• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi kisah karya, visi-misi, dan efektivitas karya pendidikan dan pelayanan pastoral Kongregasi SMFA Pontianak (2014-2018)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Evaluasi kisah karya, visi-misi, dan efektivitas karya pendidikan dan pelayanan pastoral Kongregasi SMFA Pontianak (2014-2018)"

Copied!
486
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. EVALUASI KISAH KARYA, VISI–MISI, DAN EFEKTIVITAS KARYA PENDIDIKAN DAN PELAYANAN PASTORAL KONGREGASI SMFA PONTIANAK (2014 – 2018) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen. Oleh: Kresensiana Yati NIM: 142214119. PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. EVALUASI KISAH KARYA, VISI–MISI, DAN EFEKTIVITAS KARYA PENDIDIKAN DAN PELAYANAN PASTORAL KONGREGASI SMFA PONTIANAK (2014 – 2018) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen. Oleh: Kresensiana Yati NIM: 142214119. PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Motto dan Persembahan. Lord, What do You Want to Me.? (Santo Fransiskus Assisi). Pax et Bonum (Latin) (damai dan kebaikan). “Zusters, als je wilt volharden in het godgewijde leven, onthoud ... wanneer je begint, kijk niet terug” (Suster–suster, kalau mau bertekun dalam panggilan, ingatlah...kalau sudah mulai, jangan menoleh ke belakang). (Gerardeus van Snchijdel, Bapa Pendiri Kongregasi SMFA). “Satu momen, Satu pilihan Masa depan masih harus ditulis. (Penulis). Skripsi ini kupersembahkan untuk:  Seluruh anggota Kongregasi Suster Misi Fransiskan Santo Antonius (SMFA) Pontianak  Kedua orang tuaku tercinta: Bapak Antonius Lantong, Alm. Mama Kristiana Inah, Kakak sulungku Rosna, serta tujuh adik–adikku yang sangat menyayangiku dan selalu mendukung panggilanku.  Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: EVALUASI KISAH KARYA, VISI–MISI, DAN EFEKTIVITAS KARYA PENDIDIKAN DAN PELAYANAN PASTORAL KONGREGASI SMFA PONTIANAK (2014–2018) dan diajukan untuk di uji pada tanggal 8 Agustus 2018 adalah hasil karya saya. Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak dapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan, pendapat, atau pemikiran dari penulis lain yang seolah–olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya. Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang–undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003 pasal 25 dan pasal 70).. Yogyakarta, 8 Agustus 2018 Yang membuat pernyataan,. Kresensiana Yati NIM: 142214119 v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Kresensiana Yati. Nomor Induk Mahasiswa. : 142214119. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:. EVALUASI KISAH KARYA, VISI–MISI, DAN EFEKTIVITAS KARYA PENDIDIKAN DAN PELAYANAN PASTORAL KONGREGASI SMFA PONTIANAK (2014–2018). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 25 Juli 2018 Yang menyatakan. Kresensiana Yati. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Terpujilah Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus. Pax et Bonum. Terpujilah Tuhan yang Mahabaik dan sungguh baik, atas berkat dan rahmatNya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Evaluasi Kisah Karya, Visi–Misi, Dan Efektivitas Karya Pendidikan dan Pelayanan Pastoral Kongregasi SMFA Pontianak” (2014 –2018). Penulisan Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, dukungan, bimbingan dari berbagai pihak skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini, penulis secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak Drs. Aloysius Triwanggono, M.S., selaku Dosen Pembimbing I yang bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk memberikan bimbingan, perhatian, arahan, dan pemikiran, yang sangat berguna sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik, serta nilai–nilai/values yang diberikan selama proses pengerjaan skripsi. 4. Bapak Drs. Theodorus Sutadi, MBA., selaku Dosen Pembimbing II yang bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk memberikan bimbingan, perhatian, arahan, dan pemikiran, yang berguna untuk semakin menyempurnakan skripsi ini.. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si selaku dosen pembimbing akademik, yang selalu memberi arahan dan motivasi setiap awal semester selama berkuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 6. Bapak Drs. Hyginus Suseno Triyanto Widodo, M.S. selaku anggota tim penguji yang telah memberi masukan yang sangat berguna 7. Bapak Uskup Mgr. Agustinus Agus, Uskup Keuskupan Agung Pontianak yang telah memberi waktu, penghargaan, perhatian, dan dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini. 8. Suster Kristina Unau Seni, SMFA selaku Pemimpin Umum SMFA Pontianak yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian dan telah bersedia meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam mendapatkan informasi tentang Kongregasi SMFA Pontianak. 9. Romo Dr. G. Budi Subanar, SJ yang telah mendampingi, membimbing serta memberikan masukan tentang Visi Misi dan Spiritualitas Kongregasi dalam proses awal menyusun skripsi ini. 10. CMC–mensen. met een. missie–Nederland. sebagai. donatur studi. Kongregasi SMFA. 11. Pemimpin Komunitas Se–Kongregasi SMFA, dan seluruh anggota Kongregasi SMFA Pontianak, Belanda, dan Brasil yang telah membantu penulis dalam mengisi kuesioner dan mencari arsip Kongregasi SMFA di Asten. Belanda,. Komunitas. Bonaventura. Putussibau,. Komunitas. Fransiskus Assisi–Dharmawati Sintang, Komunitas Yohanes Don Bosco– SMKK Sintang, Komunitas Maranatha Sanggau, Komunitas Quintavale Sosok, Komunitas Entikong, Komunitas Boerdonk Pontianak, Komunitas Antonia Pontianak dan Komunitas Katarina Siena, Yogyakarta. 12. Kepala Sekolah Se–Konggreasi SMFA; Kepala Sekolah SMK Kartini Sintang Suster Therese Esyah, Kepala Sekolah PAUD Antonius Sintang Suster Corona Hermiyanti, Kepala Sekolah PAUD Angela Sosok Suster Fulgentia Muku, Kepala Sekolah PAUD Fransiskus Entikong Suster Susana Ayu, dan Kepala Sekolah PAUD Kartini Pontianak Suster Martha. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Liana yang telah membantu penulis melancarkan penyebaran, pengisian dan mengembalikan kuesioner pada waktunya. 13. Pemimpin Asrama Se–Konggreasi SMFA; Suster Theresia Tince, Suster Ana Rosnani, Suster Emiliana Tini, Suster Theodorine yang telah membantu. penulis. melancarkan. penyebaran,. pengisian. dan. mengembalikan kuesioner pada waktunya. 14. Seluruh dosen dan staf Sekretariat Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 15. Siswa SMK Kartini Sintang, penghuni anak asrama Sri Melati Putussibau, penghuni anak asrama Dharmawati Sintang, penghuni anak asrama Kartini Sintang dan penghuni anak asrama Teresa Entikong yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membantu penulis dengan mengisi kuesioner yang telah penulis sediakan. 16. Pemimpin Wilayah SP I/Emparu Paroki Dedai, Keuskupan Sintng, yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membantu penulis dengan mengisi kuesioner dan wawancara. 17. Suster Miryam SMFA, selaku Pemimpin Komunitas Yogyakarta, Suster Vianney SMFA, Suster Libiria Nori SMFA, dan Suster Veronika SMFA yang selalu memberi dukungan spirit, doa, semangat dan meneguhkan dalam suka dan duka untuk menyelesaikan skripsi ini. 18. Suster Therese van Rienen SMFA (Alm)–Belanda, historia Perjalanan Hidup Kongregasi SMFA di Indonesia dan yang dilanjutkan oleh Suster Miryam SMFA. 19. Keluarga Bapak dan Ibu Margono–Semarang (Waskita Karya), Keluarga Bapak dan Ibu Ir. Andry L.L.–Pontianak, dan Keluarga Bapak dan Ibu Petrus Sumardi–Pontianak, Keluarga Bapak dan Ibu Robert–Putussibau sebagai Penderma dan Pemerhati yang selalu mendukung dan memberi perhatian dalam suka dan duka.. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 20. Sahabat–sahabatku Wenny Chew, SH, M.kn, Panut dan Galang yang telah membantu proses mengolah data kuesioner sehingga proses menjadi lancar dan cepat. 21. Sahabat–sahabatku yang baik dan setia, Dias, Ida, Tituk, Dessy, Nadya, Novita, Puput, Iin, Yupita, Aprianti, Goda, Ruth, Wendita, Octa, Erwin dan teman–teman seangkatanku 2014 yang selalu memberikan dukungan melalui doa, nasihat, perhatian, cinta yang tak terhingga sehingga memberikan semangat yang luar biasa kepada penulis untuk menjalani semuanya dengan baik. 22. Teman–temanku angkatan 2012, Eligia, Novi, Vivi Liu, Agnes, Erick, Monika, Komang, Veronnika, Chris Hutagalung, Bawono, Yosia, Kurnia, Heryana yang selalu memberikan dukungan melalui doa, nasihat, perhatian, cinta yang tak terhingga sehingga memberikan semangat yang luar biasa kepada penulis untuk menjalani semuanya dengan baik. 23. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dan telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna dengan keterbatasan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna menyempurnakan Skripsi ini. Penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat dan menjadi bahan masukan bagi rekan–rekan dalam menyusun Skripsi. Yogyakarta, 25 Juli 2018 Penulis,. Kresensiana Yati NIM: 142214119. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL……………………………………………………... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………… .. ii. HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………. iii. HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………. iv. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS …………. .. v. HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI……………………………... vi. HALAMAN KATA PENGANTAR……………………………………... vii. HALAMAN DAFTAR ISI……………………………………………… .. xi. HALAMAN DAFTAR GAMBAR………………………………………. xviii. HALAMAN DAFTAR TABEL……………………………………........ .. xx. HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN…………………………………...... xix. HALAMAN ABSTRAK…………………………………………………. xiv. HALAMAN ABSTRACT………………………………………………. .. xxv. BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………... 1. A. Latar Belakang Masalah………………………………………….. 1. B. Rumusan Masalah………………………………………………... 8. C. Pembatasan Masalah……………………………………………... 10. D. Tujuan Penelitian…………………………………………………. 10. E. Manfaat Penelitian……………………………………………….. 11. BAB II KAJIAN PUSTAKA………………………………………….. 13. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. A. Tinjauan Pustaka………………………………………………….. 13. B. Landasan Teori……………………………………………………. 16. 1. Pernyataan Visi Misi……………………..……………………. 16. a. Pengertian Visi…………………………………………….. 16. b. Kriteria dan Ciri Pernyataan Visi yang Baik…………….. .. 16. c. Manfaat Visi…………………………………………….... .. 17. d. Pengertian Misi……………………………………………. 18. e. Kriteria Misi yang Baik………………………………….. .. 19. 2. Implementasi Strategi………………………………………….. 20. a. Definisi Implementasi Strategi……………………………. .. 20. b. Berbagai Kemungkinan Formulasi & Implentasi Strategi…. 21. c. Proses Implementasi Strategi……………………………... 22. d. Implementasi & Evaluasi Strategi…………………………. 25. e. Memanfaatkan Tujuan Jangka Pendek & Jangka Panjang…. 26. f. Sistem Pelaksanaan, Pemantauan, dan Pengawasan………. 28. g. Mencapai Sinergi…………………………………………... 29. 3. Evaluasi……………………………………………………….. 31. a. Pengertian Evaluasi………………………………………... 31. b. Hakikat Evaluasi Strategi…………………………………... 32. 4. Efektivitas……………………………………………………. .. 33. 5. Kongregasi…………………………………………………… .. 35. a. Pendidikan………………………………………………… .. 36. b. Pastoral……………………………………………………. .. 36. xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 6. Spritualitas Fransiskan………………………………………. 37. a. Pengertian Spritualitas Fransiskan…………………………. 38. b. Penjabaran Spriritualitas Fransiskan………………………. 38. C. Penelitian Terdahulu……………………………………………. 40. D. Kerangka Konseptual Penelitian………………………………. 44. BAB III. METODE PENELITIAN…………………………………... 46. A. Jenis Penelitian…………………………………………………... 46. B. Subyek dan Obyek Penelitian……………………………………. 47. 1. Subyek Penelitian……………………………………………... 47. 2. Obyek Penelitian………………………………………………. 47. C. Waktu dan Lokasi Penelitian……………………………………. .. 48. D. Variabel Penelitian………………………………………………. .. 49. 1. Identifikasi Variabel………………………………………….. .. 50. 2. Definisi Variabel………………………………………………. 50. 3. Pengukuran Variabel…………………………………………. .. 52. E. Definisi Operasional…………………………………………….... 63. 1. Semangat Fransiskan…………………………………………... 63. 2. Karya Pendidikan…………………………………………….. .. 63. 3. Pelayanan Pastoral…………………………………………….. 63. F. Populasi dan Sampel Penelitian…………………………………. .. 63. 1. Populasi ………………………………………………………. 63. 2. Jumlah dan Teknik Pengambilan Sampel …………………….. 64. G. Sumber Data………………………………………………………. 66. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. H. Teknik Pengumpulan Data……………………………………….. 66. 1. Studi Dokumen……………………………………………….. 66. 2. Interview / Wawancara………………………………………... 67. 3. Kuesioner ……………………………………………………... 68. I. Teknik Analisis Data……………………………………………... 68. 1. Analisis Masalah 1…………………………………………. .. 68. a. Penyaji Data……………………………………………... 69. b. Reduksi Data…………………………………………….. 69. c. Triangulasi Sumber dan Metode…………………………. 71. 2. Analisis Masalah 2………………………………………….. .. 73. 3. Analisis Masalah 3 ………………………………………..... .. 73. BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN ……………. 75. A. Sejarah Kongregasi SMFA Pontianak…………………………….. 75. 1. Karya Misi di Benua Martinus ke Sintang dan Putussibau, 1931–1941…………………………………………………….. 76. a. Benua Martinus……………………………………………... 76. b. Sintang Sebagai Awal dari Perluasan Benua Martinus…….... 76. c. Putussibau Perluasan dari Benua Martinus……………….. .. 76. 2. Perluasan Misi ke Sejiram, Sintang II dan Nanga Pinoh 1946–1956……………………………………………………. .. 77. a. Sejiram…………………………………………………….... 77. b. Sintang II Tahun 1950…………………………………….. .. 77. c. Nanga Pinoh………………………………………………. .. 77. d. Suster Dayak Pertama…………………………………….. .. 77. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. e. Anggota SMFA Indonesia………………………………… .. 