• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BESARNYA KREDIT DAN PENDAPATAN USAHA TERHADAP KETEPATAN PEMBAYARAN ANGSURAN ANGGOTA PNPM KEDAMEAN, GRESIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH BESARNYA KREDIT DAN PENDAPATAN USAHA TERHADAP KETEPATAN PEMBAYARAN ANGSURAN ANGGOTA PNPM KEDAMEAN, GRESIK"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

127 PENGARUH BESARNYA KREDIT DAN PENDAPATAN USAHA TERHADAP KETEPATAN PEMBAYARAN ANGSURAN ANGGOTA PNPM

KEDAMEAN, GRESIK

Ande Lita Lusiana

1

, R. Bambang Dwi Waryanto

2

Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

1

Dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

2

Andelita31@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh dari besarnya kredit dan pendapatan usaha terhadap ketepatan pembayaran angsuran. Metode dalam pengumpulan data pada penelitian menggunakan data dokumentasi. Penelitian ini menggunakan sampel 60 anggota yang ada pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan pada tahun 2018.

Penelitian ini menggunakan metode analisis data regresi linier berganda, dan uji t. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh hasil dan kesimpulan bahwa secara signifikan tidak berpengaruh besarnya kredit terhadap ketepatan pembayaran angsuran pada PNPM Mandiri Pedesaan di Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik, hal ini dikarenakan anggota belum bisa memenuhi kewajibannya dengan melakukan pembayaran angsuran secara tepat waktu.

Pendapatan usaha secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan pembayaran angsuran, bahwa pendapatan usaha yang menggunakan dana kredit dapat digunakan untuk mengangsur angsuran kredit dengan tepat waktu dan jumlah yang tepat.

Kata kunci : Besarnya Kredit, Pendapatan Usaha, Ketepatan Pembayaran Angsuran

ABSTRACT

This study aims to explain the effect of the amount of credit and business income on the accuracy of installment payments. The method in collecting data in research uses documentation data. This study uses a sample of 60 members in the National Rural Empowerment Program (PNPM) Mandiri Rual in 2018. This study uses a method of multiple linear regression data analysis, and t test.

Based on the data analysis performed, the results obtained and the conclusion that significantly does not affect the magnitude of credit to the accuracy of installment payments in PNPM Mandiri Rural in Kedamean District, Gresik Regency, this matter because members have not been able to fulfill their obligations by paying installments in a timely manner. Business income significantly influences the accuracy of installment payments, that business income using credit funds can be used to repay the loan installments in a timely and appropriate amount.

Keywords : Amount of Credit, Operating Income, Accuracy of Payment of Installments.

(2)

128

PENDAHULUAN

Pemberdayaan sumberdaya manusia merupakan hal yang penting guna peningkatan kesejahteraan dan kualitas sumberdaya manusia itu sendiri.

Memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat bawah (grass root), yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan.

Dengan kata lain, pemberdayaan (empowering) adalah memampukan dan memandirikan masyarakat miskin.

Pemberdayaan bukan hanya meliputi penguatan individu anggota masyarakat tetapi juga pranata pranatanya.

Banyak hal dilakukan pemerintah sebagai upaya peningkatan kesejahteraan rakyat dengan memberikan berbagai bantuan dan kredit usaha yang sifatnya lunak. Kredit usaha ini dilakukan agar masyarakat dapat melakukan usaha dengan menggunakan kredit usahanya sebagai modal. Oleh karena itu berbagai program pemerintah tersebut, pemberian kredit usaha sangat dibutuhkan masyarakat yang diantaranya melalui program PNPM Mandiri Pedesaan.

Melalui kredit usaha yang diberikan pemerintah melalui berbagai program, diharapkan kredit usaha tersebut dapat menghasilkan atau pendapatan dari usahanya sehingga masyarakat dapat terus memutar dana yang diperoleh dari kredit usahanya dan dapat menambah penghasilan. Oleh karena itu penghasilan usaha akan

meningkat jika modal usaha yang berasal dari kredit usahanya cukup dan digunakan untuk menjalankan usaha.

Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan sebagai program penanggulangan kemiskinan di pedesaan lebih mengutamakan pada peningkatan harkat dan martabat manusia seutuhnya dengan mendudukkan masyarakat sebagai pelaku utamanya melalui partisipasi aktif.

Melalui partisipasi aktif ini dari masyarakat miskin sebagai kelompok sasaran tidak hanya berkedudukan menjadi objek program, tetapi ikut serta menentukan program yang paling cocok bagi mereka. Mereka memutuskan menjalankan, dan mengevaluasi hasil dari pelaksanaan program. Nasib dari program, apakah akan terus berlanjut atau berhenti, akan tergantung pada tekad dan komitmen masyarakat sendiri.

Untuk itu diperlukan perubahan yang bersifat sistematik dan menyeluruh dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

Dengan memperhatikan kondisi

tersebut maka penulis tertarik untuk

membahasnya dimana judul yang

penulis pilih adalah “Pengaruh besarnya

kredit dan pendapatan usaha terhadap

ketepatan pembayaran angsuran pada

anggota Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

Mandiri Pedesaan di Kecamatan

Kedamean Kabupaten Gresik.”

(3)

129

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS Tinjauan Pustaka

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan adalah suatu lembaga ekonomi antar Desa yang mengembangkan sebuah usaha dalam suatu rangka untuk mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat antar desa yang ada pada wilayah Kecamatan Kedamean. PNPM Mandiri adalah suatu program nasional dalam wujud kerangka dalam kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program - program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat.

Kredit

Kredit merupakan kredit yang diberikan kepada seseorang yang memerlukannya dengan kepercayaan, maka diberikan uang, jasa atau barang dengan syarat memberikan atau membayar kembali penggantinya dalam suatu jangka waktu yang telah diperjanjikan (Hariyani, 2010:10).

Menurut Undang-undang Perbankan nomor 10 tahun 1998, tentang kredit :

“Kredit adalah sebagai penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.”

Tagihan atau penyediaan uang yang dapat dipersamakan dengan itu, dengan persetujuan atau kesepakatan antara

pihak bank dengan pihak lain yang dinyatakan oleh Kasmir (2016:73) yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan bagi hasil.

Maka kredit merupakan suatu bentuk usaha yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh keuntungan atau profit dari selisih bunga yang diberikan kepada masyarakat.

Standar Pemberian Kredit

Standar kredit adalah salah satu kriteria yang dipakai perusahaan untuk menyeleksi para langganan yang akan diberi kredit dan berapa jumlah yang akan diberikan (Sartono 011:432).

risiko kredit adalah risiko tidak terbayarnya kredit yang telah diberikan kepada para langganan dinyatakan oleh Riyanto (2011:87), oleh karena itu sebelum perusahaan memberikan atau menyetujui permohonan kredit perusahaan harus melakukan penilian terlebih dahulu terhadap calon pelanggan.”

Sartono (2011:438) dalam kaitannya dengan manajemen piutang terdapat berbagai instrument kredit :

1. “Open Account

Suatu perjanjian kredit dimana daftar barang yang diperjual belikan oleh pembeli setelah pembeli menerima barang,

2. Promisory Note

Perjanjian yang ditandatangani

oleh pembeli yang mencangkup

jumlah pembayaran, tingkat

(4)

130

bunga, jadwal pembayaran dan persyaratan lainnya

3. Commersial Draft

Penjual menarik ceck dan promissory yang harus ditandatangani pembeli untuk sejumlah nilai dan harus dibayar pada periode tertentu. Jadi Commersial Draft ini merupakan kombinasi ceck dan promissory note. Commersial Draft ini kemudian dikirim ke bank responden milik pembeli beserta daftar barang yang telah dikirim.

Bank koresponden kemudian mengirimkanya ke pembeli untuk ditandatangani dan dikirim kembali ke bank. Selanjutnya bank mengirimkan dokumen pengiriman kepada pembeli sebagai bukti kepemilikan atas barang yang dibeli.

