• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

PT Bina Sains Cemerlang merupakan perusahaan yang mengelola tiga unit usaha, yaitu Bukit Pinang Estate (BPE), Sungai Pinang Estate (SPE), dan Sungai Pinang Factory (SPF). Masing-masing unit melaksanakan kegiatan operasional dengan manajemen yang terpisah. Ketiga unit usaha tersebut masih berada dalam satu induk perusahaan ,yaitu PT Minamas Plantation.

Pada awalnya PT Bina Sains Cemerlang memiliki nama PT Bina Sains Corporation yang merupakan anak cabang dari perusahaan Salim Group. Pada tanggal 1 April 2001 berganti nama menjadi PT Bina Sains Cemerlang seiring dengan perpindahan aset perusahaan dari Salim Group ke pihak PT Minamas Gemilang yang merupakan anggota dari kumpulan Gutrie Berhard (KGB) yang merupakan perusahaan perkebunan swasta di Malaysia. Pada saat perpindahan manajemen PT Bina Sains Cemerlang masih terdiri atas dua unit usaha, kebun dan pabrik. Pada tahun 2003, Manajemen PT Minamas Plantation membagi dua unit usaha kebun menjadi Sungai Pinang Estate (SPE) dan Bukit Pinang Estate (BPE). Selanjutnya KGB menjadi anggota kumpulan pengusaha Malaysia yang bernama Sime Darby pada tahun 2007 hingga kini.

Letak Geografis dan Administratif

BPE merupakan salah satu kebun dari salah satu unit usaha yang dimiliki oleh PT Bina Sains Cemerlang. PT Bina Sains Cemerlang merupakan anak perusahaan PT Minamas Plantation di daerah Sumatera Selatan. Secara administratif, BPE terletak di Desa Sungai Pinang, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas, Propinsi Sumatera Selatan. Kabupaten Musi Rawas Terletak pada posisi 2

0

20’00”-3

0

38’00” LS dan 102

0

07’00”-103

0

40’10” BT.

Batas-batas areal BPE adalah sebelah utara berbatasan dengan Desa Air Baluy, sebelah selatan berbatasan dengan Transmigrasi SP V, sebelah barat berbatasan dengan SPE, dan sebelah timur berbatasan dengan PT Pinago Utama.

Aksesibilitas PT Bina Sains Cemerlang BPE bisa dicapai melalui jalur

darat dan udara. Pemberhentian terminal bus terdekat terdapat di Lubuk Linggau

dengan lama perjalanan kurang lebih 25 jam dari Bogor. Dilanjutkan 2 jam

(2)

perjalanan darat dengan menggunakan “colt” atau sering disebut masyarakat setempat “taksi”. Perjalanan melalui udara dilakukan dengan pesawat penerbangan dari Bandara Sukarno-Hatta (Jakarta) menuju Bandara Sultan Mahmud Badarudin (Palembang) selama 55 menit, dilanjutkan dengan transportasi darat (travel) selama 6-7 jam. Untuk memasuki kebun menuju perumahan karyawan kendaraan angkutan harus melalui ponton (sejenis rakit besi bertenaga solar) penyebrangan. Lama waktu yang diperlukan untuk sampai ke perumahan karyawan kurang lebih satu jam. Peta lokasi tempat magang dapat dilihat pada peta posisi kebun di peta Propinsi Sumatera Selatan yang dapat dilihat pada Gambar 2.

Peta Sumatera Selatan

Gambar 2. Peta Lokasi Magang PT. Bina Sains Cemerlang

Keadaan Iklim dan Tanah

Areal BPE memiliki iklim tropis basah dengan kelembaban udara 87%

dan rata-rata penyinaran matahari sebesar 61,9%. Suhu tertinggi adalah 32,9

o

C dan suhu terendah adalah 19,6

o

C. Curah hujan cukup tinggi, yaitu 2 615, 3 mm per tahun dengan jumlah hari hujan 150,9 per tahun. Menurut klasifikasi Scmidht dan Ferguson, tipe iklim untuk BPE adalah A. Secara rinci hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Lokasi

(3)

