• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yahya Zainul Ma‟arif, Ustaz Adi Hidayat, dan Ustaz Felix Siauw Dalam Video di You Tube &#34

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Yahya Zainul Ma‟arif, Ustaz Adi Hidayat, dan Ustaz Felix Siauw Dalam Video di You Tube &#34"

Copied!
168
0
0

Teks penuh

(1)

i

STUDI KOMPARASI RETORIKA

DAKWAH K.H. YAHYA ZAINUL MA’ARIF, USTAZ ADI HIDAYAT, DAN USTAZ FELIX SIAUW DALAM VIDEO DI YOUTUBE

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.)

Disusun Oleh:

Inarotur Rahmah NIM. 17220052

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

1443 H/2021 M

(2)

ii

STUDI KOMPARASI RETORIKA

DAKWAH K.H. YAHYA ZAINUL MA’ARIF, USTAZ ADI HIDAYAT, DAN USTAZ FELIX SIAUW DALAM VIDEO DI YOUTUBE

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.)

Disusun Oleh:

Inarotur Rahmah NIM. 17220052

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

1443 H/2021 M

(3)

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul "Studi Komparasi Retorika Dakwah KH. Yahya Zainul Ma‟arif, Ustaz Adi Hidayat, dan Ustaz Felix Siauw Dalam Video di You Tube

" yang disusun oleh Inarotur Rahmah, Nomor Induk Mahasiswa 17220052 telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan ke sidang munaqasyah.

Jakarta 19 Agustus 2021 Pembimbing,

M. Haris Hakam, MA.

(4)

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul "Studi Komparasi Retorika Dakwah KH. Yahya Zainul Ma’arif, Ustaz Adi Hidayat, dan Ustaz Felix Siauw Dalam Video di You Tube " oleh Inarotur Rahmah dengan NIM 17220052 telah diajukan pada siding munaqasyah Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al- Qur'an (IIQ) Jakarta pada tanggal 22 Agustus 2021, Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos.).

No. Nama Jabatan Tanda Tangan

1. Dr.Muhammad

Ulinnuha, Lc., MA.

Ketua Sidang

2. Upi Zahra, S.Sos.I.,M.I.Kom

Sekretaris Sidang

3. Muhammad Hizbullah, MA

Penguji I

4. Upi Zahra, S.Sos.I.,M.I.Kom

Penguji II

5. M. Haris Hakam, MA. Pembimbing

Jakarta,22 Agustus 2021 Mengetahui,

Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta,

Dr. Muhammad Ulinnuha, Lc., MA.

(5)

v

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Inarotur Rahmah

NIM : 17220052

Tempat, Tanggal Lahir : Pamekasan, 06 Juni 1998

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul " Studi Komparasi Retorika Dakwah KH. Yahya Zainul Ma‟arif, Ustaz Adi Hidayat, dan Ustaz Felix Siauw Dalam Video di You Tube " adalah benar-benar asli karya penulis kecuali kutipan- kutipan yang sudah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 22 Agustus 2021

Inarotur Rahmah

(6)

vi MOTTO

“ Jika kamu ingin hidup bahagia, terikatlah pada tujuan, bukan orang atau benda”

(Albert Einstein)

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Alhamdulillahirabbil'alamin, segala puji bagi Allah

SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya yang begitu besar tanpa henti.

Sesungguhnya, segala sesuatu terjadi karena atas izin-Nya. Semoga keberkahan tetapAllah datangkan kepada kita semua sebagai seorang hamba- Nya. Shalawat serta salam semoga tersampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan petunjuk kepada kita umat manusia selaku pengikutnya dari jalan penuh kegelapan sampai kepada jalanyang mengarahkejalan yang terang benderang yang tentunya diterangi dengan iman dan Islam.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih untuk beberapa pihak yang sangat berjasa dalam penyusunan skripsi ini, di antaranya:

1. Almh. Prof. Dr. Hj. Huzaemah T. Yanggo, M.A., selaku Rektor Institut Ilmu AL-Qur‟an Jakarta, Dr. Hj. Nadjematul Faizah, S.H., M.Hum., selaku wakil Rektor Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta, Dr. H.

M. Dawud Arif Khan, SE., M.Si., Ak., CPA., selaku wakil Rektor II, Dr. Hj. Romlah Widayati, M.Ag., selaku wakil Rektor III Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta.

2. Dr. Muhammad Ulinnuha, Lc., MA., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta.

3. Ibu Upi Zahra, S.Sos.I, M.I.Kom, selaku Ketua Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Institut Ilmu al-Qur‟an Jakarta

4. Bapak M. Haris Hakam, MA. Selaku pembimbing yang telah mengarahkan dan memotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

(8)

viii

5. Bapak dan Ibu Dosen Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta yang sudah berbagi ilmu yang bermanfaat selama saya menjadi mahasiswi di Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta.

6. Nailur Rahman M.Ag, suami tercinta yang selalu ada dalam suka dan duka dalam keadaan apapun, dan selalu memberi dukungan dan menjadi support system dalam hidup.

7. Kedua orang tua yang tak henti mendo‟akan dan mensuport agar selalu semangat dan memberikan motivasi untuk terus menggapai cita-cita.

8. Kerabat terdekat dan keluarga besar Pondok Pesantren Mambaul Ulum Reng-Perreng Ganding yang telah membantu dan memberikan pinjaman computer untuk menyelesaikan skripsi.

9. Sahabat-sahabat seperjuangan di kampus IIQ Jakarta terkhusus sahabat KPI 3 yang berjuang hingga akhir dan saling membantu satu sama lain.

10. Semua pihak yang terlibat atas penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu terima kasih yang sangat mendalam, dan semoga memdapat balasan dari Allah swt.

Atas segala kekurangan dan ketidaksempurnaan di dalam skripsi ini, penulis sangat mengharapkan masukan, kritik, dan saran yang bersifat membangun ke arah perbaikan skripsi ini, supaya dalam penyusunan karya tulis selanjutnya dapat menjadi lebih baik.

Jakarta, 22 Agustus 2021

Inarotur Rahmah

(9)

ix DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ...iv

SURAT PERNYATAAN ... v

MOTTO ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

PEDOMAN LITERASI ... xiv

ABSTRAK ... xx

ABSTRACT ...xxi

ٖشصرخِ جزثٔ ...

xxii

BAB I: PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang ...1

B. Permasalahan ...9

1. Identifikasi Masalah ...9

2. Pembatasan Masalah ...10

3. Perumusan Masalah ...10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...10

D. Tinjauan Pustaka ...11

E. Metodologi Penelitian ...15

F. Sistematika Penulisan ...19

(10)

x

BAB II: TINJAUAN UMUM TENTANG

RETORIKA ...21

A. Retorika ...21

B. Ragam Gaya Retorik ...23

1. Gaya Bahasa ...24

2. Gaya Suara ...25

3. Gaya Gerak Tubuh ...28

C. Seni Retorika Dakwah ...30

BAB III: PROFIL DAN RETORIKA DAKWAH K.H. YAHYA ZAINUL MA’ARIF, USTAZ ADI HIDAYAT, DAN USTAZ FELIX SIAUW. ...35

A. Biografi ...35

1. KH. Yahya ZainulMa‟arif ...35

2. Ustaz Adi Hidayat ...39

3. Ustaz Felix Siauw ...42

B. Retorika Dakwah K.H. Yahya Zainul Ma‟arif, Ustaz Adi Hidayat, danUstaz Felix Siauw ...45

1. Diskripsi Video ...45

2. Transkrip Teks ...47

BAB IV: ANALISIS RETORIKA K.H. YAHYA ZAINUL MA’ARIF, USTAZ ADI HIDAYAT, DAN USTAZ FELIX SIAUW. ...73

A. Retorika Dakwah KH Yahya Zainul Ma‟arif, Ustaz Adi Hidayat, dan Ustaz Felix Siauw ...73

B. Analisis Data ...94

1. Analisis Gaya Bahasa ...94

(11)

xi

2. Analisis Gaya Suara ...103

3. Analisis Gaya Gerak Tubuh ...121

C. Analisis Perbandingan Gaya Retorika ...131

BAB V: PENUTUP ...134

A. Kesimpulan ...134

B. Saran ...137

DAFTAR PUSTAKA ...138

LAMPIRAN ...142

DAFTAR RIWAYAT ...145

(12)

xii

DAFTAR TABLE

Table 4.1.

