• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDUKSI PERTUMBUHAN NANAS (ANANAS COMOSUS L) IN VITRO ASAL PANGARIBUAN DENGAN PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH KINETIN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "INDUKSI PERTUMBUHAN NANAS (ANANAS COMOSUS L) IN VITRO ASAL PANGARIBUAN DENGAN PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH KINETIN."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

,.

,-.~

I

J ,...) ·;

J

~

j

J

~

)--

~

-

:,~

,.) I

~I

- I ,..

J

J

J

_r _ r. ...

,....

-1

r

BK5-PTN B Tahun 2012

BIDANG ILMU MIPA

Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri

Wilayah Barat

Tema:

Peran MIPA dalam Pengembangan

SDMdan SDA

Hotel Madani Medan

11 - 12 Mei 2012

Penyelenggara

FMIPA

(2)

ISBN:978-602-9115-20-8

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL D.ALAM RANGKA SEMIRATA

BKS-PTN WILAYAH BARAT BIDANG MIPA

TAHUN2012

Thema: Peran MIPA Dalam Peningkatan Kualitas SDM dan SDA

BIOLOGI

Editor:

Prof.Dr .Herbert Sipahutar,MSc. ,PhD

Dra.Martina Restuati,MSi

Drs.M.YusufNasution,MSi

·

Dra.Melva Silitonga,MSi

Endang Sulistryarini Gultom,SSi,Apt

Penerbit

(3)

- - - -- - - _ _ -__ ---= - - -

-SUSUNAN PANITIA

SEMINAR DAN RAP AT TAHUNAN BADAN KERJASAMA PERGURUAN TINGGI NEGERI WILAYAH BARAT (SEMIRATA BKS-PTN B)

BIDANG MIPA TAHUN 2012

Pelindung

Prof. Dr . lbnu Hadjar, M.Si (Rektor Unimed) Gatot Pujo Nugroho, ST (Pit. Gubernur Sumatera Utara)

Drs . Rahudman Harahap, MM (Walikota Medan)

Penasehat

Prof. Or. Emriadi (Ketua BKS-PTN B) Prof. Dr. Khairil Ansari, M .Si (PR I Unimed)

Drs. Khairul Azmi, M.Pd (PR II Unimed) Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd (PR Ill Unimed)

Prof. Dr. Berlin Sibarani, M .Pd (PR IV Unimed)

Penanggung jawab

Prof. Drs . Motlan, M.Sc, P.hD (Dekan FMIPA Unimed)

Pengarah

Prof. Drs . Manihar Situmorang, M.Sc, P.hD Drs. Asrin Lubis, M .Pd

Drs . Eidi Sihombing, MS

Ketua: Drs . P. Maulir:n Silitonga, MS Ketua 1 : Dr. Marham Sitorus, M .Si

Ketua 2: Dr. Edi Syahputra, M.Pd Sekretaris : Alkhafi Maas Siregar, S:Si.,M.Si Wakil Sekretaris: Juniastel Rajagukguk, S.Si.,M.Si

Bendahara : Dra. Martina Restuati, M.Si Wakil Bendahara : Ora . Ani Sutiani, M.Si Koordinator Sekretariat: Drs. M. Yusuf Nasution . MS Koordinator Makalah/Prosiding :Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M .Sc

Koordinator Persidangan: Dr. Nurdin Bukit, M.Si Koordinator Penerima Tamu: Dra . Nerli Khaerani, M .Si Koordinator Acara/Protokoler: Dra. Melva Silitonga, M .Si Koordinator lnformasi/Humas/Dokumentasi : Drs. Eddiyanto,Ph .D

Koordinator Transportasi, Akomodasi

&

Rekreasi: Drs. Rahmat Nauli, M.Si
(4)

DAFTAR lSI

Kata Pengantar Editor Halaman

Kata Sambutan Kctua Panitia

Kata Sambutan Ketua BKS-PTN B Bidang MIPA Kata Sambutan Rcktor Universitas Ncgcri Mcdan DAFTAR lSI

Abdul Rahman Singkam

Taksonomi K1yptopterus dan Ompok-berdasarkan penanda gen cyt b DNA mitokondria

6 Alirrrin Mahyudin

Pengaruh Penambahan Scrat Pi nang Terhadap Sifat Mekanik Pada Gypsum Berscrat Alami

7

18 Armein Lusi Zeswi ta

Pol a penyebaran Populasi Pensi ( corbicula Sumat1rana) Pada Dua Danau Di Kabupaten Solok Sumatra Barat

19

23

Depitra Wiyaguna

Analisa Hi stologi Ginjal dan lnsa ng lkan Sapu-sapu

(Hypustomus plecostumus Linn.) Pada Sungai Yang

Terkena Limbah Pabrik Karet Di Banuaran, Padang

24

30 Diana Yivanti

identifikasi dan keanekaragaman tumbuhan epifit vaskular pada pohon inang clijalur hijau tepijalan raya bogor,jawa barat

31

36

Ecli Rudi

Karang Indikator Resiliensi Di Perairan Laut Natuna Bagian Selatan

Di perairan !aut natuna bagian selatan

37

43

~ffendi

Parlindungan Sagala Indeks keanekaragaman dan indeks saprobik plankton dalam menilai kualitas rawa gambut,dan danau teloko di

kecamatan kayuagung, kabupaten ogan komering ilir (OKI), provinsi sumatera selatan

44

50

Efrizal

Pengaruh Kombinasi dan Level Pakan Alami Yang Berbeda Terhadap Kelangsungan Hidup dan Perkembangan Larva Rajungan , Portunus pelagicus (Linnaeus,

1758)

Secara Terkontrol.