78. 3. Keuskupan Agung Semarang, Karya Misi keluar dari Kalimantan. 78 4. Keuskupan Agung Pontianak………………………………… .. 79. a. Pra Institusional Periode 2001–2006……………………… .. 79. b. Institusional Periode 2007–2014. Provinsi Sendiri Kongregasi SMFA– Pontianak……………………………. .. 80. c. Perkembangan Kongregasi SMFA Pontianak…………….. .. 81. B. Visi–Misi , dan Motto Kongregasi SMFA Pontianak…………….. 83. C. Struktur Kongregasi SMFA Pontianak………………………….. .. 83. D. Personalia Kongregasi SMFA …………………………………….. 85. E. Keuangan ……………………………………………………….... 86. F. Pemasaran……………………………………………………….. .. 88. G. Kegiatan Operasional Kongregasi SMFA………………………. .. 88. H. Kontrak kerja sama Kongregasi SMFA dengan Keuskupan dan Ordo. 90. BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……………………. A. Karakteristik Responden …………………………………………... 91 93. 1. Asrama Putri Sri Melati Putussibau, Kapuas Hulu………………. 93. 2. Asrama Putri Kartini Sintang………………………………… .. 96. 3. Asrama Putri Dharmawati Sintang…………………………….. 100. 4. Asrama Putri Santa Teresa Entikong (Perbatasan Malaysia)…….. 103. 5. PAUD Santo Antonius Sintang………………………………. ... 105. 6. PAUD Santa Angela Sosok, Sanggau……………………….. .. 107. 7. PAUD Santo Fransiskus Asisi Entikong……………………….. 108. xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 8. PAUD Kartini, Pontianak…………………………………….. 109. 9. SMK Kartini Sintang…………………………………………. 111. 10. Anggota SMFA dan Awam…………………………………. 113. B. Analisis Masalah…………………………………………………. 116. 1. Analisis Masalah I: Kisah Perjalanan Karya Perutusan Kongregasi SMFA……………………………………………. 116. 2. Analisis Masalah 2: Kesesuaian Karya dengan Visi Misi Kongregasi SMFA……………………………………………. 155. 3. Analisis Masalah 3: Efektivitas Pelayanan Unit–unit Karya…. 174. a. Unit Karya PAUD………………………………………….. 176. 1) PAUD Angela Sosok.…………………………………... 176. 2) PAUD Kartini Pontianak……………………………….. 176. 3) PAUD Antonius Sintang……………………………….. 177. 4) PAUD Santo Fransiskus Asisi Entikong……………….. 177. b. Unit Karya SMK Kartini…………………………………... 179. c. Unit Karya Asrama………………………………………... 182. 1) Asrama Putri Dharmawati Sintang…………………….. 182. 2) Asrama Putri Kartini Sintang………………………….. 183. 3) Asrama Putri Sri Melati Putussibau……………………. 183. 4) Asrama Putri Santa Teresa Entikong………………….. 184. d. Unit Karya Pelayanan Pastoral……………………………. 186. e. Analisis Data secara kuantitatif inferensial……………….. 187. 1) Uji One Way Anova……………………………………. xvi. 187.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2) Hasil Uji One Way Anova (PAUD)……………………. 187. 3) Hasil Uji One Way Anova (Asrama)……………………. 192. 4) Uji One Way Anova……………………………………. 196. 5) Hasil Uji One Way Anova (Kelas)……………………... 197. 6) Hasil Uji One Way Anova (Jurusan)……………………. 200. C. Pembahasan……………………………………………………... 204. BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN……….. 211. A. Kesimpulan………………………………………………………. 211. B. Saran…………………………………………………………….. .. 217. C. Keterbatasan………………………………………………………. 222. DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 224. LAMPIRAN I……………………………………………………………. 227. xvii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. Tabel. Judul. Halaman. II.1. Proses Implementasi Strategi………………………………. .. 22. II.2. Spiritualitas Fransiskan Menjiwai Visi Misi dan Unit Karya .. 44. III.1. Langkah–langkah Analisis Data …………………………… .. 71. xviii.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GRAFIK. Grafik. Judul. Halaman. IV.1. Anggota SMFA sampai tahun 2018…………………………. 85. IV.2. Asal Keuskupan Anggota SMFA 2018……………………….. 86. xix.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel. Judul. Halaman. II.1. Formulasi dan Implementasi Strategi ……………………… .. 21. III.1. Arti Skor Skala Ordinal…………………………………….. .. 52. IV.1. Pemimpin SMFA Regio Indonesia 1931–2018 ……………. .. 85. IV.2. Asal Keuskupan Anggota SMFA …………………………….. 85. IV.3. Komunitas Karya Kongregasi SMFA ……………………… .. 86. V.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Sekolah dan Kelas. 93. V.2. Karakteristik Responden Asal Daerah …………………….. .. 95. V.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Sekolah dan Kelas. 96. V.4. Karakteristik Responden Asal Daerah ……………………….. 98. V.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Sekolah dan Kelas. 100. V.6. Karakteristik Responden Asal Daerah ……………………….. 102. V.7. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Sekolah dan Kelas. 103. V.8. Karakteristik Responden Asal Daerah ……………………….. 105. V.9. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pekerjaan Orang Tua ………………………………………. .. V.10. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pekerjaan Orang Tua ………………………………………. .. V.11. 107. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pekerjaan Orang Tua ………………………………………. .. V.12. 105. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan. xx. 108.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Pekerjaan Orang Tua ………………………………………. . V.13. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Kelas, Jenis Kelamin dan Jurusan…………………………………………………. .. V.14. 110. 111. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan di Kongregasi SMFA……………………………………………………….... 113. V.15. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kaul–Suster… .. 114. V.16. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja Sekolah.... 115. V.17. Karakteristik Kisah 10 Tahun Pertama (1931–1940)………. .. 118. V.18. Karakteristik Kisah 10 Tahun Kedua (1941–1950)………… .. 121. V.19. Karakteristik Kisah 10 Tahun Ketiga (1951–1960)………… .. 123. V.20. Karakteristik Kisah 10 Tahun Keempat (1961–1970)……… .. 125. V.21. Karakteristik Kisah 10 Tahun Kelima (1971–1980)……….. .. 127. V.22. Karakteristik Kisah 10 Tahun Keenam (1981–1990)………. .. 131. V.23. Karakteristik Kisah 10 Tahun Ketujuh (1991–2000)………. .. 135. V.24. Karakteristik Kisah 10 Tahun Kedelapan (2001–2014)……. 140. V.25. Tabel Skala Data Kesesuaian Karya………………………….. 156. V.26. Skor Rata–rata, Kesesuaian Visi Karya Pendidikan dengan Butir Visi Kongregasi SMFA, Perwakilan Anggota SMFA….. V.27. Skor Rata–rata, Kesesuaian Misi Karya Pendidikan dengan Butir Misi Kongregasi SMFA, Perwakilan Anggota SMFA.. .. V.28. 164. Rekapitulasi Penilaian Skor Kesesuaian Karya Pendidikan Butir– butir Visi Kongregasi SMFA Perwakilan Kongregasi SMFA. V.29. 160. Rekapitulasi Penilaian Skor Kesesuaian Karya Pendidikan Butir–. xxi. 167.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. butir Visi Kongregasi SMFA Perwakilan Kongregasi SMFA. 168. V.30. Tabel Skala Data Efektivitas……………………………….. .. 176. V.31. Skor Rata–Rata Karya Pendidikan SMFA Dalam Menjawab Kebutuhan Masyarakat………………………………………. V.32. Rekapitulasi Kesesuaian Karya Pendidikan SMFA Dalam Menjawab Kebutuhan Masyarakat…………………………. V.33. 181. Skor Rata–rata Pelayanan dan Fasilitas Terhadap Penghuni Asrama……………………………………………………… .. V.36. 179. Skor Rata–rata Efektivias Pelaksanaan Karya Pendidikan SMK Kartini Antar Jurusan …………………………………. V.35. 178. Skor Rata–rata Efektivias Pelaksanaan Karya Pendidikan SMK Kartini Antar Kelas……………………………………. V.34. 176. 182. Rekapitulasi Kesesuaian Karya dengan Visi Misi Kongregasi– Asrama……………………………………………………… .. 185. V.37. Tabel Rata–Rata Skor Persepsi Umat………………………. .. 186. V.38. Hasil Uji One Way ANOVA (PAUD)…………………………. 188. V.39. Hasil Uji One Way ANOVA (ASRAMA)…………………….. 193. V.40. Hasil Uji One Way ANOVA (Kelas)………………………….. 198. V.41. Hasil Uji One Way ANOVA (Jurusan)……………………… .. 201. xxii.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran. Judul. Halaman. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian……………………………………. .. 227. Lampiran 2. Print out hasil data Kuesioner Penelitian………………. .. 251. Lampiran 3. Historia Kongregasi SMFA 1931 – 2018……………….... 355. xxiii.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK “EVALUASI KISAH KARYA, VISI MISI, DAN EFEKTIVITAS KARYA PENDIDIKAN DAN PELAYANAN PASTORAL KONGREGASI SMFA PONTIANAK“(2014 – 2018). Kresensiana Yati Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2018 Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasi perkembangan kisah karya kongregasi di Indonesia 1931–2014 dikaitkan semangat Fransiskan hingga sampai rumusan visi misi, 2) menilai kesesuaian visi–misi unit–unit karya pendidikan, asrama, dan pelayanan pastoral dengan visi–misi Kongregasi Suster Misi Fransiskan Santo Antonius, 3) menilai efektivitas program kerja dari unit–unit karya pendidikan, asrama, dan pelayanan pastoral Kongregasi Suster Misi Fransiskan Santo Antonius untuk menjawab kebutuhan aktual umat dan masyarakat yang dilayani. Data dikumpulkan dengan observasi dokumen– dokumen resmi Kongregasi maupun unit–unit karya, kuesioner yang dibagikan kepada penghuni asrama, siswa SMK Kartini, orang tua PAUD, guru, pemimpin Kongregasi SMFA, anggota SMFA, dan awam serta wawancara yang dilakukan dengan pemimpin wilayah pelayanan pastoral yang lain. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi, statistika deskriptif penghitungan persentase dan rata–rata, serta analisis inferensial One Way Anova. Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan efektivitas program layanan antar PAUD, asrama, kelas, dan jurusan pada masing–masing unit karya. Jika ada perbedaan, manakah yang lebih efektif. Hasil penelitian adalah: 1. kisah perjalanan hidup dan karya Kongregasi sejak tahun 1931 hingga sekarang mengalami perubahan yang dinamis sesuai perkembangan zaman namun tetap setia pada Spiritualitas Fransiskan; rumusan visi–misi Kongregasi SMFA ternyata sesuai dan dijiwai oleh Spiritualitas Fransiskan. 2. Visi–misi semua unit karya baik di bidang pendidikan (PAUD, SMK, dan asrama) maupun pelayanan pastoral sesuai dan sangat sesuai dengan visi–misi Kongregasi SMFA, tidak ada yang kurang atau cukup sesuai 3. Program–program kerja Kongregasi SMFA di bidang karya pendidikan dan pelayanan pastoral sudah efektif, yaitu mampu memenuhi kebutuhan umat dan masyarakat yang dilayani. Kata Kunci: Kisah Karya, visi–misi, efektivitas karya. xxiv.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT THE EVALUTION OF THE HISTORY OF WORKS, VISION, MISSION, EDUCATION EFFECTIVITY AND PASTORAL SERVICES OF SMFA CONGREGATION IN PONTIANAK (2014-2018) Kresensiana Yati Sanata Dharma University Yogyakarta 2018 The aims of this study are to: 1) identify the development of the history congregation works in Indonesia since 1931-2014 related to the Franciscan spirit and to its vision and mission, 2) evaluate the relevance of education vision and mission, dormitories, and pastoral services with the vision and mission of the Congregation of Franciscan Sisters of Saint Anthony, 3) evaluate the effectivity of the work programs of all units, education, dormitories, and the pastoral service of the congregation of Franciscan Sisters of Saint Anthony to respond the demands of the times and the people to be served. The data was obtained by observing the official documents of the congregation as well as the working units, distributing the questionnaires to the dormitorians, Kartini Senior High School students, parents of the Kinder garden students, teachers, the General Superior of the SMFA congregations, SMFA personnels, and the lay people, as well as the interview with the leaders of the pastoral areas. The data analysis technique used in this research was content analysis, percentage estimations statistic descriptive and average, as well as inferensial analysis of one way Anova. The aim of this test is to know whether there is effectivity difference among the Kindergarden service programs, dormitories, classess, and respective majors in each working unit. If there is difference, which one is more effective? The result of the reseacrh shows that: 1) the congregation history since 1931 up to this time experience the dynamic change according to the times in line to the Franciscan charism. Vision and mission pattern of Franciscan Sisters of Saint Anthony are evidently represented and lived by the Fransciscan Sprituality. 2) The vision and mission of all works and units either in education (Kindergarden, Senior high school, and dormitories) or pastoral service are relevant and highly relevant to vision and mission of the congregation, nothing is lacking or appropiate enough. 3) SMFA work programs in educational service and pastoral service was effective. It means that they are able to answer the needs of the people and the society. Key words: Works History, Vision–Mission, Works effectivity.. xxv.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Organisasi yang baik adalah yang memiliki tujuan (goals) jelas berdasarkan visi–misi yang disepakati oleh para pendirinya. Untuk mewujudkan tujuan tersebut dibutuhkan cara untuk mencapainya, yang lazim disebut sebagai strategis. Disusun rencana (plan), seperangkat kebijakan (policies), tahap–tahap pencapaian, organisasi dan personalia yang mengisinya, anggaran dan program aksi. Perencanaan dapat membantu kita melakukan evaluasi secara berkala untuk menjamin tercapainya tujuan, sekalipun di dalam perjalanannya mengalami beragam kendala dan hambatan. Mungkin dalam proses pencapaian tujuan, perjalanan kita tak mulus namun akan bisa tetap sampai ke tujuan walaupun harus melewati jalan berliku. Setiap organisasi sudah barang tentu memiliki perencanaan. Perbedaan perencanaan terletak pada besar dan kompleksitas organisasi, lingkup, maupun variabel–variabel yang digunakan. Tiap–tiap organisasi mengenal istilah perencanaan strategik. Pengertian strategik di sini lebih menekankan pada upaya mencapai tujuan secara efektif dan efisien berdasarkan sumber daya yang dimiliki. Perencanaan strategik membantu perusahaan untuk maju dan berkembang di tengah persaingan usaha yang semakin tajam..