Aspek Gaya bahasa Retorika KH Yahya Zainul Ma‟arif ...74 Tabel 4.2.

Aspek Gaya Suara Retorika KH Yahya Zainul Ma‟arif ...75 Tabel 4.3.

Aspek Gaya Gerak Tubuh Retorika KH Yahya Zainul Ma‟arif ... 80 Tabel 4.4.

Aspek Gaya Bahasa Retorika Ustaz Adi Hidayat ... 81 Tabel 4.5.

Aspek Gaya Suara Retorika Ustaz Adi Hidayat ... 82 Tabel 4.6.

Aspek Gaya Gerak Tubuh Retorika Ustaz Adi Hidayat ... 87 Tabel 4.7.

Aspek Gaya Bahasa Retorika Ustaz Felix Siauw ...88 Tabel 4.8.

Aspek Gaya Suara Retorika Ustaz Felix Siauw ...88 Tabel 4.9.

Aspek Gaya Gerak Tubuh Retorika Ustaz Felix Siauw ... 93 Table 4.10.

Perbandingan Retorika KH Yahya Zainul Ma‟arif, Ustaz Adi Hidayat, dan Ustaz Felix Siauw ... ... 128

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1.

Gerakan Tangan KH Yahya Zainul Ma‟arif ...120 Gambar 4.2.

Gerak Tangan Ustaz Adi Hidayat ...120 Gambar 4.3.

Gerak Posisi Berdiri Ustaz Adi Hidayat...121 Gambar 4.4.

Gerakan Tangan Ustaz Felix Siaw ...121 Gambar 4.5.

Ekspresi Wajah KH Yahya Zainul Ma‟arif ...124 Gambar 4.6.

Ekspresi Wajah Ustaz Adi Hidayat ...125 Gambar 4.7.

Ekspresi Wajah Ustaz Felix Siauw ...126

(14)

xiv

PEDOMAN LITERASI

Transliterasi adalah penyalinan dengan pergantian huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di IIQ transliterasi Arab- Latin mengacu kepada SKB Menteri Agama RI, Menteri Pendidikan, dan Menteri Kebudayaan RI No. 158/1987 dan No. 0543b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.

1. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

ا

Alif dilambangkan Tidak

Tidak dilambangkan

ب

Ba B Be

ت

Ta T Te

ث

Ṡa es (dengan titik

di atas)

ج

Jim J Je

ح

Ḣa ha (dengan titik

di bawah)

خ

Kha Kh Ka dan ha

د

Dal D De

(15)

xv

ذ

Żal Ż Zet (dengan

titik di atas)

ر

Ra R Er

ز

Zai Z Zet

س

Sin S Es

ش

Syin Sy Es dan ye

ص

Ṣad es (dengan titik

di bawah)

ض

Ḍad de (dengan titik

di bawah)

ط

Ṭa te (dengan titik

di bawah)

ظ

Ẓa zet (dengan titik

di bawah)

ع

῾ain Koma terbalik

(di atas)

غ

Gain G Ge

ؼ

Fa F Ef

(16)

xvi

ؽ

Qaf Q Ki

ؾ

Kaf K Ka

ؿ

Lam L El

ـ

Mim M Em

ف

Nun N En

ك

Wau W We

ق

Ha H Ha

ء

Hamzah Apostrof

ي

Ya Y Ye

2. Konsonan Rangkap karena tasydīd ditulis rangkap:

ةَد ِّدَعَػتُم

Ditulis Muta᾽addidah

ةَّدِع

Ditulis „iddah

3. Ta Marbûthah di akhir kata

(17)

xvii a. Bila dimatikan, ditulis h:

ةَمْكِح

Ditulis ḥikmah

ةَيْزِج

Ditulis jiɀyah

(ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap ke dalam Bahasa Indonesia seperti zakat, shalat, dan sebagainya, kecuali dikehendaki lafal aslinya).

b. Bila Ta Marbûthahdiikuti dengan kata sandang "al" serta bacaan kedua terpisah, maka ditulis dengan h.

ءاَيِلْكَلأا ةَماَرَك

Ditulis Karāmah al-auliā᾽

c. Bila Ta Marbûthah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah, dan dammah ditulis t

رْطِفْلا ةاَكَز

Ditulis Zakāt al-fiṭr

4. Vokal Pendek

ؘ

Fathah Ditulis A

ؘ

Kasrah Ditulis I

ؘ

Dhammah Ditulis U

5. Vokal Panjang

1. Fatḥah + alif Ditulis Ā

(18)

xviii

ةيلهاج

Ditulis Jāhiliyyah

2. Fathah + ya᾽ mati Ditulis Ā

ىسنت

Ditulis tansā

3. Kasrah + ya mati Ditulis Ī

يمرك

Ditulis Karīm

4. ḍammah + wawu mati Ditulis Ū

ضكرف

Ditulis Furūd

6. Vokal Rangkap

1. Fathah + ya᾽ mati Ditulis Al

مكنيب

Ditulis Bainakum

2. Fathah + wawu mati Ditulis Au

ؿوق

Ditulis Qoul

7. Vokal Pendek yang berurutan dalam satu kata, dipisah dengan apostrof

(19)

xix

متنأأ

Ditulis a᾽antum

تدعا

Ditulis u᾽iddat

تمركش نئل

Ditulis la᾽in syakartum

8. Kata Sanding Alif + Lāam a. Bila diikuti huruf Qamariyyah

فارقلا

Ditulis al-Qur᾽ān

سايقلا

Ditulis al-Qiyās

b. Bila diikuti huruf Syamsiyyah

ءامسلا

Ditulis al-samā᾽

سمشلا

Ditulis al-syams

9. Penulisan kata-kata dalam rangkaian ditulis menurut bunyi atau pengucapannya.

ضكرفلا يكذ

Ditulis ɀawi al-furūd

ةنسلا لهأ

Ditulis ahl al-sunnah

(20)

xx ABSTRAK

Setiap para pendakwah pasti memiliki perbedaan karakteristik masing-masing dalam menyampaikan dakwahnya. Karena perbedaan karakteristik ini, yang membuat seorang pendakwah berbeda. Baik dalam gaya bahasa, gaya suara, dan gaya gerak tubuh. Untuk memahami semua itu, dibutuhkan suatu retorika.

Dalam beretorika ada tiga konsep dalam menunjang keefektifan dalam berdakwah, yaitu vocal, verbal, dan visual. Dalam penelitian ini, difokuskan untuk menjawab permasalahan tentang bagaimana persamaan dan perbedaan gaya bahasa, suara, dan gerak tubuh KH Yahya Zainul Ma‟arif, Ustaz Adi Hidayat, dan Ustaz Felix Siauw.

Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbandingan gaya retorika dakwah KH Yahya Zainul Ma‟arif, Ustaz Adi Hidayat, dan Ustaz Felix Siauw. Untuk mengedintifikasi persoalan tersebut, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dengan mengambil tiga video dari YouTube yang dijadikan fokus penelitian dan dokumentasi.

Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan analisis model Miles dan Huberman.

Adapun hasil penelitian ini, KH Yahya Zainul Ma‟arif, Ustaz Adi Hidayat, dan Ustaz Felix Siauw sudah menerapkan, dan sudah menguasai teknik beretorika dalam berdakwah. Mulai dari gaya bahasa, gaya suara, dan gaya gerak tubuh. Ketiganya hampir seimbang dalam beretorika. Seperti ketika ketiganya menggunakan nada naik, nada mendatar, nada turun, nada naik turun, dan nada turun naik. Selain itu mereka sama-sama menguasai teknik loudness. Namun terdapat beberapa perbedaan ketiganya, diantaranya, KH Yahya Zainul Ma‟arif lebih menguasai dalam aspek gesture, Ustaz Felix Siauw lebih menguasai dalam aspek jeda, sedangkan Ustaz Adi Hidayat lebih menguasai dalam aspek kata terarah, kata jelas dan singkat, aspek rate, dan aspek menarik.

Kata kunci : Gaya, Retorika, Dakwah

(21)

xxi ABSTRACT

Every preacher must have different characteristics of each in conveying his da'wah. Because of these differences in characteristics, what makes a preacher different. Both in language style, voice style, and gesture style. To understand all that, it takes a rhetoric.

