RENSTRA BAPPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2011 - 2015 76 BAB VI
INDIKATOR KINERJA BAPPEDA
Indikator Kinerja merupakan kriteria yang digunakan untuk menilai
keberhasilan pencapaian tujuan, sasaran dan strategi organisasi
Pemerintah Daerah yang diwujudkan dalam ukuran-ukuran tertentu yang
disusun berpedoman pada visi, misi, kebijakan, sasaran, tujuan, strategi,
program dan kegiatan lima tahun (2010 – 2015). Indikator Kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara tidak langsung yakni hal-hal yang
sifatnya hanya indikasi-indikasi kinerja, sehingga bentuknya cenderung
kualitatif. Sedangkan ukuran kinerja yang mengacu pada penilaian kinerja
secara langsung, sehingga bentuknya lebih bersifat kuantitatif.
Indikator kinerja dapat berbentuk faktor-faktor keberhasilan utama
dan indikator kinerja kunci. Faktor Keberhasilan Utama (Critical Succes
Factor) merupakan area yang mengindikasikan kesuksesan kinerja unit organisasi sedangkan Indikator Kinerja Kunci (Key Performance Indikator)
berupa indikator yang dianggap sebagai ukuran kinerja kunci baik yang
bersifat financial maupun nonfinancial untuk melaksanakan operasional
program dan kegiatan SKPD. Dalam menentukan Indikator Kinerja
mempertimbangkan komponen biaya pelayanan (kemampuan anggaran),
penggunan, kualitas dan standart pelayanan minimal (SPM), cakupan
pelayanan dan kepuasan masyarakat.
Indikator Kinerja Pemerintahan meliput : indikator masukan (Input),
indikator proses (process), indikator keluaran (output), indikator hasil
(outcomes), indikator manfaat (benefit) dan indikator dampak (impact).
Syarat indikator kinerja menurut BPKP (2000) adalah sebagai berikut :
1. Spesifik dan jelas sehingga dapat dipahami dan tidak ada
kemungkinan kesalahan interpretasi.
2. Dapat diukur secara obyektif baik yang bersifat kuantitatif
RENSTRA BAPPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2011 - 2015 77 3. Relevan, indikator kinerja harus menangani aspek-aspek
obyektif yang relevan.
4. Dapat dicapai, penting dan harus berguna untuk menunjukkan
keberhasilan masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak
serta proses.
5. Harus fleksibel dan sensitif terhadap perubahan/penyesuaian
pelaksanaan dan hasil pelaksanaan.
6. Efektif, data informasi yang berkaitan dengan indikator kinerja
yang bersangkutan dapat dikumpulkan, diolah dan dianalisis
dengan biaya yang tersedia.
Indikator Kinerja BAPPEDA Kabupaten Ponorogo berdasarkan
RPJM Daerah Kabupaten Ponorogo tahun 2010-2015 diuraikan sebagai
RENSTRA BAPPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2011 - 2015 78 Tabel 8
Indikator Kinerja Pencapaian Tujuan/Sasaran RPJMD
No Indikator Kinerja Realisasi s.d 2009
A Perencanaan Pembangunan
1 Tersedianya dokumen perencanaan
RPJPD yang telah ditetapkan
dengan PERDA
ADA ADA ADA ADA ADA ADA ADA
2 Tersedianya dokumen perencanaan
RPJMD yang telah ditetapkan
dengan PERDA/PERKADA
ADA ADA ADA ADA ADA ADA ADA
3 Tersedianya dokumen perencanaan
RKPD yang telah ditetapkan dengan
PERKADA
ADA ADA ADA ADA ADA ADA ADA
4 Penjabaran Program RPJMD ke
dalam RKPD
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
5 Ketepatan waktu pelaksanaan
musrenbangdes/musrenbangcam/
musrenbangkab tepat waktu
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
RENSTRA BAPPEDA KAB. PONOROGO TAHUN 2011 - 2015 79 No Indikator Kinerja Realisasi
s.d 2009
6 Pelayanan Rekomendasi
Jamkesmas
30 menit 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit
7 Pelayanan Rekomendasi Jamkesda 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit
B Penanaman Modal
1 Jumlah investor berskala nasional
(PMDN/PMA)
ADA ADA ADA ADA ADA ADA ADA
2 Jumlah nilai investasti berskala
nasional (PMDN/PMA)
3 Ketepatan waktu penyedian jenis
dokumen statistik, yaitu dokumen
Kabupaten dalam Angka, PDRB
Kabupaten, dan IPM
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%