• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER (TSAS) PADA GABUNGAN GRAF ULAT BULU DAN BIPARTITE LENGKAP | Sudarsana | Natural Science: Journal of Science and Technology 2211 6551 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER (TSAS) PADA GABUNGAN GRAF ULAT BULU DAN BIPARTITE LENGKAP | Sudarsana | Natural Science: Journal of Science and Technology 2211 6551 1 PB"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER (TSAS) PADA GABUNGAN GRAF ULAT

BULU DAN BIPARTITE LENGKAP

I W. Sudarsana1, Fitria2 and S. Musdalifah3

1,2,3

Combinatorial and Applied Mathematics Research Group, Tadulako University Jalan Sukarno-Hatta Km. 9 Palu 94118, Indonesia

1 sudarsanaiwayan@yahoo.co.id 2

fitria_matematika@yahoo.co.id

3 Selvymusdalifah@yahoo.com

ABSTRACT

An ( , ) edge anti-magic total labelling, ( , )-EAMT, on graph �( ,�) with vertices and

edges is bijektion � ∶ � ∪ � � ⟶ 1,2,3,…, + , which has a set of edge weights =

= � +� +� ∀ = ∈ � � = , + ,…, + −1 with > 0 and

0. A ( , ) super edge anti-magic total labelling �, , -SEAMT, if the vertex set of � obtain

the smallest labels � = {1,2,3,…, }. An ( , )-EAMT (SEAMT) labelling � is called EMT

(SEMT) labelling if = 0 and = . Furthermore, is called the magic constant. A graph � is said

EMT, SEMT, , -EAMT and , -SEAMT if there is EMT, SEMT, , -EAMT and ,

-SEAMT labelling on graph �, respectively. In this paper, we showed that the union of caterpillars and

complete bipartite graph are SEAMT and SEMT, especialy for �3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0

2

)

has (11 −2,0)-SEAMT and (5 + 3 ,2)-SEAMT with 6; graph �3, ∪ �2, 2 has (6 + 7,0)

-SEAMT and (2 + 9 ,2)-SEAMT for 3; and graph � , ∪ �2 ( 1, 2,…, 2 ) has (3 2+ +

1,0)-SEAMT and ( 2+ 2 + 3,2)-SEAMT with 1= 2= 0; 2 = 2 = 0; 3= 2 −2= 1;

2 −1= −4; 2 −3= −2; 2 +3 = −1 where = 2,3,… , −2 and = 1,2,… , −4 for

5. Thus, graph �3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0

2

) is SEMT with = 11 −2 for 6;

graph �3, ∪ �2, 2 also SEMT with = 6 + 7 for 3; as well graph � , ∪ �2 ( 1, 2,…, 2 )

is SEMT with = 3 2+ + 1 for 5.

Keywords : Caterpillars, Complete Bipartite, EMT, SEMT,(�,�)-SEAMT,(�,�)-SEAMT.

ABSTRAK

Pelabelan total ( , ) sisi anti ajaib, notasi ( , )-TSAA, pada graf �( ,�) dengan titik dan sisi

adalah pemetaan bijektif � ∶ � ∪ � � ⟶ 1,2,3,…, + , yang mempunyai himpunan bobot

sisi = = � +� +� ∀ = ∈ � � = { , + ,…, + −1 } dengan

bobot sisi awal > 0 dan beda 0. Pelabelan total ( , ) sisi anti ajaib super dari �, notasi ( , )

-TSAAS yaitu jika mempunyai sifat bahwa setiap titik memperoleh label terkecil � = {1,2,3,…, }.

Pelabelan ( , )-TSAA (TSAAS) dari � disebut pelabelan TSA (TSAS) jika = 0 dan = .

Selanjutnya disebut konstanta ajaib. Sebuah graf � dikatakan TSA, TSAS, ( , )-TSAA dan

( , )-TSAAS jika terdapat pelabelan TSA, TSAS, ( , )-TSAA dan ( , )-TSAAS pada graf tersebut, berturut-turut. Pada penelitian ini telah berhasil ditunjukkan bahwa gabungan graf ulat bulu

dan bipartite lengkap adalah TSAAS dan TSAS khususnya graf �3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0

