang ditempuh oleh satuan
pendidikan PAUD dalam rangka mewujudkan visi satuan
pendidikan PAUD dalam rangka mewujudkan visi satuan
pendidikan yang telah dirumuskan. Misi menjelaskan mengapa
pendidikan yang telah dirumuskan. Misi menjelaskan mengapa
organisasi itu ada, apa yang dilakukan, dan bagaimana
organisasi itu ada, apa yang dilakukan, dan bagaimana
melakukannya.
melakukannya.
Misi penting ditetapkan oleh satuan PAUD untuk:
Misi penting ditetapkan oleh satuan PAUD untuk:
1)
1)
Menjadi acuan dalam penyusunan program kerja satuan
Menjadi acuan dalam penyusunan program kerja satuan
PAUD.
PAUD.
2)
2)
Menjadi acuan dalam pengembangan satuan PAUD yang
Menjadi acuan dalam pengembangan satuan PAUD yang
akan datang
akan datang
3)
3)
Menggambarkan kekhasan atau keunggulan layanan di
Menggambarkan kekhasan atau keunggulan layanan di
satuan PAUD
satuan PAUD
Cara penyusunan misi:
Cara penyusunan misi:
1)
1)
Menjabarkan indikator dari setiap nilai atau cita-cita yang
Menjabarkan indikator dari setiap nilai atau cita-cita yang
ada dalam visi.
ada dalam visi.
2)
2)
Menetapkan fasilitasi yang harus dilakukan satuan PAUD
Menetapkan fasilitasi yang harus dilakukan satuan PAUD
untuk mendukung indikator yang ada dalam visi.
untuk mendukung indikator yang ada dalam visi.
Menjabarkan strategi yang akan diambil satuan PAUD untuk
Menjabarkan strategi yang akan diambil satuan PAUD untuk
mencapai visi.
Contoh
Contoh
Misi Taman Kanak-Kanak Kenanga
Misi Taman Kanak-Kanak Kenanga
a.
a.
Menyelenggarakan layanan pengembangan holistik integratif.
Menyelenggarakan layanan pengembangan holistik integratif.
b.
b.
Memfasilitasi kegiatan belajar yang aktif dan menyenangkan
Memfasilitasi kegiatan belajar yang aktif dan menyenangkan
sesuai dengan tahapan perkembangan, minat, dan potensi anak.
sesuai dengan tahapan perkembangan, minat, dan potensi anak.
c.
c.
Membangun pembiasaan perilaku hidup bersih, sehat dan
Membangun pembiasaan perilaku hidup bersih, sehat dan
berakhlak mulia secara mandiri.
berakhlak mulia secara mandiri.
d.
d.
Membangun kerjasama dengan orang tua, masyarakat, dan
Membangun kerjasama dengan orang tua, masyarakat, dan
lingkup terkait dalam rangka pengelolaan PAUD yang professional,
lingkup terkait dalam rangka pengelolaan PAUD yang professional,
bertanggungjawab
bertanggungjawab dan
dan berdaya
berdaya saing na
saing nasional.
sional.
Tujuan
Tujuan
Contoh rumusan tujuan:
Contoh rumusan tujuan:
Tujuan Taman Kanak-Kanak Kenanga
Tujuan Taman Kanak-Kanak Kenanga
a.
a.
Mewujudkan
Mewujudkan anak yang sehat, jujur, senang belajar, dan mandiri
anak yang sehat, jujur, senang belajar, dan mandiri
b.
b.
Mewujudkan
Mewujudkan anak yang mampu merawat dan peduli terhadap diri
anak yang mampu merawat dan peduli terhadap diri
sendiri, teman, dan lingkungan sekitarnya.
sendiri, teman, dan lingkungan sekitarnya.
