PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON
Oleh:
Nurhayati Simanjuntak NIM 4103131046
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Nurhayati Simanjuntak dilahirkan di desa Aek Loba Kecamatan Aek Kuasan
Kabupaten Asahan pada tanggal 19 November 1991. Ayah bernama Alm. Alimudin
Simanjuntak dan Ibu bernama Anna Sari Siregar, merupakan anak Keempat dari Empat
bersaudara. Penulis memulai pendidikannya pada tahun 1998 di SDN 018457 Aek
Kuasan dan lulus jenjang pendidikan SD pada tahun 2004. Kemudian melanjutkan
pendidikan di SMP Negeri 1 Aek Kuasan, dan lulus pada tahun 2007. Tahun 2007 penulis
melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 1 Aek Kuasan, lulus pada tahun 2010. Pada
tahun 2010 penulis diterima di PTN Universitas Negeri Medan di Fakultas Matematika
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Media Power Point Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”. Adapun
penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari
bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si. sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran motivasi dan waktunya kepada
penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan
skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Albinus
Silalahi, M.Si Bapak Agus Kembaren, S.Si, M.Si dan Bapak Drs. Jasmidi, M.Si
sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi
perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen staff
pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu
penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Drs. Mohd. Thohir, S,Pd Kepala Sekolah SMA Swasta Muhammadiyah 8 Kisaran
dan Ibu Rahmawati S.Pd selaku guru kimia serta siswa-siswi kelas XI IPA 1 dan
XI IPA 2 yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada sosok yang selalu menjadi inspirasi dan motivasi, yang mengajarkan arti
cinta, keikhlasan, ketegaran dalam menjalani hidup, sosok yang rela berkorban
demi kebahagiaan penulis dan selalu mendoakan penulis, yakni ibunda tersayang
Anna Sari Siregar dan Alm. Ayahanda Alimudin Simanjuntak. Terima kasih juga
v
Simanjuntak, Syahrun Dede, ST. dan Seftiyani Simanjuntak, S.Pd. yang selalu
memotivasi dan mendoakan penulis.
Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni
seluruh teman-teman Pendidikan Kimia 2010 C yang telah banyak membantu,
memotivasi khususnya kepada Mutia dan Yola yang telah menjadi partner dan tim
sukses dalam penelitian penulis, Rany, Rasyida dan Risva yang telah menjadi keluarga pertama di Dik C’2010 dan teman-teman lain yang tidak dapat disebut namanya satu-persatu. Terima kasih yang tak terungkapkan buat sahabat Tya
Haliska yang telah menemani penelitian, terima kasih buat Teman Kost (Jannah
dan Pina) yang memotivasi, memberi saran dan menghibur penulis saat
mengalami kejenuhan. serta kawan-kawan PPL (Aldry, Ahmad, Izul, Lisa, Eli,
mbak Ana, dll). Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Tiur, yang telah
banyak membantu dan sama-sama berjuang dalam pengerjaan proposal.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,
susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, 03 September 2014
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar vii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi masalah 4
1.3. Batasan Masalah 5
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 5
1.7. Defenisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1. Kerangka Teoritis 7
2.1.1. Pengertian Belajar 7
2.1.2. Hasil Belajar 8
2.1.3. Hakikat Pembelajaran Kimia 9
2.1.4. Model Pembelajaran 10
2.1.5. Media Pembelajaran 18
2.1.6. Microsoft Office Power Point 19
2.1.7. Aplikasi/Penerapan Model Problem Based Learning (PBL)
Menggunakan media Power Point 20
vii
2.2. Kerangka Berpikir 21
2.3. Hipotesis Penelitian 21
BAB III METODE PENELITIAN 23
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 23
