NOMOR 1 9 TAHUN 1 9 9 2
TENTANG
MEREK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, bert uj uan mewuj udkan masyarakat adil dan makmur yang merat a mat erial dan spirit ual; b. bahwa dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional pada
umumnya dan pembangunan bidang ekonomi pada khususnya, merek sebagai salah sat u wuj ud karya int elekt ual, memiliki peranan pent ing bagi kelancaran dan peningkat an perdagangan barang at au j asa;
c. bahwa dengan memperhat ikan pent ingnya peranan merek t ersebut , diperlukan penyempurnaan pengat uran dan perlindungan hukum at as merek yang selama ini diat ur dalam Undang-undang Nomor 21 Tahun 1961 t ent ang Merek Perusahaan dan Merek Perniagaan, karena dinilai sudah t idak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan dan kebut uhan;
d. bahwa sehubungan dengan pert imbangan di at as, dipandang perlu unt uk menyempurnakan pengat uran mengenai merek dat a suat u undang-undang;
2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 t ent ang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209);
Dengan perset uj uan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN:
Menet apkan : UNDANG-UNDANG TENTANG MEREK.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan:
1. Merek adalah t anda yang berupa gambar, nama, kat a, huruf -huruf , angka-angka, susunan wama, at au kombinasi dari unsur-unsur t ersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dat a kegiat an perdagangan barang at au j asa.
2. Merek Dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang at au beberapa orang secara bersama-sama at au badan hukum unt uk membedakan dengan barang-barang sej enis lainnya.
4. Merek Kolekt if adalah merek yang digunakan pada barang at au j asa dengan karakt erist ik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang at au badan hukum secara bersama-sama unt uk membedakan dengan barang at au j asa sej enis lainnya.
5. Lisensi adalah izin yang diberikan pemilik merek t erdaf t ar kepada seseorang at au beberapa orang secara bersama-sama at au badan hukum unt uk menggunakan merek t ersebut , baik unt uk seluruh at au sebagian j enis barang at au j asa yang didaf t arkan.
6. Ment eri adalah Ment eri yang lingkup t ugas dan t anggung j awabnya meliput i pembinaan merek.
7. Kant or Merek adalah sat uan organisasi di lingkungan depart emen pemerint ahan yang melaksanakan t ugas dan kewenangan di bidang merek.
BAB II LINGKUP MEREK Bagian Pert ama
Umum
Pasal 2
Merek sebagaimana diat ur dalam Undang-undang ini meliput i Merek Dagang dan Merek Jasa.
Pasal 3
badan hukum unt uk menggunakannya.
Pasal 4
(1) Merek hanya dapat didaf t ar at as dasar permint aan yang diaj ukan pemilik merek yang berit ikad baik.
(2) Pemilik merek sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat t erdiri dari sat u orang at au beberapa orang secara bersama-sama, at au badan hukum.
Bagian Kedua
Merek Yang Tidak Dapat Didaf t ar dan Yang Dit olak
Pasal 5
Merek t idak dapat didaf t arkan apabila mengandung salah sat u unsur di bawah ini:
a. bert ent angan dengan kesusilaan dan ket ert iban umum; b. t idak memiliki daya pembeda;
c. t elah menj adi milik umum; at au
d. merupakan ket erangan at au berkait an dengan barang at au j asa yang dimint akan pendaf t aran.
Pasal 6
(2) Permint aan pendaf t aran merek j uga dit ot ak oleh Kant or Merek apabila:
a. merupakan at au menyerupai nama orang t erkenal, f ot o, merek dan nama badan hukum yang dimiliki orang lain yang sudah t erkenal, kecuali at as perset uj uan t ert ulis dari yang berhak;
b. merupakan peniruan at au menyerupai nama at au singkat an nama, bendera, lambang at au simbol at au emblem, dari negara at au lembaga nasional maupun int ernasional, kecuali at as perset uj uan t ert ulis dari pihak yang berwenang,
c. merupakan peniruan at au menyerupai t anda at au cap at au St empel resmi yang digunakan oleh negara at au lembaga pemerint ah, kecuali at as perset uj uan t ert ulis dari pihak yang berwenang; at au
d. merupakan at au menyerupai cipt aan orang lain yang dilindungi Hak Cipt a, kecuali at as perset uj uan t ert ulis dari pemegang Hak Cipt a t ersebut .
Bagian Ket iga
Jangka Wakt u Perlindungan Merek Terdaf t ar
Pasal 7
BAB III
PERMINTAAN PENDAFTARAN MEREK
Bagian Pert ama Umum
Pasal 8
(1) Sat u permint aan pendaf t aran merek hanya dapat diaj ukan unt uk sat u kelas barang at au j asa.
(2) Permint aan pendaf t aran merek sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) menyebut kan j enis barang at au j asa yang t ermasuk dalam kelas yang bersangkut an.
(3) Kelas barang at au j asa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diat ur lebih lanj ut dengan Perat uran Pemerint ah.
Pasal 9
(1) Permint aan pendaf t aran merek diaj ukan secara t ert ulis dalam bahasa Indonesia kepada Kant or Merek.
(2) Surat permint aan pendaf t aran merek mencant umkan:
a. t anggal, bulan, dan t ahun;
b. nama lengkap, kewarganegaraan, dan alamat pemilik merek; c. nama lengkap dan alamat kuasa apabila permint aan
pendaf t aran merek diaj ukan melalui kuasa;
menggunakan unsur warna;
f . kelas sert a j enis barang at au j asa bagi merek yang dimint akan pendaf t arannya; dan
g. nama negara dan t anggal permint aan pendaf t aran merek yang pert ama kali, dalam hal permint aan pendaf t aran diaj ukan dengan hak priorit as.
(3) Surat permint aan pendaf t aran merek sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dit andat angani pemilik merek at au kuasanya.
(4) Dalam hal permint aan pendaf t aran merek diaj ukan oleh lebih dari sat u orang at au badan hukum yang secara bersama-sama berhak at as merek t erscbut , nama orang-orang at au badan hukum yang mengaj ukan permint aan dicant umkan semuanya dengan memilih salah sat u alamat sebagai alamat mereka.
(5) Dalam hal permint aan pendaf t aran merek diaj ukan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4), maka permint aan t ersebut dit andat angani oleh salah seorang at au salah sat u wakil badan hukum yang berhak at as merek dengan melampirkan perset uj uan t ert ulis dari orang at au badan hukum lainnya yang berhak.
(6) Dalam hal permint aan pendaf t aran merek sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) diaj ukan melalui kuasa, maka surat kuasa unt uk it u harus dit andat angani oleh semua yang berhak at as merek t ersebut .
Pasal 10
(1) Permint aan pendaf t aran merek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 harus dilengkapi:
pendaf t arannya adalah miliknya;
b. dua puluh helai et iket merek yang bersangkut an;
c. Tambahan Berit a Negara yang memuat akt a pendirian badan hukum at au salinan yang sah akt a pendirian badan hukum, apabila pemilik merek adalah badan hukum;
d. surat kuasa apabila permint aan pendaf t aran merek diaj ukan melalui kuasa; dan
e. pembayaran seluruh biaya dalam rangka permint aan pendaf t aran merek, yang j enis dan besarnya dit et apkan dengan Keput usan Ment eri.
(2) Et iket merek yang menggunakan bahasa asing dan at au di dalamnya t erdapat huruf selain huruf lat in at au angka yang t idak lazim digunakan dalam bahasa Indonesia waj ib disert ai t erj emahannya dalam bahasa Indonesia, dalam huruf lat in, dan dalam angka yang lazim digunakan dalam bahasa Indonesia.
(3) Ket ent uan mengenai permint aan pendaf t aran merek diat ur lebih lanj ut dengan Perat uran Pemerint ah.
Pasal 11
(1) Permint aan pendaf t aran merek yang diaj ukan oleh pemilik at au yang berhak at as merek yang bert empat t inggal at au berkedudukan t et ap di luar wilayah Negara Republik Indonesia, waj ib diaj ukan melalui kuasanya di Indonesia.
Bagian kedua
Permint aan Pendaf t aran Merek
Dengan Hak Priorit as
Pasal 12
Permint aan pendaf t aran merek yang diaj ukan dengan menggunakan hak priorit as sebagaimana diat ur dalam konvensi int ernasional mengenai perlindungan merek yang diikut i oleh Negara Republik Indonesia, harus diaj ukan dalam wakt u selambat -lambat nya enam bulan sej ak t anggal penerimaan permint aan pcndaf t aran merek yang pert ama kali di negara lain yang j uga ikut sert a dalam konvensi t ersebut .
Pasal 13
(1) Selain harus memenuhi ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam Bagian Pert ama Bab ini, permint aan pendaf t aran merek dengan menggunakan hak priorit as waj ib dilengkapi pula dengan bukt i t ent ang penerimaan permint aan pendaf t aran yang pert ama kali yang menimbulkan hak priorit as t ersebut .
(2) Kant or Merek dapat memint a agar bukt i t ent ang hak priorit as sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dit erj emahkan ke dalam bahasa Indonesia.
(4) Kant or Merek memberit ahukan anggapan penarikan kembali sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) secara t ert ulis kepada orang at au badan hukum at au kuasanya yang mengaj ukan permint aan pendaf t aran merek dengan menyebut kan alasannya.