4. Sight Draft

Dimasa pada saat pembeli menerima draft dan dokumen pembeli, bank koresponden pembeli dapat menarik sejumlah dana dan mengirimkannya kepada penjual.

5. Time Draft

Dimana penjual baru akan menerima pembayaran dari pembeli beberapa waktu kemudian.

6. Banker’s Acceptance

Merupakan jaminan pembayaran oleh bank koresponden milik pembeli atau denagn kata lain Banker’s Acceptance adalah salah

satu bentuk time draft yang dijamin bank. Disebut Banker’s Acceptance karena bank menerima tanggung jawab pembayaran utang pihak pembeli, dengan demikian menghindarkan penjaul dari risiko tidak terbayarnya utang tersebut.

7. Conditional Sales Contract

Merupakan kontrak penjualan bersyarat, kondisi semacam ini penjual masih memiliki hak atas barang yang diperjual belikan secara yuridis hingga pembeli membayarnya.

8. Repurces Agreements

Merupakan penjualan secara sekuritas disertai dengan kesediaan untuk membeli kembali pada periode tertentu, dengan harga tertentu termasuk bunga.”

Pendapatan

“Pendapatan (Revenue) secara umum sebagai hasil dari suatu perusahaan.

Pendapatan adalah darah kehidupan dari suatu perusahaan dinyatakan oleh Tuanakotta (2010:152). Mengingat bahwa pendapatan sangat sulit didefinisikan sebagai unsur akuntansi.

Arti pada dasarnya pendapatan adalah kenaikan laba. Seperti laba pendapatan adalah proses arus penciptaan barang atau jasa oleh suatu perusahaan selama suatu dalam kurun waktu tertentu.

Umumnya, pendapatan dinyatakan dalam satuan moneter (uang)”.

Pendapatan adalah suatu penambahan

aktiva (harta) yang mengakibatkan

(5)

131

bertambahnya pada modal, tapi bukan penambahan modal dari hutang maupun pemilik tetapi dari penjualan barang atau jasa kepada pihak lain, karena kontra prestasi yang diterima atas jasa-jasa yang telah diberikan kepada pihak lain maka disebut pendapatan. (Kusnadi, 2010:9).

Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah pada penelitian dinyatakan oleh Sugiyono (2017:63), dimana rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Maka hipotesis yang diambil oleh penulis dari penelitian ini adalah :

Besarnya piutang berpengaruh terhadap Ketepatan Pembayaran Angsuranpada anggota Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan di Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik.

Pendapatan usaha berpengaruh terhadap Ketepatan Pembayaran Angsuranpada anggota Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan di Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik.

METODE

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian Kuantitatif.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Anggota Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

Mandiri Pedesaan di Kecamatan Kedamenan Kabupaten Gresik, sebanyak 686 anggota dan 60 anggota yang akan dijadikan sampel.

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi.

Dalam teknik pengambilan sampel ini peneliti menggunakan dengan cara purposive sampling, untuk menentukan sampel sesuai kriteria yang sudah di tentukan. Yaitu sebesar kurang lebih 10% dari jumlah populasi (Sugiono, 2015). Sehingga jumlah sampel dihitung 10% x 686 = 68,6 dibulatkan menjadi 60 sebagai sampel. Berikut adalah kriteria dalam pengambilan sampel peneliti yang akan digunakan:

1. Anggota aktif pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan di Kecamatan Kedamean.

2. Sebagai anggota yang mendapatkan pinjaman dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan di Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik.

3. Sebagai anggota yang menjalankan usaha dari dana pinjaman program Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan di Kecamatan Kedamenan Kabupaten Gresik.

Adapun definisi operasional setiap variabel dalam penelitian ini :

1. Besarnya Kredit ( ), adalah

jumlah kredit anggota yang

(6)

132

diberikan kepada anggota Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan pada periode tertentu yang ditetapkan.