Tujuan
Tujuan
Tujuan berisi rumusan hasil keluaran/
Tujuan berisi rumusan hasil keluaran/
output
output
yang dicapai
yang dicapai
pada waktu tertentu. Visi dirumuskan untuk pencapaian
pada waktu tertentu. Visi dirumuskan untuk pencapaian
jangka
jangka waktu
waktu panjang,
panjang, sedangkan
sedangkan tujuan
tujuan dirumuskan
dirumuskan untuk
untuk
pencapa`ian jangka waktu pendek atau biasanya dikaitkan
pencapa`ian jangka waktu pendek atau biasanya dikaitkan
dengan lulusan yang diharapkan.
c.
c.
Menjadikan anak yang mampu berfikir, berkomunikasi, bertindak
Menjadikan anak yang mampu berfikir, berkomunikasi, bertindak
produktif dan kreatif melalui bahasa, musik, karya, dan gerakan
produktif dan kreatif melalui bahasa, musik, karya, dan gerakan
sederhana.
sederhana.
d.
d.
Menjadikan anak beragama sejak dini.
Menjadikan anak beragama sejak dini.
e.
e.
Menciptakan
Menciptakan iklim belajar yang kondusif bagi penyelenggaraan
iklim belajar yang kondusif bagi penyelenggaraan
pendidikan, perawatan, pengasuhan, dan perlindungan anak.
pendidikan, perawatan, pengasuhan, dan perlindungan anak.
f.
f.
Menjadi lembaga rujukan PAUD tingkat Kabupaten/Kota
Menjadi lembaga rujukan PAUD tingkat Kabupaten/Kota
/Propinsi/nasional.
/Propinsi/nasional.
5.
5.
Karakteristik KTSP
Karakteristik KTSP
Karakteristik KTSP diisi dengan penjabaran tentang nilai,
Karakteristik KTSP diisi dengan penjabaran tentang nilai,
kebijakan, dan strategi yang ditetapkan dan diterapkan di satuan
kebijakan, dan strategi yang ditetapkan dan diterapkan di satuan
PAUD dalam rangka mewujudkan visi, misi dan tujuan satuan
PAUD dalam rangka mewujudkan visi, misi dan tujuan satuan
PAUD serta mewujudkan output PAUD yakni kesiapan belajar
PAUD serta mewujudkan output PAUD yakni kesiapan belajar
anak.
anak.
Isi karakteristik KTSP setidaknya memuat:
Isi karakteristik KTSP setidaknya memuat:
a.
a.
Nilai/prinsip yang digunakan oleh satuan lembaga
Nilai/prinsip yang digunakan oleh satuan lembaga
b.
b.
Model pembelajaran yang digunakan
Model pembelajaran yang digunakan
c.
c.
Kegiatan-kegiatan yang menjadi kekhasan Satuan PAUD
Kegiatan-kegiatan yang menjadi kekhasan Satuan PAUD
Pentingnya menetapkan Karakteristik KTSP:
Pentingnya menetapkan Karakteristik KTSP:
1.
1.
Penjabaran dari visi, misi, dan tujuan satuan PAUD
Penjabaran dari visi, misi, dan tujuan satuan PAUD
2.
2.
Dasar dalam pengembangan struktur kurikulum satuan
Dasar dalam pengembangan struktur kurikulum satuan
PAUD
PAUD
3.
Contoh:
Contoh:
Karakteristik Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga
Karakteristik Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga
Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga disusun dengan mengusung
Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga disusun dengan mengusung
nilai-nilai Islami sebagai dasar untuk pengembangan karakter peserta
nilai-nilai Islami sebagai dasar untuk pengembangan karakter peserta
didik.
Nilai-nilai
karakter
yang
dikembangkan
antara
lain:
didik.
Nilai-nilai
karakter
yang
dikembangkan
antara
lain:
kepemimpinan, jujur,
kepemimpinan, jujur,
kreativitas, dst… Penerapan nilai
kreativitas, dst… Penerapan nilai-nilai dilakukan
-nilai dilakukan
melalui pembiasaan rutin yang diterapkan selama anak berada di
melalui pembiasaan rutin yang diterapkan selama anak berada di
satuan PAUD Taman Kanak-Kanak Kenanga.
satuan PAUD Taman Kanak-Kanak Kenanga.