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Sejarah lembaga–lembaga non pemerintah dan atau lembaga– lembaga nirlaba di berbagai negara maupun di Indonesia telah membuktikan pentingnya perencanaan strategik. Banyak sekali lembaga nirlaba yang sudah rontok karena mengalami disorientasi segera setelah lingkungan eksternalnya berubah drastis. Sebaliknya, ada lembaga nirlaba yang mampu bertahan di segala cuaca dengan reputasi yang baik karena bisa dijelaskan dengan keberadaan perencanaan. (Faisal Basri, 2013: xvi–xvii) Penerapan. perencanaan. strategik. yang. diiringi. oleh. prinsip. transparansi dan akuntabilitas akan membuat lembaga–lembaga nirlaba dipercaya oleh khalayak dan masyarakat. Bahkan penerapan strategik menjadi penopang utama yang didirikan dengan tujuan untuk mengabdi bagi kepentingan rakyat banyak. Dengan demikian perencanaan strategis bagi lembaga nirlaba maupun non nirlaba mempunyai fungsi dan peran penting. Kongregasi Suster Misi Fransiskan Santo Antonius (selanjutnya di singkat: Kongregasi SMFA) adalah salah satu organisasai/lembaga katolik yang nirlaba yang mengabdi masyarakat. Dimensi pengabdiannya dapat dilihat berdasarkan visi–misi Kongregasi SMFA yang tertuang dalam Garis Besar Haluan SMFA–Pontianak. Semangat hidup Pendiri, Gerardus van Schijndel menjadi dasar untuk melaksanakan seluruh karya dan pelayanan yang dirikan di Boerdonk Negeri Belanda pada tanggal 17 Februari 1913. Untuk mewujudkan visi Kongregasi SMFA disusunlah rencana strategis (plan) dan kebijakan (policies) untuk pergi ke tanah misi pada zaman itu..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Kongregasi SMFA berpedoman pada Anggaran Dasar Ordo Ketiga Reguler Santo Fransiskus Asisi. Dalam praktek penghayatan spiritualitas Fransiskan unsur–unsur keutamaan yakni: doa, persaudaraan, kemiskinan dan pelayanan. Hal ini tampak dalam sikap hidup sehari–hari, dalam hal gaya hidup, pilihan tempat karya, pilihan bidang karya, gaya pelayanan dan pilihan membuka tempat karya baru. Pastor Pendiri bercita–cita agar para suster hidup dan berpihak kepada kaum kecil dan tertindas. Hidup solider dengan masyarakat biasa, bersikap sederhana dan bersahaja.. Dua keprihatinan ini. menjadi karisma suster SMFA sebagai “Suster Misi” dan “Suster Rakyat”. (Suster rakyat=Volk zisters dalam bahasa Belanda dan sisters of the common people dalam bahasa Inggris, dokumen Kongregasi SMFA Mandiri 2008) Karisma yang diwariskan oleh Pastor Pendiri sebagai “Suster Rakyat” (Suster Rakyat=Volk zisters dalam bahasa Belanda) yang bersemangat misioner memprioritaskan karya di daerah miskin dan berusaha “menangani masalah yang timbul” dan berjuang bersama mereka untuk mendobrak mentalitas ketergantungan. Pastor Pendiri menghendaki Kongregasi SMFA untuk berkarya di segala bidang, yakni pelayanan yang berpihak pada orang yang miskin, sakit, cacat, kesepian, tersisih dan tertindas dalam masyarakat dan Gereja.. Kongregasi. SMFA. berusaha. memberdayakan. mereka. demi. meningkatkan taraf hidup mereka baik rohani maupun jasmani. (Konstitusi SMFA, 2008:93–94). Karisma dan semangat ini diwujudkan oleh Kongregasi SMFA dalam karya pendidikan dan pelayanan pastoral..