Tabel 1. Tipe Iklim Bukit Pinang Estate menurut Kalsifikasi Schmidt Ferguson

BULAN

Thn 1999 Thn 2000 Thn 2001 Thn 2002 Thn 2003 Thn 2004 Thn 2005 Thn 2006 Thn 2007 Thn 2008 Rata-rata HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM JANUARI 23 357 21 440 15 319 20 378 18 348 18 76 12 221 14 261 21 267 20 681 18.2 299.1 PEBRUARI 17 185 12 160 13 265 9 126 17 387 20 361 9 178 17 185 16 160 11 230 14.1 205.2 MARET 11 132 9 171 16 170 20 301 11 214 14 275 22 506 18 159 14 168 17 399 15.2 236.3 APRIL 5 99 13 249 15 287 17 267 18 277 14 179 10 155 10 74 16 238 16 241 13.4 196.7 MEI 12 268 8 233 9 113 10 140 9 126 10 111 8 110 9 124 10 165 8 221 9.3 134.3 JUNI 6 97 15 191 15 174 9 147 3 20 3 59 8 60 9 56 10 123 7 148 8.5 97.8 JULI 5 136 13 141 4 33 11 139 6 168 10 81 9 144 6 81 6 61 7 93 7.7 94.1 AGUSTUS 6 141 8 164 4 111 4 72 8 245 2 32 11 196 3 106 5 168 11 168 6.2 126.2 SEPTEMBER 5 68 11 128 13 148 5 73 10 127 11 169 14 159 5 54 9 227 11 240 9.4 132.5 OKTOBER 18 341 16 250 20 251 5 111 16 260 12 314 26 384 5 44 15 362 15 381 14.8 235.7 NOVEMBER 20 321 17 240 19 390 18 299 22 225 16 280 12 584 20 231 14 311 13 467 17.1 302.7 DESEMBER 18 352 10 123 26 471 15 263 22 587 20 472 12 192 8 54 20 504 19 384 17.0 305.2

BK 0 0 1 0 1 2 0 4 0 0 0.8

BL 3 0 0 2 0 2 1 2 1 1 1.2

BB 9 12 11 10 11 8 11 6 11 11 10.0

Keterangan : BK : MM < 60 mm, BL : MM 60-100 mm, BB : MM > 100 𝑄 = 𝑅𝐴𝑇𝐴 − 𝑅𝐴𝑇𝐴 𝐵𝐾

𝑅𝐴𝑇𝐴 − 𝑅𝐴𝑇𝐴 𝐵𝐵 𝑥 100% 𝑄 =0,8

10𝑥 100% = 8%

Menurut klasifikasi Schmidt Ferguson tipe iklim BPE termasuk kelas A

(4)

19 Secara umum topografi BPE adalah tanah miring sampai dengan tanah sangat miring dengan perincian sebagai berikut : datar 304 ha (7%), agak miring 581 ha (18%), tanah miring 1 486 ha (47%), dan tanah sangat miring 889 ha (28%). Jenis tanahnya adalah tanah mineral Podsolik.

Luas Areal dan Tata Guna Lahan

BPE memiliki luas HGU (Hak Guna Usaha) total 3 354 ha. Rincian areal yang telah ditanami kelapa sawit TM (Tanaman Menghasilkan) seluas 3 176 ha, tanpa tanaman belum menghasilkan (TBM), areal yang belum dikerjakan 95 ha untuk TB (Tanaman Baru), dan areal prasarana pendukung seluas 83 ha.

Tanaman menghasilkan terdapat di tiga divisi, yaitu Divisi I seluas 1 017 ha, Divisi II seluas 1 086 ha, dan Divisi III seluas 1 073 ha. Luas areal dan tata guna lahan dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Luas Areal dan Tata Guna Lahan di Bukit Pinang Estate

Uraian Luas (ha)

1. Areal yang diusahakan A. Areal yang ditanam

1. Tanaman Menghasilkan (TM) - Tahun Tanam 1992 - Tahun Tanam 1993 - Tahun Tanam 1996 - Tahun Tanam 1997 - Tahun Tanam 1998 - Tahun Tanam 2000