Dalam mengelola kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, kreatif,
Dalam mengelola kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, kreatif,
dan partisipatif, Taman Kanak-Kanak Kenanga menerapkan model
dan partisipatif, Taman Kanak-Kanak Kenanga menerapkan model
pembelajaran sentra, dimana kelompok anak dalam satu hari bermain
pembelajaran sentra, dimana kelompok anak dalam satu hari bermain
dalam satu sentra yang didalamnya berisi berbagai aktivitas sebagai
dalam satu sentra yang didalamnya berisi berbagai aktivitas sebagai
pemenuhan densitas main. Sentra yang disiapkan adalah: sentra imtaq,
pemenuhan densitas main. Sentra yang disiapkan adalah: sentra imtaq,
sentra balok, sentra bahan alam, sentra persiapan, dan sentra main
sentra balok, sentra bahan alam, sentra persiapan, dan sentra main
peran. Untuk kelompok usia 4-6 tahun bermain di sentra persiapan
peran. Untuk kelompok usia 4-6 tahun bermain di sentra persiapan
sebanyak 2 kali dalam seminggu dalam rangka membantu kematangan
sebanyak 2 kali dalam seminggu dalam rangka membantu kematangan
keaksaraan anak … dst.
keaksaraan anak … dst.
6.
6.
Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran
Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran
Lembar Latihan 3
Lembar Latihan 3
Program Pengembangan
Program Pengembangan::
Program pengembangan berisi program pengembangan nilai
Program pengembangan berisi program pengembangan nilai
agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, sosial-emosional,
agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, sosial-emosional,
bahasa,
dan
seni.
Setiap
program
pengembangan
bahasa,
dan
seni.
Setiap
program
pengembangan
mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan anak
mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan anak
Muatan Pembelajaran
Muatan Pembelajaran
Muatan Pembelajaran berisi kumpulan materi yang akan dikenalkan
Muatan Pembelajaran berisi kumpulan materi yang akan dikenalkan
pada anak untuk mendukung pencapaian kompetensi dasar dan
pada anak untuk mendukung pencapaian kompetensi dasar dan
kompetensi inti pada setiap anak.
kompetensi inti pada setiap anak.
Muatan pembelajaran ditetapkan oleh satuan PAUD dengan
Muatan pembelajaran ditetapkan oleh satuan PAUD dengan
memperhatikan:
memperhatikan:
a.
a.
Tahapan perkembangan anak
Tahapan perkembangan anak
b.
b.
Kompetensi Dasar yang ingin dicapai
Kompetensi Dasar yang ingin dicapai
c.
c.
Visi, misi dan tujuan lembaga
Visi, misi dan tujuan lembaga
d.
d.
Kearifan lokal
Kearifan lokal
e.
e.
Keunggulan lembaga
Keunggulan lembaga
Langkah-Langkah Penyusunan Muatan Pembelajaran/Materi
Langkah-Langkah Penyusunan Muatan Pembelajaran/Materi
a.
a.
Tuliskan setiap program pengembangan (nilai agama dan moral,
Tuliskan setiap program pengembangan (nilai agama dan moral,
fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni)
fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni)
b.
b.
Tuliskan KD yang tercakup dari setiap program pengembangan
Tuliskan KD yang tercakup dari setiap program pengembangan
c.
c.
Tentukan kata kunci yang diharapkan dari setiap KD
Tentukan kata kunci yang diharapkan dari setiap KD
d.
d.
Jabarkan konsep atau materi yang tercakup atau yang mencirikan
Jabarkan konsep atau materi yang tercakup atau yang mencirikan
kata kunci
kata kunci
e.
e.
Sesuaikan materi dengan kemampuan yang pada umumnya
Sesuaikan materi dengan kemampuan yang pada umumnya
dicapai anak pada kelompok usia tertentu dan visi, misi, tujuan,
dicapai anak pada kelompok usia tertentu dan visi, misi, tujuan,
dan kekhasan satuan PAUD.