2

(2)

mempunyai (11 −2,0)-TSAAS dan (5 + 3 ,2)-TSAAS untuk 6; graf �3, ∪ �2, 2

mempunyai (6 + 7,0)-TSAAS dan (2 + 9 ,2)-TSAAS untuk 3; serta graf � , ∪

�2 ( 1, 2,…, 2 ) mempunyai (3 2+ + 1,0)-TSAAS dan ( 2+ 2 + 3,2)-TSAAS dengan

1= 2= 0; 2 = 2 = 0; 3= 2 −2= 1; 2 −1= −4; 2 −3 = −2; 2 +3 = −1 dimana

= 2,3,… , −2 dan = 1,2,… , −4 untuk 5. Dengan demikian, Graf �3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0

2

) adalah TSAS dengan = 11 −2 untuk 6; graf �3, ∪

�2, −2 juga TSAS dengan = 6 + 7 untuk 3; serta � , ∪ �2 ( 1, 2,…, 2 ) adalah TSAS

dengan = 3 2+ + 1 untuk 5.

Kata Kunci : Ulat Bulu, Bipartite lengkap, TSA, TSAS, (�,�)-TSAA, (�,�)-TSAAS

I. PENDAHULUAN

Graf merupakan pasangan himpunan titik dan

himpunan sisi. Pengaitan titik-titik pada graf

membentuk sisi dan dapat direpresentasikan pada

gambar sehingga membentuk pola graf tertentu.

Pola-pola yang terbentuk didefinisikan dan

dikelompokkan menjadi kelas-kelas graf.

Beberapa kelas graf menurut banyaknya sisi yang

terkait terhadap titik antara lain graf reguler, yang

derajat setiap titiknya adalah sama dan graf

irreguler, yang derajat setiap titiknya ada yang

tidak sama. Pelabelan merupakan pemetaan

injektif yang memetakan unsur himpunan titik dan

atau unsur himpunan sisi ke bilangan asli yang

disebut label. Pelabelan titik adalah pelabelan

dengan domain himpunan titik, pelabelan sisi

adalah pelabelan dengan domain himpunan sisi,

dan pelabelan total adalah pelabelan dengan

domain gabungan himpunan titik dan himpunan

sisi.

Pelabelan titik dan sisi dari graf bisa dilakukan

dengan banyak cara. Salah satu cara yang bisa

digunakan adalah melabelinya dengan bilangan.

Terdapat banyak jenis pelabelan graf yang telah

dikembangkan, diantaranya adalah pelabelan

graceful, pelabelan harmoni, pelabelan total tak

beraturan, pelabelan ajaib, dan pelabelan anti

ajaib. Dalam pengembangan pelabelan ajaib,

dikenal pula pelabelan total titik ajaib, pelabelan

total , -titik anti ajaib super, pelabelan total

sisi ajaib, dan pelabelan total , -sisi-ajaib

super. Berdasarkan Gallian 2012 [1] gabungan

graf ulat bulu dan bipartite lengkap masih menjadi

masalah terbuka. Oleh karena itu permasalahan

yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah

bagaimana menentukan pelabelan total sisi ajaib

super pada gabungan graf ulat bulu dan bipartite

lengkap

Permasalahan ini dibatasi pada pelabelan total

sisi ajaib super khususnya pada graf �3, ∪

�2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0 2

) untuk 6 ,

�3, ∪ �2, −2 untuk 3 dan � , ∪

�2 ( 1, 2,…, 2 ) dengan 1= 2= 0; 2 =

2 = 0; 3= 2 −2= 1; 2 −1= −4;

2 −3= −2; 2 +3= −1 dimana =

2,3,… , −2 dan = 1,2,… , −4 untuk 5.

II. HASIL TERDAHULU

Sebelum disajikan hasil penelitian ini,

terlebih dahulu diberikan teorema-teorema

penting yang telah ditemukan sebelumnya yang

(3)

dalam penelitian ini. Teorema-teorema tersebut

�′ di definisikan sebagai berikut :

�′ = + 1− � ,∀ ∈ � , dan

membahas mengenai pelabelan TSAS dan

TSAAS untuk graf ulat bulu dan bipartite

lengkap. Berikut adalah gambar dan notasi secara

umum untuk graf � , ∪ �2 ( 1, 2,…, 2 ) :

dan bipartite lengkap dibagi kedalam sub-sub

(4)

3.1.Graf ,∪ � ( , , , … , ,� − �, , , ,

disajikan pada Gambar 2 berikut.

