• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ringkasan Eksekutif Perkembangan Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Bulan Maret 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Ringkasan Eksekutif Perkembangan Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Bulan Maret 2019"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 Ringkasan Eksekutif

Perkembangan Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Bulan Maret 2019

A. Pertumbuhan Ekspor Impor Industri Pengolahan

Grafik 1. Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan

Kinerja ekspor industri pengolahan pada bulan Maret 2019 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (m-to-m). Impor industri pengolahan pada bulan Maret 2019 juga mengalami peningkatan secara month-to-month. Neraca perdagangan industri pengolahan pada bulan Maret 2019 mencatatkan defisit US$ 670,20 juta.

Nilai ekspor industri pengolahan pada bulan Maret 2019 tercatat sebesar US$ 10,31 miliar, naik sebesar 9,48% dibanding Februari 2019 (m-to-m) yang mencapai US$ 9,42 miliar. Jika dibandingkan dengan bulan Maret 2018 (year-on-year), kinerja ekspor industri pengolahan bulan Maret 2019 turun sebesar 7,84%.

Adapun nilai impor industri pengolahan mengalami kenaikan sebesar 12,16% dibanding bulan sebelumnya (m-to-m) dari US$ 9,79 miliar pada Februari 2019 menjadi US$ 10,98 miliar pada Maret 2019. Jika dibandingkan dengan Maret 2018 (year-on-year), nilai impor pada bulan Maret 2019 mengalami penurunan sebesar 3,32%.

Dilihat dari volumenya, ekspor industri pengolahan pada bulan Maret 2019 tercatat sebesar 8,09 juta ton, naik sebesar 5,12% dibanding Februari 2019 yang mencapai 7,70 juta ton.

Adapun volume impornya mencapai 7,87 juta ton, naik sebesar 27,65% dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 6,16 juta ton.

(2)

2 Grafik 2. Neraca Perdagangan Industri Pengolahan

Sektor industri yang mencatat surplus pada bulan Maret 2019 adalah (1) Makanan sebesar US$ 1,21 miliar, diikuti oleh (2) Pakaian Jadi sebesar US$ 632,5 juta; (3) Kertas dan Barang dari Kertas sebesar US$ 341,59 juta; (4) Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki sebesar US$

270,86 juta; (5) Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (tidak termasuk Furnitur), dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan, dan Sejenisnya sebesar US$ 259,55 juta; (6) Karet, Barang dari Karet, dan Plastik sebesar US$ 251,14 juta; (7) Logam Dasar sebesar US$ 172,13 juta; (8) Pengolahan Lainnya sebesar US$ 154,32 juta; (8) Furnitur sebesar US$ 121,61 juta; (9) Alat Angkutan Lainnya sebesar US$ 88,10 juta; dan (10) Pengolahan Tembakau sebesar US$

42,36 juta.

Adapun sektor industri yang mengalami defisit tertinggi pada bulan Maret 2019 adalah Mesin dan Perlengkapan Yang Tidak Dapat Diklasifikasikan di Tempat Lain (YTDL) senilai US$ 1,46 miliar. Termasuk ke dalam sektor industri ini adalah Mesin Untuk Keperluan Umum yang impornya tercatat sebesar US$ 1,01 miliar dan Mesin Untuk Keperluan Khusus dengan impor sebesar US$ 700,58 juta.

Sektor industri lainnya yang mengalami defisit diatas US$ 100 juta adalah (1) Komputer, Barang Elektronik, dan Optik sebesar US$ 924,28 juta; (2) Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia sebesar US$ 773,33 juta; (3) Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya sebesar US$ 364,03 juta; (4) Peralatan Listrik sebesar US$ 233,78 juta; (5) Kendaraan Bermotor, Trailer, dan Semi Trailer sebesar US$ 163,65 juta; dan (6) Tekstil sebesar US$

143,68 juta.