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Empat suster pertama yang diutus yakni Suster Gerarda Willems, Suster Dominica Morskate, Suster Dolorata Brouwer dan Suster Josephina Kogelman, berangkat dari Asten Belanda tanggal 23 Februari 1931 menuju Indonesia dan terus berlayar menuju Borneo, (Borneo=Kalimantan) dan tanggal 30 Maret tiba di pelabuhan Pontianak. Para suster pionir pertama ini mulai bekerja di bagian terpencil Kalimantan Barat yang paling ujung, yang berbatas dengan Serawak, yaitu Benua Martinus (Benua=kampung dalam bahasa Dayak Embaloh) tepat tanggal 25 April 1931. Karya utama mereka pada waktu itu adalah pelayanan di bidang kesehatan dengan membuka rumah sakit dan pendidikan, khususnya putri– putri Dayak. Mereka mendidik kaum putri untuk menulis, membaca, menyanyi, memasak, menjahit, berhitung, mengajar agama, bekerja di kebun dan kunjungan keluarga. Setiap rumah milik Kongregasi SMFA, sejak saat itu selalu ada asrama putri untuk membina putri–putri dari pedalaman untuk memperoleh kesempatan belajar yang baik dengan dibekali pengetahuan dan keterampilan, baik formal maupun non formal menuju pribadi yang terampil, peka, kreatif, bertanggung jawab dan mandiri berdasarkan iman Kristiani serta meletakkan dasar pendidikan bagi kaum perempuan. Jika di Benua Martinus yang menjadi sasaran pelayanan para suster SMFA adalah putri–putri Dayak, maka pada tahun 1932 menangani pelayanan kesehatan pada rumah sakit milik Pemerintah Hindia Belanda di Sintang. Suster SMFA melayani masyarakat umum, Belanda, Cina, Dayak dan Melayu. Jadi, para suster SMFA bekerja dibidang kesehatan milik Hindia Belanda..