V1,1 V2,1 V3,1 V4,1 V5,1 V6,1 V7,1 Vn,1

Dengan label tersebut diperoleh konstanta

ajaib sebagai berikut :

(5)

=

� ,1 +� ,1 +� +1,1 , 1

� − ,1 +� ,1 +� +2,1 , + 1 2

� −2 ,1 +� ,1 +� +3,1 , 2 + 1 3

=

+ 10 − −3 + + 1 = 11 −2

− + 10 − −3 + 2 + 1 = 11 −2

−2 + 10 − −3 + 3 + 1 = 11 −2

2.Untuk graf kedua

=

� ,2 +� ,2 +� 1+ ,2 , 1 2 −1

� 2,2 +� ,2 +� +1,2 , = 2

� 2 −4,2 +� ,2 +� +1,2 , 2 + 1 3 −5

� 2−1 +� ,2 +� +1,2 , = 3 −4

=

3 + 5 4 + 3 + 2 = 11 2 6 +

2 + 1 + 7 − −4 + 2 +

2 + 1 = 11 −2 2 + −1

2 + 1 + 7 − −4 +

6 + + 1

2 + 1 = 11 −2 2 + 7 −5 + 2 + 3 = 11 −2 3 + 2 + 5 −3 + 3 −1 = 11 −2 4 −1 + 7 − −4 + + 3 = 11 −2 2 + 7 −4 + 2 + 2 = 11 −2

Dengan demikian, graf

�3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0 2

) adalah

TSAS dengan = 11 −2 untuk 6.

Menggunakan Teorema 2.1., Teorema 2.2 dan

Teorema 2.3., diperoleh akibat-akibat berikut :

Akibat 3.1.1.

Graf �3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0

2

) adalah

TSA dengan = 19 −7, untuk 6.

Akibat 3.1.2.

Graf �3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0

2

) adalah

TSAS dengan = 11 + 1, untuk 6.

Akibat 3.1.3

Untuk 6, Graf

�3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0 2

) mempunyai

pelabelan (5 + 12 ,2) TSAAS

3.2.Graf � ,�∪ � ,�−

Pada bagian ini, akan dibahas pelabelan

TSAS pada graf �3, ∪ �2, −2 untuk 3.

Notasi titik dan sisi pada graf �3, ∪ �2, 2

untuk 3 disajikan pada Gambar 3 berikut.

V1,1 V2,1 V3,1 V4,1 V5,1 V6,1 V7,1 Vn,1

Vn+1,1 Vn+2,1 Vn+3,1

e1,1 e2,1 e3,1 e4,1 e5,1 e6,1 e7,1 en,1

en+1,1 en+2,1 en+3,1 en+4,1 en+5,1 en+6,1 en+7,1 e2n,1

e2n+1,1 e2n+2,1e2n+3,1e2n+4,1e2n+5,1e2n+6,1e2n+7,1e3n,1

V1,2 V2,2 V3,2

V7,2

V6,2

V5,2

V4,2

Vn,2

e1,2 e2,2

e3,2

e4,2

e5,2

e6,2

en-1,2

Gambar 3 : Penotasian titik dan sisi graf �3, ∪ �2, 2

Berdasarkan Gambar 3 di atas, dapat

dinotasikan himpunan titik dan sisi graf

�3, ∪ �2, 2 sebagai berikut.

�3, ∪ �2, −2 =

, = 1, 1 + 3

, = 2, 1

� �3, ∪ �2, −2 =

, = 1, 1 3

, = 2, 1 −1

,1=

,1 +1,1 , 1

− ,1 +2,1 , + 1 2

−2 ,1 +3,1 , 2 + 1 3

,2=

,2 +1,2 , 1 2

3,2 +1,2, 3 −1

….(2)

Pelabelan TSAS untuk graf �3, ∪ �2, 2

(6)

Teorema 3.2.

Graf �3, ∪ �2, 2 adalah TSAS dengan =

6 + 7, untuk 3.Graf ini mempunyai pelabelan selfdual

Bukti :

Pandang notasi titik dan sisi graf �3, ∪

�2, −2 dalam Persamaan (2) dan Gambar 3

Berikan label pada titik dan sisinya dengan cara :

� ,1 =

+ 2,1

2, = + 1

+ 3, = + 2

2 + 3, = + 3

� ,2 =

1, = 1

+ 4, = 2

2 + 2, = 3

+ 1 + , 4

� ,1 =

6 + 3− , 1

6 + 2− , + 1 3

� ,2 =

5 + 2, = 1

3 + 1, = 2

3 + 3− , 3 −1

Dengan label tersebut diperoleh konstanta

ajaib sebagai berikut :