Berikut adalah contoh materi pembelajaran yang tertuang dalam
Berikut adalah contoh materi pembelajaran yang tertuang dalam
Dokumen I (KTSP).
Dokumen I (KTSP).
CONTOH PROGRAM PENGEMBANGAN DAN MUATAN
CONTOH PROGRAM PENGEMBANGAN DAN MUATAN
PEMBELAJARAN KURIKULUM PAUD TK "KENANGA
PEMBELAJARAN KURIKULUM PAUD TK "KENANGA
""
Program Program Pengem-bangan bangan Kompetensi yang Kompetensi yang Dicapai
Dicapai Materi PembelajaranMateri Pembelajaran Nilai Agama
Nilai Agama dan Moral dan Moral
1.1
1.1 Mempercayai adanyaMempercayai adanya Tuhan melalui
Tuhan melalui Ciptannya Ciptannya
Mengetahui sifat Tuhan sebagai pencipta,Mengetahui sifat Tuhan sebagai pencipta,
mengenal ciptaan-ciptaan Tuhan, mengenal ciptaan-ciptaan Tuhan, membiasaka
membiasakan n mengucamengucap-kan p-kan kalimat pujiankalimat pujian terhadap ciptaan Tuhan
terhadap ciptaan Tuhan 1.2
1.2 Menghargai diriMenghargai diri sendiri, orang lain, sendiri, orang lain, dan lingkungan dan lingkungan sekitar sebagai rasa sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan syukur kepada Tuhan
Terbiasa saling menghormati (toleransi)Terbiasa saling menghormati (toleransi)
agama, mengucapkan keagungan Tuhan agama, mengucapkan keagungan Tuhan sesuai agamanya, merawat kebersihan diri, sesuai agamanya, merawat kebersihan diri, tidak menyakiti diri atau teman, tidak menyakiti diri atau teman, menghargai teman (tidak mengolok-olok), menghargai teman (tidak mengolok-olok), hormat pada guru dan orang tua, menjaga hormat pada guru dan orang tua, menjaga dan merawat t
dan merawat tanaman, binatang peliharaananaman, binatang peliharaan dan ciptaan Tuhan
dan ciptaan Tuhan 2.13 Memiliki perilaku yang
2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap mencerminkan sikap jujur
jujur
Terbiasa berbicara sesuai fakta, tidakTerbiasa berbicara sesuai fakta, tidak
curang dalam perkataan dan perbuatan, curang dalam perkataan dan perbuatan, tidak berbohong, meng-hargai kepemilikan tidak berbohong, meng-hargai kepemilikan orang lain, mengembalikan benda yang orang lain, mengembalikan benda yang
Cara pengisian:
Cara pengisian:
a.
a.
Kolom 1 berisi program pengembangan (nilai agama dan
Kolom 1 berisi program pengembangan (nilai agama dan
moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional,
moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional,
dan seni)
dan seni)
b.
b.
Kolom 2 berisi Kompetensi Dasar
Kolom 2 berisi Kompetensi Dasar
c.
Program Program Pengem-bangan bangan Kompetensi yang Kompetensi yang Dicapai
Dicapai Materi PembelajaranMateri Pembelajaran
boleh dan tidak boleh dilakukan, terus boleh dan tidak boleh dilakukan, terus terang, anak senang melakukan sesuatu terang, anak senang melakukan sesuatu sesuai aturan atau kesepakatan, dan sesuai aturan atau kesepakatan, dan mengakui kelebihan diri atau temannya mengakui kelebihan diri atau temannya 3.1 Mengenal kegiatan
3.1 Mengenal kegiatan beribadah
beribadah sehari-harsehari-harii 4.1. Melakukan kegiatan 4.1. Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari beribadah sehari-hari dengan tuntunan dengan tuntunan orang dewasa orang dewasa
Doa-doa (doa sebelum dan sesudah belajar,Doa-doa (doa sebelum dan sesudah belajar,
doa sebelum dan sesudah makan, doa doa sebelum dan sesudah makan, doa sebelum dan bangun tidur, doa untuk sebelum dan bangun tidur, doa untuk kedua orang tua), mengenal hari-hari besar kedua orang tua), mengenal hari-hari besar agama, hari-hari besar agama, cara ibadah agama, hari-hari besar agama, cara ibadah sesuai hari besar agama, tempat ibadah, sesuai hari besar agama, tempat ibadah, tokoh keagamaan.