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Ketika Indonesia merdeka, semua rumah sakit milik Hindia Belanda menjadi milik Indonesia tetapi para suster SMFA tetap bekerja. Pada tahun 1969, Rumah Sakit Umum Sintang yang oleh Pemerintah Hindia dipercayakan kepada para suster SMFA dikembalikan kepada Pemerintah Daerah setempat. Pada tahun 1974, Rumah Sakit Umum Putussibau dan Pinoh juga dikembalikan kepada Pemerintah Daerah setempat. Para suster SMFA, bekerja di rumah sakit yang hanya milik Misi, seperti di Benua Martinus dan Sejiram. Namun karya Kongregasi SMFA tetap dijalankan, asrama, kesehatan, karya pendidikan dan pelayanan pastoral. Dalam implementasi karisma dan semangat “Suster Rakyat”, menjadi pilihan, yang tampak pada karya maupun kehadiran yang tidak mencolok di mata dunia. Kongregasi SMFA hadir di daerah yang belum terjangkau pelayanan Imam (Pastor). Pelayanan mewartakan injil, diwujudkan dalam program bina iman dan pelayanan Sabda Tuhan pada Gereja lokal, masyarakat miskin dan terpencil. Pada tahun 1993, Kongregasi SMFA hadir di Emparu/SP I (Satuan Pemukiman Transmigrasi) dan memulai pelayanan pastoral di Paroki Santo Petrus Dedai, Keuskupan Sintang. Pelayanan Kongregasi SMFA menjawab kebutuhan aktual masyarakat adalah kunjungan umat dengan berjalan kaki ke kampung–kampung, kunjungan keluarga, mengajar calon baptis, membina anak–anak persiapan komuni pertama, mengajar sekolah minggu/bina iman anak, memimpin Ibadat Sabda pada hari minggu dan hari raya serta doa keluarga. Pendampingan umat dimulai dengan 8 wilayah dan saat ini melayani 12 wilayah..