1.Untuk graf pertama

=

� ,1 +� ,1 +� +1,1 , 1

� −,1 +� ,1 +� +2,1 , + 1 2 , 1

� −2 ,1 +� ,1 +� +3,1 , 2 + 1 3 , 1

=

+ 2 + 6 + 3− + 2 = 6 + 7

− + 2 + 6 + 2− + + 3 = 6 + 7

−2 + 2 + 6 + 2− + 2 + 3 = 6 + 7

2.Untuk graf kedua

=

� ,2 +� ,2 +� 1+ ,2 , 1 2

� 3,2 +� ,2 +� +1,2 , 3 −1

=

1 + 5 + 2 + + 4 = 6 + 7

+ 4 + 3 + 1 + 2 + 2 = 6 + 7

2 + 2 + 3 + 3− + + 2 + = 6 + 7

Dengan demikian, graf �3, ∪ �2, 2 adalah

TSAS dengan = 6 + 7 untuk 3.

Selanjutnya dengan menggunakan Teorema

2.2, dan mengambil label titik dan sisi yang baru

berupa :

,1 = 2 + 3 + 1 ,1

,2 = 2 + 3 + 1 ,2

,1 = 2 2 + 3 + 4 1 + 1 ,1

,2 = 2 2 + 3 + 4 1 + 1 ,2 Dengan pelabelan tersebut diperoleh :

= 4(2 + 3) + 4 1 + 3(6 + 7)

= 8 + 12 + 4 −1 + 3−(6 + 7)

= 8 + 12 + 4 −1 + 3−6 −7

= 6 + 7.

Dengan demikian, graf �3, ∪ �2, −2

mempunyai pelabelan self dual dengan = 6 +

7, untuk 3.

Menggunakan Teorema 2.1 dan Teorema 2.3.

diperoleh akibat-akibat berikut :

Akibat 3.2.1. Graf �3, ∪ �2, 2 adalah TSA

dengan = 12 + 2,untuk 3.

Akibat 3.2.3. Untuk 3, Graf �3, ∪ �2, 2

mempunyai pelabelan (2 + 19 ,2) - TSAAS .

3.3.Graf ,∪ � (� ,� ,⋯,� )

Pada bagian ini, akan dibahas pelabelan

TSAS pada graf � , ∪ �2 ( 1, 2,⋯, 2 ) untuk

5. Notasi titik dan sisi pada graf � ,

�2 ( 1, 2,⋯, 2 ) untuk 5 disajikan pada

(7)

V6,1

dengan himpunan titik dan sisinya sebagai berikut

� , ∪ �2 1, 2,⋯, 2

Dengan label tersebut diperoleh konstanta

(8)

1.Untuk graf pertama

= �

,1 +� ,1 +� +1,1, 1

� − −1 ,1 +� ,1 +� + ,1, 2 , + 1 2

=

+ 3 2 + + 1 = 3 2+ + 1

− −1 + 3 2 + + 1 = 3 2+ + 1

2.Untuk graf kedua

=

� ,2 +� ,2 +� 1+ ,2, 1 2 −1

� 3,2 +� ,2 +� +1,2, = 2

� 2 +3,2 +� ,2 +� +1,2, 1 −4, 2 + 1 2−3 + 4

� 2 −3 +� ,2 +� +1,2, 2−3 + 5 2−2 + 2

� 2 −2 +� ,2 +� +1,2, = 2−2 + 3,2

� 2−1 +� ,2 +� +1,2, 2−2 + 4 2− −1

=

2 2+ + 3

2 + 2

22 +2 + + 1

2 + 1 = 3

2+ + 1

2 +

2 + 1 + 2

22 +2

2+ + 2

2 + 1 = 3

2+ + 1

2 + 221 + 2 + 2 = 32+ + 1

2 + 2 + 2+ 3 5 + 2 + 4 = 32+ + 1

2+ 3 + 2+ 3 4 + 22 + 2 = 32+ + 1

2+ + 3 + 2+ 2 + 4 − −22 + 22 + 3 + + = 3 2+ + 1

2+ + 2 2− − + 3 + + 2 = 3 2+ + 1

2 + 222 + 2 + 3 = 32+ + 1

2 + 2 + 2 2+ − −2 + + + 1 = 32+ + 1

Menggunakan Teorema 2.1. Teorema 2.2. dan

Teorema 2.3. diperoleh akibat-akibat berikut :

Akibat 3.3.1.