(3)

3 Grafik 3. Pertumbuhan Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Bulan Maret 2019

Kinerja ekspor dari seluruh sektor industri pengolahan pada bulan Maret 2019 mengalami pertumbuhan positif jika dibandingkan dengan Februari 2019. Sektor industri yang mengalami kenaikan di atas 15% secara month-to-month adalah (1) Produk dari Batu Bara dan Pengilangan Minyak Bumi sebesar 132,14% dengan nilai ekspor US$ 3,68 juta; (2) Pengolahan Tembakau sebesar 32,27% dengan nilai ekspor US$ 97,78 juta; (3) Logam Dasar sebesar 29,38% dengan nilai ekspor US$ 1,58 miliar; (4) Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia sebesar 23,43% dengan nilai ekspor US$ 1,07 miliar; (5) Kertas dan Barang dari Kertas sebesar 22,42% dengan nilai ekspor US$ 650,00 juta; (6) Farmasi, Produk Obat Kimia, dan Obat Tradisional sebesar 20,69% dengan nilai ekspor US$ 44,30 juta; (7) Minuman sebesar 19,76% dengan nilai ekspor US$ 9,69 juta; dan (8) Mesin dan Perlengkapan YTDL sebesar 18,07% dengan nilai ekspor US$ 245,32 juta.

Dilihat dari sisi impor, sektor industri pengolahan membukukan pertumbuhan yang positif pada bulan Maret 2019. Sektor industri yang mengalami kenaikan diatas 15% secara month- to-month adalah (1) Pengolahan Tembakau sebesar 94,60% dengan nilai impor sebesar US$

55,42 Juta; (2) Komputer, Barang Elektronik, dan Optik sebesar 30,62% dengan nilai impor sebesar US$ 1,25 miliar; (3) Makanan sebesar 28,43% dengan nilai impor sebesar US$

910,24 juta; (4) Farmasi, Produk Obat Kimia, dan Obat Tradisional sebesar 25,77% dengan nilai impor sebesar US$ 116,66 juta; (6) Logam Dasar sebesar 22,82% dengan nilai impor sebesar US$ 1,41 miliar; (5) Minuman sebesar 25,10% dengan nilai impor sebesar US$

(4)

4 34,19 juta; dan (6) Kertas dan Barang dari Kertas sebesar 15,50% dengan nilai impor sebesar US$ 308,41 juta.

Jika dilihat secara year-on-year, sektor industri yang mengalami kenaikan ekspor di atas 10%

adalah yaitu (1) Produk dari Batu Bara dan Pengilangan Minyak Bumi dengan pertumbuhan sebesar 237.090,32% dengan nilai ekspor US$ 3,68 juta; (2) Alat Angkutan Lainnya sebesar 18,90% dengan nilai ekspor US$ 215,06 juta; (3) Pengolahan Tembakau sebesar 14,40%

dengan nilai US$ 97,78 juta; (4) Barang Galian Bukan Logam sebesar 11,77% dengan nilai US$ 89,62 juta; dan (5) Logam Dasar sebesar 10,38% dengan nilai US$ 1,58 miliar.

Di sisi impor, sebanyak 11 jenis industri pengolahan membukukan pertumbuhan positif secara year-on-year pada bulan Maret 2019. Sektor industri yang mengalami kenaikan impor di atas 10% adalah (1) Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (tidak termasuk Furnitur), dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan, dan Sejenisnya sebesar 80,81% dengan nilai impor US$ 49,53 juta; (2) Minuman sebesar 46,90% dengan nilai impor US$ 34,19 juta; (3) Furnitur sebesar 44,10% dengan nilai impor US$ 37,88 juta; (4) Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki sebesar 35,59% dengan nilai impor US$ 137,40 juta; (5) Makanan sebesar 22,35% dengan nilai impor US$ 910,24 juta; (6) Tekstil sebesar 12,57% dengan nilai impor US$ 571,48 juta; dan (7) Pengolahan Tembakau sebesar 11,54% dengan nilai impor US$ 55,42 juta;.

B. Perkembangan Ekspor dan Impor Berdasarkan Jenis Industri

Grafik 4. Nilai Ekspor Berdasarkan Jenis Industri Bulan Maret 2019

(5)

5 Sektor industri Makanan kembali menjadi penyumbang devisa terbesar dari ekspor industri pengolahan pada bulan Maret 2019. Nilai ekspor industri makanan yang tercatat US$ 2,12 miliar, terbesar di antara sektor industri lainnya.