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Karya pendidikan milik Kongregasi SMFA pertama yaitu Sekolah SMK Pariwisata Kartini dengan jurusan Boga dan Busana. Semula bernama Sekolah Menengah Kesejahteraan Keluarga (SMKK) pada 1 Januari 1978. Pada Juli 1996 menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata (SMK Pariwisata) Kartini karena aturan kurikulum. Tujuan didirikan sekolah ini, untuk mendidik kaum perempuan agar siap menjadi ibu rumah tangga yang baik. Hal ini berawal dari pengalaman Kursus Rumah Tangga (KRT) untuk putri–putri yang tidak sekolah atau putus sekolah. Karya pendidikan milik Kongregasi SMFA kedua yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pada tahun 2004 di Sintang dan tahun 2005 di Pontianak. Salah satu wujud karisma Kongregasi SMFA, mengambil bagian pada pendidikan usia dini. Sedangkan PAUD Santa Angela Sosok dan PAUD Taman Seminari Santo Fransiskus Assisi Entikong mengelola milik Keuskupan Sanggau dan sebagai pengelola penuh. Saat ini, Kongregasi SMFA memiliki tiga kategori karya. Pertama karya milik Kongregasi SMFA; Pendidikan SMK Kartini (1978), PAUD Santo Antonius Sintang (2004), PAUD Kartini Pontianak (2005), asrama putri Sri Melati Putussibau (1939), asrama putri Kartini Sintang (1950) dan asrama putri Dharmawati (1967). Kedua, karya yang dikelola oleh Kongregasi SMFA; PAUD/TK Santa Angela Sosok (1996), PAUD Taman Seminari Santo Fransiskus Assisi Entikong (2013), Asrama Santa Teresa Entikong (2013). Ketiga, lintas karya tempat suster SMFA bekerja sebagai tenaga kerja pada; TK dan SMA Karya Budi Putussibau, pastoral lapangan dan rumah retret,.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. asrama putri Desa Remaja Sanggau, Keuskupan Sintang, Keuskupan Sanggau dan Keuskupan Agung Pontianak. Sejak awal kongregasi sampai sekarang penulisan sejarah lokal Gereja Katolik dalam hal ini Kongregasi Suster Misi Fransiskan Santo Antonius (SMFA) di Indonesia belum ada yang menulis menjadi sebuah buku sejarah Kongregasi SMFA. Perkembangan karya Kongregasi SMFA dari waktu ke waktu luput dari perhatian. Yang ada, hanyalah catatan sejarah yang di tulis oleh Suster Therese van Rienen yang mengisahkan situasi awal Kongregasi SMFA 1931–1947. Tulisan Suster Therese van Rienen belum pernah diperbarui. Sehubungan dengan hal tersebut, pada pertemuan suster berkaul kekal awal Desember 2004 dihimbau untuk menulis sejarah Kongregasi SMFA, dan dipertegaskan lagi dalam pertemuan para suster berkaul kekal tanggal 24–28 Juli 2005, dan belum terwujud juga. Penulis yang notabene adalah anggota dari Kongregasi SMFA sejak 1991, ikut terlibat dan merasa bertanggung jawab atas kelangsungan karya kongregasi dalam karya pendidikan dan pelayanan pastoral baik mengenai kuantitas maupun kualitasnya. Untuk mewujudkan kedekatan emosional dan tanggung jawab tersebut penulis ingin menyumbangkan pikiran dan tenaga dalam bentuk skripsi untuk mengenali kisah perjalanan hidup kongregasi dengan rekonstruksi jenis–jenis pelayanan, personil, wilayah pelayanan, fasilitas/financial Kongregasi SMFA dalam kurun waktu yang panjang 1931– 2014 sampai terumus visi–misi SMFA 2014–2018. Penulis menilai dan mengevaluasi efektivitas karya pendidikan dan pelayanan pastoral dalam.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. menjawab kebutuhan aktual masyaraktat dan umat sesuai zamannya. Berdasarkan. latar. belakang. yang. ada,. maka. penulis. mengambil. judul:”Evaluasi Kisah Karya, Visi–Misi, dan Efektivitas Karya Pendidikan dan Pelayanan Pastoral Kongregasi SMFA Pontianak Penulis memfokuskan perhatian pada 4 aspek telaah: jenis–jenis pelayanan, personil, wilayah pelayanan, fasilitas/financial dikaitkan dengan semangat Fransiskan sampai rumusan visi–misi Kongregasi SMFA. Oleh karena rentang waktu yang panjang dari tahun berdirinya (1931) sampai sebelum visi–misi baru dirumuskan menjadi latar belakang penulis untuk menganalisis visi–misi Kongregasi yang dirumuskan tahun 2014 namun tampak bahwa tidak hanya visi–misi tersebut yang telah menjiwai karya pendidikan (PAUD, SMK, asrama) dan pelayanan pastoral Kongregasi SMFA bagi Gereja di Wilayah–wilayah tetapi juga kisah perjalanan karya Kongregasi SMFA di Indonesia yang dilandasi Spiritualitas Fransiskan. Dengan kata lain, ada kisah yang mengantar rumusan visi–misi itu, namun juga ada Spiritualitas Fransiskan yang melandasi kisah dan karya–karya Kongregasi SMFA di Indonesia yang akhirnya berbuah pada pemenuhan kebutuhan masyarakat dan Gereja hingga saat ini. B. Rumusan Masalah Pilihan panggilan hidup menjadi biarawati suster–suster Kongregasi SMFA dilandasi oleh Spiritualitas Santo Fransiskus–Semangat Fransiskan, yaitu doa, persaudaraan, kemiskinan dan pelayanan. Begitu pula seluruh karya yang ditangani haruslah bersumber pada spiritualitas itu. Rumusan spiritualitas.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. yang relatif masih umum selanjutnya masih perlu dijabarkan menjadi visi–misi Kongregasi SMFA agar lebih dapat membantu para suster dalam menjalani hidup panggilannya maupun mengelola unit–unit karya perutusannya. Dari visi–misi Kongregasi SMFA selanjutnya diturunkan ke visi–misi unit–unit karya. Bagi Kongregasi SMFA di Indonesia, rumusan resmi visi–misinya belum dibuat di awal masa karya tahun 1931. Hal demikian memang tidak aneh, lazim terjadi pada lembaga–lembaga gerejawi yang berdiri/berkarya di masa lalu. Rumusan resmi tertulis visi–misi Kongregasi baru dinyatakan tahun 2014 (83 tahun setelah berkarya di Indonesia). Ada 2 hal penting terkait dengan hal itu. Pertama, ketika spiritualitas dihidupi tentu saja tidak mungkin terlepas dari tantangan dan perkembangan zaman, sehingga rumusan visi–misi Kongregasi SMFA tentu saja diwarnai oleh kisah perjalanan karya perutusan. Kedua, perumusan visi–misi unit–unit karya yang harus mengacu pada visi– misi Kongregasi SMFA bukanlah hal yang mudah, karena di satu sisi harus memasukkan unsur–unsur yang abadi tetapi di lain sisi juga unsur–unsur temporer–tuntutan lingkungan. Akhirnya, secara manajemen sangat penting dilakukan evaluasi apakah visi–misi unit–unit karya yang telah diturunkan menjadi. tujuan,. strategi,. program–program. dan. sebagainya. mampu. menghasilkan buah, yaitu mampu memenuhi kebutuhan dan memberi manfaat bagi Gereja Katolik maupun masyarakat secara efektif. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan–pertanyaan penelitian sebagai berikut:.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. 1. Bagaimana kisah perkembangan karya Kongregasi SMFA dikaitkan dengan semangat Fransiskan sampai rumusan visi–misi? 2. Seberapa sesuai visi–misi unit–unit karya pendidikan, asrama, dan pelayanan pastoral dengan visi–misi Kongregasi SMFA? 3. Sejauhmana program–program kerja dari unit–unit karya pendidikan, asrama, dan pastoral yang dijalankan sudah efektif? C. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan yang diteliti: 1. Unsur. keutamaan. semangat. Fransiskan. Kongregasi. SMFA:. doa,. persaudaraan, kemiskinan dan pelayanan dengan menginventarisasi jenis– jenis pelayanan, personil, wilayah pelayanan, fasilitas/financial, ditata perperiode 10 tahunan, antara tahun 1931–2014. 2. Unit dan program karya yang diteliti: pendidikan dan pelayanan pastoral Kongregasi SMFA. 3. Visi–misi yang diteliti adalah yang tertuang dalam Garis Besar Haluan SMFA Pontianak 2014–2018. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulisan ini bertujuan melihat, mempelajari, menuliskan proses karya–karya kongregasi untuk mencari tahu kisah perjalanan karya Kongregasi SMFA di Indonesia dikaitkan dengan semangat Fransiskan sampai rumusan visi–misi. Begitu juga dilakukan telaah tentang seberapa visi–misi Kongregasi SMFA menjiwai visi–misi unit– unit karya, dan akhirnya kemampuan unit–unit karya menjawab dan memenuhi.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. kebutuhan aktual masyarakat dan Gereja. Secara spesifik tujuan–tujuan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Teridenfikasinya perkembangan kisah karya kongregasi dikaitkan semangat Fransiskan hingga sampai rumusan visi–misi. 2. Untuk menilai kesesuaian visi–misi unit–unit karya pendidikan, asrama, dan pelayanan pastoral dengan visi–misi Kongregasi SMFA. 3. Untuk menilai efektivitas program kerja dari unit–unit karya pendidikan, asrama, dan pelayanan pastoral Kongregasi SMFA dalam menjawab kebutuhan aktual masyarakat dan Gereja lokal yang dilayani. E. Manfaat Penulisan 1. Bagi Kongregasi Suster Misi Fransiskan Santo Antonius (SMFA) Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan dokumen sistematis– kronologis tentang kisah perjalanan karya Kongregasi SMFA di Indonesia. Di samping itu juga dapat menjadi masukan evaluatif dan reflektif khususnya bagi pelaksanaan tugas perutusan karya Kongregasi SMFA di Indonesia. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma Selama ini penelitian–penelitian mahasiswa program studi tentang manajemen lembaga–lembaga Gereja masih sangat jarang dilakukan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi kepustakaan khususnya, karya ilmiah dan dapat menjadi bahan referensi, menambah ilmu pengetahuan, serta pertimbangan dalam menyusun penelitian–penelitian.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. selanjutnya bagi pembaca, khususnya terkait penerapan manajemen pada lembaga Gereja Katolik. 3. Bagi Penulis Bagi. penulis. pengaplikasian. diharapkan ilmu. penelitian. manajemen. ini. yang. dapat digunakan didapat selama. sebagai. menempuh. pendidikan di Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Juga menjadi pengalaman baru bagi penulis, bagaimana menemukan kisah perjalanan karya atau hidup kongregasi dengan mengenal dan mengisahkan kembali jenis–jenis pelayanan, dimana, siapa dan fasilitasnya sampai terumusnya butir–butir visi–misi pada kapitel umum yang ke dua tahun 2014. Pentingnya mengevaluasi visi–misi untuk suatu perubahan. Perubahan dapat diartikan sebagai suatu kondisi, jika terjadi tekanan yang membuat Kongregasi SMFA harus memiliki cara lain untuk menentukan arah, struktur, kapabilitas maupun strategi untuk melanjutkan aktivitasnya. Dari penelitian beserta hasilnya penulis juga berharap akan memiliki pengalaman berharga dalam menyediakan dokumen tentang kisah perjalanan karya Kongregasi SMFA sejak berkarya di Indonesia hingga saat ini dari kacamata Manajemen. Di samping itu, penulis juga hendak memberikan sumbang sih yang bermanfaat bagi pengembangan tugas perutusan yang diemban Kongregasi SMFA baik berupa sharing dengan para suster yang lebih senior maupun penyampaian masukan– masukan penting kepada Kongregasi SMFA..