Bagian Ket iga
Pemeriksaan Kelengkapan Persyarat an Pendaf t aran Merek
Pasal 14
(1) Kant or Merek melakukan pemeriksaan t erhadap kelengkapan persyarat an pendaf t aran merek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Pasal 10, Pasal 12, dan Pasal 13.
(2) Dalam hal t erdapat kekurangan kelengkapan persyarat an sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Kant or Merek memint a
agar kekurangan t ersebut dipenuhi dalam wakt u selambat -lambat nya dua bulan sej ak t anggal penerimaan surat permint aan pemenuhan kekurangan t ersebut dari Kant or Merek.
(3) Dalam hal kekurangan t ersebut menyangkut persyarat an sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, j angka wakt u pemenuhan kekurangan persyarat an t ersebut dalam wakt u selambat -lambat nya t iga bulan sej ak t anggal berakhirnya j angka wakt u pengaj uan permint aan pendaf t aran merek dengan menggunakan hak priorit as.
Pasal 15
dianggap dit arik kembali.
(2) Kant or Merek memberit ahukan anggapan penarikan kembali secara t ert ulis kepada orang at au badan hukum at au kuasanya yang mengaj ukan permint aan pendaf t aran merek dengan menyebut kan alasannya.
Bagian Keempat
Wakt u Penerimaan Permint aan Pendaf t aran Merek
Pasal 16
(1) Dalam hal seluruh persyarat an sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Pasal 10, Pasal 12, dan Pasal 13 t elah dipenuhi, maka t anggal penerimaan dokumen permint aan pendaf t aran merek dit et apkan sebagai t anggal penerimaan permint aan pendaf t aran merek.
(2) Tanggal penerimaan permint aan pendaf t aran merek sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dicat at oleh Kant or Merek.
Bagian Kelima
Perubahan dan Penarikan Kembali Permint aan Pendaf t aran Merek
Pasal 17
(1) Perubahan t erhadap permint aan pendaf t aran merek hanya diperbolehkan dengan cara menarik kembali permint aan semula dan mengaj ukan permint aan pendaf t aran merek yang baru.
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diat ur lebih lanj ut dengan Perat uran Pemerint ah.
Pasal 18
(1) Selama belum memperoleh keput usan dari Kant or Merek, permint aan pendaf t aran merek dapat dit arik kembali oleh orang at au badan hukum at au kuasanya yang mengaj ukan permint aan pendaf t aran merek.
(2) Dalam hal penarikan kembali sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan oleh kuasa, harus dilakukan berdasarkan surat kuasa bagi keperluan penarikan kembali t ersebut .
(3) Dalam hal permint aan pendaf t aran merek dit arik kembali, segala biaya yang t elah dibayarkan kepada Kant or Merek t idak dapat dit arik kembali.
BAB IV
PENDAFTARAN MEREK
Bagian Pert ama Pengumuman
Pasal 19
Pasal 20
(1) Pengumuman berlangsung selama enam bulan dan dilakukan dengan:
a. menempat kan pada papan pengumuman yang khusus disediakan unt uk it u dan dapat dengan mudah sert a j elas dilihat oleh masyarakat ; dan
b. menempat kan dalam Berit a Resmi Merek yang dit erbit kan secara berkala oleh Kant or Merek.
(2) Tanggal mulai diumumkannya permint aan pendaf t aran merek dicat at oleh Kant or Merek.
Pasal 21
Pengumuman dilakukan dengan mencant umkan:
a. nama dan alamat lengkap pemilik merek, sert a nama dan alamat lengkap kuasanya apabila permint aan pendaf t aran merek diaj ukan melalui kuasa;
b. kelas dan j enis barang at au j asa bagi merek yang dimint akan pendaf t arannya;
c. t anggal penerimaan permint aan pendaf t aran merek;
d. nama negara dan t anggal pencrimaan pendaf t aran merek yang pert ama kali, dalam hal permint aan pendaf t aran merek diaj ukan dengan menggunakan hak priorit as, dan
merek menggunakan unsur warna, dan apabila et iket merek menggunakan bahasa asing dan at au huruf selain huruf lat in dan at au angka yang t idak lazim digunakan dalam bahasa Indonesia, disert ai t erj emahannya dalam bahasa Indonesia, huruf lat in at au angka yang lazim digunakan dalam bahasa Indonesia.
Bagian Kedua Keberat an dan Sanggahan
Pasal 22
(1) Selama j angka wakt u pengumuman, set iap orang at au badan hukum dapat mengaj ukan keberat an secara t ert ulis kepada Kant or Merek at as permint aan pendaf t aran merek yang bersangkut an.
(2) Keberat an sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat diaj ukan apabila t erdapat alasan yang cukup disert ai bukt i bahwa merek yang dimint akan pendaf t aran adal ah merek yang berdasarkan Undang-undang ini t idak dapat didaf t ar at au harus dit olak.
(3) Dalam hal t erdapat keberat an sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Kant or Merek dalam wakt u selambat -lambat nya empat belas hari sej ak t anggal penerimaan keberat an mengirimkan salinan surat yang berisikan keberat an t ersebut kepada orang at au badan hukum at au kuasanya yang mengaj ukan permint aan pendaf t aran merek.
Pasal 23
(2) Sanggahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diaj ukan secara t ert ulis dalam wakt u selambat -lambat nya dua bulan sej ak t anggal penerimaan salinan keberat an yang disampaikan oleh Kant or Merek.
Pasal 24
Kant or Merek menggunakan keberat an dan sanggahan sebagai bahan t ambahan dalam pemeriksaan t erhadap permint aan pendaf t aran merek yang bersangkut an.
Bagian Ket iga Pemeriksaan Subst ant if
Pasal 25
(1) Set elah berakhirnya j angka wakt u pengumuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 at au dalam hal ada keberat an selama j angka wakt u pengumuman, set elah dit erimanya sanggahan, Kant or Merek melakukan pemeriksaan subst ant if t erhadap permint aan pendaf t aran merek.
(2) Pemeriksaan dilaksanakan dengan memperhat ikan ket ent uan Pasal 5 dan Pasal 6 sert a bila ada keberat an at au sanggahan.
Pasal 26
Pemeriksaan diselesaikan dalam wakt u selambat -lambat nya sembilan bulan sej ak :
a. t anggal berakhimya pengumuman; at au
Pasal 27
(1) Pemeriksaan dilaksanakan oleh Pemeriksa Merek yang memiliki keahlian dan kualif ikasi sebagai Pemeriksa Merek pada Kant or Merek.
(2) Pemeriksa Merek berkedudukan sebagai pej abat f ungsional yang diangkat dan diberhent ikan oleh Ment eri berdasarkan syarat -syarat t ert ent u.
(3) Kepada Pemeriksa Merek diberikan j enj ang dan t unj angan f ungsional disamping hak lainnya sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 28
(1) Dalam hal Pemeriksa Merek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) berkesimpulan bahwa permint aan pendaf t aran merek dapat diset uj ui, maka Kant or Merek:
a. mendaf t ar merek t ersebut dalam Daf t ar Umum Merek;
b. memberit ahukan pcndaf t aran merek t ersebut kepada orang at au badan hukum at au kuasanya yang mengaj ukan pcrmint aan pendaf t aran merek;
c. memberikan Sert if ikat Merek; dan
d. mengumumkan pendaf t aran t ersebut dalam Berit a Resmi Merek.
(3) Keput usan penolakan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diberit ahukan secara t ert ulis kepada orang at au badan hukum at au kuasanya yang mengaj ukan permint aan pendaf t aran merek dengan menyebut kan alasan-alasannya.
(4) Dalam hal ada keberat an, Kant or Merek menyampaikan t embusan surat pemberit ahuan pendaf t aran at au penolakan t ersebut kepada orang at au badan hukum at au kuasanya yang mengaj ukan keberat an.
Pasal 29
(1) Sert f ikat Merek diberikan kepada orang at au badan hukum yang mengaj ukan permint aan pendaf t aran merek dalam wakt u selambat -lambat nya t iga puluh hari sej ak t anggal merek t ersebut didaf t ar dalam Daf t ar Umum Merek.
(2) Dalam hal permint aan pendaf t aran merek diaj ukan melalui kuasa, Sert if ikat Merek sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disampaikan kepada kuasanya dengan t embusan kepada pemilik merek.
(3) Sert if ikat Merek sebaigaimana dimaksud dalam ayat (1) me-muat :
a. nama dan alamat lengkap pemilik merek yang didaf t arkan; b. nama dan alamat lengkap kuasa, dalam hal permint aan
pendaf t aran merek diaj ukan berdasarkan Pasal 11;
c. t anggal pengaj uan dan t anggal pencrimaan permint aan pendaf t aran merek;
d. nama negara dan t anggal permint aan pendaf t aran merek yang pert ama kali, apabila permint aan pendaf t aran diaj ukan dengan menggunakan hak priorit as;
apabila et iket merek menggunakan bahasa asing dan at au huruf selain huruf lat in dan at au angka yang t idak lazim digunakan dalam bahasa Indonesia disert ai t erj emahannya dalam bahasa Indonesia, huruf lat in dan angka yang lazim digunakan dalam bahasa Indonesia;
f . nomor dan t anggal pendaf t aran;
g. kelas dan j enis barang at au j asa at as mana merek didaf t arkan; dan
h. j angka wakt u berlakunya pcndaf t aran merek.