244 1 214 487 276 686 269

Sub Total TM 3 176

2. Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) 0

Sub Total TBM 0

3. Tanaman Baru (TB) -

Total areal yang ditanam 3 176 B. Pembukaan Lahan (LC)

- Sedang dikerjakan - Belum dikerjakan

- 95

Total LC + LB 95

Total areal yang ditanam + LC 3 271

C. Pembibitan -

D. Pabrik -

E. Areal prasarana 1. Emplasment

2. Jalan-jalan dan jembatan 3. Lain-lain

12 71

Total areal prasarana 83

F. Lembah/sungai/parit (kuburan) -

II. Areal mungkin bisa ditanam/ perluasan G. Cadangan

H. Okupasi

- -

Total areal II 0

Grand Total 3 354

Sumber : Kantor Besar BPE (Juni, 2009)

(5)

20

Keadaan Tanaman dan Produksi

Sumber tanaman kelapa sawit yang digunakan oleh BPE berasal dari produsen benih berkualitas, seperti : Pusat Penelitian Kelapa Sawit (Marihat) pada tanaman dengan tahun tanam (TT 1999 dan 2000), Socfindo (pada TT 1992, 1996, 1997, dan 1998), Lonsum (pada TT 1993 dan 1998), GPI (pada TT 2000).

Asal bibit tanaman kelapa sawit BPE dapat dilihat pada Tabel Lampiran 1.

Tabel 3. Populasi Kelapa Sawit per Tahun Tanam di Bukit Pinang Estate Tahun

Tanam

Divisi I Divisi II Divisi III

Total Luas (ha) Luas

(ha)

Jmlh pkk/ha

Luas (ha)

Jmlh pkk/ha

Luas (ha)

Jmlh pkk/ha 1992

1993 1996 1997 1998 2000

64 203 337 0 269 144

134 119 123 0 133 137

180 601 0 0 196 109

130 133 0 0 136 137

0 410 150 276 221 16

0 133 133 128 129 121

244 1 214 487 276 686 269

Total 1 017 1 086 1 073 3 176

Sumber : Kantor Besar BPE (Juni, 2009)

Produksi tandan buah segar (TBS) dari bulan Januari-Maret 2009 lebih tinggi dari pada target yang harus dihasilkan sesuai dengan hasil sensus pada semester sebelumnya. Pada bulan April dan Mei terjadi penurunan produksi TBS akibat persentase buah matang yang rendah. Rencana dan realisasi produksi TBS dari bulan Januari-Juni 2009 dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Rencana dan Realisasi Produksi TBS di Bukit Pinang Estate (Januari-Juni 2009)

Bulan Rencana Realisasi Pencapaian Realisasi

……….(kg)……… ……..(%)…….

Januari Februari Maret April Mei Juni

6 193 317 4 335 322 4 335 322 4 335 322 4 335 322 4 335 322

3 455 240 2 535 540 2 988 460 3 668 490 4 752 490 5 620 100

55.8 58.5 68.9 84.6 109.6 129.6

Sumber : Kantor Besar BPE (Juni, 2009)

(6)

21 Produksi TBS lima tahun terakhir di BPE menunjukkan kecenderungan yang meningkat. Pada tahun 2003/2004 produksi TBS mencapai 46 650 ton/tahun,

51 775 ton/ha pada tahun 2004/2005, 50 028 ton/tahun pada 2005/2006, 49 602 ton/tahun pada 2006/2007, dan 61 929 ton/tahun pada tahun 2007/2008.

Produksi menurun pada tahun 2006/2007 akibat bulan terik dan diikuti oleh ledakan produksi di tahun berikutnya.

Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan

Bukit Pinang Estate (BPE) dibawahi langsung oleh seorang Estate Manager (EM). Dalam melaksanakan tugas EM dibantu oleh seorang senior asisten atau asisten kepala (Askep), tiga orang asisten divisi, dan seorang Kepala Administrasi (Kasie).

Saat ini BPE tidak memiliki senior asisten. Senior asisten bertugas mengelola traksi (bersama Asisten Divisi I), klinik (bersama Asisten Divisi II dan III), pamswakarsa dan gudang (bersama Kasie), dan mengkoordinir asisten divisi.