Jika dengan = 1,2,… ,2 adalah bilangan

asli dengan 1= 2= 0; 2 = 2 = 0; 3=

2 −2= 1; 2 −1= −4; 2 −3= −2;

2 +3= −1 dimana = 2,3,… , −2 dan

= 1,2,… , −4 5, maka graf � ,

�2 1, 2,⋯, 2 adalah TSA dengan =

6 2− −1.

Akibat 3.3.2.

Jika dengan = 1,2,… ,2 adalah bilangan

asli dengan 1= 2= 0; 2 = 2 = 0;

3= 2 −2= 1; 2 −1= −4; 2 −3= −2;

2 +3= −1 dimana = 2,3,… , −2 dan

= 1,2,… , −4 5, maka graf � ,

�2 1, 2,⋯, 2 adalah TSAS dengan =

3 2+ 2 + 1.

Akibat 3.3.3.

Jika dengan = 1,2,… ,2 adalah bilangan

asli dengan 1= 2= 0; 2 = 2 = 0; 3=

2 −2= 1; 2 −1= −4; 2 −3= −2;

2 +3= −1 dimana = 2,3,… , −2 dan

= 1,2,… , −4 5, maka graf � ,

�2 1, 2,⋯, 2 mempunyai pelabelan

( 2+ 3 + 1,2) - TSAAS.

Hasil lain yang dapat diperoleh pada

penelitian ini adalah graf

�3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0 2

) untuk

6, �3, ∪ �2, −2 untuk 3 dan � , ∪

�2 1, 2,⋯, 2 untuk 5 masing-masing

mempunyai pelabelan ( , )-TSAAS untuk

= 2 dan = 5 + 3, 2 + 9 dan 2+ 2 + 3

yang tersaji dalam teorema-teorema berikut :

Teorema 4.1.

Graf �3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0

2

)

mempunyai pelabelan (5 + 3 ,2) TSAAS untuk

6.

Bukti :

Berdasarkan notasi titik dan sisi graf �3, ∪

�2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0 2

) dalam Persamaan 1

dan Gambar 2 di dapatkan label titik yang sama

untuk Teorema 3.1 sehingga diperoleh label sisi

sebagai berikut :

� ,1 = 4 + , 1 3

� ,2 =

9 + 1, = 1

7 + + 1, 2 2 −2

7 + 2, = 2 −1

9 , = 2

9 −2 + + 1, 2 + 1 3 −5

7 + 1, = 3 −4

Dengan label tersebut diperoleh himpunan bobot

(9)

1 = 5 + 2 + 11 3

= {5 + 3,5 + 5,…,11 + 1}.

2 = 11 + 3 = 3 −4 ∪ 11 + 5 = 2 −

1∪11 +2 +3 −2∪15 +1 =2 ∪15 +

3 =1∪11 +2 +3 2 + −5

= 11 + 3, 11 + 5, 11 + 7, 11 +

9, … , −1, 15 +1, 15 +3, 15 +5, 15 +7,

… , 7 −7.

= 1∪ 2= 5 + 3, 5 + 5, 5 + 7,…, 17 −

7.

Dengan demikian, graf

�3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0 2

) mempunyai

pelabelan ( , )-TSAAS dengan = 5 + 3 dan

= 2 untuk 6.

Teorema 4.2.

Graf �3, ∪ �2, 2 mempunyai pelabelan

(2 + 9 ,2) - TSAAS Untuk 3.

Bukti :

Berdasarkan notasi titik dan sisi graf �3, ∪

�2, −2 dalam Persamaan 2 dan Gambar 3 di

dapatkan label titik yang sama untuk Teorema 3.2

sehingga diperoleh label sisi sebagai berikut :

� ,1 =

2 + 3 + , 1

2 + 4 + , + 1 3

� ,2 =

3 + 4, = 1

5 + 5, = 2

5 + 3 + , 3 −1

Dengan label tersebut diperoleh himpunan

bobot sisi sebagai berikut :

1 = 2 + 2 + 71 ∪ 2 + 2 + 9 +

1 3

= 2 + 9, 2 + 11,…, 4 + 7, 4 + 11, 4 +

13,…, 8 + 9 .

2 = 4 + 9 = 1 ∪ 8 + 11 = 2 ∪

8 + 2 + 73 −1

= 4 + 9, 8 + 11, 8 + 13, 8 + 15,…, 10 +

5.

= 1∪ 2= 2 + 9, 2 + 11, 2 +

…, +5.