(4) Set iap orang dapat mengaj ukan permint aan pet ikan resmi pendaf t aran merek yang t ercat at dalam Daf t ar Umum Merek. (5) Permint aan pct ikan resmi sebagaimana dimaksud dalam ayat (4)
dikenakan biaya yang besarnya dit et apkan dengan Keput usan Ment eri.
Pasal 30
Nomor pendaf t aran merek waj ib dicant umkan pada set iap pengguna-an merek yang t erdaf t ar, yang pclaksanaannya diat ur lebih lanj ut dengan Perat uran Pemcrint ah.
Bagian Keempat Permint aan Banding
Pasal 31
(1) Permint aan banding dapat diaj ukan t crhadap penolakan permint aan pcndaf t aran mcrek dengan alasan dan dasar pert imbangan mengenai hal-hal yang bersif at subst ant if sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6.
Banding Merek oleh orang at au badan hukum at au kuasanya yang mengaj ukan pcrmint aan pcndaf t aran merek dcngan t embusan kepada Kant or Merek.
(3) Komisi Banding Merek adalah badan khusus yang diket uai secara t et ap oleh seorang ket ua merangkap anggot a dan bcrada di lingkungan depart emcn yang dipimpin Ment eri.
(4) Anggot a Komisi Banding Merek berj umlah ganj il sekurang-kurangnya t iga orang yang t erdiri dari ahli yang dipcrlukan dan at au Pemeriksa Merek senior yang t idak melakukan pemcriksaan subst ant if t erhadap permint aan pendaf t aran merek yang bersangkut an.
(5) Ket ua dan anggot a Komisi Banding Merek diangkat dan diberhent ikan oleh Ment eri.
Pasal 32
(1) Permint aan banding diaj ukan dengan menguraikan secara lengkap keberat an t erhadap pcnolakan permint aan pendaf t aran merek dengan menyebut kan alasannya.
(2) Alasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus t idak merupakan perbaikan at au penyempurnaan permint aan pendaf t aran merek yang dit olak.
Pasal 33
(1) Permint aan banding diaj ukan dalam wakt u selambat -lambat nya t iga bulan scj ak t anggal pencrimaan surat pembcrit ahuan penolakan permint aan pendaf t aran merek.
pendaf t aran merek dianggap dit erima oleh orang at au badan hukum at au kuasanya yang mengaj ukan pcrmint aan pendaf t aran merek.
(3) Dalam hal penolakan permint aan pendaf t aran merek t elah dianggap dit erima oleh orang at au badan hukum at au kuasanya sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Kant or Merek mencat at nya dalam Daf t ar Umum Merek.
Pasal 34
(1) Keput usan Komisi Banding Merek diberikan dalam wakt u selambat -lambat nya cnam bulan sej ak t anggal penerimaan permint aan banding.
(2) Keput usan Komisi Banding Merek bersif at f inal, baik secara administ rat if maupun subst ant if .
(3) Dalam hal Komisi Banding Merek mengabulkan permint aan banding, Kant or Merek melaksanakan pendaf t aran dan
memberikan Sert if ikat Merek dengan cara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 dan Pasal 29.
(4) Dalam hal Komisi Banding Merek menolak permint aan banding, Kant or Merek dalam wakt u selambat -lambat nya t iga puluh hari sej ak t anggal dit erimanya keput usan Komisi Banding Merek memberit ahukan penolakan t ersebut kepada orang at au badan hukum at au kuasanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (2).
Pasal 35
Bagian Kelima
Perpanj angan Jangka Wakt u Perlindungan
Merek Terdaf t ar
Pasal 36
(1) At as permint aan pemilik merek, j angka wakt u perlindungan merek t erdaf t ar dapat diperpanj ang set iap kali unt uk j angka wakt u yang sama.
(2) Permint aan pcrpanj angan j angka wakt u perlindungan merek t erdaf t ar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diaj ukan secara t ert ulis oleh pemilik at au kuasanya dalam j angka wakt u t idak lebih dari dua belas bulan dan sekurang-kurangnya 6 bulan sebclum berakhirnya j angka wakt u perlindungan bagi merek t erdaf t ar t ersebut .
(3) Permint aan perpanj angan j angka wakt u perlindungan merek t erdaf t ar sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diaj ukan kepada Kant or Merek.
(4) Permint aan perpanj angan j angka wakt u perlindungan merek t er-daf t ar sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dikenakan biaya yang besarnya dit et apkan dengan Keput usan Ment eri.
Pasal 37
Permint aan perpanj angan j angka wakt u perlindungan merek t erdaf t ar diset uj ui apabila :
a. merek yang bersangkut an masih digunakan pada barang at au j asa sebagaimana disebut dalam Sert if ikat Merek t ersebut ; dan
Pasal 38
(1) Permint aan perpanj angan j angka wakt u perlindungan merek t erdaf t ar dit olak oleh Kant or Merek, apabila t idak memenuhi ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dan Pasal 37. (2) Penolakan permint aan pcrpanj angan j angka wakt u perlindungan
merek t erdaf t ar diberit ahukan secara t ert ulis kepada pemilik merek at au kuasanya dcngan menyebut kan alasannya.
Pasal 39
(1) Pcrpanj angan j angka wakt u perlindungan mcrek t erdaf t ar dicat at dalam Daf t ar Umum Merek dan diumumkan dalam Berit a Resmi Merek.
(2) Perpanj angan j angka wakt u pcrlindungan mcrek t erdaf t ar diberit ahukan secara t ert ulis kepada pemilik merek at au kuasanya.
Bagian Keenam
Perubahan Nama dan at au Alamat Pemilik Merek Terdaf t ar
Pasal 40
(1) Perubahan nama dan at au alamat pemilik merek t erdaf t ar diberit ahukan kepada Kant or Merek unt uk dicat at dalam Daf t ar Umum Merek dengan discrt ai salinan yang sah mengenai bukt i perubahan t ersebut .
(3) Pencat at an perubahan nama dan at au alamat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dikenakan biaya yang besarnya dit et apkan dengan Keput usan Ment eri.
BAB V
PENGALIHAN HAK ATAS MEREK TERDAFTAR
Bagian Pert ama Pengalihan Hak
Pasal 41
(1) Hak at as merek t erdaf t ar dapat dialihkan dengan cara : a. pewarisan;
b. wasiat ; c. hibah;
d. perj anj ian; at au
e. sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh undang-undang.
(2) Pengalihan hak at as merek sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disert ai dengan dokumen-dokumen yang mendukungnya.
(3) Pengalihan hak at as merek sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) waj ib dimint akan pencat at an kepada Kant or Merek unt uk dicat at dalam Daf t ar Umum Merek.
(4) Pengalihan hak at as merek t erdaf t ar yang t elah dicat at Kant or Merek, diumumkan dalam Berit a Resmi Merek.
(5) Akibat hukum dari pengalihan hak at as merek t erdaf t ar berlaku t erhadap pihak-pihak yang bersangkut an dan t erhadap pihak ket iga apabila t elah dicat at dalam Daf t ar Umum Merek.
Keput usan Ment eri.
Pasal 42
(1) Pengalihan hak at as merek t erdaf t ar dapat disert ai dengan pengalihan nama baik at au reput asi at au lain-lainnya yang t erkait dengan merek t ersebut .
(2) Pengalihan hak at as merek t erdaf t ar hanya dicat at oleh Kant or Merek apabila disert ai pernyat aan t ert ulis dari penerima bahwa merek t ersebut akan digunakan bagi perdagangan barang at au j asa.
Pasal 43
Hak at as merek j asa t erdaf t ar yang cara pemberian j asa dan hasilnya sangat erat berkait an dengan kemampuan at au ket erampilan pribadi pemberi j asa yang bersangkut an, t idak dapat dialihkan dalam bent uk dan dengan cara apapun.
Bagian Kedua Lisensi
Pasal 44
(1) Pemilik merek t erdaf t ar berhak memberi lisensi kepada orang lain dengan perj anj ian menggunakan mereknya baik unt uk sebagian at au scluruh j enis barang at au j asa yang t ermasuk dalam sat u kelas.
(3) Perj anj ian lisensi waj ib dimint akan pencat at an pada Kant or Merek.
(4) Perj anj ian lisensi sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dicat at oleh Kant or Merek dalam Daf t ar Umum Merek dan diumumkan dalam Berit a Resmi Merek.
(5) Syarat dan t at a cara permint aan pcncat at an perj anj ian lisensi diat ur lebih lanj ut dengan Pcrat uran Pemerint ah.
(6) Pencat at an perj anj ian lisensi sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dikenakan biaya yang besarnya dit ct apkan dengan Keput usan Ment eri.
Pasal 45
Pemilik merek t erdaf t ar yang t clah memberi lisensi kepada orang lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) t et ap dapat menggunakan sendiri at au memberi liscnsi kepada pihak ket iga lainnya unt uk menggunakan merek t erscbut , kccuali bila diperj anj ikan lain.