In rhetoric, there are three concepts in supporting effectiveness in preaching, namely vocal, verbal, and visual. In this study, it focused on answering the problem of how the similarities and differences in language style, voice, and gestures of KH Yahya Zainul Ma'arif, Ustaz Adi Hidayat, and Ustaz Felix Siauw.

The purpose of this study is to compare the rhetorical styles of preaching KH Yahya Zainul Ma'arif, Ustaz Adi Hidayat, and Ustaz Felix Siauw. To identify the problem, the researcher used a descriptive qualitative approach. The data collection technique in this study used observation by taking three videos from YouTube which were the focus of research and documentation. As for the data analysis technique using Miles and Huberman model analysis.

As for the results of this study, KH Yahya Zainul Ma'arif, Ustaz Adi Hidayat, and Ustaz Felix Siauw have applied, and have mastered rhetorical techniques in preaching. Starting from the style of language, voice style, and gestures. The three are almost equal in rhetoric. Like when the three use a rising tone, a horizontal tone, a descending tone, an up and down tone, and an up and down tone. In addition, they both master the loudness technique.

However, there are some differences between the three, including, KH Yahya Zainul Ma'arif is more master in the gesture aspect, Ustaz Felix Siauw is more master in the pause aspect, while Ustaz Adi Hidayat is more mastered in the aspect of directed words, clear and concise words, rate aspect, and aspects interesting.

Keywords : Style, Rhetoric, Da'wah

(22)

xxii

ةذبن هرصتخم

ةدٌ

أ

ْ

ْٛىٌ

ًىٌ

ظػاٚ

اصخ صئ حفٍرخِ

ًو

ًف إ ياصٌ

ٗرٌاعس ةثغت .

فلارخلاا

ٖز٘

خافصٌا

ًؼدذ ظػاٌٛا افٍرخِ

ًفذٍخ . بٍٛعأ حغٌٍا

بٍٛعأٚ

خٛصٌا

بٍٛعأٚ

جءاٌّلإا

ُٙفٌ .

ًو

،هٌر نإ٘

حخاح ىٌإ طؼت حغلاثٌا .

ًف حغلاثٌا نإ٘

حثلاث

ٍُ٘افِ

ًف

ُػد حٍٍػاف جصاشىٌا حٍذٛصٌا

حٍظفٌٍاٚ

حٍئشٌّاٚ

ًف .

،ثحثٌااز٘

ُرٌ

ضٍوشرٌا ىٍػ

ًح خلاىشٌّا حمٍؼرٌّا

اّت ,

ً٘

ٗخٚأ

ٗتاشرٌا فلارخلااٚ

ًف بٍٛعأ حغٌٍا

خٛصٌاٚ

خاءاٌّلإاٚ

ىٍحٌ

ٌٓص فساؼٌّا

رارعلأا،

يذػ دٌاذ٘

، رارعلأا ظىٍٍف

ٚاٍع .

اِأ ضشغٌا

ِٓ

از٘

ثحثٌا

ٛ٘

حفشؼِ

هٌر حٔسامِ

ٍٓت بٍٛعلاا ىغلاثٌا

ظػٌٛ

ةٌاخ ىٍحٌ

ٌٓص فساؼٌّا

، رارعلأا يذػ

دٌاذ٘ . رارعأٚ

ظىٍٍٍف

ٚاٍع ذٌذحرٌ .

ٖز٘

حٍىشٌّا

،

َذخرعا ثحاثٌا

حٌّٕٙا

ًفصٌٛا

ًػٌٕٛا حٍٕمذ .

غّدٌا دِذخرعا خأاٍثٌا

ًف

ٖز٘

حعاسذٌا حظحلاٌّا

زخأت حثلاث غطامِ

ٌٛذٍف

ِٓ

YouTube

ً٘

سٛحِ

ثحثٌا

كٍثٛرٌاٚ

. حثغٌٕات حٍٕمرٌ

ًٍٍحذ خأاٍثٌا

َاذخرعات

ًٍٍحذ ياٍِلأا جرٌّٕٛاٚ

ْاِشتٛ٘

.

اِأ حثغٌٕات حئارٌٕ

ٖز٘

حعاسذٌا

، يامف ىٍحٌ

ٌٓص فساؼٌّا

، رارعلأا يداؼٌا اٚزفٔ

، إٛمذأٚ

ةٌٍاعلأا حٍغلاثٌا

ًف ظػٌٛا اًءذت .

ِٓ

بٍٛعأ حغٌٍا بٍٛعأٚ

خٛصٌا طّٔٚ

ُغدٌا حثلاثٌا .

ْٚٚاغرِ

اًثٌشمذ

ًف حتاطخٌا

ًثِ . اِذٕػ

َذخرغٌ

حثلاثٌا حّغٔ

حؼفذشِ

،

حّغٔ

حٍمفأ

، حّغٔ

حٌٍصإذ

،

ٚأ ادٛؼص اطٛث٘ٚ

، ادٛؼص اطٛث٘ٚ

ىٌإ . ةٔاخ هٌر

اّ٘لاو

ٓمرٌ

حٍٕمذ جساٙدٌا غِٚ .

هٌر

، نإ٘

طؼت خافلارخلاا

ٍٓت حثلاثٌا

، هٌزٍفاّت :

ىٍحٌ

ٌٓص فساؼٌّا شثوأ

جساِٙ

ًف ةٔاخ خاءاٌّلإا

، رارعلأا ظىٍٍف

ٌٍّٓٙ

ىٍػ

ةٔاخ فلٛرٌا

، إٍّت رارعلأا يذػ

دٌاذ٘

شثوأ

ْامذإ ةٔاٛخ خاٍّىٌا

حٙخٌّٛا

،

خاٍّىٌاٚ

ححظاٌٛا جضخٌّٛاٚ

، ةٔاٛخٚ

ٍٍُمرٌا ةٔاخٚ،

َاّر٘لاٌشٍثِ

.

. تيسيئرلا ثاملكلا :

، حغلاثٌا ، بٍٛعأ

جٛػد

(23)

1 BAB I PENDAHULUAN

Di dalam bab ini akan dijelaskan hal-hal mengenai latar belakang masalah, permasalahan yang akan diteliti, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

A. Latar Belakang Masalah

Rekam jejak ajaran Islam, mulai dari zaman Rasulullah saw, hingga pada zaman modern dan era globalisasi ini, tidak lain yaitu;

disebabkan bukti nyata suatu peran dakwah bagi Islam. Seperti, yang dikatakan oleh Moh Ali Aziz, dalam bukunya, Ilmu Dakwah, mengatakan; bahwa Umat Islam ditentukan oleh keagamaannya, sementara keagamaannya ditentukan oleh pengetahuan agamanya, dan pengetahuan agamanya tergantung pada dakwah.1 Artinya dakwah mempunyai peran penting, terlebih lagi untuk keberlangsungan suatu ajaran Islam.

Pada hakekatnya dakwah adalah merupakan suatu ajakan, yang tujuannya dapat tercapai hanya dengan persetujuan, tanpa paksaan dari obyek dakwah.2 Dakwah pada dasarnya, adalah menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat luas. Hakikatnya juga upaya untuk menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan menyeru seseorang kepada ajaran agama Islam pada apa yang diserukan.3

Dakwah, berasal dari bahasa Arab “da‟wah”. Kata da‟wah mempunyai tiga huruf asal; yaitu dal, „ain, dan wawu. Ketiga huruf ini, terbentuk beberapa kata dengan ragam makna. Makna-makna tersebut; adalah memanggil, mengundang, minta tolong, meminta,

1 Moh Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009),h 112.

2 Suparta, Metode Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2003) h.31-32

3 Ahmad Mahmud, Dakwah Islam, (Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2002) h.13

(24)

memohon, menamakan, menyuruh datang, mendorong, menyebabkan, mendatangkan, mendoakan, menangisi dan meratap.4

Dakwah dalam bahasa Al-Qur‟an diambil dari kata ( - وعدي -اعد ةوعد). Secara terminologi syekh Ali Mahmud mengartikan bahwa dakwah mengajak kepada kebiasaan yang baik agar mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.5

Melihat dari banyaknya Al-Qur‟an menggunakan kata dakwah memberikan suatu pemahaman bahwa dakwah merupakan suatu aktifitas yang sangat berperan penting dalam Islam, seperti dalam pendapatnya Fu‟ad Abdul Baqy, bahwa kata جٛػد dalam Al-Qur‟an terulang sebanya 215 kali.6 Sehingga aktifitas dakwah atau proses pelaksanaan dakwah tidak hanya dibebankan terhadap Rasulullah dan para Sahabatnya, namun dibebankan juga bagi seluruh umat manusia terutama kaum Muslim, yang dalam hal ini sudah dijelaskan dalam al- Qur‟an surat an-Nahl ayat 125 yaitu:

َهَّتَس َِّْإ َُُۚٓغ ۡحَأ ًَِ٘ ًِرٌَّٲِت ٌُُِٙۡذ َٰخَٚ ِِۖحََٕغَحٌۡٱ ِحَظِػ ٌَّۡٛۡٱَٚ ِحَّ ۡىِحٌۡٲِت َهِّتَس ًٍِِثَع ٰىٌَِإ ُع ۡدٱ ٌَِٓذَرٌُّۡٙۡٲِت ٍَُُ ۡػَأ ََُٛ٘ٚ ٍٍِِِٗثَع َٓػ ًََّظ َِّٓت ٍَُُ ۡػَأ َُٛ٘

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”(QS. An-Nahl [16]: 125).