2. Pendapatan Usaha ( ), merupakan penghasilan usaha anggota Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan yang menggunakan dana pinjaman atau piutang.

3. Ketepatan Pembayaran Angsuran (Y), merupakan ketepatan waktu dalam melakukan pembayaran angsuran kredit anggota ke Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan.

Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan analisis regresi liniear berganda, dan uji t.

HASIL

Analisis Regresi Linier Berganda Metode regresi linier berganda ini digunakan untuk mengetahui hubungan positif atau negatif antara variabel bebas dan variabel terikat. Dikatakan regresi linier berganda karena terdiri dari satu variabel terikat yaitu Ketepatan Pembayaran Angsuran (Y), Besarnya Kredit ( ), Pendapatan Usaha ( ).

Persamaan awal dalam regresi linier berganda adalah sebagai berikut :

Y = a + b

1

X

1

+ b

2

X

2

+ e X

1

= Besarnya Kredit X

2

= Pendapatan Usaha b

1

– b

2

= Koefisien regresi untuk

variabel independen a = Konstanta

e = Komponen pengganggu

Tabel 1

Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan tabel 1, diketahui persamaan garis regresi Y=378,018 + 4,529X

1

+ 4,022X

2

Sesuai dengan persamaan garis yang diperoleh, maka dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Harga koefisien konstanta = 378,018. Hal ini berarti bahwa apabila nilai dari X

1

dan X

2

sama dengan nol ,maka Ketepatan Pembayaran Angsuran akan pada posisi 378,018.

2. Harga koefisien X

1

= 4,529. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan Besarnya Kredit (X

1

) dengan Ketepatan Pembayaran Angsuran searah.apabila semua variabel lainnya konstan dan apabila nilai variabel Besarnya Kredit (X

1

) mengalami kenaikan satu point, maka Ketepatan Pembayaran Angsuran akan naik sebesar 4,529.

3. Harga koefisien X

2

= 4,022. Hal ini

menunjukkan bahwa hubungan

Pendapatan Usaha (X

2

) dengan

Ketepatan Pembayaran Angsuran

(7)

133

searah.apabila semua variabel lainnya konstan dan apabila nilai variabel Pendapatan Usaha (X

2

) mengalami kenaikan satu point, maka Ketepatan Pembayaran Angsuran akan naik sebesar 4.022. Begitu pula sebaliknya apabila nilai variabel Pendapatan Usaha (X

2

) mengalami kenaikan, maka Ketepatan Pembayaran Angsuran juga naik.

Uji t

Uji t (parsial) digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari tiap variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan uji statistik.

1. Penentuan Hipotesis

- H

0

= b

1

= 0, artinya tidak ada pengaruh secara parsial dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

- H

1

= b

1

≠ 0, artinya ada pengaruh secara parsial dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

2. Kriteria Pengujian

- Jika nilai sig > 0,05 atau t

hitung

< t

tabel

maka H

0

diterima dan menolak H

1

.

- Jika nilai sig < 0,05 atau t

hitung

> t

tabel

maka H

0

ditolak dan menerima H

1

.

Tabel 2

Hasil Pengujian Parsial (Uji-t)

Hipotesis pertama adalah pengujian secara parsial yaitu merupakan pengujian yang dilakukan terhadap hipotesis yang berbunyi “Besarnya Kredit berpengaruh terhadap Ketepatan Pembayaran Angsuran”. Nilai diperoleh t

hitung

= 0,886 tingkat sigifikansi 0,379 >

0,05 maka H

0

diterima H

a

ditolak berarti berpengaruh secara tidak signifikan antara Besarnya Kredit terhadap Ketepatan Pembayaran Angsuran.

Hipotesis kedua pengujian secara parsial yaitu merupakan pengujian yang dilakukan terhadap hipotesis yang berbunyi “Pendapatan Usaha berpengaruh terhadap Ketepatan Pembayaran Angsuran”. Dari tabel 4.11 dapat dilihat nilai diperoleh t

hitung

= 2,553 tingkat sigifikansi 0,013 < 0,05 maka H

0

ditolak H

a

diterima berarti berpengaruh secara signifikan antara Pendapatan Usaha terhadap Ketepatan Pembayaran Angsuran.