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 23
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian 23
3.4. Rancangan Penelitian 28
3.5. Prosedur/Teknik Pengumpulan Data 30
3.6. Teknik Analisis Data 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 34
4.1. Hasil penelitian 34
4.1.1. Analisis data instrument penelitian 34
4.1.2. Deskripsi data hasil penelitian 36
4.1.3. Analisis data hasil penelitian 37
4.1.3.2. uji normalitas 38
4.1.3.3. uji homogenitas 39
4.1.3.4. uji hipotesis 39
4.1.3.1. persen peningkatan hasil belajar 40
4.2. Pembahasan 40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. kesimpulan 43
5.2. saran 43
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran PBL 12
Tabel 2.2. Sintaks Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) 15
Tabel 2.3 Aplikasi/ Penerapan Penerapan Model Proble Based Learning
(PBL) Menggunakan Media Power Point 20
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Test Hasil Belajar 25
Tabel 3.2 Rancangan Penelitian 28
Tabel 4.1 Analisis Kisi-Kisi Instrumen soal 36
Tabel 4.2 Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa 37
Tabel 4.3 Rata – Rata StandarDeviasiPre-test – Post-test 38 Tabel 4.4 Uji normalitas data pre-test dan post-test 38
Tabel 4.5 Uji Homogenitas Sampel 39
Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis Data Post-test 39
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Rancangan Penelitian 29
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Materi 46
Lampiran 2 Silabus 66
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 69
Lampiran 4a Kisi-kisi Instrumen Tes Sebelum Validasi 94
Lampiran 4b Kisi-kisi Instrumen Tes Setelah Validasi 95
Lampiran 5a Instrumen Tes Sebelum Validasi 96
Lampiran 5b Instrumen Tes Setelah Validasi 101
Lampiran 6 Kunci Jawaban 105
Lampiran 7 Media Penelitian 106
Lampiran 8 Perhitungan Validitas Test 120
Lampiran 8a Tabel Validitas 123
Lampiran 9 Perhitungan Realibilitas test 124
Lampiran 9a Tabel Reliabilitas 125
Lampiran 10 Perhitungan Tingkat Kesukaran Test 126
Lampiran 10a Tabel Tingkat Kesukaran (Soal Yang Valid) 128
Lampiran 11 Perhitungan Daya Pembeda Test 129
Lampiran 11a Tabel Daya Pembeda 132
Lampiran 12 Tabulasi Data Nilai Siswa 133
Lampiran 13 Uji Normalitas Data 134
Lampiran 14 Perhitungan Uji Homogenitas 139
Lampiran 15a Pengujian Hipotesis 145
Lampiran 16 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 147
Lampiran 17 Tabel Nilai – Nilai R-Product Moment 151
Lampiran 18 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat 152
Lampiran 19 Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t) 153
Lampiran 20 Daftar Tabel Persentil Untuk Distribusi f 154
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada proses penyelenggaraan belajar mengajar di sekolah, seringkali mata
pelajaran kimia dianggap sebagai pelajaran yang sulit. Siswa sudah terlebih
dahulu merasa kurang mampu mempelajarinya, sehingga hasil belajar siswa
menjadi rendah. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain: kurangnya minat baca, terbatasnya buku panduan yang dimiliki, serta
pengajaran yang masih bersifat konvensional khususnya pengajaran tentang sains.
Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai rata-rata UN 2009/2010 tingkat SMA
sederajat yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Sumut Untuk jurusan IPA, nilai
Fisika 8,25, Biologi 7,79, Kimia 7,89 dan Matematika 8,67 (Antara, 2010). Indeks
hasil ujian nasional (UN) tahun 2013 pada jurusan IPA secara nasional, nilai
bahasa Indonesia 68,41, Biologi 63,88, Bahasa Inggris 71,50, Matematika 56,96,
Fisika 59,15 , dan Kimia 64,93 (Kemdikbud, 2013). Dari hasil rata – rata nilai
UN di atas dapat disimpulkan tingkat prestasi siswa masih sangat rendah. Dari
nilai rata – rata Ujian Nasional (UN) tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai mata
pelajaran kimia masih tergolong rendah.