Eka Putri Azrai

Struktur Yegetasi d i hutan kota srengseng jakarta barat

51

59

60

63

Elsa Yuniarti

Kecenderungan pola pewarisan hipertensi pada etnis minangkabau berdasarkan Analysis Pedigree

64

69

Endri Junaidi

evaluasi komunitas plankton di sungai borang sekitar lokasi kegiatan pltgu Palembang Timur di kecamatan banyuasin I kabupaten banyuasin surmt1era selatan

70

76

Erismar Amri

Pengaruh Konsentrasi Ragi Tapai Terhadap Kadar Glukosa dan Bioetanol Pada Fermentasi Umbi Kentang Udara

(Dioscorea bulbifera L. )

77

81

Erwin Nofyan

pengaruh insektisida profenofos terhadap produksi dan viabilitas kokon cacing tanah pontoscolex corethrurus fr. mull

82

85

Fahrna Wijayanti

biodiversitas dan pola pernilihan sarang kelelawar penghuni gua: studi ka sus eli gua-gua kawasan karst go rnbong kabupaten kebumen jawa tengah

(5)

Pau ziah Pcn ga ruh Ekstrak N-lleksan Daun Nimba (Azadirachta Indi ca 1\.Juss) Tcrhadap Kadar Sgot Dan Sgpt Tiku s

/rau ziyah Hnrahap

(Rattus Novergicus) Jantan

94

99 lnduksi Pertumbuhan Nana s (Ananas Comosus L) In Vitro

~

Asal Pangaribuan Dengan Pemberian Zat Pengatur Tumbuh

Kinetin 100 107

Gustina lndriati Pengaruh air rebu sa n cac in g tanah Lumbricus rubcllu s

terhadap pcrtumbuhan bakteri Escheria coli 108 - - 113 Hanifa Marisa minnicroot (Rucllia turbcrosa) Ripe Fruit Exploding During

A minutes in the water 114 116 Hanifa Mari sa minnieroot (Ruellia turberosa ) Ripe Fruit Explodin g Durin g

A m inutcs in the water 11 7 119 Hanum lsfaeni Studi Kelimpahan Bintang Bulu Seribu Acanthaster planci

(L.) di Pulau Bira Kepulauan Seribu Jakarta

A 120 124

Harlis Anti_ Bacterial Activity Test Galanga Rhizome Extract (Aipiniagalanga linn) On Growth Of Staphylococcusauaerus

125 130 Hasmiwati Yariabilitas Genetik Aedes aegypti di Daerah Endemik

Demam Berdarah Dengue (DBD) Kota Padang Berdasa rkan Primer Sitokrom Oksidasi I (COl) Mitokondria DNA.

131 136 lqbar Pemanfaatan tumbuhan Sebagai obat herbal oleh

masyarakat Di kawasa n ekosistem seulawah, aceh

137 148 lrdawati Jsolasi Bakteri Termofilik Penghasil Amilase dari Sumber

Air Pan.as Rimbo Panti Pasa man 149 154 lrwandi Ansori Keanekaragaman nimfa odonata (dragonflies) di beberapa

persawahan sekitar bandungjawa barat 155 162 lzmiarti Distribusi Pensi Corbicula Moltkiana Prime (Pelecypoda)

Di Zona Litoral Danau Maninjau Sumatera Barat

163 170 Jandis Komposisi aves di laban caJon perkebunan kelapa sawit Pt.

Mukomuko agro s~jahtera dan daerah sekitamya,

Kabupaten mukomuko provinsi bengkulu 171 180 Kasrina Studi Etnobotani Tumbuhan Obat Tradisional dalam

Naskah KA GANGA Suku Serawai di Propinsi Bengkulu

181 188 Khairijon Struktur komunitas vegetasi mangrove Di muara sungai

duma i, riau 189 194

Linda Advinda penyimpanan bakteri pseudomonad fluoresen isolat cas.3

(6)

- - - -- - --=-~ - -- ---

-Henny l-l erwin a The stud y of' ant s (ll ymcn optera : Form icidac ) in su lok

di stri ct cacao plantation, west sumatra 580 588 I-1 idayaturrahmah bi opoten si fruktosa scbagai larutan fi siologis untuk

mcnin gk<ltkan kualita s spermatozoa ikan patin (pan gas iu s

~1aini

Nurv, ahyuni

hypopt h<llmu s)

589

593

tckn ik okulasi j eruk keprok brastepu (citrus nobil is var.

brasit epu) untuk menghas ilkan bibit bebas pcnyakit citru s vein tl oern degen erati on (cvpd) _

594

599

~Mayta Novali za lsda Optimasi Konsentrasi Kanami sin pada Eksplan Kedelai (Glycine max L. Merr)

Untuk Transfo rma si gen TcPIN

600

604

Y usfiati Morforn etrik saluran pencernaan pada duajeni s ikan buntal

(famili tetraodontidae) di sungai ibu manda

605

608

Fun gs i Uteru s dan Ovarium (Mus musculus) Strain DD

Adriana Y.D. Lbn Gaol Webster Setelah Diperl akukan dengan Aktivitas Fi sik Berat

dan Kroni s

609

620

Melva Silitonga Pengaruh pemberian tepung daun bangun-bangun

(coleus amboinicu s lour) terhadap jumlah dan 1-fitungjenis leukosit pada tikus putih

(rattus norvegicus) yang Divaksinasi dpt

621

632

Aida Fitriani Sitompul Stratifikasi Vertikal Kupu-Kupu Nymphalidae Pemakan

Buah (Fruit-Feedin g Butterflies) Di Hutan Caga r Alam

Ri mbo Panti Kabupaten Pasaman

633

637

Syaukani Taksonomi dan Ekologi Rayap Genus Bulbitermes

(Nasutiti ennitinae, Tennitidae) di Stasiun Penelitian

Ketambe, Ekosistem Leuser

638

643

Dahelmi kupu-kupu (rhopalocera) di kawasan wisata kandi kota

sawahlunto, sumatra barat

644

649

Endah Setyaningrum Studi Lapangan Populasi Aedes Aegypti Pada Media Air
(7)

ISBN 978-602-9115-20-8

lnduksi Pcrtumbuhan Nanas (Ananas Comosm· L) In Vitro Asal Pangaribuan

Dcngan Pcmberian Zat Pcngatur Tumbuh Kinetin

Fauziyah Harahap 11 dan Nusirwan 11,

I) Dosen Jurusan Biologi FMIPA UN!MED, Jl. Panting Psr V Medon Estate, Medon, Indonesia. Tel: 061-685 70531 08/3 76817910.