Menurut Didin Hafidhuddin dalam bukunya yang berjudul dakwah aktual mengatakan bahwa dakwah Islam hakikatnya

4 Kementrian Agama RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, (Jakarta: Widya Cahaya, 2011), h.6

5 M. Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009), h.7

6 Fuad Abd al-baqi, Mu‟jam Mufahras Li Alfaj al-Qur‟an al-Karim, (Beiruth: Dar al-Fikr”, 2000), h,330-333

(25)

3

merupakan aktualisasi Imani yang dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman dalam bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi cara merasa, berfikir dan bertindak manusia pada ruang lingkup kenyataan individual dan sosio-kultural dalam rangka mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan manusia dengan cara-cara tertentu.7

Dalam literatur yang lain menurut wahyu ilahi dalam bukunya komunikasi dakwah mengatakan dakwah secara teknis yaitu sesuatu yang diidentikkan dengan kegiatan komuniaksi dinilai dari dai berposisi sebagai komunikator dan mad‟u berposisi sebagai komunikan.8

Dengan kata lain menurut peneliti dakwah merupakan suatu anjuran atau seruan untuk berbuat kebajikan untuk melakukan apa- apa yang telah diperintahkan serta menghindari atau menjauhi setiap yang berhubungan dengan larangan-larangan yang datangnya dari Allah Swt, artinya kegiatan dakwah merupakan suatu kegiatan yang berkaitan erat dengan komuniaksi antara dua orang atau lebih yang di dalamnya mengadung isi, dan maksud dari pesan-pesan dakwah tersebut.

Pesan-pesan yang terkandung dalam dakwah secara ilmu komunikasi adalah massage yaitu simbol-simbol yang menjadi objek dalam kegiatan dakwah, semisal; dakwah yang berupa kata, gambar, lukisan dan sebagainya, sehingga hal itu diharapkan dapat tersampaikan isi dakwah atau dapat memberikan pemahaman yang

7 Didin Hafidhuddin, Dakwah Aktual, (Jakarta: GEMA INSANI PRESS, 2000), h.67-68

8 Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h. 24

(26)

berupa perubahan sikap serta perilaku mad‟u atau mitra dakwa kearah yang lebih baik.

Artinya, pesan-pesan dakwah yang disampaikan oleh seorang dai tidak cukup hanya sekedar diterima oleh publik, akan tetapi, terlebih lagi diharapkan, pesan-pesan dakwah tersebut dapat dimengerti serta dihayati oleh pendengarnya. Pesan-pesan dakwah agar tersampaikan, yang mengahsilkan suatu kesadaran, penghayatan serta pengamalan dari ajaran agama dengan baik dan benar, dibutuhkan suatu cara, yang dalam hal ini disebut sebagai metode dalam dakwah.

Metode-metode dakwah banyak sekali, salah satu metode yang telah digunakan oleh Rasulullah saw, yaitu; metode ceramah.

Pengertian ceramah adalah sebuah pidato yang memiliki tujuan untuk menyampaikan serta menerangkan atau menyiarkan petunjuk- petunjuk yang berkaitan erat dengan ajaran agama, setiap informasi akan disampaikan secara persuasif kepada para pendengar dengan arti lain ceramah sebagai sebuah keterampilan lisan atau public speaking.9

Dalam keterangan yang lain, yaitu; ceramah merupakan salah satu dari metode dakwah. Dan metode dakwah adalah jalan atau cara yang dipakai juru dakwah untuk menyampaikan ajaran materi dakwah Islam. Dalam menyampaikan suatu pesan dakwah, metode sangat penting peranannya, karena suatu pesan walaupun baik, tetapi disampaikan lewat metode yang tidak benar, maka pesan itu bisa saja ditolak oleh si penerima pesan.10

9 www. kelaspintar.id/blog/edutech/ pengertian -ceramah-7271 diakses pada tgl 18 februari 2021.

10 3M. Munir. Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah (Jakarta: Kencana, 2006), h. 24

(27)

5

Penting diperhatikan bahwa dakwah ketika menggunakan metode ceramah harus disampaikan dengan cara-cara yang efektif supaya mudah diterima oleh sasaran dakwah dan sangat tidak diharapkan suatu kesalah fahaman maksud dan tujuan pesan dakwah yang disampaikan. Oleh karena itu seorang dai atau penceramah penting sekali menguasai suatu ilmu retorika atau seni berbicara. Sebab suatu ilmu retorika menjadi faktor penting dalam menyampaikan suatu materi dakwah.

Dalam hadis juga dijelaskan tentang retorika yaitu;

َشَُّػ ِْٓت ِ َّاللَّ ِذْثَػ َْٓػ ٍََُْعَأ ِْٓت ِذٌَْص َْٓػ ٌهٌِاَِ أََشَثْخَأ َفُعٌُٛ ُْٓت ِ َّاللَّ ُذْثَػ إََثَّذَح َياَمَف اَِِّٙٔاٍََثٌِ ُطإٌَّا َةِدَؼَف اَثَطَخَف ِقِشْشٌَّْا ِِْٓ ِْ َلاُخَس ََِذَل ََُّٗٔأ إََُّْٙػ ُ َّاللَّ ًَِظَس ٌش ْحِغٌَ ِْاٍََثٌْا َطْؼَت َِّْإ َْٚأ اًشْحِغٌَ ِْاٍََثٌْا ِِْٓ َِّْإ ٍَََُّعَٚ ٍٍََِْٗػ ُ َّاللَّ ىٍََّص ِ َّاللَّ ُيُٛعَس

“Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari Zaid bin Aslam dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma bahwa dua orang dari penduduk Masyriq datang kepadanya, lalu keduanya berkhutbah hingga orang- orang heran dengan penjelasannya, lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya dalam penjelasan (bayan) itu mengandung sihir, atau sesungguhnya sebagian bayan (penjelasan) itu mengandung sihir." (HR. Bukhari).11

Menurut penulis hadist diatas memberi pemahaman bahwa, jika terdapat dari seseorang yang berprofesi sebagai pembicara atau ahli retorika dalam bahasa sekarang pendakwah, hendaknya berbicara yang benar, wajar dan proporsional, tidak diperbolehkan berbicara yang berlebih-lebihan. Seperti yang terdapat dalam pepatah mengatakan mulutmu harimaumu. Oleh karena kehati-hatian sangat diperlukan dalam menyampaikan isi dakwahnya.

11 Bukhari, Shahih bukhari, kitab: nikah bab Al khutbah, juz: 5 h 1976 no 4851.

CD Mawtsu‟ah al-Hadits al-Syarif, Golbal Islamic Softwer, 1991-1997.

(28)

Istilah retorika atau rethorik dalam Bahasa inggris artinya seseorang yang terampil dan tangkas dalam berbicara.12 Menurut Drs.

Hamzah Ya‟qub ilmu retorika ialah sebagai suatu ilmu seni berbicara

“the art of speach”. Dengan kata lain, ilmu retorika adalah ilmu yang membahas tentang cara-cara berbicara di depan massa (public speaking). Dengan menggunakan tutur bicara yang baik, agar mampu mempengaruhi para pendengar untuk mengikuti faham atau ajaran yang dipeluknya.13

Dengan kata lain, seorang pendakwah harus mempunyai gaya atau gerakan dalam penyampaian materi karena ketika tidak disertai hal ini maka materi yang disampaikan akan kurang menarik atau bahkan sampai audien tidak bisa memahami sama sekali.