Bagi siswa pembelajaran kimia sering membosankan atau menjenuhkan
karena penyajiannya yang kurang menarik. Umumnya para guru hanya
menekankan penggunaan pembelajaran konvensional, guru jarang melibatkan
siswa dalam proses pembelajaran, dan tidak terdapat suatu interaksi dalam
pembelajaran, karena proses pembelajarannya hanya satu arah. Roestiyah (2008)
mengemukakan bahwa “Guru mengajar di sekolah hanya menyuapi makanan
kepada anak, siswa menerima suapan itu tanpa komentar dan tanpa aktif berpikir.
Mereka mendengar tanpa kritik apakah pengetahuan yang diterima di sekolah itu
2
berperan penting, gurulah yang aktif sedangkan siswa pasif, semua kegiatan berpusat pada guru.”
Berbagai upaya telah dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil
belajar siswa agar prestasi belajarnya semakin membaik. Misalnya, dengan
pemilihan model dan media pembelajaran yang bergam karakteristik. Salah
satunya menggunakan model Problem Based Learning (PBL). PBL adalah salah
satu pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa.
Menurut Killey (dalam Ngatino, 2011) PBL mempunyai kelebihan dalam
membantu siswa memilah masalah (problem abstraction), mendefenisikan
masalah (problem definition) dan menyelesaikan masalah (problem refinement),
membantu mengembangkan berpikir kritis, komunikasi secara lisan dan tulisan
dan mengembangkan kerja kelompok. Dalam PBL, siswa dituntut untuk
bertanggung jawab atas pendidikan yang mereka jalani, serta diarahkan untuk
tidak terlalu bergantung pada guru. PBL membentuk siswa yang mandiri yang
dapat melanjutkan proses belajar pada kehidupan dan karir yang akan mereka
jalani.
Berdasarkan pemaparan di atas, perlu diteliti pengaruh model PBL
dibandingkan dengan model Direct Instruction dalam meningkatkan hasil belajar
pada pokok bahasan Hidrokarbon. Alasan pemilihan model Direct Instruction ini
adalah umumnya guru-guru menggunakan pembelajaran ini untuk mengajarkan
materi pelajaran. Model pembelajaran ini memiliki sintaks: guru menyampaikan
tujuan pembelajaran, mendemonstrasikan pengetahuan, membimbing latihan,
memberikan umpan balik, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menerapkan konsep, prinsip, dan teori. Guru menyuruh siswa mengerjakan
tugas-tugas secara berkelompok. Kelompok belajar yang dilakukan adalah kelompok
belajar biasa yang masih merupakan kelompok kompetitif. Model PBL diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar pada pokok bahasan Hidrokarbon lebih baik
3
Dalam penelitian Rahayu, dkk (2012) mengenai penerapan model PBL
berbantuan media tranvisi untuk meningkatkan KPS dan hasil belajar diperoleh
hasil bahwa besarnya pengaruh penerapan model PBL berbantuan media tranvisi
terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa masing-masing 62,39%
dan 49,43%. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata postes 73,80 dan 84,44. Selain
itu Dewi dalam penelitian mengenai upaya peningkatan interaksi sosial dan
prestasi belajar siswa dengan PBL pada pembelajaran kimia pada pokok bahasan
sistem koloid di SMAN 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 diperoleh hasil
bahwa terjadi peningkatan interaksi sosial siswa , hasil tes kognitif, afektif dan
psikomotorik. Pada siklus I berturut-turut 43,52%; 18,75%; 34,38% dan 50,00%
sedangkan pada siklus II secara berturut-turut yaitu 76,57%; 90,63%; 53,13% dan
53,00% (Dewi, dkk. 2013).
Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media
yang digunakan dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan perencanaan
yang baik. Meskipun demikian, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa
seorang guru memilih salah satu media dalam kegiatannya di kelas atas dasar
pertimbangan antara lain: 1) Ia sudah merasa akrab dengan media itu, 2) Ia merasa
bahwa media yang dipilihnya dapat menggambarkan dengan lebih baik daripada
dirinya sendiri, 3) Media yang dipilihnya dapat menarik minat siswa, serta
menuntunnya pada penyajian yang lebih terstruktur dan terorganisasi.