i vull/(/rahap{(J1gma i I. com

Abstrak

Tujuan dari pcnclitian ini adalah untuk I) mengctahui pengaruh pcmberian ZPT Kinetin krh ada p pcrtumbuhan nanas (Ananas collwsus L) in vitro asal Pan ga ribuan , 2) mcndapatkan kon scntrasi Zl' I' Kinetin optimal yang aka n menghasilkan jumlah tunas nanas (Ananas comosus L) in vitro asa l l'an garibuan maksimal.

l'cnclitian dilaksa nakan di laboratorium 13iologi FMII'A UNIMED dan Laboratorium Kultur Jarin ga n YAH OJ. Sampel penelitian adalah nanas yang bcrasa l lapang, .diambil dari kebun rakyat di desa l'angar ibuan Tapanul i Utara. Pcneliti an dilakukan dcngan rancangan pencl it ian dcskrifif kwantilatif. Anal isis data di lakukan dengan anal isis deskri ftif kwantitatif.

Pcnclitian ini tcrdiri dari sc ri penclitian survei lapangan untuk mendapatka n lokasi sumber cksplan, pcngambilan sa mpcl lapangan dari desa Pangaribuan Tapanuli Utara, stcrilisasi alat- alat kultur jaringan, pcmbuatan stok- stok za t ya ng dipcrlukan untuk pembuatan media kultur jaringan, pembuatan media kultur jaringan scs uai komposisi perlakuan, sterilisasi eksplan dari lapangan, penanaman eksplan dengan teknik kultur jaringan, pembesaran cksplan , pengamatan tcrhadap parameter ya ng ditetapkan, analisis data dan pelaporan .

llasil penelitian dianalisis secara desk rifiif kwantitatif, menunjukkan bahwa I) pemberian ZPT Kin etin memberikan respon terhadap pertumbuhan nanas (4nanas comosus L) in vitro asal Pangaribuan , 2) kon scntrasi ZPT Kinetin ortimal yang menghasilkan jumlah tunas nanas (Ananas comosus L) in vitro asal Pangar ibuan maksimal adalah Media MS +Kinetin I ppm.

Kata kunci: nanas, Pangaribuan kinetin, in vitro

I. PENOAHULUAN

Nanas (Ananas comosus L.) merupakan tanaman yang perlu dikembangkan da1am skala

perkebunan karena buahnya bernilai ekonomi dan juga perm intaan pasar saat ini. Prospek komoditas buah nanas sangat besar terutama bila nanas diolah me.njadi makanan kaleng, selai, sirup buah dan sirup kulit buah nanas. Indonesia hingga saat ini hanya mampu mengekspo r sebagian kecil saja yaitu berkisar antara 5 sampai 6% dari kebutuhan dunia Sehingga untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan pasokan nanas yang sangat besar. Tentu saja hal ini akan menjadi prospek yang baik bagi Indonesi a khususnya bagi petani nanas Pada tahun 2005 nilai ekspor nanas meningkat menjadi (128,9 juta US$) dari (99,6 juta US$) pada tahun 2004 (Anonim, 2006).

Nanas Pangaribuan adaJah salah satu varietas nanas yang ditanam oleh petani di daerah Pangaribuan Tapanuli Utara. Nanas ini memiliki keunggulan dengan rasa yang lebih manis dan kandungan air yang lebih sedikit, tekstur lebih padat hingga lebih diminati oleh masyarakat, namun pemasarannya hingga saat ini belum menjangkau wilayah yang luas seperti Medan. Petani mengembangkan tanaman ini hanya dengan memanfaatkan mahkota dan membelah tanaman tua untuk di gunakan sebagai bibit (basil survey dan wawancara).

Untuk pengembangan tanaman ini dan untuk kebutuhan penanaman massal dengan luas areal yang lebih besar, dibutuhkan bibit dalam jumlah yang banyak dan seragam. Hal ini dimaksudkan agar pasokan nanas lebih dapat dikontrol dan menghasilkan produksi yang seragam dalam jumlah ban yak.

Di lain sisi, petani nanas masih memanfaatkan bibit yang dihasilkan dari tunas batang maupun tunas mahkota yang jumlahnya relatif sangat terbatas untuk mengisi laban yang besar, sehingga diperlukan suatu solusi yang dapat mengatasi problema tersebut hingga akhirnya akan dapat dilakukan perluasan pertanaman dan pemasaran nanas Pangaribuan ini.

Salah satu teknologi harapan yang dapat mcmecahkan masalah ini dan telah terbukti memberikan keberhasilan adalah melalui teknik kultur jaringan. Tehnik kultur jaringan merupakan alternati f untuk memecahkan masalah ini. Teknologi ini telah ban yak di gunakan untuk pengadaan bibit seragam dan kualitasnya terjamin terutama pada berbagai tanaman hortikultura. Melalui kultur

PROSIDIN G SEMIRATA BKS PTN-B MIPA 2012-biologi

HOTEL Mndmti-Univcrsitns Negcri Mednn , 11 -12 Mei 2012

(8)

0-8

Ia

1S

tn

lu ni gi :ii

100

ISBN 978-602-9115-20-8

jaringan, tanaman dapat diperbanyak setiap waktu sesuai kebutuhan karena faktor perbanyakannya yang tinggi (Harahap, dkk. 2006). Sehingga dapat dihasilkan bibit yang seragam dan kualitasnya terjamin.

Tersedianya bibit yang berkualitas, seragam dan harga yang terjangkau oleh petani merupakan langkah awal untuk meningkatkan produksi buah nanas. Sistem regenerasi yang digunakan untuk menghasilkan planlet melalui kultur in vitro dian_iurkan berupa pembentukan langsung dari organ _tanaman a tau "direct organogenesis" (Goh et a/ 1994 ). Organogenesis ini adalah salah satu cara untuk menghindarkan terjadinya variasi somaklonal yang biasanya menuju pada perubahan kualitas tanaman, suatu hal yang tidak dikehendaki dalam perbanyakan massal untuk skala komersial (Harahap, 2009a; 2009b).