Pasal 46
Dalam perj anj ian lisensi dapat dit ent ukan bahwa pencrima lisensi dapat membcri lisensi lebih lanj ut kepada pihak ket iga.
Pasal 47
Penggunaan merek t erdaf t ar di Indonesia oleh penerima lisensi, dianggap sama dengan penggunaan merek t ersebut di Indonesia oleh pemilik merek.
Pasal 48
merugikan perekonomian Indonesia at au memuat pembat asan yang menghambat kemampuan bangsa Indonesia dalam menguasai dan mengembangkan t eknologi pada umumnya.
(2) Kant or Merek waj ib menolak permint aan pencat at an perj anj ian lisensi yang memuat larangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
(3) Kant or Merek memberit ahukan penolakan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) secara t ert ulis kepada pemilik merek dan penerima lisensi at au kuasanya dcngan menyebut kan alasannya.
Pasal 49
(1) Penerima lisensi yang berit ikad baik dari merek yang kemudian dibat alkan at as dasar adanya persamaan pada pokoknya at au keseluruhannya dengan merek lain yang t erdaf t ar, t et ap berhak melaksanakannya sebagai pcrj anj ian lisensi merek yang t idak dibat alkan sampai dcngan berakhirnya j angka wakt u perj anj ian lisensi t ersebut .
(2) Penerima lisensi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) t idak lagi waj ib meneruskan pembayaran royalt i yang scharusnya masih waj ib dilaksanakannya kepada pemberi lisensi merek yang dibat alkan, melainkan waj ib melaksanakan pembayaran royalt i kepada pemilik merek yang t idak dibat alkan.
Pasal 50
Ket ent uan mengenai perj anj ian lisensi sebagaimana dimaksud dalam Bab V Bagian Kedua Undang-undang ini diat ur lebih lanj ut dengan Perat uran Pemerint ah.
BAB VI
PENGHAPUSAN DAN PEMBATALAN PENDAFTARAN MEREK
Bagian Pert ama Penghapusan
Pasal 51
(1) Penghapusan pendaf t aran merek dari Daf t ar Umum Merek dilakukan Kant or Merek baik at as prakarsa sendiri maupun berdasarkan permint aan pemilik merek yang bersangkut an.
(2) Penghapusan pendaf t aran at as prakarsa Kant or Merek dapat dilakukan apabila dipcroleh bukt i yang cukup bahwa :
a. merek t idak digunakan bcrt urut -t urut selama t iga t ahun at au lebih dalam perdagangan barang at au j asa sej ak t anggal pendaf t aran at au pcmakaian t erakhir; at au
b. merek digunakan unt uk j enis barang at au j asa yang t idak sesuai dengan j enis barang at au j asa yang dimint akan pendaf t aran.
(3) Permint aan penghapusan pendaf t aran merek oleh pemilik merek baik unt uk scbagian at au scluruh j enis barang at au j asa yang t ermasuk dalam sat u kelas, diaj ukan kepada Kant or Merek.
(5) Dalam hal merek sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) masih t erikat perj anj ian lisensi, maka penghapusan hanya dapat dilakukan apabila hal t crsebut diset uj ui secara t crt ulis oleh penerima lisensi.
(6) Pengecualian at as perset uj uan sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) hanya dimungkinkan apabila pencrima lisensi dengan t egas set uj u unt uk menyampingkan adanya perset uj uan t ersebut dalam perj anj ian lisensi.
(7) Pencat at an pcnghapusan pendaf t aran merek sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) dikenakan biaya yang besarnya dit et apkan dengan Kcput usan Ment eri.
Pasal 52
Penghapusan pendaf t aran merek berdasarkan alasan sebagaimana di-maksud dalam Pasal 51 ayat (2) huruf a dan huruf b dapat pula diaj ukan oleh pihak ket iga dalam bent uk gugat an melalui :
a. Pengadilan Negeri Jakart a Pusat ; at au
b. Pengadilan Negeri lain yang akan dit et apkan dengan Keput usan Presiden.
Pasal 53
(1) Terhadap put usan Pengadilan Ncgeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 t idak dapat diaj ukan permohonan banding.
(2) Salinan put usan badan peradilan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disampaikan oleh Panit era Pengadilan Negeri yang bcrsangkut an kepada Kant or Merek dalam wakt u sclambat -lambat nya empat belas hari sej ak t anggal put usan t ersebut .
bersangkut an dari Daf t ar Umum Merek dan mengumumkannya dalam Berit a Resmi Merek apabila gugat an penghapusan pendaf t aran merek t ersebut dit erima dan put usan badan peradilan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) t elah mcmpunyai kckuat an hukum t et ap.
Pasal 54
(1) Penghapusan pendaf t aran merek dilakukan oleh Kant or Merek dengan mencoret merek yang bersangkut an dari Daf t ar Umum Merek, dan dengan memberi cat at an t ent ang alasan dan t anggal pengha- pusan t ersebut .
(2) Penghapusan pendaf t aran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberit ahukan secara t ert ulis kepada pemilik merek at au kuasanya, dengan menyebut kan alasannya dan penegasan bahwa sej ak t anggal pencoret an dari Daf t ar Umum Merek, Sert if ikat Merek yang bersangkut an dinyat akan t idak berlaku lagi.
Pasal 55
Penghapusan pendaf t aran merek mengakibat kan berakhirnya perlin-dungan hukum at as merek yang bersangkut an.
Bagian Kedua Pembat alan
Pasal 56
(1) Gugat an pembat alan pendaf t aran merek dapat diaj ukan oleh pihak yang berkepent ingan berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6.
diaj ukan oleh pemilik merek yang t idak t erdaf t ar.
(3) Pemilik merek t erkenal yang t idak t erdaf t ar dapat mengaj ukan gugat an sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) set elah mengaj ukan permint aan pendaf t aran merek kepada Kant or Merek.
(4) Gugat an pembat alan diaj ukan kepada pemilik merek dan Kant or Merek melalui Pengadilan Negeri sebagaimana dimaksud dalam pasal 52.
(5) Dalam hal pemilik merek yang digugat pembat alannya bert empat t inggal di luar wilayah Negara Republik Indonesia gugat an diaj ukan melalui Pengadilan Negeri Jakart a Pusat .
Pasal 57
(1) Gugat an pembat alan pendaf t aran merek diaj ukan dalam j angka wakt u lima t ahun sej ak t anggal pendaf t aran merek.
(2) Dikecualikan dari ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), gugat an pembat alan dapat diaj ukan t anpa bat as wakt u apabila merek yang bersangkut an seharusnya t idak dapat didaf t arkan karena mengandung unsur-unsur yang bert ent angan dengan kesusilaan dan ket ert iban umum.
Pasal 58
(1) Terhadap put usan Pengadilan negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (4) t idak dapat diaj ukan permohonan banding.
t ersebut .
(3) Kant or Merek melaksanakan pembat alan pendaf t aran merek yang bersangkut an dari Daf t ar Umum Merek dan mengumumkannya dalam Berit a Resmi Merek apabila gugat an pembat alan t ersebut dit erima dan put usan badan peradilan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) t elah mempunyai kekuat an hukum t et ap.
Pasal 59
(1) Pembat alan pendaf t aran merek dilakukan oleh Kant or Merek dengan mencoret merek yang bersangkut an dari Daf t ar Umum Merek, dan dengan memberi cat at an t ent ang alasan dan t anggal pembat alan t ersebut .
(2) Pembat alan pendaf t aran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberit ahukan secara t ert ulis kepada pemilik merek at au kuasanya, dengan menyebut kan alasannya dan penegasan bahwa sej ak t anggal pencoret an dari Daf t ar Umum Merek, Sert if ikat Merek yang bersangkut an dinyat akan t idak berlaku lagi.
(3) Pencoret an pendaf laran suat u merek dari Daf t ar Umum Merek sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diumumkan dalam berit a Resmi Merek.
Pasal 60
BAB VII MEREK KOLEKTIF
Pasal 61
(1) Permint aan pendaf t aran merek dagang at au merek j asa sebagai Merek Kolekt if hanya dapat dit erima apabila dalam permint aan pendaf t aran t ersebut dengan j elas dinyat akan bahwa merek t ersebut akan digunakan sebagai Merek Kolekt if .
(2) Selain pencgasan mengenai penggunaan Merek Kolekt if sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), pada permint aan , pendaf t aran t ersebut waj ib disert akan pula salinan perat uran penggunaan merek t ersebut sebagai Merek Kolekt if , yang dit andat angani oleh pemilik merek yang bersangkut an.
(3) Perat uran penggunaan Merek Kolckt if sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) harus berisikan ant ara lain :
a. sif at , ciri-ciri umum, at au mut u dari barang at au j asa yang produksi dan perdagangannya akan menggunakan Merek Kolck- t if t ersebut ;
b. ket ent uan bagi pemilik Merek Kolekt if unt uk melakukan pengawasan yang ef ekt if at as penggunaan merek t ersebut sesuai dengan perat uran; dan
c. sanksi at as pelanggaran pcrat uran penggunaan Merek Kolekt if .