tokoh keagamaan. 3.2
3.2 Mengenal Mengenal perilakuperilaku baik
baik sebasebagai cerminangai cerminan akhlak mulia akhlak mulia 4.2. Menunjukkan periaku 4.2. Menunjukkan periaku santun sebagai santun sebagai
cerminan akhlak mulia cerminan akhlak mulia
Perilaku baik dan santun disesuaikanPerilaku baik dan santun disesuaikan
dengan agama dan adat setempat; dengan agama dan adat setempat; misalnya tata cara berbicara secara santun, misalnya tata cara berbicara secara santun, cara berjalan melewati orang tua, cara cara berjalan melewati orang tua, cara meminta bantuan, cara menyampaikankan meminta bantuan, cara menyampaikankan terima kasih setelah mendapatkan bantuan, terima kasih setelah mendapatkan bantuan, tata cara beribadah sesuai agamanya tata cara beribadah sesuai agamanya misalnya; berdoa, tata cara makan, tata misalnya; berdoa, tata cara makan, tata cara memberi salam, cara berpakaian, cara memberi salam, cara berpakaian, menolong teman, orang tua dan guru.
menolong teman, orang tua dan guru. Fisik
Fisik Motorik Motorik
2.1 Memiliki perilaku yang 2.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup mencerminkan hidup sehat
sehat
Kebiasaan anak makan makanan bergiziKebiasaan anak makan makanan bergizi
seimbang, kebiasaan merawat diri seimbang, kebiasaan merawat diri misalnya; mencuci
misalnya; mencuci tangan, menggosok gigi,tangan, menggosok gigi, mandi, berpakaian bersih,menjaga mandi, berpakaian bersih,menjaga kebersihan lingkungan misalnya;
kebersihan lingkungan misalnya; kebersihakebersihann tempat belajar dan lingkungan, menjaga tempat belajar dan lingkungan, menjaga kebersihan alat main dan milik
kebersihan alat main dan milik pribadi.pribadi. 3.3.
3.3. Mengenal anggotaMengenal anggota tubuh, fungsi, dan tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk gerakannya untuk pengembangan pengembangan motorik kasar dan motorik kasar dan motorik halus motorik halus 4.3.
4.3. MenggunakanMenggunakan
anggota tubuh untuk anggota tubuh untuk pengembangan pengembangan motorik kasar dan motorik kasar dan halus
halus
Nama anggota tubuh, fungsi anggotaNama anggota tubuh, fungsi anggota
tubuh, cara merawat, kebutuhan agar tubuh, cara merawat, kebutuhan agar anggota tubuh tetap sehat, berbagai anggota tubuh tetap sehat, berbagai gerakan untuk melatih
gerakan untuk melatih motorik kasar dalammotorik kasar dalam kelenturan, kekuatan, kestabilan, kelenturan, kekuatan, kestabilan, keseimbanga
keseimbangan, n, kelincahan, kelincahan, kelenturankelenturan,, koordinasi tubuh.
koordinasi tubuh.
Kegiatan untuk latihan motorik kasar antaraKegiatan untuk latihan motorik kasar antara
lain merangkak, berjalan, berlari, merayap, lain merangkak, berjalan, berlari, merayap, berjinjit, melompat, meloncat, memanjat, berjinjit, melompat, meloncat, memanjat, bergelantungan, menendang, berguling bergelantungan, menendang, berguling dengan menggunakan gerakan secara dengan menggunakan gerakan secara terkontrol, seimbang dan lincah dalam terkontrol, seimbang dan lincah dalam menirukan berbagai gerakan yang teratur menirukan berbagai gerakan yang teratur (misal: menirukan gerakan benda, senam, (misal: menirukan gerakan benda, senam,