Salah satu komponen media yang menentukan keberhasilan kultur jaringan adalah jenis dan konscntrasi zat pcngatur tumbuh (ZPT) yang digunakan. Jenis dan konsentrasi ZPT tergantung pada tujuan dan tahap pengulturan. Adapun untuk membentuk tunas, ZPT yang sering digunakan adalah golongan sitokinin seperti Kinetin (Yusnita, 2003).

Penambahan sitokinin dalam media pada _ umumnya sangat diperlukan pada tahap induksi rnaupun penggandaan tunas. Penelitian ini ingin meneliti lebih jauh pengaruh Kinetin dalam menginduksi tunas in vitro nanas Pangaribuan, sehingga pengembangan varietas unggulan nanas

Pangaribuan dapat mulai direalisasikan dalam rangka pengembangan ketahanan pangan di Sumatera Utara

II. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi UNIMED, Laboratorium Kultur Jaringan Y AHD I di Perurn Pelabuhan Jl. Lam bung No. 18 Tanah 600 Medan Marelan, pad a bulan Mei sampai Nopember 20 II.

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah alat-alat kultur jaringan standart. Bahan-bahan yang digunakan adalah Media MS (komposisi pada lam pi ran 4 ), Kinetin, Bahan-bahan sterilisasi eksplan ( klorox, fungisida, bakterisida, aquades steril, detergen, mahkota nanas Pangaribuan.

Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) Non Faktorial.

Faktor : ZPT Kinetin (K), terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu: K0 = 0 mg/ 1, K1 = 0,5 mg/1, K2 = 1

mg/1, K3 = I ,5 mg/1. Prosedur Kerja yang dilakukan adalah I) Su rvei Jokasi sam pel. 2)

Pcngambilan sam pel ke lapangan (Tapanuli Utara), 3) Sterilisasi Alat dilakukan dengan mencuci alat-alat dengan detetjen, kemudian membersihkannya di bawah air mengalir dan dikeringkan, lalu di autoclave pada tekanan 17,5 psi, 121 °C selama I jam. 4) Sterilisasi Bahan dilakukan dengan cara rnahkota nanas di kupas, di cuci dengan detergen, ·di rendam dalam bakterisida dan fungisida, kemudian dicuci dengan aquades steril 3 kali, direndam dengan kloroks 20 % selama I 0 men it, dilanjutkan dengan penc'ucian dengan -aquades steril 3 kali, lalu direndam dengan kloroks 10 % selama 20 menit. Diakhiri dengan merendam dalam larutan antibiotik amoxilin.

5). Pembuatan Medium MS dilakukan dengan urutan pekerjaan membuat larutan stok unsur hara mikro, stok vitamin, dan zat pengatur tumbuh kinetin, menimbang unsur hara makro, myo-inositol, sukrosa dan memipet stok mikro serta vitamin, memasukkan ke dalam beaker glass, menambahkan aquades steril sampai volume 1000 ml, memberi Kinetin sesuai perlakuan, mengukur pH, memasukkan tepung agar, memanaskan media hingga mendidih, menuang larutan media ke dalam botol-botol kultur, menutup botol, memberi label, mensterilkan media dalam botol denang autoclave pada tekanan I 7,5 psi, 121 °C selama 15 men it, menyimpan media selama l _minggu sebelum dilakukan penanaman untuk rnelihat media tersebut terkontaminasi atau tidak

6) Pcnanaman, dilakukan dengan prosedur standart kultur jaringan. 7) Pemeliharaan. Ruangan ini diusahakan bebas dari bakteri dan jamur dengan cara membersihkan dan menyemprotkan alkohol 70% setiap hari. 8) Parameter Pengamatan dalam penelitian ini adalah Jumlah Daun, Jumlah Tunas, Jumlah akar

Disain penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial. Data dianalisis secara deskriftif kwantiratif dikarenakan eksplan yang dipakai selalu mengalami kontaminasi, sehingga dalam penclitian ini data yang dilaporkan baru memasuki minggu ke delapan setelah berhasil tidak mengalami kontaminasi.

PROSIDING SEMIRA T A BKS PTN-B MIPA 2012-biologi

HOTEL Madani- Universitas Ncgeri Medan, 11-12 Mei 2012

(9)

ISBN 978-602-9115-20-8

Data dari masing-masing perlakuan dengan masing-masing ulangan dirata-ratakan dan digabungakan untuk mcndapatkan data rata-ratanya. Hasil rata- rata tesebutlah yang ditampilkan dalam bentuk tabel dan diagaram.

Ill. IIASIL DAN PEMBAHASAN

A. Survci Lapangan dan Pcngambilan Sampel

Survei lapangan untuk mendapatkan lokasi sumber eksplan telah dilakukan oleh tim peneliti pada bulan Juli 2011. Pengambilan sampel lapangan dari desa Pangaribuan Tapanuli Utara dilakukan olch tim pcncliti seban yak 3 kali, yakni bulan Juli, Agustus dan September 2011. Pengambilan sampel dilakukan sampai 3 kali, hal ini dikarenakan eksplan yang ditanam selalu mengalami kontam inasi.

B. Stcrilisasi Alat, Pembuatan Stok Zat untuk Pembuatan

Media Kultur Jaringan.

Sterili sasi alat- alat kultur jaringan, berupa botol-botol kultur, alat tanam pinset, gunting, scalpel, petridish, botol brandi telah berulang-ulang dilakukan sesuai kebutuhan sebelum saat pemakaian. Sterilisasi pipet hanya dilakukan jika pipet terlihat berjamur. Pembuatan stok- stok zat yang diperlukan untuk pembuatan media kultur jaringan dengan komposisi media Murashige and Skog (M), seperti stok A, B, C, D, E, F, stok-stok vitamin telah dilakukan sesuai kebutuhan sebelum pembuatan media dilakukan.