Pasal 62
Pasal 63
Dalam hal hasil pemeriksaan t erhadap permint aan pendaf t aran Merek Kolekt if , Pemeriksa Merek berkesimpulan bahwa permint aan pendaf -Wan merek sebagai Merek Kolekt if dapat disct uj ui, maka Kant or Merek :
a. mendaf t ar merek t ersebut dalam Daf t ar Umum Merek dengan melampirkan salinan perat uran penggunaan merek t ersebut ; dan b. mengumumkan pendaf t aran Merek Kolekt if t ersebut berikut
perat uran penggunaannya dalam Berit a Resmi Merek.
Pasal 64
(1) Perubahan perat uran penggunaan Merek Kolekt if waj ib dimint akan pencat at an kepada Kant or Merek dengan disert ai salinan yang sah mengenai bukt i perubahan t crscbut .
(2) Perubahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dicat at dalam Daf t ar Umum Merek, dan diumumkan dalam Berit a Resmi Merek. (3) Perubahan perat uran penggunaan Merek Kolekt if berlaku bagi
pihak ket iga set elah dicat at dalam Daf t ar Umum Merek.
(4) Pencat at an perubahan perat uran penggunaan Merek Kolekt if sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dikenakan biaya yang besarnya dit et apkan dengan Keput usan Ment eri.
Pasal 65
Pasal 66
(1) Pemilikan at as Merek Kolekt if t erdaf t ar dapat dialihkan hanya kepada pihak penerima yang dapat melakukan pengawasan ef ekt if sesuai dengan perat uran penggunaan Merek Kolekt if t ersebut .
(2) Pengalihan hak at as Merek Kolekt if t erdaf t ar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) waj ib dimint akan pencat at an kepada Kant or Merek.
(3) Pengalihan hak sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dicat at dalam Daf t ar Umum Merek dan diumumkan dalam Berit a Resmi Merek.
(4) Pencat at an pengalihan hak at as Merek Kolekt if t erdaf t ar sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dikenakan biaya yang besarnya dit et apkan dengan Keput usan Ment eri.
Pasal 67
Merek Kolekt if t erdaf t ar t idak dapat dilisensikan kepada orang at au badan lain.
Pasal 68
(1) Kant or Merek dapat menghapus pendaf t aran Merek Kolekt if at as dasar :
a. permint aan sendiri dari pemilik Merek Kolekt if dengan perset uj uan t ert ulis dari semua pemakai Merek Kolekt if ,
c. bukt i yang cukup bahwa Merek Kolekt if digunakan unt uk j enis barang at au j asa yang t idak sesuai dengan j enis barang at au j asa yang dimint akan pendaf t arannya; at au
d. bukt i yang cukup bahwa Merek Kolekt if t ersebut t idak digunakan sesuai dengan perat uran penggunaan Merek Kolekt if .
(2) Permint aan penghapusan pendaf t aran Merek Kolekt if sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a diaj ukan kepada Kant or Merek.
(3) Penghapusan pendaf t aran Merek Kolekt if sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dicat at dalam Daf t ar Umum Merek, dan diumumkan dalam Berit a Resmi Merek.
(4) Pencat at an penghapusan pendaf t aran Merek Kolekt if sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dikenakan biaya yang besamya dit et apkan dengan Keput usan Ment eri.
Pasal 69
Penghapusan pendaf t aran Merek Kolekt if dapat pula diaj ukan oleh pihak ket iga dalam bent uk gugat an melalui Pengadilan Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 huruf b, huruf c, at au huruf d.
Pasal 70
Pasal 71
Seluruh ket ent uan dalam Undang-undang ini berlaku t erhadap Merek-Kolekt if , sepanj ang t idak dit ent ukan lain dalam Bab ini.
BAB VIII
GUGATAN GANTI RUGI Pasai 72
(1) Pemilik merek t erdaf t ar dapat mengaj ukan gugat an t erhadap orang at au badan hukum yang menggunakan mereknya, yang mempunyai persamaan baik pada pokoknya at au pada keseluruhannya secara t anpa hak, berupa permint aan gant i rugi dan penghent ian pemakai- an merek t ersebut .
(2) Gugat an sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diaj ukan melalui Pengadilan Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52.
Pasal 73
Gugat an gant i rugi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 dapat pula dilakukan oleh pencrima lisensi merek t erdaf t ar baik secara sendiri at au bersama-sama dengan pemilik merek yang bersangkut an.
Pasal 74
(1) At as permint aan pemilik merek at au penerima lisensi mcrek t erdaf t ar selaku penggugat , selama masih dalam pemeriksaan dan unt uk mencegah kerugian yang lebih bcsar, hakim dapat memerint ahkan t ergugat unt uk menghent ikan perdagangan barang at au j asa yang menggunakan merek secara t anpa hak t ersebut .
menggunakan merek secara t anpa hak, hakim dapat memerint ahkan bahwa penyerahan barang at au nilai barang t ersebut dilaksanakan set elah put usan pengadilan mempunyai kekuat an hukum t et ap dan set elah penggugat mcmbayar harganya kepada t ergugat .
Pasal 75
Terhadap put usan Pengadilan Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 ayat (2) t idak dapat diaj ukan permohonan banding.
Pasal 76
Hak unt uk mengaj ukan gugat an sebagaimana diat ur dalam Bab ini t idak mengurangi hak negara unt uk melakukan t unt ut an t indak pidana di bidang merek.
BAB IX
PENGELOLAAN MEREK
Pasal 77
Penyelenggaraan administ rasi at as merek sebagaimana diat ur dalam Undang-undang ini dilaksanakan oleh Kant or Merek.
Pasal 78
Pasal 79
Dalam melaksanakan pengelolaan merek Kant or Merek memperoleh pembinaan dari dan bert anggungj awab kepada Ment eri.
BAB X PENYIDIKAN
Pasal 80
(1) Selain Penyidik Pej abat Polisi Negara Republik Indonesia, j uga Pej abat Pegawai Negeri Sipil t ert ent u di lingkungan Depart emen yang lingkup t ugas dan t anggungj awabnya meliput i pembinaan merek, diberi wewenang khusus sebagai penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 t ent ang Hukum Acara Pidana, unt uk melakukan penyidikan t indak pidana di bidang merek.
(2) Penyidik Pej abat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berwenang :
a. melakukan pemeriksaan at as kebenaran laporan at au ket erangan berkenaan dengan t indak pidana di bidang merek; b. melakukan pemeriksaan t erhadap orang at au badan yang
diduga melakukan t indak pidana di bidang merek;
c. memint a ket erangan dan bahan bukt i dari orang at au badan sehubungan dengan t indak pidana di bidang merek;
d. melakukan pemeriksaan at as pembukuan, cat at an dan dokumen lainnya yang berkenaan dengan t indak pidana di bidang merek;
pelanggaran yang dapat dij adikan bukt i dalam perkara pidana di bidang merek; dan
f . memint a bant uan ahli dalam rangka pelaksanaan t ugas penyidikan t indak pidana di bidang merek.
(3) Penyidik Pej abat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memberit ahukan dimulainya penyidikan dan melaporkan hasil penyidikannya kepada Penunt ut Umum, sesuai dengan ket ent uan Pasal 107 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 t ent ang Hukum Acara Pidana.
BAII XI
KETENTUAN PIDANA
Pasal 81
Set iap orang yang dengan sengaj a dan t anpa hak menggunakan merek yang sama pada kescluruhannya dengan merek t erdaf t ar milik orang lain at au badan hukum lain unt uk barang at au j asa sej enis yang dipro- duksi dan at au diperdagangkan, dipidana dengan pidana penj ara paling lama t uj uh t ahun dan denda paling banyak Rp 100. 000. 000, - (serat us j ut a rupiah).
Pasal 82
Pasal 83
Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 dan Pasal 82 adalah kej ahat an.
Pasal 84
(1) Set iap orang yang memperdagangkan barang at au j asa yang diket a- hui at au pat ut diket ahui bahwa barang at au j asa t ersebut menggunakan merek t erdaf t ar milik orang lain secara t anpa hak, dipidana dengan pidana kurungan paling lama sat u t ahun at au denda paling banyak Rp 10. 000. 000, - (sepuluh j ut a rupiah).
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah pelanggaran.
BAB XIT
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 85
Semua merek yang t elah didaf t ar berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 1961 t ent ang Merek Perusahaan dan Merek Perniagaan dan masih berlaku pada saat Undang-undang ini mulai berlaku, dinyat akan t et ap berlaku menurut Undang-undang ini unt uk selama sisa j angka wakt u pendaf t arannya.
Pasal 86
(2) Gugat an pembat alan pendaf t aran merek sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diaj ukan selama j angka wakt u berlakunya pendaf - t aran merek t ersebut .
Pasal 87
Permint aan pendaf t aran merek, perpanj angan pendaf t aran merek, pencat at an pengalihan hak, pencat at an perubahan nama dan at au alamat , permint aan penghapusan at au pembat alan pendaf t aran merek yang diaj ukan berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 1961 t ent ang Merek Perusahaan dan Merek Pcrniagaan t et api belum selesai pada t anggal berlakunya Undang-undang ini, diselesaikan berdasarkan ket ent uan Undang-undang ini.