Istilah gaya atau yang lebih papuler dengan kata style, dalam ilmu retorika yang terambil dari kata stilus merupakan suatu alat untuk menulis pada lempeng lilin. Menurut Asmuni Syukir dalam bukunya dasar-dasar strategi dakwah Islam menjelaskan bahwa gaya atau style adalah suatu ciri yang khas dari seorang penceramah dalam menyampaikan sesuatu pesan-pesan dakwahnya kepada pendengar, gaya atau style ini seperti gerak tubuh, gerak tangan, mengerutkan kening, pemilihan kata, irama suara, membuka lembaran buku persiapan dan lain sebagainya.14

Istilah ceramah pada zaman mutakhir seperti sekarang sedang ramai dipergunakan instansi pemerintah ataupun swasta, organisasi baik ceramah yang menggunakan media sosial seperti lewat radio, televisi, maupun ceramah yang langsung. Terlebih wajah media saat

12 7Luluk Fikri Zuhriyah, Public Speaking (Surabaya: UIN SA Press, 2014), hal.4

13 Asmuni Syukur, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam (Surabaya: Al-Ikhlas:

1983) h 104- 105.

14 Asmuni Syukur, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam h 118-119.

(29)

7

ini tengah mengalami suatu inovasi yang signifikan, yaitu disebabkan hadirnya internet dalam kehidupan saat ini, yang dalam hal ini membuat media-media konvensional nampaknya sudah mulai ditinggalkan dan beralih pada new media.15

Hal ini yang menjadi motivasi yang kuat dari berbagai kalangan dalam memanfaatkan media sosial dalam menyebarkan dakwahnya atau berceramah tentang ajaran agama melalui youtube.

Youtube merupakan media yang diakses oleh hampir semua orang khususnya di Indonesia, pada tahun 2015 pengakses youtube terbesar se Asia pasifik yaitu Indonesia tercatat Indonesia yang mengalami peningkatan dalam penggunaan youtube yaitu meningkat hingga 130 persen .16

Pada tahun 2017 google Indonesia memberitahukan bahwa para pengguna youtube telah mencapai 50 juta pengguna, jadi hampir semua golongan masyarakat mengakses suatu informasi melalui sosial media lewat youtube. Oleh karena itu youtube memiliki potensi sebagai media dakwah dengan sasaran seluruh masyarakat Indonesia di semua kalangan.

Dari sekaian banyak para pendakwah yang mengupload dakwahnya ke youtube peneliti tertarik untuk mengambil subjek yakni pertama K.H Yahya Zainul Ma‟arif yang lebih dikenal Buya

15 David Holmes, Teori Komunikasi Media, Teknologi, dan Masyarakat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), h 8; Elanda Amdarini Siregar, Perbandingan Media Konvensional dan New Media Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Komparatif tentang Penggunaan Surat Kabar dan Berita Online terhadap Pemenuhan Kebututuhan Informasi di Kalangan Mahasiswa FISIPUSU), Skripsi (Medan: Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara,2014), h 2;

Moch. Fakhruroji, Dakwah di Era Media Baru Teori dan Aktifisme Dakwah di Internet, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2017), h 114; Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA, 2010), h 110.

16 Reska.K Nistatnto dan Reza Wahyudi, Indonesia Penonton Youtube Terbesar Se-Asia Pasifik (Jakarta:Kompas.com) diakses pada tanggal 9 januari 2021.

(30)

Yahya, kedua Ustaz Adi Hidayat yang dikenal sebagai UAH, dan ketiga Ustaz Felix Siauw. Karena dari ketiga penceramah ini memiliki gaya ceramah yang berbeda dalam penyampaian dakwahnya.

KH. Yahya Zainul Ma‟arif, ketika berceramah beliau pembawaannya dengan intonasi yang tegas, dengan nada yang lantang, namun pembawaannya tetap santai, sehingga banyak dari mad‟u yang tersentuh denga napa yang diucapkannya mimic wajah yang ditampilkan selaras dengan apa yang beliau tuturkan, materi yang beliau sampaikan menggunakan rangkaian kata yang mampu menyentuh para audien, dan beliau selalu memberi solusi terhadap permasalahan yang tengah dihadapi para audiennya tanpa keluar dari pendapat empat madzhab.

Ustaz Adi Hidayat memiliki keunikan tersendiri ketika menyampaikan dakwahnya, sehingga terlihat tidak biasa. Suara yang khas dari Ustaz Adi Hidayat juga menambah keunikan dalam dakwahnya serta salah satu yang khas dari Ustaz Adi Hidayat adalah sering menyampaikan ceramahnya dengan membawa papan tulis layaknya seorang guru dan juga beliau selalu membawa kitab dengan pembahsan yang detail ketika berceramah, selain itu juga beliau pendakwah yang hafal Al-Qur‟an.

Ustaz Felix Siauw ketika berceramah beliau menjelasakan kajian secara bergelora, mudah dipahami oleh kalangan remaja, tegas sehingga mudah dipahami, ketika bercanda beliau masih bisa dibatasi, dan gaya bahasa tubuh beliau yang energik mampu membuat audien semangat ketika mendengarkan,bahkan yang lebih menarik lagi dari pembahasan beliau yaitu menyoroti seputar keremajaan misalnya terkait fashion pada remaja perempuan dan menyinggung juga terkait

(31)

9

pacaran, oleh karena itu tak heran apabila banyak dari kaum remaja yang gemar dalam mengikuti ceramah beliau.

Ketiga para dai atau pencermah tersebut merupakan para penceramah yang tergolong popular di YouTube. Selain konten dari ketiga ustaz tersebut yang menarik, hal ini juga tidak terlepas dari retorika yang dimiliki ketiga ustaz tersebut.karena itu, retorika sebagai power dan sarana penunjang dakwah dalam menarik perhatian khalayak.17 Sehingga membuat ketiga ustaz tersebut sangat popular.

Dari ketiga ustaz tersebut pastilah memiliki retorika yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Sehingga penelitian ini akan memposisikan retorika dakwah ketiga para penceramah tersebut dikaji secara mendalam khususnya dari segi penggunaan bahasa, yaitu sebagaimana yang terdapat dalam video-video di YouTube. Maka penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam dengan judul skripsi

“Studi Komparasi Retorika Dakwah KH. Yahya Zainul Ma’arif, Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Felix Siauw Dalam Video di YouTube”.

B. Permasalahan

Berdasarkan pemaparan di atas, penulis merasa perlu untuk mengidentifikasikan, membatasi, dan merumuskan masalah, sebagai berikut:

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

17 Jalaluddin Rahmat, Retorika Modern: Pendekatan Praktis (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h 7; Erfan Dwi Prasetyo, Retorika Dakwah Kuncoro Dalam Program Lentera Rohani di Radio retjo Buntung 99.4 FM Yogyakarta, Skripsi (Yogyakarta:

Jurusan KPI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, 2015), h 4.

(32)

a. Ceramah merupakan salah satu metode dakwah yang digunakan oleh Rasulullah saw.

b. Beralihnya media dakwah dari media kovensional terhadap new media.

c. Perbedaan retorika bahasa ketiga dai tersebut dari segi gaya bahasa, gaya suara, dan gaya gerak tubuh yang terdapat dalam video di YouTube.

2. Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah tersebut, penulis membatasi masalah yaitu, pada studi komparasi retorika dakwah KH Yahya Zainul Ma‟arif , Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Felix Siauw dalam video di YouTube.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang tersebut di atas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah yakni bagaimana perbedaan dan persamaan gaya bahasa, gaya suara, dan gaya gerak tubuh KH. Yahya Zainul Ma‟arif, Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Felix Siauw dalam video di YouTube?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah diatas , maka tujuan penelitian ini ialah untuk menjelaskan persamaan dan perbedaan retorika gaya bahasa, gaya suara, dan gaya gerak tubuh dari KH.

Yahya Zainul Ma‟arif, Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Felix Siauw dalam video di YouTube.