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Tinjauan Pustaka Sumber sejarah dapat dibagi menjadi dua yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah tempat atau gudang penyimpanan yang orisinal dari data sejarah. Sumber primer juga merupakan sumber–sumber yang memberikan data langsung dari tangan pertama atau langsung berhubungan dengan peristiwa sejarah (Prastowo, 2011:112). Sementara dalam sumber lain, sumber primer yaitu sumber yang disampaikan oleh saksi mata, dokumen ataupun secara tak tertulis. (Artifact dan informan). Dokumen dapat berupa notulen rapat, arsip laporan, surat perjanjian, surat pribadi, undang– undang, otobiografi. Sedangkan sumber sekunder adalah sumber yang disampaikan oleh bukan pelaku dapat berupa buku–buku, analisis berita di surat kabar, biografi, dan lain–lain yang ditulis oleh orang yang tidak mengalami secara langsung. http://tulisanbasabasi.blogspot.co.id/2013/05/sumber-primer-dan-sumbersekunder-dalam.html Sumber yang membahas tentang karya pendidikan dan pelayanan pastoral Kongregasi SMFA sangat terbatas. Maka penulis menggunakan dokumen resmi dan arsip–arsip serta menggunakan sumber lisan dengan wawancara. Wawancara dengan para suster SMFA yang terlibat langsung dengan karya pendidikan, pelayanan pastoral dan umat di wilayah..

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. Sejarah dimulainya Montfortan Hidup dan Berkarya di Indonesia, 1939–2005. Bandung: Pusat Spritualitas Marial, 2008. Dalam buku ini dikisahkan jenis–jenis pelayanan para SMFA. Sejiram (1946); menangani sekolah wanita, poliklinik, rumah sakit pembantu, kursus rumah tangga, katekese di sekolah, di asrama dan di kampung. Nanga Pinoh (1953); kursus rumah tangga kepada masyarakat dan anak–anak, kesehatan, menyulam dan menjahit. Juga disebutkan personilnya, wilayah/orang–orangnya, fasilitas dan tempat karya komunitas pertama SMFA. Para suster pertama di Benua Martinus 1931 disebutkan suster Gerarda, suster Dominika, suster Dolorata dan suster Yosephina. Sintang I, 1932 disebutkan suster Xaveria, suster Bernadetta dan suster Dolorata dari Benua Martinus. Sejiram 1946 disebutkan suster Rosa, suster Genoveva, suster Gerarda dan suster Gemma. Nanga Pinoh 1953 disebutkan suster Helena, suster Hironyma, suster Yohana, suster Lamberta, dan Serawai 1979, di Keuskupan Sintang. Buku kenangan 100 Tahun Perjalanan Paroki Santo Martinus 1913– 2013, terbit tahun 2013. Dalam buku ini diceritakan cara kerja suster–suster SMFA berbeda dengan suster–suster sebelumnya, Suster SFIC. Suster–suster SMFA rajin mendatangi orang–orang di kampung, sehingga akhirnya mereka dapat merebut hati dan memenangkan simpati rakyat Embaloh (rakyat Embaloh=salah satu suku Dayak). Buku kenangan 75 Tahun Perjalanan Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda Putussibau 1939–2015, terbit tahun 2015. Buku ini mengisahkan bahwa Suster SMFA yang pertama merintis berkarya di rumah.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. sakit Putussibau pada tahun 1938 sebelum terbentuk Paroki Putussibau. Dalam kata sambutan 75 tahun Paroki Putussibau, Administrator Apostolik Keuskupan Sintang Mgr. Agustinus Agus, Uskup Keuskupan Agung Pontianak mengutip kembali: Kesaksian Suster Gerarda, SMFA yang mengatakan: “Kami memulai dengan mencuci pakaian anak sekolah putra dan merawat orang– orang yang berpenyakit kulit dengan sabun dan salep”, merupakan ungkapan yang sangat mendalam betapa sentuhan kemanusiaan yang penuh kasih telah dilakukan oleh para misionaris pertama, didorong oleh keyakinan bahwa Yesus, Sang Penyelamatlah yang mengutus mereka (Ordy,2015:9). Buku. Kenangan. Mensyukuri. Perjuangan. dan. Perjalanan. Kemandirian SMFA Indonesia, terbit tahun 2008. Dalam buku ini dikisahkan perjalanan karya/hidup Kongregasi SMFA Indonesia selama 75 tahun dan dalam membuka tempat karya komunitas–komunitas SMFA antara tahun 1931–2005 dan semua misionaris yang pernah berkarya di Indonesia. Kumpulan arsip dan album Kongregasi SMFA tahun 1931–2018 yang ada. di. Indonesia. maupun. di. Belanda.. Arsip. ini berupa laporan. pertanggungjawaban Pemimpin Kongregasi SMFA tentang jenis karya yang dipertahankan dan jenis karya yang ditinggalkan. Sumber lain yang digunakan penulis adalah catatan sejarah kongregasi oleh Suster Therese van Rienen, SMFA antara tahun 1931–1947 dan yang dilanjutkan oleh Suster Miryam, SMFA. Penulis mengedit kedua catatan tersebut sebagai data utama bahan referensi untuk gambaran umum Kongregasi SMFA di Indonesia..

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. B. Landasan Teori Untuk dapat masuk pada pokok permasalahan, maka penulis perlu menjelaskan beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian yakni: Visi– Misi, Implementasi, Evaluasi, Efektivitas, Kongregasi SMFA, spiritualitas Fransiskan, pendidikan, dan pastoral. Penjelasan mengenai konsep ini dianggap perlu untuk landasan berpikir dan sebagai pembatasan masalah guna menghindari salah penafsiran. 1. Pernyataan Visi–Misi. a. Pengertian Visi Menurut Fred David (2015:30–31) pernyataan visi adalah sebuah deklarasi tentang “alasan keberadaan” suatu organisasi. Pernyataan visi (vision statement) digunakan untuk menjawab pertanyaan “Ingin menjadi seperti apa kita?” Sebuah pernyataan visi yang jelas menjadi dasar bagi pengembangan pernyataan visi yang komprehensif. Banyak organisasi mempunyai baik pernyataan visi maupun pernyataan misi, namun pernyataan visi harus dibuat terlebih dahulu. Menurut Kotler dalam visi yang dikutip oleh Nawawi (2000:122), Visi adalah“ pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai–nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita–cita masa depan” b. Kriteria dan ciri pernyataan visi yang baik. Kriteria dan ciri visi yang baik adalah sebagai berikut: 1) Mudah dipahami 2) Ringkas, tetapi komprehensif.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. 3) Menantang, tapi dapat dicapai 4) Luhur, tetapi tidak mengawang–awang 5) Memompa semangat 6) Menciptakan kesatuan tujuan 7) Tidak terpaku pada angka 8) Mengatur nada/irama gerak organisasi 9) Terukur dan spesifik 10) Fleksibel dan tidak kaku Menurut Wibisono (2006:43) sebuah visi yang baik memiliki beberapa kriteria sebagai berikut: 1) Menyatakan cita–cita atau keinginan perusahaan di masa depan. 2) Singkat, jelas, fokus, dan merupakan standart of excellence. 3) Realistis dan sesuai dengan kompetensi organisasi. 4) Atraktif dan mampu menginspirasi komitmen serta antusiasme, 5) Mudah diingat dan dimengerti seluruh karyawan serta mengesankan bagi pihak yang berkepentingan. 6) Dapat ditelusuri tingkat pencapaiannya. c. Manfaat Visi Menurut Sedarmayanti (2014:102) manfaat visi adalah: 1) Bukan fakta tetapi dapat menjadi gambaran pandangan masa depan yang ingin diwujudkan. 2) Dapat memberikan arah dan mendorong. 3) Anggota organisasi menunjukkan kinerja baik..