Pasal 88
Semua perat uran pelaksanaan yang dibuat berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 1961 t ent ang Merek Perusahaan dan Merek Pernia-gaan yang t elah ada pada t anggal berlakunya Undang-undang ini, dinyat akan t et ap berlaku selama t idak bert ent angan at au belum digant i dengan yang baru berdasarkan Undang-undang ini.
BAII XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 89
Pasal 90
Undang-undang ini mulai berlaku pada t anggal 1 April 1993.
Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundang-an Undang-undang ini dengan penempat annya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Disahkan di Jakart a
pada t inggal 28 Agust us 1992
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
t t d
SOEHARTO
Diundangkan di Jakart a pada t anggal 28 Agust us 1992
MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA
t t d
PENJELASAN ATAS
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1992
TENTANG MEREK
UMUM
Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara Tahun 1988 dit egaskan bahwa sasaran ut ama Pembangunan Jangka Panj ang Tahap Pert ama adalah t ercipt anya landasan yang kuat bagi bangsa Indonesia unt uk t umbuh dan berkembang at as kekuat an sendiri menuj u masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Adapun t it ik berat nya, adalah pembangunan bidang ekonomi dengan sasaran ut ama t erwuj udnya st rukt ur ekonomi yang seimbang dimana t erdapat kemampuan dan kekuat an indust ri maj u yang didukung oleh kekuat an dan kemampuan pert anian yang t angguh.
Landasan unt uk it u t elah diupayakan secara bert ahap dan berkelanj ut an oleh bangsa Indonesia sej ak Repelit a pert ama.
Melalui Repelit a demi Repelit a, bangsa Indonesia pada saat ini t elah sampai pada t ahap yang sangat pent ing yait u mewuj udkan st rukt ur ekonomi dengan t it ik berat kekuat an indust ri yang didukung oleh bidang pert anian yang kuat . Dengan st rukt ur ekonomi sepert i ini, dalam t ahap pembangunan selanj ut nya bangsa Indonesia akan memasuki era t inggal landas unt uk lebih memacu pembangunan at as dasar kekuat an sendiri guna mewuj udkan t uj uan pembangunan nasional.
diat ur kembali ket ent uan-ket ent uan di bidang Hak Cipt a dan Hak Pat en. Sebagai salah sat u bent uk karya int elekt ual merek j uga mempunyai peranan yang pent ing dalam kehidupan ekonomi t erut ama di bidang perdagangan barang dan j asa, unt uk membedakan produk yang sat u dengan produk yang lain yang sej enis dalam sat u kelas. Kegiat an perdagangan it u sendiri sangat erat kait annya dengan kegiat an produksi. Kelancaran perdagangan akan sangat menunj ang kegiat an produksi. Oleh karena it u dalam Undang-undang ini pengert ian perdagangan mencakup pula pengert ian produksi.
Sebenarnya pengat uran mengenai merek bukanlah hal yang baru. Selama ini t elah ada Undang-undang Nomor 21 Tahun 1961 t ent ang Merek Perusahaan dan Merek Perniagaan. Dalam hal t ert ent u Undang-undang baru ini lebih merupakan penyempurnaan. Penyempurnaan ini dianggap perlu at as dasar pert imbangan ant ara lain :
Pert ama mat eri Undang-undang Nomor 21 Tahun 1961 bert olak dari konsepsi merek yang t umbuh pada masa sekit ar perang dunia kedua. Sebagai akibat perkembangan keadaan dan kebut uhan sert a semakin maj unya norma dan t at anan niaga, menj adikan konsepsi merek yang t ert uang dalam Undang-undang Nomor 21 Tahun 1961 t ert inggal j auh. Hal ini semakin t erasa pada saat komunikasi semakin maj u dan pola perdagangan ant ar bangsa sudah t idak lagi t erikat pada bat as-bat as negara. Keadaan ini menimbulkan saling ket ergant ungan ant ar bangsa baik dalam kebut uhan, kemampuan, maupun kemaj uan t eknologi dan lain-lainnya yang mendorong pert umbuhan dunia sebagai pasar bagi produk-produk mereka.
Kedua perkembangan norma dan t at anan niaga it u sendiri t elah menimbulkan persoalan baru yang memerlukan ant isipasi yang harus diat ur dalam Undang-undang ini.
a. Lingkup pengat uran dibuat seluas mungkin. Unt uk it u, j udul dipilih yang sederhana t et api luwes. Berbeda dari Undang-undang yang lama, yang membat asi pada merek perusahaan dan merek perniagaan yang dari segi obyek hanya mengacu pada hal yang sama yait u merek dagang. Sedangkan merek j asa sama sekali t idak dij angkau. Dengan pemakaian j udul Merek dalam Undang-undang ini, maka lingkup merek mencakup baik unt uk merek dagang maupun j asa. Demikian pula aspek nama dagang yang pada dasarnya j uga t erwuj ud sebagai merek, t elah pula t ert ampung didalamnya. Lebih dari it u dapat pula dit ampung pengert ian merek lainnya sepert i Merek Kolekt if . Bahkan dalam perkembangan yang akan dat ang penggunaan ist ilah merek akan dapat pula menampung pengert ian lain sepert i "cert if icat ion marks", "associat e marks" dan lain-lainnya.
mengaj ukan keberat an.
c. Agar permint aan pendaf t aran merek dapat berlangsung t ert ib, pemeriksaannya t idak semat a-mat a dilakukan berdasarkan kelengkapan persyarat an f ormal saj a, t et api j uga dilakukan pemeriksaan subst ant if . Selain it u dalam sist em yang baru diint orduksi adanya pengumuman permint aan pendaf t aran suat u merek. Pengumuman t ersebut bert uj uan memberi kesempat an kepada masyarakat yang berkepent ingan dengan permint aan pendaf t aran merek mengaj ukan keberat an. Dengan mekanisme semacam ini bukan saj a problema yang t imbul dari sist em deklarat if dapat t erat asi, t et api j uga menumbuhkan keikut sert aan masyarakat . Selanj ut nya Undang-undang ini mempert egas pula kemungkinan penghapusan dan pembat alan merek yang t elah t erdaf t ar berdasarkan alasan dan t at a cara t ert ent u.
d. Sebagai negara yang ikut sert a dalam Paris Convent ion f or t he Prot ect ion of Indust rial Propert y t ahun 1883, maka Undang-undang ini mengat ur pula pendaf t aran merek dengan menggunakan hak priorit as yang diat ur dalam Konvensi t ersebut .
e. Undang-undang ini mengat ur j uga pengalihan hak at as merek berdasarkan lisensi yang t idak diat ur dalam Undang-undang Nomor 21 Tahun 1961.
f . Undang-undang ini mengat ur j uga sanksi pidana baik unt uk t indak pidana yang diklasif ikasi sebagai kej ahat an maupun sebagai pelanggaran.
PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup j elas Pasal 2
Cukup j elas Pasal 3
Cukup j elas Pasal 4
Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2)
Cukup j elas Pasal 5
Huruf a
Dalam pengert ian "bert ent angan dengan kesusilaan dan ket ert iban umum" t ermasuk pula penggunaan t anda yang bert ent angan dengan agama at au yang merupakan at au menyerupai nama Allah dan RasulNya.
Huruf b Cukup j elas Huruf c
merek. Huruf d
Cont oh dari merek sepert i ini adalah kat a "kopi at au gambar kopi" unt uk produk kopi.
Pasal 6 Ayat (1)
Yang dimaksud dengan "persamaan pada pokoknya at au keseluruhannya", adalah adanya kesan yang sama ant ara lain baik mengenai bent uk, cara penempat an, at au kombinasi ant ara unsur-unsur maupun persamaan bunyi ucapan yang t erdapat dalam merek-merek yang bersangkut an.
Ayat (2) Huruf a
Penent uan suat u merek at au nama t erkenal, dilakukan dengan memperhat ikan penget ahuan umum masyarakat mengenai merek at au nama t ersebut di bidang usaha yang bersangkut an. Huruf b
Cukup j elas Huruf c
Cukup j elas Huruf d
Yang dimaksud dengan "Hak Cipt a" adalah Hak Cipt a yang dilindungi berdasarkan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982 t ent ang Hak Cipt a sebagaimana t elah diubah dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987.
Pasal 7
Pasal 8 Ayat (1)
Yang dimaksud dengan "kelas barang at au j asa" adalah kelompok j enis barang at au j asa yang mempunyai persamaan dalam sif at , cara pembuat an, dan t uj uan penggunaannya.
Apabila merek akan dimint akan pendaf t arannya unt uk lebih dari sat u kelas, maka permint aan sepert i it u harus diaj ukan secara t erpisah.
Ayat (2)
Dalam sat u kelas t erdapat sat u at au lebih j enis barang at au j asa. Oleh karenanya, permint aan pendaf t aran merek unt uk set iap
kelas harus menyebut kan dengan j elas j enis at au j enis-j enis barang at au j asa yang diinginkan dalam kelas yang bersangkut an. Ayat (3)
Cukup j elas Pasal 9
Ayat (1)
Pemerint ah berkewaj iban agar Kant or Merek dapat t erus meningkat kan j angkauan dan kualit as pelayanannya kepada masyarakat secara merat a di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia sesuai dengan kemampuan keuangan negara. Perluasan j angkauan pelayanan t ersebut , dilakukan secara bert ahap dengan membent uk cabang-cabang Kant or Merek di daerah berikut t enaga dan f asilit asnya.