2. Manfaat Penelitian

(33)

11

a. Memberikan sumbangan khazanah pengetahuan mengenai retorika, mengenai wacana retorika dakwah, yakni bagaimana cara menyampaikan dakwah dengan seni berbicara yang tepat.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menjalankan misi dakwah dan menjadi bahan referensi mengenai wacana retorika dakwah.

D. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan informasi rujukan yang digunakan penulis dalam penyusunan penelitian. Untuk menentukan rujukan dalam penelitian ini, agar dijadikan penentu posisi penulis terhadap penelitian yang sejenis yang pernah dilakukan. Dalam hal ini penulis memiliki tiga variable yang berkaitan dengan penelitian ini. Pertama variable tentang dakwah Ustaz di Indonesia dalam YouTube. Kedua, retorika dakwah yang menjadi objek formal penelitian dan ketiga, penelitian mengenai ketiga ustaz tersebut (KH. Yahya Zainul Ma‟arif, Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Felix Siauw). Oleh karena itu Penulisan ini merujuk pada beberapa penelitian yang telah di lakukan sebelumnya, yaitu sebagai berikut :

Skripsi karya Kutsi Afifudin Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Walisongo Semarang yang berjudul “Retorika Dakwah K.H Anwar Zahid di YouTube (Pengajian Maulid Nabi di Desa Godo Kec. Winong Kab. Pati)”18. Hasil dari penelitian yang dilalukan oleh Kutsi Afifudin menunjukkan bahwa beberapa bahasa yang digunakan ialah bahasa dengan qiyasan, humor, dan ceplas- ceplos tanpa mengesampingkan isi ceramah tersebut.

18 Kutsi Afifudin, Retorika Dakwah K.H. Anwar Zahid di You Tube (Pengajian Maulid Nabi di Desa Godo, Kec. Winong Kab. Pati), Skripsi (Semarang: Jurusan KPI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo. 2017).

(34)

Skripsi karya Amrina Rosyada Mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berjudul

“Studi Retorika Dakwah Ustaz Khalid Basalamah, Ustaz Hanan Attaki dan Ustaz Abdul Somad Dalam Video di YouTube”.19 Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Amrina Rosyada menunjukkan bahwa dalam menyampaikan ceramah, Ustaz Khalid Basalamah dominan menggunakan langgam agama, langgam sentimental dan sedikit humor, sedangkan gaya komunikasi yang digunakan ialah meninggalkan kesan, pendebat, penuh perhatian, santai, bersahabat dan tegas. Selanjutnya Ustaz Hanan Attaki dominan menggunakan langgam conversatie dan humor burlesque, gaya komunikasi yang digunakan santai, tenang, penuh perhatian, dan bersahabat. Sementara Ustaz Abdul Somad sangat humoris dan ekspresif dengan dominan menggunakan humor burlesque. Humor perilaku aneh para tokoh, langgam agama dan langgam teater. Gaya komunikasi yang digunakan yakni dramatis, dominan, bergelora, terbuka, bersahabat dan meninggalkan kesan.

Adapun telaah pustaka dari kedua skripsi diatas terkait variable retorika dan dakwah ustaz di YouTube pesamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah memiliki jenis teori yang sama yaitu kajian retorika dan jenis metodelogi penelitian yang sama yaitu kualitatif. Sedangkan perbedaan penelitian dengan yang akan penulis kaji yaitu terkait objek penelitian.

Skripsi karya Fika Fitriyani mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan judul skripsi “Analisis Pesan Tabligh

19 Amrina Rosyada, Studi Retorika Dakwah Ustaz Khalid Basalamah, Ustaz Hanan Attaki dan Ustaz Abdul Somad dalam Video di You Tube, Skripsi (Yogyakarta: : Jurusan KPI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, 2018).

(35)

13

Dalam Buku Udah Putusin Aja! Karya Felix Y. Siauw”.20 Hasil dari skripsi ini yaitu penelitiannya menekankan pada aspek persoalan cinta. Dimana dalam bukunya banyak sekali nasehat yang menceritakan kasus-kasus yang sering dihadapi oleh remaja terutama dalam masalah hubungan (pacaran). Adapun persamaan penelitian dengan yang akan peneliti yaitu sama dalam objek tokoh yang diteliti, namun perbedaan dengan yang akan penulis teliti yaitu pada titik objek penelitian yaitu terletak pada focus penulis pada kanal YouTube Ustaz Felix Siauw.

Skripsi karya Masrun Billah Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel dengan judul Gaya Retorika Ustaz Adi Hidayat Dalam Ceramah “Keluarga yang dirindukan Rasulullah saw” pada Media YouTube.21 Hasil penelitiannya yaitu gaya retorika dakwah Ustaz Adi Hidayat dengan gaya bahasa berdasarkan pilihan kata menggunakan gaya bahasa resmi, tidak resmi dan percakapan, gaya bahasa berdasarkan nada menggunakan gaya bahasa sederhana dan untuk gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat menggunakan gaya bahasa Paralelisme, Antitesis dan Repetisi yang meliputi Tautotes dan Epizeuksis.

Kemudian gaya suara yang digunakan Ustaz Adi Hidayat sangat bervariasai, mulai dari nada rendah dengan tingkatan 1 sampai nada tinggi dengan tingkatan 4, dengan Rate 95 sampai 148 kata per menit.

Sedangkan gaya gerak tubuh yang meliputi sikap badan dengan

20 Fika Fitriyani, Analisis Pesan Tabligh Dalam Buku Udah Putusin Aja! Karya Felix Y. Siauw, Skripsi (Bandung: Jurusan KPI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Jati, 2017).

21 Masrun Billah, Gaya Retorika Ustaz Adi Hidayat Dalam Ceramah “Keluarga yang dirindukan Rasulullah saw” pada Media YouTube, Skripsi, (Surabaya: Jurusan KPI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel, 2018).

(36)

duduk tegak, pandangan mata yang tegas menatap pendengar, kemudian untuk pakaian yang digunakan sangat sopan dan syar‟i.

Adapun persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan penulis teliti yaitu sama mengkaji dalam hal teori retorika dan objek kajian terhadap Ustaz Adi Hidayat, namun yang menjadi perbedaan dengan penelitian yang akan penulis teliti yaitu objek kajiannya penulis terapkan system komparasi tiga penceramah.

Skripsi karya Fitri Ummu Habibah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Universitas Islam Negri Walisongo dengan judul Metode Dakwah KH. Yahya Zainul Ma‟arif .22 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode dakwah yang digunakan oleh KH. Yahya Zainul Ma‟arif adalah metode tabligh. Tabligh tersebut diterapkan dengan membentuk majelis ceramah. Setelah itu, Buya Yahya mengembangkan Tabligh tersebut. Kemudian Buya Yahya juga mendirikan Pondok Pesantren Lembaga Pengembangan Dakwah (LPD) al-Bahjah. Dalam aktivitas dakwahnya Buya Yahya juga sambil menggali potensi untuk mengajak bertabligh bersama- sama. Media nya pun berbedabeda, seperti sound sistem, TV, radio, live streaming, instagram, facebook, dan web, agar dakwahnyapun bisa tersebar ke masyarakat luas. Adapun metode dakwah tabligh dilakukan dengan empat cara, yaitu al-hikmah, mauidzah hasanah, Mujadalah, tanya jawab.

Adapun metodologi yang digunakan dalam pembahasan ini ialah menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan model biografi atau pendekatan studi tokoh. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah memiliki jenis

22 Firti Ummu Habibah, “Metode Dakwah KH. Yahya Zainul Ma‟arif” Skripsi, (Semarang: Jurusan KPI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo ,2017).

(37)

15

metodologi penelitian yang sama yaitu kualitatif. Perbedaannya penelitian penulis lebih dibatasi pada ceramah beliau di kanal YouTube video Al-Bahjah TV dan kajian teorinya menggunakan teori retorika.

Hasil tinjauan pustaka yang dilakukan oleh penulis menunjukkan bahwa belum menemukan adanya kesamaan judul dengan judul skripsi yang telah diajukan. Dikarenakan belum ada skripsi yang mengangkat judul yang penulis angkat, maka penulis tertarik untuk mengajukan skripsi dengan judul “Studi Komparasi Retorika dakwah KH Yahya Zainul Ma‟arif, Ustaz Adi Hidayat, dan Ustaz Felix Siauw”.