C. Pembuatan Media Kultur Jaringan

Pembuatan media kultur jaringan sesuai komposisi media perlakuan yang telah dilakukan dan umumnya tidak mengalami hambatan. Media kultur jaringan yang dibuat adalah Media MS dengan penambahan zat pengatur tumbuh (ZPT) Kinetin (K) yang terdiri dari 4 tingkatan konsentrasi ya itu: I ). MS + K0 = 0 mg/1, 2) MS + K1 = 0,5 mg/1, 3). MS + K2 = I mg/1, 4). MS + K3

= 1,5 mg/1.

D. Sterilisasi cksplan, Penanaman, Pcmbcsaran eksplan, Pengamatan terhadap parametet·, Analisis data

Sterilisasi eksplan dari lapangan dan diikuti penanaman eksplan dengan teknik kultur jaringan sudah beberapa kali dilakukan, hal ini karena setelah penanaman beberapa hari eksplan selalu mengalami kontaminasi, sehingga selalu dilakukan sterilisasi dan penanaman eksplan ulang

Sampai saat ini telah dilakukan penanaman eksplan dan pembesaran eksplan. Pengamatan terhadap parameter yang ditetapkan telah dilakukan hingga minggu ke delapan. Sehingga analisis data yang ditampilkan adalah aoalisis deskriftif kwantitatif. Hal ini dilakukan karena data yang dihasilkan belum mencukupi untuk analisis statistic inferensial.

E. Parameter Jumlah Daun

Media kultur jaringan yang digunakan adalah Media MS dengan penambahan zat pengatur tumbuh (ZPT) Kinetin (K) yang terdiri dari 4 tingkatan konsentrasi seperti terlihat pada table I.

Tabel I. Rata-rata Jumlah daun Nanas yang dihasilkan dari perlakuan berbagai

ti dosis Kinetin

PROSIDING SEMIRATA BKS PTN-B MIPA 2012-biologi

HOTEL Madmzi-Universitns Negcri Medmz, 11 -12 Mci 2012

(10)

:15-20-8

dan ilkan

1eliti Jtara

~0 II. elalu

tting, saat ok zat

~and

:uhan

:ukan

1 MS

kat an

+ KJ cultur splan lang natan tal isis yang

!11 zat

~ pada

102

ISBN 978-602-9115-20·8

Pada pengamatan minggu pertama sudah terJihat penambahan jumlah daun untuk masing-masing perlakuan (table I). Perlakuan Media MS tanpa penambahan zat pengatur tumbuh juga sudah menunjukkan respon pcningkatan jumlah daun, bahkru1 secara rata-rata lebih tinggi (jumlah daun 4), dari perlakuan media MS +Kinetin 0,5 ppm (jumlah daun 3,8, gambar 1). Hal ini dapat dipahami karena media tumbuh yang diberikan tanpa zat pengatur tumbuh sekalipun sudah dapat meningkatkanjumlah daun karena media MS merupakan media kaya hara.

20

lllvlcdi<l MS 15

• Media MS K 0.5 10

d Media MS K 1

5

't f ;

0 1:: I McdiJ MS K 1,5

IMST IIMST IIIMST IVMST VMST VIMST ' VIIMST VIIIMST

[image:10.618.36.463.140.367.2]

Rata-Rata Jumlah Oaun Ncnas

Gambar I. Diagram pertambahan jumlah daun Nanas dari I - 8 MST yang dihasilkan dari perlakuan berbagai tingkatan dosis Kinetin

Pada pengamatan minggu-minggu berikutnya, terlihat bahwa perlakuan media MS + Kinetin I ppm menunjukkan respon yang paling baik. Pada akhir pengamata (8 MST), rata-rata jumlah daun yang dihasilkan dari perlakuan media MS + Kinetin I ppm menunjukkan jumlah yang paling tinggi ( 29,8 daun, tabel I), diikuti dengan perlakuan MS + Kinetn I ,5 ppm dengan jumlah daun sejumlah 21,8 helai daun dan MS + Kinetin 0,5 dengan jumlah daun sebanyak 17 dan kemudian perlakuan media MS tanpa zat pengatr tumbuh menghasilkan jumlah daun sebanyak 16 helai daun, yang mana ini tidak terlalu berbeda dengan perlakuan diatasnya yaitu media MS +

Kinetin 0,5 ppm (gam bar I) F. Parameter Jumlah Tunas

Pada minggu- minggu awal pengamatan belum terlihat penambahan jumlah tunas/anakan. Tunas mulai bertambah I, pada minggu ke 2 dari perlakuan media MS + Kinetin I ppm, dari perlakuan lain belum menunjukkan respon penambahan jumlah tunas. Tunas mulai bertambah umumnya dimulai pada 3 minggu setelah tanam (MST), kecuali pada perlakuan media MS tanpa

penambahan ZPT, tunas mulai bertambah setelah memasuki 4 MST (tabel 2). ·

Tabel 2. Rata-rata Jumlah Tunas Nanas yang dihasilkan dari perlakuan berbagai tingkatan dosis Kinetin

PROSIDING SEMIRATA BKS PTN-B MIPA2012-biologi

HOTEL Madani-Universitns Negeri Medan, 11 -12 Mei 2012

103

(11)

15-20-8

ng-ISBN 978-602-9115-20-8

A

Gambar 2. Berturut-turut tampilan morfologi tanaman hasil perlakuan A. MS +Kinetin 0 ppm, B. MS + Kinetin 0,5 ppm, C MS + Kinetin I ppm, D. MS +

Kinetin 0,5 ppm, E.Tampilan nans pada 4 MST

Pada pengamatan minggu-minggu berikutnya, terlihat bahwa perlakuan media MS +Kinetin ppm menunjukkan respon yang paling baik. Pada akhir pengamata (8 MST), rata-rata jumlah tunas yang dihasilkan dari perlakuan media MS + Kinetin I ppm menunjukkan jumlah yang paling tinggi (4,8 tunas), diikuti dengan perlakuan MS + Kinetn 1,5 ppm dengan jumlah tunas sejumlah 2,4 tunas dan MS + Kinetin 0,5 dengan jumlah tunas sebanyak I ,6 tunas kemudian perlakuan media MS tanpa zat pengatr tumbuh menghasilkan jumlah tunas sebanyak 0,6 helai daun

(gamb~~

- ?l

__ -- - ---· . ···--- __ _ 6

5

4

3

I 2

0

.. ·-· ---····

~--~--.-._--T

VII MST : VIII MST

I .