Ayat (2) Cukup j elas Ayat (3)
Ayat (4) Cukup j elas Ayat (5)
Cukup j elas Ayat (6)
Cukup j elas Pasal 10
Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2)
Ket ent uan ini, dimaksudkan unt uk kepent ingan pemeriksaan dan unt uk perlindungan masyarakat konsumen.
Ayat (3) Cukup j elas
Pasal 11 Ayat (1)
Ket ent uan ini berlaku pula bagi permint aan pendaf t aran merek dengan menggunakan hak priorit as.
Ayat (2) Cukup j elas Pasal 12
sebagai berikut :
a. j angka wakt u unt uk mengaj ukan permint aan pendaf t aran merek dengan menggunakan hak priorit as adalah enam bulan; b. j angka wakt u enam bulan t ersebut sej ak t anggal pengaj uan
permint aan pert ama di negara asal at au salah sat u negara anggot a Konvensi Paris;
c. t anggal pengaj uan t idak t ermasuk dalam perhit ungan j angka wakt u enam bulan;
d. dalam hal j angka wakt u t erakhir adalah hari libur at au hari dimana Kant or Merek t ut up, maka pengaj uan permint aan pendaf t aran merek dimana perlindungan dimint akan, j angka wakt u diperpanj ang sampai pada permulaan hari kerj a berikut nya.
Pasal 13 Ayat (1)
Bukt i t ersebut berupa surat permint aan pendaf t aran merek besert a t anda penerimaan permint aan t ersebut yang j uga memberikan penegasan t ent ang t anggal penerimaan permint aan pendaf t aran merek. Dalam hal yang disampaikan berupa salinan at au f ot okopi surat permint aan at au t anda penerimaan, maka pengesahan at as salinan t ersebut diberikan oleh Kant or Merek di negara dimana permint aan pendaf t aran merek diaj ukan unt uk pert ama kali.
Ayat (2) Cukup j elas Ayat (3)
Cukup j elas Pasal 14
Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2)
Yang dimaksud dengan "dalam wakt u dua bulan sej ak t anggal penerimaan surat permint aan pemenuhan kekurangan t ersebut dari Kant or Merek" adalah wakt u sej ak t anggal penerimaan surat oleh si alamat yang t ercant um pada Bukt i Berit a Penerimaan Kant or Pos yang t elah dit andat angani oleh Pegawai Pos dan si alamat yang t elah dikirim kembali ke Kant or Merek.
Ayat (3) Cukup j elas Pasal 15
Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2)
Cukup j elas
Pasal 16
Ayat (1)
Tanggal penerimaan permint aan pendaf t aran merek t ersebut dikenal pula sebagai "f iling dat e".
Penet apan t ersebut diberit ahukan secara t ert ulis oleh Kant or Merek kepada orang at au badan hukum at au kuasanya yang mengaj ukan permint aan pendaf t aran merek.
t anggal yang dit et apkan set elah dokumen permint aan pendaf t aran merek memenuhi kelengkapan persyarat an yang diat ur dalam Undang-undang ini.
Tanggal t ersebut mungkin sama dengan t anggal pengaj uan permint aan pendaf t aran merek, apabila seluruh persyarat an dipenuhi pada saat pengaj uan permint aan t ersebut .
Kalau dipenuhinya kekurangan persyarat an baru berlangsung pada t anggal lain sesudah t anggal pengaj uan, maka t anggal lain t ersebut dit et apkan sebagai t anggal penerimaan permint aan pendaf t aran merek.
Ayat (2) Cukup j elas Pasal 17
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan "perubahan" adalah perubahan yang berkait an dengan merek it u sendiri, sedangkan penggant ian nama dan/ at au alamat pemilik yang t idak berkait an dengan pengalihan hak t idak perlu menarik kembali permint aan semula.
Ayat (2) Cukup j elas Pasal 18
Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2)
Cukup j elas Ayat (3)
Pasal 19
Cukup j elas Pasal 20
Ayat (1) Huruf a
Pengumuman dilakukan j uga di Kant or Wilayah at au sat uan organisasi yang lingkup t ugas dan t anggung-j awabnya meliput i pembinaan merek dengan menempat kannya pada papan pengumuman.
Huruf b
Berit a Resmi Merek adalah lembaran resmi yang dit erbit kan secara berkala oleh Kant or Merek yang memuat hal-hal yang menurut Undang-undang ini harus dimuat di dalamnya. Kant or Merek menyampaikan Berit a Resmi Merek ke Kant or Wilayah at au sat uan organisasi yang lingkup t ugas dan t anggungj awabnya meliput i pembinaan merek, unt uk digunakan sebagai bahan inf ormasi bagi masyarakat yang berkepent ingan.
Ayat (2) Cukup j elas Pasal 21
Huruf a Cukup j elas Huruf b
Cukup j elas Huruf c
Huruf d Cukup j elas Huruf e
Ket erangan mengenai unsur warna t erut ama diperlukan apabila merek t ersebut menggunakan warna selain hit am dan put ih. Pasal 22
Yang dimaksud dengan "set iap orang at au badan hukum" dalam Pasal ini, t ermasuk j uga pemilik merek t idak t erdaf t ar yang t elah menggunakan merek t ersebut sebagai pemakai pert ama unt uk j enis barang at au j asa yang t ermasuk dalam sat u kelas.
Pemilik merek t idak t erdaf t ar dapat mengaj ukan keberat an t erhadap permint aan pendaf t aran merek yang t erdapat persamaan pada pokoknya at au keseluruhannya dengan mereknya yang t elah dipergunakan dalam kait annya sebagai pemakai pert ama, unt uk j enis barang at au j asa yang t ermasuk dalam sat u kelas.
Pasal 23 Ayat (1)
Cukup j elas Ayat (2)
Pengert ian "dalam wakt u selambat -lambat nya dua bulan sej ak t anggal penerimaan" dalam ayat ini, sama dengan pengert ian yang t erdapat dalam penj elasan Pasal 14 ayat (2).
Pasal 24
Selain keberat an dan sanggahan t ersebut , dalam pemeriksaan permint aan pendaf t aran merek, Kant or Merek j uga menggunakan bahan-bahan at au dat a yang dimilikinya sendiri.
Cukup j elas Ayat (2)
Cukup j elas Pasal 26
Cukup j elas Pasal 27
Pemeriksa Merek adalah t enaga ahli yang secara khusus dididik dan diangkat unt uk t ugas it u.
Karena sif at keahlian dan lingkup pekerj aannya, j abat an Pemeriksa Merek adalah j abat an f ungsional. Dalam j abat an t ersebut , Pemeriksa Merek bekerj a semat a-mat a berdasarkan keahlian.
Pasal 28 Ayat (1)
Huruf a
Cukup j elas Huruf b
Cukup j elas Huruf c
Sert if ikat Merek merupakan surat bukt i pendaf t aran merek. Penyampaiannya, dapat dilakukan bersama dengan surat pemberit ahuan t ent ang didaf t arnya merek sebagaimana dimaksud dalam huruf b.
Huruf d
Cukup j elas Ayat (2)
Ayat (3) Cukup j elas Ayat (4)
Cukup j elas Pasal 29
Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2)
Cukup j elas Ayat (3)
Cukup j elas Ayat (4)
Cukup j elas Ayat (5)
Cukup j elas
Pasal 30
Dicant umkannya nomor pendaf t aran ini dimaksudkan unt uk menunj ukkan bahwa merek t ersebut t elah t erdaf t ar. Hal ini pent ing bagi konsumen at au masyarakat pada umumnya dan unt uk mempercepat penemuan kembali dalam Daf t ar Umum Merek.
Pasal 31 Ayat (1)
Dengan demikian banding t idak dapat dimint a karena alasan lain, misalnya karena dianggap dit ariknya kembali permint aan pendaf t aran merek.
Ayat (2) Cukup j elas Ayat (3)
Komisi Banding Merek adalah badan yang secara khusus dibent uk unt uk memeriksa permint aan banding at as penolakan t erhadap permint aan pendaf t aran merek dan memberikan hasil pemeriksaan kepada Kant or Merek. Dalam melaksanakan t ugasnya, Komisi Banding Merek bekerj a berdasarkan keahlian dan t idak t unduk kepada perint ah at au kemauan siapapun yang memimpin Depart emen at aupun Kant or Merek.
Ayat (4)
Kecuali Ket ua yang merangkap anggot a, para anggot a Komisi Banding diangkat set iap kali ada permint aan banding hanya unt uk memeriksa permint aan banding yang bersangkut an.
Ayat (5) Cukup j elas Pasal 32
Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2)
Alasan, penj elasan at au bukt i yang disert akan dalam permint aan banding harus bersif at pendalaman at as alasan, penj elasan at au bukt i yang t elah at au seharusnya t elah disampaikannya.
banding digunakan sebagai alat unt uk melengkapi kekurangan dalam permint aan pendaf t aran merek, karena hal it u t elah diberikan dalam t ahap sebelumnya.