Kekuatan dari judul yang penulis angkat adalah penulis mengangkat dari segi komparasi retorika dakwah KH Yahya Zainul Ma‟arif, Ustaz Adi Hidayat, dan Ustaz Felix Siauw. Di sini penulis meneliti bagaimana raga gaya retorika dakwah dari ketiga para da‟I, yaitu: KH Yahya Zainul Ma‟arif, Ustaz Adi Hidayat, dan Ustaz Felix Siauw, khususnya retorika dari segi gaya bahasa, gaya suara, dan gaya gerak tubuh.

E. Metode Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini yaitu terhadap tiga kanal YouTube di antaranya Al-Bahjah TV untuk KH Yahya Zainul Ma‟arif, Adi Hidayat Official untuk Ustaz Adi Hidayat, Felix Siauw untuk Ustaz Felix Siauw.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah retorika dakwah KH. Yahya Zainul Ma‟arif, Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Felix Siauw.

3. Jenis dan Pendekatan penelitian

(38)

a. Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, yaitu penulis memberikan gambaran tentang persoalan yang akan diteliti, yakni mengenai retorika dakwah KH. Yahya Zainul Ma‟arif, Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Felix Siauw.

Karakteristik penelitian deskriptif yang dikumpulkan bukan dalam bentuk angka, melainkan berbentuk data.

b. Pendekatan Penelitian

Adapaun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan diskriptif-analitik, yakni pendekatan yang menyajikan sekaligus menganalisis data-data secara sistematik.

4. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu data-data yang berhubungan dengan retorika dakwah KH. Yahya Zainul Ma‟arif, Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Felix Siauw. Mengenai pengumpulan datanya, ini dapat dibagi menjadi dua, yakni data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Sumber data primer diperoleh secara langsung dari sumber aslinya. Adapun pengumpulan data primer akan diambil pada kanal video Al-Bahjah TV yang berjudul cara syetan mengajak berbuat baik, namun hakekatnya melakukan kejelekan untuk KH Yahya Zainul Ma‟arif, kanal video Adi Hidayat Official yang berjudul rahasia 3 B : beriman, beramal, dan bertaqwa untuk Ustaz Adi Hidayat, dank anal video Felix Siauw yang berjudul sampai dimana batas akal dalam keimanan untuk Ustaz Felix Siauw.

b. Data Sekunder

(39)

17

Data sekunder menjadi sumber data yang diperoleh dari media perantara atau secara tidak langsung. Data sekunder akan dilakukan dengan menggunakan berbagai bahan bacaan, kanal YouTube lainnya (selain YouTube Al-Bahjah TV, Adi Hidayat Official, Felix Siauw), media social, dan lain sebagainya, yang membahas tema tersebut.

5. Teknik Penarikan Sampel

Teknik penerikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu sampling yang digunakan untuk tujuan tertentu. Sesuai dengan salah satu tujuan purposive sampling yakni quota sampling, sampel yang dipilih bukan secara acak, melainkan secara kebetulan.23 Penarikan sampel ini memiliki dua kriteria, antara lain:

a. Penelitian diambil setidaknya tiga sampel video berdurasi 08- 30 menit pada setiap kanal YouTube.

b. Video-video tersebut menampilkan gambar subjek dan objek dakwah, bukan hanya rekaman audio.

Adapun mengenai video-video dakwah KH Yahya Zainul Ma‟arif , Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Felix Siauw sangat banyak yang terdapat di YouTube. Sepanjang penelusuran peneliti, untuk video dakwah KH Yahya Zainul Ma‟arif dalam kanal youtube „Al-Bahjah TV‟ terdapat 9,9000 video, video dakwah Ustaz Adi Hidayat dalam kanal youtube „Adi Hidayat Official‟ terdapat 423 video, video dakwah Ustaz Felix Siauw dalam kanal youtube „Felix Siauw‟ terdapat 576 video. Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya akan mengambil masing-

23 Sugeng Pujileksono, Penelitian Komunikasi Kuantitaf, (Malang: Intrans Publishing, 2016), h 117.

(40)

masing satu video dari tiap kanal YouTube tersebut. Lebih jauh, dua video yang dijadikan sampel penelitian ditujukan untuk menemukan retorika dakwah dilihat dari segi penggunaan Bahasa ketiga ustaz tersebut. Sehingga jika dengan dua video tersebut telah mampu memperlihatkan penggunaan bahasa KH Yahya Zainul Ma‟arif , Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Felix Siauw maka pengambilan sampel tersebut telah dianggap cukup.

Dalam pengambilan video untuk KH Yahya Zainul Ma‟arif , Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Felix Siauw tidak dilakukan kriteria secara khusus. Hal ini sebagai landasan awal untuk melihat analisis perbandingan yang dimiliki ketiga ustaz tersebut.

Artinya, sejak pengambilan video dari dakwah ketiga ustaz tersebut, tidak diketahui bagaimana kandungan atau kriteria yang terdapat dalam video, sehingga Langkah seperti ini diharapkan dapat menjadi sampel yang lebih objektif dalam penelitian.

6. Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif menurut Miles dan Huberman, yakni metode yang terfokus pada analisis data yang telah dikumpulkan. Selain itu, untuk menemukan hasil yang dimaksud penulis, perlu melakukan beberapa Langkah metodis sebagai panduan dalam mendiskripsikan data-data tersebut, di antranya:

a. Melakukan reduksi data, yakni pengumpulan data yang telah diproses dengan pemilihan, pemfokusan, dan penyederhanaan dari hasil dokumentasi berupa video YouTube.

b. Menyajikan data sekaligus menganalisis video dan data-data yang berkaitan dengan tema.

(41)

19

c. Mengambil kesimpulan berdasarkan fokus kajian.

7. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 7 bulan, terhitung dari bulan Februari sampai Agustus 2021 dengan mengamati tiga video

“Cara Syetan Mengajak Berbuat Baik Namun Hakekatnya Melakukan Kejelekan, Rahasia 3 B : Beriman, Beramal, dan Bertaqwa, dan Sampai Dimana Batas Akal Dalam Keimanan”

serta sumber internet atau buku-buku yang lain yang berkaitan dengan penelitian. Berkaitan dengan hal itu, penelitian ini tidak bertempat.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis berpedoman pada buku

“Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta” yang diterbitkan oleh IIQ Press.24 Agar penelitian ini dapat tersusun secara sistematis dan terarah, maka penulis akan menjelaskan sistematika penyusunan. Dalam penelitian ini terdapat 5 bab yang di dalamnya terdapat beberapa sub bab. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

Bab pertama mengemukakan pendahuluan yang di dalamnya membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bab kedua mengemukakan tinjauan umum tentang retorika yang meliputi tentnag tinjauan tentang retorika, ragam gaya retorika yang di dalamnya terdapat sub-sub bab gaya bahasa, gaya suara, gaya gerak tubuh dan seni retorika retorika.

24 Tim Penulis, Petunjuk Teknis Penulisan Proposal dan Skripsi Institut Ilmu Al- Qur‟an Jakarta (IIQ ) Jakarta, (Jakarta: IIQ Press, 2021), h. 12-16.

(42)

Bab ketiga mengemukakan profil dan retorika dakwah KH Yahya Zainul Ma‟arif , Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Felix Siauw, yang meliputi tentang biografi KH Yahya Zainul Ma‟arif , Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Felix Siauw serta seputar retorika dakwah ketiga ustaz tersebut yang di dalamnya terdapat diskripsi video dan transkrip teks.

Bab keempat mengemukakan tentang analisis retorika penggunaan bahasa dan karakteristik retorika KH Yahya Zainul Ma‟arif , Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Felix Siauw yang di dalamnya membahas tentang analisis gaya bahasa, analisis gaya suara, analisis gaya gerak tubuh dan analisis perbandingan.

Bab kelima merupakan bab terakhir dalam penelitian, bab ini berisikan kesimpulan atas pembahasan-pembahasan sebelumnya, serta saran-saran dan kata penutup.

(43)

21 BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG RETORIKA

Pada bab ini dijelaskan mengenai teori retorika, ragam gaya retorika yang terkait gaya bahasa, gaya suara dan gaya gerak tubuh, dan terakhir pembahasan dalam sub bab ini mengenai seni retorika dakwah. Pembahasan tentang teori retorika yang meliputi ragam gaya retorika tersebut digunakan sebagai panduan dalam menganalisis data-data pada bab selanjutnya.