Jika dilihat dari faktor pembentuknya, nilai ekspor sektor industri Makanan pada bulan Maret 2019 didominasi oleh komoditi Minyak Kelapa Sawit sebesar US$ 1,23 miliar, atau memberi kontribusi sebesar 58,14%, turun dibandingkan bulan Februari 2019 yang mencapai 60,81%.

Grafik 5. Nilai Impor Berdasarkan Jenis Industri Bulan Maret 2019

Tingginya nilai impor pada sektor industri pengolahan berasal dari sektor Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia dengan impor pada Maret 2019 mencapai US$ 1,84 miliar turun 4,97% secara year-on-year dibanding tahun sebelumnya sebesar US$ 1,94 miliar. Jika dirinci lebih lanjut, 5 komoditi terbesar dalam sektor Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia adalah (1) Damar Buatan (Resin Sintetis) dan Bahan Baku dengan impor sebesar US$ 508,45 juta; (2) Kimia Dasar Organik yang Bersumber dari Minyak dengan impor sebesar US$ 240,76 juta; (3) Barang Kimia Lainnya dengan impor sebesar US$ 202,94 juta; (4) Pupuk sebesar US$ 133,22 juta; dan (5) Kimia Dasar Organik yang Bersumber dari Hasil Pertanian sebesar US$ 123,96 juta.

(6)

6 C. Perkembangan Ekspor dan Impor Berdasarkan Negara

Grafik 6. Negara Tujuan Ekspor Industri Pengolahan Terbesar Bulan Maret 2019

Pada bulan Maret 2019 (1) Amerika Serikat menjadi negara tujuan ekspor utama industri pengolahan dari Indonesia, diikuti oleh (2) Tiongkok, (3) Jepang, (4) Singapura, dan (5) Malaysia. Sedangkan jika dilihat pertumbuhan secara year-on-year, kelima negara tersebut mengalami pertumbuhan negatif sebagai berikut: Amerika Serikat turun sebesar 13,51%;

Tiongkok turun sebesar 17,38%; Jepang turun sebesar 10,22%; Singapura turun sebesar 13,97%; dan Malaysia turun sebesar 0,80%.

Jika dilihat lebih luas, dari 30 negara terbesar tujuan ekspor industri pengolahan, pertumbuhan tertinggi Maret 2019 secara year-on-year terhadap Maret 2018 adalah (1) Bangladesh sebesar 73,68%; diikuti (2) Taiwan sebesar 41,87%; dan (3) Korea Selatan sebesar 38,05%. Jika dirinci, 3 (tiga) jenis industri pengolahan dengan nilai ekspor terbesar ke Bangladesh pada bulan Maret 2019 adalah: (1) Industri Makanan; (2) Industri Tekstil; dan (3) Industri Kertas dan Barang dari Kertas. Sementara ekspor terbesar ke Taiwan adalah: (1) Industri Logam Dasar;

(2) Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia; dan (3) Industri Kertas dan Barang dari Kertas. Sedangkan ekspor terbesar ke Korea Selatan adalah: (1) Industri Logam Dasar;

(2) Industri Makanan; dan (3) Industri Pakaian Jadi.

(7)

7 Grafik 7. Negara Asal Impor Industri Pengolahan Terbesar Bulan Maret 2019

Pada Maret 2019 ini impor industri pengolahan yang masuk ke Indonesia sebagian besar masih didominasi oleh produk buatan (1) Tiongkok, diikuti oleh (2) Jepang, (3) Thailand, (4) Korea Selatan, dan (5) Singapura. Jika dilihat secara year-on-year, impor dari Tiongkok mengalami peningkatan sebesar 11,64%; Jepang turun 17,47%; Thailand turun 6,28%; Korea Selatan turun 1,39%; dan Singapura turun 26,55%.