I MST II MST Ill MST

I

IVMST I

!

Rata-Rata Jumlah Tunas Ncnas

IMediJ MS

II McdiJ MS K 0,5

" Media MSK 1

1'1 Media MS K 1,5

... ···-·-·-···-···-··· ... , ____ , _____________________ ... . .. ··--- -· ...

---Gam bar 3. Diagram pertambahan jumlah tunas Nanas dari I - 8 MST yang dihasilkan dari perlakuan berbagai tingkatan dosis Kinetin

Terlihat' bahwa dosis Kinetin yang terbaik untuk induksi tunas nanas asal Pangaribuan adalah I ppm dengan penggunaan media pertumbuhannya adalah media MS.

F. Parameter Jumlah Akar

Pada minggu - minggu awal pengamatan belum terlihat penambahan jumlah akar. Akar mulai bertambah pada minggu ke 2 dari perlakuan media MS + Kinetin I ppm, dari perlakuan lain belum menunjukkan respon penambahan jumlah akar. Akar mulai bertambah dimulai pada 2 minggu setelah tanam (MST) yang dihasilkan dari perlakuan MS + Kinetin I ppm dengan penambahan rata-rata jumlah akar sebesar 0,2 akar. Pada perlakuan lain, respon penambahan

PROSIDING SEMIRATA BKS PTN-B MIPA 2012-biologi

HOTEL Mndani-Universitas Negeri Medan, 11 -12 Mei 201 2

[image:11.618.34.454.60.467.2]
(12)

i-20-8 :tin lah mg nas ian :mn lkan

ah I

1\kar lain da

2

ngan

a han

104

ISBN 978-602-9115-20-8

jumlah akar dimulai pada 3 MST dari perlakuan media MS +Kinetin 1,5 ppm dengan penambahan rata-rata jumlah akar juga sebesar 0,2 akar. Perlakuan media MS + Kinetin 0,5 ppm, respon penambahan jumlah akar baru tcrlihat sctelah memasuki 6 MST, bahkan pcrlakuan media MS tanpa penambahan ZPT, akar tidak mengalami penambahan jumlah (table 3).

Tabel 3. Rata-rata Jumlah Akar Nanas yang dihasilkan dari perlakuan berbagai tingkatan dosis Kinetin

Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa, pemberian ZPT kinetin dalam media tumbuh MS juga memberikan respon terhadap penambahan jumlah akar. Juga dapat dikatakan bahwa untuk menginduksi pengakaran nanas, media tumbuh MS saja tanpa penambahan ZPT belumlah cukup untuk dapat menginduksi pengakaran nanas in vitro (gambar 3)

2.5 !

2

1.5 !

1

0.5

0

r1

IMST liMST

f~~

... ·.;

g'

!,;<

I

i ' !

~1

:;t

f;Jj f ~ f.·i

~~

~

~

"I

~t

~

~-

~

;r·i

e: ~,

~

Hit_

IIIMST IVMST : VMST VIMST

RJtJ·Rata JumiJh Akar Ncnas

VII MST VIII MST

a Mcdi,l fv1S

n M edia MS K 0,5

"' Medii! MS K 1

• McdiJ MS K 1.5

Gaffii>ru: -4: - oi;gra;n ··- r;-eita~ila -han -

--}uffila-h --- Akar---

--Nan

as ···---···--

--dari I - 8 MST yang dihasilkan dari perlakuan berbagai tingkatan dosis Kinetin

IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

I. Pemberian ZPT Kinetin memberikan respon terhadap pertumbuhan nanas (Ananas comosus L) in vitro asal Pangaribuan.

2. Konsentrasi ZPT Kinetin optimal yang menghasilkan jurnlah tunas nanas (Ananas comosus L) in vitro asal Pangaribuan maksirnal adalah Media MS + Kinetin I ppm.

B. Saran

I. Diperlukan penelitian Ianjutan, khususnya modifikasi teknik sterilisasi eksplan nanas asal Pangaribuan yang akan dikembangkan dengan teknik kultur jaringan. 2. Diperlukan penelitian lanjutan untuk induksi tunas nanas asal Pangaribuan yang

dilakukan secara in vitro, khususnya untuk komposisi jenis sitokinan lainnya selain Kinetin.

PROSIDING SEMIRA T A BKS PTN-B MIPA 2012-biologi

HOTEL Madani-Universitas Negeri Meda11, 11-12 Mei 2012

[image:12.618.27.484.73.738.2]
(13)

ISBN 978-602-9115-20-8

3. Diperlukan penelitian teknik pengakaran dengan menggunakan ZPT lain untuk menginduksi pengakaran nanas asal Pangaribuan yang dilakukan secara in vitro.

UCAPAN TERIMAKASIH:

Penulis mengucapkan terimakasih kepada UNIMED, yang telah mcndanai penelitian research grant pada Tahun Anggaran 2011

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z., ( 1993), Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh, Angkasa, Bandung. Anonim, (2006), Kine1ja Ekspor lmpor Pertanian Tahun 2006, http://www.deptan.go.id, 3

September 2007.

Anonim, (2005), Nanas, http://www.rusnasbuah.or.id, 3 September 2007.

Ekawati, M., (2003), Pengaruh Media Multiplikasi Terhadap Pembentukan Akar dari Tunas in vitro Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) cv. Smooth Cayenne pada Media Pengakaran, http://www.rusnasbuah.or.id, I November 2007.

Gunawan, L, W., ( 1995), Teknik Kultur Invitro dalam Hortikultura, Penebar Swadaya, Jakarta. Harahap, F., (2007a), Kultur Jaringan, Jurusan Biologi Universitas Negeri Medan, Medan.

Harahap, F., (2007b). Analisis Morfologi Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) Hasil Radiasi sinar Gamma. Jurnal Penelitian SAfNTIKA, Vol. 7 No. I Bulan /Tahun : Maret 2007, Hal 45-50.