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu
kenyataan yang tidak dapat dipungkiri guru sadar tanpa bantuan media, maka
pelajaran akan sulit dipahami oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajaran
yang rumit atau kompleks seperti kimia. Banyak siswa yang mempunyai
kemampuan menghafal materi yang diterima dengan baik, tetapi mereka tidak
memahami secara mendalam apa yang mereka hafalkan dan siswa tidak
mengetahui apa pentingnya mereka mempelajari kimia untuk diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Salah satu cara untuk menyimpan informasi diperlukan
media yang tepat. Salah satunya adalah dengan menggunakan media Power Point.
4
informasi secara audiovisual sehingga siswa menyerap informasi dengan melihat,
mendengar dan merespon dengan kemampuan mengingat siswa masing-masing
sehingga pesan informasi secara visual mudah dipahami oleh siswa, lebih
merangsang siswa untuk mengetahui informasi tentang bahan ajar yang sedang
disajikan, objek yang ditampilkan terlihat konkret (nyata), penyajian Power Point
yang variatif sehingga membuat proses pembelajaran tidak menjenuhkan.
Dalam penelitian Sianturi (2010) tentang perbandingan hasil belajar kimia
siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan Macromedia Flash, Power Point,
dan Peta Konsep pada pokok bahasan hidrokarbon kelas X SMA negeri 3
pematang siantar dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan media Flash,
media Power Point dan peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar
berturut-turut sebesar 63%; 65% dan 50%.
Salah satu materi kimia yang dipelajari di SMA adalah Hidrokarbon.
Hidrokarbon merupakan materi kimia yang memerlukan pemahaman konsep yang
cenderung membingungkan siswa dan mengalami kesulitan dalam mengerjakan
soal. Melihat dari latar belakang secara keseluruhan maka peneliti ingin
melakukan penelitian untuk mengetahui tentang ”Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Media Power Point Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah hasil belajar siswa yang masih rendah diakibatkan oleh pembelajaran
yang kurang menyenangkan?
2. Bagaimana hasil belajar siswa jika dibelajarkan dengan model PBL?
3. Apakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model PBL lebih tinggi
daripada hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan Model Direct
5
1.3. Batasan Masalah
Banyak masalah yang berkaitan dengan rendahnya hasil belajar siswa.
Untuk itu perlu dibatasi permasalahan yang akan diteliti agar penelitian mencapai
tujuan yang diharapkan. Agar penelitian lebih terfokus dan terarah, maka
penelitian dibatasi pada:
1. Model pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran adalah
model PBL dan Direct Instruction.
2. Media pembelajaran yang digunakan adalah media Power Point.
3. Materi pokok bahasan adalah Hidrokarbon.
4. Subjek penelitian adalah siswa SMA kelas XI semester 1 tahun ajaran
2014/2015.
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah hasil belajar siswa
yang dibelajarkan dengan model PBL menggunakan media Power Point lebih
tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Direct
Instruction menggunakan media Power Point?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar
siswa yang dibelajarkan dengan model PBL menggunakan media Power Point
lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model
Direct Instruction menggunakan media Power Point.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai masukan bagi para guru kimia dalam memilih model
pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kualitas pemahaman siswa
6
2. Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti sebagai calon guru
tentang penggunaan model pembelajaran yang tepat sehingga siswa dapat
menyerap lebih banyak informasi yang berhubungan dengan materi yang
diajarkan dan dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti lain dalam menciptakan model
pembelajaran kima yang inovatif yang mampu menciptakan suasana
belajar yang aktif dan menyenangkan.
1.7. Defenisi Operasional
Defenisi operasional dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
menyamakan pandangan mengenai beberapa istilah utama yang digunakan
sebagai judul penelitian.
1. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu secara
sadar untuk memperoleh perubahan tingkah laku tertentu, baik yang dapat
diamati secara langsung maupun yang tidak dapat diamati secara langsung
sebagai pengalaman (latihan) dalam interaksinya dengan lingkungan.
2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai
akibat perbuatan belajar dan dapat diamati melalui penampilan siswa.
3. Model Problem Based Learning (PBL) adalah sebuah model pembelajaran
yang dilakukan dengan adanya pemberian rangsangan berupa
masalah-masalah yan kemudian dilakukan pemecahan masalah-masalah oleh siswa yang
diharapkan dapat menambah keterampilan siswa dalam pencapaian materi
pembelajaran.
4. Media Power Point merupakan aplikasi yang digunakan untuk membuat
presentasi yang fungsinya untuk menyampaikan materi dalam proses
pembelajaran dalam bentuk slide-slide presentasi.
5. Hidrokarbon adalah senyawa karbon paling sederhana yang terdiri dari
43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut: Hasil belajar kimia siswa yang
dibelajarkan dengan menerapkan model PBL menggunakan media power
memberikan hasil yang lebih tinggi yakni sebesar 73,86%, daripada hasil belajar
siswa yang dibelajarkan dengan model Direct Instruction menggunakan media
power point sebesar 69,16 %.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1. Diharapkan kepada guru bidang studi kimia untuk dapat menerapkan
model pembelajaran PBL menggunakan media power point yang mampu
meningkatkan hasil belajar kimia pada pokok bahasan hidrokarbon selain
itu dapat membuat siswa aktif dan tidak bosan saat belajar kimia.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai model
PBL menggunakan media power point agar lebih memperhatikan kelemahan – kelemahan dalam pembelajaran ini sehingga dapat diperoleh
44
DAFTAR PUSTAKA
Antara (2010), Nilai UN Terendah di Sumut Ternyata Bahasa Indonesia, http://www.antaranews.com/berita/184112/nilai-un-terendah-di-sumut-ternyata-bahasa-indonesia (accessed 19 Januari 2014)
Arikunto, S., (2002), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta
Arsyad, A., (2011), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta Dewi, R.S., Haryono, dan Utomo S.B., (2013), Upaya Peningkatan Interaksi
Sosial dan Prestasi Belajar Siswa dengan Problem Based Learning Pada Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Sistem Koloid Di Sma N 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, (1): 15-20
Dimyati dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta, Jakarta
Indrawati, (2005), Model Pembelajaran Langsung, Modul Diklat Berjenjang, Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan dasar dan Menengah, Bandung
Johari, J.M.C, dan Rachmawati , M., (2008), Kimia 2 SMA dan MA untuk Kelas XI, Esis, Jakarta
Ngatino, (2011), Pembelajaran Berbasis Masalah yang diintegrasi dengan Media Animasi dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa, Tesis, Program Pascasarjana Unimed, Medan
Putra, Sitiatava Rizema, (2013), Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains, Diva Press, Yogyakarta
Rahayu, I.P., Sudarmin, dan Sunarto .W., (2012), Penerapan Model PBL Berbantuan Media Transvisi untuk Meningkatkan KPS dan Hasil Belajar, Chemistry in Education 2 (1): 2252-6609
Roestiyah, (2008), Strategi Belajar Mengajar, PT Rineka Cipta, Jakarta Sadiman, S. A., (2003), Media Pendidikan, PT. Grafindo Persada, Jakarta
Sanjaya, W., (2007), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Sianturi, (2010), Perbandingan Hasil Belajar Kimia Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Macromedia Flash, Powerpoint dan Peta Konsep Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Kelas X SMA Negeri 3 Pematang Siantar., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Silitonga, P. M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, PT Rineka Cipta, Jakarta
45
Sungur, S., Tekkaya, C., and Geban, O., (2006), Improving Achievement Through Problem-Based Learning, Journal of Biological Education (JBE) 40(4): 155-156
Suprihatiningrum, Jamil, (2013), Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta
Trianto, (2011), Model-model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivitis, Prestasi Pustaka, Jakarta