Adapun nilai impor yang mengalami pertumbuhan positif tertinggi pada bulan Maret 2019 terhadap Januari 2019 (month-to-month) berasal dari (1) United Arab Emirates sebesar 212,78%; diikuti (2) Finlandia sebesar 144,10%; dan (3) Hongkong sebesar 86,60%. Jika dirinci, 3 (Tiga) jenis industri pengolahan dengan nilai impor terbesar dari United Arab Emirates pada bulan Maret 2019 adalah: (1) Industri Logam Dasar; (2) Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia; dan (3) Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL. Sementara itu, impor terbesar dari Finlandia adalah: (1) Industri Peralatan Listrik; (2) Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL; dan (3) Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik. Sedangkan impor terbesar dari Hongkong adalah: (1) Industri Logam Dasar; (2) Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik; dan (3) Industri Tekstil.

(8)

8 Lampiran

Tabel 1. Ringkasan Nilai Ekspor Industri Pengolahan Bulan Maret 2019

No. Jenis Industri Maret 2019

(US$ juta)

Maret 2019 thd Februari 2019

(%; m-to-m)

Maret 2019 thd Maret 2018 (%; y-on-y)

1 Makanan 2.117,24 5,20 -15,24

a. Sawit 1.317,57 1,19 -17,81

b. Non Sawit 799,67 12,55 -10,65

2 Minuman 9,69 19,76 1,34

3 Pengolahan Tembakau 97,78 32,27 14,40

4 Tekstil 427,80 10,26 0,80

5 Pakaian Jadi 693,31 2,04 -5,92

6 Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki 408,26 5,90 -16,45

7

Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (tidak termasuk Furnitur), dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan, dan Sejenisnya

309,08 9,41 -19,81

8 Kertas dan Barang dari Kertas 650,00 22,42 0,59

9 Pencetakan dan Reproduksi Media

Rekaman 1,92 -11,30 -28,41

10 Produk dari Batu Bara dan

Pengilangan Minyak Bumi 3,68 132,14 237.090,32

11 Bahan Kimia dan Barang dari Bahan

Kimia 1.071,24 23,43 -3,94

12 Farmasi, Produk Obat Kimia, dan

Obat Tradisional 44,30 20,69 -22,58

13 Karet, Barang dari Karet, dan Plastik 571,53 6,56 -17,96

a. Karet Mentah 264,25 3,69 -26,35

b. Non Karet Mentah 307,28 9,16 -9,05

14 Barang Galian Bukan Logam 89,62 6,02 11,77

15 Logam Dasar 1.580,83 29,38 10,38

16 Barang Logam, Bukan Mesin dan

Peralatannya 83,95 2,67 -1,80

17 Komputer, Barang Elektronik, dan

Optik 329,80 3,10 -32,63

18 Peralatan Listrik 403,18 4,26 -8,50

19 Mesin dan Perlengkapan YTDL 245,32 18,07 -2,67

20 Kendaraan Bermotor, Trailer, dan

Semi Trailer 468,25 -1,20 -1,61

21 Alat Angkutan Lainnya 215,06 3,73 18,90

22 Furnitur 159,48 7,96 1,05

23 Pengolahan Lainnya 325,86 -31,81 -26,34

Total 10.307,19 9,48 -7,84

Sumber: BPS (diolah Pusdatin Kemenperin)

(9)

9 Tabel 2. Ringkasan Volume Ekspor Industri Pengolahan Bulan Maret 2019

No. Jenis Industri Maret 2019

(US$ juta)

Maret 2019 thd Februari 2019

(%; m-to-m)

Maret 2019 thd Maret 2018 (%; y-on-y)

1 Makanan 3.045,63 -8,00 -2,26

a. Sawit 2.379,14 -1,89 3,82

b. Non Sawit 666,49 -24,73 -19,14

2 Minuman 22,64 7,52 17,89

3 Pengolahan Tembakau 11,92 52,40 28,74

4 Tekstil 175,89 14,27 11,10

5 Pakaian Jadi 35,61 6,08 -5,53

6 Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki 22,15 11,98 -12,99

7

Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (tidak termasuk Furnitur), dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan, dan Sejenisnya

