i
PENGARUH PERLAKUAN SAMPEL BUAH MAHKOTA
DEWA (
PHALERIA MACROCARPA
(SCHEFF.) BOERL.)
TERHADAP PERSENTASE INHIBISI ANTIOKSIDANNYA
SKRIPSI SARJANA KIMIA
Oleh
REPITA SARI
0910412072
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PADANG
iv
INTISARI
Pengaruh Perlakuan Sampel Buah Mahkota Dewa (
Phaleria macrocarpa
(Scheff.) Boerl.) terhadap Persentase Inhibisi Aktivitas Antioksidannya
Oleh :
Repita sari (0910412072)
Indrawati M.S dan Yefrida M.Si
Pengaruh perlakuan sampel buah mahkota dewa (
Phaleria macrocarpa
(Scheff.) Boerl.) Terhadap persentase inhibisi aktivitas antioksidan ditentukan
dengan metoda DPPH dan diukur menggunakan spektrometer UV-Vis. Variasi
perlakuan yang dilakukan yaitu sampel kering angin dan sampel basah direbus
dan direndam. Data hasil pengujian diplot pada kurva regresi linear dan
dilakukan uji statistik ANOVA dua variabel bebas dengan ulangan. Dari analisis,
jumlah sampel yang diekstrak dengan persen inhibisinya mempunyai kolerasi
linear untuk semua perlakuan. Dan dari nilai kemiringan (
slope
), sampel yang
diekstrak dengan direndam memiliki nilai persentase inhibisi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan direbus. Dan dari uji ANOVA, ada pengaruh dari interaksi
antara perlakuan dengan jumlah sampel pada larutan uji. Perlakuan dan larutan
uji juga menunjukkan pengaruh yang nyata.
v
Abstract
PENGARUH PERLAKUAN SAMPEL BUAH MAHKOTA DEWA (
PHALERIA
MACROCARPA
(SCHEFF.) BOERL.) TERHADAP PERSENTASE INHIBISI
AKTIVITAS ANTIOKSIDANNYA
by
Repita Sari
Indrawati, M.S dan
Yefrida, M. Si
The
sample
treatment
effect
of
Mahkotadewa
(
Phaleriamacrocarpa
(Scheff.
)Boerl
.)fruit to inhibition percentage of its antioxidants has been done by
DPPH methods and measured by using a UV-Vis spectrometer. The treatments
are follows: wind dried boiled and soaked samples. The data obtains were later
plotted on a linear regression curve and tested with ANOVA with replicates of
two independent variables. From the analysis, the amounts of samples
extracted and its inhibitory percentage have a linear correlation with all
treatments. From the slope value, the sample that had has been extracted by
soaking process has a higher inhibition percentage values than boiled. ANOVA
test shows that there is an interaction influence between treatments and the
number of samples in test solution. The treatments and the test solution also
showed a significant influence.
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Antioksidan adalah senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau lebih
elektron kepada radikal bebas, sehingga radikal bebas tersebut dapat diredam1.
Radikal bebas adalah senyawa kimia yang memiliki satu atau lebih elektron tidak
berpasangan di kulit terluar sehingga sangat reaktif dan mampu bereaksi dengan
protein, lipid atau DNA. Reaksi antara radikal bebas dan molekul tersebut dapat
berujung pada timbulnya suatu penyakit2. Radikal bebas pada awalnya diperlukan
untuk membunuh mikroorganisme penyebab infeksi dalam tubuh mahkluk hidup.
Paparan radikal bebas yang berlebihan dan secara terus-menerus dapat
menyebabkan kerusakan sel, mengurangi kemampuan sel untuk beradapatasi
terhadap lingkungannya dan pada akhirnya dapat menyebabkan kematian sel yang
memicu terjadinya berbagai jenis penyakit degeneratif seperti jantung koroner, tekanan
darah tinggi, aterosklerosis, sirosis hati dan kanker3.
Salah satu mekanisme untuk mengatasi radikal bebas ialah melalui
antioksidasi. Untuk menjalankan mekanisme tersebut diperlukan antioksidan.
Antioksidan alami dapat diperoleh dari berbagai jenis tumbuh-tumbuhan. Antioksidan
merupakan senyawa yang dapat melawan radikal bebas dengan cara peroksidasi.
Antioksidan alami mampu melindungi tubuh terhadap kerusakan yang disebabkan
spesies oksigen reaktif, mampu menghambat terjadinya penyakit degeneratif serta
mampu menghambat peroksidase lipid pada makanan. Meningkatnya minat untuk
mendapatkan antioksidan alami terjadi beberapa tahun terakhir ini. Antioksidan alami
umumnya mempunyai gugus hidroksi dalam struktur molekulnya4.
Selain antioksidan alami, juga terdapat antioksidan sintetik yaitu yang diperoleh
dari hasil sintesa reaksi kimia. Antioksidan sintetik yang berkembang saat ini
dikhawatirkan dapat memberikan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan
manusia. Tubuh manusia mempunyai batasan makismum dan mentolerir seberapa
banyak konsumsi bahan tambahan makanan setiap hari yang disebut ADI atau
Acceptable Daily Intake5. Penggunaan antioksidan sintetik pada manusia dalam jangka
panjang dan jumlah berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati6. Potensi
antioksidan alami harus dikembangkan untuk memperoleh antioksidan yang lebih
aman dikonsumsi. Salah satu sumber daya hayati yang berpotensi sebagai penghasil
2
Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) adalah tanaman perdu
dari suku Thymelaceae yang tumbuh subur pada dataran rendah hingga ketinggian
1200 meter di atas permukaan laut7. Tanaman ini mempunyai 1200 spesies yang
tersebar dalam 67 genera. Penampilan tanaman ini sangat menarik, terutama saat
buahnya mulai tua dengan warna merah marun, sehingga banyak dipelihara sebagai
tanaman hias. Akhir-akhir ini tanaman mahkota dewa banyak digunakan sebagai obat
tradisional, baik secara tunggal maupun dicampur dengan obat-obatan tradisional
lainnya.
Buah mahkota dewa berbentuk bulat dengan ukuran bervariasi mulai dari
sebesar bola pingpong sampai sebesar buah apel, dengan ketebalan kulit antara 0,1 –
0,5 mm9. Buah mahkota dewa ini biasanya digunakan untuk mengobati berbagai
penyakit dari mulai flu, rematik, paru-paru, sirosis hati sampai kanker.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam penelitian ini dilakukan
pengujian terhadap buah dari tanaman mahkota dewa yang diduga potensial dalam
menghasilkan bahan-bahan antioksidan, dengan melakukan variasi perlakuan sampel.
Pengujian tersebut dilakukan menggunakan metoda efek penangkapan radikal bebas
DPPH (2,2 diphenyl-1-picryl-hydrazyl) yang prinsipnya adalah penangkapan hidrogen
dari antioksidan oleh radikal bebas. Dalam hal ini DPPH menjadi sumber radikal
bebas, untuk dipertemukan dengan ekstrak sampel dalam fraksi air dari buah tanaman
mahkota dewa yang menjadi antioksidan. Penangkapan hidrogen dari antioksidan oleh
radikal bebas, akan menyebabkan terjadinya perubahan warna yang akan
dideterminasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 515
nm.
1.2 Rumusan Masalah
Perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah
pengaruh perlakuan sampel buah mahkota dewa terhadap persentase inhibisi
antioksidannya?
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh perlakuan buah mahkota dewa terhadap persentase
inhibisi aktivitas antioksidannya.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat
3
antioksidan yang lebih tinggi sehingga dapat dimanfaatkan menjadi salah satu obat