Pasal 33 Ayat (1)
Cukup j elas Ayat (2)
Cukup j elas Ayat (3)
Cukup j elas Pasal 34
Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2)
Keput usan Komisi Banding Merek bersif at f inal art inya bahwa keput usan t ersebut merupakan keput usan t ingkat t erakhir dalam lingkungan badan t at a usaha negara yang bert anggung j awab at as pembinaan merek. Dengan demikian secara administ rat if dan subst ant if t idak ada badan t at a usaha negara at au pej abat t at a usaha negara lain yang dapat meninj au kembali keput usan Komisi Banding Merek.
mengaj ukan gugat an kepada Pengadilan Tinggi Tat a Usaha Negara yang bert ugas dan berwenang memeriksa, memut us, dan menyelesaikan di t ingkat pert ama gugat an t ersebut sesuai dengan ket ent uan Pasal 51 ayat (3) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 t ent ang Peradilan Tat a Usaha Negara.
Ayat (3) Cukup j elas Ayat (4)
Dalam hal permint aan banding diaj ukan oleh kuasanya, maka pemberit ahuan t ersebut disampaikan kepada kuasa yang bersangkut an dan salinan diberikan kepada orang yang memberi kuasa.
Pasal 35
Cukup j elas Pasal 36
Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2)
Cukup j elas Ayat (3)
Cukup j elas Ayat (4)
Cukup j elas Pasal 37
Bukt i t ersebut dapat berupa surat ket erangan yang diberikan oleh inst ansi yang membina bidang kegiat an usaha at au produksi barang at au j asa yang bersangkut an.
Pasal 38 Ayat (1)
Cukup j elas Ayat (2)
Cukup j elas Pasal 39
Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2)
Cukup j elas
Pasal 40 Ayat (1)
Cukup j elas Ayat (2)
Cukup j elas Ayat (3)
Cukup j elas Pasal 41
Ayat (1)
mengenai pengalihan dengan perj anj ian, hal t ersebut harus dit uangkan dalam bent uk akt a perj anj ian.
Ayat (2)
Dokumen-dokumen yang dimaksud ant ara lain Sert if ikat Merek dan bukt i-bukt i lainnya yang mendukung pemilikan hak t ersebut . Ayat (3)
Cukup j elas Ayat (4)
Cukup j elas Ayat (5)
Yang dimaksud dengan "pihak-pihak yang bersangkut an" adalah pemilik merek dan penerima pengalihan hak at as merek, sedangkan yang dimaksud dengan pihak ket iga adalah penerima lisensi. Penent uan bahwa akibat hukum t ersebut baru berlaku set elah pengalihan hak at as merek dicat at dalam Daf t ar Umum Merek, dimaksudkan unt uk memudahkan pengawasan dan mewuj udkan kepast ian hukum.
Ayat (6) Cukup j elas Pasal 42
Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2)
Cukup j elas Pasal 43
Dasar pert imbangannya adalah bahwa pemberian j asa t ert ent u, sepert i misalnya pembuat an adi busana at au pemot ongan dan t at a rias rambut sangat dit ent ukan hasilnya oleh kemampuan individu. Sebagai cont oh, j asa pemot ongan dan t at a rias rambut "A" (nama pemberi j asa yang sekaligus digunakan sebagai merek j asa).
Merek j asa sepert i it u t idak dapat dialihkan (t ermasuk dengan cara perj anj ian lisensi), karena cara pemberian dan hasilnya sangat bersif at individual.
Pasal 44 Ayat (1)
Perj anj ian lisensi dit uangkan dalam bent uk akt a perj anj ian. Ayat (2)
Cukup j elas Ayat (3)
Cukup j elas Ayat (4)
Cukup j elas Ayat (5)
Cukup j elas Ayat (6)
Cukup j elas Pasal 45
Cukup j elas Pasal 46
"dagang merek". Pasal 47
Dalam hal pemilik merek t erdaf t ar t idak menggunakan sendiri mereknya dalam perdagangan barang at au j asa di Indonesia, maka penggunaan merek t ersebut oleh penerima lisensi sama dengan penggunaan oleh pemilik merek t erdaf t ar yang bersangkut an. Hal ini berkait an dengan kemungkinan penghapusan pendaf t aran merek yang t idak digunakan dalam perdagangan barang at au j asa dalam wakt u t iga t ahun bert urut -t urut at au lebih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (2) huruf a.
Pasal 48 Ayat (1)
Cukup j elas Ayat (2)
Cukup j elas Ayat (3)
Dalam hal permint aan pencat at an t ersebut diaj ukan melalui kuasa, t embusan surat pemberit ahuan penolakan dimaksud diberikan pula kepada pemberi dan penerima lisensi.
Pasal 49 Ayat (1)
Cukup j elas Ayat (2)
Cukup j elas Ayat (3)
Cukup j elas Pasal 51
Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2)
Yang dimaksud dengan "penggunaan t erakhir" adalah penggunaan merek t ersebut pada produksi barang at au j asa yang diperdagangkan. Saat t ersebut dihit ung dari t anggal produksi yang t erakhir, sekalipun set elah it u barang yang bersangkut an masih beredar di masyarakat . Ket idak sesuaian dalam penggunaan meliput i pula bent uk penulisan kat a at au huruf , at au penggunaan warna yang berbeda.
Ayat (3) Cukup j elas Ayat (4)
Cukup j elas Ayat (5)
Cukup j elas Ayat (6)
Cukup j elas Ayat (7)
Cukup j elas Pasal 52
Yang dimaksud dengan "Pengadilan Negeri lain" adalah Pengadilan Negeri yang berkedudukan di kot amadya at au ibukot a Kabupat en yang merupakan ibukot a propinsi at au Pengadilan Negeri lain yang berkedudukan di Kot amadya at au ibukot a Kabupat en yang bukan merupakan ibukot a propinsi.
Khusus bagi Pengadilan Negeri yang berkedudukan di Kot amadya at au ibukot a kabupat en yang merupakan ibukot a propinsi, Keput usan Presiden t ersebut dit et apkan secara bert ahap dalam j angka wakt u lima t ahun sej ak t anggal berlakunya Undang-undang ini.
Pasal 53 Ayat (1)
Terhadap put usan Pengadilan Negeri yang bersangkut an t idak dapat diaj ukan permohonan banding, t et api dapat langsung mengaj ukan permohonan kasasi at au peninj auan kembali.
Ayat (2)
Dalam hal kasasi, maka j angka wakt u empat belas hari t ersebut t erhit ung sej ak t anggal dit erimanya put usan kasasi oleh Pengadilan Negeri yang bersangkut an.
Ayat (3) Cukup j elas Pasal 54
Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2)
Cukup j elas Pasal 55
Pasal 56
Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2)
Cukup j elas Ayat (3)
Ayat ini merupakan pengecualian dari ket ent uan yang diat ur dalam ayat (2).
Pengecualian ini dipandang perlu dalam rangka :
a. memberikan perlindungan secara t erbat as kepada pemilik merek t erkenal yang t idak t erdaf t ar; dan
b. mendorong pemilik t erkenal yang t idak t erdaf t ar unt uk mendaf t arkan mereknya.
Permint aan pendaf t aran merek t erkenal diproses oleh Kant or Merek set elah put usan pembat alan merek mempunyai kekuat an hukum t et ap.
Ayat (4)
Gugat an pembat alan melalui Pengadilan Negeri t erhadap Kant or Merek, t idak mengurangi kesempat an bagi t ergugat unt uk mengaj ukan gugat annya kepada Pengadilan Tat a Usaha Negara, sepanj ang gugat an t ersebut memenuhi persyarat an sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (2) dan Pasal 55 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 t ent ang Peradilan Tat a Usaha Negara.
Ayat (5) Cukup j elas Pasal 57
Cukup j elas Ayat (2)
Pengert ian "unsur-unsur yang bert ent angan dengan kesusilaan dan ket ert iban umum" adalah sama dengan pengert ian sebagaimana t erdapat dalam penj elasan Pasal 5 huruf a.
Termasuk pula dalam pengert ian unsur-unsur yang bert ent angan dengan ket ert iban umum adalah adanya it ikad t idak baik.
Pasal 58 Ayat (1)
Lihat penj elasan Pasal 52 ayat (1). Ayat (2)
Lihat penj elasan Pasal 52 ayat (2). Ayat (3)
Cukup j elas Pasal 59
Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2)
Cukup j elas Ayat (3)
Cukup j elas Pasal 60
Cukup j elas Pasal 61
Cukup j elas Ayat (2)
Dalam Merek Kolekif t erdapat perat uran mengenai penggunaan merek yang bersangkut an yang dibuat oleh pemiliknya. Perat uran t ersebut di negara-negara lain diart ikan sebagai "regulat ion". World Int ellect ual Propert y Organizat ion menyebut kan "The Regulat ion Concerning t he Use of Collect ive Mark".
Ayat (3)
Dengan adanya ket ent uan ant ara lain mengenai sif at , ciri-ciri umum dan mut u barang at au j asa dan pengawasannya, t erkandung pengert ian adanya persyarat an yang harus diikut i oleh orang at au badan hukum yang ikut menggunakan Merek Kolekt if yang bersangkut an.
Pasal 62
Cukup j elas Pasal 63
Cukup j elas Pasal 64
Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2)
Cukup j elas Ayat (3)
Cukup j elas Ayat (4)