420,45 21,75 -1,81

8 Kertas dan Barang dari Kertas 917,87 25,15 8,52

9 Pencetakan dan Reproduksi Media

Rekaman 0,48 -7,43 -6,45

10 Produk dari Batu Bara dan

Pengilangan Minyak Bumi 24,01 188,97 2.604.415,93

11 Bahan Kimia dan Barang dari Bahan

Kimia 1.463,24 21,70 19,45

12 Farmasi, Produk Obat Kimia, dan

Obat Tradisional 2,44 -42,86 -45,92

13 Karet, Barang dari Karet, dan Plastik 288,20 4,34 -16,95

a. Karet Mentah 190,72 1,05 -21,03

b. Non Karet Mentah 97,47 11,41 -7,61

14 Barang Galian Bukan Logam 674,07 -15,78 61,79

15 Logam Dasar 727,68 35,44 8,17

16 Barang Logam, Bukan Mesin dan

Peralatannya 33,94 2,44 -12,81

17 Komputer, Barang Elektronik, dan

Optik 11,71 3,87 -24,48

18 Peralatan Listrik 37,06 -2,05 -5,83

19 Mesin dan Perlengkapan YTDL 38,44 25,52 3,69

20 Kendaraan Bermotor, Trailer, dan

Semi Trailer 58,34 -3,51 0,64

21 Alat Angkutan Lainnya 24,73 25,00 40,10

22 Furnitur 40,49 11,25 -2,09

23 Pengolahan Lainnya 17,79 8,78 -0,54

Total 8.094,78 5,12 6,90

Sumber: BPS (diolah Pusdatin Kemenperin)

(10)

10 Tabel 3. Ringkasan Nilai Impor Industri Pengolahan Bulan Maret 2019

No. Jenis Industri Maret 2019

(US$ juta)

Maret 2019 thd Februari 2019

(%; m-to-m)

Maret 2019 thd Maret 2018 (%; y-on-y)

1 Makanan 910,24 28,43 22,35

a. Sawit 2,37 2,80 -26,16

b. Non Sawit 907,88 28,52 22,56

2 Minuman 34,19 25,10 46,90

3 Pengolahan Tembakau 55,42 94,60 11,54

4 Tekstil 571,48 10,60 12,57

5 Pakaian Jadi 60,81 2,24 0,51

6 Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki 137,40 8,22 35,59

7

Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (tidak termasuk Furnitur), dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan, dan Sejenisnya

49,53 12,57 80,81

8 Kertas dan Barang dari Kertas 308,41 15,50 2,12

9 Pencetakan dan Reproduksi Media

Rekaman 18,28 -6,65 -27,39

10 Produk dari Batu Bara dan

Pengilangan Minyak Bumi 8,15 -29,29 -3,64

11 Bahan Kimia dan Barang dari Bahan

Kimia 1.844,57 10,56 -4,97

12 Farmasi, Produk Obat Kimia, dan

Obat Tradisional 116,66 25,77 -5,04

13 Karet, Barang dari Karet, dan Plastik 320,39 10,20 -12,55

a. Karet Mentah 0,99 0,55 -46,59

b. Non Karet Mentah 319,39 10,24 -12,38

14 Barang Galian Bukan Logam 118,60 8,76 -10,44

15 Logam Dasar 1.408,71 22,82 -6,79

16 Barang Logam, Bukan Mesin dan

Peralatannya 447,98 14,07 3,12

17 Komputer, Barang Elektronik, dan

Optik 1.254,09 30,62 -8,09

18 Peralatan Listrik 636,96 11,94 2,85

19 Mesin dan Perlengkapan YTDL 1.707,26 -4,58 -6,03

20 Kendaraan Bermotor, Trailer, dan

Semi Trailer 631,90 12,26 -10,86

21 Alat Angkutan Lainnya 126,96 -38,66 -55,88

22 Furnitur 37,88 3,30 44,10

23 Pengolahan Lainnya 171,54 12,71 -0,61

Total 10.977,39 12,16 -3,32

Sumber: BPS (diolah Pusdatin Kemenperin)