Harahap, F., 2008a. Penguasaan Kompetensi Teknologi Kultur Jaringan untuk

Pengembangan Kewirausahaan Lulusan Biologi Unimed, Jurnal LPM UNIMED

Medan Vol 14 No 53 Tahun XIV September 2008, Hal:44-51

Harahap, F., 2008b.. Pemanfaatan Teknologi Kultur Jaringan untuk Perbanyakan Anggrek Dendrobium, Jurnal LPM UNIMED Medan Vol 14 No 54 Tahun XIV Desember 2008, Hal 15-22.

Harahap, F., 2009a. Teknik praktis budidaya tanaman anggrek, Jurnal LPM UNIMED Medan Vol 15 No 55 Tahun XV Maret 2009, Hal: 16-26.

1--larahap, F., 2009b. Penguasaan Kompetensi Kultur Jaringan Bagi Mahasiswa Biologi dan Peluang Berkarir untuk Keilmuan dan Pengembangan Budaya Kewirausahaan, Jurnal LPM UNIMED Vol 15 No 56 Tahun XV Juni 2009.

Harahap, F., 20 I Oa. lnduksi Pembentukan Tunas Manggis (Garcinia mangostana L.) In Vitro Hasil Perlakuan Kinetin dan Pola Pemotongan Eksplan yang Berbeda, Jurnal Sains Indonesia Vol 24 "t>Jo 82 Desember 20 I 0, Hal 112-119.

Harahap, F., 2010b. Pengaruh Model Pemb'elajaran_Jigsaw dan Motivasi terhadap Hasil Belajar Siswa SMA DARMA WANGSA Kelas X, Jurnal Pendidikan Biologi Volume I No.2 Juni2010

Harahap, F., 2010c. Pembuatan dan Penerapan Media Animasi sebagai Upaya untuk

Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Biologi pada Materi Kultur Jaringan, Jurnal Pendidikan Biologi, Volume I No. 3, Desember 20 I 0.

Haryanto, E. dan Hendarto, B., ( 1996), Nanas, Penerbit Swadaya, Jakarta.

Malemur, ( 1992), Teknik Kultur Jaringan dalam Perbanyakan Tanaman, Penebar Swadaya, Jakarta.

Nugroho, A., dan sugito, H., ( 1996), Pedoman Pelaksanaan Teknik Kultur Jaringan, Penerbit Swadaya, Jakarta.

Rukmana, R., (1996),Nanas Budidaya Dan Pasca Panen, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Rahman, K. W., 200 I. In vitro Rapid Propagation Of Pineapple Clones [Ananas comosus (L.) Merr.]. Plant Tissue Culture II(! ):47-53.

Risna, 2006, Peranan Zat Pengatur Tumbuh (Zpt) dalam Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuha. http://www.blog.360.yahoo.com, I November 2007.

PROSIDING SEMIRATA BKS PTN-B MIPA 2012-biologi

HOTEL Madnni-Universitas Negeri Mednn, 1 I -12 Mei 2012

(14)

.15-20-8

ntuk

·o.

:h

,dung. o.id, 3

in vitro

tn,

1rta.

~ - ) H.asil

/Tahun :

untuk UN!MED

Anggrek nber 2008,

Medan Vol

dan 1aan, Jurnal

1 Vitro Hasil

lurnal Sains

,\asil Belajar \utne 1 No.2

Upaya untuk ringan, Jurnal

:bar Swadaya,

b•t ngan, Pener 1

Lkarta.

rs comosus (L.)

rkem bangan

ISBN 978-602-9115-20-8

Sastrosupadi, A., 2000, Rancangan Percobaan Praktis Bidang pwrtanian, Kanisius, Yogyakarta. Soedijanto, ( 1981 ), Bertanam Anggur Dan Nanas, Penerbit Bumirestu, Jakarta.

Sriyanti, d. P. , ( 1992), Teknik Kultur Jaringan, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Suna1jono, H., (2004). Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah, PT. Penebar Swadaya, Jakarta.

Wattimena, G. A., ( 1998), Zat Pengatur Tumbuh Tanaman, Laboratorium Kultur Jaringan Pu sat Antar !)niversitas Bioteknologi IPB, Bogor.

Widyastuti, Y. E., dan Farry, B. P., (1993), Mengenal Bibit Unggul Indonesia, Penerbit Swadaya, Jakarta.

Yusnita, (2003), Kultur Jaringan, Cara Memperbanyak Tanaman Secara Efisien, Agromedia Pustaka, Jakarta.

PROSIDING SEMIRAT A BKS PTN-B ~IPA 2012-biologi

(15)

Lampiran

8

LEMBAR

HASIL

PENILAIAN

SEJAWAT SEBIDANG

ATAU

PEER REYIEW

KARYA

ILMIAH

:

PROSIDING

NASIONAL

Judul Makalah

Penulis Makalah

Identitas Makalah

Kategori Publikasi Makalah

(beri /pada kategori yang tepat)

Hasil Penilaian Peer Review :

a. Judul Prosiding

b.ISBN

c. Tahun Terbit

d. Penerbit

e. Jumlah halaman

Semirata BKS PTN-B MIPA

978-602-91 15-20-8

ll-I2Mei20t2

FMIPA Unimed

100-106 (7) halaman

"Induksi

Pertumbuhan Nanas (Ananas

Comosus L.'1

In

Yitro

Pangaribuan Dengan Pemberian Zat P engatur Tumbuh

Kinetin"

Fauziyah Harahap dan Nusyirwan

E.

V

Prosiding Forum Prosiding Forum Ilmiah llmiah NasionalInternasional

Padang,

Reviewer

-

1

Andalas

2

0

ocT

2015

Prof.

Dr.

Syamsuardi, M.Sc

NIP.