SIMPULAN

Dari analisis yang dilakukan

maka dapat diberi kesimpulan sebagai

hasil penelitian yang berjudul “Pengaruh

Besarnya Kredit dan Pendapatan Usaha

Terhadap Pembayaran Angsuran pada

Anggota Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

(8)

134

Mandiri Pedesaan di Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik” sebagai berikut :

1. Besarnya kredit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan pembayaran angsuran.

2. Pendapatan secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan pembayaran angsuran.

IMPLIKASI

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kreditt dapat meningkatkan pemerataan pendapatan. Pemberian kredit PNPM Mandiri Pedesaan dapat membantu masyarakat untuk memperluas usaha sehingga pendapatan mereka dapat bertambah.

KETERBATASAN PENELITIAN

Dalam penelitian ini data menggunakan data dokumentasi dimana dalam laporan keuangannya dalam setiap bulan harus mencocokan tanggal realisasi dengan tanggal pembayaran angsuran satu persatu sesuai jumlah sampel.

DAFTAR RUJUKAN

Agus, R. Sartono. 2011. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi.

Edisi Keempat. Yogyakarta:

BPFE.

Bambang Riyanto. 2011. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan.

Edisi Keempat. BPFE- Yogyakarta. Yogyakarta.

Hasanah, Milatul. 2017. Pengaruh Jumlah Kredit dan Kelancaran

Pembayaran Kredit Terhadap Pendapatan Koperasi Estu Mulyo Surabaya.

Kasmir, 2016. Manajemen Perbankan.

Jakarta: Rajawali Pers.

Lukman Syamsudin. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Michell Suherli, 2006. Akuntansi untuk Bisnis Jasa dan Dagang. Edisi Pertama. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rudianto. 2012. Akuntansi Pengantar.

Jakarta : Penerbit Erlangga.

Siahan, Debora S. 2010. Manajemen Pemasaran. Edisi Revisi.

Jakarta : Erlangga.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitin Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Cetakan Ke-16. Bandung: Alfabeta.

Suwardjono. 2010. Teori Akuntansi : Pengungkapan dan Sarana Interpretatif. Edisi Ketiga.

BPFE, Yogyakarta.

Tuanakotta, Theodorus. M. 2010.

Akuntansi Forensik dan Auditor

Investigasi. Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia (LPFE UI). Edisi ke

2: Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

The business entity concept business entity concept (konsep entitas (konsep entitas usaha) : perusahaan dipandang sebagai. usaha) : perusahaan

Bapak Anton sebagai pemilik RM. Bakmi Rasa belum menetapkan Christian sebagai calon suksesor secara resmi, karena untuk penetapan secara resmi akan dilakukan

Dengan menggunakan metode Place Centered Mapping dan Annotated Diagram pada perancangan Liponsos, diharapkan dapat menghasilkan kebutuhan ruang dan jenis ruang yang

Untuk menyimpan data transaksi narapidana bebas yang sudah diisi dengan menekan tombol simpan, kemudian data akan tampil pada tabview yang terdapat listview,

Dalam server terdapat dua bagian utama yaitu model dan sumber data, model adalah suatu metode atau algoritma pengenalan wajah, terdiri dari face detection

Setelah kegiatan mengamati ciri-ciri tangga nada mayor dan minor melalui layar presentasi power poin dan kerja kelompok melalui google meet / whatsapp, siswa

Kebijakan apa gerangan yang terkandung dalam UU 22/2001 tentang kebijakan baru untuk sektor hilir dan mengapa monopoli Pertamina dianggap perlu diganti dengan pola baru..

Ketika menentukan apakah risiko kredit dari suatu aset keuangan telah meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal dan ketika memperkirakan kerugian kredit