A. Retorika

Dalam sejarah retorika, yaitu; diperkirakan mulai sejak tahun 467 sebelum Masehi, tokoh yang pertama kali menerbitkan buku yang membahas tentang retorika, yaitu Korax, yang merupakan seorang Yunani dan memiliki murid yang bernama Teisios. Retorika dijadikan sebagai seni berbicara dan kepandaian mengolah bahasa dan kata-kata, yang hal itu sudah ada jauh lebih awal seperti yang terdapat dalam kesusasteraan Yunani kuno. Dalam keterangan bukunya Rahmat mengatakan, bahwa Homerus dalam Ilias dan Odyssee yang menulis pidato yang Panjang dan sistematis. Begitu juga dengan Mesir, Cina, dan India yang sudah mengembangkan seni berbicara, yang dalam hal ini sebagai contoh; peretorika yang benar dari Plato terhadap Gorgias dan Scorates.25

Kata retorika merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu;

“rethor” yang dalam bahasa Inggris yaitu “orator” yang memiliki makna orang yang mahir dalam bebicara di hadapan umum.26Makna retorika secara etimologi adalah kemampuan berbicara, kecakapan berpidato di hadapan

25 Jalaluddin Rahmat, Retorika Modern Pendekatan Praktis, (Bandung: Remaja Rosdakarya. 2011 ), h 6.

26 Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

2000), h 112.

(44)

publik. Kata retorika memiliki arti yang sama atau dengan kata lain bersinonim kata dengan pidato, komunikasi lisan, dan pembicaraan public.27

Retorika, bisa dikatakan sebagai rayuan terhadap orang lain tentang sesuatu yang dianggap baik dari latarbelakangnya, kekinian dan masa depannya. Yaitu dengan kata lain metode ini ialah untuk melakukan suatu bujukan dan hal ini masuk dalam kategori pembahasan seputar retorika.28

Retorika merupakan Sebagian dari pembagian ilmu bahasa atau bahasa ilmiahnya retorika merupakan sebagian kajian ilmu linguistic, khususnya yang terkait ilmu bina bicara atau sperecherziehugyang mencakup monologi, dialogika dan pembinaan Teknik berbicara, yaitu :

Monologi adalah ilmu tentang seni berbicara secara monolog atau seorang diri, yaitu seorang yang hanya berbicara.seperti salah satu contoh bentuk yang termasuk dalam monologika yaitu pidato, kata sambutan, kuliah, deklamasi, khutbah dan ceramah.

Dialogika merupakan suatu ilmu seni berbicara secara dialog (face to face), dimana dua orang atau lebih berbicara atau mengambil bagian dalam proses pembicaraan. Bentuk dialogika antara lain Tanya jawab, debat, percakapan, perundingan dan diskusi.

Pembinaan teknik bicara yaitu suatu efektivitas monologika dan dialogika tergantung juga pada teknik bicara.Teknik bicara ini merupakan syarat bagi retorika.Jadi pembinaan teknik bicara merupakan bagian yang penting dalam retorika.Bagian ini perhatian lebih diarahkan pada pembinaan teknik bernafas, teknik mengucap, bina suara, teknik membaca dan bercerita.29

27 Jalaluddin Rahmat, Retorika Modern Pendekatan Praktis, (Bandung: Remaja Rosdakarya. 2011 ), h 14.

28 Yusuf Zainal Abidin, Pengantar Retorika, (Bandung: Pustaka Setia, 2012) h 3.

29 Dori Wuwur Hendrikus, Retorika, (Jakarta: CV Firdaus, 1933) h 16-17.

(45)

23

Dalam pandangan Jalaluddin Rakhmat, retorika merupakan kecakapan seseorang dalam mengatur komposisi kata-kata agar timbul suatu kesan yang diinginkan oleh publik. Karena sesungguhnya pengertian dari retorika, ialah apa yang disampaikan oleh kedua tokoh itu hanyalah sebatas pada kepandaian berbicara dan merebut simpati massa.30Artinya, retorika merupakan suatu kepandaian seseorang dalam mengulah kata-katanya, sehingga mampu membuat pendengarnya terkesimak.

Plato, mendefinisikan retorika ialah suatu usaha untuk merebut jiwa manusia melalui kata-kata.31 Dengan kata lain plato mempunyai pandagan tentang retorika, yaitu; penekanannya lebih terhadap psikologi dalam menyampaikan yang berupa usaha merebut jiwa massa, perlu disadari, bahwa tidak semua yang mempunyai kelihayan berbicara didepan umum, baik dengan lantang atau lancar mampu merebut jiwa massa. Sehingga bukan jaminan massa menyukai pembicara yang pandai dari berbicara, namun terkadang terdapat, seseorang yang tingkat kepadaiannya dalam berbicara biasa saja, akan tetapi mampu mebuat massa tertarik. Misal; karena diksi yang disampaikan indah, benar dan terkadang di bumbuhi humor, sehingga massa merasa tidak bosan, malah justru akan senang mendengarkannya.

Dapat disimpulkan dari beberapa pendapat para tokoh yang menjelaskan tentang retorika, yaitu; dapat dikatakan retorika merupakan suatu seni atau ilmu berbicara, yang memaparkan tentang cara menyampaikan kata-kata secara efektif, sehingga pesan yang terkandung dapat tersampaikan dan pendengar dapat mengerti dengan mudah.

B. Ragam Gaya Retorika

Dalam ragam gaya retorika terdapat tiga macam gaya bahasa yaitu :

30 Ahmad Syahroni Jaswadi , Retorika (Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2014) h 11- 12.

31 Yani Mulyani, Tanya Jawab Dasar-Dasar Retorika, (Bandung: Amico, 1981) h 10.

(46)

1. Gaya Bahasa

Secara umum, gaya bahasa adalah cara mengungkapkan diri sendiri melalui bahasa. Gaya atau khususnya gaya bahasa, dikenal dalam retorika dengan istilah style. Kata style diturunkan dari kata stylus.Yaitu; semacam alat untuk menulis pada lempeng lilin. Alat ini memiliki keahlian dalam mempengaruhi jelas tidaknya tulisan pada lempeng tersebut. Apabila dititik beratkan pada keahlian menulis, maka style bermakna sebagai kemampuan dan keahlian untuk menulis dengan menggunakan kata-kata yang indah.32

Gaya bahasa atau style menjadi masalah atau bagian dari diksi atau pilihan kata yang mempersoalkan cocok tidaknya penggunaan kata, frase atau klausa untuk menghadapi situasi tertentu. Umumnya gaya yang digunakan relative tetap, jadi bagi para penceramah gaya yang sudah menjadi ciri khas lebih diperbaiki dan diperbanyak sehingga lebih bervariasi. Hal itu juga untuk menjauhkan rasa kebosanan dan dugaan yang kurang baik dari audiens.33

Sebuah gaya bahasa yang baik harus mengandung tiga unsur berikut:

a. Penggunaan kata terarah

Pemakaian kata yang tidak terarah, penggunaan kalimat yang berbelit-belit. Menandakan, bahwa pembicaraan atau penulis tidak tahu apa yang dikatakannya. Bahasa adalah alat untuk bertemu dan bergaul, karena itu, ia harus digunakan secara tepat.

32 Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

2000), h 113.

33 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, ( Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), h 118.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan mempelajari perubahan aktivitas fosfatase asam di daerah perakaran beberapa jenis tanaman yang ditumbuhkan di dua jenis tanah dengan

Ferry Aries Suranta, Peranan PPATK dalam Mencegah Terjadinya Praktik Money Laundering , Gramata Publising, Jakarta, 2010, hal.. Dengan adanya Undang-Undang Nomor 8 tahun 2010

Pada sistim peternakan terpadu (ILCSs) di kawasan agroekologi dataran rendah ditemui jumlah peternak sebanyak 39 orang yang meliputi sistim peternakan sapi

[r]

Aglomerasi pertanian terpadu adalah kawasan lokalisasi pemusatan kegiatan sektor primer pertanian meliputi sub-sub sektor pertanian lahan basah, kering, tanaman

Dalam terselenggaranya otonomi daerah maka diperlukan suatu kebijakan yang tepat dari pemerintah daerah untuk meningkatkan kemampuan dalam menggali potensi keuangannya

Faktor-faktor eksogen yang diduga mempengaruhi presentase perubahan PAD adalah Investasi, PDRB, Jumlah Penduduk, Penerimaan Pembangunan, dan Inflasi, hal ini