Untuk sementara pengelolaan traksi dikoordonir oleh Asisten Divisi I, klinik oleh Asisten Divisi II, alat berat oleh Asisten Divisi III, pamswakarsa dan gudang oleh Kasie langsung dibawah EM.

Asisten divisi adalah orang yang bertanggung jawab atas semua kegiatan di divisi yang dipimpinnya. Asisten divisi bertanggung jawab langsung kepada EM dan dalam tugasnya dibantu oleh mandor I dan kerani divisi.

Kepala administrasi atau kasie adalah orang yang bertanggung jawab mengelola segala kegiatan administrasi di kebun dan mengelola gudang. Kasie membawahi kepala gudang dan para karyawan di kantor besar.

Tenaga kerja di BPE dibagi menjadi dua, yaitu karyawan staf dan

karyawan non staf. Karyawan staf terdiri atas estate manager, senior asisten,

asisten divisi, dan kepala administrasi. Karyawan non staf terdiri atas Serikat

Karyawan Utama (SKU) yang dibagi berdasarkan sistem pengupahannya, yaitu

bulanan (SKUB) dan harian (SKUH). Selain karyawan, BPE juga menggunakan

Buruh Harian Lepas (BHL) sebagai tenaga kerja dalam kegiatan operasionalnya.

(7)

22

Gambar 3. Struktur Organisasi di Bukit Pinang Estate

Sistem pembayaran upah karyawan di BPE tergantung pada status dan

golongannya. Karyawan tetap (SKU) mendapatkan gaji dua kali dalam sebulan,

yaitu gajian kecil pada pertengahan bulan sebesar Rp 50 000 sebagai pinjaman

ditambah dengan premi selama setengah bulan gajian dan gaji besar atau

pembagian gaji pokok karyawan dipotong pinjaman. Buruh harian lepas (BHL)

menerima gaji satu kali pada akhir bulan sesuai dengan prestasi kerjanya.

Gambar

Gambar 2. Peta Lokasi Magang PT. Bina Sains Cemerlang
Tabel 1. Tipe Iklim Bukit Pinang Estate menurut Kalsifikasi Schmidt Ferguson   BULAN  Thn 1999    Thn 2000  Thn 2001  Thn 2002  Thn 2003  Thn 2004  Thn 2005  Thn 2006  Thn 2007  Thn 2008  Rata-rata   HH  MM    HH  MM    HH  MM    HH  MM    HH  MM    HH  MM
Gambar 3. Struktur Organisasi di Bukit Pinang Estate

Referensi

Dokumen terkait

Khusus untuk Desa Gumpang Kecamatan Putri Betung, kebanyakan responden/masyarakat mengambil kayu bakar dari hutan alam campuran (kawasan TNGL), tetapi dalam dua-tiga tahun

Sungai Ciliwung merupakan bagian dari Satuan Wilayah Sungai (SWS) Ciliwung – Cisadane, mempunyai panjang mulai dari hulu hingga hilir 117 km, dan luas daerah aliran sungai (DAS) ±

Manajer pabrik (factory) bertanggung jawab dalam mengelola seluruh kegiatan yang berada di pabrik mulai dari cane yard dampai dengan pengemasan gula beserta kegiatan

Ada tiga musim yang mempengaruhi kondisi perairan Pulau Pramuka, yaitu musim angin barat, musim angin timur dan musim peralihan.. Musim angin barat berlangsung dari bulan

Pada wilayah Kabupaten Garut terdapat 34 aliran sungai ke Utara, dan 19 aliran sungai ke Selatan.Berdasarkan interpretasi citra landsat Zona Bandung, nampak bahwa pola

Proses geomorfologi di wilayah Kapuas bagian Hulu Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya di areal kerja IUPHHK PT Gunung Meranti merupakan kegiatan tektonik dan berasal dari

Kawasan Taman Nasional Baluran memiliki dua buah sungai yang cukup besar yaitu Sungai Bajulmati dan Sungai Klokoran yang membentuk batas Taman Nasional di sebelah Selatan dan

Direktur administrasi dan keuangan membawahi manajer sumberdaya manusia yang bertanggungjawab terhadap pengembangan SDM dan manajer keuangan yang berperan dalam pengaturan