13i~nhj Jndone~ia
2 3
18 19
o
Jan.
Pebo
Selasa0
Rabu456 7
20 21 22
o
Mar OApr OMeio Kamis 0 Jumat
8 9 10 11
23 24 25 26
OJun OJul
0
Agso
Sabtu0
Minggu12 13 14 15
~
27 28 29 30 31
o
Sep0
Okt0
Nov0
Des
UKM keluhkan
-
-bunga tinggi~
_"""'__~"'. .. " _.."', .,. __ ,.., ,~__" _i'~_ OM' __."", _ --"",Penurunan suku bunga kredit oleh bank kurang berarti
...----BISNIS INDONESIA
BANDUNG:
Pelaku
sektor usaha keeil dan
menengah (UKM)di
Ban-dung mengeluhkan masih
tingginya bunga kredit
un-tuk pengembangan usaha
walaupun Bank Indonesia
telah memangkas suku
bunga aeuan (BI Rate)
se-jak tiga bulan terakhir.
Dedi Rusadi, pemilik usaha lam-pu bias Rama lima, mengatakan masih tingginya suku bunga kredit menyulitkan pengusaha kecil me-ngembalikan kredit.
"Bunga tinggi jelas merugikan pelaku UKM," katanya kepada
B,isnis,kemarin.
Dedi mengaku memiliki penga-laman buruk saat berinteraksi dengan bank ketika ingin
mem-.
. _ __.,__CO ,_~.---...
run, seharusnya bank berani me-mangkas suku bunga kredit hing-ga 3%," ujarnya.
Di sisi lain, menurut dia, pelaku UKM menyesalkan sikap bank yang menutup-nutupi jika memi-liki program bunga murah.
Terpaksa pinjam
Acep Suharna, produsen
keru-dung rumahan Tiara1\.mggalPutri
di KabupatenBandung, mengaku
terpaksa meminjam modal ke
bank walaupun bunganya tinggi.
"Saya tidak punya pilihan lain.
Terpaksaharus meminjamke bank
walaupun suku bunga kreditnya
masih tinggi,"katanya.
Acep mengaku membutuhkan
modal Rp8 juta untuk
pengem-bangan usaha.
Pengamat perbankan dari
Uni-versitas Padjadjaran Bandung
Arief Ramayandi meminta bank
pemerintah segera menurunkan
suku bunga kredit, agar bank
lainnya ikut menurunkan bunga
kredit.
,;~"Pemerintah sebagai~saris
jangan hanya memberikan
lipsseTVi1::eakan menurunkan bunga
kredit bagi UKM," katanya. Menurut dia, pemerintah seba-gai komisaris setidaknya memiliki kewenangan dalam manajemen.
Dia mengemukakan perbankan beralasan risiko kredit bagi pelaku UKM lebih tinggi dibandingkan dengan kredit sektor lainnya.
Hal ini menimbulkan keengga-nan bank mematok bunga kredit rendah bagi UKM.
Perbankan memang mengkha-watirkan terjadi peningkatan NPL dari kredit UKM.
Perbankan saat ini memang dihadapkan pada kondisi harus berhati-hati dalam menyalurkan kredit. Namun, di sisi lain per-bankan juga diimbau ufituk men-dorong pelaku UKM.
''Akhirnya penurunan bunga J<reditmembutuhkan waktu cukup lama, karena terkait dengan penge-tatan likuiditas yang terjadi."(K39!
K35)(bandung@bisnis.co.id) .
.~"-,
--Kliping
Humos
Unpod
2009
perkuat modal usaha.
Pertengahan tahun lalu, lanjut dia, sempat mengajukan kredit sebesar Rp5,6 juta ke salah satu bank swasta dengan suku bunga mencapai 3,5% per bulan.
Diamengakusaatitumembutuh-kan dana untuk menyewa lahan guna memasarkan produknya di sebuah pusat perbelanjaan de-ngan tarif Rp6 juta per tiga bulan. Namun, lanjut dia, setelah men-cicil Rp400.000 per bulan selama tiga bulan, besaran utang pokoknya justru meningkat.
"Kredit itu justru tidak berguna. Akhimya buka gerai tidak jadi, saya malah rugi Rp1,2 juta," tu-tumya.
Suhaya Wondo, pemilik CV Da-mar Suci, mengemukakan bebe-rapa bank masih mematok suku bunga kredit bagi UKMpada kisar-an kisar-antara 16% hingga 20% per ta-hun. Padahal, lanjut dia, daya cicil sebagian besar pelaku UKMmaksi-mal 12% per tahun.
"Penurunan daya beli, serta r .. -. _. ~. .. - So
Suku bunga kredit untuk
UKMsa at ini
.
BIRate 8,25% berkisarantara
16%-20% per tahun
tI Suku bunga kredit untuk UKM saat ini I!!I Penurunan
sukubunga kredit
berkisar 0,5%-1%
.
Sukubungakreditideal
menurut UKM
12%per tahun
Sumber: diolah
berkurangnya marjin bagi pelaku
UKM tentunya mempengaruhi
daya deil kredit kepada bank."
Dia mengemukakan beberapa
bank memang telah memangkas
suku bunga kredit sejak penurunan BI Rate, namun hanya pada kisarari 0,5% hingga 1%.
_ ~'Meliha.!III ~te ~ang ~ru3 tu~_.