Dengan demikian, graf �3, ∪ �2, 2

mempunyai pelabelan total ( , )- TSAAS

dengan = 2 + 9 dan = 2.

Teorema 4.3.

Jika dengan = 1,2,… ,2 adalah bilangan

asli dengan 1= 2= 0; 2 = 2 = 0; 3=

2 −2= 1; 2 −1= −4; 2 −3= −2;

2 +3= −1 dimana = 2,3,… , −2 dan

= 1,2,… , −4 5, maka graf � , ∪

�2 1, 2,⋯, 2 mempunyai pelabelan

( 2+ 2 + 3,2) - TSAAS.

Bukti :

Berdasarkan notasi titik dan sisi graf � , ∪

�2 ( 1, 2,⋯, 2 ) dalam Persamaan 3 dan

Gambar 4 di dapatkan label titik yang sama untuk

Teorema 3.3 sehingga diperoleh label sisi sebagai

berikut :

(10)

� ,2 =

2 2+ + 2 + , 1 2 3

2 2+ + 1, = 2 2

3 22 + 5, = 2 1

3 22 + 4, = 2

3 22 + 3 + 2 + 2 + , 1 4, 2 + 1 23 + 4

2 2+ 2 3 + , = 2, 23 + 5 22 + 2

2 2+ + 2, = 2, = 22 + 3

2 2+ 2 + , = 2, 22 + 4 2− −1

Dengan label tersebut diperoleh himpunan

bobot sisi sebagai berikut :

1 = 2+ 2 + 2 + 11 2

= 2+ 2 + 3, 2+ 2 + 5,…, 3 2+ 2 + 1}.

2 = 3 2+ 2 + 3 = 2 −3 ∪{3 2+ 2 +

5 = 2−2 +3} ∪

{3 2+ 2 + 2 + 51 2 −3}∪

{5 2+ 4 −4 −6 + 2 + 5 1 −

4, 2 + 1 23 + 4} {5 24 +

9 =2 }∪ 5 2−4 +11 =2 −1}∪ 3 2+2 +5

2−2 + 2− −1}∪ 3 2+4 +2−5 2

−3 + 2−2 +2}

= 3 2+ 2 + 3, 3 2+ 2 + 5, 3 2+ 2 +

7,…, 3 2+6 −1, 3 2+6 + , …, 5 2−4 +7,

5 2−4 +9, 5 2−4 +11, 5 2−4 + , …,

5 2−2 +3, 5 2−2 + , …, 5 2−1}.

= 1∪ 2= 2+ 2 + 3, 2+ 2 + 5, 2+

2 +7, …, 5 2−1.

Dengan demikian, graf

� , ∪ �2 1, 2,⋯, 2 mempunyai pelabelan

( , ) - TSAAS dengan = 2+ 2 + 3 dan

= 2.

DAFTAR PUSTAKA

Gallian, J. A., 2012, A Dynamic Survey of Graph

Labelling, Electronic Journal of

Combinatorics, Vol. 18,

(http://www.emis.ams.org/journals/EJC/Surv ey/ds6.pdf), diakses 14 November 2012.

I W. Sudarsana, E. T. Baskoro, D. Izmaimusa and

H. Assiyatun, On super ( , )-edge

antimagic total labeling of disconnected graphs, J. Combin. Math. Combin.Comput., 55 (2005), 149-158.

Sudarsana, I W., Baskoro, E. T.,Ismaimuza, D., and Uttunggadewa, S., 2009, An Expansion Technique on Super Edge-Magic Total Graphs, ARS Combinatoria, Vol. 91 : 231-241.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berbagai upaya dan strategi yang dilakukan sekolah tersebut agar menjadi sekolah yang lebih maju baik dari segi akademik maupun keterampilan peserta didik untuk mencetak lulusan

Once an organization has an analytic sandbox set up and has imple- mented enterprise analytic data sets, it will be able to develop analytic processes and models more quickly and

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang berwujud kata, frase, ungkapan, dan kalimat yang mencerminkan perilaku tokoh utama, stimulus,

Pemilihan Kepala Urusan sebagai informan dalam penelitian ini didasarkan pada fokus penelitian berdasarkan sudut pandang setiap fakultas di Univeritas Telkom yang telah

Sehubungan dengan dilaksanakannya proses evaluasi dokumen penawaran dan dokumen kualifikasi, Kami selaku Panitia Pengadaan Barang dan Jasa APBD-P T. A 2012 Dinas Bina Marga