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. 4) Menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan. 5) Menjembatani masa kini dan masa mendatang. 6) Menjadi gambaran realitis dan kredibel masa depan yang menarik. 7) Menciptakan organisasi dinamis, tidak statis. Jadi kesimpulannya visi adalah cita–cita dari sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang. d. Pengertian Misi Pernyataan misi merupakan pernyataan tentang tujuan dan alasan keberadaan suatu organisasi. Misi menyatakan apa yang mesti dilakukan dan organisasi itu ada (why we exist) sehingga pernyataan misi lebih berkaitan dengan keadaan saat ini. Pernyataan misi akan memberikan arah maupun batasan tentang hal atau tindakan yang boleh dilakukan, secara eksplisit, atau yang tidak boleh dilakukan, secara implisit, oleh suatu organisasi. Tidak seperti strategi dan goal yang dapat dicapai setiap waktu, misi organisasi tidak akan pernah bisa dicapai secara penuh. Berkaitan dengan pernyataan misi, Niven (2003:102) menyatakan sebagai berikut: “Researcher from the independent sector found that, “a clear, agreed upon mission statement is one of the four primary characteristics ofsuccessful nonprofit organizations.” “The experience of hashing out the fundamental purpose of an organization-debating all the different assumptions and views held by its members and agreeing on one basic mission—can be a powerful one. When it is done right, a mission statement can drive an entire organization from top to bottom.” (David Orsborne and Ted Gaebler in Reinventing Government). Untuk menyusun pernyataan misi, Niven (2003:107) memberikan pendekatan sederhana dengan cara menjawab pertanyaan berikut:.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. 1) We exist to (primary purpose, need served, or problem served) 2) For (primary clients or customer) 3) In order to (core service offered) 4) So that (long–term outcomes determining success) e. Kriteria Misi yang baik. Adapun ciri–ciri misi yang baik itu, adalah sebagai berikut: 1) Misi harus bersifat luhur dan berasal dari hati nurani yang paling dalam yang merupakan keinginan paling luhur dari diri kita. Misi bersifat fleksibel, tidak kaku, dan mudah diubah. Artinya, misi tidak sekali jadi, tapi terbuka peluang untuk perbaikan dan perubahan. 2) Misi harus menarik sehingga mampu memotivasi kita. Kita akan terdorong bekerja keras untuk sesuatu yang kita sukai. 3) Misi yang baik bukan bersifat materi dan berdasarkan ukuran–ukuran materi semata. 4) Misi harus jelas, mudah dihayati, dan dipahami. Misi yang jelas akan mudah terwujud dan direalisasikan. 5) Misi sebaiknya singkat, padat, dan terdiri atas satu kalimat sehingga mudah dihafal dan diingat. Misi berbeda dengan jargon. Pernyataan misi dibuat dengan sederhana, biasa, dan terang (plain) yang mudah dimengerti oleh seluruh pembaca. Jadi dapat disimpulkan bahwa Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi. Dalam operasionalnya orang berpedoman pada pernyataan misi yang.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. merupakan hasil kompromi intepretasi Visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian Visi. 2. Implementasi Strategi a. Definisi Implementasi Strategi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, implementasi bisa diartikan sebagai penerapan atau pelaksanaan (Moeliono, 1990:327). Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi strategis merupakan proses dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur. Walaupun implementasi biasanya baru dipertimbangkan setelah strategi dirumuskan, akan tetapi implementasi merupakan kunci suksesnya. dari. manajemen. strategik.. Perumusan. strategi. dan. implementasi strategi harus dilihat seperti dua sisi mata uang. Banyak perusahaan atau organisasi yang banyak menghamburkan sumberdayanya (uang, waktu, tenaga) untuk mengembangkan rencana strategik yang “ampuh”. Namun harus ingat bahwa perubahan hanya akan terjadi melalui suatu action (implementasi), bukan sekedar perencanaan. Rumusan strategi yang secara teknis kurang sempurna jika diimplementasikan dengan baik, maka akan didapat hasil yang lebih baik dibandingkan dengan rumusan strategi yang sempurna namun hanya di atas kertas..

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. b. Berbagai Kemungkinan Formulasi dan Implementasi Strategi 1) Success Sukses adalah hasil yang paling diinginkan oleh perusahaan. Terjadi pada saat perusahaan mampu melakukan formulasi strategi sekaligus mampu mengimplementasikannya secara baik. 2) Roulette Situasi dimana strategi yang diformulasikan sesungguhnya kurang kurang. baik,. akan. tetapi hasil. yang. didapat tidak. terlalu. mengecewakan karena perusahaan mampu mengimplementasikan strateginya dengan baik. 3) Trouble Situasi dimana strategi perusahaan sebenarnya diformulasikan dengan baik namun strategi tersebut kacau dan tidak optimal karena manajemen perusahaan tidak mengimplementasikannya dengan baik. 4) Failure Merupakan hasil yang buruk dan paling tidak diinginkan oleh manajemen perusahaan Tabel II.1 Formulasi dan Implementasi Strategi Formulasi Strategi. Baik. Baik. Buruk. Success. Roulette. Trouble. Failure. Implementasi Strategi Buruk.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. c. Proses Implementasi Strategi. Gambar II.1 Proses Implementasi Strategi 1) Menganalisa perubahan  Tahap pertama dalam proses implementasi strategi.  Tujuannya untuk memberikan gagasan yang jelas & terperinci mengenai seberapa banyak perusahaan harus berubah agar berhasil dalam mengimplementasikan strateginya.  Terbagi dalam beberapa pola, yaitu: a) Tidak adanya perubahan yang signifikan (continuation) Terjadi karena adanya pengulangan strategi yang sama dengan strategi yang digunakan dalam periode sebelumnya. b) Perubahan rutin (routine change) Merupakan perubahan yang digunakan oleh perusahaan untuk lebih memikat pelanggan. Misal: memperbaharui kemasan, taktik harga yang berbeda..

Gambar

Tabel  Judul  Halaman
Grafik   Judul  Halaman
Tabel II.1 Formulasi dan Implementasi Strategi
Gambar II.1 Proses Implementasi Strategi  1) Menganalisa perubahan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai melalui upaya promotif kesehatan gigi maka terjadi peningkatan pengetahaun responden dari rata-rata

Dengan metode yuridis normatif disimpulkan bahwa : (1) bahwa penerapan hukum militer terhadap pelaku tindak pidana desersi sebagai anggota militer (TNI) ancaman

Hasil penelitian bulan Maret 2014 di perairan Teluk Ekas sebagai daerah kawasan pengembangan budidaya perikanan laut, berdasarkan parameter fisika-kimia yang terukur, masih

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa music klasik merupakan salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah yang dirasakan oleh penderita hipertensi,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesifikasi alat tangkap gill net dasar dengan panjang jaring 52 meter dan ukuran mata 3" (inchi) kemudian dengan

Dengan memahami makna kesadaran diri, kita dapat mengaktualisasikan bahwa hidup itu berharga, bahwa ada sukacita yang harus dialami dalam hidup, dan bahwa jika

KEDUA : Jumlah peserta penerima bantuan iuran jaminan kesehatan tahun 2020 yang dihapuskan dari kepesertaan penerima bantuan iuran jaminan kesehatan tahap

Dalam penulisan ini, penulis mengumpulkan data langsung dengan mengadakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun data yang dikumpulkan adalah yang berhubungan