(11)

11 Tabel 4. Ringkasan Volume Impor Industri Pengolahan Bulan Maret 2019

No. Jenis Industri Maret 2019

(US$ juta)

Maret 2019 thd Februari 2019

(%; m-to-m)

Maret 2019 thd Maret 2018 (%; y-on-y)

1 Makanan 2.288,62 81,75 102,49

a. Sawit 1,38 57,16 -19,37

b. Non Sawit 2.287,24 81,77 102,67

2 Minuman 113,77 28,49 64,17

3 Pengolahan Tembakau 8,97 89,93 18,12

4 Tekstil 124,54 6,04 5,06

5 Pakaian Jadi 4,27 -28,21 -11,85

6 Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki 12,91 -1,43 47,89

7

Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (tidak termasuk Furnitur), dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan, dan Sejenisnya

225,71 -5,33 482,79

8 Kertas dan Barang dari Kertas 625,20 27,73 8,50

9 Pencetakan dan Reproduksi Media

Rekaman 9,21 289,52 325,31

10 Produk dari Batu Bara dan

Pengilangan Minyak Bumi 22,72 -56,10 -9,30

11 Bahan Kimia dan Barang dari Bahan

Kimia 1.874,47 1,74 -0,08

12 Farmasi, Produk Obat Kimia, dan

Obat Tradisional 9,51 71,22 66,59

13 Karet, Barang dari Karet, dan Plastik 87,28 7,62 -2,58

a. Karet Mentah 0,64 -5,23 -42,80

b. Non Karet Mentah 86,63 7,73 -2,07

14 Barang Galian Bukan Logam 212,85 13,95 -20,91

15 Logam Dasar 1.601,38 41,70 8,92

16 Barang Logam, Bukan Mesin dan

Peralatannya 96,46 -12,91 -19,43

17 Komputer, Barang Elektronik, dan

Optik 27,73 20,33 13,86

18 Peralatan Listrik 69,64 17,55 16,76

19 Mesin dan Perlengkapan YTDL 315,15 26,16 42,77

20 Kendaraan Bermotor, Trailer, dan

Semi Trailer 66,24 0,72 -13,24

21 Alat Angkutan Lainnya 40,00 -61,07 -49,68

22 Furnitur 13,00 -12,44 63,10

23 Pengolahan Lainnya 16,74 -12,97 5,37

Total 7.866,40 27,65 24,94

Sumber: BPS (diolah Pusdatin Kemenperin)

Referensi

Dokumen terkait

Hanya sektor Logam dasar, Komputer, barang elektronik dan optik, Tekstil, Barang galian bukan logam, Alat angkut lainnya, Kulit, barang dari kayu dan gabus, minuman serta

Secara umum, kinerja baik dari beberapa industri di atas menjadi salah satu justifikasi optimisme pemerintah untuk mengandalkan industri makanan dan kimia farmasi, serta

Kontribusi ekspor industri pengolahan non migas ke RRT pada Maret 2021 masih merupakan yang terbesar (19,7%) dibandingkan total ekspor industri pengolahan non

Jika dirinci, 3 (tiga) jenis industri pengolahan non migas dengan nilai impor terbesar dari Swedia pada bulan September 2021 adalah: (1) Industri Mesin

Jika dirinci, 3 (tiga) jenis industri pengolahan non migas dengan nilai impor terbesar dari Afrika Selatan pada bulan Oktober 2021 adalah: (1) Industri Logam Dasar;

Jika dirinci, 3 (tiga) jenis industri pengolahan dengan nilai impor terbesar dari Finlandia pada bulan September 2019 adalah: (1) Industri Logam Dasar; (2) Industri

RRT menyumbang defisit neraca perdagangan industri pengolahan non migas terbesar pada Maret 2021 mencapai US$ 987,35 Juta, sedangkan Amerika Serikat masih menjadi

Sedangkan pada perkembangan impor industri pengolahan pada bulan Desember 2016 tercatat terjadi kenaikan secara year on year relatif tinggi, yaitu sebesar 7,04%, hal ini