1961 091 01 98901 1001

Unit

kerja : Jurusan

Biologi

Universitas Andalas, Padang

Komponen Yang Dinilai

Nilai Maksimal Prosidins

Nilai Akhir

Yang Diperoleh lnternasional

tl

Nasional

g

a. Kelengkapan unsur isi artikel (10%)

orb

0rb

b. Ruang lingkup dan kedalaman pembahasan (30%)

t.8

lrb

c. Kecukupan dan kemutahiran datalinformasi dan

metodologi (30%)

1.8

t.b

d. Kelengkapan unsur dan kualitas penerbit QA%)

[.8

l.q

Total

=

(100%)

6tO

9.,

(16)

Lampiran

8

LEMBAR

HASIL PENILAIAN

SEJAWAT SEBIDANG

ATAU

PEER

IIEVIEW

KARYA

ILMIAH

:

PROSIDING

NASIONAL

Judul Makalah

Penulis Makalah

Identitas Makalah

:

a. Judul Prosiding

b.ISBN

c. Tahun Terbit

d. Penerbit

e. Jumlah halarnan

USU Medan

M.Sc

:

66lnduksi

Perfumbuhan Nanas

(Ananus Comosus

L.)

In

L/itro

Asal

Pangaribuan Dengan Pemberian Zat P engatrtr Tumbuh Kinetin'o

:

Fauziyah Harahap dan Nusyirwan

Semirata BKS PTN-B MIPA

978-642-91l5-20-8

II-12Mei2012

FMIPA Unimed

100-106 (7) halarnan

Kategori Publikasi

Makalah

tf

(beri /pada kategori yang tepat)

[Z

Hasil Penilaian Peer Ret,iew '.

P ros i din g Forum llmiah Intemasional

Prosiding Forurn Ilmiah Nasional

Medan,

20

0CT

2015

Reviewer - 2

Prof. Dr.

$ya(uddin

llyas,M.Biomed

NrP.

19660209 199203 1003

Unit

kerja : Ka. Prodi 52

Biologi

Universitas Sumatera Utara

Komponen Yang Dinilai

Nilai Maksimal Prosidine

Nilai Akhir

Yang Diperoleh Internasional

n

Nasional

n

a. Kelengkapan unsur isi artikel (10%)

0,(o

0,I

b. Ruang lingkup dan kedalarnan pembahasan (30%)

l,B

l,?

c. Kecukupan dan kemutahiran data/informasi dan

rnetodologi (30o/o)

1,8

1,7

d. Kelengkapan unsur dan kualitas penerbit (30%)

l,B

l,L

Totat

=

(100%)

(,o

c,I

(17)

tr

ampiran

B

I-EMBAR.

i-IASIL

PENILAIAN

SEJAWAT SEBIDANG

ATAU

PEER REVIEW

KARYA

ILMIAFI

:

PRoSIDING NASIONAL

JudulMakalah

:

.ornduksi

Pertumbuhan Nanas (Ananas

Comosus

L.)

In

Vitro

Asal

Pangaribuan Dengan pem berian

zat

p engatu

r

Tum buh

Kinetin"

Penulis

Makalah

:

Fauziyah Harahap dan Nusyirwan Identitas

Makalah

:

a. Judul prosiding

b.ISBN

c. Tahun Terbit

d. Penerbit

e. Jumlah halaman

Semirata BKS PTN-B MIPA

978-602-91l5-20-8

l1-l2Mei2012

FMIPA Unimed

100-106 (7) halaman

Kategori Publikasi

Makalah

tr

prosidingForum Ilmiah Internasional

(beri /pada kategoriyang tepat)

ffl

prosidinl9orum Ilmiah Nasional

Hasil Penilaian Peer Review :

Komponen Yang Dinilai

Nilai Maksimal Prosidine

Nilai Akhir

Yang Diperoleh Internasional

I

Nasional

@

a. Kelengkapan unsur isi artikel (10%)

arb

b. Ruang lingkup dan kedalaman pembahasan (30%)

tr/

o. NeouKupan oan Kemutahran data/intbrmasi dan

nretodologi (30%)

4f

d. Kelengkapan unsur dan kualitas penerbit (30%)

h{

Total

=

(100%)

b

Medan,

September 2015

Reviewer - 3

Prof. Dr. Herbert Sipahutar, MS, M.Sc

NIP.

19610626 198710 1001

Gambar

Gambar I. Diagram pertambahan dari perlakuan berbagai tingkatan dosis Kinetin
Gambar 2. Berturut-turut tampilan morfologi tanaman hasil perlakuan A. MS +Kinetin 0 ppm, B
Tabel 3. Rata-rata Jumlah Akar Nanas yang dihasilkan dari perlakuan berbagai tingkatan dosis Kinetin

Referensi

Dokumen terkait

A method of copper (II) ion preconcentration and separation from other ions by using a column containing fatty hydroxamic acids – loaded Amberlite XAD 4 resin (FHA-Amb) is

Hasil analisis pemecahan konflik pemanfaatan ruang wilayah pesisir menggunakan PHA menunjukkan bahwa kriteria yang berpegaruh besar terhadap tujuan analisis

kata yang sama tetapi dalam huruf latin yang sudah tertera pada balik kartu. 7) Kata-kata tersebut kemudian di eja menjadi suku kata, kemudian huruf. 8) Warga belajar

Utilitas pendukung proses meliputi penyediaan air sebesar 7000 kg per jam yang diperoleh dari air laut, penyediaan saturated steam sebesar 340,9 kg per jam jam, kebutuhan

Oleh karena itu penentuan strategi pemasaran yang tepat pada perusahaan dapat dijadikan suatu strategi untuk mempertahankan serta menarik konsumen lebih banyak dan dapat

Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya peningkatan nilai akhir siswa yaitu pada awal pembelajaran, jumlah siswa yang tuntas pada pelajaran Ekonomi hanya 13,15% dengan skor

(2) Terdapat 10 jenis teknik varian tunggal dan 9 teknik varian kuplet penerjemahan dari total 213 data yaitu teknik penerjemahan dengan tingkat keakuratan yang tinggi

Karena itu dalam penelitian ini kami melakukan audit sistem informasi dengan ruang lingkup aplikasi core business untuk mengetahui apakah aplikasi utama tersebut memiliki